Tes Formatif 6

Tes Formatif 6

Number of replies: 24

Mahasiswa silahkan kerjakan tes formatif berikut ya

In reply to First post

Re: Tes Formatif 6

by Berti Yolida -
1.tuliskan 5 kearifan lokal pesisir
2. tuliskan dan jelaskan masing-masing satu contoh kearifan lokal di setip kabupaten yang termasuk pesisir
3. adakah nilai positif dan nilai mistis dalam stiap kearifan lokal tersebut
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Amalia Desma Triani -
Assalamualaikum bu, saya Amalia Desma Triani (1953024001) izin menjawab bu
1. - Melahang : Masyarakat di pulau ini menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh.
- Ngumbai Lawok : Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut.
- Nyuncun Pahakh : Pahakh atau Nyucun Pahakh ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta.
- Nugal : Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang)
- Ngejalang : Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh.
2. Obat Tradisional
Sebagian besar masyarakat lokal di Indonesia memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap tumbuhan obat untuk kelangsungan hidupnya. Berbagai masyarakat lokal memanfaatkan tumbuhan obat dengan keunikan ramuan dan cara penyajian. Salah satu masyarakat yang masih mempertahankan tradisi penggunaan sumber daya hayati lokal di wilayahnya, khususnya tumbuhan obat adalah Suku Lampung yang terletak di Kabupaten Lampung Barat.
3. Untuk nilai positifnya semuanya memiliki nilai positif contohnya ngejalang yang dimana semua orang dapat berkumpul bersama sama untuk makan bersama dan juga saling mengharga dengan cara saling mencicipi makanan, dan untuk nilai mistisnya terdapat di ngumbai lawok Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat. Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan. Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam)
Terimakasih bu
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by M.Dimas Dhitya Asri -
Nama : M.Dimas Dhitya Asri
NPM : 1913024039
Izin menjawab Ibu

1.5 Kearifan local pesisir
a. Ngumbai Lawok
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh
dari laut Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah.


b. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan
membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.

c. Melahang : Masyarakat di pulau ini menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh.
 
d. Nyuncun Pahakh
Pahakh atau Nyucun Pahakh ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku
masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta.
 
e. Ngejalang
Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh.

2. Masyarakat Lampung (khususnya di Kabupaten Pesisir Barat)memiliki kearifan lokal yaitu ritual ngumbai lawok.Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakatLampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat). atas rahmatTuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawokdilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapanikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpahhasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat.Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji kelaut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satutahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa lautadalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan,dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalampelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepalakerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan.Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan denganlaut (manusia dengan alam)

3.Dampak positifnya

a.Gotong royong
Pada pelaksanaan ngumbai lawok masyarakat nelayan secara bersama-sama atas dasar keswadayaan dan kesukarelaan membantu pelaksanaan acara tersebut baik itu berupa tenaga maupun dana, sikap tolong menolong tersebut juga terlihat dalam kehidupan masyarakat misalnya ketika ada warga masyarakat yang melangsungkan resepsi pernikahan, khitanan, pemberian anam, selametan perahu baru, dan ketika ada warga masyarakat yang tertimpa musibah.
 
b. Musyawarah
Sebelum upacara ngumbai lawok dilaksanakan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan aparatur desa terlebih dahulu mengadakan musyawarah mengenai waktu pelaksanaan dan besarnya dana. Media rapat atau musyawarah juga difungsikan untuk mendiskusikan kegiatan keagamaan maupun sosial kemasyarakatan lainnya misalnya pengajian dan gotong royong. Biasanya, pada akhir pertemuan selalu dirumuskan hasil musyawarah atas dasar sumbangan pemikiran dari warga masyarakat yang hadir.
 
c. Silaturrahmi Pada saat pelaksanaan ngumbai lawok masyarakat nelayan libur dari dari kegiatan mencari ikan, mereka berkumpul di TPI (tempat pelelangan ikan) untuk berdo’a bersama dan acara ruwatan laut ini dijadikan sebagai ajang silaturrahmi antar nelayan. Kegiatan kemasyarakatan lainnya seperti pengajian, yasinan dan arisan, juga merupakan ajang silaturrahmi masyarakat nelayan.
 
d. Persatuan dan kesatuan (kerukunan)
Masyarakat nelayan yang ada di Krui, Kabupaten Pesisir Barat bersifat heterogen, karena terdiri dari berbagai suku dan kebudayaan, mereka memiliki tradisi dan budaya yang bervariasi sesuai dengan latar belakang sosio-kultural daerah asalnya masing-masing dan tradisi ngumbai lawok merupakan hasil akulturasi budaya yang mempersatukan berbagai etnis yang ada disana. Walaupun terdiri dari berbagai etnis, tetapi tidak pernah terjadi konflik, karena mereka sangat menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan, sehingga dapat menciptakan kehidupan yang rukun

terima kasih ibu
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Maricha Marulina Nainggolan -
Nama: Maricha Marulina Nainggolan, NPM: 1913024009, izin menjawab bu

1. a. Melahang
Masyarakat menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh daripohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebihbanyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang.
b. Ngumbai Lawok
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningka
c. Nyuncun Pahakh
Pahakh atau Nyucun Pahakh ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta. Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.
d. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.
e. Ngejalang
Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Terdapat 2 kegiatan Ngejalang yaitu Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh merupakan ajang silaturahmi berkumpul dengan keluarga, masyarakat.

2. Kearifan lokal dari Kabupaten Pesisir Barat, yaitu daerah Pulau Pisang yaitu Melahang. Cengkeh dari Pulau Pisang konon masuk dalam golongan terbaik diantara cengkeh dari daerah Sumatera lainnya. Dan cengkeh di pulau ini juga dikenal sebagai cengkeh berkualitas dari Pulau Sumatera. Memetik cengkeh menjadi pemandangan dan tradisi bagi mereka yang memiliki kebun, sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki kebun hanya bisa memungut cengkeh yang berjatuhan dari pohonnya.
Masyarakat di pulau ini menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang.

3. Salah satu contoh kearifan lokal di pesisir yaitu Ngumbai Lawok. Kegiatan ini dalam pelaksanaannya sering dikaitkan orang awam debgan hal hal mistis, dikarenakan beberapa masyarakat pergi ke pantai dan memberikan "sesaji". Namun makna dari Ngumbai Lawok sendiri bukannya hal hal mistis yang negatif. Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan. Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam).
Ngumbai lawok bertujuan agar para nelayan diberikan keselamatan, dan hasil tangkapan pun menjadi lebih banyak. Hal tersebut dapat dipahami, karena profesi mereka sebagai nelayan akan sangat tergantung dengan situasi dan kondisi alam. Jika cuaca alam mendukung, maka hasil tangkapan akan menjadi banyak, sebaliknya jika cuaca alam tidak mendukung, hasil panen pun mengalami penurunan. Oleh karena itu, agar alam mendukung dan hasil tangkapan berlimpah perlu dilakukan ritual ngumbai lawok. Dalam konteks ini ritual ngumbai lawok disebut ritual faktitif karena tujuannya adalah agar hasil panen nelayan yang terus diperoleh meningkat, hingga pada akhirnya kesejahteraan mereka pun ikut menjadi lebih baik.
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Fia Yurista -
FIA YURISTA (1913024011)

izin menjawab bu,
[1]
1) Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan
membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.
2) Nyuncun Pahakh
Pahakh atau Nyucun Pahakh ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku
masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta.
3) Ngumbai Lawok
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh
dari laut Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah.
4) Ngejalang
Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh.
5) Melahang : Masyarakat di pulau ini menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh.

