ACTIVITY: RESUME

ACTIVITY: RESUME

Number of replies: 30

Buatlah resume singkat esensi isi jurnal di atas, maksimal 250 kata.

In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Nina Oktaviana གིས-
Assalamu'alaikum wr wb
Nama : Nina Oktaviania
NPM : 2413031057

Resume jurnal

Dalam kajian yang dilakukan oleh Akgün, teridentifikasi sejumlah kekurangan dalam kerangka konseptual laporan keuangan. Kekurangan ini berasal dari perspektif teori dan praktik, serta berdampak langsung pada mutu dan manfaat dari laporan keuangan itu sendiri. Penulis menekankan bahwa meskipun kerangka konseptual dimaksudkan sebagai pedoman umum, pelaksanaannya sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan yang menghalangi pencapaian tujuannya—yaitu memproduksi laporan yang relevan, dapat dipercaya, dan bisa dibandingkan. Secara umum, kekurangan ini dapat dikategorikan dalam beberapa aspek berikut:

Kekurangan dalam Definisi Elemen Laporan Keuangan
Beberapa sumber menunjukkan adanya perbedaan pemahaman mengenai konsep aset, kewajiban, dan ekuitas. Definisi yang bersifat abstrak cenderung sulit untuk diterapkan secara praktis, terutama dalam konteks instrumen keuangan yang rumit dan modern. Hal ini mengakibatkan ketidakseragaman dalam pelaporan serta mengurangi komparabilitas.

Masalah Pengukuran
Salah satu isu paling signifikan dalam kerangka konseptual berkaitan dengan pilihan metode pengukuran. Historical cost dianggap lebih mudah untuk diverifikasi, tetapi kurang relevan. Sebaliknya, fair value lebih banyak relevansinya tetapi rentan terhadap subyektivitas serta fluktuasi pasar. Beberapa literatur menggarisbawahi bahwa terdapat trade-off antara relevansi dan keandalan, sehingga tidak ada satu metode yang sepenuhnya ideal.

Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan
Kerangka konseptual menggarisbawahi kualitas-kualitas mendasar (relevansi dan representasi yang akurat) serta kualitas tambahan (dapat dibandingkan, dapat diverifikasi, tepat waktu, dan mudah dimengerti). Namun, saat menerapkannya, kualitas-kualitas ini sering kali saling bertentangan. Sebagai contoh, data yang sangat relevan sering kali sulit untuk diverifikasi, sementara informasi yang mudah diverifikasi mungkin kehilangan relevansinya.

Kendala Cost-Benefit
Literatur menekankan bahwa pelaksanaan kerangka konseptual sering terkendala oleh tingginya biaya pembuatan laporan yang tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh pengguna. Hal ini menjadi kendala yang signifikan, terutama bagi usaha kecil dan menengah.

Kendala Institusi dan Konteks
Berbagai faktor seperti regulasi lokal, budaya dalam akuntansi, kapasitas sumber daya, dan ketersediaan data menjadi penghambat dalam penerapan kerangka konseptual secara konsisten. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun IFRS memiliki tujuan global, pelaksanaannya tetap dipengaruhi oleh kondisi masing-masing negara.

Kekurangan dalam Literatur
Kebanyakan penelitian masih terfokus pada US GAAP, sementara kajian mengenai IFRS tergolong sedikit. Padahal, IFRS telah diadopsi secara luas di berbagai negara, sehingga penting untuk melakukan studi tentang batasannya dalam beragam konteks.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

ALZIRAH SABRINA གིས-
Assalamu’alaikum bu
Nama: Alzirah Sabrina
Npm: 2413031049

Jurnal karya Ali İhsan Akgün berjudul “Restrictions in the Conceptual Framework for Financial Reporting: A Review of the Literature” membahas keterbatasan dalam Conceptual Framework for Financial Reporting (CFW) yang dikembangkan FASB dan IASB. CFW pada dasarnya bertujuan menyediakan dasar yang konsisten untuk penyusunan standar akuntansi serta memberikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi investor, kreditur, dan pihak eksternal lainnya dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Namun, studi literatur menunjukkan bahwa meskipun kerangka ini dianggap sebagai “konstitusi” akuntansi, tetap terdapat sejumlah batasan yang memengaruhi kualitas laporan keuangan. Beberapa keterbatasan yang dibahas antara lain keterbandingan antarperusahaan, penggunaan nilai historis dalam pengukuran aset dan kewajiban, kebijakan akuntansi, estimasi akuntansi, risiko kesalahan dan kecurangan, serta konservatisme. Faktor-faktor tersebut berpotensi menimbulkan bias, mengurangi relevansi, atau menyulitkan analisis laporan keuangan secara objektif.

Penulis juga menekankan bahwa laporan keuangan tidak mampu memberikan semua informasi yang dibutuhkan pengguna, sehingga informasi tambahan dari faktor ekonomi dan industri tetap harus dipertimbangkan. Dengan demikian, meskipun CFW berfungsi sebagai pedoman penting dalam harmonisasi standar akuntansi global, penerapannya masih menghadapi tantangan.

Kesimpulannya, pemahaman atas keterbatasan CFW sangat penting bagi penyusun standar, regulator, akademisi, maupun praktisi agar laporan keuangan tidak hanya memenuhi aturan formal, tetapi juga benar-benar bermanfaat. Jurnal ini mendorong adanya penelitian lebih lanjut guna memperbaiki kelemahan kerangka konseptual dan meningkatkan transparansi serta kualitas pelaporan keuangan di tingkat internasional.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Nuzulliana 2413031064 གིས-

Nama: Nuzulliana

NPM: 2413031064

Jurnal ini membahas keterbatasan dan pembatasan dalam kerangka konseptual pelaporan keuangan (Conceptual Framework - CFW) yang dikembangkan oleh IASB dan FASB. Fokus utama penelitian ini adalah mengkaji literatur terkait batasan-batasan dalam CFW yang membimbing penyusunan standar akuntansi dan pelaporan keuangan, terutama terkait harmonisasi standar pelaporan keuangan global lewat IFRS dan US GAAP.

Poin-poin utama jurnal ini meliputi:

- CFW bertujuan menyediakan prinsip umum dan konsep dasar untuk pengembangan standar pelaporan yang konsisten dan berguna bagi pengguna laporan keuangan seperti investor dan kreditor.

- Ada pembatasan alami dalam CFW, seperti ketidakmampuan laporan keuangan menggunakan nilai wajar secara penuh dan keterbatasan penggunaan historical cost.

- Isu komparabilitas laporan keuangan muncul karena perbedaan metode akuntansi, estimasi, dan kebijakan yang digunakan perusahaan.

- Akuntansi politik, estimasi akuntansi, kesalahan, dan kecurangan juga menjadi pembatas yang memengaruhi keandalan informasi keuangan.

- Prinsip kehati-hatian (conservatism) menjadi aspek yang kontroversial karena dapat menyebabkan bias dalam pelaporan.

