Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Number of replies: 31

PENDIDIKAN INDONESIA DI TENGAH PANDEMI COVID-19

 

Sebagaimana hampir semua orangtua di Indonesia pada saat ini, saya dan istri juga kebagian tanggung jawab mendampingi anak kami belajar dari rumah. Kami dan banyak orangtua harus mengakui bahwa menjelaskan berbagai mata pelajaran dan menemani anak-anak mengerjakan tugas-tugas sekolah tidak semudah yang dibayangkan. Kerja keras para guru dan dosen selama ini sungguh patut diapresiasi. Di tengah pembatasan sosial akibat wabah covid-19, kita harus tetap semangat mengejar dan mengajar ilmu pengetahuan. Hampir tidak ada yang menyangka, wajah pendidikan akan berubah drastis akibat pandemi covid19. 


Konsep sekolah di rumah (home-schooling) tidak pernah menjadi arus utama dalam wacana pendidikan nasional. Meski makin populer, penerapan pembelajaran online (online learning) selama ini juga terbatas pada Universitas Terbuka, program kuliah bagi karyawan di sejumlah universitas dan kursus-kursus tambahan (online courses). Tapi, kebijakan physical distancing untuk memutus penyebaran wabah, memaksa perubahan dari pendidikan formal di bangku sekolah menjadi belajar dari rumah, dengan sistem online, dalam skala nasional. Bahkan, ujian nasional tahun ini terpaksa ditiadakan. Tantangan pendidikan Sistem pendidikan online pun tidak mudah. Di samping disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri, ada fasilitas dan sumber daya yang mesti disediakan. Saya bersyukur masih mampu memfasilitasi anak kami untuk pendidikan jarak jauh, tapi saya mendengar keluhan banyak orangtua murid dan juga tenaga pendidik yang kesulitan, baik dalam menyediakan perangkat belajar seperti ponsel dan laptop maupun pulsa untuk koneksi internet.


Dengan kata lain, sistem pembelajaran online ini berpotensi membuat kesenjangan sosial ekonomi yang selama ini terjadi, menjadi makin melebar saat pandemi. Kemenaker (20/4) mencatat sudah lebih dari 2 juta buruh dan pekerja formal-informal yang dirumahkan atau diPHK. Dengan kondisi seperti ini, banyak orangtua kesulitan menyediakan kesempatan pendidikan yang optimal bagi anak-anak mereka. Dalam situasi yang lebih buruk, orangtua malah bisa berhadapan pada pilihan dilematis: memberi makan keluarga atau membiayai pendidikan anak. Ini berpotensi membuat angka putus sekolah meningkat. Sejak kebijakan belajar dari rumah diterapkan secara nasional mulai tanggal 16 Maret 2020, muncul indikasi naiknya angka putus sekolah di berbagai tempat. Mulai dari Papua, Maluku Utara, hingga Jakarta. Ini daerah-daerah yang tergolong zona merah dalam penyebaran wabah. Angka putus sekolah dari kawasan perdesaan juga diperkirakan akan naik. Dalam jangka panjang, anak-anak yang putus sekolah ini memiliki kemungkinan lebih besar untuk menganggur, baik secara tertutup atau terbuka. Ini bukan hanya secara akumulatif akan menurunkan produktivitas nasional, tapi membuat mereka terjebak da- mereka terjebak dalam lingkaran tidak berujung (vicious circle) kemiskinan struktural.
Sebagai langkah solusi praktis, sejak awal saya berpendapat pemerintah perlu merealokasikan dana pelatihan Rp5,6 triliun bagi 5,6 juta buruh dan pekerja yang diperkirakan terdampak krisis ekonomi akibat wabah covid-19, menjadi bantuan langsung. Sehingga, bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Termasuk, memastikan keberlangsungan pendidikan anak-anak mereka. Di sisi lain, pemerintah juga perlu memperhatikan juga perlu memperhatikan nasib para guru, terutama guru-guru swasta maupun guru honorer (termasuk guru tidak tetap), yang masingmasing berjumlah hampir satu juta orang. Ketiadaan proses belajar mengajar di sekolah, secara langsung dan tidak langsung, menurunkan pendapatan  mereka.

Pendidikan adalah kunci

Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan kunci terwujudnya Indonesia Emas 2045, yang adil dan sejahtera, aman dan damai, serta maju dan mendunia. Pendidikan yang akan menentukan kemana bangsa ini akan menyongsong masa depannya, apakah menjadi bangsa besar yang beradab, cerdas dan siap beradaptasi dengan perubahan zaman. Atau, menjadi raksasa sakit, yang tenggelam dalam berbagai persoalannya sendiri. Kalah dalam persaingan global, dan dan bahkan diacak-acak berbagai kepentingan jangka pendek, baik dari dalam maupun luar negeri. Sejak dulu, berbagai upaya reformasi pendidikan telah kita tempuh. Termasuk alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBN pada era pemerintahan Presiden SBY (2004-2014). Tapi, masalah pendidikan nasional masih terkendala dua persoalan mendasar, yakni soal akses dan kualitas pendidikan. Dari sisi akses, berbagai indikator seperti angka partisipasi murni, lama bersekolah, hingga tingkat putus sekolah, masih membutuhkan kerja keras perbaikan. Meski, kita tahu kebijakan sekolah gratis, program beasiswa, hingga penyelesaian problem jarak dan akses menuju sekolah tengah diusahakan. Indikator rata-rata lama sekolah (RLS) nasional yang baru 8,2 tahun atau se tara SLTP kelas 2 (BPS, 2018) menunjukkan persoalan kita di bidang pendidikan masih banyak. Terkait kualitas, kita juga masih harus meningkatkan kualitas tenaga pengajar, kurikulum pendidikan, hingga tingkat daya saing pendidikan nasional. Kita perlu introspeksi, mengapa lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi justru menjadi penyuplai tingkat pengangguran.  Mari kita perbaiki strategi link and match antara dunia pendidikan dan dunia lapangan kerja. Reformasi pendidikan merupakan tanggung jawab kita semua. Mari bersama kita perbaiki semua aspek. Sistem rekrutmen tenaga pendidik, keterpaduan kebijakan anggaran pendidikan pusat dan daerah. Lalu, infrastruktur pendidikan, hingga sub-komponen lain yang mempengaruhi kualitas pendidikan nasional. Pekerjaan rumah kita dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional memang masih banyak. Pandemi covid-2019 ini menyingkapkan sejumlah persoalan genting yang harus segera  diatasi karena menyangkkut keberlangsungan dan kualitas pendidikan para murid serta kesejahteraan para murid guru maupun dosen. Betapapun sulitnya, kita harus terus memperjuangkan dan mengawal proses reformasi pendidikan, sebagai kunci kejayaan NKRI.


Sumber: 
https://mediaindonesia.com/read/detail/311137-pendidikan-indonesia-di-tengah-pandemi-covid-19

ANALISIS SOAL 1

A.   Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!

B.   Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?

C.   Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!

D.   Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Dhaniel Stylites Phutu Jhalu Dodo Pratama -
A. Pembelajaran Jarak Jauh: Banyak institusi pendidikan beralih ke pembelajaran online, yang dapat menjadi sulit bagi beberapa siswa karena akses terbatas atau kurangnya interaksi sosial.

Ketidaksetaraan Akses: Pandemi ini telah mengungkap ketidaksetaraan dalam akses pendidikan, dengan beberapa siswa lebih sulit mengikuti pembelajaran online karena keterbatasan teknologi atau lingkungan yang tidak mendukung.

B. Pendidikan Karakter: Fokus pada pengembangan karakter siswa dengan nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan, persatuan, dan gotong royong, dalam pembelajaran.

Kurikulum yang Relevan: Pastikan bahwa kurikulum mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan mencakup materi yang relevan dengan realitas saat ini, termasuk tantangan yang dihadapi selama pandemi.

C. Program Peduli Lingkungan Sekolah
Sebuah sekolah di lingkungan saya melaksanakan program peduli lingkungan. Siswa-siswa diundang untuk membersihkan area sekitar sekolah dan membuang sampah dengan benar. Beberapa siswa menunjukkan ketidakjujuran dengan tidak membuang sampahnya dengan benar dan bahkan membuangnya sembarangan.

Dalam kasus ini, nilai jujur dan tanggung jawab muncul sebagai isu yang harus diperhatikan. Siswa-siswa yang tidak membuang sampah dengan benar seharusnya jujur dan bertanggung jawab terhadap tindakan mereka.

D. Hakikat Pancasila adalah esensi atau inti dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Ini mencakup prinsip-prinsip filosofis yang menjadi landasan bagi paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat. Hakikat Pancasila mencerminkan makna dan substansi dari Pancasila itu sendiri.
In reply to Dhaniel Stylites Phutu Jhalu Dodo Pratama

Re: Forum Analisis Soal

by IKHSAN RAMADHANI -
Nama : Ikhsan Ramadhani
NPM : 2315021010

A. Proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 telah menghadapi banyak tantangan. Sekolah secara fisik ditutup, sehingga pembelajaran beralih ke metode pembelajaran jarak jauh melalui platform online atau pembelajaran berbasis rumah. Pendekatan ini telah mempengaruhi interaksi sosial antara siswa dan guru, serta memerlukan penyesuaian dalam hal teknologi dan akses internet. Meskipun demikian, pendidikan di tengah pandemi juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan digital, mandiri, dan adaptasi dalam menghadapi perubahan. Namun, ada juga tantangan dalam mengakomodasi kebutuhan siswa yang kurang mampu atau tidak memiliki akses yang memadai ke teknologi. Penting untuk memastikan kesetaraan akses pada pendidikan di tengah pandemi, serta memperhatikan aspek kesehatan mental dan kesejahteraan siswa.

B. Untuk mengoptimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 dan tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila, beberapa langkah dapat diambil. Pertama, pendidikan harus tetap memperkuat nilai-nilai Pancasila melalui pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam kurikulum dan kegiatan sekolah. Kedua, pendidikan harus mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan sosial yang mendorong semangat gotong royong, seperti kegiatan pengabdian masyarakat atau penggalangan dana untuk membantu mereka yang terdampak pandemi. Ketiga, pendidikan harus memastikan adanya pendekatan yang inklusif, yang mengakomodasi keberagaman dan menghormati hak asasi manusia dalam lingkungan pendidikan. Keempat, penting untuk melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan, sehingga nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan secara konsisten di rumah dan di komunitas.

C. Contoh kasus terkait pengembangan karakter Pancasilais dalam lingkungan dapat berupa inisiatif siswa dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah atau lingkungan tempat tinggal mereka. Misalnya, siswa dapat mengorganisir kegiatan pembersihan lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, atau mendaur ulang sampah. Dalam hal ini, siswa menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan, tanggung jawab terhadap kebersihan, dan gotong royong dalam menjaga kebersihan bersama. Contoh lainnya adalah ketika siswa secara sukarela membantu teman sekelas yang kesulitan dalam belajar online, menunjukkan nilai-nilai jujur, peduli, dan gotong royong. Contoh kasus seperti ini merupakan upaya nyata dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

D. Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat adalah bahwa Pancasila menjadi landasan dan panduan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila mencakup nilai-nilai dasar seperti keadilan, persatuan, demokrasi, kemanusiaan, dan ketuhanan yang maha esa. Sebagai paradigma berpikir, Pancasila mengajarkan cara berpikir yang inklusif, menghormati perbedaan, dan mendorong partisipasi aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis. Sebagai paradigma bersikap dan berperilaku, Pancasila mengajarkan sikap saling menghargai, saling menghormati, jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli terhadap sesama dan lingkungan, serta semangat gotong royong. Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, masyarakat dapat mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial yang diharapkan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Zainal Fadli -
Nama : Zainal Fadli
NPM : 2315021031

Jawaban Analisis Soal 1
A. Menurut saya, proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 memiliki kekurangan, diantaranya para siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, karena semuanya harus dilakukan secara online menggunakan laptop ataupun handphone. Kalaupun ada, akses sinyal yang ada di beberapa daerah tidak mendukung. Selain itu, orangtua juga mengalami kesulitan karena harus membagi waktunya untuk mendampingi anak-anaknya dalam belajar. Tak hanya itu, banyak orangtua yang mengalami kesulitan ekonomi karena tidak memiliki pekerjaan dan tidak sanggup untuk membiayai anak-anaknya agar bisa mengikuti kegiatan belajar secara online yang berdampak pada banyaknya siswa/i yang terpaksa untuk putus sekolah karena alasan biaya. Dan dari proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, membuat beberapa anak hanya bermalas-malasan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan hanya dianggap sebagai formalitas saja.

