Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Jumlah balasan: 38
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Steven Nugraha -
Nama : Steven Nugraha
NPM : 2315012020

Dari pengamatan saya, artikel ini membahas tentang pentingnya penanaman nilai-nilai Pancasila melalui kontrol sosial oleh media massa untuk menekan kejahatan di Indonesia. Perubahan sosial yang terjadi tidak boleh menggeser nilai-nilai Pancasila, namun harus disertai dengan pengamalan nilai tersebut dalam kesadaran diri masing-masing manusia Indonesia. Dampak negatif dari globalisasi adalah makin kuatnya persaingan di pasar internasional dan liberalisasi ekonomi. Namun, media massa dapat memainkan peranan penting dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila dan memberikan kontrol sosial terhadap perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut. Undang-undang Pers No. 40 Tahun 1999 juga memberikan peranan penting bagi media massa dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan rakyat yang diwakilinya. Oleh karena itu, media massa harus memperhatikan penerapan undang-undang baru dan memastikan bahwa informasi yang disampaikan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kontrol sosial oleh media massa dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dan menekan kejahatan di Indonesia. Media massa memiliki peran penting dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi perilaku masyarakat. Oleh karena itu, penggunaan media massa secara bijak dapat membantu meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila dan mengurangi tindakan kejahatan. Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat harus tetap mempertahankan nilai-nilai dasar yang ada, termasuk nilai-nilai Pancasila. Meskipun perubahan sosial dapat membawa dampak positif, namun jika tidak diimbangi dengan pemeliharaan nilai-nilai dasar, dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk terus menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dimulai dari kesadaran diri masyarakat. Selain itu, media massa juga dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai Pancasila melalui pemberitaan dan program-program edukasi. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Globalisasi dapat membawa dampak negatif bagi masyarakat, seperti makin kuatnya pengaruh budaya asing dan hilangnya identitas budaya lokal. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mempertahankan identitas budaya lokal dan menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari identitas tersebut. Media massa dapat berperan dalam hal ini dengan memberikan ruang yang cukup bagi budaya lokal dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari identitas nasional. Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers memberikan perlindungan hukum bagi pers nasional dalam menjalankan tugasnya. Namun, penerapan undang-undang tersebut masih perlu ditingkatkan agar pers dapat berfungsi secara optimal sebagai kontrol sosial. Selain itu, pers juga perlu memperhatikan etika jurnalistik dan menjaga independensinya agar tidak terpengaruh oleh kepentingan politik atau bisnis tertentu.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Isabel Friskilla 2315012070 -
Nama:Isabel Friskilla
NPM:2315012070
Dari analisis yang saya lakukan,artikel ini membahas bagaimana penerapan nilai-nilai pancasila itu pada penggunaan media sosial saat ini.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila bukan hanya dilakukan di kehidupan sosial secara fisik saja tetapi harus juga dilakukan di kehidupan sosial non fisik maksudnya adalah media massa.Pada zaman sekarang semua orang tidak bisa lepas dari media sosial.Tantangan yang didapatkan adalah penerimaan berita yang tidak benar.Media massa sering sekali di salahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,seringkali oknum-oknum tersebut menyebarluaskan berita yang tidak benar untuk kepentingan tertentu.Hal demikian tentu sudah meyimpang dari nilai-nilai Pancasila khususnya mengenai nilai materiil, nilai kerohanian, dan nilai vital yang berujung pada pelanggaran hak manusia lainnya.Sebagai pengguna media sosial yang bijak haruslah mencari kebenaran berita yang diterima dahulu bukan lansung menerima berita yang ada dan lansung mempercayai berita tersebut apalagi ikut lansung menyerbarluaskan berita tersebut sebelum mencari tahu kebenaranya.dari kasus ini tidak tercerminnya pengamalan nilai-nilai Pancasila,tetapi terceminya manusia individual-liberalistik,dan tercerminya sikap yang mementingjkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan bangsa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Lielianie Pratiwi Ruslie 2315012002 -
Nama : Lielianie Pratiwi Ruslie
NPM : 2315012002

Dari artikel yang telah saya baca, saya dapat simpulkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila melalui kontrol sosial oleh media massa dapat menjadi langkah penting untuk menekan tingkat kejahatan di Indonesia. Dengan menekankan nilai-nilai kejujuran, persatuan, dan keadilan melalui pemberitaan yang akurat dan bertanggung jawab, media massa dapat berperan dalam membentuk kesadaran masyarakat akan norma-norma moral yang positif. Dengan demikian, masyarakat dapat menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada penurunan kejahatan dan peningkatan kualitas kehidupan bersama.
Namun, dalam kenyataannya media massa di Indonesia belum sepenuhnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam fungsi kontrol sosial. Seringkali, berita yang disebarkan tidak sesuai dengan fakta dan diproduksi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat cenderung mempercayai berita tanpa memeriksa kebenarannya yang sebenarnya sudah melanggar prinsip-prinsip kecerdasan dan kehati-hatian. Penelitian juga menunjukkan bahwa media massa saat ini hanya memuaskan keingintahuan masyarakat tanpa mendorong pembentukan kepribadian. Dampaknya adalah pudarnya jiwa patriotik, berkembangnya individualisme, dan masih adanya kepentingan pribadi atau golongan yang mengungguli kepentingan bangsa dan negara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Fadillah Adawiyah -
Nama : Fadillah Adawiyah
NPM : 2315012012

Dari jurnal yang saya baca, sekiranya ada sebanyak 67,80% penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mengakses informasi.
Secara umum, media massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Dengan adanya akses internet yang mudah banyak sekali manfaat yang didapatkan, informasi apapun dapat dicari dalam waktu singkat, yang mengakibatkan tidak sedikit orang yang dikontrol oleh media massa. Bahkan Hoefnagels dalam buku Barda Nawawi Arief16 bahwa, media massa dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap hukum. Hal itu sendiri sebenarnya sudah terbukti di Indonesia, bukan hanya dalam bidang hukum, media massa telah mempengaruhi masyarakat Indonesia di bidang sosial, ekonomi, perilaku,dll.
Walaupun banyak sekali manfaat dari media sosial atau media massa, tetapi sering sekali kita temui oknum-oknum yang menyalahgunakan media sosial tersebut. Hal tersebut telah melanggar nilai-nilai Pancasila, Apalagi sekarang dengan adanya sosial media masyarakat lebih cenderung bersifat individual-liberalistik atau mementingkan kepentingan pribadi, banyak juga kejahatan di internet yang terjadi sekarang seperti Pornografi, perjudian, penipuan, tayangan kekerasan.
Oleh karena itu, diperlukan nya kerjasama media massa , individu itu sendiri dan penegak hukum agar masyarakat Indonesia mampu menyeimbangkan globalisasi dengan baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Aura Syafhiranaya Era -
Nama : Aura Syafhiranaya Era
NPM : 2315012036