- Meskipun CFW berfungsi sebagai dasar pedoman standar, masih ada ketidaksesuaian antara kerangka teoritis dan penerapan praktis, serta adanya perbedaan budaya akuntansi antar negara.

- Studi menyarankan evaluasi berkelanjutan terhadap pembatasan CFW dan harmonisasi yang lebih baik agar informasi pelaporan keuangan semakin kredibel dan relevan.

Kesimpulannya, meskipun CFW merupakan alat penting bagi pengembangan standar pelaporan keuangan, ia memiliki batasan yang perlu dipahami oleh pengguna laporan dan pembuat standar. Penelitian ini mengajak untuk lebih memperhatikan pembatasan ini dalam analisis laporan keuangan dan mengembangkan kerangka yang semakin kuat dalam mendukung standar keuangan yang berlaku global.

 

In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Anindia Maharani གིས-
Nama : Anindia Maharani
Npm : 2413031042

Jurnal ini ngebahas tentang apa aja yang jadi batasan dalam Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (CFW). Jadi, intinya ini tinjauan literatur gitu. Globalisasi bikin standar laporan keuangan itu pengen disamain, makanya FASB (dari Amerika) sama IASB kerja sama buat bikin standar akuntansi yang sama. salah satu proyeknya itu adalah CFW ini.

Tujuan dari penelitian ini buat ngeliat literatur yang ngebahas batasan-batasan dalam CFW itu sendiri. CFW ini penting banget buat kita ngerti kualitas sama tujuan dari laporan keuangan, soalnya di situ kita bisa ngeliat karakteristik dasar informasi akuntansi keuangan sama batasannya. yang menarik, penelitian ini nemuin kalo kebanyakan riset itu fokusnya ke US GAAP, sementara riset tentang batasan CFW buat laporan keuangan yang pake IFRS itu masih dikit banget.

Beberapa batasan yang diidentifikasi dalam CFW itu kayak masalah perbandingan informasi keuangan, penggunaan harga perolehan (historical cost), kebijakan akuntansi, estimasi akuntansi, kesalahan sama kecurangan akuntansi, sama prinsip konservatisme. Batasan-batasan ini bisa ngaruh ke analisis sama interpretasi laporan keuangan. Makanya, penelitian ini nyaranin supaya revisi CFW itu harus bisa ngasih panduan yang jelas tentang konsep pelaporan keuangan buat ngatasi batasan-batasan ini dan ningkatin kualitas laporan keuangan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Murni Solekha གིས-
Assalamualaikum Wr.Wb
Nama: Murni Solekha
NPM: 2413031061

Jurnal “Restrictions in the Conceptual Framework for Financial Reporting: A Review of the Literature” karya Ali İhsan Akgün (2020), membahas mengenai keterbatasan dalam kerangka konseptual pelaporan keuangan (Conceptual Framework for Financial Reporting/CFW) yang dikembangkan oleh IASB dan FASB. Globalisasi mendorong harmonisasi standar akuntansi internasional, sehingga kedua lembaga tersebut bekerja sama membentuk kerangka konseptual bersama. CFW berfungsi sebagai “konstitusi” yang menetapkan prinsip dasar dalam pengembangan standar akuntansi serta pedoman bagi penyusunan laporan keuangan.
Namun, meskipun tujuan utamanya adalah memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan investor, kreditur, dan pihak lain, CFW memiliki beberapa keterbatasan yang berdampak pada kualitas pelaporan. Keterbatasan tersebut meliputi:
1. Comparability – laporan keuangan sulit benar-benar dapat diperbandingkan karena adanya perbedaan metode akuntansi, estimasi, dan kebijakan antarperusahaan maupun antarnegara.
2. Historical cost – penggunaan biaya historis sering dianggap kurang relevan dibandingkan nilai wajar, terutama di masa inflasi.
3. Accounting politics (policies) – perbedaan kebijakan akuntansi dan penggunaan judgment manajerial dapat memengaruhi reliabilitas informasi.
4. Accounting estimates – ketidakpastian dalam estimasi akuntansi menimbulkan risiko kesalahan.
5. Accounting error and frauds – kesalahan dan kecurangan mengurangi keandalan laporan.
6. Conservatism – meski dapat menekan perilaku oportunistik manajer, konservatisme akuntansi bisa menimbulkan bias dan understatement terhadap kinerja maupun posisi keuangan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Olivia Rahma Dani གིས-
Nama: Olivia Rahma Dani
Npm: 2413031039

Jurnal tersebut membahas tentang Kerangka Konseptual untuk Pelaporan Keuangan (CFW) adalah panduan penting dalam pembuatan standar akuntansi dan penyampaian informasi keuangan. Tujuan utama dari CFW adalah untuk menyajikan informasi keuangan yang relevan, akurat, dan bermanfaat bagi para investor, kreditor, serta pihak berkepentingan lainnya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. CFW dirumuskan oleh lembaga internasional seperti International Accounting Standards Board (IASB) dan Financial Accounting Standards Board (FASB) untuk menyelaraskan prinsip-prinsip akuntansi melalui konvergensi IFRS dan US GAAP. Kerangka ini berfungsi sebagai "konstitusi" untuk pelaporan keuangan dengan menetapkan prinsip dasar, mendefinisikan elemen laporan keuangan (seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban), serta kriteria untuk pengakuan dan pengukuran.

Secara historis, pengembangan CFW dimulai di Amerika Serikat pada tahun 1936 oleh American Accounting Association (AAA) dan terus berlanjut hingga dimulainya proyek kolaborasi antara IASB dan FASB pada tahun 2004. Namun, meskipun manfaatnya telah banyak diteliti, studi mengenai keterbatasan CFW masih sangat sedikit. Beberapa kekurangan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi masalah konservatisme akuntansi, perbedaan budaya dan hukum dari negara ke negara, serta ketidakmampuan laporan keuangan secara umum untuk memberikan semua informasi yang diperlukan oleh pengguna.

