Forum Diskusi

Forum Diskusi

Jumlah balasan: 67

mahasiswa jelaskan pertanyaan berikut ini mengenai

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia?

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat?

Berikan Contoh permasalahan  pada setiap pertanyaan tersebut. beserta teori yang menjelaskan dari kedua pertanyaan.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Fathan Rizqi Syahbana IF UNILA -
Nama : Fathan Rizqi Syahbana
NPM : 2415061022
Kelas : PSTI B

Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai ideologi Negara Indoensia
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara adalah Bentuk atau hal yang membuat pancasila bisa selalu bisa digunakan dan dimanfaatkan meskipun banyaknya perubahan lingkungan sehingga masih bisa tetap menjadi arah tujuan atau pedoman bangs indonesia di berbagai zaman. Contoh Dinamikamnya adalah Relevansi dengan segala bidang dan waktu, serta pengaruh pancasila untuk bisa mempersatukan bangsa indonesia sebagai ideologi bangsa.
Tantangan pancasila sebagai ideologi negara adalah bentuk segala halangan ataupun kesulitan untuk pancasila bisa tetap menjadi ideologi, Contohnya adalah Globalisasi yang terjadi karena arus masuknya kebudayaan. dan masalah internal negara seperti korupsi.

Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai sistem Filsafat?
konsep pancasila sebagai sistem filsafat merupakan kerangka pemikiran dari sila-sila pancasila yang bisa diterapkan dalam kehidupan, memeberikan pandangan hidup, dan menjadi dasar negara.
1. Ketuhanan yang maha esa mencermin keyakinan terhadap tuhan yang maha esa
2. kemanusiaan yang adil dan beradab menekankan pentingnya keadilan dan penghormatan kepada hak asasi manusia
3. Persatuan Indonesia Menyiratkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam keragaman.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Mengajarkan nilai-nilai demokrasi yang berdasarkan musyawarah dan mufakat
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Menyiratkan pentingnya keadilan sosial dan kesejahteraan

Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat adalah hal yang menjadi hal penting atau diperhatikan agar pancasila sebagai sistem filsafat bisa diterapkan dan dipergunakan sebagai pedoman dan panduan bangsa indonesia. ancasila sebagai sistem filsafat memiliki urgensi yang luar biasa karena ia tidak hanya menjadi landasan moral dan etis bagi individu, tetapi juga menjadi pemandu dalam setiap kebijakan dan tindakan pemerintahan. Contoh permasalahannya adalah Bentuk Relevansi Pancasila dimasa yang akan datang dikarenakan bedanya budaya dan adat yang akan masuk dalam kehidupan masyarakat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Billie Abyan Afif -
Nama : Billie Abyan Afif
NPM : 2415061007
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia

Pancasila menghadapi tantangan baik internal maupun eksternal dalam penerapannya. Internalnya, perbedaan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, korupsi, intoleransi, serta ancaman disintegrasi sosial terus menguji keteguhan Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Eksternalnya, pengaruh globalisasi, ideologi asing, dan perkembangan teknologi mempersulit relevansi Pancasila dalam menghadapi perubahan zaman. Contoh permasalahannya adalah meningkatnya intoleransi agama yang bertentangan dengan sila pertama. Menurut teori konsensus Talcott Parsons, hilangnya nilai bersama seperti Pancasila dapat menyebabkan konflik dan disintegrasi sosial.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai sistem filsafat adalah dasar filosofis yang membimbing kebijakan negara dan kehidupan masyarakat. Pancasila tidak hanya ideologi politik, tetapi juga landasan moral yang mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya Indonesia. Urgensinya terletak pada peranannya sebagai pedoman hidup berbangsa yang berakar pada kearifan lokal dan prinsip-prinsip universal. Contohnya, ketimpangan ekonomi yang menghambat penerapan sila "Keadilan Sosial" menunjukkan prinsip keadilan belum sepenuhnya terwujud. Menurut teori keadilan distributif John Rawls, keadilan melibatkan distribusi yang adil agar kesejahteraan dapat dirasakan oleh semua pihak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh AISHA INDA FAJRANI -
Nama : Aisha Inda Fajrani
Npm : 2415061034
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Pancasila sebagai ideologi negara kita adalah panduan yang harus diikuti dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Namun pancasila sering menghadapi tantangan, terutama karena perubahan zaman, globalisasi, dan pengaruh budaya dari luar. Masyarakat juga terkadang semakin lupa atau salah memahami nilai-nilai Pancasila.
Contoh permasalahan nya adalah Korupsi dalam Pemerintahan : Korupsi yang meluas di berbagai lapisan pemerintahan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan). Menurut Teori Etika Utilitarianisme oleh Jeremy Bentham dan John Stuart Mill, tindakan dikatakan baik jika mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi banyak orang.

2.Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila juga bisa dianggap sebagai panduan hidup atau filosofi negara. bukan cuma kumpulan aturan, tapi juga memberikan dasar etika dan moral untuk diikuti oleh masyarakat dan pemerintah. Sebagai filosofi, Pancasila harus menjadi acuan dalam semua kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh negara.
Contoh permasalahan nya adalah Ketidakadilan dalam Penegakan Hukum: Banyaknya kasus di mana hukum tidak ditegakkan secara adil. Contohnya, kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi seringkali mendapat hukuman yang lebih ringan dibandingkan kasus kecil yang dilakukan oleh rakyat biasa. Ini bertentangan dengan sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) dan sila kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia), yang seharusnya menjamin bahwa semua orang diperlakukan sama di depan hukum.
Menurut Teori Keadilan oleh John Rawls, menekankan pentingnya prinsip keadilan yang berlaku sama untuk semua orang, tanpa memandang status atau kekayaan. Di Indonesia, meskipun Pancasila menekankan keadilan sosial, kenyataannya sering kali hukum lebih berat bagi rakyat kecil dibanding pejabat atau orang kaya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Rio Gunawan -
Nama : Rio Gunawan
NPM : 2415061092
Kelas : PSTI A

1. Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara mencakup perjalanan sejarahnya, bagaimana Pancasila dihadapkan dengan berbagai tantangan ideologis dari waktu ke waktu. Dan tantangan utama bagi Pancasila pasca reformasi adalah munculnya kebebasan politik yang justru membuka ruang bagi berkembangnya ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, seperti liberalisme ekonomi, radikalisme agama, dan individualisme. Menurutnya, tantangan ini diperparah oleh melemahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila, yang diakibatkan oleh krisis multidimensi seperti ekonomi dan politik yang melanda Indonesia setelah masa reformasi.
Contoh permasalahannya adalah adanya gerakan sparatisme yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, sperti di Papua. Gerakan ini didorong oleh ketidakpuasan terhadap penerapan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan, yang seharusnya dijamin oleh Pancasila.
Teori yang mendukung yaitu teori fungsi ideologi dari Clifford Geertz, yang menyebutkan bahawa ideologi memainkan peranan penting dalam masyarakat.
2. Pancasila sebagai sistem filsafat berarti Pancasila adalah kesatuan pemikiran bangsa Indonesia dan menjadi ideologi negara. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki landasan yang kuat karena mengandung nilai-nilai dasar yang bersifat universal. Dalam konteks filsafat, Pancasila dianggap sebagai filsafat kebangsaan yang menggambarkan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila, menurut Safitri, menyusun nilai-nilai yang dapat dijelaskan melalui tiga aspek utama dalam filsafat, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Contoh permasalahan terkait keadilan sosial, di mana ketidakmerataan akses ekonomi dan pendidikan di beberapa wilayah Indonesia.
Dengan demikian, ini memberikan landasan teoritis yang kuat dalam menjelaskan konsep Pancasila sebagai sistem filsafat, serta relevansi dan urgensinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Akhmad Faishal Kharisma -
Nama : Akhmad Faishal Kharisma
NPM : 2415061054
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia ?

Pancasila telah menghadapi berbagai dinamika baik dari sisi politik, sosial, maupun ekonomi. Pancasila harus terus beradaptasi dengan perubahan zaman, termasuk globalisasi, modernisasi, dan pergeseran nilai-nilai sosial. Namun, hal ini sering menimbulkan perdebatan tentang sejauh mana Pancasila mampu menjawab tantangan-tantangan baru tersebut tanpa kehilangan esensinya sebagai ideologi nasional. Salah satu tantangan yang dihadapi Pancasila meliputi Radikalisme dan intoleransi Munculnya kelompok-kelompok radikal yang menolak Pancasila sebagai ideologi dan menginginkan sistem pemerintahan yang berbasis pada ideologi agama tertentu.

Contoh munculnya gerakan-gerakan radikalisme yang mencoba memecah persatuan bangsa. Gerakan tersebut menolak Pancasila dan ingin menggantinya dengan ideologi lain, seperti Khilafah Islamiyah. Tantangan ini mengancam prinsip-prinsip dasar seperti Bhinneka Tunggal Ika dan persatuan Indonesia.Teori yang Menjelaskan: Teori Conflict Theory dari Karl Marx dapat digunakan untuk memahami bagaimana konflik ideologis muncul dalam masyarakat akibat ketidakpuasan terhadap sistem yang ada. Konflik ini bisa terjadi ketika kelompok-kelompok tertentu merasa terpinggirkan atau tidak puas dengan kebijakan pemerintah, yang dalam konteks Indonesia, bisa menjadi tantangan bagi Pancasila.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Konsep Pancasila sebagai sistem filsafat adalah landasan ideologis yang menjadi pedoman moral dan etika kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila mengandung lima sila yang merepresentasikan dasar-dasar etika yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan.Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat menjadi penting karena memberikan panduan normatif bagi penyusunan undang-undang, kebijakan publik, dan interaksi sosial di Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai penyeimbang dalam menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar negeri, dan mencegah fragmentasi sosial akibat perbedaan suku, agama, dan ras.

Contoh perdebatan mengenai kebebasan berpendapat di Indonesia. Dalam sistem demokrasi, kebebasan berekspresi dijamin oleh Pancasila, tetapi batasan antara kebebasan tersebut dan penghormatan terhadap nilai-nilai Pancasila kadang menjadi kontroversial, terutama ketika berbenturan dengan isu-isu sensitif seperti agama atau budaya. Teori Filsafat Nilai (Axiology) menjelaskan bagaimana Pancasila memberikan landasan bagi nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat Indonesia. Dalam konteks ini, Pancasila bertindak sebagai nilai dasar yang mengarahkan bagaimana masyarakat seharusnya hidup dan berinteraksi satu sama lain, serta bagaimana negara seharusnya mengatur hukum dan kebijakannya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Angga Saputra -
Nama : Angga Saputra
NPM : 2415061071
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Pancasila telah mengalami banyak dinamika sejak dirumuskan sebagai dasar negara pada tahun 1945. Perubahan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia memengaruhi bagaimana Pancasila diterapkan dan dipahami oleh masyarakat serta pemerintah. Dengan kebebasan yang lebih besar pasca-Reformasi 1998, Pancasila harus menghadapi tantangan baru berupa kebebasan berpolitik, peran agama yang lebih kuat, dan tantangan globalisasi. Nilai-nilai Pancasila sering kali dikesampingkan dalam menghadapi pragmatisme politik dan ekonomi global. Pancasila menghadapi tantangan dari ideologi-ideologi radikal yang tidak sejalan dengan prinsip kebinekaan dan toleransi yang diusung Pancasila. Ekstremisme berbasis agama, misalnya, sering kali bertentangan dengan prinsip pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa, yang menjunjung tinggi kebebasan beragama dalam kerangka persatuan. Contoh permasalahan yaitu
Masalah radikalisme agama merupakan salah satu tantangan utama. Misalnya, gerakan yang mencoba menggantikan Pancasila dengan ideologi berbasis agama tertentu bertentangan dengan pluralisme yang diusung oleh Pancasila. Hal ini mencerminkan adanya tantangan dari kelompok yang tidak sepenuhnya menerima Pancasila sebagai ideologi negara. Teori konflik sosial dari Karl Marx dapat digunakan untuk menjelaskan tantangan-tantangan ini, di mana konflik ideologis antara kelompok yang berbeda dalam masyarakat bisa memicu ketegangan sosial.
2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila berfungsi tidak hanya sebagai ideologi negara, tetapi juga sebagai sistem filsafat yang menyediakan dasar normatif dan etis bagi kehidupan berbangsa. Nilai-nilai ini mencakup hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan. Sebagai sistem filsafat, Pancasila memberikan arah moral bagi negara. Tanpa landasan ini, hukum dan kebijakan bisa kehilangan nilai etis yang melindungi masyarakat. Pancasila juga menjadi pedoman dalam menyusun undang-undang dan kebijakan yang adil. Contoh permasalahannya yaitu Konflik antara kebebasan individu dan keadilan sosial, misalnya dalam ekonomi neoliberal, sering bertentangan dengan prinsip keadilan sosial Pancasila. Privatisasi dan deregulasi berlebihan dapat memperbesar ketimpangan sosial. Teori Etika Deontologis dari Immanuel Kant menjelaskan bahwa tindakan moral harus didasarkan pada prinsip-prinsip universal.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Bintang Imanuel Putra Gultom -
Nama :Bintang Imanuel Putra Gultom
NPM : 2415061018
Kelas : PSTI A

1. Sedari kelahirannya, Pancasila telah melalui berbagai perubahan jaman. Pada awal merdekanya bangsa Indonesia, Pancasila belum mampu sepenuhnya diakui sebagai ideologi bangsa, masih banyak kelompok-kelompok yang memiliki ideologi bangsa masing-masing, yang hendak melengserkan Pancasila. Pancasila juga pernah berdiri berdampingan sebagai ideologi dengan NASAKOM, yang membuat fungsinya tak berjalan sepenuhnya. Pada jaman sekarang Pancasila masih memiliki tantangan dan hambatan dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Tantangan Pancasila sebagai dasar negara sebenarnya didasari oleh kurangnya pendalaman Pancasila itu sendiri. Masyarakat semakin tak acuh akan penerapan nilai Pancasila. Terjadi begitu banyak penyelewengan Pancasila dalam masyarakat dan pemerintahan. Lima sila Pancasila hanya dibahas dan dituntut pada situasi tertentu untuk kepentingan tertentu. Pada kenyataannya, sila pertama saja masih sulit untuk diterapkan dalam masyarakat. Lalu Kemajuan teknologi membawa kemudahan untuk mendapatkan informasi, yang tentu membawa banyak pola pikir baru. Pola pikir ini dapat membawa dampak negatif dalam menyalahi Pancasila sebagai falsafah negara. Salah satu penyebabnya menurut saya adalah “trend” yang kemudian dapat terus menyetir Pola pikir masyarakat digital untuk mengikuti hal-hal yang sedang marak diikuti. Jadi, ketika masyarakat digital secara mayoritas menormalisasikan pemikiran-pemikiran dari luar untuk masuk dan mempengaruhi pola pikir mereka, maka kedudukan Pancasila sebagai falsafah negara dapat terancam. Dasar pemikiran mereka menjadi beracu pada budaya luar seperti budaya barat atau budaya korea. Namun menurut saya, masuknya pola pikir baru seharusnya tidak mampu melengserkan kedudukan Pancasila sebagai dasar berpikir dan berperilaku, jikalau nilai-nilai Pancasila tersebut telah tertanam di dalam masyarakat. Namun dari segala faktor dan tantangan yang ada, semua yang mendasarinya adalah masyarakat dan pemerintah yang tidak lagi benar-benar menerapkan Pancasila sebagai pedoman dan dasar negara. Semakin hari, rasanya Pancasila sudah kehilangan urgensinya, hanya menjadi lambang negara yang tertanam dalam gagahnya garuda, nilai-nilainya tidak pernah benar-benar diterapkan. Oleh sebab itu, pendidikan dan pengetahuan tentang Pancasila seharusnya menjadi dasar bagi seluruh insan di Indonesia. Akan memalukan jika kita tidak memahami dasar negara yang kita pijaki sedari kita lahir.

2. Secara konsep Pancasila dalam sistem filsafat, Pancasila berdiri sebagai suatu dasar pemikiran dan landasan filsafat negara Indonesia. Sila-sila Pancasila saling keterkaitan, membentuk suatu sistem, yang hanya akan mampu mewujudkan cita-citanya, ketika seluruh nilai didalamnya mampu direalisasikan. Sebagai suatu sistem Filsafat, Pancasila harus disusun secara formal logis, dan memiliki dasar dan alasan yang rasional. Pancasila berbeda dengan sistem filsafat lainnya, Pancasila menggunakan pendekatan yang didasari Ketuhanan yang lalu mendasari kemanusiaan yang membawa persatuan lalu membentuk permusyawaratan untuk mencapai keadilan. Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilihat dari eksistensi pelakunya, fungsinya sebagai sistem pengetahuan, juga realisasi nilai-nilai yang dijunjung. Pancasila sebagai dasar filsafat dapat dilihat dari posisinya sebagai dasar hukum tertinggi. Artinya Pancasila harus menjadi dasar dari segala bentuk hukum yang ada di negara Indonesia, bukan hanya dalam hukum melainkan dalam aspek-aspek lainnya seperti politik, ekonomi, juga sosial dan budaya
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Minan Nur Fatkhur Rozak -
Nama : Minan Nur Fatkhur Rozak
NPM : 2415061063
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia

Dalam era globalisasi, demokratisasi, dan kemajuan teknologi, Pancasila menghadapi kesulitan untuk tetap relevan. Salah satu tantangan terbesar adalah menjaga agar prinsip-prinsipnya diterapkan dan mencegah ideologi yang bertentangan berkembang.

