Forum Analisis Jurnal 2

Forum Analisis Jurnal 2

Jumlah balasan: 36

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh SHOFIANA FADHILA PRASETIYA -
NAMA : SHOFIANA FADHILA PRASETIYA
NPM : 2313053162
KELAS : 3F

Analisis jurnal dengan judul "Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang," yang ditulis oleh Ni Wayan Suarniati.

Abstrak:
Jurnal ini membahas bagaimana Model Moral Reasoning bisa membantu siswa kelas VIII di SMP NU Nurul Huda Pakis untuk lebih berani mengungkapkan pendapat dan mengambil keputusan. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa menunjukkan peningkatan kemampuan setelah menggunakan model ini.

Pendahuluan:
Di bagian ini, penulis menjelaskan pentingnya pendidikan kewarganegaraan dan betapa pentingnya kemampuan untuk berpendapat serta mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Penulis juga menyoroti masalah yang dihadapi siswa, yaitu kurangnya keberanian untuk berbicara dan mengambil keputusan.

Metode:
Penelitian ini memakai metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penulis juga mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara untuk memahami perkembangan siswa lebih dalam.

Hasil:
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan siswa. Di siklus pertama, hanya 23% siswa yang berani mengemukakan pendapat, tetapi di siklus kedua dan ketiga, angka ini meningkat menjadi 57% dan 80%. Begitu juga kemampuan mereka dalam mengambil keputusan, yang naik dari 20% di siklus pertama menjadi 73% di siklus ketiga. Ini menunjukkan bahwa model yang diterapkan berhasil meningkatkan keberanian siswa.

Kesimpulan:
Kesimpulan dari jurnal ini adalah penerapan Model Moral Reasoning terbukti efektif dalam meningkatkan keberanian siswa untuk berpendapat dan mengambil keputusan. Penelitian ini menyarankan agar model ini bisa diterapkan di kelas-kelas lain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan partisipasi siswa.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana metode pengajaran yang tepat bisa membawa perubahan positif dalam proses belajar mengajar, khususnya di bidang pendidikan kewarganegaraan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Bela Indri Yani -
Nama : Bela Indri Yani
NPM : 2313053183
Kelas : 3F
Mata Kuliah : Pendidikan Nilai dan Moral
Tugas : Analisis Jurnal II

Judul : Penerapan Model Moral Reasoning Untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat Dan Mengambil Keputusan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang

Nama Penulis : Ni Wayan Suarniati

Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah

Volume, NO, dan Halaman : Vol.19, No.1, Hal.74-88

Latar Belakang Masalah : Kompetensi siswa akan berkembang secara optimal tergantung bagaimana guru memposisikan diri dan menempatkan posisi siswa dalam pembelajaran. Guru bersama-sama sebagai subyek pembelajaran menyampaikan materi yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
dengan mata pelajaran yang menjadi bidang kemampuannya, sedangkan siswa sebagai obyek menerima pelajaran yang disampaikan guru. Akibatnya guru lebih aktif dan dominan dalam proses pembelajaran. Seharusnya guru dalam pembelajaran lebih memposisikan diri sebagai fasilitator, motivator, dan mediator sehingga siswa dapat mengembangkan potensinya. Keaktifan siswa dalam menerima pelajaran mutlak diperlukan agar proses belajar mengajar menjadi hidup dan bergairah. Siswa yang aktif baik dengan bertanya, menjawab pertanyaan, mendorong temannya untuk aktif dalam interaksi belajar mengajar akan banyak membantu kelancaran proses belajar mengajar.

Tujuan Penelitian : Tujuan dari Penelitian ini adalah
untuk meningkatkan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model Moral Reasoning dan untuk mengetahui peningkatan keberanian mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan setelah menggunakan model Moral Reasoning pada siswa SMP NU NURUL HUDA Pakis Kabupaten Malang.

Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif.

Subyek dan Obyek Penelitian : Subyek dan Obyek dalam penelitian ini adalah Guru di SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten.Malang

Hasil Penelitian :Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pada
aktivitas siswa. Pada siklus aktivitas guru kurang, kemudian pada siklus II terjadi peningkatan yaitu cukup, sedangkan pada siklus III sudah baik. Hal ini disebabkan pemahaman terhadap bahan ajar, penguasaan kelas, serta penguasaan model moral
reasoning semakin meningkat. Peningkatan tersebut juga terjadi pada aktivitas siswa, yaitu pada siklus I ke siklus III siswa mampu mengemukakan pendapat meningkat dari 6 siswa menjadi 22 siswa. Siswa kemampuan mengemukakan pendapat dari
siklus I ke siklus III meningkat dari 7 siswa menjadi 20 siswa. Siswa kemampuan menghargai orang lain dari siklus I ke siklus III meningkat dari 13 siswa menjadi 27 siswa. Siswa kemampuan bekerjasama dari siklus I ke siklus III meningkat dari 15 siswa menjadi 30 siswa.

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa
ada peningkatan aktivitas siswa melalui penerapan model moral reasoning pada mata
pelajaran PPKn siswa kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang tahun pelajaran 2017/2018. Peningkatan tersebut ditunjukkan pada keaktifan siswa yang ditunjang oleh aktifitas guru dalam mengelola model moral reasoning.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Rahmah Dwi Asri -
Nama : Rahmah Dwi Asri
NPM : 2313053164

Identitas Jurnal
Judul : Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang
Penulis : Ni Wayan Suarniati
Sumber : Likhitaprajna Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Vol 19, Noi. 1, 2017

Abstrak
Penelitian pada jurnal ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan pada siswa melalui model moral reasoning dalam pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKN). Penelitian tindakan kelas ini yang melibatkan 38 siswa kelas VIII, dan mendapatkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dalam kemampuan mengemukakan pendapat, menghargai keputusan, menghargai orang lain, dan bekerja sama setelah implementasi modal ini.

Pendahuluan
Pembelajaran yang efektif menekankan pada partisipasi aktif siswa tetapi seringkali metode ceramah lebih dominan dan pada akhirnya menyebabkan siswa kurang berani mengemukakan pendapat atau mengambil keputusan. Model moral reasoning dipandang sebagai solusi untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengekspresikan ide dan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan moral. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mengatasi rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran PKN.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat dalam pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan, meningkatkan kemampuan siswa dalam mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan moral, dan meningkatkan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan model moral reasoning.

Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau PTK yang terdiri dari tiga siklus. Pada PTK setiap siklusnya melibatkan empat tahap yakni, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Hasil dan pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan yang signifikan terjadi dalam setiap siklus. Pada siklus pertama kemampuan siswa untuk mengemukakan pendapat masih rendah dengan hanya 23% siswa yang aktif. Namun, pada siklus ketiga persentase meningkat menjadi 80%. Kemampuan mengambil keputusan juga meningkat dari 20% di siklus pertama menjadi 73% di siklus ketiga, peningkatan yang signifikan juga terlihat dalam kemampuan menghargai pendapat orang lain dan bekerja sama.
Aktivitas guru dalam menggunakan moral reasoning juga menunjukkan peningkatan dari siklus pertama hingga siklus ketiga. Pada awalnya guru menguasai model tersebut, namun sering berjalannya siklus guru mulai memanfaatkan modal dengan lebih efektif untuk memotivasi siswa.

Kekuatan dan kelemahan
Kekuatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan dalam meningkatkan partisipasi siswa secara signifikan melalui penerapan model moral reasoning. Pendekatan tindakan kelas dilakukan secara siklus memungkinkan perbaikan berkelanjutan dan memberikan hasil yang terukur.
Kelemahan penelitian ini terdapat pada fokus penelitian yang terbatas pada satu sekolah dan sampel yang kecil yang membatasi generalisasi hasil. Selain itu, tidak ada perbandingan dengan kelas yang menggunakan metode lain sehingga sulit menilai apakah hasil yang dicapai sepenuhnya disebabkan oleh model reasoning atau faktor lain.

Kesimpulan
Penelitian yang menimbulkan bahwa penerapan model reasoning secara signifikan meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan dalam pembelajaran PKN. Aktivitas siswa juga meningkat termasuk dalam hal menghargai orang lain dan bekerja sama. Selain itu, kemampuan guru dan mengelola pembelajaran dengan model ini juga semakin baik dari waktu ke waktu. Penelitian ini menunjukkan bahwa model moral reasoning merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKN di kelas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Wilda Tajkia -
Nama: Wilda Tajkia
NPM: 2313053163
Kelas: 3F


A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal: Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2. Volume: 19
3. Nomor: 1
4. Halaman: 74-88
5. Tahun Terbit: 2017
6. Judul Jurnal: Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang
7. Nama Penulis: Ni Wayan Suarniati

B. Abstrak Jurnal
Bagian abstrak jurnal tersebut membahas mengenai penelitian tentang penerapan model Moral Reasoning di kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis, Malang yang tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan dalam mata pelajaran PKn. Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam keberanian siswa menyampaikan pendapat dan kemampuan mengambil keputusan dari siklus pertama hingga ketiga, yang juga berdampak positif pada kualitas pembelajaran. Secara keseluruhan, model Moral Reasoning terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa.

C. Metode Penelitian
Bagian metode penelitian jurnal ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilakukan pada 30 siswa kelas VIII SMP NU Nurul Huda dengan menggunakan model Moral Reasoning untuk meningkatkan keberanian mengemukakan pendapat dan kemampuan pengambilan keputusan. Penelitian berlangsung dalam tiga siklus. Setiap siklus melibatkan penerapan skenario pembelajaran, pengamatan aktivitas siswa dan guru, serta refleksi untuk perbaikan di siklus berikutnya. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk mengukur peningkatan aktivitas siswa dari setiap siklus.

D. Hasil Penelitian
Bagian hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Moral Reasoning di kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis menghasilkan peningkatan signifikan dalam aktivitas siswa, terutama dalam mengemukakan pendapat, pengambilan keputusan, penghargaan terhadap pendapat orang lain, dan kerja sama. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, dengan setiap siklus menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan.

Pada siklus pertama, hanya sedikit siswa yang berani mengemukakan pendapat (7 siswa), mengambil keputusan (6 siswa), menghargai pendapat orang lain (13 siswa), dan bekerja sama (15 siswa). Aktivitas guru juga masih kurang efektif dalam menerapkan model Moral Reasoning. Pada siklus kedua, hasilnya membaik: 17 siswa mengemukakan pendapat, 13 siswa mampu mengambil keputusan, 22 siswa menghargai pendapat, dan 23 siswa bekerja sama. Aktivitas guru dalam menyajikan materi dan mengelola kelas juga meningkat. Pada siklus ketiga, hasil menunjukkan peningkatan yang lebih signifikan: 24 siswa berani mengemukakan pendapat, 22 siswa mampu mengambil keputusan, 28 siswa menghargai pendapat, dan 30 siswa bekerja sama. Aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran juga sudah sangat baik. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa model Moral Reasoning berhasil meningkatkan partisipasi siswa, khususnya dalam aspek keberanian mengemukakan pendapat dan pengambilan keputusan moral.

E. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
Artikel tersebut menggunakan model Moral Reasoning yang jarang digunakan dalam mata pelajaran PKn, sehingga menawarkan pendekatan baru untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan, penelitiannya dilakukan melalui tiga siklus, yang memungkinkan adanya evaluasi dan perbaikan dalam setiap siklus, sehingga hasil akhir penelitian lebih akurat dan menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hasil penelitian pun disajikan dalam bentuk tabel dan persentase, yang membuat data lebih mudah dipahami dan menunjukkan dengan jelas peningkatan aktivitas siswa. Artikel ini berhasil menunjukkan peningkatan dalam keterampilan penting seperti keberanian mengemukakan pendapat, pengambilan keputusan, dan kerja sama, yang sangat relevan dengan pendidikan kewarganegaraan.

Kekurangan:
Penelitian hanya dilakukan pada satu kelas dengan 30 siswa, sehingga hasilnya mungkin kurang representatif untuk diaplikasikan di sekolah atau lingkungan pendidikan yang lebih luas. Kemudian, fokus utama penelitian adalah keberanian mengemukakan pendapat dan pengambilan keputusan, namun aspek lain seperti pemahaman mendalam terhadap materi dan dampak jangka panjang dari model pembelajaran ini tidak dibahas secara rinci. Penelitian ini dilakukan pada satu sekolah di satu mata pelajaran, sehingga mungkin sulit untuk menerapkan kesimpulannya pada mata pelajaran lain atau di sekolah dengan konteks yang berbeda.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Auren Wang -
Nama : Auren Wang
NPM : 2313053184
Kelas : 3F

Jurnal yang berjudul "Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang" menyajikan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran serta menilai peningkatan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan melalui penerapan model Moral Reasoning. Jurnal ini juga memberikan wawasan berharga tentang pentingnya model pembelajaran yang mendukung pengembangan moral siswa dan keterampilan berpikir kritis dalam konteks pendidikan kewarganegaraan.

A. Identitas Jurnal
Judul : Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang
Peneliti : Ni Wayan Suarniati
Sumber : Jurnal Ilmiah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Volume : 19
Nomor : 1
Halaman : 74-88

B. Abstrak
Pada bagian abstrak, peneliti menjelaskan bahwa penelitian ini melibatkan siswa kelas VIII dengan total 38 orang, menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

C. Pendahuluan
Pendahuluan dalam jurnal ini memberikan konteks penting mengenai proses belajar mengajar yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa. Peneliti menekankan bahwa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, peran guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang mendorong keterlibatan siswa melalui metode pembelajaran yang kompetitif. Hal ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat serta mengambil keputusan. Pada bagian pendahuluan ini juga menyiratkan bahwa model pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara mengintegrasikan pertimbangan moral dalam proses pengambilan keputusan siswa

D. Metodologi
Metodologi yang digunakan mencakup teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data secara menyeluruh. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, di mana setiap siklus dirancang untuk mencerminkan perubahan dalam aktivitas dan kompetensi siswa. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa pada siklus pertama, kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan masih dalam kategori kurang. Namun, seiring berjalannya siklus, terjadi peningkatan yang signifikan. Pada siklus kedua, siswa menunjukkan hasil yang cukup baik, dan pada siklus ketiga, kemampuan mereka meningkat ke kategori baik. Ini menunjukkan efektivitas model Moral Reasoning dalam meningkatkan keterlibatan siswa.

E. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan dalam jurnal ini menggarisbawahi bagaimana pentingnya metode pembelajaran yang berorientasi pada keterlibatan siswa serta model Moral Reasoning yang dapat membantu siswa lebih berani dalam berpendapat maupun mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan moral. Dalam hal ini, peneliti mencatat bahwa refleksi setelah setiap siklus membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran yang menjadi dasar untuk perbaikan di siklus berikutnya.

F. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa penerapan model Moral Reasoning tidak hanya meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan, tetapi juga memperbaiki kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan secara keseluruhan.

G. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dari jurnal ini terletak pada pendekatan sistematis yang digunakan, serta evaluasi berkelanjutan yang memungkinkan penulis untuk melakukan penyesuaian dalam proses pembelajaran. Namun, kekurangan yang diidentifikasi termasuk keterbatasan dalam jumlah responden dan fokus yang mungkin terlalu terpusat pada aspek akademis, sehingga tidak sepenuhnya mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi perkembangan moral siswa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Alvina Elysia Rizky -

Nama: Alvina Elysia Rizky

NPM: 2313053190


Identitas Jurnal

Judul Jurnal: Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang

Volume dan Nomor: Volume 19, Nomor 1

Halaman: 74-88

Penulis: Ni Wayan Suarniati

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Model Moral Reasoning dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis, Kabupaten Malang. Fokus utama penelitian adalah untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam diskusi dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan dilema moral.

Pendahuluan

Pendahuluan menjelaskan pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk karakter siswa, terutama dalam konteks keberanian untuk berpendapat dan mengambil keputusan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya partisipasi siswa dalam diskusi kelas dan pengambilan keputusan, yang menjadi tantangan dalam pembelajaran. Model Moral Reasoning diusulkan sebagai solusi untuk meningkatkan keterlibatan siswa.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi aktivitas siswa dan wawancara dengan guru serta siswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan rumus prosentase untuk mengukur perubahan dalam aktivitas siswa.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Pada siklus II, 57% siswa berani mengemukakan pendapat, yang meningkat menjadi 80% pada siklus III. Kemampuan mengambil keputusan juga meningkat dari 43% menjadi 73%. Pembahasan mencakup analisis faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan ini, seperti pembentukan kelompok diskusi dan penghargaan terhadap pendapat siswa.

Kekurangan dan Kelebihan

> Kekurangan

1. Keterbatasan Waktu, Penelitian ini mungkin terpengaruh oleh waktu yang terbatas untuk setiap siklus, yang dapat mempengaruhi kedalaman pembelajaran.

2. Subjek Penelitian, Penelitian hanya dilakukan di satu sekolah, sehingga hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi untuk konteks yang lebih luas.

3. Variabel Lain, Tidak ada analisis mendalam tentang variabel lain yang mungkin mempengaruhi hasil, seperti latar belakang siswa atau metode pengajaran lainnya.

> Kelebihan

1. Peningkatan Aktivitas Siswa, Penelitian menunjukkan hasil yang positif dalam meningkatkan keberanian siswa, yang merupakan tujuan utama.

2. Pendekatan Partisipatif, Model Moral Reasoning mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi, yang dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kritis.

3. Refleksi dan Evaluasi, Proses refleksi yang dilakukan setelah setiap siklus membantu dalam perbaikan berkelanjutan dari metode pengajaran.

Analisis ini memberikan gambaran menyeluruh tentang penelitian yang dilakukan, serta menyoroti aspek-aspek penting yang dapat menjadi pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Nia Sartika ningsih -
Nama: Nia Sartika Ningsih
NPM: 2323053193


A. Identitas jurnal

- Nama Jurnal: Jurnal Ilmiah
- Judul jurnal: PENERAPAN MODEL MORAL REASONING UNTUK
MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN
PENDAPAT DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS
VIII SMP NU NURUL HUDA PAKIS KABUPATEN MALANG
- Fakultas: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
- ISSN: 1410-8771
- Volume: 19
- Nomor: 1
- hal: 74-88

B. Pendahuluan
Jurnal ini membahas tentang penerapan model Moral Reasoning dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus dan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

C. Hasil Penelitian:
Penerapan model Moral Reasoning berhasil meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, khususnya dalam hal keberanian mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model Moral Reasoning mengalami peningkatan seiring dengan berjalannya siklus.

Kesimpulan:
Model Moral Reasoning terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar.

D. Kelebihan Jurnal:
Penelitian ini memiliki desain yang sistematis dengan menggunakan PTK yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Jurnal ini memberikan data yang jelas dan terstruktur tentang peningkatan aktivitas siswa dan guru dalam setiap siklus. Jurnal ini memberikan bukti empiris tentang efektivitas model Moral Reasoning dalam meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan.

E. Kekurangan Jurnal:
Jurnal ini kurang membahas tentang keterbatasan model Moral Reasoning dan kemungkinan faktor lain yang dapat mempengaruhi keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Jurnal ini kurang memberikan analisis yang mendalam tentang bagaimana model Moral Reasoning dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran PKn yang lebih luas.

F. Saran:
Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Riko Prasetya -
NAMA : RIKO PRASETYA
NPM : 2353053013
KELAS : 2353053013

Berdasarkan jurnal yang saya baca, beberapa poin yang dapat saya analisis adalah:

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model Moral Reasoning dan untuk mengetahui peningkatan keberanian mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan setelah menggunakan model Moral Reasoning pada siswa SMP NU NURUL HUDA Pakis Kabupaten Malang.
Populasi yang digunakan adalah siswa kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang sebanyak 38 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Variabel yang diteliti meliputi aktivitas siswa, aktivitas guru, perkembangan moral siswa, dan pelaksanaan PTK melalui 3 siklus. Instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru.
Hasil belajar pada siklus I masih kurang, namun meningkat pada siklus II dan III. Dengan demikian, penerapan model Moral Reasoning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran Moral Reasoning dilakukan dengan memberikan cerita dilematis, membentuk kelompok diskusi, memberikan kesempatan mengemukakan pendapat dan keputusan, serta memberikan motivasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian siswa.
Secara garis besar, penelitian ini berfokus pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Moral Reasoning di kelas. Metode PTK digunakan untuk mengukur dampak penerapan model tersebut secara sistematis dan terukur.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Andini Aulia Zahra -
Nama: Andini Aulia Zahra
NPM: 2313053169

Jurnal yang berjudul "Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang" oleh Ni Wayan Suarniati membahas penerapan model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berargumentasi dan mengambil keputusan.

Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan keterampilan berpikir kritis siswa. Dalam hal ini, model moral reasoning diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan keberanian untuk mengemukakan pendapat serta membuat keputusan yang tepat. Suarniati menekankan bahwa keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat merupakan indikator penting dari pemahaman dan penerapan nilai-nilai kewarganegaraan.

Jurnal tersebut menggunakan metode penelitian pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen. Penelitian dilakukan di SMP NU Nurul Huda Pakis, dengan melibatkan siswa kelas VIII sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur perubahan dalam kemampuan siswa sebelum dan setelah penerapan model moral reasoning. Selain itu, observasi dan wawancara juga dilakukan untuk mendapatkan data kualitatif mengenai pengalaman siswa.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat setelah penerapan model moral reasoning. Rata-rata skor pre-test siswa menunjukkan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan post-test, yang mencerminkan efektivitas model tersebut dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keberanian siswa.
Suarniati mendiskusikan beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan model ini, termasuk:
- Siswa lebih terlibat aktif dalam diskusi kelas ketika menggunakan model moral reasoning.
- Lingkungan yang mendukung dan aman memungkinkan siswa merasa lebih nyaman untuk berbicara.
- Guru sebagai fasilitator sangat berperan dalam membimbing diskusi dan memberikan umpan balik konstruktif.