B. Menurut saya, cara untuk mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 ialah dengan adanya bantuan dari pemerintah setempat. Karena dengan adanya bantuan tersebut, membuat anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu bisa terbantu untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Beberapa contoh seperti membuat akses sinyal yang mendukung, memfasilitasi kebutuhan para siswa/i (pembelian laptop/handphone, internet/kuota, dsb), dan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang kurang mampu dan yang telah di-PHK secara tepat sasaran.

C. Program Bersih-Bersih TPU
Di lingkungan sekitar kost saya, terdapat sebuah TPU yang setiap hari Minggu diadakan bersih-bersih TPU dengan mengundang seluruh warga di sekitar pemakaman untuk membersihkan lingkungan makam agar bersih tanpa ada sampah.

Dalam kasus ini, nilai gotong royong dan ramah lingkungan menjadi nilai yang diterapkan oleh warga sekitar dengan harapan lingkungan yang ada di sekitaran TPU menjadi bersih dan semakin mengingatkan diri untuk menjadi yang lebih baik dan mengingat kematian.

D. Hakikat Pancasila merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. Nilai-nilai ini harus dijadikan sebagai dasar negara dan sebagai paradigma dalam berikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat. Pancasila sendiri merupakan sistem filsafat negara yang mengandung hasil pemikiran yang mendalam dari para pendiri bangsa Indonesia. Salah satu tujuan dari adanya hakikat pancasila yakni menciptakan landasan etika bagi perilaku individu dan masyarakat, mendorong nilai-nilai seperti keadilan, belas kasihan, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by MUHAMAD IBNU MUZAKI -
NAMA: MUHAMAD IBNU MUZAKI
NPM: 2315021022

Jawaban analisi soal 1

A. Menurut saya pendidikan di tengah pandemi COVID-19 telah menghadapi banyak tantangan. Pembatasan sosial dan penutupan sekolah telah memaksa pendidikan untuk beralih ke pembelajaran jarak jauh. Meskipun ada keuntungan dalam penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran online, ada juga banyak kendala yang harus diatasi. Beberapa tantangan termasuk kurangnya akses ke internet atau perangkat yang memadai, kesulitan menjaga interaksi sosial dan kolaborasi antara siswa, serta tantangan dalam menilai pemahaman siswa secara online. Meskipun demikian, banyak sekolah dan guru telah berusaha untuk mengatasi tantangan ini dengan memanfaatkan platform digital, menyediakan bahan pembelajaran yang relevan, dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran

B. Menurut saya untuk memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 agar tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, penting untuk menerapkan pendekatan yang inklusif dan menyeluruh dalam proses pembelajaran, yang menghormati dan mengakomodasi keberagaman siswa. Kedua, pendidikan harus mendorong nilai-nilai Pancasila seperti kerjasama, gotong royong, dan saling menghargai dalam interaksi antar siswa dan dengan guru. Ketiga, penting untuk memastikan bahwa materi pembelajaran mencakup aspek-aspek nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan, demokrasi, dan persatuan. Keempat, pendidikan harus mendorong penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari siswa, baik di sekolah maupun di masyarakat. Dengan mengambil langkah-langkah ini, menurut saya proses pendidikan dapat tetap efektif dan berkorelasi dengan implementasi nilai-nilai Pancasila.

C. Menurut saya contoh kasus terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, yaitu misalnya dalam lingkungan sekolah, siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penggalangan dana untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam. Dalam kasus ini, siswa diajak untuk berperilaku peduli dan tanggung jawab terhadap sesama, serta mengembangkan sikap gotong royong dengan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, sekolah juga dapat mengadakan program lingkungan hidup, di mana siswa diajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan berperilaku ramah lingkungan. Melalui program ini, siswa dapat mengembangkan sikap peduli terhadap alam dan tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan. Contoh-contoh seperti ini adalah wujud konkret dari implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan karakter siswa.

D. Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat adalah bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pedoman bagi setiap individu dalam menjalankan kehidupannya. Pancasila mengandung lima nilai dasar, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dalam praktiknya, hakikat Pancasila mengharuskan setiap individu untuk menginternalisasi nilai-nilai ini dalam cara berpikir, bersikap, dan berperilaku sehari-hari. Hal ini berarti bahwa nilai-nilai Pancasila harus tercermin dalam tindakan-tindakan individu yang mencerminkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dll
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Akbar Rosadih Al FAROQ -
Nama : Akbar Rosadih Al Faroq
Npm. : 2315021030

A. 1. Pembelajaran jarak jauh: Banyak sekolah dan perguruan tinggi beralih ke pembelajaran online atau jarak jauh untuk memastikan keselamatan siswa dan guru. Siswa mengikuti kelas melalui video konferensi atau platform pembelajaran online. Keuntungan dari pembelajaran jarak jauh termasuk fleksibilitas waktu dan akses ke sumber daya digital. Namun, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya interaksi sosial dan aksesibilitas teknologi yang merata.

2. Tantangan aksesibilitas: Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat dan internet yang diperlukan untuk pembelajaran jarak jauh. Ini dapat menciptakan kesenjangan dalam kesempatan pendidikan antara siswa yang mampu dan yang kurang mampu. Beberapa lembaga telah berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan menyediakan perangkat dan akses internet bagi siswa yang membutuhkannya.

3. Dampak psikologis: Pandemi ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental siswa. Pembatasan sosial, isolasi, dan ketidakpastian dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Penting bagi lembaga pendidikan untuk memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada siswa selama masa sulit ini.

4. Keberlanjutan pembelajaran: Beberapa lembaga telah mencoba untuk menggabungkan metode pembelajaran online dan offline untuk menciptakan pengalaman belajar yang seimbang. Mereka mungkin menggunakan model hibrida, di mana siswa menghadiri kelas secara bergantian atau menggabungkan pembelajaran mandiri dengan sesi tatap muka terbatas.

5. Inovasi pendidikan: Pandemi ini juga telah mendorong inovasi dalam pendidikan. Banyak lembaga pendidikan telah mengembangkan strategi dan alat pembelajaran baru, seperti platform pembelajaran online interaktif dan metode evaluasi yang berbeda. Selain itu, pendidikan jarak jauh telah mempercepat penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran.

B. 1. Pendidikan karakter: Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, persatuan, dan keadilan, harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan. Meskipun pembelajaran dilakukan secara online, nilai-nilai ini dapat ditanamkan melalui diskusi, kegiatan kolaboratif, dan tugas yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam masyarakat.

2. Kolaborasi dan partisipasi: Memperkuat kolaborasi antara sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat sangat penting. Ini dapat dilakukan melalui pertemuan online, diskusi kelompok, atau forum online untuk berbagi pengalaman dan ide. Melibatkan semua pihak dalam proses pendidikan dapat membantu memastikan implementasi nilai-nilai Pancasila.

3. Pendidikan karakter dalam pembelajaran online: Guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam materi pembelajaran online. Mereka dapat memberikan contoh nyata tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana siswa dapat menerapkannya dalam konteks mereka sendiri.

4. Peningkatan kesadaran dan pemahaman: Siswa perlu diberi pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila. Ini dapat dilakukan melalui diskusi, proyek kelompok, atau tugas individu yang membutuhkan analisis dan penerapan nilai-nilai ini dalam konteks sosial dan budaya.

5. Pembelajaran berbasis proyek: Guru dapat merancang pembelajaran berbasis proyek yang mendorong siswa untuk melakukan penelitian tentang isu-isu sosial dan budaya yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila. Siswa dapat mengembangkan solusi kreatif dan berpartisipasi dalam kegiatan nyata yang mendorong implementasi nilai-nilai tersebut.

6. Pengembangan keterampilan sosial: Selain mempelajari nilai-nilai Pancasila, penting juga untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti empati, komunikasi yang efektif, dan pemecahan masalah. Ini dapat dilakukan melalui kerja kelompok online, simulasi, dan permainan peran yang melibatkan interaksi sosial.

7. Evaluasi secara holistik: Evaluasi siswa harus mencakup penilaian terhadap perkembangan karakter mereka, bukan hanya pengetahuan akademik. Guru dapat menggunakan metode evaluasi yang beragam, termasuk penugasan proyek, presentasi, dan refleksi individu untuk membantu melacak perkembangan nilai-nilai Pancasila siswa.

C. Contoh Kasus: Program Pengelolaan Sampah di Sekolah

Di sekolah di lingkungan saya, terdapat program pengelolaan sampah yang melibatkan siswa dan guru. Program ini dirancang untuk mengembangkan karakter Pancasilais seperti tanggung jawab, peduli, dan ramah lingkungan.

Pendapat Saya: Saya berpendapat bahwa program ini sangat positif dan efektif dalam mengembangkan karakter Pancasilais pada siswa. Melalui program ini, siswa diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah dan peduli terhadap kebersihan serta kelestarian lingkungan. Mereka belajar untuk memilah sampah, mengelola sampah organik dan anorganik, serta mendaur ulang sebanyak mungkin. Hal ini melibatkan keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan gotong royong, di mana mereka bekerja sama untuk membersihkan lingkungan sekolah dan menjaga kebersihan.

Program seperti ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan, tetapi juga mengembangkan nilai-nilai Pancasila seperti tanggung jawab, disiplin, dan kerjasama. Siswa belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dalam mengelola sampah, disiplin dalam mematuhi aturan yang ditetapkan, dan bekerja sama dalam kegiatan gotong royong. Mereka juga diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan dan dampak dari perilaku mereka terhadap kelestariannya.

Program seperti ini juga dapat membantu siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka di luar sekolah. Mereka dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat dengan mempraktikkan dan mempromosikan kesadaran lingkungan dan kepedulian terhadap sampah dan kebersihan.

Secara keseluruhan, program pengelolaan sampah di sekolah merupakan contoh yang baik dari bagaimana pengembangan karakter Pancasilais dapat diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan. Program semacam ini memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, serta memberikan mereka kesempatan untuk berkontribusi positif dalam masyarakat.

D. Hakikat Pancasila merujuk pada esensi atau inti dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat. Hakikat Pancasila melibatkan pemahaman yang mendalam dan implementasi yang konsisten terhadap nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai paradigma berpikir, hakikat Pancasila mengharuskan individu dan masyarakat untuk mengadopsi pola pikir yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Ini berarti memahami dan menerima bahwa nilai-nilai seperti keadilan, persatuan, demokrasi, kemanusiaan, dan ketuhanan yang mahaesa adalah dasar dari segala aspek kehidupan. Paradigma berpikir Pancasila mendorong sikap terbuka, inklusif, dan menghargai keberagaman dalam memandang masalah dan mencari solusi yang adil dan harmonis.

Sebagai paradigma bersikap, hakikat Pancasila menekankan pentingnya menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam tindakan sehari-hari. Ini melibatkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai. Paradigma bersikap Pancasila mendorong individu dan masyarakat untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut, baik dalam hubungan pribadi, keluarga, masyarakat, maupun negara. Sikap-sikap ini membentuk karakter yang kuat dan menjadikan individu dan masyarakat sebagai agen perubahan yang positif.

Sebagai paradigma berperilaku, hakikat Pancasila mengarahkan individu dan masyarakat untuk menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Ini berarti mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lingkungan. Paradigma berperilaku Pancasila mendorong individu dan masyarakat untuk bekerja sama, menghormati hak asasi manusia, menjunjung tinggi keadilan, dan menciptakan kehidupan yang harmonis dan damai.

Dalam pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat, penting untuk menciptakan kesesuaian antara pemahaman konseptual dan implementasi praktis. Individu dan masyarakat harus memahami nilai-nilai Pancasila secara mendalam dan berusaha untuk menerapkannya dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. Ini melibatkan kesadaran, kesungguhan, dan komitmen untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil.

