Tugas Latihan 4

Tugas Latihan 4

Jumlah balasan: 24

Silahkan dikerjakan tugas latihan 4 ya dengan menuliskannya pada kolom replay

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tugas Latihan 4

oleh Berti Yolida -
apa sajakah kearifan lokal yang populer di Indonesia (minimal 10) tuliskan nilai-nilaai yang terkandung didalamnya
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Nabila Herlinawati -
Nama : Nabila Herlinawati
NPM : 1913024004

Kearifan lokal yang populer di Indonesia:
1. Hutan Larangan adat di Riau
Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan.

2. Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali.
Di Bali misalnya, Awig-Awig bahkan dianggap sakral dan memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan hukum yang berlaku. Contoh penerapan Awig-Awig di Bali terlihat dari sikap masyarakat terhadap seseorang yang melanggar aturan lokal, misalnya melakukan pencurian, penipuan, pemanfaatan sumber daya alam, bahkan hingga penyalahgunaan narkoba.

3. Cingcowong di Jawa Barat
Cingcowong merupakan upacara adat suku Sunda yang bertujuan meminta hujan dan berlangsung secara turun temurun sebagai wujud pelestarian budaya. Hingga saat ini, ritual Cingcowong masih sering dilakukan oleh masyarakat di Jawa Barat.

4. Bebie
Bebie merupakan contoh kearifan lokal yang berkembang di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar panen cepat selesai.

5. Hukum Sasi di Maluku
Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam.

6. Pamali memancing ikan di Maluku Utara
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga agama. Akan tetapi konsep dari property right itu terbentuk dari pranata sosial pada masyarakat yang sudah berlangsung sangat lama didalam mengatur suatu pemanfaatan sumberdaya laut dan juga pesisir. Kearifan lokal ini terdapat didaerah Desa Bobaneigo yang ada di Maluku Utara.

7. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Kearifan lokal ini terletak di Minahasa provinsi Sulawesi Utara.

8. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.

9. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan pihak dari luar.

10. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.

11. Kearifan Lokal Wayang Kulit
wayang berfungsi dalam menanamkan budi luhur kepada para penonton maupun masyarakat sebagai penikmat wayang. Sedangkan budi luhur adalah nilai-nilai luhur yang tercipta dari cipta rasa karsa seseorang.

12. Kearifan Lokal Tradisi Suran
Suran merupakan adat masyarakat Jawa untuk menyambut tahun baru sesuai penanggalan Jawa (Nurshodiq, 2012). Tradisi Suran di pandang sebagai sesuatu yang sakral, karena kebanyakan orang mengharap akan mendapatkan berkah besar di hari suci tersebut.

13. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial.

14.Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok.

15. Hutan Larangan Adat Rumbio di Kampar
Bertujuan untuk menjaga kawasan hutan.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Tina Febriani -
Tina Febriani
1913024046

1. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Nilai yang terkadung didalamnya adalah tentang melestarikan sumber daya alam, karena tradisi ini dilarang keras untuk memasuki hutan, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.
2. Mappalette Bola
Nilai yang trekandung dalam kearifan local ini adalah nilai gotong royong, karena kearifan local ini berupa tradisi memindahkan rumah yang melibatkan puluhan bahkan ratusan warga kampung.
3. Pawai Dugderan
Nilai yang terkadung didalam Pawai Dugderan adalah nilai religi, karena tradisi ini berbentuk acara tahunan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan bertujuan untuk menyatukan masyarakat Semarang yang berbeda-beda dalam penetapan puasa agar dalam penetapan yang sama.
4. Bebie
Bebie merupakan tradisi menanam dan memanen padi secara bersama-sama yang berlaku di Muara Enim, Sumatera Selatan. Nilai yang terkandung dalam tradisi ini adalah nilai gotong royong .
5. Barapen
Nilai yang terkadung dalam tradisi ini adalah gotong royong, karena dalam tradisi ini terdapat kegiatan membakar makanan beramai-ramai yang kemudian disantap bersama, dalam prosesnya diperlukan waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan pembakaran, membakar hingga proses santap makanan.
6. Kenduri Blang
Semua masyarakat yang memiliki sawah dan hendak menanam pagi, terlebih dahulu berpartisipasi untuk mengadakan acara kenduri berdasarkan perintah lembaga adat Aceh. Tradisi ini diwarnai dengan pengucapan doa-doa tertentu bertujuan agar padi yang akan disemai bebas dari penyakit dan hama sehingga tumbuh dengan baik dan lancar saat panen. Jadi nilai yang terkandung dalam tradisi kenduri blang ini adalah nilai religi.
7. Malam Sint Maarten
Pada tradisi ini anak-anak akan mendatangi rumah dari pintu ke pintu dengan membawa lampion, kemudian menawarkan beberapa lagu, usai menyanyikan lagu, tuan rumah akan menyodorkan keranjang berisikan beberapa jumlah permen dan anak-anak tersebut dibolehkan mengambil satu atau lebih permen sebagai imbalannya. Nilai yang terkadung didalamnya adalah nilai toleransi dan nilai sejarah karena kearifan local ini terinspirasi dari kearifan local zaman belanda.
8. Sadranan Gunung Genthong
Nilai yang terkandung dalam tradisi ini adalah nilai gotong royong karena melibatkan warga untuk memasak sesaji yang akan dihidangkan seperti ketupat, uwi, gembili, embong, garut, gethuk, cemplon, ayam panggang, ikan kali panggang dan lainnya.
9. Ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi
Ogoh-ogoh merupakan karya seni berupa patung dalam kebudayaan Bali yang umumnya menggambarkan kepribadian bhuta kala (mahkluk alam bawah dalam kepercayaan Hindu). Bertujuan untuk menyucikan lingkungan dari roh jahat atau unsur negatif bhuta kala menjelang atau dilakukan sehari sebelum tahun baru saka (nyepi) di Bali. Jadi tradisi ini mengandung nilai religi bagi masyarakat hindu.
10. Masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan, Kampung Dukuh Jawa Barat. Mereka mengenal upacara tradisional, mitos, tabu, sehingga pemanfaatan hutan hati-hati. Tidak diperbolehkan eksploitasi kecuali atas ijin sesepuh adat. Sehingga nilai yang terkandung dalam traidisi ini adalah nilai melestraikan alam.
terimakasih
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Erika Suci Amalia -
Mohon Izin menjawab Ibu,
Erika Suci Amalia
1913024010
Kearifan Lokal Populer di Indonesia diantaranya :
1. Sasi
Sasi merupakan aturan adat yang menjadi pedoman setiap warga Maluku dalam mengelola lingkungan termasuk pedoman pemanfaatan sumber daya alam, Adat ini membuat masyarakat Maluku menjaga alam sekitarnya agar tetap lestari. Adat Sasi merupakan perintah larangan untuk mengambil hasil alam, baik hasil pertanian maupun hasil kelautan sebelum waktu yang ditentukan.
2. Tembawai (Dayak Iban-Kalimantan Barat)
Tembawai merupakan hutan rakyat yang dikembangkan oleh masyarakat Dayak Iban di Kalimantan Barat, yang di dalamnya terdapat tanaman produktif seperti durian,yang bertujuan untuk menjaga alam dan bermanfaat untuk masyarakat setempat.
3. Hompongan (Orang Rimba-Jambi)
Hompongan merupakan hutan belukar yang melingkupi kawasan inti pemukiman Orang Rimba (di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi) yang sengaja dijaga keberadaannya yang berfungsi sebagai benteng pertahanan dari pihak luar dan juga untuk melestarikan keaslian alam.
4. Repong Damar (Krui-Lampung Barat
Repong Damar atau Hutan Damar, merupakan model pengelolaan lahan bekas lading dalam bentuk wanatani yang dikembangkan oleh masyarakat Krui di Lampung Barat sebagai upaya pelestarian alam.
5. Moposad dan Moduduran (Bolaang Mongondow-Sulawesi Selatan)
Moposad dan Moduduran merupakan pranata tolong menolong yang penting untuk menjaga keserasian lingkungan.

6. Undang Undang Simbur Cahaya (Lahat-Sumatera Selatan)
Undang Undang Simbur Cahaya yang sebagian substansinya mengatur tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

7. Ke-Kean (Sumatera Selatan)
Pengetahuan Ke-Kean adalah perhitungan waktu yang tepat untuk menanam jenis tanaman tertentu yang dikaitkan dengan ilmu perbintangan.

