Tanggapan Artikel 1

Tanggapan Artikel 1

Jumlah balasan: 69

Mahaiswa berikut forum untuk menannggapi artikel pada pertemuan hari ini, berikan tanggapan terkait isi materi yang dijelaskan dan permasalahan yang dijelaskan serta hasil penelitian

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Steven Nataniel Kasim -
Nama : Steven Nataniel Kasim
NPM : 2415061093
Kelas : PSTI - B

Menurut saya, artikel "Pancasila sebagai Etika Politik di Period Pasca-Kebenaran" sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini, terutama dalam mengatasi dampak period pasca-kebenaran yang ditandai dengan maraknya hoaks, disinformasi, dan ujaran kebencian. Artikel ini dengan jelas menggambarkan bagaimana Pancasila, sebagai dasar negara sekaligus sistem etika, dapat menjadi pedoman ethical dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu poin penting dalam artikel ini adalah peran generasi muda sebagai agen perubahan. Penulis menyoroti perlunya meningkatkan literasi media dan kemampuan berpikir kritis agar generasi muda tidak mudah terjebak dalam arus informasi palsu. Ini sangat tepat karena generasi muda merupakan pengguna utama media sosial, yang sering menjadi sumber disinformasi. Peningkatan literasi media, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, adalah langkah konkret yang dapat memperkuat peran Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, saya juga sepakat dengan artikel ini bahwa ada banyak tantangan dalam penerapan Pancasila sebagai etika politik, terutama dalam dunia politik yang sering kali pragmatis dan jauh dari nilai-nilai ethical. Pragmatisme politik yang menghalalkan segala cara, termasuk praktik cash legislative issues, menunjukkan lemahnya internalisasi nilai-nilai Pancasila, terutama di kalangan elit politik. Hal ini, menurut saya, menjadi salah satu kendala besar dalam mengembalikan etika politik yang selaras dengan Pancasila.Selain itu, artikel ini menawarkan solusi yang komprehensif, seperti penguatan pendidikan ethical berbasis Pancasila, penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran etika, dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Menurut saya, solusi-solusi ini sangat mendasar dan perlu segera diimplementasikan, mengingat tantangan time advanced yang semakin kompleks. Secara keseluruhan, menurut saya, artikel ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya Pancasila sebagai etika politik di time pasca-kebenaran. Diperlukan kerja sama antara pemerintah,
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Natasya Ardiana -
Nama : Natasya Ardiana
Npm : 2415061109
Kelas : PSTI B

Tanggapan saya berdasarkan artikel tersebut, bahwa etika politik dan literasi media merupakan dua aspek yang sangat penting untuk menghadapi tantangan di era pasca-kebenaran. Etika politik harus menjadi landasan utama dalam membentuk karakter individu maupun lembaga politik, sehingga mereka memiliki integritas dan berorientasi pada nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya etika politik, perilaku dalam dunia politik dapat lebih bermoral, menghindari konflik, serta memperkuat persatuan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan etika perlu diterapkan sejak dini agar menghasilkan pemimpin yang berakhlak baik dan bertanggung jawab.

Selain itu, saya percaya bahwa literasi media adalah kebutuhan mendesak di era digital. Generasi muda, yang menjadi pengguna aktif teknologi, harus dibekali kemampuan untuk berpikir kritis, memilah informasi, dan menghindari dampak negatif seperti hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme. Menjadikan literasi media sebagai bagian dari kurikulum pendidikan adalah langkah strategis untuk membentuk generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran etis dan kemampuan analisis yang kuat.

Menurut saya, integrasi antara etika politik dan literasi media adalah solusi yang tepat untuk membangun masyarakat Indonesia yang cerdas dan bertanggung jawab. Nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika perlu diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam memanfaatkan media digital secara bijak. Dengan begitu, Indonesia dapat menghadapi era digital tanpa kehilangan identitasnya sebagai bangsa yang menjunjung tinggi moralitas dan persatuan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Angga Saputra -
Nama : Angga Saputra
Npm : 24155061071
Kelas : PSTI A

Artikel ini membahas peran penting Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran, terutama dalam konteks kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Sebagai sistem etika, Pancasila menjadi sumber nilai moral dan hukum yang berfungsi sebagai pedoman dalam mewujudkan kehidupan bernegara yang demokratis dan harmonis. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya memiliki potensi untuk memperkuat tatanan politik dan sosial yang menjunjung tinggi keadilan, kesetaraan, serta kemanusiaan.

Namun, era pasca-kebenaran menghadirkan tantangan besar, seperti maraknya penyebaran hoax, ujaran kebencian, dan disinformasi melalui media sosial. Fenomena ini menjadi ancaman serius bagi integritas sosial dan politik bangsa. Informasi yang tidak terverifikasi dan mudah menyebar dapat menciptakan ketegangan serta konflik di masyarakat. Oleh karena itu, perlindungan terhadap nilai-nilai Pancasila menjadi semakin penting dalam menghadapi realitas yang penuh dengan tantangan tersebut.
Untuk mengatasi hal ini, generasi muda diharapkan berperan sebagai agen perubahan dengan meningkatkan literasi digital dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan dan politik. Artikel ini juga menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam memperkuat etika politik berbasis Pancasila. Kerjasama yang baik antara berbagai pihak akan membantu menjaga kestabilan politik dan sosial di tengah kompleksitas tantangan era digital.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Nabila Saida Zara -
Nama : Nabila Saida Zara
Kelas : PSTI B
NPM : 2415061110

Materi yang dijelaskan dalam penelitian ini menyoroti Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran, menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi tantangan informasi yang menyesatkan. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa dinamika demokrasi Indonesia menghadapi masalah serius akibat hoax dan disinformasi yang merusak kepercayaan publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran krusial dalam mempromosikan Pancasila sebagai pedoman moral dan etika, guna menciptakan masyarakat yang kritis dan rasional di tengah arus informasi yang membingungkan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Citra Ayu Amanda -
Citra Ayu Amanda
2415061077
PSTI-A

Tanggapan terkait isi materi pada artikel 1 "Pancasila sebagai Etika Politik di Era Pasca-Kebenaran" ialah materi ini menggarisbawahi pentingnya Pancasila sebagai sistem etika dalam menghadapi tantangan era pasca-kebenaran, yang ditandai dengan maraknya hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi. Sebagai pedoman moral bangsa, Pancasila berperan dalam memberikan arah bagi individu maupun institusi untuk menjaga harmoni sosial, membangun integritas politik, dan menegakkan keadilan berdasarkan nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan, terutama melalui peningkatan literasi digital dan pola pikir kritis, yang berfungsi sebagai "vaksin" untuk menangkal dampak negatif arus informasi yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, sinergi antara pemerintah dan masyarakat diperlukan untuk memastikan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dengan demikian, Pancasila tetap relevan sebagai landasan moral untuk menjaga persatuan, keadilan, dan kebhinekaan di tengah perkembangan teknologi dan globalisasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Bagus Ivan Maulana -
Nama : Bagus Ivan Maulana
NPM. : 2415061098
Kelas. : PSTI-A

Artikel ini membahas Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran dengan fokus pada hakikat, tantangan, peran generasi muda, dan penerapan Pancasila dalam konteks politik kontemporer di Indonesia. Politik kontemporer sendiri adalah politik terkait isu² masa kini atau sesuai dengan zamannya

era pasca-kebenaran memberikan tantangan serius yang tidak bisa diabaikan. hoax dimana², ujaran kebencian, serta disinformasi melalui media sosial menjadi ancaman yang besar terhadap integritas sosial dan politik bangsa. Informasi yang tidak terverifikasi dengan cepat dapat menyulut konflik dan memperburuk polarisasi di masyarakat. Dalam kondisi ini, melindungi dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila menjadi sangat mendesak.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, generasi muda diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak. Peningkatan literasi digital menjadi kunci agar generasi muda dapat memilah informasi, menghindari penyebaran berita palsu, dan berkontribusi dalam membangun budaya komunikasi yang sehat. Lebih dari itu, implementasi nilai-nilai Pancasila tidak hanya berhenti pada aspek individu, tetapi juga harus terintegrasi dalam sistem pendidikan, kebijakan publik, dan budaya politik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Damai Kristiawan -
Nama: Damai Kristiawan
NPM : 2415061085
Kelas : PSTI A

Berdasarkan artikel tersebut, Pancasila memiliki peran mendasar sebagai sistem etika politik yang bertujuan untuk menciptakan sistem politik demokratis yang berlandaskan nilai-nilai moralitas. Di era pasca-kebenaran, tantangan utama adalah meningkatnya berita bohong (hoax), ujaran kebencian, dan disinformasi yang memperkeruh dinamika politik Indonesia. Fenomena ini merusak integritas demokrasi dan memudar rasionalitas publik. Penerapan Pancasila sebagai panduan politik dapat membantu masyarakat menyaring informasi secara kritis, menghindari manipulasi emosional, dan menjaga harmoni sosial.

Selain itu, peran generasi muda sangat signifikan dalam mendukung Pancasila sebagai etika politik. Pendidikan moral dan literasi media menjadi kunci dalam membentuk pola pikir kritis terhadap informasi. Dengan memahami Pancasila, generasi muda dapat menjadi agen perubahan untuk mencegah radikalisme dan menjaga persatuan. Pemerintah juga perlu berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya etika politik berbasis Pancasila, yang menjunjung keadilan, transparansi, dan integritas dalam penyelenggaraan negara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Zahra Dini Amarta IF UNILA -
Nama : Zahra Dini Amarta
NPM : 2415061044
Kelas : PSTI A

Tanggapan saya terhadap artikel tersebut adalah Pancasila sangat penting dalam berperan sebagai pedoman moral dalam politik Indonesia. Pancasila yang mengedepankan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan persatuan, seharusnya menjadi dasar untuk membentuk kebijakan yang adil dan menyatukan bangsa. Namun, dalam praktiknya, nilai-nilai ini sering terabaikan dan malah disalahgunakan untuk kepentingan politik sesaat.

Permasalahan utama yang diangkat adalah bagaimana distorsi Pancasila dalam politik dapat memperburuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah, terutama di tengah maraknya informasi yang tidak terverifikasi. Di era pasca kebenaran, polarisasi sosial semakin tajam, dan Pancasila seharusnya menjadi solusi untuk meredakan konflik ini dengan mengedepankan dialog dan kebersamaan.

Penelitian dalam artikel ini mendorong reaktualisasi Pancasila melalui pendidikan dan sosialisasi yang lebih intensif, serta memperkuat demokrasi deliberatif untuk mengurangi polarisasi. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan politik sehari-hari pun menjadi kunci agar tidak sekadar menjadi teori kosong.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Akhmad Faishal Kharisma -
Nama : Akhmad Faishal Kharisma
NPM : 2415061054
Kelas : PSTI A

Pada Artikel ini membahas betapa pentingnya Pancasila sebagai etika politik untuk mengatasi tantangan era pasca-kebenaran, yang ditandai dengan banyaknya hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi, terutama di media sosial. Pancasila dianggap sebagai standar moral untuk membangun politik yang bermartabat, demokratis, dan adil.
Permasalahannya ada menurunnya moral politik sebagai akibat dari pragmatisme dan korupsi, Minimalnya literasi media yang menyebabkan penyebaran informasi yang tidak benar, Tekanan globalisasi dan kepercayaan asing menantang prinsip Pancasila.

