Rangkuman 5

Rangkuman 5

Number of replies: 25
kelompok pepadun terdapat di bagian daratan provinsi lampung, memiliki berbagai kearifan lokal. Nah silahkan lanjutkan apa yang dapat anda simpulkan tentang kearifan lokal adat pepadun
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Nyoman Trijaya Kusuma -
Selamat pagi ibu
Izin memperkenalakn diri saya,
Nama : Nyoman Trijaya Kusuma
NPM : 1953024003

Izin menyimpulkan

Adat pepadun didirikan sekitar abad ke-16 pada zaman kesultanan Banten.
Pada mulanya terdiri dari 12 kebuaian (Abung Siwo Mego dan Pubian Telu
Suku), kemudian ditambah 12 kebuaian lain yaitu Mego Pak Tulang Bawang,
Buay Lima Way Kanan dan Sungkai Bunga Mayang (3 Buay) sehingga
menjadi 24 kebuaian.
Masyarakat Pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal yang mengikuti garis keturunan bapak. Dalam suatu keluarga, kedudukan adat tertinggi berada pada anak laki-laki tertua dari 12 keturunan tertua, yang disebut ―Penyimbang. Gelar Penyimbang ini sangat dihormati dalam adat Pepadun karena menjadi penentu dalam proses pengambilan keputusan.

Adapun Macam-Macam Kearifan Masyarakat Lampung Pepadun adalah sebagai berikut :

1. Upacara Perkawinan Adat Lampung Pepadun
Upacara ini terbagi menjadi 11 kegiatan yaitu sebagai berikut :
- Nindai-nyubuk
- Be ulih-ulihan (Bertanya)
- Bekado
- Nunang (Melamar)
- Nyirok (Ngikat)
- Menjeu (Berunding)
- Sesimburan (Dimandikan)
- Betanges (Mandi Uap)
- Berparas (Cukuran )
- Upacara Akad Nikah
- Upacara Ngurukken Majeu/Ngekuruk
2. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Pada saat mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon.
3. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
1. Tahlilan
2. Negou
3. Mitew
4. Pak Puluh
5. Nyegatus
6. Nahun
7. Nyeghibu
4. Sebambangan
Tata cara adat berlarian sampai dengan penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
1. Tengepik
2. Ngattak Pengunduran Senjato atau Ngattak Salah
3. Bepadu atau Bebalah
4. Manjau Mengiyan dan Sujud
5. Peggadew Rasan dan Cuak Mengan

5. Cakak Pepadun
Tahapan-tahapan Bagawi Cakak Pepadun
1. Tahapan Persiapan (Mempersiapkan Perlengkapan Cakak Pepadun)
2. Tahapan Musyawarah Adat
3. Tahapan Menyebar Undangan
4. Tahapan Pelaksanaan
6. Nugal
7. Behuma
8. Cara Mencari Ikan Masyarakat Lampung Pepadun Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakan sebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan Tighuk
9. Nyeruit
10. Tempoyak
11. Bekasam
12. Cakak Sai Tuha
13. Nigol
14. Pakaian Adat Lampung Pepadun
komponen pakaian adat Lampung pria yang telah disebutkan di atas, masih ada perlengkapan atau aksesoris yang juga dikenakan oleh para pria Lampung Pepadun
1. Penutup Kepala
2. Perhiasan Leher dan Dada
3. Bulu Serti
4. Perhiasan Tangan
Pakaian Adat Lampung Pepadun wanita
1. Siger
2. Seraja Bulan
3. Subang
4. Kembang rambut
5. Perhiasan leher dan dada
6. Bulu serti
7. Perhiasan tangan

Kita dapat menjaga kearifan lokal Lampung adat pepadun dengan cara tetap
menjaga eksistensi keberadaannya dengan cara melestarikannya dan
memperlihatkan kepada dunia luar dengan cara mempromosikan serta
membuat pertunjukan atau pentas seni. Sebagai generasi penerus bangsa, hal
yang dapat kita lakukan untuk melestrikan kearifan lokal tersebut adalah
dengan cara ikut andil dalam bagian kearifan lokal tersebut, seperti mengikuti
kegiatan tari tradisional Lampung, menggunakan Bahasa Lampung,
melestarikan makanan khas Lampung, mencintai produk khas Lampung, dan
lain sebagainya.

Demikian ibu, mohon maaf jika ada kesalahan kalimat
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Firas Zulfa Farhana -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Nama: Firas Zulfa Farhana
NPM:1913024025

Kearifan lokal perpaduan adalah kearifan lokal yang berada di wilayah perpadun.Masyarakat adat Lampung Pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat
besar dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah
pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung. Berdasarkan sejarah
perkembangannya, masyarakat Pepadun awalnya berkembang di daerah
Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian). Kelompok adat ini memiliki
kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi yang berlangsung dalam
masyarakat secara turun temurun. Masyarakat Pepadun menganut sistem
kekerabatan patrilineal yang mengikuti garis keturunan bapak. Dalam suatu
keluarga, kedudukan adat tertinggi berada pada anak laki-laki tertua dari
keturunan tertua, yang disebut ―Penyimbang‖. Gelar Penyimbang ini sangat
dihormati dalam adat Pepadun karena menjadi penentu dalam proses
pengambilan keputusan. Status kepemimpinan adat ini akan diturunkan
kepada anak laki-laki tertua dari Penyimbang, dan seperti itu seterusnya.
Kearifan lokal perpaduan berupa pernikahan terdiri dari rangkaian upacara adat meliputi:
a. Nindai-Nyubuk
b. Be Ulih-ulihan (Bertanya)
c.Bekado
d. Nunang (Melamar)
e. Nyirok (Ngikat
f. Menjeu (Berunding)
g. Sesimburan (Dimandikan)
h. Betanges (Mandi Uap)
i. Berparas (Cukuran)
j. Upacara Akad Nikah
k. Upacara Ngurukken Majeu / Ngekuruk

Selain itu juga terdapat upacara kelahiran, dimana biasanya akan dibuatkan makanan bernama sagon. Upacara kematian terdiri dari tahlilan.
Dalam bidang ekologi terdapat juga kearifan lokal yaitu Nunggal, behuma dan mencari ikan dengan cara tradisional. Masyarakat Lampung pepadun juga mempunyai masakan yang diolah dengan cara unik dan menarik seperti bekasam, nyeriuit atau pembuatan tempoyak
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Amalia Desma Triani -
Izin menjawab bu
Amalia Desma Triani (1953024001)
Kesimpulannya yaitu Ragam budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia beragam baik dari budaya pada provinsi Lampung, khususnya masyarakat Lampung Pepadun memiliki ciri khas tersendiri, dan telah lahir sejak nenek moyang sebelum generasi baru. Masyarakat Lampung Pepadun memegang erat nilai-nilai kebudayaannya dalam menjalankan kehidupan. Budaya tersebut harus dijaga dan dilestarikan dengan baik, hal ini karena merupakan bagian dari kekayaan bangsa dimana nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal menjadi sebuah dasar maupun falsafah kehidupan pada masyarakat adat tersebut.
Terimakasih bu
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Alvina Aulia Syafitri -
Nama : Alvina Aulia Syafitri
Npm : 1913024027

Izin mencoba menjawab
Peran masyarakat melestarikan adat budaya dan bahasa sungguh sangat penting dengan cara pembinaan yang mencakup bahasa, aksara, dan budaya. Ragam budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia beragam baik dari budaya pada provinsi Lampung, khususnya masyarakat Lampung Pepadun memiliki ciri khas tersendiri, dan telah lahir sejak nenek moyang sebelum generasi baru. Masyarakat Lampung Pepadun memegang erat nilai-nilai kebudayaannya dalam menjalankan kehidupan. Budaya tersebut harus dijaga dan dilestarikan dengan baik, hal ini karena merupakan bagian dari kekayaan bangsa dimana nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal menjadi sebuah dasar maupun falsafah kehidupan pada masyarakat adat tersebut.
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Shasa Deva Riyatno -
Nama : Shasa Deva Riyatno
NPM : 1953024009
Izin Menjawab, Bu.

Adat pepadun didirikan sekitar abad ke-16 pada zaman kesultanan Banten. Adat Pepadun dipakai oleh masyarakat adat Abung Siwo Mego, Mego Pak Tulang Bawang, Pubian Telu Suku, Buay Lima Way Kanan dan Sungkai Bunga Mayang.
Nama pepadun diambil dari kata “Pepadun” tempat penobatan Penyimbang di Paksi Pak Skala Brak yang beradat Sai Batin. Nama “Pepadun” berasal dari perangkat adat yang digunakan dalam prosesi Cakak Pepadun. “Pepadun” adalah bangku atau singgasana kayu yang merupakan simbol status sosial tertentu dalam keluarga. Masyarakat adat Lampung Pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat besar dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung. Masyarakat Pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal yang mengikuti garis keturunan bapak

Adapun macam-macam kearifan lokal adat pepadun, meliputi:
1. Upacara Perkawinan Adat Lampung Pepadun
Upacara ini terbagi menjadi 11 kegiatan yaitu sebagai berikut :
- Nindai-nyubuk
- Be ulih-ulihan (Bertanya)
- Bekado
- Nunang (Melamar)
- Nyirok (Ngikat)
- Menjeu (Berunding)
- Sesimburan (Dimandikan)
- Betanges (Mandi Uap)
- Berparas (Cukuran )
- Upacara Akad Nikah
- Upacara Ngurukken Majeu/Ngekuruk

2. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Pada saat mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon. Sagon ini terdiri dari dua jenis yaitu sagon tepung yang berwarna putih dan sagon kelapa yang berwarna kuning kecoklatan.

3. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
1. Tahlilan
2. Negou
3. Mitew
4. Pak Puluh
5. Nyegatus
6. Nahun
7. Nyeghibu

4. Sebambangan
Sebambangan atau larian adalah adat Lampung yang mengatur pelarian gadis oleh bujang ke rumah kepala adat untuk meminta persetujuan dari orang tua si gadis, melalui musyawarah adat antara kepala adat dengan kedua orang tua bujang dan gadis, sehingga diambil kesepakatan dan persetujuan antara kedua orang tua tersebut.
Tata cara adat berlarian sampai dengan penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
1. Tengepik
2. Ngattak Pengunduran Senjato atau Ngattak Salah
3. Bepadu atau Bebalah
4. Manjau Mengiyan dan Sujud
5. Peggadew Rasan dan Cuak Mengan

5. Cakak Pepadun
Tahapan-tahapan Bagawi Cakak Pepadun
1. Tahapan Persiapan (Mempersiapkan Perlengkapan Cakak Pepadun)
2. Tahapan Musyawarah Adat
3. Tahapan Menyebar Undangan
4. Tahapan Pelaksanaan

6. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang).

7. Behuma
Berkebun atau dalam bahasa Lampung behuma lada merupakan salah satu mata pencarian petani tradisional yang sudah mulai jarang ditemui di Lampung, terlebih lagi dengan metode penanaman secara tradisional.

8. Cara Mencari Ikan Masyarakat Lampung Pepadun Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakan sebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan Tighuk.

9. Nyeruit
Seruit adalah makanan khas melayu daerah Lampung, Indonesia, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.

10. Tempoyak
Tempoyak merupakan masakan yang memiliki bahan dasar buah durian yang telah difermentasi.

11. Bekasam
Bekasam adalah salah satu cara mengawetkan ikan, yang banyak dilakukan oleh masyarakat adat Lampung sejak zaman dahulu.

12. Cakak Sai Tuha

13. Nigol
Nigol merupakan sebuah rangkaian tradisi yang juga berlangsung pada proses pengambilan gelar adat cakak pepadun atau begawi dan juga pada acara mengian manjau atau sujud.

14. Pakaian Adat Lampung Pepadun
Pakaian adat Lampung Pepadun pria dan wanita, didominasi warna putih. Bagian atas yang dikenakan berupa kemeja warna putih atau hitam dan khikhat akhir. Kemudian, untuk bagian bawahnya, para pria Lampung akan mengenakan celana berwarna putih, sarung tumpal, dan sesapuran. Nama pakaian adat Lampung Pepadun wanita untuk bagian atas yang dijuluki dengan selappai. Terdapat pula yaitu sulaman pada pakaian adat Pepadun wanita yang bentuknya mirip dengan bunga teratai. Lalu, ada juga katu tapis dewa sano yang merupakan sebuah kain rumbai ringgit terbuat dari kain tapis jung jarat.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan, Terima kasih.
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Nabila Alifia Innayah -

Nama : Nabila Alifia Innayah

NPM : 1913024019

 

Kesimpulan

- Adat pepadun didirikan sekitar abad ke-16 pada zaman kesultanan Banten. Adat Pepadun dipakai oleh masyarakat adat Abung Siwo Mego, Mego Pak Tulang Bawang, Pubian Telu Suku, Buay Lima Way Kanan dan Sungkai Bunga Mayang. Nama pepadun diambil dari kata “Pepadun” tempat penobatan Penyimbang di Paksi Pak Skala Brak yang beradat Sai Batin. Nama “Pepadun” berasal dari perangkat adat yang digunakan dalam prosesi Cakak Pepadun. “Pepadun” adalah bangku atau singgasana kayu yang merupakan simbol status sosial tertentu dalam keluarga.  Masyarakat adat Lampung Pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat besar dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung. Masyarakat Pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal yang mengikuti garis keturunan bapak.

-  Kearifan lokal adat pepadun

1.      Upacara  Perkawinan  Adat  Lampung Pepadun

  1. Nindai-Nyubuk
  2. Be Ulih-ulihan (Bertanya)
  3. Bekado
  4. Nunang (Melamar)
  5. Nyirok (Ngikat)
  6. Menjeu (Berunding)
  7. Sesimburan (Dimandikan)
  8. Betanges (Mandi Uap)
  9. Berparas (Cukuran)
  10. Upacara Akad Nikah
  11. Upacara Ngurukken Majeu / Ngekuruk

2.      Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun

Dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon. Sagon ini terdiri dari dua jenis yaitu sagon tepung yang berwarna putih dan sagon kelapa yang berwarna kuning kecoklatan. Makna dari pembuatan sagon ini adalah untuk memberikan informasi bahwa telah lahir dengan selamat seorang bayi ke dunia ini

3.      Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun

Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :

  1. Tahlilan, yaitu mendo’akan orang yang sudah meninggal 
  2. Negou, yaitu memperingati hari ketiga meninggalnya seseorang
  3. Mitew, yaitu memperingati hari ketujuh meninggalnya seseorang
  4. Pak Puluh, yaitu memperingati 40 hari meninggalnya seseorang
  5. Nyegatus, yaitu memperingati 100 hari meninggalnya seseorang
  6. Nahun, yaitu memperingati setahun meninggalnya seseorang
  7. Nyeghibu, yaitu memperingati 1000 hari meninggalnya seseorang.

4.      Sebambangan

Sebambangan atau larian adalah adat Lampung yang mengatur pelarian gadis oleh bujang ke rumah kepala adat untuk meminta persetujuan dari orang tua si gadis, melalui musyawarah adat antara kepala adat dengan kedua orang tua bujang dan gadis, sehingga diambil kesepakatan dan persetujuan antara kedua orang tua tersebut

5.       Cakak pepadun

Cakak pepadun adalah upacara pengangkatan derajat seseorang ke derajat yang lebih tinggi. Pada masyarakat Lampung adat Pepadun derajat seseorang tidak berdasarkan keturunan melainkan bedasarkan kemampuan

6.      Nugal

Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.Orang Lampung menyebutnya ngelakar kemudian membersihkannya dengan cara ngusi, yaitu membersihkan rerumputan ilalang dan ranting-ranting pohon yang tertinggal setelah pembakaran lahan

7.      Behuma

Selain menanam padi, jagung, dan kacang-kacangan yang lazim kegiatan penanamannya di lahan kering oleh orang Lampung disebut dengan istilah nugal, ada pula sektor pertanian yang prosesnya dilakukan di lahan kering dengan cara penanaman secara tradisional, yaitu berkebun lada. Berkebun atau dalam bahasa Lampung behuma lada merupakan salah satu mata pencarian petani tradisional yang sudah mulai jarang ditemui di Lampung, terlebih lagi dengan metode penanaman secara tradisional

8.      Cara mencari ikan masyarakat lampung pepadun

Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakan sebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan “Tighuk” dengan cara ditombak, dan ada lagi dengan cara membuatkan atau menancapkan bambu/kayu di danau yang berjejer berjarak 1 meter yang dihubungkan dengan tambang, di tambang tersebut kita beri senar (tali pancing) atau umpan ikan kecil yang masih hidup setelah itu kita bisa menunggu ikan terpancing umpan sambil mengobrol dengan sesama teman .

9.      Nyeruit

Seruit adalah makanan khas melayu daerah Lampung, Indonesia, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga. Jenis ikan adalah besarnya ikan sungai seperti belide, baung, layis dll, ditambah lalapan. Sedangkan minumannya adalah serbat, terbuat dari jus buah mangga kwini.

10.  Tempoyak

11.  Bekasam

Bekasam atau sesam adalah salah satu makanan khas masyarakat Lampung, yang berupa lauk makan, berasal dari fermentasi ikan

12.  Cakak sai tuha

Nilai gotong royong sesama masyarakat yang terdapat dalam perkawinan adat Lampung pepadun adalah cakak sai tuha, intar padang, dan kampung suku

13.  Nigol

Nigol merupakan sebuah rangkaian tradisi yang juga berlangsung pada proses pengambilan gelar adat cakak pepadun atau begawi dan juga pada acara mengian manjau atau sujud.

14.  Pakaian adat lampung pepadun

- kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dalam bahasa asing sering juga dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat local wisdom atau pengetahuan setempat “local knowledge” atau kecerdasan setempat. Oleh karena itu, kita perlu mengenal kearifan lokal adat pepadun untuk melestarikan kearifan lokal tersebut dengan membelajarkannya berbasis etnosains kepada siswa seperti Behuma yakni menanam padi, jagung, dan kacang-kacangan yang lazim kegiatan penanamannya di lahan .

In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Inayatul Ainiyah Cahyani -
Nama : Inayatul Ainiyah Cahyani
NPM: 1913024013

Izin menjawab bu, kesimpulan tentang kearifan local adat pepadun yaitu:
Terdapat beberapa kearifan local adat pepadun sebagai berikut:
1. Upacara Perkawinan Adat Lampung Pepadun

- Nindai-nyubuk
- Be ulih-ulihan (Bertanya)
- Bekado
- Nunang (Melamar)
- Nyirok (Ngikat)
- Menjeu (Berunding)
- Sesimburan (Dimandikan)
- Betanges (Mandi Uap)
- Berparas (Cukuran )
- Upacara Akad Nikah
- Upacara Ngurukken Majeu/Ngekuruk

2. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Pada saat mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon. Sagon ini terdiri dari dua jenis yaitu sagon tepung yang berwarna putih dan sagon kelapa yang berwarna kuning kecoklatan.

3. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
1. Tahlilan
2. Negou
3. Mitew
4. Pak Puluh
5. Nyegatus
6. Nahun
7. Nyeghibu

4. Sebambangan
Sebambangan atau larian adalah adat Lampung yang mengatur pelarian gadis oleh bujang ke rumah kepala adat untuk meminta persetujuan dari orang tua si gadis, melalui musyawarah adat antara kepala adat dengan kedua orang tua bujang dan gadis, sehingga diambil kesepakatan dan persetujuan antara kedua orang tua tersebut.
Tata cara adat berlarian sampai dengan penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
1. Tengepik
2. Ngattak Pengunduran Senjato atau Ngattak Salah
3. Bepadu atau Bebalah
4. Manjau Mengiyan dan Sujud
5. Peggadew Rasan dan Cuak Mengan

5. Cakak Pepadun
Tahapan-tahapan Bagawi Cakak Pepadun
1. Tahapan Persiapan (Mempersiapkan Perlengkapan Cakak Pepadun)
2. Tahapan Musyawarah Adat
3. Tahapan Menyebar Undangan
4. Tahapan Pelaksanaan

6. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang).

7. Behuma
Berkebun atau dalam bahasa Lampung behuma lada merupakan salah satu mata pencarian petani tradisional yang sudah mulai jarang ditemui di Lampung, terlebih lagi dengan metode penanaman secara tradisional.

8. Cara Mencari Ikan Masyarakat Lampung Pepadun Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakan sebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan Tighuk.

9. Nyeruit
Seruit adalah makanan khas melayu daerah Lampung, Indonesia, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.

10. Tempoyak
Tempoyak merupakan masakan yang memiliki bahan dasar buah durian yang telah difermentasi.

11. Bekasam
Bekasam adalah salah satu cara mengawetkan ikan, yang banyak dilakukan oleh masyarakat adat Lampung sejak zaman dahulu.

12. Cakak Sai Tuha

13. Nigol
Nigol merupakan sebuah rangkaian tradisi yang juga berlangsung pada proses pengambilan gelar adat cakak pepadun atau begawi dan juga pada acara mengian manjau atau sujud.

14. Pakaian Adat Lampung Pepadun
Pakaian adat Lampung Pepadun pria dan wanita, didominasi warna putih. Bagian atas yang dikenakan berupa kemeja warna putih atau hitam dan khikhat akhir. Kemudian, untuk bagian bawahnya, para pria Lampung akan mengenakan celana berwarna putih, sarung tumpal, dan sesapuran. Nama pakaian adat Lampung Pepadun wanita untuk bagian atas yang dijuluki dengan selappai. Terdapat pula yaitu sulaman pada pakaian adat Pepadun wanita yang bentuknya mirip dengan bunga teratai. Lalu, ada juga katu tapis dewa sano yang merupakan sebuah kain rumbai ringgit terbuat dari kain tapis jung jarat.

Kemudian cara untuk melestarikannya yaitu:
Dengan menjaga kearifan lokal Lampung adat pepadun dengan cara tetap menjaga eksistensi keberadaannya dengan cara melestarikannya dan memperlihatkan kepada dunia luar dengan cara mempromosikan serta membuat pertunjukan atau pentas seni. Sebagai generasi penerus bangsa, hal yang dapat kita lakukan untuk melestarikan kearifan lokal tersebut adalah dengan cara ikut andil dalam bagian kearifan lokal tersebut, seperti mengikuti kegiatan tari tradisional Lampung, menggunakan Bahasa Lampung, melestarikan makanan khas Lampung, mencintai produk khas Lampung, dan lain sebagainya.
Terimakasih
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Dewi Sinta Rahayu -
Nama: Dewi Sinta Rahayu
NPM: 1913024007

Masyarakat Lampung Pepadun mendiami daerah pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung. Berdasarkan sejarah perkembangannya, masyarakat Pepadun awalnya berkembang di daerah Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian). Kelompok adat ini memiliki kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi yang berlangsung dalam masyarakat secara turun temurun.

Masyarakat Pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal yang mengikuti garis keturunan bapak. Dalam suatu keluarga, kedudukan adat tertinggi berada pada anak laki-laki tertua dari keturunan tertua, yang disebut “Penyimbang”. Gelar Penyimbang ini sangat dihormati dalam adat Pepadun karena menjadi penentu dalam proses pengambilan keputusan. Status kepemimpinan adat ini akan diturunkan kepada anak laki-laki tertua dari Penyimbang, dan seperti itu seterusnya.

berikut ini merupakan kearifan lokal di Lampung Pepadun

1. Upacara Perkawinan Adat Lampung Pepadun
a. Nindai-Nyubuk
b. Be Ulih-ulihan (Bertanya)
c. Bekado
d. Nunang (Melamar)
e. Nyirok (Ngikat)
f. Menjeu (Berunding)
g. Sesimburan (Dimandikan)
h. Betanges (Mandi Uap)
i. Berparas (Cukuran)
j. Upacara Akad Nikah
k. Upacara Ngurukken Majeu / Ngekuruk

2. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon. Sagon ini terdiri dari dua jenis yaitu sagon tepung yang berwarna putih dan sagon kelapa yang berwarna kuning kecoklatan. Makna dari pembuatan sagon ini adalah untuk memberikan informasi bahwa telah lahir dengan selamat seorang bayi ke dunia ini

3. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
a. Tahlilan, yaitu mendo’akan orang yang sudah meninggal
b. Negou, yaitu memperingati hari ketiga meninggalnya seseorang
c. Mitew, yaitu memperingati hari ketujuh meninggalnya seseorang
d. Pak Puluh, yaitu memperingati 40 hari meninggalnya seseorang
e. Nyegatus, yaitu memperingati 100 hari meninggalnya seseorang
f. Nahun, yaitu memperingati setahun meninggalnya seseorang
g. Nyeghibu, yaitu memperingati 1000 hari meninggalnya seseorang.

4. Sebambangan
Sebambangan atau larian adalah adat Lampung yang mengatur pelarian gadis oleh bujang ke rumah kepala adat untuk meminta persetujuan dari orang tua si gadis, melalui musyawarah adat antara kepala adat dengan kedua orang tua bujang dan gadis, sehingga diambil kesepakatan dan persetujuan antara kedua orang tua tersebut

5. Cakak pepadun
Cakak pepadun adalah upacara pengangkatan derajat seseorang ke derajat yang lebih tinggi. Pada masyarakat Lampung adat Pepadun derajat seseorang tidak berdasarkan keturunan melainkan bedasarkan kemampuan

6. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.Orang Lampung menyebutnya ngelakar kemudian membersihkannya dengan cara ngusi, yaitu membersihkan rerumputan ilalang dan ranting-ranting pohon yang tertinggal setelah pembakaran lahan

7. Behuma
Selain menanam padi, jagung, dan kacang-kacangan yang lazim kegiatan penanamannya di lahan kering oleh orang Lampung disebut dengan istilah nugal, ada pula sektor pertanian yang prosesnya dilakukan di lahan kering dengan cara penanaman secara tradisional, yaitu berkebun lada. Berkebun atau dalam bahasa Lampung behuma lada merupakan salah satu mata pencarian petani tradisional yang sudah mulai jarang ditemui di Lampung, terlebih lagi dengan metode penanaman secara tradisional

8. Cara mencari ikan masyarakat lampung pepadun
Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakan sebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan “Tighuk” dengan cara ditombak, dan ada lagi dengan cara membuatkan atau menancapkan bambu/kayu di danau yang berjejer berjarak 1 meter yang dihubungkan dengan tambang, di tambang tersebut kita beri senar (tali pancing) atau umpan ikan kecil yang masih hidup setelah itu kita bisa menunggu ikan terpancing umpan sambil mengobrol dengan sesama teman .

9. Nyeruit
Seruit adalah makanan khas melayu daerah Lampung, Indonesia, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga. Jenis ikan adalah besarnya ikan sungai seperti belide, baung, layis dll, ditambah lalapan. Sedangkan minumannya adalah serbat, terbuat dari jus buah mangga kwini.

10. Bekasam
Bekasam atau sesam adalah salah satu makanan khas masyarakat Lampung, yang berupa lauk makan, berasal dari fermentasi ikan

11. Cakak sai tuha
Nilai gotong royong sesama masyarakat yang terdapat dalam perkawinan adat Lampung pepadun adalah cakak sai tuha, intar padang, dan kampung suku

12. Nigol
Nigol merupakan sebuah rangkaian tradisi yang juga berlangsung pada proses pengambilan gelar adat cakak pepadun atau begawi dan juga pada acara mengian manjau atau sujud.

13. Pakaian adat lampung pepadun
Pria :
- Penutup Kepala
- Perhiasan Leher dan Dada
- Bulu Serti
- Perhiasan Tangan
Wanita :
- Siger
-,Seraja Bulan
- Subang
- Kembang Rambut
- Perhiasan Leher dan Dada
- Bulu Serti
- Perhiasan Tangan
Terima Kasih bu
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Maricha Marulina Nainggolan -
Nama: Maricha Marulina Nainggolan, NPM: 1913024009, izin menjawab bu

Kearifan lokal masyarakat Lampung Pepadun dapat dibagi menjadi:
1. Upacara Perkawinan Adat Lampung Pepadun, yang dibagi menjadi:
a. Nindai-Nyubuk
b. Be Ulih-ulihan (Bertanya)
c. Bekado
d. Nunang (Melamar)
e. Nyirok (Ngikat)
f. Menjeu (Berunding)
g. Sesimburan (Dimandikan)
h. Betanges (Mandi Uap)
i. Berparas (Cukuran)
j. Upacara Akad Nikah
k. Upacara Ngurukken Majeu / Ngekuruk

2. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Pada saat mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon. Sagon ini terdiri dari dua jenis yaitu sagon tepung yang berwarna putih dan sagon kelapa yang berwarna kuning kecoklatan. Makna dari pembuatan sagon ini adalah untuk memberikan informasi bahwa telah lahir dengan selamat seorang bayi ke dunia ini.

3. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
- Tahlilan, yaitu mendo’akan orang yang sudah meninggal
- Negou, yaitu memperingati hari ketiga meninggalnya seseorang
- Mitew, yaitu memperingati hari ketujuh meninggalnya seseorang
- Pak Puluh, yaitu memperingati 40 hari meninggalnya seseorang
- Nyegatus, yaitu memperingati 100 hari meninggalnya seseorang
- Nahun, yaitu memperingati setahun meninggalnya seseorang
- Nyeghibu, yaitu memperingati 1000 hari meninggalnya seseorang.

4. Sebambangan
Sebambangan sering kali disalah artikan dengan istilah “Kawin Lari”. Sehingga citra adat lampung ini menjadi kurang baik dimata masyarakat diluar suku lampung yang jelas kurang memahami makna sesungguhnya dari arti adat Sebambangan. Sebambangan atau larian adalah adat Lampung yang mengatur pelarian gadis oleh bujang ke rumah kepala adat untuk meminta persetujuan dari orang tua si gadis, melalui musyawarah adat antara kepala adat dengan kedua orang tua bujang dan gadis, sehingga diambil kesepakatan dan persetujuan antara kedua orang tua tersebut.

5. Cakak pepadun
Adalah upacara pengangkatan derajat seseorang ke derajat yang lebih tinggi. Pada masyarakat Lampung adat Pepadun derajat seseorang tidak berdasarkan keturunan melainkan bedasarkan kemampuan.

6.Nugal atau najuk
Adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma. Orang Lampung menyebutnya ngelakar kemudian membersihkannya dengan cara ngusi, yaitu membersihkan rerumputan ilalang dan ranting-ranting pohon yang tertinggal setelah pembakaran lahan.

7. Cara Mencari Ikan Masyarakat Lampung Pepadun
Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakansebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan ―Tighuk‖ dengan cara ditombak.

8. Nyeruit
Seruit adalah makanan khas melayu daerah Lampung, Indonesia, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga. 

9. Tempoyak
Tempoyak merupakan masakan yang memiliki bahan dasar buah durian yang telah difermentasi. Citarasa dari Tempoyak adalah asam, karena terjadinya proses fermentasi pada daging buah durian yang menjadi bahan bakunya. Tempoyak biasa dijadikan sambal dan campuran masakan.

Dan lain sebagainya. Kita dapat menjaga kearifan lokal Lampung adat pepadun dengan cara tetap
menjaga eksistensi keberadaannya dengan cara melestarikannya dan memperlihatkan kepada dunia luar dengan cara mempromosikan serta membuat pertunjukan atau pentas seni. Sebagai generasi penerus bangsa, hal yang dapat kita lakukan untuk melestarikan kearifan lokal tersebut adalah
dengan cara ikut andil dalam bagian kearifan lokal tersebut, seperti mengikuti kegiatan tari tradisional Lampung, menggunakan Bahasa Lampung, melestarikan makanan khas Lampung, mencintai produk khas Lampung, dan lain sebagainya. Sejalan dengan proses pelestarian budaya dan kearifan lokal
yang ada pada adat Lampung, pengembangan budaya ini berjalan secara alami seiring dengan tanggung jawab orang tua, tokoh adat dalam memotivasi, membentuk, mengarahkan dan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal pada generasi muda guna untuk terus melestarikan kekayaan budaya.
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Dhea Olivia Amanda -
Izin menjawab, Bu.

Masyarakat pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat besar dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung. Berdasarkan sejarah perkembangannya, masyarakat Pepadun awalnya berkembang di daerah Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian). Kelompok adat ini memiliki kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi yang berlangsung dalam masyarakat secara turun temurun.

Masyarakat Lampung pepadun sangat kaya akan kearifan lokalnya, mulai dari segi pernikahan, kuliner, segi kemasyarakatannya, dan masih banyak lagi. Di setiap kearifan lokalnya, banyak sekali nilai-nilai kehidupan tersirat di dalamnya. Contohnya seperti nilai religius dan sosial. Kearifan lokal Pepadun dalam bidang kuliner pun tidak bisa dipisahkan dari ilmu sains, dimana pada salah satu contohnya adalah Bekasam, yang menggunakan proses fermentasi di dalamnya. Kegiatan behuma atau berkebun lada juga memanfaatkan ilmu sains di dalamnya, karena berhubungan dengan jumlah dan lamanya intensitas penyinaran cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman lada.

Terima kasih, Bu.
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Beby Olivia Alianda -
Nama: Beby Olivia Alianda
NPM: 1953024005

Peran masyarakat melestarikan adat budaya dan bahasa sungguh sangat penting dengan cara pembinaan yang mencakup bahasa, aksara, dan budaya. Ragam budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia beragam baik dari budaya pada provinsi Lampung, khususnya masyarakat Lampung Pepadun memiliki ciri khas tersendiri, dan telah lahir sejak nenek moyang sebelum generasi baru. Masyarakat Lampung Pepadun memegang erat nilai-nilai kebudayaannya dalam menjalankan kehidupan. Budaya tersebut harus dijaga dan dilestarikan dengan baik, hal ini karena merupakan bagian dari kekayaan bangsa dimana nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal menjadi sebuah dasar maupun falsafah kehidupan pada masyarakat adat tersebut.
Nama pepadun diambil dari kata “Pepadun” tempat penobatan Penyimbang di Paksi Pak Skala Brak yang beradat Sai Batin. Nama “Pepadun” berasal dari perangkat adat yang digunakan dalam prosesi Cakak Pepadun. “Pepadun” adalah bangku atau singgasana kayu yang merupakan simbol status sosial tertentu dalam keluarga. Masyarakat adat Lampung Pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat besar dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung. Masyarakat Pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal yang mengikuti garis keturunan bapak
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Fahdila Restu Putri -
Nama Fahdila Restu Putri
Npm 1913024033
Ijin menjawab bu,
Jadi untuk kearifan lokal yang ada di bagian daratan provinsi lampung ini memiliki banyak sekali atau berbagai macam kearifan lokal nya seperti,
1. Upacara Perkawinan Adat Lampung Pepadun
Upacara ini terbagi menjadi 11 kegiatan yaitu sebagai berikut :
- Nindai-nyubuk
- Be ulih-ulihan (Bertanya)
- Bekado
- Nunang (Melamar)
- Nyirok (Ngikat)
- Menjeu (Berunding)
- Sesimburan (Dimandikan)
- Betanges (Mandi Uap)
- Berparas (Cukuran )
- Upacara Akad Nikah
- Upacara Ngurukken Majeu/Ngekuruk

2. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Pada saat mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon. Sagon ini terdiri dari dua jenis yaitu sagon tepung yang berwarna putih dan sagon kelapa yang berwarna kuning kecoklatan. Makna dari pembuatan sagon ini adalah untuk memberikan informasi bahwa telah lahir dengan selamat seorang bayi ke dunia ini.

3. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
1. Tahlilan
2. Negou
3. Mitew
4. Pak Puluh
5. Nyegatus
6. Nahun
7. Nyeghibu

4. Sebambangan
Tata cara adat berlarian sampai dengan penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
1. Tengepik
2. Ngattak Pengunduran Senjato atau Ngattak Salah
3. Bepadu atau Bebalah
4. Manjau Mengiyan dan Sujud
5. Peggadew Rasan dan Cuak Mengan

5. Cakak Pepadun
Tahapan-tahapan Bagawi Cakak Pepadun
1. Tahapan Persiapan (Mempersiapkan Perlengkapan Cakak Pepadun)
2. Tahapan Musyawarah Adat
3. Tahapan Menyebar Undangan
4. Tahapan Pelaksanaan

6. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.

7. Behuma
Berkebun atau dalam bahasa Lampung behuma lada merupakan salah satu mata pencarian petani tradisional yang sudah mulai jarang ditemui di Lampung, terlebih lagi dengan metode penanaman secara tradisional

8. Cara Mencari Ikan Masyarakat Lampung Pepadun Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakan sebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan Tighuk

9. Nyeruit
10. Tempoyak
11. Bekasam
12. Cakak Sai Tuha
13. Nigol
14. Pakaian Adat Lampung Pepadun
komponen pakaian adat Lampung pria yang telah disebutkan di atas, masih ada perlengkapan atau aksesoris yang juga dikenakan oleh para pria Lampung Pepadun
1. Penutup Kepala
2. Perhiasan Leher dan Dada
3. Bulu Serti
4. Perhiasan Tangan
Pakaian Adat Lampung Pepadun wanita
1. Siger
2. Seraja Bulan
3. Subang
4. Kembang rambut
5. Perhiasan leher dan dada
6. Bulu serti
7. Perhiasan tangan
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Muhammad Ikhlas Jaya -
Nama : Muhammad Ikhlas Jaya
NPM : 1913024053

Adat pepadun diperkenalkan pada masa Kesultanan Banten pada abad ke-16. Adat Pepadun dikenakan oleh Abung Siwo Mego, Mego Pak Tulang Bawang, Pubian Telu Suku, Buay Lima Way Kanan dan Sungkai Bunga Mayang. Nama Pepadun berasal dari kata "Pepadun", di mana Penyimbang dimahkotai pada Paksi Pak Skala Brak, yang merupakan Sai Batin yang berat. Nama “Pepadun” berasal dari perangkat tradisional yang digunakan dalam parade Cakak Pepadun. "Pepadun" adalah bangku kayu atau singgasana, melambangkan status sosial tertentu dalam keluarga. Masyarakat adat Lampung Pepadun merupakan salah satu dari dua kelompok adat utama dalam masyarakat Lampung. Orang-orang ini tinggal di pedalaman atau dataran tinggi Lampung. Masyarakat Pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal dari garis keturunan ayah.
Adapun adat pepadun adalah sebagai berikut :
1. Upacara Perkawinan Adat Lampung Pepadun
Terdiri dari 1 kegiatan :
a. Nindai-nyubuk
b. Be ulih-ulihan (Bertanya)
c. Bekado
d. Nunang (Melamar)
e. Nyirok (Ngikat)
f. Menjeu (Berunding)
g. Sesimburan (Dimandikan)
h. Betanges (Mandi Uap)
i. Berparas (Cukuran )
j. Upacara Akad Nikah
k. Upacara Ngurukken Majeu/Ngekuruk

2. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
a. Tahlilan
b. Negou
c. Mitew
d. Pak Puluh
e. Nyegatus
f. Nahun
g. Nyeghibu

3. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Pada saat mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon.

