Diskusi

Diskusi

Number of replies: 24

Setelah mempelajari topik instrumen keuangan, kas dan piutang, coba anda diskusikan  pertanyaan-pertanyaan berikut ini bersama teman-temanmu:

1.Jelaskan pengertian dan jenis instrumen keuangan!
2.Jelaskan kas dan pengendalian internal terhadap kas!
3.Bagaimanakah melakukan penyajian dan pengungkapan kas dalam laporan keuangan!
4.Jelaskan pengertian, pengakuan piutang!
5.Bagaimanakah melakukan penilaian, perhitungan penurunan nilai, penyajian dan pengungkapan piutang dalam laporan keuangan?

6. Bagaimanakah melakukan analisis kas dan piutang?

In reply to First post

Re: Diskusi

GRESCIE ODELIA SITUKKIR 2413031088 གིས-
Nama : Grescie Odelia Situkkir
‎NPM : 2413031088
‎Kelas : 2024C

‎Jawaban :
‎1. Instrumen keuangan adalah suatu kontrak yang menciptakan aset keuangan bagi satu pihak dan kewajiban atau instrumen ekuitas bagi pihak lain. Intinya, ini adalah produk dalam dunia keuangan yang nilainya berasal dari klaim terhadap aset atau kinerja di masa depan.

‎Jenis-jenisnya:
‎a· Aset Keuangan (Financial Asset): Contohnya kas, deposito, saham, dan obligasi yang kita miliki.
‎b· Kewajiban Keuangan (Financial Liability): Seperti pinjaman bank atau utang usaha yang menjadi kewajiban kita bayar.
‎c· Instrumen Ekuitas (Equity Instrument): Seperti saham yang menerbitkan perusahaan, yang mewakili kepemilikan.

‎2. Kas adalah aset paling lancar yang terdiri dari uang tunai, saldo di bank, dan setara kas (seperti deposito jangka pendek yang sangat likuid). Fungsinya untuk transaksi sehari-hari.

‎Pengendalian Internal terhadap Kas:
‎a· Pisahkan Tugas: Orang yang menerima kas (kasir) tidak boleh menjadi orang yang mencatat transaksi kas (akuntan) atau yang merekonsiliasi bank.
‎b· Setoran Harian: Semua penerimaan kas harus disetor penuh ke bank setiap hari untuk mengurangi uang tunai di tangan.
‎c· Pembayaran dengan Cek/Bank Transfer: Sebisa mungkin pembayaran dilakukan non-tunai untuk memiliki jejak audit.
‎d· Rekonsiliasi Bank: Saldo kas di catatan perusahaan harus dicocokkan dengan laporan dari bank secara rutin (bulanan) untuk memastikan keakuratannya.

‎3. Kas disajikan di Aset Lancar (Current Assets) pada Neraca, tepat di posisi paling atas karena paling likuid. Setara Kas (seperti deposito berjangka 3 bulan) juga dikelompokkan di sini.
‎a· Pengungkapan: Dalam catatan atas laporan keuangan (CaLK), perusahaan harus mengungkapkan:
‎b· Kebijakan perusahaan dalam mendefinisikan apa saja yang termasuk "kas dan setara kas".
‎c· Jika ada saldo kas yang dibatasi penggunaannya (misalnya, dana yang dijaminkan untuk suatu kredit), harus diungkapkan secara terpisah.

‎4. Piutang adalah  tagihan perusahaan kepada pihak lain (pelanggan, karyawan, atau pihak terkait) yang akan diterima dalam bentuk kas di masa depan. Jenis yang paling umum adalah Piutang Usaha (Accounts Receivable), yaitu tagihan dari penjualan kredit kepada pelanggan.

‎Pengakuan Piutang: Piutang diakui (dicatat) pada saat hak untuk menagih telah timbul. Biasanya, ini terjadi ketika
‎Penjualan kredit telah dilakukan dan barang/jasa telah diserahkan kepada pelanggan dan faktur telah diterbitkan sebagai bukti tagihan.

‎5. a· Penilaian Awal: Piutang dicatat sebesar nilai wajar pada saat pengakuannya, yang biasanya adalah nilai nominal (jumlah yang ditagih).
‎b· Penurunan Nilai (Impairment): Karena tidak semua piutang pasti akan dibayar lunas, kita harus membuat estimasi piutang yang tidak tertagih. Estimasi ini dicatat dalam akun Cadangan Kerugian Piutang (Allowance for Doubtful Accounts). Nilai piutang yang disajikan di neraca adalah Nilai Buku Piutang, yaitu
‎ Saldo Piutang Usaha - Saldo Cadangan Kerugian Piutang
‎ Ada dua metode untuk menghitungnya:
‎ · Metode Penyisihan (% dari penjualan atau % dari saldo piutang): Estimasi berdasarkan pengalaman historis.
‎ · Metode Penghapusan Langsung: Piutang yang sudah pasti tidak bisa ditagih dihapus langsung (metode ini kurang disukai karena melanggar prinsip pencocokan).
‎c· Penyajian: Piutang usaha disajikan di Aset Lancar pada Neraca, tepat di bawah Kas. Yang ditampilkan adalah Nilai Buku setelah dikurangi cadangan.
‎d· Pengungkapan piutang dalam laporan keuangan:
‎ · Kebijakan perusahaan dalam memperkirakan piutang tak tertagih.
‎ · Metode yang digunakan (misalnya, metode penyisihan).
‎ · Perubahan saldo cadangan kerugian piutang selama periode tersebut.

‎6 . a. Analisis Kas:
‎ · Rasio Cepat (Quick Ratio): (Aset Lancar - Persediaan) / Kewajiban Lancar. Rasio ini menguji kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek tanpa mengandalkan penjualan persediaan. Komponen utama adalah Kas dan Piutang.
‎ · Rasio Kas (Cash Ratio): (Kas + Setara Kas) / Kewajiban Lancar. Mengukur kemampuan paling ketat untuk bayar utang hanya dengan kas yang ada.

‎b. Analisis Piutang:
‎ · Perputaran Piutang (Receivable Turnover): Penjualan Kredit / Rata-rata Piutang Usaha. Menunjukkan berapa kali piutang tertagih dalam satu periode. Semakin tinggi, semakin baik.
‎ · Rata-rata Periode Penagihan (Days Sales Outstanding - DSO): (Rata-rata Piutang Usaha / Penjualan Kredit) x 365 hari. Menunjukkan rata-rata berapa hari piutang bisa ditagih. Semakin rendah, semakin efisien departemen penagihan
In reply to First post

Re: Diskusi

Ni Made Dwi Agustini གིས-
Nama : Ni Made Dwi Agustini
Npm : 2413031086
Kelas : 24C

1. Pengertian dan Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah segala bentuk aset atau kontrak yang dapat diperdagangkan dan memiliki nilai moneter. Dalam konteks kas dan bank, instrumen keuangan mencakup uang tunai, cek, giro, wesel bank, bilyet giro, dan deposito. Jenisnya dibagi menjadi instrumen kas (seperti uang kertas, logam, dan cek) serta instrumen setara kas yaitu investasi jangka pendek yang sangat likuid seperti surat berharga atau deposito jangka pendek yang dapat segera diuangkan tanpa risiko perubahan nilai signifikan.

2. Kas dan Pengendalian Internal terhadap Kas
Kas adalah aktiva paling likuid yang digunakan sebagai alat pembayaran dan pengukur nilai transaksi. Karena sifatnya yang mudah diselewengkan, diperlukan pengendalian internal yang ketat terhadap kas. Pengendalian dilakukan dengan memisahkan tanggung jawab antara pemegang kas dan pencatat kas, melakukan penyetoran kas ke bank sesegera mungkin, membuat semua pembayaran melalui cek, serta menyediakan dana kas kecil (petty cash) untuk transaksi kecil. Tujuannya agar tidak terjadi penyalahgunaan dan agar kas tercatat dengan benar.

3. Penyajian dan Pengungkapan Kas dalam Laporan Keuangan
Kas disajikan sebagai aktiva lancar dalam neraca pada bagian paling atas karena merupakan aset paling likuid. Komponen kas meliputi kas di tangan (cash on hand) dan kas di bank (cash in bank). Setara kas seperti deposito berjangka pendek juga dapat disajikan bersama kas jika memenuhi kriteria PSAK No. 2 tentang Laporan Arus Kas. Dalam pengungkapannya, perusahaan perlu menjelaskan rincian jenis kas, saldo kas di bank, serta pembatasan penggunaannya jika ada.

4. Pengertian dan Pengakuan Piutang
Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima pembayaran dari pihak lain atas transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit. Pengakuan piutang dilakukan pada saat terjadi penyerahan barang atau jasa, bukan ketika kas diterima, sesuai prinsip akrual. Piutang dicatat sebesar nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value) setelah dikurangi taksiran piutang tak tertagih.

5. Penilaian, Penurunan Nilai, Penyajian dan Pengungkapan Piutang
Penilaian piutang dilakukan berdasarkan jumlah yang diharapkan akan diterima. Bila ada kemungkinan piutang tidak tertagih, maka perusahaan harus membentuk cadangan kerugian piutang (allowance for doubtful accounts). Penurunan nilai piutang diakui ketika terdapat bukti objektif bahwa pelanggan tidak mampu membayar. Dalam laporan keuangan, piutang disajikan sebagai aktiva lancar dikurangi cadangan kerugian piutang, dan diungkapkan secara rinci dalam catatan atas laporan keuangan, termasuk metode penilaian dan estimasi kerugian yang digunakan.

6. Analisis Kas dan Piutang
Analisis kas dilakukan untuk menilai likuiditas dan efisiensi penggunaan kas, biasanya melalui laporan arus kas yang memperlihatkan arus masuk dan keluar dana. Sementara analisis piutang bertujuan untuk mengukur efektivitas pengelolaan kredit dan penagihan, menggunakan rasio seperti perputaran piutang (receivable turnover) dan rata-rata umur piutang (average collection period). Hasil analisis ini membantu manajemen mengontrol kas dan memastikan kebijakan kredit berjalan efisien tanpa menurunkan likuiditas perusahaan.
In reply to First post

Re: Diskusi

Nadiya Adila གིས-
Nama : Nadiya Adila
NPM : 2413031079

1. Instrumen keuangan adalah aset keuangan yang dapat diperdagangkan dan bisa berupa kas atau dokumen kontrak yang memberikan hak atas nilai tertentu, seperti saham, obligasi, cek, deposito, atau kontrak derivatif.
instrumen keuangan umumnya dibagi menjadi dua jenis utama yaitu Cash Instruments dan Derivate Instruments.

2. Kas adalah aset paling likuid milik perusahaan, berupa uang tunai (uang kertas/koin) atau setara kas (investasi jangka pendek seperti deposito)
Pengendalian internal kas bertujuan mencegah pencurian, kesalahan, atau penyalahgunaan melalui segregasi tugas dan prosedur ketat.

3. Penyajian kas dalam laporan keuangan dilakukan dengan mencantumkan kas dan setara kas sebagai aset lancar dalam neraca, sedangkan laporan arus kas memuat informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode tertentu yang dibagi menjadi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
pengungkapan kas meliputi rincian komposisi kas, kebijakan akuntansi, serta pembatasan penggunaan kas jika ada, agar memberikan gambaran yang jelas dan lengkap mengenai posisi dan pergerakan kas entitas kepada pengguna laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku.

