Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Number of replies: 39

PENOLAKAN JENAZAH KORBAN COVID-19

 

UNGARAN – Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 asal Kabupaten Semarang yang terjadi baru-baru ini membuat sebagian besar masyarakat merasa prihatin. Terlebih, korban adalah seorang perawat yang merupakan garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19.  Menyikapi kasus tersebut, Ketua DPRD Provinsi Jateng Bambang Kusriyanto meminta semua pihak agar aksi penolakan itu tidak terjadi lagi di Jateng. Karena, ia menilai penolakan pemakaman korban Covid-19, apalagi seorang perawat yang terjadi di Sewakul Ungaran Kabupaten Semarang jauh dari azas Pancasila yakni tidak berperikemanusiaan.

“Saya turut berduka atas meninggalnya beliau. Almarhumah merupakan perawat yang berdiri di garda terdepan penanganan Covid-19. Tindakan penolakan itu jauh dari azas Pancasila yakni tidak berperikemanusiaan,” ungkapnya dalam Pantauan Penanganan Covid-19 di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Semarang, Senin (13/4/2020).

 

Menurut Bambang, sapaan akrabnya, kejadian penolakan yang kemudian viral di Media Sosial membuat dirinya malu. Sebagai warga Kabupaten Semarang, Dia bangga kalau yang membuat viral tersebut adalah prestasi atau kemajuan wilayah. Namun, yang terjadi justru aib di wilayahnya.

“Ini viral yang memalukan. Semoga kejadian ini tidak terjadi lagi di Jateng, apalagi di Kabupaten Semarang,” tegasnya.

 

Ia juga meminta Dinas Pendidikan berperan melaksanakan pendidikan karakter di sekolah-sekolah. Karena, dengan pendidikan karakter, tercipta generasi yang bisa menghargai orang lain.

“Kalau nantinya jadi pejabat atau tokoh masyarakat, bisa memiliki karakter yang baik, moral yang baik, kompetensi dan kapasitas yang baik,” harapnya.

 

Pendidikan Karakter harus diberikan sejak anak memasuki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kemudian dilanjutkan ke tingkat pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi.

“Anak harus dididik agar menghargai orang lain. Itu memang tidak mudah. Saat ini yang terjadi justru ketika anak dimarahi, orang tuanya yang akan ke sekolah dan marah marah,” ungkapnya.

 

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo Priyatmo mengaku siap melaksanakan saran Ketua DPRD tersebut. Pada kesempatan itu, ia juga melaporkan soal kebijakan belajar dari rumah yang sudah dimulai pada 16 Maret 2020 diperpanjang lagi sampai waktu yang akan ditentukan kemudian. Disamping itu, pola pengajaran selama Pandemi Covid-19 dilakukan dengan menggunakan sistem online.

 

 

 

 

 

 

 

 

ANALISIS SOAL

 

1.      Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?

2.      Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!

3.      Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Windi Syafitri -
Nama : Windi Syafitri
Npm : 2217011046

Jawab:
1. Pendapat saya mengenai kasus penolakan jenazah korban Covid-19 dan korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila yaitu:
Kasus penolakan jenazah korban Covid-19, terutama seorang perawat yang berada di garda terdepan, menunjukkan kurangnya rasa empati dan penghayatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam Pancasila, khususnya sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sikap ini jelas mencerminkan ketidakadilan, karena korban yang telah wafat, apalagi seorang tenaga kesehatan, tidak diberikan hak untuk dimakamkan dengan layak.
Kejadian ini juga bertentangan dengan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Menolak pemakaman jenazah justru memecah belah masyarakat dan menciptakan ketakutan yang tidak berdasar. Sebaliknya, masyarakat seharusnya bersatu menghadapi pandemi ini dengan solidaritas dan dukungan, bukan memperparah situasi dengan tindakan diskriminatif.

2. Saran dan solusi untuk mencegah terulangnya kasus penolakan jenazah korban Covid-19:
Sebagai mahasiswa, berikut saran dan solusi yang dapat saya diberikan:
a. Edukasi masyarakat secara berkelanjutan: Peningkatan edukasi kepada masyarakat tentang proses pemakaman korban Covid-19 yang sudah sesuai dengan protokol kesehatan sangat penting untuk menghilangkan stigma. Edukasi ini bisa dilakukan melalui media sosial, komunitas, dan lembaga pendidikan.
b. Penguatan pendidikan karakter: Seperti yang disampaikan Ketua DPRD, pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini. Anak-anak perlu diajarkan tentang empati, rasa hormat, dan nilai-nilai kemanusiaan agar tercipta masyarakat yang lebih beradab.
c. Keterlibatan tokoh masyarakat dan agama: Tokoh masyarakat dan agama memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman yang benar mengenai pandemi dan kewajiban menghormati jenazah sesuai dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Mereka bisa membantu meredam ketakutan atau stigma yang berlebihan.
d. Pengawasan dan penegakan hukum: Pemerintah daerah harus tegas dalam menindak tindakan diskriminatif, termasuk penolakan jenazah. Peraturan yang mengatur proses pemakaman sesuai protokol kesehatan perlu ditegakkan agar kejadian serupa tidak terulang.

3. Ya, penolakan jenazah korban Covid-19 jelas melanggar sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila ini menekankan pentingnya rasa kemanusiaan dan perlakuan yang adil terhadap semua individu, termasuk jenazah. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, ia tetap memiliki hak untuk diperlakukan dengan hormat dan diberi pemakaman yang layak.
Selain itu, penolakan tersebut didasari oleh ketakutan yang tidak rasional dan stigma yang tidak beralasan terhadap korban Covid-19. Padahal, pemakaman korban dilakukan dengan protokol yang aman sehingga tidak menimbulkan risiko bagi masyarakat. Tindakan ini juga mencerminkan kurangnya rasa kepedulian dan simpati terhadap sesama manusia, terutama terhadap tenaga kesehatan yang telah berjuang untuk menyelamatkan nyawa banyak orang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Dea Agesta -
Nama : Dea Agesta
NPM : 2217011054
Kelas : Kimia D

1. Pendapat mengenai kasus penolakan jenazah korban Covid-19 dan korelasi dengan nilai Pancasila:
Penolakan jenazah korban Covid-19, terutama yang terjadi di Jawa Tengah, sangat memprihatinkan, apalagi korban adalah seorang perawat yang berjasa sebagai garda terdepan. Kasus ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila ini mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati sesama manusia, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Tindakan penolakan jenazah ini tidak mencerminkan rasa kemanusiaan dan mengabaikan penghormatan terhadap jasa almarhumah.

2. Saran dan solusi sebagai mahasiswa
Sebagai mahasiswa, kita dapat berperan aktif dalam mendidik masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila, terutama kemanusiaan. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan pendidikan karakter di sekolah dan lingkungan masyarakat agar generasi muda lebih menghargai sesama, baik yang hidup maupun yang telah meninggal. Selain itu, sosialisasi yang tepat tentang Covid-19 juga perlu dilakukan, terutama terkait protokol pemakaman korban, agar masyarakat tidak takut berlebihan atau termakan hoaks. Pemerintah dan tenaga medis harus bekerja sama dalam memberikan informasi yang benar. Media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan-pesan positif dan edukatif, bukan untuk memperkuat ketakutan atau stigma, sehingga dapat membantu mengurangi kecemasan public

3. Apakah penolakan jenazah korban Covid-19 melanggar sila kedua Pancasila?
Ya, tindakan penolakan jenazah korban Covid-19 jelas melanggar sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, penghormatan terhadap manusia tetap harus diberikan. Sila kedua menekankan pada nilai kemanusiaan, yang berarti menghormati setiap manusia tanpa memandang status atau kondisi. Almarhumah yang telah berjasa sebagai perawat layak mendapatkan penghormatan terakhir. Penolakan jenazah menunjukkan kurangnya empati dan tidak beradab, sehingga tindakan tersebut melanggar prinsip kemanusiaan yang ada dalam Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Septiana Septiana -
Nama : Septiana
Npm :2217011069

1. Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 di Jawa Tengah, khususnya seorang perawat yang berada di garda terdepan penanganan pandemi, merupakan tindakan yang sangat disayangkan dan mencerminkan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap nilai kemanusiaan dalam Pancasila. Tindakan ini bertentangan dengan sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," yang menekankan perlakuan yang manusiawi terhadap setiap individu, termasuk yang telah meninggal. Penolakan ini menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap jasa tenaga kesehatan dan ketidakpahaman akan protokol penguburan yang aman. Hal ini juga mencerminkan kegagalan dalam menerapkan prinsip-prinsip Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.


2. Sebagai mahasiswa, solusi yang dapat diberikan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan adalah meningkatkan edukasi dan sosialisasi tentang penanganan jenazah korban Covid-19 sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang benar, sehingga masyarakat tidak takut atau salah paham. Pendidikan karakter yang kuat sejak dini juga penting, seperti yang diusulkan Ketua DPRD, untuk membentuk generasi yang memiliki moral dan empati tinggi. Selain itu, kolaborasi antara tokoh masyarakat, pemerintah, dan lembaga agama sangat penting untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang solidaritas dan kemanusiaan.

3. Penolakan jenazah korban Covid-19 jelas merupakan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, mereka tetap berhak atas penghormatan terakhir yang layak. Penolakan ini menunjukkan kurangnya rasa kemanusiaan, yang seharusnya menjadi landasan utama dalam kehidupan sosial bangsa. Ketakutan berlebihan tanpa dasar ilmiah yang jelas menyebabkan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, terutama pada poin kemanusiaan yang adil dan beradab.
In reply to Septiana Septiana

Re: Forum Analisis Soal

by Septiana Septiana -

1.       Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 di Jawa Tengah, khususnya seorang perawat yang berada di garda terdepan penanganan pandemi, merupakan tindakan yang sangat disayangkan dan mencerminkan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap nilai kemanusiaan dalam Pancasila. Tindakan ini bertentangan dengan sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," yang menekankan perlakuan yang manusiawi terhadap setiap individu, termasuk yang telah meninggal. Penolakan ini menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap jasa tenaga kesehatan dan ketidakpahaman akan protokol penguburan yang aman. Hal ini juga mencerminkan kegagalan dalam menerapkan prinsip-prinsip Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

2.       Sebagai mahasiswa, solusi yang dapat diberikan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan adalah meningkatkan edukasi dan sosialisasi tentang penanganan jenazah korban Covid-19 sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang benar, sehingga masyarakat tidak takut atau salah paham. Pendidikan karakter yang kuat sejak dini juga penting, seperti yang diusulkan Ketua DPRD, untuk membentuk generasi yang memiliki moral dan empati tinggi. Selain itu, kolaborasi antara tokoh masyarakat, pemerintah, dan lembaga agama sangat penting untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang solidaritas dan kemanusiaan.

3.       Penolakan jenazah korban Covid-19 jelas merupakan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, mereka tetap berhak atas penghormatan terakhir yang layak. Penolakan ini menunjukkan kurangnya rasa kemanusiaan, yang seharusnya menjadi landasan utama dalam kehidupan sosial bangsa. Ketakutan berlebihan tanpa dasar ilmiah yang jelas menyebabkan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, terutama pada poin kemanusiaan yang adil dan beradab.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Risa Dwi Maretha -
Nama : Risa Dwi Maretha
NPM : 2217011178

1. Menurut saya, penolakan pemakaman korban Covid-19, khususnya seorang perawat yang berjuang melawan pandemi, jelas bertentangan dengan Pancasila, terutama sila kedua tentang kemanusiaan. Tindakan ini menunjukkan kurangnya empati dan penghormatan terhadap hak individu, serta tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan. Selain itu, hal ini juga melanggar ajaran Pancasila untuk menghargai semua orang, terlepas dari kondisi mereka, terutama setelah meninggal.

2. Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, karakter pendidikan perlu diperkuat sejak dini, terutama tentang nilai kemanusiaan dan toleransi. Sekolah harus mengajarkan Pancasila dengan cara yang praktis dan relevan, seperti berdiskusi tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat menghadapi situasi sulit seperti pandemi. Selain itu, keluarga juga berperan penting dalam mengajarkan nilai moral dengan memberikan contoh menghormati sesama dalam segala kondisi.