Dengan demikian, hakikat Pancasila melibatkan upaya yang berkelanjutan untuk menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian integral dari kehidupan individu dan masyarakat. Hal ini akan membantu menciptakan masyarakat yang adil, harmonis, dan berkeadilan, serta mencapai tujuan bersama dalam mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang berkelanjutan.
In reply to Akbar Rosadih Al FAROQ

Re: Forum Analisis Soal

by Rendi Pratama -
NAMA :RENDI PRATAMA
NPM :2315021004

A. Pendapat  saya pendidikan di tengah pandemi COVIC-19 telah menghadapi banyak tantangan Pembatasan sosial dan penutupan sekolah telah memaksa pendidikan untuk beralih ke pembelajaran jarak jauh Meskipun ada keuntungan dalam penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran online, ada juga banyak kendala yang harus datasi Beberapa tantangan termasuk kurangnya akses ke internet atau perangkat yang memadai, kesulitan menjaga interaksi sosial dan kolaborasi antara siswa serta tantangan dalam menilai pemahaman siswa secara online Meskipun demikian, banyak sekolah dan gunu telah berusaha untuk mengatasi tantangan ini dengan memanfaatkan platform digital menyediakan bahan pembelajaran yang relevan, dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran
B. Menurut saya cara untuk mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 ialah dengan adanya bantuan dan pemerintah setempat. Karena dengan adanya bantuan tersebut, membuat anak-anak yang berasal dar keluarga kurang mampu bisa terbantu untuk mengikuti kegiatan pembelajaran Beberapa contoh seperti membuat akses sinyal yang mendukung memfasilitasi kebutuhan para siswa/i (pembelian laptop/mandphone, internet/kuota dsb), dan memberikan Bantuan Langsung Tuna (BLT) kepada masyarakat yang kurang mampu dan yang telah dPHK secara tepat sasaran
C. Menurut saya contoh kasus terkait dengan pengembangan karakter Pancasila, yaitu misalnya dalam lingkungan sekolah siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penggalangan dana untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam Dalam kasus ini, siswa diajak untuk berpenaku peduli dan tanggung jawab terhadap sesama, serta mengembangkan skap gotong royong dengan bekerja sama untuk mencapai tujuan berama Selain itu, sekolah juga dapat mengadakan program lingkungan hidup, di mana siswa diajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan berperilaku ramah lingkungan Melalui program in, siswa dapat mengembangkan sikap peduli terhadap alam dan tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan Contoh-contoh seperti ini adalah wujud konkret dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan karakter siswa
D. Hakikat Pancasila merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila Nilaenia ini harus dijadikan sebagai dasar negara dan sabagal paradigma dalam berkir bersikap, dan berperilaku masyarakat Pancasila sendiri merupakan sistem filsafat negara yang mengandung hasil pemikiran yang mendalam dan para pendin bangsa indonesia Salah satu tujuan dan adanya hakikat pancasila yakni menciptakan landasan etika bagi perlaku individu dan masyarakat, mendorong nilai-nial seperti keadilan, belas kasihan, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia

In reply to Akbar Rosadih Al FAROQ

Re: Forum Analisis Soal

by David Johan Nugroho -
NAMA: DAVID JOHAN NUGROHO
NPM 2315021033

A. Disaat virus covid 19 melanda Indonesia seluruh universitas dan sekolah sekolah di Indonesia melakukan sistem pembelajaran secara daring atau online dirumah masing" menurut saya memiliki kelebihan yaitu dapat mengurangi penyebaran virus covid-19 agar tidak menyebar
Namun ada beberapa kekurangan yang saya alami dengan sistem pembelajaran daring yaitu penyampaian materi yang kurang maksimal dan terkadang juga terkendala dengan sinyal yang kurang stabil

B. Agar dapat memaksimalkan kegiatan pembelajaran secara daring menurut saya, dosen atau guru pembimbing menggunakan zoom dengan itu dosen atau guru kita bisa mempresentasikan materinya dan menjelaskan nya hampir sama dengan di kelas

C. Melakukan seminar tentang pengelolaan limbah sampah

D. Hakikat Sila – Sila Pancasila merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. Nilai-nilai ini harus dijadikan sebagai dasar negara. Pancasila sendiri merupakan sistem filsafat negara yang mengandung hasil pemikiran yang mendalam dari para pendiri bangsa Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Ryan Wibowo -
Nama:Ryan Wibowo
NPM:2315021040

A).Menurut saya proses pendidikan ditengah pandemi Covid-19 adalah ada respon positif dan respon negatif dari kalangan pelajar dan orang tua.karna proses pembelajaran yang di keluarkan pemerintah untuk mengantusias penyebaran Covid-19 adalah pembelajaran online dan offline,dari pada itu orang tua dari sebagian siswa ada yang tidak setuju mengenai pembelajaran online dikarnakan orang tua harus memantau langsung kegiatan pembelajaran yang di lakukan anak-anak mereka di rumah dan orang tua pun harus membagi waktu agar mereka bisa mendampingi anak nya belajar di rumah.adapula orang tua yang kurang setuju mengenai pembelajaran offline dikarenakan mereka takut anak mereka terkena dampak dari Covid-19.jadi proses pembelajaran yang dikeluarkan pemerintah untuk mengantisipasi menyebarnya virus Corona ada respon positif dan respon negatif.
B).Menurut saya untuk memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 agar tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila, ada beberapa langkah yang dapat diambil. penting untuk menerapkan pendekatan yang inklusif dan menyeluruh dalam proses pembelajaran, yang menghormati dan mengakomodasi keberagaman siswa serta mengerti kondisi orang tua yang harus mendampingi anaknya belajar di rumah.pendidikan harus mendorong nilai-nilai Pancasila seperti kerjasama, gotong royong, dan saling menghargai dalam interaksi antar siswa dan dengan guru.penting untuk memastikan bahwa materi pembelajaran mencakup aspek-aspek nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan, demokrasi, dan persatuan.pendidikan harus mendorong penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari siswa, baik di sekolah maupun di masyarakat. Dengan mengambil langkah-langkah ini, menurut saya proses pendidikan dapat tetap efektif dan berkorelasi dengan implementasi nilai-nilai Pancasila.
C).Siswa menjadi bendahara kelas yang harus bertanggung jawab atas semua keuangan yang mereka kumpulkan selama pendidikan di sekolah,siswa membantu sesama orang yang kesusahan dan membutuhkan pertolongan dan bantuan kita, mengikuti kerja bakti di lingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat, sebagai siswa tidak boleh membeda bedakan sesama ras,suku dan agama,saling ikat mengikat untuk bersatu.
D).Hakikat Pancasila merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. Nilai-nilai ini harus dijadikan sebagai dasar negara dan sebagai paradigma dalam berikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat. Pancasila sendiri merupakan sistem filsafat negara yang mengandung hasil pemikiran yang mendalam dari para pendiri bangsa Indonesia. Salah satu tujuan dari adanya hakikat pancasila yakni menciptakan landasan etika bagi perilaku individu dan masyarakat, mendorong nilai-nilai seperti keadilan, belas kasihan, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Erwin Erwin Marcellino Pardomuan Siahaan -
Nama: Erwin Marcellino Pardomuan Siahaan
NPM: 2315021018

Jawaban Analisis Soal 1

A. Menurut pendapat saya, Proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 itu tidak efektif sama sekali. Karena menurut pengalaman saya, saat kita mengikuti belajar online dari rumah, Materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat kita cerna seluruhnya, ada rasa ketakuan jika ingin bertanya tentang bagian dari materi yang tidak kita pahami. hal tersebut jika diarkan tentu akan berdampak buruk bagi sang pelajar. Lalu yang kedua, Menurut saya. Pembelajaran ditengah pandemi covid-19 membuat kita para pelajar yang umumnya selalu bersosialisasi secara lansung, namun semenjak pandemi covid-19 dan pembelajaran online dari rumah. Timbul rasa ketakutan untuk bersosialisasi baik itu bersosialisasi kepada teman, maupun tetangga sekalipun. karena orangtua cenderung melarang kita untuk keluar rumah saat pandemi covid-19. lalu, Semenjak pembelajaran online dari rumah. Orangtua saya harus memfasilitasi saya untuk belajar, mulai dari pemasangan wifi, pembelian laptop untuk menunjang tugas yang diberikan oleh guru. Tentu tidak semua orangtua dapat memfasilitasi anaknya untuk melakukan pembelajaran daring. Itulah pendapat saya tentang proses pendidikan di tengah covid-19.

B. Menurut saya, Hal yang dapat dilakukan yaitu: Pertama, Para guru/pengajar dalam memberikan materi juga perlu menanamkan nilai-nilai pancasila bagi para pelajar. Jadi, selain menambah ilmu pengetahuan, peserta didik juga memiliki jiwa pancasila, seperti sikap saling menghormati dan menghargai orang lain, persatuan dan kesatuan, dan membangun sikap gotong royong. Kedua, Pemerintah juga perlu ikut serta dalam pengadaan fasilitas bagi para pelajar dalam proses pembelajaran secara online. mulai dari, pengadaan bantuan berupa internet bagi para pelajar, bantuan keuangan bagi para orangtua murid, dan juga pemberian alat untuk pembelajaran online, seperti ponsel/laptop bagi para pelajar. Ketiga, Selain guru/pengajar, orangtua juga ikut serta dalam memaksimalkan proses pendidikan di tengah covid-19. yaitu dengan pemberian materi dan arahan dari para guru kepada para orangtua murid. agar dapat membantu anaknya dalam proses pembelajaran di tengah covid-19 ini.

C. Salah satu contoh kasusnya yaitu, Mengikuti kegiatan goyong royong membersihkan lingkukangan sekitar: Menurut saya, dengan mengikuti kegiatan goyong royong, kita diajarkan banyak hal. Pertama, Dalam menjaga lingkungan sekitar, bukan hanya pemerintah setempat yang harus melakukannya, melainkan kita juga bertanggungjawab untuk menjaga lingkungan kita sendiri. Kedua, dengan mengikuti goyong royong Kita diajarkan tentang rasa disiplin, peduli, dan ramah lingkungan sekitar, yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan. Ketiga, dengan mengikuti kegiatan goyong royong di lingkungan sekitar, juga meningkatkan rasa santun dan cinta damai di lingkungan, yaitu memperkuat ikatan persaudaraan, sikap saling mengormati dan menghargai terhadap perbedaan yang kita miliki. Jadi menurut saya, kegiatan goyong royong membersihkan lingkungan sekitar ini patut untuk kita semua ikuti.

D. Pancasila adalah dasar negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Pancasila memiliki hakikat yang mendalam sebagai panduan dalam pengaktualisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat. Maksudnya adalah pancasila bukan hanya dasar negara yang selalu kita ucapkan dan ingat dalam pikiran kita, namun pancasila juga harus kita laksanakan/terapkan secara langsung kedalam kehidupan kita. Makna dari nilai-nilai pancasila:
1. Sila Pertama, Ketuhanan yang maha esa. yakni kita sebagai masyarat indonesia, kita harus menjalani hidup dengan prinsip-prinsip moral, kejujuran, dan kebaikan yang bersumber dari keimanan ketuhanan yang maha esa.
2. Sila Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Yaitu kita sebagai masyarakat Indonesia diminta untuk memiliki pemahaman dalam diri mengenai kesetaraan derajat pada setiap manusia, sehingga kita dapat saling menyayangi dan menghargai satu sama lain antar individu.
3. Sila ketiga, Persatuan indonesia. Seperti yang terdapat pada Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu," mengajarkan bahwa meskipun Indonesia memiliki beragam suku, budaya, agama, dan bahasa, semua kita sebagai warga negara harus bersatu dan menghargai setiap berbedaan yang kita miliki, dalam menjunjung semangat persatuan.
4. Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Yaitu ketika kita ingin mengambil keputusan-keputusan penting yang memengaruhi masyarakat harus diambil melalui proses permusyawaratan atau perwakilan, seperti demokrasi dan pengambilan suara terbanyak.
5. Sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Yaitu kita sebagai masyarakat Indonesia diajak untuk dapat selalu bersikap adil di segala aktivitas yang dilakukan, dalam pengambilan keputusan yang harus disepakati bersama. Contohnya seperti tidak memihak siapapun, tetapi hanya memilih yang benar.

Dengan memahami dan menginternalisasi hakikat Pancasila, masyarakat Indonesia diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang adil, damai, dan harmonis. Ini juga memainkan peran penting dalam membangun dan mempertahankan persatuan dan keutuhan negara Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Febrian Aditya -
NAMA: Febrian Aditya
NPM: 2315021029

A. menurut saya pendidikan di tengah pandemi covid-19 memiliki nilai positif dan negatifnya masing masing. Nilai positifnya adalah dapat mengatur waktu sebaik mungkin. Dengan pembelajaran di rumah kita dapat fleksibel mengatur waktu, seperti kapan mengerjakan tugas sekolah, membantu orang tua, istirahat, beribadah, dan lain-lain. Sedangkan, nilai negatifnya adalah keterbatasan rarana pendukung..Selain faktor kemalasan, masalah teknis lain yang menyebabkan anak kesulitan mengikuti PJJ adalah bantuan kuota pulsa yang diberikan Kemendikbud, dianggap belum maksimal menutup permasalahan dalam PJJ. Hal ini disebabkan karena banyak anak didik di daerah terluar dan tertinggal yang tidak memiliki gawai, susah sinyal untuk akses internet dan lain-lain.