Kesimpulan
Jurnal ini menyimpulkan bahwa penerapan model moral reasoning efektif dalam meningkatkan keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Suarniati merekomendasikan agar model ini diterapkan secara lebih luas di berbagai konteks pendidikan untuk mendukung pengembangan karakter dan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini menunjukkan pentingnya integrasi metode pembelajaran inovatif dalam kurikulum pendidikan kewarganegaraan. Dengan mengadopsi pendekatan seperti moral reasoning, diharapkan dapat menciptakan generasi yang lebih kritis, berani, dan bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan. Analisis ini memberikan gambaran tentang kontribusi jurnal tersebut terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan kewarganegaraan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Wulan Zahara Arrum Rizki -
Nama : Wulan Zahara Arrum Rizki
NPM : 2313053188

Berdasarkan jurnal "Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang", salah satu bentuk partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar adalah ketika mereka berani menyatakan pendapat di kelas. Kecenderungan dalam pembelajaran PKn oleh guru sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas, dan diskusi. Penempatan posisi dan pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat berpengaruh pada iklim kelas. Metode ceramah yang sering digunakan dengan tanya jawab, pemberian tugas, dan diskusi yang kurang terarah membuat siswa kurang aktif. Kecenderungan di kelas adalah guru memberi materi pelajaran, sementara siswa hanya mendengarkan dan kadang-kadang mencatatnya. Guru jarang mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Siswa hanya mendengar dan mencatat tanpa ada komunikasi timbal balik. Guru perlu mengajukan pertanyaan agar siswa lebih fokus pada materi yang dijelaskan. Situasi ini menunjukkan dominasi guru dalam proses belajar mengajar. Pertanyaan-pertanyaan tentang materi pembelajaran jarang direspon siswa dengan hasil yang kurang memuaskan. Sebagian siswa menjawab, namun siswa lainnya cenderung diam dan tidak aktif dalam bertanya atau menyatakan pendapat selama pembelajaran. Kondisi seperti ini tidak akan mendukung terciptanya interaksi yang sehat antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar dan kurang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Jika guru tidak menggunakan inovasi dan kreativitas untuk meningkatkan minat siswa dalam bertanya, proses belajar mengajar dapat memengaruhi partisipasi siswa dalam pembelajaran. Akibat dari penerapan metode ceramah yang diselingi tanya jawab, pemberian tugas antara lain siswa memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran, kurang berani mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan, malas bertanya dan menjawab pertanyaan, kurang serius dalam mengikuti pelajaran, kurang berminat dan termotivasi dalam belajar serta kurang menghargai dan bekerjasama sesama.

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses, para guru sebaiknya membuat rencana pembelajaran untuk satu semester. Dalam perencanaan ini ditentukan semua konsep-konsep yang dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang akan digunakan serta keterampilan proses yang akan dikembangkan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh FERISKA LISTY -
NAMA: Feriska Listy
NPM: 2353053014
KELAS: 3F

Analisis jurnal yang berjudul Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang. Pada jurnal tersebut menyajikan sebuah kajian yang mendalam mengenai bagaimana pendekatan moral reasoning dapat berfungsi sebagai alat untuk mendorong siswa dalam berpartisipasi aktif di kelas. Penelitian ini melibatkan 38 siswa kelas VIII dan menerapkan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang terdiri dari serangkaian langkah sistematis: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dalam praktiknya, guru menghadirkan situasi dilematis yang dirancang untuk merangsang diskusi dan argumentasi di antara siswa, sehingga mereka dapat berlatih dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan secara mandiri.

Temuan dari penelitian ini menunjukkan adanya kemajuan dalam keterlibatan siswa, meskipun masih ada hambatan seperti rasa malu dan ketidaknyamanan dalam berpartisipasi. Peran guru sangat krusial dalam menciptakan atmosfer yang mendukung, di mana pujian dan dorongan diberikan kepada siswa yang berani berbicara. Melalui proses refleksi, guru dapat mengevaluasi dan menyesuaikan metode pengajaran untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran di siklus berikutnya. Secara keseluruhan, penerapan model moral reasoning terbukti menjadi strategi yang efektif dalam membangun keberanian siswa untuk berpendapat dan mengambil keputusan, yang merupakan keterampilan esensial dalam konteks pendidikan kewarganegaraan. Penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan yang interaktif dan kolaboratif dalam pembelajaran, yang tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri siswa, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mereka.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh selly meita safira -
Nama : Selly Meita Safira
Npm : 2313053167
Kelas : 3F

Analisis Jurnal berjudul "Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang" bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran serta keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan melalui penerapan model Moral Reasoning. Penelitian ini dilaksanakan di SMP NU Nurul Huda Pakis dengan melibatkan 38 siswa kelas VIII. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang terdiri dari empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama, kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan masih tergolong rendah dan berada dalam kategori "kurang". Namun, setelah penerapan model pada siklus kedua, terjadi peningkatan yang dikategorikan sebagai "cukup". Pada siklus ketiga, hasil menunjukkan peningkatan signifikan, dengan siswa mencapai kategori "baik". Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta dianalisis menggunakan frekuensi dan persentase aktivitas siswa dan guru untuk mengevaluasi efektivitas model.

Meskipun penelitian ini menunjukkan hasil yang positif, kelemahan juga teridentifikasi, seperti kurangnya pengalaman guru dalam menerapkan model Moral Reasoning. Peneliti merekomendasikan peningkatan pelatihan untuk guru serta eksplorasi model pembelajaran lain yang dapat mendukung keberanian siswa dalam berpendapat. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan model Moral Reasoning efektif dalam meningkatkan keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Rava Amelia Rosali -
Nama : Rava Amelia Rosali
NPM : 2313053170
Kelas : 3F

Setelah melakukan analisis terhadap jurnal yang berjudul “Penerapan Model Moral Reasoning Untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat Dan Mengambil Keputusan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang”, dapat dilihat bahwa jurnal ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model Moral Reasoning, serta mengukur peningkatan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan di SMP NU Nurul Huda, Pakis, Kabupaten Malang. Populasi yang diteliti adalah 38 siswa kelas VIII. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Dalam proses belajar mengajar, guru harus berperan sebagai fasilitator dan motivator, bukan hanya sebagai penyampai materi. Penggunaan metode ceramah yang dominan seringkali membuat siswa pasif dan kurang berani berpartisipasi. Untuk mengatasi hal ini, penelitian ini menggunakan metode tanya jawab yang lebih interaktif dan model Moral Reasoning untuk membangkitkan minat siswa.

Terdapat tiga siklus dalam penelitian ini. Di setiap siklus, guru menyusun rencana pembelajaran menggunakan model Moral Reasoning, menyiapkan bahan ajar dan instrumen observasi, serta membentuk kelompok diskusi untuk membahas dilema moral. Selain itu, guru memfasilitasi diskusi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat. Observasi dilakukan dengan mencatat aktivitas guru dan siswa menggunakan lembar observasi. Setelah itu, data hasil observasi dianalisis untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran, yang kemudian digunakan untuk perbaikan di siklus berikutnya.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran PKN melalui model moral reasoning. Pada siklus pertama, kemampuan mengemukakan pendapat mencapai 23%. Ini meningkat menjadi 57% di siklus kedua dan 80% di siklus ketiga. Kemampuan mengambil keputusan, menghargai orang lain, dan bekerja sama juga meningkat signifikan, dengan kemampuan bekerja sama mencapai 100% di siklus ketiga. Aktivitas guru pun menunjukkan perbaikan dari kategori kurang menjadi baik.

Meskipun ada kemajuan, kelemahan seperti kurangnya motivasi dan penguasaan model masih perlu diperbaiki. Hasil ini menjadi dasar untuk perbaikan di siklus berikutnya. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa model moral reasoning efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa di kelas VIII, didukung oleh motivasi dan pendampingan guru yang lebih baik selama proses pembelajaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Nazera Fransisca -
NAMA : NAZERA FRANSISCA DEWI
KELAS : 3F
NPM : 2313053182

judul : Penerapan Model Moral Reasoning Untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat Dan Mengambil Keputusan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang
Nama Penulis : Ni Wayan Suarniati

Analisis artikel ini menjelaskan tentang penerapan model penalaran moral dalam pembelajaran kelas 8 di SMP NU Nurul Huda Malang untuk memperkuat keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metodologi Penelitian Kegiatan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini bermula dari permasalahan banyaknya siswa yang kurang aktif dalam pembelajarannya terutama dalam mengemukakan pendapat. Selain itu, guru juga sangat dominan dalam proses belajar mengajar sehingga siswa tidak berani bertanya atau mengemukakan pendapat. Untuk mengatasi hal tersebut diterapkan Metode Moral Reasoning, yaitu model pembelajaran yang berfokus pada dilema moral yang membantu siswa berpikir kritis, berdebat dan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan moral.

• Pada siklus I hasilnya kurang memuaskan. Dari 30 siswa, hanya 7 siswa yang mampu aktif mengemukakan pendapat dan 6 siswa mampu mengambil keputusan. Namun meningkat signifikan pada siklus kedua dan ketiga.
• Pada siklus III, 24 siswa sudah berani mengemukakan pendapat dan 22 siswa sudah mampu mengambil keputusan.

Hal ini juga meningkatkan kemampuan siswa untuk berkolaborasi dan menghargai pendapat orang lain. Peningkatan ini didorong oleh perubahan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan perubahan peran guru sebagai fasilitator yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan menyelesaikan dilema moral. Guru juga semakin banyak mempelajari model penalaran moral dan mampu memotivasi siswa untuk berperilaku lebih proaktif. Secara keseluruhan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model penalaran moral efektif dalam meningkatkan partisipasi aktif siswa khususnya mengenai keberanian mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan di kelas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Sisnadia Rahmawati -
Nama : Sisnadia Rahmawati
NPM : 2313053168
Kelas : 3F

Analisis jurnal yang berjudul "Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang," oleh Ni Wayan Suarniati.

Jurnal ini membahas tentang penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model Moral Reasoning dan untuk mengetahui peningkatan keberanian mengemukakan pendapat serta mengambil keputusan setelah menggunakan model Moral Reasoning pada siswa SMP NU NURUL HUDA Pakis Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII di SMP NU NURUL HUDA Pakis Kabupaten Malang yang berjumlah 38 siswa. Sampel penelitian adalah 30 siswa kelas VIII B yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan setelah menggunakan model Moral Reasoning. Penerapan model Moral Reasoning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sehingga kompetensi dan hasil belajar siswa juga meningkat.

Jurnal ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan.
1) Tahapan PTK
- Perencanaan : menjelaskan bahwa penelitian ini dilakukan dengan tiga siklus, dan setiap siklus melalui empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
- Pelaksanaan : guru menerapkan model Moral Reasoning dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan langkah-langkah yang telah direncanakan.
- Pengamatan : peneliti melakukan observasi terhadap aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
- Refleksi : data yang diperoleh dari observasi dianalisa untuk mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan pembelajaran, yang kemudian digunakan untuk menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya.
2) Teknik Pengumpulan Data
- Observasi : peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
- Wawancara : peneliti melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui tanggapan mereka tentang model Moral Reasoning dan kekurangan dalam pelaksanaannya.
- Dokumentasi : peneliti mengumpulkan data dokumentasi seperti catatan lapangan, hasil belajar siswa, dan hasil wawancara.
3) Teknik Analisis Data
- Model Alur : peneliti menggunakan model alur untuk menganalisis data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.
- Teknik Deskriptif Kualitatif : peneliti menggunakan teknik deskriptif kualitatif untuk menganalisis data dengan menggunakan rumus prosentase.
4) Variabel Penelitian
- Variabel Terikat : keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan.
- Variabel Bebas : penerapan model Moral Reasoning.
5) Populasi dan Sampel
- Populasi : siswa kelas VIII di SMP NU NURUL HUDA Pakis Kabupaten Malang.
- Sampel : 30 siswa kelas VIII B yang dipilih dengan teknik purposive sampling.