8. Simpuk Munan/Lembo (Dayak Benuaq-Kalimantan Timur)
Simpuk Munan atau lembo bangkak merupakan hutan tanaman buah-buahan (agroforestry) yang dikembangkan oleh masyarakat Dayak Benuaq di Kalimantan Timur.

9. Koko dan Tattakeng (To Bentong-Sulawesi Selatan)
Sebelum mengenal pertanian padi sawah, orang To Bentong mewariskan lahan bagi keturunannya berupa kebun (Koko) dan lading yang ditinggalkan (Tattakeng). Koko adalah lahan perladangan yang diolah secara berpindah, sedangkan Tattakeng adalah lahan bekas perladangan yang sedang diberakan.

10. Mapalu (Minahasa-Sulawesi Utara)
Mapalus pada masyarakat Minahasa, merupakan pranata tolong menolong yang melandasi setiap kegiatan sehari-hari orang Minahasa, baik dalam kegiatan pertanian, yang berhubungan dengan sekitar rumah tangga, maupun untuk kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan umum.

11. Moposad dan Moduduran (Bolaang Mongondow-Sulawesi Selatan)
Moposad dan Moduduran merupakan pranata tolong menolong yang penting untuk menjaga keserasian lingkungan sosial. (sumber:Awig Awig blogspot)

12. Subak (Bali)
Salah satu teknologi tradisional pemakaian air secara efisien dalam pertanian dilakukan dengan cara Subak., menggunakan alat bagi yang terdiri dari batang pohon kelapa atau kayu tahan air lainnya. Kayu ini dibentuk sedemikian rupa dengan cekukan atau pahatan dengan kedalaman berbeda sehingga debit air yang mengalir air.

13. Wewaler (Desa Bendosewu-Jawa Timur)
Tradisi bersih desa di Desa Bendosewu dikenal dengan wewaler yang merupakan pesan dari leluhur yang babad desa. Tradisi bersih desa disertai kegiatan kebersihan lingkungan secara serentak, yaitu membersihkan jalan-jalan, rumah-rumah, pekarangan, tempat-tempat ibadah, makam dan sebagainya.

13. Talun (Kampung Dukuh-Jawa Barat)
Bentuk kearifan dalam pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang dikembangkan masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan diwujudkan dalam penataan ruang hutan, pelestarian dan pengelolaan air, pengelolaan lahan dengan pengembangan talun.

14. Tebat (Pasemah-Sumatera Selatan)
Salah satu bentuk kearifan lingkungan masyarakat Pagar Alam adalah Tebat milik komunal. Tebat dapat dimiliki secara individual maupun kolektif. Tebat memiliki fungsi sosial, untuk memperkuat rasa solidaritas dan integrasi masyarakat.

15. Maromi (Ngata Toro-Sulawesi Tengah)
Merupakan sistem kerja sama yang berlaku dalam pengelolaan tanah/hutan bagi masyarakat adat Ngata Toro. Sistem ini mengandung nilai saling membantu meringankan beban pekerjaan satu sama lain. Pengelolaan tanah/hutan melalui beberapa tahapan dan struktur yang diatur menurut ketegorisasi hutan.

16. Nakika Bukit (Kampung Raba – Kalimantan Barat)
Naki Ka Bukit merupakan Upacara adat yang lakukan apabila dalam musim panen tahun sebelumnya mengalami gangguan entah berupa hama penyakit atau gangguan hewan. Upacara ini dilakukan setiap lima tahun sekali dan sudah menjadi agenda yang tetap.

17. MOHOTO O WUTA (Tolaki, Sulawesi Tenggara)
Upacara Mohoto O Wuta agar kelak nanti hutan yang mereka tebangi dapat menghutan kembali agar dapat dimanfaatkan oleh generasi berikutnya. Hal ini dibuktikan dengan konsep-konsep (kenyataan empirik) seperti ana homa, o sambu, dan laliwata yang merupakan suatu bukti jika kawasan hutan bekas perladangan dapat pulih kembali.

18. Kearifan Lokal Wayang Kulit
Wayang merupakan salah satu karakteristik bangsa Indonesia yang berfungsi dalam menanamkan budi luhur kepada para penonton maupun masyarakat sebagai penikmat wayang. Sedangkan budi luhur adalah nilai-nilai luhur yang tercipta dari cipta rasa karsa seseorang.

19. Balingkea di Sulawesi Tengah
Balingkea adalah suatu kategori dari pandangan mengenai hutan menurut pendapat dari orang Toro. Balingkea merupakan bekas kebun yang umurnya mulai dari 6 bulan sampai dengan 1 tahun, yang harus dijaga dan dirawat.

20. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Fajriani Nur Matin -
Nama : Fajriani Nur Matin
NPM : 1913024006

1. Kearifan Lokal Wayang Kulit
Cerita wayang bukan saja merupakan salah satu sumber pencarian nilai-nilai bagi kelangsungan hidup masyarakat, namun juga sebagai wahana atau alat pendidikan. Sebagai alat pendidikan, wayang menawarkan ajaran dan nilai-nilai yang tidak secara dogmatis sebagai indotrinasi. Terserah penikmat menafsirkan, menilai, dan memilih nilai-nilai itu.
Wayang merupakan wahana bagi proses sosialisasi ataupun enkulturasi. Bahkan dengan proses sosialisasi, wayang mengemban fungsi edukatif mempersiapkan anggota masyarakat agar mampu memainkan peran-peran sosial sesuai dengan pilihan hidupnya, dengan jalan mengembangkan sikap mental, menanamkan nilai-nilai dan kemampuan mengendalikan diri, dan memberikan orientasi pemahaman. Dalam hal pengajaran nilai-nilai, wayang juga berfungsi dalam menanamkan budi luhur kepada para penonton maupun masyarakat sebagai penikmat wayang. Sedangkan budi luhur adalah nilai-nilai luhur yang tercipta dari cipta rasa karsa seseorang.

2. Kearifan Lokal Tradisi Suran
Tradisi Suran di pandang sebagai sesuatu yang sakral, karena kebanyakan orang mengharap akan mendapatkan berkah besar di hari suci tersebut. Tradisi Suran di Desa Wonosari unik dan berbeda dengan perayaan Tradisi Suran di daerah-daerah lain. Perayaan Suran tersebut berbeda, karena terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat Desa Wonosari, sehingga menjadikan masyarakat menjadi lebih baik dalam hubungan dengan Tuhan YME, kehidupan antar sesama, maupun dengan alam. Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Tradisi Suran diantaranya nilai religius, nilai estetika, nilai gotong royong, nilai moral dan nilai toleransi.

3. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.

4. Tembawai di Kalimantan Barat
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian.

5. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Kearifan lokal ini terletak di Minahasa provinsi Sulawesi Utara.

6. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas. Oleh sebab itu, Apabila api tak menghangus dan mematikan anakan dari pepohonan tersebut, proses dari perluasan hutan yang secara alamiah bisa berlangsung. Pepohonan yang ada dipahomba dan disekitaran batang sungai memiliki fungsi menjadi suatu filter terhadap materi erosi dan juga secara sekaligus menjadi sempadan alamiah sungan yang berguna untuk pelestarian air sungai.

7. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan pihak dari luar.

8. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok. Kearifan lokal Maauwo di Danau Bakuok memiliki potensi sebagai sumber belajar biologi pada materi pelestarian ekosistem dan pencemaran lingkungan. Tradisi Maauwo memiliki nilai pelestarian lingkungan.

9. Sasi dari Maluku
Sasi adalah suatu adat yang menjadisuatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam.

10. Balingkea di Sulawesi Tengah
Balingkea adalah suatu kategori dari pandangan mengenai hutan menurut pendapat dari orang Toro. Balingkea merupakan bekas kebun yang umurnya mulai dari 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Seringnya balingkea diolah untuk tumbuhan palawija yang berbentuk ubi kayu, jagung, rica, kacang-kacangan dan juga sayur-sayuran.

11. Subak (Bali)
Salah satu teknologi tradisional pemakaian air secara efisien dalam pertanian dilakukan dengan cara Subak., menggunakan alat bagi yang terdiri dari batang pohon kelapa atau kayu tahan air lainnya. Kayu ini dibentuk sedemikian rupa dengan cekukan atau pahatan dengan kedalaman berbeda sehingga debit air yang mengalir air.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Widya Wafa Karimah -
Saya Widya Wafa Karimah npm 1953024004 izin menjawab 10 Macam Kearifan Local Indonesia. Langsung saja berikut macamnya :

          1. Sasi [Maluku]
Sasi merupakan aturan adat yang menjadi pedoman setiap warga Maluku dalam mengelola lingkungan termasuk pedoman pemanfaatan sumber daya alam.

