Lampirkan analisis anda mengenai video berikut dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM. Dilarang melakukan plagiasi.
Forum Analisis Video 2
NPM :2313053196
Di lihat dari kasus - kasus yang di lampirkan terlihat bahwasanya nilai karakter dari seorang anak SD itu sangat minim sekali, ini harus menjadi perhatian kita semua baik pihak sekolah maupun pihak orang tua yang mana harus mengajar kan perilaku yang baik dan benar. Pengawasan orang tua sangatlah berarti dimana orang tua itu pondasi dari seorang anak di rumah diaman perilaku ucapan dari orang tua tersebut di contoh dan orang tua juga harus aktif dalam melihat pergaulan anak mereka dan jika anak bermainan gadget haris di perhatikan apakah yang mereka tonton lihat apakah baik atau tidak nya, karena itu sangat memperngaruhi dari anak tersebut anak anak akan mencontohnya. Pihak sekolah juga harus memeberikan pengawasan yang ketat terhadap anak anak di jam sekolah, guru staff sekolah harus memiliki kepekaan yang lebih dalam melihat interaksi para peserta didik, harus di tindak tegas jika terlihat ada yang tidak beres dari interaksi peserta didik tersebut. Perlu ada nya juga ada perhatian terhadap kesehataan mental anak dimana sekolah atau pun orang tua memiliki peranan aktif terbuka agar dapat mengayomi anak anak dengan baik. Tanggapan terhadap peristiwa ini seharusnya tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga proaktif, dengan menanamkan nilai-nilai positif dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua peserta didik.
Arianti Chandra
2313053210
Kasus kasus yang disampaikan dalam video tersebut sangatlah memprihatinkan dan sangat kriminal, apalagi anak usia dibawah umur atau sekolah dasar yang bisa dibilang untuk cara berpikirnya belum sejauh itu tapi sudah melakukan termasuk hal hal kriminal dan kejahatan.
Menurut saya, anak tersebut kurang mendapatkan pemahaman dan tidak mengetahui apa itu pendidikan nilai moral dan karakter dalam dirinya sehingga dapat melakukan tindakan kriminal tersebut. Dalam kasus kasus ini, pihak sekolah harus bertindak lanjut untuk menangani kasusnya karena jika dibiarkan maka akan banyak kasus dan korban korban lainnya, pihak sekolah, pendidik, staff dan satpam sekolah harus berperan aktif dalam pengawasan anak anak disekolah tersebut, dapat juga diadakan sebuah sosialisasi mengenai perundungan perundungan agar peserta didik mengerti tentang sebuah permasalahan perundungan yang merugikan tersebut, mungkin disini orang tua siswa terlibat didalamnya untuk lebih mengerti dan paham serta tidak terjadi misscomunication antara kedua belah pihak, harus lebih memperhatikan interaksi interaksi antara peserta didik satu dan lainnya dan lebih kritis dalam memahami berbagai macam karakter peserta didik.
Orang tua juga berperan penting dalam menanamkan nilai moral dan etika kepada anaknya karena orang tualah tempat pertama pendidikan anaknya, orang pertama yang dipatuhi oleh anak anaknya, melakukan pegawasan ketat terhadap anak anak mereka, karena merekalah yang mengetahui karakter karakter anak mereka tersendiri, jika dirasa tidak memungkinkan anaknya tersebut untuk berada dilingkungan sekolah karena karakter yang bermacam macam dapat ditindaklanjuti dengan sekolah private dirumah sehingga anak tersebut tidak tercemari oleh pergaulan pergaulan yang memungkinkan untuk melakukan tindakan kriminal. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak anak anak sekolah dasar memiliki berbagai macam karakter, tetapi jika anak yang memiliki karakter berlebihan atau bisa dibilang tidak bisa diatur mungkin solusinya yaitu kepada kepala sekolah dan diurus kepada pihak yang berwajib.
NPM : 2313053205
tanggapan saya terhadap video tersebut yang isinya berupa kekerasan disekolah yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, dimana insiden kekerasan dilingkungan sekolah menjadi sangat memprihatinkan dan seharusnya menjadi perhatian serius bagi semua pihak yang terkait, baik skolah orang tua, ataupun instansi lainnya.
kasus kasus yang disebutkan divideo menyoroti masalah serius dalam hal pengawasan dan perlindungan terhadap anak anak di lingkungan sekolah. hal ini menunjukkan bahwa ada celah dalam sistem pengawasan yang seharusnya menjamin keselamatan siswa, dan juga kurangnya pendidikan karakter dan pencegahan bullying disekolah.
apalagi jual beli senjata tajam yang dilakukan anak anak smp seusiannya, hal ini juga salah satu akibat penggunaan media sosil, lingkungan sosual dan kurangnya pengawasan. Bekerja sama dalam mencegah kekerasan disekolah menjadi penting untuk memperkkuat pengawasan, meningkatkan pendidikan tentang nilai nilai moral dan etika, serta memberikan dukungan yang lebih baik untuk anak anak yang mungkin terlibat atau menjadi korban kekerasan diusiannya.
NPM: 2313053216
Kelas: 3G
Pada video ini menjelaskan mengenai beberapa kasus kekerasan dilingkungan sekolah. Misalnya perkelahian antara siswa SD yang menyebabkan kematian, hanya karena masalah sepele. Kasus pertama terjadi di Jakarta selatan pada tahun 2015, di SD Negeri Kebayoran lama. Di mana seorang siswa kelas 2 meninggal dunia akibat berkelahi dengan temannya. Sangat disayangkan tidak ada pengawasan dari pihak sekolah yang seharusnya dapat mencegah terjadinya insiden ini. Kasus yang sama juga terjadi pada tahun 2017 di Sukabumi, di mana seorang siswa kelas 2 SD meninggal dunia akibat perundungan dan kekerasan fisik oleh temannya.
