Tugas Latihan 4

Tugas Latihan 4

Jumlah balasan: 26

Silahkan dikerjakan tugas latihan 4 ya dengan menuliskannya pada kolom replay

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tugas Latihan 4

oleh Berti Yolida -
apa sajakah kearifan lokal yang populer di Indonesia (minimal 10) tuliskan nilai-nilaai yang terkandung didalamnya
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Amalia Desma Triani -
Assalamualaikum wr.wb bu.
Saya Amalia Desma Triani (1953024001) izin menjawab
1. LAMPUNG - Upacara Gawi (Begawi)
Begawi adalah tradisi upacara adat warga Lampung dengan maksud memberikan suatu gelar adat kepada pengantin. Adat Begawi ini menegaskan bahwa sistem kekerabatan masyarakat Lampung Pepadun bersifat
patrilineal. Mengutamakan garis keturunan dari bapak.
2. SUMATERA UTARA - Ritual Adat Mangongkal Holi
Acara adat Mangongkal Holidilatar belakangi keyakinan suku batak toba terhadap nenek moyangnya. Masyarakat batak toba percaya bahwa roh nenek moyang dapat membantu, menghibur, mengingatkan dan
memberi petuah. Tetapi sebaliknya, roh tersebut juga dapat mendatangkan bahaya, kesusahan, bencana, penyakit dan kematian jika keturunannya tidak berbuat baik. Mangongkal artinya menggali, sedangkan holi artinya tulang berulang, maka dapat disebut dengan menggali tulang berulang yang kemudian
dipindahkan ke dalam peti dan dimasukkan ke dalam kuburan yang baru.
3. SUMATERA SELATAN - Rumah Adat
Rumah Limas Palembang telah diakui sebagai Rumah Adat Tradisional Sumatera Selatan. Keunikan rumah Limas lainnya yaitu dari bentuknya yang bertingkattingkat (kijing). Dindingnya berupa kayu merawan yang berbentuk papan. Rumah Limas Palembang dibangun di atas tiang-tiang atau cagak.
4. DAERAH JAWA - PranotoMongso
Pranoto mongso adalah salah satu cara yang digunakan suku jawa untuk mengetahui hukum atau tanda-tanda dari fenomena geografis dan berguna untuk menentukan masa tanam, masa panen, PengendalianHama Terpadu (PHT), pencegahan biaya proses pertanian yang tinggi, dan pengurangan resiko gagal panen.
5. JAWA BARAT (SUKU SUNDA) - Gunung teumeunang dilebur, leuweung teumeunang diruksak
Pepatah ini menyiratkan system pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan kearifan lokal, yang mengandung arti bahwa manusia merupakan bagian dari system alam. Di mana jika sumber daya alam rusak, maka kehidupan manusia juga terganggu.
6. BANTEN (SUKU BADUY)
Masyarakat baduy percaya bahwa mereka adalah orang yang pertama kali diciptakan sebagai pengisi dunia dan bertempat tinggal di pusat bumi. Seseorang tidak berhak dan berkuasa untuk melanggar dan mengubah tatanan kehidupan yang telah ada dan sudah berlaku turun temurun.
7. KALIMANTAN - Suku Dayak dalam Berladang
Jika kayu bertambah panjang artinya larangan untuk berladang, jika kayunya bertambah pendek artinya mereka
dipersilahkan untuk berladang atau tanahnya subur.
8. SULAWESI - Tradisi Pemmali
Pémmali atau ungkapan tabu sebagai salah satu wujud dari mitos telah tertanam dan tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat Bugis, termasuk di Kabupaten Wajo. Pémmali makkaja ri pacoqé yaréga ri possina tapparengngé” Artinya yaitu Pantangan bagi nelayan menangkap ikan di tempat yang disepakati/diyakini sebagai pusar danau atau tempat yang dikeramatkan.
9. BALI - Kearifan Lokal Teologis
Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam masyarakat terkait dengan pembeljaaran tentang sikap religius.
10. NUSA TENGGARA BARAT - Tradisi “Roah Segare”
Roah Segara juga merupakan sarana untuk berdoa kepada Tuhan agar para nelayan diberikan kesehatan dan keselamatan selama melaut.
Terimakasi bu
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Nabila Alifia Innayah -
Nama : Nabila Alifia Innayah
NPM : 1913024019

Izin menjawab Ibu,.
Kearifan lokal yang populer di Indonesia (minimal 10) dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya;
1. Lampung upacara gawi (begawi), Begawi adalah tradisi upacara adat warga Lampung dengan memiliki nilai-nilai yang terkandung yakni memberikan suatu gelar adat kepada pengantin. Istilah lengkapnya adalah Begawi Cakak Papadun, yang kemudian banyak disebut dengan Begawi saja

2. Sumatra utara, Ritual Adat Mangongkal Holi dengan nilai-nilai yang terkandung Masyarakat batak toba percaya bahwa roh nenek moyang dapat membantu, menghibur, mengingatkan dan memberi petuah.

3. Jawa, pranoto mongso memiliki nilai-nilai yang terkandung aturan waktu musim atau pranoto mongso digunakan oleh para petani pedesaan yang didasarkan pada naluri dari leluhur dan digunakan sebagai patokan untuk mengolah pertanian. Menurut Hariyanto, (2013) Pranoto mongso adalah salah satu cara yang digunakan suku jawa untuk mengetahui hukum atau tanda-tanda dari fenomena geografis dan berguna untuk menentukan masa tanam, masa panen, Pengendalian Hama Terpadu (PHT), pencegahan biaya proses pertanian yang tinggi, dan pengurangan resiko gagal panen. Melalui perhitungan pranoto mongso maka alam dapat terjaga keseimbangannya.

4. Suku Sunda, Jawa Barat. sebagai masyarakat adat kesepuhan memiliki kearifan lokal dalam menjaga hutannya dengan pepatah Gunung teumeunang dilebur, leuweung teumeunang diruksak’, (gunung tidak boleh dihancurkan dan hutan tidak boleh dirusak) dengan memiliki nilai-nilai yang terkandung manusia merupakan bagian dari sistem alam, mereka masih menggantungkan sebagian besar penghidupannya pada hutan dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan untuk hidup harmonis dengan lingkungan sekitarnya.

5. Suku Baduy, Banten. Memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di suku Baduy terletak pada ajaran utamanya yaitu pandangan mereka terhadap alam semesta, kesederhanaan dan toleransi terhadap lingkungan disekitarnya.

6. Suku dayak, Kalimantan. Memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di suku Dayak terletak pada cara menangkap ikan ramah lingkungan dengan sewajarnya mengeksploitasi potensi alam memanfaatkan zat-zat ramah lingkungan. Seperti cara menangkap ikan, mempergunakan getah akar pohon koring. Getah pohon ini membuat ikan sungai menjadi mabuk sehingga gampang ditangkap.

7. Sulawesi, tradisi pemmali. Pémmali atau ungkapan tabu sebagai salah satu wujud dari mitos telah tertanam dan tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat Bugis, termasuk di Kabupaten Wajo. Tradisi pammali memiliki nilai-nilai kearifan kelompok Ungkapan pémmali berperan sebagai panduan berperilaku masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari, salah satunya ungkapan pemmali yang berkaitan dengan kelestarian alam.

8. Bali, dalam aktivitas masyarakat Bali dalam menerapkan sistem mata pencaharian, diantaranya: pertanian, peternakan, perkebunan, sanggar-sanggar seni, atau tradisi-tradisi yang berkembang di masyarakat. Dalam masyarakat Bali dikenal adanya tradisi memperingati hari “tumpek uduh”. Kearifan lokal subak yang menjadi dasar etika yang menuntun perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan lingkungan adalah kearifan ekologi.

9. Nusa Tenggara Barat, Tradisi “Roah Segare”. Tradisi ini memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung diantaranya yaitu nelayan tidak boleh melaut untuk mencari ikan selama tiga hari. Ini sebagai wujud penghormatan agar alam laut benar-benar bersih dari gangguan, dan proses ekosistemnya berjalan maksimal.

10. Nusa Tenggara Timur, Ritual “Bau Lolon”. Ritual ini memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung diantaranya yaitu masyarakat berkeyakinan bahwa mereka harus menghormati air yang merupakan jelmaan dari leluhur perempuan. Sehingga yang melakukan ritual adat ini tentu saja adalah kaum perempuan. Menurut masyarakat Adonara, air dan perempuan merupakan sesuatu yang wajib mereka jaga dan lindungi. Hal ini karena mereka menganggap perempuan sebagai sumber kehidupan.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Nyoman Trijaya Kusuma -
Selamat pagi ibu
Nama: Nyoman Trijaya Kusuma
Npm : 1953024003
izin menjawab

1. Awig-Awig diLombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan sebuah aturan adat yang dapat dijadikan suatu pedoman agar bisa bertindak dan juga bersikap terutama didalam hal berinteraksi. Dan juga didalam hal seperti mengolah sumber daya alam dan juga lingkungannya. Dan kearifan lokal tersebut terdapat di daerah Bali dan Lombok Barat.
2. Kearifan Lokal di Jawa Tengah
Masyarakat di daerah itu memelihara mitologi Ratu Selatan sebagai penjaga pantai selatan Jawa, dan sering pula disebut Nyi Roro Kidul di Yogyakarta. Mitologi Ratu Selatan mengilhami kepercayaan di kalangan nelayan Cilacap pada keyakinan bahwa pada Jumat Kliwon, mereka tidak boleh menangkap ikan agar tetap selamat dan mendapat berkah. Nilai-nilai itu seperti ajaran moral bahwa tidak selamanya manusia harus mengejar duniawi semata tapi juga harus memperhatikan relasi dengan sang pencipta, lingkungan alam dan masyarakat.
3. Hutan Larangan adat di Riau
Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan.
4. Bebie, Bebie merupakan contoh kearifan lokal yang berkembang di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar panen cepat selesai.
5. Hukum Sasi di Maluku, Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam.
6. Cingcowong, Cingcowong merupakan upacara untuk meminta hujan yang berlaku di Sunda atau Jawa Barat. Kearifan lokal ini dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Luragung guna melestarikan budaya serta menunjukkan bagaimana kuasa Tuhan sebagai Hyang Maha Kuasa.
7. Mappalette Bola, Mappalette Bola merupakan kearifan lokal suku bugis, Sulawesi yang bertujuan untuk meningkatkan solidaritas antar masyarakatnya. Kearifan lokal tersebut merupakan tradisi memindahkan rumah yang melibatkan puluhan bahkan ratusan warga kampung.
Mappalette Bola merupakan hal yang dilakukan salah satu atau beberapa masyarakatnya yang ingin pindah dan menjual rumahnya tapi tidak dengan tanahnya. Jenis rumah yang dipindahkan bukan rumah sembarangan, melainkan rumah adat panggung yang terbuat dari kayu khas masyarakat Sulawesi.
8.Pawai Dugderan, Pawai Dugderan merupakan kearifan lokal yang berlangsung di Kota Semarang sebagai bentuk acara tahunan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi ini bertujuan untuk menyatukan masyarakat Semarang yang berbeda-beda dalam penetapan puasa agar dalam penetapan yang sama.
9. Wayang Kulit, Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Jawa. Wayang kulit bukan semata merupakan sebuah pertunjukkan melainkan sebuah media yang diyakini untuk menuju roh spiritual pada dewa.
Wayang kulit biasanya dimainkan dengan iringan musik yang berasal dari gamelan, menggunakan syair-syait berbahasa Jawa. Beberapa hal yang umumnya dihaturkan sebelum pertunjukan wayang kulit dimulai adalah sesajian berupa ayam kampung, kopi, nasi tumpeng serta hasil bumi lainnya sebagai bentuk budaya yang bernilai adiluhung.
10. Barapen, Barapen merupakan bentuk kearifan lokal yang berkembang di Papua, khususnya di kawasan pegunungan. Kearifan lokal tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus mempererat tali persaudaraan antar masyarakatnya.
Barapen merupakan tradisi membakar makanan beramai-ramai yang kemudian disantap bersama, dalam prosesnya diperlukan waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan pembakaran, membakar hingga proses santap makanan. Jenis makanan yang dibakar dalam tradisi Barapen meliputi jagung, ubi, sayur hingga daging.
Mohon maaf jika ada kesalahan kalimat ibu....
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Inayatul Ainiyah Cahyani -
Nama : Inayatul Ainiyah Cahyani
NPM : 1913024013