4. Sebambangan
Tata cara adat berlarian sampai dengan penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
a. Tengepik
b. Ngattak Pengunduran Senjato atau Ngattak Salah
c. Bepadu atau Bebalah
d. Manjau Mengiyan dan Sujud
e. Peggadew Rasan dan Cuak Mengan

5. Cakak Pepadun
Tahapan-tahapan Bagawi Cakak Pepadun
a. Tahapan Persiapan (Mempersiapkan Perlengkapan Cakak Pepadun)
b. Tahapan Musyawarah Adat
c. Tahapan Menyebar Undangan
d. Tahapan Pelaksanaan
e. Nugal
f. Behuma
g. Cara Mencari Ikan Masyarakat Lampung Pepadun Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakan sebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan Tighuk
h. Nyeruit
i. Tempoyak
j. Bekasam
k. Cakak Sai Tuha
l. Nigol
m. Pakaian Adat Lampung Pepadun

komponen pakaian adat Lampung pria yang telah disebutkan di atas, masih ada perlengkapan atau aksesoris yang juga dikenakan oleh para pria Lampung Pepadun :
1. Penutup Kepala
2. Perhiasan Leher dan Dada
3. Bulu Serti
4. Perhiasan Tangan
Pakaian Adat Lampung Pepadun wanita
1. Siger
2. Seraja Bulan
3. Subang
4. Kembang rambut
5. Perhiasan leher dan dada
6. Bulu serti
7. Perhiasan tangan
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Aripati Sulika -
nama : Aripati sulika
npm : 1913024003

izin menyimpulkan ibu,
Adat pepadun didirikan sekitar abad ke-16 pada zaman kesultanan Banten. Pada mulanya terdiri dari 12 kebuaian (Abung Siwo Mego dan Pubian Telu Suku), kemudian ditambah 12 kebuaian lain yaitu Mego Pak Tulang Bawang, Buay Lima Way Kanan dan Sungkai Bunga Mayang (3 Buay) sehingga menjadi 24 kebuaian. Adat Pepadun dipakai oleh masyarakat adat Abung Siwo Mego, Mego Pak Tulang Bawang, Pubian Telu Suku, Buay Lima Way Kanan dan Sungkai Bunga Mayang. Nama pepadun diambil dari kata ―Pepadun‖ tempat penobatan Penyimbang di Paksi Pak Skala Brak yang beradat Sai Batin. Sedangkan ―Pepadun‖ masih juga digunakan pada pengakatan kepala adat di marga-marga keturunan Paksi Pak Skala Brak yang beradat Sai Batin di Pesisir Krui dan Pesisir Teluk Semaka. Masyarakat adat Lampung Pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat besar dalam masyarakat Lampung.

Sebagai generasi penerus bangsa, hal yang dapat kita lakukan untuk melestarikan kearifan lokal tersebut adalah dengan cara ikut andil dalam bagian kearifan lokal tersebut, seperti mengikuti kegiatan tari tradisional Lampung, menggunakan Bahasa Lampung, melestarikan makanan khas Lampung, mencintai produk khas Lampung, dan lain sebagainya. Sejalan dengan proses pelestarian budaya dan kearifan lokal yang ada pada adat Lampung, pengembangan budaya ini berjalan secara alami seiring dengan tanggung jawab orang tua, tokoh adat dalam memotivasi, membentuk, mengarahkan dan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal pada generasi muda guna untuk terus melestarikan kekayaan budaya, kearifan lokal yang ada pada adat pepadun terdiri atas:
upacara perkawinan yang terdiri atas rangkaian
nindai nyubuk
be ulih-ulihan
bekado
nunang
nyirok
menjeu
sesimburan/ dimandikan
betanges
beuap
beparas
akad nikah
ngakuk majeu/ngekuruk
2. upacara kelahiran masyarakat pepadun
membuatkan makanan sagon dan membagikannya pada tetangga.lalu acara akikah dengan pemotongan kambing dan pemotongan rambut.
3. sebambangan, yang terdiri atas beberappap prosees diantaranya: tangepik, ngattak, bepadu,manjau mengian dan sujud, penggadew.



4. kearifan yang berkaitan dengan kematian : tahlilan, nggou, miteu, pak puluh, nyeghatus, nahun, nyeghibu



5. cakak pepadun

6. nugal

7. behuma

8. mencari ikan dengan tighuk

9. nyeruit

10. tempoyak

11. bekasam

12. perkawinan cakak sai tuha

13. nigol

14. dan pakaian adat yang penuh makna
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Nafista Resti Amalia -
Nama : Nafista Resti Amalia
NPM : 1913024015

Masyarakat Lampung Pepadun memiliki berbagai kearifan lokal, salah satu contohnya adalah:
1) Perkawinan Adat Lampung Pepadun, yang di dalamnya memiliki banyak tahapan yaitu : Nindai-Nyubuk; Be Ulih-ulihan (bertanya); Bekado; Nunang (melamar); Nyirok (ngikat); Menjeu (berunding); Sesimburan (dimandikan); Betanges (mandi uap); Berparas (cukuran); Upacara Akad Nikah; Upacara Ngurukken Majeu/Ngekuruk.
2) Upacara kelahiran dalam masyarakat Lampung Pepadun, dibuatkan makanan untuk menyambut ketika sang bayi lahir kelak, yakni sagon. Maknanya adalah untuk memberikan informasi bahwa telah lahir dengan selamat seorang bayi ke dunia ini. Kemudian diadakan syukuran/aqiqahan sesuai syariat Agama Islam, dengan serangkaian acara diantaranya pemotongan kambing 1 untuk anak perempuan dan 2 untuk anak laki-laki. Pemotongan rambut yang nanti akan ditukar dengan emas sesuai dengan berat rambut bayi tersebut.
3) Kematian dalam masyarakat adat Lampung Pepadun, yang terdiri dari tahlilan; negou; mittew; pak puluh; nyeghatus; nahun; nyeghibu.
4) Sebambangan, larian adalah adat Lampung yang mengatur pelarian gadis oleh bujang ke rumah kepala adat untuk meminta persetujuan dari orang tua si gadis, melalui musyawarah adat antara kepala adat dengan kedua orang tua bujang dan gadis, sehingga diambil kesepakatan dan persetujuan antara kedua orang tua tersebut
5) Cakak Pepadun, adalah upacara pengangkatan derajat seseorang ke derajat yang lebih tinggi. Pada masyarakat Lampung adat Pepadun derajat seseorang tidak berdasarkan keturunan melainkan bedasarkan kemampuan
6) Nugal, Tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.
7) Behuma atau berkebun lada
8) Cara mencari ikan masyarakat adat Lampung Pepadun menggunakan tighuk
9) Nyeruit
10) Tempoyak, makanan dari fermentasi durian
11) Bekasam, cara mengawetkan ikan masyarakat Lampung Pepadun pada zaman dahulu
12) Cakak sai tuha yang mengandung nilai gotong royong sesama masyarakat yang terdapat dalam perkawinan adat Lampung Pepadun
13) Nigol, Nigol pada acara begawi atau cakak pepadun adalah sebuah tarian pengangatan penyimbang baru, sedangkan pada pada proses mengian manjau, nigol adalah tarian yang ditarikan silat sebagai pelindung dan pembuka jalan bagi para keluarga mempelai laki – laki untuk menuju kerumah mempelai perempuan.
14) Pakaian adat Lampung Pepadun yang berbeda dengan Lampung Pesisir

Kemudian untuk menjaga kearifan lokal Lampung adat Pepadun dapat dilakukan dengan cara tetap menjaga eksistensi keberadaannya dengan cara melestarikannya dan memperlihatkan kepada dunia luar dengan cara mempromosikan serta membuat pertunjukan atau pentas seni. Sebagai generasi penerus bangsa, hal yang dapat kita lakukan untuk melestarikan kearifan lokal tersebut adalah dengan cara ikut andil dalam bagian kearifan lokal tersebut, seperti mengikuti kegiatan tari tradisional Lampung, menggunakan Bahasa Lampung, melestarikan makanan khas Lampung, mencintai produk khas Lampung, dan lain sebagainya.
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Yulia Damayanti -
assalamualaikum wr.wb. saya Yulia Damayanti dengan Npm 1913024045 Izin mencoba Menjawab, Bu.
Adat pepadun didirikan sekitar abad ke-16 pada zaman kesultanan Banten. Adat Pepadun dipakai oleh masyarakat adat Abung Siwo Mego, Mego Pak Tulang Bawang, Pubian Telu Suku, Buay Lima Way Kanan dan Sungkai Bunga Mayang.
Nama pepadun diambil dari kata “Pepadun” tempat penobatan Penyimbang di Paksi Pak Skala Brak yang beradat Sai Batin. Nama “Pepadun” berasal dari perangkat adat yang digunakan dalam prosesi Cakak Pepadun. “Pepadun” adalah bangku atau singgasana kayu yang merupakan simbol status sosial tertentu dalam keluarga. Masyarakat adat Lampung Pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat besar dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung. Masyarakat Pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal yang mengikuti garis keturunan bapak

Adapun macam-macam kearifan lokal adat pepadun, meliputi:
1. Upacara Perkawinan Adat Lampung Pepadun
Upacara ini terbagi menjadi 11 kegiatan yaitu sebagai berikut :
- Nindai-nyubuk
- Be ulih-ulihan (Bertanya)
- Bekado
- Nunang (Melamar)
- Nyirok (Ngikat)
- Menjeu (Berunding)
- Sesimburan (Dimandikan)
- Betanges (Mandi Uap)
- Berparas (Cukuran )
- Upacara Akad Nikah
- Upacara Ngurukken Majeu/Ngekuruk

2. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Pada saat mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon. Sagon ini terdiri dari dua jenis yaitu sagon tepung yang berwarna putih dan sagon kelapa yang berwarna kuning kecoklatan.

3. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
1. Tahlilan
2. Negou
3. Mitew
4. Pak Puluh
5. Nyegatus
6. Nahun
7. Nyeghibu

4. Sebambangan
Sebambangan atau larian adalah adat Lampung yang mengatur pelarian gadis oleh bujang ke rumah kepala adat untuk meminta persetujuan dari orang tua si gadis, melalui musyawarah adat antara kepala adat dengan kedua orang tua bujang dan gadis, sehingga diambil kesepakatan dan persetujuan antara kedua orang tua tersebut.
Tata cara adat berlarian sampai dengan penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
1. Tengepik
2. Ngattak Pengunduran Senjato atau Ngattak Salah
3. Bepadu atau Bebalah
4. Manjau Mengiyan dan Sujud
5. Peggadew Rasan dan Cuak Mengan

5. Cakak Pepadun
Tahapan-tahapan Bagawi Cakak Pepadun
1. Tahapan Persiapan (Mempersiapkan Perlengkapan Cakak Pepadun)
2. Tahapan Musyawarah Adat
3. Tahapan Menyebar Undangan
4. Tahapan Pelaksanaan

6. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang).

7. Behuma
Berkebun atau dalam bahasa Lampung behuma lada merupakan salah satu mata pencarian petani tradisional yang sudah mulai jarang ditemui di Lampung, terlebih lagi dengan metode penanaman secara tradisional.

8. Cara Mencari Ikan Masyarakat Lampung Pepadun Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakan sebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan Tighuk.

9. Nyeruit
Seruit adalah makanan khas melayu daerah Lampung, Indonesia, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.

10. Tempoyak
Tempoyak merupakan masakan yang memiliki bahan dasar buah durian yang telah difermentasi.

11. Bekasam
Bekasam adalah salah satu cara mengawetkan ikan, yang banyak dilakukan oleh masyarakat adat Lampung sejak zaman dahulu.

12. Cakak Sai Tuha

13. Nigol
Nigol merupakan sebuah rangkaian tradisi yang juga berlangsung pada proses pengambilan gelar adat cakak pepadun atau begawi dan juga pada acara mengian manjau atau sujud.

14. Pakaian Adat Lampung Pepadun
Pakaian adat Lampung Pepadun pria dan wanita, didominasi warna putih. Bagian atas yang dikenakan berupa kemeja warna putih atau hitam dan khikhat akhir. Kemudian, untuk bagian bawahnya, para pria Lampung akan mengenakan celana berwarna putih, sarung tumpal, dan sesapuran. Nama pakaian adat Lampung Pepadun wanita untuk bagian atas yang dijuluki dengan selappai. Terdapat pula yaitu sulaman pada pakaian adat Pepadun wanita yang bentuknya mirip dengan bunga teratai. Lalu, ada juga katu tapis dewa sano yang merupakan sebuah kain rumbai ringgit terbuat dari kain tapis jung jarat.

sekian ibu,terimakasih wassalamualaikum wr.wb
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by herlina lina -
Nama : Herlina
NPM : 1913024029

kesimpulan

Adapun Macam-Macam Kearifan Masyarakat Lampung Pepadun adalah sebagai berikut :

1. Upacara Perkawinan Adat Lampung Pepadun
Upacara ini terbagi menjadi 11 kegiatan yaitu sebagai berikut :
- Nindai-nyubuk
- Be ulih-ulihan (Bertanya)
- Bekado
- Nunang (Melamar)
- Nyirok (Ngikat)
- Menjeu (Berunding)
- Sesimburan (Dimandikan)
- Betanges (Mandi Uap)
- Berparas (Cukuran )
- Upacara Akad Nikah
- Upacara Ngurukken Majeu/Ngekuruk
2. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Pada saat mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon.
3. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
1. Tahlilan
2. Negou
3. Mitew
4. Pak Puluh
5. Nyegatus
6. Nahun
7. Nyeghibu
4. Sebambangan
Tata cara adat berlarian sampai dengan penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
1. Tengepik
2. Ngattak Pengunduran Senjato atau Ngattak Salah
3. Bepadu atau Bebalah
4. Manjau Mengiyan dan Sujud
5. Peggadew Rasan dan Cuak Mengan

5. Cakak Pepadun
Tahapan-tahapan Bagawi Cakak Pepadun
1. Tahapan Persiapan (Mempersiapkan Perlengkapan Cakak Pepadun)
2. Tahapan Musyawarah Adat
3. Tahapan Menyebar Undangan
4. Tahapan Pelaksanaan
6. Nugal
7. Behuma
8. Cara Mencari Ikan Masyarakat Lampung Pepadun Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakan sebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan Tighuk
9. Nyeruit
10. Tempoyak
11. Bekasam
12. Cakak Sai Tuha
13. Nigol
14. Pakaian Adat Lampung Pepadun
komponen pakaian adat Lampung pria yang telah disebutkan di atas, masih ada perlengkapan atau aksesoris yang juga dikenakan oleh para pria Lampung Pepadun
1. Penutup Kepala
2. Perhiasan Leher dan Dada
3. Bulu Serti
4. Perhiasan Tangan
Pakaian Adat Lampung Pepadun wanita
1. Siger
2. Seraja Bulan
3. Subang
4. Kembang rambut
5. Perhiasan leher dan dada
6. Bulu serti
7. Perhiasan tangan

Kita dapat menjaga kearifan lokal Lampung adat pepadun dengan cara tetap
menjaga eksistensi keberadaannya dengan cara melestarikannya dan
memperlihatkan kepada dunia luar dengan cara mempromosikan serta
membuat pertunjukan atau pentas seni. Sebagai generasi penerus bangsa, hal
yang dapat kita lakukan untuk melestrikan kearifan lokal tersebut adalah
dengan cara ikut andil dalam bagian kearifan lokal tersebut, seperti mengikuti
kegiatan tari tradisional Lampung, menggunakan Bahasa Lampung,
melestarikan makanan khas Lampung, mencintai produk khas Lampung, dan
lain sebagainya.
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Fia Yurista -
FIA YURISTA (1913024011)
izin menjawab

Kearifan lokal perpaduan adalah kearifan lokal yang berada di wilayah perpadun.Masyarakat adat Lampung Pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat
besar dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah
pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung. Berdasarkan sejarah
perkembangannya, masyarakat Pepadun awalnya berkembang di daerah
Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian). Kelompok adat ini memiliki
kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi yang berlangsung dalam
masyarakat secara turun temurun. Masyarakat Pepadun menganut sistem
kekerabatan patrilineal yang mengikuti garis keturunan bapak. Dalam suatu
keluarga, kedudukan adat tertinggi berada pada anak laki-laki tertua dari
keturunan tertua, yang disebut ―Penyimbang‖. Gelar Penyimbang ini sangat
dihormati dalam adat Pepadun karena menjadi penentu dalam proses
pengambilan keputusan. Status kepemimpinan adat ini akan diturunkan
kepada anak laki-laki tertua dari Penyimbang, dan seperti itu seterusnya.
Kearifan lokal perpaduan berupa pernikahan terdiri dari rangkaian upacara adat meliputi:
a. Nindai-Nyubuk
b. Be Ulih-ulihan (Bertanya)
c.Bekado
d. Nunang (Melamar)
e. Nyirok (Ngikat
f. Menjeu (Berunding)
g. Sesimburan (Dimandikan)
h. Betanges (Mandi Uap)
i. Berparas (Cukuran)
j. Upacara Akad Nikah
k. Upacara Ngurukken Majeu / Ngekuruk
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Mery Widya Kusuma Wardani -
Nama: Mery W. K. W.
NPM: 1913024002

Rangkuman : Kesimpulannya yaitu Ragam budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia beragam baik dari budaya pada provinsi Lampung, khususnya masyarakat Lampung Pepadun memiliki ciri khas tersendiri, dan telah lahir sejak nenek moyang sebelum generasi baru. Masyarakat Lampung Pepadun memegang erat nilai-nilai kebudayaannya dalam menjalankan kehidupan. Budaya tersebut harus dijaga dan dilestarikan dengan baik, hal ini karena merupakan bagian dari kekayaan bangsa dimana nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal menjadi sebuah dasar maupun falsafah kehidupan pada masyarakat adat tersebut.
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by M.Dimas Dhitya Asri -
Nama : M.Dimas Dhitya Asri
NPM : 1913024039

Izin menjawab
Kearifan lokal perpaduan adalah kearifan lokal yang berada di wilayah perpadun.Masyarakat adat Lampung Pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat
besar dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah
pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung. Berdasarkan sejarah
perkembangannya, masyarakat Pepadun awalnya berkembang di daerah
Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian). Kelompok adat ini memiliki
kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi yang berlangsung dalam
masyarakat secara turun temurun. Masyarakat Pepadun menganut sistem
kekerabatan patrilineal yang mengikuti garis keturunan bapak. Dalam suatu
keluarga, kedudukan adat tertinggi berada pada anak laki-laki tertua dari
keturunan tertua, yang disebut ―Penyimbang‖.