Contoh: Radikalisme dan intoleransi, yang dapat memecah belah masyarakat dan bertentangan dengan prinsip toleransi Pancasila.
Teori: Louis Althusser berpendapat bahwa untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila, praktik dalam institusi sosial seperti media dan pendidikan adalah cara ideologi dipertahankan.
Konsep Pancasila sebagai Sistem Filsafat dan Kepentingannya

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila, sebagai sistem filsafat, mencakup perspektif mendalam tentang hubungan manusia dengan Tuhan, diri, sesama, dan negara. Itu berfungsi sebagai dasar negara tetapi juga sebagai panduan hidup.

Contoh: Ketidaktahuan tentang Pancasila sering menyebabkan ketidakadilan sosial, yang bertentangan dengan sila kelima.
Teori: Notonagoro menjelaskan bahwa Pancasila berfungsi untuk mewujudkan kehidupan yang adil dan sejahtera dengan menggabungkan elemen ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Hartanto Gunawan Dwi Wahyuda -
Nama : Hartanto Gunawan Dwi Wahyuda
NPM : 2415061006
Kelas : PSTI B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia?
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kekuatan dari dasar negara Indonesia. Karena Pancasila berasal dari nilai - nilai luhur Indonesia , Pancasila terbentuk atas pengorbanan para pahlawan dahulu. Pancasila terbukti sebagai sumber kekuatan Indonesia, karena Pancasila telah mempersatukan, menyatukan, dan simbol persatuan Indonesia. Dan Tantangan berasal dari derasnya arus paham-paham yang bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme, pragmatisme, dan hedonisme, yang menggerus kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila.

contoh permasalahan yang ada: Diskriminasi: Masih adanya diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, dan antar golongan menunjukkan belum terinternalisasinya nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, dan Praktik korupsi yang merajalela menunjukkan lemahnya penerapan nilai-nilai keadilan dan kejujuran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat?
konsep Pancasila sebagai Sistem Filsafat merupakan asil pemikiran yang paling mendalam dan dianggap telah dipercaya serta diyakni sebagai suatu kesatuan dari norma dan nilai yang paling dianggap benar, adil, bijaksana, paling baik dan paling sesuai dengan kaidah didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan urgensinya menjadi penopang yang kuat sebagai way of life untuk menjadi pedoman hidup yang mengatur tata cara berpikir dan bertingkah laku.

contoh permasalahan yang ada: Ketidakadilan Sosial Ketimpangan sosial yang semakin lebar antara kelompok kaya dan miskin. Dan lemahnya Penegakan Hukum Penegakan hukum yang tidak konsisten dan diskriminatif.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Muhammad Gigih Prakasa Purnomo -
Nama : Muhammad Gigih Prakasa Purnomo
NPM : 2415061050
Kelas : PSTI A

1.) Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia?

Pancasila telah banyak mengalami perubahan sejak ditetapkan pada tahun 1945 sebagai dasar negara. Perubahan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia mempengaruhi bagaimana Pancasila diterapkan dan dipahami oleh masyarakat dan pemerintah. Pancasila yang mengalami kebebasan lebih besar pasca reformasi agama tahun 1998 harus menghadapi tantangan baru seperti kebebasan politik, meningkatnya peran agama, dan tantangan globalisasi. Nilai-nilai Pancasila seringkali terpinggirkan dalam menghadapi realisme politik dan ekonomi global. Pancasila menghadapi tantangan ideologi ekstremis yang tidak sejalan dengan prinsip keberagaman dan toleransi Pancasila. Misalnya, ekstremisme agama sering kali bertentangan dengan sila pertama Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjunjung kebebasan beragama dalam kerangka persatuan. Contoh soalnya antara lain .
Persoalan radikalisme agama menjadi salah satu tantangan terbesar. Misalnya, gerakan yang berupaya menggantikan Pancasila dengan ideologi berdasarkan agama tertentu bertentangan dengan pluralisme yang diusung Pancasila. Hal ini mencerminkan tantangan kelompok yang belum sepenuhnya menerima Pancasila sebagai ideologi nasional. Untuk menjelaskan tantangan tersebut, kita dapat menggunakan teori konflik sosial Karl Marx, yang mana konflik ideologi antar kelompok sosial yang berbeda dapat menimbulkan ketegangan sosial.

2.) Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat?

Konsep Pancasila sebagai sistem filosofis merupakan landasan ideologis yang menjadi pedoman kehidupan moral dan etika masyarakat Indonesia. Pancasila memuat lima sila yang mewakili landasan etika yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan hidup. Urgensi Pancasila sebagai suatu sistem filsafat sangatlah penting. Sebab, Pancasila memberikan pedoman normatif dalam penyusunan undang-undang, kebijakan publik, dan interaksi sosial di Indonesia. Pancasila berperan sebagai penyeimbang dalam menghadapi berbagai permasalahan domestik dan internasional, serta mencegah perpecahan sosial karena perbedaan suku, agama, dan ras. Contoh pembahasan kebebasan berekspresi di Indonesia:
Dalam sistem demokrasi, Pancasila menjamin kebebasan berekspresi, namun batas antara kebebasan tersebut dan penghormatan terhadap nilai-nilai Pancasila terkadang menjadi perdebatan, apalagi jika bertentangan dengan isu sensitif seperti agama dan budaya. Teori filsafat nilai (aksioma) menjelaskan bagaimana Pancasila menjadi landasan nilai dalam masyarakat Indonesia. Dalam konteks ini, Pancasila berfungsi sebagai sistem nilai inti yang menentukan bagaimana masyarakat harus hidup dan berinteraksi satu sama lain, dan bagaimana negara harus mengatur undang-undang dan kebijakannya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Arqan Purusa Eryan -
Nama: Arqan Purusa Eryan
NPM: 2415061055
Kelas: PSTI A

1.) Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia?

Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara meliputi perjalanan sejarahnya yang penuh tantangan, di mana Pancasila berhadapan dengan berbagai ancaman ideologis dari waktu ke waktu. Tantangan utama yang muncul setelah era reformasi adalah kebebasan politik, yang justru memberikan ruang bagi berkembangnya ideologi-ideologi yang berseberangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti liberalisme ekonomi, radikalisme agama, dan individualisme. Tantangan ini semakin diperburuk oleh menurunnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila, yang dipengaruhi oleh krisis multidimensi, baik di bidang ekonomi maupun politik, yang melanda Indonesia pasca reformasi.
Salah satu contoh nyata dari permasalahan ini adalah gerakan separatisme di beberapa wilayah Indonesia, seperti Papua. Gerakan ini muncul akibat ketidakpuasan terhadap penerapan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan, yang seharusnya dijamin oleh Pancasila.
Teori yang mendukung pemahaman ini adalah teori fungsi ideologi dari Clifford Geertz, yang menjelaskan bahwa ideologi memiliki peranan penting dalam membentuk tatanan sosial masyarakat.

2.) Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat?

Pancasila sebagai sistem filsafat menggambarkan kesatuan pemikiran bangsa Indonesia yang kemudian diadopsi sebagai ideologi negara. Pancasila memiliki dasar filosofis yang kuat karena mengandung nilai-nilai fundamental yang bersifat universal. Dalam ranah filsafat, Pancasila dianggap sebagai filsafat kebangsaan, yang merepresentasikan pandangan hidup dan jati diri bangsa Indonesia. Menurut Safitri, Pancasila dapat dianalisis melalui tiga aspek utama dalam filsafat, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Contoh permasalahan yang sering dihadapi terkait dengan keadilan sosial, seperti ketimpangan akses terhadap ekonomi dan pendidikan di berbagai wilayah Indonesia.
Dengan demikian, Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan landasan teoritis yang kokoh dalam menjelaskan relevansi dan pentingnya konsep ini dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Raffi Ichwan Pramudya -
Nama : Raffi Ichwan Pramudya
NPM : 2455061017
PSTI A


Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Dinamika Pancasila: Dinamika Pancasila mencakup perubahan dan penyesuaian nilai-nilai Pancasila dalam konteks kehidupan masyarakat yang terus berkembang. Dalam menghadapi era modern, Pancasila harus mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan sosial, politik, dan teknologi.
Contoh: Di tengah perkembangan teknologi informasi, Pancasila dapat diterapkan dalam penggunaan media sosial untuk memperkuat nilai-nilai persatuan dan toleransi. Misalnya, kampanye online yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menghargai perbedaan.
Tantangan Pancasila: Tantangan yang dihadapi Pancasila adalah bagaimana menjaga kelestarian dan kemurnian nilai-nilai Pancasila di tengah kemajemukan masyarakat dan pengaruh globalisasi.
Contoh: Dengan banyaknya informasi dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, ada risiko nilai-nilai Pancasila tergerus oleh budaya asing yang lebih individualis. Tantangan ini memerlukan upaya untuk mengedukasi masyarakat agar tetap menghargai nilai-nilai Pancasila.
Teori yang Menjelaskan:
Teori Fungsionalisme: Menjelaskan bahwa Pancasila berfungsi untuk menyatukan masyarakat yang beragam, menjaga stabilitas sosial, dan memberikan pedoman dalam menghadapi tantangan.

Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Konsep Pancasila sebagai Sistem Filsafat: Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan kerangka berpikir dan panduan moral yang mendasari perilaku masyarakat. Pancasila mengandung nilai-nilai universal yang bisa diterima oleh semua orang, seperti keadilan dan kemanusiaan.
Contoh: Pancasila mengajarkan pentingnya saling menghormati dan bekerja sama dalam masyarakat. Ini bisa diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, seperti gotong royong dalam lingkungan.
Urgensi Pancasila: Urgensi Pancasila terletak pada perannya yang sangat penting dalam membangun identitas bangsa dan sebagai pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, politik, dan ekonomi.
Contoh: Dalam menghadapi isu-isu seperti intoleransi, Pancasila bisa menjadi pedoman untuk mengedepankan dialog dan saling pengertian antar kelompok masyarakat, sehingga tercipta harmoni sosial.
Teori yang Menjelaskan:
Teori Hermeneutika: Menjelaskan bahwa Pancasila dapat diinterpretasikan sesuai dengan konteks dan kebutuhan masyarakat. Ini memungkinkan Pancasila tetap relevan dalam menjawab tantangan zaman.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Nova Arundyna Inzani -
Nama : Nova Arundyna Inzani
NPM : 2415061075
Kelas : PSTI B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia

Dinamika pancasila sebagai ideologi negara sejak awal kemerdekaan sudah mengacu pada perubahan yang menjadi kekuatan Indonesia, karena Pancasila telah mempersatukan, menyatukan, dan menjadi simbol semangat Indonesia. Pancasila memuat sila 1 - 5 yang menjadi pedoman Indonesia, hal ini membuktikan Pancasila merupakan dinamika dasar Indonesia. Contohnhya di era orde lama dan orde baru Pancasila masih digunakan sebagai alat kekuasaan sehingga dalam implementasinya, berbagai kebijakan pemerintah banyak yang ternyata tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila. Menginjak era reformasi, akibat perkembangan teknologi dan arus informasi yang semakin cepat dan bebas, semakin banyak tantangan dan ancaman terhadap ideologi negara yang masuk tanpa disadari. Pancasila sebagai dasar negara tidaklah bebas dari berbagai tantangan dan hambatan yang datang baik dari dalam maupun dari luar negeri. Contohnya adalah globalisasi yang dimana membuat nilai-nilai budaya semakin tergerus dan yang lebih parahnya adalah perihal radikalisme yakni sebuah paham yang ingin merubah tatanan atau sistem yang ada.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai sistem filsafat mempunyai arti produk yakni sebagai pandangan hidup dan dalam arti praktis yakni Pancasila mempunyai fungsi peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Pancasila dikatakan filsafat dikarenakan merupakan hasil perenungan jiwa yang dilakukan oleh the founding father kita yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani). Urgensinya yakni Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan nilai atau norma bagi bangsa Indonesia dalam berperilaku dan bertindak. Pancasila menjadi ukuran atau standar bagi bangsa Indonesia dalam menilai baik dan buruk, benar dan salah, adil dan tidak adil, layak dan tidak layak, pantas dan tidak pantas, dan sebagainya. Contoh permasalahannya adalah di lingkungan pendidikan, Pancasila sering diajarkan secara tekstual tanpa penghayatan terhadap nilai-nilai filosofis seperti ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan sosial. Ini membuat generasi muda kesulitan memahami esensi Pancasila sebagai landasan hidup berbangsa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Muhammad Fachri -
Nama : Muhammad Fachri
NPM : 2415061049
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Pancasila sebagai landasan negara Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan akibat perkembangan zaman. Di tengah era globalisasi, ideologi asing seperti liberalisme dan ekstremisme menjadi ancaman bagi nilai-nilai Pancasila, terutama dalam hal nilai persatuan dan toleransi.
Contoh permasalahannya adalah meningkatnya intoleransi dan radikalisasi yang berpotensi memecah belah bangsa. Menurut teori identitas sosial menunjukkan bahwa penekanan pada identitas kelompok dapat memicu konflik. Selain itu, tantangan internal seperti korupsi dan ketidakadilan sosial juga menguji penerapan nilai-nilai Pancasila, yang pada gilirannya mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan melemahkan dasar moral serta etika dalam pemerintahan.

2. Konsep dan Urgaensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan panduan etika dan moral untuk kehidupan bangsa Indonesia. Ini mencakup hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menekankan pentingnya spiritualitas dalam bernegara, yang sangat relevan untuk menghadapi radikalisme agama yang bisa mengancam persatuan. Teori pluralisme agama mengajarkan bahwa perbedaan keyakinan harus dihormati sesuai prinsip ketuhanan, menjadikan Pancasila alat penting untuk menyelesaikan konflik agama. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menekankan nilai kemanusiaan dalam interaksi sosial, yang krusial untuk menangani pelanggaran HAM dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas. Teori humanisme menekankan pentingnya menjaga martabat manusia, dan dalam konteks Pancasila, ini mendukung penegakan keadilan sosial serta perlindungan hak asasi setiap warga negara. Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan solusi menyeluruh, menjaga keseimbangan antara hak individu dan nilai kebersamaan dalam masyarakat yang beragam.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh G Mebat Elsaday Parhusip -
Nama : G Mebat Elsaday Parhusip
NPM : 2415061028
Kelas : PSTI B
1.Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Nasional di Indonesia
Dinamika Pancasila sebagai ideologi nasional menunjukkan kemampuannya untuk tetap relevan dalam menghadapi perubahan sosial, politik, dan budaya.Pancasila dapat disesuaikan dengan perkembangan saat ini karena nilai-nilainya bersifat universal dan relevan.Salah satu dinamika positifnya adalah kemampuannya mempersatukan berbagai elemen bangsa dalam keberagaman yang ada dan menjadi pedoman moral dalam pengambilan kebijakan.Tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi nasional datang dari berbagai arah, baik internal maupun eksternal.Tantangan dalam negeri antara lain fenomena seperti perbedaan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila, korupsi, intoleransi, dan kemerosotan sosial.Contoh nyata dari tantangan ini adalah tumbuhnya intoleransi beragama, yang bertentangan dengan prinsip pertama yang harus menjaga keberagaman: Ketuhanan Yang Maha Esa.Bahkan dari luar, pengaruh globalisasi dan intrusi ideologi asing mengancam eksistensi Pancasila.Contoh permasalahan lainnya adalah munculnya kelompok radikal yang berupaya mengganti Pancasila dengan ideologi lain, misalnya khilafah.Penjelasan Teori: Teori Konsensus Talcott Parsons menjelaskan bagaimana hilangnya nilai-nilai bersama seperti Pancasila dapat mengakibatkan konflik dan keruntuhan sosial.Selain itu, teori konflik sosial Karl Marx dapat digunakan untuk memahami bagaimana konflik ideologi muncul dalam masyarakat akibat ketidakpuasan terhadap sistem yang ada.

2.Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Konsep Pancasila sebagai sistem filosofis memuat kerangka pemikiran yang menjadi dasar tindakan dan tindakan negara.Lima sila Pancasila tidak hanya menjadi norma tetapi juga menjadi pedoman hidup yang memberikan pedoman moral dan etika bagi individu dan masyarakat.Pancasila berfungsi sebagai landasan filosofis yang menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara serta menciptakan hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhannya, sesama manusia, dan lingkungan hidup.Urgensi Pancasila sebagai suatu sistem filsafat sangatlah penting karena memberikan landasan moral yang harus diikuti dalam segala tindakan dan kebijakan pemerintah.Contoh permasalahan yang muncul adalah ketidakadilan dalam penegakan hukum, dimana seringkali hukum tidak diterapkan secara adil.Hal ini bertentangan dengan sila kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab” dan sila kelima “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.Dalam konteks ini, lemahnya implementasi nilai-nilai keadilan sosial menjadi persoalan yang sangat relevan.Penjelasan Teori: Teori keadilan distributif John Rawls menyatakan bahwa keadilan melibatkan distribusi yang adil sehingga semua pihak merasakan kesejahteraan.Dalam konteks Pancasila, teori ini menekankan pentingnya penerapan prinsip keadilan dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk kebijakan ekonomi dan sosial.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Nabila Rahmadiani -
Nama : Nabila Rahmadiani
NPM : 2415061065
Kelas : PSTI B
1. Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia telah mengalami berbagai dinamika dan tantangan sepanjang sejarah, mulai dari pemberontakan di masa awal kemerdekaan, ketidakstabilan dalam demokrasi liberal, hingga otoritarianisme selama Demokrasi Terpimpin. Tantangan modern seperti radikalisasi, korupsi, dan kesulitan mengakomodasi keragaman etnis dan budaya semakin mencolok, dengan munculnya intoleransi terhadap kelompok minoritas dan skandal korupsi yang mengancam keadilan sosial. Selain itu, penggunaan media sosial oleh kelompok ekstremis juga menjadi tantangan serius bagi kerukunan antaragama.