4. Piutang adalah hak perusahaan untuk menagih uang dari pelanggan akibat penjualan barang atau jasa secara kredit. Pengakuan piutang dilakukan saat hak tersebut muncul dan jumlahnya dapat diukur secara andal, biasanya saat transaksi atau penyerahan barang/jasa terjadi dan pembayaran belum diterima.

5. Penilaian piutang dilakukan dengan mengukur nilai yang dapat diperoleh perusahaan dari piutang pada tanggal neraca, biasanya menggunakan metode pengelompokan umur piutang untuk menentukan piutang yang berisiko tidak tertagih. Perhitungan penurunan nilai piutang (cadangan kerugian) dilakukan dengan estimasi berdasarkan kualitas dan umur piutang, seperti metode persentase penjualan atau analisis umur piutang. Penyajian piutang dicatat sebagai aset lancar dalam neraca, sementara pengungkapan mencakup informasi mengenai kebijakan penilaian, taksiran kerugian, serta rincian piutang dalam catatan atas laporan keuangan untuk memberikan gambaran yang transparan kepada pengguna laporan.

6. Analisis kas dilakukan dengan menilai likuiditas dan kecukupan kas untuk memenuhi kewajiban jangka pendek serta melihat arus kas masuk dan keluar agar memastikan ketersediaan kas yang optimal. Analisis piutang mencakup evaluasi usia piutang dengan metode umur piutang untuk menilai risiko penagihan, menghitung rasio perputaran piutang, dan mengidentifikasi piutang tak tertagih guna memperkirakan cadangan kerugian.
In reply to First post

Re: Diskusi

Gifrika Tutut Pradiyana གིས-
Nama: Gifrika Tutut Pradiyana
NPM: 2453031008

1. Pengertian dan Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah kontrak yang menghasilkan aset keuangan untuk satu pihak dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas untuk pihak lain. Dengan kata lain, dalam kasus ada kesepakatan antara dua pihak yang melibatkan aliran manfaat ekonomi di masa datang, kesepakatan tersebut dikenal sebagai instrumen keuangan. Menurut PSAK 50, instrumen keuangan terdiri dari tiga jenis utama: aset keuangan, seperi kas, tagihan, investasi, dan surat berharga; liabilitas keuangan, seperti obligasi dan utang; dan instrumen ekuitas, yang artinya, bila dibeli, menunjukkan bahwa entitas ini memiliki saham.

2. Pengertian Kas dan pengendalian internal terhadap kas
Kas merupakan aset paling likuid karena dapat langsung digunakan untuk membayar kewajiban. Karena sangat mudah berpindah tangan, kas perlu pengendalian internal yang kuat agar tidak disalahgunakan. Bentuk pengendalian internal terhadap kas antara lain: 
  • Pemisahan tugas, antara pihak penerima kas, pencatat transaksi, dan penyetuju pengeluaran.
  • Penyimpanan kas di tempat aman, misalnya brankas atau ruang khusus dengan akses terbatas.
  • Transaksi kas melalui bank, seperti pembayaran dengan cek untuk menciptakan jejak audit.
  • Rekonsiliasi bank, yaitu mencocokkan catatan kas perusahaan dengan rekening koran bank secara rutin.
  • Penggunaan sistem kas kecil (imprest system) agar pengeluaran operasional kecil tetap tercatat dan terkontrol.
3. Penyajian dan Pengungkapan Kas dalam Laporan Keuangan
Dalam laporan posisi keuangan (neraca), kas disajikan pada bagian aset lancar, biasanya di urutan paling atas karena sifatnya paling likuid.
Kas meliputi: Uang tunai di tangan, Kas di bank, dana kas kecil.
Dalam pengungkapan laporan keuangan, perusahaan wajib menjelaskan:
• Kebijakan pengelolaan kas dan setara kas
• Rincian saldo kas di bank dan kas kecil,
• Serta adanya pembatasan penggunaan kas (misalnya kas yang dijaminkan).
Selain itu, dalam laporan arus kas, kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan, agar pengguna laporan bisa menilai sumber dan penggunaan kas perusahaan.

4. Pengertian dan Pengakuan Piutang
Piutang itu pada dasarnya hak perusahaan untuk menerima uang dari pihak lain karena sudah menyerahkan barang atau jasa tapi pembayarannya ditangguhkan. Pengakuan piutang terjadi ketika perusahaan telah memenuhi kewajibannya misalnya barang dikirim atau jasa selesai diberikan dan ada harapan wajar bahwa manfaat ekonomi (kas) akan masuk serta jumlahnya bisa diukur secara andal. Jadi, jangan catat sebagai piutang kalau barang belum dikirim atau pembeli belum punya kewajiban membayar; catat ketika kontrak atau transaksi sudah menciptakan hak penagihan.

5. Penilaian, Perhitungan Penurunan Nilai, Penyajian, dan Pengungkapan Piutang
Penilaian piutang dilakukan dengan menghitung jumlah yang realistis bisa diterima perusahaan, bukan sekadar nilai nominalnya. Jika ada kemungkinan sebagian piutang tidak tertagih, perusahaan perlu menghitung penurunan nilai piutang dengan membentuk cadangan kerugian piutang, agar nilai piutang yang disajikan mencerminkan kondisi sebenarnya. Dalam laporan keuangan, piutang ditampilkan di bagian aset lancar, yaitu piutang bersih setelah dikurangi cadangan kerugian. Selain itu, perusahaan juga harus mengungkapkan rincian kebijakan pengakuan piutang, metode perhitungan cadangan, serta informasi umur piutang dan jumlah yang dijaminkan (jika ada). Tujuannya supaya pengguna laporan keuangan bisa menilai kualitas dan risiko penagihan piutang perusahaan secara jelas dan transparan.

6. Analisis Kas dan Piutang
Analisis kas dan piutang dilakukan untuk melihat seberapa baik perusahaan mengelola likuiditas dan penagihan dari pelanggan. Dalam analisis ini, biasanya digunakan beberapa rasio seperti perputaran kas untuk menilai efisiensi penggunaan kas, serta perputaran piutang untuk melihat kecepatan perusahaan menagih pembayaran dari penjualan kredit. Semakin cepat perusahaan menerima pembayaran dari piutang, semakin lancar arus kas yang dimilikinya. Selain itu, rata-rata umur piutang juga dihitung untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga piutang berubah menjadi kas. Hasil analisis ini membantu manajemen dalam menilai apakah kebijakan kredit sudah efektif, apakah kas cukup untuk kegiatan operasional, dan seberapa sehat posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.
In reply to First post

Re: Diskusi

Sofia Dilara གིས-
Nama: Sofia Dilara
NPM: 2413031091
Kelas: 2024 C

1. Pengertian dan Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah perjanjian atau kontrak antara dua pihak yang menciptakan hak dan kewajiban ekonomi di masa depan. Misalnya, ketika sebuah perusahaan meminjam uang dari bank, maka perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar (liabilitas keuangan), sedangkan bank punya hak untuk menerima pembayaran (aset keuangan).
Menurut standar akuntansi (PSAK 50 dan 55), instrumen keuangan bisa dibagi menjadi tiga:
  1. Aset keuangan, contohnya kas, piutang, investasi saham, atau obligasi.
  2. Liabilitas keuangan, seperti utang usaha, utang bank, atau wesel bayar
  3. Instrumen ekuitas, yaitu bukti kepemilikan seperti saham biasa.
Intinya, semua hal yang berhubungan dengan uang dan menimbulkan hak atau kewajiban ekonomi disebut instrumen keuangan.

2. Kas dan Pengendalian Internal terhadap Kas
Kas adalah aset yang paling mudah digunakan karena sifatnya sangat likuid, bisa langsung dipakai untuk membayar kewajiban atau membeli barang. Karena mudah berpindah tangan, kas juga paling rawan disalahgunakan.
Untuk itu, perusahaan perlu menerapkan pengendalian internal, yaitu sistem pengawasan agar kas tetap aman dan penggunaannya sesuai tujuan.
Beberapa langkah yang umum dilakukan:
  1. Memisahkan tugas antara bagian yang mengelola, mencatat, dan menyetujui pengeluaran kas.
  2. Menyimpan uang di tempat aman seperti brankas dan membatasi siapa saja yang boleh mengaksesnya.
  3. Menggunakan rekening bank dan cek untuk transaksi agar ada bukti tertulis.
  4. Melakukan rekonsiliasi bank, yaitu mencocokkan catatan kas perusahaan dengan catatan dari bank.
  5. Menggunakan sistem kas kecil (imprest system) untuk pengeluaran dalam jumlah kecil supaya mudah diawasi.

3. Penyajian dan Pengungkapan Kas dalam Laporan Keuangan
Dalam laporan posisi keuangan (neraca), kas disajikan di bagian aset lancar, biasanya disatukan dengan “setara kas” seperti deposito jangka pendek.
Sedangkan dalam laporan arus kas, kas dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya:
-Aktivitas operasi (kegiatan utama perusahaan),
-Aktivitas investasi (pembelian atau penjualan aset),
-Aktivitas pendanaan (pinjaman atau modal).

Di catatan laporan keuangan, perusahaan juga wajib mengungkapkan:
  • Jenis kas yang dimiliki (tunai, rekening giro, deposito),
  • Jika ada kas yang dibatasi penggunaannya,
  • Kebijakan manajemen dalam mengelola kas.
Tujuannya agar pembaca laporan bisa tahu kondisi likuiditas perusahaan secara jelas.

4. Pengertian dan Pengakuan Piutang
Piutang adalah hak perusahaan untuk menagih uang dari pihak lain karena telah memberikan barang atau jasa secara kredit. Jadi, meskipun uangnya belum diterima, perusahaan sudah mengakui adanya pendapatan dan hak tagih tersebut.

Piutang diakui sebagai aset keuangan ketika perusahaan sudah menyerahkan barang atau jasa dan memiliki hak hukum untuk menagih pembayaran.
Contoh: perusahaan menjual produk Rp15 juta secara kredit kepada pelanggan. Saat barang dikirim, piutang langsung diakui sebesar Rp15 juta, meskipun uangnya baru diterima nanti.

5. Penilaian, Penurunan Nilai, Penyajian, dan Pengungkapan Piutang
  • Penilaian: Piutang dicatat sebesar nilai yang bisa ditagih (nilai realisasi bersih).
  • Penurunan nilai: Kalau ada indikasi pelanggan tidak bisa bayar, perusahaan perlu mencatat cadangan kerugian piutang agar nilai piutang tidak terlalu tinggi di laporan.
  • Penyajian: Dalam neraca, piutang ditampilkan setelah dikurangi cadangan kerugian piutang.
  • Pengungkapan: Di catatan laporan keuangan dijelaskan cara perusahaan menilai dan mencatat piutang, serta rincian umur piutang (lancar, lewat jatuh tempo, atau macet).
Dengan begitu, laporan keuangan bisa menunjukkan kondisi sebenarnya tanpa melebih-lebihkan aset.