CFW tidak hanya penting bagi penyusun standar, tetapi juga bagi pengguna laporan keuangan untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang diterapkan dalam pelaporan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian pustaka yang sistematis untuk menilai kontribusi dan batasan dari CFW dalam pelaporan keuangan. Penulis menyimpulkan bahwa CFW perlu terus diperbarui agar dapat memenuhi kebutuhan global dan menghasilkan laporan keuangan yang jelas, konsisten, serta dapat dibandingkan antar perusahaan yang berada di berbagai wilayah hukum.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Adzra Ati'iqah གིས-
Assalamualaikum bu
nama : Adzra Ati'iqah
npm 2413031056

Tujuan penelitian ini adalah meninjau literatur mengenai keterbatasan dalam Conceptual Framework for Financial Reporting (CFW). Globalisasi mendorong harmonisasi standar pelaporan keuangan, sehingga FASB dan IASB bekerja sama menyusun satu set standar akuntansi. Salah satu proyek utama adalah pembentukan kerangka konseptual bersama (CFW).
CFW pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat. Upaya resmi dimulai dengan Tentative Statement of Accounting Principles (AAA, 1936) sebagai panduan bagi SEC terkait akuntansi biaya historis. Perkembangan selanjutnya ditandai laporan AAA (1966) yang menekankan pendekatan decision usefulness dan laporan Trueblood Committee (AICPA, 1973). FASB kemudian menerbitkan tujuh Concepts Statements (1978–2000), sementara IASC menerbitkan kerangka kerjanya pada 1989 dengan merujuk pada FASB.
Pada 2004, IASB dan FASB meluncurkan proyek konvergensi untuk merevisi CFW agar berbasis prinsip. Proyek ini menghasilkan dokumen penting seperti Preliminary Views (2006), Discussion Paper (2006), Exposure Draft (2008), serta revisi tujuan dan karakteristik kualitatif (2010). Sejak 2012, IASB melanjutkan proyek secara mandiri melalui Discussion Paper DP/2013/1.
Secara keseluruhan, lima lembaga utama berperan dalam pengembangan CFW, yaitu AAA, SEC, FASB, IASB, dan EAA FRSC.
Dalam kerangka konseptual, informasi yang berguna didefinisikan sebagai informasi yang membantu pengguna menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan. Oleh karena itu, CFW menjadi dasar penting dalam pengembangan standar akuntansi yang konsisten. FASB memandang CFW sebagai instrumen untuk membentuk standar, sedangkan IASB menekankannya sebagai panduan ketika tidak ada standar akuntansi yang spesifik. Secara keseluruhan, CFW berfungsi seperti “konstitusi” yang menetapkan prinsip umum pelaporan keuangan, meningkatkan keterbandingan antar laporan, dan memperkuat kepercayaan pengguna terhadap informasi akuntansi.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Rizky Widyaningrum གིས-
Assalamualaikum wr,wb
Nama: Rizky Widyaningrum
NPM: 2413031060

Dari jurnal “Restrictions in The Conceptual Framework for Financial Reporting: A Review of The Literature” membahas mengenai kerangka konseptual (Conseptual Framework/ CFW) untuk pelaporan keuangan dibuat untuk menyamakan aturan akuntansi di seluruh dunia, karena adanya pengaruh globalisasi. FASB dan IASB bekerja sama menyusun kerangka ini agar laporan keuangan memiliki dasar yang jelas dan bisa dipahami oleh investor, kreditur, pemberi pinjaman, maupun pihak lain dalam pengambilan keputusan ekonomi. Kerangka ini berfungsi sebagai pedoman penting, tetap dalam praktiknya tetap memiliki beberapa keterbatasan.
FASB (Financial Accounting Standards Board) adalah lembaga independent di Amerika Serikat yang bertugas membuat dan mengembangkan standar akuntansi, yaitu US GAAP (Generally Accepted Accounting Principles). FASB berfokus pada aturan akuntansi yang berlaku di AS tapi pengaruhnya juga besar di dunia Internasional. IASB (International Accounting Standards Boards) adalah lembaga internasional yang mengembangkan standar akuntansi global, yaitu IFRS (International Financial Reporting Standards). Tujuannya agar laporan keuangan bisa dipakai dan dipahami di banyak negara.
Kerangka ini tetap mempunyai keterbatasan yaitu:
1. Laporan keuangan masih sulit dibandingkan karena setiap perusahaan bisa menggunakan metode akuntansi yang berbeda, seperti cara menghitung depresiasi/ menilai persediaan.
2. Cara pencatatan berdasarkan biaya historis dianggap lebih aman, tetapi sering tidak sesuai dengan nilai sebenarnya.
3. Perbedaan kebijakan akutansi menyebabkan hasil laporan bisa berbeda dan memicu interpretasi yang berbeda.
4. Penggunaan estimasi dalam akuntansi membuat ketidakpastian karena banyak angka dalam laporan adalah perkiraan.
5. Prinsip konservatisme yang menekankan kehati-hatian membuat kerugian diakui lebih dulu daripada keuntungan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Fadhilah Izdihar གིས-
Nama : Fadhilah Izdihar
NPM : 2413031068

Jurnal “Restrictions in the Conceptual Framework for Financial Reporting: A Review of the Literature” menelaah berbagai keterbatasan dalam Conceptual Framework for Financial Reporting (CFW) yang menjadi acuan utama dalam penyusunan standar akuntansi internasional. Lahir dari kerja sama FASB (Amerika Serikat) dan IASB, CFW dirancang untuk menciptakan pedoman umum yang bisa menyatukan praktik pelaporan keuangan lintas negara.

Tujuan utamanya adalah memastikan laporan keuangan mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor, maupun pemangku kepentingan lain. Namun, kajian literatur menunjukkan bahwa kerangka ini tidak sepenuhnya bebas dari kelemahan. Sejumlah hambatan yang dibahas meliputi keterbatasan komparabilitas antarperusahaan, dominasi pendekatan biaya historis dibandingkan nilai wajar, adanya pengaruh politik akuntansi, subjektivitas dalam estimasi, potensi kesalahan atau manipulasi laporan, serta penerapan prinsip konservatisme yang kerap bias.

Selain itu, sebagian besar penelitian terdahulu lebih berfokus pada sistem US GAAP, sementara studi terkait IFRS masih minim. Perbedaan budaya dan sistem akuntansi di berbagai negara juga menjadi faktor yang memperumit harmonisasi standar.

Walaupun banyak keterbatasan, CFW tetap dipandang penting karena menjadi dasar bagi pengembangan standar akuntansi yang lebih konsisten, transparan, dan relevan. Artikel ini menekankan bahwa penyempurnaan kerangka konseptual diperlukan agar pelaporan keuangan mampu memberi informasi yang lebih andal, sejalan dengan kebutuhan global yang semakin terintegrasi.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Arshella Cahya Yuniarti གིས-
Assalamualaikum Wr. Wb
Nama: Arshella Cahya Yuniarti
Npm: 2413031058

Jurnal ini membahas literatur yang menyoroti berbagai keterbatasan dalam Conceptual Framework for Financial Reporting (CFW). Seiring dengan proses globalisasi, muncul dorongan untuk menyelaraskan standar pelaporan keuangan, yang kemudian mendorong kerja sama antara FASB (Amerika Serikat) dan IASB (internasional) dalam merumuskan kerangka konseptual bersama sebagai dasar penyusunan IFRS dan US GAAP. CFW berfungsi sebagai pedoman umum agar laporan keuangan dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, maupun pihak lain dalam pengambilan keputusan.