Contoh permasalahan : tingginya angka korupsi di berbagai tingkat pemerintahan, yang bertentangan dengan prinsip keadilan sosial dalam Pancasila.
Teori yang Menjelaskan:
Teori Korupsi (Susan Rose-Ackerman) menjelaskan bahwa korupsi muncul dari kelemahan institusi dan kurangnya transparansi, yang mengancam nilai-nilai keadilan dan integritas dalam masyarakat.
Teori Good Governance menekankan pentingnya prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, seperti akuntabilitas dan transparansi, yang diperlukan untuk menegakkan Pancasila sebagai dasar negara dan mencegah praktik korupsi.

2. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki konsep bahwa pancasila bukan hanya berperan sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pandangan hidup yang mencerminkan nilai-nilai etika dalam kehidupan sehari-hari. Filsafat pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa. Urgensi pancasila terletak pada kemampuannya untuk menjadi pedoman dalam mengatasi masalah sosial, serta memberikan pemahaman ilmiah tentang hakikat dan substansi Pancasila yang mendalam. Filsafat pancasila mencakup analisis sistematis dari sila-sila pancasila, yang saling berkaitan dan membentuk suatu kesatuan yang utuh. Dengan demikian, pancasila tidak hanya berfungsi sebagai ideologi politik, tetapi juga sebagai landasan etika yang dapat membimbing masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan menghadapi berbagai tantangan sosial. Penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan keadilan, persatuan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Contoh permasalahan yang dihadapi adalah tingginya tingkat pengangguran di kalangan pemuda, yang menunjukkan kurangnya kesempatan kerja dan pendidikan,
Teori yang Menjelaskan:
Teori Kapital Human (Gary Becker) menjelaskan bahwa investasi dalam pendidikan dan pelatihan sangat penting untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
Teori Ekonomi Pembangunan (Amartya Sen) menekankan pentingnya pemberdayaan individu dan akses yang setara terhadap sumber daya untuk mencapai kesejahteraan sosial, sesuai dengan nilai keadilan dalam Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh NATASYA SURYA RAMADHANI -
Nama: Natasya Surya Ramadhani
NPM: 2455061002
PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia?
:Pancasila sebagai ideologi negara mengalami dinamika yang mencerminkan perubahan zaman, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan, seperti inkonsistensi dalam penerapan, pengaruh budaya asing, fragmentasi sosial, dan keterbatasan pendidikan. Agar Pancasila tetap relevan dan efektif sebagai ideologi negara, diperlukan usaha terus-menerus dalam aktualisasi dan pemahaman nilai-nilainya.Terdapat tantangan besar dalam menjaga konsistensi antara nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Misalnya, ketika nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan (yang terdapat dalam Pancasila) tidak diterapkan secara konsisten dalam kebijakan publik, hal ini dapat menyebabkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap Pancasila.
Contoh: Kasus korupsi di kalangan pejabat publik yang bertentangan dengan prinsip keadilan sosial dapat menciptakan keraguan akan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat.?
:Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan pandangan hidup yang menyeluruh dan terpadu bagi bangsa Indonesia, mencerminkan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan pemikiran dan tindakan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan lima sila yang mendasarinya, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai ideologi negara, tetapi juga sebagai pedoman yang membentuk jati diri bangsa, membangun identitas yang unik, serta memberikan arah dalam pembangunan nasional.
Urgensi Pancasila terlihat dalam beberapa aspek kunci:
Identitas Bangsa: Pancasila memberikan ciri khas yang membedakan Indonesia dari bangsa lain, mencerminkan karakter religius, humanis, dan demokratis. contoh permasalahan : Banyak generasi muda yang terpengaruh oleh budaya asing melalui media sosial dan hiburan, sehingga mengabaikan nilai-nilai lokal. Contohnya, popularitas budaya pop luar negeri seringkali menggeser minat terhadap seni dan budaya tradisional Indonesia.
Fondasi Pembangunan: Sebagai sumber inspirasi, Pancasila mendukung pengembangan di semua bidang, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. contoh permasalahan: Meskipun Pancasila menjadi dasar pembangunan, korupsi dan penyalahgunaan anggaran dalam proyek-proyek pembangunan sering terjadi. Misalnya, anggaran untuk infrastruktur yang seharusnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat justru disalahgunakan oleh oknum tertentu.
Arah Tujuan: Pancasila menjadi acuan dalam merumuskan visi dan misi nasional, serta kebijakan publik yang sesuai dengan nilai-nilainya. contoh permasalahan: Terdapat kesenjangan antara visi dan misi pemerintah dengan kenyataan di lapangan. Contohnya, program-program pengentasan kemiskinan sering kali tidak berjalan efektif, dan jumlah penduduk miskin masih tinggi.
Norma dan Nilai: Pancasila menetapkan standar moral yang membantu masyarakat dalam menilai tindakan dan keputusan, baik secara individu maupun kolektif. contoh permasalahan: Masyarakat sering kali mengalami kebingungan dalam menilai apa yang baik dan buruk. Misalnya, adanya praktik diskriminasi berdasarkan suku atau agama yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan Pancasila.
Semangat Menghadapi Tantangan: Pancasila memberikan kekuatan dan kepercayaan diri bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan dan memanfaatkan potensi yang ada.contoh permasalahan: Dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim dan krisis kesehatan, seringkali ada ketidakpaduan dalam tindakan. Misalnya, kebijakan lingkungan yang tidak konsisten dapat mengakibatkan dampak negatif yang besar bagi masyarakat dan lingkungan.
Dengan demikian, Pancasila sebagai sistem filsafat tidak hanya penting dalam konteks sejarah dan politik, tetapi juga esensial untuk pembentukan karakter dan masa depan bangsa Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Adelia Aura Nabilla -
Nama : Adelia Aura Nabilla
NPM : 2415061035
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai ideologi negara dihadapkan pada banyak perubahan yang terjadi seiring dengan globalisasi, transformasi sosial, dan kemajuan teknologi. Salah satu tantangan terbesar adalah memastikan bahwa Pancasila tetap relevan di tengah arus informasi yang cepat dan pengaruh budaya asing. Tantangan lain adalah mempertahankan persatuan di tengah keberagaman dan menghadapi kemungkinan perpecahan yang disebabkan oleh perbedaan pendapat.

Contohnya adalah munculnya sikap intoleransi, yang dapat mengganggu kerukunan sosial dan bertentangan dengan Bhineka Tunggal Ika.
Teori: Teori fungsi ideologi oleh Antonio Gramsci menyatakan bahwa ideologi seperti Pancasila harus diperkuat melalui hegemoni, yaitu penyebaran nilai-nilai dominan melalui institusi budaya dan pendidikan untuk membentuk kesadaran kolektif masyarakat.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Hubungan antara manusia, Tuhan, sesama, dan negara adalah bagian dari perspektif filosofis Pancasila. Pancasila sangat penting karena fungsinya sebagai pedoman moral dan landasan nilai untuk mencapai kehidupan yang adil dan harmonis. Sebagai sistem filsafat, Pancasila menggabungkan berbagai aspek kehidupan dalam satu kesatuan.

Salah satu contohnya adalah kurangnya pemahaman tentang prinsip-prinsip Pancasila, yang dapat menyebabkan ketidakadilan dalam masyarakat, seperti praktik diskriminasi yang bertentangan dengan sila kedua dan kelima.
Teori: Menurut Notonagoro, filsuf yang memandang Pancasila sebagai panduan untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial, filsafat Pancasila dapat dianalisis melalui pendekatan teori nilai (aksiologi), yang menekankan pentingnya nilai-nilai moral sebagai landasan perilaku dalam kehidupan sosial.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Alif Pasha -
Nama: Alif Pasha
NPM: 2415061088
Kelas: PSTI A
Dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar negara
Masalah terus muncul saat Pancasila ditetapkan sebagai dasar Negara. Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan-pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain, akan tetapi lebih dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat yang dapat mengkhawatirkan bangsa ini hal ini diwarnai seperti kehidupan yang serba bebas. Contoh kekebebasan ini dapat datang dalam berbagai bentuk, seperti kebebasan berbicara, berorganisasi, berekspresi, dan sebagainya. Di satu sisi, kebebasan tersebut berdampak negatif pada negara Indonesia sendiri. Banyak hal negatif yang timbul sebagai akibat penerapan konsep kebebasan yang tanpa batas, seperti munculnya pergaulan bebas, pola komunikasi yang tidak beretika dapat memicu terjadinya perpecahan, dan sebagainya.
Tantangan lain contohnya seperti menurunnya rasa persatuan dan kesatuan di antara warga negara saat ini, penggunaan kekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan masalah, dan masalah lain merupakan tantangan lain dalam penerapan Pancasila di era reformasi. Dalam kehidupan masyarakat, peristiwa-peristiwa tersebut telah menyebabkan banyak korban jiwa, seolah-olah wawasan kebangsaan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang mengutamakan kerukunan telah hilang.

Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dikatakan hasil dari perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father kita, dan dituangkan kepada suatu sistem. Pada filsafat pancasila ini kita diber pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari adanya pancasila ini. Maksud dari filsafat ini juga berarti pancasila di jadikan sebagai bahan untuk menjadi pandangan hidup rakyat Indonesia. Maksud dari sistem filsafat ini adalah pancasila itu dapat mengatur jalannya bangsa Indonesia sehingga mencapai negara yang sesuai dimasa depan.
Urgensipancasila sebagai sistem filsafat adalah pancasila sebagai acuan untuk menentukan Nasib negara mau kearah mana kedepannya, pancasila menjadi sebuah cerminan negara yang dimana menentukan apakah negara tersebut memiliki dasar yang kuat atau tidak untuk berdiri sebagai negara kesatuan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Mohammad Nabil Pasha -
Nama: Mohammad Nabil Pasha
NPM: 2415061069
Kelas: PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia
Dinamika Pancasila sebagai Ideologi negara Indonesia menunjukkan bahwa Pancasila tidak hanya merupakan ideologi statis, tetapi terus berkembang dan dapat beradaptasi sesuai dengan perubahan zaman. Dalam konteks sejarah, Pancasila telah berfungsi sebagai alat pemersatu dalam perjuangan kemerdekaan dan selama berbagai periode pemerintahan. Implementasinya dalam konstitusi menekankan pentingnya Pancasila sebagai sumber dari segala hukum di Indonesia.
Salah satu tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah adanya intoleransi. Intoleransi menimbulkan tantangan bagi Pancasila sebagai dasar negara karena dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Intoleransi juga dapat menimbulkan konflik sosial, disintegrasi nasional. Teori Pluralisme, mengakui keberagaman sebagai bagian penting dari masyarakat

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai system Filsafat
Pancasila sebagai system filsafat adalah suatu pemikiran yang mendasari pandangan hidup bangsa Indonesia. Urgensi Pancasila sebagai system filsafat karena Pancasila memberikan pedoman untuk setiap individu dan masyarakat Indonesia agar memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
Contoh permasalahannya masih ada diskriminasi berdasarkan ras, agama, dan status sosial, hal ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung di dalam Pancasila. Teori John Rawls, setiap individu memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar yang setara
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Caesar Abdurrahman - -
Nama: Caesar Abdurrahman
NPM: 2415061024
Kelas: PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia?
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan dasar dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi Indonesia. Sejak ditetapkan pada 18 Agustus 1945, Pancasila terus menghadapi dinamika dan tantangan seiring perubahan politik, sosial, dan globalisasi. Dinamika Pancasila telah melalui berbagai fase, mulai dari Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi. Pada masa Orde Baru, Pancasila sering disalahgunakan untuk melegitimasi kekuasaan. Pasca-Reformasi, tantangan baru muncul dengan adanya radikalisme dan globalisasi.

Radikalisme dan Intoleransi: Salah satu tantangan terbesar Pancasila saat ini adalah munculnya paham-paham radikal yang mencoba menggantikan Pancasila dengan ideologi lain seperti khilafah atau fundamentalisme agama. Ini menjadi ancaman serius bagi keragaman dan pluralisme di Indonesia. Radikalisme dan Upaya Penggantian Ideologi Negara: Munculnya gerakan yang mengusung khilafah atau ideologi transnasional di Indonesia menantang eksistensi Pancasila. Sebagai contoh, organisasi seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dibubarkan karena berupaya mengubah ideologi negara menjadi khilafah.

Teori yang menjelaskan adalah Teori Ideologi Antonio Gramsci: Gramsci mengemukakan bahwa ideologi harus terus dipertahankan melalui hegemoni kultural, di mana negara harus melakukan edukasi dan sosialisasi agar ideologi Pancasila terus hidup dalam kesadaran masyarakat. Jika tidak, akan ada dominasi ideologi lain yang dapat menggeser Pancasila.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat?
Konsep Pancasila sebagai sistem filsafat mencakup tiga aspek: ontologi (hakikat manusia), epistemologi (cara mendapatkan pengetahuan), dan aksiologi (nilai moral). Pancasila memberikan pandangan holistik tentang kehidupan manusia dalam kaitannya dengan Tuhan, sesama, dan negara. Urgensinya adalah Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti gotong royong, musyawarah, dan keadilan sosial, merupakan ciri khas Indonesia yang berbeda dari nilai-nilai liberalisme Barat atau komunisme Timur. Sistem filsafat ini menjadi pedoman hidup dalam bermasyarakat dan bernegara.

Contoh Permasalahannya adalah Kesenjangan Sosial dan Ekonomi: Meskipun Pancasila mengajarkan keadilan sosial, permasalahan seperti ketimpangan ekonomi dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi dari nilai keadilan sosial (Sila ke-5) belum sepenuhnya terwujud.
Teori yang Menjelaskan:
Teori yang menjelaskan adalah teori Keadilan John Rawls: Dalam teori keadilannya, Rawls menyebutkan pentingnya prinsip keadilan distributif, di mana sumber daya dan kesempatan harus didistribusikan secara adil. Dalam konteks Pancasila, hal ini sejalan dengan Sila kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) yang menekankan pentingnya keadilan dalam berbagai aspek kehidupan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Dihan Ahmad Al-hasyir Sae -
Dihan Ahmad Al-Hasyir Sae
2415061045
PSTI-B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan seiring dengan perkembangan zaman. Di tengah era globalisasi, ideologi asing seperti liberalisme dan ekstremisme menjadi ancaman bagi nilai-nilai Pancasila, khususnya dalam aspek persatuan dan toleransi.

Contoh permasalahannya adalah meningkatnya intoleransi dan radikalisasi yang berpotensi memecah belah bangsa. Menurut teori identitas sosial, penekanan pada identitas kelompok dapat memicu konflik. Selain itu, tantangan internal seperti korupsi dan ketidakadilan sosial juga menguji penerapan nilai-nilai Pancasila, yang pada gilirannya mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah serta melemahkan dasar moral dan etika dalam pemerintahan.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memberikan panduan etika dan moral bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Ini mencakup hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menekankan pentingnya spiritualitas dalam konteks bernegara, yang sangat relevan dalam menghadapi radikalisme agama yang dapat mengancam persatuan. Teori pluralisme agama mengajarkan bahwa perbedaan keyakinan harus dihormati sesuai dengan prinsip ketuhanan, menjadikan Pancasila sebagai alat penting dalam menyelesaikan konflik agama.

Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menekankan nilai kemanusiaan dalam interaksi sosial, yang krusial untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas. Teori humanisme menekankan pentingnya menjaga martabat manusia, dan dalam konteks Pancasila, ini mendukung penegakan keadilan sosial serta perlindungan hak asasi setiap individu. Dengan demikian, Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan solusi komprehensif, menjaga keseimbangan antara hak individu dan nilai kebersamaan dalam masyarakat yang beragam.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Devi Novita -
Nama : Devi Novita
NPM : 2415061099
Kelas : PSTI B

Berikut adalah jawaban pribadi saya dari dua pertanyaan Bapak

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Pancasila, sebagai ideologi negara, mengalami berbagai dinamika dan tantangan dari waktu ke waktu. Sebagai dasar dan ideologi negara, Pancasila dihadapkan pada permasalahan globalisasi, perkembangan teknologi, dan ideologi asing yang dapat mengancam kedaulatan negara. Tantangan utama yang dihadapi Pancasila adalah upaya untuk menjaga relevansinya di tengah perubahan zaman serta mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti persatuan, kemanusiaan, dan keadilan.

Contoh Kasus: Salah satu contoh tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara adalah pemberontakan PKI pada tahun 1965. Pemberontakan ini menunjukkan adanya ancaman ideologi komunisme yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa," dan sila ketiga, "Persatuan Indonesia." PKI berupaya menggantikan Pancasila dengan ideologi komunisme yang menolak agama dan berpotensi memecah belah bangsa. Ancaman seperti ini memaksa negara untuk mengambil tindakan tegas guna mempertahankan ideologi Pancasila.

Teori yang Menjelaskan:

Teori Ideologi Negara: Menurut Louis Althusser, ideologi berfungsi untuk mempertahankan kekuasaan negara melalui institusi-institusi ideologis (seperti pendidikan, agama, hukum, dan media). Pancasila sebagai ideologi negara berperan menjaga stabilitas dan integrasi bangsa dengan memastikan nilai-nilai Pancasila diinternalisasi oleh masyarakat.