          2. Tembawai [Dayak Iban-Kalimantan Barat]
Tembawai merupakan hutan rakyat yang dikembangkan oleh masyarakat Dayak Iban di Kalimantan Barat, yang di dalamnya terdapat tanaman produktif seperti durian.

          3. Hompongan [Orang Rimba-Jambi]
Hompongan merupakan hutan belukar yang melingkupi kawasan inti pemukiman Orang Rimba [di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi] yang sengaja dijaga keberadaannya yang berfungsi sebagai benteng pertahanan dari pihak luar.

          4. Awig-Awig [Lombok Barat dan Bali]
Awig-Awig memuat aturan adat yang harus dipenuhi setiap warga masyarakat Lombok Barat dan Bali, dan sebagai pedoman dalam bersikap dan bertindak terutama dalam berinteraksi dan mengelola sumber daya alam dan lingkungan

          5. Repong Damar [Krui-Lampung Barat]
Repong Damar atau Hutan Damar, merupakan model pengelolaan lahan bekas lading dalam bentuk wanatani yang dikembangkan oleh masyarakat Krui di Lampung Barat, yaitu menanami lahan bekas lading dengan berbagai jenis tanaman, antara lain Damar,karet,durian.

          6. Kapamalian [Banjar-Kalimantan Barat]
Kapamalian merupakan aturan-aturan [pantangan] dalam pengelolaan lingkungan misalnya, larangan membuka hutan keramat.

          7. Moposad dan Moduduran [Bolaang Mongondow-Sulawesi Selatan]
Moposad dan Moduduran merupakan pranata tolong menolong yang penting untuk menjaga keserasian lingkungan.

          8. Undang Undang Simbur Cahaya [Lahat-Sumatera Selatan]
Undang Undang Simbur Cahaya yang sebagian substansinya mengatur tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

           9. Ke-Kean [Sumatera Selatan]
Pengetahuan Ke-Kean adalah perhitungan waktu yang tepat untuk menanam jenis tanaman tertentu yang dikaitkan dengan ilmu perbintangan.

          10. Rimba Kepungan Sialang [Melayu-Riau]
Masyarakat Melayu mengenal pembagian hutan tanah yang terdiri dari 3 bagian, tanah perladangan, rimba larangan, rimba simpanan [hak ulayat], dan rimba kepungan sialang. Nilai kearifan lokal ini ialah gotong royong dan kehidupan sosial
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Eliska Bia Kusuma Putri -
Assalamualaikum Bu, saya Eliska Bia NPM 1913024018 mohon izin menjawab tugas latihan 4.
Kearifan lokal di Indonesia antara lain:
1. Repong Damar di Lampung Barat, adalah model
dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk
wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat
Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas ladang
dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti
karet, damar, durian dan juga kopi.

2. Tembawai di Kalimantan Barat, adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh
rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan
tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif
seperti pohon durian.

3. Pamali Memancing Ikan Di Maluku Utara, adalah suatu aturan adat berupa
larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga
agama.
Akan tetapi konsep dari property right itu terbentuk dari
pranata sosial pada masyarakat yang sudah berlangsung sangat lama
didalam mengatur suatu pemanfaatan sumberdaya laut dan juga
pesisir.

4. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan, sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya
berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan
atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa
diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan
suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan.

5. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan, adalah suatu pranata mengenai tolong
menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah
keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di
Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan.

6. Pahomba di Nusa Tenggara Timur, biasa juga disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki,
terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih
kedalam padang rumput yang cukup luas. Oleh sebab itu, Apabila
api tak menghangus dan mematikan anakan dari pepohonan tersebut,
proses dari perluasan hutan yang secara alamiah bisa berlangsung. Pepohonan yang ada dipahomba dan disekitaran batang sungai
memiliki fungsi menjadi suatu filter terhadap materi erosi dan juga
secara sekaligus menjadi sempadan alamiah sungan yang berguna
untuk pelestarian air sungai.

7. Ke-kean di Sumatera Selatan
Pengetahuan mengenai kekean merupakan suatu perhitungan waktu
yang sesuai untuk bisa menanam berbagai jenis tumbuhan tertentu
yang berkaitan dengan ilmu perbintangan.

8. Balingkea di Sulawesi Tengah
Balingkea adalah suatu kategori dari pandangan mengenai hutan
menurut pendapat dari orang Toro. Balingkea merupakan bekas
kebun yang umurnya mulai dari 6 bulan sampai dengan 1 tahun.
Seringnya balingkea diolah untuk tumbuhan palawija yang
berbentuk ubi kayu, jagung, rica, kacang-kacangan dan juga sayur-
sayuran.

9. Rimba Kepungan Sialang di Riau
Para masyarakat melayu telah mengenal suatu pembagian hutan
tanah yang juga terdiri atas 3 bagian, yaitu tanah perladangan, rimba larangan dan juga rimba kepungan sialang.

10. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu
kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya
dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal
tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena
memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan
pihak dari luar.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Anisa Hikmawati -
Nama : Anisa Hikmawati
NPM : 1913024028

1. Wayang, kearifan lokal ini berisi gagasan-gagasan atau nilai nilai, pandangan-padangan setempat atau (lokal) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya tertuang dalam suatu prosesi atau dalam suatu pementasan pewayangan.
2. Tradisi suran, Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Tradisi Suran diantaranya nilai religius, nilai estetika, nilai gotong royong, nilai moral dan nilai toleransi.
3. Pamali memancing ikan di Maluku Utara, kearifan local ini terbentuk dari pranata sosial pada masyarakat yang sudah berlangsung sangat lama didalam mengatur suatu pemanfaatan sumberdaya laut dan juga pesisir.
4. Moposad dan Moduduran di Sulawesi Selatan. Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial.
5. Pahomba di Nusa Tenggara Timur/larangan mengambil hasil hutan. Pepohonan yang ada dipahomba dan disekitaran batang sungai memiliki fungsi menjadi suatu filter terhadap materi erosi dan juga secara sekaligus menjadi sempadan alamiah sungan yang berguna untuk pelestarian air sungai.
6. Ke-kean di Sumatera Selatan berisi pengetahuan mengenai kekean merupakan suatu perhitungan waktu yang sesuai untuk bisa menanam berbagai jenis tumbuhan tertentu yang berkaitan dengan ilmu perbintangan.
7. Awig-awig di Lombok Utara, Transformasi dilakukan sebagai respon terhadap perubahan sosial, dan juga sebagai upaya untuk memperkuat kapasitasnya guna lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan hukum masyarakat adat dalam pengelolaan hutan.
8. Hutan Larangan Adat Rumbio di Kampar, peraturan adat Rumbio adalah tidak diizinkannya menebang pohon dan melakukan kegiatan yang dapat mengganggu/merusak keberadaan segala sesuatu yang terkandung di dalam hutan larangan adat. Kearifan lokal dalam bentuk ajakan adalah menanam tanaman kehutanan di sekitar area tempat tinggal dan pemilihan tempat yang tepat dalam mendirikan rumah
9. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok, tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum.
10. Sasi dari Maluku, Sasi adalah suatu adat yang menjadi suatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh ade amalia chansa -
Nama : Ade Amalia Chansa
NMP : 1963024002
Mohon izin menjawab

1) Hutan Larangan Adat Riau
Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan.

2) Awig – awig di Lombok dan Bali
Merupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali. Penerapan Awig – awig terlihat dari sikap masyarakat terhadap seseorang yang melanggar peraturan lokal seperti mencuri, menipu, mengkonsumsi narkoba, akan diberikan sanksi berupa Mengaksama (minta maaf), Dedosaan (Denda uang), hingga Upacara Prayascita (riyual pembersihan desa secara spiritual). Sehingga semua masyawarakt akan berlaku dengan etika yang baik dalam masyarakat.

3) Hukum sasi di Maluku
Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam.

4) Wayang kulit
Wayang kulit menjadi pengajaran nilai-nilai, wayang juga berfungsi dalam menanamkan budi luhur kepada para penonton maupun masyarakat sebagai penikmat wayang. Sedangkan budi luhur adalah nilai-nilai luhur yang tercipta dari cipta rasa karsa seseorang.

5) Suraan
Perayaan Suran terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat, sehingga menjadikan masyarakat menjadi lebih baik dalam hubungan dengan Tuhan YME, kehidupan antar sesama, maupun dengan alam.