Izin menjawab bu, yaitu:
1. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.
2. Bebie di Sumatera Selatan
Bebie merupakan suatu tradisi didalam menanam dan kemudian menanam padi secara bersama-sama, hal tersebut memiliki tujuan yaitu untuk agar suatu proses permanenan dapat dengan cepat terselesaikan. Apabila panennya tersebut telah selesai, maka akan ada perayaan yang menjadi suatu bentuk dari rasa syukur atas proses panen yang berhasil dan juga sukses.
3. Awig-Awig diLombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan sebuah aturan adat yang dapat dijadikan suatu pedoman agar bisa bertindak dan juga bersikap terutama didalam hal berinteraksi. Dan juga didalam hal seperti mengolah sumber daya alam dan juga lingkungannya.
4. Cingcowong di Jawa Barat
Cingcowong merupakan sebuah jenis upacara yang berguna untuk meminta hujan, tradisi cingcowong ini juga sudah dilakukan dengan turun temurun oleh masyarakat Luragung untuk bisa melestarikan budayanya. Dan tradisi ini juga bisa menunjukkan suatu permintaan kepada Yang Maha Kuasa apabila tak ada kepatuhan di tiap perintah-Nya.
5. Tembawai di Kalimantan Barat
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian.
6. Balingkea di Sulawesi Tengah
Balingkea adalah suatu kategori dari pandangan mengenai hutan menurut pendapat dari orang Toro. Balingkea merupakan bekas kebun yang umurnya mulai dari 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Seringnya balingkea diolah untuk tumbuhan palawija yang berbentuk ubi kayu, jagung, rica, kacang-kacangan dan juga sayur-sayuran.
7. Rimba Kepungan Sialang di Riau
Para masyarakat melayu telah mengenal suatu pembagian hutan tanah yang juga terdiri atas 3 bagian, yaitu tanah perladangan, rimba larangan dan juga rimba kepungan sialang.
8. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan pihak dari luar.
9. Sasi dari Maluku
Sasi adalah suatu adat yang menjadi suatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam.
10. Ke-kean di Sumatera Selatan
Pengetahuan mengenai kekean merupakan suatu perhitungan waktu yang sesuai untuk bisa menanam berbagai jenis tumbuhan tertentu yang berkaitan dengan ilmu perbintangan.
Terimakasih bu
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Fitri Handayani -
Nama: Fitri Handayani
NPM: 1913024017

Izin menjawab
- Lampung
Upacara gawi (begawi) begawi adalah tradisi upacara adat warga lampung dengan maksud memberikan suatu gelar adat kepada pengantin. Istilah lengkapnya adalah begawi cakak papadun, yang kemudian banyak disebut dengan begawi saja. Begawi biasa dilaksanakan oleh kelompok masyarakat adat lampung papadun. Secara bahasa, begawi berarti “membuat gawi” atau suatu pekerjaan. Tujuan utama dari tradisi begawi adalah untuk memberikan gelar adat kepada seseorang. Statusnya dalam adat akan naik
- Sumatera utara
Ritual adat mangongkal holi acara adat mangongkal holi dilatarbelakangi keyakinan suku batak toba terhadap nenek moyangnya. Masyarakat batak toba percaya bahwa roh nenek moyang dapat membantu, menghibur, mengingatkan dan memberi petuah.
- Sumatera selatan
Senjata tradisional senjata tersebut adalah tombak trisula. Seperti halnya rencong dari aceh, kujang dari sunda, atau mandau dari kalimantan, tombak trisula memang sudah dikenal berasal dari palembang. Namun belum diketahui secara pasti sejak kapan trisula ini menjadi senjata tradisional di palembang
- Daerah jawa
Pranoto mongso pranoto mongso atau aturan waktu musim digunakan oleh para petani pedesaan yang didasarkan pada naluri dari leluhur dan digunakan sebagai patokan untuk mengolah pertanian.
- Jawa barat (suku sunda)
Masyarakat adat suku sunda, atau lebih dikenal sebagai masyarakat adat kasepuhan memiliki kearifan lokal dalam menjaga hutannya. Gunung teumeunang dilebur, leuweung teumeunang diruksak‟, (gunung tidak boleh dihancurkan dan hutan tidak boleh dirusak. Pepatah ini menyiratkan system pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan kearifan lokal, yang mengandung arti bahwa manusia merupakan bagian dari system alam.
- Banten (suku baduy)
Kearifan lokal suku baduy terletak pada ajaran utamanya yaitu pandangan mereka terhadap alam semesta, kesederhanaan dan toleransi terhadap lingkungan disekitarnya. Seseorang tidak berhak dan berkuasa untuk melanggar dan mengubah tatanan kehidupan yang telah ada dan sudah berlaku turun temurun. Buyut dan pikukuhan karuhan dilafalkan dengan bahasa sunda kolot dalm bentuk ajaran yang akan di sampaikan pada saat upacara adat agar ujaran ini dianggap prinsip hidup oleh masyarakat baduy
- Kalimantan
Suku dayak dalam berladang suku dayak mempunyai cara unik untuk berinteraksi dengan alam. Sebelum membuka kawasan hutan, mereka wajib memperoleh petunjuk para leluhur lewat prosesi merenung atau semedi. Dalam merenung, mereka berkomunikasi dengan leluhur.
- Sulawesi
Tradisi pemmali pémmali atau ungkapan tabu sebagai salah satu wujud dari mitos telah tertanam dan tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat bugis, termasuk di kabupaten wajo.
- Bali
Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam masyarakat terkait dengan pembeljaaran tentang sikap religius.
- Nusa tenggara
Nusa tenggara barat tradisi “roah segare” roah segare (ruwatan laut) adalah salah satu tradisi rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat sepanjang pantai kuranji, pantai sebelah barat pulau lombok. Prosesi ini diselenggarakan setiap bulan muharram dalam penanggalan hijriyah/islam sebagai bentuk rasa syukur masyarakat nelayan, khususnya di desa kuranji dalang dengan hasil laut yang melimpah ruah.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Dhea Olivia Amanda -
Izin menjawab, Bu.

Nama : Dhea Olivia Amanda
Npm : 1913024005

1. Lampung
•Begawi, tujuan utama dari tradisi Begawi yaitu mengandung nilai-nilai sosial, hal ini karena tujuan begawi adalah untuk memberikan gelar adat
kepada seseorang, yang menyebabkan naiknya status sosial orang tersebut di masyarakat.

2. Sumatera Utara
•Silsilah marga
Silsilah marga mengandung nilai sosial dan nilai kekerabatan/kekeluargaan, karena suku batak mengenal yang disebut dengan marga, dimana marga itu sendiri merupakan identitas orang Batak dan merupakan sendi
utama dalam sistem kekerabatan (Partuturan). Marga pada suku Batak
akan menghasilkan kekerabatan dekat maupun jauh, sehingga dapat
memunculkan atau menghasilkan suatu komunitas marga di dalam
maupun di luar kampung halaman.

3. Sumatera Selatan
•Seni tari
Seni tari pada masyarakat Sumatera Selatan, dilihat dari segi lagu maupun
tariannya, mengandung nilai persatuan maupun nilai sejarah/histori, karena menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan
kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah
Barat Nusantara.

4. Jawa
•Pranoto Mongso
Merupakan salah satu kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai leluhur, karena berkaitan dengan aturan waktu musim digunakan oleh para petani
pedesaan yang didasarkan pada naluri dari leluhur dan digunakan
sebagai patokan untuk mengolah pertanian.

5. Jawa Barat
•Gunung teumeunang dilebur, leuweung teumeunang diruksak
Mengandung nilai sosial, masyarakat adat suku Sunda, atau lebih dikenal sebagai masyarakat
adat Kasepuhan memiliki kearifan lokal dalam menjaga hutannya.
Mereka masih menggantungkan sebagian besar penghidupannya pada
hutan dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan untuk hidup
harmonis dengan lingkungan sekitarnya. Hutan dan masyarakat adat
Kasepuhan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Bangunan rumah yang dibangun dengan bahan
bamboo merupakan cara mengaplikasikan dari nilai kearifan local
masyarakat sunda.Praktis dan fleksibel juga, sewaktu-waktu bias dipindahkan
dengan cara digotong bersama-sama.

6. Banten (Suku Baduy)
Mengandung banyak nilai religius dan nilai sosial. Kearifan lokal suku Baduy terletak pada ajaran utamanya yaitu
pandangan mereka terhadap alam semesta, kesederhanaan dan
toleransi terhadap lingkungan disekitarnya. Prinsip hidup suku Baduy yang melekat pada dirinya dan
menjelma dalam perbuatan, tidak mudah tergoyah dengan kemajuan
jaman dan sulit untuk dipertemukan dengan keadaan zaman sekarang. Kegiatan berladang dianggap kegiatan
suci, karena mengawinkan dewi padi atau Nyai pohaci Sanghyang
Asri. Kegiatan berladang akan sellau diikuti dengan upacara-upacara
adat yang dipimpin oleh ketua adat.

7. Kalimantan
•Suku Dayak dalam berladang
Mengandung nilai-nilai religius.
Suku Dayak mempunyai cara unik untuk berinteraksi dengan alam.
Sebelum membuka kawasan hutan, mereka wajib memperoleh
petunjuk para leluhur lewat prosesi merenung atau semedi. Dalam
merenung, mereka berkomunikasi dengan leluhur. Doanya dijawab
lewat pertanda kayu tertancap dalam tanah, makin panjang atau makin
pendek. Jika kayu bertambah panjang artinya larangan untuk
berladang, jika kayunya bertambah pendek artinya mereka
dipersilahkan untuk berladang atau tanahnya subur.

