Nama: Aminata Zuhriyah
NPM: 2113053067
Izin menjawab:
Perumusan dasar negara pada sidang BPUPKI periode pertama adalah menampung berbagai gagasan mengenai dasar negara yang akan digunakan bagi negara merdeka. Penyampaian gagasan negara dalam sidang tersebut oleh 3 tokoh yaitu: Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945), Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945), dan Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945).
Banyak muncul gagasan mengenai dasar negara, termasuk ketiga tokoh diatas. Dan pada akhir sidangnya dibentuk panitia delapan yang terdiri dari Ir. Soekarno (meerangkap ketua), Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wahid Hasyim, Mr. Muh. Yamin, Sutardjo Karto hadikusumo, Mr. AA. Maramis, Otto Iskandardinata, dan Drs. Muh. Hatta.
Tugas utamanya yaitu mengkaji serta merumuskan berbagai usul yang masuk mengenai dasar negara selama masa sidang BPUPKI periode pertama tersebut.
Kemudian pada tanggal 22 Juni 1945 panitia delapan bersidang dan mengundang sebagian anggota BPUPKI, hasil sidang tersebut menyepakati menunjuk sembilan tokoh untuk merumuskan berbagai usul. Sembilan tokoh tersebut disebut panitia sembilan, anggotanya Ir. Soekarno, KH. Wahid Hasyim, Mr. Muhammad Yamin, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. AA. Maramis, Drs. Muhammad Hatta, KH. Agus Salim, Abdul Kahar Muzakkir, Abikusno Tjokrosujoso. Setelah mengadakan pembahasandisusunlah sebuah piagam pada tanggal 22 Juni 1945 yang kemudian dikenal dengan piagam Jakarta, dengan rumusannya sebagai berikut;
a. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyasaratan perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Kemudian yang menjadi sebuah masalah itu pada silakan pertama yang berbunyi ketuhanan, dengan menjalankan syariat agama Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Hamka Haq dalam buku Pancasila 1 Juni dan Syariat Islam (2011) menulis bahwa sila itu merupakan hasil kompromi antara ideologi Islam dan ideologi kebangsaan yang mencuat selama rapat BPUPKI berlangsung.Sejumlah pembicara dalam sidang BPUPKI dari kalangan Islam, seperti Ki Bagoes Hadikoesoemo, menilai bahwa kemerdekaan Indonesia diraih juga berkat perjuangan umat Islam. Argumen itu kemudian disanggah karena dinilai hanya melihat bangsa Indonesia berdasarkan demografis. Umat Islam di Indonesia memang mencapai 90 persen. Jika melihat kondisi geografis, khususnya di Indonesia timur, maka komposisinya berbeda. Indoensia kaya akan keragamannya, gugusan pulaunya ada dari sabang sampai merauke maka dari itu sila pertama seharusnya tidak bertujuan untuk satu agama saja. Maka pada sidang PPKI pada 18 Agustus 1945, diputuskan untuk melakukan perubahan pada sila pertama dari yang ditulis dalam Piagam Jakarta.
Hingga kemudian, rumusan Pancasila versi 18 Agustus 1945 itu menjadi seperti yang dikenal saat ini, yaitu:
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Tanggapan saya mengenai analisa diatas yaitu pancasila mengalami perubahan karna didalamnya hanya mengandung kelompok tertentu pada sila pertama yang berbunyi Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat agama Islam, memang seharusnya pancasila sila pertama berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa" saja, kenapa? Karna agar tidak menimbulkan perdebatan-perdebatan antar kelompok. Yang kita tau Indonesia kaya akan keragamannya, gugusan pulaunya ada dari sabang sampai merauke dan sukunya banyak sekali serta agama yang ada di indonesia itu tidak hanya Islam.
Selain bisa membuat perdebatan kalimat ini bisa menimbulkan kekacauan juga. Ancamannya pun sangat serius dan pancasila sila pertama tersebut tidak mengikat rakyat Indonesia yang beragama lain, penetapan ini bisa dikatakan sebuah diskriminasi untuk kelompok lain.
Dari awal pembuatan mengapa mengalami perubahan? Karna mereka para tokoh yang berjasa dalam perumusan pancasila ini bermusyawarah untuk mufakat.
Sumber:
Buku
Muthali'in, Achmad. 2011. Bahan Ajar PLPG Pendalaman Materi Bidang Studi Pkn Sekolah Dasar, Surakarta: Badan Penerbit FKIP-UMS.
artikel internet
Galih, Bayu. 2016. "Perubahan Urutan Pancasila dan Perdebatan Syariat Islam di Piagam Jakarta", https://nasional.kompas.com/read/2016/06/01/09210021/perubahan.urutan.pancasila.dan.perdebatan.syariat.islam.di.piagam.jakarta?page=3, diakses pada September 2021.