[2] Masyarakat Lampung (khususnya di Kabupaten Pesisir Barat)memiliki kearifan lokal yaitu ritual ngumbai lawok.Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakatLampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat). atas rahmatTuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawokdilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapanikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpahhasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat.Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji kelaut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satutahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa lautadalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan,dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalampelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepalakerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan.Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan denganlaut (manusia dengan alam)

[3] Untuk nilai positifnya semuanya memiliki nilai positif contohnya ngejalang yang dimana semua orang dapat berkumpul bersama sama untuk makan bersama dan juga saling mengharga dengan cara saling mencicipi makanan, dan untuk nilai mistisnya terdapat di ngumbai lawok Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat.
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Fitri Handayani -
Nama: Fitri Handayani
NPM: 1913024017
izin menjawab

1.tuliskan 5 kearifan lokal pesisir
a. Melahang
Masyarakat di pulau pisang menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh.

b. Ngumbai Lawok

Ngumbai lawok dilaksanakan selama satu hari atau tiga hari, sesuai dengan kesepakatan yang disetujui. Prosesi awal ngumbai lawok sejak tanggal 1 Muharram yakni diawali dengan pemandian pusaka.

c. Nyuncun Pahakh

Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.

d. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.

e. Tempoyak
Tempoyak merupakan masakan yang memiliki bahan dasar buah durian yang telah difermentasi. Untuk pembuatanya, perlu menyiapkan daging durian yang tidak banyak mengandung air.

2. tuliskan dan jelaskan masing-masing satu contoh kearifan lokal di setip kabupaten yang termasuk pesisir

Contoh nya yaitu obat tradisional, terdapat 22 famili dari 50 tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh Suku Lampung di Kabupaten Lampung Barat. Sebanyak 14% (7 spesies) jenis tumbuhan obat dari famili Zingiberaceae tercatat sebagai famili tumbuhan terbanyak yang dimanfaatkan oleh masyarakat tersebutBeberapa tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh Suku Lampung di Kabupaten Lampung Barat seperti bawang ganda (Allium tuberosum), pisang (Musa paradisiaca), kopi (Coffea robusta), sirih (Piper betle), jahe (Z. officinale), kunyit (C. longa), lengkuas (A. galanga), jambu batu (Psidium guajava), pinang (Areca catechu), kelapa (Cocos nucifera), dan jarak (Ricinus communis)..

Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan oleh Suku Lampung di Kabupaten Lampung Barat dalam pengobatan adalah daun. Daun merupakan bagian tumbuhan yang paling mudah didapat, mudah diproses, memiliki efek penyembuhan, dan penggunaannya tidak merusak bagian tanaman (Setyowati, 2010).

3. adakah nilai positif dan nilai mistis dalam stiap kearifan lokal tersebut

Terdapat nilai positif contoh pada ngumbai lawok, terjalin silaturahmi, gotong royong, musyawarah dan lain sebagainya
nilai mistisnya Ngumbai Lawok atau "mencuci laut" adalah cara masyarakat Lampung mengungkapkan rasa terima kasih kepada penguasa laut, sekaligus menjadi media silaturahmi di antara warga pesisir. Masyarakat maritim (pesisir) menempatkan subjek puja pada laut sebagai penentu rezeki dan keselamatan melaut layaknya masyarakat agraris (petani) menempatkan Dewi Sri yang diyakini sebagai dewi kesuburan sebagai subjek pujanya, dengan keyakinan bahwa jika laut dibersihkan dengan Ngumbai Lawok memberikan persembahan berupa sesaji dan ubo rampe penguasa laut akan memberi kelimpahan rezeki dan keselamatan.

Terima kasih bu
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Nabila Alifia Innayah -

Nama : Nabila Alifia Innayah

NPM : 1913024019

 

1) Tuliskan 5 kearifan lokal pesisir

Jawab:

1. Ngumbai lawok

2. Pahakh atau Nyucun Pahakh

3. Ngejalang

4. Obattradisional

5. Behuma


2) Tuliskan dan jelaskan masing-masing satu contoh kearifan lokal di setip kabupaten yang termasuk pesisir

Jawab:

1. Ngumbai lawok, merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat

2. Pahakh atau Nyucun Pahakh ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta. Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.

3. Ngejalang, oang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Terdapat 2 kegiatan Ngejalang yaitu Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh merupakan ajang silaturahmi berkumpul dengan keluarga, masyarakat. Tradisi ini memberikan begitu banyak nilai-nilai positif yakni silaturahmi antar sesama serta pelaksanaan dilakukan secara bergantian

4. Obat tradisional, bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan oleh Suku Lampung di Kabupaten Lampung Barat dalam pengobatan adalah daun. Daun merupakan bagian tumbuhan yang paling mudah didapat, mudah diproses, memiliki efek penyembuhan, dan penggunaannya tidak merusak bagian tanaman (Setyowati, 2010). Suku Lampung di Kabupaten Lampung Barat memiliki beberapa cara pengolahan tumbuhan obat sebelum digunakan antara lain ditumbuk, diremas, dipepes, diparut, direbus, direndam, diembunkan, dan dimasak

5. Behuma, behuma merupakan kegiatan berkebun lada.

 

3) Adakah nilai positif dan nilai mistis dalam stiap kearifan lokal tersebut

Jawab:

Terdapat nilai positif dan nilai mistis pada kearifan lokal Lampung Pesisir seperti

- Nilai positif: dengan kearifan lokal nugal, Prosesi nugal dilaksanakan secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma. Orang Lampung menyebutnya ngelakar kemudian membersihkannya dengan cara ngusi, yaitu membersihkan rerumputan ilalang dan ranting-ranting pohon yang tertinggal setelah pembakaran lahan. Orang Lampung zaman dulu membuka pullan rimba untuk dijadikan huma dengan cara dibakar. Sebab, abu pembakarannya diyakini dapat menjadi pupuk alami yang menyuburkan tanah sehingga tanaman-tanaman yang akan ditanam di atasnya akan tumbuh subur dan berbuah banyak. Kegiatan ini berdampak positif yakni kekeluargaan, kebersamaan, dan gotong royong begitu erat dan kental sehingga kebun atau huma ketika musim tanam datang dapat dikerjakan dan diselesaikan bersama-sama. Biasanya ketika mendengar akan diadakannya kegiatan nugal, tetangga sekitar umbul akan datang beramai-ramai membantu tanpa harus menunggu diundang pemilik huma. Mereka bekerja (nulung) secara suka rela, tidak diupah.

- Nilai mistis dengan kearifan lokal ngumbai lawok. Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Ngumbai lawok bertujuan agar para nelayan diberikan keselamatan, dan hasil tangkapan pun menjadi lebih banyak. Hal tersebut dapat dipahami, karena profesi mereka sebagai nelayan akan sangat tergantung dengan situasi dan kondisi alam. Dalam konteks ini ritual ngumbai lawok disebut ritual faktitif karena tujuannya adalah agar hasil panen nelayan yang terus diperoleh meningkat, hingga pada akhirnya kesejahteraan mereka pun ikut menjadi lebih baik.

In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Nyoman Trijaya Kusuma -
Selamat pagi ibu,
Saya Nyoman Trijaya Kusuma (1953024003)
Izin menjawab

1. - Melahang
Masyarakat di pulau ini menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh.
- Ngumbai Lawok
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh
dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat.
- Nyuncun Pahakh
Pahakh atau Nyucun Pahakh ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku
masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta
- Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan
membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma
- Ngejalang
Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh.

