Berikan respon Anda setelah menyimak video di atas.
DISKUSI
Nama: Aradia Rosalino
NPM: 2213031009
Dari Video tersebut dapat disimpulkan bahwa Indonesia harus siap menghadapi perubahan besar di era Industri 4.0, di mana teknologi seperti otomatisasi, AI, dan IoT akan mengubah cara kerja dan bisnis. Saya menilai pesan video ini sangat penting karena menekankan perlunya kesiapan SDM, inovasi, dan kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, dan pendidikan. Namun, tantangan seperti keterbatasan tenaga kerja digital dan risiko hilangnya pekerjaan juga harus diantisipasi. Secara keseluruhan, video ini mengingatkan bahwa kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing bangsa, bukan justru memperlebar kesenjangan.
NPM: 2213031009
Dari Video tersebut dapat disimpulkan bahwa Indonesia harus siap menghadapi perubahan besar di era Industri 4.0, di mana teknologi seperti otomatisasi, AI, dan IoT akan mengubah cara kerja dan bisnis. Saya menilai pesan video ini sangat penting karena menekankan perlunya kesiapan SDM, inovasi, dan kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, dan pendidikan. Namun, tantangan seperti keterbatasan tenaga kerja digital dan risiko hilangnya pekerjaan juga harus diantisipasi. Secara keseluruhan, video ini mengingatkan bahwa kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing bangsa, bukan justru memperlebar kesenjangan.
Nama: Boni Morana Situmorang
NPM: 2213031002
Respon saya mengenai vidio diatas adalah seperti yang kita ketahui bahwa Era Revolusi Industri 4.0 menuntut sumber daya manusia Indonesia untuk beradaptasi dengan cepat terhadap kemajuan teknologi seperti otomatisasi, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan. Pemerintah telah meluncurkan berbagai inisiatif seperti Making Indonesia 4.0, pelatihan vokasi, serta sertifikasi kompetensi melalui PIDI 4.0 untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja digital. Namun, tingkat kesiapan SDM Indonesia masih tergolong sedang dan belum merata di seluruh sektor serta wilayah. Agar mampu bersaing di era industri baru, diperlukan sinergi antara pemerintah, pendidikan, dan industri untuk mempercepat transformasi digital yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia.
NPM: 2213031002
Respon saya mengenai vidio diatas adalah seperti yang kita ketahui bahwa Era Revolusi Industri 4.0 menuntut sumber daya manusia Indonesia untuk beradaptasi dengan cepat terhadap kemajuan teknologi seperti otomatisasi, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan. Pemerintah telah meluncurkan berbagai inisiatif seperti Making Indonesia 4.0, pelatihan vokasi, serta sertifikasi kompetensi melalui PIDI 4.0 untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja digital. Namun, tingkat kesiapan SDM Indonesia masih tergolong sedang dan belum merata di seluruh sektor serta wilayah. Agar mampu bersaing di era industri baru, diperlukan sinergi antara pemerintah, pendidikan, dan industri untuk mempercepat transformasi digital yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia.
Adinda Roba’atul Annisa
2213031006
Dari video tersebut dapat disimpulkan bahwa Indonesia perlu mempersiapkan diri secara matang dalam menghadapi era Industri 4.0 yang ditandai dengan kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan, otomatisasi, dan Internet of Things. Pesan utama video ini menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan inovasi, serta sinergi antara pemerintah, sektor pendidikan, dan dunia usaha. Meskipun kemajuan ini membawa peluang besar, tantangan seperti rendahnya literasi digital dan potensi berkurangnya lapangan kerja konvensional juga harus diwaspadai. Oleh karena itu, teknologi perlu dimanfaatkan secara bijak agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Secara keseluruhan, video ini mengingatkan bahwa adaptasi terhadap perubahan merupakan kunci utama bagi kemajuan bangsa di era digital.
2213031006
Dari video tersebut dapat disimpulkan bahwa Indonesia perlu mempersiapkan diri secara matang dalam menghadapi era Industri 4.0 yang ditandai dengan kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan, otomatisasi, dan Internet of Things. Pesan utama video ini menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan inovasi, serta sinergi antara pemerintah, sektor pendidikan, dan dunia usaha. Meskipun kemajuan ini membawa peluang besar, tantangan seperti rendahnya literasi digital dan potensi berkurangnya lapangan kerja konvensional juga harus diwaspadai. Oleh karena itu, teknologi perlu dimanfaatkan secara bijak agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Secara keseluruhan, video ini mengingatkan bahwa adaptasi terhadap perubahan merupakan kunci utama bagi kemajuan bangsa di era digital.