6) Subak di Bali
Merupakan tradisi sistem irigasi kuno untuk mengairi sawah. adanya asosiasi petani dalam menentukan penggunaan air irigasi untuk menanam padi yang dilakukan secara demokratis dan hierarkis sesuai dengan pembagian peran bagi masing-masing pemilih lahan sawah. Dalam subak terdapat nilai Parahyangan (hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan); Pawongan (hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama); dan Palemahan (hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam dan lingkungan).

7) Leuweung Larangan
Leuweung Larangan digunakan sebagai lokasi pemahaman para pu’un atau ketua adat sehingga menambah kewibawaan hutan. Dimana hutan ini dilarang untuk diramban atau dibuka tetapi masih boleh dimasuki dengan seizin para ketua adat. Kearifan lokal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan di daerah Jawa Barat.

8) Tingkeban
Ritual yang dilakukan oleh seorang perempuan yang hamil dengan kandungan usia 7 bulan. Dalam upacara mitoni acara ini meliputi siraman air bunga serta doa agar kandungan selamat sampai Hari-H persalinan. Sehingga, nilai budaya ini adalah untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan wujud rasa syukur menjelang persalinan selalu diiringi dengan doa – doa baik.

9) Slametan
Tradisi ini merupakan akulturasi antara budaya jawa dengan Islam. Biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk mendoakan para leluhur agar diberikan ketentraman. Dilain hal juga tradisi ini membangun keadaan sosial yang baik antar masyarakat.

10) Larung Sesaji
Biasanya dalam tradisi ini masyarakat menyembelih hewan yang dilarungkan setiap tanggal 1 Muharam. Biasanya dilakukan oleh masyarakat yang hidup di pesisir pantai. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan ikan serta keselamatan dalam berusaha.

11) Tayuhan
Perayaan adat yang satu ini diadakan oleh keluarga besar dalam rangka pernikahan, khitan, pembangunan rumah, maupun perayaan kesuksesan panen. Peralatan yang dibutuhkan saat tayuhan di antaranya seperti tandang bulung, kecambai, nyani buwak, begulai, nyekhallai siwok, dan khambak bebukha. Penggunaan alat-alat ini akan disesuaikan dengan gelar adat. Selain itu, pihak kerabat juga memberikan bantuan seperti berbagai bahan makanan mentah atau makanan yang sudah siap saji.

12) Balimau
Tradisi ini sebenarnya berasal dari Minangkabau, namun juga dilakukan oleh masyarakat di Lampung. Jelang Ramadan, masyarakat akan melakukan ritual balimau atau mandi dengan jeruk nipis. selain jeruk nipis, bahan-bahan lain seperti bunga kenanga, daun pandan, dan akar gambelu juga ditambahkan. Bagi masyarakat lokal, ritual ini menjadi wujud pembersihan jiwa dan raga sebelum memasuki bulan Ramadan.
13) Gawi
Tradisi Gawi dilaksanakan untuk ritual kehidupan, di antaranya kelahiran anak dan menjelang pernikahan. Tujuannya sebagai rasa syukur atas segala nikmat dan rezeki yang dilimpahkan sang pencipta. Tak semua orang bisa mengadakan perayaan ini. Biasanya, hanya masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi berada yang bisa melaksanakannya. Ini dikarenakan biaya pembuatan acara yang termasuk mahal.

14) Ngumbai Lawok
Upacara adat yang satu ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur para nelayan akan melimpahnya hasil laut. Selain, mereka juga memohon keselamatan dan perlindungan dari sang pencipta saat mereka berlayar. Cara pelaksanaannya adalah dengan menghanyutkan kepala kerbau yang telah disembelih ke laut sebagai simbol pengorbanan. Ritual unik ini mampu menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke Lampung.

15) Ngambabekha
Ritual unik ini dilakukan pada saat pembukaan hutan untuk digunakan sebagai lahan perkebunan atau perkampungan masyarakat. Masyarakat lokal meyakini bahwa hutan memiliki penunggu. Upacara ini dimaksudkan sebagai jalur perdamaian dengan penunggu hutan agar masing-masing tidak saling mengganggu.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Rafika Dinda Febriana -
Rafika Dinda Febriana 1953024002 izin menjawab, berdasarkan yang saya baca dari artikel dan penyampaian materi kelompok 2, kearifan lokal yang popular di Indoneisa beserta nilai-nilainya, yaitu:
1. wayang kulit
Wayang merupakan salah satu karakteristik bangsa Indonesia yang harus selalu dilestarikan agar dapat terus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. wayang juga dapat dipakai sebagai sarana pendidikan terutama pendidikan mental karena di dalamnya benyak tersirat unsur- unsur pendidikan mental dan watak. Untuk membangun manusia seutuhnya, pembangunan mental merupakan salah satu masalah utama. Cerita wayang bukan saja merupakan
salah satu sumber pencarian nilai-nilai bagi kelangsungan hidup masyarakat, namun juga sebagai wahana atau alat pendidikan. Sebagai alat pendidikan, wayang menawarkan ajaran dan nilai-nilai yang tidak secara dogmatis sebagai indotrinasi.
2. tradisi suran
Suran merupakan adat masyarakat Jawa untuk menyambut tahun baru sesuai penanggalan Jawa (Nurshodiq, 2012). Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Tradisi Suran diantaranya nilai religius, nilai estetika, nilai gotong royong, nilai moral dan nilai toleransi. Kearifan lokal yang ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat terwujud dalam bentuk seperangkat aturan, pengetahuan, keterampilan serta tata nilai dan etika.
3. Pamali Memancing Ikan Di Maluku Utara
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga agama. nilai-nilai yang terkanddung salah satunya yaitu untuk menjaga kelestarian ikan ikan
4. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa
diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Kearifan lokal ini terletak di Minahasa provinsi Sulawesi Utara
5. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi. nilai yang terkandung yakni pengelolaan pada suatu lahan bekas lading
6. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan.
7. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan
pihak dari luar
8. Sasi dari Maluku
Sasi adalah suatu adat yang menjadisuatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam
9. Hutan Larangan Adat Rumbio di Kampar
Kearifan lokal dalam bentuk ajakan adalah menanam tanaman kehutanan di sekitar area tempat tinggal dan pemilihan tempat yang tepat dalam mendirikan rumah
10. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok.
11. Pawai Dugderan
Nilai yang terkadung didalam kearifan lokal ini yaitu nilai religi, karena tradisi pawai dugderan ini berbentuk acara tahunan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan bertujuan untuk menyatukan masyarakat Semarang yang berbeda-beda dalam penetapan puasa agar dalam penetapan yang sama
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Nisrina Nur Azizah -
Nisrina Nur Azizah
1913024032

1. Hutan Larangan adat di Riau
Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan larangan menebang hutan secara liar

2. Hukum Sasi di Maluku
Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam.

3. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi

4. Moposad dan Moduduran di sulawesi selatan
suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial.

5. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.

6. Sasi di maluku
suatu adat yang menjadi suatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam.

7. Bebie di sumatera selatan
merupakan tradisi menanam dan memanen padi secara bersama-sama yang berlaku di Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini ditujukan agar pemanenan padi cepat selesai, usai panen; maka akan diadakan perayaan sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang diperoleh dan sukses.

8. Barapen di papua
Barapen merupakan bentuk kearifan lokal yang berkembang di Papua, khususnya di kawasan pegunungan. Kearifan lokal tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus mempererat tali persaudaraan antar masyarakatnya.

9. Wayang kulit di jawa
Wayang merupakan wahana bagi proses sosialisasi ataupun enkulturasi. Bahkan dengan proses sosialisasi, wayang mengemban fungsi edukatif mempersiapkan anggota masyarakat agar mampu
memainkan peran-peran sosial sesuai dengan pilihan hidupnya, dengan jalan mengembangkan sikap mental, menanamkan nilai-nilai dan kemampuan mengendalikan diri, dan memberikan orientasi pemahaman. Dalam hal pengajaran nilai-nilai, wayang juga berfungsi dalam menanamkan budi luhur kepada para penonton maupun masyarakat sebagai penikmat wayang. Wayang sangat berfungsi dalam proses sosialisasi yang ada
dalam masyarakat. Yaitu dalam proses mengajarkan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat dalam bentuk pagelaran yang berisi cerita.