Faktor terjadinya peristiwa ini karena kurangnya pengawasan dari pihak sekolah. Kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah tidak ada tindakan pencegahan dari guru atau staf sekolah. Misalnya dalam perkelahian yang terjadi saat perlombaan senam hari guru di Bandung 2017, meskipun banyak guru yang hadir, perkelahian antar siswa kelas 5 tersebut tidak terpantau hingga akhirnya salah satu siswa meninggal dunia. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat aman dan mendukung tumbuh kembang anak, justru menjadi tempat kekerasan dan konflik.
Selain faktor kurangnya pengawasan sekolah, di video ini juga menyoroti pengaruh media sosial dan lingkungan luar anak terhadap perilaku anal-anak. informasi-informasi yang disampaikan melalui media sosial sering kali adalah informasi yang tidak pantas sehingga memicu perilaku berbahaya, seperti kasus yang terjadi di kalangan anak SMP dan SMA di bogor yang melakukan transaksi jual beli senjata tajam.
Orang tua dan sekolah memiliki tanggung jawab untuk memantau informasi dan yang diakses oleh anak-anaknya, serta memberikan pendidikan moral dan etika yang tepat agar mereka dapat memahami dampak dari tindakan mereka. dan pihak sekolah juga harus bertindak tegas terhadap perilaku siswa yang menyipang, seperti memberikan hukuman.
NPM : 2313053206
Kekerasan di lingkungan sekolah, terutama yang melibatkan penganiayaan antar siswa, merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian mendalam dari pihak sekolah, orang tua, serta masyarakat luas. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kasus tragis telah mencuat, di mana anak-anak meninggal dunia akibat konflik fisik dengan teman sebayanya di sekolah.
Pada September 2015, seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Kebayoran Lama, Jakarta, meninggal dunia setelah berkelahi dengan teman sekelasnya. Awalnya, peristiwa ini diduga dimulai dari perkelahian mulut yang kemudian berlanjut ke kekerasan fisik di lingkungan sekolah. Kasus ini menunjukkan bagaimana konflik kecil antar siswa bisa berkembang menjadi tragedi serius bila tidak segera dicegah atau diintervensi.
Pada Agustus 2017, kasus serupa terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, di mana seorang siswa kelas 2 SD meninggal dunia setelah mengalami perkelahian di halaman sekolah. Dugaan awal menyebutkan bahwa korban telah dirundung dan bahkan dilempar dengan minuman beku oleh pelaku. Kasus ini semakin mempertegas urgensi penanganan kasus bullying di sekolah.
Pada bulan November 2017 di Bandung, Jawa Barat, terjadi duel antara siswa kelas 2 SD dengan siswa kelas 5 SD saat perlombaan senam dalam rangka Hari Guru. Insiden ini dipicu oleh gangguan dari korban yang diduga menyalakan motor bising, yang mengganggu pelaku. Akibatnya, perkelahian ini berujung pada kematian salah satu siswa.
Kasus-kasus tersebut menyoroti betapa pentingnya peran pengawasan dari pihak guru dan orang tua. Ketiadaan pengawasan yang memadai di lingkungan sekolah bisa menyebabkan siswa merasa bebas melakukan apa saja, termasuk tindakan kekerasan. Tanpa arahan dan kontrol yang cukup, perilaku agresif atau tindak kekerasan antar siswa bisa saja bereskalasi hingga menyebabkan hilangnya nyawa. Pengawasan yang ketat, baik dari pihak sekolah maupun orang tua, serta pendidikan karakter yang menanamkan empati, sikap saling menghargai, dan pengendalian diri sangat dibutuhkan untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.
NPM: 2313053209
Kelas: 3G
Dalam video tersebut ditampilkan kasus-kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Hal ini benar-benar menggambarkan betapa rusaknya moral pada peserta didik yang artinya pendidikan nilai dan moral di Indonesia itu tidak efektif. Selain itu, hal tersebut dapat terjadi disebabkan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah akan tetapi pihak orang tua juga seharusnya ikut ambil dalam memberikan pengajaran karakter yang baik kepada anaknya. Pihak sekolah dan orang tua seharusnya bekerja sama untuk saling membantu dalam memberikan pengajaran terkait karakter yang baik. Dan pihak sekolah pun tidak boleh menganggap remeh permasalahan-permasalaha peserta didiknya, karena terjadinya kasus-kasus besar dimulai dari permasalahan-permasalahan yang kecil. Oleh sebab itu, pihak sekolah harus selalu melakukan pengawasan pendidikan tegasnya juga pengecekan dan orang tua harus senantiasa memantau juga bagaimana perilaku anaknya.
NPM ; 2313053214
Menurut saya kekerasan yang marak terjadi di sekolah itu dikarenakan kurangnya pendidikan moral pada diri peserta didik. Jika sekolah sudah menerapkan pendidikan moral maka harus dibarengi dengan adanya pengawasan, namum belum tentu juga peserta didik dapat berperilaku sesuai dengan yang seharusnya (berperilaku baik, sopan dan santun) sesuai nilai-nilai yang telah diajarkan. Karena moral peserta didik tidak hanya didapat dari sekolah, melainkan utamanya pendidikan dan pengawasan dari kedua orang tuanya, kemudian lingkungan bermain atau masyarakat peserta didik, bahkan sekarang ini hampir semua peserta didik dapat mengakses sosial media, dimana mereka dapat menonton atau meniru hal-hal yang tidak baik. Hal ini dapat memicu tindakan kekerasan, perundungan, dan perkataan yang kurang baik. Maka dari itu perlunya kerja sama dari semua pihak untuk menangani masalah moral dan karakter peserta didik, dengan menciptakan lingkungan sekolah yang aman, melibatkan orang tua dalam program anti kekerasan dan kehidupan anaknya di sekolah, mengajarkan siswa untuk saling menghormati, menghargai perbedaan, dan menerima satu sama lain.
Npm : 2313053211
NPM: 2313053212
Menurut saya dari video tersebut menekankan pentingnya peran orang tua dalam pendidikan nilai dan moral anak. Meskipun guru di sekolah mengajarkan berbagai nilai dan moral, waktu yang dimiliki guru bersama setiap anak terbatas, terutama karena jumlah peserta didik yang banyak. Sebaliknya, orang tua memiliki lebih banyak waktu bersama anak di rumah, sehingga mereka lebih mengenal karakter anak secara mendalam. Orang tua dapat memberikan perhatian yang lebih intensif, mendidik dengan lebih personal, dan menyesuaikan cara mendidik sesuai dengan kebutuhan dan karakter masing-masing anak.