Bagian kesimpulan menunjukan bahwa ada peningkatan aktivitas siswa melalui penerapan model moral reasoning pada mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang tahun pelajaran 2017/2018. Peningkatan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar disebabkan oleh motivasi dan pendampingan guru dalam pelaksanaan diskusi. Intensitas guru dalam memotivasi dan mendampingi siswa selama pelaksanaan diskusi turut membantu keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Nadiva Aulia Putri -
Nama: Nadiva Aulia Putri
NPM : 2313053191
Kelas : 3F

Judul jurnal: Penerapan Model Moral Reasoning Untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang
Penulis: Ni Wayan Suarniati
Volume: 19, Nomor 1, hal 74-88

Dalam pendahuluan pada jurnal ini dijelaskan pentingnya peran guru dalam proses pembelajaran yang idealnya harus melibatkan siswa secara aktif. Kurikulum berbasis kompetensi menekankan bahwa guru tidak hanya sebagai pemberi materi, tetapi juga sebagai fasilitator, motivator, dan mediator untuk membantu siswa mengembangkan potensi mereka. Namun, dalam praktiknya, pembelajaran yang dominan menggunakan metode ceramah sering membuat siswa pasif, kurang berani mengemukakan pendapat, dan malas bertanya. Hal ini menyebabkan kurangnya interaksi sehat antara guru dan siswa, yang berdampak pada rendahnya efektivitas pembelajaran. Selain itu, penulis juga menekankan perlunya kreativitas dan inovasi guru dalam menggunakan metode yang lebih interaktif, seperti tanya jawab, untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Oleh sebab itu, disusunnya jurnal ini bertujuan untuk melihat bagaimana model Moral Reasoning dapat meningkatkan keberanian siswa dan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang lebih efektif. Pada metodenya, jurnal ini menggunakan Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan rumus persentase untuk melihat perubahan yang terjadi selama penelitian.

Dalam hasil pembahasan, pada jurnal ini, penelitian fokus pada penerapan model moral reasoning dalam pembelajaran PPKn di SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam aktivitas siswa dari siklus I hingga siklus III. Aktivitas guru juga mengalami perbaikan, yang berdampak positif pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model moral reasoning tidak hanya meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar tetapi juga memperbaiki metode pengajaran yang digunakan oleh guru. Hasil ini menekankan pentingnya interaksi positif antara guru dan siswa serta perlunya pelatihan bagi guru dalam mengimplementasikan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan praktik pembelajaran yang lebih baik, terutama dalam konteks pendidikan karakter dan moral di tingkat SMP.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Melita Amanda -
Nama : MELITA AMANDA
Npm : 2353053015

A. Identitas Jurnal
1) NamaJurnal:JurnalIlmiah.FakultasKeguruandanIlmuPendidikan
2) Volume:19
3) Nomor:1
4) Halaman:74-88
5) TahunPenerbit:2017
6) Judul : Penerapan Model Moral Reasoning Untuk Meningkatkan Keberanian
Mengemukakan Pendapat Dan Mengambil Keputusan Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang
7) NamaPenulis:NiWayanSuarniati
B. AbstrakJurnal
Bagian abstrak pada jurnal tersebut membahas tentang tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model Moral Reasoning dan untuk mengetahui peningkatan keberanian mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan setelah menggunakan model Moral Reasoning pada siswa SMP NU NURUL HUDA Pakis Kabupaten Malang. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas VIII di SMP NU NURUL HUDA Pakis Kabupaten Malang yang berjumlah 38 siswa. Dengan menggunakan tahapan Penelitian Tindakan Kelas yang meliputi aspek (1) Perencanaan (2) Pelaksanaan (3) Pengamatan (4) Refleksi.
C. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan jurnal ini membahas tentang pengertian proses belajar mengajar merupakan proses yang melibatkan guru dan siswa. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, proses belajar mengajar tidak lagi bertumpu pada keaktifan guru, namun guru bersama-sama siswa melalui metode pembelajaran yang berbasis kompetensi. Guru memiliki peranan sangat strategis dalam proses pembelajaran. Peran strategis dalam proses pembelajaran ini memiliki dampak pada kompetensi yang dicapai siswa (pengetahuan, sikap, ketergantungan).
D. Pembahasan
Pada bagian pembahasan jurnal ini peneliti menyampaikan hasil penelitianya. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pada aktivitas siswa. Pada siklus aktivitas guru kurang, kemudian pada siklus II terjadi peningkatan yaitu cukup, sedangkan pada siklus III sudah baik. Hal ini disebabkan pemahaman terhadap bahan ajar, penguasaan kelas, serta penguasaan model moral reasoning semakin meningkat. Peningkatan tersebut juga

terjadi pada aktivitas siswa, yaitu pada siklus I ke siklus III siswa mampu mengemukakan pendapat meningkat dari 6 siswa menjadi 22 siswa. Siswa kemampuan mengemukakan pendapat dari siklus I ke siklus III meningkat dari 7 siswa menjadi 20 siswa. Siswa kemampuan menghargai orang lain dari siklus I ke siklus III meningkat dari 13 siswa menjadi 27 siswa. Siswa kemampuan bekerjasama dari siklus I ke siklus III meningkat dari 15 siswa menjadi 30 siswa.
E. Kesimpulan
Kesimpulan dari jurnal tersebut adalah peningkatan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar disebabkan oleh motivasi dan pendampingan guru dalam pelaksanaan diskusi. Intensitas guru dalam memotivasi dan mendampingi siswa selama pelaksanaan diskusi turut membantu keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh DAFFA RISWADI -
Nama: Daffa Riswadi
NPM: 2313053165
Kelas: 3 F

Jurnal ini membahas pentingnya interaksi aktif antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, khususnya di Pendidikan Kewarganegaraan di SMP NU Nurul Huda Pakis. Penulis menyoroti bahwa metode ceramah yang sering digunakan menyebabkan siswa menjadi pasif, mengurangi motivasi dan minat belajar. Penelitian ini bertujuan meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan melalui model moral reasoning, serta meningkatkan aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran. Diharapkan, penerapan model ini dapat menciptakan suasana kelas yang lebih interaktif dan mendorong siswa berpikir kritis. Dengan demikian, inovasi dalam metode pengajaran diperlukan untuk menciptakan dinamika kelas yang lebih baik.
Penelitian ini di SMP NU Nurul Huda Pakis pada tahun ajaran 2017/2018 bertujuan meningkatkan keberanian siswa kelas VIII dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan melalui metode moral reasoning. Dengan menggunakan lembar observasi, penelitian ini menilai aktivitas siswa dan guru serta perkembangan moral siswa berdasarkan teori Kohlberg. Dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus fokus pada perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil observasi dan wawancara. Diharapkan, metode ini membuat siswa lebih aktif dan percaya diri dalam berpartisipasi.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini melibatkan tiga siklus dengan empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada siklus pertama, guru merencanakan pembelajaran dengan model moral reasoning dan menyiapkan bahan ajar tentang demokrasi. Selama pelaksanaan, siswa mendiskusikan cerita dilematis dan mengemukakan pendapat. Pengamatan dilakukan untuk menilai keterlibatan guru dan siswa. Tahap refleksi menganalisis hasil dan merencanakan perbaikan untuk siklus selanjutnya.
Pada siklus kedua, perencanaan tindakan mengikuti langkah yang sama dengan fokus pada model moral reasoning dan tema demokrasi. Guru membentuk kelompok diskusi untuk mendiskusikan dilema moral.
Pelaksanaan melibatkan distribusi cerita dilematis dan kesempatan bagi siswa untuk berpendapat, dengan guru menghargai semua argumen.
Observasi menilai aktivitas guru dan siswa, sementara refleksi menganalisis hasil untuk merencanakan perbaikan di siklus berikutnya, bertujuan meningkatkan interaksi dan keberanian siswa.
Pada siklus ketiga, perencanaan tindakan diulang dengan fokus pada model moral reasoning dan tema demokrasi. Guru menyiapkan bahan ajar dan instrumen observasi, serta membentuk kelompok diskusi tentang dilema moral.
Pelaksanaan melibatkan distribusi cerita dilematis dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpendapat, dengan guru menghargai semua argumen.
Observasi menilai keterlibatan siswa, dan refleksi di akhir siklus menganalisis hasil untuk merencanakan perbaikan di siklus berikutnya, dengan tujuan meningkatkan interaksi dan keberanian siswa.
Penelitian ini mengumpulkan data dari siswa dan guru melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis dilakukan dalam tiga tahap: reduksi untuk menyederhanakan data, penyajian untuk menyusun informasi agar mudah dipahami, dan penarikan kesimpulan secara kolaboratif. Hasilnya diverifikasi untuk memastikan temuan yang diperoleh dapat digunakan untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.
Analisis Hasil Penelitian
Hasil Tindakan Siklus Pertama
Siklus pertama menunjukkan bahwa 23% siswa mampu mengemukakan pendapat, dengan aktivitas guru dinilai kurang dalam motivasi dan penguasaan model moral reasoning.
Hasil Tindakan Siklus Kedua
Di siklus kedua, motivasi guru meningkat, menghasilkan 57% siswa yang mampu mengemukakan pendapat, 43% yang mengambil keputusan, 73% yang menghargai pendapat orang lain, dan 77% yang berkolaborasi. Meskipun ada perbaikan, masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.
peningkatan kemampuan siswa setelah siklus kedua, dengan kemampuan mengemukakan pendapat naik dari 7 menjadi 17, mengambil keputusan dari 6 menjadi 13, menghargai orang lain dari 13 menjadi 22, dan bekerjasama dari 15 menjadi 23. Pada siklus ketiga, kemampuan mengemukakan pendapat mencapai 80%, mengambil keputusan 73%, menghargai 93%, dan bekerjasama 100%. Aktivitas guru juga dinilai baik, menunjukkan kemajuan dalam model moral reasoning, yang akan menjadi dasar untuk perbaikan selanjutnya.
Penerapan model moral reasoning dalam pembelajaran PPKn menunjukkan peningkatan kemampuan siswa: mengemukakan pendapat dari 17 ke 24, mengambil keputusan dari 13 ke 22, menghargai orang lain dari 22 ke 28, dan bekerjasama dari 23 ke 30 siswa. Meskipun ada kelemahan awal, motivasi dan penguasaan model oleh guru meningkat, menciptakan suasana belajar yang lebih baik. Kesimpulannya, model ini efektif dalam meningkatkan aktivitas siswa, didukung oleh motivasi dan pendampingan guru.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Ummu Hafifah -
Nama: Ummu Hafifah
NPM: 2313053171
Kelas: 3F


Berdasarkan analisis jurnal berjudul Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas
VIII SMP NU NURUL HUDA Pakis Kabupaten Malang
yakni penelitian ini fokus pada penerapan model Moral Reasoning (penalaran moral) pada kelas Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Pendekatan model ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang melibatkan tiga siklus untuk mengamati perkembangan siswa sepanjang proses pembelajaran.