8. Sulawesi
•Tradisi Pemmali
“Pèmmali mabboloang uwwaé pella ri tanaé nasaba riséssai
warialana rilaleng kibburu”
Arti: Pantangan menumpahkan air panas ke tanah karena akan
mengakibatkan leluhurnya mendapat siksa kubur.
Mengandung nilai moral, religius, dan sosial. Bagi para petani,
membuang air panas (sisa kopi, teh, dsb.) ke tanah sangat dilarang.
Hal tersebut diyakini akan membuat leluhurnya mendapat siksa di
alam kubur. Bila kita telaah lebih dalam, hal tersebut tidak berhubungan sama sekali. Namun, pantangan tersebut menyiratkan
pesan moral tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup.

9. Bali
•Kearifan Lokal Teologis
Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam masyarakat terkait dengan
pembeljaaran tentang sikap atau nilai religius :
a. Kebiasaan berdoa/beribadah sesuai dengan agama yang dianutnya di rumah.
b. Berdoa sebelum dan sesudah mengakhiri kegiatan pembelajaran.
c. Kebiasaan memberikan salam/berjabat tangan/mencium tangan,
kepada semua warga sekolah dan tamu yang berkunjung.

10. Nusa Tenggara Barat
• Tradisi “Roah Segare”
Mengandung nilai religius
Roah Segare (Ruwatan Laut) adalah salah satu tradisi rutin yang
dilaksanakan oleh masyarakat sepanjang Pantai Kuranji, Pantai
sebelah barat Pulau Lombok. Prosesi ini diselenggarakan setiap bulan Muharram dalam penanggalan hijriyah/Islam sebagai bentuk rasa syukur masyarakat nelayan, khususnya di Desa Kuranji Dalang
dengan hasil laut yang melimpah ruah.

11. Nusa Tenggara Timur
•Ritual “Bau Lolon”
Mengandung nilai religius dan moral.
Masyarakat berkeyakinan bahwa mereka harus menghormati air yang merupakan jelmaan dari leluhur perempuan. Sehingga yang melakukan ritual adat
lini tentu saja adalah kaum perempuan. Menurut masyarakat Adonara,
air dan perempuan merupakan sesuatu yang wajib mereka jaga dan
lindungi. Hal ini karena mereka menganggap perempuan sebagai
sumber kehidupan.

Terima kasih, Bu.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Firas Zulfa Farhana -
Nama: Firas Zulfa Farhana
NPM:1913024025

1. Upacara Gawi (Begawi)
Begawi adalah tradisi upacara adat warga Lampung dengan maksud
memberikan suatu gelar adat kepada pengantin, nilai yang terkadung adalah nilai budaya.Adat Begawi ini juga menegaskan bahwa sistem kekerabatan
masyarakat Lampung Pepadun bersifat patrilineal. Mengutamakan garis
keturunan dari bapak, maka dari itu yang menjadi seorang penyimbang
adalah anak laki-laki paling tua diharapkan mampu mewarisi
kepemimpinan bapak dalam sebuah keluarga.

2. Sumatra utara, Ritual Adat Mangongkal Holi dengan nilai-nilai yang terkandung Masyarakat batak toba percaya bahwa roh nenek moyang dapat membantu, menghibur, mengingatkan dan memberi petuah.

3. Jawa, pranoto mongso memiliki nilai-nilai yang terkandung aturan waktu musim atau pranoto mongso digunakan oleh para petani pedesaan yang didasarkan pada naluri dari leluhur dan digunakan sebagai patokan untuk mengolah pertanian. Menurut Hariyanto, (2013) Pranoto mongso adalah salah satu cara yang digunakan suku jawa untuk mengetahui hukum atau tanda-tanda dari fenomena geografis dan berguna untuk menentukan masa tanam, masa panen, Pengendalian Hama Terpadu (PHT), pencegahan biaya proses pertanian yang tinggi, dan pengurangan resiko gagal panen. Melalui perhitungan pranoto mongso maka alam dapat terjaga keseimbangannya.

4.Sumatra Selatan
Lagu Gending Sriwijaya ini
dibawakan untuk mengiringi tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun
tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan
kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah
Barat Nusantara

5.Jawa Barat
Masyarakat adat suku Sunda, atau lebih dikenal sebagai masyarakat
adat Kasepuhan memiliki kearifan lokal dalam menjaga hutannya.
Mereka masih menggantungkan sebagian besar penghidupannya pada
hutan dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan untuk hidup
harmonis dengan lingkungan sekitarnya

6.Banten ( Suku Baduy)
Suku ini tidak mengeksploitasi alam, mereka menggunkan
seperlunya yang ada di alam dan disertai dengan pelestarian hutan dan alam sekitar

7.Kalimantan
Orang Dayak sewajarnya mengeksploitasi potensi alam memanfaatkan zat-zat ramah
lingkungan. Seperti cara menangkap ikan, mempergunakan getah akar
pohon koring. Getah pohon ini membuat ikan sungai menjadi mabuk dan tidak
sehingga gampang ditangkap.

8.Sulawesi
Terdapat pantangan untuk tidak menumpahkan air panas ke tanah karena akan
mengakibatkan leluhurnya mendapat siksa kubur, hal ini berkaitan denganpesan moral tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Apabila
di tanah tersebut terdapat tanaman/tumbuhan tentu siraman air panas
akan mengganggu pertumbuhannya

9.Bali
Masyarakat bali melakukan pepohonan layaknya memperlakukan dirinya sendiri, yaitu dengan menyelimuti pohon dengan kain. Hal ini
memberikan makna, bahwa agar manusia tidak menebang pohon secara sembarangan. Mereka percaya bahwa pohon tersebut merupakan
sumber penghidupan mereka, yang akan menghasilkan sumber-sumber air, karena pohon-pohon yang besar akan mampu menampung/menyerap air di saat hujan.

10.Nusa Tenggara
Tradisi Roah Segare
Pada tradisi ini nelayan tidak boleh melaut untuk mencari ikanselama tiga hari. Ini sebagai wujud penghormatan agar alam lautbenar-benar bersih dari gangguan, dan proses ekosistemnya berjalanmaksimal.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Dewi Sinta Rahayu -
Nama: Dewi Sinta Rahayu
NPM:1913024007

izin Menjawab Ibu
1. Jogja (Sekatenan)
Sekatenan adalah acara tahunan pesta rakyat yang dilakukan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad tanggal 5 Rabiul Awal Kalender Islam. Pada Grebeg Maulud, akan ada arak-arak yang membawa beraneka ragam hasil bumi yang dipanggul. Puncaknya adalah berebut hasil bumi ini. Barang siapa yang bisa mendapatkan buah, atau hasil bumi lain, dipercaya bisa mendatangkan rejeki. Acara budaya Jogja ini sangat unik sehingga tidak sedikit wisatawan asing yang datang untuk melihatnya secara langsung.nilai yang terkandung masyarakat dapat merasakan hasil bumi dan memiliki kepercayaan bahwa bisa mendatangkan rejeki jika memakan hasil bumi itu.

2. Jawa (pranoto mongso)
memiliki nilai-nilai yang terkandung aturan waktu musim atau pranoto mongso digunakan oleh para petani pedesaan yang didasarkan pada naluri dari leluhur dan digunakan sebagai patokan untuk mengolah pertanian. Menurut Hariyanto, (2013) Pranoto mongso adalah salah satu cara yang digunakan suku jawa untuk mengetahui hukum atau tanda-tanda dari fenomena geografis dan berguna untuk menentukan masa tanam, masa panen, Pengendalian Hama Terpadu (PHT), pencegahan biaya proses pertanian yang tinggi, dan pengurangan resiko gagal panen. Melalui perhitungan pranoto mongso maka alam dapat terjaga keseimbangannya.

3. Banten (Suku Baduy)
Kearifan lokal suku Baduy terletak pada ajaran utamanya yaitu pandangan mereka terhadap alam semesta, kesederhanaan dan toleransi terhadap lingkungan disekitarnya. Seseorang tidak berhak dan berkuasa untuk melanggar dan mengubah tatanan kehidupan yang telah ada dan sudah berlaku turun temurun. Buyut dan pikukuhan karuhan dilafalkan dengan bahasa sunda kolot dalm bentuk ajaran yang akan di sampaikan pada saat upacara adat agar ujaran ini dianggap prinsip hidup oleh masyarakat Baduy.

4. Lampung (Melahang)
Masyarakat di pulau pisang menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan “melahang”. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang ini, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang ini.

5. Aceh (Peutron Aneuk)
Peutron Aneuk merupakan sebuah tradisi masyarakat Aceh untuk menyambut kelahiran bayi. Tradisi ini biasanya digelar setelah anak pada umur 44 hari, 3 bulan, 5 bulan, hingga 7 bulan. Masyarakat setempat meyakini bayi yang belum melakukan tradisi tersebut lebih baik tidak keluar rumah terlebih dahulu. Tradisi ini akan dipimpin oleh pemuka agama yang di sampingnya terdapat air zamzam, sari kurma, ayam panggang, dan buah-buahan. Setelah dibacakan doa-doa, bayi tersebut akan dicicipi berbagai macam rasa ke lidahnya dengan tujuan indera perasanya lebih sensitif.

6. Sumatera Utara (Mangongkal Holi)
Ritual Adat Mangongkal Holi dengan nilai-nilai yang terkandung Masyarakat batak toba percaya bahwa roh nenek moyang dapat membantu, menghibur, mengingatkan dan memberi petuah.

7. Sulawesi Selatan (Aluk Tudolo)
Aluk tudolo adalah salah satu keprcayaan Religio-magis yang ada di Tana Toraja, dengan tokoh sentral adalah Puang Matua. Penyelenggaraan kegiatan kepercayaan itu melalui berbagai upacara ritual, seperti: Rambu Tuka dan Rambu Solo’. Pemujaan dan penghormatan kepada leluhur di alam Puya ( alam Roh ), dihubungkan dengan kehidupan dalam keluarga, melalui berbagai Tongkonan Layuk.

8. Kalimantan (Suku dayak)
Memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di suku Dayak terletak pada cara menangkap ikan ramah lingkungan dengan sewajarnya mengeksploitasi potensi alam memanfaatkan zat-zat ramah lingkungan. Seperti cara menangkap ikan, mempergunakan getah akar pohon koring. Getah pohon ini membuat ikan sungai menjadi mabuk sehingga gampang ditangkap.

9. Nusa Tenggara Barat (Tradisi “Roah Segare)
Tradisi ini memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung diantaranya yaitu nelayan tidak boleh melaut untuk mencari ikan selama tiga hari. Ini sebagai wujud penghormatan agar alam laut benar-benar bersih dari gangguan, dan proses ekosistemnya berjalan maksimal.

10. Nusa Tenggara Timur (Ritual “Bau Lolon)
Ritual ini memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung diantaranya yaitu masyarakat berkeyakinan bahwa mereka harus menghormati air yang merupakan jelmaan dari leluhur perempuan. Sehingga yang melakukan ritual adat ini tentu saja adalah kaum perempuan. Menurut masyarakat Adonara, air dan perempuan merupakan sesuatu yang wajib mereka jaga dan lindungi. Hal ini karena mereka menganggap perempuan sebagai sumber kehidupan.
Terima Kasih Bu
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh M.Dimas Dhitya Asri -
Nama : M.Dimas Dhitya Asri
NPM: 1913024039
Izin menjawab ibu

1. Awig-Awig diLombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan sebuah aturan adat yang dapat dijadikan suatu pedoman agar bisa bertindak dan juga bersikap terutama didalam hal berinteraksi. Dan juga didalam hal seperti mengolah sumber daya alam dan juga lingkungannya. Dan kearifan lokal tersebut terdapat di daerah Bali dan Lombok Barat.

