Tugas Individu

Tugas Individu

Number of replies: 7
Deskripsikan disini kekuatan dan  keterbatasan model desain pembelajaran Dick&Carey. 
In reply to First post

Re: Tugas Individu

Indri Mutiara གིས-
Nama : Indri Mutiara
NPM : 2523031001

Model desain pembelajaran Dick & Carey merupakan salah satu model yang sistematis dan komprehensif dalam merancang proses pembelajaran. Model ini menekankan bahwa pembelajaran adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan, mulai dari analisis kebutuhan hingga evaluasi hasil belajar.

Kekuatan model Dick & Carey terletak pada sifatnya yang terstruktur dan logis. Setiap langkahnya, mulai dari analisis tujuan pembelajaran, identifikasi karakteristik siswa, penyusunan instrumen penilaian, hingga pengembangan dan evaluasi bahan ajar, dilakukan secara sistematis. Hal ini membantu guru atau pengembang pembelajaran untuk memastikan bahwa setiap aspek pembelajaran selaras dengan tujuan yang ingin dicapai. Model ini juga berorientasi pada hasil belajar, sehingga memudahkan dalam mengukur efektivitas program pembelajaran. Selain itu, pendekatan yang berbasis penelitian dan evaluasi berkelanjutan memungkinkan adanya perbaikan terus-menerus terhadap desain pembelajaran.

Namun demikian, keterbatasan model Dick & Carey terletak pada sifatnya yang cukup kompleks dan memakan waktu. Karena terdiri dari banyak tahapan yang detail, penerapan model ini membutuhkan kemampuan analisis yang kuat serta waktu dan sumber daya yang memadai. Model ini juga kurang fleksibel untuk konteks pembelajaran yang bersifat dinamis, kreatif, atau berbasis proyek, karena cenderung berorientasi pada prosedur yang kaku. Dalam praktiknya, model ini lebih efektif diterapkan pada situasi pembelajaran formal dan terstruktur, bukan pada pembelajaran yang menuntut improvisasi dan eksplorasi seperti pendidikan berbasis seni atau kegiatan lapangan.
In reply to First post

Re: Tugas Individu

Ahmad Ridwan Syuhada གིས-
Ahmad Ridwan Syuhada
NPM 2523031008

Model desain pembelajaran Dick & Carey memiliki kekuatan yang terletak pada langkah-langkahnya yang jelas, sistematis, dan terstruktur sehingga memudahkan para desainer pembelajaran untuk mengikutinya. Model ini efektif dan efisien karena urutan proseduralnya sangat logis dan komprehensif, mencakup hampir semua komponen penting dalam perencanaan pembelajaran. Selain itu, terdapat mekanisme revisi yang memungkinkan koreksi segera apabila ditemukan kesalahan selama proses perancangan. Namun, model ini juga memiliki keterbatasan, seperti sifatnya yang relatif kaku karena harus mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan tanpa banyak ruang untuk fleksibilitas. Model ini kurang cocok untuk konteks pembelajaran yang dinamis atau pembelajaran berbasis internet karena kurang mendukung interaksi langsung dan adaptasi cepat. Secara keseluruhan, Dick & Carey sangat berguna untuk menghasilkan desain pembelajaran yang matang dan terstruktur, namun tidak ideal untuk situasi pembelajaran yang memerlukan pendekatan lebih fleksibel dan interaktif.
In reply to First post

Re: Tugas Individu

Siti Aminah གིས-
Nama : Siti Aminah
NPM : 2523031002

Model desain pembelajaran Dick & Carey merupakan model desain yang dikembangkan oleh Walter Dick dan Lou Carey. Model ini menekankan bahwa proses belajar sebagai sebuah sistem yang saling berkaitan mulai dari tujuan pembelajaran, strategi, materi, media sampai ke evaluasi. Model ini membantu guru merancang pembelajaran secara sistematis agar hasil belajar lebih optimal.

Tahapan Model Dick & Carey
  1. Identifikasi tujuan pembelajaran
  2. Analisis pembelajaran (menentukan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan)
  3. Analisis peserta didik dan konteks
  4. Merumuskan tujuan kinerja (indikator kompetensi)
  5. Mengembangkan instrumen penilaian
  6. Mengembangkan strategi pembelajaran
  7. Mengembangkan dan memilih bahan ajar/media
  8. Melaksanakan evaluasi formatif
  9. Melakukan revisi pembelajaran
  10. Melaksanakan evaluasi sumatif


Kekuatan Model Desai Dick & Carey

  1. Sistematis dan terstruktur, sehingga pembelajaran terarah dan terukur.
  2. Setiap komponen saling berkaitan, memastikan keselarasan antara tujuan, strategi, dan evaluasi

  3. Berorientasi pada peserta didik, karena mempertimbangkan karakter dan kebutuhan siswa.

  4. Ada evaluasi dan revisi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.


Keterbatasan Model Desain Dick & Carey

  1. Prosesnya panjang dan rumit, membutuhkan waktu dan perencanaan matang
  2. Kurang fleksibel untuk situasi pembelajaran yang cepat berubah.
  3. Membutuhkan kemampuan analisis tinggi dari guru atau perancang pembelajaran.
In reply to First post

Re: Tugas Individu

Diah Rachmawati Syukri གིས-
Nama : Diah Rachmawati Syukri
NPM : 2523031003

Model desain pembelajaran Dick & Carey adalah pendekatan yang berorientasi pada sistem yang menekankan pada hubungan logis dan sekuensial dari langkah-langkah dalam proses pengembangan pembelajaran. Model desain pembelajaran Dick and Carey memiliki kekuatan dan keterbatasan sebagai berikut:
Kekuatan:
• Model ini sangat sistematis dan terstruktur dengan langkah-langkah yang jelas, sehingga memudahkan perancang pembelajaran dalam mendesain program yang berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
• Pendekatannya berfokus pada analisis kebutuhan dan evaluasi berkelanjutan sehingga mengarahkan pada hasil belajar yang optimal serta konsisten dengan tujuan yang telah ditentukan.
• Model ini membantu pengembangan materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kurikulum, serta mendukung integrasi teknologi pendidikan untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar.
• Transparansi dalam prosedur dan penekanan pada revisi membuat model ini mampu memberikan peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
• Telah terbukti efektif diterapkan pada berbagai bidang ilmu, termasuk IPA dan matematika, dengan hasil nyata seperti peningkatan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep.
Keterbatasan:
• Karena sifatnya yang prosedural dan rinci, model ini bisa menjadi kurang fleksibel dan cenderung kaku untuk situasi pembelajaran yang membutuhkan pendekatan yang lebih kreatif atau adaptif.
• Proses implementasinya memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup besar, sehingga mungkin kurang efisien untuk konteks pembelajaran dengan keterbatasan waktu atau sumber daya.
• Fokusnya lebih pada penguasaan kompetensi tertentu dan kurang menekankan aspek pembelajaran sosial atau kolaboratif.
• Model ini mengikuti urutan langkah yang dominan linear sehingga penyesuaian cepat terhadap dinamika situasi pembelajaran yang tidak terduga bisa menjadi sulit.
.

Langkah-langkah model Dick dan Carey seperti dijelaskan sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan dan menentukan tujuan umum, ini merupakan tahap awal, yaitu menentukan kebutuhan apa yang diinginkan agar siswa dapat melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan program pembelajaran serta menentukan tujuan umum yang akan dicapai
2. Melakukan analisis instruksional, yakni menentukan kemampuan apa saja yang terlibat dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dan menganalisis topik atau materi yang akan dipelajari
3. Mengidentifikasi tingkah laku awal dan karakteristik siswa, ketika melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu dilatihkan atau dibelajarkan dan tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga dipertimbangkan keterampilan awal yang telah dimiliki siswa
4. Merumuskan tujuan kinerja atau tujuan pembelajaran khusus. Berdasarkan analisis instruksional dan pernyataan tentang tingkah laku awal siswa kemudian dirumuskan pernyataan khusus tentang apa yang harus dilakukan siswa setelah menyelesaikan pembelajaran
5. Pengembangan tes acuan patokan. Pengembangan tes acuan patokan didasarkan pada tujuan yang telah dirumuskan
6. Pengembangan strategi pembelajaran. Informasi dari lima tahap sebelumnya, dilakukan pengembangan strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan akhir
7. Pengembangan atau memilih materi pembelajaran. Tahap ini akan digunakan untuk memilih atau mengembangkan materi pembelajaran termasuk petunjuk pembelajaran untuk siswa, materi, tes dan panduan guru
8. Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi data, mengolah data, dan menganalisis data tentang program yang dikembangkan. Hasilnya untuk mendeskripsikan apakah program yang dikembangkan sudah baik atau belum. Jika belum harus direvisi dan jika sudah harus dipertahankan
9. Merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Tahap ini merupakan tahap lanjutan untuk melihat kebergunaan program setelah diterapkan di lapangan
10. Revisi pembelajaran. Tahap ini mengulangi siklus pengembangan perangkat sistem pembelajaran
In reply to First post

Re: Tugas Individu

amaradina fatia sari གིས-
Nama : Amaradina Fatia Sari
NPM : 2523031004

Model Desain Pembelajaran Dick & Carey merupakan model yang kuat dan teruji dalam menghasilkan pembelajaran yang efektif, efisien, dan terukur, terutama di lingkungan yang menuntut kejelasan tujuan dan standar kinerja tertentu. Kekuatan utamanya terletak pada pendekatan yang sistematis, terintegrasi, dan berbasis evaluasi berkelanjutan, yang membuatnya sangat ideal untuk program pelatihan, pendidikan formal, dan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi. Namun, di sisi lain, model ini juga memiliki keterbatasan dalam hal fleksibilitas, waktu penerapan, dan relevansi terhadap pembelajaran yang lebih kreatif, kontekstual, dan eksploratif, seperti pembelajaran abad ke-21 yang menekankan kolaborasi, inovasi, dan critical thinking. Oleh karena itu, penerapan model Dick & Carey akan memberikan hasil optimal apabila digunakan secara adaptif, yakni tetap mengikuti prinsip sistematisnya tetapi disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, karakter mata pelajaran, dan konteks pembelajaran yang dinamis.
In reply to First post

Re: Tugas Individu

Maria Ulfa Rara Ardhika གིས-
Nama : Maria Ulfa Rara Ardhika
NPM: 2523031009

Kekuatan utama model ini terletak pada struktur desainnya yang terencana dengan baik. Setiap langkah, mulai dari analisis kebutuhan, penetapan tujuan, pemilihan strategi, hingga evaluasi, dirancang secara berurutan sehingga membantu guru mengembangkan pembelajaran yang tidak hanya terarah tetapi juga selaras antara tujuan, proses, dan penilaian. Dengan pendekatan ini, guru tidak lagi merancang pembelajaran secara intuitif, melainkan berdasarkan analisis yang matang.

Model ini juga menekankan pentingnya tujuan pembelajaran yang bersifat performance-based, yaitu tujuan yang dapat diamati dan diukur. Hal ini membantu memastikan bahwa pembelajaran benar-benar menghasilkan perubahan perilaku atau kemampuan nyata pada siswa, bukan sekadar pemahaman teoretis. Selain itu, Dick & Carey memberikan perhatian pada analisis karakteristik peserta didik dan konteks pembelajaran, sehingga desain yang dibuat dapat disesuaikan dengan kebutuhan, latar belakang, dan lingkungan belajar siswa. Pendekatan ini sangat penting terutama pada pembelajaran IPS yang bersentuhan dengan kehidupan sosial sehari-hari.

Namun demikian, model Dick & Carey memiliki beberapa keterbatasan. Salah satu kelemahannya adalah sifatnya yang cenderung linear dan kaku. Langkah-langkah yang sangat terstruktur bisa menjadi kurang fleksibel ketika digunakan pada pembelajaran yang dinamis, seperti pembelajaran multikultural yang membutuhkan improvisasi, dialog spontan, dan respons cepat terhadap isu sosial. Proses perancangannya juga membutuhkan waktu yang tidak sedikit, karena menuntut analisis mendalam pada setiap tahap. Bagi guru yang memiliki beban kerja tinggi, penerapan penuh model ini sering kali terasa berat.

Di sisi lain, model ini belum mampu sepenuhnya mengakomodasi ranah afektif yang kompleks, seperti empati, toleransi, dan sikap sosial. Ranah-ranah ini membutuhkan pendekatan emosional dan humanistik yang tidak dijelaskan secara eksplisit dalam model. Akibatnya, guru tetap perlu memadukan model Dick & Carey dengan pendekatan lain agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, reflektif, dan menyentuh pengalaman personal siswa.

Secara keseluruhan, model Dick & Carey memberikan fondasi yang kuat untuk menghasilkan pembelajaran yang terstruktur dan efektif. Namun, dalam konteks pembelajaran humanistik, sosial, atau multikultural, model ini tetap memerlukan sentuhan tambahan agar mampu menciptakan pembelajaran yang benar-benar holistik dan berdampak pada sikap serta perilaku siswa.
In reply to First post

Re: Tugas Individu

HabibahHusnul 2523031006 གིས-
Nama: Habibah Husnul Khotimah
NPM: 2523031006

Model Dick & Carey memiliki kekuatan pada alurnya yang sistematis, terstruktur, dan berbasis analisis kebutuhan, sehingga setiap langkah mulai dari identifikasi tujuan, analisis pembelajaran, hingga evaluasi formatif dapat dilakukan dengan jelas. Model ini membantu guru merancang pembelajaran yang berorientasi pada kinerja (performance-based) dan memastikan bahwa setiap komponen tujuan, strategi, materi, dan evaluasi selaras (aligned). Selain itu, keberadaan evaluasi formatif memungkinkan perbaikan berkelanjutan sebelum implementasi penuh, sehingga hasil pembelajaran lebih optimal.

Namun, model ini juga memiliki keterbatasan, terutama karena sifatnya yang linear dan cukup kompleks, sehingga memerlukan waktu lama serta sumber daya yang memadai untuk menyelesaikan seluruh tahapan. Dalam konteks kelas yang dinamis, model ini kurang fleksibel karena perubahan tujuan atau kebutuhan siswa mengharuskan revisi pada banyak tahap sebelumnya. Selain itu, penerapannya kadang dianggap terlalu teknis dan kurang adaptif untuk pembelajaran yang menuntut kreativitas atau pendekatan humanistik.