Jadi kita harus melakukan peningkatan literasi media dan pendidikan moral, Karena generasi muda memiliki peran penting dalam mendukung Pancasila. Salah satu tantangan adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang Pancasila dan kurangnya penerapan prinsip-prinsipnya dalam praktik politik. Jadi untuk memperkuat literasi media, menanamkan pendidikan karakter, dan menegakkan hukum secara tegas, pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan harus bekerja sama.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Nova Arundyna Inzani -
Nama : Nova Arundyna Inzani
NPM : 2415061075
Kelas : PSTI - B

Menurut saya, artikel "Pancasila sebagai Etika Politik di Period Pasca-Kebenaran" ini menegaskan pentingnya etika politik dalam membangun tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di era pasca-kebenaran yang dipenuhi tantangan seperti berita bohong (hoax), ujaran kebencian, dan radikalisme. Hal ini relevan karena tanpa penerapan etika yang kuat, dinamika politik dan demokrasi dapat melenceng dari nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai mahasiswa, saya sepakat bahwa literasi media harus menjadi perhatian utama, terutama untuk generasi muda yang menjadi ujung tombak masa depan bangsa. Literasi media tidak hanya berfungsi untuk menangkal penyebaran informasi palsu tetapi juga membangun kemampuan berpikir kritis dan analitis. Generasi muda yang melek literasi media akan lebih bijaksana dalam menyikapi informasi sehingga tidak mudah terprovokasi, baik oleh narasi kebencian maupun isu-isu yang mengarah pada perpecahan. Gagasan menjadikan literasi media sebagai bagian dari kurikulum pendidikan juga merupakan langkah progresif. Dengan memasukkan literasi media dalam pendidikan formal, diharapkan generasi muda mampu membangun daya tahan mental terhadap berbagai pengaruh negatif era digital. Hal ini selaras dengan upaya memperkuat moralitas bangsa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Muhammad lathif dahlan Albana -
nama : muhammad lathif dahlan al-bana
kelas : psti-b
npm : 2415061106

Dari artikel ini dapat kita pahami bahwasanya kesepakatan kita para bangsa Indonesia untuk menjadikan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, memang semakin kabur, terutama di tengah era globalisasi yang semakin mengarah pada liberalisme. Hal ini menyebabkan nilai-nilai Pancasila, yang seharusnya menjadi dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, semakin terabaikan. Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena Pancasila seharusnya menjadi pedoman untuk menciptakan masyarakat yang berkarakter, bermoral, dan beretika, terutama dalam menjalankan pemerintahan.

Sebagaimana dipaparkan dari artikel ini, Pancasila sebagai ideologi negara seharusnya menjadi dasar hukum yang mengatur kehidupan bernegara, mencakup seluruh aspek kehidupan, dari ekonomi, politik, sosial, budaya, hingga hukum. Jika setiap warga negara, terutama mereka yang diberi amanah dalam penyelenggaraan negara, menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam diri mereka, maka praktik-praktik pemerintahan yang baik, jujur, dan adil bisa lebih mudah diwujudkan. Penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks individu maupun kelembagaan negara, sangat penting untuk memastikan bahwa negara kita tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip moral dan hukum yang berkeadilan.

Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana menghidupkan kembali Pancasila dalam kehidupan modern yang cenderung pragmatis dan individualistik. Proses pendidikan yang berbasis pada penguatan karakter Pancasila dan penegakan hukum yang konsisten menjadi kunci untuk memastikan nilai-nilai luhur Pancasila tetap relevan dan diterapkan di era yang serba cepat ini.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Jaya Pratama -
Nama : Jaya Pratama
NPM : 2415061122
Kelas : PSTI B

Tanggapan saya terkait artikel tersebut pancasila sebagai etika politik berperan penting dalam mengarahkan kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di era pasca-kebenaran yang ditandai dengan maraknya hoax, ujaran kebencian, dan manipulasi informasi. Sebagai landasan moral, Pancasila mampu menjadi filter dalam menyikapi dinamika politik yang sering kali melenceng dari nilai-nilai demokrasi dan keadilan. Namun, tantangan terbesarnya itu terletak pada lemahnya literasi media dan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai ini. Oleh karena itu, menurut saya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda sangat dibutuhkan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, meningkatkan kesadaran kritis, dan membangun budaya politik yang sehat, adil, serta berintegritas yang tinggi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Alfath Ariya Ilahi -
Nama : Alfath Ariya Ilahi
NPM : 2415061014
Kelas : PSTI B

Menurut saya, artikel "Pancasila sebagai Etika Politik di Period Pasca-Kebenaran" sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, terutama terkait hoaks, disinformasi, dan ujaran kebencian. Pancasila sebagai dasar negara dan etika politik bisa menjadi pedoman untuk memperkuat kehidupan berbangsa dan bernegara. Generasi muda, sebagai pengguna utama media sosial, perlu dilengkapi dengan literasi media dan kemampuan berpikir kritis agar tidak terjebak dalam informasi palsu.

Jadi, kita perlu meningkatkan literasi media dan pendidikan moral, karena generasi muda memiliki peran penting dalam mendukung Pancasila. Tantangannya adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang Pancasila dan penerapannya dalam politik. Untuk itu, masyarakat harus bekerja sama dalam memperkuat literasi media, menanamkan pendidikan karakter, dan menegakkan hukum dengan tegas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Hartanto Gunawan Dwi Wahyuda -
Nama : Hartanto Gunawan Dwi Wahyuda
npm : 2415061006
Kelas : PSTI - B

Menurut saya artikel ini, tentang pentingnya Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran, dengan menekan pada nilai-nilai Pancasila yang harus diterapkan untuk menghadapi tantangan informasi yang menyesatkan (hoax). Dinamika demokrasi Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah serius akibat hoaks dan disinformasi yang merusak kepercayaan publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam mempromosikan Pancasila sebagai pedoman moral dan etika, yang dapat membantu menciptakan masyarakat yang kritis dan rasional di tengah arus informasi yang membingungkan. Pancasila, sebagai sistem etika, memberikan arah bagi individu dan institusi dalam menjaga harmoni sosial, membangun integritas politik, dan menegakkan keadilan berdasarkan nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, generasi muda berfungsi sebagai agen perubahan dengan meningkatkan literasi digital dan pola pikir kritis mereka, yang berperan sebagai "vaksin" untuk melawan dampak negatif dari informasi yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sehingga Pancasila tetap relevan sebagai landasan moral untuk menjaga persatuan, keadilan, dan kebhinekaan di tengah perkembangan teknologi dan globalisasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh AISHA INDA FAJRANI -
Nama : Aisha Inda Fajrani
Npm : 2415061034
Kelas : PSTI A

Menurut saya, Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran itu sangat penting. Karena, sekarang kita hidup di zaman di mana informasi banyak banget yang tidak jelas asal-usulnya, dan hoaks juga gampang banget menyebar. Orang-orang cenderung percaya dengan apa yang sesuai perasaan dan pandangan mereka, tanpa cek kebenarannya dulu.

Pada artikel ini Pancasila bisa jadi panduan moral dan etika. Nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, kemanusiaan, dan persatuan dapat membantu kita untuk tidak mudah terpengaruh pada kebohongan. Selain itu, Pancasila juga mengajarkan kita untuk berpikir kritis dan tetep menghormati perbedaan pendapat, yang menurut saya sangat relevan di zaman sekarang.

Kita punya tanggung jawab untuk menjaga nilai-nilai ini dan jadi contoh. Kita bisa mulai dari hal kecil, misalnya cek fakta terlebih dahulu sebelum nge-share sesuatu, berusaha objektif, dan tidak mudah kepancing dengan berita-berita yang provokatif. Jadi, meskipun tantangan di era pasca-kebenaran ini besar, Pancasila tetep bisa jadi pegangan kuat untuk kita semua.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Dihan Ahmad Al-hasyir Sae -
Nama: Dihan Ahmad Al-hasyir Sae Kelas: PSTI-B
NPM: 2415061045

Artikel ini membahas pentingnya Pancasila sebagai dasar etika politik dalam menghadapi tantangan era pasca-kebenaran, yang ditandai dengan maraknya hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi, terutama di media sosial. Pancasila dianggap sebagai tolok ukur moral untuk membangun politik yang bermartabat, demokratis, dan adil.

Masalah yang dihadapi antara lain menurunnya moral politik akibat pragmatisme dan korupsi, rendahnya literasi media yang menyebabkan penyebaran informasi yang salah, serta tekanan dari globalisasi dan pengaruh asing yang mengancam prinsip-prinsip Pancasila.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan literasi media dan pendidikan moral, mengingat peran penting yang dimiliki generasi muda dalam mendukung nilai-nilai Pancasila. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang Pancasila dan minimnya penerapan prinsip-prinsipnya dalam praktik politik. Untuk itu, agar literasi media dapat diperkuat, pendidikan karakter ditanamkan, dan penegakan hukum dilakukan dengan tegas, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan sangatlah penting.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Tegar Aditya Suratama -
NAMA : TEGAR ADITYA SURATAMA
NPM : 2415061100
KELAS : PSTI B

Berdasarkan artikel yang sudah saya baca, artikel tersebut memuat tentang pentingnya Pancasila sebagai pedoman etika politik dalam kehidupan berbangsa, terutama di era pasca-kebenaran yang ditandai dengan maraknya berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian. Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga acuan moral dalam membangun budaya politik yang jujur, adil, dan berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
dalam artikel ini juga dibaha tentang tantangan dan hambatan yang dihadapi sebagai etika politik di era pasca-kebenaran yang ditandai oleh dominasi emosi dan disinformasi dalam politik sehingga perlunya peranan antara pemerintah, lembaga hukum dan masyarakat untuk pancasila sebagai landasan etika politik yang membangun dan harmonis di Indonesia. Melalui pendidikan, literasi media, dan penegakan hukum yang adil, Pancasila dapat tetap menjadi landasan yang kuat untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis di era pasca-kebenaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Muhammad Fachri -
Nama : Muhammad Fachri
NPM : 2415061049
Kelas : PSTI A

Artikel tesebut membahas tentang pentingnya Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran, di mana fakta sering kalah dengan opini yang dibangun oleh emosi dan disinformasi. Pancasila, dengan nilai-nilai moral dan etikanya, menjadi pedoman untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tantangan besar di era ini adalah maraknya berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian yang menyebar luas melalui media sosial, menyebabkan berkurangnya kepercayaan publik pada informasi yang valid. Untuk menghadapi situasi ini, generasi muda diharapkan memainkan peran kunci dengan meningkatkan literasi digital dan kemampuan berpikir kritis agar tidak mudah terjebak dalam informasi yang menyesatkan.

Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan politik dan sosial tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat. Pendidikan moral dan literasi media perlu diperkuat untuk membangun kesadaran dan sikap bijak dalam menyikapi informasi. Selain itu, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat menjadi penting untuk menangkal disinformasi dan memupuk solidaritas kebangsaan. Dengan menjunjung nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, kemanusiaan, dan persatuan, bangsa Indonesia dapat membangun kehidupan demokrasi yang sehat dan menjaga stabilitas negara di tengah tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Nadine khanza Alya winata -
Nama: Nadine khanza alya winata
NPM: 2415061015
kelas: PSTI A

menurut saya artikel Pancasila sebagai Etika Politik di Era Pasca-Kebenaran. Pancasila sebagai sistem etika yang menjadi sumber norma moral maupun norma hukum memiliki tujuan untuk menciptakan sistem politik yang sesuai dengan prinsip-prinsip negara demokrasi. Namun hal itu ada tantangannya seperti Pergolakan politik yang berkembang saat ini jika dikaji dari berita media televisi menggambarkan bahwa secara etika politik tidak lagi berpedoman pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Hal ini disebabkan karena adanya kepentingan kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan golongannya dibandingkan kepentingan umum. ini dapat menyebabkan mengancam integrasi sosial. Melimpahnya informasi dan berita yang beredar. sisi positifnya dapat mencegah seseorang,kelompok, atau pihak tertentu untuk berbuat semena-mena demi keuntungan pribadinya.  Namun, sisi negatifnya yaitu hilangnya pola pikir kritis dan penyaring yang dapat memverifikasi kebenaran informasi yang dipublikasikan. Fakta dan fiksi sulit dibedakan karena kedua-duanya bisa direkayasa atau dimanipulasi. Dengan kata lain, era pasca-kebenaran adalah kondisi yang terjadi ketika informasi bohong (hoax) disebarkan untuk memancing emosi dan sentimen publik dengan menggunakan sirkulasi media digital yang luas serta berusaha untuk memanipulasi peristiwa atau kejadian yang terjadi sehingga terlihat nyata.

untuk menerapkan etika ini berawal dari kesadaran diri terlebih dahulu. sadar akan pentingnya Pancasila dalam kehidupan bangsa dan negara. Harus adanya kerjasama pemerintah dengan masyarakat yang baik untuk menyadarkan genrasi muda. Menggunakan literasi media untuk mendapatkan informasi yang baik dan berupa fakta. literasi media dapat menambah wawasan pengetahuan. jika ada sebuah informasi harus dicari dari berbagai sumber agar tau apakah informasi ini benar atau hoax.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh I Made Dipa Rama Artike -
Nama : I Made Dipa Rama Artike
NPM : 2415061001
Kelas : PSTI B

Dalam pandangan saya, etika politik dan literasi media adalah dua elemen krusial untuk menghadapi tantangan di era pasca-kebenaran. Etika politik perlu menjadi dasar dalam membentuk karakter individu dan institusi politik agar memiliki integritas serta berpedoman pada nilai-nilai Pancasila. Dengan menerapkan etika politik, perilaku di dunia politik dapat lebih bermoral, menghindari konflik, dan memperkuat persatuan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan etika harus ditanamkan sejak dini untuk melahirkan pemimpin yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.

Selain itu, literasi media juga menjadi kebutuhan mendesak di era digital. Generasi muda, yang aktif menggunakan teknologi, harus dibekali kemampuan berpikir kritis, memilah informasi, serta menghindari ancaman seperti hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme. Memasukkan literasi media ke dalam kurikulum pendidikan adalah langkah strategis untuk menciptakan generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran etis dan kemampuan analisis yang baik.

Saya meyakini bahwa integrasi antara etika politik dan literasi media adalah solusi efektif untuk membangun masyarakat Indonesia yang cerdas dan bertanggung jawab. Penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman etika perlu dilakukan di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam memanfaatkan media digital secara bijak. Dengan cara ini, Indonesia dapat menghadapi tantangan era digital tanpa kehilangan identitasnya sebagai bangsa yang menjunjung tinggi moralitas dan persatuan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Devi Novita -
Nama : Devi Novita
NPM : 2415061099
Kelas : PSTI-B

Izin menanggapi artikel tersebut Pak

Artikel tentang "Pancasila sebagai Etika Politik di Era Pasca-Kebenaran" menyampaikan pesan yang sangat relevan dengan kondisi politik dan sosial saat ini. Saya sepakat bahwa Pancasila sebagai sistem etika harus menjadi landasan utama dalam membangun karakter bangsa, terutama di tengah tantangan era pasca-kebenaran yang ditandai dengan maraknya hoaks, ujaran kebencian, dan ancaman terhadap integritas sosial. Artikel ini dengan jelas menunjukkan pentingnya integrasi nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan, termasuk pendidikan, media, dan interaksi sosial.

Sebagai mahasiswa, saya sangat mendukung usulan untuk memasukkan literasi media sebagai mata pelajaran atau mata kuliah formal. Literasi media adalah bekal penting bagi generasi muda agar tidak hanya mampu menyaring informasi secara kritis, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga harmoni kehidupan bermasyarakat. Dalam konteks ini, Pancasila bukan hanya menjadi pedoman, tetapi juga tameng yang melindungi kita dari pengaruh negatif era digital. Gagasan bahwa literasi digital dapat diibaratkan sebagai vaksin sungguh menarik dan relevan, mengingat tantangan di dunia maya semakin kompleks.

Penerapan Pancasila sebagai etika politik juga menjadi kunci dalam membentuk pemimpin-pemimpin yang memiliki integritas dan akuntabilitas. Pendidikan moral dan nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini, tidak hanya melalui kurikulum formal tetapi juga melalui teladan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, kita dapat menciptakan generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat dan mampu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu.

Pada akhirnya, artikel ini memberikan pengingat yang sangat berarti bahwa keberlanjutan bangsa Indonesia bergantung pada sejauh mana kita menerapkan nilai-nilai Pancasila secara konsisten dalam berbagai aspek kehidupan. Sebagai mahasiswa, saya merasa terpanggil untuk menjadi bagian dari solusi, tidak hanya dengan belajar dan berkontribusi melalui akademik, tetapi juga dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam setiap langkah kehidupan :).
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Aldo Riyantama -

Nama: Aldo Riyantama

NPM: 2415061068

Kelas: PSTI-B

Artikel ini membahas tentang Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran yang ditandai dengan maraknya berita bohong dan ujaran kebencian. Pancasila diposisikan sebagai pedoman moral yang mengatur kehidupan masyarakat dan kehidupan bangsa. Penulis menjelaskan bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai moral dan hukum yang penting bagi terwujudnya sistem politik yang adil dan demokratis. Namun, era misinformasi dan informasi manipulatif pasca-kebenaran menimbulkan tantangan besar terhadap nilai-nilai Pancasila.

Artikel ini juga menjelaskan bahwa peran generasi muda sangat penting dalam mewujudkan Pancasila sebagai etika politik. Literasi media dan kemampuan berpikir kritis dinilai penting untuk memerangi gelombang berita bohong. Hambatan penerapan Pancasila seperti lemahnya kesadaran etis dan dominasi realisme politik juga dibahas. Penulis menyarankan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat Pancasila sebagai etika politik yang efektif.

Tanggapan saya terhadap konten yang dibahas dalam artikel ini sangat relevan, terutama mengingat semakin besarnya pengaruh informasi yang tidak akurat terhadap politik Indonesia. Mengingat dampaknya terhadap terpeliharanya keharmonisan masyarakat, maka pentingnya Pancasila sebagai etika politik perlu terus disosialisasikan. Mengingat tantangan era digital yang penuh dengan misinformasi, maka sangat tepat jika kita fokus pada literasi media di kalangan anak muda. Namun tantangan penerapan Pancasila juga perlu diatasi dengan memperkuat integritas dan transparansi politik. Sinergi yang penulis usulkan dapat memberikan dasar yang kuat untuk memperkuat tatanan sosial dan politik yang adil.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Rio Gunawan -
Nama: Rio Gunawan
NPM: 2415061092
Kelas: A

Artikel ini membahas peran Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran, di mana kebenaran sering kali dikalahkan oleh emosi dan opini subjektif. Fenomena ini menjadi tantangan besar bagi integritas politik dan keberlangsungan nilai-nilai Pancasila. Sebagai mahasiswa, saya melihat urgensi untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama dengan cara berpikir kritis dan bijak dalam menerima informasi dari media sosial yang sering kali menjadi wadah hoaks dan ujaran kebencian.
Di era ini, literasi digital menjadi kunci penting, terutama bagi generasi muda, untuk menyaring informasi yang beredar. Peran pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat diperlukan dalam membangun kesadaran akan pentingnya literasi ini. Pancasila sebagai pedoman etika politik harus diajarkan tidak hanya dalam konteks formal, tetapi juga melalui praktek nyata seperti dialog antar golongan dan penguatan moralitas di ruang publik.
Dengan maraknya tantangan seperti radikalisme, politisasi agama, dan disinformasi, saya percaya bahwa generasi muda memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keutuhan bangsa melalui pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila. Sinergi antara semua elemen bangsa akan menjadi fondasi kuat dalam mengarungi era pasca-kebenaran ini.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh I GEDE DHARMA WIJAYA -
Nama: I Gede Dharma Wijaya
NPM: 2455061004
Kelas : PSTI B

Artikel ini membahas pentingnya penerapan Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran. Pancasila berperan sebagai pedoman moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan tujuan menciptakan tatanan demokrasi yang sehat dan berkeadilan. Namun, realitas menunjukkan bahwa etika politik sering terabaikan akibat pragmatisme politik dan dominasi kepentingan golongan tertentu. Di era pasca-kebenaran, tantangan semakin kompleks dengan maraknya berita bohong (hoaks), ujaran kebencian, dan disinformasi yang menyebar melalui media sosial. Kondisi ini memunculkan polarisasi di masyarakat serta menurunkan kepercayaan terhadap institusi politik. Pancasila sebagai sistem etika politik menjadi penting untuk mengembalikan kesadaran kolektif tentang pentingnya kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab dalam berpolitik. Selain itu, masyarakat, terutama generasi muda, diharapkan lebih aktif meningkatkan literasi media dan pola pikir kritis untuk menyaring informasi secara bijak. Upaya ini memerlukan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan institusi pendidikan untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tetap relevan dalam menghadapi tantangan modern, sehingga kehidupan berbangsa dapat berjalan selaras dengan prinsip demokrasi yang bermartabat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA IF UNILA -
Nama : MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA
NPM : 2415061086
Kelas : PSTI A

Menurut saya, Artikel ini menekankan pentingnya Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran, yaitu masa di mana fakta sering kali kalah oleh emosi dan opini yang tidak berdasar. Pancasila, sebagai dasar negara, harus menjadi pedoman moral dan politik untuk menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis, adil, dan harmonis. Dalam menghadapi tantangan disinformasi, hoax, dan radikalisme, Pancasila berperan sebagai filter nilai untuk mengarahkan masyarakat menuju pemahaman yang kritis dan bertanggung jawab terhadap informasi.

Generasi muda memainkan peran strategis dalam mendukung penerapan nilai-nilai Pancasila. Mereka perlu mengembangkan literasi media dan pola pikir kritis untuk menghadapi dampak negatif teknologi informasi, seperti hoax dan ujaran kebencian. Artikel ini juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan moral dan politik.

Kesimpulannya, penerapan Pancasila sebagai etika politik membutuhkan upaya bersama untuk meningkatkan literasi media, memperkuat pendidikan karakter, dan menjaga integritas nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan politik, sosial, dan budaya Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Bintang Imanuel Putra Gultom -
Nama : Bintang Imanuel Putra Gultom
NPM : 2415061018
Kelas : PSTI-A

Pancasila, sebagai norma moral dan juga hukum, telah lama diakui sebagai panduan hukum dan etika bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Namun, artikel yang dibahas mengangkat tantangan besar yang dihadapi bangsa ini: bagaimana Pancasila tetap relevan sebagai sistem etika politik di era pasca-kebenaran, di mana fakta sering kali dikaburkan oleh emosi dan opini yang manipulatif. Di tengah derasnya arus globalisasi informasi, nilai-nilai Pancasila dihadapkan pada ujian berat untuk tetap menjadi pedoman dalam mengarahkan moralitas politik dan perilaku masyarakat.

Era pasca-kebenaran bukanlah sekadar fenomena teknologi, bisa dikatakan sebagai cerminan dari krisis moralitas dan epistemik yang mengakar dalam masyarakat. Informasi yang seharusnya menjadi jembatan menuju kebenaran, kini telah berubah menjadi alat untuk memperkuat emosi, mempolarisasi masyarakat, dan memperuncing konflik. Dalam konteks ini, artikel yang dibahas menawarkan Pancasila sebagai sistem etika politik yang tidak hanya relevan, tetapi juga mendesak untuk diterapkan.

Satu hal yang menonjol dari artikel tersebut adalah penekanannya pada pentingnya penguatan literasi media dan pendidikan moral sebagai langkah untuk menghadapi era pasca-kebenaran. Penulis artikel dengan tajam mengidentifikasi bahwa hoaks dan disinformasi tidak akan berkembang jika masyarakat memiliki kemampuan berpikir kritis untuk menyaring informasi. Namun, apa yang sering kali terabaikan adalah bahwa literasi media saja tidak cukup. Literasi ini harus dipadukan dengan nilai-nilai moral yang kuat, sebagaimana terkandung dalam Pancasila, agar masyarakat tidak hanya mampu membedakan informasi yang benar dan salah, tetapi juga memiliki dorongan etis untuk memilih yang benar.

Sayangnya, tantangan utama dalam penerapan ini adalah masyarakat kita sendiri. Seperti yang telah kita bahas, perilaku permisif terhadap ketidakbenaran telah mengakar begitu dalam. Hoaks tidak hanya disebarkan, tetapi juga dinormalisasi. Kepentingan kelompok sering kali mengalahkan kebenaran, dan kecurangan politik dianggap sebagai "bagian dari permainan". Masyarakat ikut berpartisipasi dalam permainan politik yang kotor, namun lalu mencuci tangan mereka, dan menganggap itu bukan hal yang salah atau tabu untuk dilakukan. Ini menunjukkan bahwa moral dan etika yang terbentuk dalam masyarakat masih sangat rendah. Dalam situasi seperti ini, bagaimana Pancasila bisa dijadikan pedoman, ketika interpretasi Pancasila adalah sesuatu yang bahkan tidak lagi dianggap relevan oleh sebagian masyarakat?

Pendekatan lain yang ditawarkan artikel ini adalah penguatan peran pemerintah sebagai teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Pemerintah harus mampu menunjukkan integritas yang tinggi dan mengambil tindakan nyata untuk menegakkan etika politik. Namun, sejarah telah mengajarkan bahwa retorika moral sering kali terhenti pada tataran wacana, tanpa disertai tindakan yang substansial. Sebaliknya, masyarakat justru semakin skeptis terhadap kesungguhan pemimpin dalam mengamalkan Pancasila, ketika korupsi dan manipulasi politik terus terjadi tanpa sanksi yang tegas.