Izin Menjawab
1. Upacara Perkawinan Adat Lampung Pepadun
Upacara ini terbagi menjadi 11 kegiatan yaitu sebagai berikut :
- Nindai-nyubuk
- Be ulih-ulihan (Bertanya)
- Bekado
- Nunang (Melamar)
- Nyirok (Ngikat)
- Menjeu (Berunding)
- Sesimburan (Dimandikan)
- Betanges (Mandi Uap)
- Berparas (Cukuran )
- Upacara Akad Nikah
- Upacara Ngurukken Majeu/Ngekuruk

2. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Pada saat mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon.

3. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
1. Tahlilan
2. Negou
3. Mitew
4. Pak Puluh
5. Nyegatus
6. Nahun
7. Nyeghibu

4. Sebambangan
Tata cara adat berlarian sampai dengan penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
1. Tengepik
2. Ngattak Pengunduran Senjato atau Ngattak Salah
3. Bepadu atau Bebalah
4. Manjau Mengiyan dan Sujud
5. Peggadew Rasan dan Cuak Mengan

5. Cakak Pepadun
Tahapan-tahapan Bagawi Cakak Pepadun
1. Tahapan Persiapan (Mempersiapkan Perlengkapan Cakak Pepadun)
2. Tahapan Musyawarah Adat
3. Tahapan Menyebar Undangan
4. Tahapan Pelaksanaan

6. Nugal

7. Behuma

8. Cara Mencari Ikan Masyarakat Lampung Pepadun Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakan sebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan Tighuk

9. Nyeruit
10. Tempoyak
11. Bekasam
12. Cakak Sai Tuha
13. Nigol
14. Pakaian Adat Lampung Pepadun
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Fitri Handayani -
Nama: Fitri Handayani
NPM: 1913024017

Rangkuman

Ragam budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia beragam baik dari budaya pada provinsi Lampung, khususnya masyarakat Lampung Pepadun memiliki ciri khas tersendiri, dan telah lahir sejak nenek moyang sebelum generasi baru. Masyarakat Lampung Pepadun memegang erat nilai-nilai kebudayaannya dalam menjalankan kehidupan. kearifan lokal adat pepadun yaitu:
1. Upacara Perkawinan Adat Lampung Pepadun
Upacara ini terbagi menjadi 11 kegiatan yaitu sebagai berikut :
- Nindai-nyubuk
- Be ulih-ulihan (Bertanya)
- Bekado
- Nunang (Melamar)
- Nyirok (Ngikat)
- Menjeu (Berunding)
- Sesimburan (Dimandikan)
- Betanges (Mandi Uap)
- Berparas (Cukuran )
- Upacara Akad Nikah
- Upacara Ngurukken Majeu/Ngekuruk

2. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Pada saat mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon. Sagon ini terdiri dari dua jenis yaitu sagon tepung yang berwarna putih dan sagon kelapa yang berwarna kuning kecoklatan.

3. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
1. Tahlilan
2. Negou
3. Mitew
4. Pak Puluh
5. Nyegatus
6. Nahun
7. Nyeghibu

4. Sebambangan
Sebambangan atau larian adalah adat Lampung yang mengatur pelarian gadis oleh bujang ke rumah kepala adat untuk meminta persetujuan dari orang tua si gadis, melalui musyawarah adat antara kepala adat dengan kedua orang tua bujang dan gadis, sehingga diambil kesepakatan dan persetujuan antara kedua orang tua tersebut.
Tata cara adat berlarian sampai dengan penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
1. Tengepik
2. Ngattak Pengunduran Senjato atau Ngattak Salah
3. Bepadu atau Bebalah
4. Manjau Mengiyan dan Sujud
5. Peggadew Rasan dan Cuak Mengan

5. Cakak Pepadun
Tahapan-tahapan Bagawi Cakak Pepadun
1. Tahapan Persiapan (Mempersiapkan Perlengkapan Cakak Pepadun)
2. Tahapan Musyawarah Adat
3. Tahapan Menyebar Undangan
4. Tahapan Pelaksanaan

6. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang).

7. Behuma
Berkebun atau dalam bahasa Lampung behuma lada merupakan salah satu mata pencarian petani tradisional yang sudah mulai jarang ditemui di Lampung, terlebih lagi dengan metode penanaman secara tradisional.

8. Cara Mencari Ikan Masyarakat Lampung Pepadun Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakan sebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan Tighuk.

9. Nyeruit
Seruit adalah makanan khas melayu daerah Lampung, Indonesia, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.

10. Tempoyak
Tempoyak merupakan masakan yang memiliki bahan dasar buah durian yang telah difermentasi.

11. Bekasam
Bekasam adalah salah satu cara mengawetkan ikan, yang banyak dilakukan oleh masyarakat adat Lampung sejak zaman dahulu.

12. Cakak Sai Tuha

13. Nigol
Nigol merupakan sebuah rangkaian tradisi yang juga berlangsung pada proses pengambilan gelar adat cakak pepadun atau begawi dan juga pada acara mengian manjau atau sujud.

14. Pakaian Adat Lampung Pepadun
Pakaian adat Lampung Pepadun pria dan wanita, didominasi warna putih. Bagian atas yang dikenakan berupa kemeja warna putih atau hitam dan khikhat akhir. Kemudian, untuk bagian bawahnya, para pria Lampung akan mengenakan celana berwarna putih, sarung tumpal, dan sesapuran. Nama pakaian adat Lampung Pepadun wanita untuk bagian atas yang dijuluki dengan selappai.

terima kasih bu, mohon maaf jika ada kesalahan
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Nia Wati -
NAMA: NIAWATI
NPM: 1913024047
ETNOSAIS


Menurut Roveneldo (2017:10), Indonesia merupakan negara kepulauan dengan memiliki keragaman suku dan budaya yang merupakan aset dari kebudayaan nasional. Salah satu kebudayaan yang masih diwariskan secara turun-temurun hingga kegenerasi saat ini ialah budaya atau tradisi pada perkawinan. Salah satunya suku Lampung yang berada di pulau Sumatera, memiliki ragam budaya baik berupa kesenian maupun budaya pada perkawinan. Jika ditinjau dari seni dan budayanya, Lampung memiliki keragaman budaya dan adat istiadat seperti di daerah-daerah lainnya di Indonesia. Masyarakat Lampung hingga saat ini tetap menjaga budaya dan adat istiadatnya, karena kebudayaan dan adat istiadat dikembangkan atau dilestarikan bukan hanya sebagai hiburan semata namun sebagai pengatur norma hidup bermasyarakat serta sebagai jati diri bangsa yang berbudaya
Adat pepadun didirikan sekitar abad ke-16 pada zaman kesultanan Banten. Adat Pepadun dipakai oleh masyarakat adat Abung Siwo Mego, Mego Pak Tulang Bawang, Pubian Telu Suku, Buay Lima Way Kanan dan Sungkai Bunga Mayang. Nama pepadun diambil dari kata “Pepadun” tempat penobatan Penyimbang di Paksi Pak Skala Brak yang beradat Sai Batin. Nama “Pepadun” berasal dari perangkat adat yang digunakan dalam prosesi Cakak Pepadun. “Pepadun” adalah bangku atau singgasana kayu yang merupakan simbol status sosial tertentu dalam keluarga. Masyarakat adat Lampung Pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat besar dalam masyarakat Lampung.

Berikut ini adalah contoh dari kearifan lokal atau sesuatu yang dijadikan budaya oleh masyarakat Lampung di adat pepadun
1. Pernikahan orang lampung
2. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
3. Kegiatan memperingati Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
4. Sebambangan
5. Cakak Pepadun
6. Nugal .
7. Behuma
8. Tighuk
9. Seruit
10. Tempoyak
11. Bekasam
12. Cakak Sai Tuha
13. Nigol
14. Pakaian adat Lampung Pepadun pria dan wanita, Siger

Bagi kita yang tinggal di daerah lampung sudah sepatutnya untuk mengenal kearifan lokal yang salah satunya dari adat pepadun. Karena dengan cara mengenalnya maka adat tersebut tidak akan hilang. Dengan cara melestarikannya menjaganya dan mengenalkannya maka akan membantu eksistensi kearifan lokal yang ada di daerah tersebut. Karena selain memiliki nilai budaya kearifan lokal tersebut mmemiliki nilai pendidikan yang sudah sepatutnya kita pelajari di dalamnya seperti dari sudut pandang seni, bahasa, dan sains dengan begitu maka akan mengarahkan dan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal pada generasi muda guna untuk terus melestarikan kekayaan budaya
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Meliani Putri -
Nama : Meliani Putri
NPM : 1713024053

Izin menjawab bu...

Berdasarkan sejarah perkembangannya, masyarakat Pepadun awalnya berkembang di daerah Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian). Kelompok adat ini memiliki kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi yang berlangsung dalam masyarakat secara turun temurun.

Masyarakat Pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal yang mengikuti garis keturunan bapak. Dalam suatu keluarga, kedudukan adat tertinggi berada pada anak laki-laki tertua dari keturunan tertua, yang disebut “Penyimbang”. Gelar Penyimbang ini sangat dihormati dalam adat Pepadun karena menjadi penentu dalam proses pengambilan keputusan. Status kepemimpinan adat ini akan diturunkan kepada anak laki-laki tertua dari Penyimbang, dan seperti itu seterusnya.

Berbeda dengan Saibatin yang memiliki budaya kebangsawanan yang kuat, Pepadun cenderung berkembang lebih egaliter dan demokratis. Status sosial dalam masyarakat Pepadun tidak semata-mata ditentukan oleh garis keturunan. Setiap orang memiliki peluang untuk memiliki status sosial tertentu, selama orang tersebut dapat menyelenggarakan upacara adat Cakak Pepadun. Gelar atau status sosial yang dapat diperoleh melalui Cakak Pepadun diantaranya gelar Suttan, Raja, Pangeran, dan Dalom.