2. a. Ritual Memandian pada Upacara Perkawinan Ulun Lampung Saibatin Pekon Pasar Pulau Pisang Kecamatan Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat.
Adapun pengertian ritual memandian itu sendiri adalah sebuah ritual membersihkan diri baik secara jasmani maupun rohani bagi kemantin dan kebayan (pengantin laki-laki dan pengantin perempuan). Sesuai dengan pendapat bapak Zirwan sebagai kepala suku adat Semaka di Pekon Pasar Pulau Pisang bahwa: “Ritual
memandian adalah adat yang ada di Pekon Pasar Pulau Pisang dengan pengertian mensucikan diri yang dilakukan secara simbolis untuk kedua mempelai.
b. Ritual Ngumbai Lawok Di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung
Masyarakat Lampung (khususnya di Kabupaten Pesisir Barat) memiliki kearifan lokal yang jika dipahami, dikembangkan serta dikelola secara baik, maka dapat berkontribusi pada pembangunan daerah, khususnya sebagai dalam hal kepariwisataan. Adapun kearifan local yang dimaksud disini yaitu ritual ngumbai lawok. Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah
hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat.

3.
1. Ritual Memandian pada Upacara Perkawinan Ulun Lampung Saibatin Pekon Pasar Pulau Pisang Kecamatan Pulau Pisang Kabupaten Pesisir Barat.
a. Nilai positif
- Menghindari Perceraian
- Agar Dapat Sepenuhnya Menjadi Bagian Kelompok Adat Pekon Pasar Pulau Pisang
- Agar Warisan Budaya Leluhur Tidak Hilang
b. Nilai Mistis
- Kemantin dan kebayan dikelilingi dengan benang merah dan putih bermakna diikat oleh tali perkawinan yang sah secara hukum negara Indonesia. Bersama-sama melewati rentangan benang bermakna akan bersama-sama dalam menghadapi cobaan rumah tangga. Kemantin dan kebayan ditimun dengan asap kemenyan
dan campuran minyak setanggi bermakna turut didoakan oleh minakmuakhi.
- Cermin dan lilin menyala dikelilingkan sebanyak tujuh kali putaran kepada kemantin-kebayan bermakna harus bercermin diri, menyadari bahwa saat ini bukan lagi seorang bujang dan gadis, sadar segala hak dan kewajiban sebagai suami-istri. Kemantin dan kebayan menyemburkan air kelapa muda bermakna meninggalkan
perbuatan tidak terpuji. Kemantin dan kebayan dipukul-pukul dengan anyaman tabah menghadapi segala permasalahan, termasuk hasut dan fitnah yang akan menghancurkan kehidupan rumah tangga. Penari silat menebas dua buah anyaman dan membelah dua kelapa muda berwarna hijau yang dilemparkan para pangtuha bermakna bahwa semua urusan duniawi seperti harta, pangkat, jabatan, gelar dan lain sebagainya yang melekat tidak kekal. Suatu yang kekal hanyalah amal perbuatan baik.

2.Ritual Ngumbai Lawok Di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung
a. Nilai Positif
- Pertama, Ngumbai Lawoksebagai sarana aktivitas sosial.
- Kedua, tradisi Ngumbai Lawok merupakan upaya pelestarian warisan budaya dan ritual keagamaan masyarakat setempat
- Ketiga, tradisi Ngumbai Lawok sebagai sarana interaksi dan sosialisasi antar masyarakat, yang merupakan wadah berkumpulnya para nelayan.
b. Nilai Mistis
- Makna mistis disini yaitu pandangan masyarakat yang merasakan bahwa terdapat kekuatan-kekuatan supra-natural yang senantiasa “mengawasi dan memperhatikan”, sehingga tidak satu pun orang yang bisa lari dari kekuatan tersebut bahkan lebih dari itu setiap orang justru sangat membutuhkannya.

Demikian Ibu, Mohom maaf jika ada kesalahan
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Dhea Olivia Amanda -
Nama : Dhea Olivia Amanda
NPM : 1913024005

1.) Kearifan Lokal Pesisir
1. Melahang
Masyarakat di pulau ini menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari
pohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang, cengkeh yang
telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang.

2. Ngumbai Lawok
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh
dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar
berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat.

3. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah
atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.

4. Ngejalang
Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan
makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan
masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah
adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Terdapat 2 kegiatan Ngejalang
yaitu Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh merupakan ajang silaturahmi berkumpul dengan keluarga, masyarakat.

5. Nyucun pahakh
Pahakh atau Nyucun Pahakh ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari suku lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku
masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta. Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di
atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam
seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.


2. Contoh Kearifan Lokal di Kabupaten yang termasuk ke dalam Lampung Pesisir
••••Kabupaten Pesisir Barat (Pulau Pisang)
Cengkeh dari Pulau Pisang konon masuk dalam golongan terbaik diantara cengkeh dari daerah Sumatera lainnya. Dan cengkeh di pulau ini juga dikenal sebagai cengkeh berkualitas dari Pulau Sumatera. Memetik cengkeh menjadi pemandangan dan tradisi bagi mereka yang memiliki kebun, sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki kebun hanya bisa memungut cengkeh yang berjatuhan dari pohonnya.

Masyarakat di pulau ini menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan “melahang”.

••••Kabupaten Lampung Barat : Liwa
"Bediom" merupakan budaya dan adat istiadat masyarakat Lampung Barat yang akan pindah rumah baik itu rumah yang baru di bangun atau rumah yang telah lama berdiri dan akan ditempati oleh penghuni yang baru.

"Bediom" di rumah kediaman yang baru, menurut adat asli Lampung Barat yang sudah dapat mendirikan rumah pribadi yang baru, serta semua peralatan rumah itu serba baru, di tempat yang baru juga maka keluarga tersebut sudah merencanakan untuk "Bediom" di kediaman keluarga yang serba baru itu, jika sudah siap untuk dihuni keluarga, disebut "Bediom" di "lamban" (Rumah).

Budaya "Bediom" menjadi kebiasaan adat yang ketat di Lakukan masyarakat Lampung Barat, sebab "Bediom" ini, bermaksud menunjukkan tanda kesukuran kepada Tuhan atas nikmat yang diberikan.

Doa "bediom" disesuaikan dengan situasi dan kondisi keluarga untuk mengundang keluarga banyak atau tidaknya yang diundang, kalau keluarga tersebut termasuk mampu, maka pelaksanaan "Bediom" akan meriah.

•••• Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat:
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir
(utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh
dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas
banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar
berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat.

Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan
syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari
pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah.
Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai
lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan
kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan.

Dalam konteks ini ritual ngumbai lawok disebut ritual faktitif karena tujuannya adalah agar hasil panen nelayan yang terus diperoleh meningkat, hingga pada akhirnya kesejahteraan mereka pun ikut menjadi lebih baik.

3. Nilai Positif dan Nilai Mistis
•••Nilai positif :
a. Kekeluargaan
b. Gotong royong
c. Mencintai alam

••• Nilai mistis :
a. Mempercayai Tuhan dan kekuatan penguasa lautan (tercermin dari sesaji yang diberikan ke laut)
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Beby Olivia Alianda -
Nama : Beby Olivia Alianda
NPM :1953024005

1.tuliskan 5 kearifan lokal pesisir
- ngumbai lawok
Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Ngumbai lawok bertujuan agar para nelayan diberikan keselamatan, dan hasil tangkapan pun menjadi lebih banyak. Ngumbai lawok dilaksanakan selama satu hari atau tiga hari, sesuai dengan kesepakatan yang disetujui. Prosesi awal ngumbai lawok sejak tanggal 1 Muharram yakni diawali dengan pemandian pusaka.
- Melahang
Masyarakat menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh daripohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebihbanyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang.
- nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.
- Ngejalang
Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Terdapat 2 kegiatan Ngejalang yaitu Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh merupakan ajang silaturahmi berkumpul dengan keluarga, masyarakat.
- nyuncun pahakh
Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.