Dalam pandangan saya, artikel ini cukup optimis dalam melihat potensi Pancasila sebagai solusi bagi tantangan era pasca-kebenaran. Namun, ada satu hal yang luput dari pembahasannya: yaitu bagaimana mengatasi krisis kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara. Krisis ini adalah akar dari banyak masalah, termasuk penerimaan terhadap hoaks dan kecurangan politik. Ketika masyarakat kehilangan kepercayaan pada sistem, mereka cenderung mencari alternatif informasi yang sesuai dengan emosi atau kepentingan mereka, tanpa memedulikan kebenarannya.

Pancasila sebagai sistem etika politik hanya akan efektif jika diterapkan secara holistik. Literasi media dan pendidikan moral yang kuat harus didukung oleh teladan nyata dari para pemimpin, serta penegakan hukum yang adil dan konsisten. Artikel ini benar dalam menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, tetapi perlu digaris bawahi bahwa sinergi ini hanya bisa tercipta jika ada rasa saling percaya yang kokoh.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Adelia Aura Nabilla -
Nama : Adelia Aura Nabilla
NPM : 2415061035
Kelas : PSTI A

Menurut pendapat saya, etika politik sangat penting untuk menjaga dinamika politik agar tetap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, terutama di era pasca-kebenaran yang dipenuhi oleh hoaks dan ujaran kebencian. Pancasila sebagai sistem etika memberikan pedoman moral bagi individu untuk bertindak benar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Selain itu, saya juga berpendapat bahwa literasi media merupakan langkah strategis untuk melindungi generasi muda dari ancaman era digital, seperti radikalisme dan cyberbullying. Dengan meningkatkan kemampuan berpikir kritis, literasi media dapat membantu mereka menangkal dampak negatif teknologi. Oleh karena itu, menurut saya, sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, khususnya bagi generasi muda, agar mereka lebih memahami pentingnya etika dalam kehidupan berbangsa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Nabila Rahmadiani -
Nama : Nabila Rahmadiani
NPM : 2415061065
Kelas : PSTI-B

Tanggapan saya terhadap artikel "Pancasila sebagai Etika Politik di Era Pasca-Kebenaran" adalah bahwa penekanan pada pentingnya Pancasila sebagai dasar etika politik di Indonesia sangat relevan, terutama di tengah era pasca-kebenaran yang ditandai dengan maraknya hoaks dan ujaran kebencian. Pancasila, sebagai pandangan hidup bangsa, memberikan pedoman moral yang bisa digunakan untuk menilai kebijakan dan tindakan politik agar tetap mencerminkan nilai keadilan dan kemanusiaan. Di era di mana informasi sering kali dipengaruhi oleh emosi dan kepentingan kelompok tertentu, Pancasila harus menjadi tolok ukur untuk memastikan bahwa keputusan politik tidak hanya mengutamakan kepentingan segelintir pihak, tetapi juga menjunjung tinggi kepentingan bersama dan martabat manusia.

Artikel ini juga menyinggung akan pentingnya literasi media di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, yang hidup di dunia digital dengan informasi yang sangat cepat dan sering kali tidak terverifikasi. Saya setuju bahwa pendidikan literasi media menjadi sangat penting untuk membantu masyarakat, khususnya generasi muda, memilah informasi yang benar dan mencegah penyebaran hoaks yang bisa memecah belah bangsa. Sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai Bhinneka Tunggal Ika, penerapan Pancasila sebagai etika politik harus diterapkan secara konsisten, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, agar tercipta kehidupan berbangsa yang harmonis dan berkeadilan
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Intan Safitri -
Nama: Intan Safitri
NPM: 2415061036
PSTIB

Tanggapan saya dari artikel ini menegaskan pentingnya Pancasila sebagai pedoman etika politik di era pasca-kebenaran. Maraknya hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi menjadi tantangan besar yang memengaruhi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Saya setuju bahwa Pancasila dapat menjadi solusi untuk menjaga moralitas, integritas, dan keadilan dalam praktik politik. Selain itu, generasi muda memiliki peran penting untuk meningkatkan literasi media, berpikir kritis, dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi informasi yang tidak akurat. Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan dunia pendidikan, penerapan etika politik berbasis Pancasila dapat mewujudkan demokrasi yang sehat dan berkeadilan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Alif Pasha -
Nama : Alif Pasha
NPM : 2415061088
Kelas : PSTI A

menurut saya dalam artikel "Pancasila sebagai Etika Politik di Era Pasca-Kebenaran" sangat relevan dengan pancasila sebagai etika politik. seperti yang sudah dijelaskan dalam atikel tersebut terdapat beberapa poin yang terkandung dalam membangun etika politik di indonesia yaitu dengan adanya pola pikir yang jernih dalam membangun pola berfikir dalam kehidupan berpolitik, Pembangunan moral politik yang berbudaya mengandung tujuan untuk melahirkan budaya politik yang berdasarkan pada iman dan takwa terhadap Tuhan, menggalang suasana kasih sayang sesama manusia di Indonesia, yang berbudi kemanusiaan luhur, yang mengindahkan kaidah-kaidah musyawarah secara kekeluargaan, yang bersih dan jujur, serta menjalin asas pemerataan keadilan di dalam menikmati dan menggunakan kekayaan negara. Membangun etika politik berdasarkan Pancasila akan diterima baik oleh segenap golongan dalam kehidupan bermasyarakat
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Aziz Muhammad Sultan Ghani -
Aziz Muhammad Sultan Ghani
2415061012
PSTI - A
Menurut saya artikel tersebut membahas tentang pentingnya etika politik dalam mengawasi dinamika politik di Indonesia, baik secara individu maupun lembaga, sangat relevan, terutama di era pasca-kebenaran yang dipenuhi hoaks dan ujaran kebencian. Etika politik, yang berkaitan dengan perilaku moral dan kewajiban, berperan krusial dalam membentuk pemimpin yang berintegritas dan akuntabel. Pancasila sebagai sistem etika harus ditanamkan untuk mengembangkan moralitas individu dalam kehidupan berbangsa. Selain itu, literasi media perlu diajarkan sebagai mata pelajaran untuk menghadapi tantangan digital, mencegah masalah seperti radikalisme dan cyberbullying, serta membangun generasi muda yang kritis terhadap informasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Aldes Nandika Pratama -
Nama : Aldes Nandika Pratama
NPM : 2415061047
Kelas : PSTI A

Artikel tersebut membahas tentang etika politik memiliki peranan penting dalam mengawasi perkembangan politik di Indonesia, baik pada tingkat individu maupun lembaga. Hal ini menjadi semakin relevan di era pasca-kebenaran yang dipenuhi oleh hoaks dan ujaran kebencian. Etika politik, yang berkaitan dengan moralitas dan tanggung jawab, sangat penting untuk membentuk pemimpin yang berintegritas dan akuntabel. Pancasila sebagai dasar etika harus diajarkan untuk mengembangkan moralitas individu dalam konteks kebangsaan. Selain itu, literasi media perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum untuk membantu generasi muda menghadapi tantangan digital, seperti radikalisme dan cyberbullying, serta mendorong mereka untuk berpikir kritis terhadap informasi yang diterima.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Muhammad Paundra Napynka Ali -
NAMA : M. PAUNDRA N. A.
NPM : 2455061016
KELAS : PSTI - A

Tanggapan terkait isi materi yang diberikan oleh dosen pak roy adalah sebagai berikut :

Di tengah dinamika politik global yang semakin kompleks dan penuh ketidakpastian, pemikiran mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia semakin relevan. Salah satu hal yang menarik untuk dibahas adalah bagaimana Pancasila berperan sebagai etika politik di era pasca-kebenaran, sebuah era yang ditandai oleh relativisme kebenaran dan pluralitas pandangan yang kian mengemuka. Dalam konteks ini, Pancasila bukan hanya sebagai dasar konstitusional, tetapi juga sebagai sebuah sistem nilai yang memberikan arah dan pedoman bagi kehidupan politik dan berbangsa yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.

Era Pasca-Kebenaran: Tantangan terhadap Kebenaran Objektif

Istilah "era pasca-kebenaran" merujuk pada sebuah situasi di mana kebenaran objektif seringkali disubordinasikan oleh narasi-narasi yang lebih didorong oleh kepentingan politik atau emosional. Di dunia yang semakin terbuka dengan adanya media sosial dan informasi yang cepat tersebar, batas antara fakta dan opini menjadi kabur, dan banyak pihak yang lebih memilih kebenaran yang sesuai dengan ideologi atau preferensinya daripada mencari kebenaran yang bersifat objektif dan universal. Fenomena ini menghadirkan tantangan besar dalam politik, di mana informasi yang salah atau manipulatif sering kali digunakan untuk meraih kekuasaan atau mendominasikan opini publik.

Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, mengandung nilai-nilai yang dapat menjadi etika politik yang dapat menyatukan bangsa Indonesia dalam menghadapi era pasca-kebenaran. Pancasila bukan hanya sekadar rumusan norma, tetapi juga sebuah panduan moral dalam menjalankan kehidupan berpolitik dan berbangsa
Pancasila, dalam konteks ini, tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai penuntun moral yang membantu masyarakat untuk memilah kebenaran dalam suasana informasi yang serba cepat dan terkadang menyesatkan. Dalam menghadapi relativisme kebenaran, Pancasila mengajarkan tentang pentingnya penghormatan terhadap nilai-nilai universal yang melampaui kepentingan sektoral, baik itu ideologi politik, agama, atau kelompok sosial tertentu. Di dalam Pancasila, terdapat keseimbangan antara hak individu dan kepentingan bersama, antara kebebasan berpendapat dan tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, sebagai etika politik, Pancasila tidak hanya mengatur relasi kekuasaan, tetapi juga membentuk cara berpolitik yang etis, penuh empati, dan bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai tantangan politik dan sosial di era pasca-kebenaran ini.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh DHANI AKBAR PRATAMA -
Menurut saya, artikel ini relevan dalam membahas Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran, terutama dalam menghadapi tantangan seperti hoaks, disinformasi, pragmatisme politik, dan melemahnya nilai-nilai kebangsaan akibat globalisasi. Pancasila dipandang sebagai panduan moral yang mampu menciptakan sistem politik yang adil dan bertanggung jawab, asalkan nilai-nilainya diimplementasikan secara konsisten. Selain itu, generasi muda berperan penting dalam menjaga nilai-nilai ini dengan meningkatkan literasi media dan berpikir kritis untuk menyaring informasi yang benar. Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan juga ditekankan agar Pancasila tetap menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Minan Nur Fatkhur Rozak -
Nama : Minan Nur Fatkhur Rozak
NPM : 2415061063
Kelas : PSTI-A

Artikel ini mengulas pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai panduan moral dan etika politik dalam menghadapi tantangan era pasca-kebenaran, yang ditandai dengan maraknya hoaks, disinformasi, dan ujaran k Relevansi Pancasila sebagai Etika Politik:
Artikel menekankan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga sebagai sistem etika yang memberikan panduan moral dalam kehidupan berbangsa. Dalam konteks era pasca-kebenaran, nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, kemanusiaan, dan gotong royong dapat menjadi penangkal polarisasi yang diakibatkan oleh informasi palsu.

Peran Generasi Muda:
Generasi muda disebut memiliki peran strategis dalam memanfaatkan literasi digital untuk melawan hoaks dan menjaga nilai-nilai Pancasila. Pendidikan formal dan informal menjadi sarana utama untuk memperkuat kesadaran ini.

Tantangan Penerapan:
Tantangan utama adalah minimnya pemahaman dan internalisasi nilai-nilai Pancasila oleh masyarakat luas, serta pengaruh pragmatisme politik yang sering mengesampingkan etika.