Terimakasih bu.
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Endri Dwiyanti -
Nama : Endri Dwiyanti
Npm : 1913024023
Mohon izin menjawab bu

Kesimpulan

Adat pepadun didirikan sekitar abad ke-16 pada zaman kesultanan Banten. Adat Pepadun dipakai oleh masyarakat adat Abung Siwo Mego, Mego Pak Tulang Bawang, Pubian Telu Suku, Buay Lima Way Kanan dan Sungkai Bunga Mayang. Nama pepadun diambil dari kata “Pepadun” tempat penobatan Penyimbang di Paksi Pak Skala Brak yang beradat Sai Batin. Nama “Pepadun” berasal dari perangkat adat yang digunakan dalam prosesi Cakak Pepadun. “Pepadun” adalah bangku atau singgasana kayu yang merupakan simbol status sosial tertentu dalam keluarga. Masyarakat adat Lampung Pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat besar dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung. Masyarakat Pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal yang mengikuti garis keturunan bapak.

Kearifan lokal adat pepadun

1. Upacara Perkawinan Adat Lampung Pepadun
(Nindai-Nyubuk, Be Ulih-ulihan (Bertanya), Bekado, Nunang (Melamar), Nyirok (Ngikat), Menjeu (Berunding), Sesimburan (Dimandikan), Betanges (Mandi Uap), Berparas, (Cukuran), Upacara Akad Nikah, Upacara Ngurukken Majeu / Ngekuruk

2. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon. Sagon ini terdiri dari dua jenis yaitu sagon tepung yang berwarna putih dan sagon kelapa yang berwarna kuning kecoklatan. Makna dari pembuatan sagon ini adalah untuk memberikan informasi bahwa telah lahir dengan selamat seorang bayi ke dunia ini

3. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
Tahlilan,Negou, Mitew, Pak Puluh, Nyegatus, Nahun, Nyeghibu,

4. Sebambangan
Sebambangan atau larian adalah adat Lampung yang mengatur pelarian gadis oleh bujang ke rumah kepala adat untuk meminta persetujuan dari orang tua si gadis, melalui musyawarah adat antara kepala adat dengan kedua orang tua bujang dan gadis, sehingga diambil kesepakatan dan persetujuan antara kedua orang tua tersebut

5. Cakak pepadun
Cakak pepadun adalah upacara pengangkatan derajat seseorang ke derajat yang lebih tinggi. Pada masyarakat Lampung adat Pepadun derajat seseorang tidak berdasarkan keturunan melainkan bedasarkan kemampuan

6. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang). Prosesi nugal ini lebih dahulu dimulai dengan membuka pullan rimba (hutan rimba) secara bergotong royong dengan cara nyuwah atau membakar lahan hutan yang akan dijadikan huma.Orang Lampung menyebutnya ngelakar kemudian membersihkannya dengan cara ngusi, yaitu membersihkan rerumputan ilalang dan ranting-ranting pohon yang tertinggal setelah pembakaran lahan

7. Behuma
Selain menanam padi, jagung, dan kacang-kacangan yang lazim kegiatan penanamannya di lahan kering oleh orang Lampung disebut dengan istilah nugal, ada pula sektor pertanian yang prosesnya dilakukan di lahan kering dengan cara penanaman secara tradisional, yaitu berkebun lada. Berkebun atau dalam bahasa Lampung behuma lada merupakan salah satu mata pencarian petani tradisional yang sudah mulai jarang ditemui di Lampung, terlebih lagi dengan metode penanaman secara tradisional

8. Cara mencari ikan masyarakat lampung pepadun
Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakan sebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan “Tighuk” dengan cara ditombak, dan ada lagi dengan cara membuatkan atau menancapkan bambu/kayu di danau yang berjejer berjarak 1 meter yang dihubungkan dengan tambang, di tambang tersebut kita beri senar (tali pancing) atau umpan ikan kecil yang masih hidup setelah itu kita bisa menunggu ikan terpancing umpan sambil mengobrol dengan sesama teman .

9. Nyeruit
Seruit adalah makanan khas melayu daerah Lampung, Indonesia, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga. Jenis ikan adalah besarnya ikan sungai seperti belide, baung, layis dll, ditambah lalapan. Sedangkan minumannya adalah serbat, terbuat dari jus buah mangga kwini.

10. Tempoyak

11. Bekasam
Bekasam atau sesam adalah salah satu makanan khas masyarakat Lampung, yang berupa lauk makan, berasal dari fermentasi ikan

12. Cakak sai tuha
Nilai gotong royong sesama masyarakat yang terdapat dalam perkawinan adat Lampung pepadun adalah cakak sai tuha, intar padang, dan kampung suku

13. Nigol
Nigol merupakan sebuah rangkaian tradisi yang juga berlangsung pada proses pengambilan gelar adat cakak pepadun atau begawi dan juga pada acara mengian manjau atau sujud.

14. Pakaian adat lampung pepadun
In reply to First post

Re: Rangkuman 5

by Anisa Mulyani -
Nama : Anisa Mulyani
NPM : 1913024035

RANGKUMAN

Masyarakat pepadun adalah salah satu dari dua kelompok adat besar dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung. Berdasarkan sejarah perkembangannya, masyarakat Pepadun awalnya berkembang di daerah Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian). Kelompok adat ini memiliki kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi yang berlangsung dalam masyarakat secara turun temurun.

Masyarakat Lampung pepadun sangat kaya akan kearifan lokalnya, mulai dari segi pernikahan, kuliner, segi kemasyarakatannya, dan masih banyak lagi. Di setiap kearifan lokalnya, banyak sekali nilai-nilai kehidupan tersirat di dalamnya. Contohnya seperti nilai religius dan sosial. Kearifan lokal Pepadun dalam bidang kuliner pun tidak bisa dipisahkan dari ilmu sains, dimana pada salah satu contohnya adalah Bekasam, yang menggunakan proses fermentasi di dalamnya. Kegiatan behuma atau berkebun lada juga memanfaatkan ilmu sains di dalamnya, karena berhubungan dengan jumlah dan lamanya intensitas penyinaran cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman lada.

Berikut bbeerapa kearifan lokal masyarakat Pepadun:

1. Makanan khas
- Seruit, adalah makanan khas melayu daerah Lampung, Indonesia, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.
-Tempoyak (makanan), merupakan masakan yang memiliki bahan dasar buah durian yang telah difermentasi.
- Bekasam, adalah salah satu cara mengawetkan ikan, yang banyak dilakukan oleh masyarakat adat Lampung sejak zaman dahulu.

2. Upacara Perkawinan Adat Lampung Pepadun
Upacara ini terbagi menjadi 11 kegiatan yaitu sebagai berikut :
- Nindai-nyubuk
- Be ulih-ulihan (Bertanya)
- Bekado
- Nunang (Melamar)
- Nyirok (Ngikat)
- Menjeu (Berunding)
- Sesimburan (Dimandikan)
- Betanges (Mandi Uap)
- Berparas (Cukuran )
- Upacara Akad Nikah
- Upacara Ngurukken Majeu/Ngekuruk

3. Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Pada saat mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon. Sagon ini terdiri dari dua jenis yaitu sagon tepung yang berwarna putih dan sagon kelapa yang berwarna kuning kecoklatan.

4. Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun
Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :
1. Tahlilan
2. Negou
3. Mitew
4. Pak Puluh
5. Nyegatus
6. Nahun
7. Nyeghibu

5.Sebambangan
Sebambangan atau larian adalah adat Lampung yang mengatur pelarian gadis oleh bujang ke rumah kepala adat untuk meminta persetujuan dari orang tua si gadis, melalui musyawarah adat antara kepala adat dengan kedua orang tua bujang dan gadis, sehingga diambil kesepakatan dan persetujuan antara kedua orang tua tersebut.
Tata cara adat berlarian sampai dengan penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
1. Tengepik
2. Ngattak Pengunduran Senjato atau Ngattak Salah
3. Bepadu atau Bebalah
4. Manjau Mengiyan dan Sujud
5. Peggadew Rasan dan Cuak Mengan

6. Cakak Pepadun
Tahapan-tahapan Bagawi Cakak Pepadun
1. Tahapan Persiapan (Mempersiapkan Perlengkapan Cakak Pepadun)
2. Tahapan Musyawarah Adat
3. Tahapan Menyebar Undangan
4. Tahapan Pelaksanaan

7. Nugal
Nugal atau najuk adalah tradisi orang Lampung menanam padi atau jagung di lahan kering yang disebut huma (ladang).

8. Behuma
Berkebun atau dalam bahasa Lampung behuma lada merupakan salah satu mata pencarian petani tradisional yang sudah mulai jarang ditemui di Lampung, terlebih lagi dengan metode penanaman secara tradisional.

9. Cara Mencari Ikan Masyarakat Lampung Pepadun Cara mencari ikan masyarakat lampung yaitu dengan menggunakan sebuah alat yang berupa besi yang bagian ujungnya diruncingi atau masyarakat lampung biasa menyebutnya dengan Tighuk.

10. Cakak Sai Tuha

11. Nigol
Nigol merupakan sebuah rangkaian tradisi yang juga berlangsung pada proses pengambilan gelar adat cakak pepadun atau begawi dan juga pada acara mengian manjau atau sujud.

14. Pakaian Adat Lampung Pepadun
Pakaian adat Lampung Pepadun pria dan wanita, didominasi warna putih. Bagian atas yang dikenakan berupa kemeja warna putih atau hitam dan khikhat akhir. Kemudian, untuk bagian bawahnya, para pria Lampung akan mengenakan celana berwarna putih, sarung tumpal, dan sesapuran. Nama pakaian adat Lampung Pepadun wanita untuk bagian atas yang dijuluki dengan selappai. Terdapat pula yaitu sulaman pada pakaian adat Pepadun wanita yang bentuknya mirip dengan bunga teratai. Lalu, ada juga katu tapis dewa sano yang merupakan sebuah kain rumbai ringgit terbuat dari kain tapis jung jarat.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan.