e-journal

e-journal

Number of replies: 12
In reply to First post

Re: e-journal

MAYKE RIANSYAH གིས-
Nama : Mayke Riansyah
NPM : 2413031047
Kelas : 2024 B

Respon saya terhadap jurnal tersebut terkait isi esensinya sebagai berikut.

Jurnal ini membahas bagaimana perusahaan dapat lebih efektif melaporkan kontribusinya terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) dengan menyelaraskan dua panduan utama pelaporan keberlanjutan, yaitu GRI dan IIRC. Penulis mengembangkan alignment framework dan pendekatan enam langkah untuk membantu perusahaan menghubungkan panduan-panduan tersebut ke dalam empat aspek utama tata kelola keberlanjutan: penilaian keberlanjutan, strategi, perspektif dampak, serta sistem akuntansi dan pengendalian manajemen.

Melalui studi literatur, wawancara, dan studi kasus pada empat perusahaan telekomunikasi, hasilnya menunjukkan bahwa penyelarasan antara GRI dan IIRC meningkatkan kejelasan, keterukuran, serta transparansi laporan SDGs. Pendekatan ini membantu perusahaan tidak hanya menyatakan komitmen terhadap SDGs, tetapi juga mengkuantifikasi dampak nyata dari kegiatan bisnisnya.

Secara teoretis, penelitian ini berakar pada teori pemangku kepentingan, legitimasi, dan signalling, yang menjelaskan pentingnya pelaporan SDGs untuk membangun kepercayaan publik dan reputasi. Namun, penelitian ini masih terbatas pada sektor telekomunikasi dan fokus pada dua tantangan utama pengukuran dan kuantisasi sehingga penerapannya di sektor lain memerlukan penyesuaian.

Secara praktis, artikel ini menawarkan pedoman yang bermanfaat bagi perusahaan untuk mengintegrasikan pelaporan SDGs ke dalam strategi dan sistem manajemen mereka. Meski demikian, risiko greenwashing tetap ada jika penyelarasan hanya dilakukan secara formal tanpa didukung verifikasi dan komitmen nyata terhadap keberlanjutan.
In reply to First post

Re: e-journal

Vina Rahmadani གིས-
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
izin memperkenalkan diri
nama: vina rahmadani
npm: 2413031067

Setelah membaca jurnal “Enhancing the Value of Corporate Sustainability: An Approach for Aligning Multiple SDGs Guides on Reporting”, saya memahami bahwa penelitian ini menyoroti pentingnya keselarasan dalam pelaporan keberlanjutan. Penulis menjelaskan bahwa banyak perusahaan menghadapi tantangan karena adanya berbagai panduan SDGs yang berbeda, sehingga laporan menjadi tidak konsisten dan sulit dibandingkan. Jurnal ini menawarkan pendekatan integratif untuk menyelaraskan beberapa panduan SDGs, agar pelaporan menjadi lebih terstruktur, relevan, dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Menurut saya, konsep ini sangat penting karena dapat membantu perusahaan menyajikan laporan keberlanjutan yang lebih akurat dan kredibel, bukan sekadar memenuhi tuntutan formalitas. Namun, penerapannya memerlukan kapasitas manajerial yang kuat, sistem data yang terintegrasi, serta komitmen jangka panjang dari perusahaan. Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana pelaporan SDGs dapat ditingkatkan agar lebih bermakna dan berdampak nyata.
In reply to First post

Re: e-journal

Anindia Maharani གིས-
Assalamu'alaikum wr.wb
Nama : Anindia Maharani
Npm : 2413031042

Jurnal "Accounting Theory: Concept and Importance" ini pada dasarnya ingin menjelaskan apa itu teori akuntansi dan kenapa teori ini penting. Para penulis, Dr. Mangu Ram dan Dr. Rahul Tapria, memulai dengan mengatakan bahwa akuntansi itu seperti bahasa bisnis. Nah, teori akuntansi ini adalah aturan-aturan dan konsep-konsep yang mendasari bahasa tersebut.
Teori akuntansi ini membantu kita untuk memahami kenapa akuntan melakukan sesuatu dengan cara tertentu, dan juga membantu kita untuk mengembangkan cara-cara baru yang lebih baik. Jurnal ini juga membahas berbagai macam hal tentang teori akuntansi, seperti apa saja karakteristiknya, manfaatnya, strukturnya, dan jenis-jenisnya.

Salah satu hal yang menarik adalah bagaimana teori akuntansi bisa membantu kita dalam mengambil keputusan yang lebih baik. Dengan memahami teori akuntansi, kita bisa lebih logis dalam membuat keputusan dan bisa menghindari kebingungan.
Tapi, jurnal ini juga mengakui bahwa teori akuntansi punya keterbatasan. Teori akuntansi bisa dipengaruhi oleh budaya, hukum, dan kebijakan pemerintah. Selain itu, terkadang ada teori yang saling bertentangan, sehingga membuat kita bingung mana yang harus diikuti.

Pada akhirnya, jurnal ini menyimpulkan bahwa meskipun teori akuntansi punya keterbatasan, teori ini tetap penting untuk dipelajari. Teori akuntansi bisa membantu kita untuk memahami praktik akuntansi dan untuk membuat keputusan yang lebih baik.
In reply to First post

Re: e-journal

Nina Oktaviana གིས-
Nama : Nina Oktaviana
NPM : 2413031057

Esensi Jurnal “Pelaporan Keberlanjutan dan SDGs” (Reporting on SDGs)

Selama dua puluh tahun terakhir, isu mengenai keberlanjutan kian mendapatkan perhatian yang signifikan di seluruh dunia. Kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara elemen ekonomi, sosial, dan lingkungan telah mendorong berbagai perusahaan untuk tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga memperhitungkan dampak dari aktivitas mereka terhadap masyarakat dan planet kita. Inilah dasar dari pengembangan berbagai kerangka kerja pelaporan keberlanjutan yang semakin dirumuskan seiring waktu.

Jurnal ini menekankan bahwa pelaporan keberlanjutan kini menjadi instrumen krusial bagi perusahaan untuk mengekspresikan komitmen mereka terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh PBB. SDGs terdiri dari 17 tujuan global yang mencakup pengentasan kemiskinan, pendidikan yang berkualitas, kesetaraan gender, akses energi bersih, serta konservasi ekosistem darat dan laut. Dengan melaporkan SDGs, perusahaan diperkirakan dapat memperlihatkan sumbangan langsung mereka dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Di sisi lain, keberadaan berbagai panduan pelaporan dari organisasi internasional seperti Global Reporting Initiative (GRI) dan International Integrated Reporting Council (IIRC) juga memberikan dukungan bagi perusahaan dalam merumuskan laporan keberlanjutan yang lebih terencana dan menyeluruh. Panduan ini menawarkan arahan bagi perusahaan untuk menilai, mengkaji, dan menyajikan kinerja keberlanjutan mereka secara jelas kepada para pemangku kepentingan, termasuk para investor, pemerintah, dan masyarakat.

Namun, jurnal ini juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi dalam menyelaraskan berbagai panduan pelaporan SDGs yang tersedia. Setiap kerangka punya struktur, indikator, dan fokus yang sering kali tidak serupa, sehingga banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan pelaporan mereka agar selaras dengan semua standar yang ada. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pendekatan penyelarasan struktural dan metodologis agar perusahaan dapat menggabungkan berbagai panduan pelaporan SDGs dengan lebih efisien.

Pendekatan tersebut dirancang agar dapat diterapkan kembali oleh perusahaan dari berbagai bidang, sehingga mereka dapat lebih mudah menyusun laporan keberlanjutan yang teratur dan bermakna. Dalam analisis makalah ini, penulis menilai empat perusahaan telekomunikasi yang berkomitmen untuk melaksanakan SDGs. Analisis menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut masih menghadapi kesulitan dalam melaporkan hasil SDGs dengan cara yang terukur, namun upaya penyelarasan antara panduan GRI dan IIRC mampu memberikan hasil yang positif.

Proses penyelarasan dilakukan dengan memanfaatkan kerangka kerja yang terintegrasi, menggabungkan aspek finansial dan non-finansial, sehingga laporan yang dihasilkan bukan hanya mencerminkan keadaan ekonomi perusahaan, tetapi juga dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan. Dengan pendekatan ini, pelaporan SDGs dapat menjadi lebih berarti dan bermanfaat bagi pengambil keputusan, pemegang saham, serta masyarakat secara keseluruhan.

Akhir kata, jurnal ini menyimpulkan bahwa penyelarasan antara panduan pelaporan GRI dan IIRC sangat penting untuk membantu perusahaan mengatasi kerumitan dalam pelaporan SDGs yang terus berkembang. Melalui penerapan pendekatan penyelarasan yang solid, perusahaan dapat memperbaiki efektivitas pelaporan, meningkatkan keandalan data keberlanjutan, serta menunjukkan komitmen nyata mereka terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat global.
In reply to First post

Re: e-journal

Rizky Widyaningrum གིས-
Nama: Rizky Widyaningrum
NPM: 2413031060

Jurnal “Accounting Theory: Concept and Importance” karya Dr. Mangu Ram dan Dr. Rahul Tapria (2019) membahas tentang apa itu teori akuntansi dan mengapa teori ini penting dalam dunia bisnis. Teori akuntansi dijelaskan sebagai kumpulan prinsip dan pemikiran logis yang membantu menjelaskan serta membimbing cara akuntansi dilakukan agar lebih teratur dan masuk akal. Dengan memahami teori akuntansi, para akuntan bisa membuat keputusan yang lebih baik, bekerja lebih efisien, dan menyajikan laporan keuangan yang lebih jelas serta konsisten. 

Dalam jurnal ini dijelaskan juga bahwa teori akuntansi terdiri dari tujuan laporan keuangan, asumsi dasar, konsep dan prinsip akuntansi, serta teknik yang digunakan dalam praktik. Penulis membagi teori akuntansi menjadi tiga jenis, yaitu teori klasik yang menjelaskan mengapa suatu praktik dilakukan, teori interpretasional yang memberi makna pada praktik tersebut, dan teori decision-usefulness yang menekankan pentingnya informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan. Meskipun teori akuntansi memiliki banyak manfaat, penerapannya sering berbeda di setiap negara karena adanya perbedaan hukum, kebiasaan, dan kondisi ekonomi. Pada akhirnya, penulis menyimpulkan bahwa walaupun tidak ada teori yang sempurna, teori akuntansi tetap penting karena menjadi dasar dan panduan bagi akuntan dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia bisnis.
In reply to First post

Re: e-journal

Olivia Rahma Dani གིས-
Nama : Olivia Rahma Dani
Npm : 2413031039

Jurnal “Accounting Theory: Concept and Importance membahas Berbagai teori digunakan untuk memahami praktik keberlanjutan korporasi, antara lain teori pemangku kepentingan, teori sinyal, teori legitimasi, dan teori kelembagaan. Teori-teori tersebut menjelaskan bagaimana perusahaan berinteraksi dengan pemangku kepentingan, mengurangi asimetri informasi melalui pelaporan keberlanjutan, memperoleh legitimasi sosial, serta meniru praktik umum industri dalam upaya mempertahankan citra positif. Namun, penelitian menunjukkan bahwa banyak laporan keberlanjutan masih belum seimbang karena perusahaan cenderung menonjolkan kontribusi positif terhadap SDGs dan mengabaikan kelemahan mereka. Oleh karena itu, diperlukan standar, regulasi, dan verifikasi pihak ketiga agar pelaporan keberlanjutan menjadi lebih transparan dan akurat. Dalam konteks SDGs, PBB menetapkan 17 tujuan global yang menuntut peran aktif sektor swasta melalui inovasi, kemitraan, dan tanggung jawab sosial. Meskipun banyak perusahaan mengaku berkomitmen terhadap SDGs, hanya sebagian kecil yang memiliki target terukur dan melaporkan kemajuan secara konsisten. Untuk membantu perusahaan, lembaga seperti GRI dan IIRC menyediakan panduan seperti SDG Compass dan SDG Disclosures agar perusahaan dapat mengintegrasikan SDGs ke dalam strategi bisnis serta pelaporan keberlanjutan secara lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan investor.
In reply to First post

Re: e-journal

Nuzulliana 2413031064 གིས-
Nama: Nuzulliana
Kelas: 2413031064

Jurnal “Enhancing the Value of Corporate Sustainability: An Approach for Aligning Multiple SDGs Guides on Reporting” membahas peningkatan efektivitas pelaporan keberlanjutan melalui penyelarasan panduan Sustainable Development Goals (SDGs) dari Global Reporting Initiative (GRI) dan International Integrated Reporting Council (IIRC). Penelitian ini menyoroti tantangan perusahaan dalam memanfaatkan panduan SDGs secara optimal karena perbedaan fokus antarlembaga. Untuk itu, penulis mengusulkan kerangka dan pendekatan penyelarasan agar kedua panduan dapat diintegrasikan guna meningkatkan kinerja pelaporan dan pencapaian SDGs.

Berdasarkan studi kasus pada empat perusahaan telekomunikasi, hasilnya menunjukkan bahwa metode ini mampu memperkuat transparansi, konsistensi, dan relevansi laporan keberlanjutan. Jurnal ini menegaskan bahwa pelaporan keberlanjutan merupakan bagian dari strategi bisnis yang terintegrasi, bukan sekadar kewajiban administratif. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan kontribusi penting dengan menawarkan solusi praktis bagi perusahaan dalam menyelaraskan standar pelaporan global untuk meningkatkan nilai strategis keberlanjutan.
In reply to First post

Re: e-journal

Arshella Cahya Yuniarti གིས-
Nama: Arshella Cahya Yuniarti
NPM: 2413031058

Jurnal “Pelaporan Keberlanjutan dan SDGs” menjelaskan bahwa dalam dua dekade terakhir, isu keberlanjutan semakin penting bagi dunia usaha. Perusahaan kini tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan dari aktivitas mereka. Pelaporan keberlanjutan menjadi sarana utama untuk menunjukkan kontribusi terhadap 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, seperti pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, dan pelestarian lingkungan.
Jurnal ini menyoroti peran panduan pelaporan internasional, seperti Global Reporting Initiative (GRI) dan International Integrated Reporting Council (IIRC), yang membantu perusahaan menilai dan melaporkan kinerja keberlanjutan mereka secara transparan. Namun, perbedaan struktur dan indikator antar panduan membuat perusahaan sering kesulitan menyesuaikan laporan mereka.
Penelitian ini menawarkan pendekatan penyelarasan antara GRI dan IIRC agar pelaporan SDGs menjadi lebih efisien dan bermakna. Studi pada empat perusahaan telekomunikasi menunjukkan bahwa meskipun masih ada kendala dalam mengukur hasil SDGs, penyelarasan kedua panduan tersebut mampu memperbaiki kualitas laporan.

Kesimpulannya, harmonisasi panduan GRI dan IIRC dapat meningkatkan efektivitas serta kredibilitas pelaporan keberlanjutan, sekaligus memperkuat komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan secara global.
In reply to First post

Re: e-journal

Murni Solekha གིས-
Nama: Murni Solekha
NPM: 2413031061

Jurnal "Accounting Theory: Concept and Importance" mengusulkan pendekatan sistematis untuk menyelaraskan dua kerangka pelaporan keberlanjutan utama, yaitu Global Reporting Initiative (GRI) dan International Integrated Reporting Council (IIRC), agar perusahaan dapat melaporkan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) secara lebih efektif, relevan, dan transparan. Pendekatan ini membantu mengatasi perbedaan interpretasi antar standar serta menempatkan pelaporan SDGs sebagai bagian integral dari strategi dan pengelolaan keberlanjutan perusahaan. Dengan demikian, artikel ini memberikan kerangka dan metodologi praktis yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas, efektivitas, dan akuntabilitas pelaporan keberlanjutan sekaligus memperkuat peran perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan global.
In reply to First post

Re: e-journal

Adzra Ati'iqah གིས-
NAMA : ADZRA ATI'IQAH
NPM : 2413031056

Menurut saya, jurnal ini memberikan wawasan yang sangat menarik mengenai bagaimana perusahaan dapat menyelaraskan berbagai panduan pelaporan keberlanjutan terutama antara GRI dan IIRC agar kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi lebih efektif. Saya merasa penelitian ini relevan dengan kondisi saat ini, di mana banyak perusahaan telah berkomitmen pada SDGs tetapi masih menghadapi kesulitan dalam pelaporan dan pengukuran dampak yang nyata. Penekanan pada “alignment framework” yang sistematis membuat saya menyadari pentingnya konsistensi dan transparansi dalam pelaporan keberlanjutan.

Saya juga tertarik dengan penggunaan studi kasus pada perusahaan sektor telekomunikasi. Dari situ terlihat bahwa meskipun berada di sektor yang sama, cara mereka menafsirkan dan menerapkan SDGs bisa berbeda tergantung strategi dan konteks masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan keberlanjutan tidak bisa diseragamkan, tetapi perlu disesuaikan dengan karakteristik perusahaan.
In reply to First post

Re: e-journal

Maya Khoyrotun Nisa གིས-
Nama : Maya Khoyrotun Nisa
NPM : 2413031045
Kelas : 2024 B

Jurnal ini membahas perkembangan pelaporan keberlanjutan perusahaan dengan fokus pada harmonisasi berbagai panduan SDGs yang diterbitkan oleh GRI dan IIRC. Pelaporan keberlanjutan kini semakin penting untuk menunjukkan komitmen perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), melalui pengungkapan informasi ekonomi, sosial, dan lingkungan secara transparan, konsisten, dan dapat dibandingkan. Jurnal ini mengusulkan pendekatan sistematis untuk menyelaraskan panduan SDGs guna mengatasi tantangan pelaporan yang dinamis dan beragam kebutuhan perusahaan. Studi kasus perusahaan telekomunikasi menunjukkan adanya variasi dalam interpretasi dan penerapan SDGs, namun dengan pendekatan yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan kinerja pelaporan keberlanjutan mereka.
Menurut saya, jurnal ini menegaskan bahwa pelaporan keberlanjutan bukan sekadar kewajiban administratif tapi bagian strategis yang harus diintegrasikan dengan visi dan operasional perusahaan. Hal ini tentu membutuhkan komitmen nyata dan kejelian dalam memilih standar pelaporan yang sesuai dengan konteks dan tujuan bisnis masing-masing. Pendekatan interdisipliner yang menggabungkan aspek sosial, ekonomi, dan organisasi menjadi kunci keberhasilan pelaporan. Jurnal ini memberikan gambaran yang cukup komprehensif dan memberikan panduan yang jelas untuk perusahaan yang ingin meningkatkan kualitas laporan keberlanjutan mereka di tengah tantangan yang terus berkembang.
In reply to First post

Re: e-journal

Fadhilah Izdihar གིས-
Nama : Fadhilah Izdihar
NPM : 2413031068
Kelas : 2024B
Jurnal ini menjelaskan bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kualitas pelaporan kontribusi mereka terhadap SDGs dengan menyelaraskan dua panduan utama, yaitu GRI dan IIRC. Penulis menawarkan alignment framework dan pendekatan enam langkah untuk menghubungkan kedua panduan tersebut dengan empat aspek tata kelola keberlanjutan: penilaian keberlanjutan, strategi, perspektif dampak, serta sistem akuntansi dan pengendalian.

Berdasarkan literatur, wawancara, dan studi kasus empat perusahaan telekomunikasi, hasilnya menunjukkan bahwa penyelarasan GRI–IIRC membuat laporan SDGs lebih jelas, terukur, dan transparan. Pendekatan ini membantu perusahaan tidak hanya menyatakan komitmen, tetapi juga menunjukkan dampak konkret dari kegiatan bisnis.

Penelitian ini menggunakan teori pemangku kepentingan, legitimasi, dan signalling untuk menjelaskan mengapa pelaporan SDGs penting bagi kepercayaan dan reputasi perusahaan. Namun, temuan masih terbatas pada sektor telekomunikasi dan tantangan pengukuran, sehingga perlu penyesuaian jika diterapkan pada sektor lain.

Secara praktis, artikel ini memberi panduan bagi perusahaan untuk mengintegrasikan pelaporan SDGs ke dalam strategi dan sistem manajemen mereka. Meski begitu, potensi greenwashing tetap ada jika penyelarasan tidak dibarengi komitmen dan verifikasi yang memadai.