3. Menurut saya sangat melanggar sila tersebut. Penolakan pemakaman korban Covid-19 melanggar sila kedua Pancasila, yang mengajarkan kita untuk menghormati kemanusiaan tanpa memperhatikan kondisi, Walaupun sudah tidak bernyawa, manusia memiliki hak untuk dimakamkan. Meskipun mempunyai ketakutan akan penularan virus, hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak memenuhi kewajiban sebagaimana sila ke 2. Karna pastinya korban covid yang meninggal dan akan di kuburkan pastinya sudah mendapatkan tindakan dari rumah sakit itu sendiri dan yang mengguburkan pastinya sudah memenuhi protokol Kesehatan. Jadi tidak ada alasan apapun untuk menolaknya karena itu adalah betuk ketidakperdulian sebagaimana nilai nilai Pancasila yang di jujung di negara ini, yaitu Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Diah Maya Mustika -

Nama : Diah Maya Mustika
NPM : 2217011063

Kelas : D

Tugas Analisis Soal

Jawab:

  1. Penolakan jenazah korban Covid-19, terutama seorang perawat yang telah berjuang di garda terdepan, sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab". Tindakan ini mencerminkan kurangnya rasa kemanusiaan, empati, dan penghargaan terhadap pengorbanan tenaga medis. Dalam implementasi nilai Pancasila, seharusnya masyarakat menunjukkan sikap saling menghormati, tolong-menolong, dan menjunjung tinggi harkat martabat manusia, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.
  2.  Saran dan solusi dari saya  sebagai mahasiswa untuk mencegah kejadian serupa, yaitu dengan mengedukasi masyarakat tentang protokol penanganan jenazah Covid-19 yang aman dan sesuai standar WHO. Kemudian, melakukan sosialisasi intensif tentang nilai-nilai Pancasila dan implementasinya dalam kehidupan bermasyarakat. Memberikan penguatan pendidikan karakter di semua tingkat pendidikan, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Lalu, melibatkan tokoh masyarakat dan agama dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat. Melakukan penyebaran informasi yang akurat untuk menghilangkan stigma terhadap korban Covid-19. Serta membentuk tim khusus penanganan jenazah Covid-19 di setiap daerah untuk menghindari penolakan masyarakat.
  3. Ya, benar. Menurut saya, penolakan jenazah korban Covid-19 merupakan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa. Penghormatan terhadap jenazah merupakan bentuk penghargaan terhadap kemanusiaan dan martabat seseorang, terlepas dari kondisi hidup atau matinya. Dalam konteks budaya dan agama di Indonesia, menghormati jenazah adalah kewajiban moral dan bagian dari nilai-nilai luhur bangsa. Jenazah tenaga medis yang meninggal karena Covid-19 merupakan pahlawan kemanusiaan yang telah mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan orang lain. Penolakan jenazah juga dapat menimbulkan dampak psikologis yang berat bagi keluarga yang ditinggalkan. Dengan adanya tindakan tersebut mencerminkan sikap tidak berperikemanusiaan dan bertentangan dengan nilai-nilai gotong royong serta kepedulian sosial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Aqila Salsabila -

Nama : Aqila Salsabila

NPM : 2217011016

Kelas : Kimia D

 

Soal

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?

2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!

3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!

 

Jawab

1.     Menurut saya, kasus penolakan jenazah korban COVID-19, apalagi seorang perawat yang gugur saat bertugas, sangat memprihatinkan dan mencerminkan kurangnya rasa kemanusiaan di kalangan masyarakat. Tindakan ini menunjukkan bahwa masyarakat belum sepenuhnya memahami protokol pemakaman COVID-19 yang sudah aman dan sesuai standar kesehatan. Dari sudut pandang nilai Pancasila, khususnya sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," tindakan penolakan tersebut jelas bertentangan dengan semangat Pancasila. Sila kedua mengajarkan kita untuk menghargai dan memperlakukan setiap individu, termasuk yang telah meninggal, dengan adil dan beradab. Penolakan ini menunjukkan lemahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya saling menghargai dan memberikan penghormatan, terutama kepada tenaga kesehatan yang telah berjuang di garis depan pandemi.

 

2.     Pemerintah dan lembaga terkait harus lebih gencar memberikan informasi yang benar tentang COVID-19, termasuk bagaimana penanganan jenazah yang sesuai dengan protokol kesehatan. Masyarakat perlu diberi pemahaman bahwa jenazah yang telah ditangani sesuai prosedur tidak berbahaya, sehingga ketakutan mereka bisa berkurang.

Pendidikan karakter, terutama tentang rasa empati dan kemanusiaan, sangat penting ditanamkan sejak dini. Ini bisa menjadi dasar bagi generasi mendatang agar lebih menghargai sesama, tidak hanya saat hidup, tapi juga setelah meninggal.

 

3.     Menurut saya, penolakan jenazah korban COVID-19 jelas merupakan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Walaupun jenazah sudah tidak bernyawa, ia tetap harus diperlakukan dengan hormat dan layak. Pemakaman adalah bagian dari penghormatan terakhir kepada seseorang, dan ini sudah diatur sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran virus. Penolakan ini mencerminkan kurangnya penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi oleh masyarakat.

 



In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Syahara Tharadita -

Nama               : Syahara Tharadita

NPM               : 2217011079

Kelas               : D

Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila


1.    Mengenai kasus penolakan jenazah dan korelasinya dengan Pancasila, kejadian yang terjadi di Kabupaten Semarang ini sangat memprihatinkan dan mencerminkan degradasi nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat. Peristiwa ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai fundamental Pancasila :

•     Sila ke-2 "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab": Penolakan ini menunjukkan hilangnya rasa kemanusiaan dan penghargaan terhadap martabat manusia, terlebih terhadap seorang perawat yang telah berjuang di garda terdepan.

•     Sila ke-3 "Persatuan Indonesia": Tindakan ini mencerminkan perpecahan dan hilangnya rasa solidaritas sosial dalam Masyarakat. 

•     Sila ke-5 "Keadilan Sosial": Menolak pemakaman jenazah merupakan bentuk ketidakadilan, mengingat setiap warga negara berhak mendapatkan penghormatan terakhir.

Penolakan tersebut tidak hanya menunjukkan hilangnya rasa kemanusiaan, tetapi juga mengabaikan jasa seorang perawat yang telah berjuang di garda terdepan melawan pandemi sehingga penolakan ini semakin menunjukkan betapa rendahnya penghargaan terhadap pengorbanan para tenaga kesehatan. Tindakan ini juga mencerminkan lemahnya pemahaman dan implementasi nilai-nilai persatuan dan keadilan sosial yang seharusnya menjadi landasan kehidupan berbangsa. 

 

2.    Sebagai mahasiswa, beberapa saran dan solusi yang dapat diajukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali adalah dengan menerapkan pendekatan komprehensif baik jangka pendek maupun jangka panjang. 

Dalam jangka pendek : 

•     Melakukan edukasi intensif kepada masyarakat tentang protokol penanganan jenazah COVID-19 yang aman.

•     Melibatkan tokoh masyarakat dan agama sebagai agen sosialisasi. 

•     Pembentukan tim khusus penanganan jenazah COVID-19 di setiap daerah juga diperlukan untuk memberikan kepastian dan keamanan dalam prosesi pemakaman. 

Dalam jangka Panjang :

•     Memperkuat pendidikan karakter sejak usia dini seperti yang disampaikan dalam artikel menjadi langkah strategis yang harus diimplementasikan secara konsisten. Pendidikan karakter harus menjadi fokus utama di semua jenjang pendidikan. Kurikulum harus dirancang untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan gotong royong sejak dini.

•     Mengembangan kurikulum yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan.

•     Meningkatan literasi kesehatan masyarakat.

•     Sosialisasi yang Intensif, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk melakukan sosialisasi yang intensif mengenai Covid-19, termasuk cara pencegahan dan penanganan jenazah. Informasi yang benar dan akurat dapat mengurangi ketakutan dan stigma negatif.

•     Pembinaan Masyarakat, masyarakat perlu dibina agar lebih peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar. Kegiatan-kegiatan sosial dan gotong royong dapat memperkuat rasa solidaritas.

 

3.    Terkait pertanyaan apakah penolakan jenazah COVID-19 termasuk pelanggaran sila kedua Pancasila meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, jawabannya adalah sangat jelas bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran. Status "tidak bernyawa" sama sekali tidak mengurangi kewajiban moral dan sosial kita untuk memperlakukan jenazah dengan hormat dan bermartabat. Dalam konteks budaya dan religiusitas masyarakat Indonesia, penghormatan terhadap jenazah merupakan bagian dari nilai kemanusiaan universal serta nilai yang sangat fundamental dan tidak dapat dikompromikan. Terlebih lagi, jenazah tersebut adalah seorang tenaga kesehatan yang telah mengorbankan nyawanya dalam tugas kemanusiaan. Penolakan pemakaman tidak hanya melanggar nilai-nilai Pancasila tetapi juga mencederai martabat kemanusiaan secara universal. Hal ini juga berdampak pada keluarga yang ditinggalkan, yang seharusnya mendapatkan dukungan dan empati dari masyarakat, bukan penolakan dan stigma. Tindakan penolakan jenazah menunjukkan kurangnya rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. Ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila.

 



In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Yosua Alvin Silalahi -
Nama : Yosua Alvin Silalahi
NPM : 2217011081
Kelas : Kimia D

TUGAS ANALISIS SOAL

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?
Jawaban :

Menurut saya, kasus penolakan jenazah seorang perawat di Kab. Semarang telah mencerminkan ketidakpahaman masyarakat terhadap nilaai-nilai dasar manusiaan yang termuat dalam Pancasila, terkhusus pada sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Pernyataan dalam sila ini sebenarnya menuntut ita untuk menghargai harkat dan martabat manusia, tanpa membedakan backgound (latar belakang), termasuk Ketika orang sudah meninggal dunia. Tindakan menolak jenazah, terutama seorang tenaga medis Ketika masa pandemic Covid-19 adalah Tindakan yang jauh dari rasa kemanusiaan dan mpati yang seharusnya dimiliki masyarakat. Korelasi antara kejadian ini dengan implementasi Pancasila, khususnya peri kemanusiaan,terletak pada kurangnya penanaman nilai-nilai dasar alam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, pendidikan maupun masyarakat luas.

Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 di Jawa Tengah juga menunjukkan kurang adanya edukasi mengenai penyebaran Covid-19 di masyarakat. Ketakutan yang berlebihan terhadap penyebaran virus, bahkan dari jenazah yang sudah ditangani sesuai protokol Kesehatan, mencerminkan ketidakpahaman tentang bagaimana proses virus itu dapat menyebar dan bagaimana metode penanganannya. Hal ini berakibat pada munculnya stigma negatif terhadap jenazah dan keluarga korban, yang seharusnya mendapatkan sikap penghormatan.

2.Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!
Jawaban:

Sebagai seorang mahasiswa, ada beberapa saran dan solusi untuk mencegah terulang kejadian serupa di masa depan, yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui peningkatan edukasi dan literasi kepada masyarakat.
b. Mengintegrasikan Pendidikan karakter sejak dini.
c. Melakukan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat dan mengundang tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh agar edukasi tersampaikan.
d. Mendorong peran aktif organisasi kampus dalam menyuarakan pentingnya mpati dan penghargaan terhadap korban Covid-19.

3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!
Jawaban:

Ya, tentu saja tindakan penolakan jenazah korban covid-19 merupakan contoh pelanggaran terhadap sila ke-2 yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Memang benar keadaan jenazah sudah tidak bernyawa, namun tindakan penolakan yang dilakukan warga tetaplah melanggar nilai-nilai kemanusiaan,terutama hak dasar setiap manusia untuk memperoleh kehidupan dan penghormatan.

Argumentasi pendukung:
a. Sila kedua Pancasila menekankan nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, di mana setiap individu harus diperlakukan dengan penuh penghargaan dan martabat. Walaupun individu sudah tidak bernyawa, nilai kemanusiaan dalam Pancasila tidak memandang fisik (hidup atau mati).
b. Sila kedua juga menekankan sikap empati dan solidaritas sosial. Menolak jenazah dimakamkan berarti melupakan pengorbanan besar yang telah dilakukan oleh individu tersebut untuk masyarakat.
c. Penolakan jenazah juga sering kali didasarkan pada ketakutan yang tidak berdasar terkait penyebaran virus dari jenazah. Padahal, protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah memastikan bahwa jenazah korban Covid-19 telah diproses dengan aman dan tidak lagi menjadi sumber penyebaran virus. Ketidaktahuan atau pengabaian terhadap hal ini memperlihatkan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap fakta yang sebenarnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Asti Chintia Pratiwi -
Nama : Asti Chintia Pratiwi
Npm : 2217011085

TUGAS ANALISIS SOAL
Jawab
1. Kasus penolakan jenazah korban covid-19 memanglah tidak mencerminkan prilaku kemanusiaan yang baik, karena kewajiban kita sebagai manusia kepada manusia lain tidak terbatas saat hidup saja, namun hingga meninggalnya pun kita sebagai sesama harus saling mencerminkan prilaku kemanusiaan. penolakan jenazah covid inipun menandakan kurangnya kesadaran dan edukasi masyarakat terhadap penanganan dan bagaiamana virus itu menular, dimana pada saat-saat covid ini banyak masyrakat yang menjadi overprotektif dan overantusisas terhadap covid-19 yang menyebabkan banyak dari kalangan masyarakat melakukan hal diatas. Korelasi pristiwa diatas dengan implementasi pancasila pastinya betolak belakang dengan sila ke-dua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradap, sikap diatas sangat jelas tidak menujukan sikap kemanusiaan dan ketidakadilan kepada manusia terkhususnya kepada seorang perawat yang telah menjadi tenaga kesehatan yang berada pada garda terdepan dalam covid-19 di indonesia. masyarakat seharusnya lebih memiliki kesadaran dan pola pikir yang terbuka sehingga edukasi dan penanganan yang diberikan dapat masuk dengan baik. Korelasi lain yaitu pada sila ke-tiga yaitu persatuan indonesia, pristiwa diatas menujukan masyarakat indonesia yang tidak menyatu atau turunnya solidaritas masyarakat yang disebabkan banyaknya perbedaan pendapat antar kelompk masyarakat, oleh karena itu masyarakat juga seharusnya dapat meningkatkan solidaritas dan dukungan serta kesadaran dengan tidak termakan isu-isu hoaks yang justru akan memperparah situasi dengan memecah-mecah pendapat dan suara masyarakat.