6. Analisis Kas dan Piutang
Analisis ini dilakukan supaya manajemen tahu seberapa baik perusahaan mengelola uang tunai dan penagihan piutangnya.
Beberapa ukuran yang biasa digunakan:
  • Rasio lancar (current ratio): melihat kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek.
  • Perputaran kas: mengukur kecepatan perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas.
  • Perputaran piutang (receivable turnover): menilai seberapa cepat piutang bisa ditagih.
  • Rata-rata waktu penagihan (days sales outstanding): makin cepat tagihan dibayar, makin sehat arus kas perusahaan.
Dari analisis ini, perusahaan bisa tahu apakah kebijakan pembayaran dan penagihan sudah efisien atau masih perlu diperbaiki.
In reply to First post

Re: Diskusi

Rulla Alifah གིས-
Nama : Rulla Alifah
NPM : 2413031093

1. Instrumen keuangan adalah perjanjian yang menimbulkan aset bagi satu pihak dan kewajiban atau ekuitas bagi pihak lain. Jenisnya terdiri dari instrumen primer seperti kas, piutang, utang, dan saham, serta instrumen derivatif seperti opsi, kontrak berjangka, dan swap yang nilainya bergantung pada instrumen lain.

2. Kas merupakan uang tunai atau setara kas yang siap digunakan untuk kegiatan perusahaan. Pengendalian internal terhadap kas dilakukan agar tidak terjadi penyalahgunaan, seperti dengan memisahkan tugas penerimaan dan pencatatan kas, menggunakan bukti transaksi resmi, menyetor kas ke bank setiap hari, melakukan rekonsiliasi bank secara rutin, dan mengadakan pemeriksaan mendadak.

3. Kas disajikan dalam aset lancar di neraca bersama setara kas seperti deposito jangka pendek. Dalam catatan laporan keuangan, perusahaan perlu menjelaskan rincian kas (kas di tangan, kas di bank, dan setara kas) serta mengungkapkan bila ada kas yang penggunaannya dibatasi.

4. Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima pembayaran dari pelanggan akibat penjualan secara kredit. Piutang diakui saat hak menerima kas timbul, yaitu ketika barang atau jasa sudah diserahkan, meskipun pembayaran belum diterima.

5. Piutang dicatat sebesar nilai bersih yang dapat diterima, yaitu jumlah piutang dikurangi cadangan kerugian piutang tak tertagih. Jika ada bukti pelanggan tidak mampu membayar, perusahaan mengakui penurunan nilai piutang. Dalam laporan keuangan, piutang disajikan di aset lancar, sedangkan dalam catatan laporan keuangan dijelaskan metode penilaian dan rincian piutang yang diragukan.

6. Analisis kas dan piutang bertujuan menilai kemampuan perusahaan mengelola likuiditas dan penagihan. Analisis kas dilakukan melalui laporan arus kas, sedangkan analisis piutang menggunakan rasio seperti perputaran piutang dan rata-rata waktu penagihan untuk melihat seberapa cepat piutang dapat tertagih.
In reply to First post

Re: Diskusi

Natasya Natasya གིས-
Nama: Natasya
Kelas: 2024 C
NPM : 2413031081

1. Instrumen keuangan adalah suatu kontrak yang menambah nilai asset atau liabilitas keuangan yaitu dimana setiap kali sebuahh instrument keuangan dibuat seperti menerbitkan saham, mengeluarkan obligasi, dan memberrikan pinjaman, itu adalah satu kontrak yang harus di catat sebagai asset keuangan di satu sisi dan sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas di sisi lainnya. Jenis jenis instrument keuangan adalah instrument tunai, asset keuangan yang nilainya ditentukan langsung oleh pasar atau kesepakatan antara pihak yang bertransaksi. Instrument derivative, konntrak keuangan yang nilainya diturunkan dari nilai asset acuan seperti saham, abligasi, mata uang, komoditas dan indeks.

2. Kas merupakan asset liquid yang mudah digunakan dan banyak yang menginginkan sehingga mudah di curi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu terdapat pengendalian terhadap kas, yaitu pengenndalian internal kas adalah seluruh kebijakan, prosedur dan praaktik yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk melindungi asset kaas dan memastikan keakuratan data akutansi yang berkaitan dengan kas dan mendorong efisiensi operasi.

3. Penyajian dan pengungkapan kas dalam laporan keuangan dilakukan dengan mengikuti prinsip akutansi terutama SAK. Dalam penyajian laporan posisi keuangan kas disajikan sebagai asset yang paling liquid di bagian paling atas dari kelompok asset lancar. Laporan arus kas adalah laporan utama yang fungsinya adalah menyajikan pergeraknan kas dan setara dengan kas selama periode akutansi. Penyajiannya pada laporan ini menunjukan perubahan saldo kas bersih yang berasal darii tiga aktivitas utama yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivasi pendanaan. Jadi llaporan diakhiiri dengan menunjukan keaikan atau penurunan besih kas dan setara kas selama periode tersebut yang kemudia ditambahkan ke saldo awal dan ssetara dengan kas untuk mendapatkan saldo akhir kas dan setara kas. Kemudia pengunngkapan kas, biadanya dilakukan dalam catatan kas lapooran keuangan tujjuannya adalah memberikan rincian dan konteks agar penggunaan laporan dapat memahami sepenuhnya pos terssebut meliputi kebijakan akutansi, rincian salso kas, kas yang dibbatasi, saldo bank signifikan, rekonsilliasi arus kas, jadi pada pengungkapan kas ini pengungkapan yang akurat sangat kruusial karena kas adalah ukuran utama likuiditas. Penggunaan laporan kkeuangan seperrti investor dan kreditor sangat mengandalkan informasi ini untuk menilai kemampuan perusahaan membayar kewajjiban jangka pendek.

4. Pengakuan piutang adalah proses pencatatan piutang ke dalam pembukuan perusuhaan untuk pertama kalinya. Piutang diakui pada saat perusahaan memenuhi kewajiban kinerjanya dan memiliki hak yang sah untuk menagih pembayaran. Pengakuan piutang mengikuti prisinp aakutansi akrual dan pedoman standar akutansi keuangan mengenai pendapat dari kontrak dengan pelanggan. Kewajiban kinerja telah dipenuhi, perusahaan telah melakukan apa yang dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan. Ini adalah titik di mana perusahaan secaara legal berhak menerima imbalan.


5. Penilaian perhitungan penurunan nilai, penyajian, dan pengungkapan piutang dalam laporan keuangan merupakan aspek krusial untuk memastikan asset disajikan secara wajar. Penilaian piutang setelah piutang diakui, Langkah selanjutnya adalah ,menilainya secara berkala piutang harus disajikan di neraca sebesar nilai yang diharapkan dapat tertagih. Penggunaan cadangan kerugian penurunan nilai, karena tidak semua piutang dapat tertagih. Perhitungan penururunan nilai yaitu perusahaan harus mengakui kerugian penuruurnan nilai untuk piutang yang diperkkirakan tidaak akan diterima. Penyajian dalam laporan keuangan piutang disajikan pada bagian asset lancar sebesar nilai bersih yang diharapkan dapat tertagih, pengungkapan dalam catatat attas laporan keuangan sangat penting untuk memberikan transparansi mengenai resiko kredit dan estimasi manajemen

6. Analisis kas berfokus pada kemampuan perrusahaan untuk menghailkan dan mengelola uang tunai yaitu meliputi rasio likuiditas yaitu menilai kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya dengan asset paling air dan analisisi laporan arus kas yaitu mencari tau dari mana kas berasal dan kas keluar.

Analisis piutang berfokus pada seberapa efektif dan cepat perusahaan menagih piutang dari pelanggannya karna piutang yang tertahan lama dapat mengganggu likuiditas.terdapat rasio efisiensi yang berguna mengukur seberappa cepat piutang dikonversi menjadi kas kemudian analisis kualitas piutang analisis non rasio yang memeriksa komposisi dan potensi kerugian piutang.
In reply to First post

Re: Diskusi

Nuraini Naibaho 2413031076 གིས-

Nama  : Nuraini Naibaho

Npm    : 2413031076

Kelas   : 24 C

1. Instrumen keuangan merupakan sebuah perjanjian atau kontrak yang menimbulkan aset keuangan bagi satu pihak serta kewajiban atau ekuitas keuangan bagi pihak lain. Dengan kata lain, instrumen ini menggambarkan hubungan keuangan antara dua pihak yang saling bertransaksi. Menurut PSAK 50 (Revisi 2014), instrumen keuangan dapat berbentuk aset, liabilitas, maupun instrumen ekuitas.

Jenis-jenisnya antara lain:

  • Instrumen keuangan primer, yaitu instrumen yang secara langsung diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan dana, seperti kas, piutang, utang usaha, saham, dan obligasi.
  • Instrumen keuangan derivatif, yaitu turunan dari instrumen keuangan utama yang nilainya bergantung pada instrumen lain, misalnya opsi, kontrak berjangka (futures), swap, dan forward contract Kas dan Pengendalian Internal terhadap Kas

2. Kas adalah harta perusahaan yang paling likuid, artinya paling mudah digunakan untuk memenuhi kebutuhan transaksi      sehari-hari. Kas mencakup uang tunai di tangan, saldo rekening bank, serta cek yang belum disetorkan.
Agar kas tetap aman dan terkelola dengan baik, perusahaan harus menerapkan pengendalian internal terhadap kas. Tujuan utamanya adalah mencegah penyalahgunaan serta memastikan pencatatan transaksi dilakukan dengan benar.

Langkah-langkahnya meliputi:

  • Memisahkan tanggung jawab antara pihak yang menerima, menyimpan, dan mencatat kas.
  • Menggunakan bukti transaksi resmi, seperti kwitansi atau bukti setor bank.
  • Melakukan rekonsiliasi kas dan saldo bank secara rutin.
  • Membatasi akses fisik terhadap kas.
  • Mengatur sistem kas kecil (petty cash) untuk pengeluaran kecil agar tetap terdokumentasi.

3. Penyajian dan Pengungkapan Kas dalam Laporan Keuangan

Dalam laporan keuangan, kas biasanya muncul di bagian aset lancar pada laporan posisi keuangan (neraca) dengan nama “Kas dan Setara Kas”. Setara kas mencakup investasi jangka pendek yang mudah dicairkan menjadi uang tunai, misalnya deposito berjangka kurang dari tiga bulan.

Sementara itu, pengungkapan kas dilakukan untuk menjelaskan:Kebijakan perusahaan dalam mengakui kas dan setara kas, rincian komponen kas, serta batasan penggunaannya (jika ada).

Selain di neraca, arus masuk dan keluar kas juga dijelaskan di laporan arus kas, yang dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

4. Pengertian dan Pengakuan Piutang

Piutang merupakan hak perusahaan untuk menagih uang atau imbalan atas barang dan jasa yang telah diberikan kepada pihak lain. Contohnya, piutang usaha dari penjualan kredit maupun piutang lain-lain seperti pinjaman kepada karyawan atau bunga yang belum diterima.

Piutang diakui saat perusahaan telah menyerahkan barang atau jasa dan mendapat hak tagih, meskipun pembayarannya belum diterima. Dengan kata lain, pengakuan piutang dilakukan bersamaan dengan pengakuan pendapatan, bukan saat kas diterima.