B. Untuk mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 Yaitu dengan meminta bantuan kepada para orangtua untuk mengambil alih peran guru untukmenanamkan nilai-nilai karakter yang sekiranya bisa dilakukan secara realistik serta konkretdi rumah tetapi guru tetap memegang peran penting untuk mensukseskan pembelajarandaring. Jadi Seorang guru harus meningkatkan kemampuan menggunakan teknologi terutamadalam kegiatan pembelajaran dan.para orangtua serta pemerintah harus memberikan fasilitasyang mendukung dalam proses pembelajaran saat pandemi covid 19.

C. Kasus mengenai kedisiplinan,lingkungan tempat saya kuliah menetapkan waktu masuk perkuliahan pada jam 08.00 pagi,dan apa bila mahasiswa terlambat maka akan dikenakansanksi, jadi menurut pendapat saya kegiatan yang baik supaya membangun karakter siswaagar lebih disiplin dalam pekerjaannya kelak. Kemudian kasus kedua dilingkungan rumahsaya warga sekitar melakukan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar,seperti membersihkan Got, membersikan musolah dan memperbaiki atau membersikan Jalan . jadi menurut pendapat saya kegiatan kerjabakti yang di lakukan oleh warga sekitar rumahsaya sangat bagus karena dapat menumbuhkan serta memperkuat silaturahmi dan persaudaraan serta menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama tanpa mebeda-bedakanagama, suku, ras dan budaya.

D. Hakikat Pancasila adalah inti atau esensi dari prinsip-prinsip dasar yang mendasari negara Indonesia. Pancasila adalah ideologi negara yang dijadikan landasan konstitusi Indonesia. Untuk memahami hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat, kita perlu memahami komponen-komponen Pancasila dan cara nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat, hal berikut perlu diperhatikan:

1. Pendidikan: Pendidikan memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Melalui pendidikan, masyarakat dapat memahami hakikat dan aplikasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kepemimpinan: Pemimpin di berbagai level, termasuk pemerintah, perlu menunjukkan teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Mereka harus mempromosikan keadilan, persatuan, dan demokrasi.

3. Partisipasi Masyarakat: Masyarakat perlu berperan aktif dalam proses demokratisasi dan memastikan bahwa pemimpin mereka mengikuti nilai-nilai Pancasila. Mereka juga harus berperilaku adil, beradab, dan menghormati hak asasi manusia.

4, Keadilan Sosial: Upaya perlu dilakukan untuk mengurangi ketidaksetaraan dan mendorong pembangunan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini dapat mencakup kebijakan ekonomi yang inklusif dan program-program yang mendukung kesejahteraan sosial.

Dengan memahami hakikat Pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, masyarakat Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik, yang berlandaskan pada persatuan, keadilan, kemanusiaan, dan demokrasi. Hal ini akan mencerminkan Pancasila sebagai panduan utama dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Insan Nur Rohman -
Nama : Insan Nur Rohman
Npm : 2315021032

A.)
Menurut saya proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 sangat tidak efektif. Dimana pembelajaran di lakukan secara daring sehingga sangat sulit untuk siswa/mahasiswa memahami yang disampaikan guru/dosen. Selain itu dalam pembelajaran daring siswa/mahasiswa tidak diawasi langsung sehingga besar kemungkinan mereka tidak memperhatikan apa yang disampaikan.

B)
1. Tatap muka secara daring
2. Mengawali online class dengan berdoa
3. Mengakhiri online class dengan berdoa
4. Memberikan kesempatan kepada semua Mahasiswa untuk bertanya/berpendapat
5. Online clas yang interaktif
6. Disiplin waktu
7. Memberikan tugas secara bekelompok
8. Membuat tugas vidio kreatif tentang Pancasila secara berkelompok
9. Setiap mahasiswa di berikan giliran tugas menjadi moderator
10. Online class yang berisi dari beberapa kelas/program studi

C.)
1. Jujur = Menepati janji, mengakui kesalahan, tidak bohong, mengembalikan barang milik orang lain
2. Disiplin = Mengerjakan tugas tepat waktu, sholat tepat waktu, membersihkah tempat tidur setiap pagi
3. Tanggung Jawab = Berani menanggung resiko atas apa yang telah dilakukan, Menjaga harga diri, melaksanakan tugas sampai tuntas
4. Peduli = Menjenguk teman yang lagi sakit, memberikan makan orang lapar, memberikan minum orang haus
5. Santun = Mengetuk pintu sebelum masuk ruangan, salaman, tidak berkata kasar, menerima sesuatu dengan tangan kanan
6. Ramah Lingkungan = Menghemat listrik, menghemat air, tidak membuang sampah sembarangan, melakukan reboisasi, mengelola sampah
7. Gotong Royong = Kerja bakti, musyawarah, membantu sesama, memperingatan hari besar Nasional/keagamaan, menjaga fasilitas umum
8. Cinta damai di lingkungan = Melaksanakan tugas yang sudah diberikan, toleransi beragama, tidak saling mencela, saling menghormati dan menghargai, ikut musyawarah/kenduri, saling sapa, saling senyum, berteman dengan semua orang tanpa memandang unsur SARA.

Pendapatku : Itu semua harus dilakukan untuk mewujudkan nilai nilai kebangsaan yang tertuang di pembukaan UUD NKRI 1945.

D.)
Hakikat Pancasila merujuk pada inti atau esensi dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila sendiri terdiri dari lima sila yang saling melengkapi dan saling berkaitan, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat berarti menerapkan dan menjalankan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini melibatkan pemahaman, penerimaan, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam bertindak dan berhubungan dengan sesama.

Dalam konteks ini, pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila berarti:

1. Menginternalisasi Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui dan menghormati keberagaman agama serta menjunjung tinggi nilai-nilai ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini melibatkan menghargai dan menghormati hak-hak kebebasan beragama serta menjaga kerukunan antarumat beragama.

2. Menerapkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghargai martabat dan keadilan bagi setiap individu tanpa memandang ras, agama, suku, dan gender. Hal ini melibatkan sikap dan tindakan yang adil, empati, dan beradab dalam berinteraksi dengan sesama.

3. Memperkuat Persatuan Indonesia: Mempertahankan dan memperkuat persatuan, kesatuan, dan keberagaman bangsa Indonesia. Hal ini melibatkan menghargai perbedaan budaya, suku, agama, dan adat istiadat serta mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi, kelompok, atau daerah.

4. Mempraktikkan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Mendorong partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pembangunan negara. Hal ini melibatkan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, dan proses demokratis dalam pengambilan keputusan.

5. Mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mengedepankan keadilan sosial dan meminimalisir kesenjangan sosial di masyarakat. Hal ini melibatkan pemerataan akses terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan, serta perlindungan terhadap hak-hak buruh dan masyarakat yang kurang mampu.

Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku, diharapkan masyarakat dapat hidup dalam harmoni, saling menghormati, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama pembangunan nasional yang berkelanjutan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Habib Abdurrozak -
Nama : Habib Abdurrozak
NPM : 2315021035

A. Proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 telah menghadapi banyak tantangan. Sekolah secara fisik ditutup, sehingga pembelajaran beralih ke metode pembelajaran jarak jauh melalui platform online atau pembelajaran berbasis rumah. Pendekatan ini telah mempengaruhi interaksi sosial antara siswa dan guru, serta memerlukan penyesuaian dalam hal teknologi dan akses internet. Meskipun demikian, pendidikan di tengah pandemi juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan digital, mandiri, dan adaptasi dalam menghadapi perubahan. Namun, ada juga tantangan dalam mengakomodasi kebutuhan siswa yang kurang mampu atau tidak memiliki akses yang memadai ke teknologi. Penting untuk memastikan kesetaraan akses pada pendidikan di tengah pandemi, serta memperhatikan aspek kesehatan mental dan kesejahteraan siswa.

B. Untuk mengoptimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 dan tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila, beberapa langkah dapat diambil. Pertama, pendidikan harus tetap memperkuat nilai-nilai Pancasila melalui pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam kurikulum dan kegiatan sekolah. Kedua, pendidikan harus mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan sosial yang mendorong semangat gotong royong, seperti kegiatan pengabdian masyarakat atau penggalangan dana untuk membantu mereka yang terdampak pandemi. Ketiga, pendidikan harus memastikan adanya pendekatan yang inklusif, yang mengakomodasi keberagaman dan menghormati hak asasi manusia dalam lingkungan pendidikan. Keempat, penting untuk melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan, sehingga nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan secara konsisten di rumah dan di komunitas.

C. Contoh kasus terkait pengembangan karakter Pancasilais dalam lingkungan dapat berupa inisiatif siswa dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah atau lingkungan tempat tinggal mereka. Misalnya, siswa dapat mengorganisir kegiatan pembersihan lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, atau mendaur ulang sampah. Dalam hal ini, siswa menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan, tanggung jawab terhadap kebersihan, dan gotong royong dalam menjaga kebersihan bersama. Contoh lainnya adalah ketika siswa secara sukarela membantu teman sekelas yang kesulitan dalam belajar online, menunjukkan nilai-nilai jujur, peduli, dan gotong royong. Contoh kasus seperti ini merupakan upaya nyata dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

D. Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat adalah bahwa Pancasila menjadi landasan dan panduan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila mencakup nilai-nilai dasar seperti keadilan, persatuan, demokrasi, kemanusiaan, dan ketuhanan yang maha esa. Sebagai paradigma berpikir, Pancasila mengajarkan cara berpikir yang inklusif, menghormati perbedaan, dan mendorong partisipasi aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis. Sebagai paradigma bersikap dan berperilaku, Pancasila mengajarkan sikap saling menghargai, saling menghormati, jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli terhadap sesama dan lingkungan, serta semangat gotong royong. Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, masyarakat dapat mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial yang diharapkan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Dito Ramadhan -

Nama : Dito Ramadhan

NPM : 2315021009


Jawaban analisis soal 1

A. Menurut saya proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19  sulit  karena tidak semua anak mempunyai kesempatan yang sama untuk mengikuti kelas online. Selain itu, komunikasi antara guru dan siswa juga  terbatas. Namun dengan bantuan teknologi, proses pembelajaran online dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.  


B. Untuk memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 agar tetap berkorelasi dengan penerapan nilai-nilai Pancasila, perlu adanya gotong royong di segala bidang, termasuk di bidang pendidikan. Gotong royong dapat dilakukan oleh masyarakat setempat, pemerintah atau guru perorangan. Selain itu ketelitian dan kejujuran juga sangat penting dalam melakukan pembelajaran daring. 


C. Contoh kasus yang berkaitan dengan pengembangan karakter Pancasila seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, peduli, sopan santun, ramah lingkungan, gotong royong dan cinta damai di lingkungan saya adalah ketika ada tetangga yang menderita COVID-19, mereka membantu satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari mereka. Menurut saya,  gotong royong dan kepedulian terhadap sesama  merupakan nilai-nilai Pancasila yang patut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.  


D. Hakikat Pancasila dalam perwujudan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma pemikiran, perilaku dan perilaku masyarakat yang merupakan landasan negara Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan yang maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan beradab.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Septiawan Muja Pangestu -
Nama : Septiawan Muja Pangestu
NPM : 2315021028

A. . Menurut saya, proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 memiliki kekurangan, diantaranya para siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, karena semuanya harus dilakukan secara online menggunakan laptop ataupun handphone. Kalaupun ada, akses sinyal yang ada di beberapa daerah tidak mendukung. Selain itu, orangtua juga mengalami kesulitan karena harus membagi waktunya untuk mendampingi anak-anaknya dalam belajar. Tak hanya itu, banyak orangtua yang mengalami kesulitan ekonomi karena tidak memiliki pekerjaan dan tidak sanggup untuk membiayai anak-anaknya agar bisa mengikuti kegiatan belajar secara online yang berdampak pada banyaknya siswa/i yang terpaksa untuk putus sekolah karena alasan biaya. Dan dari proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, membuat beberapa anak hanya bermalas-malasan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan hanya dianggap sebagai formalitas saja.


B. Untuk mengoptimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 dan tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila, beberapa langkah dapat diambil. Pertama, pendidikan harus tetap memperkuat nilai-nilai Pancasila melalui pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam kurikulum dan kegiatan sekolah. Kedua, pendidikan harus mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan sosial yang mendorong semangat gotong royong, seperti kegiatan pengabdian masyarakat atau penggalangan dana untuk membantu mereka yang terdampak pandemi. Ketiga, pendidikan harus memastikan adanya pendekatan yang inklusif, yang mengakomodasi keberagaman dan menghormati hak asasi manusia dalam lingkungan pendidikan. Keempat, penting untuk melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan, sehingga nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan secara konsisten di rumah dan di komunitas.