2. saran dan solusi dari kasus diatas yaitu:
sebagai warga atau masyrakat yang baik sudah seharusnya menumbuhkan rasa kesadaran diri yang baik dengan tidak menerima dan menelan mentah-mentah informasi yang didapat sehingga beujung pada kesalahfahaman yang dapat memecah belah pendapat antar sesama warga, banyaknya warga yang masih menerima ibfomasi hoaks mengenai covid -19 yang menyebabkan huru hara kepanikan antar sesama masyrakat sehingga timbulnya peristiwa diatas.
saran untuk pemerintahan
sebagai pemerintah yang baik, seharusnya dapat memberikan edukasi yang lebih spesifik dan tidak hanya sebagian - sebagian saja, hal ini juga yang akan memperkeruh huru hara kepanikan masyarakat terhadap covid-19.
Sebagai mahasiswa, untuk menangulangi hal tersebut tidak terjadi kembali adalah dengan aktif memberikan edukasi kepada generasi muda tentang petingnya hak dan kewajiban kepda sesama manusia, serta memberikan pemahaman tentang betapa pentingnya rasa saling menghargai sesama manusia dan menghargai jasa- jasa yang teelah diberikan

3. Ya, penilakan jenazah korbann covid-19 termasuk kedalam pelanggaran pancasila terutama sila kedua terkait kemanusiaan yang adil dan beradap, hak dan kewajiban manusia kepada manusia lain tidak hanya terbatas pada yang hidup saja, namun membeikan tempat perisitirahatan terakhir yang baik dan sesuai dengan layaknya manusia adalah suatu kewajiban terhadap sesama manusia.apalagi dalam peristiwa diatas jenazah yang ditolak merupakan seorang perawat yang pastinya merupakan tenaga medis yang berada di garda terdapan dalam penanganan Covid- 19 di indonesia, sudah seharusnya dan selayaknya memberikan tempat persemayaman dan penghormatan terakhir kepada jenazah adalah suatu kewajiban.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Mei Linda Eka Putri -

Nama : Mei Linda Eka Putri

NPM : 2217011025

Kelas : D 

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?

2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!

3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas! 

Jawab

1. Menurut pendapat saya, kasus penolakan jenazah korban Covid-19, terutama yang dialami oleh seorang perawat yang telah berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi, sangat mencederai prinsip-prinsip kemanusiaan yang terkandung dalam Pancasila, terutama sila kedua, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Tindakan tersebut menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap martabat dan hak asasi manusia, bahkan setelah meninggal. Masyarakat yang menolak pemakaman jenazah tersebut tidak hanya memperlihatkan ketakutan yang berlebihan terhadap Covid-19, tetapi juga kekurangan dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila seperti rasa saling menghormati, toleransi, dan kemanusiaan.

2. Sebagai mahasiswa, ada beberapa langkah yang bisa diambil agar kejadian serupa tidak terulang:

Pendidikan Karakter yang Lebih Intensif, dimana pendidikan karakter yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan toleransi harus diajarkan sejak usia dini di sekolah-sekolah. Hal ini bisa membantu generasi muda mengembangkan sikap yang lebih inklusif dan penuh empati terhadap sesama. 

Sosialisasi tentang Covid-19 dan Protokol Kesehatan: Pemerintah dan otoritas kesehatan perlu terus memberikan edukasi yang jelas kepada masyarakat mengenai prosedur pemakaman pasien Covid-19 yang aman, termasuk memberikan jaminan bahwa jenazah sudah ditangani dengan protokol yang ketat sehingga tidak membahayakan masyarakat. Dengan edukasi yang baik, ketakutan dan stigma dapat diminimalkan..

Penerapan Hukum yang Tegas: Pemerintah juga perlu menegakkan aturan secara tegas terhadap pihak-pihak yang melakukan penolakan jenazah karena hal tersebut dapat memicu konflik sosial. Tindakan yang jelas dan terukur diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan. 

3. Penolakan jenazah korban Covid-19 jelas merupakan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Sila ini menekankan pentingnya penghormatan terhadap martabat manusia, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, nilai kemanusiaan tetap melekat pada orang tersebut dan keluarganya. Menghormati jenazah adalah bagian dari nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban. Penolakan terhadap jenazah korban Covid-19 juga mencerminkan ketidakadilan dan kurangnya empati terhadap seseorang yang telah berkorban di tengah pandemi, terutama dalam kasus ini di mana yang meninggal adalah seorang perawat. Tindakan tersebut menunjukkan kurangnya rasa adil, karena almarhum seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama seperti jenazah lainnya, tanpa diskriminasi atau stigma negatif. Walaupun jenazah sudah tidak bernyawa, hak asasi manusia tidak boleh diabaikan, termasuk hak untuk dimakamkan dengan layak. Oleh karena itu, penolakan ini tidak hanya melanggar kemanusiaan, tetapi juga berlawanan dengan nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan oleh Pancasila.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Talitha Salsabila Putri -

Nama : Talitha Salsabila Putri

NPM  : 221701108

Kelas D

1.      Menurut pandangan saya,kasus penolakan jenazah covid 19 yang terjadi di Jawa Tengah merupakan kasus yang tidak dapat dianggap remeh karena dapat menimbulkan perspektif-perspektif lain yang dapat memicu kurangnya rasa empati terhadap jenazah tersebut. Terlebih lagi,seseorang yang menjadi garda terdepan pada saat covid 19 sedang marak terjadi. Sikap ini jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang sudah seharusnya menjadi acuan bagi seluruh warga negara dalam menjalankan norma kehidupan sehari-hari. Kasus seperti ini,bertentangan dengan sila Pancalsila yang ke 2 yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dimana kasus ini dapat menunjukkan bahwa adanya krisis kemanusiaan pada Masyarakat yang menolak jenazah korban covid 19 tersebut.

2.      Menurut saya,Solusi yang paling baik untuk diberikan kepada Masyarakat yang menolak pemakaman jenazah tersebut perlu ditanamkan nilai-nilai Pancasila dilingkungan masyarakat itu sendiri,penguatan Pendidikan karakter, dan adanya penegakan hukum yang tegas apabila kejadian ini terulang kembali yang dapat dikenai pasal 178 KUHP yang menyatakan “Barang siapa yang dengan sengaja merintangi atau menghalang-halangi  jalan masuk atau pengangkutan mayat  ke kuburan yang diizinkan. diancam dengan pidana penjara paling lama satu bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak seribu delapan ratus rupiah”.

Penolakan jenazah korban covid 19 sudah jelas termasuk dalam pelanggaran sila Pancasila ke 2 walaupun sudah tidak beryawa. Hal ini menunjukkan terjadinya krisis kemanusiaan yang terjadi dilingkungan Masyarakat tersebut. Pancasila sila ke 2 menekankan dan menegaskan bahwa pentingnya rasa kemanusiaan dan pelakuaan yang adil kepada seluruh individu termasuk jenazah sekalipun. Karena,penolakan terhadap pemakaman jenazah ini tidak ada alasan yang kuat untuk mendasari penolakan yang terjadi pada jenazah korban covid 19 ini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Puji Lestarina Sinaga -
Nama : Puji Lestarina Sinaga
NPM : 2217011116
1. Kasus penolakan jenazah korban Covid-19, terutama seorang perawat yang merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi sangat memprihatinkan dan menunjukkan adanya kurangnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas. Dalam implementasi nilai Pancasila, penolakan ini bertentangan dengan sila kedua yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Tindakan ini mencerminkan perilaku yang tidak berperikemanusiaan karena tidak menghormati hak asasi seorang individu yang telah berjuang menyelamatkan nyawa orang lain.
Kejadian ini juga mencerminkan tantangan dalam penerapan pendidikan karakter di masyarakat. Kurangnya pemahaman dan internalisasi nilai-nilai Pancasila, seperti kemanusian dan persatuan, berperan dalam melatarbelakangi aksi penolakan ini. Seperti yang disampaikan oleh ketua DPRD Jateng, pentingnya pendidikan karakter sejak dini menjadi sangat relavan agar generasi mendatang dapat menghargai hak dan martabat orang lain.
Secara keseluruhan, peristiwa ini menjadi pelajaran penting tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam situasi krisis seperti pandemi.

2. Sebagai seorang mahasiswa, ada beberapa saran dan solusi yang dapat diusulkan untuk mencegah kejadian penolakan jenajah korban Covid-19 atau tindakan diskriminatif lainnya dimasa depan, seperti
a. Peningkatan edukasi tentang Covid-19 dan protocol kesehatan
- Edukasi massal mengenai prosedur pemakaman yang aman sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 harus terus digalakkan, khususnya di daerah-daerah yang mungkin belum memiliki akses informasi yang memadai
- Pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan media perlu lebih aktif dalam menyampaikan informasi faktual mengenai resiko Covid-19 dan memastikan bahwa jenazah yang ditangani sesuai protokol tidak akan menularkan virus
- Solusi untuk ini kampanye publik, penyebaran informasi melalui sosial, spanduk, dan siaran lokal yang mudah diakses masyarakat
b. Peran aktif organisasi mahasiswa dan masyarakat sipil
- Organisasi mahasiswa dan komunitas pemuda bisa lebih aktif dalam menggerakkan kesadaran masyarakat melalui kegiatan sosial yang menekankan solidaritas kemanusiaan. Misalnya mengadakan seminar, webinar, atau kegiatan bakti social untuk membantu keluarga korban Covid-19
- Kampanye solidaritas yang mengajak masyarakat untuk saling mendukung dalam masa sulit juga perlu diintensifkan, terutama oleh generasi muda yang lebih melek teknologi dan informasi
- Solusi ini adalah pembentukan kelompok relawan yang fokus pada penanganan pandemi dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya saling mendukung di masa kritis
c. Penegakan hokum dan perlindungan hak asasi
- Pemerintah perlu menegakkan aturan yang melindungi hak-hak korban dan keluarganya. Sanksi tegas harus diberikan kepada mereka yang melakukan tindakan diskriminatif atau penolakan jenazah yang melanggar ketentuan.
- Selain itu, perlu ditekankan bahwa setiap warga negara, termasuk korban Covid-19, berhak mendapatkan penghormatan dalam proses pemakaman sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
- Solusi untuk ini adalah penegakan hukum yang tegas dan konsisten, sekaligus terus mempromosikan perlindungan hak asasi manusia selama pandemi.

3. Penolakan jenazah korban Covid-19 merupakan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa. Tindakan ini menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang dianut oleh bangsa Indonesia. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penolakan jenazah tersebut melanggar sila kedua:
a. Penghormatan Terhadap Martabat Manusia Tidak Berakhir dengan Kematian
Sila kedua Pancasila menekankan pentingnya menghargai martabat setiap manusia, baik yang hidup maupun yang telah meninggal. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, setiap manusia tetap memiliki hak untuk diperlakukan dengan hormat dan bermartabat. Penolakan pemakaman jenazah berarti tidak menghormati hak tersebut, yang seharusnya tetap dijaga hingga kematian.
Peradaban yang beradab mengharuskan masyarakat memperlakukan setiap individu dengan rasa hormat, termasuk dalam proses pemakaman. Menolak jenazah seseorang, apalagi yang telah berjasa dalam melawan Covid-19, mencerminkan hilangnya empati dan penghormatan terhadap nilai kemanusiaan.
b. Tidak Menghargai Jasa dan Pengorbanan
Jenazah korban Covid-19, khususnya yang dalam kasus ini adalah seorang perawat, telah berada di garda terdepan dalam melawan pandemi. Penolakan jenazah perawat ini tidak hanya mengabaikan hak almarhumah, tetapi juga menandakan ketidakadilan terhadap pengorbanan besar yang telah diberikan. Tindakan ini bertentangan dengan semangat keadilan dan kemanusiaan yang terkandung dalam sila kedua Pancasila.
Sikap ini mencerminkan kurangnya rasa terima kasih dan penghargaan kepada seseorang yang telah berkontribusi menyelamatkan nyawa orang lain. Dalam konteks ini, penolakan tersebut menunjukkan ketidakadilan, yang melanggar prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Penyebaran Ketakutan dan Diskriminasi
Ketakutan yang menyebabkan masyarakat menolak jenazah korban Covid-19 sering kali tidak didasarkan pada fakta ilmiah. Dengan adanya protokol kesehatan yang ketat, pemakaman jenazah korban Covid-19 dapat dilakukan dengan aman tanpa risiko penularan.
Tindakan penolakan ini menciptakan stigma dan diskriminasi terhadap korban Covid-19 dan keluarganya, yang merusak semangat kemanusiaan yang dianut oleh sila kedua Pancasila. Kemanusiaan yang beradab berarti kita tidak boleh memperlakukan orang secara tidak adil karena penyakit yang dideritanya, apalagi setelah mereka meninggal.
Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, penghormatan terhadap manusia tetap diperlukan. Sila kedua Pancasila mengajarkan untuk memperlakukan setiap manusia dengan adil dan beradab, termasuk setelah kematian. Penolakan jenazah korban Covid-19 melanggar prinsip-prinsip ini karena mengabaikan martabat manusia, menciptakan ketidakadilan, serta menunjukkan kurangnya rasa empati dan solidaritas. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, kita harus menghargai dan memperlakukan setiap individu dengan hormat, baik saat mereka hidup maupun setelah mereka meninggal.
In reply to Puji Lestarina Sinaga

Re: Forum Analisis Soal

by Gita Amanda Sofria -

Nama               : Gita Amanda Sofria

NPM                : 2217011011

1.     Menurut saya, Salah satu sila Pancasila yang paling relevan dalam konteks ini adalah sila kedua, yang menekankan nilai kemanusiaan. Penolakan terhadap pemakaman jenazah seorang perawat yang berjuang di garda terdepan penanganan Covid-19 jelas bertentangan dengan prinsip menghargai dan menghormati sesama manusia. Tindakan tersebut mencerminkan kurangnya empati dan solidaritas sosial, yang seharusnya menjadi landasan dalam menghadapi situasi krisis seperti pandemi.