10. Tradisi suran di jawa
Tradisi suran merupakan tradisi menyambut tahun baru sesuai penanggalan jawa
Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Tradisi Suran diantaranya nilai religius, nilai estetika, nilai gotong royong, nilai moral dan nilai toleransi. Nilai religi yang terkandung dalam tradisi tercermin saat doa secara khusyuk dipanjatkan kepada Tuhan YME. Ketika doa dipanjatkan, masyarakat berdoa dengan suasana yang khidmat untuk menyampaikan harapan-harapan di tahun berikutnya, sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Nilai estetika atau keindahan yang terkandung dalam tradisi terlihat dari ragam bentuk dan hiasan pada tahap pelaksanaan tradisi. Nilai gotong royong melekat dengan erat pada kehidupan masyarakat sehari-hari, umumnya tercermin dari beberapa kegiatan adat, seperti upacara adat, yang didalamnya terlihat keterlibatan masyarakat dalam awal, inti sampai kegiatan akhir upacara adat. Nilai moral yang terkandung dalam tradisi terdermin dalam sikap teladan yang dicontohkan sesepuh desa dengan rutin menjalankan tradisi setiap tahun. Nilai toleransi yang terkandung dalam tradisi tercermin ketika seluruh masyarakat berkumpul tanpa adanya sikap membedakan latar belakang yang berbeda.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Rizka Fathi Aulia -
Nama : Rizka Fathi Aulia
NPM : 1953024008

Kearifan lokal populer di Indonesia :
1. Nyabuk Gunung
Nyabuk gunung merupakan praktik bercocok tanam dengan cara membuat teras sawah yang dibentuk menurut garis kontur. Praktik ini umumnya berlangsung di lereng Bukit Sumbing dan Sindoro. Nyabuk gunung adalah suatu wujud konservasi lahan dalam bercocok tanam. Hal itu karena didasarkan pada garis konturnya.

2.Pranoto Mongso
Pranoto mongso merupakan aturan waktu musim yang digunakan oleh para tani di pedasaan. Aturan tersebut didasarkan pada naluri dari leluhur, dan dipakai sebagai dasar untuk mengolah pertanian. Maka itu, pranoto mongso memberi arahan kepada petani untuk bercocok tanam dengan cara mengikuti tanda-tanda alam dalam mongso yang bersangkutan. Sehingga, pemanfaatan tanah oleh petani sifatnya terukur. Meskipun, air dan saluran irigasi sudah tersedia dengan baik. Praktik ini dipercaya dapat menjaga keseimbangan alam.

3. Hukum Sasi di Maluku
Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam.

4. Hutan Larangan adat di Riau
Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan.

5. Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali.

6. Cingcowong di Jawa Barat
Cingcowong merupakan upacara adat suku Sunda yang bertujuan meminta hujan dan berlangsung secara turun temurun sebagai wujud pelestarian budaya. Hingga saat ini, ritual Cingcowong masih sering dilakukan oleh masyarakat di Jawa Barat.

7. Bebie
Bebie merupakan contoh kearifan lokal yang berkembang di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar panen cepat selesai.

8. Kearifan Lokal Tradisi Suran
Suran merupakan adat masyarakat Jawa untuk menyambut tahun baru sesuai penanggalan Jawa (Nurshodiq, 2012). Tradisi Suran di pandang sebagai sesuatu yang sakral, karena kebanyakan orang mengharap akan mendapatkan berkah besar di hari suci tersebut.

9. Subak (Bali)
Salah satu teknologi tradisional pemakaian air secara efisien dalam pertanian dilakukan dengan cara Subak., menggunakan alat bagi yang terdiri dari batang pohon kelapa atau kayu tahan air lainnya. Kayu ini dibentuk sedemikian rupa dengan cekukan atau pahatan dengan kedalaman berbeda sehingga debit air yang mengalir air

10. Pamali memancing ikan di Maluku Utara
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga agama. Akan tetapi konsep dari property right itu terbentuk dari pranata sosial pada masyarakat yang sudah berlangsung sangat lama didalam mengatur suatu pemanfaatan sumberdaya laut dan juga pesisir. Kearifan lokal ini terdapat didaerah Desa Bobaneigo yang ada di Maluku Utara.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Nigita Kusuma Ningrum -
Nigita Kusuma Ningrum
1913024020

Kearifan lokal yang populer di Indonesia:
1. Hutan Larangan adat di Riau
Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan.

2. Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali.
Di Bali misalnya, Awig-Awig bahkan dianggap sakral dan memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan hukum yang berlaku. Contoh penerapan Awig-Awig di Bali terlihat dari sikap masyarakat terhadap seseorang yang melanggar aturan lokal, misalnya melakukan pencurian, penipuan, pemanfaatan sumber daya alam, bahkan hingga penyalahgunaan narkoba.

3. Cingcowong di Jawa Barat
Cingcowong merupakan upacara adat suku Sunda yang bertujuan meminta hujan dan berlangsung secara turun temurun sebagai wujud pelestarian budaya. Hingga saat ini, ritual Cingcowong masih sering dilakukan oleh masyarakat di Jawa Barat.

4. Bebie
Bebie merupakan contoh kearifan lokal yang berkembang di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar panen cepat selesai.

5. Hukum Sasi di Maluku
Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam.

6. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas. Oleh sebab itu, Apabila api tak menghangus dan mematikan anakan dari pepohonan tersebut, proses dari perluasan hutan yang secara alamiah bisa berlangsung. Pepohonan yang ada dipahomba dan disekitaran batang sungai memiliki fungsi menjadi suatu filter terhadap materi erosi dan juga secara sekaligus menjadi sempadan alamiah sungan yang berguna untuk pelestarian air sungai.

7. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan pihak dari luar.

8. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok. Kearifan lokal Maauwo di Danau Bakuok memiliki potensi sebagai sumber belajar biologi pada materi pelestarian ekosistem dan pencemaran lingkungan. Tradisi Maauwo memiliki nilai pelestarian lingkungan.

9) Slametan
Tradisi ini merupakan akulturasi antara budaya jawa dengan Islam. Biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk mendoakan para leluhur agar diberikan ketentraman. Dilain hal juga tradisi ini membangun keadaan sosial yang baik antar masyarakat.