2. Bebie di Sumatera Selatan
Bebie merupakan suatu tradisi didalam menanam dan kemudian menanam padi secara bersama-sama, hal tersebut memiliki tujuan yaitu untuk agar suatu proses permanenan dapat dengan cepat terselesaikan. Apabila panennya tersebut telah selesai, maka akan adaperayaan yang menjadi suatu bentuk dari rasa syukur atas proses panen yang berhasil dan juga sukses. Kearifan lokal Bebie ini terdapat di Muara Enim, lebih tepatnya berada di Sumatera Selatan.
3. Hutan Larang Adat di Riau
Kearifan lokal mempunyai suatu tujuan agar masyarakat yang berada disekitarnya dapat dengan bersama-sama melestarikan hutan yang berada disana. Seperti contohnya yaitu adanya suatu peraturan mengenai tak diperbolehkannya menebang hutan secara sembarangan. Apabila hal tersebut dilakukan, maka pelakunya akan dikenakan denda yaitu sebesar 100 kg beras ataupun bisa berbentuk uang yang jumlahnya sebesar Rp 6.000.000.

4. Cingcowong di Jawa Barat
Cingcowong merupakan sebuah jenis upacara yang berguna untuk meminta hujan, tradisi cingcowong ini juga sudah dilakukan dengan turun temurun oleh masyarakat Luragung untuk bisa melestarikan budayanya. Dan tradisi ini juga bisa menunjukkan suatu permintaan kepada Yang Maha Kuasa apabila tak ada kepatuhan di tiap perintah-Nya.

5. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.

6. Tembawai di Kalimantan Barat
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian.

7. Pamali memancing ikan di Maluku Utara
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga agama.
Akan tetapi konsep dari property right itu terbentuk dari pranata sosial pada masyarakat yang sudah berlangsung sangat lama didalam mengatur suatu pemanfaatan sumberdaya laut dan juga pesisir. Kearifan lokal ini terdapat didaerah Desa Bobaneigo yang ada di Maluku Utara.

8. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Kearifan lokal ini terletak di Minahasa provinsi Sulawesi Utara.

9. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan.

10. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.
Oleh sebab itu, Apabila api tak menghangus dan mematikan anakan dari pepohonan tersebut, proses dari perluasan hutan yang secara alamiah bisa berlangsung. Pepohonan yang ada dipahomba dan disekitaran batang sungai memiliki fungsi menjadi suatu filter terhadap materi erosi dan juga secara sekaligus menjadi sempadan alamiah sungan yang berguna untuk pelestarian air sungai.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Beby Olivia Alianda -
Nama : Beby Olivia Alianda
NPM: 1953024005
Izin menjawab
1. Lampung
Upacara Gawi (Begawi) Secara bahasa, Begawi berarti “membuat gawi” atau suatu pekerjaan.Tujuan utama dari tradisi Begawi adalah untuk memberikan gelar adat kepada seseorang. Statusnya dalam adat akan naik dengan dilaksanakannya begawi dan mendapatkan gelar Suttan yang merupakan gelar tertinggi.

2. Sumatera Utara
Ritual Adat Mangongkal Holi dilatar belakangi keyakinan suku batak toba terhadap nenek moyangnya. Masyarakat batak toba percaya bahwa roh nenek moyang dapat membantu, menghibur, mengingatkan dan memberi petuah. Tetapi sebaliknya, roh tersebut juga dapat mendatangkan bahaya, kesusahan, bencana, penyakit dan kematian jika keturunannya tidak berbuat baik. Hal ini merupakan bentuk penghormatan atau pemujaan terhadap nenek moyang. Kepercayaan ini mendorong suku batak toba untuk menjalin hubungan yang erat dengan nenek moyangnya

3. Jawa
Pranoto Mongso atau aturan waktu musim digunakan oleh para petani pedesaan yang didasarkan pada naluri dari leluhur dan digunakan sebagai patokan untuk mengolah pertanian.

4. Jawa Barat (Suku Sunda)
Gunung teumeunang dilebur, leuweung teumeunang dirusak Masyarakat adat suku Sunda, atau lebih dikenal sebagai masyarakat adat Kasepuhan memiliki kearifan lokal dalam menjaga hutannya. Gunung teumeunang dilebur, leuweung teumeunang diruksak‟, (gunung tidak boleh dihancurkan dan hutan tidak boleh dirusak. Pepatah ini menyiratkan system pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan kearifan lokal, yang mengandung arti bahwa manusia merupakan bagian dari system alam.

5. BANTEN (SUKU BADUY)
Kearifan lokal suku Baduy terletak pada ajaran utamanya yaitu pandangan mereka terhadap alam semesta, kesederhanaan dan toleransi terhadap lingkungan disekitarnya. Seseorang tidak berhak dan berkuasa untuk melanggar dan mengubah tatanan kehidupan yang telah ada dan sudah berlaku turun temurun. Buyut dan pikukuhan karuhan dilafalkan dengan bahasa sunda kolot dalm bentuk ajaran yang akan di sampaikan pada saat upacara adat agar ujaran ini dianggap prinsip hidup oleh masyarakat Baduy.

6. KALIMANTAN
Cara Menangkap Ikan Ramah Lingkungan Zaman dahulu, sungai-sungai Kalimantan sangat bersih dan dihuni ribuan ikan air tawar ukuran besar. Masyarakat Dayak tidak akan kekukarangan mencari lauk-pauk makanan sehari-hari. Orang Dayak sangat tahu bagaimana semestinya merawat hutannya. Mereka sewajarnya mengeksploitasi potensi alam memanfaatkan zat-zat ramah lingkungan.

7. sulawesi
Tradisi Pemmali Pémmali atau ungkapan tabu sebagai salah satu wujud dari mitos telah tertanam dan tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat Bugis, termasuk di Kabupaten Wajo.

8. bali
dalam aktivitas masyarakat Bali dalam menerapkan sistem mata pencaharian, diantaranya: pertanian, peternakan, perkebunan, sanggar-sanggar seni, atau tradisi-tradisi yang berkembang di masyarakat. Dalam masyarakat Bali dikenal adanya tradisi memperingati hari “tumpek uduh”. Kearifan lokal subak yang menjadi dasar etika yang menuntun perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan lingkungan adalah kearifan ekologi.

9. nusa tenggara barat
Roah Segare (Ruwatan Laut) adalah salah satu tradisi rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat sepanjang Pantai Kuranji, Pantai sebelah barat Pulau Lombok.Prosesi ini diselenggarakan setiap bulan Muharram dalam penanggalan hijriyah/Islam sebagai bentuk rasa syukur masyarakat nelayan, khususnya di Desa Kuranji Dalang dengan hasil laut yang melimpah ruah.Prosesi Roah Segare dimulai dengan pembacaan barzanji, selakaran, zikiran dan doa.

10. nusa tenggara timur
Wai Gere Lewo adalah sebutan dari masyarakat adat Adonara untuk ritual saat para warga telah berhasil mengalirkan air dari mata air ke kampung. Masyarakat tidak akan meminum air sebelum mereka menyelesaikan ritual Wai Gere Lewo.Menurut Warga Adat Adonara, air yang belum mereka sucikan dengan ritual dapat membawa malapetaka bagi diri sendiri maupun keluarga.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Alvina Aulia Syafitri -
Nama : Alvina Aulia Syafitri
Npm : 1913024027

Izin menjawab ibu
- Banten (suku baduy)
Kearifan lokal suku baduy terletak pada ajaran utamanya yaitu pandangan mereka terhadap alam semesta, kesederhanaan dan toleransi terhadap lingkungan disekitarnya. Seseorang tidak berhak dan berkuasa untuk melanggar dan mengubah tatanan kehidupan yang telah ada dan sudah berlaku turun temurun. Buyut dan pikukuhan karuhan dilafalkan dengan bahasa sunda kolot dalm bentuk ajaran yang akan di sampaikan pada saat upacara adat agar ujaran ini dianggap prinsip hidup oleh masyarakat baduy
- Kalimantan
Suku dayak dalam berladang suku dayak mempunyai cara unik untuk berinteraksi dengan alam. Sebelum membuka kawasan hutan, mereka wajib memperoleh petunjuk para leluhur lewat prosesi merenung atau semedi. Dalam merenung, mereka berkomunikasi dengan leluhur.
- Sulawesi
Tradisi pemmali pémmali atau ungkapan tabu sebagai salah satu wujud dari mitos telah tertanam dan tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat bugis, termasuk di kabupaten wajo.
- Bali
Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam masyarakat terkait dengan pembeljaaran tentang sikap religius.
- Nusa tenggara
Nusa tenggara barat tradisi “roah segare” roah segare (ruwatan laut) adalah salah satu tradisi rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat sepanjang pantai kuranji, pantai sebelah barat pulau lombok. Prosesi ini diselenggarakan setiap bulan muharram dalam penanggalan hijriyah/islam sebagai bentuk rasa syukur masyarakat nelayan, khususnya di desa kuranji dalang dengan hasil laut yang melimpah ruah.
- Awig-Awig diLombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan sebuah aturan adat yang dapat dijadikan suatu pedoman agar bisa bertindak dan juga bersikap terutama didalam hal berinteraksi. Dan juga didalam hal seperti mengolah sumber daya alam dan juga lingkungannya.
- Cingcowong di Jawa Barat
Cingcowong merupakan sebuah jenis upacara yang berguna untuk meminta hujan, tradisi cingcowong ini juga sudah dilakukan dengan turun temurun oleh masyarakat Luragung untuk bisa melestarikan budayanya. Dan tradisi ini juga bisa menunjukkan suatu permintaan kepada Yang Maha Kuasa apabila tak ada kepatuhan di tiap perintah-Nya.
- Tembawai di Kalimantan Barat
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian.
- Balingkea di Sulawesi Tengah
Balingkea adalah suatu kategori dari pandangan mengenai hutan menurut pendapat dari orang Toro. Balingkea merupakan bekas kebun yang umurnya mulai dari 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Seringnya balingkea diolah untuk tumbuhan palawija yang berbentuk ubi kayu, jagung, rica, kacang-kacangan dan juga sayur-sayuran.
- Wayang Kulit, Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Jawa. Wayang kulit bukan semata merupakan sebuah pertunjukkan melainkan sebuah media yang diyakini untuk menuju roh spiritual pada dewa.
Wayang kulit biasanya dimainkan dengan iringan musik yang berasal dari gamelan, menggunakan syair-syait berbahasa Jawa. Beberapa hal yang umumnya dihaturkan sebelum pertunjukan wayang kulit dimulai adalah sesajian berupa ayam kampung, kopi, nasi tumpeng serta hasil bumi lainnya sebagai bentuk budaya yang bernilai adiluhung.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Aripati Sulika -
nama : Aripati Sulika
npm : 1913024003

