DISKUSI

DISKUSI

Number of replies: 7

Berikan respon Anda setelah menyimak video di atas.

In reply to First post

Re: DISKUSI

Riani Suniar གིས-
Nama : Riani suniar
Npm : 2213031042

Revolusi Industri 4.0 terjadi saat ini. Teknologi seperti robot, otomatisasi, kecerdasan buatan, dan Internet of Things (IoT) menjadi bagian utama dari industri. Indonesia perlu melakukan perubahan besar di bidang industri. Salah satu fokus utama adalah memastikan bahwa sumber daya manusia (SDM) Indonesia siap menghadapi teknologi dan kebutuhan industri yang semakin digital dan otomatis.

Pendidikan vokasi dan sekolah menengah kejuruan (SMK) penting untuk mempersiapkan SDM yang kompeten untuk Industri 4.0. Pelatihan diberikan kepada guru SMK agar mereka bisa mengajarkan keterampilan yang relevan. Kurikulum dibuat bekerja sama dengan perusahaan dan industri. Tujuannya agar lulusan vokasi dan SMK langsung siap bekerja di dunia industri. Indonesia mempersiapkan diri menghadapi bonus demografi pada tahun 2035. Pada saat itu, jumlah tenaga kerja produktif akan lebih banyak. Jika kita tidak mempersiapkan SDM dengan baik, ini bisa mengancam masa depan industri dan ekonomi. Pendidikan dan pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan industri masa depan. Ini penting untuk menjaga dan meningkatkan performa industri Indonesia di era digital.
In reply to First post

Re: DISKUSI

Agnes Yuhestifiani གིས-
Nama: Agnes Yuhestifiani
NPM: 2213031045

Saat ini, dunia tengah memasuki era Revolusi Industri 4.0, di mana teknologi canggih seperti robotika, otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT) menjadi komponen inti dalam berbagai sektor industri. Indonesia dihadapkan pada tuntutan untuk melakukan transformasi besar-besaran dalam bidang industri agar mampu bersaing secara global. Salah satu prioritas utama adalah memastikan bahwa tenaga kerja nasional memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan tuntutan industri yang semakin terdigitalisasi dan terotomatisasi.

Dalam konteks ini, pendidikan vokasional dan sekolah menengah kejuruan (SMK) memegang peranan penting dalam membentuk sumber daya manusia yang siap kerja. Upaya peningkatan kualitas dilakukan melalui pelatihan intensif bagi para pendidik SMK, agar mereka mampu menyampaikan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri modern. Penyusunan kurikulum pun dilakukan secara kolaboratif dengan pelaku usaha dan sektor industri, sehingga lulusan vokasi dan SMK dapat langsung berkontribusi di dunia kerja. Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam menyambut bonus demografi pada tahun 2035, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Tanpa persiapan SDM yang matang, potensi tersebut justru dapat menjadi ancaman bagi keberlangsungan sektor industri dan stabilitas ekonomi. Oleh karena itu, sistem pendidikan dan pelatihan harus terus diselaraskan dengan arah perkembangan industri masa depan, demi menjaga daya saing dan kinerja sektor industri Indonesia di era digital.
In reply to First post

Re: DISKUSI

Rafifa Tu Zakia 2213031044 གིས-
Nama : Rafifa Tu Zakia
NPM : 2213031044
Indonesia Saat ini tengah memasuki era Revolusi Industri 4.0, di mana kemajuan teknologi modern dan otomatisasi menjadi bagian penting dalam berbagai sektor industri. Pendidikan vokasi dan SMK berperan penting dalam menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai melalui pelatihan bagi guru serta penyusunan kurikulum yang melibatkan dunia usaha dan industri. Upaya ini juga menjadi bagian dari persiapan menghadapi bonus demografi tahun 2035, saat penduduk usia produktif akan mendominasi. Tanpa kesiapan SDM yang baik, peluang tersebut bisa berubah menjadi ancaman bagi stabilitas ekonomi dan industri, sehingga penyelarasan pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan industri masa depan menjadi langkah strategis untuk menjaga daya saing Indonesia di era digital.
In reply to First post

Re: DISKUSI

Dinda Purnama གིས-
Nama: Dinda Purnama
NPM: 2213031050

Video berjudul “Indonesia Menyambut Revolusi Industri 4.0” membahas bagaimana Indonesia menghadapi perubahan besar akibat kemajuan teknologi di era industri 4.0. Dalam era ini, otomatisasi, kecerdasan buatan, dan Internet of Things (IoT) menjadi kekuatan utama yang mengubah cara dunia industri bekerja. Video ini menekankan bahwa sumber daya manusia Indonesia harus mampu beradaptasi dengan cepat agar tidak tertinggal dalam persaingan global.

Selain itu, dijelaskan pula bahwa kesiapan SDM menjadi faktor kunci keberhasilan dalam menghadapi transformasi ini. Pemerintah, dunia pendidikan, dan industri perlu bekerja sama dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja, terutama dalam bidang teknologi dan digital. Namun, video ini juga menyoroti tantangan nyata seperti rendahnya kompetensi digital, kurangnya pelatihan berbasis teknologi, dan belum meratanya infrastruktur pendukung. Secara keseluruhan, video ini mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih siap dan berinovasi agar mampu bersaing di era revolusi industri 4.0.
In reply to First post

Re: DISKUSI

FAZA AULIA གིས-
FAZA AULIA
2213031046
Persaingan di pasar dipengaruhi oleh perbedaan strategi dan karakteristik setiap perusahaan. Salah satu bentuk perilaku yang sering muncul adalah kolusi, yang umumnya terjadi pada pasar oligopoli, meskipun bisa juga ditemukan dalam pasar monopoli. Kolusi dibedakan menjadi dua, yaitu kolusi formal dan informal. Kolusi formal terjadi ketika perusahaan membuat perjanjian tertulis yang mengatur hal-hal seperti harga, jumlah produksi, dan pembagian wilayah pasar—seperti yang dilakukan oleh OPEC dalam menetapkan harga serta batas produksi minyak anggotanya. Sementara itu, kolusi informal (tacit collusion) berlangsung tanpa kesepakatan tertulis, melainkan melalui kesepahaman tidak langsung antarperusahaan untuk menjaga kestabilan pasar. Dalam kondisi ini, perusahaan yang menjadi pemimpin pasar menentukan harga dan jumlah produksi yang dianggap paling menguntungkan, sedangkan perusahaan kecil cenderung mengikuti keputusan tersebut agar tetap bertahan dalam persaingan, meskipun mereka memiliki pilihan untuk menentukan harga sendiri dengan risiko kehilangan posisi di pasar.
In reply to First post

Re: DISKUSI

Nazwa Bunga Lestari གིས-
Nama: Nazwa Bunga Lestari
NPM: 2213031040

Dalam video YouTube CNBC Indonesia yang berjudul “Indonesia Menyambut Revolusi Industri 4.0” dijelaskan bahwa Indonesia sedang mempersiapkan diri menghadapi era baru yang dipenuhi oleh kemajuan teknologi seperti otomatisasi, kecerdasan buatan, dan digitalisasi di berbagai sektor. Pemerintah juga berupaya meningkatkan keterampilan sumber daya manusia agar mampu bersaing di tengah perubahan besar ini. Menurut saya, video tersebut sangat menarik karena memberikan pemahaman bahwa Revolusi Industri 4.0 bukan lagi sesuatu yang akan datang, melainkan sudah terjadi dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Respon saya terhadap video ini adalah saya merasa penting untuk tidak hanya menjadi penonton dalam perubahan teknologi, tetapi juga berperan aktif di dalamnya. Saya harus terus belajar, mengembangkan kemampuan digital, serta beradaptasi dengan perkembangan zaman agar dapat menghadapi tantangan masa depan. Saya juga sependapat dengan pandangan dalam video bahwa kesiapan sumber daya manusia menjadi faktor utama. Jika pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dapat bekerja sama dengan baik, saya yakin Indonesia mampu memanfaatkan Revolusi Industri 4.0 untuk mencapai kemajuan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
In reply to First post

Re: DISKUSI

Dwi Intan Ramadhani གིས-
Nama: Dwi Intan Rahmadani
NPM: 2213031048
Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan hadirnya robot, otomatisasi, kecerdasan buatan, dan Internet of Things (IoT) menuntut Indonesia melakukan transformasi besar di sektor industri. Salah satu langkah penting adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi tersebut. Pendidikan vokasi dan SMK menjadi kunci dalam menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, dengan cara memperbarui kurikulum melalui kerja sama dengan dunia industri serta memberikan pelatihan kepada guru agar mampu mengajarkan keterampilan yang relevan. Upaya ini juga berkaitan dengan antisipasi bonus demografi pada 2035, ketika jumlah penduduk produktif meningkat. Tanpa persiapan SDM yang memadai, kondisi ini dapat menghambat kemajuan ekonomi dan industri nasional. Oleh karena itu, sistem pendidikan dan pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan industri masa depan agar Indonesia mampu mempertahankan daya saingnya di era digital.