10) Larung Sesaji
Biasanya dalam tradisi ini masyarakat menyembelih hewan yang dilarungkan setiap tanggal 1 Muharam. Biasanya dilakukan oleh masyarakat yang hidup di pesisir pantai. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan ikan serta keselamatan dalam berusaha.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Arinda Marsyahda Zaniarti -
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Saya Arinda Marsyahda Zaniarti NPM 1913024012 izin menjawab Tugas Latihan 4
1. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui.
2. Tembawai di Kalimantan Barat
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif
seperti pohon durian.
3. Pamali Memancing Ikan Di Maluku Utara
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Berfungsi mengatur suatu pemanfaatan sumberdaya laut dan juga pesisir.
4. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan
atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan
suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan.
5. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial.
6. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.
7. Kearifan Lokal Tradisi Suran
Suran merupakan adat masyarakat Jawa untuk menyambut tahun baru sesuai penanggalan Jawa. Nilai religi yang terkandung dalam tradisi tercermin saat doa secara khusyuk dipanjatkan kepada Tuhan YME. Perilaku masyarakat yang saling bahu membahu dalam pelaksanaan tradisi mulai dari awal hingga akhir mencerminkan nilai gotong royong.
8. Kearifan Lokal Wayang Kulit
Wayang merupakan wahana bagi proses sosialisasi ataupun enkulturasi. Bahkan dengan proses sosialisasi, wayang mengemban fungsi edukatif mempersiapkan anggota masyarakat agar mampu
memainkan peran-peran sosial sesuai dengan pilihan hidupnya, dengan jalan mengembangkan sikap mental, menanamkan nilai-nilai dan kemampuan mengendalikan diri, dan memberikan orientasi pemahaman.
9. Hutan Larangan Adat Rumbio di Kampar
tertera di dalam peraturan adat Rumbio adalah tidak diizinkannya menebang pohon dan melakukan kegiatan yang dapat mengganggu/merusak keberadaan segala sesuatu yang terkandung di dalam hutan larangan adat. Kearifan lokal dalam bentuk ajakan adalah menanam tanaman kehutanan di sekitar area tempat tinggal dan pemilihan tempat yang tepat dalam mendirikan rumah.
10. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Maauwo sebagai salah satu bagian dalam
sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok. Kearifan lokal Maauwo di Danau Bakuok memiliki potensi sebagai sumber belajar biologi pada materi pelestarian ekosistem dan pencemaran lingkungan.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Catharina Anandasari -
NAMA : CATHARINA ANANADSARI
NPM : 1913024022
1. Tembawai (Dayak Iban-Kalimantan Barat) merupakan upaya untuk menjaga alam dan bermanfaat untuk masyarakat setempat. Tembawai merupakan hutan rakyat yang dikembangkan oleh masyarakat Dayak Iban di Kalimantan Barat, yang di dalamnya terdapat tanaman produktif seperti durian.
2. Moposad dan Moduduran (Bolaang Mongondow-Sulawesi Selatan) merupakan pranata tolong menolong yang penting untuk menjaga keserasian lingkungan.
3. Subak (Bali) merupakan usaha teknologi tradisional pemakaian air secara efisien dalam pertanian, menggunakan alat bagi yang terdiri dari batang pohon kelapa atau kayu tahan air lainnya. Kayu ini dibentuk sedemikian rupa dengan cekukan atau pahatan dengan kedalaman berbeda sehingga debit air yang mengalir air.
4. Wewaler (Desa Bendosewu-Jawa Timur) merupakan tadisi bersih desa di Desa Bendosewu yang merupakan pesan dari leluhur yang babad desa. Tradisi bersih desa disertai kegiatan kebersihan lingkungan secara serentak, yaitu membersihkan jalan-jalan, rumah-rumah, pekarangan, tempat-tempat ibadah, makam dan sebagainya.
5. Repong Damar (Krui-Lampung Barat) merupakan model pengelolaan lahan bekas ladang dalam bentuk wanatani yang dikembangkan oleh masyarakat Krui di Lampung Barat sebagai upaya pelestarian alam.
6. Talun (Kampung Dukuh-Jawa Barat) merupakan bentuk kearifan dalam pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang dikembangkan masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan diwujudkan dalam penataan ruang hutan, pelestarian dan pengelolaan air, pengelolaan lahan dengan pengembangan talun.
7. Maromi (Ngata Toro-Sulawesi Tengah) merupakan sistem kerja sama yang berlaku dalam pengelolaan tanah/hutan bagi masyarakat adat Ngata Toro. Sistem ini mengandung nilai saling membantu meringankan beban pekerjaan satu sama lain. Pengelolaan tanah/hutan melalui beberapa tahapan dan struktur yang diatur menurut ketegorisasi hutan.
8. Nakika Bukit (Kampung Raba – Kalimantan Barat) merupakan Upacara adat yang lakukan apabila dalam musim panen tahun sebelumnya mengalami gangguan entah berupa hama penyakit atau gangguan hewan. Upacara ini dilakukan setiap lima tahun sekali dan sudah menjadi agenda yang tetap.
9. Kearifan Lokal Wayang Kulit merupakan salah satu karakteristik bangsa Indonesia yang berfungsi dalam menanamkan budi luhur kepada para penonton maupun masyarakat sebagai penikmat wayang. Sedangkan budi luhur adalah nilai-nilai luhur yang tercipta dari cipta rasa karsa seseorang.
10. Ngumbai Lawok (Pesisir Lampung) merupakan upacara ungkapan Syukur Masyarakat Pesisir Lampung. Ngumbai Lawok atau "mencuci laut" adalah cara masyarakat Lampung mengungkapkan rasa terima kasih kepada penguasa laut, sekaligus menjadi media silaturahmi di antara warga pesisir.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Inggrid Purwaningtyas -
Inggrid Purwaningtyas
1913024040

1. Wayang Kulit
berfungsi dalam menanamkan budi luhur kepada para penonton maupun masyarakat sebagai penikmat wayang. wayang juga dapat dipakai sebagai sarana pendidikan terutama pendidikan mental karena di dalamnya benyak tersirat unsur - unsur pendidikan mental dan watak.

2. Tradisi suran
terdapat nilai religius, nilai estetika, nilai gotong royong, nilai moral dan nilai toleransi. Kearifan lokal yang ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat terwujud dalam bentuk seperangkat aturan, pengetahuan, keterampilan serta tata nilai dan etika.

3. Ke-kean di Sumatera Selatan
Pengetahuan mengenai kekean merupakan suatu perhitungan waktu yang sesuai untuk bisa menanam berbagai jenis tumbuhan tertentu yang berkaitan dengan ilmu perbintangan

4. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan pihak dari luar.

5. Sasi dari Maluku
Sasi adalah suatu adat yang menjadisuatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam

6. Kearifan lokal Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok.

7. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.

8. Pamali Memancing Ikan Di Maluku Utara
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga agama.

9. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan.

10. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Rifki Muhaimin -
Assalamualaikum wr.wb, Saya rifki muhaimin Syahputra npm 1913024044 ingin menjawab

1. Bebie
Bebie merupakan tradisi menanam dan memanen padi secara bersama-sama yang berlaku di Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini ditujukan agar pemanenan padi cepat selesai, usai panen; maka akan diadakan perayaan sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang diperoleh dan sukses.
2. lap Doyo
Ulap Doyo merupakan kearifan lokal yang termuat dalam motif tenun sebagai warisan suku Dayak Benuaq di Kalimantan. Jenis tekstil tradisional tersebut menyimpan keunikannya pada bahan baku, proses pembuatan, dan motif.
3. Wayang Kulit
Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Jawa. Wayang kulit bukan semata merupakan sebuah pertunjukkan melainkan sebuah media yang diyakini untuk menuju roh spiritual pada dewa.

4. Awig-Awig diLombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan sebuah aturan adat yang dapat dijadikan suatu pedoman agar bisa bertindak dan juga bersikap terutama didalam hal berinteraksi. Dan juga didalam hal seperti mengolah sumber daya alam dan juga lingkungannya. Dan kearifan lokal tersebut terdapat di daerah Bali dan Lombok Barat.

5. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan.

6. Ke-kean di Sumatera Selatan
Pengetahuan mengenai kekean merupakan suatu perhitungan waktu yang sesuai untuk bisa menanam berbagai jenis tumbuhan tertentu yang berkaitan dengan ilmu perbintangan

7. Cingcowong di Jawa Barat
cingcowong merupakan sebuah jenis upacara yang berguna untuk meminta hujan, tradisi cingcowong ini juga sudah dilakukan dengan turun temurun oleh masyarakat Luragung untuk bisa melestarikan budayanya. Dan tradisi ini juga bisa menunjukkan suatu permintaan kepada Yang Maha Kuasa apabila tak ada kepatuhan di tiap perintah-Nya

8. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan pihak dari luar.
9. sasi
sasi adalah suatu adat yang menjadisuatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam

10. ogoh ogoh
Ogoh-ogoh merupakan karya seni berupa patung dalam kebudayaan Bali yang umumnya menggambarkan kepribadian bhuta kala (mahkluk alam bawah dalam kepercayaan Hindu). Ogoh-ogoh merupakan salah satu kearifan lokal yang masih hingga kini dilakukan di Bali, biasanya di tandu, pawai atau dipentaskan berkeliling kota ataupun desa.
Bertujuan untuk menyucikan lingkungan dari roh jahat atau unsur negatif bhuta kala menjelang atau dilakukan sehari sebelum tahun baru saka (nyepi) di Bali.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Ajeng Ambar kusuma -
nama: ajeng ambar kusuma
npm: 1913024056

Kearifan lokal yang populer di Indonesia:
1. Hutan Larangan adat di Riau
Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan.

2. Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali.
Di Bali misalnya, Awig-Awig bahkan dianggap sakral dan memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan hukum yang berlaku. Contoh penerapan Awig-Awig di Bali terlihat dari sikap masyarakat terhadap seseorang yang melanggar aturan lokal, misalnya melakukan pencurian, penipuan, pemanfaatan sumber daya alam, bahkan hingga penyalahgunaan narkoba.

3. Cingcowong di Jawa Barat
Cingcowong merupakan upacara adat suku Sunda yang bertujuan meminta hujan dan berlangsung secara turun temurun sebagai wujud pelestarian budaya. Hingga saat ini, ritual Cingcowong masih sering dilakukan oleh masyarakat di Jawa Barat.

4. Bebie
Bebie merupakan contoh kearifan lokal yang berkembang di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar panen cepat selesai.