Dengan kata lain, pendidikan nilai dan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab guru di sekolah, tetapi juga sangat bergantung pada peran orang tua. Orang tua memiliki kesempatan yang lebih besar untuk membimbing dan memberikan teladan bagi anak-anaknya karena mereka adalah pihak yang paling dekat dan paling sering berinteraksi dengan anak. Dalam konteks ini, pendidikan anak menjadi sebuah tanggung jawab bersama antara sekolah dan keluarga, dengan orang tua yang memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter anak.
NPM : 2313053220
Video Ini membahas tentang Fenomena kekerasan di lingkungan sekolah, terutama di tingkat pendidikan dasar, telah menjadi sorotan serius dalam dunia pendidikan Indonesia. Video tersebut mengangkat beberapa kasus mengejutkan yang terjadi di berbagai daerah, di mana siswa sekolah dasar terlibat dalam perkelahian fatal dengan sesama temannya. Kasus-kasus ini meliputi kejadian di mana siswa kelas 2 SD meninggal setelah berkelahi dengan teman sekelasnya, seorang siswa yang diduga dirundung dan dilempar minuman beku hingga meninggal, serta duel antar siswa kelas 5 SD yang dipicu oleh hal sepele seperti suara motor yang bising.
Kejadian-kejadian ini menunjukkan adanya masalah serius dalam pengawasan dan perlindungan anak di lingkungan sekolah. Kurangnya pengawasan memungkinkan terjadinya kekerasan antar siswa, bahkan di kalangan anak-anak usia sangat muda. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang efektivitas sistem keamanan di sekolah dan peran serta tanggung jawab berbagai pihak dalam menjaga keselamatan anak-anak. Peran orang tua juga menjadi sorotan penting. Anak-anak di bawah umur, terutama yang berusia 12-18 tahun, seharusnya masih berada di bawah pengawasan orang tua. Ini menekankan pentingnya kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak-anak, tidak hanya menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada pihak sekolah.
Lebih mengkhawatirkan lagi, ditemukan kasus jual beli senjata tajam di kalangan siswa SMP dan bahkan SD di Bogor. Penemuan ini menunjukkan adanya akses yang mengkhawatirkan terhadap benda-benda berbahaya di kalangan anak-anak, yang tentunya sangat tidak pantas dan berbahaya. Kasus-kasus ini juga mengindikasikan kurangnya keterampilan anak-anak dalam menangani konflik secara damai. Perkelahian yang dipicu oleh hal-hal sepele menunjukkan perlunya pendidikan karakter dan keterampilan sosial-emosional yang lebih intensif di sekolah. Selain itu, adanya unsur perundungan (bullying) dalam beberapa kasus menunjukkan pentingnya program anti-bullying yang efektif. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai pihak. Sekolah perlu meningkatkan sistem pengawasan dan keamanan, serta mengimplementasikan program pendidikan karakter dan anti-kekerasan. Orang tua harus lebih aktif dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka, serta bekerjasama erat dengan pihak sekolah. Pemerintah dan pihak berwenang perlu mengambil tindakan tegas terhadap peredaran senjata tajam di kalangan anak-anak dan remaja. Masyarakat juga harus meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan anak-anak dan aktif melaporkan jika melihat tanda-tanda kekerasan atau perilaku mencurigakan. Dengan kerjasama yang erat antara sekolah, orang tua, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan kasus-kasus kekerasan di lingkungan sekolah dapat dikurangi. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif bagi perkembangan anak-anak, sehingga mereka dapat fokus pada pendidikan dan pengembangan diri tanpa rasa takut akan kekerasan.
NPM. : 2313053215
Kasus-kasus kekerasan di lingkungan sekolah yang terjadi hingga menimbulkan korban jiwa sangat lah sering terjadi. Bahkan mirisnya karna pelaku masih di bawah umur, pihak berwajib tidak bisa melakukan tindakan yang tegas, hanya bisa melakukan rehabilitasi bangi si pelaku tetsebut, hal tersebut tentunya tidak menjamin untuk menimbulkan efek jera bagi si pelaku. Kejadian tersebut terjadi karena kurangnya moral antar siswa dan rasa saling menghormati dan menghargai. Nilai sila-sila pancasila saat ini sudah tumpul di kalangan generasi muda saat ini, hingga terjadi kejahatan di bawah umur.
Pengawasan orang tua, guru, dan sekolah sangatlah penting bagi siswa di bawah umur. Jika di rasa nilai moral kurang, sekolah dapat mengadakan seminar-seminar tentang pentingnya nilai dan moral.
Orang tua juga tentunya harus berperan aktif di dalam kasus ini, orang tua harus lebih memperhatikan perkembangan anaknya dan lingkungan pergaulan anak tersebut.
Pentingnya menanamkan nilai dan moral yang baik di rumah dan di sekolah agar tidak terjadi kekerasan di sekolah ataupun di lingkungan lain guna terciptanya generasi emas indonesia.
NPM : 2353053033
Kekerasan di lingkungan sekolah semakin menjadi perhatian serius, terutama ketika nyawa anak-anak terancam akibat konflik yang tampaknya sepele. Kasus-kasus terbaru menunjukkan bahwa perkelahian di antara siswa, baik yang berawal dari pertengkaran ringan maupun bullying, dapat berujung pada tragedi, seperti kematian siswa.
Salah satu faktor utama adalah kurangnya pengawasan yang efektif dari sekolah dan orang tua. Dalam banyak kasus, anak-anak yang masih di bawah umur ini tidak mendapatkan perlindungan yang memadai, meskipun mereka berada dalam lingkungan yang seharusnya aman. Situasi ini diperparah oleh keberadaan senjata tajam di kalangan pelajar, yang menunjukkan bahwa masalah kekerasan telah merambah ke aspek yang lebih serius dan berbahaya.
Kekerasan ini mencerminkan kegagalan sistemik dalam menjaga keselamatan anak-anak di sekolah. Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian lebih dari semua pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak dan mencegah kekerasan yang tidak perlu.
Npm : 2353053017
Kelas : 3G
Video ini membahas berbagai kasus kekerasan di sekolah, termasuk insiden tragis di mana perkelahian antara siswa menyebabkan kematian. Salah satu contoh adalah peristiwa di Jakarta Selatan tahun 2015, ketika seorang siswa kelas 2 SD meninggal akibat berkelahi dengan temannya di SD Negeri Kebayoran Lama. Kurangnya pengawasan dari pihak sekolah menjadi faktor utama yang menyebabkan kejadian ini, di mana insiden tersebut seharusnya dapat dicegah. Kasus serupa juga terjadi pada tahun 2017 di Sukabumi, di mana seorang siswa kelas 2 meninggal dunia setelah mengalami perundungan dan kekerasan dari temannya.
Selain kurangnya pengawasan, video ini juga menyoroti pengaruh media sosial dan lingkungan luar terhadap perilaku anak-anak. Banyak informasi yang tidak pantas diakses anak melalui media sosial, yang bisa mendorong perilaku negatif, seperti kasus di Bogor yang melibatkan siswa SMP dan SMA dalam jual beli senjata tajam.
Orang tua dan sekolah memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi aktivitas anak, termasuk membimbing mereka tentang etika dan moral. Sekolah juga harus lebih tegas dalam menangani perilaku siswa yang menyimpang, termasuk pemberian sanksi yang sesuai. Tempat belajar yang seharusnya aman justru bisa menjadi tempat kekerasan jika tidak ada perhatian dan tindakan pencegahan yang memadai.
NPM : 2313053213
Dari video tersebut kita bisa menyimpulkan pendidikan nilai dan moral pada anak tidak cukup hanya diajarkan di sekolah oleh guru, tetapi juga memerlukan peran aktif orang tua. Hal ini karena anak menghabiskan lebih banyak waktu di rumah bersama orang tua, sehingga mereka lebih mengenal karakter anak tersebut. Di sisi lain, guru memiliki banyak siswa sehingga tidak bisa memberikan perhatian penuh kepada setiap anak. Sebaliknya, orang tua yang hanya membimbing satu atau beberapa anak dapat lebih fokus dan intens dalam mendidik anak-anaknya.
NPM : 2313053199
Video tersebut memaparkan beberapa tindakan kriminal disekolah hingga menghilangkan nyawa seseorang. Kasus ini tergolong kasus serius.
Penerapan pendidikan karakter yang mengajarkan nilai-nilai moral dan etika harus dikuatkan dalam kurikulum sekolah. Pendidikan ini harus menekankan pentingnya kesopanan, kerja sama, toleransi, dan empati antar siswa. Sekolah harus terus mengedukasi siswa tentang dampak buruk kekerasan, baik bagi korban, pelaku, maupun masyarakat secara umum. Penting bagi sekolah untuk memiliki aturan yang jelas terkait sanksi terhadap pelaku kekerasan. Namun, selain memberikan sanksi, sekolah juga harus menyediakan program rehabilitasi bagi pelaku untuk membantu mereka memperbaiki perilaku.
NPM : 2313053208
Dari kasus-kasus yang saya lihat, saya dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa pentingnya pendidikan nilai dan moral ini ditegaskan dan dijalankan tidak hanya di lingkup pendidikan saja, namun harus ditekankan juga di lingkup keluarga dan masyarakat. Melihat bahwasannya anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga, terutama orang tua. Peran orang tua sangatlah penting dalam pembentukan karakter nilai dan moral pada anak. Orang tua harus berperan lebih aktif lagi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Orang tua harus sering memantau perilaku dan juga kegiatan anak, karena jika di sekolah, guru tidak bisa intens dalam mengawasi gerak-gerik seluruh peserta didik. Pemantauan yang dilakukan guru sangat terbatas, oleh karena itu, orang tua harus terlibat aktif.
NPM : 2313053198
Pada video ini menjelaskan tentang beberapa kasus kekerasan yang ada di lingkungan sekolah. Kejadian yang terjadi tersebut cukup mengkhawatirkan apalagi terjadi pada anak-anak dibawah umur yang seharusnya menjadi perhatian serius bagi semua pihak seperti sekolah, keluarga, dll.
Sekolah seharusnya memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencega terjadinya kasus-kasus bullying tersebut dan menjadi tempat yang aman bagi anak-anak untuk tumbuh dan belajar. Penanaman nilai-nilai karakter dan moral penting dan perlu diperkuat, memperkuat pengawasan, dan memberikan dukungan kepada anak-anak yang menjadi korban, dan juga memberikan sanksi tegas bagi pelaku.
Selain itu saya juga setuju bahwa selain guru di sekolah, peran atau keterlibatan orang tua sangat penting dalam melakukan pengawasan kepada anak agar tidak melakukan hal-hal yang menyimpang.
