FORUM JAWABAN POSTTEST

FORUM JAWABAN POSTTEST

Number of replies: 15

Berikan analisismu tentang jurnal tersebut, terlebih dahulu berikan identitas nama, npm dan kelas. Minimal 2 Paragraf. Terima Kasih

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

Carera Patricia Febriani_2217011019 གིས-

Nama: Carera Patricia Febriani 

NPM: 2217011019

Kelas: C

Jawaban Analisis Jurnal

Jurnal ini membahas pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) dalam membentuk karakter bangsa Indonesia melalui prinsip demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan masyarakat madani. Setelah jatuhnya rezim Orde Baru, Indonesia mengalami transisi menuju demokrasi yang masih diwarnai oleh praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai demokrasi, seperti main hakim sendiri dan politik uang. Oleh karena itu, diperlukan pembaruan dalam Pendidikan Kewarganegaraan agar lebih relevan dengan semangat reformasi dan dapat menanamkan nilai-nilai demokrasi yang beradab kepada masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan berperan dalam membentuk warga negara yang cerdas, aktif, dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Selain itu, jurnal ini juga menyoroti bagaimana konsep demokrasi dan HAM harus diintegrasikan dalam sistem pendidikan untuk memperkuat karakter bangsa. Demokrasi tidak hanya dipahami sebagai sistem pemerintahan, tetapi juga sebagai budaya yang menuntut kesadaran akan pluralisme, toleransi, dan musyawarah. HAM menjadi aspek penting dalam masyarakat madani, yang menekankan kebebasan individu, persamaan hak, dan keadilan sosial. Jurnal ini menegaskan bahwa dengan memperkuat pendidikan berbasis demokrasi dan HAM, Indonesia dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, toleran, dan beradab.

In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

Kevin Julian Manap_2217011101 གིས-
Nama: Kevin Julian Manap
NPM: 2217011101
Kelas: C

Jurnal ini mengkaji urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam membentuk karakter bangsa Indonesia melalui demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan konsep masyarakat madani. Pasca reformasi 1998, Indonesia mengalami perubahan menuju sistem demokrasi, namun masih dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti kurangnya pemahaman masyarakat tentang demokrasi yang beradab serta maraknya praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi, seperti money politics dan penyelesaian konflik dengan cara yang tidak demokratis. Oleh karena itu, jurnal ini menekankan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan perlu diperbaharui agar mampu menciptakan warga negara yang kritis, aktif, dan sadar akan hak serta kewajibannya dalam kehidupan bernegara.

Lebih lanjut, jurnal ini menjelaskan bahwa demokrasi bukan hanya sebatas sistem pemerintahan, tetapi juga budaya yang harus ditanamkan melalui pendidikan. Konsep HAM juga menjadi bagian penting dalam pendidikan kewarganegaraan, karena menjamin kebebasan individu, persamaan hak, dan keadilan sosial. Selain itu, pembentukan masyarakat madani yang demokratis dan berkeadaban memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dan organisasi nonpemerintah. Dengan memperkuat Pendidikan Kewarganegaraan yang berbasis demokrasi dan HAM, diharapkan Indonesia dapat membangun masyarakat yang lebih toleran, adil, dan berintegritas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

SUCI FITRIA INSANI གིས-
Nama : Suci Fitria Insani
NPM : 2217011149
Kelas : C

Jurnal ini membahas urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai sarana pembentukan karakter bangsa Indonesia dalam konteks demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan masyarakat madani. Artikel ini menyoroti bahwa pasca jatuhnya Orde Baru, Indonesia mengalami transisi demokrasi yang belum sepenuhnya stabil. Masyarakat masih cenderung menyelesaikan konflik dengan cara yang tidak demokratis, seperti praktik politik uang dan tindakan main hakim sendiri. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan menjadi instrumen penting dalam membangun karakter warga negara yang kritis, aktif, dan beradab.

Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai pengajaran teori demokrasi, tetapi juga sebagai laboratorium untuk membangun sikap demokratis dalam kehidupan sehari-hari. Jurnal ini juga menekankan bahwa demokrasi yang berkeadaban harus didukung oleh budaya politik yang menghormati pluralisme, musyawarah, dan keadilan sosial. Selain itu, penguatan hak asasi manusia dalam sistem pendidikan diharapkan dapat membentuk generasi yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas demokrasi dan membangun masyarakat yang lebih madani.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

M Ramadon 2217011089 གིས-
Nama : M. Ramadon
NPM : 2217011089
Kelas : C

JAWABAN ANALISIS:

Jurnal tersebut mengkaji pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan sebagai alat untuk membentuk karakter bangsa Indonesia dalam kerangka demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan masyarakat sipil. Artikel ini menekankan bahwa setelah runtuhnya Orde Baru, Indonesia mengalami proses transisi demokrasi yang belum sepenuhnya mapan. Masyarakat masih cenderung menyelesaikan konflik dengan cara yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi, seperti praktik politik uang dan tindakan main hakim sendiri. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan menjadi instrumen yang sangat penting dalam menciptakan warga negara yang kritis, aktif, dan beradab.

PKn tidak hanya berfungsi sebagai pengajaran teori demokrasi, tetapi juga sebagai wadah untuk mengembangkan sikap demokratis dalam kehidupan sehari-hari. Jurnal ini juga menekankan bahwa demokrasi yang beradab harus didukung oleh budaya politik yang menghargai pluralisme, musyawarah, dan keadilan sosial. Selain itu, penguatan hak asasi manusia dalam sistem pendidikan diharapkan dapat membentuk generasi yang peka terhadap hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas demokrasi dan membangun masyarakat yang lebih beradab.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

Amelia khairunnisa 2217011163 གིས-
Nama : amelia khairunnisa
Npm : 2217011163
Kelas : c

Jurnal berjudul "Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia melalui Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani" ini mengangkat tema yang sangat relevan dan krusial dalam konteks pembangunan bangsa Indonesia. Di tengah tantangan globalisasi dan dinamika sosial yang kompleks, pendidikan kewarganegaraan memegang peranan sentral dalam membentuk karakter bangsa yang kuat dan berdaya saing. Jurnal ini secara tepat menyoroti urgensi pendidikan kewarganegaraan dalam menanamkan nilai-nilai luhur bangsa, dengan fokus pada tiga pilar utama: demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan masyarakat madani. Integrasi konsep-konsep ini dalam kurikulum pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat menghasilkan warga negara yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab. Lebih dari sekadar transfer pengetahuan, jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan karakter, di mana nilai-nilai demokrasi, penghormatan terhadap HAM, dan partisipasi aktif dalam masyarakat madani menjadi landasan utama.

Dalam konteks Indonesia yang kaya akan keragaman budaya dan menghadapi berbagai tantangan sosial, pendidikan kewarganegaraan yang efektif menjadi kunci untuk memperkuat persatuan bangsa, menanamkan rasa nasionalisme, dan mendorong partisipasi aktif warga negara dalam pembangunan. Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan kontribusi yang berharga dalam wacana pendidikan kewarganegaraan di Indonesia, mengingatkan kita akan pentingnya peran pendidikan dalam membentuk generasi penerus yang berkarakter dan berintegritas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

Arya Maysa Pratama གིས-
Nama: Arya Maysa Pratama
NPM: 2217011150
Kelas: C

Jurnal ini membahas urgensi pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) sebagai pendidikan karakter
bangsa Indonesia melalui demokrasi, HAM dan masyarakat madani. Perubahan Indonesia menuju pada sistem demokrasi
merupakan sesuatu yang tidak terelakkan lagi. Pasca jatuhnya rezim Orde Baru di bawah Presiden Soeharto yang lengser pada 21
Mei 1998, Indonesia mengalami proses pembentukan demokrasi meskipun berjalan setelah lebih dari 30 tahun Orde Baru
berkuasa. Transisi Indonesia menaiki demokrasi menimbulkan banyak kecemasan dimana pada saat yang sama masyarakat
masih cenderung melakukan penyelesaian konflik melalui cara-cara yang tidak demokratis, main hakim sendiri, memaksakan
kehendak, dan praktik money politics sebagai cermin dari perilaku dan sikap yang bertolak belakang dengan demokrasi yang
diperjuangkan oleh kalangarn reformis selama ini. Perkembangan ini tentu saja merupakan fenomena yang tidak kondusif bagi
transisi Indonesia menuju demokrasi yang berkeadaban (Democratic Civility). Seiring dengan perkembangan gelombang
demokrasi ketiga, tuntutan dmokratisasi dalam praktik dan sosial pasca rezim Orde Baru menjadi salah satu agenda kelompok
gerakan reformasi yang mana salah satu tuntutannya adalah memperbaharui kembali pendidikan kewarganegaraan (Civic
Education) yang selama ini dirasakan tidak relevan dengan semangat reformasi. Di dalam mewujudkan demokrasi yang
berkeadaban maka peranan pendidikan kewarganegaraan (Civics Education) dirasa sangat urgen dan mendesak sebagai
pendidikan karakter bangsa Indonesia.