Teori Ketahanan Nasional: Dalam konteks pertahanan ideologi, Teori Ketahanan Nasional menekankan pentingnya kekuatan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi ancaman dari ideologi asing. Pemberontakan PKI pada 1965 menguji ketahanan ideologi Pancasila, dan tindakan tegas negara dalam menumpas PKI menunjukkan upaya untuk mempertahankan ideologi tersebut.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila juga berfungsi sebagai sistem filsafat yang mendasari cara pandang bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bernegara. Sebagai filsafat, Pancasila menawarkan pedoman moral, etika, dan norma yang bersifat komprehensif. Konsep ini melibatkan penjelasan mendalam mengenai lima sila sebagai landasan ontologis (hakikat keberadaan), epistemologis (cara memperoleh pengetahuan), dan aksiologis (nilai-nilai yang dijunjung tinggi).

Contoh Kasus: Klaim sepihak China atas wilayah Natuna merupakan contoh yang dapat dilihat dalam konteks Pancasila sebagai sistem filsafat. Klaim China ini menantang kedaulatan Indonesia dan bertentangan dengan sila ketiga, "Persatuan Indonesia," serta sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Indonesia perlu mengatasi tantangan ini dengan pendekatan diplomatik dan pertahanan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan dan kemanusiaan, sambil tetap mempertahankan hak kedaulatan.

Teori yang Menjelaskan:

Teori Filsafat Nilai (Aksiologi): Menurut teori aksiologi, nilai-nilai moral dalam suatu sistem filsafat menjadi landasan untuk bertindak dan memutuskan tindakan yang benar. Pancasila sebagai sistem filsafat berfungsi memberikan panduan etis dalam merespons ancaman terhadap kedaulatan Indonesia. Nilai persatuan dan kemanusiaan mengarahkan kebijakan Indonesia dalam menghadapi konflik Natuna secara adil dan bijaksana.

Teori Sistem Etika: Immanuel Kant menekankan pentingnya norma moral yang bersifat universal. Dalam hal ini, Pancasila sebagai sistem filsafat mengajarkan prinsip moral yang harus dijalankan oleh setiap warga negara dan pemerintah dalam menjaga keutuhan bangsa. Penggunaan kekuatan diplomasi dan menjaga kedaulatan adalah contoh penerapan etika dalam kebijakan pertahanan Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Dengan demikian, Pancasila berfungsi tidak hanya sebagai dasar ideologi negara tetapi juga sebagai pedoman filosofis yang mengarahkan tindakan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Aldes Nandika Pratama -
Nama : Aldes Nandika Pratama
NPM : 2415061047
Kelas : PSTI A

Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia:
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia terus mengalami dinamika dan menghadapi berbagai tantangan seiring perkembangan zaman. Dalam perjalanan sejarahnya, perumusan dan penerapan Pancasila telah melalui berbagai fase, dari era Soekarno yang tekanan nasionalisme hingga zaman sekarang. Tantangan yang menghadang meliputi memudarnya pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda, pengaruh globalisasi, radikalisme, dan pandanfan sosial ekonomi. Untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan menumbuhkan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan yang baik dan efektif, penerapan dalam kebijakan publik, dan penyesuaian metode sosialisasi yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat:
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan landasan fundamental yang mencerminkan pandangan hidup dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Sebagai sistem filsafat, Pancasila memiliki ciri-ciri yang bersifat fleksibel, dimana kelima silanya saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang utuh dalam memberikan pedoman moral, etika, dan nilai-nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat semakin relevan di tengah arus globalisasi dan modernisasi, karena memberikan kerangka pemikiran yang khas Indonesia dalam menyelesaikan berbagai persoalan nasional, mulai dari aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, hingga perlindungan keamanan, dengan tetap mempertahankan identitas dan kearifan bangsa lokal .
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

Nama : Dewa Gede Gandhi Gerias Destama
NPM : 2415061084
Kelas : PSTI B

Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia

Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara terus berkembang sesuai dengan kondisi sosial, politik, dan ekonomi bangsa Indonesia. Sejak kelahirannya, Pancasila mengalami berbagai tafsir dan penerapan yang dipengaruhi oleh rezim pemerintahan. Pada masa Orde Lama, Pancasila diimplementasikan dengan semangat nasionalisme yang kuat dalam upaya mempertahankan kemerdekaan. Namun, pada masa Orde Baru, Pancasila seringkali dipolitisasi untuk memperkuat kekuasaan pemerintah, dan konsepnya cenderung diformalisasi melalui program indoktrinasi seperti "P4" (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).

Tantangan utama dalam mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara adalah meningkatnya pengaruh globalisasi, liberalisme, dan fundamentalisme agama. Globalisasi membawa masuk nilai-nilai asing yang sering kali tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti individualisme yang bertentangan dengan sila "Persatuan Indonesia". Sementara itu, munculnya kelompok-kelompok yang mendukung ideologi lain, seperti radikalisme agama, menimbulkan ancaman terhadap pluralisme dan kebhinnekaan yang menjadi inti dari sila "Ketuhanan Yang Maha Esa" dan "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab".

Contoh Permasalahan: Munculnya gerakan-gerakan yang mendorong penerapan sistem negara khilafah di Indonesia merupakan tantangan serius bagi eksistensi Pancasila. Gerakan ini secara terbuka menolak Pancasila sebagai ideologi negara dan mengusulkan sistem yang tidak sesuai dengan demokrasi dan pluralisme. Hal ini menjadi ancaman bagi integritas nasional dan kebhinnekaan Indonesia.

Teori yang Menjelaskan: Teori Konflik Ideologi (Althusser, 1971) menjelaskan bahwa ideologi negara harus senantiasa mempertahankan hegemoninya untuk menghadapi ideologi-ideologi yang menentangnya. Dalam konteks Indonesia, Pancasila harus dipertahankan melalui pendidikan, budaya, dan kebijakan agar tidak tergerus oleh ideologi alternatif seperti fundamentalisme agama atau liberalisme ekonomi yang ekstrem.

Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Konsep Pancasila sebagai sistem filsafat terletak pada kemampuannya untuk memberikan kerangka berpikir yang komprehensif bagi kehidupan bernegara. Pancasila tidak hanya sebagai dasar ideologis, tetapi juga merupakan pandangan hidup yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan negara. Sebagai sistem filsafat, Pancasila menggambarkan pandangan integral yang menghubungkan aspek-aspek spiritual, sosial, dan politik. Setiap sila dalam Pancasila membentuk suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, mencerminkan kebijaksanaan dan pengalaman bangsa Indonesia dalam mencari jalan tengah antara nilai-nilai tradisional dan modern.

Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat adalah bahwa Pancasila memberikan fondasi etis dan moral bagi seluruh tatanan hukum dan kebijakan negara. Pancasila juga memberikan arah bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tetap memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial. Tanpa landasan filsafat yang jelas, bangsa Indonesia bisa kehilangan arah dalam menghadapi tantangan global, baik dalam konteks ekonomi, budaya, maupun politik.

Contoh Permasalahan: Permasalahan yang relevan adalah adanya kebijakan ekonomi yang hanya mengutamakan pertumbuhan tanpa memperhatikan distribusi keadilan. Contoh nyata adalah ketimpangan ekonomi yang semakin tajam antara wilayah perkotaan dan pedesaan di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi kadang-kadang hanya berorientasi pada sila "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan" tanpa memperhatikan sila "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia".

Teori yang Menjelaskan: Teori Keseimbangan Nilai (Value Balance Theory) oleh Paul Tillich dapat digunakan untuk menjelaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara berbagai nilai yang ada dalam Pancasila. Menurut Tillich, suatu sistem filsafat harus mampu mengakomodasi berbagai nilai yang saling berkaitan agar dapat diterapkan secara komprehensif dalam kehidupan masyarakat. Dalam konteks Pancasila, setiap sila harus diimplementasikan secara proporsional agar tercapai keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Efriansyah 2415061042 -
Nama: Efriansyah
NPM: 2415061042
Kelas: PSTI A


Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia terus beradaptasi dan menghadapi berbagai tantangan seiring dengan perubahan zaman. Dalam perjalanan sejarahnya, Pancasila telah mengalami transformasi, mulai dari era kepemimpinan Soekarno yang menekankan nasionalisme hingga konteks kontemporer saat ini. Salah satu tantangan utama adalah semakin berkurangnya pemahaman dan penghayatan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda. Selain itu, dampak globalisasi, ancaman radikalisasi, serta ketimpangan sosial dan ekonomi turut menguji keberlanjutan ideologi ini. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan yang efektif, mengimplementasikannya dalam kebijakan publik, dan mengadaptasi metode sosialisasi yang relevan dengan perkembangan zaman.

Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Sebagai sistem filsafat, Pancasila merupakan fondasi fundamental yang mencerminkan pandangan hidup dan nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia. Ciri khas Pancasila adalah fleksibilitas, di mana kelima sila saling terkait dan membentuk kesatuan yang utuh. Pancasila berfungsi sebagai pedoman moral, etika, dan nilai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat menjadi semakin penting dalam konteks globalisasi dan modernisasi, karena memberikan kerangka pemikiran khas Indonesia untuk menyelesaikan berbagai permasalahan nasional, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun dalam menjaga keamanan, sambil tetap mempertahankan identitas dan kearifan lokal.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Jaya Pratama -
Nama : Jaya Pratama
NPM : 2415061122
Kelas : PSTI B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia memiliki lima sila yang menjadi dasar nilai dan norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, Pancasila juga menghadapi berbagai dinamika dan tantangan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dinamika ini dapat berupa perubahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang memengaruhi penerapan nilai-nilai Pancasila.
Salah satu Tantangan yang dihadapi adalah munculnya ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, seperti radikalisme. Paham ini bisa mengancam kerukunan dan persatuan bangsa, yang merupakan salah satu prinsip penting dalam Pancasila. Jadi untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya dialog antar kelompok dan pendekatan yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila
2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat:
Pancasila sebagai sistem filsafat mengandung nilai-nilai mendasar yang berfungsi sebagai pedoman moral dan etika bagi masyarakat Indonesia. Setiap sila dalam Pancasila memiliki makna yang dalam dan saling terkait, membentuk kerangka berpikir yang membantu individu dan kelompok dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Contoh Permasalahan: Maraknya korupsi di kalangan pejabat publik, yang menunjukkan pengabaian terhadap nilai-nilai Pancasila. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan memberikan pemahaman nilai Pancasila kepada pejabat publik dapat membantu menegakkan keadilan dan mengurangi korupsi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Fareluna Nazwa Hafeiz -
Nama : Fareluna Nazwa Hafeiz
NPM : 2415061026
Kelas : PSTI B

1. Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia
Sebagai ideologi dasar negara, Pancasila memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman Indonesia. Namun, perubahan sosial, politik, dan ekonomi menimbulkan sejumlah tantangan yang menguji relevansi dan pelaksanaannya. Sebagai ideologi negara yang telah ada sejak puluhan tahun lalu, tentu ada banyak sekali pasang surut berdirinya Pancasila sebagai dasar negara, diantaranya seperti implementasi yang berbeda-beda terhadap sila Pancasila, adaptasi terhadap zaman, kemudian arus globalisasi yang mendobrak masuk, munculnya kelompok-kelompok membawa paham radikalisme seperti yang pernah dideklarasikan oleh DI/TII, muncul gerakan separatisme seperti OPM, GAM, dan sebagainya.

Teori Perubahan Sosial dari Anthony Giddens mengindikasi bahwa modernisasi dan globalisasi menciptakan ketegangan antara tradisi dan perubahan. Pancasila sebagai ideologi negara harus bisa beradaptasi dan memperbarui interpretasinya agar relevan dengan perubahan sosial yang cepat.

2. Konsep dari urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat
Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa Indonesia. Ini mencakup pandangan, nilai, dan pemikiran yang menjadi dasar pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila berupaya menemukan makna mendasar dan menyeluruh dari Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa. Pancasila dianggap sebagai filsafat karena lahir dari perenungan mendalam para pendiri bangsa (the founding fathers), yang kemudian disusun dalam suatu sistem. Pancasila memiliki urgensi atau fungsi yang begitu penting bagi Indonesia, diantaranya sebagai pemersatu bangsa,, pedoman hidup bernegara, benteng dari ideologi lain dan menjadi dasar pendidikan karakter. Ada banyak sekali permasalahan mengenai urgensi Pancasila sebagai filsafat ini, diantaranya kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat dan krisis moral di kalangan para pejabat.

Teori Filsafat Moral yang disebutkan oleh Immanuel Kant menjelaskan pentingnya moralitas dan kewajiban dalam tindakan manusia. Hal ini berkesinambungan dengan Pancasila sebagai sistem filsafat menekankan pentingnya tindakan berdasarkan kewajiban moral untuk mencapai kehidupan yang adil dan beradab.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Muhammad Fadhel Saputra -
NAMA : MUHAMMAD FADHEL SAPUTRA
NPM : 2415061097
KELAS : PSTI B

1. Dinamika dan tantangan yang dihadapi Pancasila merupakan hal yang wajar dalam perjalanan sebuah bangsa. Namun, Pancasila tetap relevan dan menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan. Sebagai generasi muda, kita memiliki peran penting dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
Contoh : Kerusuhan antar etnis di beberapa daerah di Indonesia.
Teori : Teori Konflik (Conflict Theory) menjelaskan bahwa konflik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial. Perbedaan agama, suku, dan kepentingan ekonomi dapat menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik.

2.Pancasila adalah kesatuan pemikiran yang mendasar dan mengandung kebenaran hakiki. Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai yang saling berhubungan dan menjadi pedoman hidup bangsa.
Pancasila dapat menjadi penopang yang kuat untuk mengatur tata cara berpikir dan bertingkah laku secara seimbang dan harmonis. Pancasila juga dapat membimbing masyarakat, bangsa, dan negara untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. urgensi pancasila sebagai sistem filsafat ialah, Pancasila dapat menjadi dasar bagi pembuatan peraturan perundang-undangan.
contoh : Kapitalisme dapat meletakkan kebebasan individual secara berlebihan, yang dapat menimbulkan dampak negatif seperti monopoli dan gaya hidup konsumerisme.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Defianty Ersa Arfarany -
Nama : Defianty Ersa Arfarany
NPM : 2415061080
Kelas : PSTIB

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia?
= Dinamika Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia telah mengalami berbagai dinamika sejak pertama kali dirumuskan oleh Ir. Soekarno pada tahun 1945. Pancasila mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang berakar pada budaya dan agama yang beragam. Namun, seiring perkembangan zaman, Pancasila harus terus menyesuaikan diri dengan perubahan sosial, politik, dan ekonomi.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Pancasila adalah munculnya ideologi-ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti radikalisme, ekstremisme, dan liberalisme. Tantangan lainnya adalah bagaimana Pancasila dapat tetap relevan dan efektif dalam menjawab berbagai persoalan bangsa, seperti korupsi, ketidakadilan sosial, dan disintegrasi.
Contoh Permasalahan:

Radikalisme dan Ekstremisme: Munculnya kelompok-kelompok yang mengusung ideologi radikal dan ekstrem yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Teori yang relevan adalah teori konflik sosial yang menjelaskan bagaimana perbedaan ideologi dapat memicu konflik dalam masyarakat.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat?
= Pancasila sebagai sistem filsafat berarti Pancasila digunakan sebagai dasar pemikiran dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila mencakup lima sila yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat sangat penting karena menjadi landasan moral dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa yang beragam, serta sebagai pedoman dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi.

Contoh Permasalahan:
Ketidakadilan Sosial: Masih adanya ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia yang bertentangan dengan sila kelima Pancasila. Teori yang relevan adalah teori keadilan sosial yang menekankan pentingnya distribusi sumber daya yang adil dan merata dalam masyarakat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Deru Pratama Deru Pratama -
Nama : Deru Pratama
NPM : 2415061102
Kelas : PSTI B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia

Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia terletak pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensi dasar yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa. Pancasila adalah ideologi yang terbuka, artinya nilai-nilainya bisa terus berkembang sesuai dengan tantangan yang dihadapi negara. Pancasila terus berperan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah kemajemukan budaya, agama, dan etnis di Indonesia.

Tantangan yang dihadapi Pancasila cukup beragam, seperti pengaruh globalisasi, masuknya ideologi asing, radikalisme, dan ancaman disintegrasi. Selain itu, korupsi, ketimpangan sosial, serta rendahnya kesadaran dan implementasi nilai-nilai Pancasila di masyarakat juga menjadi persoalan serius.

Contoh permasalahan: Salah satu tantangan besar adalah masuknya paham radikalisme yang ingin menggantikan Pancasila dengan ideologi lain seperti khilafah. Gerakan ini tidak hanya menyimpang dari Pancasila, tetapi juga mengancam keberagaman dan kebinekaan bangsa Indonesia.

Teori yang menjelaskan: Teori Ideologi Terbuka yang dikemukakan oleh Notonagoro menjelaskan bahwa ideologi Pancasila dapat menyesuaikan dengan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi tidak mengubah nilai-nilai dasar yang menjadi pondasi utama Pancasila. Dalam penerapannya, Pancasila perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman, tetapi tetap mempertahankan esensi dari setiap silanya.


2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Konsep Pancasila sebagai sistem filsafat menunjukkan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar dasar negara, tetapi juga mencerminkan pandangan hidup bangsa Indonesia yang bersumber dari nilai-nilai kebudayaan, agama, dan moral bangsa. Pancasila sebagai filsafat mengandung aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi Pancasila menguraikan tentang hakikat realitas, seperti manusia sebagai makhluk Tuhan dan sosial. Epistemologi Pancasila mengarah pada cara memperoleh pengetahuan melalui nilai-nilai luhur, sementara aksiologi berkaitan dengan nilai-nilai moral yang dijunjung, seperti keadilan, persatuan, dan kemanusiaan.