5. Hukum Sasi di Maluku
Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam.
6. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Nilai yang terkadung didalamnya adalah tentang melestarikan sumber daya alam, karena tradisi ini dilarang keras untuk memasuki hutan, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.
7. Mappalette Bola
Nilai yang trekandung dalam kearifan local ini adalah nilai gotong royong, karena kearifan local ini berupa tradisi memindahkan rumah yang melibatkan puluhan bahkan ratusan warga kampung.
8. Pawai Dugderan
Nilai yang terkadung didalam Pawai Dugderan adalah nilai religi, karena tradisi ini berbentuk acara tahunan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan bertujuan untuk menyatukan masyarakat Semarang yang berbeda-beda dalam penetapan puasa agar dalam penetapan yang sama.
9. Ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi
Ogoh-ogoh merupakan karya seni berupa patung dalam kebudayaan Bali yang umumnya menggambarkan kepribadian bhuta kala (mahkluk alam bawah dalam kepercayaan Hindu). Bertujuan untuk menyucikan lingkungan dari roh jahat atau unsur negatif bhuta kala menjelang atau dilakukan sehari sebelum tahun baru saka (nyepi) di Bali. Jadi tradisi ini mengandung nilai religi bagi masyarakat hindu.
10. Maromi (Ngata Toro-Sulawesi Tengah)
Merupakan sistem kerja sama yang berlaku dalam pengelolaan tanah/hutan bagi masyarakat adat Ngata Toro. Sistem ini mengandung nilai saling membantu meringankan beban pekerjaan satu sama lain. Pengelolaan tanah/hutan melalui beberapa tahapan dan struktur yang diatur menurut ketegorisasi hutan.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh berliana putri -
Nama: Berliana Putri
NPM: 1913024308

Kearifan lokal yang populer di Indonesia diantaranya:
1. Repong Damar di Lampung Barat
Kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar merupakan pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil sumber daya alam untuk masyarakat Lampung Barat di Krui.

2. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Tujuannya disediakannya toto dan tatakeng ialah untuk diwariskan kepada keturunannya kelak.

3. Sasi dari Maluku
Sasi adalah suatu adat yang menjadi suatu pedoman dari tiap warga Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam. Tujuannya ialah agar tidak terjadinya penyalahgunaan terhadap sumber daya alam yang ada di Maluku.

4. Awig Awig di Lombok Utara
Awig-awig mengatur 3 hal, yaitu: larangan, sanksi, dan prosesi sidang adat bagi warga Lombok Utara. Tujuan awig-awig ini ialah untuk menjamin kebutuhan kebutuhan hukum masyarakat adat dalam pengelolaan hutan sehingga tidak terjadi eksploitasi berlebihan.

5. Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Tradisi Maauwo sebagai salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku. Tujuan dari tradisi ini ialah untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok.

6. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Hal ini ditujukan agar pepohonan yang ada di pahoman dapat memiliki fungsi menjadi suatu filter terhadap materi erosi dan sekaligus menjadi sempadan alamiah sungan yang berguna untuk pelestarian air sungai.

7. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan.

8. Ke-kean di Sumatera Selatan
Pengetahuan mengenai kekean merupakan suatu perhitungan waktu yang sesuai untuk bisa menanam berbagai jenis tumbuhan tertentu yang berkaitan dengan ilmu perbintangan. Tujuannya ialah agar masyarak dapat menanam bibit atau tanaman yang sesuai dengan musim yang berlangsung.

9. Balingkea di Sulawesi Tengah
Balingkea merupakan bekas kebun yang umurnya mulai dari 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Seringnya balingkea diolah untuk tumbuhan palawija yang berbentuk ubi kayu, jagung, rica, kacang-kacangan dan juga sayur-sayuran. Tujuan adanya Balingkea ini ialah untuk memanfaatkan lahan bekas kebun menjadi lahan yang produktif.

10. Tradisi Suran
Suran merupakan adat masyarakat Jawa untuk menyambut tahun baru sesuai penanggalan Jawa. Tradisi Suran di pandang sebagai sesuatu yang sakral, karena kebanyakan orang mengharap akan mendapatkan berkah besar di hari suci tersebut. Nilai religi yang terdapat dalam tradisi tercermin ketika masyarakat berdoa dengan hati yang ikhlas dan berharap akan datangnya kebaikan serta memohon dijauhkan dari berbagai musibah yang bisa terjadi kapan saja.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Komang Ayu Juni Harsini -
Selamat malam Ibu
Saya Komang Ayu Juni Harsini
NPM 1913024042
akan mencoba menjawab untuk pertanyaan diskusi pada hari ini
berikut ini merupakan 10 kearifan lokal di berbagai daerah Indonesia beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
1. Ogoh-ogoh di Bali
Tradisi ogoh-ogoh merupakan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Bali di mana tradisi ini dilakukan 1 hari sebelum perayaan hari raya Nyepi. tradisi ogoh-ogoh ini bermaksud untuk mensucikan lingkungan dari roh jahat maupun unsur negatif yang disebut bhuta kala. tradisi ogoh-ogoh ini memiliki atau mengandung nilai religius yang sangat kental bagi masyarakat Hindu.

2. Sandranan gunung genthong
Salah satu kearifan lokal ini inimelibatkan warga dalam memasak sesaji yang kemudian akan disajikan seperti ketupat getuk cemplon dan lain sebagainya. Sehingga pada kearifan lokal ini terdapat nilai gotong royong yang terkandung.

3. Pahomba di Nusa tenggara timur
Kearifan lokal satu ini memiliki aturan di mana masyarakatnya dilarang keras untuk memasuki hutan apalagi dengan tujuan yang kurang baik. sehingga pada tradisi ini terdapat nilai yang terkandung adalah tentang melestarikan sumber daya alam

4. Mappalette Bola
kearifan lokal ini berupa tradisi memindahkan rumah yang melibatkan puluhan bahkan ratusan warga kampung sehingga nilai yang terkandung di dalamnya adalah gotong royong.

5. Pawai dugderan
kearifan lokal ini berbentuk acara tahunan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan di mana sisi baik dari tradisi ini adalah menyatukan masyarakat dalam penetapan puasa agar dalam penetapan yang sama. Adapun nilai yang terkandung di dalamnya yaitu nilai religi.

6. Bebie di Sumatera Selatan
Nilai yang terkandung dalam tradisi ini adalah nilai gotong royong karena bebie merupakan salah satu tradisi di mana masyarakat menanam dan memanen padi secara bersama-sama.

7. Barapen
tradisi ini merupakan salah satu tradisi dimana didalam nya terdapat kegiatan membakar makanan secara beramai-ramai kemudian disantap bersama. nilai yang terkandung di dalam tradisi ini adalah gotong royong karena menjunjung tinggi kebersamaan.

8. Kenduri Blang
tradisi ini diwarnai dengan pengucapan doa-doa tertentu bertujuan agar padi yang akan disemai bebas dari penyakit dan hama sehingga nilai yang terkandung di dalam tradisi ini tentu saja nilai religi

9. Masyarakat kasepuhan pancer pengawinan kampung dukuh Jawa Barat
dalam tradisi ini mereka mengenal upacara tradisional sehingga memanfaatkan hutan secara hati-hati. Selain itu masyarakat juga tidak diperbolehkan mengeksploitasi kecuali atas izin sesepuh adat. Tradisi ini mengandung nilai melestarikan alam.

10. Malam Sint Marteen
Merupakan salah satu tradisi di mana anak-anak akan mendatangi rumah masyarakat satu persatu dengan membawa lampion. Kemudian menawarkan beberapa lagu, setelah itu pemilik rumah akan menyodorkan keranjang berisi kan beberapa permen dan memperbolehkan anak-anak untuk mengambil satu atau lebih sebagai imbalan. sehingga nilai yang terkandung dalam tradisi ini adalah nilai toleransi dan nilai sejarah. Karena jika diperhatikan tradisi ini mirip dengan kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang Belanda

Sekian terima kasih ibu
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Rima Mei Yanti -

Saya Rima Mei Yanti NPM 1913024008 Izin menjawab,

Contoh-contoh kearifan lokal di Indonesia beserta nilainya, di antaranya:


1. Hutan Larangan adat di Riau

Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan.

2. Cingcowong di Jawa Barat

Cingcowong merupakan upacara adat suku Sunda yang bertujuan meminta hujan dan berlangsung secara turun temurun sebagai wujud pelestarian budaya. Hingga saat ini, ritual Cingcowong masih sering dilakukan oleh masyarakat di Jawa Barat.

3. Bebie

Bebie merupakan contoh kearifan lokal yang berkembang di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar panen cepat selesai.

4. Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali

Awig-Awig merupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali.

5. Hukum Sasi di Maluku

Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk  mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam.

6. Repong Damar di Lampung Barat

Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.

7. Barapen 

Nilai yang terkadung dalam tradisi ini adalah gotong royong, karena dalam tradisi ini terdapat kegiatan membakar makanan beramai-ramai yang kemudian disantap bersama, dalam prosesnya diperlukan waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan pembakaran, membakar hingga proses santap makanan. 

8. Masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan, Kampung Dukuh Jawa Barat. Mereka mengenal upacara tradisional, mitos, tabu, sehingga pemanfaatan hutan hati-hati. Tidak diperbolehkan eksploitasi kecuali atas ijin sesepuh adat. Sehingga nilai yang terkandung dalam traidisi ini adalah nilai melestraikan alam.

9. Simpuk Munan/Lembo (Dayak Benuaq-Kalimantan Timur)

Simpuk Munan atau lembo bangkak merupakan hutan tanaman buah-buahan (agroforestry) yang dikembangkan oleh masyarakat Dayak Benuaq di Kalimantan Timur.

10. Subak (Bali)

Salah satu teknologi tradisional pemakaian air secara efisien dalam pertanian dilakukan dengan cara Subak., menggunakan alat bagi yang terdiri dari batang pohon kelapa atau kayu tahan air lainnya. Kayu ini dibentuk sedemikian rupa dengan cekukan atau pahatan dengan kedalaman berbeda sehingga debit air yang mengalir air.

Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Tazkya Aulia -
Tazkya Aulia Rahma
1913024036

1. Rambu Solo'
Rambu Solo' merupakan tradisi pemakaman ala Suku Toraja yang dilakukan dengan tujuan untuk menghormati sekaligus menghantarkan arwah menuju alam akhirat melalui serangkaian ritual dan doa. Ritual yang dilakukan berupa pertunjukan seni, adu kerbau, hingga mengantarkan jenazah.

2. Wayang Kulit
Seni tradisional yang berkembang di Jawa yang memiliki tujuan.menanamkan budi luhur kepada para penonton maupun masyarakat sebagai penikmat wayang. Sedangkan budi luhur adalah nilai-nilai luhur yang tercipta dari cipta rasa karsa seseorang.

3. Ngaben
Upacara Ngaben adalah prosesi pembakaran mayat atau kremasi bagi penganut Hindu Bali. Ritual pembakaran mayat tersebut ditujukan sebagai simbol untuk menyucikan roh orang yang telah meninggal.

4. Suroan
Tradisi yang turun temurun yang masih dilakukan oleh masyarakat jawa sampai sekarang dilakukan setiap tanggal satu suro atau tanggal satu muharam. Tradisi malam satu Suro menitikberatkan pada ketentraman batin dan keselamatan bertujuan untuk mendapatkan berkah dan menangkal datangnya marabahaya.

5. Bebie
Bebie merupakan tradisi menanam dan memanen padi secara bersama-sama yang berlaku di Muara Enim, Sumatera Selatan. Nilai yang terkandung dalam tradisi ini adalah nilai gotong royong.

6. Repong Damar
Repong Damar di Lampung Barat merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.

7. Tradisi Maauwo di Danau Bakuok
Tradisi ini merupakan salah satu bagian dalam sistem pengelolaan sumberdaya perairan di danau masyarakat dilarang mengambil ikan dalam periode tertentu dilarang untuk menyetrum maupun meracuni ikan serta menanami sawit di tepi danau baku titik penerapan aturan tersebut memiliki nilai konservasi lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi di Danau Bakuok.

8. Talun
Kearifan lokal dalam pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang dikembangkan masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan di Jawa Barat diwujudkan dalam penataan ruang hutan, pelestarian dan pengelolaan air, pengelolaan lahan dengan pengembangan talun.

9. Ondel-ondel
Bentuk pertunjukan rakyat Betawi di DKI Jakarta yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Tampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.

10. Hombo batu (lompat batu)
Tradisi hombo batu terdapat pada masyarakat pulau Nias, Sumatera Utara. Ritual atau media bagi para pemuda untuk menunjukan bahwa dia sudah benar-benar dewasa.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Rizky Angka Wijayanto -
saya rizky angka wijayanto npm 1913024048 izin menjawab
1. Bebie
Bebie merupakan tradisi menanam dan memanen padi secara bersama-sama yang berlaku di Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini ditujukan agar pemanenan padi cepat selesai, usai panen; maka akan diadakan perayaan sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang diperoleh dan sukses.
2. lap Doyo
Ulap Doyo merupakan kearifan lokal yang termuat dalam motif tenun sebagai warisan suku Dayak Benuaq di Kalimantan. Jenis tekstil tradisional tersebut menyimpan keunikannya pada bahan baku, proses pembuatan, dan motif.
3. Wayang Kulit
Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Jawa. Wayang kulit bukan semata merupakan sebuah pertunjukkan melainkan sebuah media yang diyakini untuk menuju roh spiritual pada dewa.

4. Awig-Awig diLombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan sebuah aturan adat yang dapat dijadikan suatu pedoman agar bisa bertindak dan juga bersikap terutama didalam hal berinteraksi. Dan juga didalam hal seperti mengolah sumber daya alam dan juga lingkungannya. Dan kearifan lokal tersebut terdapat di daerah Bali dan Lombok Barat.

5. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan.

6. Ke-kean di Sumatera Selatan
Pengetahuan mengenai kekean merupakan suatu perhitungan waktu yang sesuai untuk bisa menanam berbagai jenis tumbuhan tertentu yang berkaitan dengan ilmu perbintangan

7. Cingcowong di Jawa Barat
cingcowong merupakan sebuah jenis upacara yang berguna untuk meminta hujan, tradisi cingcowong ini juga sudah dilakukan dengan turun temurun oleh masyarakat Luragung untuk bisa melestarikan budayanya. Dan tradisi ini juga bisa menunjukkan suatu permintaan kepada Yang Maha Kuasa apabila tak ada kepatuhan di tiap perintah-Nya

8. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan pihak dari luar.
9. sasi
sasi adalah suatu adat yang menjadisuatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam

10. ogoh ogoh
Ogoh-ogoh merupakan karya seni berupa patung dalam kebudayaan Bali yang umumnya menggambarkan kepribadian bhuta kala (mahkluk alam bawah dalam kepercayaan Hindu). Ogoh-ogoh merupakan salah satu kearifan lokal yang masih hingga kini dilakukan di Bali, biasanya di tandu, pawai atau dipentaskan berkeliling kota ataupun desa.
Bertujuan untuk menyucikan lingkungan dari roh jahat atau unsur negatif bhuta kala menjelang atau dilakukan sehari sebelum tahun baru saka (nyepi) di Bali.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Annisa Defy Shafira -
Annisa Defy Shafira 1913024026
1. Awig-Awig diLombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan sebuah aturan adat yang dapat dijadikan suatu pedoman agar bisa bertindak dan juga bersikap terutama didalam hal berinteraksi. Dan juga didalam hal seperti mengolah sumber daya alam dan juga lingkungannya. Dan kearifan lokal tersebut terdapat di daerah Bali dan Lombok Barat.
2. Bebie di Sumatera Selatan
Bebie merupakan suatu tradisi didalam menanam dan kemudian menanam padi secara bersama-sama, hal tersebut memiliki tujuan yaitu untuk agar suatu proses permanenan dapat dengan cepat terselesaikan. Apabila panennya tersebut telah selesai, maka akan adaperayaan yang menjadi suatu bentuk dari rasa syukur atas proses panen yang berhasil dan juga sukses. Kearifan lokal Bebie ini terdapat di Muara Enim, lebih tepatnya berada di Sumatera Selatan.
3. Hutan Larang Adat di Riau
Kearifan lokal mempunyai suatu tujuan agar masyarakat yang berada disekitarnya dapat dengan bersama-sama melestarikan hutan yang berada disana. Seperti contohnya yaitu adanya suatu peraturan mengenai tak diperbolehkannya menebang hutan secara sembarangan. Apabila hal tersebut dilakukan, maka pelakunya akan dikenakan denda yaitu sebesar 100 kg beras ataupun bisa berbentuk uang yang jumlahnya sebesar Rp 6.000.000.
4. Cingcowong di Jawa Barat
Cingcowong merupakan sebuah jenis upacara yang berguna untuk meminta hujan, tradisi cingcowong ini juga sudah dilakukan dengan turun temurun oleh masyarakat Luragung untuk bisa melestarikan budayanya. Dan tradisi ini juga bisa menunjukkan suatu permintaan kepada Yang Maha Kuasa apabila tak ada kepatuhan di tiap perintah-Nya.
5. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.
6. Tembawai di Kalimantan Barat
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian.
7. Pamali memancing ikan di Maluku Utara
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga agama.
Akan tetapi konsep dari property right itu terbentuk dari pranata sosial pada masyarakat yang sudah berlangsung sangat lama didalam mengatur suatu pemanfaatan sumberdaya laut dan juga pesisir. Kearifan lokal ini terdapat didaerah Desa Bobaneigo yang ada di Maluku Utara.
8. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Kearifan lokal ini terletak di Minahasa provinsi Sulawesi Utara.
9. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan.
10. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.