2.     Memastikan bahwa protokol pemakaman jenazah pasien Covid-19 jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat. Informasi ini harus disebarluaskan secara luas agar tidak ada kesalahpahaman. Menggunakan media massa untuk menyebarkan informasi tentang prosedur pemakaman yang aman dan sesuai syariat agama agar masyarakat merasa lebih tenang. Mengadakan kampanye edukasi tentang Covid-19 yang menyasar masyarakat umum. Ini bisa dilakukan melalui seminar, diskusi, atau media sosial untuk menjelaskan tentang cara penularan virus, prosedur pemakaman yang aman, dan pentingnya menghormati pengorbanan tenaga kesehatan. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk mengadakan penyuluhan di lingkungan masyarakat mengenai bagaimana menangani jenazah pasien Covid-19 dengan aman dan sesuai protokol.

3.     Penolakan jenazah korban Covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila, terutama sila ke-2 yang menekankan nilai kemanusiaan. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, tindakan penolakan tersebut menunjukkan ketidakpahaman dan ketidaktoleran terhadap kondisi darurat seperti pandemi Covid-19. Sila ke-2 Pancasila menekankan pentingnya kemanusiaan. Artinya, setiap individu harus dihormati dan diasuh dalam suasana kekeluargaan yang harmonis dan permufakatan. Penolakan jenazah korban Covid-19, terutama seorang perawat yang berjuang di garis depan, jelas bertentangan dengan prinsip kemanusiaan ini. Perawat tersebut telah berkontribusi besar dalam penanganan pasien Covid-19 dan meninggal karena infeksi virus tersebut. Oleh karena itu, penolakan pemakumannya menunjukkan ketidakpahaman dan ketidaktoleran terhadap konsep kemanusiaan yang seharusnya melembagakan dalam masyarakat.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Lina Setiawati -
1. Pendapat Mengenai Penolakan Jenazah Korban Covid-19 dan Korelasinya dengan Nilai Pancasila:
Kasus penolakan pemakaman perawat korban Covid-19 di jawa tengah menunjukkan adanya ketakutan dan ketidaktahuan sebagian masyarakat terkait risiko penularan dari jenazah yang sudah terinfeksi. Namun, tindakan penolakan ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila ini mengajarkan pentingnya memperlakukan setiap manusia dengan penuh penghargaan dan rasa kemanusiaan, termasuk mereka yang telah meninggal dunia. Penolakan tersebut juga mengabaikan rasa empati dan solidaritas kepada keluarga korban serta kontribusi besar yang diberikan korban sebagai perawat yang berada di garis depan dalam menangani pandemi. Dalam konteks ini, tindakan tersebut tidak hanya tidak berperikemanusiaan tetapi juga mengabaikan semangat gotong-royong dan kebersamaan yang diusung oleh Pancasila.

2. Saran dan Solusi Sebagai Pelajar:
Sebagai pelajar, kita dapat berperan aktif dalam memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi melalui beberapa langkah berikut:

• Penyebaran Edukasi yang Tepat:
Pelajar bisa terlibat dalam menyebarkan edukasi yang benar mengenai prosedur penanganan jenazah Covid-19 berdasarkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Ini dapat mengurangi ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan di masyarakat.
• Penanaman Nilai-nilai Kemanusiaan:
Mengingat pentingnya nilai kemanusiaan, pendidikan karakter harus lebih ditingkatkan di semua jenjang pendidikan. Pemahaman bahwa setiap manusia, baik hidup maupun meninggal, layak diperlakukan dengan hormat perlu diperkuat.
• Sosialisasi dari Tokoh Masyarakat:
Pelajar dapat mendorong adanya peran lebih aktif dari tokoh masyarakat dan pemerintah dalam menyosialisasikan sikap yang sesuai dengan Pancasila, termasuk di masa pandemi, sehingga tindakan yang tidak mencerminkan rasa kemanusiaan dapat dicegah.

3. Apakah Penolakan Jenazah Melanggar Sila ke-2?
Ya, penolakan jenazah tersebut merupakan pelanggaran terhadap sila ke-2 Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, penghormatan terhadap martabat manusia tidak boleh berhenti. Perlakuan terhadap jenazah dengan cara yang tidak manusiawi menunjukkan ketidakhadiran rasa empati, pengertian, dan penghargaan terhadap jasa seseorang yang telah berjuang melawan pandemi sebagai perawat. Sila kedua menekankan pentingnya adab dan keadilan dalam memperlakukan sesama, baik dalam kehidupan maupun kematian. Penolakan pemakaman menghilangkan hak dasar jenazah untuk dimakamkan secara layak sesuai aturan agama dan budaya, serta mengabaikan nilai solidaritas sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Agusta Angel Marisa -
Nama : Agusta Angel Marisa
NPM : 2217011096
Kelas : D

Analisis Soal
Penolakan Jenazah Korban Covid-19

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?
Jawaban :
Menurut pendapat saya, kasus penolakan jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah, khususnya yang melibatkan perawat yang merupakan garda terdepan dalam penanganan covid-19, mencerminkan tantangan besar dalam penerapan nilai-nilai Pancasila, terutama dalam aspek kemanusiaan dan keadilan sosial. Penolakan ini terjadi ketika jenazah yang meninggal setelah terinfeksi virus, ditolak oleh warga saat akan dimakamkan di dekat makam ayahnya di Kecamatan Ungaran Barat. Penolakan ini menunjukkan adanya stigma terhadap tenaga medis dan pasien COVID-19 padahal pemakaman yang dilakukan telah memenuhi protokol kesehatan. Akibat penolakan ini banyak sekali masyarakat yang enggan menerima jenazah pasien COVID-19 akibat kasus tersebut. Sedangkan bahwasanya setiap orang yang meninggal berhak mendapatkan perhormatan terakhir serta hak untuk dimakamkan dengan layak. Tindakan masyarakat ini mencerminkan kurang nya empati mereka terhadap kasus pandemik yang terjadi. Apabila dikorelasikan dengan implementasi nilai Pancasila, maka kasus tersebut berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial, dimana seharusnya masyarakat mencerminkan sikap memahami dan menghargai jasa seseorang apalagi tenaga medis yang telah menjadi garda terdepan.

2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!
Jawaban :
Saran yang dapat saya berikan sebagai mahasiswa yaitu diberikan nya pendidikan Pancasila dimana di dalam nya akan ditekankan pengimplementasian nilai-nilai dari kelima sila yang diharapkan dapat menumbuhkan sikap empati sejak dini. Kemudian diadakannya edukasi dan penyuluhan terhadap masyarakat tentang COVID-19 yang meliputi cara penularan, protokol pemakaman dan penting nya menghormati jenazah, serta adanya keterlibatan pemuka agama dan penegakan hokum terhadap tindakan diskriminatif atau penolakan yang tidak berdasar sehingga stigma buruk terhadap pasien COVID-19 dapat hilang dan tidak adanya provokator dan kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi.

3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!
Jawaban :
Penolakan jenazah korban COVID-19 termasuk ke dalam pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa tetapi sila kedua dari Pancasila menekankan bahwa pentingnya menghormati individu sebagai manusia terlepas dari kondisi mereka ketika hidup ataupun setelah meninggal. Penolakan jenazah menunjukkan ketidakadilan dan ketidakberadaban dalam memperlakukan orang telah meninggal yang mana seharusnya tetap dihormati. Selain itu juga, penolakan ini termasuk kedalam diskriminatif yang berakar dari stigma negatif karena ketakutan penularan COVID-19.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Rana Delfina -

Nama : Rana Delfina

NPM : 2217011037

Kelas : D

Review Soal

1.Menurut pendapa saya  mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah pada 2020 tempo lalu sangat tidak dapat di benarkan dan memperhatikan. Hal ini dikarenakan sebagai masyarakat seharusnya memberikan kesan yang menyemangati terhadap keluarga korban yang sedang berduka sebagaimana jasa yang sudah diberikan oleh perawat tersebut dengan membantu menyelamatkan banyak nyawa. Kasus ini tidak mencerminkan nilai sila pancasila yang ke – 2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Ketidakadilan yang di dapat oleh keluarga korban dan ketidak mamusiaan yang diberikan oleh masyarakat Jawa tengah.

2. Saran saya sebagai mahasiswa yaitu dilakukanya komunikasi yang baik antara pihak rumah sakit dengan tokoh masyarakat sehingga dapat membimbing masyarakat dalam nilai kemanusiaan, memperbaiki moral keadilan serta berkarakter yang baik dengan meningkatkan pembelajaran tentang nilai – nilai moral dan kemanusiaan.

3.Benar, penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2 dikarenakan sikap yang di lakukan oleh masyarakat Jawa Tengah tidak memiliki sifat kemanusiaan serta keadilan untuk setiap warga negara Indonesia. Jenazah tersebut memang sudah tidak bernyawa namun keadilan harus tetap di tegakkan untuk korban maupun keluarga korban. Pengorbanan jasa yang telah diberikan sangat layak untuk mendapatkan pembelaan dari masyarakat serta keadilan.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Abnes Teresia Pakpahan -
1. Kasus penolakan jenazah korban Covid-19, khususnya seorang perawat yang bertugas di garda terdepan, merupakan tindakan yang sangat tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Beberapa korelasi yang dapat ditarik adalah:
Pelanggaran terhadap Sila Kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab): Tindakan menolak pemakaman seseorang, bahkan seorang pahlawan kesehatan, menunjukkan sikap tidak menghargai martabat dan hak asasi manusia. Setiap individu, hidup atau mati, berhak mendapatkan perlakuan yang layak dan manusiawi.
Kurangnya Rasa Empati dan Kepedulian: Peristiwa ini mencerminkan rendahnya tingkat empati dan kepedulian masyarakat terhadap sesama. Padahal, nilai-nilai kemanusiaan mengajarkan kita untuk saling tolong menolong dan saling menghormati.
Ketakutan yang Tidak Berdasar: Penolakan seringkali didasari oleh ketakutan yang tidak berdasar terhadap penularan virus. Padahal, prosedur pemakaman jenazah Covid-19 telah diatur secara ketat untuk mencegah penularan.
2. Pemerintah dan lembaga terkait perlu melakukan sosialisasi secara intensif mengenai Covid-19, termasuk prosedur pemakaman jenazah. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan miskonsepsi dan ketakutan yang tidak berdasar. Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini dan terus dikembangkan sepanjang hayat. Sekolah, keluarga, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan gotong royong.
3. Ya, penolakan jenazah korban Covid-19 jelas merupakan pelanggaran terhadap Sila Kedua Pancasila. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, namun tindakan menolak pemakaman menunjukkan sikap tidak menghargai martabat manusia karena setiap individu berhak mendapatkan perlakuan yang layak dan tindakan menolak pemakaman merendahkan martabat manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Citra Dwi Ayuningtias -
Nama : Citra Dwi Ayuningtias
Npm : 2257011005
1. Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 di Jawa Tengah merupakan hal yang sangat disayangkan dan tidak manusiawi. Menolak jenazah korban Covid-19 bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, serta empati terhadap sesama. Hal ini juga dapat menimbulkan stigmatisasi terhadap keluarga korban dan menciptakan ketidakpedulian dalam menangani pandemi.
Dalam konteks implementasi nilai Pancasila, tindakan penolakan jenazah korban Covid-19 ini dapat dikorelasikan dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila menekankan persatuan, gotong royong, kemanusiaan, serta keadilan sosial. Dalam hal ini, penolakan jenazah korban Covid-19 memperlihatkan ketidakpatuhan terhadap nilai-nilai tersebut.
Nilai kemanusiaan dalam Pancasila menuntut perlakuan yang hormat dan manusiawi terhadap semua individu, termasuk korban Covid-19 dan keluarganya.
Dalam semangat gotong royong, masyarakat seharusnya bersatu dan saling mendukung dalam mengatasi pandemi, termasuk dalam proses pemakaman korban Covid-19. dan Perlakuan yang adil terhadap semua individu, tanpa diskriminasi atau penolakan berdasarkan status atau kondisi kesehatan, merupakan implementasi dari nilai keadilan sosial dalam Pancasila.