izin menjawab ibu tentang 10 kearifan yang populer di Indonesia dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya:
  1. pikukuh karuan( peraturan adat suku baduy), adalah suatu larangan adat yang menjadi acuan masyarakat suku baduy dalam beraktivitas. nilai yang terkandung dalam tradisi ini adalah petuah dan etika.
  2. tradisi pemmali dari sulawesi, meupakan adat tentang pantangan hidup, yang memiliki nilai sebagai petuah dan etika
  3. ritual bau lolon dari Nusa Tenggara Timur, merupakan ritual peresmian sumber air oleh suku adorana, nilai yang terkandung dalam ritual ini adalah kepercayaan 
  4. tradisi Roah segare dari Nusa Tenggara Barat,  adalah tradisi merawat laut oleh masyarakatlombok barat, nilai yang terkandung dalam tradisi ini adalh kebudayaan dan konservasi.
  5. tradisi subak masyarakat Bali, merupakan kearifan lokal tentang sistem irigasi tradisional, nilai yang terkandung dalam tradisi ini adalah pengembangan kebudayaan dan pengetahuan terutama bidang pertanian. 
  6. tradisi pranoto mongso(pengaturan tanggal musim untuk mengelola pertnian), dalam tradisi ini nilai yang terkandung adalah kerjasama dan konservasi.
  7. tarian gending sriwijaya dari Sumatera Selatan, merupakan tarian yang menggambarkan keluhuran, kejayaan dan kemegahan kerajaan sriwijaya, nilai yang terkandung dalam tradisi ini adalah nilai sejarah dan pengembangan kebudayaan sert pengetahuan.
  8. adat begawi dari lampung, merupakan tradisi pemberian gelar adat pada seseorang, pada tradisi ini terkandung nilai sosial dan politik.
  9. tradisi bebie dari sumatera selatan adalah tradisi penanaman padi secara bersama-sama, nilai yang terkandung adalah gotong royong. 
  10. tradisi balingkea dari  sulawesi tengah, adalah tradisi pelestarian hutan oleh suku koro, nilai yang terkandung adalah konservasi.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Muhammad Ikhlas Jaya -
Nama : Muhammad Ikhlas Jaya
NPM : 1913024053


1. Cingcowong (Jawa Barat)
Cingcowong merupakan sebuah jenis upacara yang berguna untuk meminta hujan, tradisi cingcowong ini juga sudah dilakukan dengan turun temurun oleh masyarakat Luragung untuk bisa melestarikan budayanya. Dan tradisi ini juga bisa menunjukkan suatu permintaan kepada Yang Maha Kuasa apabila tak ada kepatuhan di tiap perintah-Nya.

2. Bebie (Sumatera Selatan)
Bebie merupakan suatu tradisi didalam menanam dan kemudian menanam padi secara bersama-sama, hal tersebut memiliki tujuan yaitu untuk agar suatu proses permanenan dapat dengan cepat terselesaikan. Apabila panennya tersebut telah selesai, maka akan adaperayaan yang menjadi suatu bentuk dari rasa syukur atas proses panen yang berhasil dan juga sukses.

3. Ke-kean (Sumatera Selatan)
Pengetahuan mengenai kekean merupakan suatu perhitungan waktu yang sesuai untuk bisa menanam berbagai jenis tumbuhan tertentu yang berkaitan dengan ilmu perbintangan.

4. Awig-Awig (Lombok Barat)
Awig-Awig merupakan sebuah aturan adat yang dapat dijadikan suatu pedoman agar bisa bertindak dan juga bersikap terutama didalam hal berinteraksi. Dan juga didalam hal seperti mengolah sumber daya alam dan juga lingkungannya.

5. Repong Damar (Lampung Barat)
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.

6. Koko dan Tattakeng (Sulawesi Selatan)
Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan.

7. Pamali memancing ikan (Maluku Utara)
Pamali memancing ikan adalah suatu aturan adat yakni berupa larangan maupun boboso. Dan pamali memancing ikan ini juga secara yurisdiksi sangat terbatas kepada adat, nilai-nilai dan juga agama.

8. Tembawai (Kalimantan Barat)
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian.

9. Pahomba (Nusa Tenggara Timur)
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.

10. Hutan Larang Adat (Riau)
Kearifan lokal mempunyai suatu tujuan agar masyarakat yang berada disekitarnya dapat dengan bersama-sama melestarikan hutan yang berada disana. Seperti contohnya yaitu adanya suatu peraturan mengenai tak diperbolehkannya menebang hutan secara sembarangan.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Shasa Deva Riyatno -
Nama : Shasa Deva Riyatno
NPM : 1953024009

1. Balingkea (Sulawesi Tengah)
Balingkea adalah suatu kategori dari pandangan mengenai hutan menurut pendapat dari orang Toro. Balingkea merupakan bekas kebun yang umurnya mulai dari 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Seringnya balingkea diolah untuk tumbuhan palawija yang berbentuk ubi kayu, jagung, rica, kacang-kacangan dan juga sayur-sayuran.

2. Rimba Kepungan Sialang (Riau)
Para masyarakat melayu telah mengenal suatu pembagian hutan tanah yang juga terdiri atas 3 bagian, yaitu tanah perladangan, rimba larangan dan juga rimba kepungan sialang.

3. Hompongan (Jambi)
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan pihak dari luar.

4. Ke-kean (Sumatera Selatan)
Pengetahuan mengenai kekean merupakan suatu perhitungan waktu yang sesuai untuk bisa menanam berbagai jenis tumbuhan tertentu yang berkaitan dengan ilmu perbintangan.

5. Sasi (Maluku)
Sasi adalah suatu adat yang menjadisuatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam.

6. Repong Damar (Lampung Barat)
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.

7. Koko dan Tattakeng (Sulawesi Selatan)
Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan.

8. Hutan Larang Adat (Riau)
Kearifan lokal mempunyai suatu tujuan agar masyarakat yang berada disekitarnya dapat dengan bersama-sama melestarikan hutan yang berada disana. Seperti contohnya yaitu adanya suatu peraturan mengenai tak diperbolehkannya menebang hutan secara sembarangan.

9. Pahomba (Nusa Tenggara Timur)
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.

10. Tembawai (Kalimantan Barat)
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Fia Yurista -
Fia Yurista ( 1913024011)

izin menjawab bu.
1. Lampung upacara gawi (begawi), Begawi adalah tradisi upacara adat warga Lampung dengan memiliki nilai-nilai yang terkandung yakni memberikan suatu gelar adat kepada pengantin. Istilah lengkapnya adalah Begawi Cakak Papadun, yang kemudian banyak disebut dengan Begawi saja

2. Sumatra utara, Ritual Adat Mangongkal Holi dengan nilai-nilai yang terkandung Masyarakat batak toba percaya bahwa roh nenek moyang dapat membantu, menghibur, mengingatkan dan memberi petuah.

3. Jawa, pranoto mongso memiliki nilai-nilai yang terkandung aturan waktu musim atau pranoto mongso digunakan oleh para petani pedesaan yang didasarkan pada naluri dari leluhur dan digunakan sebagai patokan untuk mengolah pertanian. Menurut Hariyanto, (2013) Pranoto mongso adalah salah satu cara yang digunakan suku jawa untuk mengetahui hukum atau tanda-tanda dari fenomena geografis dan berguna untuk menentukan masa tanam, masa panen, Pengendalian Hama Terpadu (PHT), pencegahan biaya proses pertanian yang tinggi, dan pengurangan resiko gagal panen. Melalui perhitungan pranoto mongso maka alam dapat terjaga keseimbangannya.

4. Suku Sunda, Jawa Barat. sebagai masyarakat adat kesepuhan memiliki kearifan lokal dalam menjaga hutannya dengan pepatah Gunung teumeunang dilebur, leuweung teumeunang diruksak’, (gunung tidak boleh dihancurkan dan hutan tidak boleh dirusak) dengan memiliki nilai-nilai yang terkandung manusia merupakan bagian dari sistem alam, mereka masih menggantungkan sebagian besar penghidupannya pada hutan dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan untuk hidup harmonis dengan lingkungan sekitarnya.

5. Suku Baduy, Banten. Memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di suku Baduy terletak pada ajaran utamanya yaitu pandangan mereka terhadap alam semesta, kesederhanaan dan toleransi terhadap lingkungan disekitarnya.

6. Suku dayak, Kalimantan. Memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di suku Dayak terletak pada cara menangkap ikan ramah lingkungan dengan sewajarnya mengeksploitasi potensi alam memanfaatkan zat-zat ramah lingkungan. Seperti cara menangkap ikan, mempergunakan getah akar pohon koring. Getah pohon ini membuat ikan sungai menjadi mabuk sehingga gampang ditangkap.

7. Sulawesi, tradisi pemmali. Pémmali atau ungkapan tabu sebagai salah satu wujud dari mitos telah tertanam dan tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat Bugis, termasuk di Kabupaten Wajo. Tradisi pammali memiliki nilai-nilai kearifan kelompok Ungkapan pémmali berperan sebagai panduan berperilaku masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari, salah satunya ungkapan pemmali yang berkaitan dengan kelestarian alam.

8. Bali, dalam aktivitas masyarakat Bali dalam menerapkan sistem mata pencaharian, diantaranya: pertanian, peternakan, perkebunan, sanggar-sanggar seni, atau tradisi-tradisi yang berkembang di masyarakat. Dalam masyarakat Bali dikenal adanya tradisi memperingati hari “tumpek uduh”. Kearifan lokal subak yang menjadi dasar etika yang menuntun perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan lingkungan adalah kearifan ekologi.

9. Nusa Tenggara Barat, Tradisi “Roah Segare”. Tradisi ini memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung diantaranya yaitu nelayan tidak boleh melaut untuk mencari ikan selama tiga hari. Ini sebagai wujud penghormatan agar alam laut benar-benar bersih dari gangguan, dan proses ekosistemnya berjalan maksimal.

10. Nusa Tenggara Timur, Ritual “Bau Lolon”. Ritual ini memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung diantaranya yaitu masyarakat berkeyakinan bahwa mereka harus menghormati air yang merupakan jelmaan dari leluhur perempuan. Sehingga yang melakukan ritual adat ini tentu saja adalah kaum perempuan. Menurut masyarakat Adonara, air dan perempuan merupakan sesuatu yang wajib mereka jaga dan lindungi. Hal ini karena mereka menganggap perempuan sebagai sumber kehidupan.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Nafista Resti Amalia -
Nama : Nafista Resti Amalia
NPM : 1913024015

1. Roah Segare (Ruwatan Laut) - NTB
Dilakukan setiap bulan Muharram dalam penanggalan hijriyah/islam sebagai bentuk rasa syukur masyarakat nelayan khususnya di Desa Kuranji
Dalang dengan hasil laut yang melimpah ruah.
2. Ritual Bau Lolon - NTT
Masyarakat adat Adonara tidak akan meminum air sebelum mereka menyelesaikan ritual Wai Gere Lewo. air yang belum mereka sucikan dengan ritual dapat membawa malapetaka bagi diri sendiri maupun keluarga. Masyarakat berkeyakinan bahwa mereka harus menghormati air yang merupakan jelmaan dari leluhur
perempuan. Ritual ini merupakan merupakan ritual sakral sebagai simbol peresmian air minum.
3. Tradisi memperingati hari Tumpek Uduh - Bali
memberikan makna, bahwa agar manusia tidak menebang pohon secara sembarangan. Mereka percaya bahwa pohon tersebut merupakan sumber penghidupan mereka, yang akan menghasilkan sumber-sumber air, karena pohon-pohon yang besar akan mampu menampung/menyerap air di saat hujan.
4. Upacara Begawi - Lampung
Adalah tradisi upacara adat warga Lampung dengan maksud memberikan suatu gelar adat kepada pengantin. Tujuan utama dari tradisi Begawi adalah untuk memberikan gelar adat kepada seseorang. Statusnya dalam adat akan naik.
5. Tradisi Pemmali - Sulawesi
Pemmali atau ungkapan tabu sebagai salah satu wujud dari mitos telah tertanam dan tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat Bugis
6. Berladang - Suku Dayak Kalimantan
cara unik untuk berinteraksi dengan alam. Sebelum membuka kawasan hutan, mereka wajib memperoleh petunjuk para leluhur lewat prosesi merenung atau semedi. Dalam merenung, mereka berkomunikasi dengan leluhur.
7. Kearifan lokal suku Baduy - Banten
Kearifan lokal suku Baduy terletak pada ajaran utamanya yaitu pandangan mereka terhadap alam semesta, kesederhanaan dan toleransi terhadap lingkungan disekitarnya. Seseorang tidak berhak dan berkuasa untuk melanggar dan mengubah tatanan kehidupan yang telah ada dan sudah berlaku turun temurun.
8. Kearifan lokal menjaga hutan - Suku Sunda Jawa Barat
Gunung teumeunang dilebur, leuweung teumeunang diruksak (gunung tidak boleh dihancurkan dan hutan tidak boleh dirusak). Pepatah ini menyiratkan sistem
pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan kearifan lokal, yang mengandung arti bahwa manusia merupakan bagian dari sistem alam. Di mana jika sumber daya alam rusak, maka kehidupan manusia juga terganggu.
9. Pranoto Mongso - Jawa
Merupakan aturan waktu musim digunakan oleh para petani pedesaan yang didasarkan pada naluri dari leluhur dan digunakan sebagai patokan untuk mengolah pertanian.
10. Ritual Adat Mangokal Holi - Batak Toba Sumatera Utara
Acara adat Mangongkal Holi dilatarbelakangi keyakinan suku batak toba terhadap nenek moyangnya. Masyarakat batak toba percaya bahwa roh nenek moyang dapat membantu, menghibur, mengingatkan dan memberi petuah.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Haris Fathur Rahman -
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Haris Fathur Rahman
Npm : 1953024007
Izin menjawab Ibu,

1. Jawa Barat
Cingcowong merupakan sebuah jenis upacara yang berguna untuk meminta hujan, tradisi cingcowong ini juga sudah dilakukan dengan turun temurun oleh masyarakat Luragung untuk bisa melestarikan budayanya. Dan tradisi ini juga bisa menunjukkan suatu permintaan kepada Yang Maha Kuasa apabila tak ada kepatuhan di tiap perintah-Nya.

2. Kalimantan Barat
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian.

3. Sulawesi Tengah
Balingkea adalah suatu kategori dari pandangan mengenai hutan menurut pendapat dari orang Toro. Balingkea merupakan bekas kebun yang umurnya mulai dari 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Seringnya balingkea diolah untuk tumbuhan palawija yang berbentuk ubi kayu, jagung, rica, kacang-kacangan dan juga sayur-sayuran.

4. Banten
Kearifan lokal suku Baduy terletak pada ajaran utamanya yaitu pandangan mereka terhadap alam semesta, kesederhanaan dan toleransi terhadap lingkungan disekitarnya. Seseorang tidak berhak dan berkuasa untuk melanggar dan mengubah tatanan kehidupan yang telah ada dan sudah berlaku turun temurun. Buyut dan pikukuhan karuhan dilafalkan dengan bahasa sunda kolot dalm bentuk ajaran yang akan di sampaikan pada saat upacara adat agar ujaran ini dianggap prinsip hidup oleh masyarakat Baduy.

5. Lampung
Masyarakat di pulau pisang menamakan kegiatan memungut cengkeh yang jatuh dari pohonnya dengan kegiatan “melahang”. Uniknya mereka yang memungut lebih banyak dari pada mereka yang memetik cengkeh. Di Pulau Pisang ini, cengkeh yang telah jatuh dari pohonnya maka itu sudah bukan milik pemilik kebun cengkeh. Melainkan cengkeh-cengkeh tersebut boleh diambil oleh setiap warga yang yang mencarinya. Hasil memungut cengkeh dapat menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di Pulau Pisang ini.

6. Aceh
Peutron Aneuk merupakan sebuah tradisi masyarakat Aceh untuk menyambut kelahiran bayi. Tradisi ini biasanya digelar setelah anak pada umur 44 hari, 3 bulan, 5 bulan, hingga 7 bulan. Masyarakat setempat meyakini bayi yang belum melakukan tradisi tersebut lebih baik tidak keluar rumah terlebih dahulu. Tradisi ini akan dipimpin oleh pemuka agama yang di sampingnya terdapat air zamzam, sari kurma, ayam panggang, dan buah-buahan. Setelah dibacakan doa-doa, bayi tersebut akan dicicipi berbagai macam rasa ke lidahnya dengan tujuan indera perasanya lebih sensitif.

7. Sulawesi
Tradisi pemmali pémmali atau ungkapan tabu sebagai salah satu wujud dari mitos telah tertanam dan tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat bugis, termasuk di kabupaten wajo.

8. Bali
Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam masyarakat terkait dengan pembeljaaran tentang sikap religius.

9. Nusa tenggara
Nusa tenggara barat tradisi “roah segare” roah segare (ruwatan laut) adalah salah satu tradisi rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat sepanjang pantai kuranji, pantai sebelah barat pulau lombok. Prosesi ini diselenggarakan setiap bulan muharram dalam penanggalan hijriyah/islam sebagai bentuk rasa syukur masyarakat nelayan, khususnya di desa kuranji dalang dengan hasil laut yang melimpah ruah.

10. Jawa
Pranoto mongso adalah salah satu cara yang digunakan suku jawa untuk mengetahui hukum atau tanda-tanda dari fenomena geografis dan berguna untuk menentukan masa tanam, masa panen, PengendalianHama Terpadu (PHT), pencegahan biaya proses pertanian yang tinggi, dan pengurangan resiko gagal panen.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh herlina lina -
Nama: Herlina
NPM: 1913024029
1. LAMPUNG - Upacara Gawi (Begawi)
Begawi adalah tradisi upacara adat warga Lampung dengan maksud memberikan suatu gelar adat kepada pengantin. Adat Begawi ini menegaskan bahwa sistem kekerabatan masyarakat Lampung Pepadun bersifat
patrilineal. Mengutamakan garis keturunan dari bapak.
2. SUMATERA UTARA - Ritual Adat Mangongkal Holi
Acara adat Mangongkal Holidilatar belakangi keyakinan suku batak toba terhadap nenek moyangnya. Masyarakat batak toba percaya bahwa roh nenek moyang dapat membantu, menghibur, mengingatkan dan
memberi petuah. Tetapi sebaliknya, roh tersebut juga dapat mendatangkan bahaya, kesusahan, bencana, penyakit dan kematian jika keturunannya tidak berbuat baik. Mangongkal artinya menggali, sedangkan holi artinya tulang berulang, maka dapat disebut dengan menggali tulang berulang yang kemudian
dipindahkan ke dalam peti dan dimasukkan ke dalam kuburan yang baru.
3. SUMATERA SELATAN - Rumah Adat
Rumah Limas Palembang telah diakui sebagai Rumah Adat Tradisional Sumatera Selatan. Keunikan rumah Limas lainnya yaitu dari bentuknya yang bertingkattingkat (kijing). Dindingnya berupa kayu merawan yang berbentuk papan. Rumah Limas Palembang dibangun di atas tiang-tiang atau cagak.
4. Awig-Awig diLombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan sebuah aturan adat yang dapat dijadikan suatu pedoman agar bisa bertindak dan juga bersikap terutama didalam hal berinteraksi. Dan juga didalam hal seperti mengolah sumber daya alam dan juga lingkungannya. Dan kearifan lokal tersebut terdapat di daerah Bali dan Lombok Barat.
5. Kearifan Lokal di Jawa Tengah
Masyarakat di daerah itu memelihara mitologi Ratu Selatan sebagai penjaga pantai selatan Jawa, dan sering pula disebut Nyi Roro Kidul di Yogyakarta. Mitologi Ratu Selatan mengilhami kepercayaan di kalangan nelayan Cilacap pada keyakinan bahwa pada Jumat Kliwon, mereka tidak boleh menangkap ikan agar tetap selamat dan mendapat berkah. Nilai-nilai itu seperti ajaran moral bahwa tidak selamanya manusia harus mengejar duniawi semata tapi juga harus memperhatikan relasi dengan sang pencipta, lingkungan alam dan masyarakat.
6. Hutan Larangan adat di Riau
Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan.
7. Balingkea di Sulawesi Tengah
Balingkea adalah suatu kategori dari pandangan mengenai hutan menurut pendapat dari orang Toro. Balingkea merupakan bekas kebun yang umurnya mulai dari 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Seringnya balingkea diolah untuk tumbuhan palawija yang berbentuk ubi kayu, jagung, rica, kacang-kacangan dan juga sayur-sayuran.
8 Rimba Kepungan Sialang di Riau
Para masyarakat melayu telah mengenal suatu pembagian hutan tanah yang juga terdiri atas 3 bagian, yaitu tanah perladangan, rimba larangan dan juga rimba kepungan sialang.
9. Hompongan di Jambi
Hompongan adalah suatu hutan belukar yang juga melingkupi suatu kawasan inti dari pemukiman Orang Rimba, atau lebih tepatnya dikawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di provinsi Jambi. Hal tersebut dengan sengaja dijaga ketat keberadaaannya karena memiliki fungsi menjadi suatu banteng pertahanan dari gangguan pihak dari luar.
10. Sasi dari Maluku
Sasi adalah suatu adat yang menjadi suatu pedoman dari tiap warga masyarakat Maluku didalam mengelola lingkungan yang termasuk pedoman dari pemanfaatan dari sumber daya alam.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Nabilla Vidia Sobach 1913024043 -
1. Upacara Begawi dari Lampung, nilai yang terkandung di dalamnya ialah sebuah sifat keterbukaan, seseorang yang memiliki wewenang dapat menentukan suatu keputusan.
2. Ritual adat Mangongkal Holi, nilai yang terkandung di dalamnya ialah nilai religius dan kebersamaan, karena dari budaya ini masyarakat tersebut percaya terhadap apa yang mereka yakini, acra tersebut juga melaksanakan kegiatan secara bersama sama.
3. Seni tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan, nilai yang terkadnung di dalamnya ialan nilai etik dari gerakan tarian yang diperagakan seerpti sikap toleransi dari gerak sembah beridiri, dan lain lain.
4. pranata wongso dari Jawa, nilai yang terkandung ialah nilai sosial dan nilai religius karena masyrakat percaya pada leluhur.
5. Subak dari Bali, nilai yang terkandung ialah nilai agama dan budaya, karena mengacu pada sistem dan lembagaan sosial.
6. Leuweung Kolot dari Jawa Barat, niali yang terkandung ialah nilai ketertiban dan kedisiplinan, karena konsepnya hutan ini seperti hutan lindung yang tidak boleh dimasuki orang.
7. Tradisi Nyadran dari Jawa Tengah, nilai yang terkandung ialah nilai sosial dan religius, karena dalam tradisi ini manusia diajarkan untuk tidak melupakan relasi dengan Tuhan dan gotong royong dan lain lain.
8. Roah Segare dari NTb, nilai yang terkadnung ialah nilai religius, karena tidak boleh mengambil ikan selama 3 hari untuk menghormati
9. Bau Lolon dari NTT, nilai yang terkandung ialh nilai nilai religius dan moral, karena masyarakat berkeyakinan bahwa mereka harus menghormati air yang merupakan jelmaan dari leluhur perempuan. Sehingga yang melakukan ritual adat ini kaum perempuan.
1O. Suku Dayak dalam berladang, nilai yang terkandung ialah nilai religius. karena memilii cara unik untuk berinteraksi dengan alam. Sebelum membuka kawasan hutan, mereka wajib memperoleh petunjuk para leluhur lewat prosesi merenung atau semedi. Dalam merenung, mereka berkomunikasi dengan leluhur. Doanya dijawab lewat pertanda kayu tertancap dalam tanah, makin panjang atau makin pendek. Jika kayu bertambah panjang artinya larangan untuk berladang, jika kayunya bertambah pendek artinya mereka dipersilahkan untuk berladang atau tanahnya subur.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Anisa Mulyani -
Nama : Anisa Mulyani
NPM : 1913024035

Izin menjawab bu,
Kearifan lokal yang populer di Indonesia (minimal 10) dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya:

1. Lampung upacara gawi (begawi)
Begawi adalah tradisi upacara adat warga Lampung dengan memiliki nilai-nilai yang terkandung yakni memberikan suatu gelar adat kepada pengantin. Istilah lengkapnya adalah Begawi Cakak Papadun, yang kemudian banyak disebut dengan Begawi saja

2. Sumatra Utara
Ritual Adat Mangongkal Holi dengan nilai-nilai yang terkandung Masyarakat batak toba percaya bahwa roh nenek moyang dapat membantu, menghibur, mengingatkan dan memberi petuah.

3. Jawa
Pranoto mongso memiliki nilai-nilai yang terkandung aturan waktu musim atau pranoto mongso digunakan oleh para petani pedesaan yang didasarkan pada naluri dari leluhur dan digunakan sebagai patokan untuk mengolah pertanian. Pranoto mongso adalah salah satu cara yang digunakan suku jawa untuk mengetahui hukum atau tanda-tanda dari fenomena geografis dan berguna untuk menentukan masa tanam, masa panen, Pengendalian Hama Terpadu (PHT), pencegahan biaya proses pertanian yang tinggi, dan pengurangan resiko gagal panen. Melalui perhitungan pranoto mongso maka alam dapat terjaga keseimbangannya.

4. Suku Sunda, Jawa Barat.
kearifan lokal dalam menjaga hutannya dengan pepatah Gunung teumeunang dilebur, leuweung teumeunang diruksak’, (gunung tidak boleh dihancurkan dan hutan tidak boleh dirusak) dengan memiliki nilai-nilai yang terkandung manusia merupakan bagian dari sistem alam, mereka masih menggantungkan sebagian besar penghidupannya pada hutan dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan untuk hidup harmonis dengan lingkungan sekitarnya.

5. Suku Baduy, Banten.
Memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di suku Baduy terletak pada ajaran utamanya yaitu pandangan mereka terhadap alam semesta, kesederhanaan dan toleransi terhadap lingkungan disekitarnya.

6. Kalimantan.
Memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di suku Dayak terletak pada cara menangkap ikan ramah lingkungan dengan sewajarnya mengeksploitasi potensi alam memanfaatkan zat-zat ramah lingkungan. Seperti cara menangkap ikan, mempergunakan getah akar pohon koring. Getah pohon ini membuat ikan sungai menjadi mabuk sehingga gampang ditangkap.

7. Sulawesi
tradisi pemmali. Pémmali atau ungkapan tabu sebagai salah satu wujud dari mitos telah tertanam dan tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat Bugis, termasuk di Kabupaten Wajo. Tradisi pammali memiliki nilai-nilai kearifan kelompok Ungkapan pémmali berperan sebagai panduan berperilaku masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari, salah satunya ungkapan pemmali yang berkaitan dengan kelestarian alam.

8. Bali
dalam aktivitas masyarakat Bali dalam menerapkan sistem mata pencaharian, diantaranya: pertanian, peternakan, perkebunan, sanggar-sanggar seni, atau tradisi-tradisi yang berkembang di masyarakat. Dalam masyarakat Bali dikenal adanya tradisi memperingati hari “tumpek uduh”. Kearifan lokal subak yang menjadi dasar etika yang menuntun perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan lingkungan adalah kearifan ekologi.

9. Nusa Tenggara
- NTB :Tradisi “Roah Segare”. Tradisi ini memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung diantaranya yaitu nelayan tidak boleh melaut untuk mencari ikan selama tiga hari. Ini sebagai wujud penghormatan agar alam laut benar-benar bersih dari gangguan, dan proses ekosistemnya berjalan maksimal.
- NTT: Ritual “Bau Lolon”. Ritual ini memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung diantaranya yaitu masyarakat berkeyakinan bahwa mereka harus menghormati air yang merupakan jelmaan dari leluhur perempuan. Sehingga yang melakukan ritual adat ini tentu saja adalah kaum perempuan. Menurut masyarakat Adonara, air dan perempuan merupakan sesuatu yang wajib mereka jaga dan lindungi. Hal ini karena mereka menganggap perempuan sebagai sumber kehidupan.

10. Riau
Rimba Kepungan Sialang. Para masyarakat melayu telah mengenal suatu pembagian hutan tanah yang juga terdiri atas 3 bagian, yaitu tanah perladangan, rimba larangan dan juga rimba kepungan sialang
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Nia Wati -
NAMA: NIAWATI
NPM: 1913024047
MK: ETNOSAINS

1. Apa sajakah kearifan lokal yang populer di Indonesia (minimal 10) tuliskan nilai-nilaai yang terkandung didalamnya

Jawaban
1. Magongkal Holi dari Sumatera Utara Mangongkal artinya menggali, sedangkan holi artinya tulang berulang.
Nilai penting dari kearifan lokal ini ialah keinginan untuk membuat “tugu marga” di mana orang-orang akan mengenal identitas nenek moyangnya secara turun temurun. Upacara ini juga mencegah berserak atau runtuhnya persekutuan kelompok seompu (keturunan satu nenek moyang) dan menjamin kesatuan, menambah kemuliaan marga dan memperlihatkan jumlah besar keturunan marga.
2. Tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan.
Memiliki nilai penting yang terkandung di dalamnya yaitu menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat Nusantara
3. Gunung Teumeunang dilebur dari JAWA BARAT (SUKU SUNDA).
Nilai penting yang terkandung dalam kearifan lokal ini adalah menjaga hutan. Mereka masih menggantungkan sebagian besar penghidupannya pada hutan dan mengembangkan kebiasaan kebiasaan untuk hidup harmonis dengan lingkungan sekitarnya. Hutan dan masyarakat adat Kasepuhan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
4. Pikukuh karuhun BANTEN (SUKU BADUY)
Nilai penting yang terkandung Kearifan lokal suku Baduy terletak pada ajaran utamanya yaitu pandangan mereka terhadap alam semesta, kesederhanaan dan toleransi terhadap lingkungan disekitarnya. Yang menarik dan membuat kearifan lokal suku ini sangat terkenal serta patut kita tiru adalah suku ini tidak mengeksploitasi alam, mereka menggunkan seperlunya yang ada di alam dan disertai dengan pelestarian.
5. Tradisi Pemmali dari Sulawesi
Ungkapan pémmali memiliki peran penting yaitu sebagai panduan berperilaku masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari yang berkaitan dengan kelestarian alam.
6. Gede kayu, gede papanne dari Bali
Merupakan kearifan lokal sosial yang memiliki nilai penting yaitu jika sesorang ingin sukses maka haruslah diimbangi dengan usaha yang besar pula untuk meraihnya. Besar usaha yang dilakukan, besar pula hasil yang diperoleh.
7. Tumpek uduh dari Bali.
Yaitu kearifan lokal yang memperlakukan pohon seolah-olah dirinya sendiri dan memiliki nilai penting bahwa agar manusia tidak menebang pohon secara sembarangan. Mereka percaya bahwa pohon tersebut merupakan sumber penghidupan mereka, yang akan menghasilkan sumber-sumber air, karena pohon-pohon yang besar akan mampu menampung/menyerap air di saat hujan.
8. Bau Lolon dari Nusa Tenggara Timur
Makna yang dapat dipetik dari ritual adalah tentang menjaga kelestarian air, bagi masyarakat Adonara, sama seperti menjaga dan melindungi ibu atau saudari, mereka adalah sumber kehidupan seluruh makhluk di dunia
9. Roah Segare dari Nusa Tenggara Barat.
Sebagai bentuk rasa syukur masyarakat nelayan, khususnya di Desa Kuranji Dalang dengan hasil laut yang melimpah ruah.
10. Sakai sambayan dari Lampung
Merupakan kebiasaan gambaran masyarakat lampung yang memiliki sifat gotong-royong atau tolong menolong. Nilai pentingnya adalah bahwa manusia adalah makhluk sosial yang hidup saling berdampingan dan saling membantu yang kesusahan.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Endri Dwiyanti -
Nama : Endri Dwiyanti
Npm : 1913024023
mohon izin menjawab ibu

1. Riau
Hutan larangan adat
Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan.

2. Bali
Awig-awig
Awig-Awig merupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar

3. Jawa barat
Cingcowong
Cingcowong merupakan upacara adat suku Sunda yang bertujuan meminta hujan dan berlangsung secara turun temurun sebagai wujud pelestarian budaya.

4. Muara Emin
Babie
Bebie merupakan contoh kearifan lokal yang berkembang di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar panen cepat selesai.

5. Jawa
Pranoto Mongso
Pranoto mongso merupakan aturan waktu musim yang digunakan oleh para tani di pedasaan. Aturan tersebut didasarkan pada naluri dari leluhur, dan dipakai sebagai dasar untuk mengolah pertanian. Maka itu, pranoto mongso memberi arahan kepada petani untuk bercocok tanam dengan cara mengikuti tanda-tanda alam dalam mongso yang bersangkutan.

6. Baduy dalam
Pikukuh
Segala gerak laku masyarakat Baduy harus berpedoman kepada buyut yang telah ditentukan dalam bentuk pikukuh karuhun. Tidak ada seorang pun yang berhak dan berkuasa untuk melanggar dan mengubah tatanan kehidupan yang telah ada dan sudah berlaku secara turun menurun. Pikukuh itu harus ditaati oleh masyarakat Baduy dan masyarakat luar yang sedang berkunjung ke Baduy.

7. Sulawesi
Komunitas adat karampuang
Komunitas adat itu berperan dalam pengelolaan hutan. Mereka meyakini bahwa hutan merupakan bagian dari alam dirinya. Sehingga, untuk menjaga keseimbangan ekosistem, di dalamnya terdapat aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh semua masyarakat.Aturan itu akan dibacakan oleh seorang galla atau pelaksana harian pemerintah adat tradisional sebagai suatu bentuk fatwa adat. Pembacaannya akan dilakukan di hadapan dewan adat dan warga sebagai suatu bentuk peraturan bersama.

8. Lampung Barat
Repong damar
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman

9. Kalimantan Barat
Tembawai
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian.

10. Sulawesi selatan
koko dan tattakeng
Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Kearifan lokal ini terletak di Minahasa provinsi Sulawesi Utara.

Terima kasih
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Selviana Wulandari -
nama : Selviana Wulandari
NPM : 1913024031
Izin menjawab bu
1. LAMPUNG - Upacara Gawi (Begawi)
Begawi adalah tradisi upacara adat warga Lampung dengan maksud memberikan suatu gelar adat kepada pengantin. Adat Begawi ini menegaskan bahwa sistem kekerabatan masyarakat Lampung Pepadun bersifat
patrilineal. Mengutamakan garis keturunan dari bapak.
2. SUMATERA UTARA - Ritual Adat Mangongkal Holi
Acara adat Mangongkal Holidilatar belakangi keyakinan suku batak toba terhadap nenek moyangnya. Masyarakat batak toba percaya bahwa roh nenek moyang dapat membantu, menghibur, mengingatkan dan
memberi petuah. Tetapi sebaliknya, roh tersebut juga dapat mendatangkan bahaya, kesusahan, bencana, penyakit dan kematian jika keturunannya tidak berbuat baik. Mangongkal artinya menggali, sedangkan holi artinya tulang berulang, maka dapat disebut dengan menggali tulang berulang yang kemudian
dipindahkan ke dalam peti dan dimasukkan ke dalam kuburan yang baru.
3. SUMATERA SELATAN - Rumah Adat
Rumah Limas Palembang telah diakui sebagai Rumah Adat Tradisional Sumatera Selatan. Keunikan rumah Limas lainnya yaitu dari bentuknya yang bertingkattingkat (kijing). Dindingnya berupa kayu merawan yang berbentuk papan. Rumah Limas Palembang dibangun di atas tiang-tiang atau cagak.
4. DAERAH JAWA - PranotoMongso
Pranoto mongso adalah salah satu cara yang digunakan suku jawa untuk mengetahui hukum atau tanda-tanda dari fenomena geografis dan berguna untuk menentukan masa tanam, masa panen, PengendalianHama Terpadu (PHT), pencegahan biaya proses pertanian yang tinggi, dan pengurangan resiko gagal panen.
5. JAWA BARAT (SUKU SUNDA) - Gunung teumeunang dilebur, leuweung teumeunang diruksak
Pepatah ini menyiratkan system pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan kearifan lokal, yang mengandung arti bahwa manusia merupakan bagian dari system alam. Di mana jika sumber daya alam rusak, maka kehidupan manusia juga terganggu.
6. BANTEN (SUKU BADUY)
Masyarakat baduy percaya bahwa mereka adalah orang yang pertama kali diciptakan sebagai pengisi dunia dan bertempat tinggal di pusat bumi. Seseorang tidak berhak dan berkuasa untuk melanggar dan mengubah tatanan kehidupan yang telah ada dan sudah berlaku turun temurun.
7. KALIMANTAN - Suku Dayak dalam Berladang
Jika kayu bertambah panjang artinya larangan untuk berladang, jika kayunya bertambah pendek artinya mereka
dipersilahkan untuk berladang atau tanahnya subur.
8. SULAWESI - Tradisi Pemmali
Pémmali atau ungkapan tabu sebagai salah satu wujud dari mitos telah tertanam dan tumbuh subur dalam kehidupan masyarakat Bugis, termasuk di Kabupaten Wajo. Pémmali makkaja ri pacoqé yaréga ri possina tapparengngé” Artinya yaitu Pantangan bagi nelayan menangkap ikan di tempat yang disepakati/diyakini sebagai pusar danau atau tempat yang dikeramatkan.
9. BALI - Kearifan Lokal Teologis
Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam masyarakat terkait dengan pembeljaaran tentang sikap religius.
10. NUSA TENGGARA BARAT - Tradisi “Roah Segare”
Roah Segara juga merupakan sarana untuk berdoa kepada Tuhan agar para nelayan diberikan kesehatan dan keselamatan selama melaut.
Sebagai balasan Berti Yolida

Re: Tugas Latihan 4

oleh Meliani Putri -
Nama : Meliani Putri
NPM : 1713024053

Izin menjawab bu...

1. Hutan Larangan adat di Riau
Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan.

2. Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali
Awig-Awig merupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali.

3. Cingcowong di Jawa Barat
Cingcowong merupakan upacara adat suku Sunda yang bertujuan meminta hujan dan berlangsung secara turun temurun sebagai wujud pelestarian budaya. Hingga saat ini, ritual Cingcowong masih sering dilakukan oleh masyarakat di Jawa Barat.

4. Bebie
Bebie merupakan contoh kearifan lokal yang berkembang di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar panen cepat selesai.

5. Hukum Sasi di Maluku
Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam.

6. Repong Damar di Lampung Barat
Repong Damar merupakan salah satu kearifan lokal yang sering disebut juga dengan hutan damar. Repong Damar ini adalah model dari pengelolaan pada suatu lahan bekas lading didalam suatu bentuk wanatani yang kemudian dapat dikembangkan oleh masyarakat Lampung Barat di Krui. Tradisi ini menanami lahan bekas lading dengan berbagai macam jenis tanaman, contohnya yaitu seperti karet, damar, durian dan juga kopi.

7. Koko dan Tattakeng di Sulawesi Selatan
Sebelum diperkenalkannya pertanian seperti padi sawah, rakyat To Bentong sudah mewariskan lahan untuk para keturunannya berbentuk kebun atau Koko dan juga lading yang sudah ditinggalkan atau Tattakeng. Koko merupakan suatu lahan perladangan yang bisa diolah dengan cara berpindah. Sementara Tattakeng merupakan suatu lahan bekas perladangan yang tengah diberakan. Kearifan lokal ini terletak di Minahasa provinsi Sulawesi Utara.

8. Pahomba di Nusa Tenggara Timur
Pahomba atau yang biasa disebut juga dengan gugus hutan merupakan suatu tempat yang dilarang keras untuk dimasuki, terlebih lagi dengan niatan untuk mengambil hasil hutannya. Dan pada hakikatnya, pohon-pohon di tiap pahomba tersebut memiliki fungsi menjadi pohon-pohon induk yang bisa menyebarkan benih kedalam padang rumput yang cukup luas.

9. Moposad Dan Moduduran di Sulawesi Selatan
Moposad dan Moduduran adalah suatu pranata mengenai tolong menolong yang sangat penting untuk dapat menjaga sebuah keserasian dari lingkungan sosial. Kearifan lokal ini terletak di Bolaang Mongondow, provinsi Sulawesi Selatan.

10. Tembawai di Kalimantan Barat
Tembawai adalah sebuah hutan rakyat yang juga dikembangkan oleh rakyat Dayak Iban yang terletak di Kalimantan Barat. Didalam hutan tersebut juga memiliki berbagai jenis tumbuhan yang produktif seperti pohon durian.

Terimakasih bu.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tugas Latihan 4

oleh Yulia Damayanti -
assalamualaikum wr.wb
Selamat pagi ibu
Nama: Yulia DAmayanti
Npm : 1913024045
izin menjawab

1. Begawi adalah tradisi upacara adat warga Lampung dengan maksud memberikan suatu gelar adat kepada pengantin. Adat Begawi ini menegaskan bahwa sistem kekerabatan masyarakat Lampung Pepadun bersifat
patrilineal. Mengutamakan garis keturunan dari bapak.
2. Kearifan Lokal di Jawa Tengah
Masyarakat di daerah itu memelihara mitologi Ratu Selatan sebagai penjaga pantai selatan Jawa, dan sering pula disebut Nyi Roro Kidul di Yogyakarta. Mitologi Ratu Selatan mengilhami kepercayaan di kalangan nelayan Cilacap pada keyakinan bahwa pada Jumat Kliwon, mereka tidak boleh menangkap ikan agar tetap selamat dan mendapat berkah. Nilai-nilai itu seperti ajaran moral bahwa tidak selamanya manusia harus mengejar duniawi semata tapi juga harus memperhatikan relasi dengan sang pencipta, lingkungan alam dan masyarakat.
3. Hutan Larangan adat di Riau
Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan.
4. Bebie, Bebie merupakan contoh kearifan lokal yang berkembang di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar panen cepat selesai.
5. Hukum Sasi di Maluku, Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam.
6. Cingcowong, Cingcowong merupakan upacara untuk meminta hujan yang berlaku di Sunda atau Jawa Barat. Kearifan lokal ini dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Luragung guna melestarikan budaya serta menunjukkan bagaimana kuasa Tuhan sebagai Hyang Maha Kuasa.
7. Mappalette Bola, Mappalette Bola merupakan kearifan lokal suku bugis, Sulawesi yang bertujuan untuk meningkatkan solidaritas antar masyarakatnya. Kearifan lokal tersebut merupakan tradisi memindahkan rumah yang melibatkan puluhan bahkan ratusan warga kampung.
Mappalette Bola merupakan hal yang dilakukan salah satu atau beberapa masyarakatnya yang ingin pindah dan menjual rumahnya tapi tidak dengan tanahnya. Jenis rumah yang dipindahkan bukan rumah sembarangan, melainkan rumah adat panggung yang terbuat dari kayu khas masyarakat Sulawesi.
8.Pawai Dugderan, Pawai Dugderan merupakan kearifan lokal yang berlangsung di Kota Semarang sebagai bentuk acara tahunan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi ini bertujuan untuk menyatukan masyarakat Semarang yang berbeda-beda dalam penetapan puasa agar dalam penetapan yang sama.
9. Wayang Kulit, Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Jawa. Wayang kulit bukan semata merupakan sebuah pertunjukkan melainkan sebuah media yang diyakini untuk menuju roh spiritual pada dewa.
Wayang kulit biasanya dimainkan dengan iringan musik yang berasal dari gamelan, menggunakan syair-syait berbahasa Jawa. Beberapa hal yang umumnya dihaturkan sebelum pertunjukan wayang kulit dimulai adalah sesajian berupa ayam kampung, kopi, nasi tumpeng serta hasil bumi lainnya sebagai bentuk budaya yang bernilai adiluhung.
10. Barapen, Barapen merupakan bentuk kearifan lokal yang berkembang di Papua, khususnya di kawasan pegunungan. Kearifan lokal tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus mempererat tali persaudaraan antar masyarakatnya.
Barapen merupakan tradisi membakar makanan beramai-ramai yang kemudian disantap bersama, dalam prosesnya diperlukan waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan pembakaran, membakar hingga proses santap makanan. Jenis makanan yang dibakar dalam tradisi Barapen meliputi jagung, ubi, sayur hingga daging.
Mohon maaf jika kurang tepat ibu..