NPM: 2353053018
Berdasarkan hasil analisis saya, dijelaskan bahwa terdapat banyak kasus yang terjadi di lingkungan sekolah. Yang lebih mirisnya lagi, yang melakukan kekerasan tersebut yaitu anak dibawah umur yang mana masih bersekolah. Hal ini tidak mencerminan bagaimana karakter seorang pelajar yang sesungguhnya. Dari kasus tersebut, kita dapat menilai bahwa karakter pelajar tersebut tidak baik dan tentunya telah melanggar norma. Menurut saya, hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan terhadap anak dibawah umur, yang tentunya masih memerlukan pengawasan yang lebih. Anak-anak cenderung mengikuti atau merekam apa yang mereka lihat disekitarnya. Di sekolah juga, pendidik sangat berpengaruh juga pada perilaku peserta didiknya. Sebagai pendidik tidak hanya mengajari mata pelajaran tetapi juga sebagai wadah bagi seorang peserta didik untuk membentuk karakter sikap yang lebih baik agar tidak terjadi hal-hal seperti kasus dividio tersebut. Pendidik harus bisa menanamkan pendidikan nilai dan moral kepada peserta didik. Dengan memberikan pembelajaran nilai dan moral, dan memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa melakukan hal-hal yang negatif seperti kekerasan, pembullyan dan lain-lain itu akan merugikan orang lain dan didirnya sendiri, sehingga kasus-kasus tersebut dapat diminimalisir ataupun dapat dihindari. Pendidik juga harus lebih waspada terhadap peserta didiknya. Namun, pada kenyataannya banyak pendidik yang kurang perhatian terhadap peserta didiknya, mungkin hanya sebagian saja yang diperhatikan oleh pendidik mengingat jumlah peserta didik yang banyak. Oleh karena itu, sangat diperlukan peran orang tua terhadap anaknya. Karena di rumah peserta didik lebih banyak menghabiskan waktunya, dan orang tualah yang menjadi sekolah pertama bagi peserta didik. Dimana orang tua harus bisa memberikan pelajaran dan menanamkan karakter yang baik kepada anak sejak dini. Jadi, pendidikan nilai dan moral tidak hanya diajarkan oleh pendidik saja, namun orang tua juga harus mengajarkan bagaimana perilaku baik serta memberikan contohnya. Karena waktu di rumah dengan disekolah lebih banyak waktu di rumah. Peserta didik lebih banyak mempunyai waktu di rumah bersama ornag tua dibanding di sekolah. Jadi, perlu dilakukan pengawasan oleh orang tua dan pendidik tentang perilaku dan karakternya. Hal ini dilakukakn agar tidaj terjadi kasus-kasus sepetti yang dijelaskan pada vidio
NPM:2313053223
Di video tersebut diperlihatkan kasus-kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Contoh-contohnya mencakup insiden tragis di mana siswa meninggal akibat perkelahian di sekolah, seperti kasus di Jakarta Selatan pada tahun 2015 dan Sukabumi pada tahun 2017. Dalam kasus-kasus ini, masalah yang diangkat adalah kurangnya pengawasan dari pihak sekolah, yang seharusnya mampu mencegah terjadinya kekerasan antar siswa. video ini juga menghubungkan perilaku anak-anak dengan pengaruh negatif dari media sosial dan lingkungan luar ntinya, video ini menekankan pentingnya peran orang tua dan sekolah dalam memantau aktivitas anak-anak, baik di dunia nyata maupun dunia maya, serta pentingnya tindakan pencegahan yang lebih tegas dari pihak sekolah terhadap kekerasan. Pengawasan yang lebih ketat dan pendidikan moral yang baik diharapkan mampu mencegah terulangnya insiden-insiden seperti ini di masa depan.
NPM : 2353053020
“Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah”
Peristiwa yang terjadi seperti meninggalnya siswa kelas 2 SD setelah bertengkar dengan teman sekelasnya di lingkungan sekolah dan meninggalnya siswa kelas 2 SD setelah berkelahi di halaman sekolah di Sukabumi, Jawa Barat, diduga karena intimidasi dan dia melemparkan minuman beku ke orang-orang.Peristiwa tersebut terjadi akibat rusaknya nilai moral di kalangan siswa dan kurangnya pengawasan pihak sekolah. Sebagai pihak sekolah, hendaknya dapat menjamin pengawasan yang ketat ketika terjadi kekerasan di lingkungan sekolah dan memberikan pendidikan karakter melalui kurikulum yang mengajarkan siswa empati, kesabaran dan penyelesaian konflik secara damai. Pada dasarnya, keselamatan dan kesejahteraan siswa harus selalu menjadi prioritas utama di lingkungan sekolah mana pun.
Pelajar harus mengetahui bahwa mereka dapat dengan aman melaporkan kejadian kekerasan. Pelaporan anonim dapat membantu siswa melaporkan insiden tanpa rasa takut akan pembalasan.Kekerasan di sekolah adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan terpadu dari semua pihak: sekolah, keluarga, dan masyarakat. Setiap orang harus melakukan bagiannya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan mendukung semua siswa.
NPM: 2313053207
Video ini mengungkap beberapa kasus kekerasan di sekolah, seperti perkelahian antar siswa yang berujung pada kematian, dengan contoh di SD Negeri Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tahun 2015, di mana seorang siswa kelas 2 meninggal akibat berkelahi dengan temannya. Kasus serupa terjadi di Sukabumi tahun 2017, di mana seorang siswa kelas 2 SD tewas akibat perundungan fisik oleh teman-temannya. Sayangnya, kurangnya pengawasan dari pihak sekolah menjadi faktor utama dalam insiden-insiden ini. Bahkan pada kejadian di Bandung tahun 2017, saat perlombaan senam Hari Guru, meskipun banyak guru hadir, perkelahian antar siswa tidak diawasi dengan baik hingga menyebabkan kematian.
Selain kurangnya pengawasan sekolah, video ini juga menyoroti pengaruh negatif media sosial dan lingkungan luar terhadap perilaku anak-anak. Anak-anak terpapar informasi yang tidak sesuai, seperti kasus di Bogor di mana anak SMP dan SMA terlibat dalam transaksi jual beli senjata tajam. Ini menunjukkan bahwa kontrol dari orang tua dan sekolah terhadap akses anak terhadap media sangat penting.
Dalam konteks pendidikan nilai dan moral, peristiwa ini menggarisbawahi pentingnya peran sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter anak. Pengawasan yang kurang di lingkungan sekolah menunjukkan adanya kelemahan dalam implementasi nilai-nilai moral, seperti tanggung jawab, empati, dan kerja sama. Sekolah, sebagai tempat pembelajaran, bukan hanya berfungsi untuk mengembangkan kemampuan akademis, tetapi juga harus fokus pada pengembangan karakter melalui pengajaran nilai-nilai moral. Kekerasan di sekolah menandakan bahwa pemahaman anak-anak terhadap moralitas dan nilai-nilai sosial belum terbentuk dengan baik.