2.
- Melalui pendekatan edukasi dan sosialisasi yang tepat, masyarakat perlu diberikan pemahaman yang benar mengenai Covid-19, protokol kesehatan, serta pentingnya kepedulian dan solidaritas dalam menghadapi pandemi.
- Perlu disusun protokol khusus yang jelas dan manusiawi dalam menangani jenazah korban Covid-19, termasuk prosedur pemulasaraan, pemakaman, dan penanganan jenazah sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku.
- Melibatkan pihak terkait seperti pemerintah, lembaga kesehatan, tokoh agama, serta komunitas dalam memastikan penanganan jenazah korban Covid-19 dilakukan dengan penuh rasa kemanusiaan dan menghormati nilai-nilai agama serta budaya yang ada.
- Mahasiswa dapat mengambil peran sebagai agen perubahan dengan melakukan advokasi, kampanye, dan pendampingan kepada masyarakat agar dapat memahami dan menghormati hak kemanusiaan semua individu tanpa terkecuali. Mendorong tumbuhnya solidaritas dan empati di masyarakat melalui kegiatan sosial, kolaborasi antarinstansi, serta kerja sama antarwarga sesuai dengan semangat gotong royong yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila.
Dengan adanya upaya kolaboratif antara pihak terkait, masyarakat, dan mahasiswa dalam meningkatkan edukasi, kesadaran, serta solidaritas dalam penanganan jenazah korban Covid-19, diharapkan kasus penolakan jenazah tersebut tidak akan terulang lagi di kemudian hari.
3.
Dalam konteks penolakan jenazah korban Covid-19, terutama jika penolakan tersebut didasari oleh alasan kesehatan atau ketakutan terhadap penularan virus, dapat dikaitkan dengan Sila Kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab". Sila Kedua menekankan pentingnya perlakuan yang adil, hormat, dan beradab terhadap sesama sebagai sesama manusia.
Argumentasi:
Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, nilai kemanusiaan dan penghormatan terhadap martabat manusia tetap harus dijunjung tinggi. Penolakan jenazah korban Covid-19 yang didasari oleh alasan kesehatan atau ketakutan dapat dipandang sebagai perlakuan yang tidak beradab terhadap sesama.
Sila Kedua Pancasila menegaskan bahwa setiap individu, termasuk jenazah, memiliki hak atas perlakuan yang adil dan beradab. Penolakan terhadap jenazah korban Covid-19 dapat dinilai sebagai tidak menghargai nilai kemanusiaan dan keberadaban yang seharusnya menjadi landasan dalam interaksi sosial.
Menunjukkan solidaritas dan empati terhadap keluarga korban serta tindakan yang menghormati jenazah menjadi bagian dari implementasi nilai kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian, penolakan jenazah korban Covid-19 yang dilakukan tanpa keadilan, kemanusiaan, dan keberadaban sesuai dengan Sila Kedua Pancasila, yang menegaskan pentingnya perlakuan yang adil dan beradab terhadap sesama tanpa terkecuali, meskipun dalam konteks jenazah yang telah meninggal dunia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Chatrine Martasya Siburian -

TUGAS ANALISIS SOAL

 

Nama : Chatrine Martasya Siburian

NPM : 2217011174

Kelas : D

Mata Kuliah : Pancasila

 

PENOLAKAN JENAZAH KORBAN COVID-19

 

ANALISIS SOAL

 

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?

=> jawaban :

Kasus penolakan jenazah perawat yang meninggal akibat COVID-19 di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, telah menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Perawat yang ditolak pemakamannya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sewakul pada 9 April 2020, karena kekhawatiran warga akan penularan virus yang akhirnya, jenazahnya dimakamkan di TPU Bergota setelah upaya negosiasi dengan pihak berwenang dan keluarga.

Menurut pendapat saya, kasus ini mencerminkan kurangnya pemahaman dan ketidakpekaan masyarakat terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Penolakan terhadap pemakaman seorang perawat, yang telah berjuang di garda terdepan melawan pandemi, jelas bertentangan dengan prinsip Pancasila, terutama pada sila yang kedua dimana sila tersebut menekankan pentingnya kemanusiaan yang adil dan beradab. Penolakan ini mungkin didasari oleh ketakutan dan kurangnya pemahaman mengenai Covid-19. Masyarakat perlu diberikan edukasi yang tepat mengenai cara penularan dan penanganan jenazah Covid-19.

Kasus ini menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila, masih belum optimal di masyarakat. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab seharusnya menjadi pedoman dalam setiap tindakan kita, termasuk dalam menghadapi situasi pandemi seperti ini.

2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!

=> jawaban :

Sebagai mahasiswa, beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut di kemudian hari yaitu :

a. Memperkuat pendidikan karakter di sekolah seperti mengadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah agar generasi mendatang dapat menghargai sesama, termasuk mereka yang terpapar penyakit.

b. Perlu membangun solidaritas sosial yang kuat melalui pelatihan dan penyuluhan ke masyarakat. Gotong royong dan saling membantu dapat menjadi solusi dalam menghadapi berbagai permasalahan, termasuk pandemi.

c. Mengadakan forum diskusi antara warga dengan tenaga medis dan pemerintah untuk membangun pemahaman bersama tentang COVID-19 dan prosedur pemakaman yang aman ataupun terhadap beberapa penyakit maupun masalah yang serupa.

d. Melakukan sosialisasi dapat melalui berbagai media, seperti media sosial, dan kegiatan komunitas. untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan empati sesama terutama nilai-nilai Pancasila.

 

3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!

=> jawaban :

Menurut saya, penolakan jenazah korban Covid-19 dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, namun ia tetap memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan yang layak dan manusiawi. Tindakan penolakan menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap martabat manusia, baik yang hidup maupun yang sudah meninggal.

Dimana, hal tersebut sesuai dengan :

  • Sila kedua Pancasila menekankan pentingnya nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Penolakan jenazah menunjukkan sikap tidak adil dan tidak beradab.
  • Setiap individu, termasuk jenazah, memiliki hak asasi manusia yang harus dihormati. Hak untuk mendapatkan penghormatan dan perlakuan yang layak adalah salah satu hak asasi manusia yang fundamental.
  • Hampir semua agama mengajarkan tentang pentingnya menghormati orang yang sudah meninggal. Tindakan penolakan jenazah bertentangan dengan nilai-nilai agama.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Very Anton Prayoga -
1. Pendapat Mengenai Kasus Penolakan Jenazah dan Korelasinya dengan Pancasila
Kasus penolakan jenazah korban COVID-19, terutama seorang perawat yang berjuang di garda terdepan, menunjukkan adanya ketidakpahaman dan stigma yang mendalam dalam masyarakat. Penolakan ini tidak hanya mencerminkan ketakutan terhadap virus, tetapi juga kurangnya penghormatan terhadap martabat manusia.

Korelasi dengan Pancasila:
Sila Kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab): Penolakan jenazah adalah tindakan yang tidak berperikemanusiaan. Pancasila menekankan pentingnya menghormati martabat setiap individu, termasuk mereka yang telah meninggal. Tindakan ini mencerminkan kurangnya empati dan penghormatan terhadap jenazah.
Sila Persatuan Indonesia: Penolakan ini menciptakan perpecahan dalam masyarakat. Pancasila mengajarkan pentingnya solidaritas dan persatuan, terutama dalam masa krisis. Penolakan jenazah justru memperburuk situasi dan menciptakan stigma yang lebih besar terhadap COVID-19.

2. Saran dan Solusi untuk Mencegah Kejadian Serupa
Ada beberapa saran dan solusi untuk mencegah terulangnya kejadian penolakan jenazah korban COVID-19 dengan dilakukan nya antara lain:
Edukasi Masyarakat: Mengadakan program edukasi yang menjelaskan tentang COVID-19, cara penularan, dan penanganan jenazah. Edukasi ini dapat mengurangi ketakutan dan stigma yang tidak berdasar.

Pelibatan Tokoh Masyarakat dan Agama: Mengajak tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk memberikan penjelasan tentang pentingnya menghormati jenazah, serta mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai kemanusiaan.

Regulasi yang Jelas: Pemerintah perlu mengeluarkan regulasi yang jelas mengenai penanganan jenazah COVID-19, serta memberikan sanksi bagi tindakan penolakan yang tidak berdasar.

3. Apakah Penolakan Jenazah Termasuk Pelanggaran Sila Pancasila, Terutama Sila Kedua?
Penolakan jenazah korban COVID-19 jelas merupakan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab". Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, hak untuk dihormati tetap berlaku. Berikut beberapa argumen yang saya perkuat mengenai ini.

Martabat Manusia: Setiap individu, termasuk yang telah meninggal, memiliki martabat yang harus dihormati. Penolakan jenazah mencerminkan kurangnya penghormatan terhadap martabat tersebut.

Kemanusiaan: Sila kedua Pancasila menekankan perlakuan yang adil dan beradab terhadap semua orang. Penolakan jenazah menunjukkan tindakan yang tidak beradab dan tidak manusiawi, yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Dampak Sosial: Penolakan jenazah dapat menciptakan ketidakadilan dan perpecahan dalam masyarakat, yang bertentangan dengan prinsip persatuan dan kesatuan yang diusung oleh Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by PINKAN ALING SYAHBANA -

Nama : Pinkan Aling Syahbana

NPM : 2217011121

Kelas : D

Tugas Pendidikan Pancasila Pertemuan 9


1. Pendapat mengenai kasus penolakan jenazah korban Covid-19 dan kaitannya dengan implementasi Pancasila: Penolakan jenazah korban Covid-19, khususnya seorang perawat yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi pandemi, mencerminkan kurangnya rasa kemanusiaan dalam masyarakat. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, khususnya sila kedua, yang mengedepankan "Kemanusiaan yang adil dan beradab." Ketika seseorang meninggal, terutama mereka yang telah berjuang melindungi nyawa banyak orang, seharusnya diberikan penghormatan yang layak.


2. Saran dan solusi sebagai mahasiswa untuk mencegah kejadian serupa: Sebagai mahasiswa, ada langkah yang bisa diambil untuk mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari, yaitu : Edukasi Masyarakat, mahasiswa bisa berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai Covid-19, terutama tentang protokol pemakaman jenazah yang aman dan sudah sesuai standar kesehatan. Melalui kampanye di media sosial, webinar, atau diskusi terbuka, masyarakat bisa lebih memahami bahwa jenazah korban Covid-19 yang diproses dengan benar tidak akan menyebarkan virus.


3. Apakah penolakan jenazah korban Covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila, terutama sila ke-2? Ya, penolakan terhadap jenazah korban Covid-19 jelas merupakan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab." Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, namun sebagai manusia, mereka tetap berhak mendapatkan penghormatan dan perlakuan yang layak, sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan. Menolak pemakaman jenazah berarti tidak menghargai martabat manusia dan tidak menunjukkan rasa empati terhadap keluarga yang berduka.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by MUHAMMAD RIZAL FERNANDO -
Nama : Muhammad Rizal Fernando
Kelas : D

Jawaban

1.       Menurut saya setelah di telaah terdapat Pelanggaran terhadap Kemanusiaan yaitu Tindakan menolak pemakaman seseorang, apalagi seorang pahlawan kesehatan yang berjuang melawan pandemi, adalah tindakan yang sangat tidak berperikemanusiaan. Ini jelas melanggar sila kedua Pancasila yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

2.      Saya sebagai Mahasiswa Aktif akan menjadi relawan dalam penanganan Covid-19, seperti membantu di rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat, mengusulkan program-program di kampus yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 dan edukasi kesehatan,dan melakukan penelitian terkait dampak psikologis dari penolakan jenazah dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

3.      Ya, termasuk pelanggaran sila kedua. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa, tindakan menolak pemakamannya tetap dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila yang berbunyi, "Kemanusiaan yang adil dan beradab." Dengan alesan yang menurut saya martabat manusia setiap individu, termasuk yang telah meninggal pun, memiliki martabat dan hak untuk diperlakukan dengan layak dan sangat baik. Penolakan pemakaman menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap martabat manusia, maupun almarhum jenazah maupun keluarganya.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Nissa Fadila -

1. Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 di Jawa Tengah, terutama yang menimpa

seorang perawat, adalah tindakan yang sangat memprihatinkan dan bertentangan dengan

nilai-nilai kemanusiaan yang diusung oleh Pancasila, khususnya sila kedua, Kemanusiaan

yang Adil dan Beradab. Penolakan ini menunjukkan kurangnya rasa empati dan

penghormatan terhadap sesama, terlebih lagi terhadap tenaga kesehatan yang berjuang di

garis depan melawan pandemi. Sila kedua Pancasila mengajarkan kita untuk menghargai dan

menghormati sesama manusia, baik yang hidup maupun yang telah meninggal. Oleh karena

itu, tindakan penolakan ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan tidak sejalan

dengan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar negara.