2. tuliskan dan jelaskan masing-masing satu contoh kearifan lokal di setip kabupaten yang termasuk pesisir
Kearifan lokal kabupaten pesisir Barat yaitu Ngejalang. Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Terdapat 2 kegiatan Ngejalang yaitu Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh merupakan ajang silaturahmi berkumpul dengan keluarga, masyarakat. Tradisi ini memberikan begitu banyak nilai-nilai positif yakni silaturahmi antar sesama serta pelaksanaan dilakukan secara bergantian. Kenyataannya sekarang tradisi Ngejalang Pangan tersebut sudah tergerus oleh zaman. Ngejalang Pangan merupakan satu kesatuan adat istiadat masyarakat tetapi karena semakin maju suatu bangsa dan semakin modern maka pikirannya masyarakat sudah mulai terbuka dan di pengaruhi. Tradisi Ngejalang masyarakat Lampung Sai Batin yang berlokasi di Pekon Gunung Kemala,
Kecamatan Way Krui Desa Negeri Ratu, Kabupaten Pesisir Barat.

3. adakah nilai positif dan nilai mistis dalam stiap kearifan lokal tersebut
contoh kearifan lokal di pesisir yaitu Ngumbai Lawok, Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat. Dalam ritual sedekah laut yang dilakukan oleh masyarakat nelayan Kabupaten Pesisir Barat identik dengan tindakan yang terkait dengan perbuatan-perbuatan mistis. Makna mistis disini yaitu pandangan masyarakat yang merasakan bahwa terdapat kekuatan-kekuatan supra-natural yang senantiasa “mengawasi dan memperhatikan”, sehingga tidak satu pun orang yang bisa lari dari kekuatan tersebut bahkan lebih dari itu setiap orang justru sangat membutuhkannya. Bacaan-bacaan mantera maupun doa ditujukan untuk realitas supernatural dengan berbagai wujudnya, seperti Tuhan dan makhluk ghaib yang berhubungan dengan kegiatan ritual tersebut.
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Nafista Resti Amalia -
Nama : Nafista Resti Amalia
NPM : 1913024015

Nama : Nafista Resti Amalia
NPM : 1913024015

1. Tuliskan 5 Kearifan lokal Lampung Pesisir
1) Melahang
Merupakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang.

2) Ngumbai Lawok
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh
dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat. Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan. Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam).
Prosesi pada Ngumbai Lawok
a) Menyiapkan sesaji berupa kepala kerbau, kembang tujuh macam, minyak wangi, air bekas pemandian pusaka pada tanggal 1 Muharram, jajanan pasar, nasi kuning/nasi tumpeng, kain hitam dan putih, patung pengantin, dan buah-buahan.
b) Pembacaan Khadroh
1. Nabi Muhammad saw
2. Nabi nuh as
3. Nabi sulaiman as
4. Khulafaurrasyidin
5. Syekh Abdul Qadir Jaelani dan para ulama yang telah wafat
c) Pembacaan surat Yasin
d) Doa bersama memohon rezeki dan jauh dari bencana
e) Pawai sebelum melarung sesaji ke laut

3) Nyuncun Pahakh
Pahakh atau Nyucun Pahakh ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku
masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta. Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.

4) Ngejalang
Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Terdapat 2 kegiatan Ngejalang yaitu Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh merupakan ajang silaturahmi berkumpul dengan keluarga, masyarakat. Tradisi ini memberikan begitu banyak nilai-nilai positif yakni silaturahmi antar sesama serta pelaksanaan dilakukan secara bergantian.

5) Behuma
Behuma merupakan kegiatan berkebun lada. Terdapat beberapa langkah yang dilakukan sebelum sampai penanaman lada yaitu sebagai berikut :
1. Pertama menyiapkan lahan
2. Kemudian membuat tajing, tajing adalah pembuatan cagak atau patok biasanya dari bambu kemudian diberi tali dan masing-masing tajing diberi jarak
3. Membuat lubang kemudian menanam tanaman pohon biasanya pohon albasia agar tanaman lada dapat merambat. Penanaman pohon ini memerlukan waktu yang lama bisa sampai tahunan. Biasanya selama menunggu pohon tempat merambat tumbuh daerah di sekitar calon tempat lada akan ditanamai tanaman
palawija seperti cabai, terong dan sebagainya. Setelah pohon tumbuh baik dan cukup untuk tempat merambat lada maka batang tempat merambat digali kemudian ambil bibit lada berupa sulur lada dan setiap batang biasanya ditanamai 2 sulur.

2. Contoh kearifa lokal di kabupaten yang termasuk pesisir
- Melahang, kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya. Kegiatan melahang ini dapat di temukan di Pulau Pisang Pesisir Barat
- Ngumbai Lawok, ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Ngumbai Lawok dapat ditemukan di derah Pesisir Barat
- Ngejalang, Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Tradisi Ngejalang masyarakat Lampung Sai Batin yang berlokasi di Pekon Gunung Kemala, Kecamatan Way Krui Desa Negeri Ratu, Kabupaten Pesisir Barat.

3. Nilai positif dan mistis dalam setiap kearifan lokal
- Nilai mistis dalam kearifan lokal tersebut adalah contohnya pada kegiatan Ngumbai Lawok yang melarung sesaji untuk penguasa laut sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juga laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat. Nilai mistisnya adalah masyarakat percaya akan adanya penguasa laut.
- Nilai positif, banyak sekali nilai positif yang dapat diambil dari berbagai kearifan lokal yang ada di masyarakat Lampung Pesisir, salah satunya adalah Gotong royong (dapat ditemukan pada kearifan lokal ngumbai lawok, behuma, nugal, dll), Kekeluargaan (dapat ditemukan pada kearifan lokal ngejalang), ramah lingkungan (misalnya pada keiatan melahang, behuma lada, penggunaan obat tradisional) dan tentunya adalah melestarikan kearifan lokal masyarakat Lampung Pesisir.
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Inayatul Ainiyah Cahyani -
Nama: Inayatul Ainiyah Cahyani
NPM : 1913024013

izin menjawab bu,
1. tuliskan 5 kearifan lokal pesisir
a. melahang
b. nugal
c. ngejalang
d. ngumbai lawok
e. nyuncun pahakh

2. . tuliskan dan jelaskan masing-masing satu contoh kearifan lokal di setip kabupaten yang termasuk pesisir
Jawab:
1. melahang : Masyarakat di pulau pisang menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang.
2. nugal : Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.Alat yang digunakan disebut tugal yaitu kayu yang ujungnya berbentuk lancip.Acara nugal ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh seorang tokoh adat sekaligus tokoh agama di sana, dengan harapan mendapatkan hasil yang banyak, berkah, dan berlimpah.
3. ngejalang : Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Terdapat 2 kegiatan Ngejalang yaitu Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh merupakan ajang silaturahmi berkumpul dengan keluarga, masyarakat.
4. ngumbai lawok: Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Ngumbai lawok bertujuan agar para nelayan diberikan keselamatan, dan hasil tangkapan pun menjadi lebih banyak. Ngumbai lawok dilaksanakan selama satu hari atau tiga hari, sesuai dengan kesepakatan yang disetujui. Prosesi awal ngumbai lawok sejak tanggal 1 Muharram yakni diawali dengan pemandian pusaka.
5. nyuncun pahakh: Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.

3. adakah nilai positif dan nilai mistis dalam stiap kearifan lokal tersebut
Jawab:
Nilai positif:contohnya nugal, behuma, ngejalang, yaitu dapat meningkatkan kekeluargaan, gotong royong, saling menghargai dan menghormati, dan meningkatkan rasa empati sesame warga
Nilai mistis:contohnya ngumbai lawok, Mempercayai Tuhan dan kekuatan penguasa lautan (tercermin dari sesaji yang diberikan ke laut)
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Shasa Deva Riyatno -
Nama : Shasa Deva Riyatno
NPM : 1953024009
Izin Menjawab, Bu.
1. - Melahang
Masyarakat menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh daripohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebihbanyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang.

- Ngumbai Lawok
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningka

- Nyuncun Pahakh
Pahakh atau Nyucun Pahakh ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta. Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.

- Ngejalang
Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Terdapat 2 kegiatan Ngejalang yaitu Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh merupakan ajang silaturahmi berkumpul dengan keluarga, masyarakat.

- Behuma
Behuma merupakan kegiatan berkebun lada. Terdapat beberapa langkah yang dilakukan sebelum sampai penanaman lada yaitu sebagai berikut :
a. Pertama menyiapkan lahan
b. Kemudian membuat tajing
c. Membuat lubang kemudian menanam tanaman pohon biasanya pohon albasia agar tanaman lada dapat merambat.

2. Masyarakat Lampung memiliki kearifan lokal yaitu ritual ngumbai lawok. Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakatLampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat). Asal muasal tradisi ngumbai lawok di Pesisir Barat dilatarbelakangi karena terdapat keyakinan masyarakat, dimana laut memiliki “penguasa”. Sehingga dengan demikian, dilakukan persembahan yang berbentuk sesajian kepala kerbau juga beberapa hasil tanaman pertanian. Tujuan pelaksanaan ritual tersebut yaitu agar masyarakat tidak terkena musibah maupun bencana. Ngumbai lawok dilaksanakan selama satu hari atau tiga hari, sesuai dengan kesepakatan yang disetujui. dan juga terdapat Obat tradisional yang paling banyak digunakan oleh Suku Lampung di Kabupaten Lampung Barat dalam pengobatan berbagai penyakit. pengobatan ini menggunakan bagian tumbuhan yaitu daun. Daun merupakan bagian tumbuhan yang paling mudah didapat, mudah diproses, memiliki efek penyembuhan, dan penggunaannya tidak merusak bagian tanaman. Suku Lampung di Kabupaten Lampung Barat memiliki beberapa cara pengolahan tumbuhan obat sebelum digunakan antara lain ditumbuk, diremas, dipepes, diparut, direbus, direndam, diembunkan, dan dimasak.

3. Kearifan Lokal Ngumbai Lawok:
Nilai positif:
- Menjaga dan merawat laut dengan cara dibersihkan secara gotong royong antar masyarakat.
- Mensyukuri atas rahmat Tuhan yang telah diperoleh dari laut.
- Sebagai simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam).
Nilai mistis:
Didalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan.
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Muhammad Ikhlas Jaya -
Nama : Muhammad Ikhlas Jaya
NPM : 1913024053
Izin Menjawab, Bu.
1. a. Melahang
Masyarakat menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh daripohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebihbanyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang.
b. Ngumbai Lawok
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningka
c. Nyuncun Pahakh
Pahakh atau Nyucun Pahakh ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta. Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.
d. Behuma dan nugal
Behuma merupakan kegiatan berkebun lada. Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang).
e. Ngejalang

Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Terdapat 2 kegiatan Ngejalang yaitu Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh merupakan ajang silaturahmi berkumpul dengan keluarga, masyarakat.

2. Masyarakat Lampung memiliki kearifan lokal yaitu ritual ngumbai lawok. Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakatLampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat). Tujuan pelaksanaan ritual tersebut yaitu agar masyarakat tidak terkena musibah maupun bencana. Ngumbai lawok dilaksanakan selama satu hari atau tiga hari, sesuai dengan kesepakatan yang disetujui.

3. Kearifan Lokal Ngumbai Lawok memiliki nilai positif dan mistis yaitu:
Nilai positif:
- Menjaga dan merawat laut dengan cara dibersihkan secara gotong royong antar masyarakat.
- Mensyukuri atas rahmat Tuhan yang telah diperoleh dari laut.
- Sebagai simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam).
Nilai mistis:
Didalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan.
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Alvina Aulia Syafitri -
Nama : Alvina Aulia Syafitri
Npm : 1913024027

izin menjawab:
1.5 kearifan lokal pesisir
- ngumbai lawok
Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Ngumbai lawok bertujuan agar para nelayan diberikan keselamatan, dan hasil tangkapan pun menjadi lebih banyak. Ngumbai lawok dilaksanakan selama satu hari atau tiga hari, sesuai dengan kesepakatan yang disetujui. Prosesi awal ngumbai lawok sejak tanggal 1 Muharram yakni diawali dengan pemandian pusaka.
- Melahang
Masyarakat menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh daripohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebihbanyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang.
- nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.
- Ngejalang
Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Terdapat 2 kegiatan Ngejalang yaitu Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh merupakan ajang silaturahmi berkumpul dengan keluarga, masyarakat.
- nyuncun pahakh
Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.

2. contoh kearifan lokal di setip kabupaten yang termasuk pesisir
Kearifan lokal kabupaten pesisir Barat yaitu Ngejalang. Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Terdapat 2 kegiatan Ngejalang yaitu Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh merupakan ajang silaturahmi berkumpul dengan keluarga, masyarakat. Tradisi ini memberikan begitu banyak nilai-nilai positif yakni silaturahmi antar sesama serta pelaksanaan dilakukan secara bergantian. Kenyataannya sekarang tradisi Ngejalang Pangan tersebut sudah tergerus oleh zaman. Ngejalang Pangan merupakan satu kesatuan adat istiadat masyarakat tetapi karena semakin maju suatu bangsa dan semakin modern maka pikirannya masyarakat sudah mulai terbuka dan di pengaruhi. Tradisi Ngejalang masyarakat Lampung Sai Batin yang berlokasi di Pekon Gunung Kemala,
Kecamatan Way Krui Desa Negeri Ratu, Kabupaten Pesisir Barat.