Pendahuluan
Pendahuluan membahas pentingnya penalaran moral sebagai metode pembelajaran yang mendorong pemikiran kritis dan bertanggung jawab pada siswa. Model ini berkaitan dengan pengembangan keterampilan sosial dan keberanian siswa untuk berpartisipasi aktif di kelas. Pendidikan kewarganegaraan di sekolah menengah dianggap sebagai tempat yang ideal untuk menerapkan model ini, karena berfokus pada nilai-nilai moral dan etika yang berkaitan dengan kehidupan sosial siswa.

Hasil Penelitian
Penelitian menunjukkan kemajuan signifikan dalam keterlibatan siswa dari siklus 1 ke siklus 3. Awalnya hanya sebagian kecil siswa yang aktif menyuarakan pendapat dan mengambil keputusan, namun jumlahnya meningkat drastis pada siklus-siklus berikutnya. Pada siklus 3 sebagian besar siswa (80%) mampu mengemukakan pendapat dan 73% siswa mampu mengambil keputusan. Hal ini menunjukkan bahwa model penalaran moral berperan efektif dalam mengembangkan keberanian siswa untuk berpartisipasi. Kemudian penelitian ini juga mencantumkan peran guru sebagai fasilitator. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang interaktif, guru dapat mendorong partisipasi siswa yang lebih aktif. Selain memberikan materi, guru memimpin diskusi, mendorong siswa untuk mengungkapkan pendapatnya, dan membimbing siswa dalam proses pengambilan keputusan. Jadi analisis ini menunjukkan bahwa penerapan model Moral Reasoning tidak hanya meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga meningkatkan keterampilan sosial yang penting seperti kerjasama dan menghargai pendapat orang lain itu juga berguna untuk pengembangan. Keberhasilan metode ini juga tergantung pada peran guru dalam membimbing proses pembelajaran setiap siklus secara reflektif dan evaluatif untuk mencapai perbaikan berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan metode pembelajaran di sekolah yang tidak hanya fokus pada akademik tetapi juga pada perkembangan moral dan sosial siswa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Tia virantika -
Nama : Tia Virantika
Kelas : 3F
NPM : 2353053016

Jurnal ini berjudul "Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang". Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan melalui penerapan model Moral Reasoning pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Latar Belakang dan Tujuan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran, khususnya dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Proses belajar yang lebih banyak berfokus pada metode ceramah membuat siswa kurang berani dan pasif dalam mengikuti pelajaran. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menguji penerapan model Moral Reasoning dalam meningkatkan partisipasi aktif siswa pada aspek mengemukakan pendapat dan pengambilan keputusan.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan melibatkan tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi dan wawancara dengan siswa. Data dikumpulkan untuk menilai aktivitas siswa dan guru, serta peningkatan dalam aspek keberanian mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan.

Hasil Penelitian
Pada siklus pertama, hasil pengamatan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan masih rendah. Dari 30 siswa, hanya 23% yang berani mengemukakan pendapat dan 20% yang mampu mengambil keputusan. Aktivitas guru dalam menggunakan model Moral Reasoning juga dinilai masih kurang optimal.

Pada siklus kedua dan ketiga, terjadi peningkatan signifikan. Pada siklus ketiga, sebanyak 80% siswa telah berani mengemukakan pendapat dan 73% siswa mampu mengambil keputusan. Kemampuan guru dalam menggunakan model ini juga meningkat, yang terlihat dari penguasaan kelas yang lebih baik dan motivasi yang diberikan kepada siswa.

Analisis dan Pembahasan
Peningkatan aktivitas siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan dipengaruhi oleh pendekatan Moral Reasoning, yang melibatkan siswa dalam diskusi mengenai dilema moral. Pendekatan ini mengajak siswa untuk berpikir kritis dan berargumentasi berdasarkan pertimbangan moral, sehingga melatih keberanian mereka dalam menyampaikan pendapat.

Di sisi lain, keterlibatan guru yang semakin baik dalam memberikan motivasi dan mendampingi siswa selama proses pembelajaran juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan model ini. Guru bertindak sebagai fasilitator yang membimbing siswa melalui diskusi dan memberi dorongan kepada mereka yang kurang berani berbicara.

Kesimpulan
Jurnal ini menyimpulkan bahwa penerapan model Moral Reasoning secara signifikan dapat meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Peningkatan ini tercermin dari hasil observasi di mana sebagian besar siswa menunjukkan kemajuan dalam siklus-siklus yang dilaksanakan. Selain itu, guru yang lebih terampil dalam menerapkan model ini juga berperan penting dalam kesuksesan pembelajaran yang lebih interaktif dan partisipatif.

Penelitian ini menekankan pentingnya inovasi dalam metode pengajaran, di mana penggunaan model pembelajaran yang mendorong keterlibatan aktif siswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Sindi Novitasari -
Nama : Sindi Novitasari
Npm : 2313053185
Kelas : 3f

Analisis dari penelitian jurnal "PENERAPAN MODEL MORAL REASONING UNTUK
MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN
PENDAPAT DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS
VIII SMP NU NURUL HUDA PAKIS KABUPATEN MALANG" ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan moral melalui pembelajaran dengan model moral reasoning. Penelitian ini berfokus pada pengembangan pemahaman demokrasi dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan menggunakan metode yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Penelitian tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan moral. Fokusnya adalah pada pengembangan reasoning moral melalui diskusi mengenai dilema moral yang relevan dengan pelajaran demokrasi. Tujuan ini selaras dengan kompetensi dasar PKn terkait pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus, yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Metode ini mengutamakan keterlibatan siswa dalam diskusi dan proses berpikir kritis mengenai dilema moral. Tahapan siklus memberikan ruang untuk perbaikan berkelanjutan berdasarkan hasil observasi dan refleksi.
Aktivitas siswa mencakup kemampuan siswa untuk mendengarkan, membaca, berdiskusi, berani mengemukakan pendapat, mengambil keputusan dengan pertimbangan moral, dan bekerja sama.
-Aktivitas guru meliputi kesiapan dalam mengelola pembelajaran dengan pendekatan moral reasoning, memfasilitasi diskusi, dan mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
-Perkembangan moral siswa diukur berdasarkan teori perkembangan moral Kohlberg, yang mengidentifikasi tingkat pemahaman moral siswa melalui keputusan mereka terkait dilema moral.
Setiap siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan diskusi dilema moral, observasi aktivitas siswa dan guru, serta refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dalam siklus pertama dan kedua, terdapat penekanan pada pembentukan kelompok diskusi dan mendorong keberanian siswa dalam mengemukakan pendapatnya. Guru juga memainkan peran penting dalam memberikan umpan balik dan motivasi kepada siswa. Setiap siklus dirancang untuk memperbaiki kelemahan dari siklus sebelumnya. Refleksi dari hasil observasi memberikan kesempatan bagi guru dan peneliti untuk memahami kendala dan kekuatan dalam proses pembelajaran. Melalui evaluasi ini, pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa untuk mencapai hasil yang lebih baik pada siklus berikutnya.
Berdasarkan pengamatan, terjadi peningkatan pada keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat dan berpartisipasi dalam diskusi setelah diterapkannya model moral reasoning. Selain itu, kemampuan siswa dalam mengambil keputusan moral juga meningkat seiring dengan berjalannya siklus.
Guru menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengelola pembelajaran dengan moral reasoning, namun refleksi menunjukkan bahwa ada kebutuhan untuk lebih memotivasi siswa yang kurang aktif dalam diskusi. Beberapa siswa masih kurang berani mengemukakan pendapat, dan ada kendala dalam menyelaraskan waktu diskusi dengan materi yang harus diselesaikan dalam kurikulum.
1. Hasil dan pembahasan

1. Teknik Wawancara dan Dokumentasi
Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Menurut Arikunto (2002), wawancara melibatkan dialog antara peneliti dan responden, yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan dari kepala sekolah, guru, dan siswa. Dokumentasi digunakan untuk mengakses data tertulis seperti buku, catatan harian, dan notulen rapat.
Data dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif dengan model alur yang mencakup tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Peneliti juga menggunakan persentase untuk melihat perubahan indikator tindakan selama siklus penelitian.

2. Hasil dan Diskusi pada Setiap Siklus
Penelitian ini terdiri dari tiga siklus dengan fokus pada penerapan Model Moral Reasoning untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PPKn. Setiap siklus menunjukkan peningkatan aktivitas siswa, seperti kemampuan mengemukakan pendapat, mengambil keputusan, menghargai orang lain, dan bekerja sama.
a. Siklus Pertama
Pada siklus pertama, hasil pengamatan menunjukkan tingkat aktivitas siswa masih rendah, misalnya hanya 7 siswa (23%) yang mampu mengemukakan pendapat, 6 siswa (20%) yang mampu mengambil keputusan, dan 15 siswa (50%) mampu bekerja sama. Guru belum sepenuhnya menguasai Model Moral Reasoning, dan motivasi yang diberikan kepada siswa masih kurang.
b. Siklus Kedua
Setelah perbaikan pada siklus kedua, terjadi peningkatan yang signifikan. Kemampuan mengemukakan pendapat meningkat menjadi 17 siswa (57%), dan kerja sama menjadi 23 siswa (77%). Guru juga mulai memahami model moral reasoning lebih baik, yang membantu meningkatkan partisipasi siswa.
c. Siklus Ketiga
Pada siklus ketiga, hasil pengamatan menunjukkan peningkatan yang lebih besar. Sebanyak 24 siswa (80%) mampu mengemukakan pendapat, 22 siswa (73%) mampu mengambil keputusan, dan semua siswa (100%) mampu bekerja sama. Aktivitas guru juga meningkat, di mana guru mampu menyajikan materi dan menguasai model moral reasoning dengan baik.