Urgensi Pancasila sebagai filsafat terletak pada kemampuannya untuk menjadi panduan moral dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga memberikan fondasi kuat bagi negara untuk tetap tegak di tengah tantangan internal maupun eksternal, serta menjadi acuan dalam menentukan kebijakan publik yang berpihak kepada rakyat.

Contoh permasalahan: Salah satu permasalahan yang mencerminkan urgensi Pancasila sebagai filsafat adalah ketimpangan sosial dan ekonomi yang terlihat dari perbedaan kesejahteraan antara golongan kaya dan miskin di Indonesia. Hal ini bertentangan dengan sila kelima Pancasila yang mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Teori yang menjelaskan: Teori Keadilan Distributif dari Aristoteles menjelaskan bagaimana keadilan harus ditegakkan dengan cara memberikan kepada setiap orang sesuai dengan haknya. Ini selaras dengan sila kelima Pancasila yang menuntut keadilan dalam distribusi sumber daya dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Implementasi nilai keadilan dalam Pancasila harus dilakukan melalui kebijakan yang berpihak kepada kaum miskin dan tertindas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh M. Alfaruq Hasan -
Nama : Muhammad Alfaruq Hasan
NPM : 2415061083
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia

Dinamika Pancasila berarti kekuatan dari dasar negara Indonesia. Pancasila berasal dari nilai-nilai luhur Indonesia, Pancasila terbentuk atas pengorbanan para pahlawan dahulu. Pancasila terbukti sebagai sumber kekuatan Indonesia, karena Pancasila telah mempersatukan, menyatukan, dan menajdi simbol semangat Indonesia. Dalam dinamika pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia masih memiliki tantangan. seperti Globalisasi dan modernisasi: Arus informasi dan budaya asing yang deras dapat menggerus nilai-nilai Pancasila. Radikalisme dan intoleransi: Munculnya kelompok-kelompok radikal yang menganut ideologi anti-Pancasila dapat membahayakan keutuhan bangsa.


2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Filsafat pancasila adalah hasil pemikiran yang paling mendalam dan dianggap telah dipercaya serta diyakni sebagai suatu kesatuan dari norma dan nilai yang paling dianggap benar, adil, bijaksana, paling baik dan paling sesuai dengan kaidah didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Urgensi pancasila dalam Sistem Filsafat mencakupi nilai pemikiran bangsa, memajukan harga diri, acuan untuk menghadapi tantangan, dan pedoman hidup.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Citra Ayu Amanda -
Nama: Citra Ayu Amanda
NPM: 2415061077
Kelas: PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia?
Pancasila menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal yang berpotensi memengaruhi peran dan fungsinya sebagai dasar negara dan panduan hidup bangsa. Arus globalisasi membawa nilai-nilai seperti liberalisme, individualisme, dan kapitalisme yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan yang dianut Pancasila. Dengan tantangan seperti radikalisme yakni gerakan yang ingin menggantikan Pancasila dengan ideologi agama mengancam pluralisme.
Contohnya seperti munculnya gerakan yang ingin mendirikan negara berbasis hukum agama menunjukkan tantangan terhadap sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Teori yang mendukung ialah Teori Hagemoni bahwa Pancasila perlu diperkuat untuk melawan ideologi radikal.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat?
Pancasila sebagai sistem filsafat berarti Pancasila merupakan refleksi rasional dan kritis tentang kehidupan bangsa Indonesia, mengintegrasikan aspek ontologi (hakikat keberadaan), epistemologi (cara memperoleh pengetahuan), dan aksiologi (nilai dan etika). Pancasila adalah sistem yang saling terkait antar sila, membentuk kesatuan pandangan hidup yang holistik.
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki urgensi atau pentingnya bagi bangsa Indonesia dalam memberikan jati diri, dasar, arah, nilai, dan jiwa bagi bangsa Indonesia.
Contohnya ketidakadilan sosial pada akses pendidikan di daerah terpencil yang tidak mendapatkan akses ke pendidikan yang layak, yang mempengaruhi kesempatan mereka di masa depan.
Teori yang mendukung Teori Keadilan yg dikemukakan Jhon Rawls bahwa pentingnya kesejahteraan bagi mereka yang paling tidak beruntung.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Muhammad Dzaki Arif IF UNILA -
NAMA: Muhammad Dzaki Arif
NPM:2415061052
KELAS: PSTI A



1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia



Pancasila sebagai ideologi negara merupakan panduan hidup dalam bermasyarakat dan bernegara. Namun, seiring dengan perubahan zaman, globalisasi, dan pengaruh budaya luar, tantangan terhadap implementasi Pancasila semakin besar. Masyarakat kadang salah memahami atau melupakan nilai-nilai Pancasila. Salah satu contoh masalah yang mencerminkan hal ini adalah korupsi di pemerintahan, yang jelas bertentangan dengan sila keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan). Korupsi merusak kepercayaan publik dan tidak mencerminkan keadilan dalam permusyawaratan. Menurut teori Etika Utilitarianisme oleh Jeremy Bentham dan John Stuart Mill, tindakan dianggap baik jika menghasilkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi banyak orang, sedangkan korupsi jelas mengabaikan prinsip ini.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat



Pancasila bukan hanya sekadar aturan, tetapi juga merupakan landasan etika dan moral bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia. Sebagai filosofi, Pancasila harus menjadi pedoman dalam setiap kebijakan dan keputusan yang diambil negara. Misalnya, ketidakadilan dalam penegakan hukum sering kali bertentangan dengan sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) dan sila kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia). Banyak kasus di mana pejabat tinggi yang terlibat korupsi mendapat hukuman ringan, sementara rakyat kecil justru mendapat hukuman berat. Menurut Teori Keadilan oleh John Rawls, prinsip keadilan harus berlaku sama bagi semua orang, tanpa memandang status atau kekayaan. Dalam konteks Indonesia, meskipun Pancasila menekankan keadilan sosial, praktiknya hukum seringkali lebih berat terhadap rakyat kecil dibandingkan pejabat atau orang kaya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Cantika Rybi Cahya Insani -
Nama : Cantika Rybi Cahya Insani
NPM : 2415061029
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia?
Sebagai ideologi negara, Pancasila telah mengalami banyak perubahan sejak kemerdekaan, termasuk menghadapi ancaman dari ideologi ekstrem seperti komunisme dan fundamentalisme agama. Namun, selama Orde Baru, Pancasila telah ditanamkan secara tegas sebagai landasan moral dan pandangan hidup yang lebih demokratis setelah Reformasi.

Namun demikian, Pancasila menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah dampak globalisasi yang membawa ideologi asing seperti liberalisme dan individualisme, serta radikalisme yang membahayakan persatuan. Selain itu, sementara polarisasi politik memperburuk ketegangan sosial, pemahaman tentang Pancasila mulai menurun, terutama di kalangan generasi muda.

Revitalisasi pendidikan Pancasila yang lebih kritis dan aplikatif, serta penegakan hukum yang adil dan konsisten, sangat penting untuk mengatasi masalah ini. Ini akan memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan hidup dalam kehidupan berbangsa.

Contoh permasalahan : Ketidakadilan sosial akibat pergeseran ekonomi pasar bebas yang cenderung menguntungkan segelintir orang dan memperlebar kesenjangan ekonomi dan gerakan radikal yang menolak Pancasila dan ingin mendirikan negara berbasis agama di Indonesia.

Teori Konflik Ideologi (Karl Mannheim): Teori ini menjelaskan bahwa setiap ideologi memiliki potensi untuk bertentangan dengan ideologi lain. Dalam konteks Indonesia, Pancasila menghadapi konflik ideologis dengan paham liberalisme dari luar serta radikalisme di dalam negeri yang ingin menggantikan ideologi negara.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat?
Sebagai sistem filsafat, Pancasila memiliki setiap sila yang terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang kuat. Dalam Pancasila, ada tiga aspek: aksiologi (nilai moral), epistemologi (cara memperoleh pengetahuan), dan ontologi (hakikat manusia dan dunia). Menempatkan manusia dalam hubungan dengan alam, Tuhan, dan sesama, sistem filosofi ini membedakannya dari sistem filosofi lain seperti materialisme atau liberalisme.

Pentingnya Pancasila sebagai sistem filosofis adalah karena memberikan pandangan hidup yang luas dan menyeluruh bagi bangsa Indonesia. Pancasila dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan moral, politik, dan sosial yang mengutamakan kesejahteraan umum daripada kepentingan pribadi.

Contoh permasalahan :
Krisis kepercayaan di masyarakat akibat polarisasi politik dan ketimpangan sosial. Pancasila, melalui sila keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan), mengajarkan bahwa demokrasi harus berjalan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Teori Sistem Filsafat (Immanuel Kant): Kant menjelaskan bahwa sistem filsafat mencakup seluruh aspek kehidupan manusia secara rasional. Pancasila sebagai sistem filsafat mencakup aspek moral, sosial, politik, dan keagamaan, yang semuanya saling berhubungan untuk membentuk pandangan hidup bangsa Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Zahra Dini Amarta IF UNILA -
Nama : Zahra Dini Amarta
NPM : 2415061044
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia
Pada masa era reformasi, Pancasila sebagai ideologi negara mengalami pasang surut dengan ditandai beberapa hal, seperti: enggannya para penyelenggara negara mewacanakan tentang Pancasila, bahkan berujung pada hilangnya Pancasila dari kurikulum nasional, meskipun pada akhirnya timbul kesadaran penyelenggara negara tentang pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.

Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut :
a. Pertarungan ideologis antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990
b. Menguatnya isu kebudayaan global
c. Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi

Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai
b. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa

Contoh permasalahannya adalah munculnya ideologi baru di tengah masyarakat modern.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu cara pandang atau pandangan hidup bangsa Indonesia yang menyeluruh, terpadu, konsisten, dan koheren tentang segala sesuatu yang ada di alam semesta. Pancasila mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan bagi pemikiran dan tindakan bangsa Indonesia dalam hubungannya dengan Tuhan, manusia, alam, negara, dan dunia. Pancasila juga berfungsi sebagai pedoman atau arah bagi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan masyarakat Indonesia.

Contoh permasalahannya kapitalisme yang meletakkan kebebasan individual secara berlebihan, sehingga dapat menimbulkan dampak negatif seperti monopoli dan gaya hidup konsumerisme.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Bagus Ivan Maulana -
Nama : Bagus Ivan Maulana
NPM :2415061098
Kelas : PSTI-A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia?
Dinamika dan Tantangan ini masih selalu terjadi di negara ini dengan problem yang berubah2 sesuai dengan zamannya, seperti contoh tantangan yang datang dari luar adalah perkembangan zaman yang membawa kebiasaan atau budaya asing kedalam negri sehingga mengabaikan nilai2 pancasila yang seharusnya dijadikan pandangan hidup. Menurut saya pemahaman tentang Pancasila sebagai ideologi negara kita harus lebih dipandang, karna masih banyak orang yang meremehkan, dan bahkan belum tahu apa itu idologi Pancasila.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat?
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah hasil perenungan jiwa para pendahulu kita yang dituangkan dengan suatu sistem. Pancasila terdiri dari lima sila yang saling berkaitan dan membentuk struktur yang menyeluruh untuk tujuan tertentu.
Urgensinya Pancasila sebagai sistem filsafat antara lain :
1.Menjadi dasar untuk menghadapi tantangan globalisasi dan revolusi industri.
2.Menjadi pedoman hidup yang mengatur tata cara berpikir dalam melakukan segala kegiatan
3.Menjadi dasar bagi pembuatan peraturan perundang-undangan, yang mana semua peraturan harus sesuai dan tidak melenceng dari cara pandang Pancasila
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh I Made Dipa Rama Artike -
Nama : I Made Dipa Rama Artike
NPM : 2415061001
Kelas : PSTI B


1) Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia

Sejak awal kemerdekaan, Pancasila sudah menjadi kekuatan yang mempersatukan bangsa Indonesia. Pancasila, dengan lima sila yang terkandung di dalamnya, berfungsi sebagai pedoman hidup bangsa dan simbol persatuan. Pada masa Orde Lama dan Orde Baru, Pancasila sering kali digunakan sebagai alat kekuasaan, sehingga beberapa kebijakan pemerintah tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Ketika memasuki era Reformasi, tantangan baru muncul dengan pesatnya perkembangan teknologi dan arus informasi yang bebas. Tantangan ini termasuk ancaman terhadap ideologi negara, baik dari dalam maupun luar negeri. Globalisasi, misalnya, telah mengikis nilai-nilai budaya lokal. Lebih berbahaya lagi, munculnya paham radikalisme yang berusaha mengubah tatanan atau sistem yang ada di Indonesia menjadi tantangan serius bagi Pancasila.



2) Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki dua arti utama. Pertama, sebagai pandangan hidup bangsa, dan kedua, sebagai pedoman dalam sikap, perilaku, dan tindakan sehari-hari. Pancasila dianggap sebagai filsafat karena merupakan hasil perenungan mendalam dari para pendiri bangsa, yang kemudian dituangkan dalam sebuah sistem (menurut Ruslan Abdul Gani). Pancasila berperan penting sebagai sumber nilai dan norma bagi masyarakat Indonesia dalam menentukan mana yang benar, salah, adil, tidak adil, pantas, atau tidak pantas. Namun, tantangan muncul ketika pengajaran Pancasila di sekolah-sekolah lebih sering dilakukan secara teoritis, tanpa pemahaman mendalam mengenai nilai-nilai filosofis seperti ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan sosial. Akibatnya, generasi muda sering kali kesulitan memahami inti dari Pancasila sebagai panduan hidup dalam berbangsa dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Delvina Nur Rohmatika -
Nama : Delvina Nur Rohmatika
NPM : 2415061033
Kelas : PSTI A

Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia

Sebagai ideologi negara, Pancasila dihadapkan pada berbagai tantangan yang muncul dari dinamika sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia. Salah satu tantangan terbesar adalah menjaga relevansi Pancasila dalam menghadapi perubahan zaman dan tuntutan globalisasi, di mana ideologi transnasional seperti liberalisme dan radikalisme terus berkembang. Pancasila dirancang sebagai solusi terhadap keragaman etnis dan agama Indonesia, namun beberapa pihak berpendapat bahwa Pancasila belum mampu sepenuhnya merangkul seluruh keragaman tersebut. Contoh nyata dari tantangan ini adalah munculnya gerakan separatis seperti Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang menuntut pemisahan diri dari Indonesia dengan alasan bahwa aspirasi lokal mereka tidak diwakili secara adil oleh pemerintah pusat yang berbasis Pancasila. Dalam hal ini, teori geopolitik menjelaskan bahwa ketegangan antara pusat dan daerah seringkali muncul dari perbedaan sejarah, budaya, dan pengelolaan sumber daya alam​.

Contoh Permasalahan:
Separatisme di Papua dan Aceh merupakan salah satu masalah besar yang menguji daya tahan Pancasila sebagai ideologi pemersatu. Di Papua, misalnya, banyak orang merasa teralienasi dari identitas nasional Indonesia karena latar belakang sejarah yang berbeda. Indonesia mengklaim Papua melalui perjanjian internasional tanpa melibatkan penduduk setempat, yang kemudian memicu perlawanan berupa gerakan separatis​.


Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Sebagai sistem filsafat, Pancasila memiliki posisi penting dalam membangun kerangka etis dan moral kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dalam filsafat Pancasila, terdapat prinsip-prinsip dasar yang menjadi panduan dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera, seperti nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Kaelan (2007) menyatakan bahwa Pancasila harus dilihat sebagai dasar ontologis (realitas), epistemologis (pengetahuan), dan aksiologis (nilai) untuk mencapai tujuan negara yang adil dan makmur. Dalam teori aksiologi, Pancasila diharapkan tidak hanya menjadi ideologi politik, tetapi juga fondasi moral dalam praktik sehari-hari masyarakat.

Contoh Permasalahan
Dalam konteks demokrasi, salah satu masalah yang dihadapi adalah turunnya kepercayaan publik terhadap pemerintah serta meningkatnya korupsi. Demokrasi yang tidak terarah seringkali mengabaikan aspirasi rakyat dalam mewujudkan keadilan sosial. Pancasila, sebagai sistem filsafat, harus mampu memberikan arah dalam menata kembali kehidupan politik dan sosial yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan​.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh I GEDE DHARMA WIJAYA -
Nama : I Gede Dharma Wijaya
NPM : 2455061004
Kelas : PSTI B

1.Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia berfungsi sebagai pedoman bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun, dalam perjalanannya, Pancasila menghadapi berbagai dinamika dan tantangan, terutama dalam konteks modernisasi, globalisasi, dan perubahan sosial. Globalisasi membawa pengaruh ideologi asing seperti liberalisme, kapitalisme, dan sekularisme yang dapat menggeser nilai-nilai Pancasila. Selain itu, radikalisme dan intoleransi mengancam penerapan prinsip toleransi dan persatuan yang diusung oleh Pancasila. Tantangan lain adalah kurangnya pemahaman mendalam dan kesenjangan antara teori dan praktik Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di tingkat masyarakat maupun pemerintahan.
Contoh masalah: Munculnya radikalisme di kalangan generasi muda yang menolak prinsip kebhinekaan.
Teori: Karl Mannheim menyatakan bahwa ideologi selalu dinamis dan harus beradaptasi dengan perubahan sosial.