Nama: Okta Saputri
NPM: 2213031011
Tanggapan saya terhadap Video ini, secara tepat menyoroti urgensi tantangan Revolusi Industri 4.0, yang menuntut pergeseran SDM ke arah keterampilan berbasis teknologi, otomatisasi, dan data. Strategi "link and match" antara pendidikan vokasi (SMK) dan industri yang dibahas adalah kunci solusi yang paling logis untuk memastikan lulusan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar. Namun, penting untuk dicatat bahwa video ini dipublikasikan pada akhir tahun 2020. Artinya, tantangan yang dibahas saat itu kini telah berakselerasi secara eksponensial, jika dulu fokusnya adalah pengenalan pemrograman, kini tuntutannya sudah beralih ke AI, data analytics, dan cybersecurity. Pesan dalam video ini menjadi jauh lebih mendesak hari ini. Tantangan sebenarnya tidak hanya terletak pada konsep, tetapi pada implementasi dan skalabilitasnya, terutama dalam hal peningkatan kualitas guru secara merata dan berkelanjutan, pemerataan fasilitas teknologi di seluruh sekolah, serta kecepatan adaptasi kurikulum untuk mengimbangi industri yang berubah cepat. Pada akhirnya, video ini adalah pengingat kuat tentang bonus demografi 2035, yang merupakan pedang bermata dua: jika persiapan SDM ini berhasil, Indonesia akan melesat, namun jika gagal, kita akan menghadapi masalah sosial yang sangat besa
NPM: 2213031011
Tanggapan saya terhadap Video ini, secara tepat menyoroti urgensi tantangan Revolusi Industri 4.0, yang menuntut pergeseran SDM ke arah keterampilan berbasis teknologi, otomatisasi, dan data. Strategi "link and match" antara pendidikan vokasi (SMK) dan industri yang dibahas adalah kunci solusi yang paling logis untuk memastikan lulusan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar. Namun, penting untuk dicatat bahwa video ini dipublikasikan pada akhir tahun 2020. Artinya, tantangan yang dibahas saat itu kini telah berakselerasi secara eksponensial, jika dulu fokusnya adalah pengenalan pemrograman, kini tuntutannya sudah beralih ke AI, data analytics, dan cybersecurity. Pesan dalam video ini menjadi jauh lebih mendesak hari ini. Tantangan sebenarnya tidak hanya terletak pada konsep, tetapi pada implementasi dan skalabilitasnya, terutama dalam hal peningkatan kualitas guru secara merata dan berkelanjutan, pemerataan fasilitas teknologi di seluruh sekolah, serta kecepatan adaptasi kurikulum untuk mengimbangi industri yang berubah cepat. Pada akhirnya, video ini adalah pengingat kuat tentang bonus demografi 2035, yang merupakan pedang bermata dua: jika persiapan SDM ini berhasil, Indonesia akan melesat, namun jika gagal, kita akan menghadapi masalah sosial yang sangat besa
Nama : M. Dimas Syaputra
NPM : 2213031012
Video ini menyimpulkan bahwa era Revolusi Industri 4.0, yang ditandai dengan masifnya penerapan robotika, otomatisasi, kecerdasan buatan, dan Internet of Things (IoT), menuntut adaptasi dan inovasi fundamental dari Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Kesinambungan SDM disiapkan melalui jalur pendidikan vokasi dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang kini menjadi ujung tombak perubahan kurikulum. Pelatihan para guru vokasi kini bergeser dari keterampilan konvensional menuju keterampilan berbasis komputasi dan pengenalan pemrograman, tujuannya adalah menciptakan lulusan yang tidak "gagap" teknologi. Adaptasi ini sangat penting untuk mewujudkan skema link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri, dengan kurikulum yang dirancang bersama pelaku usaha agar lulusan dapat langsung terserap. Upaya ini mendesak dilakukan karena Indonesia akan menyambut bonus demografi pada tahun 2035; tanpa persiapan SDM yang memadai, potensi angkatan kerja produktif yang besar itu justru akan berbalik menjadi ancaman di masa depan.
Terimakasih Ibu.
NPM : 2213031012
Video ini menyimpulkan bahwa era Revolusi Industri 4.0, yang ditandai dengan masifnya penerapan robotika, otomatisasi, kecerdasan buatan, dan Internet of Things (IoT), menuntut adaptasi dan inovasi fundamental dari Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Kesinambungan SDM disiapkan melalui jalur pendidikan vokasi dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang kini menjadi ujung tombak perubahan kurikulum. Pelatihan para guru vokasi kini bergeser dari keterampilan konvensional menuju keterampilan berbasis komputasi dan pengenalan pemrograman, tujuannya adalah menciptakan lulusan yang tidak "gagap" teknologi. Adaptasi ini sangat penting untuk mewujudkan skema link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri, dengan kurikulum yang dirancang bersama pelaku usaha agar lulusan dapat langsung terserap. Upaya ini mendesak dilakukan karena Indonesia akan menyambut bonus demografi pada tahun 2035; tanpa persiapan SDM yang memadai, potensi angkatan kerja produktif yang besar itu justru akan berbalik menjadi ancaman di masa depan.