2. Sebagai mahasiswa, saran yang dapat diberikan adalah pentingnya meningkatkan edukasi

dan sosialisasi mengenai protokol pemakaman korban Covid-19. Pemerintah, bersama

dengan lembaga pendidikan dan media, harus terus mengedukasi masyarakat mengenai

keamanan pemakaman korban Covid-19, sehingga mengurangi ketakutan yang tidak

berdasar. Selain itu, pendidikan karakter di semua jenjang pendidikan perlu diperkuat untuk

menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, gotong royong, dan empati terhadap sesama.

Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial, seperti program pengabdian

masyarakat, yang berfokus pada penguatan rasa solidaritas dan penghargaan terhadap tenaga

kesehatan.

3. Ya, penolakan jenazah korban Covid-19 jelas merupakan pelanggaran terhadap sila kedua

Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Meskipun jenazah sudah tidak bernyawa,

manusia tetap memiliki hak untuk dimakamkan dengan layak. Sila kedua Pancasila

menekankan bahwa setiap individu harus diperlakukan secara adil dan manusiawi. Penolakan

ini tidak hanya menimbulkan stigma terhadap korban, tetapi juga menunjukkan

ketidakpedulian terhadap prinsip kemanusiaan. Terlepas dari keadaan meninggalnya, jenazah

tetap berhak mendapatkan penghormatan terakhir, dan tindakan penolakan ini menyalahi

nilai-nilai dasar tersebut.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by adel istia ananta -

Nama   : Adel Istia Ananta

Npm     : 2217011033

Kelas    : D

 

Tugas 3 ANALISIS SOAL

1.      Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?

Jawab:  Kasus penolakan jenazah korban Covid-19, terutama seorang perawat, mencerminkan kurangnya pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas yang terkandung dalam Pancasila. Penolakan ini menunjukkan sikap yang tidak berperikemanusiaan, melanggar sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab." Penolakan terhadap jenazah mencerminkan stigma negatif terhadap Covid-19 dan mengabaikan pengorbanan para tenaga medis yang telah berjuang di garda terdepan. Hal ini menjadi tantangan bagi masyarakat untuk mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam situasi yang sulit.

 

2.      Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!

Jawab: Menurut  saya beberapa langkah untuk mencegah kejadian penolakan jenazah:

·       Edukasi dan Sosialisasi: Mengadakan kampanye edukasi mengenai Covid-19, termasuk cara penanganan jenazah yang aman dan sesuai protokol kesehatan. Menggunakan media sosial dan platform kampus untuk menyebarkan informasi yang benar.

·       Pendidikan Karakter: Mendorong institusi pendidikan untuk mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum, fokus pada nilai-nilai kemanusiaan dan empati terhadap sesama.

·       Dialog Masyarakat: Membangun forum diskusi di tingkat desa atau komunitas untuk membahas isu-isu sosial, termasuk stigma terhadap Covid-19 dan pentingnya penghargaan terhadap pengorbanan tenaga kesehatan.

·       Kerjasama dengan Tokoh Masyarakat: Melibatkan tokoh masyarakat dan agama untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai pentingnya menghormati jenazah dan menghindari stigma negatif.

 

3.      Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!

Jawab: Ya, penolakan jenazah korban Covid-19 jelas merupakan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yang menekankan pada kemanusiaan yang adil dan beradab. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, hak untuk dihormati setelah kematian tetap ada. Setiap individu, termasuk mereka yang telah meninggal karena Covid-19, berhak mendapatkan penghormatan dan perlakuan yang manusiawi. Penolakan ini menunjukkan sikap tidak menghargai nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya dipegang oleh setiap warga negara. Dalam konteks ini, penting untuk membangun kesadaran bahwa kematian bukanlah alasan untuk menghilangkan rasa hormat dan kemanusiaan, melainkan momen untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Lulu miftahul Jannah -

NAMA :Lulu Miftahul Jannah

NPM:2217011059

KELAS : D

ANALISIS SOAL

 

1.          Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?

Menurut saya Penolakan jenazah bertentangan dengan penghargaan terhadap martabat manusia.   Penolakan tersebut jelas melanggar prinsip kemanusiaan. Menghormati jenazah adalah bentuk penghargaan terhadap kehidupan dan pengorbanan seseorang.   Penolakan tersebut jelas melanggar prinsip kemanusiaan. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan setara, termasuk dalam proses pemakaman. Penolakan tersebut menciptakan ketidakadilan bagi keluarga korban. Kasus penolakan jenazah ini menggarisbawahi perlunya peningkatan edukasi, empati, dan kesadaran masyarakat. Dalam konteks Pancasila, tindakan tersebut mencerminkan pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan. Untuk mencegah kejadian serupa, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan dalam menyebarkan informasi yang benar sangatlah penting.

 

 

2.          Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari

Sebagai mahasiswa, ada beberapa saran dan solusi yang dapat diusulkan untuk mencegah terulangnya kasus penolakan jenazah korban COVID-19, terutama yang melibatkan tenaga medis seperti perawat:Mengadakan forum diskusi di tingkat desa atau RT/RW yang melibatkan tokoh masyarakat, pemuka agama, dan pihak kesehatan untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan COVID-19 dan stigma yang muncul. Mendorong masyarakat untuk memahami peran dan pengorbanan tenaga medis, serta membangun rasa empati terhadap keluarga korban. Mengajak media untuk memberikan penekanan pada kisah inspiratif tenaga medis dan keluarga korban, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya solidaritas di masa pandemi. Memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan tentang cara berkomunikasi yang efektif dengan masyarakat untuk mengurangi ketakutan dan kebingungan.

3.          Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!

Penolakan jenazah korban COVID-19, terutama yang melibatkan seorang perawat, dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa, martabat manusia tetap harus dihormati. Dalam Pancasila, penghormatan terhadap setiap individu, termasuk ketika mereka telah meninggal, merupakan hal yang fundamental. Penolakan terhadap jenazah menunjukkan ketidakadilan dan ketidakberadaban.

 


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Eksa Ayumi -
Nama: Eksa Ayumi
NPM: 2217011007

1. Kasus penolakan jenazah korban COVID-19, seperti yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah, menunjukkan adanya kekhawatiran dan ketakutan masyarakat terhadap penyebaran virus. Meskipun ketakutan ini bisa dipahami, tindakan penolakan jenazah tersebut bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan yang terkandung dalam Pancasila, terutama pada sila kedua dan ketiga.
Dari perspektif sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, penolakan jenazah mencerminkan kurangnya penghormatan terhadap hak-hak dasar setiap manusia, termasuk hak untuk dimakamkan secara layak. Meskipun masyarakat khawatir, ada protokol ketat yang sudah diterapkan untuk meminimalkan risiko penyebaran virus dari jenazah korban COVID-19, dan dengan demikian tidak ada alasan untuk melakukan tindakan yang melanggar nilai kemanusiaan.
Sila ketiga, Persatuan Indonesia, juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kebersamaan di tengah tantangan. Ketika masyarakat menolak jenazah, mereka cenderung bertindak atas dasar kepentingan sendiri atau ketakutan, bukan untuk kebaikan bersama. Padahal, gotong royong dan saling mendukung adalah fondasi dari persatuan.

2. Sebagai mahasiswa, kita dapat berkontribusi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan melalui beberapa langkah:
Edukasi Masyarakat dengan mengadakan kampanye edukasi yang menjelaskan tentang COVID-19 dan prosedur penanganan jenazah yang aman.
Menggalang Kerjasama dengan Tokoh Masyarakat dengan Mengajak tokoh masyarakat, pemuka agama, dan tokoh lokal untuk berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang benar tentang COVID-19 dan prosedur pemakaman.

Meningkatkan Empati dan Kepedulian Sosial: Mengorganisir program penggalangan dukungan bagi keluarga yang kehilangan anggota akibat COVID-19, baik dalam bentuk bantuan material maupun moral.

Advokasi Kebijakan: Mendorong pemerintah dan lembaga terkait untuk lebih transparan dalam penanganan COVID-19, termasuk penanganan jenazah, dan memastikan bahwa informasi tersebut sampai ke masyarakat luas.

Pelatihan untuk Relawan: Membentuk kelompok relawan yang terlatih dalam penanganan jenazah dan edukasi kesehatan untuk memberikan informasi yang akurat dan dukungan kepada keluarga yang terkena dampak.

3. Penolakan jenazah korban COVID-19 dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa. Berikut adalah beberapa argumen yang mendukung pandangan ini:

1. Penghormatan terhadap Martabat Manusia
Meskipun jenazah tidak memiliki kehidupan, setiap manusia tetap memiliki martabat yang harus dihormati. Konsep kemanusiaan dalam Pancasila mencakup penghormatan terhadap seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk saat mereka telah meninggal. Menolak jenazah berarti menolak untuk menghormati hak-hak dasar individu, termasuk hak untuk mendapatkan pemakaman yang layak.

2. Dampak Sosial dan Psikologis
Penolakan terhadap jenazah tidak hanya berdampak pada jenazah itu sendiri, tetapi juga pada keluarga yang ditinggalkan. Tindakan ini dapat menyebabkan trauma dan stigma sosial bagi keluarga korban, yang seharusnya mendapatkan dukungan dan pengertian dari masyarakat. Pancasila mengajarkan pentingnya saling mendukung dan menjaga kesejahteraan sosial, dan penolakan ini menciptakan ketidakadilan bagi pihak yang sudah mengalami kehilangan.

3. Pendidikan dan Pemahaman yang Kurang
Penolakan jenazah sering kali disebabkan oleh ketakutan yang berasal dari ketidaktahuan atau kurangnya pemahaman tentang penanganan jenazah COVID-19. Jika masyarakat memahami bahwa protokol kesehatan telah diterapkan untuk mencegah penyebaran virus dari jenazah, penolakan tersebut mungkin dapat diminimalisir. Dalam konteks ini, Pancasila mendorong edukasi dan pemahaman sebagai bagian dari nilai kemanusiaan.

4. Solidaritas dan Empati
Sila kedua Pancasila menekankan pentingnya rasa empati dan solidaritas antar sesama. Menolak jenazah adalah bentuk ketidakpedulian terhadap kesedihan dan kesulitan yang dialami oleh keluarga korban. Sebaliknya, masyarakat seharusnya bersatu untuk memberikan dukungan, bukan menambah beban bagi mereka yang telah kehilangan.

5. Norma Agama dan Budaya
Banyak ajaran agama dan budaya di Indonesia mengajarkan pentingnya menghormati jenazah. Penolakan terhadap jenazah dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap norma-norma tersebut, yang juga merupakan bagian dari nilai kemanusiaan. Dengan demikian, tindakan penolakan juga berdampak pada hubungan antarumat beragama dan keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Gita Agiska Yustisiana Wati -
Nama : Gita Agiska Yustisiana Wati
NPM : 2217011029
Kelas : D
1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dankah kolerasinya dengan penerapan nilai pancasila?
Jawab:
Kasus penolakan jenazah korban covid-19 di Jawa Tengah, khususnya terhadap seorang perawat yang berada di garda terdepan dalam menangani pandemi, sangat memprihatinkan dan menunjukkan adanya ketidaktahuan serta kesalahan persepso, ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang seharusnya dianut oleh bangsa indonesia .
● Penolakan jenazah ini sangat bertentangan dengan sila kedua, yang mengajarkan bahwa setiap manusia harus diperlakukan dengan adil dan beradap, termasuk dalam hal menghormati orang yang telah meninggal dunia. Sebagai perawat, korban telah berkorban untuk menyelamatkan nyawa banyak orang. Tindakan penolakannya menunjukkan kurangnya rasa kemanusiaan dan penghargaan terhadap jasa yang telah diberikan serta perilaku yang jauh dari beradap.
●Kasus ini juga mencerminkan adanya hilangnya rasa persatuan, dimana ketakutan dan stigma terhadap covid-19 telah mengalahkan nilai-nilai solidaritas dan kebersamaan (sila ketiga).

2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai pelajar mengenai kejadian tersebut agar tidak terulang lagi di kemudian hari!
Jawab:
●Meningkatkan edukasi dan literasi masyarakat tentang protokol kesehatan: solusi utama adalah edukasi yang lebih menyeluruh mengenai protokol pemakaman jenazah korban covid-19. Pemerintah, sekolah, dan lembaga kesehatan harus secara aktif memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami mengenai keamanan proses pemakaman sesuai dengan protokol kesehatan.
●penguatan pendidikan karakter di sekolah: karakter pendidikan harus diperkuat dengan pengintegrasian nilai-nilai pancasila dalam pembelajaran, khususnya
terkait rasa kemanusiaan, toleransi, dan penghargaan terhadap sesama.
●Kampanye anti stigma dimedia sosial: kita dapat memanfaatkan media sosial
untuk menyebarkan kampanye anti stigma dan informasi yang benar mengenai
covid-19. Kampanye dapat berisi pesan-pesan positif tentang kemanusiaan,
solidaritas, dan dukungan terhadap korban COVID-19 dapat membantu mengurangi
ketakutan berlebihan dan mencegah penolakan jenazah.
●Mendorong pemerintah untuk lebih tegas dalam solidaritas dan penegakan
hukum: pemerintah daerah dan nasional harus lebih tegas dalam memastikan tidak adanya lagi paksaan pemakaman yang terjadi, terutama melalui penegakan hukum yang jelas dan tegas terhadap pelanggaran terkait kemanusiaan.

3. Apakah penolakan korban covid-19 termasuk pelanggaran sila pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!
Jawab:
Iya, menurut saya permohonan jenazah korban covid-19 dianggap sebagai pelanggaran terhadap sila ke-2, yaitu “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”, meskipun jenazah tersebut sudah tidak bernyawa. Berikut adalah argumentasi yang mendukung pandangan
ini:
●Sila ke-2 pancasila tekanan penghormatan terhadap martabat manusia dan memperlakukan semua orang dengan adil dan beradab. Nilai kemanusiaan tidak hanya berlaku bagi orang yang masih hidup, tetapi juga bagi mereka yang telah meninggal. Dalam banyak budaya dan agama di Indonesia, termasuk dalam norma-norma sosial, memperlakukakn pemakaman dengan penuh penghormatan adalah bagian
dari rasa kemanusiaan. Kemanusiaan tidak berhenti ketika seseorang meninggal,
dan setiap orang berhak dimakamkan dengan hormat sesuai dengan prosedur yang berlaku.
●Penolakan terhadap pemakaman juga mencerminkan hilangnya rasa solidaritas dan persatuan, yang merupakan hakikat pancasila. Sebagai sebuah negara yang
mengedepankan kebersamaan, seharusnya bisa bersatu dalam menghadapi pandemi, bukan menerima keadaan dengan menolak sesama manusia yang sudah tidak berdaya. Penolakan tersebutvdapat memecah belah masyarakat dan menambah beban psikologis bagi keluarga yang ditinggalkan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Risna Ambarita -

Nama : Risna Ambarita 

NPM : 2257011009 

Kelas : D 

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?

 2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari! 

3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas! 

 Jawaban :

 1. Pendapat saya mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut yaitu sangat menyedihkan dan memilukan. Jenazah perawat tersebut tidak pantas dan tidak layak diperlakukan demikian. Terlebih lagi perawat tersebut menjadi garda terdepan dalam penangan masyarakat yang terdampak virus Covid-19. Beliau sepatutnya sangat diterima baik oleh masyarakat sekitar karena sudah mempertaruhkan nyawanya sendiri dalam mengabdi dan menangani masyarakat yang terinfeksi virus Covid-19. Kejadian tersebut tentu tidak sesuai dengan sila pancasila ke 2 yakni kemanusiaan yang adil dan beradab. Perawat tersebut tidak mendapatkan sikap keadilan dan tidak diperlakukan secara manusiawi dengan semestinya yang tentu saja tidak sesuai dengan ajaran nilai pancasila. 

2. Sebagai mahasiswa saya mengharapkan untuk saling menghargai dan menghormati sesama manusia apalagi perawat tersebut sudah berperan penting dalam menyelamatkan banyak nyawa. Dikarenakan kita sesame manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa ada perbedaan. Solusinya yaitu perlu adanya sosialisasi tentang pentingnya penerapan nilai pancasila dalam bermasyarakat untuk menghindari hal yang sama terjadi kembali. 

 3. Ya, termasuk kedalam pelanggaran pancasila nilai ke 2, karena tidak adanya sikap kemanusiaan yang diperlakukan kepada perawat tersebut. Walaupun jenazah sudah tidak bernyawa tetapi jenazah tersebut masih sangat pantas untuk dilakukan dengan manusiawi dan adil terlebih lagi jenazah tersebut sudah sangat berperan penting dalam bermasyarakat melalui pengabdiaannya. Karena manusia yang telah meninggalpun masih berhak untuk mendapatkan hak yang dia pantas dapatkan

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Eti amanda Damanik -

Tugas Analisis Soal

Nama : Eti Amanda Damanik

Npm : 2217011103

Kelas : D


1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?

Jawab: 


Pendapat Tentang Kasus Penolakan Jenazah dan Hubungannya dengan Pancasila


Penolakan terhadap jenazah korban Covid-19, khususnya seorang perawat, menunjukkan bahwa masih ada stigma dan ketakutan berlebihan terhadap virus ini. Padahal, mereka yang menjadi korban sudah berjuang di garda depan melawan pandemi. Tindakan penolakan ini menunjukkan kurangnya rasa empati dan penghormatan, yang seharusnya menjadi bagian dari kehidupan kita sebagai bangsa. Jika dikaitkan dengan Pancasila, terutama sila ke-2, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," penolakan jenazah bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Seharusnya  kita saling menghargai dan memperlakukan semua orang dengan baik, termasuk mereka yang sudah meninggal, dengan memberikan pemakaman yang layak.


2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!

Jawab: 


Sebagai mahasiswa, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, yaitu dengan 

Mengadakan program edukasi tentang Covid-19, agar masyarakat tidak terlalu takut atau memiliki stigma terhadap jenazah korban. Yang  bisa dilakukan lewat media sosial, seminar, atau kampanye di lingkungan sekitar, untuk memberikan pemahaman yang benar kepada warga tentang Covid-19 dan pentingnya menghormati jenazah.

Memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter di sekolah, sehingga anak-anak sejak dini belajar tentang rasa kemanusiaan dan menghormati orang lain.

Sosialisasi Protokol Pemakaman: Mengedukasi masyarakat tentang cara pemakaman yang aman sesuai dengan protokol kesehatan agar tidak ada lagi ketakutan atau keraguan untuk memberikan penghormatan terakhir.


3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!

Jawab:


Penolakan terhadap jenazah korban Covid-19 adalah pelanggaran terhadap sila ke-2 Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Walaupun jenazah sudah tidak bernyawa, mereka tetap berhak mendapatkan pemakaman yang layak. Tindakan menolak jenazah menunjukkan sikap kurang menghargai sesama manusia, padahal setiap orang harus diperlakukan dengan baik.


Kita perlu memahami bahwa setiap individu, apapun keadaannya, berhak diperlakukan dengan hormat, termasuk dalam proses pemakaman. Penolakan ini bukan hanya menyakiti keluarga yang sedang berduka, tetapi juga menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki sikap yang kurang baik dalam hal kemanusiaan. Ini perlu segera diperbaiki agar tidak ada lagi diskriminasi terhadap mereka yang menjadi korban Covid-19 dengan lebih memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari damn pendidikan karakter harus diperkuat agar masyarakat lebih peduli dan menghormati satu sama lain. Dengan upaya bersama, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang lagi.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by vika oktaria -

Vika oktaria

2217011092

Analisis soal

Pendidikan pancasila

 

1.Kasus penolakan jenazah korban Covid-19 di Jawa Tengah merupakan cerminan dari kompleksitas masalah sosial yang melibatkan aspek kesehatan, kemanusiaan, dan nilai-nilai kebangsaan.

Dampak Negatif Penolakan Jenazah:

 * Pelanggaran Hak Asasi Manusia: Tindakan ini jelas melanggar hak asasi manusia, khususnya hak atas martabat dan penghormatan terhadap jenazah.

 * Stigmatisasi dan Diskriminasi: Masyarakat yang melakukan penolakan seringkali didorong oleh stigma negatif terhadap penyakit Covid-19, yang berujung pada diskriminasi terhadap penderita dan keluarganya.

 * Kerusakan Sosial: Peristiwa ini dapat merusak tatanan sosial dan menimbulkan ketakutan serta ketidakpercayaan di masyarakat.

Korelasi dengan Nilai Pancasila:

 * Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Nilai ini jelas dilanggar ketika seseorang tidak diberikan hak untuk dimakamkan secara layak dan manusiawi.

 * Persatuan Indonesia: Tindakan penolakan justru memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

 * Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Setiap warga negara, termasuk mereka yang terpapar Covid-19, berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan sama di mata hukum.

Implementasi Nilai Pancasila dalam Mengatasi Masalah:

 * Peningkatan Edukasi: Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang benar tentang Covid-19, agar stigma negatif dapat dihilangkan.

 * Penguatan Nilai-Nilai Kemanusiaan: Pendidikan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan perlu diperkuat sejak dini.

 * Penegakan Hukum: Pemerintah perlu tegas dalam menindak pelaku penolakan jenazah, agar menjadi efek jera.

 * Kerjasama Antar Lembaga: Perlu adanya sinergi antara pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan media dalam mengatasi masalah ini.

Kesimpulan:

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan persatuan dalam menghadapi pandemi. Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila secara konsisten, diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali.

 

2. Saran dan solusi sebagai mahasiswa
Sebagai mahasiswa, kita dapat berperan aktif dalam mendidik masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila, terutama kemanusiaan. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan pendidikan karakter di sekolah dan lingkungan masyarakat agar generasi muda lebih menghargai sesama, baik yang hidup maupun yang telah meninggal. Selain itu, sosialisasi yang tepat tentang Covid-19 juga perlu dilakukan, terutama terkait protokol pemakaman korban, agar masyarakat tidak takut berlebihan atau termakan hoaks. Pemerintah dan tenaga medis harus bekerja sama dalam memberikan informasi yang benar. Media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan-pesan positif dan edukatif, bukan untuk memperkuat ketakutan atau stigma, sehingga dapat membantu mengurangi kecemasan public

 

3. Penolakan jenazah korban Covid-19: Pelanggaran Sila Kemanusiaan

Penolakan terhadap jenazah korban Covid-19, meskipun mereka sudah tidak bernyawa, merupakan pelanggaran yang sangat jelas terhadap sila kedua Pancasila, yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Berikut adalah beberapa argumen yang mendukung pernyataan tersebut:

 * Martabat Manusia: Setiap individu, termasuk mereka yang telah meninggal, memiliki martabat dan hak untuk diperlakukan dengan hormat. Penolakan untuk memakamkan jenazah secara layak sama saja dengan merendahkan martabat manusia.

 * Kemanusiaan Universal: Nilai kemanusiaan bersifat universal dan berlaku untuk semua orang tanpa memandang status sosial, agama, atau kondisi kesehatan. Bahkan dalam kondisi kematian sekalipun, hak untuk mendapatkan perlakuan yang manusiawi tetap ada.

 * Empati dan Belas Kasih: Tindakan menolak jenazah menunjukkan kurangnya empati dan belas kasih terhadap sesama manusia. Ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila.

 * Siklus Kehidupan: Kematian adalah bagian alami dari siklus kehidupan. Setiap individu pasti akan mengalaminya. Oleh karena itu, kita harus saling menghormati dan menghargai proses tersebut.

 * Peran Keluarga: Keluarga memiliki hak untuk memberikan penghormatan terakhir kepada anggota keluarganya yang telah meninggal, terlepas dari penyebab kematiannya.

Mengapa jenazah yang sudah tidak bernyawa masih relevan dengan nilai kemanusiaan?

 * Penghormatan Terakhir: Memakamkan jenazah dengan layak merupakan bentuk penghormatan terakhir terhadap orang yang telah meninggal. Ini juga memberikan ketenangan batin bagi keluarga yang ditinggalkan.

 * Simbol Kemanusiaan: Cara kita memperlakukan jenazah mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang kita anut. Penolakan jenazah menunjukkan bahwa kita tidak menghargai kehidupan dan kematian.

 * Mencegah Perpecahan: Tindakan penolakan jenazah dapat memicu perpecahan di masyarakat dan memperkuat stigma negatif terhadap kelompok tertentu.

Kesimpulan

Penolakan jenazah korban Covid-19 bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah kemanusiaan. Tindakan ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kedua. Dengan menolak jenazah, kita tidak hanya merendahkan martabat manusia, tetapi juga merusak tatanan sosial dan persatuan bangsa.

Penting untuk diingat: Setiap individu, hidup atau mati, berhak diperl
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Nesa Putri Azzahra -
Nesa Putri Azzahra
2217011132
D

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya implementasi nilai Pancasila? Kasus Penolakan jenazah tersebut tidak mencerminkan sila ke-2 yaitu *kemanusian yang adil dan beradab, dimana manusia menghormati hak dan kewajiban individu dan komunitas dimana pada kasus ini menunjukkan nilai-nilai pancasila tidak tumbuh didalam diri masyarakatnya yang mana dikarnakan kurangnya pendekatan suatu karakter dan mengimplentasikan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan jiwa anak yang tidak mempunyai nilai kemanusian dalam diri penerapan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat masih perlu ditingkatkan melalui moral pendidikan dan etika yang lebih intensif

2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari! harus adanya pendidikan yang mana ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari baik dari orangtua yang memberikan pengetahuan untuk membentuk karakter anaknya dari kecil untuk menumbuhkam jiwa-jiwa nasionalisme,dan juga pihak rumah sakit harus memberikan transprasi untuk menjalskan kondisi masalah tersebut serta akan melaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan.dan adanya kolaborasi antara masyarakat dengan tim kesehatan agar terbangunnya kepercayaan antara masyarakat.