2.Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat mengandung nilai-nilai dan pandangan hidup yang bersifat menyeluruh, mendalam, dan menyatukan. Sistem filsafat Pancasila dibangun di atas tiga aspek utama mencakup aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologinya menekankan hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berhubungan dengan sesama dan lingkungannya. Epistemologi Pancasila berfungsi sebagai sumber pengetahuan yang membimbing warga negara untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai dalam kehidupan berbangsa. Secara aksiologi, Pancasila menjadi dasar etika yang mencakup keadilan, kemanusiaan, dan kebersamaan. Urgensinya sebagai filsafat adalah memberikan landasan filosofis yang kuat bagi penyelenggaraan negara, menjaga kerukunan sosial, dan membantu memahami hubungan holistik antara individu, masyarakat, dan negara.
Contoh masalah: Ketimpangan sosial-ekonomi yang belum sesuai dengan keadilan sosial dalam Pancasila.
Teori: Talcott Parsons menjelaskan bahwa sistem sosial bergantung pada integrasi aspek-aspek kehidupan, seperti halnya Pancasila sebagai pedoman menyeluruh.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Jihan Alika Martasya -
Nama : Jihan Alika Martasya
Npm : 2455061015
PSTI A

1. Menurut saya Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia dapat dipahami melalui berbagai aspek sosial, politik, dan budaya. Pancasila sebagai dasar negara menghadapi berbagai permasalahan yang mencerminkan dinamika masyarakat dan tantangan global.
Pertama, dalam konteks dinamika , Pancasila terus berkembang seiring perubahan zaman. Misalnya, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi isu modern seperti demokrasi digital dan hak asasi manusia. Sebuah contoh nyata adalah munculnya protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai keadilan sosial, salah satunya dalam penanganan isu lingkungan. Teori yang relevan di sini adalah teori perubahan sosial yang menjelaskan bagaimana masyarakat beradaptasi dengan nilai-nilai baru, namun tetap berusaha menjaga identitas nasionalnya.
Lalu tantangan terhadap Pancasila sering kali datang dari ideologi lain, seperti radikalisme atau ekstremisme yang mengancam persatuan bangsa. Sebagai contoh, peningkatan kelompok² yang mengusung ideologi berbasis agama yang kaku dapat mengikis prinsip² pluralisme yang dijunjung oleh Pancasila.

2. Menurut saya Konsep dan urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat terletak pada kemampuannya untuk memberikan dasar nilai dan pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pancasila sebagai sistem filsafat tidak hanya sekadar menjadi dasar negara, tetapi juga berfungsi sebagai panduan moral dan etika dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, politik, dan budaya.Pancasila terdiri dari lima sila yang masing-masing memiliki makna dan implikasi yang dalam. Misalnya, sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa," menekankan pentingnya spiritualitas dan toleransi antarumat beragama. Dalam konteks ini, permasalahan yang sering muncul adalah konflik antaragama. Teori pluralisme agama dapat menjelaskan bahwa keragaman keyakinan harus dihormati dan diterima dalam kerangka Pancasila, sebagai cara untuk membangun harmoni di masyarakat.
Urgensi Pancasila terlihat dalam peranannya sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam menghadapi isu-isu seperti radikalisasi dan intoleransi, Pancasila dapat berfungsi sebagai benteng ideologis. Contoh permasalahan lainnya adalah penguatan nasionalisme di tengah globalisasi. Teori identitas nasional menggarisbawahi bahwa Pancasila dapat memperkuat rasa kebangsaan dengan mengedepankan nilai-nilai lokal yang berakar pada budaya Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA IF UNILA -
Nama : MUHAMMAD ADHIYATMA RAZENDRA
NPM: 2415061086
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Sebagai ideologi negara, Pancasila menghadapi berbagai tantangan, termasuk globalisasi, radikalisme, dan pengaruh ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Tantangan ini membuat penerapan Pancasila sering kali tidak konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Contohnya, ancaman radikalisme agama yang dapat mengganggu persatuan bangsa bertentangan dengan sila ketiga, "Persatuan Indonesia." Teori Integralisme menjelaskan pentingnya integrasi sosial dalam menjaga keberlangsungan ideologi ini, yakni bagaimana Pancasila perlu terus disosialisasikan dan dipertahankan dalam menghadapi dinamika modern.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat bertumpu pada nilai-nilai fundamental yang memandu kehidupan bangsa Indonesia, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan. Pancasila berfungsi sebagai pedoman moral dan etika dalam setiap pengambilan keputusan politik dan sosial. Contoh masalah adalah korupsi yang melanggar sila kelima, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." Teori Filsafat Etika Normatif dapat digunakan untuk menjelaskan pentingnya nilai moral dan etika dalam implementasi nilai-nilai Pancasila, yang harus dipatuhi oleh setiap individu dan institusi negara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Alfath Ariya Ilahi -
Nama : Alfath Ariya Ilahi
NPM :2415061014
Kelas : PSTI B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia?

Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara mencerminkan perjalanan sejarahnya yang menghadapi berbagai tantangan, terutama pasca-reformasi. Kebebasan politik telah membuka ruang bagi ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, seperti liberalisme ekonomi dan radikalisme agama. Tantangan ini diperburuk oleh melemahnya pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila, yang disebabkan oleh krisis multidimensi.
=>Contoh nyata adalah gerakan separatisme di Papua, yang mencerminkan ketidakpuasan terhadap penerapan nilai keadilan dan kesetaraan.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat?

Pancasila sebagai sistem filsafat adalah kesatuan pemikiran yang mendasari ideologi negara, mengandung nilai-nilai dasar yang universal. Pancasila merepresentasikan filsafat kebangsaan yang mencakup tiga aspek utama: ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat itu penting agar Pancasila dapat diterapkan sebagai pedoman bangsa Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai landasan moral dan etis bagi individu serta sebagai panduan dalam kebijakan dan tindakan pemerintahan.
=> Contoh permasalahan terkait keadilan sosial adalah ketidakmerataan akses kesehatan dan pendidikan di daerah terpencil.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Muhammad Paundra Napynka Ali -
Nama : M. Paundra Napynka Ali
NPM : 2455061016
Kelas : PSTI - A

Dinamika dan tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara mencerminkan suatu bentuk fleksibilitas yang memungkinkan Pancasila tetap relevan dan dapat dimanfaatkan, meskipun di tengah perubahan lingkungan yang terus menerus. Hal ini menjadikan Pancasila sebagai arah tujuan dan pedoman bagi bangsa Indonesia sepanjang berbagai zaman. Salah satu contoh dari dinamika ini adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai bidang kehidupan serta zaman, di samping pengaruh Pancasila yang signifikan dalam mempersatukan bangsa Indonesia sebagai ideologi yang mengikat. Namun, tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai ideologi negara tidak bisa diabaikan, di mana berbagai hambatan dan kesulitan muncul yang mengancam keberlangsungan Pancasila sebagai landasan ideologis. Contohnya termasuk globalisasi yang membawa arus masuk budaya asing yang dapat menggeser nilai-nilai lokal, serta masalah internal seperti korupsi yang melemahkan fondasi moral bangsa.

Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Konsep Pancasila sebagai sistem filsafat berfungsi sebagai kerangka pemikiran yang mendasari setiap sila Pancasila, dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, memberikan pandangan hidup, serta menjadi dasar negara.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah relevansi Pancasila di masa depan, mengingat adanya perbedaan budaya dan adat yang dapat memengaruhi kehidupan masyarakat. Hal ini memerlukan upaya untuk menyesuaikan Pancasila agar tetap relevan dan efektif dalam konteks yang terus berubah.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Dhika Aditya -
Nama : Dhika Aditya
NPM : 2415061094
Kelas : PSTI B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai ideologi negara mencerminkan adanya pasang surut dalam pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Beberapa faktor yang menyebabkan dinamika tersebut antara lain perubahan kebijakan pemerintahan yang memengaruhi penerapan nilai-nilai Pancasila, serta contoh permasalahan nya yaitu adanya pengaruh campuran ideologi lain, seperti dalam konsep Nasakom yang menggabungkan Pancasila dengan komunisme. Selain itu, tantangan dan ancaman dalam mempertahankan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila turut menjadi penyebab terjadinya dinamika dan tantangan tersebut. Sebagai ideologi negara, Pancasila memiliki makna mendalam karena nilai-nilainya dijadikan acuan untuk mencapai cita-cita yang berhubungan dengan kehidupan bernegara. Peran Pancasila juga sangat penting dalam menjaga integrasi nasional, berfungsi sebagai pemersatu bangsa yang beragam.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan pandangan hidup yang menyeluruh, terpadu, konsisten, dan koheren bagi bangsa Indonesia dalam memahami segala sesuatu. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam Pancasila menjadi landasan bagi pemikiran dan tindakan bangsa Indonesia, baik dalam hubungan dengan Tuhan, manusia, alam, negara, maupun dunia. Sebagai pedoman hidup, Pancasila tidak hanya membentuk jati diri bangsa, tetapi juga memberikan dasar, arah, dan nilai yang membimbing perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan kehidupan sosial masyarakat. Misalnya, dalam menghadapi perkembangan teknologi digital yang pesat, Pancasila berperan penting dalam menuntun bangsa agar tetap menjunjung tinggi kemanusiaan, menjaga kedaulatan negara, dan menegakkan keadilan sosial, sehingga kemajuan teknologi tidak merusak harmoni sosial atau mengancam kebudayaan lokal. Contoh permasalahan nya yaitu perkembangan teknologi yang berpotensi menyebabkan disintegrasi moral dan budaya bangsa, di mana nilai-nilai tradisional bisa tergeser oleh dampak negatif modernisasi yang tidak terkontrol tanpa adanya landasan dalam berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Davi Tholiatul Jaisy -
Nama : Davi Tholiatul Jaisy
NPM : 2415061048
Kelas : PSTI B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Contoh Permasalahan: Salah satu tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai ideologi negara adalah radikalisasi dan intoleransi yang muncul di kalangan masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan kelompok-kelompok yang mengusung ideologi ekstrem yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi dan persatuan.
Teori yang Menjelaskan: Teori konflik sosial dapat digunakan untuk menganalisis dinamika ini. Teori ini menjelaskan bahwa perbedaan nilai dan kepentingan dalam masyarakat dapat menyebabkan ketegangan dan konflik. Dalam konteks ini, radikalisasi dapat dilihat sebagai respons terhadap ketidakpuasan terhadap kondisi sosial, ekonomi, atau politik yang ada, yang pada gilirannya menantang keberadaan Pancasila sebagai ideologi pemersatu.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Contoh Permasalahan: Salah satu permasalahan yang muncul terkait urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat adalah kurangnya pemahaman dan internalisasi nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda. Banyak generasi muda yang lebih terpengaruh oleh budaya global yang seringkali bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti individualisme yang berlebihan.
Teori yang Menjelaskan: Teori sosialisasi budaya dapat menjelaskan fenomena ini. Teori ini menekankan pentingnya proses sosialisasi dalam membentuk nilai dan norma dalam masyarakat. Ketika nilai-nilai Pancasila tidak diajarkan dan diinternalisasi dengan baik dalam pendidikan dan lingkungan sosial, generasi muda cenderung mengadopsi nilai-nilai dari budaya lain yang mungkin tidak sejalan dengan Pancasila. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan dan kegiatan sosial untuk memastikan keberlanjutan ideologi ini.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Damai Kristiawan -
Nama: Damai Kristiawan
NPM: 2415061085
Kelas: PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia

Pancasila menghadapi tantangan baik internal maupun eksternal dalam penerapannya. Internalnya, perbedaan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, korupsi, intoleransi, serta ancaman disintegrasi sosial terus menguji keteguhan Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Eksternalnya, pengaruh globalisasi, ideologi asing, dan perkembangan teknologi mempersulit relevansi Pancasila dalam menghadapi perubahan zaman. Contoh permasalahannya adalah meningkatnya intoleransi agama yang bertentangan dengan sila pertama. Menurut teori konsensus Talcott Parsons, hilangnya nilai bersama seperti Pancasila dapat menyebabkan konflik dan disintegrasi sosial.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Konsep Pancasila sebagai sistem filsafat adalah landasan ideologis yang menjadi pedoman moral dan etika kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila mengandung lima sila yang merepresentasikan dasar-dasar etika yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan.Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat menjadi penting karena memberikan panduan normatif bagi penyusunan undang-undang, kebijakan publik, dan interaksi sosial di Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai penyeimbang dalam menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar negeri, dan mencegah fragmentasi sosial akibat perbedaan suku, agama, dan ras.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Aldo Riyantama -
Nama:Aldo Riyantama
NPM: 2415061068
Kelas: PSTI B

1.Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam ideologi Negara Indonesia

Sebagai ideologi negara, Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya di Indonesia. Dinamika tersebut mencakup tantangan dari dalam negeri, seperti munculnya radikalisme dan korupsi, serta tantangan eksternal, seperti pengaruh globalisasi yang mengubah pandangan masyarakat terhadap ideologi, budaya, dan nilai-nilai kebangsaan. Jadi contoh pada permasalahan kali ini adalah radikalisme,korupsi,dan pengaruh globalisasi yang mana merupakan tantangan besar yang harus di hadapi Pancasila.Pancasila sebagai fondasi negara menghadapi tuntutan untuk tetap relevan di tengah perkembangan zaman, sekaligus menjaga stabilitas dan persatuan bangsa.
Teori Ideologi oleh Louis Althusser menyatakan bahwa ideologi berfungsi untuk mengatur kesadaran masyarakat dan memastikan kelangsungan tatanan yang ada. Dalam konteks Indonesia, Pancasila sebagai ideologi berfungsi untuk menyatukan keberagaman bangsa, tetapi tantangan muncul ketika ideologi lain, seperti radikalisme agama atau liberalisme ekonomi, bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

2.Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai sistem filsafat berfungsi sebagai landasan berpikir yang memberikan arah bagi segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk hukum, politik, ekonomi, serta kehidupan sosial dan moral. Sebagai sebuah sistem filsafat, Pancasila mengandung prinsip-prinsip mendasar yang mengatur cara berpikir tentang manusia, alam, Tuhan, serta hubungan antar manusia dan masyarakat. Setiap sila dalam Pancasila mengandung nilai-nilai moral yang berfungsi sebagai pedoman dalam mewujudkan kehidupan yang adil dan beradab. Salah satu contoh permasalahan yang di hadapi pada Pancasila sebagai sistem Filsafat adalah sering terjadi konflik berbasis agama yang melibatkan intoleransi antar kelompok. Contoh kasus nyata adalah penolakan pembangunan rumah ibadah, diskriminasi terhadap kelompok minoritas, atau tindakan kekerasan terhadap pemeluk agama tertentu.
Teori Filsafat Negara oleh G.W.F. Hegel menyatakan bahwa negara yang ideal dibangun di atas dasar moralitas yang mewakili kesadaran kolektif rakyatnya. Dalam konteks Indonesia, Pancasila berfungsi sebagai kerangka moral yang memberikan landasan etika bagi setiap keputusan politik, ekonomi, dan sosial. Pancasila sebagai sistem filsafat mewakili cita-cita negara ideal, di mana kebijakan publik yang dibuat harus berdasarkan nilai-nilai moral yang tercermin dalam sila-sila Pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Anugrah Aziz Firdaus -
Nama : Anugrah Aziz Firdaus
NPM : 2415061115
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara
Dinamika Pancasila
Pancasila terus mengalami perubahan seiring perkembangan sosial, politik, dan ekonomi. Sebagai ideologi negara, Pancasila menjadi dasar hukum dan kebijakan di Indonesia.

Tantangan Pancasila
Radikalisme dan Ekstremisme: Ancaman dari kelompok yang menolak Pancasila dan mengusung ideologi lain seperti khilafah.
Globalisasi: Masuknya nilai asing mengikis nilai kebangsaan dan solidaritas.
Korupsi: Ketidakadilan sosial dan lemahnya penegakan hukum merusak prinsip keadilan sosial.

Contoh Permasalahan:
Pembubaran ormas radikal seperti HTI karena bertentangan dengan Pancasila.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Konsep Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila adalah kerangka nilai dan norma yang mengatur cara pandang terhadap manusia, masyarakat, dan alam semesta, mencakup hubungan dengan Tuhan, sesama, dan negara.

Urgensi Pancasila
Sumber Nilai dan Norma: Pedoman dalam membentuk hukum dan kebijakan.
Panduan Etis dan Moral: Mengarahkan perilaku yang benar dan adil.
Penyelesaian Konflik: Prinsip musyawarah membantu menyelesaikan konflik sosial.
Contoh Permasalahan:

Konflik SARA yang mengancam persatuan nasional.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Nizam Al- Gifari -
Nama : Nizam Al- Gifari
NPM : 2415061078
Kelas : PSTI B

Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Dinamika Pancasila adalah perkembangan Pancasila pada penerapan dan pemahamannya mengenai sejarah, sosial, budaya dan politik yang terus berubah. Dinamika ini menunjukkan bahwa Pancasila bukan ideologi yang statis, melainkan dinamis dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Tantangan Pancasila adalah hal yang menghambat atau mengancam keberlangsungan dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tantangan ini bisa berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, serta dapat berupa tantangan ideologi, politik, sosial, budaya, dan ekonomi.
Permasalahan: Munculnya radikalisme dan intoleransi yang bertentangan dengan nilai-nilai ketuhanan yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab dalam Pancasila.
Teori: Teori identitas sosial (social identity theory) dapat menjelaskan bagaimana individu cenderung mengidentifikasi diri dengan kelompok tertentu dan merasa superior terhadap kelompok lain, sehingga memicu konflik dan intoleransi.
  dalam konteks sejarah, sosial, budaya, dan politik yang terus berubah. Dinamika ini menunjukkan bahwa Pancasila bukan ideologi yang statis, melainkan dinamis dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah pandangan hidup bangsa Indonesia yang terintegrasi dan menyeluruh, mencakup aspek ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pancasila bukan hanya sekumpulan nilai, tetapi juga merupakan sistem berpikir yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara.
Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat terletak pada kemampuannya untuk memberikan arah dan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan zaman. Pancasila menjadi filter bagi pengaruh-pengaruh dari luar, serta menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Permasalahan: Kehilangan jati diri bangsa akibat pengaruh budaya asing.
Teori: Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi benteng untuk menjaga nilai-nilai luhur bangsa dan memperkuat identitas nasional.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Dwi Septy Anjani -
Nama :Dwi Septy Anjani
NPM :2465061006
Kelas :PSTI B

Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai ideologi negara indonesia
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara artinya nilai nilai pancasila terus beradaptasi dan berkembang seiring perubahan zaman dan kondisi masyarakat.Pancasila harus terus relevan dan mampu menjawab tantangan zaman.pancasila sebagai ideologi negara menghadapi berbagai tantangan baik internal maupun eksternal,seperti perubahan zaman,pengaruh globalisasi,masuknya budaya luar dan lain lain.
contoh: banyaknya korupsi yang terjadi ditingkat pemerintahan yang bertentangan dengan prinsip keadilan sosial dalam pancasila.
teori Susan Rose Ackerman menjelaskan bahwa korupsi yang muncul dari kelemahan institusi dan kurangnya transparansi yang mengancam nilai nilai keadilan.