3. nilai positif dan nilai mistis
contoh kearifan lokal di pesisir yaitu Ngumbai Lawok, Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat. Dalam ritual sedekah laut yang dilakukan oleh masyarakat nelayan Kabupaten Pesisir Barat identik dengan tindakan yang terkait dengan perbuatan-perbuatan mistis. Makna mistis disini yaitu pandangan masyarakat yang merasakan bahwa terdapat kekuatan-kekuatan supra-natural yang senantiasa “mengawasi dan memperhatikan”, sehingga tidak satu pun orang yang bisa lari dari kekuatan tersebut bahkan lebih dari itu setiap orang justru sangat membutuhkannya. Bacaan-bacaan mantera maupun doa ditujukan untuk realitas supernatural dengan berbagai wujudnya, seperti Tuhan dan makhluk ghaib yang berhubungan dengan kegiatan ritual tersebut.
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Aripati Sulika -
nama : Aripati Sulika
npm : 1913024003

1. Lima kearifan lokal masyarakat pesisir diantaranya : ngumbai lawok, ngelahang, ngejalang, tempoyak, dan repong damar
2. contoh kearifan lokal setiap kabupaten yang termasuk pesisir
a. ngumbai lawok di pesisir barat, merupakan accara pemberian sesaji kepada laut sebagai ungkapan syukur atas hasil laut yang didapatkan.
b. ngelahang di pesisir barat dan lampung barat, merupakan kegiatan mengambil atau memungut cengkeh, lada ataupun kopi yang sudah jatuh dari pohonnya.
c. sakura di lampung barat, merupakan topeng khas lampung barat, umumnya diadakan ketika memperingati idul fitri dimana para pemuda menyamar menggunakan topeng.
d. melawai di kabupaten tanggamus, merupakan kegaitan bersama-sama mencari ikan ketika ada kegiatan berupa hajatan masyarakat.
e. ngejalang di lampung barat dan pesisir barat, merupakan kegiatan doa bersama yang dilakukan masyarakat dengan membawa dan bertukar makanan, kegiatan ini biasnaya aja ngejalang kubokh yakni kegiatan bersoa bersama di kuburan dan ngejalang pangan umumnya sebagai bentuk silaturahmi

3. dari setiap kearifan lokal tentunya ada nilai positif yang dapat diambil
a. ngumbai lawok di pesisir barat, merupakan accara memiliki nilai mistis dn positifnya masyyarakat semakin sadar akan menjaga lingkungan laut
b. ngelahang di pesisir barat dan lampung barat, memiliki nilai positif untuk memaksimalkan pemanennan dan pengelolaan hasil panen, namun tidak memiliki nilai magis
c. sakura di lampung barat, merupakan topeng khas lampung barat, tidak memiliki nnilai magis, memiliki nilai positif sebagai suatu cara meningkatkan kemampuan diri terutama dalam seni topeng
d. melawai di kabupaten tanggamus, memiliki nilai positif membangun kerjasama warga dan tidak memiliki nilai magis
e. ngejalang di lampung barat dan pesisir barat, ,memiliki nilai positif sebagai sarana sillaturahmi
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Mery Widya Kusuma Wardani -
Nama: Mery Widya Kusuma Wardani
NPM: 1913024001
izin menjawab

1.tuliskan 5 kearifan lokal pesisir
a. Melahang
Masyarakat di pulau pisang menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh.

b. Ngumbai Lawok

Ngumbai lawok dilaksanakan selama satu hari atau tiga hari, sesuai dengan kesepakatan yang disetujui. Prosesi awal ngumbai lawok sejak tanggal 1 Muharram yakni diawali dengan pemandian pusaka.

c. Nyuncun Pahakh

Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.

d. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang).

e. Tempoyak
Tempoyak merupakan masakan yang memiliki bahan dasar buah durian yang telah difermentasi. Untuk pembuatanya,

2. tuliskan dan jelaskan masing-masing satu contoh kearifan lokal di setip kabupaten yang termasuk pesisir

Contoh nya yaitu obat tradisional, Zingiberaceae tercatat sebagai famili tumbuhan terbanyak yang dimanfaatkan oleh masyarakat tersebutBeberapa tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh Suku Lampung di Kabupaten Lampung Barat seperti bawang ganda (Allium tuberosum), pisang (Musa paradisiaca), kopi (Coffea robusta), sirih (Piper betle), jahe (Z. officinale), kunyit (C. longa), lengkuas (A. galanga), jambu batu (Psidium guajava), pinang (Areca catechu), kelapa (Cocos nucifera), dan jarak (Ricinus communis)..

Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan oleh Suku Lampung di Kabupaten Lampung Barat dalam pengobatan adalah daun.

3. adakah nilai positif dan nilai mistis dalam stiap kearifan lokal tersebut

Terdapat nilai positif contoh pada ngumbai lawok, terjalin silaturahmi, gotong royong, musyawarah dan lain sebagainya
nilai mistisnya Ngumbai Lawok atau "mencuci laut" adalah cara masyarakat Lampung mengungkapkan rasa terima kasih kepada penguasa laut, sekaligus menjadi media silaturahmi di antara warga pesisir.
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Endri Dwiyanti -
Nama : Endri Dwiyanti
Npm : 1913024023

izin menjawab ibu

1. kearifan lokal pesisir
a. Ngumbai Lawok
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh
dari laut Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah.

b. Nyuncun Pahakh
Pahakh atau Nyucun Pahakh ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta.

c. Ngejalang
Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh.

d. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.

e. Tempoyak
Tempoyak merupakan masakan yang memiliki bahan dasar buah durian yang telah difermentasi. Untuk pembuatanya, perlu menyiapkan daging durian yang tidak banyak mengandung air.

2. contoh kearifan lokal di setiap kabupaten yang termasuk pesisir
Kabupaten Pesisir Barat (Pulau Pisang)
Cengkeh dari Pulau Pisang konon masuk dalam golongan terbaik diantara cengkeh dari daerah Sumatera lainnya. Dan cengkeh di pulau ini juga dikenal sebagai cengkeh berkualitas dari Pulau Sumatera. Memetik cengkeh menjadi pemandangan dan tradisi bagi mereka yang memiliki kebun, sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki kebun hanya bisa memungut cengkeh yang berjatuhan dari pohonnya.Masyarakat di pulau ini menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan “melahang”.

3.
nilai positif
pada ngumbai lawok, terjalin silaturahmi, gotong royong, musyawarah dan lain sebagainya

nilai mistisnya
Ngumbai Lawok adalah cara masyarakat Lampung mengungkapkan rasa terima kasih kepada penguasa laut, sekaligus menjadi media silaturahmi di antara warga pesisir. Masyarakat maritim (pesisir) menempatkan subjek puja pada laut sebagai penentu rezeki dan keselamatan melaut layaknya masyarakat agraris (petani) menempatkan Dewi Sri yang diyakini sebagai dewi kesuburan sebagai subjek pujanya, dengan keyakinan bahwa jika laut dibersihkan dengan Ngumbai Lawok memberikan persembahan berupa sesaji dan ubo rampe penguasa laut akan memberi kelimpahan rezeki dan keselamatan.
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Nia Wati -
NAMA: NIAWATI
NPM: 1913024047

1. Tuliskan 5 kearifan lokal pesisir1
2. Tuliskan dan jelaskan masing-masing satu contoh kearifan lokal di setip kabupaten yang termasuk pesisir!
3. Adakah nilai positif dan nilai mistis dalam stiap kearifan lokal tersebut?

1. 5 kearifan lokal pesisir
- Ngumbai lawok
- Nyucun Pahakh
- Ngejalang
- Behuma
- Tempoyak
-
2. Obat tradisional kabupaten Lampung Barat
Terdapat 22 famili dari 50 tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh Suku Lampung di Kabupaten Lampung Barat. Sebanyak 14% (7 spesies) jenis tumbuhan obat dari famili Zingiberaceae tercatat sebagai famili tumbuhan terbanyak yang dimanfaatkan oleh masyarakat tersebut.
Beberapa tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh Suku Lampung di Kabupaten Lampung Barat seperti bawang ganda (Allium tuberosum), pisang (Musa paradisiaca), kopi (Coffea robusta), sirih (Piper betle), jahe (Z. officinale), kunyit (C. longa), lengkuas (A. galanga), jambu batu (Psidium guajava), pinang (Areca catechu), kelapa (Cocos nucifera), dan jarak (Ricinus communis). Bawang ganda dimanfaatkan daun dan umbinya, pisang dimanfaatkan getah dan daunnya, kopi dimanfaatkan bunga dan batangnya, sirih dimanfaatkan akar dan daunnya, jahe, kunyit, dan lengkuas dimanfaatkan rimpang dan daunnya, jambu batu dimanfaatkan daun dan kulit batangnya, pinang dimanfaatkan akar dan buahnya, kelapa dimanfaatkan buah dan bunganya, serta jarak dimanfaatkan daun, buah, dan akarnya.
Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan oleh Suku Lampung di Kabupaten Lampung Barat dalam pengobatan adalah daun. Daun merupakan bagian tumbuhan yang paling mudah didapat, mudah diproses, memiliki efek penyembuhan, dan penggunaannya tidak merusak bagian tanaman (Setyowati, 2010). Suku Lampung di Kabupaten Lampung Barat memiliki beberapa cara pengolahan tumbuhan obat sebelum digunakan antara lain ditumbuk, diremas, dipepes, diparut, direbus, direndam, diembunkan, dan dimasak.