C. Contoh kasus terkait pengembangan karakter Pancasilais dalam lingkungan dapat berupa inisiatif siswa dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah atau lingkungan tempat tinggal mereka. Misalnya, siswa dapat mengorganisir kegiatan pembersihan lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, atau mendaur ulang sampah. Dalam hal ini, siswa menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan, tanggung jawab terhadap kebersihan, dan gotong royong dalam menjaga kebersihan bersama. Contoh lainnya adalah ketika siswa secara sukarela membantu teman sekelas yang kesulitan dalam belajar online, menunjukkan nilai-nilai jujur, peduli, dan gotong royong. Contoh kasus seperti ini merupakan upaya nyata dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

D. Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat adalah bahwa Pancasila menjadi landasan dan panduan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila mencakup nilai-nilai dasar seperti keadilan, persatuan, demokrasi, kemanusiaan, dan ketuhanan yang maha esa. Sebagai paradigma berpikir, Pancasila mengajarkan cara berpikir yang inklusif, menghormati perbedaan, dan mendorong partisipasi aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis. Sebagai paradigma bersikap dan berperilaku, Pancasila mengajarkan sikap saling menghargai, saling menghormati, jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli terhadap sesama dan lingkungan, serta semangat gotong royong. Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, masyarakat dapat mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial yang diharapkan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Ilham Mahfudz -
A) Dalam proses Pendidikan di tengah pandemi covid-19 ada banyak sekali rintangan yang membuat para pelajar tidak belajar secara maksimal. Seperti pembelajaran jarak jauh, akses internet yang sangat terjangkau dan ditambah beban pikiran yang ditanggung oleh setiap pelajar bertambah ketika covid-19 melanda. Tidak jarang para siswa mengalami kesulitan dalam memotivasi diri sendiri atau mengatur jadwal belajar yang efektif. Selain itu, interaksi sosial antar murid dan guru juga sangat terbatas yang membuat pembelajaran di tengah pandemi covid-19 tidak efektif.

B) Cara mengefektifkan dan memksimalkan proses pendidikan ditengah pandemi covid-19 agar tetap berkolerasi dengan implementasi nilai Pancasila adalah dengan cara :
-Mendorong kolaborasi antar siswa, guru dan orang tua untuk diskusi dan pertukaran ide yang mengedepankan kerja sama,
-Focus pada pembentukan karakter siswa melalui Pendidikan moral dan etika sekaligus implementasikan nilai nilai Pancasila dalam pembelajaran, dan
-Adaptasi kegiatan pendidikan karakter dalam pembelajaran daring seperti diskusi online tentang nilai nilai Pancasila.

C) Contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter pancasialis dilingkungan saya adalah untuk setiap hari Minggu dilingkungan perumahan tempat saya tinggal melakukan kegiatan gotong royong membersihkan jalan dan selokan. Semua warga perumahan berpartisipasi secara sukarela dalam pembersihan tersebut.

Pendapat saya mengenai contoh kasus tersebut adalah bahwa pengembangan karakter Pancasialis sangat penting dalam membangun lingkungan yang harmonis. Gotong royong dan ramah lingkungan yang diterapkan oleh masyarakat disini. Dengan diadakannya bersih bersih ini kita semua akan senang melihatnya karena tidak ada sampah sedikitpun yang terlihat oleh mata.

D) Hakikat pancasila dalam pengaktualisasian nilai nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat adalah mengacu pada esensi atau inti dari Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Secara spesifik, hakikat Pancasila melibatkan pemahaman, penerimaan, dan penerapan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari. Pengaktualisasian nilai nilai Pancasila sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat merupakan proses yang berkelanjutan dan melibatkan semua elemen masyarakat. Hal ini membutuhkan kesadaran individu dan kolektif untuk menerapkan nilai nilai pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Riyan adi saputra -
Nama:Riyan Adi Saputra
Npm:2315021036

A. Menurut saya proses pembelajaran di tengah pandemi covid 19 memiliki kekurangan seperti jaringan yang kadang terganggu, batas mengumpulkan yang terbatas dan terlalu ribet karena harus mempelajari modul modul online serta memiliki kelebihan seperti bisa berkumpul dengan keluarga lebih banyak, bisa membantu orang tua dan lebih bisa mengatur waktu untuk belajar, bermain dan membantu orang tua
B. Para pengajaran dapat menumbuhkan rasa semangat belajar, berkolaborasi antar siswa serta langkah pembelajaran, yang mengarahkan pada impelementasi nilai-nilai pancasila melalui penguatan pendidikan karakter, sehingga orang tua dapat mengoptimalkan perannya dalam mendampingi peserta didik belajar di rumah. Sehingga hal ini berdampak dengan sikap dan perubahan tingkah laku peserta didik pada capaian nilai-nilai utama karakter yaitu religius, gotong royong, integritas, kemandirian dan nasionalis
C. Di kontrakan saya bagi yang menggunakan alat makan atau alat yg lainnya wajib untuk mengembalikan ke tempat semula

Dalam kasus ini anak anak kontrakan menerapkan sikap tanggung jawab terhadap barang yg di gunakannya
D. Pancasila berperan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang berarti bahwa tiap pikiran,sikap,dan perilaku warga negara Indonesia harus berdasarkan atau berlandaskan Pancasila. Pancasila dijadikan sebagai acuan dalam berpikir dan bertindak maka dari itu perlunya penanaman nilai-nilai Pancasila kepada rakyat Indonesia supaya rakyat Indonesia dapat berperilaku dan berpikir sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by FAIZUN KURNIAWAN -
Nama : Faizun Kurniawan
Npm : 2315021020

A. Proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 telah menghadapi banyak tantangan. Sekolah secara fisik ditutup, sehingga pembelajaran beralih ke metode pembelajaran jarak jauh melalui platform online atau pembelajaran berbasis rumah. Oleh karena itu tidak semua anak mempunyai kesempatan yang sama untuk mengikuti kelas online. Selain itu, komunikasi antara guru dan siswa juga terbatas. Namun dengan bantuan teknologi, proses pembelajaran online dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Namun tidak sepenuhnya berjalan dengan lancar.

B. Pemerintah dapat menumbuhkan semangat belajar kepada murid-murid dengan tetap mematuhi protokol kesehatan melalui zoom meeting. Pemerintah juga dapat memberikan penyuluhan atau pendidikan tentang pentingnya pendidikan dan untuk mempertahankan nilai moral dengan cara tidak menyontek walaupun hal tersebut dapat dengan mudah dilakukan sebagai bukti bahwa kalian adalah murid yang bermoral dan beretika.

C. • Jujur : Berbicara atau menyampaikan hal yang benar.
• Disiplin : Berseragam sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan.
• Tanggung Jawab : Mempunyai keberanian menanggung risiko atas tindakan dan ucapannya
• Peduli : Mengenalkan konsep reduce, reuse, dan recycle penting untuk dikenalkan pada anak dengan contoh nyata saat
mengajarkan mereka soal menjaga lingkungan.
• Santun : Tidak melakukan sesuatu yang melanggar norma-norma, seperti menyakiti ataupun menghina orang lain.
• Ramah Lingkungan : Mengurangin penggunaan plastik dengan cara mulai membawa tas belanja berbahan dasar kain agar tidak
perlu membungkus barang belanjaan dengan plastik.
• Gotong Royong : Berdiskusi bersama teman untuk memecahkan suatu masalah.
• Cinta Damai : Mempererat tali persaudaraan dan menjaga persatuan dan kesatuan.
Pendapat saya dalam kasus tersebut adalah itu sebagai contoh perilaku yang baik dan harus di lakukan oleh semua orang dan itu
dapat meningkatkan atau melaksanakan nilai-nilai Pancasila.

D. Pancasila berperan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang berarti bahwa tiap pikiran, sikap, dan perilaku warga negara Indonesia harus berdasarkan atau berlandaskan Pancasila. Pancasila dijadikan sebagai acuan dalam berpikir dan bertindak maka dari itu perlunya penanaman nilai-nilai Pancasila kepada rakyat Indonesia supaya rakyat Indonesia dapat berperilaku dan berpikir sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
In reply to FAIZUN KURNIAWAN

Re: Forum Analisis Soal

by Farhan Ardiyansyah -

Nama : Farhan Ardiyansyah

NPM : 2315021025

A. menurut saya pendidikan di tengah pandemi covid-19 memiliki nilai positif dan negatifnya masing masing. Nilai positifnya adalah dapat mengatur waktu sebaik mungkin. Dengan pembelajaran di rumah kita dapat fleksibel mengatur waktu, seperti kapan mengerjakan tugas sekolah, membantu orang tua, istirahat, beribadah, dan lain-lain. Sedangkan, nilai negatifnya adalah keterbatasan rarana pendukung, Selain faktor kemalasan, masalah teknis lain yang menyebabkan anak kesulitan mengikuti PJJ adalah bantuan kuota pulsa yang diberikan Kemendikbud, dianggap belum maksimal menutup permasalahan dalam PJJ. Hal ini disebabkan karena banyak anak didik di daerah terluar dan tertinggal yang tidak memiliki gawai, susah sinyal untuk akses internet dan lain-lain.


B. Menurut saya melalui panduan pembelajaran jarak jauh interaktif yang dirancang oleh guru,memuat di dalamnya materi pelajaran dan juga aktivitas atau langkah-langkah pembelajaran, yang mengarahkan pada impelementasi nilai-nilai pancasila melalui penguatan pendidikan karakter, sehingga orang tua dapat mengoptimalkan perannya dalam mendampingi peserta didik belajar di rumah. Sehingga hal ini berdampak dengan sikap dan perubahan tingkah laku peserta didik pada capaian nilai-nilai utama karakter yaitu religius, gotong royong, integritas, kemandirian dan nasionalis. 


C. Menerapkan sikap jujur dalam ujian, absen mata kuliah,Disiplin dalam mengerjakan tugas dan tidak terlambat masuk kelas , Tanggung jawab atas tugas-tugas yang harus segera di kerjakan ,Peduli sesama teman jika mendapati teman yang sedang kesusahan,Sopan dan Santun terhadap sesama maupun dosen,Ramah lingkungan, tidak merusak lingkungan sekitar,Gotong royong dalam mengerjakan masalah-masalah yang ada,Cinta damai, tidak membuat aksi anarkis yang membuat kerusakan dan meresahkan warga sekitar.

Jadi menurut saya jika kita menerapkan sikap tersebut akan berdampak positif di lingkungan kampus yang akan terwujudnya nilai nilai kebangsaan yang tertuang di pembukaan UUD NKRI 1945.


D. Peranan Pancasila dalam era reformasi harus nampak sebagai paradigma ketatanegaraan, artinya Pancasila menjadi kerangka pikir atau pola pikir bangsa Indonesia, khususnya sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini berarti bahwa setiap gerak langkah bangsa dan negara Indonesia haru selalu dilandasi oleh sila-sila yang terdapat dalam Pancasila. Sebagai negara hukum setiap perbuatan, baik dari warga masyarakat, maupun dari pejabat-pejabat dan jabatan-jabatan harus berdasarkan hukum yang jelas. Jadi hukum yang dibentuk tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. 


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by ENRICO ACHMAD ZAKY -
A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi coffee 19 jelaskan!

Jawab:

Pendapat saya tentang proses pendidikan yang terjadi di tengah berlangsungnya pandemi covid-19 merupakan sebuah tantangan besar bagi sistem pendidikan di Indonesia. Dengan terjadinya pandemi covid-19, maka sistem pembelajaran diterapkan dari rumah atau lebih dikenal dengan sistem pembelajaran secara online atau daring. Terdapat dampak positif dan negatif dari penerapan sistem pembelajaran secara online tersebut. Dampak positifnya, yaitu mulai dari siswa, orang tua, bahkan guru, dituntut untuk terbuka terhadap sebuah teknologi. Pembelajaran dari rumah, menjadikan para siswa, guru, dan orang Tua, mau tidak mau harus menggunakan teknologi berupa smartphone atau laptop dan dapat mengoperasikan aplikasi belajar yang digunakan secara online seperti zoom, Google classroom,Google meet, , dan lain sebagainya. Orang tua juga sangat berperan bagi anaknya sebagai siswa, khususnya yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan taman kanak-kanak, orang tua harus lebih aktif agar anak mereka tidak tertinggal oleh pembelajaran secara online tersebut.
Selain terdapat dampak positif juga terdapat dampak negatif pembelajaran secara online ini, ya itu bagi orang tua yang kurang mampu untuk memfasilitasi pembelajaran secara online merasa keberatan, karena digunakannya smartphone yang mendukung untuk mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, terdapat risiko peningkatan angka putus sekolah akibat krisis ekonomi yang mengharuskan orang tua siswa memilih antara memberi makan keluarga atau membiayai pendidikan anak. Selain itu para siswa diharuskan memiliki sinyal yang bagus dan baik agar pembelajaran secara online dapat berjalan dengan lancar, sedangkan bagi siswa yang tinggal di daerah pelosok atau pedalaman akan mengalami kesusahan untuk mendapatkan sinyal yang bagus. Saat sistem pembelajaran secara daring berlangsung orang tua seringkali tidak tahu bagaimana proses pembelajaran anaknya, padahal peran orang tua sangatlah penting dalam pembelajaran online tersebut untuk mendukung pembelajaran berjalan lancar dan anaknya dapat memahami materi dengan baik.
Walaupun terkendala dengan adanya pandemi covid-19 ini, pembelajaran harus selalu berlangsung untuk menciptakan siswa dan sumber daya manusia yang berkualitas.

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid 19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?

Jawab:

Untuk mengefektifkan serta memaksimalkan proses pembelajaran dan pendidikan di tengah pandemi covid-19 agar tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila yaitu dengan meningkatkan keterampilan pengajar atau guru. Guru perlu dilengkapi dengan keterampilan serta pelatihan untuk mengajar siswa secara daring. Para guru harus dapat menciptakan sebuah lingkungan pembelajaran yang nyaman dan efektif berdasarkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan keadilan. Guru dapat mendorong implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan memastikan siswa benar memahami pentingnya persatuan toleransi dan keadilan. Pemerintah juga perlu memastikan akses internet yang adil dan setara terhadap pendidikan online atau daring ini, Terutama untuk keluarga yang mungkin secara finansial kesulitan untuk menyediakan perangkat dan akses, pemerintah harus membantu dan mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan juga harus merancang proses pembelajaran online yang sesuai dengan situasi pandemi serta dapat mendukung pengembangan karakter siswa berdasarkan nilai Pancasila, materi pembelajaran yang diajarkan juga harus mencakup nilai-nilai Pancasila.

C. Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasila, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, Rampah lingkungan, gotong royong, dan Citra damai di lingkungan Anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!

Jawab:

Contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasila di lingkungan yang saya alami yaitu seperti gotong royong, dan disiplin. Menurut saya gotong royong termasuk salah satu nilai Pancasila, tolong menolong serta membantu dalam mengatasi berbagai permasalahan bersama-sama, seperti membersihkan lingkungan kotor secara rutin dan disiplin untuk menjaga lingkungan tetap dalam keadaan bersih, memakai masker untuk mencegah terjangkitnya virus covid-19.

D. Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat?

Jawab:

Hakikat Pancasila merujuk pada inti dari Pancasila itu sendiri sebagai dasar dan panduan dalam proses berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang mengatur sistem pemerintahan hak dan kewajiban warga negara serta nilai-nilai yang terkandung harus diamalkan serta dijunjung tinggi oleh semua warga negara, hal ini Menunjukkan, hukum, dan tindakan oleh pemerintah. Pancasila diartikan sebagai paradigma berpikir dimaksudkan dengan Pancasila mencerminkan cara berpikir yang demokratis sehingga dapat menghargai perbedaan dan keragaman dalam bermasyarakat mendorong dialog, dan konsensus sebagai cara untuk mencapai sebuah keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat bersama. Kemudian Pancasila diartikan sebagai paradigma berpikir serta berperilaku dimaksudkan yaitu Pancasila dapat mendorong masyarakat untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Nanda Gholamul Faizi -

Nama : Nanda Gholamul Faizi

NPM   : 2315021001

A. menurut saya proses pendidikan saat pandemi kurang maksimal hasilnya, karena pengajar tidak dapat mengetahui apakah materi yang disampaikan sudah dipahami benar atau belum dan juga saat pandemi banyak sekali krisis yang melanda sebagian rakyat indonesia yang menyebabkan pendidikan terhambat.

B. dengan adaptasi kurikulum dan pendidikan karakter

adaptasi kurikulum dengan memprioritaskan materi yang berkaitan dengan nilai nilai pancasila.

pendidikan karakter dengan menyediakan konten yang berhubungan dengan nilai pancasila dan memberi evaluasi secara langsung melalui media tatap muka daring 

C. pada saat pandemi covid 19 banyak pelajar yang mengerjakan ujian daring dengan menyontek kawan.

menurut saya agar kasus tersebut dapat diminimalkan pelajar harus aktif saat menjalani pembelajaran daring dan bertanya kepada guru jika tidak memahami materi. Pengajar atau guru pun harus aktif dalam menyampaikan isi materi kepada pelajar dan juga harus efektif. Serta peran orang tua sangat penting untuk memotivasi sang anak dalam pembelajaran daring.

D. menjadikan pancasila sebagai panduan dalam mengambil keputusan dan bertindak. Hal ini melibatkan kesadaran individu dan komitmen kolektif untuk menerapkan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari dan bersikap kepada masyarakat.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Deny Falah akbar -
Nama:
Deny Falah Akbar
NPM:
2315021011
A.. Proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 menghadapi banyak tantangan.. Dengan ditutupnya sekolah, pembelajaran beralih ke pembelajaran jarak jauh melalui platform online atau dari rumah.. Pendekatan ini telah mempengaruhi interaksi sosial antara siswa dan guru dan memerlukan penyesuaian dalam hal teknologi dan akses Internet.. Namun, pendidikan di tengah pandemi juga menawarkan peluang untuk mengembangkan keterampilan digital, kemandirian, dan beradaptasi terhadap perubahan.. Namun, juga sulit untuk memenuhi kebutuhan siswa yang kurang beruntung atau tidak memiliki akses yang memadai terhadap teknologi.. Penting untuk memastikan akses yang adil terhadap pendidikan di tengah pandemi, serta memperhatikan aspek-aspek terkait kesehatan mental dan kesejahteraan siswa.
Namun menurut saya pembelajaran daring sangatlah tidak efektif, dari contek mencontek hingga mengcopy tugas teman. 
B.menurut saya pribadi, untuk mengoptimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 dan menjaga korelasinya dengan penerapan nilai-nilai Pancasila, dapat dilakukan beberapa upaya.. Pertama, pendidikan harus terus meneguhkan nilai-nilai Pancasila melalui pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam kurikulum dan kegiatan sekolah.. Kedua, pendidikan perlu mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial yang mendorong semangat gotong royong, seperti kegiatan pengabdian masyarakat atau penggalangan dana untuk membantu mereka yang terdampak pandemi.. Ketiga, pendidikan harus menjamin pendekatan yang komprehensif, dengan mempertimbangkan keberagaman dan penghormatan terhadap hak asasi manusia di lingkungan pendidikan.. Keempat, penting untuk melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan agar nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan secara konsisten di rumah dan di masyarakat.kita juga harus tetap melaksanakan nilai nilai yang terkandung dalam pancasila walaupun sedang dilanda pandemi. 
C.. Contoh kasus yang berkaitan dengan pengembangan karakter Pancasila di lingkungan adalah inisiatif siswa untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah atau lingkungan tempat saya tinggal. Misalnya, siswa dapat mengadakan kegiatan sanitasi lingkungan, mengurangi penggunaan barang plastik sekali pakai, atau mendaur ulang sampah.. Dalam hal ini siswa menunjukkan rasa hormat terhadap lingkungan, bertanggung jawab menjaga kebersihan, dan saling bekerjasama dalam menjaga kebersihan secara bersama-sama. Contoh lainnya adalah ketika siswa secara sukarela membantu teman sekelasnya yang kesulitan dengan pembelajaran daring, menunjukkan nilai-nilai kejujuran, kepedulian, dan gotong royong.. Studi kasus seperti ini merupakan upaya tulus mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.kejujuran dalam mengerjakan ulangan juga menjadi pencerminan nilai nilai pancasila. 

D.. Hakikat Pancasila dalam mewujudkan nilai-nilai yang dikandungnya sebagai teladan pemikiran, tindakan dan perilaku dalam masyarakat adalah Pancasila menjadi landasan dan pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa, dan pemerintahan.. Pancasila memuat nilai-nilai fundamental seperti keadilan, solidaritas, demokrasi, kemanusiaan, dan ketuhanan Yang Maha Esa.. Sebagai model berpikir, Pancasila mengajarkan cara berpikir yang inklusif, menghargai perbedaan, dan mendorong partisipasi aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis.. Sebagai teladan sikap dan perilaku, Pancasila mengajarkan sikap saling menghargai, jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli terhadap sesama dan lingkungan, serta semangat gotong royong.. Dengan mewujudkan nilai-nilai Pancasila, masyarakat dapat mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial yang diinginkan..
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Aunullah Yasir Qorori -
Nama : Aunullah Yasir Qorori
NPM : 2315021027


A. Menurut saya, Ribet. Semuanya serba online, mulai dari mempelajari modul pelajaran, latihan soal, mengumpulkan tugas, diskusi dengan teman, sampai ulangan. Walau pun sistem online memudahkan banyak pekerjaan, namun dalam proses pembelajaran, kami jadi mendapatkan tambahan pekerjaan, yaitu membuat dan mengirimkan foto, video, download materi, dan upload tugas yang telah dikerjakan. Semua itu cukup membutuhkan waktu lama dalam pengerjaannya.

B. proses pendidikan di masa pandemi covid-19 belum cukup baik,tetapi hal ini wajar terjadi karena tidak siapnya pemerintah terhadap pandemi yang datang tiba-tiba dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa pembelajaran online akan digunakan di seluruh aspek pendidikan. Selain itu karena pembelajaran di lakukan secara daring maka tentu adanya penyesuaian seperti penyediaan perangkat belajar yang tentunya menambah beban bagi orang tua dan negara untuk dapat memenuhi keperluan di atas.

C. Sikap gotong royong merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia sejak jaman dahulu. Berikut adalah contoh penerapan nilai-nilai luhur Pancasila gotong-royong:

1. Ikut membantu orang tua dalam pekerjaan rumah dengan cara menyapu, mencuci piring, dan juga membereskan rumah.
2. Selalu saling menolong sesama tanpa membeda-bedakan ras, agama, maupun status sosial.
3. Ikut serta dalam acara kerja bakti secara aktif dan tidak malas-malasan baik di sekolah maupun di lingkungan rumah.

D. Pancasila berperan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang berarti bahwa tiap pikiran, sikap, dan perilaku warga negara Indonesia harus berdasarkan atau berlandaskan Pancasila. Pancasila dijadikan sebagai acuan dalam berpikir dan bertindak maka dari itu perlunya penanaman nilai-nilai Pancasila kepada rakyat Indonesia supaya rakyat Indonesia dapat berperilaku dan berpikir sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by AGIS FEBRIANSAH -
Nama : Agis Febriansah
NPM : 2315021005

A Menurut saya, proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 tidak terlalu efektif karena, Tidak semua siswa memiliki akses yang stabil ke internet atau perangkat yang diperlukan untuk pembelajaran online. Beberapa siswa juga mungkin mengalami kesulitan memotivasi diri sendiri dan mengatur waktu dengan efektif tanpa adanya pengawasan langsung guru. Interaksi sosial antara siswa dan guru juga dapat berkurang, yang dapat mempengaruhi aspek sosial dan emosional dari pendidikan.

B. Menurut saya, cara agar proses pendidikan lebih efektif dan optimal dalam konteks pandemi Covid-19 adalah melalui bantuan pemerintah daerah.. Sebab berkat dukungan tersebut, anak-anak dari keluarga yang berada dalam keadaan sulit terdukung untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Beberapa contohnya adalah menciptakan akses terhadap sinyal dukungan, memenuhi kebutuhan siswa (pembelian laptop/ponsel, internet/kuota, dan lain-lain), dan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat kurang mampu dan mereka yang diberhentikan secara wajar.

C. Contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasila di lingkungan yang saya alami yaitu seperti Peduli Seorang Mahasiswa di kampus melihat temannya mengalami kesulitan dalam belajar dan merasa tertinggal. Dalam contoh ini, karakter peduli diperlukan untuk menawarkan bantuan dan dukungan kepada teman mereka, seperti memberikan penjelasan tambahan, berbagi sumber belajar, atau memberikan motivasi.

D. Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat adalah bahwa Pancasila menjadi landasan dan panduan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila sebagai paradigma berpikir, membayangkan, dan berperilaku masyarakat melibatkan kesadaran, pemahaman, dan komitmen dari setiap individu dan masyarakat secara keseluruhan. Penting untuk terus mempromosikan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan, dialog, dan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai Pancasila, kita dapat membangun masyarakat yang berlandaskan keadilan, persatuan, dan kesejahteraan bersama.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Ignasius Dony Refaldo -
Nama : Ignasius Dony Refaldo
NPM : 2315021016

A. Menurut saya proses pembelajaran di tengah pandemi covid 19 memiliki kekurangan seperti jaringan yang kadang terganggu, batas mengumpulkan yang terbatas dan terlalu ribet karena harus mempelajari modul modul online serta memiliki kelebihan seperti bisa berkumpul dengan keluarga lebih banyak, bisa membantu orang tua dan lebih bisa mengatur waktu untuk belajar, bermain dan membantu orang tua.

B. Pemerintah dapat menumbuhkan semangat belajar kepada murid-murid dengan tetap mematuhi protokol kesehatan melalui zoom meeting. Pemerintah juga dapat memberikan penyuluhan atau pendidikan tentang pentingnya pendidikan dan untuk mempertahankan nilai moral dengan cara tidak menyontek walaupun hal tersebut dapat dengan mudah dilakukan sebagai bukti bahwa kalian adalah murid yang bermoral dan beretika.

C. • Jujur : Berbicara atau menyampaikan hal yang benar.
• Disiplin : Berseragam sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan.
• Tanggung Jawab : Mempunyai keberanian menanggung risiko atas tindakan dan ucapannya
• Peduli : Mengenalkan konsep reduce, reuse, dan recycle penting untuk dikenalkan pada anak dengan contoh nyata saat
mengajarkan mereka soal menjaga lingkungan.
• Santun : Tidak melakukan sesuatu yang melanggar norma-norma, seperti menyakiti ataupun menghina orang lain.
• Ramah Lingkungan : Mengurangin penggunaan plastik dengan cara mulai membawa tas belanja berbahan dasar kain agar tidak
perlu membungkus barang belanjaan dengan plastik.
• Gotong Royong : Berdiskusi bersama teman untuk memecahkan suatu masalah.
• Cinta Damai : Mempererat tali persaudaraan dan menjaga persatuan dan kesatuan.
Pendapat saya dalam kasus tersebut adalah itu sebagai contoh perilaku yang baik dan harus di lakukan oleh semua orang dan itu
dapat meningkatkan atau melaksanakan nilai-nilai Pancasila.

D. Pancasila berperan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang berarti bahwa tiap pikiran, sikap, dan perilaku warga negara Indonesia harus berdasarkan atau berlandaskan Pancasila. Pancasila dijadikan sebagai acuan dalam berpikir dan bertindak maka dari itu perlunya penanaman nilai-nilai Pancasila kepada rakyat Indonesia supaya rakyat Indonesia dapat berperilaku dan berpikir sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by DAFFA FALIH SAPUTRA -

A. Pendidikan selama pandemi COVID-19 

1. Pembelajaran jarak jauh: 

Banyak institusi pendidikan yang beralih ke pembelajaran online untuk menjamin keselamatan siswa. Ini membutuhkan akses internet yang baik dan peralatan yang sesuai.. 

2. Ketimpangan akses: 

Banyak siswa yang tidak mempunyai akses.. tanpa pemerataan akses  terhadap teknologi, ada kemungkinan terjadinya kesenjangan dalam pembelajaran.. 

3. Stres mental: 

Pandemi ini dapat menyebabkan tekanan mental pada siswa dan guru, sehingga berdampak pada kesehatan mereka.. 

4. Inovasi pendidikan: 

Situasi ini juga mendorong inovasi di bidang pendidikan, seperti pengembangan platform pembelajaran online yang lebih baik.. 

5. Keterlibatan orang tua: 

Peran orang tua dalam pendidikan anak semakin meningkat, dan pembelajaran jarak jauh seringkali memerlukan dukungan orang tua.. 

6. Fleksibilitas: 

Proses pendidikan menjadi lebih fleksibel dari segi waktu dan tempat namun juga memerlukan kedisiplinan yang lebih besar dari siswa.


B. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas 

1. pembelajaran online: 

Memastikan semua siswa memiliki akses terhadap perangkat dan konektivitas internet yang memadai.. Selain itu, meningkatkan kualitas pembelajaran daring melalui pelatihan guru.

2. Mengembangkan muatan pendidikan yang berkorelasi dengan Pancasila: 

Memasukkan nilai-nilai Pancasila ke dalam materi pembelajaran. Diskusikan konsep-konsep seperti gotong royong, keadilan sosial, dan solidaritas dalam konteks pelajaran.. 

3. Menunjang kesehatan siswa dan guru : 

Memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani siswa dan guru. Ini termasuk memberikan bantuan psikologis, perlengkapan pendidikan, dan layanan kesehatan mental.

4. Keterlibatan Orang Tua: 

Ajak orang tua berperan aktif dalam mendukung pembelajaran anak-anak di rumah.. Dorong komunikasi terbuka dan kolaboratif antara sekolah dan keluarga.. 

5. Evaluasi dan Penyesuaian Berkala: 

Terapkan pendekatan yang fleksibel dan terus-menerus evaluasi untuk menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai dengan perkembangan situasi pandemi.

6. Penguatan Karakter dan Etika: 

Sosialisasikan nilai-nilai moral dan etika dalam pendidikan, yang sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila.

7. Pemberdayaan Komunitas: 

Melibatkan komunitas lokal dalam mendukung pendidikan, memfasilitasi pembelajaran kolaboratif, dan mendorong rasa tanggung jawab bersama terhadap pandemi ini.

8. Pemantauan dan evaluasi kebijakan: 

Mengkaji ulang kebijakan pendidikan yang ada secara berkala untuk memastikan kepatuhan terhadap kondisi pandemi dan penerapan nilai-nilai Pancasila


C. Contoh pembinaan karakter Pancasila dalam lingkungan sehari-hari adalah 

1. Kejujuran : 

Seorang siswa  sekolah mengakui perbuatan tidak jujurnya saat mengerjakan pekerjaan rumah dan  meminta izin Kesalahan guru dan teman sekelas.. Hal ini menunjukkan pengembangan karakter jujur dalam tindakan sehari-hari.. 

2. Disiplin: 

Sisa datang sekolah tepat waktu  setiap hari dan melaksanakan tugasnya yaitu belajar dengan konsisten, menunjukkan disiplin yang baik.. 

3. Tanggung Jawab: 

Seorang warga  secara sukarela membersihkan sampah  di taman bermain sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan.. 

4. Kepedulian: 

Komunitas lokal mengadakan penggalangan dana untuk membantu keluarga yang terkena dampak bencana alam, menunjukkan kepedulian mereka terhadap orang lain.. 

5. Kesopanan: 

Siswa berterima kasih kepada guru setelah setiap kelas selesai, menunjukkan kesopanan dalam komunikasi sehari-hari.. 

6. Ramah Lingkungan: 

Setiap individu mengurangi penggunaan plastik dengan membawa tas belanja kain sendiri ke toko dan memilah sampah secara bijak.. 

7. Gotong royong: 

Masyarakat lokal bekerja sama membersihkan lingkungan, menunjukkan semangat gotong royong.. 

8. Cinta Damai: 

Sekelompok anak muda mengadakan diskusi damai untuk menyelesaikan konflik lokal dan menciptakan keharmonisan lingkungannya.

Pandangan saya, pengembangan kepribadian Pancasila sangat penting dalam membangun masyarakat yang baik dan harmonis. Dengan menerapkan nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, kebaikan, sopan santun, menghargai lingkungan, gotong royong dan cinta damai dalam tindakan kita sehari-hari, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih baik bagi diri kita sendiri dan bagi masyarakat luas. Hal ini membantu memperkuat solidaritas, kohesi dan  menciptakan perdamaian dan kemajuan bersama.

D. Hakikat Pancasila merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. Nilai-nilai ini harus dijadikan sebagai dasar negara dan sebagai paradigma dalam berikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat. Pancasila sendiri merupakan sistem filsafat negara yang mengandung hasil pemikiran yang mendalam dari para pendiri bangsa Indonesia. Salah satu tujuan dari adanya hakikat pancasila yakni menciptakan landasan etika bagi perilaku individu dan masyarakat, mendorong nilai-nilai seperti keadilan, belas kasihan, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Henrikus Pramuditya -
Nama : Henrikus Pramuditya
NPM : 2315021038

A. Pendidikan pada masa pandemi yaitu kelas daring menurut saya sulit untuk dilakukan karena tidak semua anak bisa mendapatkan fasilitas yang sama untuk melakukan kelas secara daring. Fasilitas yang kurang baik dari orang tua maupun dari negara, tidak semua daerah di Indonesia memiliki listrik dan akses internet. Hal lain juga ada pada orang tua, dimana banyak pekerja yang di PHK atau diberhentikan selama masa pandemi ini karena pemasukan ekonomi yang kurang, jika yang di PHK itu merupakan orang tua yang harus membiayai anaknya sekolah, pilihannya antara makan dan pendidikan anak pasti menjadi dilemma terberat yang dihadapi keluarga itu. Kebutuhan untuk belajar daring tidaklah sedikit, perlu media seperti laptop atau handphone, dan perlu akses internet yang baik.

B. Untuk memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 agar tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila, beberapa langkah dapat diambil. Pertama, pendidik dapat menyelaraskan materi pembelajaran dengan prinsip-prinsip Pancasila seperti gotong royong, keteladanan, dan keadilan. Mereka dapat mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam pembelajaran online dan menciptakan kesadaran tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pendidik juga dapat mengadakan diskusi dan kegiatan virtual yang mendorong siswa untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.

C. Menurut Saya, contoh kasus yang terkait, misalnya: dalam ruang lingkup mahasiswa seperti menerapkan sikap jujur dan disiplin dalam mengerjakan tugas. Tanggung jawab tugas-tugas yang diberikan, peduli sesama teman jika teman mengalami kesulitan, santun terhadap sesama terutama orang tua dan dosen, gotong royong dalam mengerjakan masalah.

D. Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagai panduan moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila mencakup nilai-nilai seperti keadilan, persatuan, kemanusiaan, demokrasi, dan ketuhanan yang maha esa. Dalam pengaktualisasian nilai-nilai ini, masyarakat diharapkan untuk menginternalisasikan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam interaksi sosial, pekerjaan, dan partisipasi politik. Dengan mengadopsi hakikat Pancasila, masyarakat diharapkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan dan harmonis.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Angga Prasetya Aji -

NAMA : Angga Prasetya AjiN

PM : 2315021017


A. Pendidikan di tengah pandemi COVID-19 telah mengalami banyak tantangan. Pembatasan sosial dan penutupan sekolah telah memaksa pendidikan beralih ke pembelajaran jarak jauh. Meskipun ada kekurangan dalam hal aksesibilitas teknologi dan kesulitan dalam mengadopsi metode pembelajaran jarak jauh, ada juga beberapa keuntungan yang dapat diambil dari situasi ini. Misalnya, penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat memperluas aksesibilitas pendidikan bagi siswa yang sebelumnya terbatas oleh faktor geografis atau ekonomi. Selain itu, situasi ini juga memperkuat keterampilan digital dan adaptasi yang diperlukan dalam dunia kerja masa depan. Meskipun demikian, perlu ada perhatian untuk memastikan bahwa kesenjangan akses dan kualitas pendidikan tidak semakin memperdalam kesenjangan sosial.


B. Untuk memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi COVID-19 agar tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila, beberapa langkah dapat diambil. Pertama, penting untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan tetap mempromosikan prinsip-prinsip Pancasila, seperti keadilan, persatuan, dan kemanusiaan. Guru dan lembaga pendidikan harus menyelaraskan kurikulum dengan nilai-nilai Pancasila serta memberikan contoh nyata dalam perilaku mereka sehari-hari.


Selain itu, perlu ada upaya untuk melibatkan orang tua dan komunitas dalam pendidikan. Dengan melibatkan mereka, nilai-nilai Pancasila dapat diperkuat dalam kehidupan sehari-hari siswa di rumah dan masyarakat. Selain itu, pemilihan metode pembelajaran yang berfokus pada partisipasi aktif siswa, diskusi, dan pemberdayaan juga dapat membantu dalam menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila.


C. Contoh kasus terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais di lingkungan Anda adalah ketika siswa di sekolah Anda secara sukarela mengorganisir kegiatan membersihkan lingkungan sekolah dan sekitarnya. Mereka melakukan ini sebagai bagian dari tanggung jawab mereka untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan, serta menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan. Selama kegiatan tersebut, siswa menunjukkan sikap disiplin dengan bekerja secara teratur sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Mereka juga menunjukkan sikap jujur dengan tidak melakukan tindakan curang atau menyepelekan tugas yang diberikan kepada mereka.


Dalam pandangan saya, hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat adalah bahwa Pancasila adalah dasar filosofis dan ideologis negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan sosial, persatuan, kemanusiaan, kerakyatan, dan ketuhanan yang maha esa, harus menjadi landasan bagi setiap individu dalam memandang dunia, berinteraksi dengan orang lain, dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik.


Pancasila bukan hanya sebuah konsep atau teori, tetapi harus diaktualisasikan dalam tindakan nyata. Ini berarti bahwa nilai-nilai Pancasila harus tercermin dalam sikap dan perilaku individu serta diimplementasikan dalam kebijakan dan tindakan pemerintah dan lembaga masyarakat. Dalam konteks ini, hakikat Pancasila adalah menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai prinsip panduan dalam membangun masyarakat yang adil, harmonis, dan berkeadilan.


D. Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat adalah bahwa Pancasila sebagai fondasi ideologis negara Indonesia harus menjadi panduan utama dalam cara kita berpikir, bersikap, dan berperilaku sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat.


Sebagai paradigma berpikir, Pancasila mengajarkan kita untuk memahami dan mengadopsi nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya, seperti keadilan sosial, persatuan, kemanusiaan, kerakyatan, dan ketuhanan yang maha esa. Ini berarti bahwa dalam setiap pemikiran kita, kita harus mempertimbangkan dan memperhatikan nilai-nilai ini. Misalnya, ketika menghadapi situasi yang memerlukan pengambilan keputusan, kita harus mempertimbangkan keadilan sosial dan persatuan dalam memilih tindakan yang benar.


Sebagai paradigma bersikap, Pancasila mengajarkan kita untuk menginternalisasikan dan menunjukkan sikap-sikap yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, sikap saling menghormati, toleransi, gotong royong, dan kepedulian terhadap sesama harus menjadi bagian dari cara kita bersikap terhadap orang lain. Sikap ini harus tercermin dalam interaksi sehari-hari dengan keluarga, teman, tetangga, dan masyarakat secara umum.


Sebagai paradigma berperilaku, Pancasila mengajarkan kita untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata. Misalnya, nilai-nilai keadilan sosial harus tercermin dalam kebijakan dan tindakan pemerintah yang berupaya mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua warga negara. Nilai-nilai persatuan dan kerakyatan harus tercermin dalam partisipasi aktif dalam kehidupan politik dan sosial, serta menghormati hak-hak orang lain.


Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis, adil, dan berkeadilan. Hal ini juga membantu dalam membangun kesepakatan sosial dan memperkuat persatuan di tengah keragaman. Dalam pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila, penting juga untuk memastikan bahwa tidak ada diskriminasi dan perlakuan tidak adil terhadap individu atau kelompok tertentu, sehingga semua warga negara dapat hidup dengan martabat dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by M Fadli Setiawan -
Nama : M Fadli Setiawan
NPM : 2315021024

A. Proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 menggunakan platform online menurunkan kualitas belajar karena murid-murid harus belajar mandiri ataupun dibantu orangtua agar bisa mendapatkan ilmu yang seharusnya. Kebiasaan ini berbeda karena sebelumnya murid-murid hadir di sekolah untuk wajib belajar, sedangakan sekarang belajar bukan lagi menjadi kewajiban tetapi hanya sebatas opsional.

B.Agar proses pendidikan tetap efektif kita harus melatih kebiasaan untuk belajar mandiri setiap hari walaupun hanya sebentar dan orangtua juga harus membantu anak mereka untuk belajar, intinya siswa harus memiliki pendidikan karakter yang fokus pada pengembangan karakter dengan nilai-nilai pancasila di dalamnya.

C.Contoh kasus dapat berupa mengajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan sejak dini sehingga dapat terbentuk kebiasaan bagus yang dapat mengembangkan karakter pancasilais, hal ini mengajarkan nilai-nilai pancasilais seperti disiplin, tanggung jawab, peduli, ramah lingkungan, dan gotong-royong.

D.Hakikat Pancasila adalah inti atau esensi dari prinsip-prinsip dasar yang mendasari negara Indonesia. Ini mencakup prinsip-prinsip filosofis yang menjadi landasan bagi paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by M Kazza Mensha albert -

M Kazza Mensha Albert

2315021008

Analisis Soal 1

A.Menurut saya pembejaran daring ataupun jarak jauh sudah efektif untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19, jika dipaksakan pembelajaran dengan sistem luring maka penyebaran covid-19 akan terus meningkat dan tidak akan ada hentinya,berdasarkan beberapa forum juga salah satu penyebaran covid 19 tertinggi adalah di lingkungan pendidikan 

B.Penyelarasan Kurikulum dengan Nilai Pancasila: Pastikan bahwa kurikulum pendidikan mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Ini bisa dilakukan dengan memasukkan mata pelajaran atau komponen yang mengajarkan tentang Pancasila, toleransi, gotong royong, persatuan, dan nilai-nilai lainnya yang terkandung dalam Pancasila.

Penggunaan Teknologi dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ): Selama pandemi, pembelajaran jarak jauh adalah pilihan utama. Pastikan guru dan siswa memiliki akses yang memadai ke perangkat dan sumber daya online untuk memungkinkan pembelajaran yang efektif. Selain itu, guru perlu dilatih dalam penggunaan teknologi untuk pengajaran yang efektif.

C.Kasus Gotong Royong: Contoh: Warga dalam sebuah lingkungan  bekerja sama untuk membersihkan sungai setempat dan membangun tanggul untuk mencegah banjir. Pendapat: Gotong royong adalah nilai dasar dalam Pancasila, dan tindakan ini memperkuat semangat gotong royong dalam masyarakat.

D.Hakikat Pancasila merujuk pada inti atau esensi dari konsep dasar yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sekaligus sebagai ideologi nasional yang mengandung nilai-nilai, norma, dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi berpikir, bersikap, dan berperilaku masyarakat. Hakikat Pancasila adalah suatu pemahaman mendalam tentang makna dan implikasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai panduan dalam kehidupan bermasyarakat.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Rifai -
Nama :Muhammad Rifai
NPM :2315021021

A.)Pendidikan di tengah pandemi adalah tantangan besar, namun juga peluang untuk inovasi. Ini mendorong adaptasi, kreativitas, dan kerja sama dalam rangka memastikan pendidikan berlanjut meskipun situasi yang sulit. Dukungan yang kuat dari pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua sangat penting untuk menjaga pendidikan tetap relevan dan efektif.


B) 1. Penggunaan Teknologi: Memanfaatkan teknologi pendidikan, seperti platform pembelajaran online dan video konferensi, untuk menjaga kelangsungan pembelajaran.

2. Konsistensi Kurikulum: Menyusun kurikulum yang tetap memasukkan nilai-nilai Pancasila dan mengintegrasikannya ke dalam materi pembelajaran.

3. Pembinaan Karakter: Fokus pada pengembangan karakter siswa dengan mengajarkan nilai-nilai Pancasila melalui pembelajaran jarak jauh.

4. Evaluasi dan Pemantauan: Terus memantau dan mengevaluasi efektivitas proses pembelajaran dan membuat perubahan yang diperlukan.

5. Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran dan memperkuat komunikasi antara sekolah dan rumah.

6. Kesadaran akan Nilai Pancasila: Memastikan bahwa siswa memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.


C.)1. Tanggung Jawab : Ketika seorang kurir paket yang harus mengantarkan paketnya kepada pemesan paket, dan seorang kurir tersebut memiliki tanggu jawab agar paket tersebut datang dengan aman, itu adalah salah satu contoh nilai-nilai tanggung jawab.

2. Gotong Royong : Ketika ada banjir di lingkungan Anda, warga setempat bersatu untuk membersihkan saluran air dan membantu warga yang terkena dampak. Ini mencerminkan semangat gotong royong untuk menjaga lingkungan tetap aman.

3. Jujur : jujur dapat dicontohkan seperti seorang karyawan yang menemukan barang orang yang tertinggal di tempat kerjanya dan orang yang merupakan pemilik barang tersebut kembali lagi, dan seorang karyawan tersebut langsung mengembalikan barang tersebut setelah pemilik barang itu menanyakan.

4. Disiplin : Di tempat kerja, seorang karyawan menjalankan pekerjaannya dengan disiplin. Dia tidak membuang waktu kerja dan selalu memberikan laporan yang akurat, mencerminkan nilai-nilai disiplin dalam tindakannya.

5. Santun :Seseorang yang mengembangkan karakter Pancasilais akan berusaha untuk mengatasi konflik atau perbedaan pendapat dengan cara yang santun dan terbuka. Mereka akan berbicara dengan hormat terhadap pandangan orang lain dan mendengarkan dengan teliti.

6. Peduli : Saat seorang tetangga sakit, teman-teman sekitar datang untuk memberikan dukungan dan menawarkan pertolongan, seperti memasak makanan atau mengurus anak-anaknya. Ini menunjukkan sikap peduli dalam membantu sesama.

7. Ramah Lingkungan : Beberapa warga di lingkungan Anda aktif dalam kampanye pembersihan lingkungan dan daur ulang sampah. Mereka secara aktif berupaya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, mencerminkan sikap ramah lingkungan.

8. Cinta Damai : Ketika terjadi konflik antara kelompok-kelompok di lingkungan, pendekatan dialog dan mediasi digunakan untuk mencapai perdamaian daripada kekerasan. Ini mencerminkan semangat cinta damai dalam menyelesaikan perselisihan.

Pendapat saya adalah bahwa pengembangan karakter Pancasilais seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan berkelanjutan. Nilai-nilai ini membantu membangun kepercayaan, solidaritas, dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.


D.)1. Ketuhanan Yang Maha Esa : Mengakui keberadaan Tuhan sebagai sumber nilai dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Ini mengimplikasikan sikap religius dalam perilaku dan kehidupan sosial.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab : Mengutamakan kemanusiaan dalam segala aspek kehidupan. Ini mencakup penghormatan terhadap hak asasi manusia, keadilan, dan etika dalam berinteraksi dengan sesama.

3. Persatuan Indonesia : Menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, melibatkan rasa nasionalisme, semangat gotong royong, dan toleransi terhadap perbedaan budaya dan agama.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan : Menekankan pentingnya demokrasi, partisipasi rakyat, dan musyawarah dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia : Mendorong kesetaraan, distribusi kekayaan yang adil, serta perhatian terhadap kesejahteraan sosial seluruh rakyat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Satria Najwa Audrik -
A) Pembelajaran tatap muka di sekolah menjadi tidak mungkin dilakukan selama pandemi COVID-19. Oleh karena itu, banyak sekolah yang beralih ke pembelajaran jarak jauh menggunakan teknologi seperti video conference, aplikasi pembelajaran online, dan media sosial. Para pendidik dihadapkan pada tantangan untuk mencari metode pembelajaran yang tepat dengan perkembangan zaman sehingga proses pembelajaran tidak monoton dan membosankan. Selain itu, para pendidik juga harus memastikan bahwa siswa dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan baik.

2) Para pendidik dapat memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam materi pembelajaran jarak jauh, seperti nilai gotong royong, persatuan, dan keadilan. Hal ini dapat membantu siswa untuk memahami nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Para pendidik dapat menggunakan teknologi yang tepat untuk memfasilitasi pembelajaran jarak jauh, seperti video conference, aplikasi pembelajaran online, dan media sosial. Hal ini dapat membantu siswa untuk tetap terhubung dengan pendidik dan teman sekelasnya.

C) Kasus ketika teman kita belum mengumpulkan tugas, ada yang mengingatkan jangan lupa untuk mengumpulkan tugasnya. Kasus ini menunjukkan karakter tanggung jawab dan peduli terhadap teman sekelas. ketika tetangga sebelah rumah berselisih dengan tetangga lain terkait pembangunan rumah yang melebihi batasnya, warga sekitar membantu melerai perselisihan tersebut dan membantu mencarikan solusi dari masalah tersebut. Kasus ini menunjukkan karakter santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai dalam menyelesaikan masalah.

D) Nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dengan menjunjung tinggi nilai gotong royong, menghormati hak asasi manusia, dan menjaga lingkungan hidup. Karakter Pancasilais dapat dibangun melalui pembiasaan dan latihan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan seperti kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, dan kegiatan olahraga. Nilai-nilai Pancasila seperti persatuan dan kesatuan bangsa dapat dijaga dengan cara menghargai perbedaan dan menghindari konflik yang dapat memecah belah bangsa.