5. Penilaian, Penurunan Nilai, Penyajian, dan Pengungkapan Piutang

Nilai piutang biasanya diukur sebesar jumlah yang kemungkinan bisa ditagih, atau disebut nilai realisasi bersih. Jika terdapat indikasi piutang tidak dapat ditagih (misalnya karena pelanggan bangkrut atau menunggak lama), maka dilakukan penurunan nilai piutang.

Ada dua metode yang digunakan:

1. Metode langsung (direct write-off): piutang baru dihapus setelah benar-benar tidak tertagih.

2. Metode cadangan (allowance method): memperkirakan kerugian piutang di awal periode (sesuai PSAK 71).

Dalam laporan keuangan, piutang disajikan di neraca sebagai aset lancar setelah dikurangi cadangan kerugian piutang. Informasi tambahan yang diungkapkan mencakup jenis piutang, kebijakan penilaian, serta cara perusahaan menangani piutang bermasalah.

6. Analisis Kas dan Piutang

Analisis kas digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Beberapa alat ukurnya antara lain:

  • Rasio lancar (current ratio) = Aset Lancar / Kewajiban Lancar
  • Rasio kas (cash ratio) = (Kas + Setara Kas) / Kewajiban Lancar
Selain itu, laporan arus kas juga digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan kas dari kegiatan operasionalnya. Sementara itu, analisis piutang berfungsi untuk menilai efektivitas kebijakan kredit dan kecepatan penagihan.

Contohnya:

Perputaran piutang (receivable turnover) = Penjualan Kredit / Rata-rata Piutang

Rata-rata waktu penagihan (days sales outstanding) = 365 / Perputaran Piutang

Semakin tinggi perputaran piutang dan semakin pendek periode penagihan, maka semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola piutangnya.


In reply to First post

Re: Diskusi

Faiz Ramadhan གིས-
Nama : Faiz Ramadhan
NPM : 2413031096
Kelas C

Dari yang saya pelajari tentang instrumen keuangann karena ini adalah materi kelompok saya jadi saya telah mendiskusikan bersama teman kelompok saya.
1. Instrumen keuangan adalah aset keuangan yang dapat diperdagangkan dan berupa kas atau dokumen kontrak yang memberikan hak atas nilai tertentu, seperti saham, obligasi, cek, deposito, atau derivatif. Instrumen keuangan terbagi menjadi dua utama, yaitu instrumen kas (cash instruments) dan instrumen derivatif (derivative instruments).
2. Kas adalah aset paling likuid perusahaan yang meliputi uang tunai dan setara kas seperti deposito jangka pendek. Pengendalian internal kas penting untuk mencegah pencurian dan kesalahan melalui pembagian tugas dan prosedur yang ketat.
3. Dalam laporan keuangan, kas dan setara kas dicatat sebagai aset lancar, sedangkan laporan arus kas menampilkan sumber dan penggunaan kas selama periode tertentu.
4. Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima pembayaran dari pelanggan atas penjualan kredit. Piutang diakui saat hak tersebut muncul dan nilainya dapat diukur secara andal. Penilaian piutang dilakukan dengan memperkirakan cadangan kerugian berdasarkan umur piutang untuk mengantisipasi piutang tak tertagih.
5. Piutang dicatat sebagai aset lancar dan diungkapkan secara transparan dalam laporan keuangan.
6. Analisis kas fokus pada likuiditas dan kecukupan kas untuk memenuhi kewajiban jangka pendek serta memantau arus kas masuk dan keluar. Analisis piutang melibatkan penilaian risiko penagihan melalui umur piutang, rasio perputaran, dan estimasi cadangan kerugian guna menjaga kesehatan keuangan perusahaan secara optimal.
In reply to First post

Re: Diskusi

IREN AGISTA PUTRI 2413031071 གིས-
Nama : Iren Agista Putri
NPM : 2413031071

1. Pengertian dan Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah kontrak yang menimbulkan aset keuangan bagi satu pihak dan liabilitas keuangan atau ekuitas bagi pihak lain. Jenis instrumen keuangan meliputi:
-Instrumen ekuitas seperti saham
-Instrumen utang seperti obligasi dan pinjaman
-Instrumen derivatif seperti opsi dan futures
-Instrumen ini bisa berupa kas, klaim atas kas, atau hak dan kewajiban keuangan lainnya.

2. Kas dan Pengendalian Internal terhadap Kas
Kas adalah aset berupa uang tunai dan setara kas yang mudah dicairkan. Pengendalian internal kas bertujuan mencegah kehilangan dan memastikan penggunaan kas sesuai dengan prosedur dengan cara:
-Pemisahan tugas penerimaan dan pengeluaran kas
-Penyimpanan kas di tempat aman
-Pengawasan rutin dan rekonsiliasi kas.

3. Penyajian dan Pengungkapan Kas dalam Laporan Keuangan
Kas disajikan dalam bagian aset lancar di neraca. Pengungkapan meliputi rincian saldo kas dan setara kas, kebijakan akuntansi, serta pembatasan penggunaan kas jika ada. Informasi ini biasanya dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.

4. Pengertian dan Pengakuan Piutang
Piutang adalah klaim entitas atas pihak lain yang diperkirakan dapat diterima. Pengakuan piutang dilakukan saat entitas memiliki hak untuk menerima kas atau aset lain dari pihak debitur berdasarkan transaksi yang telah terjadi.

5. Penilaian, Perhitungan Penurunan Nilai, Penyajian, dan Pengungkapan Piutang
Piutang dinilai sebesar nilai nominal dikurangi estimasi kerugian penurunan nilai. Penurunan nilai dinilai jika ada indikasi piutang tidak tertagih, dihitung menggunakan pendekatan tertentu seperti metode cadangan piutang tak tertagih atau metode lainnya. Penilaian dan informasi penurunan nilai diungkapkan dalam catatan laporan keuangan bersama dengan kebijakan penilaian dan estimasi yang digunakan.

6. Analisis Kas dan Piutang
Analisis kas dan piutang dilakukan untuk menilai likuiditas dan efisiensi pengelolaan kas dan piutang melalui rasio seperti rasio perputaran kas, rasio perputaran piutang, dan periode penagihan rata-rata. Analisis ini membantu manajemen mengambil keputusan keuangan yang tepat.
In reply to First post

Re: Diskusi

Salwa Trisia Anjani གིས-
SALWA TRISIA ANJANI
2413031090

Jawaban
1. Pengertian dan Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah kontrak yang menimbulkan aset keuangan bagi satu pihak dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi pihak lain.
Jenisnya:
• Aset keuangan: kas, piutang, investasi, dan surat berharga.
• Kewajiban keuangan: utang usaha, pinjaman, atau obligasi.
• Instrumen ekuitas: saham biasa atau saham preferen.

2. Kas dan Pengendalian Internal terhadap Kas
Kas adalah aset paling likuid berupa uang tunai dan saldo di bank yang siap digunakan untuk operasi perusahaan.
Pengendalian internal kas meliputi:
• Pemisahan tugas antara penerimaan dan pencatatan kas.
• Penyimpanan kas di tempat aman (brankas atau bank).
• Pembuatan bukti transaksi (kwitansi).
• Rekonsiliasi bank secara berkala.

3. Penyajian dan Pengungkapan Kas dalam Laporan Keuangan
Kas disajikan di aset lancar pada neraca.
Pengungkapan kas meliputi:
• Rincian saldo kas di tangan dan di bank.
• Pembatasan penggunaan kas (misalnya kas dibatasi penggunaannya).
• Rekonsiliasi antara laporan arus kas dan saldo kas di neraca.

4. Pengertian dan Pengakuan Piutang
Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima kas atau imbalan lain dari pelanggan akibat penjualan secara kredit.
Pengakuan: dilakukan ketika barang atau jasa telah diserahkan kepada pelanggan dan timbul hak untuk menagih pembayaran, meskipun kas belum diterima.

5. Penilaian, Penurunan Nilai, Penyajian, dan Pengungkapan Piutang
• Penilaian: piutang diukur sebesar jumlah yang dapat ditagih (nilai bersih yang dapat direalisasi).
• Penurunan nilai: diakui jika ada bukti bahwa pelanggan tidak mampu membayar, misalnya dengan membentuk cadangan kerugian piutang tak tertagih.
• Penyajian: ditampilkan di aset lancar pada neraca setelah dikurangi cadangan kerugian piutang.
• Pengungkapan: mencakup kebijakan penagihan, metode penilaian, dan rincian saldo piutang serta cadangan kerugiannya.

6. Analisis Kas dan Piutang
Analisis kas dilakukan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan menjaga likuiditas.
Analisis piutang bertujuan mengevaluasi efektivitas kebijakan kredit dan penagihan, biasanya melalui:
• Rasio perputaran piutang (receivable turnover).
• Rasio hari penagihan rata-rata (average collection period).
Hasil analisis membantu manajemen menjaga arus kas dan menghindari piutang macet.
In reply to First post

Re: Diskusi

Alfiantika Putri གིས-
Nama : Alfiantika Putri
NPM : 2413031095

Jawaban Pertanyaan :
1. Instrumen keuangan adalah alat atau dokumen yang memiliki nilai uang dan bisa dipakai untuk transaksi atau investasi. Contohnya seperti uang tunai, saham, obligasi, dan dokumen yang menunjukkan hak untuk menerima uang(cek, dll).
2. Kas adalah uang tunai yang dimiliki perusahaan dan harus dijaga keamanannya. Pengendalian internal kas berarti melakukan langkah-langkah agar uang tidak hilang atau salah pakai, seperti membagi tugas orang yang menerima dan mengeluarkan uang, menyimpan uang di tempat aman, dan memeriksa catatan kas secara rutin.
3. Dalam laporan keuangan, kas ditampilkan sebagai bagian dari asset yang mudah dicairkan. Semua uang tunai dan setara kas dicatat dengan jelas, dan perusahaan harus menjelaskan bagaimana mereka mengelola kas itu.
4. Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima uang dari pelanggan yang membeli barang atau jasa secara kredit. Piutang dicatat saat penjualan terjadi karena perusahaan berhak mendapatkan uang di masa mendatang.
5. Piutang dinilai dengan mengurangi jumlah piutang yang kemungkinan tidak bisa dibayar. Perusahaan memperkirakan piutang yang macet dan mencatatnya sebagai kerugian. Piutang disajikan sebagai asset dalam laporan keuangan dan harus diungkapkan dengan jelas agar pengguna laporan tau resikonya.
6. Analisis kas dan piutang dilakukan dengan melihat seberapa cepat uang masuk dan keluar dari perusahaan. Rasio atau perputaran kas dan piutang dihitung untuk menilai apakah perusahaan efisien dalam mengelola uang dan menagih piutang.
In reply to First post

Re: Diskusi

Rency Husna Adinda གིས-
Nama: Rency Husna Adinda
Npm: 2413031082

JAWABAN:
1. Instrumen keuangan adalah perjanjian yang menimbulkan aset bagi satu pihak dan kewajiban bagi pihak lain, terdiri dari instrumen primer (kas, piutang, utang, saham) dan derivatif (opsi, futures, swap).
2. Kas mencakup uang tunai dan saldo bank. Pengendaliannya dilakukan dengan pemisahan tugas, penggunaan bukti transaksi, rekonsiliasi rutin, dan pengawasan manajemen.
3. Kas disajikan di aset lancar dan diungkapkan komponen, hubungan saldo antar laporan, serta batasan penggunaannya.
4. “Terima” berarti penerimaan kas dari aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan, yang diakui saat kas benar-benar diterima.
5. Kas dinilai sebesar nilai nominalnya, tidak mengalami penurunan nilai, disajikan di aset lancar, dan diungkapkan kebijakan serta batasan penggunaannya.
6. Analisis kas dan utang menilai kemampuan perusahaan membayar kewajiban, melalui rasio likuiditas, rasio kas terhadap utang, dan arus kas operasi.
In reply to First post

Re: Diskusi

Niabi Rahma Wati གིས-
Nama: Niabi Rahma Wati
NPM: 2413031078

1. Definisi dan jenis instrumen keuangan
Instrument keuangan merupakan aset keuangan yang mendatangkan manfaat untuk mendapatkan arus kas dimasa yang akan datang untuk dapat juga digunakan sebagai perangkat untuk nilai lindung (IAI, 2020). Artinya instrument keuangan dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan atau individu karena mencakup berbagai jenis, seperti aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrument ekuitas. Instrumen keuangan juga sering dijadikan sebagai dasar untuk mengambil Keputusan investasi, pengelolaan risiko serta pengembangan sebuah kebijakan ekonomi makro.
A. Aset Keuangan, yang dapat diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual
B. Liabilitas keuangan, yang dapat diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dan liabilitas lainnya.
C. Instrumen ekuitas, meliputi instrumen ekuitas biasa, instrumen ekuitas manajemen, dan instrumen ekuitas sintetis.
D. Instrumen derivatif, meliputi derivatif biasa dan derivatif melekat.
E. Instrument lindung nilai, atas nilai wajar, atas nilai kas, dan atas investasi neto pada operasi luar negeri.

2. Kas dan pengendalian internal terhadap kas
Kas adalah aset yang paling likuid karena dapat digunakan untuk membayar kewajiban Perusahaan. Kas termasuk instrumen keuangan dalam klasifikasi aset keuangan. Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan entitas. Kas terdiri dari uang Kartal yang disimpan oleh entitas, uang tersimpan dalam rekening bank, dan setara kas. Beberapa bentuk pengendalian terhadap kas yaitu:
a. Terdapat pemisahan tugas antara pihak yang melakukan otoritas dengan pembayaran, pihak yang melakukan pengelolaan kas dan pencatatan, pihak pengguna dan pihak pembayar.
b. Penggunaan lemari besi atau brangkas untuk menyimpan kas atau diruang tertutup dengan akses terbatas.
c. Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang berbeda
d. Pengeluaran uang dilakukan melalui bank dan menggunakan cek sehingga terdapat pengendalian pencatatan oleh pihak lain.
e. Penerimaan kas dilakukan melalui bank, untuk keamanan dan pengendalian pencatatan.
f. Penggunaan sistem imprest kas kecil untuk memenuhi kas dalam jumlah kecil.
g. Rekonsiliasi antara pencatatan Perusahaan dengan rekening koran bank.

3. Penyajian dan pengungkapan kas dalam laporan keuangan
Dalam posisi laporan keuangan atau neraca, kas disajikan dalam kelompok aset lancar di urutan paling atas, pos yang termasuk “kas dan setara kas” biasanya dikelompokkan menjadi satu, dan setara kas (cash equivalents) merupakan investasi yang sangat likuid dengan jatuh tempo pendek, yang biasanya tiga bulan kurang atau kurang dari tanggal perolehan.
Pengungkapan kas dan laporan keuangan meliputi pengungkapan kebijakan akuntansi dan informasi mengenai rincian kas yang dimiliki Perusahaan. Kebijakan akuntansi kas menjelaskan secara umum komponen kas dan bagaimana Perusahaan mengklasifikasikan kas. Kebijakan akuntansi juga menjelaskan bagaimana Perusahaan menyajikan cerukan (bank overdraft).

4. Pengertian dan pengakuan piutang
Piutang didefinisikan sebagai hak tagih entitas kepada pihak lain yang belum diterima pembayarannya. Piutang adalah salah satu pos yang penting di neraca, apabila ketika pada laporan keuangan masih terdapat hak entitas atau Perusahaan untuk menagih, maka hak tagih tersebut dicatat sebagai penambahan aset entitas atau Perusahaan berupa piutang. Piutang diakui ketika timbul klaim/hak untuk menagih uang atau manfaat ekonomi lainnya kepada entitas lain. Piutang dapat diakui ketika:
- Telah diterbitkan surat ketetapan,
- Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan, dan
- Belum dilaksanakan sampai dengan periode pelaporan.

5. Penilaian, perhitungan penurunan nilai, penyajian, dan pengungkapan piutang dalam laporan keuangan
Penilaian pada piutang dicatat sebesar nilai wajar pada saat pengakuan, yang umumnya sama dengan nilai nominal atau jumlah yang tercantum dalam faktur. Selanjutnya piutang dinilai sebesar jumlah terealisasi, yaitu estimasi jumlah kas yang akan diterima dari piutang, oleh karena itu kemungkinan adanya risiko tidak tertagih yang menyebabkan harus membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Piutang pada setiap tanggal pelaporan harus dievaluasi apakah terdapat bukti objektif mengalami penurunan nilai, jika terdapat bukti objektif maka akan diakui sebagai kerugian penurunan nilai. Jumlah penurunan nilai yaitu jumlah keseluruhan nilai piutang tercatat nilai jaminan yang dikuasai oleh Perusahaan (jika ada), tetapi jika tidak ada jaminan maka semua piutang tersebut dihapuskan dan akan diakui oleh Perusahaan sebagai beban. Terdapat dua metode dalam perhitungan penurunan nilai:
a. metode penghapusan langsung (direct write off method), Dimana piutang yang diturunkan nilainya langsung dihapuskan tanpa dibuat akun Cadangan penurunan nilai.
b. Metode pencadangan (allowance method), metode ini lebih tepat digunakan dalam mencatat penurunan nilai. Nilai Cadangan penurunan nilai pada akhir periode merupakan rekonsiliasi dari Cadangan penurunan nilai pada awal periode, koreksi pada periode sebelumnya, penambahan penurunan nilai pada periode berjalan, pengurangan karena penghapusan piutang, dan juga penambahan karena recovery pelunasan piutang yang telah dihapuskan.
Dalam laporan keuangan piutang disajikan dalam kelompok aset lancar. Perusahaan menyajikan piutang dalam beberapa katagori, yaitu piutang dagang, piutang usaha, dan piutang lainnya. Perusahaan dalam bidang industri khusus yang memiliki klasifikasi penyajian piutang lebih detail. Kemudian, Perusahaan yang bergerak dibidang perbankan, piutang disajikan dalam katagori kredit atau pinjaman yang diberikan. Sedangkan, pada Perusahaan pembiayaan, piutang disajikan sebagai piutang pembiayaan konsumen, pembiayaan atas piutang dan piutang leasing. Namun dalam praktiknya, ada beberapa Perusahaan yang tidak menyajikan dalam laporan posisi keuangan dan cukup pengungkapan dalam CALK (Catatan Atas Laporan Keuangan). Pada laporan posisi keuangan nilai piutang disajikan setelah dikurangi dengan Cadangan kerugian penurunan nilai.
Pengungkapan piutang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pengungkapan kebijakan akuntansi piutang yang diletakkan bersamaan dengan pengungkapan instrumen keuangan, pengungkapan rincian piutang yang menjelaskan angka dalam laporan keuangan pokok, CALK dalam rincian laporan keuangan, serta penjelasan lain yang material dan signifikan, dalam hal ini biasanya perbankan akan menjelaskan secara detail mengenai kebijakan penurunan nilai yang dilakukan, baik dari cara penentuan signifikansi maupun cara penghitungan Cadangan penurunan nilai untuk piutang secara kolektif. Secara umum pengungkapan piutang mengikuti ketentuan dalam PSAK 50 instrumen keuangan: penyajian dan PSAK 60 instrumen keuangan: Pengungapan.

6. Analisis kas dan piutang
Analisis kas merupakan sebuah proses untuk mengevaluasi bagaimana kondisi uang tunai atau dana likuid lainnya yang dimiliki oleh entitas, seperti “medical check-up” untuk Kesehatan keuangan jangka pendek entitas atau Perusahaan. Analisis kas dilakukian dengan cara menghitung uang tunai, saldo rekening bank, dan investasi jangka pendek yang mudah dicairkan, kemudian membandingkannya dengan utang jangka pendek dengan rumus, kas dibagi dengan utang jangka pendek, serta analisi arus kas. Analisis kas dapat membantu entitas atau Perusahaan untuk menjawab pertanyaan sederhana mengenai apakah Perusahaan mempunyai cukup uang tunai untuk bertahan dan berkembang.
Analisis piutang dilakukan dengan cara melihat perputaran dari piutang dan juga umur piutang. Perputaran piutang dihitung dari penjualan dalam satu periode dibagi dengan piutang rata-rata dalam satu tahun. Piutang rata-rata dihitung dari piutang awal ditambah dengan piutang akhir periode dibagi dua. Entitas dengan perputaran piutang yang tinggi menandakan bahwa entitas tersebut bagus.
In reply to First post

Re: Diskusi

Ratih Apriyani གིས-
NAMA: RATIH APRIYANI
NPM: 2413031073

1. Pengertian dan Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan bagi satu pihak dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi pihak lain. Berdasarkan PSAK 71 (IFRS 9), instrumen keuangan terdiri dari:
Aset keuangan, seperti kas, piutang usaha, obligasi, dan investasi saham.
Liabilitas keuangan, seperti utang usaha, pinjaman, atau wesel bayar.
Instrumen ekuitas, seperti saham biasa dan saham preferen.
Instrumen keuangan dapat diukur dengan biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui laba rugi/pendapatan komprehensif lain.

2. Kas dan Pengendalian Internal terhadap Kas
Kas merupakan aset paling likuid, meliputi uang tunai, saldo di bank, dan setara kas (deposito jangka pendek dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang).
Pengendalian internal terhadap kas bertujuan menjaga keamanan aset dan mencegah kecurangan. Pengendalian dilakukan dengan cara:
Memisahkan fungsi penerimaan, penyimpanan, dan pencatatan kas.
Melakukan rekonsiliasi bank secara berkala.
Menggunakan dokumen bernomor urut.
Memberikan otorisasi atas setiap transaksi kas.

3. Penyajian dan Pengungkapan Kas dalam Laporan Keuangan
Kas disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai aset lancar pada bagian paling atas. Dalam laporan arus kas, kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan.
Pengungkapan meliputi:
Komponen kas dan setara kas.
Rekonsiliasi antara saldo kas di laporan keuangan dengan laporan arus kas.
Kebijakan manajemen kas yang diterapkan perusahaan.

4. Pengertian dan Pengakuan Piutang
Piutang adalah hak tagih perusahaan terhadap pihak lain akibat penjualan barang atau jasa secara kredit.
Menurut PSAK 71, piutang diakui sebagai aset keuangan pada saat entitas memiliki hak kontraktual untuk menerima kas dari pelanggan setelah penyerahan barang atau jasa dilakukan.