2.Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat ?
Pancasila sebagai sitem filsafat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan bangsa indonesia.pancasila bukan sekedar kumpulan nilai,tetapi merupakan sebuah sistem yang saling terkait dan terstruktur.
konsep pancasila sebagai sitem filsafat itu mencakup nilai moral,politik,kebudayaan,dan sebagai sistem tertutup.urgensi pancasila sebagai landasan berpikir badi bangsa indosenesia dalam menghadapi berbagai permasalahan,pancasila sebagai pedoman hidup bagi individu masyarakat ,pemersatu bangsa,benteng pertahanan,
contoh :tempat pendidikan yang kurang layak pada desa terpencil .
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh ichtiari Khoirunnisa -
Nama : Ichtiari Khoirunnisa
NPM : 2415061038
PSTI B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Pancasila sebagai ideologi negara memiliki tantangan dalam implementasinya karena perkembangan zaman, globalisasi, serta perubahan sosial-politik yang terus berlangsung. Dinamika ini mencakup pergeseran nilai-nilai dalam masyarakat, tantangan dari ideologi lain, serta perubahan dalam struktur pemerintahan dan tata kelola negara. tantangan pancasila sebagai ideologi negara yaitu Radikalisme dan Ekstremisme, Globalisasi, dan Korupsi dan Ketidakadilan Sosial

Contoh Permasalahan:
Radikalisme agama yang muncul di beberapa wilayah Indonesia merupakan contoh konkret dari tantangan Pancasila sebagai ideologi negara. Gerakan ini tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila yang menjunjung tinggi pluralisme dan keberagaman, khususnya sila pertama tentang Ketuhanan yang Maha Esa, yang menghormati semua agama. menurut Teori Ideologi Karl Mannheim: Ideologi dianggap sebagai alat untuk mempertahankan tatanan sosial tertentu. Dalam konteks Indonesia, Pancasila digunakan untuk menjaga stabilitas sosial-politik.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat mencerminkan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dalam pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai filsafat, Pancasila mengandung unsur ontologi (hakikat realitas), epistemologi (teori pengetahuan), dan aksiologi (teori nilai) yang menjadi dasar dalam menentukan arah kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila berfungsi sebagai landasan filosofis yang menyatukan seluruh aspek kehidupan di Indonesia.

Urgensi:
Panduan Moral:
Kerangka Berpikir Sistematis:
Integrasi Sosial

Contoh Permasalahan:
Korupsi merupakan permasalahan besar di Indonesia yang menunjukkan lemahnya penerapan Pancasila sebagai sistem filsafat, terutama dalam aspek aksiologi atau nilai-nilai moral yang mendasari keadilan sosial. Kasus korupsi tidak hanya mencederai sila kelima tentang Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, tetapi juga merusak fondasi moral negara. menurut Teori Etika Aristoteles: Dalam konteks Pancasila sebagai sistem filsafat, teori etika Aristoteles yang menekankan pentingnya kebiasaan moral dan kebajikan dapat menjelaskan bagaimana Pancasila memberikan kerangka etis dalam tindakan politik dan sosial. Jika masyarakat dan pejabat negara tidak menjalankan kebajikan dan moralitas yang sejalan dengan Pancasila, maka terjadi degradasi moral
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Muhammad lathif dahlan Albana -
Nama:muhammad lathif dahlan al-bana
Npm :2415061106
Kelas :PSTI B

1.pancasila adalah ideologi dan dasar dari segala keputusan yang diambil oleh masyarakatnya ataupun jajaran pemerintahan nya, akan tetapi terkadang juga ada suatu hal yang keluar dari asas pancasila tersebut seperti kasus pelepasan hijab para pengibar bendera istana kerajaan, nah dikasus ini telah terjadi pelencengan dari pancasila pada sila pertama dan sila kelima, dimana tidak dihargainya bentuk peribadahan para peserta penggerek bendera dan tidak diberikan keadilan sosial pada mereka, tidak perlu pendapat ahli untuk menilai putusan tersebut karna putusan tersebut sudah sangat jelas melukai pancasila sebagai ideologi negara dan menyayat secara kasar sehingga anak anak pun mengerti bahwasanya persoalan itu telah menyakiti pancasila

2.pancasila adalah bentuk sempurna dari kehidupan bermasyarakat, dan bila dipahami dengan seksama pancasila adalah suatu filsafat yang memiliki makna mendalam dan menyeluruh, memayungi setiap aspek kehidupan. Namun meski pancasila adalah filsafat dan sumber kebijaksanaan dari putusan putusan yang ada, pancasila tetap saja menjadi suatu kata diatas kertas, bayang bayang pudar yang hanya dianggap sejarah, dia ada tapi tak digunakan, pikiran liar ingin menggoncangkan, merubah arti dan bertindak diluar kebijaksanaan, filsafat kita sedang tidak baik baik saja, banyak beredar kasus korupsi yang melukai sila ke dua dimana tidak ada sisi kemanusiaan yang adil dan beradab, para koruptor yang haus uang dan membuang sisi kemanusiaan, mereka bersumpah melayani akan tetapi dengan mudahnya berpaling pada uang yang sementara, mereka menganggap pancasila sebagai pajangan tak berarti dan dengan gagahnya menginjak nilai nilai yang terkandung.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Farrel Akbar Deazeva -
Nama: Farrel Akbar Deazeva
NPM: 2415061019
Kelas: PSTI B

Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia adalah sesuatu yang hidup dan terus berkembang. Di tengah berbagai perubahan sosial, politik, dan ekonomi, Pancasila harus mampu beradaptasi dan menjawab tantangan yang muncul. Salah satu tantangan besar saat ini adalah radikalisasi dan intoleransi yang sering kali muncul di masyarakat. Dalam dunia yang semakin terhubung, ada kelompok-kelompok yang mengklaim kebenaran tunggal dalam interpretasi agama, yang tentu saja bertentangan dengan prinsip "Ketuhanan Yang Maha Esa." Hal ini bisa memicu ketegangan dan mengancam persatuan yang telah lama dijaga.
Selain itu, kita tidak bisa mengabaikan masalah korupsi yang masih menggerogoti banyak aspek kehidupan. Ketika korupsi merajalela, keadilan sosial seperti yang ditekankan dalam sila kelima menjadi sulit tercapai. Kita melihat jurang antara yang kaya dan miskin semakin melebar, yang dapat mengakibatkan ketidakpuasan dan konflik sosial.

Dalam konteks ini, teori kontrak sosial bisa memberikan pemahaman tentang bagaimana Pancasila berfungsi. Seolah-olah kita semua bersepakat untuk menghormati satu sama lain dan bekerja sama demi mencapai tujuan bersama. Ketika nilai-nilai Pancasila diabaikan, kita berisiko kehilangan kesepakatan ini, yang dapat menimbulkan perpecahan dan ketidakstabilan.

Contoh Permasalahan:
Munculnya radikalisasi di kalangan sejumlah kelompok. Misalnya, kita sering mendengar berita tentang aksi terorisme yang mengatasnamakan agama. Tindakan ini bertentangan dengan sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa," yang mengedepankan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati antarumat beragama. Fenomena ini menunjukkan bahwa ada kelompok yang salah memahami nilai-nilai Pancasila, sehingga menciptakan perpecahan di tengah masyarakat yang majemuk.


Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Ketika kita berbicara tentang Pancasila sebagai sistem filsafat, kita sedang membahas lebih dari sekadar doktrin politik. Pancasila seharusnya menjadi panduan hidup kita. Ia memberi kita kerangka moral yang bisa kita pegang dalam berbagai situasi. Misalnya, sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," mengingatkan kita untuk selalu menghargai martabat setiap individu. Ini menjadi dasar bagi bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, baik di lingkungan sosial maupun di tempat kerja.

Urgensi Pancasila juga sangat terasa ketika kita menghadapi perbedaan dalam masyarakat kita yang beragam. Di tengah konflik antar etnis atau agama, nilai-nilai Pancasila diuji. Kita sering melihat ketegangan antara kelompok yang berbeda, dan di sinilah Pancasila berperan sebagai jembatan untuk mempromosikan dialog dan kerjasama.

Teori multiculturalism bisa membantu kita memahami mengapa Pancasila itu penting. Teori ini menekankan pentingnya menghargai keragaman budaya. Dengan Pancasila sebagai dasar, kita bisa membangun masyarakat yang harmonis, di mana setiap individu merasa diakui dan dihargai.

Contoh Permasalahan:
Munculnya kelompok-kelompok ekstremis yang mengatasnamakan agama dapat memecah belah masyarakat. Dalam hal ini, Pancasila sebagai ideologi yang menjunjung pluralisme dan toleransi harus diperkuat melalui pendidikan dan sosialisasi.


Kesimpulan
Dengan segala dinamika dan tantangan yang dihadapi, Pancasila tetap menjadi pijakan penting bagi bangsa kita. Sebagai ideologi negara, ia harus terus berkembang dan relevan. Sementara itu, sebagai sistem filsafat, Pancasila memberikan panduan moral yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya saling berkaitan dan merupakan kunci untuk membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan bersatu. Kita semua memiliki peran untuk menjaganya, dan dengan itu, kita turut berkontribusi pada masa depan bangsa yang lebih baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Ghea Putri Nashirah -
Nama : Ghea Putri Nashirah
NPM : 2415061011
Kelas : PSTI B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia?

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia mengalami berbagai dinamika seiring perubahan sosial, politik, dan teknologi. Pancasila telah beradaptasi dengan berbagai perkembangan masyarakat, termasuk pergeseran nilai-nilai global dan kebutuhan kontekstual.

Salah satu tantangan utama adalah bagaimana mempertahankan relevansi Pancasila di tengah arus globalisasi. Misalnya, pengaruh budaya luar dan nilai-nilai global yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Isu radikalisasi dan intoleransi juga menjadi tantangan serius yang mengancam persatuan yang dijunjung Pancasila.

Contoh Permasalahan:
Munculnya kelompok-kelompok ekstremis yang mengatasnamakan agama dapat memecah belah masyarakat. Dalam hal ini, Pancasila sebagai ideologi yang menjunjung pluralisme dan toleransi harus diperkuat melalui pendidikan dan sosialisasi.

Teori :
Teori Pluralisme menggarisbawahi pentingnya pengakuan terhadap keberagaman dalam masyarakat. Pancasila harus menjadi landasan dalam membangun kesepakatan di antara berbagai kalangan dengan latar belakang yang berbeda-beda.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat?

Pancasila dapat dipahami sebagai sistem filsafat yang menekankan nilai-nilai luhur, seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Setiap sila saling terkait dan membentuk pandangan hidup masyarakat Indonesia.

Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat terletak pada kemampuannya memberikan arah dan pedoman dalam bertindak. Pancasila menjadi landasan moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Contoh Permasalahan:
Misalnya, meningkatnya ketidakadilan sosial di berbagai sektor. Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi pedoman untuk mengadvokasi kebijakan yang lebih adil dan inklusif, namun sering kali tantangan dalam implementasinya muncul karena kepentingan politik dan ekonomi.

Teori :
Teori Etika Sosial pentingnya nilai-nilai moral dalam kehidupan sosial. Pancasila sebagai sistem filsafat mengajarkan bahwa keadilan dan persatuan adalah fondasi bagi terciptanya masyarakat yang sejahtera dan harmonis.

Dengan pemahaman ini, Pancasila tidak hanya menjadi dokumen ideologis, tetapi juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman moral dan sosial.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Intan Safitri -
Nama: Intan safitri
NPM:2415061036
PSTIB

1. Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia menghadapi berbagai dinamika dan tantangan, terutama dalam konteks modernisasi dan globalisasi. Salah satu contoh permasalahan adalah radikalisme dan intoleransi yang merongrong nilai-nilai kebhinekaan yang diusung oleh Pancasila. Teori yang menjelaskan hal ini adalah teori konflik sosial yang diutarakan oleh Karl Marx, yang menunjukkan bagaimana perbedaan kepentingan dan ideologi dapat memicu ketegangan dan konflik dalam masyarakat. Dalam hal ini, penguatan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan dan kebijakan publik menjadi krusial untuk menjaga kesatuan dan kerukunan bangsa.

2. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki konsep dasar yang berakar pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia seperti keadilan sosial, kemanusiaan, dan persatuan. Urgensinya terletak pada perannya sebagai landasan moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Contoh permasalahan adalah penerapan keadilan sosial yang belum merata di berbagai daerah di Indonesia. John Rawls dengan teori keadilannya menjelaskan pentingnya distribusi sumber daya yang adil untuk mencapai kesetaraan dan keadilan sosial. Pancasila, dalam hal ini, menawarkan kerangka nilai untuk mendorong kebijakan yang lebih adil dan inklusif.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Chlaressia Septa Agmai Awanty -
Nama: Chlaressia Septa Agmai Awanty
Npm: 2455061006
Kelas: PSTI B 

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia?

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia mengalami dinamika dan tantangan yang signifikan sepanjang sejarahnya. Sebagai hasil refleksi mendalam para pendiri bangsa, seperti Soekarno, Pancasila lahir dalam Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945. Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar hukum, tetapi juga sebagai pedoman hidup yang mendorong individu untuk bertindak secara adil, beradab, dan menjaga keutuhan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Namun, selama beberapa periode, termasuk sistem demokrasi liberal setelah 1945 dan di bawah pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru, Pancasila sering disalahartikan atau digunakan sebagai alat kekuasaan. Tantangan juga muncul dari ideologi lain yang berusaha menggantikan Pancasila, seperti komunisme dan paham radikal.
Era reformasi membawa perubahan dengan munculnya gerakan untuk mengembalikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, tantangan baru muncul akibat globalisasi dan perkembangan teknologi yang mempengaruhi pemikiran masyarakat. Dalam konteks ini, Pancasila harus mampu beradaptasi agar tetap relevan dan menjadi sumber moral serta etika bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai masalah sosial dan politik saat ini.
Dengan demikian, Pancasila tetap menjadi simbol identitas nasional yang kuat dan pedoman abadi dalam mencapai cita-cita pembangunan bangsa yang lebih maju dan harmonis. Melalui prinsip-prinsipnya yang terintegrasi, Pancasila memberikan landasan moral dan etis bagi rakyat Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan martabat bangsa.
Contoh permasalahan nya adalah Korupsi dalam Pemerintahan : Korupsi yang meluas di berbagai lapisan pemerintahan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan). Menurut Teori Etika Utilitarianisme oleh Jeremy Bentham dan John Stuart Mill, tindakan dikatakan baik jika mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi banyak orang.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat?

Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki konsep dan urgensi yang mendalam dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sebagai kerangka pemikiran filosofis yang integratif, Pancasila mencerminkan kumpulan nilai-nilai fundamental seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Urgensi Pancasila terletak pada kemampuannya untuk menjadi pedoman moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Ia memberikan arah bagi individu dalam bersikap dan bertindak secara adil, beradab, dan menjaga persatuan bangsa. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya dasar hukum tetapi juga panduan hidup yang relevan dalam konteks sosial-politis budaya.
Sebagai sistem filsafat modern, Pancasila mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan prinsip-prinsip demokrasi, mempromosikan keadilan sosial dan perlakuan adil sesama manusia. Oleh karena itu, Pancasila tetap sebagai simbol identitas nasional kuat dan pedoman abadi dalam mencapai cita-cita pembangunan bangsa yang lebih maju harmonis. Melalui prinsipnya yang terintegrasi, Pancasila memberi landasan moral etis bagi warga negara Indonesia meningkatkan martabat bangsa.
Contoh permasalahan yang sering dihadapi terkait dengan keadilan sosial, seperti ketimpangan akses terhadap ekonomi dan pendidikan di berbagai wilayah Indonesia.
Dengan demikian, Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan landasan teoritis yang kokoh dalam menjelaskan relevansi dan pentingnya konsep ini dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Nabila Saida Zara -
Nama : Nabila Saida Zara
Kelas : PSTI B
NPM : 2415061110

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia

Penjelasan :
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia dirumuskan untuk menyatukan berbagai suku, budaya, dan agama. Dinamika Pancasila terlihat dalam penerapannya yang harus mengikuti perkembangan zaman, seperti kemajuan teknologi, globalisasi, dan perubahan sosial. Tantangan muncul ketika nilai-nilai Pancasila dihadapkan pada realitas kehidupan yang kompleks, misalnya meningkatnya politik identitas yang dapat memecah belah masyarakat.

Contoh Permasalahan :
Salah satu contoh tantangan adalah maraknya berita hoaks dan disinformasi di media sosial yang sering kali menimbulkan konflik antar kelompok. Hal ini bertentangan dengan sila ketiga, "Persatuan Indonesia," yang menekankan pentingnya menjaga kesatuan dan harmoni di antara berbagai elemen masyarakat.

Teori yang Menjelaskan :
Teori Konsensus dapat menjelaskan pentingnya Pancasila sebagai landasan yang dapat menyatukan perbedaan dalam masyarakat. Dalam konteks ini, Pancasila harus diterima dan diinternalisasi oleh semua lapisan masyarakat agar dapat menjaga stabilitas sosial dan mencegah konflik.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Penjelasan :
Sebagai sistem filsafat, Pancasila menawarkan kerangka pemikiran yang mendasari perilaku individu dan kolektif dalam masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus dipahami sebagai pedoman moral dan etika yang dapat membimbing tindakan sehari-hari. Pancasila memiliki urgensi tinggi karena bisa menjadi pengarah dalam menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.

Contoh Permasalahan :
Tingginya angka korupsi di kalangan pejabat publik adalah contoh nyata dari kurangnya penerapan nilai Pancasila, khususnya sila kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia." Hal ini menunjukkan bahwa banyak individu yang mengabaikan prinsip-prinsip keadilan dan kepentingan bersama demi kepentingan pribadi.

Teori yang Menjelaskan :
Teori Etika Sosial menjelaskan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk membentuk moralitas masyarakat. Dengan memahami dan mengimplementasikan Pancasila, masyarakat dapat mengurangi perilaku negatif seperti korupsi dan meningkatkan keadilan sosial.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Rachel Inaya Allantama -
Nama:Rachel Inaya Allantama
NPM:2455061009
Kelas:PSTI B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila menghadapi berbagai tantangan dalam penerapannya, terutama dengan pengaruh globalisasi, modernisasi, dan paham ideologi transnasional seperti radikalisme agama dan liberalisme. Tantangan ini dapat mengganggu posisi Pancasila sebagai pedoman ideologi bangsa.

Contoh Masalah: Gerakan radikalisme yang ingin menerapkan ideologi berbasis agama tertentu bertentangan dengan Pancasila, khususnya sila pertama dan asas Bhineka Tunggal Ika.

Teori yang Menjelaskan: Teori Integrasi Nasional menunjukkan pentingnya ideologi negara seperti Pancasila untuk menyatukan masyarakat yang beragam. Ketika ideologi ini dilemahkan oleh ideologi asing, stabilitas dan persatuan nasional bisa terganggu.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai filsafat adalah pandangan hidup yang mendalam, mencerminkan nilai-nilai penting dalam kehidupan manusia, baik dalam hubungan dengan Tuhan, sesama, maupun negara. Sebagai sistem filsafat, Pancasila berfungsi sebagai pedoman moral dan etika bangsa.

Contoh Masalah: Krisis etika seperti maraknya korupsi menunjukkan lemahnya penerapan Pancasila, khususnya terkait keadilan sosial (sila kelima).

Teori yang Menjelaskan: Teori Etika Teleologis menyatakan bahwa setiap tindakan harus diarahkan pada kebaikan tertinggi. Dalam konteks Pancasila, ini berarti tindakan negara dan masyarakat harus mengarah pada kesejahteraan, keadilan sosial, dan kemanusiaan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Irma hayyu Sani -
Nama: Irma hayyu sani
NPM: 2415061041
Kelas: PSTI-B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia

Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara mencakup penyesuaian nilai-nilai Pancasila dalam konteks masyarakat yang terus berkembang. Di era modern, Pancasila harus mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan sosial, politik, dan teknologi. Contohnya, penggunaan media sosial dapat digunakan untuk memperkuat nilai-nilai persatuan dan toleransi. Namun, tantangan yang dihadapi adalah praktik korupsi dalam pemerintahan yang meluas, yang bertentangan dengan sila keempat Pancasila. Hal ini menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Teori fungsionalisme menjelaskan bahwa Pancasila berfungsi untuk menyatukan masyarakat yang beragam dan menjaga stabilitas sosial di tengah arus paham-paham materialis seperti liberalisme dan kapitalisme.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Konsep Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan kerangka berpikir dan pedoman moral yang mendasari perilaku masyarakat. Pancasila tidak hanya sekadar kumpulan aturan, tetapi juga memberikan dasar etika dan moral yang harus diikuti oleh masyarakat dan pemerintah. Contoh permasalahan yang dihadapi adalah ketidakadilan dalam penegakan hukum, di mana pejabat tinggi seringkali mendapat hukuman yang lebih ringan dibandingkan kasus kecil yang dilakukan oleh rakyat biasa. Hal ini mencerminkan pelanggaran terhadap sila kedua dan kelima Pancasila. Teori keadilan oleh John Rawls menekankan pentingnya keadilan yang berlaku sama untuk semua, yang seharusnya diterapkan dalam penegakan hukum di Indonesia, agar semua orang diperlakukan setara di depan hukum.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Steven Nataniel Kasim -
Nama: Steven Nataniel Kasim
NPM: 2415061093
Kelas: PSTI-B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara mencakup penyesuaian nilai-nilai Pancasila dalam konteks masyarakat yang terus berkembang. Di era modern ini, Pancasila harus mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan sosial, politik, dan teknologi. Sebagai contoh, media sosial dapat dimanfaatkan untuk memperkuat nilai-nilai persatuan dan toleransi. Namun, tantangan yang dihadapi adalah meluasnya praktik korupsi dalam pemerintahan, yang bertentangan dengan sila keempat Pancasila. Hal ini mengakibatkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Teori fungsionalisme menjelaskan bahwa Pancasila berperan dalam menyatukan masyarakat yang beragam dan menjaga stabilitas sosial di tengah arus paham-paham materialis seperti liberalisme dan kapitalisme.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Konsep Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan kerangka berpikir dan pedoman moral yang mendasari perilaku masyarakat. Pancasila bukan hanya sekadar kumpulan norma, tetapi juga memberikan dasar etika dan moral yang harus diikuti oleh masyarakat dan pemerintah. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah ketidakadilan dalam penegakan hukum, di mana pejabat tinggi sering kali menerima hukuman yang lebih ringan dibandingkan dengan kasus-kasus kecil yang dilakukan oleh masyarakat biasa. Situasi ini mencerminkan pelanggaran terhadap sila kedua dan kelima Pancasila. Teori keadilan oleh John Rawls menekankan pentingnya keadilan yang berlaku sama untuk semua, yang seharusnya diterapkan dalam penegakan hukum di Indonesia agar setiap individu diperlakukan setara di depan hukum.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Nafiza Fadhila Hasanah -
Nama : Nafiza Fadhila Hasanah
NPM : 2455061011
Kelas : PSTI B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia

.

Dinamika Pancasila: Pancasila sebagai ideologi negara mengalami dinamika seiring perkembangan zaman dan perubahan sosial. Nilai-nilai Pancasila terus diinterpretasi dan diaktualisasikan dalam konteks yang berbeda-beda.

Tantangan Pancasila: Pancasila menghadapi berbagai tantangan, seperti:

Globalisasi: Arus informasi global yang cepat dapat menggerus nilai-nilai Pancasila.

Pluralisme: Keberagaman agama, suku, dan budaya dapat memicu konflik horizontal jika tidak dikelola dengan baik.
• Modernisasi: Perkembangan teknologi dan gaya hidup modern dapat menggeser nilai-nilai tradisional yang terkandung dalam Pancasila.

• Radikalisme: Ideologi ekstrem dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Contoh Permasalahan:

• Radikalisme: Munculnya kelompok-kelompok radikal yang mengatasnamakan agama dan mengancam keutuhan NKRI.

Korupsi: Praktik korupsi yang merajalela menunjukkan lemahnya penerapan nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Diskriminasi: Terjadinya diskriminasi terhadap kelompok minoritas berdasarkan agama, suku, atau ras.

• Teori yang Relevan:

Teori Perubahan Sosial: Perubahan sosial yang terjadi di Indonesia mempengaruhi dinamika dan tantangan terhadap Pancasila.

• Teori Konflik: Konflik kepentingan antar kelompok dapat memicu tantangan terhadap Pancasila.

Teori Integrasi: Integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi penting untuk mengatasi berbagai tantangan.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Konsep Pancasila sebagai Sistem Filsafat: Pancasila bukan hanya sekumpulan nilai, tetapi juga merupakan sistem filsafat yang menyeluruh. Pancasila memiliki landasan ontologi (hakikat), epistemologi (pengetahuan), aksiologi (nilai), dan antropologi (manusia).

Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat:

Pandangan Hidup Bangsa: Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia yang memberikan arah dan tujuan.

Dasar Negara: Pancasila menjadi dasar negara yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Sumber Nilai: Pancasila menjadi sumber nilai dan norma bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Contoh Permasalahan:

• Krisis Moral: Menurunnya nilai-nilai moral di masyarakat menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap filsafat Pancasila.

Individualisme: Meningkatnya individualisme dapat mengikis semangat gotong royong yang merupakan nilai dasar Pancasila.

Alienasi: Terjadinya alienasi antara individu dan masyarakat dapat mengancam keutuhan bangsa.

• Teori yang Relevan:

Filsafat Moral: Filsafat moral membahas tentang baik dan buruk, benar dan salah, yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila.

Filsafat Politik: Filsafat politik membahas tentang negara, kekuasaan, dan keadilan, yang merupakan inti dari Pancasila.

• Filsafat Sosial: Filsafat sosial membahas tentang hubungan antar manusia dalam masyarakat, yang relevan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Natasya Ardiana -
Nama : Natasya Ardiana
NPM : 2415061109
Kelas : PSTI B

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam sebagai Ideologi Negara Indonesia

Pancasila tidak hanya menjadi simbol negara, tetapi juga menjadi landasan konkret dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam bidang politik, Pancasila menjadi dasar sistem pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Dalam hukum, Pancasila menjadi sumber dari segala hukum di Indonesia. Di bidang ekonomi, Pancasila menjadi acuan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Dan dalam bidang sosial budaya, Pancasila menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Tantangan yang muncul, antara lain berasal dari derasnya arus paham-paham yang bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme, pragmatisme, dan hedonisme, yang menggerus kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila.

2. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis
dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan realitas suatu
budaya bangsa yang bertujuan untuk mendapatkan pokok-pokok makna
yang mendasar dan menyeluruh
Salah satu bentuk tantangan kapitalisme terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Tegar Aditya Suratama -
nama;tegar aditya suratama
npm2415061100
kelas; pstib
1. Dinamika dan tantangan pancasila dalam sebagai ideologi negara indonesia
Pancasila sebagai dasar negara memiliki sejarah dan proses perumusan yang panjang dan dinamis. Pancasila pertama kali diusulkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato di depan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam pidato tersebut, Soekarno menyampaikan lima asas atau sila yang menjadi dasar negara Indonesia, yaitu:

Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme atau kemanusiaan
Mufakat atau demokrasi
Kesejahteraan sosial
Ketuhanan
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) sebagai konstitusi negara Indonesia. Dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, lima sila tersebut disusun ulang menjadi:

Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila sebagai dasar negara kemudian mengalami beberapa perubahan dan penyesuaian seiring dengan perkembangan politik dan sosial di Indonesia. Pada masa Orde Lama, Pancasila sempat ditantang oleh ideologi komunisme yang dianut oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada masa Orde Baru, Pancasila dijadikan sebagai satu-satunya asas organisasi kemasyarakatan (Ormas) melalui TAP MPRS No. XX/MPRS/1966. Pada masa Reformasi, Pancasila menghadapi tantangan dari gerakan separatisme, radikalisme, dan liberalisme.

2.konsep an urgensi pancasila sebagai sistem filsafat
Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki urgensi atau pentingnya bagi bangsa Indonesia dalam beberapa hal, yaitu:


Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan jati diri atau identitas bangsa Indonesia yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Pancasila menunjukkan ciri khas atau karakteristik bangsa Indonesia yang religius, humanis, nasionalis, demokratis, dan adil.
Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan dasar atau fondasi bagi pembangunan nasional di semua bidang. Pancasila menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, ekonomi, sosial, politik, hukum, pertahanan, keamanan, lingkungan hidup, dan lain-lain.
Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan arah atau tujuan bagi bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita nasional. Pancasila menjadi pedoman atau acuan bagi bangsa Indonesia dalam menentukan visi, misi, strategi, program, kebijakan, dan aksi-aksi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan nilai atau norma bagi bangsa Indonesia dalam berperilaku dan bertindak. Pancasila menjadi ukuran atau standar bagi bangsa Indonesia dalam menilai baik dan buruk, benar dan salah, adil dan tidak adil, layak dan tidak layak, pantas dan tidak pantas, dan sebagainya.
Pancasila sebagai sistem filsafat memberikan jiwa atau semangat bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan dan masalah. Pancasila menjadi sumber kekuatan dan kepercayaan diri bagi bangsa Indonesia dalam mengatasi berbagai hambatan dan rintangan, serta memanfaatkan berbagai peluang dan potensi yang ada.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh DHANI AKBAR PRATAMA -
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia menghadapi berbagai dinamika dan tantangan seiring perkembangan zaman. Nilai-nilai Pancasila perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi terancam oleh pengaruh globalisasi, radikalisasi, dan kesenjangan sosial. Agar tetap relevan, Pancasila harus diadaptasi dengan konteks modern sambil tetap mempertahankan esensinya sebagai dasar negara, melalui dialog dan kerjasama di antara berbagai lapisan masyarakat.
contoh kasus dari tantangan tersebut adalah masyarakat lebih suka menggunakan produk luar negeri dan mengikuti budaya barat, hal ini adalah dampak buruk dari globalisasi

Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat terdiri dari lima sila yang berfungsi sebagai dasar moral, etika, dan ideologi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Konsep ini menekankan nilai-nilai universal seperti keadilan, kemanusiaan, dan persatuan, yang berakar pada budaya dan tradisi Indonesia. Urgensi Pancasila terletak pada kemampuannya untuk menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta sebagai panduan dalam menghadapi tantangan modern seperti konflik sosial dan ketidakadilan. Dengan menghayati nilai-nilai Pancasila, masyarakat diharapkan dapat membangun kerukunan, menghargai perbedaan, dan menciptakan kehidupan yang adil dan sejahtera.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Aziz Muhammad Sultan Ghani -
Nama : Aziz Muhammad Sultan Ghani
Npm : 2415061012
Kelas : PSTI A

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Pancasila sebagai ideologi negara kita adalah panduan yang harus diikuti dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Namun pancasila sering menghadapi tantangan, terutama karena perubahan zaman, globalisasi, dan pengaruh budaya dari luar. Masyarakat juga terkadang semakin lupa atau salah memahami nilai-nilai Pancasila.
Contoh permasalahan nya adalah Korupsi dalam Pemerintahan : Korupsi yang meluas di berbagai lapisan pemerintahan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan).

2.Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila juga bisa dianggap sebagai panduan hidup atau filosofi negara. bukan cuma kumpulan aturan, tapi juga memberikan dasar etika dan moral untuk diikuti oleh masyarakat dan pemerintah. Sebagai filosofi, Pancasila harus menjadi acuan dalam semua kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh negara.
Contoh permasalahan nya adalah Ketidakadilan dalam Penegakan Hukum: Banyaknya kasus di mana hukum tidak ditegakkan secara adil. Contohnya, kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi seringkali mendapat hukuman yang lebih ringan dibandingkan kasus kecil yang dilakukan oleh rakyat biasa. Ini bertentangan dengan sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) dan sila kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia), yang seharusnya menjamin bahwa semua orang diperlakukan sama di depan hukum.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Diskusi

oleh Devi Novita -
Nama : Devi Novita
NPM : 2415061099
Kelas : PSTI B

Izin menanggapi Pak Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia terletak pada adaptasinya terhadap perkembangan global dan tantangan sosial di dalam negeri. Sebagai ideologi yang menyeimbangkan keberagaman dan persatuan, Pancasila dihadapkan pada berbagai ancaman, seperti radikalisme, intoleransi, dan penetrasi budaya asing yang kadang tidak sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan. Contohnya, dalam menghadapi radikalisme, terdapat ketimpangan antara kebebasan berekspresi dan upaya menjaga ketertiban sosial yang berbasis nilai Pancasila. Teori fungsionalisme dari Emile Durkheim menjelaskan bahwa ideologi berfungsi untuk menyatukan masyarakat melalui nilai-nilai bersama, namun ketika dinamika sosial mengganggu keseimbangan itu, tantangan muncul dalam menjaga kohesi masyarakat.

Konsep dan urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat adalah bahwa ia memberikan landasan etis dan moral bagi bangsa, merumuskan nilai-nilai yang menjadi pedoman hidup bernegara. Sebagai sistem filsafat, Pancasila menawarkan pandangan hidup yang mencakup kemanusiaan, keadilan sosial, dan ketuhanan yang berfokus pada kebersamaan. Misalnya, dalam isu ketidakadilan sosial, Pancasila sebagai filsafat menekankan pentingnya keadilan dan kesejahteraan bersama. Teori etika dari Immanuel Kant, yang menekankan nilai universal dan prinsip moralitas, dapat menjelaskan pentingnya Pancasila sebagai acuan tindakan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini menunjukkan urgensi Pancasila sebagai filsafat bangsa yang menjadi pedoman etis dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat.