Summary Video

Summary Video

Number of replies: 3

Tulislah simpulan Anda tentang video tersebut. maksimal 250 kata.

In reply to First post

Re: Summary Video

by Fitri Yani -
Video ini menekankan bahwa pembelajaran harus dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri dari komponen-komponen saling terkait: tujuan, materi, metode, media, peserta didik, guru, dan evaluasi. Perubahan pada satu komponen akan memengaruhi keseluruhan proses, sehingga perancangan pembelajaran tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus sistematis dan terpadu.

Prof. Benny menjelaskan bahwa model desain pembelajaran hadir sebagai kerangka kerja untuk merancang proses belajar yang efektif, efisien, dan menarik. Beberapa model yang dibahas antara lain ADDIE, Dick & Carey, serta Kemp, yang masing-masing menekankan langkah berurutan mulai dari analisis kebutuhan, perancangan strategi, pengembangan bahan ajar, implementasi, hingga evaluasi serta revisi. Model ini membantu guru agar tidak hanya fokus pada penyampaian materi, tetapi juga pada bagaimana peserta didik belajar secara optimal.

Poin penting dari video adalah bahwa desain sistem pembelajaran harus berpusat pada siswa. Artinya, karakteristik, kebutuhan, serta latar belakang peserta didik harus menjadi pertimbangan utama. Selain itu, guru perlu memanfaatkan sumber belajar yang variatif, tidak hanya buku teks, agar pembelajaran lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan nyata.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang baik bukan sekadar rutinitas, tetapi hasil dari perancangan yang sistematis, fleksibel, dan adaptif. Model desain pembelajaran menjadi panduan bagi guru untuk mengintegrasikan seluruh komponen agar tujuan pembelajaran tercapai secara utuh dan bermakna.
In reply to First post

Re: Summary Video

by susiana RPL -
Video tersebut menjelaskan bahwa desain pembelajaran yang efektif harus dipandang sebagai sebuah sistem yang terpadu dan sistemik. Prof. Benny Agus menekankan bahwa model sistem desain pembelajaran tidak hanya soal memilih metode atau media pembelajaran, tetapi harus mencakup tahap-tahap yang saling terkait: mulai dari analisis kebutuhan, perumusan tujuan, desain strategi instruksional, pengembangan bahan dan media, implementasi, hingga evaluasi dan umpan balik. Model ini mendorong agar proses pembelajaran dirancang dengan langkah-langkah yang sistematis sehingga hasilnya dapat optimal, efisien, dan mudah dievaluasi.

Salah satu poin penting yang disampaikan adalah bahwa proses desain harus bersifat holistik — komponen seperti tujuan, isi, metode, media, dan evaluasi harus selaras dan saling mendukung satu sama lain. Perubahan atau kelemahan pada satu bagian bisa mempengaruhi keseluruhan sistem. Selain itu, Prof. Benny Agus juga menyebutkan pentingnya umpan balik sebagai elemen krusial agar desain pembelajaran dapat diperbaiki secara berkelanjutan sesuai respon dan kondisi nyata kelas.
In reply to First post

Re: Summary Video

by Muhammad Ilham Ilham -
Desain Sistem Pembelajaran (DSP) adalah inti dari teknologi pendidikan, yang hakikatnya merupakan proses langkah-langkah yang sistematis dan sistemik untuk merancang program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Esensi dari DSP adalah menciptakan program berkualitas yang menjamin peningkatan kompetensi, motivasi belajar, daya ingat (retensi) materi yang lama, serta kemampuan untuk mengaplikasikan ilmu tersebut dalam konteks nyata. Program pembelajaran, baik di sekolah maupun pelatihan industri, harus didesain untuk mencapai empat indikator utama ini.

Untuk merealisasikan tujuan ini, para perancang menggunakan berbagai model DSP. Model yang paling populer dan sederhana adalah ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluate). Selain itu, terdapat model lain yang memiliki fokus spesifik. Model ASSURE banyak digunakan untuk memproduksi media pembelajaran karena urutan langkahnya yang menjamin kualitas produk. Sementara itu, model yang dianggap paling rigid dan sistematis, yaitu Dick, Carey, and Carey, sering dijadikan acuan standar tinggi dalam Penelitian dan Pengembangan (R&D) bahan ajar. Ada pula model ARCS yang secara khusus menitikberatkan pada aspek motivasi belajar (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Penggunaan model-model ini memastikan bahwa setiap program pembelajaran dirancang secara ilmiah dan bertahap, sehingga hasil yang dicapai dapat dipertanggungjawabkan dan berdampak signifikan bagi peserta didik.