Dalam kasus ini, pendidikan moral dan etika seharusnya diberikan tidak hanya melalui kurikulum, tetapi juga dalam praktik sehari-hari melalui pengawasan dan interaksi yang lebih aktif antara guru, siswa, dan orang tua. Guru harus lebih proaktif dalam memperhatikan interaksi siswa dan segera menangani tanda-tanda konflik atau perilaku menyimpang sebelum berkembang menjadi kekerasan. Misalnya, dalam perkelahian yang terjadi, penanganan segera bisa mencegah terjadinya cedera atau bahkan kematian.
Orang tua juga perlu lebih terlibat dalam pembentukan nilai-nilai moral di rumah, terutama dalam mengontrol akses anak-anak ke media sosial. Tanpa panduan yang tepat, anak-anak bisa dengan mudah meniru perilaku negatif yang mereka lihat di internet. Orang tua dan sekolah harus bekerja sama dalam menanamkan pemahaman mengenai tanggung jawab sosial dan etika, sehingga anak-anak memiliki kesadaran akan dampak dari tindakan mereka terhadap orang lain.
Penting juga untuk memberikan pendidikan konsekuensi. Anak-anak harus diajari bahwa tindakan kekerasan memiliki konsekuensi serius, baik bagi korban maupun pelaku. Tindakan tegas, seperti hukuman yang mendidik, dapat memberikan pelajaran yang efektif tentang moralitas dan tanggung jawab.
Secara keseluruhan, pendidikan nilai dan moral di sekolah dan rumah harus menjadi prioritas utama dalam mencegah terjadinya kekerasan di kalangan siswa. Kolaborasi yang baik antara guru dan orang tua, serta pengawasan yang ketat terhadap akses informasi, adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan moral anak-anak.
NPM : 2313053219
Ada banyak sekali kasus kekerasan dan perundungan di lingkungan sekolah hingga menyebabkan kematian. Sekolah yang seharusnya menjadi lingkungan yang aman bagi anak anak malah menjadi berbahaya. Dari kasus yang terdapat di video, kekerasan antar peserta didik hanya dipicu oleh masalah sepele. Hal ini karena kurangnya pengawasan yang ada di sekolah. Seharusnya pendidik dan orang tua mampu berkolaborasi mendidik moral anak supaya paham mana yang baik dan buruk serta supaya anak mampu mengelola emosinya dengan baik.
2313053200
menurut saya hal yang dapat disimpulkan setelah melihat video tsb. adalah kurangnya pendidikan moral kepada para peserta didik. seperti yang telah disampaikan pada perkuliahan kita sebelumnya, pendidikan nilai dan moral sangatlah penting untuk ditanamkan kepada peserta didik sedari dini, maksutnya adalah untuk menghindari hal hal seperti ini. di usia mereka yang bahkan belum memasuki belasan, namun kasus yang ditimbulkan sangatlah tidak dapat dimaafkan. dan tidak dapat dipungkiri ini adalah karena kurangnya pendidikan moral yang mereka dapatkan entah itu dari orang tua di rumah ataupun pendidik di sekolah.
memang banyak faktor yang mempengaruhi prilaku seorang anak namun, dalam hal ini kurangnya peran pendidik pun sangat disayangkan. seperti yang kita tahu bahwa perkelahian terjadi di lingkungan sekolah bahkan pada saat jam sekolah. hal ini sangat memprihatikan bagaimana bisa seorang pendidik sangat acuh kepada peserta didiknya? menurut saya, moral dari sang pendidik juga perlu dipertanyakan dalam kasus ini, kemana tanggung jawabnya?
orang tua pun harusnya lebih peka terhadap anak anaknya, baik orang tua dari si pelaku maupun korban sama sama kurang perannya. apalagi orang tua dari si pelaku, apakah sebagai orang tua ia sudah memberikan bahkan basic nilai dan moral kepada anaknya sebelum melepasnya ke sekolah?
intinya dari kasus kasus yang telah dipaparkan pada video diatas adalah, karena kurangnya pendidikan moral. baik itu kepada pelaku, pendidikan, dan orang tua pelaku dan korban. sehingganya anak yang tidak bersalah menjadi korban. ini membuktikan bahwa pendidikan moral sangatlah penting dan harus diperkenalkan sedari diri bahkan sebelum masuk ke bangku sekolah. namun tidak hanya itu orang dewasa tetap harus mempelajarinya karna moral harus terus diasah agar tidak terkikis
NPM : 2313053217
Pada video tersebut membahas tentang berbagai kasus kekerasan di lingkungan sekolah dasar, yang sangat memprihatinkan dan kriminal. Beberapa contoh kasus yang disorot adalah perkelahian antar siswa yang berakibat fatal, seperti kematian seorang siswa kelas 2 di Jakarta Selatan pada tahun 2015 dan kasus serupa di Sukabumi pada tahun 2017. Kasus-kasus ini menunjukkan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah, sehingga insiden kekerasan tidak dapat dicegah.
Selain itu, video ini juga menyoroti pengaruh negatif media sosial dan lingkungan terhadap perilaku anak-anak. Misalnya, kasus di Bogor di mana siswa SMP dan SMA terlibat dalam transaksi jual beli senjata tajam. Informasi tidak pantas yang tersebar di media sosial dapat memicu perilaku berbahaya pada anak-anak.
Dari kasus-kasus ini, terlihat bahwa nilai-nilai karakter dan moral pada anak-anak usia sekolah dasar sangat minim. Hal ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak, baik sekolah maupun orang tua. Orang tua memegang peran penting sebagai pondasi awal pendidikan anak di rumah. Mereka harus aktif mengawasi pergaulan anak-anak mereka dan memastikan konten yang diakses melalui gadget adalah yang sesuai dan bermanfaat. Pengawasan ini penting untuk mencegah anak-anak meniru perilaku buruk yang mereka lihat.
Di sisi lain, pihak sekolah juga harus meningkatkan pengawasan terhadap siswa selama jam sekolah. Guru dan staf sekolah harus lebih peka terhadap interaksi antar siswa dan bertindak tegas jika menemukan hal-hal yang tidak beres. Sekolah juga perlu mengadakan sosialisasi mengenai perundungan dan kekerasan, melibatkan orang tua agar tidak terjadi miskomunikasi.
Selain itu, perhatian terhadap kesehatan mental anak juga sangat penting. Sekolah dan orang tua harus bekerja sama untuk mengayomi anak-anak dengan baik. Tanggapan terhadap peristiwa kekerasan ini tidak boleh hanya bersifat reaktif, tetapi juga proaktif dengan menanamkan nilai-nilai positif dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua siswa.
Kesimpulannya, video ini mengingatkan kita akan pentingnya peran orang tua dan sekolah dalam menanamkan nilai moral dan etika kepada anak-anak. Kedua pihak harus bekerja sama untuk memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang mendukung perkembangan karakter positif, serta mencegah terjadinya kekerasan dan perilaku menyimpang di sekolah.
NPM: 2313053195
Dalam video tersebut memaparkan banyak sekali isu serius mengenai kekerasan di lingkungan sekolah, terutama yang melibatkan anak-anak. Hal ini menunjukkan bahwa kekerasan yang terjadi di sekolah tidak hanya merugikan fisik, tetapi juga mengancam nyawa siswa. Situasi ini menciptakan ketidakamanan di tempat yang seharusnya aman untuk belajar. Kurangnya pengawasan dari guru atau pihak sekolah berkontribusi pada kejadian tragis ini, yang menunjukkan perlunya peningkatan sistem pengawasan serta perhatian yang lebih besar terhadap perilaku siswa.
Dampak psikologis juga perlu diperhatikan, mengingat tindakan bullying sering kali menjadi pemicu kekerasan fisik, dan dapat menimbulkan trauma jangka panjang bagi korban. Pernyataan ini menegaskan tanggung jawab pihak sekolah untuk tidak hanya memberikan pendidikan, tetapi juga melindungi siswa. Tindakan tegas perlu diambil untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.
Dengan menyebutkan beberapa kasus dari tahun yang berbeda, tampak jelas bahwa kekerasan di sekolah bukanlah masalah yang terisolasi, melainkan isu sistemik yang memerlukan perhatian dan solusi berkelanjutan. Ini juga menunjukkan pentingnya kesadaran masyarakat, termasuk orang tua, untuk terlibat dalam mencegah kekerasan di sekolah. Pendidikan karakter dan penguatan nilai-nilai empati dapat menjadi langkah preventif yang signifikan. Secara keseluruhan, pernyataan ini mendesak semua pihak untuk bertindak cepat dan efektif, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan anak-anak dapat belajar dalam lingkungan yang aman serta mendukung.
NPM : 2313053202
Dari pengamatan yang saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa pendidikan nilai dan moral harus ditegakkan tidak hanya di lingkungan pendidikan, tetapi juga di keluarga dan masyarakat. Anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu di rumah bersama keluarga, terutama orang tua, sehingga peran mereka sangat penting dalam membentuk karakter nilai dan moral anak. Orang tua perlu lebih aktif untuk mencegah masalah yang tidak diinginkan. Mereka harus sering memantau perilaku dan kegiatan anak, karena di sekolah, guru tidak dapat selalu mengawasi semua siswa secara intensif. Oleh karena itu, keterlibatan orang tua sangat diperlukan.
NPM : 2313053201
Video ini membahas berbagai kasus kekerasan di lingkungan sekolah, yang sangat mengkhawatirkan, terutama ketika melibatkan anak-anak di bawah umur. Ini seharusnya menjadi perhatian serius dari semua pihak, termasuk sekolah dan keluarga. Sekolah memiliki tanggung jawab besar untuk mencegah bullying dan menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Penting untuk menanamkan nilai-nilai karakter dan moral, memperkuat pengawasan, serta memberikan dukungan kepada korban. Selain itu, saya setuju bahwa keterlibatan orang tua sangat penting dalam mengawasi anak agar tidak terlibat dalam perilaku negatif.
NPM : 2313053221
Dalam video tersebut, disampaikan tentang fenomena kekerasan yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Kekerasan di sekolah bentuknya bervariasi mulai dari kekerasan fisik, psikologis, hingga pelecehan seksual.
Faktor penyebab kekerasan di antaranya adalah ketidakhadiran pengawasan orang tua, budaya sekolah yang tidak mendorong rasa empati, hingga tekanan akademik yang berlebihan. Lalu ada dampak kekerasan seringkali memberikan luka trauma bagi korban, baik fisik maupun mental. Hal ini dapat menghambat perkembangan optimal anak.
Menurut saya, upaya yang ditempuh pemerintah dan sekolah diantaranya melalui sosialisasi anti-kekerasan, pengembangan budaya saling menghargai, hingga pengawasan yang lebih ketat di sekolah. Juga perlunya peningkatan pemahaman mengenai Pendidikan Nilai dan Moral karena sangat penting mengedukasi moral sejak dini.
NPM : 2313053222
Kelas : 3G
Analisis video yang berjudul "Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah", video tersebut menyoroti sejumlah kasus kekerasan yang melibatkan anak-anak sekolah dasar (SD) di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Lingkungan sekolah, yang seharusnya menjadi tempat yang aman untuk belajar dan berkembang, justru menjadi lokasi terjadinya kekerasan di antara siswa. Beberapa insiden tragis ini bahkan berujung pada kematian.
Selain itu, usia pelaku dan korban yang sangat muda, sekitar 7-8 tahun untuk kelas 2 SD dan 10-11 tahun untuk kelas 5 SD. Hal tersebut menggambarkan betapa rentannya anak-anak dalam menghadapi konflik. Anak-anak seusia ini belum sepenuhnya memahami dampak serius dari tindakan mereka, sehingga pengawasan dan bimbingan dari pihak sekolah sangat diperlukan. Kasus-kasus yang terjadi juga menunjukkan adanya indikasi bullying. Misalnya, dalam satu kejadian di Sukabumi, seorang siswa kelas 2 SD meninggal setelah diduga dirundung dan dilempar minuman beku oleh teman-temannya. Hal ini menegaskan pentingnya sekolah dalam membangun budaya anti-bullying serta mendidik anak-anak mengenai cara berinteraksi yang sehat dan saling menghormati.
Di sisi lain, beberapa perkelahian yang terjadi karena masalah sepele, seperti suara bising motor yang mengganggu, menunjukkan kurangnya kemampuan anak-anak untuk mengelola emosi. Ini menyoroti pentingnya pendidikan emosional di sekolah agar anak-anak dapat belajar cara mengontrol emosi mereka dan merespons situasi yang membuat frustrasi secara lebih baik.
Secara keseluruhan, kasus-kasus ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Sekolah perlu meningkatkan pengawasan, memberikan pendidikan karakter yang menekankan nilai-nilai kedamaian, dan menegakkan kebijakan anti-bullying untuk mencegah kekerasan antar siswa di masa depan.
NPM: 2353053019
Daalm kasus ini kita hrus semakin sadar bahwa pentingnya aspek aspek ini;
1. Pendidikan Nilai: Pentingnya menanamkan nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan menghargai orang lain sejak dini. Ini bisa dilakukan melalui pendidikan karakter di sekolah dan juga dari rumah.
2. Pendidikan Moral: Sekolah dan keluarga harus mengajarkan bagaimana menangani emosi, menyelesaikan konflik tanpa kekerasan, dan menghargai nyawa orang lain. Penguatan moral ini diperlukan untuk membentuk perilaku anak yang lebih baik, terutama dalam menghadapi situasi sosial yang sulit.
3. Pengawasan dan Perlindungan: Kasus-kasus tersebut menunjukkan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah. Sekolah memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan murid-muridnya selama mereka berada di lingkungan sekolah.
4. Dampak Media Sosial dan Lingkungan: Pengaruh negatif dari media sosial dan lingkungan sekitar, seperti akses anak-anak terhadap konten yang tidak sesuai umur, juga berperan dalam memperburuk masalah ini. Penting untuk mengendalikan akses anak-anak terhadap informasi yang bisa memicu kekerasan atau perilaku negatif lainnya.
Kesimpulannya, untuk mencegah tragedi seperti ini terjadi lagi, pendidikan nilai dan moral perlu diperkuat, baik di sekolah maupun di rumah. Anak-anak harus diajarkan pentingnya saling menghargai, menyelesaikan konflik secara damai, dan menjaga keselamatan satu sama lain. Selain itu, sekolah harus lebih ketat dalam mengawasi siswa selama kegiatan di sekolah untuk memastikan tidak terjadi kekerasan.
NPM : 2313053197
Dalam video tersebut menjelaskan bahwa adanya kekerasan di lingkungan sekolah khususnya di sekolah dasar dan ada beberapa yang mengakibatkan kematian. Kekerasan di lingkungan sekolah, khususnya di tingkat dasar, sering kali disebabkan oleh nilai dan moral yang menurun di kalangan siswa. Anak-anak yang terlibat dalam kekerasan sering kali memiliki pandangan superior terhadap teman-teman mereka, menganggap yang lebih lemah sebagai sasaran. Tanpa pemahaman yang mendalam tentang etika dan nilai-nilai baik, anak-anak tidak mampu dalam mengendalikan emosi mereka, sehingga lebih mudah terjerumus dalam tindakan kekerasan. Oleh karena itu, moral pendidikan yang kuat sangat penting untuk membentuk karakter dan mencegah kekerasan.
Npm : 2313053203
Saya telah melihat video tersebut yang menjelaskan tengang anak di bawah umur yang melakukan tindakan kekerasan di dalam sekolah merupakan topik yang kompleks dan membutuhkan pendekatan yang sensitif. Kekerasan di sekolah merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius pula. Penting kita sebagai orang dewasa untuk memahami faktor penyebab, dampak, dan cara pencegahan dan penanganan yang efektif. Pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak, seperti sekolah, orang tua, sangat penting untuk membantu anak-anak yang terlibat dalam kekerasan dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan inklusif.
Npm: 2313053218
Dari video yang telah saya tonton dapat dianalisis bahwasannya banyak sekali kasus peserta didik dengan temannya, bahkan seorang siswa dapat terbunuh di tangan temannya sendiri. Hal ini banyak sekali terjadi di lingkungan sekolah bahkan hak anak untuk mendapatkan perlindungan pun kurang diperhatikan.
Mirisnya bagaimana lingkungan yang seharusnya menjadi tempat kedua anak-anak untuk bisa mendapatkan pendidikan serta perlindungan, justru malah menyebabkan korban jiwa. Bahkan anak kelas 2 SD hanya karena hal yang sepele membuat salah satu dari mereka berkelahi dan akhirnya salah satunya meninggal.
Miris sekali melihat berita-berita tentang kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Seharusnya guru lebih perhatian lagi untuk melihat bagaimana kondisi peserta didiknya pada saat di sekolahan, karena guru merupakan orang tua kedua di sekolah. Penanaman pendidikan nilai dan moral juga harus diterapkan di setiap pelajaran bahkan harus dapat dilaksanakan di lingkungan sekolah, di lingkungan masyarakat, dan juga di lingkungan keluarga. Karena apabila seorang anak sedari kecil tidak pernah mendapatkan pendidikan moral maka ketika dia besar nanti dia tidak tahu bagaimana nilai serta moral yang baik untuk kehidupannya. Maka dari itu orang tua yang merupakan madrasah pertama harus mengajarkan kepada anaknya untuk bersikap dan berperilaku baik, memiliki moral dan bernilai moral yang baik agar kejadian-kejadian kekerasan di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat itu tidak terjadi lagi karena yang dirugikan adalah korbannya.
NPM. : 2353053033
Kasus kriminal yang ada dalam vidiobmelibatkan anak-anak usia sekolah dasar sangat memprihatinkan. Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman tentang pendidikan moral dan karakter. Sekolah harus bertindak cepat dengan meningkatkan pengawasan melalui peran aktif guru, staf, dan satpam. Sosialisasi tentang perundungan juga diperlukan, melibatkan orang tua agar tidak terjadi miskomunikasi dan anak-anak lebih memahami dampak perundungan. Orang tua memiliki peran utama dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika, serta harus mengawasi perkembangan anak. Jika diperlukan, opsi pendidikan di rumah dapat dipertimbangkan untuk anak-anak dengan karakter sulit.