Meskipun demikian, hasil telaah menunjukkan adanya sejumlah keterbatasan dalam kerangka konseptual ini. Isu-isu utama yang diidentifikasi meliputi keterbandingan data keuangan, perdebatan antara penggunaan biaya historis dan nilai wajar, kebijakan serta estimasi akuntansi, adanya potensi kesalahan dan kecurangan, hingga penerapan prinsip konservatisme. Faktor-faktor tersebut memengaruhi relevansi, keandalan, dan mutu informasi dalam laporan keuangan. Contohnya, laporan keuangan umum tidak mampu memberikan seluruh informasi ekonomi yang dibutuhkan pengguna, sementara perbedaan praktik antarnegara juga menjadi hambatan dalam mencapai keseragaman global.

Kendati memiliki keterbatasan, CFW tetap dianggap penting karena berperan layaknya “konstitusi” akuntansi, yang menjadi acuan bagi pembuat standar, praktisi, dan auditor ketika menghadapi transaksi yang belum diatur secara khusus. Penulis menekankan perlunya pengembangan CFW yang lebih komprehensif dan konsisten untuk memperbaiki kualitas pelaporan, meminimalkan kelemahan yang ada, serta mendukung konvergensi standar akuntansi internasional.

Dengan demikian, walaupun masih terdapat batasan, kerangka konseptual tetap memiliki peran vital dalam menjamin laporan keuangan yang konsisten, andal, dan relevan bagi pengambilan keputusan ekonomi.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Vina Rahmadani གིས-
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
izin memperkenalkan diri
nama: Vina Rahmadani
npm: 2413031067

Resume Jurnal

Dari jurnal yang berjudul “Restrictions in the Conceptual Framework for Financial Reporting: A Review of the Literature” karya Ali İhsan Akgün (2020) membahas keterbatasan (restrictions) dalam kerangka konseptual pelaporan keuangan (Conceptual Framework for Financial Reporting/CFW) yang dikembangkan oleh FASB dan IASB. Tujuan utama kerangka konseptual adalah menyediakan dasar yang konsisten untuk penyusunan standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang dapat digunakan oleh investor, kreditor, dan pemangku kepentingan lain dalam pengambilan keputusan. Globalisasi mempercepat upaya harmonisasi standar, sehingga kedua lembaga ini berkolaborasi untuk menciptakan kerangka konseptual bersama.

Namun, dalam praktiknya terdapat berbagai keterbatasan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa literatur mengenai CFW lebih banyak berfokus pada US GAAP, sementara kajian terkait IFRS relatif terbatas. Beberapa isu utama yang menjadi keterbatasan adalah: (1) perbandingan (comparability), di mana standar dan metode berbeda membuat laporan sulit disejajarkan antarperusahaan dan negara; (2) penggunaan historical cost, yang dianggap reliabel tetapi kurang relevan dibanding fair value; (3) kebijakan akuntansi yang memberi ruang subjektivitas manajemen; (4) estimasi akuntansi yang bergantung pada asumsi sehingga rentan bias; (5) kesalahan dan kecurangan yang mengurangi reliabilitas informasi; serta (6) konservatisme, yang seringkali menyebabkan bias dalam pengakuan laba dan nilai aset.

Jurnal ini menyimpulkan bahwa meskipun terdapat berbagai keterbatasan, kerangka konseptual tetap menjadi pedoman penting dalam penyusunan standar pelaporan keuangan. Kerangka ini berperan sebagai “konstitusi” akuntansi yang memberi arah, konsistensi, dan transparansi. Penulis menekankan perlunya revisi dan pengembangan lebih lanjut agar CFW mampu menjawab tantangan harmonisasi global serta menghasilkan informasi yang lebih relevan, andal, dan berguna bagi pengambilan keputusan ekonomi.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Virginia Shaulan Zailani གིས-
Assalamu'alaikum wr wb
Nama : Virginia Shaulan Zailani
NPM : 2413031069

Artikel berjudul “Restrictions in the Conceptual Framework for Financial Reporting: A Review of the Literature” karya Ali İhsan Akgün (2020) membahas keterbatasan dalam Conceptual Framework (CFW) untuk pelaporan keuangan. Globalisasi mendorong harmonisasi standar akuntansi, sehingga FASB (AS) dan IASB bekerja sama membangun kerangka konseptual bersama. Kerangka ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam penyusunan standar akuntansi dan laporan keuangan yang berkualitas, konsisten, serta relevan bagi investor, kreditur, maupun pengguna informasi lainnya.

Namun, penelitian menunjukkan adanya sejumlah keterbatasan dalam penerapan CFW. Beberapa di antaranya adalah: (1) keterbatasan dalam memastikan perbandingan (comparability) antar laporan perusahaan, (2) penggunaan historical cost yang kurang relevan dibanding fair value, (3) adanya pengaruh kebijakan akuntansi yang dipilih manajemen, (4) ketergantungan pada estimasi akuntansi, (5) potensi kesalahan dan kecurangan, serta (6) praktik konservatisme yang dapat menimbulkan bias.

Artikel ini juga menelusuri perkembangan historis CFW dari AS hingga internasional, serta menekankan bahwa meskipun kerangka ini bukan IFRS itu sendiri, ia berfungsi sebagai “konstitusi” yang memberi landasan umum untuk pengembangan standar akuntansi. Literatur menunjukkan keterbatasan tersebut berdampak pada kualitas informasi keuangan, sehingga pengguna laporan harus mempertimbangkan informasi lain di luar laporan keuangan.

Kesimpulannya, CFW tetap penting sebagai acuan utama dalam pengembangan standar, meski memiliki keterbatasan. Perbaikan kerangka konseptual diperlukan agar pelaporan keuangan lebih konsisten, transparan, dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan ekonomi.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Asnia Sundari གིས-
Assalamualaikum, Bu.
Nama: Asnia Sundari
NPM: 2413031040

Jurnal "Restrictions in the Conceptual Framework for Financial Reporting: A Review of the Literature” karya Ali İhsan Akgün (2020) ini membahas keterbatasan (restriksi) dalam Conceptual Framework for Financial Reporting (CFW) atau kerangka kerja konseptual pelaporan keuangan. Kerangka ini dibuat oleh IASB dan FASB untuk menyelaraskan standar akuntansi internasional, khususnya IFRS dan US GAAP, agar laporan keuangan lebih konsisten dan mudah dibandingkan antarnegara. Penulis menjelaskan bahwa meski CFW penting sebagai panduan pembuat standar akuntansi, masih banyak batasan yang memengaruhi kualitas laporan keuangan. Batasan tersebut antara lain:
  1. Komparabilitas data keuangan antarperusahaan yang sering berbeda karena metode akuntansi.
  2. Penggunaan biaya historis versus nilai wajar yang memunculkan perbedaan relevansi dan keandalan.
  3. Kebijakan akuntansi dan estimasi manajemen yang bisa berubah-ubah.
  4. Kesalahan dan kecurangan akuntansi yang mengurangi kepercayaan laporan.
  5. Konservatisme (kehati-hatian) yang kadang justru menciptakan bias.
Jurnal ini juga menelusuri perkembangan sejarah CFW sejak awal di Amerika hingga proyek konvergensi IASB-FASB. Meskipun CFW telah membantu menciptakan pedoman global, riset tentang keterbatasan ini masih minim. CFW tetap menjadi panduan terbaik untuk pelaporan keuangan, tetapi perlu diperbarui agar lebih relevan, transparan, dan mampu mengatasi keterbatasan di atas. Penulis mendorong penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak batasan-batasan ini pada kualitas dan nilai perusahaan.
Sekian, terima kasih Bu.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Rahma Dwi Gishela གིས-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bu
Nama: Rahma Dwi Gishela
NPM: 2413031038

Jadi resume dari Jurnal “Restrictions in the Conceptual Framework for Financial Reporting: A Review of the Literature” karya Ali İhsan Akgün membahas keterbatasan Conceptual Framework for Financial Reporting (CFW) yang dikembangkan FASB dan IASB. CFW bertujuan menjadi dasar konsisten bagi standar akuntansi dan menyediakan informasi berguna bagi pengambilan keputusan ekonomi. Namun, tinjauan literatur menunjukkan adanya batasan seperti keterbandingan antarperusahaan, penggunaan nilai historis, kebijakan dan estimasi akuntansi, potensi kesalahan atau kecurangan, serta konservatisme yang dapat menurunkan relevansi dan obyektivitas laporan keuangan. Penulis juga menyoroti bahwa kajian masih dominan pada konteks US GAAP, sementara penelitian tentang IFRS terbatas. Kesimpulannya, meski CFW penting sebagai pedoman global, pemahaman atas keterbatasannya tetap krusial, dan penelitian lanjutan diperlukan untuk meningkatkan kualitas serta transparansi pelaporan keuangan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Maya Khoyrotun Nisa གིས-
Assalamu'alaikum wr wb
Nama : Maya Khoyrotun Nisa
NPM : 2413031045

Jurnal ini membahas pembatasan dalam Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (CFW) yang dikembangkan secara bersama oleh FASB dan IASB untuk menyatukan standar pelaporan keuangan secara global. Tujuan utama CFW adalah menyediakan panduan yang konsisten dalam menyusun laporan keuangan yang berguna bagi investor, kreditur, dan pengguna lain.
Meski demikian, terdapat beberapa pembatasan dalam CFW, seperti keterbatasan dalam komparabilitas laporan keuangan antar perusahaan, penggunaan nilai historis yang tidak selalu mencerminkan kondisi ekonomi terkini serta adanya pengaruh kebijakan dan estimasi akuntansi yang bersifat subjektif. Selain itu, jurnal ini menyoroti masalah akuntansi konservatif, kesalahan, dan potensi kecurangan yang dapat mengurangi kualitas pelaporan keuangan.
CFW berfungsi sebagai dasar prinsip dan definisi dalam pengembangan standar pelaporan dan mengedepankan tujuan pelaporan keuangan yang berfokus pada tujuan pengambilan keputusan ekonomi oleh pengguna informasi. Meski CFW penting dalam meningkatkan harmonisasi standar pelaporan, masih diperlukan pengembangan untuk memperbaiki beberapa aspek agar laporan keuangan lebih relevan dan andal.
Jurnal ini juga menekankan bahwa CFW harus adaptif terhadap lingkungan bisnis yang terus berubah serta harus dapat mengatasi kesenjangan antara aturan dan praktik pelaporan. Hal ini penting agar CFW dapat terus memberikan pedoman yang bermanfaat dalam dunia pelaporan keuangan global.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

MAYKE RIANSYAH གིས-
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Mayke Riansyah
NPM : 2413031047

Studi ini mengkaji literatur tentang keterbatasan dalam Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (CFW) yang dikembangkan oleh IASB dan FASB. Tujuannya adalah untuk menganalisis hambatan dan tantangan dalam penerapan CFW, terutama dalam konteks harmonisasi standar akuntansi global.

CFW bertujuan menyediakan prinsip-prinsip konsisten untuk memandu penyusunan standar pelaporan keuangan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah keterbatasan signifikan, seperti penggunaan biaya historis yang kurang relevan dalam kondisi inflasi, estimasi akuntansi yang subjektif, kesalahan dan kecurangan akuntansi, serta praktik konservatisme yang dapat mengurangi netralitas informasi. Selain itu, perbedaan budaya akuntansi antarnegara dan ketidakkonsistenan dalam penerapan standar turut memengaruhi comparability laporan keuangan.

Studi ini menyoroti bahwa meskipun CFW dirancang untuk meningkatkan konsistensi dan kualitas informasi keuangan, dalam praktiknya masih terdapat banyak kendala yang membatasi efektivitasnya. Penelitian sebelumnya didominasi oleh studi berbasis US GAAP, sementara penelitian serupa untuk IFRS masih terbatas.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Dini Hanifa གིས-
Assalamualaikum Wr.Wb
Nama: Dini Hanifa
NPM: 2413031055

Jurnal ini membahas peran kerangka konseptual (Conceptual Framework/CFW) dalam pelaporan keuangan. Kerangka ini berfungsi sebagai pedoman untuk menciptakan standar pelaporan yang konsisten, relevan, dan dapat dipercaya bagi investor, kreditur, serta pemangku kepentingan lain. CFW mendefinisikan elemen laporan keuangan, prinsip pengakuan, dan metode pengukuran sehingga laporan dapat lebih mudah dipahami dan dibandingkan antarperusahaan.

Namun, penerapannya memiliki keterbatasan, seperti perbedaan metode pengukuran (historical cost vs fair value), adanya pengaruh politik, ketidakpastian dalam estimasi akuntansi, kesalahan atau kecurangan, serta konservatisme yang dapat memengaruhi kualitas laporan. Selain itu, harmonisasi global masih menjadi tantangan karena perbedaan budaya akuntansi di berbagai negara.

Kesimpulannya, jurnal ini menegaskan bahwa pengembangan kerangka konseptual yang lebih komprehensif, adaptif, dan berbasis prinsip sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan mendukung keseragaman standar akuntansi internasional.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Revalina revalina གིས-

Assamualaikum izin memperkenalkan diri

Nama :Revalina

Npm :2413031053

Jurnal tersebut membahas secara mendalam batasan dari kerangka akuntansi dan fokus pada batasan dan kendala yang mengelilinginya. Konsep kerangka akuntansi adalah fondasi penting dalam mana pengembangan konsep akuntansi dibangun, dan juga berfungsi sebagai referensi bagi penyusun laporan keuangan dalam memotong dan mengolah informasi yang berguna bagi pengguna, terutama investor, kreditor, dan pemangku kepentingan lainnya. Namun, dalam aplikasi kehidupan nyata, ada sejumlah kendala di sekitarnya yang harus diatasi agar informasi pertimbangan akuntansi relevan, dapat diandalkan, dan tidak berputar-putar. Salah satu kendala utama adalah konsep materialitas.

 

Konsep ini menunjukkan bahwa tidak semua informasi harus diungkapkan, tetapi informasi yang berada pada tingkat tertentu yang penting dan berguna untuk keputusan pengguna laporan keuangan. Dengan kata lain, penyusun laporan keuangan memiliki kewajiban untuk menentukan pentingnya informasi, sehingga laporan keuangan tidak terlalu panjang, tetapi jelas dan relevan bagi pengguna. Kendala kedua berada di antara biaya dan manfaat. Persiapan laporan keuangan meliputi biaya finansial yang lembut, misalnya selama pengumpulan data, pengukuran, dan 'verifikasi' yang selalu sulit dicapai. Dengan demikian, standar akuntansi sejalan dengan fakta bahwa manfaat dari informasi yang akan diperoleh selalu lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menjalankannya. Hal ini menegaskan bahwa tujuannya bukan untuk melaporkan informasi dengan cara yang paling komprehensif, tetapi lebih untuk peka terhadap realitas ekonomi. Dengan cara yang sama, artikel ini juga menyoroti batasan-batasan.

 Secara keseluruhan, jurnal tersebut memberikan kontribusi penting dengan tekanan bahwa keberhasilan pelaporan keuangan tidak hanya ditentukan oleh tujuan idealnya, tetapi juga oleh bagaimana keterbatasan-keterbatasan tersebut dikelola secara bijak. Hal ini menegaskan bahwa akuntansi adalah disiplin ilmu yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga sarat dengan pertimbangan ekonomi, sosial, dan praktis.

In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Maya Lisnawati གིས-
Nama: Maya Lisnawati
NPM: 2413031043

Jurnal berjudul *“Restrictions in the Conceptual Framework for Financial Reporting: A Review of the Literature”* karya Ali İhsan Akgün ini bertujuan menelaah literatur mengenai berbagai batasan dalam *Conceptual Framework* (CFW) untuk pelaporan keuangan. Globalisasi mendorong harmonisasi standar akuntansi sehingga FASB dan IASB bekerja sama mengembangkan CFW sebagai pedoman penyusunan standar internasional. Studi ini menegaskan pentingnya CFW dalam menyediakan prinsip konsisten bagi pengembangan regulasi, meningkatkan kualitas informasi akuntansi, dan mendukung proses pengambilan keputusan oleh investor, kreditur, maupun pihak lain. Namun, terdapat sejumlah keterbatasan, di antaranya keterbandingan informasi keuangan, penggunaan historical cost, politik akuntansi, estimasi akuntansi, kesalahan dan kecurangan, serta konservatisme. Literatur menunjukkan riset mengenai pembatasan CFW relatif terbatas, terutama di ranah IFRS, sementara sebagian besar penelitian lebih berfokus pada US GAAP. CFW dipandang sebagai “konstitusi” yang mendefinisikan prinsip dasar penyusunan laporan keuangan, meskipun laporan keuangan umum tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan pengguna informasi. Penelitian ini merekomendasikan perlunya CFW yang lebih komprehensif, konsisten, dan adaptif, agar dapat menjadi landasan kuat dalam mengurangi ketidakpastian, meningkatkan transparansi, serta memperkuat kepercayaan pemangku kepentingan. Dengan demikian, meski masih terdapat keterbatasan, CFW tetap dianggap sebagai pedoman paling penting dalam penyusunan standar akuntansi keuangan internasional.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Ria Agustina གིས-
Assalamu'alaikum wr wb
Nama : Ria Agustina
NPM : 2413031048

jurnal ini membahas pembatasan dalam Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (CFW) yang dikembangkan bersama oleh FASB dan IASB sebagai usaha harmonisasi standar akuntansi global. Tujuan utama CFW adalah menyediakan kerangka yang konsisten untuk mengembangkan standar pelaporan keuangan yang bermanfaat bagi investor, kreditur, dan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan. Namun, terdapat pembatasan dalam pelaksanaannya, seperti perbedaan budaya akuntansi nasional, bias konservatisme dalam pelaporan, kebijakan akuntansi yang berbeda, dan penggunaan biaya historis versus nilai wajar yang masih menjadi perdebatan. CFW berfungsi sebagai panduan prinsip untuk menetapkan standar dan meningkatkan kualitas informasi keuangan, meski belum sempurna dan masih menghadapi tantangan untuk keseragaman dan keandalan informasi di tingkat global. Konsep seperti keterbandingan, konservatisme, dan estimasi akuntansi menjadi isu penting yang memengaruhi bagaimana laporan keuangan disusun dan dipahami. Secara keseluruhan, CFW adalah fondasi krusial untuk mengarahkan perkembangan standar akuntansi yang prinsipil, terintegrasi, dan dapat diterima secara internasional, meskipun perlu terus dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi realitas bisnis dan ekonomi yang selalu berubah.

jurnal ini juga menegaskan pentingnya Kerangka Konseptual sebagai pondasi dalam menyusun standar akuntansi yang tidak hanya teoretis tapi aplikatif dan relevan, serta perlunya adaptasi terhadap konteks lokal dan keterbatasan praktis agar pelaporan keuangan benar-benar bermanfaat dan dapat dipercaya oleh semua pengguna. Ini menjadi pengingat bahwa meskipun harmonisasi global adalah tujuan, fleksibilitas dan pemahaman atas pembatasan tetap diperlukan agar standar pelaporan tidak menjadi kaku dan tidak realistis.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Najwa Denita Syafitri གིས-
Assalamualaikum Wr,Wb
Nama : Najwa Denita Syafitri
NPM : 2413031065
2024 B

Jurnal diatas membahas earnings management didefinisikan sebagai intervensi manajer dalam pelaporan keuangan untuk mencapai tujuan tertentu, baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk menyampaikan sinyal kepada pihak luar.
Praktik ini muncul karena adanya asimetri informasi, yaitu ketidakseimbangan informasi antara pihak internal (manajer) dengan pihak eksternal (investor, kreditur, regulator, dan pemangku kepentingan lain).
Terdapat dua perspektif utama dalam memahami earnings management:
1. Opportunistic perspective – Manajer memanfaatkan asimetri informasi untuk memenuhi kepentingan pribadi, seperti memperoleh bonus, memenuhi perjanjian utang, atau menghindari regulasi. Perspektif ini menekankan bahwa manajemen laba cenderung manipulatif dan merugikan pemangku kepentingan.
2. Signaling perspective – Earnings management dipandang sebagai cara untuk menyampaikan informasi positif tentang prospek perusahaan kepada investor. Dalam perspektif ini, praktik tersebut dianggap dapat membantu komunikasi, mengurangi biaya modal, serta meningkatkan relevansi informasi keuangan.
Kesimpulan jurnal diatas adalah earnings management adalah fenomena kompleks dengan dampak ganda yaitu, bisa merugikan karena manipulatif, tetapi juga bisa bermanfaat sebagai alat komunikasi. Secara keseluruhan, penelitian terdahulu masih lebih banyak menyoroti sisi oportunistik. Namun, ada peluang besar untuk penelitian lebih lanjut yang menggali motivasi lain di balik praktik earnings management, serta untuk menilai kondisi di mana manajemen laba bisa dikategorikan baik atau buruk.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Anggit Yunizar གིས-
Assalamu'alaikum, izin mengumpulkan resume
Nama : Anggit Yunizar
NPM : 2413031046

Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat beberapa pembatasan dalam CFW, antara lain keterbandingan (comparability) yang sulit dicapai karena perbedaan metode akuntansi antar perusahaan, penggunaan biaya historis (historical cost) yang lebih andal tetapi kurang relevan dibanding fair value, serta kebijakan akuntansi (accounting politics) yang berpotensi menimbulkan bias. Selain itu, estimasi akuntansi (accounting estimates) yang bergantung pada pertimbangan manajemen dapat menimbulkan ketidakpastian, adanya kesalahan dan kecurangan (errors and frauds) yang merusak reliabilitas laporan, serta praktik konservatisme (conservatism) yang di satu sisi bermanfaat untuk kehati-hatian tetapi di sisi lain dapat menyebabkan bias dalam pelaporan.

Kesimpulannya, meskipun CFW masih menjadi pedoman terbaik dalam penyusunan standar pelaporan keuangan, berbagai keterbatasan tersebut harus diperhatikan agar tidak menyesatkan pengguna laporan. Penulis menekankan bahwa perlu ada penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara pembatasan dalam CFW dan dampaknya terhadap penilaian nilai perusahaan, sekaligus mendorong pengembangan kerangka konseptual yang lebih komprehensif dan aplikatif di masa depan.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Danu Akta Alam གིས-
Assalaualaikum wr. wb.
Nama : Danu Akta Alam
NPM : 2413031052

Resume Jurnal
“Restrictions in the Conceptual Framework for Financial Reporting: A Review of the Literature” oleh Ali İhsan Akgün (2020) membahas keterbatasan yang terdapat dalam Conceptual Framework (CFW) akuntansi, khususnya dalam pelaporan keuangan internasional. Penelitian ini meninjau literatur terkait untuk mengidentifikasi hambatan teoretis dan praktis dalam penerapan kerangka konseptual oleh FASB dan IASB, terutama pada aspek perbandingan (comparability), biaya historis, kebijakan akuntansi, estimasi, kesalahan dan kecurangan, serta konservatisme. Akgün menyoroti bahwa sebagian besar penelitian terdahulu berfokus pada sistem US GAAP, sementara studi berbasis IFRS masih terbatas. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun kerangka konseptual penting untuk menciptakan standar akuntansi yang konsisten dan transparan, terdapat berbagai kendala yang memengaruhi keandalan dan relevansi informasi keuangan. Faktor seperti perbedaan budaya akuntansi nasional, penggunaan nilai historis, dan penerapan konservatisme seringkali membatasi objektivitas pelaporan. Penulis menyimpulkan bahwa CFW harus terus dikembangkan agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan ekonomi global dan menjadi dasar yang lebih kuat untuk pelaporan keuangan yang berbasis prinsip dan berkualitas tinggi
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Az Zahra Syahlia Putri གིས-
Assalamualaikum bu
izin memperkenalkan diri
nama : Az Zahra Syahlia Putri
npm : 2413031041

Jurnal ini ngebahas tentang apa aja yang jadi batasan dalam Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (CFW). Jadi, intinya ini tinjauan literatur gitu. Globalisasi bikin standar laporan keuangan itu pengen disamain, makanya FASB (dari Amerika) sama IASB kerja sama buat bikin standar akuntansi yang sama. salah satu proyeknya itu adalah CFW ini. Tujuan utamanya adalah memastikan laporan keuangan mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor, maupun pemangku kepentingan lain. Namun, kajian literatur menunjukkan bahwa kerangka ini tidak sepenuhnya bebas dari kelemahan. Sejumlah hambatan yang dibahas meliputi keterbatasan komparabilitas antarperusahaan, dominasi pendekatan biaya historis dibandingkan nilai wajar, adanya pengaruh politik akuntansi, subjektivitas dalam estimasi, potensi kesalahan atau manipulasi laporan, serta penerapan prinsip konservatisme yang kerap bias.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Alfiya Nadhira Syifa གིས-
Assalamualaikum wr.wb
Nama: Alfiya Nadhira Syifa
NPM: 2413031037

Jurnal berjudul "Restrictions In The Conceptual Framework For Financial Reporting: A Review Of The Literature" membahas tentang Kerangka kerja konseptual (CFW) menawarkan bahwa tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan mengenai pelaporan perusahaan yang berguna bagi investor saat ini dan calon investor, pemberi pinjaman, kreditor, dan pengguna informasi lainnya yang ingin membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya bagi entitas.
Proses globalisasi telah mendorong terciptanya harmonisasi standar pelaporan keuangan, dan akibatnya, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Amerika Serikat (FASB) dan Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) telah bergabung untuk menciptakan satu set standar akuntansi.
Tujuan kerangka kerja konseptual IASB saat ini adalah untuk mendukung
1. Dewan dalam mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di masa mendatang,
2. Dewan dalam mendorong harmonisasi peraturan dan standar pelaporan keuangan,
3. penyusun standar nasional, dan dengan demikian untuk mendukung pengguna informasi. Selain itu, FASB menyatakan tujuan serupa.
Dengan demikian, tujuan ini adalah untuk membantu penyusun standar dalam mengembangkan standar di masa mendatang, dan untuk membantu mereka yang menyusun dan menggunakan laporan keuangan. Kerangka kerja dapat dianggap sebagai konstitusi yang mendefinisikan prinsip-prinsip umum untuk pengembangan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di bidang peraturan dan untuk kandungan informasi laporan keuangan di ranah pengguna.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Salwa ulfazria གིས-
Assalamualaikum wr.wb
Nama: Salwa Ulfazria
NPM: 2413031062

Jurnal ini membahas keterbatasan dalam Conceptual Framework for Financial Reporting (CFW) yang dikembangkan oleh IASB dan FASB. Tujuannya adalah meninjau berbagai kendala dalam penerapan CFW untuk menyatukan standar akuntansi global antara IFRS dan US GAAP. CFW berperan sebagai dasar penyusunan standar akuntansi agar laporan keuangan lebih relevan dan dapat dipercaya, namun masih menghadapi beberapa masalah. Di antaranya adalah sulitnya mencapai keterbandingan antarperusahaan, penggunaan biaya historis yang mengurangi relevansi nilai, serta subjektivitas dalam kebijakan, estimasi, dan prinsip konservatisme yang dapat menimbulkan bias. Penulis menekankan bahwa meskipun CFW menjadi pedoman penting bagi pelaporan keuangan internasional, kerangka ini tetap perlu disempurnakan agar lebih sesuai dengan perkembangan ekonomi global dan dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih transparan, konsisten, dan mudah dipahami.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Muhammad Syafiq Al Ghifary གིས-
Nama: Muhammad Syafiq Al Ghifary
NPM: 2413031044