Jurnal mencakup berbagai aspek seperti demokrasi, HAM, dan masyarakat madani secara mendalam. Penulis menghubungkan teori global dengan kondisi spesifik Indonesia, terutama pasca-reformasi. Menggunakan referensi dari ahli hukum, politik, dan pendidikan, serta dokumen resmi seperti UU No. 39/1999 tentang HAM.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

David Ronaldo_2217011129 གིས-
Nama : David Ronaldo
NPM : 2217011129
Kelas : C


Jurnal berjudul "Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia melalui Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani" ini mengangkat tema yang sangat relevan dan krusial dalam konteks pembangunan bangsa Indonesia. Di tengah tantangan globalisasi dan dinamika sosial yang kompleks, pendidikan kewarganegaraan memegang peranan sentral dalam membentuk karakter bangsa yang kuat dan berdaya saing. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan harus menjadi prioritas dalam sistem pendidikan nasional.

Jurnal ini secara tepat menyoroti urgensi pendidikan kewarganegaraan dalam menanamkan nilai-nilai luhur bangsa, dengan fokus pada tiga pilar utama: demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan masyarakat madani. Integrasi konsep-konsep ini dalam kurikulum pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat menghasilkan warga negara yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab. Lebih dari sekadar transfer pengetahuan, jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan karakter, di mana nilai-nilai demokrasi, penghormatan terhadap HAM, dan partisipasi aktif dalam masyarakat madani menjadi landasan utama.

Dalam konteks Indonesia yang kaya akan keragaman budaya dan menghadapi berbagai tantangan sosial, pendidikan kewarganegaraan yang efektif menjadi kunci untuk memperkuat persatuan bangsa, menanamkan rasa nasionalisme, dan mendorong partisipasi aktif warga negara dalam pembangunan. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil untuk memastikan bahwa pendidikan kewarganegaraan yang berkualitas dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan kontribusi yang berharga dalam wacana pendidikan kewarganegaraan di Indonesia, mengingatkan kita akan pentingnya peran pendidikan dalam membentuk generasi penerus yang berkarakter dan berintegritas. Dengan demikian, diharapkan bahwa jurnal ini dapat menjadi acuan bagi para pendidik, pengambil kebijakan, dan masyarakat luas dalam upaya memajukan pendidikan kewarganegaraan di Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

Shely Adtamara 2217011131 གིས-
Nama : Shely Adtamara
Npm : 2217011131
Jawaban :
Jurnal ini mengulas urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai sarana pembentukan karakter bangsa Indonesia yang demokratis, menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM), dan berorientasi pada masyarakat madani. Penulis menyampaikan bahwa setelah runtuhnya rezim Orde Baru, terjadi pergeseran paradigma dalam pendidikan kewarganegaraan, dari yang semula cenderung bersifat indoktrinatif menjadi lebih humanis dan partisipatif. Pendidikan kewarganegaraan kini diarahkan untuk mencetak warga negara yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab, serta mampu menghargai perbedaan dan aktif berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Jurnal ini juga menekankan pentingnya nilai-nilai demokrasi yang substansial, bukan sekadar formalitas prosedural. Pendidikan kewarganegaraan dinilai mampu menjadi wadah penyemaian nilai-nilai luhur seperti keadilan, kebebasan, kesetaraan, dan musyawarah. Melalui pendekatan yang holistik dan kontekstual, mahasiswa diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan yang berakar pada Pancasila, UUD 1945, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan memiliki peran strategis dalam membentuk generasi penerus yang tidak hanya berwawasan global, tetapi juga memiliki integritas dan komitmen terhadap kemajuan bangsa.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