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang efektif dapat meningkatkan partisipasi siswa secara signifikan, terutama dalam pengembangan soft skills seperti berkomunikasi, menghargai, dan bekerja sama.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Masra Mita -
Nama: Masramita
NPM: 2313053192

Analisis Artikel ditulis oleh Ni Wayan Suarniati dan diterbitkan di Penerapan Model Moral Reasoning Untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas
VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang, tahun 2017, Penelitian menggunakan pendekatan penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus, di mana setiap siklus melibatkan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Mengidentifikasi masalah kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), khususnya dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan mediator sangat penting untuk mendorong keaktifan siswa dalam pembelajaran. Penulis membahas pentingnya pengembangan keterampilan proses, yang menurut Gagne, dapat membantu siswa menjadi lebih kreatif dan memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Penelitian Artikel menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam aktivitas siswa selama tiga siklus. Pada siklus I, aktivitas siswa dalam mengemukakan pendapat, mengambil keputusan, menghargai orang lain, dan bekerja sama masih tergolong rendah. Pada siklus II, terjadi peningkatan yang signifikan pada semua aspek aktivitas siswa, dengan sebagian besar kategori masuk dalam kategori "cukup". Pada siklus III, aktivitas siswa meningkat lebih lanjut, dengan sebagian besar kategori masuk dalam kategori "baik" dan "sangat baik". Artikel menunjukkan peningkatan dalam aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model Moral Reasoning. Penerapan model Moral Reasoning dapat meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Model Moral Reasoning terbukti efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PKN. Peran guru dalam memotivasi dan mendampingi siswa selama proses pembelajaran sangatlah penting. Penting melibatkan siswa dalam diskusi dan memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk berpendapat, tidak membedakan/pilih kasih sesama yang lain. Memberikan penghargaan dan motivasi penting karena untuk mendorong siswa agar lebih berani dalam mengemukakan pendapatnya. Artikel dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi para guru PKN dalam menerapkan model Moral Reasoning, dapat membantu para guru dalam memahami pentingnya keaktifan siswa dan bagaimana mendorong keaktifan tersebut.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Allya Septia Faradina -
Nama: Allya Septia Faradina
NPM: 2313053181
Kelas: 3F

Jurnal yang berjudul "Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang" ditulis oleh Ni Wayan Suarniati. Jurnal ini dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, volume 19, nomor 1. Secara umum, jurnal tersebut membahas penerapan Model Moral Reasoning untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis, Kabupaten Malang. Pada bagian abstrak, penulis membahas secara keseluruhan tentang jurnal tersebut. Tujuan penelitian ini berfokus pada peningkatan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan model Moral Reasoning. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan setelah penerapan model tersebut. Populasi yang diteliti adalah siswa kelas VIII di SMP NU Nurul Huda Pakis, Kabupaten Malang, yang berjumlah 38 siswa.

Dalam pendahuluan jurnal tersebut, dibahas pentingnya pentingnya peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan mediator sehingga dapat membangkitkan keaktifan siswa. Penulis juga menekankan bahwa metode pembelajaran yang interaktif, seperti tanya jawab, sangat diperlukan untuk menciptakan suasana belajar yang komunikatif. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Pada bagian pembahasan, penulis menjelaskan bagaimana model ini dapat meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan, serta dampaknya terhadap keterampilan sosial siswa, seperti kemampuan menghargai pendapat orang lain dan bekerja sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih aktif dan berani dalam berpartisipasi, dengan jumlah siswa yang berani mengemukakan pendapat meningkat dari 57% pada siklus II menjadi 80% pada siklus III. Selain itu, keberanian siswa dalam mengambil keputusan juga meningkat dari 43% menjadi 73%. Keterampilan siswa dalam menghargai pendapat orang lain dan kemampuan untuk bekerja sama juga menunjukkan peningkatan yang positif. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa penerapan model Moral Reasoning efektif dalam meningkatkan keberanian siswa dalam berpendapat dan mengambil keputusan, serta meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran.

Pada bagian kesimpulan, penulis merangkum hasil dari penelitian mengenai penerapan model Moral Reasoning dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Penulis menegaskan bahwa penerapan model ini berhasil meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan, serta meningkatkan keterampilan sosial seperti menghargai pendapat orang lain dan bekerja sama. Penulis juga menekankan pentingnya peran guru dalam mengelola pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa, serta perlunya refleksi untuk mengevaluasi dan memperbaiki proses pembelajaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Zahrah Umi Hasanah -
NAMA: ZAHRAH UMI HASANAH
NPM: 2313053173

Jurnal tersebut berjudul "Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU NURUL HUDA PAKIS Kabupaten Malang". Analisis pada jurnal ini yaitu mengenai aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model moral reasoning dan untuk mengetahui bagaimanakah peningkatan siswa terhadap keberanian dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan setelah menggunakan model tersebut.

Pada kurikulum berbasis kompetensi, proses belajar mengajar tidak lagi bertumpu pada keaktifan guru namun guru bersama siswa sama-sama saling aktif. Guru sebagai subjek pembelajaran menyampaikan materi yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, sedangkan siswa sebagai objek penerima pembelajaran yang disampaikan guru, namun keaktifan siswa dalam menerima pembelajaran diperlukan agar proses belajar mengajar tersebut menjadi lebih aktif. Lebih aktifnya itu seperti siswa yang aktif baik bertanya, menjawab pertanyaan maupun membuat temannya untuk aktif dalam berinteraksi pada proses pembelajaran yang dapat membantu kelancaran proses pembelajaran tersebut.

Dalam analisis saya terhadap jurnal ini dikatakan bahwa jurnal ini bertujuan untuk mencapai tujuan dari model yang digunakan, karena model ini salah satunya bertujuan untuk mengaktifkan atau membuat siswa berani dalam mengemukakan pendapatnya di kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. Dalam hal ini kreativitas dan inovasi guru dalam membangkitkan keaktifan dan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapatnya di kelas diperlukan, seperti menggunakan metode tanya jawab selama proses belajar mengajar, lalu cara interaktif dan komunikatif guru memberikan pertanyaan yang ringan seputar materi yang sedang diajarkan.

Pada jurnal disebutkan beberapa objek yang akan diteliti untuk peningkatan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapatnya seperti:
1. Banyaknya aktivitas yang dilakukan siswa seperti mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru maupun temannya, membaca dan mendengarkan cerita mengenai moral, keberanian mengemukakan pendapat, kemampuan mengambil keputusan dengan pertimbangan moral, melakukan kerjasama dan menghargai pendapat.
2. Adanya aktivitas guru seperti pendahuluan sebelum melakukan proses pembelajaran, kegiatan inti, penutup yaitu memeriksa kesehatan siswa, melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, menyajikan informasi tentang materi pembelajaran, mendorong siswa berani mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan, lalu mendorong siswa untuk bekerja sama atau berinteraksi dalam diskusi.
3. Perkembangan moral pada siswa yang dilihat dari alasan melalui cerita dilema moral berdasarkan 6 tingkatan teori Kohlberg.
4. Penelitian dilaksanakan dengan 3 siklus yang didalam ketiga siklus tersebut terdapat perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan dan refleksi tindakan.
Yang di mana pada setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan aktivitas dan kompetensi yang dicapai berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan.

Pada jurnal terdapat langkah-langkah dalam penelitian tindakannya seperti:
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan Tindakan ( Implementation Action)
3. Observasi (Observasing)
4. Refleksi (Reflecting)
Selain itu juga terdapat beberapa teknik yang digunakan yaitu:
1. Teknik Observasi
2. Teknik Wawancara
3. Teknik Dokumentasi

Dari jurnal tersebut dihasilkan:
- Siklus pertama mengatakan bahwa siswa belum pernah diajar dengan menggunakan model moral reasoning, guru kurang menguasai model moral reasoning dan juga kurang menguasai konsep pembelajarannya.
- Siklus kedua mengatakan guru telah memberi motivasi dalam apersepsi sehingga mampu membangkitkan kesegaran siswa dalam pembelajaran, guru juga sudah mulai memahami model moral reasoning. Memang secara umum suasana dalam pembelajaran sudah ada peningkatan baik pada guru maupun siswanya, tetapi aktivitas siswa dalam mengemukakan pendapatnya dan mengambil keputusan masih kurang.
- Siklus ketiga mengatakan bahwa guru dapat membangkitkan kesegaran siswa dalam pembelajaran, guru juga sudah menguasai model moral reasoning dan menguasai konsep pembelajarannya, aktivitas siswa dalam mengemukakan pendapatnya juga sudah baik. Jadi secara umum suasana dalam pembelajaran menggunakan model tersebut sudah ada peningkatan baik pada gurunya maupun siswanya dalam proses pembelajaran.

Menurut pendapat saya dari hasil analisis pada jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model moral reasoning maka keberanian siswa dalam mengemukakan pendapatnya dan mengambil keputusannya dengan alasan pertimbangan moral sudah meningkat. Peningkatan aktivitas siswa tersebut dalam proses belajar mengajar disebabkan oleh motivasi dari guru dan pendampingan guru pada siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran seperti diskusi. Intensitas guru juga dalam memotivasi siswa dan mendampingi siswa selama pelaksanaan diskusi sangat membantu keaktifan siswa dalam proses pembelajarannya. Dengan demikian, model moral reasoning sangat efektif dalam meningkatkan keberanian siswa untuk mengemukakan pendapatnya dan mengambil keputusan dengan segala pertimbangan moral. Selain itu, peran guru yang kreatif, inovatif dan selalu mendampingi siswanya dalam proses pembelajaran sangat penting, sehingga membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir moral dan aktif dalam proses pembelajaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Dita Fadila Aida Fitri -
Nama: Dita Fadila Aida Fitri
NPM: 2313053187
Kelas: 3F


Analisis jurnal yang berjudul "PENERAPAN MODEL MORAL REASONING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP NU NURUL HUDA PAKIS KABUPATEN MALANG"

Berdasarkan analisis:
Jurnal ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan melalui penerapan model moral reasoning dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP NU Nurul Huda Pakis, Kabupaten Malang.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus, melibatkan 38 siswa kelas VIII. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi
Hasil Siklus Pertama:
Pada siklus pertama, hasil menunjukkan bahwa hanya 23% siswa yang mampu mengemukakan pendapat dan 20% dalam mengambil keputusan, yang menunjukkan bahwa aktivitas siswa masih tergolong rendah.
Hasil Siklus Kedua:
Pada siklus kedua, terjadi peningkatan yang signifikan, di mana kemampuan mengemukakan pendapat meningkat menjadi 57% dan kemampuan mengambil keputusan menjadi 43%.
Hasil Siklus Ketiga:
Pada siklus ketiga, hasilnya semakin baik, dengan 80% siswa mampu mengemukakan pendapat dan 73% dalam mengambil keputusan. Ini menunjukkan bahwa penerapan model moral reasoning efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa.

Aktivitas guru juga menunjukkan peningkatan yang sejalan dengan perkembangan siswa. Guru berperan sebagai fasilitator yang menciptakan suasana belajar yang interaktif dan efektif, yang penting untuk keberhasilan pembelajaran. Penelitian ini menekankan bahwa penerapan model moral reasoning tidak hanya meningkatkan keaktifan siswa, tetapi juga memperkuat keterampilan sosial seperti menghargai pendapat orang lain dan bekerja sama.

Evaluasi dan refleksi yang dilakukan di setiap siklus juga menjadi faktor penting untuk perbaikan proses pembelajaran secara berkelanjutan. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman tentang metode pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar, serta menekankan pentingnya peran guru dan evaluasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Desti Rahmawati -
Nama : Desti Rahmawati
NPM : 2313053176
Semester/Kelas : 3/F

Analisis Jurnal "PENERAPAN MODEL MORAL REASONING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP NU NURUL HUDA PAKIS KABUPATEN MALANG"

Penulis: Ni Wayan Suarniati
Institusi: Universitas Wisnuwardhana Malang
Jurnal: LIKHITAPRAJNA. Jurnal Ilmiah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
ISSN: 1410-8771
Volume: 19
Nomor: 1
Halaman: 74-88

1. Latar Belakang & Masalah
Jurnal ini membahas tentang kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), khususnya dalam hal mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran yang dominan adalah ceramah, yang kurang efektif dalam mendorong partisipasi siswa. Jurnal ini menekankan pentingnya mengembangkan keterampilan proses dan kreativitas guru dalam membangkitkan minat siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

2. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Jurnal ini adalah :
• Meningkatkan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model Moral Reasoning.
• Mengetahui peningkatan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan setelah menggunakan model Moral Reasoning.

3. Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang, dengan sampel 30 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan rumus prosentase untuk melihat perubahan aktivitas siswa dan guru.

4. Hasil Penelitian
Jurnal ini menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dalam mengemukakan pendapat, mengambil keputusan, menghargai orang lain, dan bekerja sama setelah penerapan model Moral Reasoning. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model Moral Reasoning. Jurnal ini menyajikan tabel dan grafik untuk menggambarkan peningkatan yang terjadi pada setiap siklus.

5. Pembahasan
Jurnal ini membahas faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan aktivitas siswa, seperti motivasi guru, pendampingan selama diskusi, dan penguasaan model Moral Reasoning oleh guru. Jurnal ini menekankan pentingnya peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan mediator dalam pembelajaran.

6. Kesimpulan
Penerapan model Moral Reasoning dapat meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Peningkatan aktivitas siswa juga diiringi dengan peningkatan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran.

7. Rekomendasi
Jurnal ini merekomendasikan penggunaan model Moral Reasoning dalam pembelajaran PKn untuk meningkatkan keaktifan siswa. Jurnal ini juga menyarankan agar guru terus meningkatkan pemahaman dan penguasaan model Moral Reasoning.

8. Kekuatan & Kelemahan Jurnal
Kekuatan:
Jurnal ini memiliki fokus yang jelas dan relevan dengan isu pendidikan di Indonesia. Metodologi yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian disajikan secara sistematis dan mudah dipahami. Jurnal ini memberikan rekomendasi yang konkret dan bermanfaat bagi para pendidik.

Kelemahan:
Jurnal ini kurang membahas secara mendalam tentang teori Moral Reasoning dan bagaimana teori tersebut diimplementasikan dalam model pembelajaran. Jurnal ini tidak membandingkan hasil penelitian dengan penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya. Jurnal ini kurang membahas tentang kendala dan tantangan dalam penerapan model Moral Reasoning.

10. Implikasi & Kontribusi
Jurnal ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa. Jurnal ini dapat menjadi inspirasi bagi para pendidik untuk menerapkan model Moral Reasoning dalam pembelajaran.


Secara keseluruhan, jurnal ini menunjukkan bahwa penerapan model Moral Reasoning dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Jurnal ini memberikan gambaran yang baik tentang proses PTK dan hasil yang dicapai. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperkaya pemahaman tentang model Moral Reasoning dan penerapannya dalam pembelajaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Linda Sukmawati -
Nama: Linda Sukmawati
NPM: 2313053166
Kelas: 3F

Jurnal ini berjudul Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang.

Penelitian ini, dilakukan oleh Ni Wayan Suarniati dari Universitas Wisnuwardhana Malang, meneliti tentang penerapan model Moral Reasoning dalam pembelajaran. Tujuannya adalah untuk meningkatkan peran guru dalam mengelola pembelajaran dan melihat bagaimana model ini dapat meningkatkan keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan. Metode pembelajaran tradisional yang didominasi ceramah membuat siswa pasif dan kurang terlatih dalam berpikir kritis. Model Moral Reasoning diharapkan dapat mengatasi masalah ini dengan mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi, mengemukakan pendapat, dan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan moral.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam keberanian siswa untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan setelah menggunakan model Moral Reasoning. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah siswa yang aktif berpartisipasi dalam diskusi dan menunjukkan kepercayaan diri dalam menyampaikan pendapat di setiap siklus penelitian. Peningkatan ini disebabkan oleh penguasaan guru terhadap model Moral Reasoning dan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran dengan lebih efektif. Selain itu, motivasi dan pendampingan yang diberikan guru kepada siswa selama diskusi juga berperan penting dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa. Penerapan model Moral Reasoning terbukti efektif dalam menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan interaktif. Model ini mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan moral, sehingga meningkatkan keberanian mereka dalam menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Melia Devina -
NAMA : MELIA DEVINA
NPM : 2313053180
KELAS : 3F

ANALISIS JURNAL
Jurnal berjudul Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang Oleh Ni Wayan Suarniati, berfokus pada penggunaan model pembelajaran Moral Reasoning untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam hal menyampaikan pendapat dan membuat keputusan. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis, Malang, dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian tersebut terdiri dari tiga siklus, di mana setiap siklus melalui proses perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Metode PTK ini memberikan peneliti kesempatan untuk mengevaluasi pembelajaran secara bertahap dan menyesuaikan strategi di setiap siklus berdasarkan hasil observasi. Subjek penelitian adalah 30 siswa, dan setiap siklus menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam partisipasi siswa, khususnya dalam hal keberanian mengungkapkan pendapat, membuat keputusan, menghargai pendapat orang lain, serta kemampuan untuk bekerja sama.

Pada awal siklus pertama, hanya sebagian kecil siswa yang aktif dalam menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan, tetapi seiring berjalannya penelitian, partisipasi siswa terus meningkat hingga siklus ketiga. Pada siklus terakhir, hampir semua siswa menunjukkan keberanian yang lebih baik dalam menyampaikan pendapat dan berani mengambil keputusan secara mandiri. Ini membuktikan bahwa model Moral Reasoning sangat efektif dalam membangun keterampilan sosial dan moral pada siswa.

Kelebihan dari penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran yang belum banyak diterapkan dalam mata pelajaran PKn, yakni model Moral Reasoning. Model ini terbukti mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan membantu mereka meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta pengambilan keputusan yang tepat. Selain itu, penelitian ini dilakukan secara bertahap dalam tiga siklus, sehingga ada kesempatan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan yang berkelanjutan, yang membuat hasil akhir penelitian lebih akurat dan mendalam. Data hasil penelitian juga disajikan dengan jelas melalui tabel, sehingga memudahkan pembaca memahami peningkatan yang terjadi di setiap siklus.

Namun, penelitian ini juga memiliki beberapa kelemahan. Penelitian hanya dilakukan pada satu kelas dengan jumlah siswa yang terbatas, sehingga hasilnya mungkin kurang mewakili populasi yang lebih luas atau kondisi sekolah yang berbeda. Selain itu, penelitian ini lebih banyak berfokus pada peningkatan keberanian siswa dalam berpendapat dan mengambil keputusan, tetapi kurang membahas bagaimana pemahaman siswa terhadap materi PKn secara lebih mendalam. Penelitian ini juga tidak menjelaskan secara rinci dampak jangka panjang dari penggunaan model Moral Reasoning, sehingga belum jelas apakah perubahan positif ini akan bertahan dalam jangka waktu lama.

Penelitian ini memberikan wawasan yang menarik tentang bagaimana model pembelajaran Moral Reasoning dapat diterapkan untuk meningkatkan partisipasi siswa dan keterampilan sosial dalam pembelajaran PKn. Meskipun ada beberapa keterbatasan, penelitian ini tetap memberikan kontribusi penting dalam pengembangan metode pembelajaran yang mendorong keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat dan membuat keputusan yang bijak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Me Sa -
Nama : Mesa
Npm : 2313053174
Kelas : 3F

Analisis jurnal " Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang," yang ditulis oleh Ni Wayan Suarniati.

Abstrak Jurnal

Jurnal ini membahas penerapan model moral reasoning untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis, Kabupaten Malang. Penelitian ini melibatkan guru dan siswa sebagai subjek, menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model moral reasoning efektif dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam diskusi dan pengambilan keputusan yang berlandaskan pertimbangan moral.

Pendahuluan Jurnal :
Pendahuluan jurnal ini menjelaskan pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk karakter siswa, terutama dalam aspek keberanian untuk mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model moral reasoning sebagai metode pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam diskusi dan pengambilan keputusan. Ditekankan bahwa keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran sangat penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan moral mereka.

Tujuan Penelitian:
1. Untuk mengetahui peningkatan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan setelah menggunakan model moral reasoning.
2. Untuk meningkatkan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model moral reasoning.

metode penelitian :
Metode penelitian yang digunakan meliputi perencanaan, observasi, dan refleksi. Peneliti melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan guru, serta wawancara untuk mendapatkan tanggapan tentang model moral reasoning. Data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran, yang kemudian digunakan untuk perbaikan di siklus berikutnya.
Hasil penelitian :
Hasil penelitian menunjukkan perubahan dalam perkembangan moral siswa melalui penerapan model moral reasoning, yang terlihat dari aktivitas siswa dan tanggapan positif terhadap pembelajaran. Pembahasan mencakup analisis kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan model tersebut, serta dampaknya terhadap keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat. Temuan ini menjadi acuan untuk merencanakan perbaikan dalam siklus pembelajaran selanjutnya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model moral reasoning berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat, mengambil keputusan, menghargai orang lain, dan bekerja sama. Meskipun terdapat beberapa kelemahan, motivasi yang diberikan guru berkontribusi positif terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran. Hasil ini menunjukkan pentingnya refleksi dan perbaikan berkelanjutan dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Kelebihan :
1. Penerapan model moral reasoning meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan.
2. Guru mampu membangkitkan motivasi siswa, yang berkontribusi pada keaktifan mereka dalam pembelajaran.

Kekurangan:
1. Guru dan siswa belum terbiasa dengan model moral reasoning, yang mengakibatkan kurangnya penguasaan dalam pelaksanaannya.
2. Metode pembelajaran yang sering digunakan, seperti ceramah, membuat siswa kurang aktif dan berani dalam berpartisipasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Anisa Nur Sabila -
Nama : Anisa Nur Sabila
Kelas : 2313053179

Berdasarkan hasil analisis saya terhadap artikel yang berjudul "Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan" membahas penggunaan model moral reasoning untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat serta mengambil keputusan di SMP NU Nurul Huda Pakis. Penelitian dilakukan melalui pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam tiga siklus, di mana setiap siklus menunjukkan peningkatan signifikan pada keaktifan siswa. Dari kemampuan berpendapat, pengambilan keputusan, menghargai orang lain, hingga kerjasama, semuanya mengalami peningkatan seiring dengan diterapkannya metode ini​(235025-penerapan-model-…).

Analisis: Penerapan model moral reasoning berhasil memfasilitasi siswa dalam berpikir kritis terkait dilema moral yang mereka hadapi. Pendekatan ini efektif karena memberikan ruang bagi siswa untuk berdiskusi, menyampaikan pendapat, serta membuat keputusan yang didasarkan pada pertimbangan moral. Guru memainkan peran penting dalam memotivasi dan memfasilitasi diskusi, sehingga suasana belajar menjadi interaktif dan kolaboratif. Namun, tantangan utama dalam penelitian ini adalah adaptasi awal terhadap metode baru, baik bagi guru maupun siswa. Proses refleksi dan perbaikan setelah setiap siklus menunjukkan bahwa pemahaman dan keterampilan siswa dalam moral reasoning semakin berkembang, yang mencerminkan keberhasilan metode ini dalam mengembangkan aspek moral dan keberanian siswa.