5. Penilaian, Penurunan Nilai, Penyajian, dan Pengungkapan Piutang
Penilaian: Piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Penurunan nilai: Menggunakan pendekatan Expected Credit Loss (ECL), yaitu mengakui potensi kerugian sejak awal pengakuan piutang berdasarkan risiko gagal bayar pelanggan.
Penyajian: Disajikan sebagai aset lancar sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Pengungkapan: Meliputi kebijakan penilaian piutang, umur piutang (aging), dan informasi risiko kredit yang dihadapi.

6. Analisis kas dan analisis piutang dilakukan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola likuiditas dan kreditnyaArtinya, analisis ini membantu menilai apakah perusahaan punya cukup kas untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, dan apakah penagihan piutang dilakukan secara efisien.
In reply to First post

Re: Diskusi

Della Puspita གིས-
Nama : Della Puspita
Npm : 2453031007

1. Instrumen keuangan adalah suatu perjanjian yang membuat satu pihak memiliki aset keuangan dan pihak lain memiliki kewajiban atau ekuitas.
Contohnya seperti uang tunai, piutang, saham, dan surat utang.
Secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu:
•Aset keuangan, misalnya kas, piutang, atau investasi.
•Kewajiban keuangan, seperti utang usaha dan pinjaman.
•Ekuitas, seperti saham yang diterbitkan oleh perusahaan.

2. Kas merupakan aset yang paling mudah digunakan, berupa uang tunai dan saldo di bank.
Karena kas mudah disalahgunakan, maka perlu pengendalian internal yang baik, misalnya dengan:
•Memisahkan tugas penerima dan penyimpan uang.
•Menggunakan bukti transaksi resmi.
•Melakukan pemeriksaan dan rekonsiliasi bank secara berkala.
•Menyimpan uang di tempat aman dan membatasi aksesnya.

3. Kas ditampilkan pada bagian aset lancar dalam neraca. Jika kasnya berupa mata uang asing, maka harus disesuaikan dengan kurs saat laporan dibuat.
Dalam laporan arus kas, kas disajikan berdasarkan tiga aktivitas utama: operasi, investasi, dan pendanaan.
Selain itu, perusahaan juga harus mengungkapkan informasi tambahan seperti kas yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu.

4. Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima pembayaran dari pelanggan atas barang atau jasa yang sudah diberikan tapi belum dibayar.
Piutang diakui ketika transaksi penjualan sudah terjadi, meskipun uangnya belum diterima.
Dengan kata lain, perusahaan sudah mendapat pendapatan walaupun kasnya masih belum masuk.

5. • Penilaian: Piutang diukur berdasarkan jumlah yang kemungkinan besar bisa ditagih.
• Penurunan nilai: Jika pelanggan sulit membayar, dibuat cadangan kerugian piutang agar nilai piutang tidak terlalu tinggi.
• Penyajian: Disajikan sebagai aset lancar di neraca setelah dikurangi cadangan kerugian.
• Pengungkapan: Dalam catatan keuangan dijelaskan mengenai kebijakan penagihan dan jumlah piutang bermasalah.

6. Analisis kas bertujuan untuk melihat seberapa mampu perusahaan menjaga likuiditas dan membayar kewajiban jangka pendeknya.
Biasanya digunakan rasio seperti current ratio dan cash ratio.
Sedangkan analisis piutang dilakukan untuk menilai efektivitas penagihan dengan menghitung perputaran piutang dan rata-rata waktu penagihan.
Hasilnya membantu perusahaan mengetahui apakah pengelolaan kas dan piutang sudah efisien atau belum.
In reply to First post

Re: Diskusi

Melinda Dwi Safitri གིས-

Nama: Melinda Dwi Safitri 

Npm: 2413031092

1. Instrumen keuangan merupakan kontrak yang menimbulkan aset keuangan bagi satu pihak dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi pihak lain. Instrumen ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu instrumen keuangan primer seperti kas, piutang, utang, dan saham, serta instrumen keuangan derivatif seperti opsi, futures, dan swap yang nilainya bergantung pada instrumen lain.

2. Kas adalah aset paling likuid yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari, termasuk uang tunai, saldo di bank, dan setara kas. Pengendalian internal terhadap kas dilakukan dengan pemisahan tugas antara pihak penerima dan pengelola kas, pencatatan transaksi yang akurat, penggunaan otorisasi sebelum pengeluaran kas, serta rekonsiliasi bank secara berkala untuk mencegah penyalahgunaan dan kesalahan pencatatan.

3. Dalam laporan keuangan, kas disajikan sebagai aset lancar pada bagian paling atas neraca karena tingkat likuiditasnya yang tinggi. Di laporan arus kas, kas diungkapkan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan untuk menunjukkan sumber serta penggunaan kas selama periode berjalan. Pengungkapan tambahan diperlukan untuk menjelaskan kebijakan pengelolaan kas dan klasifikasinya.

4. Piutang adalah hak perusahaan untuk menagih sejumlah uang dari pelanggan sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang diakui ketika perusahaan telah menyerahkan barang atau jasa kepada pelanggan dan timbul hak untuk menerima pembayaran sesuai perjanjian yang disepakati.

5. Penilaian piutang dilakukan berdasarkan jumlah yang dapat direalisasikan, yaitu nilai piutang setelah dikurangi cadangan kerugian piutang tak tertagih. Perusahaan menghitung penurunan nilai piutang berdasarkan analisis historis dan risiko gagal bayar pelanggan. Dalam laporan keuangan, piutang disajikan sebagai aset lancar dan diungkapkan bersama kebijakan penagihan, metode estimasi kerugian, serta rincian saldo piutang.

6. Analisis kas dan piutang dilakukan untuk menilai efektivitas pengelolaan likuiditas dan kebijakan kredit perusahaan. Analisis kas berfokus pada kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek serta menjaga keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran. Sementara itu, analisis piutang digunakan untuk menilai kecepatan penagihan dan efisiensi kebijakan kredit, biasanya melalui rasio perputaran piutang dan rata-rata periode penagihan.

In reply to First post

Re: Diskusi

Adinda Putri Zahra གིས-
Nama: Adinda Putri Zahra
NPM: 2413031083

1. Instrumen keuangan mengacu pada aset yang diperdagangkan atau dipertukarkan . Saham , Exchange Traded Fund (ETF), obligasi, sertifikat deposito, reksa dana, pinjaman, dan kontrak derivatif adalah beberapa contoh instrumen keuangan .

2. Kas adalah aset lancar yang mencakup uang kertas, koin, dan barang-barang lain yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, serta bisa diakses kapan saja. Ini merupakan salah satu bentuk modal kerja dengan tingkat likuiditas yang sangat tinggi. Pengendalian internal melibatkan semua rencana organisasi, metode, dan ukuran yang dipilih oleh suatu usaha untuk melindungi asetnya, memverifikasi akurasi dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, serta memastikan kepatuhan terhadap kebijakan manajerial yang ada. Dengan adanya sistem pengendalian internal, diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan, penyimpangan, dan masalah yang dapat mengganggu kelangsungan perusahaan.

3.Saldo kas serta aset setara kas harus ditampilkan dalam Neraca dan Laporan Arus Kas. Perubahan antara pos-pos kas dan aset setara kas tidak dicatat dalam laporan keuangan karena kegiatan ini termasuk dalam pengelolaan kas dan tidak terkait dengan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitori dalam Laporan Arus Kas. Penjelasan mengenai kas dan aset setara kas dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) setidaknya perlu mencakup hal-hal berikut:
1. Rincian mengenai kas dan aset setara kas
2. Kebijakan pengelolaan aset setara kas
3. Informasi lain yang dianggap relevan.

4. Piutang adalah klaim terhadap orang lain karena adanya penjualan yang dilakukan secara kredit oleh perusahaan di masa lalu, dengan penagihan yang dilakukan saat ini. Pengakuan piutang adalah saat di mana perusahaan mencatat dan mengakui piutang sebagai aset yang dimiliki.

5. Penilaian, Penurunan Nilai, Penyajian, dan Pengungkapan Piutang
Penilaian piutang ditentukan berdasarkan nilai wajar atas imbalan yang akan diterima, yang biasanya sama dengan nilai tagihan. Penurunan nilai piutang diukur ketika terdapat tanda-tanda bahwa piutang tidak bisa sepenuhnya dikumpulkan. Piutang ditampilkan di neraca sebagai bagian dari aset lancar. Penyajian harus dilakukan dengan jelas dan konsisten. Pengungkapan piutang dalam laporan keuangan memberikan informasi yang jelas mengenai kualitas, risiko, dan nilai piutang kepada pembaca laporan, seperti investor dan kreditur.

6. Analisis kas mencakup pengamatan terhadap arus kas yang masuk dan keluar, serta rasio keuangan untuk menilai seberapa efisien pengelolaan kas berlangsung. Sedangkan analisis piutang fokus pada menilai kualitas piutang, kecepatan dalam mengumpulkan, dan kemungkinan terjadinya kerugian. Dengan melakukan analisis kas dan piutang secara rinci, hal ini dapat membantu meningkatkan efisiensi keuangan dan menekan risiko.
In reply to First post

Re: Diskusi

Lola Egidiya གིས-
Nama : Lola Egidiya
NPM : 2413031087
Kelas : 24C

1. Instrumen keuangan adalah kontrak yang menghasilkan aset keuangan bagi satu entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas bagi entitas lain. Instrumen ini pada dasarnya mewakili nilai moneter dan dapat diperdagangkan, berfungsi sebagai alat untuk memindahkan dan mengelola modal serta risiko. Jenis-jenis utamanya dikategorikan menjadi tiga: aset keuangan (seperti kas dan piutang), liabilitas keuangan (seperti utang dan obligasi), dan instrumen ekuitas (seperti saham biasa), yang mencerminkan hak kepemilikan residual.

2. Kas merupakan aset perusahaan yang paling likuid, meliputi uang tunai di tangan dan saldo giro di bank yang siap ditarik sewaktu-waktu. Pengendalian internal terhadap kas sangat krusial untuk melindungi aset ini dari penyalahgunaan dan pencurian, serta memastikan keakuratan pencatatan. Prosedur pengendalian utama mencakup pemisahan tugas antara yang mencatat, menyimpan, dan mengotorisasi transaksi kas, melakukan rekonsiliasi bank secara berkala, dan menggunakan sistem cek bernomor urut dan sistem dana kas kecil yang terstruktur.

3.Penyajian kas dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dilakukan di urutan paling atas sebagai bagian dari aset lancar, sering digabungkan dengan setara kas menjadi satu pos "Kas dan Setara Kas" karena likuiditasnya yang tinggi. Pengungkapan kas di Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) harus menjelaskan secara rinci kebijakan yang digunakan perusahaan dalam mendefinisikan setara kas. Selain itu, perusahaan wajib mengungkapkan jika terdapat saldo kas yang penggunaannya dibatasi (misalnya, kas yang diblokir untuk jaminan), agar pengguna laporan mengetahui jumlah kas yang benar-benar bebas digunakan.

4. Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima sejumlah uang di masa depan dari pihak lain sebagai hasil dari transaksi yang telah diselesaikan, seperti Piutang Usaha yang timbul dari penjualan kredit dalam operasi normal. Pengakuan piutang dilakukan ketika perusahaan telah menyelesaikan kewajiban kinerjanya, yang berarti barang atau jasa yang dijanjikan telah dialihkan kepada pelanggan. Piutang diakui sebesar jumlah yang diharapkan akan diterima sesuai dengan nilai transaksi yang ditetapkan dalam perjanjian kontrak.

5. Piutang dinilai sebesar nilai realisasi bersih, yaitu jumlah piutang kotor dikurangi estimasi jumlah yang tidak akan tertagih. Perhitungan penurunan nilai (kerugian kredit) dilakukan dengan menggunakan Metode Cadangan, di mana perusahaan mengestimasi potensi kerugian (misalnya, melalui analisis umur piutang) dan mencatatnya sebagai Beban Kerugian Piutang, yang dikreditkan ke Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Dalam Laporan Posisi Keuangan, piutang disajikan dalam aset lancar sebesar nilai realisasi bersihnya. Pengungkapan mencakup kebijakan akuntansi piutang dan rincian perubahan saldo CKPN.

6. Analisis kas fokus pada kemampuan perusahaan mengelola dan menghasilkan kas, menggunakan Laporan Arus Kas dan rasio likuiditas seperti Rasio Cepat untuk menilai kemampuan membayar kewajiban jangka pendek. Analisis piutang fokus pada efisiensi penagihan dan kualitas kredit, menggunakan rasio Perputaran Piutang dan Rata-rata Periode Penagihan (DSO). Analisis gabungan dari kas dan piutang sangat penting untuk mengevaluasi manajemen modal kerja perusahaan secara keseluruhan, memastikan perusahaan menjaga likuiditas yang sehat sambil meminimalkan risiko kerugian kredit.
In reply to First post

Re: Diskusi

Siti haryanti 2413031094 གིས-
Nama : Siti Haryanti
Npm : 2413031094

1. Pengertian dan jenis instrumen keuangan
Menurut saya, instrumen keuangan adalah suatu perjanjian yang menimbulkan aset bagi satu pihak dan kewajiban bagi pihak lainnya. Jenisnya meliputi aset keuangan seperti kas, piutang, dan investasi; liabilitas keuangan seperti utang atau obligasi; serta instrumen ekuitas seperti saham.

2. Kas dan pengendalian internal terhadap kas
Kas merupakan aset paling mudah digunakan karena berbentuk uang tunai atau saldo di bank. Pengendalian internal kas dilakukan untuk menjaga keamanan dan keakuratan, misalnya dengan memisahkan tugas, menggunakan bukti transaksi resmi, melakukan rekonsiliasi bank, dan memastikan semua pengeluaran kas mendapat persetujuan.

3. Penyajian dan pengungkapan kas dalam laporan keuangan
Dalam laporan keuangan, kas dicatat di bagian aset lancar pada neraca. Pengungkapannya mencakup informasi tentang kas di tangan, saldo kas di bank, serta pembatasan penggunaan kas apabila ada dana yang belum bisa digunakan secara bebas.

4. Pengertian dan pengakuan piutang
Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima pembayaran dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa secara kredit. Pengakuan piutang dilakukan bersamaan dengan pengakuan pendapatan, yaitu saat barang atau jasa sudah diserahkan meskipun uangnya belum diterima.

5. Penilaian, penurunan nilai, penyajian dan pengungkapan piutang
Piutang dinilai berdasarkan jumlah yang masih bisa ditagih. Jika ada kemungkinan kerugian karena pelanggan tidak bisa membayar, perusahaan harus membentuk cadangan penurunan nilai. Dalam laporan keuangan, piutang disajikan setelah dikurangi cadangan tersebut dan diungkapkan bersama rincian umur piutang serta kebijakan penagihan yang diterapkan.

6. Analisis kas dan piutang
Analisis kas dilakukan melalui laporan arus kas untuk menilai kemampuan perusahaan menghasilkan dan mengelola kas. Sedangkan analisis piutang menggunakan rasio perputaran piutang dan rata-rata waktu penagihan guna menilai efektivitas perusahaan dalam mengelola tagihan kepada pelanggan.
In reply to First post

Re: Diskusi

zara nur rohimah གིས-
Nama : Zara Nur Rohimah
Npm : 2413031070
Kelas : 2024C

1. Pengertian dan Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan adalah aset yang dapat diperdagangkan, atau berupa bukti kepemilikan, atau hak kontraktual untuk menerima atau menyerahkan uang tunai atau instrumen keuangan lain dari atau kepada entitas lain. Instrumen ini memungkinkan transfer modal dan pengelolaan risiko secara efisien.

Jenis Instrumen Keuangan
Secara umum, instrumen keuangan dibagi menjadi dua kategori utama:
- Instrumen Tunai (Cash Instruments): Nilai instrumen ini secara langsung dipengaruhi dan ditentukan oleh pasar.
Contoh: Uang tunai, piutang usaha, pinjaman bank, deposito, surat berharga (seperti sertifikat deposito).
-Instrumen Derivatif (Derivative Instruments): Nilainya diturunkan dari aset acuan (underlying asset), suku bunga, atau indeks. Instrumen ini sering digunakan untuk hedging (lindung nilai) atau spekulasi.
Contoh: Opsi (Options), Kontrak Berjangka (Futures), Swaps, dan Forwards.

2. Kas dan Pengendalian Internal Terhadap Kas
Kas (Cash) adalah aset yang paling likuid (cair) dalam perusahaan. Kas mencakup uang tunai yang tersedia di perusahaan (kas di tangan) dan saldo simpanan di bank yang dapat ditarik sewaktu-waktu (kas di bank, rekening giro). Setara Kas (Cash Equivalents) adalah investasi yang sangat likuid, berjangka pendek (biasanya 3 bulan atau kurang), dan dapat segera diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui, serta memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.

Pengendalian Internal Terhadap Kas
Pengendalian Internal Kas adalah serangkaian kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk melindungi aset kas perusahaan dari kecurangan, penyalahgunaan, dan untuk memastikan keandalan serta ketepatan data akuntansi kas.

Elemen Kunci Pengendalian Internal Kas:
-Pemisahan Tugas (Segregation of Duties): Fungsi otorisasi transaksi, pencatatan (akuntansi), dan penyimpanan/penanganan fisik kas harus dipisahkan pada individu yang berbeda.
-Otorisasi dan Dokumentasi: Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran kas harus diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dan didukung oleh dokumen yang memadai (contoh: faktur, cek yang bernomor urut tercetak).
-Penggunaan Rekening Bank: Semua penerimaan kas harus segera disetor ke bank (prinsip deposit all receipts intact), dan sebagian besar pengeluaran kas dilakukan melalui cek atau transfer bank, bukan uang tunai.
-Kas Kecil (Petty Cash): Pengeluaran tunai dalam jumlah kecil dikelola melalui sistem dana kas kecil (biasanya menggunakan sistem dana tetap/imprest).
-Rekonsiliasi Bank: Melakukan rekonsiliasi secara teratur (bulanan) antara saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas menurut rekening bank untuk mendeteksi perbedaan dan potensi penyimpangan.
-Audit Internal: Melakukan pemeriksaan mendadak (kas count) pada saldo kas di tangan secara berkala.

3. Penyajian dan Pengungkapan Kas dalam Laporan Keuangan
Penyajian Kas
1. Neraca/Laporan Posisi Keuangan: Kas dan setara kas disajikan sebagai pos pertama dalam kelompok Aset Lancar (Current Assets) karena merupakan aset yang paling likuid.
2. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows): Menyajikan ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas selama periode berjalan, diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas utama: Aktivitas Operasi (OA), Aktivitas Investasi (IA), Aktivitas Pendanaan (FA)

Pengungkapan Kas
Pengungkapan dilakukan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK). Hal-hal yang harus diungkapkan meliputi:
- Kebijakan Akuntansi: Menjelaskan definisi kas dan setara kas yang digunakan perusahaan, terutama kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan investasi sebagai setara kas (misalnya, jatuh tempo 3 bulan atau kurang).
- Rincian Saldo: Merinci komponen saldo kas dan setara kas, seperti saldo kas di tangan, kas di bank A, kas di bank B, dan instrumen setara kas (misalnya, deposito berjangka).
- Pembatasan Penggunaan Kas (Restricted Cash): Jika ada saldo kas yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu (misalnya, dana yang dijaminkan atau dana pelunasan utang jangka panjang), jumlah tersebut harus diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aset lancar atau non-lancar, tergantung pada periode pembatasan.

4. Pengertian dan Pengakuan Piutang
Pengertian Piutang
Piutang (Receivables) adalah klaim perusahaan kepada entitas lain (individu, perusahaan, atau organisasi) untuk sejumlah uang tunai di masa depan sebagai hasil dari transaksi masa lalu. Piutang umumnya timbul dari penjualan barang atau jasa secara kredit.

Jenis Piutang Utama:
- Piutang Usaha/Dagang (Accounts Receivable): Timbul dari penjualan barang atau jasa secara kredit dalam kegiatan operasional normal perusahaan. Biasanya tidak didukung janji tertulis formal (hanya faktur) dan berjangka waktu pendek (30-60 hari).
- Wesel Tagih (Notes Receivable): Klaim yang didukung oleh janji tertulis formal (promissory note) dari pihak peminjam untuk membayar sejumlah uang pokok ditambah bunga pada tanggal tertentu.
- Piutang Lain-lain (Other Receivables): Piutang yang tidak berasal dari kegiatan operasional utama (contoh: piutang bunga, piutang karyawan, pengembalian pajak).

Pengakuan Piutang
Piutang diakui di pembukuan perusahaan ketika perusahaan telah memenuhi kewajibannya (yaitu, telah mengirimkan barang atau menyediakan jasa kepada pelanggan) dan memiliki hak kontraktual untuk menerima pembayaran di masa depan.
Prinsip: Pengakuan piutang terkait erat dengan pengakuan pendapatan. Ketika pendapatan diakui (sesuai dengan prinsip akuntansi pengakuan pendapatan), maka piutang yang timbul dari transaksi kredit tersebut juga diakui.
Nilai Awal: Piutang pada awalnya diukur dan diakui sebesar nilai wajar (biasanya harga transaksi/harga faktur).

5. Penilaian PiutangPiutang harus dinilai pada Nilai Realisasi Bersih (Net Realizable Value/NRV), yaitu jumlah kas bersih yang diharapkan akan diterima.
NRV = Saldo Piutang Usaha - Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
Perhitungan Penurunan Nilai (Kerugian Kredit)
Karena tidak semua piutang dapat tertagih (piutang tak tertagih), perusahaan harus mengestimasi jumlah piutang yang kemungkinan besar tidak akan terbayar. Penurunan nilai ini dicatat sebagai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atau Allowance for Doubtful Accounts.

Metode Estimasi CKPN:
1. Persentase Penjualan Kredit (Percentage of Sales): Mengestimasi CKPN berdasarkan persentase penjualan kredit neto periode berjalan. Metode ini berfokus pada laporan laba rugi (beban kerugian piutang).
2. Persentase Saldo Piutang Usaha (Percentage of Receivables): Mengestimasi CKPN berdasarkan persentase tertentu dari total saldo piutang akhir periode.
3. Analisis Umur Piutang (Aging of Receivables): Piutang diklasifikasikan berdasarkan lamanya piutang tersebut beredar (belum tertagih). Semakin lama umur piutang, semakin tinggi persentase estimasi ketidaktertagihannya. Metode ini berfokus pada neraca (saldo CKPN yang diharapkan).

Penyajian dan Pengungkapan Piutang
Penyajian (Neraca/Laporan Posisi Keuangan):
1. Piutang Usaha disajikan sebagai Aset Lancar (jika jatuh tempo dalam satu tahun atau siklus operasi normal).
2. Piutang Usaha disajikan sebesar Nilai Realisasi Bersih (bersih dari CKPN).
3. Wesel Tagih Jangka Panjang disajikan sebagai Aset Tidak Lancar (Jangka Panjang).

Pengungkapan (CALK):
1. Kebijakan Akuntansi: Menjelaskan dasar pengukuran (NRV) dan metode yang digunakan untuk mengestimasi CKPN.
2. Rincian Piutang: Menyajikan rincian komposisi piutang (piutang usaha, wesel tagih, piutang lain-lain).
3. Perubahan CKPN: Menyajikan rekonsiliasi saldo awal, penambahan, penghapusan, dan saldo akhir CKPN.
4. Syarat Kredit: Mengungkapkan persyaratan kredit yang signifikan (misalnya, suku bunga dan tanggal jatuh tempo wesel tagih).

6. Analisis kas berfokus pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan efisiensi penggunaan kas. Analisis ini sering menggunakan Rasio Cepat (Quick Ratio), yang mengukur kemampuan membayar utang lancar hanya dengan aset yang paling likuid (Kas dan Piutang). Selain itu, Perputaran Kas dihitung untuk menilai seberapa efisien kas dikelola untuk menghasilkan penjualan.

Analisis Piutang
Analisis piutang mengukur kualitas piutang dan efektivitas kebijakan kredit dan penagihan perusahaan:
- Perputaran Piutang (Accounts Receivable Turnover): Rasio ini mengukur seberapa cepat piutang diubah menjadi kas. Semakin tinggi rasionya, semakin efektif dan cepat penagihan piutang.
- Rata-Rata Periode Penagihan (Days Sales Outstanding/DSO): Rasio ini mengukur rata-rata jumlah hari yang dibutuhkan perusahaan untuk mengumpulkan piutang. Periode yang lebih pendek menunjukkan pengelolaan piutang yang baik, karena kas perusahaan dapat segera digunakan kembali.
In reply to First post

Re: Diskusi

Della Puspita གིས-
Nama : Della Puspita
Npm :2453031007

1. Pengertian dan Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah kontrak yang menimbulkan aset keuangan bagi satu pihak dan kewajiban keuangan bagi pihak lain. Jenisnya:
•Instrumen primer: kas, piutang, utang, saham.
•Instrumen derivatif: opsi, kontrak berjangka, dan swap.

2. Kas dan Pengendalian Internal terhadap Kas
Kas adalah uang tunai dan saldo bank yang siap digunakan.
Pengendalian internal: pemisahan tugas, bukti transaksi resmi, dan rekonsiliasi bank rutin.

3. Penyajian dan Pengungkapan Kas
Kas disajikan di aset lancar pada neraca dan dijelaskan dalam laporan arus kas.
Pengungkapan meliputi rincian saldo kas, pembatasan penggunaan, dan kebijakan pengelolaan kas.

4. Pengertian dan Pengakuan Piutang
Piutang adalah hak perusahaan atas pembayaran dari penjualan kredit.
Diakui saat barang atau jasa diserahkan dan perusahaan berhak menagih.

5. Penilaian, Penurunan Nilai, Penyajian dan Pengungkapan Piutang
Piutang dinilai sebesar nilai bersih yang dapat ditagih.
Jika ada risiko tidak tertagih, dibuat cadangan kerugian.
Disajikan di aset lancar dan diungkapkan kebijakan serta rincian piutangnya.

6. Analisis Kas dan Piutang
Analisis kas menilai likuiditas perusahaan.
Analisis piutang menilai efektivitas penagihan, misalnya lewat rasio perputaran piutang dan periode penagihan.
In reply to First post

Re: Diskusi

Rizky Abelia Putri གིས-
Nama: Rizky Abelia P
Npm: 2413031098

1. Instrumen keuangan adalah kontrak atau perjanjian yang memiliki nilai dan dapat diperdagangkan di pasar keuangan. jenis-jenis intrumen keuangan antaralain: instrumen cash, dan instrumen derivatif.

2. kas adalah alat pembayaran yang di akui oleh masyarakat umum dan dapat digunkan untuk melakukan pembayaran atau transaksi, pengendalian internal terhadap kas , sangat penting untuk memastikan bahwa pengelolaan kas dilakukan secara efetif dan efisien.

3.kas disajikan sebagai aktiva lancar dalam neraca pada bagian paling atas karena merupakan aset paling likuid. Komponen kas meliputi kas di tangan (cash on hand) dan kas di bank (cash in bank).

4. Pengakuan piutang adalah proses pencatatan piutang dalam laporan keangan perusahaan, ketika piutang telah diangap sah dan dapat ditagih kepada pelanggan atau pihak lain.

5.penilaian dan perhitungan penurunan nilai dapat dilakukan sebagai berikut: yang pertama dengan cara perhitungan penurunan nilai, lalu penyajian piutang, dan yang terakhir pengungkapan aset.

6. analisis kas dan piutang dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan cara rasio perputaran kas, yaitu dengan mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari penjualan dan kegiatan oprasional lainnya.
In reply to First post

Re: Diskusi

Esa Azalia Zahra གིས-
Nama : Esa Azalia Zahra
NPM : 2413031084
Kelas : 24 C

1. Instrumen keuangan merujuk pada kontrak yang menciptakan aset keuangan untuk satu pihak dan kewajiban atau instrumen ekuitas bagi pihak lainnya. Secara umum, instrumen ini menyiratkan hak untuk menerima atau kewajiban untuk membayar uang tunai atau aset keuangan lainnya. Terdapat tiga jenis utama instrumen keuangan: aset keuangan, seperti uang tunai, piutang, investasi dalam saham atau obligasi dari pihak lain, serta derivatif; liabilitas keuangan, yang mencakup utang, pinjaman bank, dan obligasi yang dikeluarkan; dan instrumen ekuitas, yang menunjukkan kepemilikan atas aset suatu entitas setelah semua utangnya diperhitungkan, seperti saham biasa.

2. Uang tunai didefinisikan sebagai alat transaksi yang selalu siap digunakan, termasuk uang tunai yang ada, rekening giro, dan setara uang tunai. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat cair dan mudah diubah menjadi uang tunai dalam jumlah tertentu, serta memiliki risiko perubahan nilai yang minimal. Karena uang tunai merupakan aset yang paling mudah dicuri dan disalahgunakan, sistem pengawasan internal untuk uang tunai sangatlah penting. Prosedur pengawasan yang baik meliputi pembagian tugas (memisahkan wewenang, pencatatan, dan penyimpanan aset), rekonsiliasi bank secara rutin, penerapan sistem voucher untuk setiap pengeluaran, dan audit internal yang tidak terjadwal. Pengawasan ini bertujuan untuk melindungi aset, menjamin akurasi catatan akuntansi, meningkatkan efisiensi dalam operasi, serta mendorong kepatuhan terhadap kebijakan manajemen.

3. Dalam laporan keuangan, uang tunai dan setara uang tunai ditempatkan sebagai item pertama dan paling likuid dalam kategori aset lancar di laporan posisi keuangan (neraca). Sesuai dengan PSAK 2 (Laporan Arus Kas), perusahaan diharuskan untuk menyusun Laporan Arus Kas (LAK), yang mengelompokkan perubahan uang tunai dan setara tunai selama periode akuntansi ke dalam tiga aktivitas besar: operasi, investasi, dan pendanaan. Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK), perusahaan wajib mengungkapkan rincian komponen uang tunai dan setara tunai, kebijakan yang diterapkan untuk mendefinisikan setara kas (misalnya, investasi yang jatuh tempo dalam kurang dari tiga bulan), serta pembatasan atas penggunaan uang tunai, seperti dana yang terikat atau dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu.

4. Piutang merupakan hak perusahaan atas uang, barang, atau jasa yang harus dibayar oleh pihak lain. Piutang muncul sebagai konsekuensi dari penjualan secara kredit. Pengakuan piutang terjadi setelah entitas memenuhi kewajibannya dalam kontrak (misalnya, barang telah dikirim atau jasa telah diberikan), dan pada saat yang sama pendapatan juga diakui. Piutang diakui pada nilai wajar yang diharapkan akan diterima. Standar yang mengatur pengakuan dan pengukuran piutang adalah PSAK 71 mengenai Instrumen Keuangan, yang mewajibkan entitas untuk menghitung piutang berdasarkan biaya perolehan yang diubah setelah pengakuan awal.

5. Penilaian terhadap piutang harus menunjukkan nilai yang dapat direalisasikan secara bersih, yakni jumlah yang diharapkan bisa ditagih. Sesuai dengan PSAK 71, perusahaan diwajibkan untuk menggunakan model Kerugian Kredit yang Diharapkan dalam menghitung penurunan nilai piutang. Metode ini bersifat lebih proaktif dibandingkan dengan metode kerugian yang telah terjadi, dan mengharuskan perusahaan untuk mencatat kerugian kredit (cadangan kerugian piutang) sejak saat piutang diakui, berdasarkan estimasi risiko kegagalan pembayaran di masa mendatang. Dalam laporan posisi keuangan, piutang ditampilkan dalam kelompok aset lancar dengan nilai bruto yang dikurangi oleh Cadangan Kerugian Kredit. Pengungkapan dalam CALK seharusnya mencakup kebijakan akuntansi yang diterapkan, analisis perubahan cadangan kerugian kredit selama periode yang bersangkutan, dan analisis risiko kredit yang dihadapi oleh perusahaan, termasuk informasi mengenai konsentrasi risiko.

6. Analisis kas bertujuan untuk mengevaluasi likuiditas dan efektivitas pengelolaan kas. Rasio utama yang diperhatikan adalah Rasio Kas dan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi. Memeriksa Laporan Arus Kas sangat penting demi menilai kualitas laba (apakah laba tersebut didukung dengan kas) serta kemampuan perusahaan dalam membayar utang.
Analisis piutang bertujuan untuk menilai kualitas piutang dan efektivitas proses penagihan. Dua metrik utama yang digunakan adalah:
1) Perputaran Piutang: Ini mengukur seberapa cepat perusahaan dapat menagih piutangnya, dengan rumus Penjualan Kredit Bersih dibagi Rata-rata Piutang Usaha.
2) Rata-rata Periode Penagihan: Ini menilai rata-rata jumlah hari yang diperlukan untuk menagih piutang, dihitung dengan membagi 365 hari oleh Perputaran Piutang.
Kenaikan DSO yang tidak terkontrol menunjukkan penurunan kualitas piutang serta meningkatnya risiko kerugian kredit. Selain itu, analisis tren Cadangan Kerugian Piutang terhadap Penjualan Kredit dapat menunjukkan apakah ada praktik manajemen laba, seperti meremehkan kerugian.