3. Ada, misalnya pada kearifan lokal ngumbaik lawok
 Nilai positifnya
- Menanamkan rasa kerja sama bergotong royong
- Meningkatkan silahturahmi
- Menghargai alam (menjaga, membersihkan dan memanfaatkan laut secara bijak)

 Nilai mistis
- Persembahan sesaji kepala kerbau untuk penguasa laut.
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Meliani Putri -
Nama : Meliani Putri
NPM : 1713024053

Izin menjawab bu...

1. Tuliskan 5 kearifan lokal pesisir ?

1. Nyuncun Pahakh
2. Nugal
3. Ngumbai Lawok
4. Melahang
5. Behuma

2. Tuliskan dan jelaskan masing-masing saru contoh kearifan lokal di setiap kabupaten yang termasuk pesisir ?

1. Nyuncun Pahakh
Pahakh atau Nyucun Pahakh ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku.

2. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang).

3. Ngumbai Lawok
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun.

4. Melahang
Masyarakat di pulau ini menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh.

5. Behuma
Behuma merupakan kegiatan berkebun lada.

3. Adakah nilai positif dan nilai mistis dalam setiap kearifan lokal tersebut ?

Kearifan lokal di pesisir yang terdapat ritual mistis yang harus dilaksanakan contohnya adalah ritual ngumbai lawok. Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat. Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji kelaut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah.

Terimakasih bu.
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Dewi Sinta Rahayu -
Nama: Dewi Sinta Rahayu
NPM:1913024007

Izin Menjawab Bu

1. 5 Kearifan Lokal Pesisir
a. Melahang
Masyarakat di pulau pisang menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang.
b. nyuncun Pahakh
Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.
c. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.
d. Behuma
Behuma merupakan kegiatan berkebun lada. Terdapat beberapa langkah yang dilakukan sebelum sampai penanaman lada yaitu sebagai berikut :
1. Pertama menyiapkan lahan
2. Kemudian membuat tajing
3. Membuat lubang kemudian menanam tanaman pohon biasanya pohon albasia agar tanaman lada dapat merambat.Setelah pohon tumbuh baik dan cukup untuk tempat merambat lada maka batang tempat merambat digali kemudian ambil bibit lada berupa sulur lada dan setiap batang biasanya ditanamai 2 sulur.
e. Tempoyak
Tempoyak merupakan masakan yang memiliki bahan dasar buah durian yang telah difermentasi. Untuk pembuatanya, perlu menyiapkan daging durian yang tidak banyak mengandung air.

2. Kearifan lokal dari Kabupaten Pesisir Barat, yaitu daerah Pulau Pisang yaitu Melahang. Cengkeh dari Pulau Pisang konon masuk dalam golongan terbaik diantara cengkeh dari daerah Sumatera lainnya. Dan cengkeh di pulau ini juga dikenal sebagai cengkeh berkualitas dari Pulau Sumatera. Memetik cengkeh menjadi pemandangan dan tradisi bagi mereka yang memiliki kebun, sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki kebun hanya bisa memungut cengkeh yang berjatuhan dari pohonnya.

3. contoh kearifan lokal di pesisir yaitu Ngumbai Lawok. Kegiatan ini dalam pelaksanaannya sering dikaitkan dengan hal hal mistis, dikarenakan beberapa masyarakat pergi ke pantai dan memberikan "sesaji". Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat. Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan. Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam).
Terima Kasih Bu
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Anisa Mulyani -
Nama : Anisa Mulyani
NPM : 1913024035

1. Tuliskan 5 Kearifan lokal Lampung Pesisir!
Jawab:
- Melahang, merupakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang.

- Ngumbai Lawok, merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat. Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan. Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam).
Prosesi pada Ngumbai Lawok
a) Menyiapkan sesaji berupa kepala kerbau, kembang tujuh macam, minyak wangi, air bekas pemandian pusaka pada tanggal 1 Muharram, jajanan pasar, nasi kuning/nasi tumpeng, kain hitam dan putih, patung pengantin, dan buah-buahan.
b) Pembacaan Khadroh
1. Nabi Muhammad saw
2. Nabi nuh as
3. Nabi sulaiman as
4. Khulafaurrasyidin
5. Syekh Abdul Qadir Jaelani dan para ulama yang telah wafat
c) Pembacaan surat Yasin
d) Doa bersama memohon rezeki dan jauh dari bencana
e) Pawai sebelum melarung sesaji ke laut

- Nyuncun Pahakh, ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku
masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta. Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.

- Ngejalang, ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Terdapat 2 kegiatan Ngejalang yaitu Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh merupakan ajang silaturahmi berkumpul dengan keluarga, masyarakat. Tradisi ini memberikan begitu banyak nilai-nilai positif yakni silaturahmi antar sesama serta pelaksanaan dilakukan secara bergantian.

- Behuma, merupakan kegiatan berkebun lada. Terdapat beberapa langkah yang dilakukan sebelum sampai penanaman lada yaitu sebagai berikut :
a. Pertama menyiapkan lahan
b. Kemudian membuat tajing, tajing adalah pembuatan cagak atau patok biasanya dari bambu kemudian diberi tali dan masing-masing tajing diberi jarak
c. Membuat lubang kemudian menanam tanaman pohon biasanya pohon albasia agar tanaman lada dapat merambat. Penanaman pohon ini memerlukan waktu yang lama bisa sampai tahunan. Biasanya selama menunggu pohon tempat merambat tumbuh daerah di sekitar calon tempat lada akan ditanamai tanaman
palawija seperti cabai, terong dan sebagainya. Setelah pohon tumbuh baik dan cukup untuk tempat merambat lada maka batang tempat merambat digali kemudian ambil bibit lada berupa sulur lada dan setiap batang biasanya ditanamai 2 sulur.


2. Tuliskan dan jelaskan masing-masing satu contoh kearifan lokal di setip kabupaten yang termasuk pesisir!
Jawab:
- Melahang, kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya. Kegiatan melahang ini dapat di temukan di Pulau Pisang Pesisir Barat
- Ngumbai Lawok, ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Ngumbai Lawok dapat ditemukan di derah Pesisir Barat
- Ngejalang, Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Tradisi Ngejalang masyarakat Lampung Sai Batin yang berlokasi di Pekon Gunung Kemala, Kecamatan Way Krui Desa Negeri Ratu, Kabupaten Pesisir Barat.

3. Nilai positif dan nilai mistis dalam setiap kearifan lokal:
Jawab:
- Nilai mistis dalam kearifan lokal tersebut adalah contohnya pada kegiatan Ngumbai Lawok yang melarung sesaji untuk penguasa laut sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juga laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat. Nilai mistisnya adalah masyarakat percaya akan adanya penguasa laut.
- Nilai positif, banyak sekali nilai positif yang dapat diambil dari berbagai kearifan lokal yang ada di masyarakat Lampung Pesisir, salah satunya adalah Gotong royong (dapat ditemukan pada kearifan lokal ngumbai lawok, behuma, nugal, dll), Kekeluargaan (dapat ditemukan pada kearifan lokal ngejalang), ramah lingkungan (misalnya pada keiatan melahang, behuma lada, penggunaan obat tradisional) dan tentunya adalah melestarikan kearifan lokal masyarakat Lampung Pesisir
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Nabilla Vidia Sobach 1913024043 -
1. a. Melahang
b. Ngumbai Lawok
c. Nyuncun Pahakh
d. Nugal
e. Tempoyak

2. a. Melahang, adalah kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya. di pulau pisang, cengkeh yang sudah jatuh dari pohonnya itu berarti sudah bukan milik yang punya.
b. Ngumbai Lawok, merupakan kegiatan syukuran atas apa yang mereka peroleh dari laut, ritual ini berlangsung dengan melarungkan berbagai sesaji ke laut. tradisi ini berlangsung selama 1 hingga 3 hari. Persiapan selanjutnya adalah pembuatan sepasang patung pengantin. Sebelum patung dibuat keluarga sultan akan meminta petunjuk terlebih dahulu dengan cara berpuasa (puasa mutih) dan berdzikir hingga mendapatkan petunjuk baik dari mimpi atau datang orang yang tidak dikenal yang memberitahukan jenis tanah seperti apa yang akan dibuat menjadi patung dan tempat pengambilan tanah tersebut. Biaya penyelenggarakaan acara tersebut berasal dari sumbangan sang sultan atau swadaya.
c. Nyuncun Pahakh, adalah tradisi kebiasaan dan perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta. Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan
d. Nugal atau najuk, adalah tradisi menanam padi atau jagung di lahan kering(ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma. Kemudian, membersihkannya dengan cara ngusi, yaitu membersihkan rerumputan ilalang dan ranting-ranting pohon yang tertinggal setelah pembakaran lahan.
e. Tempoyak, adalah masakan yang memiliki bahan dasar buah durian yang telah difermentasi. cara pembuatanya, perlu menyiapkan daging durian yang tidak banyak mengandung air. Durian yang dipilih diusahakan dari durian yang memiliki kualitas super dan benar-benar sudah matang agar kualitas rasa dari tempoyak lebih nikmat. Setelah itu, piisahkan daging durian dengan bijinya dan diberikan sedikit garam. Kemudian tambahkan cabe rawit secukupnya, hal ini untuk mempercepat fermentasi, simpan di tempat yang tertutup rapat dan mempunyai suhu udara yang dingin, jika perlu masukan kedalam kulkas. Setelah 2 hingga 5 hari, tempoyak bisa diolah dengan ikan seperti teri, mujair, ikan mas dan ikan lainya. Jika dibuat sambal harus mencampurkan bawang putih dan merah, cabe halus atau yang telah dipotong-potong kecil, dan tambahkan sedikit gula. Kemudian goreng sekitar 3 menit, setelah dirasa cukup, sambal tempoyak siap dihidangkan dengan makanan lainya.

3. a. Melahang
tidak ada nilai mistis. nilai Positif Pada kegiatan ini, Pemilik bisa sambil berbagi kepada warga sekitar
b. Ngumbai Lawok
nilai positif pada kegiatan ini adalah nilai gotong royong, kebersamaan, silaturahmi antar warga. nilai mistis dalam kegiatan ini di mana warga yang memiliki kepercayaan bahwa laut adalah sumber rezeki mereka sehingga mereka wajib memberikan sajian kepada laut sebagai tanda rasa syukur
c. Nyuncun Pahakh
tidak ada nilai mistis. nilai positif dalam tradisi ini meningkatkan nilai ekonomi khususnya pada sektor pariwisata
d. Nugal
tidak ada nilai mistis. nilai positif dalam tradisi in iterciptanya gotong royong antar warga
e. Tempoyak
tidak ada nilai mistis. nilai positif pada kearifan lokal tersebut yaitu dikenalnya salah satu makanan khas Indonesia hingga luar negeri seperti Malaysia
In reply to Berti Yolida

Re: Tes Formatif 6

by Selviana Wulandari -
Nama : Selviana Wulandari
NPM : 1913024031

Izin menjawab bu

1. a. Melahang
Masyarakat menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh daripohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebihbanyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang.
b. Ngumbai Lawok
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningka
c. Nyuncun Pahakh
Pahakh atau Nyucun Pahakh ialah salah satu tradisi dan kebudayaan dari Suku Lampung, khususnya masyarakat adat Sai Batin yang berupa kebiasaan dan perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan alam dan semesta. Secara terminologi Nyuncun Pahakh terdiri dari dua kata, yakni nyuncun yang berarti meletakkan di atas kepala dan pahakh atau pahar adalah salah satu nama benda rumah tangga berbentuk wadah yang mirip dengan piring atau nampan yang terbuat dari logam seperti besi, tembaga, aluminium, ataupun kuningan.
d. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.
e. Ngejalang
Orang daerah Pesisir Barat lebih suka makan bersama di acara syukuran, kegiatan makan bersama ini disebut Ngejalang. Ngejalang ialah kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat daerah Pesisir Barat dengan makan bersama satu desa di depan rumah adat, makanan tersebut diletakkan di atas pahakh. Terdapat 2 kegiatan Ngejalang yaitu Ngejalang Pangan dan Ngejalang Kubokh merupakan ajang silaturahmi berkumpul dengan keluarga, masyarakat.

2. Kearifan lokal dari Kabupaten Pesisir Barat, yaitu daerah Pulau Pisang yaitu Melahang. Cengkeh dari Pulau Pisang konon masuk dalam golongan terbaik diantara cengkeh dari daerah Sumatera lainnya. Dan cengkeh di pulau ini juga dikenal sebagai cengkeh berkualitas dari Pulau Sumatera. Memetik cengkeh menjadi pemandangan dan tradisi bagi mereka yang memiliki kebun, sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki kebun hanya bisa memungut cengkeh yang berjatuhan dari pohonnya.
Masyarakat di pulau ini menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan melahang. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang.

3. Salah satu contoh kearifan lokal di pesisir yaitu Ngumbai Lawok. Kegiatan ini dalam pelaksanaannya sering dikaitkan orang awam debgan hal hal mistis, dikarenakan beberapa masyarakat pergi ke pantai dan memberikan "sesaji". Namun makna dari Ngumbai Lawok sendiri bukannya hal hal mistis yang negatif. Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan. Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam).
Ngumbai lawok bertujuan agar para nelayan diberikan keselamatan, dan hasil tangkapan pun menjadi lebih banyak. Hal tersebut dapat dipahami, karena profesi mereka sebagai nelayan akan sangat tergantung dengan situasi dan kondisi alam. Jika cuaca alam mendukung, maka hasil tangkapan akan menjadi banyak, sebaliknya jika cuaca alam tidak mendukung, hasil panen pun mengalami penurunan. Oleh karena itu, agar alam mendukung dan hasil tangkapan berlimpah perlu dilakukan ritual ngumbai lawok. Dalam konteks ini ritual ngumbai lawok disebut ritual faktitif karena tujuannya adalah agar hasil panen nelayan yang terus diperoleh meningkat, hingga pada akhirnya kesejahteraan mereka pun ikut menjadi lebih baik.