Saran Solutif:
Artikel menyarankan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan media untuk mendorong penerapan nilai-nilai Pancasila secara berkelanjutan, termasuk melalui literasi media dan pendidikan karakter.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh G Mebat Elsaday Parhusip -
Nama : G Mebat Elsaday Parhusip
NPM : 2415061028
Kelas : PSTI-B

Menurut saya poin utamanya adalah menekankan pentingnya pemahaman Pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, terutama di era pasca-kebenaran. Dalam konteks ini, tantangan terbesar yang dihadapi adalah kemajuan teknologi yang memungkinkan penyebaran informasi tidak valid (hoax), disinformasi, serta ujaran kebencian yang dapat mengancam nilai-nilai Pancasila.
Permasalahan Utama:
1. Ketidakmampuan Memaknai Pancasila Secara Praktis:
Banyak warga negara, termasuk generasi muda, yang hanya memahami Pancasila sebagai konsep tanpa implementasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
2. Era Pasca-Kebenaran:
Penyebaran berita bohong dan kampanye hitam yang dipermudah oleh teknologi dan media sosial sering kali memancing emosi publik daripada mengedepankan fakta.
3. Lemahnya Literasi Media:
Kurangnya pendidikan literasi media mengakibatkan masyarakat rentan terhadap manipulasi informasi.
4. Kurangnya Etika Politik:
Pragmatisme dalam politik, seperti money politics dan kampanye destruktif, menunjukkan lemahnya implementasi etika yang berlandaskan Pancasila.

Hasil Penelitian yang Relevan:
1. Dinamika Politik Era Pasca-Kebenaran:
Menurut penelitian yang diunggah, fenomena pasca-kebenaran memengaruhi pola pikir masyarakat yang lebih dipengaruhi oleh emosi daripada fakta objektif. Ini mengancam keutuhan persatuan dan integritas bangsa jika tidak diantisipasi dengan pendidikan literasi media dan penguatan nilai-nilai Pancasila(31923-76542-1-PB).
2. Literasi Media sebagai Solusi:
Pendidikan literasi media menjadi penting untuk mencegah penyebaran hoax dan ujaran kebencian. Generasi muda harus dididik untuk berpikir kritis terhadap informasi yang mereka konsumsi. Langkah ini diibaratkan sebagai "vaksin" untuk melindungi mereka dari dampak buruk era pasca-kebenaran(31923-76542-1-PB).
3. Implementasi Pancasila dalam Politik:
Penelitian menunjukkan bahwa penerapan Pancasila sebagai etika politik dapat memperbaiki kualitas demokrasi dan mengurangi konflik sosial. Hal ini membutuhkan komitmen dari para pemimpin politik untuk mengedepankan kejujuran, integritas, dan akuntabilitas(31923-76542-1-PB).
Saran Penyelesaian:
1. Penguatan Pendidikan Moral dan Literasi Media:
Pendidikan formal dan nonformal harus memasukkan literasi media sebagai mata pelajaran/mata kuliah agar generasi muda mampu menyaring informasi yang mereka terima.
2. Pengawasan dan Penegakan Hukum:
Penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran seperti penyebaran hoax dan money politics sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah.
3. Peningkatan Kesadaran Nilai Pancasila:
Kampanye dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila perlu digiatkan, khususnya melalui media sosial dan komunitas masyarakat, agar generasi muda menjadikan Pancasila sebagai pedoman moral dan etika.
4. Sinergi Pemerintah dan Masyarakat:
Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas anti-hoax dalam menghadapi tantangan era pasca-kebenaran harus diperkuat untuk menciptakan iklim demokrasi yang sehat.

Tantangan era pasca-kebenaran membutuhkan perhatian serius untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Fareluna Nazwa Hafeiz -
Nama : Fareluna Nazwa Hafeiz
NPM : 2415061026
Kelas : PSTI B

Menurut saya, artikel membahas relevansi Pancasila sebagai pedoman etika politik dalam menghadapi era pasca-kebenaran (post-truth) saat ini. Era ini ditandai oleh dominasi emosi dan opini subjektif dibandingkan fakta objektif dalam memengaruhi persepsi publik, terutama dalam ruang politik. Pancasila diposisikan sebagai solusi untuk mengatasi polarisasi, ketidakadilan, dan manipulasi informasi yang merusak integritas demokrasi. Nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, kemanusiaan, dan kebijaksanaan mampu menjadi pijakan moral untuk menciptakan stabilitas politik dan harmoni sosial.

Permasalahan utama yang dibahas dalam artikel ini mencakup tantangan di era pasca-kebenaran, di mana kebangkitan politik identitas dan penyebaran disinformasi memperkeruh ruang publik, serta rendahnya kemampuan masyarakat membedakan fakta dari opini akibat literasi informasi yang minim. Nilai-nilai luhur Pancasila juga sering terabaikan dalam praktik politik, baik oleh aktor politik maupun masyarakat, yang lebih sering didominasi oleh kepentingan pribadi atau kelompok, sehingga meninggalkan prinsip moral dan etika yang ideal.

Penelitian ini menyoroti perlunya penguatan Pancasila sebagai etika politik melalui pendidikan moral dan kewarganegaraan yang memang perlu dilakukan untuk memperdalam pemahaman nilai-nilai Pancasila, peran media dan literasi digital dalam menangkal hoaks serta propaganda, dan komitmen aktor politik untuk menjadikan Pancasila sebagai landasan kebijakan serta perilaku politik. Dengan langkah-langkah tersebut, Pancasila memiliki potensi besar untuk menjadi panduan etika politik yang mampu mengatasi tantangan era pasca-kebenaran, menjaga stabilitas demokrasi, dan menciptakan harmoni sosial melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan media.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Dhika Aditya -
Nama : Dhika Aditya
NPM : 2415061094
Kelas : PSTI B

Menurut tanggapan saya pada era pasca-kebenaran saat ini Pancasila penting untuk memerhatikan perilaku politik serta perilaku dalam berbangsa dan bernegara agar sesuai dengan prinsip demokrasi dan nilai-nilai luhur bangsa. Tantangan utamanya meliputi penyebaran berita bohong, disinformasi, dan konflik yang mengesampingkan fakta. Penerapan Pancasila juga memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda melalui pendidikan moral, literasi media, dan kesadaran kolektif untuk menilai informasi secara kritis. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, toleransi, serta demi membangun kehidupan politik yang demokratis. Selain itu menurut saya, generasi muda harus mampu menyaring informasi untuk menghindari hoaks dan ujaran kebencian, supaya tidak mudah terpengaruh dan terpecah belah.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Jihan Alika Martasya -
Nama : Jihan Alika Martasya
NPM : 2455061015
PSTI A

Menurut saya pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran penting dalam membimbing masyarakat dan negara dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk era pasca-kebenaran yang ditandai dengan distorsi informasi dan relativisme kebenaran. Dalam konteks ini, nilai-nilai Pancasila dapat berfungsi sebagai panduan moral dan etika politik yang kokoh, memberikan pedoman dalam menghadapi berbagai persoalan sosial dan politik. Dalam era di mana opini dan fakta seringkali terdistorsi oleh berbagai kepentingan, Pancasila mengajarkan pentingnya keadilan sosial, persatuan, serta penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Pancasila juga menekankan pentingnya musyawarah untuk mufakat, yang relevan dalam mengatasi polarisasi sosial yang semakin tajam. Semangat gotong royong dan kerjasama yang terkandung dalam Pancasila dapat mendorong masyarakat untuk lebih bijaksana dalam mengambil keputusan bersama, tanpa terjebak pada kepentingan kelompok tertentu yang dapat merugikan kepentingan bersama. Dalam politik, nilai-nilai Pancasila juga mengingatkan agar setiap kebijakan yang diambil tetap berpijak pada keadilan dan kesejahteraan rakyat, tanpa meminggirkan nilai-nilai kemanusiaan.

Dengan begitu, Pancasila bukan hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai fondasi yang relevan dalam menghadapi tantangan zaman, menjaga keutuhan bangsa, serta menciptakan kebijakan politik yang lebih manusiawi, adil, dan berpihak pada kebenaran yang sejati.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Arqan Purusa Eryan -
Nama : Arqan Purusa Eryan
NPM : 2415061055
Kelas : PSTI A

Artikel di atas menyoroti pentingnya Pancasila sebagai panduan etika politik dalam kehidupan berbangsa, khususnya di era pasca-kebenaran yang ditandai dengan penyebaran berita bohong (hoaks) dan ujaran kebencian. Pancasila tidak hanya berperan sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pedoman moral untuk membangun budaya politik yang berlandaskan kejujuran, keadilan, serta nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Artikel tersebut juga mengulas berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran, di mana emosi dan disinformasi sering mendominasi ruang politik. Untuk menjadikan Pancasila sebagai landasan etika politik yang kokoh dan harmonis, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga hukum, dan masyarakat.

Melalui upaya pendidikan, peningkatan literasi media, serta penegakan hukum yang adil, Pancasila dapat terus menjadi pijakan utama dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang selaras di tengah tantangan era pasca-kebenaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Endy Yoga Tricahyo Raharjo -
Nama: Endy Yoga Tricahyo Raharjo
NPM : 2415061066
PSTI-B
Artikel tersebut berisi Penelitian yang menyoroti bagaimana Pancasila dapat digunakan sebagai landasan etika politik, terutama di era pasca-kebenaran, yaitu masa di mana fakta sering kali terabaikan oleh opini yang emosional.
Permasalahan yang dijelaskan dalam artikel tersebut yaitu tentang kurangnya kesadaran etika dalam politik, seperti pragmatisme dan manipulasi informasi, telah mengancam demokrasi dan integritas sosial serta.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Pancasila harus diterapkan sebagai sistem etika politik untuk menciptakan kehidupan politik yang adil dan berintegritas. Literasi media dan pendidikan moral menjadi kunci utama untuk menghadapi tantangan era pasca-kebenaran. Generasi muda berperan penting dalam mendukung penerapan nilai-nilai Pancasila melalui perilaku kritis terhadap informasi dan partisipasi aktif dalam memerangi hoaks. Pemerintah dan masyarakat perlu bersinergi dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila agar relevan dengan tantangan era digital.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Delvina Nur Rohmatika -
Nama : Delvina Nur Rohmatika
NPM : 2415061033
Kelas : PSTI A

Berdasarkan materi pada artikel tersebut, Pancasila memiliki peran strategis sebagai etika politik dalam menjaga stabilitas sosial dan politik di era pasca-kebenaran. Sebagai sumber nilai moral, Pancasila dapat menjadi pedoman untuk melawan tantangan seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi yang marak melalui media digital. Tantangan ini dapat memicu konflik dan melemahkan persatuan bangsa, sehingga penerapan nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan menjadi semakin penting. Generasi muda diharapkan menjadi agen perubahan dengan meningkatkan literasi digital dan menerapkan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, didukung oleh kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk memperkuat tatanan etika politik yang berlandaskan nilai-nilai luhur tersebut.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Davi Tholiatul Jaisy -
Nama : Davi Tholiatul Jaisy
NPM : 2415061048
Kelas : PSTI-B

Menurut saya, pada Artikel tersebut menjelaskan tentang Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang memiliki posisi krusial sebagai pedoman etika politik, khususnya dalam menghadapi tantangan era pasca-kebenaran yang ditandai dengan penyebaran luas berita palsu (hoax) dan ujaran kebencian. Sebagai kerangka etika, Pancasila berfungsi sebagai acuan moral untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, Pancasila menjadi fondasi utama dalam membentuk karakter pemimpin yang memiliki integritas. Dalam era digital ini, Pancasila juga berperan sebagai alat untuk memilah informasi yang kredibel di tengah derasnya arus disinformasi melalui media sosial.

Peran generasi muda sangat strategis dalam memastikan Pancasila terus diterapkan sebagai pedoman etika politik. Meningkatkan literasi media dan pendidikan moral menjadi langkah penting untuk membekali mereka agar mampu menghadapi tantangan berupa disinformasi dan radikalisme. Dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta memperkuat pemahaman akan literasi digital, generasi muda dapat membantu masyarakat lebih bijaksana dalam menerima dan menyebarkan informasi. Kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan komunitas masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan pengamalan nilai-nilai Pancasila secara luas.