Secara keseluruhan, artikel ini menunjukkan bagaimana pendekatan moral reasoning tidak hanya berpengaruh terhadap pengembangan moral siswa, tetapi juga terhadap keterampilan sosial seperti kerjasama dan menghargai pendapat orang lain. Model ini sangat relevan dalam pendidikan kewarganegaraan karena mendukung pembelajaran berbasis nilai-nilai demokratis, di mana siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga menginternalisasi dan mempraktikkan nilai-nilai tersebut.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh RATNA AYU ANTIKA PURI -
Nama: Ratna Ayu Antika Puri
NPM: 2313053189

Identitas Jurnal
Judul Jurnal: PENERAPAN MODEL MORAL REASONING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP NU NURUL HUDA PAKIS KABUPATEN MALANG
Penulis: Ni Wayan Suarniati
Jurnal: Jurnal Ilmiah
Vol/No/Hal: Volume 19, Nomor 1, Hal 74-88

1. Tujuan Penelitian
• Meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan di kelas.
• Mengoptimalkan peran guru dalam mengelola pembelajaran dengan model moral reasoning.

2. Metode Penelitian:
Pendekatan penelitian adalah PTK dengan empat langkah pada setiap siklus: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII di SMP NU Nurul Huda Pakis dengan total 30 siswa.

3. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model moral reasoning berhasil meningkatkan keberanian siswa dalam menyatakan pendapat dan mengambil keputusan. Perbaikan terjadi di setiap siklus:

Siklus 1: Hanya 7 siswa (23%) yang aktif menyatakan pendapat dan 6 siswa (20%) yang berani mengambil keputusan.
Siklus 2: Setelah perbaikan metode, jumlah siswa yang aktif menyatakan pendapat meningkat menjadi 17 siswa (57%), dan yang mengambil keputusan menjadi 13 siswa (43%).
Siklus 3: Peningkatan signifikan terlihat dengan 24 siswa (80%) berani menyatakan pendapat, dan 22 siswa (73%) mampu mengambil keputusan.

Jurnal ini menunjukkan bahwa penerapan model moral reasoning dalam pembelajaran efektif untuk meningkatkan keberanian siswa dalam menyatakan pendapat dan membuat keputusan. Melalui siklus-siklus perbaikan, siswa menjadi lebih aktif dan mampu berpikir kritis dalam menyikapi dilema moral yang dihadirkan dalam pembelajaran. Keberhasilan model ini tidak hanya mengubah aktivitas siswa, tetapi juga memperkuat peran guru sebagai fasilitator yang mendukung perkembangan kemampuan moral dan komunikasi siswa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Ainawa Hasna Haura -
Nama : Ainawa hasna haura
NPM : 2313053172
Kelas : 3F

Hasil analisis jurnal berjudul "PENERAPAN MODEL MORAL REASONING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP NU NURUL HUDA PAKIS KABUPATEN MALANG" ditulis oleh Ni Wayan Suarniati

Abstrak :
Penelitian berdasarkan jurnal ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru dan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat serta mengambil keputusan melalui model Moral Reasoning di SMP NU NURUL HUDA Pakis, Malang.
Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan siswa: dari siklus I ke III, jumlah siswa yang mampu mengemukakan pendapat meningkat dari 6 menjadi 22, mengambil keputusan dari 7 menjadi 20, menghargai orang lain dari 13 menjadi 27, dan bekerja sama dari 15 menjadi 30. Ini menunjukkan bahwa penerapan model Moral Reasoning efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi siswa dalam Pendidikan Kewarganegaraan.

Metode penelitian
Menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian dilakukan dalam tiga siklus dengan 38 siswa kelas VIII.

Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama penelitian, terlihat adanya peningkatan yang signifikan dalam aktivitas siswa dan guru pada setiap siklus.
Peningkatan Aktivitas Guru pada Siklus I, aktivitas guru tergolong kurang. Kemudian pada Siklus II, aktivitas guru meningkat menjadi kategori cukup, menunjukkan adanya kemajuan dalam penguasaan bahan ajar dan pengelolaan kelas. Pada Siklus III akktivitas guru mencapai kategori baik, yang mencerminkan bahwa pemahaman dan penguasaan model Moral Reasoning semakin baik.
Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Kemampuan Mengemukakan Pendapat meningkat dari 6 siswa pada siklus I menjadi 22 siswa pada siklus III. Sedangkan Kemampuan Mengambil Keputusan meningkat dari 7 siswa pada siklus I menjadi 20 siswa pada siklus III. Kemampuan Menghargai Orang Lain meningkat dari 13 siswa pada siklus I menjadi 27 siswa pada siklus III. Kemampuan Bekerja Sama meningkat dari 15 siswa pada siklus I menjadi 30 siswa pada siklus III.

Kesimpulan
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Moral Reasoning secara signifikan meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan dengan alasan pertimbangan moral. Hal ini terlihat dari peningkatan aktivitas siswa dalam berbagai aspek selama proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang tahun ajaran 2017/2018. Penerapan model ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa tetapi juga memperbaiki kualitas interaksi antara guru dan siswa, menjadikan proses pembelajaran lebih efektif dan bermakna.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Putri Ayu Bestari -
Nama:Putri Ayu Bestari
NPM:2313053177
Kelas:3F

A. Identitas jurnal
- Nama Jurnal: Jurnal Ilmiah
- Judul jurnal: PENERAPAN MODEL MORAL REASONING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP NU NURUL HUDA PAKIS KABUPATEN MALANG
- Fakultas: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
- Volume: 19
- Nomor: 1
- hal: 74-88

Pada jurnal tersebut yang berjudul penerapan model moral reasoning untuk meningkatkan keberanian mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas Vll SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang,Jurnal tersebut diteliti dalam menjelaskan hakikat dan pelaksanaan demokrasi di Indonesia kondisi di kelas itu secara akademik memiliki kemampuan baik walaupun latar belakang sosial ekonomi siswa heterogen.Pendekatan reasoning dapat juga berfungsi sebagai alat untuk mendorong siswa dalam berpartisipasi aktif di kelas.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, teknik wawancara,teknik dokumentasi, penyajian data juga berupa sekumpulan informasi dari hasil rekaman pembelajaran dan pengamatan yang disusun secara kolaborasi antara peneliti,guru dan siswa sehingga mudah dipahami makna yang terkandung di dalamnya.

Pada penelitian tersebut juga terdapat beberapa prosedur dalam tindakan kelas yang menggunakan tiga siklus dan masing-masing siklus memiliki 4 tahapan yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,observasi tindakan, dan refleksi tindakan.
Pada siklus pertama kemampuan guru dan siswa dalam mengelola kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model moral reasoning masuk dalam kategori kurang, Kemudian pada siklus yang kedua kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar dan menggunakan model moral reasoning masuk dalam kategori cukup, kemudian siklus yang ketiga kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model moral reasoning masuk dalam kategori baik karena cara kualitatif terdapat pada siklus ketiga dengan diadakan perbaikan dan penyempurnaan terhadap hal-hal yang belum banyak diketahui siswa agar membuat hasil yang lebih baik dari siklus sebelumnya.

Oleh karena itu,peningkatan dalam model pembelajaran reasoning sangat dibutuhkan dalam pembelajaran, karena tidak hanya meningkatkan kemampuan diri siswa tapi juga dapat menambah pengalaman belajar mengajar mereka.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh WINI JIHAN FIRLIANI 2313053178 -
Nama : Wini Jihan Firliani
NPM : 2313053178

Identitas Jurnal
Judul : Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang
Penulis : Ni Wayan Suarniati

Berdasarkan analisis jurnal yang telah saya lakukan saya mendapatkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan melalui penerapan model Moral Reasoning dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP NU Nurul Huda Pakis, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan siswa: dari siklus I ke siklus III, jumlah siswa yang mampu mengemukakan pendapat meningkat dari 6 menjadi 22, dan kemampuan mengambil keputusan dari 7 menjadi 20. Persentase keberanian mengemukakan pendapat meningkat dari 23% menjadi 80%, dan kemampuan mengambil keputusan meningkat dari 20% menjadi 73%. Aktivitas guru juga meningkat dalam mengelola model moral reasoning, yang berkontribusi pada peningkatan motivasi dan partisipasi siswa dalam diskusi.

Prosedur penelitian terdiri dari empat tahapan dalam setiap siklus: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi tindakan. Data yang dikumpulkan meliputi hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan model moral reasoning efektif dalam meningkatkan partisipasi dan kemampuan siswa dalam pembelajaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Aulia meitha Yurizqi azzahra -
Nama: Aulia Meitha Yurizqi Azzahra
NPM : 2313053186
Kelas : 3F

Berdasarkan artikel yang berjudul "Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang" membahas penggunaan model Moral Reasoning untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan di kelas VIII. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki pengelolaan pembelajaran oleh guru serta meningkatkan keberanian siswa dalam berbicara dan membuat keputusan berdasarkan penerapan model tersebut.

Penelitian menggunakan metode Penelitian Kelas (PTK) dengan empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keberanian siswa, di mana jumlah siswa yang berani mengemukakan pendapat naik dari 57% pada siklus II menjadi 80% pada siklus III. Keberanian dalam mengambil keputusan juga meningkat dari 43% menjadi 73%. Selain itu, keterampilan sosial seperti menghargai pendapat orang lain dan kemampuan bekerja sama juga menunjukkan kemajuan yang positif.

Penerapan model Moral Reasoning efektif dalam meningkatkan keberanian siswa dalam menafsirkan dan mengambil keputusan, serta meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran. Pentingnya peran guru dalam mengelola pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa tersebut, serta perlunya refleksi untuk memahami dan memperbaiki proses pembelajaran.
Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa penerapan model Moral Reasoning dapat meningkatkan keberanian siswa dan keterampilan sosial mereka, serta memotivasi partisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Lutfiatun Nisa -
Nama: Lutfiatun Nisa
Npm : 2323053175
Kelas: 3F

Berikut adalah analisis dari jurnal berjudul "Penerapan Model Moral Reasoning untuk Meningkatkan Keberanian Mengemukakan Pendapat dan Mengambil Keputusan pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP NU Nurul Huda Pakis Kabupaten Malang":

Latar Belakang
Jurnal ini mengangkat pentingnya metode pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan, terutama dalam konteks pendidikan kewarganegaraan. Penelitian ini ditujukan untuk mengatasi masalah kurangnya keberanian siswa dalam berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan.
2. Meningkatkan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan model Moral Reasoning.

Hasil Penelitian
- Siklus I: Hasil menunjukkan bahwa masih ada banyak siswa yang kurang berani mengemukakan pendapat. Dari 36 siswa, hanya 6 siswa yang mampu mengemukakan pendapat dengan baik.
- Siklus II: Terjadi peningkatan yang signifikan. Kemampuan mengemukakan pendapat meningkat menjadi 13 siswa.
- Siklus III: Peningkatan terus berlanjut, dengan 22 siswa mampu mengemukakan pendapat, menunjukkan bahwa model Moral Reasoning efektif dalam meningkatkan partisipasi siswa.

Pembahasan
Model Moral Reasoning terbukti efektif dalam meningkatkan keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Penelitian ini menekankan bahwa guru perlu berperan sebagai fasilitator yang aktif, memotivasi siswa untuk berinteraksi dan berpartisipasi dalam diskusi.

Kesimpulan
Penerapan model Moral Reasoning dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan tidak hanya meningkatkan keberanian siswa tetapi juga meningkatkan kualitas interaksi dalam kelas. Penelitian ini merekomendasikan agar guru lebih banyak menggunakan pendekatan yang melibatkan siswa secara aktif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik.