PSPE_PENGANTAR AKUNTANSI_KELAS B_GANJIL 2025/2026

Nama: Pratama Saputra
Npm: 2513031056

Asset= kewajiban + Ekuitas
Adalah dasar dari akuntansi keseluruhan.
Aset= sesuatu yang dimiliki perusahaan.
Kewajiban= utang yang harus dibayar ke perusahaan kepada pihak lain.
Ekuitas= hak pemilik atas aset perusahaan, setelah kewajiban dilunasi.

Contoh Ekuitas adalah pendiri perusahaan menyetor 10.000 dollar ke perusahaan, tapi pada saat yang sama. Perusahaan juga berhutang kepada pendiri/pemilik.
Jadi aset 10.000, Ekuitas 10.000, kewajiban 0
Persamaan seimbang
Dan jika perusahaan meminjam ke bank 5.000, jadi aset nya bertambah 15.000, kewajiban 5.000 (hutang ke bank), Ekuitas 10.000.
Persamaan seimbang

Persamaan akuntansi harus seimbang. Aset akan selalu sama jika kewajiban ditambah Equitas. Jika tidak seimbang ada kesalahan dalam pencatatan akuntansi.

Nama : Nadya Elya Aziza
NPM : 2513031067

Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah suatu perhitungan persamaan yang menunjukkan jumlah harta kekayaan (aset/aktiva) suatu perusahaan yang selalu sama dengan penjumlahan dari hutang dan modal (pasiva) perusahaan tersebut. Hal tersebut merujuk pada prinsip umum akuntansi yaitu adanya keseimbangan antara sisi pemasukan dengan pengeluaran.

Oleh karena itu, persamaan dasar akuntansi harus menunjukkan adanya keseimbangan antara harta yang dimiliki perusahaan dengan kewajiban. Keseimbangan angka antara keduanya harus dianalisis dengan persamaan dasar akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan.



Fungsi Persamaan Dasar Akuntansi
Fungsi utama persamaan dasar akuntansi adalah untuk menghitung posisi keuangan dalam perusahaan. Selain itu, persamaan dasar akuntansi juga dapat digunakan untuk meminimalisir penyalahgunaan dana perusahaan, sehingga pengeluaran dan pemasukan bisa dicatat dengan baik.



Prinsip Persamaan Dasar Akuntansi
Dalam persamaan dasar akuntansi terdapat beberapa prinsip penting yang harus kamu perhatikan, yaitu

1. Konservatisme
Prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk mencatat kerugian potensial saat itu, tetapi keuntungan pendapatan hanya dicatat apabila sudah pasti. Hal itu untuk memastikan jika laporan keuangan perusahaan tidak terlalu mendekati optimisme. Dengan demikian, pengguna laporan keuangan dapat membuat keputusan yang lebih realistis berdasarkan informasi yang tersedia.



2. Konsistensi
Prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk menggunakan metode akuntansi yang sama dari satu periode ke periode berikutnya. Dengan demikian, pengguna laporan keuangan dapat membandingkan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu.



3. Realisasi Pendapatan
Prinsip ini menyatakan bahwa pendapatan harus dicatat ketika telah direalisasikan. Hal tersebut berarti bahwa pendapatan harus terkait dengan produk yang telah disediakan oleh perusahaan dan pembayaran sudah diterima.