Nishfa Laila Maghfiroh 2217011041 གིས-
Nama: Nishfa Laila Maghfiroh
NPM: 2217011041
Kelas: Kimia - C

Jurnal berjudul Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia melalui Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani yang ditulis oleh Aulia Rosa Nasution membahas tentang pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan sebagai sarana pembentukan karakter bangsa Indonesia. Setelah runtuhnya Orde Baru pada tahun 1998, Indonesia mulai menerapkan sistem demokrasi, namun masih menghadapi berbagai tantangan dalam pelaksanaannya. Banyak masyarakat yang belum memahami makna demokrasi secara utuh, sehingga masih sering terjadi praktik-praktik seperti politik uang, penyelesaian konflik dengan kekerasan, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Oleh sebab itu, Pendidikan Kewarganegaraan dipandang sangat penting untuk mencetak generasi muda yang cerdas, kritis, aktif, serta memahami nilai-nilai dasar dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Selain itu, jurnal ini juga menyoroti pentingnya pemahaman mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai hak dasar yang dimiliki setiap manusia sejak lahir dan tidak dapat dicabut oleh siapapun. Dalam konteks Indonesia, HAM memiliki sejarah panjang dari masa kolonial hingga era reformasi. Pada masa Orde Baru, pelanggaran HAM terjadi cukup banyak karena pemerintah cenderung otoriter dan tidak memberikan ruang kebebasan kepada rakyat. Memasuki era reformasi, Indonesia mulai melakukan berbagai perubahan, termasuk membentuk Komnas HAM dan memasukkan pasal-pasal tentang HAM ke dalam konstitusi. Nilai-nilai HAM ini harus ditanamkan sejak dini melalui Pendidikan Kewarganegaraan agar masyarakat Indonesia mampu menghargai hak orang lain dan menjalankan kewajibannya sebagai warga negara dengan baik.

Tak hanya soal demokrasi dan HAM, jurnal ini juga membahas pentingnya membangun masyarakat madani, yaitu tatanan masyarakat yang menjunjung tinggi kebebasan, keadilan sosial, toleransi, dan pluralisme. Masyarakat madani ditandai dengan adanya ruang publik yang bebas untuk menyampaikan pendapat, menerima perbedaan, serta partisipasi aktif masyarakat dalam kehidupan sosial dan politik. Peran mahasiswa dan organisasi masyarakat sipil sangat penting dalam proses ini, karena mereka bisa menjadi penggerak perubahan ke arah yang lebih demokratis. Pendidikan Kewarganegaraan bukan hanya soal teori di dalam kelas, tetapi harus menjadi media penyemaian nilai-nilai demokrasi, HAM, dan karakter bangsa Indonesia yang beradab dan bersatu di tengah keberagaman.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

NABILA PUTRI ANANDA 2217011053 གིས-
Nama: Nabila Putri Ananda
NPM: 2217011053
Kelas: C

Jurnal ini memberikan penekanan penting terhadap peran strategis Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) sebagai fondasi dalam membangun karakter bangsa yang demokratis dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM). Penulis menguraikan bagaimana pendidikan kewarganegaraan menjadi alat penting dalam proses transisi demokrasi di Indonesia pasca runtuhnya rezim Orde Baru. Dalam konteks ini, Civic Education tidak hanya menjadi materi pembelajaran formal, tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, kesadaran HAM, dan penguatan masyarakat madani secara partisipatif dan kritis.

Selain itu, jurnal ini juga memaparkan bahwa karakter bangsa yang beradab dan demokratis tidak bisa dibentuk secara instan. Melalui pendidikan kewarganegaraan yang inklusif dan humanis, diharapkan lahir warga negara yang cerdas, aktif, dan bertanggung jawab. Penulis juga menekankan bahwa integrasi nilai-nilai lokal (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) dengan nilai-nilai universal seperti HAM dan demokrasi merupakan kunci dalam membentuk masyarakat sipil yang kuat dan bermartabat. Dengan demikian, jurnal ini sangat relevan sebagai refleksi terhadap pentingnya pendidikan karakter dalam mewujudkan tatanan masyarakat Indonesia yang berkeadaban.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

Nurul Rismawati 2217011158 གིས-
Nama : Nurul Rismawati
NPM : 2217011158
Kelas : C

Jurnal ini membahas pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Penulis menekankan bahwa PKN tidak hanya berfungsi sebagai pengajaran tentang hak dan kewajiban warga negara, tetapi juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) dalam masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi. Penulis juga menguraikan bagaimana PKN dapat membantu siswa memahami dan menghargai hak-hak asasi manusia, serta pentingnya toleransi dan kerjasama dalam masyarakat yang majemuk.

Melalui pendekatan yang komprehensif, jurnal ini menyoroti bahwa pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam PKN dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas, empati, dan rasa tanggung jawab terhadap bangsa. Penulis mengajak semua pihak untuk mendukung penguatan PKN sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa yang lebih baik di Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

Aisah Fawwaz Sulaimah 2217011119 གིས-
Nama : Aisah Fawwaz Sulaimah
NPM : 2217011119
Kelas : C

Jurnal berjudul Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia melalui Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani karya Aulia Rosa Nasution membahas pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan dalam membentuk karakter generasi bangsa. Sejak beralihnya sistem pemerintahan dari Orde Baru ke era reformasi pada 1998, Indonesia mulai menerapkan sistem demokrasi. Namun, dalam praktiknya, penerapan demokrasi masih menghadapi berbagai hambatan, seperti maraknya politik uang, penyelesaian konflik secara kekerasan, serta rendahnya pemahaman masyarakat terhadap hak dan kewajiban sebagai warga negara. Oleh karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan sangat dibutuhkan untuk membentuk generasi muda yang kritis, cerdas, aktif, dan memahami nilai-nilai kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Selain demokrasi, jurnal ini juga menekankan pentingnya kesadaran akan Hak Asasi Manusia (HAM), yang merupakan hak mendasar dan melekat pada setiap individu sejak lahir, serta tidak dapat dicabut oleh siapapun. Sejarah panjang pelanggaran HAM di Indonesia, terutama pada masa Orde Baru yang ditandai dengan kekuasaan otoriter dan pembatasan kebebasan rakyat, menjadi pelajaran penting. Pada masa reformasi, sejumlah perubahan dilakukan, seperti pembentukan Komnas HAM dan pengintegrasian prinsip-prinsip HAM dalam konstitusi. Karena itu, penanaman nilai-nilai HAM melalui Pendidikan Kewarganegaraan sejak dini sangat penting agar masyarakat mampu menghormati hak sesama dan menjalankan tanggung jawab sebagai warga negara.

Jurnal ini juga mengangkat konsep masyarakat madani, yakni masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kebebasan, keadilan sosial, toleransi, dan keberagaman. Dalam masyarakat madani, ruang publik terbuka bagi semua untuk menyuarakan pendapat, menerima perbedaan, serta aktif berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik. Mahasiswa dan organisasi masyarakat sipil memiliki peran strategis dalam mendorong transformasi sosial menuju kehidupan yang lebih demokratis. Pendidikan Kewarganegaraan, dengan demikian, tidak hanya bersifat teoritis di ruang kelas, tetapi juga menjadi wahana pembentukan nilai-nilai demokrasi, HAM, dan karakter bangsa yang berbudaya dan bersatu dalam keberagaman.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

Yenaly Fitriana 2217011024 གིས-
Nama : Yenaly Fitriana
NPM : 2217011024
Kelas : KIMIA C

Jurnal yang ditulis oleh Aulia Rosa Nasution ini membahas pentingnya pendidikan kewarganegaraan (Civic Education) dalam konteks pembentukan karakter bangsa Indonesia, terutama setelah transisi menuju demokrasi pasca-rezim Orde Baru. Penulis menekankan bahwa pendidikan kewarganegaraan bukan hanya sekadar pengajaran tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga sebagai alat untuk membangun kesadaran demokratis, menghormati hak asasi manusia (HAM), dan menciptakan masyarakat madani. Dalam konteks ini, pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, seperti konflik yang sering diselesaikan dengan cara-cara non-demokratis dan praktik politik uang yang merusak integritas demokrasi.

Jurnal ini juga menggarisbawahi bahwa pendidikan kewarganegaraan harus berorientasi pada pemberdayaan individu, sehingga generasi muda dapat menjadi warga negara yang kritis, aktif, dan bertanggung jawab. Penulis mengusulkan bahwa pendidikan ini harus terintegrasi dengan nilai-nilai Pancasila dan prinsip-prinsip demokrasi yang berkeadaban. Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan tidak hanya berfungsi sebagai sarana transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai laboratorium untuk membentuk karakter dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial. Hal ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan masyarakat yang lebih baik.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

Hotlianti Pangaribuan གིས-
Nama: Hotlianti Pangaribuan
NPM: 2217011115
Kelas: C
Berdasarkan analisis terhadap jurnal Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia melalui Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani oleh Aulia Rosa Nasution, dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan (Civic Education) memiliki peranan strategis dalam membentuk karakter warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya, serta mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokratis. Penulis menekankan bahwa setelah runtuhnya Orde Baru, bangsa Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menumbuhkan budaya demokrasi yang sejati. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan tidak hanya berfungsi sebagai pengajaran formal di kelas, tetapi juga sebagai alat transformasi sosial yang menanamkan nilai-nilai demokrasi, penghormatan terhadap HAM, serta pentingnya keberadaan masyarakat madani.

Selain itu, jurnal ini menyoroti pentingnya pelibatan mahasiswa dan civitas akademika dalam mewujudkan demokrasi yang berkeadaban. Pendidikan kewarganegaraan dianggap sebagai ruang pembelajaran nilai-nilai toleransi, pluralisme, musyawarah, dan keadilan sosial yang menjadi dasar dari masyarakat madani. Penulis juga mengaitkan urgensi pendidikan kewarganegaraan dengan proses pematangan demokrasi Indonesia, yang masih harus melewati banyak tahapan, termasuk penguatan saluran-saluran demokrasi dan peran negara dalam melindungi kebebasan sipil. Dengan pendekatan partisipatoris-humanis, pendidikan kewarganegaraan diharapkan tidak hanya mencetak warga negara yang taat hukum, tetapi juga yang kritis, bermoral, dan siap menjadi bagian dari komunitas global.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POSTTEST

Dias Prameswari གིས-
Nama: Dias Prameswari
NPM: 2217011172
Kelas: 2217011172

Jurnal berjudul *Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia melalui Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani* karya Aulia Rosa Nasution mengulas pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk karakter generasi bangsa. Setelah berakhirnya rezim Orde Baru pada tahun 1998, Indonesia memasuki era demokrasi, namun dalam penerapannya masih menghadapi berbagai hambatan. Banyak warga yang belum benar-benar memahami esensi demokrasi, sehingga praktik seperti politik uang, penyelesaian konflik dengan kekerasan, serta rendahnya kesadaran atas hak dan kewajiban sebagai warga negara masih sering terjadi. Oleh karena itu, PKn dianggap sebagai instrumen penting dalam membentuk generasi yang cerdas, kritis, aktif, serta mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara.

Jurnal ini juga menegaskan pentingnya penanaman nilai-nilai Hak Asasi Manusia (HAM) sejak dini. HAM merupakan hak mendasar yang melekat pada setiap individu dan tidak dapat dicabut oleh siapa pun. Di Indonesia, sejarah HAM telah berlangsung sejak masa penjajahan hingga masa reformasi. Pada masa Orde Baru, banyak terjadi pelanggaran HAM karena pemerintahan yang bersifat otoriter. Namun, sejak era reformasi, berbagai langkah perbaikan dilakukan, seperti pembentukan Komnas HAM dan pengintegrasian prinsip-prinsip HAM dalam konstitusi. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, pemahaman dan penghargaan terhadap HAM diharapkan dapat tumbuh dalam diri warga negara agar mampu menjalankan hak dan kewajibannya secara seimbang.

Lebih lanjut, jurnal ini membahas pentingnya membangun masyarakat madani, yaitu masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan, keadilan sosial, toleransi, dan keberagaman. Masyarakat madani memiliki ruang publik yang terbuka untuk berdiskusi, menyampaikan pendapat, dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik. Mahasiswa dan organisasi masyarakat sipil memiliki peran strategis dalam mendorong terciptanya masyarakat yang demokratis dan inklusif. Dengan demikian, Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya terbatas pada pembelajaran teoritis, tetapi juga menjadi wadah pembinaan nilai-nilai demokrasi, penghormatan terhadap HAM, dan pembentukan karakter bangsa yang berbudaya, adil, dan bersatu dalam keberagaman.