Terimakasih Ibu.
nama : Rhesty Puspita Sari
Npm : 2213031003
Video ini membahas pentingnya kesiapan menghadapi Revolusi Industri 4.0. revolusi 4.0 merupakan era yang ditandai oleh integrasi teknologi digital, otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT) dalam berbagai sektor industri. kesiapan SDM Indonesia, dapat memberikan kemajuan dan kesiapan dalam mengahadai revolusi industri 4.0 karena tanpa peningkatan kualitas sumber daya manusia, kemajuan teknologi tidak akan memberikan dampak positif yang maksimal.
Npm : 2213031003
Video ini membahas pentingnya kesiapan menghadapi Revolusi Industri 4.0. revolusi 4.0 merupakan era yang ditandai oleh integrasi teknologi digital, otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT) dalam berbagai sektor industri. kesiapan SDM Indonesia, dapat memberikan kemajuan dan kesiapan dalam mengahadai revolusi industri 4.0 karena tanpa peningkatan kualitas sumber daya manusia, kemajuan teknologi tidak akan memberikan dampak positif yang maksimal.
dhona dwiyanti
2213031004
Menurut saya, video tersebut dengan tepat menggambarkan betapa mendesaknya tantangan yang muncul di era Revolusi Industri 4.0, yang menuntut sumber daya manusia untuk beralih pada keterampilan berbasis teknologi, otomatisasi, dan pengelolaan data. Gagasan tentang pentingnya link and match antara pendidikan vokasi (seperti SMK) dan dunia industri juga menjadi poin kunci, karena hal ini merupakan langkah paling realistis untuk memastikan lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Namun perlu diingat bahwa video tersebut dirilis pada akhir 2020. Perkembangan sejak saat itu berjalan sangat cepat—jika sebelumnya fokus utama adalah pengenalan dasar pemrograman, kini tuntutannya telah bergeser ke kemampuan yang jauh lebih kompleks seperti kecerdasan buatan, analisis data, dan keamanan siber. Alhasil, pesan yang disampaikan melalui video justru terasa semakin relevan dan mendesak saat ini.
Tantangan yang perlu dihadapi saat ini tidak hanya mencakup pemahaman konsep, tetapi juga kemampuan untuk menerapkannya secara merata. Ini termasuk peningkatan kompetensi guru, pemerataan sarana teknologi di sekolah-sekolah, serta kemampuan kurikulum untuk menyesuaikan diri dengan perubahan industri yang begitu cepat. Pada akhirnya, video tersebut mengingatkan kita pada peluang bonus demografi 2035. Jika persiapan SDM dilakukan dengan baik, Indonesia memiliki peluang besar untuk maju pesat. Sebaliknya, tanpa persiapan yang matang, bonus demografi dapat berubah menjadi sumber permasalahan sosial yang serius di masa mendatang.
2213031004
Menurut saya, video tersebut dengan tepat menggambarkan betapa mendesaknya tantangan yang muncul di era Revolusi Industri 4.0, yang menuntut sumber daya manusia untuk beralih pada keterampilan berbasis teknologi, otomatisasi, dan pengelolaan data. Gagasan tentang pentingnya link and match antara pendidikan vokasi (seperti SMK) dan dunia industri juga menjadi poin kunci, karena hal ini merupakan langkah paling realistis untuk memastikan lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Namun perlu diingat bahwa video tersebut dirilis pada akhir 2020. Perkembangan sejak saat itu berjalan sangat cepat—jika sebelumnya fokus utama adalah pengenalan dasar pemrograman, kini tuntutannya telah bergeser ke kemampuan yang jauh lebih kompleks seperti kecerdasan buatan, analisis data, dan keamanan siber. Alhasil, pesan yang disampaikan melalui video justru terasa semakin relevan dan mendesak saat ini.
Tantangan yang perlu dihadapi saat ini tidak hanya mencakup pemahaman konsep, tetapi juga kemampuan untuk menerapkannya secara merata. Ini termasuk peningkatan kompetensi guru, pemerataan sarana teknologi di sekolah-sekolah, serta kemampuan kurikulum untuk menyesuaikan diri dengan perubahan industri yang begitu cepat. Pada akhirnya, video tersebut mengingatkan kita pada peluang bonus demografi 2035. Jika persiapan SDM dilakukan dengan baik, Indonesia memiliki peluang besar untuk maju pesat. Sebaliknya, tanpa persiapan yang matang, bonus demografi dapat berubah menjadi sumber permasalahan sosial yang serius di masa mendatang.