3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!
Ya,JELAS! penolakan jenazah korban termasuk pelanggaran sila ke-2 yang mana tidak adanya kemanusian yang adil dan beradab. dalam penghormatan dari masyarakat terutama korban tersebut adalah guru yang mencerdaskan anak bangsa dan juga walaupun hanya orang biasa atau dari kalangan biasa,tetap harus memanusiakan manusia baik bernyawa atau tidak tetap mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan suatu keadilan.agar terciptanya lingkungan yang mengintegrasikan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Titus Owen Hutasoit -
Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban
covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya
dengan implementasi nilai Pancasila?
Jawaban: penolakan jenazah covid-19 oleh pihak tertentu tentunya merupakan
tindakan yang buruk, tidak manusiawi, dan melenceng dari adab dan perilaku
yang seharusnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Perbuatan ini menjadi suatu
aib yang dapat mencoreng nama baik individu, kelompok, dan daerah yang
bersangkutan sehingga tercipta suatu anggapan oleh banyak orang tentang hal-hal
buruk pada pihak-pihak yang terlibat maupun tidak terlibat di sekitarnya. Salah
satu pemikiran hal buruk yang dapat membayangi banyak orang oleh kejadian
tersebut adalah anggapan bahwa daerah tersebut memiliki SDM yang rendah dari
pola pikir pihak tertentu dalam kasus tersebut.
Kata “SDM” merupakan kata yang populer digunakan dalam dunia maya yang
ditunjukkan pada suatu kejadian yang melibatkan seseorang berkewarganegaraan
Indonesia yang mengalami kasus tertentu. Tidak dapat dipungkiri bahwa
Indonesia memang memiliki tingkat SDM yang rendah dimana dibuktikan oleh
data-data yang di analisis oleh badan statistika tertentu. Kasus penolakan jenazah
covid-19 tersebut dianggap sebagai tindakan seseorang yang memiliki SDM yang
rendah karena memiliki pemahaman yang rendah mengenai penyakit covid-19,
termasuk cara kerjanya yang dikatakan bahwa jenazah yang tertular covid-19
masih dapat menularkan virusnya. Kurangnya pemahaman ini menimbulkan
ketakutan berlebihan dan tindakan yang ceroboh, hingga akhirnya masyarakat
menolak menerima jenazah tersebut di lingkungannya.
Selain itu, masyarakat Indonesia mudah termakan oleh berita hoax atau konspirasi
daripada berita yang faktual tentang covid-19. Hal ini diakibatkan oleh
ketimpangan sosial yang mana kebanyakan masyarakat memiliki kondisi ekonomi
yang kurang memadai, yang membatasi akses mereka terhadap pendidikan,
layanan kesehatan, dan informasi yang akurat. Ketimpangan ini berkontribusi terhadap rendahnya kapasitas individu untuk merespons dengan benar situasi yang
kompleks seperti pandemi. Walaupun begitu, banyak juga masyarakat yang tetap
percaya teori konspirasi dan berita misinformasi karena pola pikir masyarakat
yang tidak mau berubah dan terikat kepada konsep yang dianutnya menjadikan
informasi yang logis tidak berguna di pikiran mereka.
Kasus ini menandakan bahwa implementasi nilai Pancasila yang berbunyi
“Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” tidak diterapkan dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari. Sila "Kemanusiaan yang adil dan beradab" menuntut
penghormatan terhadap hak asasi manusia dan martabat individu, bahkan setelah
kematian. Hal ini menyangkut prinsip dasar bahwa setiap manusia, tanpa
memandang status atau kondisinya, berhak mendapatkan penghormatan terakhir
berupa pemakaman yang layak. Pihak-pihak yang terlibat sebagai pelaku utama
dalam kasus tersebut tidak mengindahkan konsep tentang keadilan dan adab di
tengah masyarakat. Pelaku-pelaku tersebut melakukan perlakuan yang tidak adil,
karena berdasarkan ketakutan yang tidak berdasar, mereka mengabaikan hak dasar
individu dan keluarga untuk dimakamkan dengan layak. Keadilan dalam sila
kedua Pancasila berarti tidak boleh ada diskriminasi terhadap jenazah COVID-19,
karena semua manusia, termasuk mereka yang meninggal akibat penyakit
menular, tetap memiliki hak atas perlakuan yang setara. Para pelaku tersebut juga
melakukan perbuatan yang tidak beradab karena mereka tidak memedulikan atau
tidak menghormati baik terhadap individu yang meninggal ataupun kesehatan
publik yang mana seharusnya dilakukan penghormatan yang sesuai, sambil tetap
memperhatikan keselamatan publik.
2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut
supaya tidak terulang lagi di kemudian hari
Jawaban:
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa anggapan tentang SDM yang
rendah tidak dapat dibantahkan dalam kasus ini sehingga penerapan nilai
Pancasila yang berasal dari kemanusiaan yang Adil dan Beradab tidak
dilaksanakan dengan benar. Solusi yang tepat tidak dapat berfungsi dengan baik
tanpa kesadaran diri dari masyarakat itu sendiri, sehingga solusi yang ditawarkan
tidak dapat menjamin bahwa pelaksanaannya digunakan dengan baik dan utuh.
Adapun solusi dan saran tersebut sebagai berikut.
- Peningkatan SDM melalui literasi kesehatan dan edukasi yang terarah oleh
pihak-pihak seperti pemerintah daerah, lembaga-lembaga tertentu, tokoh
masyarakat, maupun individu yang suka rela dalam mengemban amanat dalam
mengedukasi masyarakat tersebut. Adapun saran yang lebih merinci adalah
sebagai berikut.
• Membuat suatu program edukasi kesehatan berbasis komunitas yang
menarik dan aktif sehingga dapat membangun hubungan yang kuat dalam sifat kebersamaan dan saling percaya satu sama lain yang dapat
membuat penyaluran informasi yang lebih dapat diterima dan mudah
dipahami oleh anggota komunitas tersebut.
• Melakukan kampanye kesehatan yang masif melalui media tradisional
maupun modern sehingga dapat menjangkau masyarakat hingga di
daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki akses internet.
- Peningkatan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat, khususnya sila
"Kemanusiaan yang adil dan beradab" yang menjadi landasan moral dan etika
dalam berinteraksi terhadap sesama. Adapun saran yang lebih merinci adalah
sebagai berikut.
• Peningkatan pembelajaran mengenai pendidikan di sekolah dan
masyarakat dengan cara menciptakan bidang ilmu khusus pendidikan
Pancasila ataupun program-program edukatif lainnya.
• Pelibatan tokoh masyarakat atau agama setempat dalam penyebaran
ajaran mengenai implementasi nilai pancasilah sehingga masyarakat
yang memiliki pola pikir yang didasarkan pada tokoh masyarakat
tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku sesuai dengan ajaran yang
diberikan oleh tokoh masyarakat.
- Mengatasi permasalahan berita misinformasi dan hoax yang banyak
ditemukan pada sosial media. Berita misinformasi atau hoax ini banyak
ditangkap dan digunakan oleh orang awam sebagai sumber informasi yang
relevan dengan pandangan mereka terhadap suatu kejadian atau permasalahan
sehingga mereka lebih mempercayai berita tersebut ketimbang berita yang
faktual dan valid. Adapun saran yang lebih merinci adalah sebagai berikut.
• Pemerintah dapat menciptakan suatu lembaga atau kelompok yang
secara efektif dan efisien bertugas dalam menghapus berita hoax yang
tersebar di internet dan memberikan informasi yang tepat dan
berdasarkan pada fakta sesungguhnya. Hal ini dapat menghasilkan
berkurangnya berita-berita hoax di internet berdasarkan kinerja dari
lembaga itu sendiri
• Pemerintah dapat membangun suatu komunitas dan melatih literasi
digital dengan mengajak masyarakat untuk mengetahui cara
membedakan informasi yang benar dan informasi yang salah serta
mengetahui cara untuk mencari informasi yang valid. Komunitas
digital artinya bahwa pemerintah dapat lebih dekat dengan masyarakat
melalui komunikasi dua arah yang berlaku pada sosial media dan
dilakukan dengan membangun kepercayaan kepada masyarakat
sebagai saluran informasi terpercaya.

Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila
terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan
dengan argumentasimu secara jelas!
Jawaban:
Hal tersebut memang pelanggaran sila kedua Pancasila yang berbunyi
“kemanusiaan yang adil dan beradab” karena pelaku telah melakukan perbuatan
yang dimaknai sebagai tidak adil karena pelaku menarik hak dasar untuk korban
covid-29 dimakamkan dengan layak dan teratur, lalu pelaku juga tidak beradab
karena tidak menghormati individu sebagai manusia yang memiliki kapasitas
untuk dihormati dan menghormati antar sesama manusia
Jenazah memang sudah tidak bernyawa, namun kapasitas ia sebagai seorang
manusia yang ditandai dengan wujud dan perilaku semasa hidupnya tidak pernah
pudar meskipun dirinya telah meninggal. Hak individu yang telah meninggal
bersifat melekat dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Dalam hal ini,
martabat seseorang tidak boleh dikurangi atau diabaikan hanya karena mereka
meninggal akibat penyakit menular seperti COVID-19. Sehingga individu yang
telah meninggal mempunyai hak yang pantas, mengikat, dan tidak terbantahkan
dalam proses dan tempat pemakaman yang sesuai dengan prosedur kesehatan
yang berlaku selama pandemi covid-19
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Trisna Sebening Purnama -

NAMA : TRISNA SEBENING PURNAMA

NPM :  2217011126


TANGGAPAN :

Kasus penolakan jenazah korban Covid-19, khususnya seorang perawat yang telah berjuang di garis depan, mencerminkan krisis kemanusiaan yang serius dalam masyarakat kita. Penolakan ini bukan hanya menunjukkan ketidakpahaman tentang virus dan penanganannya, tetapi juga mencerminkan stigma sosial yang masih mengakar terhadap mereka yang terpapar Covid-19. Ketua DPRD Provinsi Jateng, Bambang Kusriyanto, dengan tegas mengecam tindakan ini sebagai pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila, yang seharusnya menjadi pedoman moral dalam berperilaku. Ia mengingatkan bahwa setiap individu, terutama yang berkontribusi dalam penanganan krisis, layak dihormati bahkan setelah meninggal. Hal ini menjadi panggilan bagi kita semua untuk mengatasi stigma dan meningkatkan empati terhadap sesama.


Lebih jauh lagi, Bambang menyoroti pentingnya pendidikan karakter dalam menciptakan generasi yang menghargai orang lain. Pendidikan karakter, yang seharusnya dimulai sejak dini, dapat membantu membentuk pola pikir dan perilaku yang lebih baik di kalangan anak-anak. Dengan melibatkan sekolah, orang tua, dan masyarakat, kita bisa menciptakan lingkungan yang mendukung penerapan nilai-nilai kemanusiaan. Kepala Dinas Pendidikan, Sukaton Purtomo Priyatmo, menunjukkan kesiapan untuk menjalankan saran ini, sehingga pendidikan Pancasila dan karakter dapat terintegrasi secara efektif. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk bersama-sama membangun kesadaran kolektif bahwa menghargai dan merawat sesama adalah tanggung jawab bersama, terlepas dari latar belakang atau situasi yang dihadapi.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Abizar _ -
Nama: Abizar
NPM: 2217011130
Kelas: D

1. Menurut pendapat saya tentang penolakan tersebut seharusnya tidak terjadi dan hal yang sangat disayangkan karena hal ini berarti tidak adanya implementasi daripada nilai-nilai Pancasila yang seharusnya tertanam dan menjadi pedoman bagi warga dijawab tengah tersebut, dimana nilai kemanusiaan harus dikedepankan pada saat kondisi seperti ini. Apalagi jenazah daripada korban Covid-19 ini merupakan perawat yang dapat disebut sebagai pahlawan yang telah menjadi relawan dan membantu untuk kesembuhan-kesembuhan yang sedang terkena virus Covid-19 itu
2. Solusi yang dapat diberikan dari saya sebagai mahasiswa, perlunya peningkatan pengetahuan tentang bagaimana cara penanganan daripada jenazah dan pemahaman yang jelas kepada warga bahwa jenazah tersebut sudah tidak akan menularkan penyakit virus Covid-19 tersebut dan yang selanjutnya adalah perlunya peningkatan kembali dan kesadaran diri tentang harus menanamkan nilai-nilai Pancasila terutama tentang point berkemanusiaan agar dikemudian hari kejadian yang seperti ini tidak terulang kembali.
3. Penolakan jenazah Covid-19 merupakan contoh pelanggaran daripada nilai-nilai Pancasila terutama nilai pada sila ke-2, dimana setiap orang harus memiliki rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, walaupun sudah tidak bernyawa atau sudah meninggal jenazah tersebut sudah sepatut dan selayaknya mendapatkan sikap kita sebagai manusia untuk diperlakukan selayaknya manusia.