Meski menghadapi tantangan globalisasi dan derasnya arus informasi, Pancasila tetap menjadi pedoman yang relevan untuk menjaga persatuan bangsa. Ancaman utama seperti melemahnya nilai-nilai Pancasila akibat pragmatisme politik dan pengaruh ideologi asing harus diatasi melalui pendidikan moral yang lebih intensif serta penegakan hukum yang tegas. Dengan langkah-langkah tersebut, Pancasila dapat terus menjadi landasan kokoh dalam membangun tatanan kehidupan politik dan sosial yang adil, harmonis, dan sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Anugrah Aziz Firdaus -
Nama : Anugrah Aziz Firdaus
Kelas : PSTI A
NPM : 2415061115

Relevansi Pancasila sebagai Etika Politik
Artikel ini membahas pentingnya Pancasila sebagai pedoman moral dan etika politik dalam menghadapi tantangan era pasca-kebenaran, yang ditandai dengan penyebaran hoaks, disinformasi, dan ujaran kebencian. Pancasila, selain menjadi dasar negara, diposisikan sebagai sistem etika yang memberikan arahan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai seperti keadilan, kemanusiaan, dan gotong royong dianggap mampu meredam polarisasi yang disebabkan oleh maraknya informasi palsu.

Peran Generasi Muda
Generasi muda memiliki peran penting dalam mengembangkan literasi digital untuk menangkal hoaks sekaligus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pendidikan, baik formal maupun informal, menjadi instrumen utama dalam meningkatkan kesadaran generasi muda akan hal ini.

Tantangan Penerapan
Tantangan terbesar dalam implementasi nilai-nilai Pancasila adalah kurangnya pemahaman dan penghayatan terhadap Pancasila di masyarakat, serta dominasi pragmatisme politik yang kerap mengabaikan aspek etika.

Solusi yang Disarankan
Artikel ini merekomendasikan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan media untuk mendorong penerapan nilai-nilai Pancasila secara berkelanjutan. Langkah ini dapat diwujudkan melalui penguatan literasi media dan pendidikan karakter untuk menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya etika politik berbasis Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Muhammad Dzaki Arif IF UNILA -
Nama : Muhammad Dzaki Arif
Kelas : PSTI A
NPM : 2415061052
Pancasila memiliki posisi penting sebagai landasan etika politik di tengah era pasca-kebenaran yang ditandai oleh maraknya hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi pedoman moral yang dapat menjaga tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa agar tetap harmonis, adil, dan demokratis. Dalam menghadapi tantangan seperti radikalisme dan penyebaran informasi yang keliru, Pancasila mampu berfungsi sebagai penyaring nilai, mengarahkan masyarakat pada pemahaman kritis dan bertanggung jawab.

Peran generasi muda dalam mendukung implementasi nilai-nilai Pancasila sangat strategis. Mereka perlu meningkatkan literasi media, berpikir kritis, dan mengambil langkah proaktif untuk melindungi diri dari dampak negatif teknologi informasi, seperti ujaran kebencian dan ancaman radikalisme. Upaya ini tidak hanya memperkuat daya tahan individu, tetapi juga memperkokoh fondasi kehidupan bermasyarakat.

Dalam konteks ini, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan sangat dibutuhkan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila secara berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, diharapkan nilai-nilai luhur Pancasila tetap relevan sebagai panduan moral dalam menjaga stabilitas sosial, politik, dan budaya di Indonesia.

.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Defianty Ersa Arfarany -
Nama : Defianty Ersa Arfarany
NPM : 2415061080
Kelas : PSTI B
Tanggapan saya berdasarkan asrtikel tersebut adalah generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga dan mendukung Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran. Pendidikan literasi media dan pola pikir kritis sangat krusial untuk mencegah masyarakat terjebak dalam berita bohong dan ujaran kebencian. Dengan peran aktif generasi muda dan dukungan dari pemerintah, Pancasila dapat tetap menjadi pedoman utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di era pasca-kebenaran, tantangan terbesar Pancasila adalah pelanggaran etika oleh elit politik dan penyebaran disinformasi. Mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjaga relevansi serta konsistensinya adalah kunci untuk mempertahankan akseptabilitas dan kredibilitasnya. Ibnu Khaldun dalam "Muqqadimah" menekankan pentingnya ilmu pengetahuan, termasuk bahasa, sebagai tanda peradaban manusia, dan relevansinya dalam konteks politik modern sangat jelas, terutama dalam berbicara secara cerdas dan memahami dampak komunikasi. Pancasila sebagai etika politik harus dijadikan pedoman moral dan norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan yang baik dan literasi media dapat membantu masyarakat berpikir kritis dan bijak dalam menanggapi informasi, menjaga persatuan, dan menghindari konflik. Secara keseluruhan, penerapan Pancasila sebagai etika politik memerlukan usaha kolektif untuk memastikan nilai-nilai Pancasila tetap menjadi pedoman utama dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia, demi tercapainya keadilan, kesejahteraan, dan persatuan bangsa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Ghea Putri Nashirah -
Nama : Ghea Putri Nashirah
NPM : 2415061011
Kelas : PSTI - B

Tanggapan terkait isi materi yang dijelaskan dalam artikel adalah menggambarkan peran Pancasila sebagai etika politik yang sangat relevan dalam konteks era pasca-kebenaran, di mana fakta dan kebohongan sering tercampur aduk, dan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan mudah tersebar di media sosial. Pancasila, sebagai dasar negara yang mengandung nilai-nilai moral dan etika, berfungsi sebagai landasan yang kokoh untuk menjaga keharmonisan masyarakat, persatuan, dan integritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks ini, Pancasila dapat dihadirkan sebagai pedoman untuk menanggapi tantangan disinformasi dan hoaks yang marak terjadi.

Artikel ini berhasil mengidentifikasi beberapa permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Indonesia, terutama dalam konteks demokrasi yang semakin kompleks seperti, penyebaran hoaks dan disinformasi. Permasalahan ini semakin mendalam karena kurangnya pendidikan politik yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila, yang seharusnya membentuk karakter masyarakat dalam menghadapi dinamika politik dan sosial yang terus berubah.

Penelitian yang dilakukan dalam artikel ini mengungkapkan bahwa Pancasila sebagai etika politik memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi tantangan era pasca-kebenaran. Untuk menghadapi tantangan di era pasca-kebenaran, dua langkah utama yang perlu dilakukan adalah: pertama, peningkatan pendidikan politik berbasis Pancasila, yang akan memperkuat pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman etika politik. Hal ini akan membantu masyarakat menjadi lebih kritis dalam menyaring informasi dan menghindari penyebaran hoaks. Kedua, penguatan literasi digital, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengevaluasi sumber informasi, memverifikasi fakta, dan membedakan antara opini dan kebenaran, guna mengurangi dampak dari hoaks dan disinformasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Dendi Denata -
Nama : Dendi Denata
NPM : 2415061087
PSTI B

Berdasarkan artikel yang sudah saya baca, dapat kita ketahui bahwa etika politik merupakan hal yang sangat penting dan mendasar untuk membangun juga membenahi negara. di indonesia sendiri pancasila dijadikan pedoman untuk implementasi etika politik. dengan adanya etika politik akan menjadikan sebuah negara memiliki lingkungan yang jauh lebih baik. etika politik masih sangat sulit diterapkan di indonesia mengingat kemunduran etika yang terjadi sejak era pasca kebenaran. hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor seperti minimnya literasi, pendidikan, dan pemahaman terdahapa etika, maraknya berita hoaks yang sangat cepat menyebar dan mempengaruhi masyarakat, serta tindakan kalangan elit yang semena-mena.

solusi yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi tantangan-tantangan ini yaitu dengan meningkatkan literasi masyarakat terkait pentingnya etika dengan mengadakan pemberdayaan edukasi dan implementasi secara langusung, membatasi diri dan waspada terhadap pelunturan etika politik pancasila dari globalisasi yang terus-menerus masuk dan mengikis paham-paham yang ada (pancasila), serta menindaklanjuti pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan terhadap kalangan elit.

sebagai generasi muda penerus, sudah seharusnya kita membenahi negara ini dengan implementasi yang tepat terhadap etika politik dan menyudahi era pasca kebenaran. agar tidak ada lagi kericuhan yang terjadi antar sesama yang disebabkan oleh informasi hoaks yang tidak benar faktanya hanya karena pandangan subjektif beberapa oknum. dengan terindikasi nya tantangan dan diketahui nya solusi untuk hal tersebut jadi kita sebagai generasi muda penerus bangsa haruslah berkontribusi untuk menanggulangi etika politik yang ada di indonesia untuk membawa nya menuju era yang cemerlang.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Chlaressia Septa Agmai Awanty -
Nama: Chlaressia Septa Agmai Awanty
NPM: 2455061006
Kelas: PSTI-B

Menurut tanggapan saya Artikel "Pancasila sebagai Etika Politik di Era Pasca-Kebenaran" mengangkat topik yang sangat relevan dengan Politik saat ini. Dalam konteks ini, Pancasila muncul sebagai sebuah pedoman moral yang bisa menuntun bangsa Indonesia untuk tetap berpijak pada nilai-nilai yang adil, manusiawi, dan menyatukan.

Di tengah fenomena disinformasi, Pancasila menjadi sumber yang dapat membantu menyaring mana yang benar dan mana yang salah, serta menjaga agar perbedaan pendapat tidak berujung pada perpecahan. Misalnya, nilai ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta keadilan sosial, semuanya bisa menjadi dasar yang kuat untuk membangun pengambilan keputusan politik yang berpihak pada kepentingan rakyat banyak, bukan sekadar kelompok tertentu.

Namun, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam politik praktis tentu tidaklah mudah. Di tengah kebisingan informasi dan kecenderungan orang untuk lebih percaya pada narasi yang sesuai dengan pandangan mereka, Pancasila bisa saja terlupakan atau malah disalahgunakan. Untuk itu, perlu ada keseriusan dalam menghidupkan nilai-nilai Pancasila, bukan hanya di level teori, tetapi dalam tindakan nyata baik di kalangan politisi maupun masyarakat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Rachel Inaya Allantama -
Nama:Rachel Inaya Allantama
NPM:2455061009
Kelas:PSTI B
Tanggapan saya, artikel "Pancasila sebagai Etika Politik di Era Pasca-Kebenaran" menekankan pentingnya peran etika politik dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di tengah tantangan seperti hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme. Hal ini sangat relevan karena tanpa penerapan etika politik yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, dinamika demokrasi dan politik bangsa dapat kehilangan arah. Sebagai mahasiswa, saya sependapat bahwa literasi media harus menjadi prioritas, terutama bagi generasi muda yang memegang peran penting dalam masa depan bangsa. Literasi media tidak hanya membantu menangkal penyebaran informasi palsu, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis dan analitis. Generasi muda yang memiliki literasi media yang baik akan lebih bijak dalam menanggapi informasi sehingga tidak mudah terprovokasi oleh narasi kebencian atau isu-isu yang memecah belah. Usulan untuk menjadikan literasi media sebagai bagian dari kurikulum pendidikan juga merupakan langkah yang tepat. Dengan menyisipkan literasi media dalam pendidikan formal, generasi muda diharapkan mampu memiliki ketahanan mental terhadap dampak negatif era digital, sekaligus menguatkan moralitas bangsa berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Deru Pratama Deru Pratama -
Nama: Deru Pratama
NPM: 2415061102
Kelas: PSTI-B

Menurut saya, artikel ini membahas bagaimana Pancasila dapat menjadi landasan etika politik di era pasca-kebenaran, di mana fakta sering kali dikaburkan oleh emosi dan opini subjektif. Permasalahan yang diangkat meliputi maraknya hoax, ujaran kebencian, serta krisis etika politik yang ditandai oleh praktik pragmatisme dan kurangnya kepercayaan publik. Fenomena ini diperburuk oleh perkembangan teknologi informasi yang tidak diimbangi dengan literasi media yang memadai, sehingga masyarakat, terutama generasi muda, mudah terpengaruh oleh berita palsu dan provokasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi, sangat penting untuk menghadapi tantangan ini. Literasi media menjadi kunci dalam membentuk pola pikir kritis masyarakat agar mampu memilah informasi yang benar. Generasi muda perlu diberdayakan untuk aktif mendukung nilai-nilai Pancasila sebagai panduan hidup bermasyarakat dan bernegara. Selain itu, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam menciptakan iklim politik yang sehat dan mengedepankan etika untuk menjaga harmoni sosial dan demokrasi yang berkeadilan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Farrel Akbar Deazeva -
Nama: Farrel Akbar Deazeva
NPM: 2415061019
Kelas: PSTI-B

Menuru Saya,Artikel "Pancasila sebagai Etika Politik di Era Pasca-Kebenaran" karya Darto Wahidin dan Abd. Chaidir Marasabessy menggali relevansi Pancasila sebagai pedoman etika politik di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, terutama di era pasca-kebenaran. Di era ini, kebenaran sering kali menjadi hal yang kabur, di mana informasi bisa diputarbalikkan dan setiap pihak merasa memiliki kebenarannya sendiri. Dalam konteks ini, Pancasila dihadirkan sebagai sebuah prinsip moral yang dapat menjadi pijakan dalam berpolitik, bukan sekadar sebagai dasar hukum negara atau ideologi.

Di tengah derasnya arus informasi yang kadang sulit dibedakan antara fakta dan opini, Pancasila dapat berfungsi sebagai kompas moral yang menjaga agar politik Indonesia tetap berlandaskan pada nilai-nilai luhur seperti keadilan, persatuan, dan kemanusiaan. Nilai-nilai inilah yang menjadi penyeimbang di dunia politik yang kini seringkali terpecah-pecah dan dipenuhi oleh narasi yang berlawanan. Hoaks, disinformasi, dan polarisasi yang kian tajam memang menjadi tantangan besar, namun Pancasila, dengan nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya, bisa menawarkan solusi dengan mengajak masyarakat untuk berpijak pada nilai-nilai yang mengutamakan kebaikan bersama, bukan kemenangan kelompok atau individu semata.

Pentingnya pendidikan Pancasila juga ditekankan dalam artikel ini, karena hanya melalui pendidikan yang mendalam dan kontekstual nilai-nilai Pancasila dapat dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila harus lebih dari sekadar mata pelajaran atau teori, tetapi harus menjadi bagian dari perilaku politik yang konkret. Dalam hal ini, pendidikan menjadi salah satu jalan untuk memastikan bahwa generasi mendatang tetap bisa menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi tantangan zaman.

Artikel ini mengingatkan kita bahwa meskipun dunia politik sering kali penuh dengan ketegangan dan ketidakpastian, Pancasila tetap relevan sebagai landasan moral dan etika. Agar nilai-nilai tersebut tetap hidup, diperlukan kesadaran kolektif dan komitmen dari seluruh elemen bangsa untuk terus menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam politik, yang tidak hanya dilihat sebagai kewajiban formal, tetapi juga sebagai panduan hidup yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan kelompok atau individu.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Mohammad Nabil Pasha -
Nama: Mohammad Nabil Pasha
NPM: 2415061069
Kelas: PSTI A

Artikel ini membahas peran Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran. Etika politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat bergantung pada nilai-nilai universal yang terkandung dalam Pancasila sebagai pedoman dasar. Etika politik yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila harus menekankan pada kejujuran, keteladanan, sportivitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, dan tanggung jawab.

Selain itu, artikel ini juga membahas permasalahan di era pasca-kebenaran. Era pasca-kebenaran yang erat dengan maraknya perkembangan teknologi menghadirkan ancaman baru yakni masifnya penyebaran hoax, ujaran kebencian, oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk menanggapi hal-hal tersebut, perlu adanya peningkatan literasi media dan cara berpikir kritis oleh masyarakat terutama generasi muda agar tidak terjebak pada berita-berita bohong yang dapat memecah belah persatuan. Salah satu cara untuk memulai pembelajaran literasi media adalah melalui lingkungan keluarga. Melalui bekal literasi media dari lingkungan keluarga, generasi muda akan memperoleh modal Utama bahwa sebagai warga negara yang baik harus memiliki cara berpikir kritis terhadap suatu informasi atau berita yang ada.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Caesar Abdurrahman - -
Nama: Caesar Abdurrahman
NPM: 2415061024
Kelas: PSTI A

Menurut saya artikel ini menyampaikan pesan yang sangat relevan dengan situasi politik dan sosial yang sedang berlangsung di dunia saat ini. Saya setuju bahwa Pancasila sebagai sistem etika harus menjadi landasan utama dalam membangun karakter bangsa, terutama di tengah tantangan era pasca-kebenaran, yang ditandai dengan banyak hoaks, ujaran kebencian, dan ancaman terhadap integritas sosial. Artikel ini menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai Pancasila dimasukkan ke dalam setiap aspek kehidupan, seperti pendidikan, media, dan interaksi sosial.

Saya sangat mendukung ide bahwa literasi media harus dimasukkan sebagai mata pelajaran atau mata kuliah formal. Literasi media sangat penting bagi generasi muda agar mereka tidak hanya dapat memahami informasi secara kritis tetapi juga berperan aktif dalam menjaga keharmonisan masyarakat. Dalam situasi seperti ini, Pancasila berfungsi sebagai bukan hanya pedoman tetapi juga tameng yang melindungi kita dari dampak buruk dari era komputer dan internet. Mengingat masalah di dunia maya yang semakin kompleks, gagasan bahwa literasi digital dapat dianggap sebagai vaksin sangat menarik dan relevan.

Selain itu, penerapan Pancasila sebagai etika politik sangat penting untuk membentuk pemimpin yang berintegritas dan bertanggung jawab. Pendidikan moral dan prinsip-prinsip Pancasila harus ditanamkan pada anak-anak sejak dini, tidak hanya melalui pelajaran formal tetapi juga melalui teladan yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya melek teknologi tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat dan mampu mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi jika pemerintah dan masyarakat bekerja sama dengan baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Raffi Ichwan Pramudya -
Nama : Raffi Ichwan Pramudya
NPM : 2455061017
Kelas PSTI A

Menurut saya, pembahasan ini sangat relevan dengan kondisi sosial-politik yang kita hadapi saat ini. Pancasila sebagai dasar negara tidak hanya berfungsi sebagai landasan hukum, tetapi juga sebagai pedoman moral yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan terkait dengan maraknya penyebaran berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian di media sosial, sangat mengkhawatirkan. Era pasca-kebenaran ini membuat kita harus lebih bijak dalam menyaring informasi yang kita terima. Saya percaya bahwa Pancasila dapat menjadi panduan yang kuat bagi kita untuk tetap berpegang pada nilai-nilai kebaikan dan kejujuran dalam berinteraksi dengan sesama.

Hasil penelitian yang menunjukkan pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari juga sangat menarik. Saya setuju bahwa pendidikan literasi media dan penguatan karakter sangat penting, terutama bagi generasi muda. Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang Pancasila dan kemampuan untuk berpikir kritis, kita dapat menghadapi tantangan informasi di era digital ini dengan lebih baik. Secara keseluruhan, saya merasa artikel ini memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya Pancasila sebagai etika politik dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila secara efektif. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan harmonis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Nafiza Fadhila Hasanah -
Nama : Nafiza Fadhila Hasanah
NPM ; 2455061011
Kelas : PSTI B

Artikel "Pancasila sebagai Etika Politik di Period Pasca-Kebenaran" telah menyadarkan kita akan pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi moral dalam berpolitik. Dalam era yang dipenuhi oleh hoaks dan ujaran kebencian, penerapan prinsip-prinsip Pancasila seperti keadilan sosial, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan Indonesia menjadi semakin krusial. Literasi media menjadi salah satu solusi untuk memperkuat pondasi moral bangsa, dengan membekali generasi muda kemampuan untuk berpikir kritis dan menyaring informasi. Dengan memiliki kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, dan mengomunikasikan informasi secara efektif, masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi. Namun, implementasi literasi media masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kesenjangan digital dan kurangnya dukungan dari berbagai pihak. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, media massa, dan masyarakat sipil.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Cantika Rybi Cahya Insani -
Nama : Cantika Rybi Cahya Insani
NPM : 2415061029
Kelas : PSTI A

Artikel ini menyoroti pentingnya Pancasila sebagai landasan etika politik di era pasca-kebenaran, terutama dalam kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Sebagai sistem nilai, Pancasila berperan sebagai sumber moral dan hukum yang menjadi pedoman dalam mewujudkan masyarakat demokratis dan harmonis. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya dapat memperkuat tatanan politik dan sosial yang berlandaskan keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan.

Namun, tantangan besar muncul di era pasca-kebenaran, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi melalui media sosial. Fenomena ini mengancam integritas sosial dan politik bangsa, karena informasi yang tidak terverifikasi dengan cepat dapat memicu ketegangan dan konflik di masyarakat. Dalam situasi ini, menjaga nilai-nilai Pancasila menjadi sangat krusial.

Sebagai solusi, generasi muda diharapkan mengambil peran sebagai agen perubahan dengan meningkatkan literasi digital dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan politik. Artikel ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk memperkuat etika politik berbasis Pancasila. Sinergi yang baik di antara berbagai pihak akan membantu menjaga stabilitas politik dan sosial di tengah tantangan kompleks era digital.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Billie Abyan Afif -
Nama : Billie Abyan Afif
NPM : 2415061007
Kelas : PSTI A

Artikel ini menggarisbawahi urgensi Pancasila sebagai dasar etika politik, terutama di tengah era pasca-kebenaran yang memengaruhi kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Sebagai sistem nilai, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai landasan moral, tetapi juga sebagai panduan hukum untuk menciptakan masyarakat yang demokratis dan harmonis. Nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan dalam Pancasila memiliki potensi besar untuk memperkuat struktur politik dan sosial bangsa.

Namun, era pasca-kebenaran membawa tantangan serius, terutama melalui penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi di media sosial. Fenomena ini merusak integritas sosial dan politik dengan menciptakan konflik yang berakar pada informasi yang tidak diverifikasi. Dalam situasi ini, mempertahankan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila menjadi sangat mendesak untuk melindungi keharmonisan masyarakat.

Sebagai langkah solusi, generasi muda diharapkan memainkan peran sentral sebagai agen perubahan. Dengan meningkatkan literasi digital dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang pendidikan maupun politik, mereka dapat membantu membangun tatanan sosial yang lebih sehat. Artikel ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat untuk memperkuat penerapan etika politik berbasis Pancasila. Melalui sinergi tersebut, stabilitas politik dan sosial dapat lebih terjaga di tengah tantangan kompleks era digital.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Dwi Septy Anjani -
Nama : Dwi Septy Anjani
NPM :2465061006
Kelas : PSTI B

Menurut saya Etika dalam politik di era pasca kebenaran menjadi hal yang penting untuk politik agar sesuai dengan nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila.Etika ini merupakan hal yang sangat penting bukan hanya dalam Lembaga melainkan dalam kehidupan sehari hari kita harus memiliki etika. Pancasila memang punya peran krusial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, di era yang dipenuhi hoaks dan informasi yang menyesatkan ini, nilai-nilai Pancasila semakin diuji.
Masyarakat jua perlu meningkatkan literasi media agar bisa membedakan informasi hoaks dan informasi yang benar.dan hars berpikir lebih kritis lagi,lebih memilah informasi lagi dengan ini Indonesia ini akan membangun bangsa yang cerdas dan bertanggung jawab. Pemimpin yang integritas dan literasi digital diterapkan dikehidupan sehari hari ininjuga dapat menghadapi tantangan era digital
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Annisa Khairina -
Nama : Annisa Khairina
NPM : 2415061103
PSTI A

Artikel ini membahas peran penting Pancasila sebagai pedoman etika politik di era pasca-kebenaran, terutama dalam konteks kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Sebagai sistem etika, Pancasila memberikan dasar nilai moral dan hukum yang berfungsi sebagai acuan dalam menciptakan negara yang demokratis dan harmonis. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila berpotensi memperkuat struktur politik dan sosial yang menjunjung tinggi keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan.

Namun, era pasca-kebenaran membawa tantangan besar, seperti maraknya penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi melalui media sosial. Fenomena ini menjadi ancaman serius bagi integritas sosial dan politik bangsa. Informasi yang belum terverifikasi dengan cepat menyebar dan dapat memicu ketegangan serta konflik di masyarakat. Oleh karena itu, melindungi nilai-nilai Pancasila menjadi semakin krusial dalam menghadapi tantangan tersebut.

Untuk mengatasi masalah ini, generasi muda diharapkan menjadi agen perubahan dengan meningkatkan literasi digital dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan dan politik. Artikel ini juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam memperkuat etika politik yang berlandaskan Pancasila. Sinergi antara berbagai pihak akan membantu menjaga stabilitas politik dan sosial di tengah tantangan era digital yang semakin kompleks.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Muhammad Fadhel Saputra -

Nama Muhammad Fadhel Saputra 

NPM 2415061097

PSTI A

menurut saya mengenai Pancasila sebagai ideologi negara sangat penting untuk dipahami oleh mahasiswa, terutama dalam konteks pemahaman ideologi dan aplikasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pedoman moral dan etika bagi masyarakat Indonesia. Dalam konteks ini, penting untuk memahami pengertian ideologi, landasan dan makna Pancasila, serta urgensinya dalam menjaga keutuhan dan identitas bangsa.


Permasalahan yang dihadapi dalam memahami Pancasila sering kali berkaitan dengan kurangnya pemahaman mendalam tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Banyak mahasiswa yang mungkin hanya memahami Pancasila secara tekstual tanpa menggali lebih dalam makna filosofis dan aplikatifnya. Oleh karena itu, diskusi dan refleksi dengan teman atau ahli sangat dianjurkan untuk memperdalam pemahaman.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pancasila memiliki dimensi fleksibilitas dan relevansi yang memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan pemikiran baru tanpa kehilangan identitas. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila sebagai ideologi bersifat terbuka dan demokratis, yang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan demikian, penting bagi generasi muda untuk terus menggali dan memahami Pancasila agar dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Fathan Rizqi Syahbana IF UNILA -
Nama : Fathan Rizqi Syahbana
NPM : 2415061022
Kelas : PSTI B

Penelitian ini mengeksplorasi peran Pancasila sebagai landasan etika politik dalam menghadapi tantangan era pasca-kebenaran. Fokus utama adalah memerangi penyebaran hoaks dan disinformasi yang mengancam integritas demokrasi Indonesia. Kajian menekankan pentingnya generasi muda sebagai agen perubahan dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila, yang dapat membantu membangun masyarakat yang lebih kritis, rasional, dan mampu menilai informasi secara objektif di tengah kompleksitas lingkungan informasi saat ini.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Efriansyah 2415061042 -
Nama: Efriansyah
Npm : 2415061042
KELAS PSTI A
Pancasila sebagai etika politik memiliki relevansi yang kuat dalam menghadapi dinamika politik kontemporer di Indonesia, terutama di era pasca-kebenaran. Era ini ditandai dengan maraknya hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi yang menyebar luas melalui media sosial. Informasi yang tidak terverifikasi kerap memicu konflik dan memperburuk polarisasi di masyarakat, mengancam integritas sosial dan politik bangsa. Dalam situasi ini, penting untuk melindungi dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan moral dan panduan dalam menjaga persatuan serta harmoni sosial.

Generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang dapat menghadapi tantangan era pasca-kebenaran. Melalui peningkatan literasi digital, mereka diharapkan mampu memilah informasi dengan bijak, menghindari penyebaran berita palsu, dan membangun budaya komunikasi yang sehat. Penguasaan teknologi harus diarahkan untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menciptakan ruang digital yang positif dan mendukung keutuhan bangsa.

Penerapan nilai-nilai Pancasila tidak cukup hanya pada tingkat individu, tetapi harus terintegrasi secara holistik dalam sistem pendidikan, kebijakan publik, dan budaya politik. Sistem pendidikan harus menanamkan pemahaman mendalam tentang Pancasila sebagai pedoman etika politik, sementara kebijakan publik perlu mencerminkan prinsip keadilan sosial dan kemanusiaan. Dalam budaya politik, pengaktualisasian nilai Pancasila dapat menjadi fondasi dalam membangun dialog yang konstruktif dan inklusif, memperkuat demokrasi, dan mengatasi tantangan era pasca-kebenaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh M. Alfaruq Hasan -
Nama : Muhammad Alfaruq Hasan
NPM : 2415061083
Kelas : PSTI A

Untuk menghadapi tantangan era pasca-kebenaran, seperti berita bohong atau hoax dan ujaran kebencian, etika politik sangat diperlukan. Karena etika membantu memastikan individu maupun lembaga politik tetap berjalan sesuai nilai-nilai Pancasila. Sebagai ilmu yang membahas baik-buruk perilaku manusia, etika berperan penting dalam membentuk pemimpin berintegritas dan akuntabel, yang harus dibina sejak dini untuk mencegah konflik dalam kehidupan berbangsa. Pancasila sebagai sistem etika bertujuan mengembangkan moralitas individu, sehingga mampu bersikap benar dalam masyarakat, bangsa, dan negara.

Artikel ini membahas masalah besar dalam etika politik di Indonesia, khususnya pada kaum elit yang sering melanggar nilai-nilai Pancasila. Salah satu hambatan utama adalah sikap pragmatisme yang lebih mementingkan kepentingan kelompok daripada kepentingan bangsa. Hal ini membuat masyarakat merasa kecewa dan menciptakan jarak antara rakyat dan pemimpin. Untuk mengatasinya, etika politik perlu diterapkan secara tegas untuk mengatur dan mengontrol perilaku politik. Selain itu, nilai-nilai Pancasila harus disosialisasikan secara mendalam agar menjadi pedoman nyata dalam kehidupan berpolitik. Pemerintah juga harus mematuhi aturan yang ada dan menjalankan amanat rakyat dengan baik, karena kekuatan negara sangat bergantung pada dukungan rakyat. Jika ini diterapkan, harapan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur dapat tercapai.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh ichtiari Khoirunnisa -
Nama : Ichtiari khoirunnisa
NPM : 2415061038
PSTI B

Menurut pendapat saya artikel ini membahas peran penting Pancasila sebagai pedoman etika politik di era pasca-kebenaran, khususnya dalam konteks perkembangan sosial dan politik di Indonesia. Sebagai sebuah sistem nilai, Pancasila berfungsi sebagai sumber moral dan hukum yang membimbing terciptanya kehidupan bernegara yang demokratis dan harmonis. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya berpotensi memperkuat tatanan politik dan sosial yang berlandaskan pada keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan.

Tetapi, era pasca-kebenaran menghadirkan berbagai tantangan besar, seperti penyebaran hoax, ujaran kebencian, dan disinformasi yang marak melalui media sosial. Fenomena ini menjadi ancaman serius terhadap integritas sosial dan politik bangsa. Informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan mudah tersebar dapat memicu ketegangan serta konflik dalam masyarakat. Oleh karena itu, menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila semakin penting dalam menghadapi tantangan tersebut.

Untuk mengatasi hal ini, generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan dengan meningkatkan literasi digital serta menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan dan politik. Artikel ini juga menekankan perlunya kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk memperkuat etika politik yang berlandaskan Pancasila. Sinergi yang baik antara berbagai pihak akan sangat membantu dalam menjaga stabilitas politik dan sosial di tengah kompleksitas tantangan era digital.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh NATASYA SURYA RAMADHANI -
Nama : Natasya Surya Ramadhani
2455061002
PSTI A
Artikel ini membahas pentingnya Pancasila sebagai panduan etika politik di era pasca-kebenaran, khususnya dalam kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Pancasila memberikan nilai-nilai moral dan hukum yang menjadi dasar untuk menciptakan negara yang demokratis dan harmonis, sekaligus memperkuat keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan.

Namun, era pasca-kebenaran membawa tantangan besar, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi di media sosial. Fenomena ini mengancam persatuan dan stabilitas bangsa, karena informasi yang tidak jelas kebenarannya dapat memicu konflik di masyarakat. Oleh sebab itu, menjaga nilai-nilai Pancasila menjadi sangat penting.

Generasi muda diharapkan berperan sebagai agen perubahan dengan meningkatkan literasi digital dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di bidang pendidikan dan politik. Artikel ini juga menggarisbawahi perlunya kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk memperkuat etika politik berbasis Pancasila, sehingga stabilitas sosial dan politik tetap terjaga di era digital yang penuh tantangan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh DEWA GEDE GANDHI GERIAS DESTAMA Dewa Gede Gandhi Gerias Destama -
Nama : Dewa Gede Gandhi Gerias Destama
NPM : 2415061084
KELAS : PSTI B

Penelitian ini membahas peran Pancasila sebagai landasan etika politik di era pasca-kebenaran, sebuah masa di mana kebenaran seringkali dikaburkan oleh maraknya hoaks dan disinformasi. Dalam konteks ini, nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, kebijaksanaan, dan persatuan menjadi semakin relevan untuk menjaga stabilitas demokrasi Indonesia. Penelitian ini menyoroti tantangan serius yang dihadapi oleh demokrasi, di mana informasi yang menyesatkan tidak hanya mengancam kepercayaan publik terhadap institusi negara, tetapi juga memicu polarisasi sosial.

Sebagai bagian dari solusi, penelitian ini menegaskan peran strategis generasi muda dalam menjadikan Pancasila sebagai pedoman moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat. Generasi muda, dengan keterampilan digital dan akses luas terhadap informasi, memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan literasi digital dan kritisisme di tengah derasnya arus informasi yang sering kali membingungkan. Upaya ini diharapkan dapat membentuk masyarakat yang lebih rasional, mampu memilah informasi, serta berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila dapat menjadi benteng etika politik yang mampu mengatasi tantangan era pasca-kebenaran. Dengan memperkuat peran generasi muda dalam membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya etika dalam politik, penelitian ini menggarisbawahi urgensi pendidikan karakter berbasis Pancasila sebagai upaya jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan harmoni.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Irma hayyu Sani -
Nama: Irma hayyu sani
NPM: 2415061041
Kelas: PSTI-B

Artikel ini menyoroti pentingnya Pancasila sebagai pedoman etika politik di era pasca-kebenaran, terutama saat banyak hoaks dan informasi palsu tersebar. Nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan, kemanusiaan, dan persatuan, sangat dibutuhkan untuk menjaga harmoni sosial dan politik. Generasi muda diharapkan mampu menyaring informasi dengan bijak dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan sangat penting untuk memperkuat etika politik.

Namun, tantangan tetap ada, seperti sikap pragmatisme politik yang lebih mementingkan kelompok tertentu daripada kepentingan bersama. Kondisi ini menciptakan jarak antara rakyat dan pemimpinnya. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila secara mendalam agar menjadi pedoman nyata, sehingga masyarakat dan pemimpin bisa bersama-sama menciptakan kehidupan yang adil dan damai.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Tanggapan Artikel 1

oleh Nizam Al- Gifari -
Nama : Nizam Al- Gifari
NPM : 2415061078
Kelas :PSTI B

Menurut saya, artikel "Pancasila sebagai Etika Politik di Era Pasca-Kebenaran" sangat relevan dengan tantangan yang tengah dihadapi masyarakat Indonesia saat ini, terutama dalam menghadapi dampak era pasca-kebenaran yang ditandai dengan maraknya hoaks, disinformasi, dan ujaran kebencian. Artikel tersebut secara jelas menunjukkan bagaimana Pancasila, sebagai dasar negara sekaligus sistem nilai etika, dapat menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Salah satu poin penting yang dibahas adalah peran generasi muda sebagai agen perubahan. Penulis menekankan pentingnya meningkatkan literasi media dan kemampuan berpikir kritis agar generasi muda tidak mudah terpengaruh oleh arus informasi yang tidak benar. Hal ini sangat relevan mengingat generasi muda merupakan pengguna utama media sosial, yang sering menjadi sarana penyebaran disinformasi. Upaya meningkatkan literasi media, baik melalui pendidikan di keluarga, sekolah, maupun masyarakat, menjadi langkah konkret untuk memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, saya juga sependapat bahwa tantangan dalam menerapkan Pancasila sebagai etika politik cukup besar, terutama dalam dunia politik yang cenderung pragmatis dan kerap mengabaikan nilai-nilai etis. Praktik politik yang menghalalkan segala cara, termasuk politik transaksional, mencerminkan lemahnya internalisasi nilai-nilai Pancasila, terutama di kalangan elite politik. Menurut saya, hal ini menjadi hambatan signifikan dalam mengembalikan praktik politik yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Artikel ini juga menawarkan solusi yang komprehensif, seperti penguatan pendidikan etika berbasis Pancasila, penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran etika, serta kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Solusi-solusi ini sangat mendasar dan perlu segera diwujudkan, mengingat tantangan yang dihadapi di era modern semakin kompleks. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya Pancasila sebagai etika politik di era pasca-kebenaran. Diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen bangsa untuk memastikan nilai-nilai Pancasila dapat menjadi pedoman utama dalam menghadapi berbagai dinamika sosial dan politik.