Inti jurnal ini ialah menelaah pembatasan dalam Kavramal Framework (CFW) atau Kerangka Konseptual untuk Pelaporan Keuangan, dengan fokus pada bagaimana CFW membentuk kualitas pelaporan dan hubungannya dengan standar IFRS maupun GAAP. Tujuan utama studi adalah menyusun gambaran literatur tentang pembatasan-pembatasan CFW dan bagaimana pembatasan tersebut mempengaruhi kualitas informasi keuangan yang disajikan. Fungsi dan tujuan CFW: menyediakan informasi yang membantu pengguna membuat keputusan mengenai alokasi sumber daya, dengan menekankan kontribusinya terhadap konsistensi prinsip dan definisi elemen pelaporan keuangan (aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban). Relevansi vs representasi andal: CFW menekankan bahwa informasi harus relevan dan representatif secara akurat, namun terdapat perdebatan mengenai seberapa besar peran konservatisme, nilai wajar versus biaya historis, dan bagaimana pilihan pengukuran memengaruhi relevansi serta reliabilitas. Pembatasan utama CFW: analisis mengidentifikasi beberapa pembatas utama seperti masalah perbandingan, penggunaan biaya historis versus nilai wajar, serta isu-isu terkait kebijakan akuntansi estimasi, kesalahan dan penipuan serta kontras antara konservatisme bersifat kondisional, tidak bersifat kondisional. Peran kontras antara IASB dan FASB: meskipun kedua lembaga sepakat mengenai perlunya kerangka konseptual yang lebih kohesif, terdapat perbedaan konseptual dan implementasi antara CFW IASB dan GAAP FASB, terutama dalam arah konvergensi IFRS dan US GAAP. Implikasi praksis: pembahasan menekankan bahwa CFW perlu menjadi “konstitusi” regulasi yang menuntun pengembangan standar akuntansi di masa depan, sambil mempertimbangkan konteks institusional, budaya akuntansi nasional, dan kebutuhan pengguna informasi keuangan. Konservatisme: dibahas sebagai mekanisme pengendalian risiko dan biaya utama, dengan perbedaan antara konservatisme kondisional maupun tidak kondisional, serta bagaimana pilihan ini berpengaruh terhadap biaya utang, integritas laporan, dan insentif manajemen.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Laura Aulia Novriandila Laura གིས-
Assalammualaikum Wr.Wb
Nama : Laura Aulia Novriandila
NPM : 2413031051

Artikel berjudul “Restrictions in the Conceptual Framework for Financial Reporting: A Review of the Literature” karya Ali İhsan Akgün (2020) mengulas berbagai kendala yang terdapat dalam Conceptual Framework for Financial Reporting (CFW) yang dikembangkan oleh IASB dan FASB. Kajian ini meninjau literatur yang membahas peran serta batasan kerangka konseptual dalam meningkatkan mutu pelaporan keuangan.

CFW dirancang sebagai pedoman dalam penyusunan standar akuntansi dan pelaporan keuangan agar lebih konsisten serta dapat membantu pengguna laporan dalam membuat keputusan ekonomi. Meski demikian, masih terdapat sejumlah keterbatasan, seperti perbedaan praktik dan budaya akuntansi antarnegara, penggunaan nilai historis (historical cost), kebijakan dan estimasi akuntansi yang bervariasi, potensi kesalahan dan kecurangan, serta penerapan prinsip konservatisme. Hambatan-hambatan ini menyebabkan laporan keuangan belum sepenuhnya mencerminkan kondisi ekonomi riil dan mengurangi tingkat keterbandingan (comparability) antarperusahaan.

Penulis menekankan bahwa sebagian besar penelitian terdahulu berfokus pada US GAAP, sedangkan kajian empiris mengenai IFRS masih terbatas. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembaruan terhadap CFW agar mampu mengatasi berbagai kendala tersebut, memperkuat penerapan IFRS, serta meningkatkan relevansi dan keandalan informasi keuangan secara global. Secara keseluruhan, CFW tetap menjadi landasan utama bagi standar pelaporan keuangan internasional, namun perlu disempurnakan agar lebih responsif terhadap perkembangan ekonomi dan kebutuhan pengguna informasi.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Mega Marsanda Putri གིས-
Nama: Mega Marsanda putri
Npm: 2413031054

Jurnal berjudul “Restrictions in the Conceptual Framework for Financial Reporting: A Review of the Literature” yang ditulis oleh Ali İhsan Akgün (2020) membahas tentang berbagai batasan dalam Conceptual Framework for Financial Reporting (CFW) yang digunakan dalam pelaporan keuangan. Penulis menjelaskan bahwa globalisasi telah membuat standar akuntansi di berbagai negara perlu disamakan, sehingga FASB dan IASB bekerja sama untuk dapat menyusun satu kerangka konseptual yang dapat digunakan secara internasional.

Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa CFW ini memiliki peran penting sebagai pedoman dalam penyusunan pelaporan keuangan agar informasi yang diberikan lebih konsisten dan dapat dibandingkan. Namun, masih terdapat beberapa keterbatasan yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Beberapa di antaranya yaitu:
1. keterbandingan antar perusahaan yang belum optimal
2. penggunaan biaya historis yang kadang membuat nilai aset kurang relevan
3. kebijakan akuntansi yang bisa berbeda-beda
4. estimasi yang bersifat subjektif
5. kemungkinan kesalahan atau kecurangan dalam pelaporan.
Selain itu, prinsip konservatisme juga disebut bisa menyebabkan bias karena cenderung menurunkan nilai laba atau aset.
In reply to First post

Re: ACTIVITY: RESUME

Gusti Ngurah Soma Adnyane གིས-
Nama: Gusti Ngurah Soma Adnyane
NPM: 2413031063
Kelas: 2024B
Resume Jurnal
Kerangka konseptual pelaporan keuangan adalah teori dasar yang digunakan sebagai pedoman dalam membuat laporan keuangan agar bisa memberikan informasi yang berguna dan bisa dipercaya bagi orang seperti investor dan pemberi kredit. Kerangka ini terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu tujuan pelaporan keuangan, konsep dasar yang mencakup sifat-sifat kualitatif seperti relevansi, keandalan, keterbandingan, konsistensi, dan materialitas, serta konsep tentang pengakuan dan pengukuran. Tujuan dari kerangka ini adalah agar informasi yang disampaikan bisa membantu mengambil keputusan ekonomi, dengan laporan yang lengkap, mudah dipahami, serta memudahkan perbandingan antar periode dan antar perusahaan. Beberapa batasan dalam kerangka ini meliputi ketidaksempurnaan dalam proses pengukuran, seperti perbedaan antara harga historis dan nilai wajar, dampak dari kebijakan akuntansi, proses perhitungan perkiraan, dan prinsip konservatif dalam pengakuan. Kerangka ini sangat penting untuk menjaga kualitas dan keseragaman laporan keuangan baik di tingkat nasional maupun internasional.