Menurut analisis saya, artikel ini membahas tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila oleh media massa dalam menerapka. fungsi kontrol sosial di Indonesia.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila oleh media massa dalam menerapkan fungsi kontrol sosial di Indonesia khususnya belum terlaksana secara menyeluruh. Mengapa demikian? Berita yang diedarkan kepada khalayak ramai seringkali tidak sesuai dengan fakta (hoax) yang disebarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Tanpa berfikir panjang dan tanpa menelusuri sumber dari berita tersebut masyarakat langsung mempercayai berita berita yang di sebarkan oleh oknum tersebut. Seharusnya sebagai manusia yang berakal saat menerima berita harus ditelusuri kembali sebelum mempercayainya. Hal demikian telah melanggar nilai-nilai Pancasila khususnya nilai materiil, nilai kerohanian, dan nilai vital yang berujung pelanggaran ham asasi manusia lainnya. Pengamalan nilai-nilai Pancasila masih kurang dimunculkan dengan adanya berita beruta hoax. Media massa menurut tinjauan hanya sebagai pemuas bagi masyarakat tanpa adanya dorongan pembentukan kepribadian. Media massa di Indonesia belum berada pada titik dimana keadaan yang membuat masyarakat mengubah moral untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila, hal demikian tercermin pada pudarnya jiwa patriotik, berkembangnya manusia individual-liberalistik,
tertanamnya kepentingan pribadi atau golongan di atas kepentingan bangsa dan negara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Evan kristovaldo saragih Turnip -
Evan Kristovaldo Saragih Turnip
2315012066
Berdasarkan pandangan saya saya, artikel ini membahas tentang pentingnya penanaman prinsip Pancasila melalui kontrol sosial melalui media untuk menghentikan kejahatan di Indonesia. Perubahan sosial tidak boleh mengubah sila Pancasila, namun harus dibarengi dengan implementasi sila tersebut dalam kesadaran setiap orang Indonesia. Dampak negatif globalisasi adalah meningkatnya persaingan di pasar internasional dan kebebasan ekonomi. Namun media massa dapat berperan penting dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan mengendalikan hubungan masyarakat yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut. Klik Nomor Pesanan. UU 40 Tahun 1999 juga memberikan peran penting kepada media dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan masyarakat yang diwakilinya. Oleh karena itu, media harus memperhatikan implementasi undang-undang baru tersebut dan memastikan informasi yang disampaikan sesuai dengan sila Pancasila. Kontrol sosial melalui media dapat menjadi salah satu cara untuk menanamkan prinsip Pancasila dan mencegah kejahatan di Indonesia. Media massa berperan penting dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi perilaku masyarakat. Oleh karena itu, penggunaan media yang tepat dapat membantu meningkatkan kesadaran akan prinsip Pancasila dan mengurangi kejahatan. Perubahan sosial sedang terjadi di masyarakat dan masyarakat harus menjaga prinsip-prinsip dasar, termasuk prinsip Pancasila. Meskipun perubahan sosial dapat memberikan dampak positif, namun jika tidak seimbang dan tidak menjaga nilai-nilai dasar, maka dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Oleh karena itu penting untuk terus menanamkan Pancasila sebagai pedoman hidup masyarakat. Pengamalan sila Pancasila harus dimulai dari kesadaran diri. Selain itu, media juga dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila melalui imbauan dan program edukasi. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Globalisasi dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat, seperti semakin meningkatnya pengaruh budaya asing dan hilangnya identitas budaya nasional. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menjaga identitas budaya negara dan menanamkan prinsip Pancasila sebagai bagian dari identitas tersebut. Media dapat berupaya dalam hal ini dengan memberikan akses penuh terhadap budaya lokal dan mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian penting dari jati diri bangsa. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Jurnalis menjamin perlindungan hukum terhadap jurnalis nasional dalam bekerja. Namun implementasi undang-undang ini masih perlu diperbaiki agar pers dapat berfungsi efektif sebagai kontrol publik. Selain itu, jurnalis juga harus fokus pada etika jurnalistik dan tetap independen agar tidak terpengaruh oleh politik atau bisnis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Hengki Wirawan -
Nama : Hengki Wirawan
NPM : 2315012064
dari hasil analisa saya, jurnal ini membahas tentang penerapan nilai-nilai Pancasila oleh media massa dalam menerapkan fungsi kontrol sosial di Indonesia.
Penerapan nilai-nilai Pancasila oleh media dalam pelaksanaan fungsi sosial di Indonesia pada khususnya belum dilaksanakan secara menyeluruh. Berita yang diedarkan kepada khalayak ramai seringkali tidak sesuai dengan fakta yang disebarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.Tanpa berfikir panjang dan tanpa menelusuri sumber dari berita tersebut masyarakat langsung mempercayai berita berita yang di sebarkan oleh oknum tersebut. Seharusnya sebagai manusia yang berakal saat menerima berita harus ditelusuri kembali sebelum mempercayainya. Hal demikian telah melanggar nilai-nilai Pancasila khususnya nilai materiil, nilai kerohanian, dan nilai vital yang berujung pelanggaran ham asasi manusia lainnya. Pengamalan nilai-nilai Pancasila masih kurang dimunculkan dengan adanya berita berita hoax. Media massa menurut tinjauan hanya sebagai pemuas bagi masyarakat tanpa adanya dorongan pembentukan kepribadian.Media massa di Indonesia belum berada pada titik dimana keadaan yang membuat masyarakat mengubah moral untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila, hal demikian tercermin pada pudarnya jiwa patriotik, berkembangnya manusia individual-liberalistik, tertanamnya kepentingan pribadi atau golongan di atas kepentingan bangsa dan negara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh 2315012054 Badriah Humairroh -
Nama: Badriah Humairroh
NPM: 2315012054

Dalam analisis saya, artikel tersebut membahas bagaimana media massa di Indonesia belum sepenuhnya mengintegrasikan prinsip-prinsip Pancasila dalam perannya dalam mengontrol aspek sosial. Salah satu alasan untuk situasi ini adalah seringkali berita yang dipublikasikan oleh media massa tidak selaras dengan realitas (hoax) yang dibuat oleh individu tanpa tanggung jawab. Publik sering kali menerima berita tersebut tanpa melakukan investigasi lebih lanjut terkait sumbernya. Seharusnya, sebagai individu berpikiran rasional, kita harus menyelidiki kebenaran berita sebelum kita mempercayainya. Tindakan ini melanggar nilai-nilai Pancasila, terutama dalam aspek materiil, spiritual, dan vital, serta dapat mengakibatkan pelanggaran hak asasi manusia. Praktik nilai-nilai Pancasila masih belum tampak secara jelas dalam kasus berita palsu ini. Media massa sering hanya dianggap sebagai alat hiburan tanpa mendorong pembentukan karakter. Di Indonesia, media massa belum mencapai tingkat di mana masyarakat mengubah moralitas mereka untuk mengadopsi nilai-nilai Pancasila. Hal ini tercermin dalam berkurangnya semangat patriotisme, meningkatnya pola pikir individualistik, dan pertumbuhan kepentingan pribadi atau kelompok yang melampaui kepentingan nasional.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh STEVANI . -
Nama : Stevani
NPM : 2315012068

Sesuai dengan analisis yang Saya lakukan, jurnal ini membahas tentang peran penting media massa dalam mencegah kejahatan di Indonesia. Media massa memiliki peran penting dalam kontrol sosial dan dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap hukum. Media massa juga dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam memahami hukum.

Dalam menghadapi persaingan antara lembaga penegak hukum, media massa memiliki peran penting dalam mengembalikan citra dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut. Pada artikel ini, terdapat beberapa permasalahan yang ditemui terkait peran media massa dalam mencegah kejahatan di Indonesia. Pertama, penelitian menunjukkan bahwa media massa belum sepenuhnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam perannya. Masih ada berita yang tidak teruji kebenarannya dan tidak memperkuat pentingnya nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa media massa perlu meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pemberitaannya.

Selain itu, terdapat juga permasalahan terkait etika dan tanggung jawab sosial media massa dalam meliput berita hukum. Beberapa media massa sering kali mengkonstruksi berita hukum secara berlebihan tanpa melakukan penelusuran kembali terhadap fakta dan sumber berita. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat mempercayai berita yang tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.Dengan ini, media massa perlu memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial dalam meliput berita hukum. Konstruksi berita harus didasarkan pada fakta yang terverifikasi dan tidak berlebihan.

Selanjutnya, kerjasama antara media massa dan lembaga penegak hukum juga perlu ditingkatkan dalam penanggulangan tindak pidana korupsi. Media massa dapat berperan sebagai media informasi dan kontrol sosial dalam memerangi korupsi, namun perlu memperhatikan etika pemberitaan dan tanggung jawab sosial. Kerjasama yang baik antara media massa dan lembaga penegak hukum dapat membantu dalam penanggulangan tindak pidana korupsi dan mengembalikan citra serta kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut. Disamping itu, pengawasan terhadap konstruksi pemberitaan oleh media massa perlu dilakukan oleh Komisi Penyiaran Independen. Pengawasan ini dapat memastikan bahwa media massa melaksanakan tugasnya dengan memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial.

Dalam menghadapi persaingan antara lembaga penegak hukum, media massa memiliki peran penting dalam mengembalikan citra dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut. Namun, media massa yang tidak beretika akan kehilangan audiensnya sendiri. Oleh karena itu, media massa perlu memiliki sumber daya yang memahami jurnalisme hukum dan etika pemberitaan serta dapat memainkan peran yang lebih efektif dalam mencegah kejahatan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui kontrol sosial.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Elsa Miyandamela -
Nama : Elsa Miyandamela
NPM : 2315012006

Menurut analisis dari saya, hubungan antara tatanan sosial dan tatanan politik disambung oleh media massa, artinya media massa ini saling mengisi dan melengkapi dalam bentuk komunikasi. Tidak semua orang mengetahui hukum, namun dengan media massa, masyarakat akan mengetahui hukum dengan membaca maupun mendengar informasinya.
Dalam bidang hukum pidana, media massa adalah pendukung kebijakan, yaitu memberikan peran pencegahan kejahatan. Meski demikian, peran tersebut harus disertai dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kesadaran diri masing-masing manusia Indonesia. Karena, masih banyak terdapat berita yang tidak teruji kebenarannya yang dapat merusak tatanan sosial. Media massa hanya memuat berita sebagai pemuas informasi saja tanpa menanamkan pembentukan pribadi sosial yang berjiwa Pancasila.
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila, karena itu tujuan yang hendak dicapai oleh bangsa Indonesia adalah masyarakat yang berdasarkan Pancasila. Norma Pancasila harus menjadi tolok ukur bagi seluruh penilaian terhadap segala kegiatan kenegaraan, kemasyarakatan, dan perorangan di Indonesia. Pancasila dalam pengertian ini, isinya berupa nilai-nilai, artinya tolok ukur untuk menimbang-nimbang dan memutuskan apakah sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
Globalisasi merupakan situasi dan kondisi kehidupan internasional yang seolah tanpa batas, sehingga kehidupan manusia berubah, menyebabkan semakin derasnya arus informasi dengan segala dampaknya baik positif maupun negatif. Masyarakat selalu mengalami perkembangan, karenanya juga mengalami perubahan-perubahan, termasuk tata nilai yang ada. Media massa menjadi salah satu institusi sosial yang memiliki potensi dan efek yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat, sebagai sumber kekuatan perubahan yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial politik termasuk tata nilai masyarakat Indonesia.
Media massa dapat diterapkan sebagai pendorong bekerjanya hukum yang represif agar menjadi lebih efektif. Media massa dalam konteks kontrol sosial, memiliki klasifikasi tersendiri untuk berita hukum yang akan dimuat atau ditayangkan, karena tidak semua berita akan diangkat dalam media massa.
Fungsi media massa adalah untuk mempengaruhi pandangan-pandangan masyarakat tentang penyimpangan dalam hukum dan pemidanaan, maka apabila dihubungkan dengan fungsinya dalam hal penerapan hukum, media massa di sini diharapkan dapat berpengaruh terhadap pandangan masyarakat tentang pengetahuan, perasaan atau keyakinan, dan perilaku partisipatif masyarakat dalam memahami hukum.
Kerja sama media massa dengan lembaga penegak hukum masih sebatas antara media pencari berita dengan narasumbernya saja, sebab kerja sama yang lebih jauh dapat memungkinkan adanya intervensi dari kedua belah pihak yang sama-sama mengganggu. Namun, hal ini di satu sisi menjadi masalah karena dalam konteks kontrol sosial tidak ada integrasi antara pemerintah dan masyarakat.
Permasalahan yang sering ditemui adalah, karena mengejar tenggat waktu dan kurangnya pemahaman akan etika pemberitaan maka konstruksi berita hukum menjadi berlebihan dan tidak memberikan edukasi. Selain memberikan pelatihan ulang kepada sumber daya manusia di dalam media massa, pengawasan kepada media massa terhadap konstruksi pemberitaan dilakukan oleh Komisi Penyiaran Independen.
Sudah seharusnya berita yang datang harus diteliti kembali sebelum dipercaya. Hal demikian telah melanggar nilai-nilai Pancasila khususnya mengenai nilai materiil, nilai kerohanian, dan nilai vital yang berujung pada pelanggaran hak manusia lainnya. Pengamalan jiwa Pancasila yang masih kurang ditunjukkan dengan adanya berita-berita yang menyesatkan. Oleh karena itu, perlunya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam diri masyarakat Indonesia sebelum membuat dan menganalisis sebuah berita di media massa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Adnan Fahrezi -
Nama: Adnan Ahmad Fahrezi
NPM: 2315012074
Kelas: Arsitektur B

Hasil dari analisis saya, jurnal ini membahas tentang pentingnya penanaman nilai-nilai pancasila melalui kontrol sosial oleh media massa untuk menekan kejahatan di Indonesia. Semua pembahasan yang berkaitan antara media massa dan nilai-nilai pancasila untuk mengontrol tindak kriminal/kejahatan dalam bidang hukum pidana. Peran media massa sebagai pendukung dari kebijakan hukum pidana harus disertai dengan pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kesadaran diri masing-masing masyarakat Indonesia. Penelitian yang dilakukan secara normatif yakni penelitian yang mendasarkan pada kajian norma yang ada pada sistem hukum. Hukum yang ditelaah asas-asasnya, dijabarkan dari undang-undang, peraturan yang terkait media massa. Oleh sebab itu hasil penelitian menunjukkan bahwa pengamalan nilai-nilai pancasila dalam peran media massa memberitakan informasi belum terlaksana dikarenakan masih banyak terdapat berita yang tidak teruji kebenarannya yang dapat merusak tatanan sosial. Untuk sekarang media massa hanya bisa memuat berita sebagai pemuas informasi saja tanpa menanamkan pembentukan pribadi sosial yang berjiwa pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Rivaldo Marcelino Waas -
Nama: Rivaldo Marcelino Waas
NPM: 2315012008

jurnal yang disajikan di atas membahas konsep dasar, ideologi, hukum, dan perkembangan masyarakat dalam konteks Indonesia.
Jurnal ini menggarisbawahi pentingnya dasar ideologis, seperti Pancasila, sebagai panduan untuk mencapai tujuan masyarakat.
Maksim‘‘ ubi societas ibi ius‘‘ digunakan untuk menekankan pentingnya hukum sebagai alat kontrol sosial yang didasarkan pada kesadaran, moralitas, dan komitmen masyarakat.
Jurnal ini juga membahas konsep tatanan hukum yang mencakup berbagai aspek, seperti tatanan transenden, tatanan sosial, dan tatanan politik, yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan hukum.
Terakhir, jurnal mencatat bahwa perubahan dalam hukum, terutama yang berkaitan dengan teknologi dan transaksi elektronik, adalah suatu keharusan untuk mengikuti perkembangan masyarakat yang semakin melek informasi.
Keseluruhan, jurnal ini menyoroti hubungan erat antara dasar ideologis, hukum, dan perkembangan sosial dalam konteks Indonesia.

Jurnal ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dalam studi ini.
Metode penelitian ini disebut sebagai metode normatif, yang didasarkan pada analisis norma yang ada dalam sistem hukum.
Penelitian ini berfokus pada hukum, termasuk prinsip-prinsip hukum yang ada dalam undang-undang dan peraturan terkait.
Metode penelitian ini menggunakan tiga pendekatan: pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan sosial (social approach), dan pendekatan asas.

Pengamalan nilai-nilai Pancasila oleh media massa dalam menerapkan fungsi kontrol sosial di Indonesia, khususnya belum terlaksana secara menyeluruh.
Berita yang diedarkan kepada khalayak ramai seringkali tidak sesuai dengan fakta dan disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Tanpa menelusuri kembali berita dan sumber berita tersebut, masyarakat justru mempercayai hal tersebut.
Hal demikian telah melanggar nilai-nilai Pancasila khususnya mengenai nilai materiil, nilai kerohanian, dan nilai vital yang berujung pada pelanggaran hak manusia lainnya.
Pengamalan jiwa Pancasila yang masih kurang ditunjukkan dengan adanya berita-berita yang menyesatkan.
Media massa di Indonesia belum sampai pada keadaan yang dapat membuat masyarakat mengubah moral untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila, hal demikian tercermin pada pudarnya jiwa patriotik, berkembangnya manusia individual-liberalistik, masih tertanamnya kepentingan pribadi atau golongan di atas kepentingan bangsa dan negara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh M. Ragheed Fattan Maulana -
M. Ragheed Fattan Maulana
2315012026
Berdasarkan jurnal yang telah saya baca, saya akan memberikan pendapat saya mengenai “PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KONTROL SOSIAL OLEH MEDIA MASSA UNTUK MENEKAN KEJAHATAN DI INDONESIA”.
Penulis beranggapan bahwa pengamalan nilai nilai pancasila melalui kontrol sosial belum terlaksana secara menyeluruh, hal ini dikarenakan masih banyak oknum-oknum yang menyebarkan berita salah dan masyarakat enggan untuk mencari tahu lebih lagi tentang informasi yang mereka dapatkan, terlebih media massa kebanyakan hanya memberikan pemuas informasi, sehingga berita yang disampaikan tidak jelas dan tidak lengkap. Hal ini mengakibatkan tidak terbentuknya karakter pancasila dalam diri masyarakat luas. Dampak yang sudah terjadi dari kejadian tersebut berupa pergeseran nilai pancasila, kurangnya nilai patriotisme, menjadi bersifat individualisme, meningkatnya kejahatan karena misinformasi, dan masih banyak lainnya.
Hal yang perlu dilakukan agar nilai pancasila tidak luntur dan kontrol sosial dapat berjalan dengan seharusnya adalah penanaman etika pancasila dalam semua pihak. Untuk mendapatkan berita yang berkualitas pers harus memiliki integritas yang tinggi dan menambah wawasan pendidikan kepada wartawan, dalam penyajian berita informasi, pembawa berita jangan terlalu serius dan coba membuat suasana berita menjadi lebih santai agar pembaca tidak mendapat emosi yang tidak sehat. Pers juga harus berpegang kepada pedoman pedoman pers yang ada.
Menurut saya sangat penting untuk media massa berperan sebagai kontrol sosial yang dijelaskan dalam Pasal 3 ayat 1 dan ayat 2 Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, yaitu Fungsi Pers adalah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial, serta dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi. Kerjasama antara pemerintah dan media pers juga dibutuhkan, namun ikut andil pemerintah dalam pembuatan berita harus dibatasi agar tidak terjadi kontrol berita oleh pemerintah, sehingga pers dapat berjalan dengan seharusnya untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Hal itu dibahas dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang Antara lain dinyatakan, pers yang mana Juga melaksanakan kontrol sosial sangat Penting pula untuk mencegah terjadinya Penyalahgunaan kekuasaan baik Korupsi, kolusi, nepotisme, maupun Akan penyelewengan dan penyimpangan Lainnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Alfian wardana 2315012042 -
Nama : Alfian Wardana
NPM. : 2315012042

Menurut pemahaman saya, Jurnal yang berjudul "PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KONTROL
SOSIAL OLEH MEDIA MASSA UNTUK MENEKAN KEJAHATAN DI INDONESIA" yang di tuliskan oleh Ariesta Wibisono Anditya berisi tentang penelitian tentang penerapan nilai nilai Pancasila dalam media massa yang kian melekat dengan kehidupan sehari hari. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi peran media massa dalam menekan kejahatan di Indonesia dan apakah nilai-nilai Pancasila telah diimplementasikan dalam media massa. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif hukum yang menganalisis norma-norma hukum yang terkait dengan media massa dan membandingkannya dengan prinsip dan doktrin tentang kontrol sosial media massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam peran media massa belum terlaksana dengan baik. Masih banyak berita yang tidak teruji kebenarannya dan merusak tatanan sosial. Media massa hanya memuat berita tanpa menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini menegaskan perlunya pengaturan hukum yang lebih baik terkait dengan media massa dan pentingnya penekanan nilai-nilai Pancasila dalam pemberitaan media massa
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Celang Pra Jovanka -
Nama: Celang Pra Jovanka
NPM : 2315012048

Dari yang saya baca, jurnal ini menjelaskan bahwa masyarakat selalu mengalami perkembangan, karenanya juga mengalami perubahan-perubahan, termasuk tata nilai yang ada. Akibat perkembangan teknologi yang sedemikian, segala bentuk telekomunikasi dapat terjadi tanpa mengenal waktu, sehingga aliran dalam filsafat, ideologi, dan kebudayaan pada umumnya mudah dikenal oleh berbagai jenis kelompok masyarakat dan mempengaruhi tata nilai yang dimiliki. Media masa ini sering di jadikan sebagai tempat berita hoax yang diedarkan kepada khalayak yang tidak bertanggung jawab maka dari itu harus adanya sanksi yang dikenakan kepada oknum yang melakukan penyebaran pada masyarakat sosial agar oknum mendapatkan rasa jera. Karena Di Indonesia ini penanggulangan tindakan pidana oleh masyarakat yang hanya ingin memuaskan rasa penasaran mereka mengenai berita hukum melalui sajian gambar maupun suara tanpa mengetahui hal lain yang ada di belakangnya. Media massa sangat mengubah tingkah laku dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila karena terlihat mulai pudarnya jiwa-jiwa yang harusnya ada dalam diri masyarakat Indonesia. Begitu besar peran dari media massa terhadap yang ada di Negri kita ini. Karena itu sangat diperlukannya penerapan undang-undang baru guna memastikan suatu berita tersebut benar atau tidaknya sebelum disebarluaskan kepada khalayak. Dan sebagai khalayak yang menerima berita tersebut kita juga wajib untuk menelusuri informasi yg diterima guna memastikan bahwa itu bukanlah berita yang hoax. Kita sebagai penerima informasi jangan hanya menerimanya dan langsung percaya, tapi juga harus mencari tahu sumber dari informasi tersebut sebelum menyebarluaskannya kepada orang lain agar mencegah terjadinya penyebaran berita hoax di masyarakat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh 2315012038 Wulan Rismawati -
Nama: Wulan Rismawati
NPM: 2315012038

Menurut yang saya dapat bahwa media massa memiliki peran penting dalam menyebarkan dan memperkuat nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan, persatuan, demokrasi, dan kesejahteraan sosial. Dengan melibatkan media massa, masyarakat dapat lebih sadar akan nilai-nilai ini, sehingga dapat mendorong tindakan yang mendukung perdamaian dan keadilan sosial. Melalui pemberitaan yang objektif dan penyiaran informasi yang benar, media massa dapat membantu mengungkap kejahatan dan ketidakadilan, serta mendorong perubahan positif dalam masyarakat. Ini adalah salah satu cara untuk meminimalkan kejahatan di Indonesia dengan mempromosikan dan memperkuat nilai-nilai Pancasila.
Pemahaman nilai-nilai Pancasila melalui kontrol sosial oleh media massa bertujuan untuk mengurangi kejahatan di Indonesia dengan mempromosikan nilai-nilai seperti keadilan, persatuan, demokrasi, dan kesejahteraan sosial. Media massa berperan dalam menyebarkan dan memperkuat nilai-nilai ini melalui pemberitaan yang objektif dan penyiaran informasi yang benar, sehingga masyarakat lebih sadar akan pentingnya nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, media massa dapat membantu mengungkap kejahatan dan ketidakadilan, serta mendorong perubahan positif dalam masyarakat, yang pada akhirnya dapat membantu menekan tingkat kejahatan di Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Sabrina Aulia Putri -
Nama : Sabrina Aulia Putri
NPM : 2315012010
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas B

Kita ketahui bahwa rea reformasi adalah masa-masa nya dimana nilai-nilai pancasila mulai di junjung kembali. Ditambah dengan kemajuan alat teknologi yang semakin canggih menjadikan masa itu hingga sekarang lebih maju lagi dan lagi. Apalagi seputar media masa yang dahulu hanya sebatas koran dan radio, sekarang sudah ada berbagai macam aplikasi yang berkoneksi dengan jaringan internet. Sehinga semua sumber informasi dari dalam dan luar negeri bisa di akses dengan sangat cepat.
Nilai pancasila juga sudah teraplikasikan pada media masa atau pers tersebut bahkan dari zaman hindia belanda. Nilai kerakyatan, musyawarah, dan mufakat mejadi tolak ukur agar masyarakat dapat mengemukakan pendapatnya melalui media sosial. Bahkan media sosial ini secara harfiahnya pun sudah diaturdalam nilai-nilai pancasila, apasaja yang harus dipublikasikan, permasalahan apa saja yang perlu diselesaikan, dan lain-lain. Karena media sosial ini berfungsi untuk memancarkan pikiran dan perasaan baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan lisan, atau dalam konteks sekarang untuk menyalurkan aspirasi dan gagasan masyarakat. Dan apa saja yang disampaikan di media massa/pers sangat mempengaruhi keadaan fisik dan psikologi baik dari pendengar, pelaku, dan korban. Sehingga diperlukan adanya kontrol sosial agar argumentasi, isu, atau topik pembahasan yang dipublikasikan di media sosial atau pers tidak keluar dari nilai-nilai pancasila. Fungsi kontrol sosial dari media massa atau pers tersebut juga dijelaskan dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang antara lain dinyatakan, pers yang mana juga melaksanakan kontrol sosial sangat penting pula untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan baik dari segi korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Media masa atau pers dalam konteks kontrol sosial memiliki kriteria atau klasisifikasi tersendiri untuk ditayangkan atau dipublikasikan. Hal-hal yang perlu dimuat untuk ditayangkan antara lain:
1. Melibatkan tokoh yang terkenal
2. Berkaitan dengan skandal hukum
3. Pertama kali terjadi pada suatu tokoh atau lembaga
4. Proses pembuatan perundangan-perundangan
5. Pemilihan aparat negara
6. Mencari keadilan
Media massa bisa juga menjadi kaki tangan dari aparat negara dalam mengungkap suatu kasus. Seperti kasus nya Brigadir Joshua oleh Ferdy Sambo yang bisa jadi apabila tidak adanya dukungan massa kasus tersebut bisa lenyap sebelum tuntas. Dan kasusnya Mirna, yang kembali menjadi topik pembahasan setelah sekian lamanya ditutup.
Harapan dari pemerintah terhadap media massa sangat tinggi. Baik dari aparat media massa nya sampai dengan apa yang akan dipublikasikannya. Pada zaman sekarang sedikit sulit mecari aparat/ wartawan yang sangat berkompeten dalam mencari informasi dan menyampaikan informasinya. Mereka hanya sekedar menjalankan perintah tanpa mau menganalisis informasi tersebut dapat membuat masyarakat lebih menjalankan nilai-nilai pamcasila atau tidak. Dengan banyaknya berita-berita yang tidak sesuai dengan fakta menjadikan bukti bahwa nilai pancasila makin hari makin terkikis dalam pengaplikasiannya. Dan masyarakat harapan jauh lebih bijaksana dalam menyikapi berbagai informasi yang bisa dengan sangat mudah diakses tersbeut.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Cut Arifah -
Nama : Cut Arifah B
NPM : 2315012056

Jurnal yang berjudul kontrol sosial media oleh media massa memuat penelitian tentang bagaimana khalayak masyarakat berperan penting terhadap berjalannya suatu informasi. Dengan penggunaan sosial media serta alat komunikasi seperti televisi,radio, dan surat kabar sudah menjadi konsumsi sehari-hari penduduk di Indonesia apalagi dengan masuk dan dikenalnya telepon genggam, perangkat seperti laptop, maupun perangkat lain yang dapat memuat informasi didalamnya, media massa dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap hukum. Dari jurnal ini, diketahui bahwa media massa mempunyai peran yang strategis dalam kontrol sosial. Melalui pemberitaan, media massa dapat melakukan kontrol atau pengawasan terhadap hukum. Dalam bidang hukum pidana, media massa adalah pendukung dari kebijakan hukum pidana, yaitu memberikan peran pencegahan kejahatan dan harus disertai dengan penerapan nilai-nilai Pancasila. Peran nilai-nilai pancasila dibagi menjadi 3 kategori, yaitu materi, vital, dan kerohanian. Nilai-nilai Pancasila sudah sejak dahulu tertanam secara spontan dalam masyarakat Indonesia yang berpadu dengan adat-istiadat, kebudayaan, dan agama.41 Pengamalan nilai-nilai Pancasila sudah dimulai sejak zaman sebelum Indonesia merdeka sebagai pandangan hidup sehingga berujung pada diraihnya kemerdekaan. Pada masa kini, tinggal bagaimana, kita memahami nilai-nilai Pancasila dan menerjemahkannya ke dalam pemikiran, sikap dan perilaku sehari-hari sebagai pribadi maupun makhluk sosial. mediamassa merupakan bagian dari pers,dimana media massa merupakanperantara bagi pers dalam penyiaranberita dengan beberapa bentuk. Media massa merupakan sarana masyarakat memperoleh informasi, media massa memiliki fungsi atau peranan yang besar dalam membagikan informasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Lulu Marwa Nasfia -
Nama: Lulu Marwa Nasfia
Npm: 2315012044
Kelas: Arsitektur B

Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan penelitian normatif yang didasarkan pada analisis terhadap norma-norma yang ada dalam sistem hukum. Pokok-pokok hukum dikaji dan dijabarkan dari peraturan perundang-undangan yang terkait. Norma-norma terkait media massa dibandingkan dengan prinsip dan doktrin mengenai kontrol sosial yang dilakukan media massa, guna menganalisis implementasi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendekatan undang-undang, pendekatan sosial, dan pendekatan asas. Analisis dan pembahasan disajikan secara deskriptif dan eksplanatori, yaitu dengan memaparkan asas, doktrin, dan teori dalam kaitannya dengan peristiwa yang terjadi, serta memberikan penjelasan secara rinci. Nilai-nilai Pancasila dianggap sebagai norma dan pedoman yang harus diterapkan. Norma-norma tersebut dapat ditemukan melalui hakikat Pancasila. Hakikat yang pertama adalah hakikat Tuhan yang dapat dipahami melalui sifat-sifat Tuhan seperti Yang Maha Esa, Adil, Maha Bijaksana, dan sebagainya. Hakikat yang kedua adalah hakikat manusia yang dapat dibedakan menjadi dua teori, yaitu monodualisme dan monopluralisme. Monodualisme mengajarkan bahwa manusia terdiri dari dua prinsip yang menyatu, seperti kesatuan antara jiwa dan raga. Kesimpulannya, media memainkan peran penting dalam mendorong keharmonisan sosial dan mencegah kejahatan di Indonesia. Namun implementasi nilai-nilai Pancasila oleh media massa dalam melakukan kontrol sosial belum sepenuhnya terwujud. Berita yang beredar di masyarakat seringkali tidak sesuai dengan fakta dan disebarluaskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Tanpa memverifikasi berita dan sumbernya, masyarakat cenderung percaya pada informasi tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pelatihan lebih lanjut kepada personel media dan membentuk badan pemantau independen, seperti Komisi Penyiaran Independen, untuk mengawasi konstruksi berita dan memastikan pemberitaan yang beretika.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Khansa Madania -
Nama: Khansa Madania
NPM: 2315012014

Berdasarkan analisis saya, jurnal ini berisi penelitian yang mengkaji peran media massa dalam menyebarkan prinsip-prinsip Pancasila (dasar ideologi Indonesia) dan dampaknya terhadap pencegahan kejahatan. Jurnal ini menunjukkan pentingnya media dalam pencegahan kejahatan dan menunjukkan pentingnya media untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam pemberitaannya. Jurnal tersebut menyimpulkan bahwa buruknya penerapan prinsip-prinsip Pancasila dalam kerja media mengakibatkan media tidak dapat diandalkan, tersebarnya berita-berita yang tidak dapat dipercaya dan dapat mengganggu ketertiban umum. Hal ini dapat menimbulkan opini publik yang negatif dan penurunan standar moral. Selain itu, media hanya fokus memberikan informasi tanpa menanamkan pentingnya nilai-nilai Pancasila, yang dapat mengakibatkan kurangnya pengembangan pribadi dan sosial berdasarkan nilai-nilai tersebut. Kurangnya asas Pancasila di media sosial juga dapat menyebabkan pengutamaan kepentingan individu atau kolektif dibandingkan kepentingan masyarakat dan negara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Timoti Fileonero Kevinias Hendra -
Nama: Timoti Fileonero Kevinias Hendra
NPM: 2355012002

Dari pengamatan saya, Sistem etika perilaku politik dapat sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain dan bahkan di dalam satu negara. Setiap negara memiliki budaya politik, sejarah, dan nilai-nilai yang memengaruhi etika perilaku politik yang diterapkan oleh pemimpin dan anggota pemerintahnya. Di Indonesia, sistem etika perilaku politik idealnya harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Namun, evaluasi tentang sejauh mana sistem etika perilaku politik saat ini sesuai dengan nilai-nilai Pancasila adalah suatu masalah yang kompleks dan tergantung pada perspektif yang digunakan. Tentang etika yang ada di sekitar tempat tinggal saya, saya tidak memiliki akses informasi spesifik tentang lokasi atau komunitas tertentu. Namun, saya dapat memberikan pandangan umum tentang etika dan cara mengatasi dekadensi moral yang mungkin terjadi di berbagai tempat.Tentang etika yang ada di sekitar tempat tinggal saya, saya tidak memiliki akses informasi spesifik tentang lokasi atau komunitas tertentu. Namun, saya dapat memberikan pandangan umum tentang etika dan cara mengatasi dekadensi moral yang mungkin terjadi di berbagai tempat. Etika dapat bervariasi tergantung pada pendidikan, lingkungan, pengaruh budaya, dan nilai-nilai yang diajarkan oleh keluarga dan masyarakat. Untuk memahami apakah etika mencerminkan nilai-nilai bangsa Indonesia, penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai Pancasila dan norma sosial yang berlaku di Indonesia.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Rona Asmahani Maulidia -
Nama: Rona Asmahani Maulidia
NPM: 2315012050
Kelas: S-1 Arsitektur B

Dapat disimpulkan bahwa media massa merupakan salah satu alat penting dalam mendukung kebijakan yang ada juga sebagai sumber untuk mencari segala informasi yang dibutuhkan. seperti yang kita tahu, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Maka menerapkan nilai-nilai Pancasila melalui kontrol sosial oleh media massa dapat menjadi langkah yang efektif untuk menekan jumlah kriminalitas di Indonesia. dengan memasukkan dan mewajibkan adanya nilai-nilai pancasila pada setiap pemberitaan yang ada, juga pemberitaan yang tepat dan dapat di pertanggungjawabkan, media massa akan menjadi sebuah alat yang efektif dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap norma-norma moral yang ada. Akibatnya, masyarakat dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang kemudian dapat berkontribusi pada penurunan tingkat kriminalitas juga peningkatan kualitas kehidupan bersama.

Tetapi pada realitanya, media massa di Indonesia belum menerapkan nilai-nilai Pancasila secara utuh dalam fungsi kontrol sosial. Masih banyak sekali berita yang disebarkan tidak sesuai dengan kenyataanya dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. kebanyakan masyarakat lebih mudah langsung mempercayai berita tanpa menelusuri kebenarannya. penelitian juga menunjukkan bahwa media massa saat ini hanya untuk memuaskan rasa keingintahuan masyarakat tanpa memberikan dorongan pembentukan kepribadian. dan berakibat pada masih adanya kepentingan pribadi yang lebih diutamakan dari pada kepentingan bangsa, hilangnya rasa empati, rasa nasionalisme, meningkatkan rasa individualisme.

Oleh karena itu dibuatnya UU Pers No. 40 Tahun 1999 dapat lebih mengarahkan fungsi media massa sebagai alat bantu pemenuhan kepentingan rakyat Indonesia yang lebih baik lagi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Al habib ahmad fajransyah Habib -
Nama: Al habib Ahmad Fajransyah
Npm: 2315012062

Dari hasil analisi jurnal yang berjudul "Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Melalui Kontrol Sosial Oleh Media Massa Untuk Menekan Kejahatan Di Indonesia". Jurnal ini membahas tentang peran penting media masa dlm mencegah kejahatan yang terjadi di Indonesia. Penerapan nilai-nilai pancasila melalui kontrol sosial oleh media masa dapat menjadi suatu langkah penting untuk menekankan tingkat kejahatan di Indonesia. Dengan menekankan nilai-nilai kejujuran, persatuan, dan keadilan melalui pemberitaan yang akurat dan bertanggung jawab. Namun, Media massa sering sekali di salahgunakan olrh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, seringkali mereka menyebarluaskan berita-berita yang tidak benar (hoax) untuk kepentingan tertentu. Hal tersebut tentu saja sudah menyimpang dari nilai-nilai Pancasila, khususnya mengenai nilai materil, nilai vital, dan nilai kerohanian yang dapat berujung pada pelanggaran hak manusia. Oleh karena itu diperlukannya kerjasama antara media massa, individu itu sendiri, dan juga penegak hukum agar masyarakat Indonesia mampu meneimbangkan globalisasi dengan baik dan benar.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Maula Azra Feriant -
MAULA AZRA FERIANT
2315012030
S1 ARSITEKTUR KELAS B

Dari artikel jurnal yang saya baca, saya dapat menyimpulkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila melalui kontrol sosial media dapat menjadi langkah penting dalam menurunkan angka kejahatan di Indonesia yang Mengutamakan nilai-nilai kejujuran, solidaritas dan keadilan melalui pemberitaan yang akurat dan bertanggung jawab, media dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap standar etika positif Dengan demikian, masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat berkontribusi dalam mengurangi kejahatan dan meningkatkan kualitas hidup bersama. Namun, pada kenyataannya media massa di Indonesia belum sepenuhnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam fungsi kontrol sosialnya.
Normalnya, pemberitaan adalah pemberitaan yang tidak sesuai dengan kenyataan dan dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab Masyarakat cenderung mempercayai berita tanpa memverifikasi keasliannya sehingga melanggar prinsip-prinsip kecerdasan dan kehati-hatian Penelitian juga menunjukkan bahwa media saat ini hanya memuaskan keingintahuan masyarakat dan tidak mendorong pembentukan kepribadian
Akibatnya adalah hilangnya rasa patriotisme, berkembangnya individualisme dan eksistensi keuntungan
Kepentingan pribadi atau kolektif mengesampingkan kepentingan nasional dan negara
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Fahira Helmi -
Nama: Fahira Luthfia Helmi
NPM: 2315012028

Dari yang telah saya baca, saya dapat menyimpulkan bahwa penerapan nilai-nilai pancasila pada penggunaan media sosial saat ini penting.
Pada zaman sekarang, sekitar 67,80% penduduk indonesia menggunakan media sosial. Hal tersebut tentu membawa tantangan berupa penyelewengan fakta pada berita-berita yang beredar. Di salahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarluaskan berita yang tidak benar demj kepentingan pribadi. Kasus di atas tentu sudah meyimpang dari nilai-nilai Pancasila khususnya mengenai nilai materiil, nilai kerohanian, dan nilai vital yang berujung pada pelanggaran hak manusia lainnya.
Sebagai masyarakat Indonesia, haruslah kita menggunakan media sosial secara bijak. Mencari kebenaran berita yang diterima dahulu dan bukan lansung menerima berita yang ada apalagi lansung mempercayai berita serta menyerbarluaskan berita tersebut tanpa mencari tahu kebenaranya. Kasus ini adalah cerminan dari manusia individual-liberalistik yang mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan bangsa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Wira Sony Winata Wira Sony Winata -
Nama: Wira Sony Winata
Npm: 2315012004

Dari pengamatan saya, artikel ini membahas tentang,Etika mencerminkan dan nilai-nilai yang dianut oleh suatu bangsa dapat berbeda-beda tergantung pada budaya, sejarah, dan norma sosial masyarakat tersebut. Di Indonesia, terdapat beberapa nilai dan etika yang umumnya dianggap penting dalam masyarakat, seperti gotong royong, musyawarah untuk mufakat, keramahan, keberagaman, dan rasa hormat terhadap sesama.

Namun, saat ini, kita juga menyadari adanya dekadensi moral yang terjadi di masyarakat, yang mencakup masalah seperti korupsi, kekerasan, intoleransi, dan perilaku amoral lainnya. Untuk mengatasi dekadensi moral ini, berikut beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:

Pendidikan karakter: Pendidikan karakter seharusnya ditingkatkan di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tingkat sekolah hingga keluarga. Pendidikan karakter membantu individu memahami nilai-nilai moral dan etika yang baik, seperti integritas, empati, dan tanggung jawab.

Penegakan hukum yang tegas: Penting untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan secara adil dan efektif, termasuk tindakan tegas terhadap korupsi dan tindakan amoral lainnya. Kepatuhan terhadap hukum harus diutamakan.

Promosi transparansi: Transparansi dalam pemerintahan, bisnis, dan organisasi masyarakat dapat mengurangi peluang untuk tindakan korupsi. Mendorong transparansi dapat membantu membangun kepercayaan dalam masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat: Mendorong partisipasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab individu terhadap masa depan bangsanya.

Kampanye pendidikan dan kesadaran: Kampanye yang edukatif dan informatif dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai moral dan etika yang penting, serta dampak negatif dari dekadensi moral.

Peran keluarga: Keluarga berperan penting dalam membentuk nilai-nilai moral individu. Mendorong komunikasi terbuka dan pengembangan nilai-nilai positif di rumah dapat membantu mengurangi dekadensi moral.

Pembinaan karakter di lingkungan kerja: Perusahaan dan organisasi harus mempromosikan nilai-nilai etika dalam budaya kerja mereka. Pelatihan karakter dan etika dapat membantu mendorong perilaku moral di tempat kerja.

Media yang bertanggung jawab: Media memainkan peran penting dalam membentuk opini dan nilai-nilai masyarakat. Media yang bertanggung jawab harus mempromosikan nilai-nilai positif dan melawan korupsi serta tindakan amoral lainnya.

Mengatasi dekadensi moral adalah upaya yang kompleks dan memerlukan kerja sama dari seluruh masyarakat. Penting untuk terus mendorong perubahan positif dan mengingatkan bahwa etika dan nilai-nilai moral merupakan fondasi yang kuat bagi perkembangan bangsa dan masyarakat yang adil dan berkeadilan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Rina Susanti -
Nama: Rina Susanti
NPM: 2315012072

Berdasarkan analisis yang saya lakukan dalam jurnal tersebut tentang Penanaman nilai Pancasila melalui kontrol sosial oleh media massa yang melibatkan pemanfaatan media massa sebagai sarana utamanya untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila, menjadi dasar moral dan etika masyarakat. Melalui berbagai bentuk komunikasi, seperti berita, opini, program pendidikan, dan kampanye sosial, media massa dapat membentuk persepsi masyarakat terhadap kejahatan dan konsekuensinya serta meningkatkan kesadaran akan akibat negatif kejahatan serta menerapkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, penanaman nilai Pancasila melalui kontrol sosial oleh media massa merupakan upaya untuk mempengaruhi perilaku masyarakat, meminimalkan kejahatan, dan menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya nilai-nilai Pancasila.
Namun, Pengamalan nilai-nilai Pancasila oleh media massa dalam menerapkan fungsi kontrol sosial di Indonesia khususnya belum terlaksana secara menyeluruh. Berita yang diedarkan kepada khalayak ramai seringkali tidak sesuai dengan fakta dan disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tanpa menelusuri kembali berita dan sumber berita tersebut, masyarakat justru mempercayai hal tersebut.
Seharusnya sebagai masyarakat yang memiliki kesadaran, berita yang datang kedepan kita harus diteliti kembali sebelum dipercaya. Hal demikian telah melanggar nilai-nilai Pancasila khususnya mengenai nilai materiil, nilai kerohanian, dan nilai vital yang berujung pada pelanggaran hak manusia lainnya. Pengamalan jiwa Pancasila yang masih kurang ditunjukkan dengan adanya berita-berita yang menyesatkan. Berdasarkan tinjauan pustaka oleh penulis, penulis hanya memberikan pemuas informasi kepada masyarakat, dimana masyarakat hanya terpuaskan keingintahuannya saja mengenai berita hukum melalui sajian gambar maupun suara tanpa terdorong pembentukan kepribadiannya. Media massa di Indonesia belum sampai pada keadaan yang dapat membuat masyarakat mengubah moral untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila, hal demikian tercermin pada pudarnya jiwa patriotik, berkembangnya manusia individual-liberalistik, masih tertanamnya kepentingan pribadi ataugolongan di atas kepentingan bangsa dan negara.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Celenna Ardelia Putri Syuhada -
Nama: Celenna Ardelia Putri Syuhada
Npm: 2315012016
Kelas: B

Menurut artikel yang telah saya baca ini, artikel ini membahas tentang penerapan nilai nilai pancasila pada media massa.
Pengertian "media massa" sendiri adalah sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas
Dalam hukum pidana, media massa adalah pendukung dari kebijakan hukum pidana, yaitu memberikan peran pencegahan kejahatan. Tidak semua orang mengetahui hukum, namun dengan media massa, masyarakat akan mengetahui hukum dengan membaca maupun mendengar informasinya. Tidak dapat dipungkiri, meskipun terdengar seperti solusi, justru masalah hukum sebagai tatanan akan terus muncul apabila tidak ditanamkan pada diri nilai nilai Pancasila

Pencegahan kejahatan melalui media massa sangat disarankan karena kebijakan hukum pidana tidak selamanya dapat digunakan sebagai sarana utama menekan kejahatan. Akan tetapi peran tersebut harus diikuti dengan nilai-nilai Pancasila dalam kesadaran diri masing-masing manusia Indonesia.
Tetapi nilai-nilai Pancasila dalam peran media massa memberitakan informasi belum terlaksana. Masih banyak terdapat berita yang tidak teruji kebenarannya atau berita hoax yang dapat merusak tatanan sosial dalam bermedia massa. Oleh karena itu media massa hanya memuat berita sebagai pemuas informasi saja tanpa menanamkan nilai nilai yang ada pada pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Mahesa Deva Augusta -
Nama: Mahesa Deva Augusta
NPM: 2315012060

Dari analisis yang saya lakukan, media massa adalah dapat memberikan peran pencegahan kejahatan. Pencegahan melalui media massa sangat
disarankan karena kebijakan hukum pidana tidak selamanya dapat digunakan sebagai sarana utama menekan kejahatan.Norma-norma terkait media massa disandingkan dengan asas-asas serta
doktrin mengenai kontrol sosial oleh media massa untuk dianalisis berdasarkan penanaman nilai-
nilai Pancasila pada kehidupan masyarakat Indonesia.
Karena tujuan yang hendak dicapai oleh bangsa Indonesia adalah masyarakat yang
berdasarkan Pancasila. Akibat perkembangan teknologi yang
sedemikian, segala bentuk
telekomunikasi dapat terjadi tanpa
mengenal waktu, sehingga aliran dalam
filsafat, ideologi, dan kebudayaan pada
umumnya mudah dikenal oleh berbagai
masyarakat dan
mempengaruhi nilai nilai Pancasila.
Pemanfaatan media massa pada
umumnya dapat diklasifikasikan ke
dalam dua jenis, yaitu media cetak dan
media elektronik.
media massa merupakan bagian dari pers,
dimana media massa merupakan
perantara bagi pers dalam penyiaran
berita dengan beberapa bentuk. Media
massa merupakan sarana masyarakat
memperoleh informasi, media massa
memiliki fungsi atau peranan yang besar
dalam membagikan informasi kepada
audiensnya, yaitu sebuah sebutan untuk
konsumen media.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Ramadhan Shidiq Novrianto 2315012076 -
Nama : Ramadhan Shidiq Novrianto
NPM : 2315012076

Dari analisis saya, dapat diketahui bahwa media massa dapat memberikan peran pencegahan kejahatan. Oleh karena itu, pencegahan melalui media massa sangat disarankan karena kebijakan hukum pidana tidak selamanya dapat digunakan sebagai sarana utama untuk menekan kejahatan. Norma-norma terkait media massa dihubungkan dengan asas-asas serta
doktrin mengenai kontrol sosial oleh media massa untuk dianalisis berdasarkan penerapan nilai-
nilai Pancasila pada kehidupan masyarakat Indonesia.
Karena tujuan yang hendak dicapai oleh bangsa Indonesia adalah masyarakat yang
berdasarkan Pancasila. Akibat perkembangan teknologi yang semakin maju, segala bentuk
telekomunikasi dapat terjadi tanpa
mengenal waktu, sehingga aliran dalam
filsafat, ideologi, dan kebudayaan pada
umumnya mudah dikenal oleh khalayak dan
mempengaruhi nilai nilai Pancasila.

Pemanfaatan media massa pada
umumnya dapat diklasifikasikan ke
dalam dua jenis, yaitu media cetak dan elektronik. Media massa merupakan bagian dari pers, dimana media massa merupakan
perantara bagi pers dalam penyiaran
berita dalam beberapa bentuk. Media
massa merupakan sarana masyarakat untuk
memperoleh informasi, media massa juga
memiliki fungsi
dalam membagikan informasi kepada
audiensnya, yaitu sebuah sebutan untuk
konsumen media.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh 2315012022 Ananda Putri Nabila -
Nama : Ananda Putri Nabila
Kelas : B Arsitektur
NPM : 2315012022

Makalah ini membahas tentang peran media massa dalam mencegah kejahatan dan pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam media massa. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan normatif, yaitu dengan mempelajari norma-norma dalam sistem hukum yang terkait dengan media massa dan mengeksplorasi prinsip-prinsip dan doktrin-doktrin yang berkaitan dengan kontrol sosial media massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila dalam media massa masih belum terlaksana dengan baik. Masih banyak berita yang tidak terpercaya dan dapat merusak tatanan sosial, dan massa media hanya memberikan informasi tanpa menanamkan pentingnya nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini menekankan pentingnya media massa dalam memberikan edukasi dan kontrol terhadap kebijakan pemerintah serta pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam media massa untuk menjaga kesejahteraan sosial.Pemanfaatan media massa pada
umumnya dapat diklasifikasikan ke
dalam dua jenis, yaitu media cetak dan
media elektronik.
media massa merupakan bagian dari pers,
dimana media massa merupakan
perantara bagi pers dalam Penyiaran
berita dengan beberapa bentuk. Media
massa merupakan sarana masyarakat
memperoleh informasi, media massa
memiliki fungsi atau peranan yang besar
dalam menyampaikan informasi kepada
audiensnya, yaitu sebuah sebutan untuk
media konsumen.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Audrey Maharani Putrawan -
Nama: Audrey Maharani Putrawan
NPM: 2315012018

Berdasarkan jurnal yang saya baca Kesimpulan dari upaya penanaman nilai-nilai Pancasila melalui kontrol sosial oleh media massa untuk menekan kejahatan di Indonesia adalah bahwa media massa memiliki peran penting dalam membentuk moral dan perilaku masyarakat. Melalui penyiaran berita, program pendidikan, dan hiburan yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila, media dapat menjadi agen yang efektif untuk mengubah sikap dan perilaku individu dalam masyarakat.

Dalam konteks mengurangi tingkat kejahatan, penggunaan media massa untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, persatuan, toleransi, dan gotong royong dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang norma-norma sosial yang diinginkan. Dengan demikian, media massa dapat membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi tingkat kejahatan.

Namun, perlu diingat bahwa pengaruh media massa tidaklah tunggal dalam menekan kejahatan. Upaya ini harus didukung oleh pendidikan yang baik, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga nilai-nilai Pancasila. Selain itu, kontrol sosial melalui media massa juga harus dijalankan secara etis dan tidak boleh digunakan untuk tujuan politik atau komersial semata.

Dengan kolaborasi antara media massa, pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, penanaman nilai-nilai Pancasila melalui kontrol sosial oleh media massa dapat menjadi salah satu elemen penting dalam upaya menekan kejahatan di Indonesia dan menciptakan masyarakat yang lebih bermoral, adil, dan berbudaya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Ricky Febrian -
Nama : Ricky Febrian
NPM : 2315012052

Dari artikel yang saya baca, dapat saya simpulkan bahwa Pancasila adalah landasan ideologis dan konstitusional yang mendasari Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak 18 Agustus 1945. Pancasila memiliki tiga kategori nilai: nilai materiil, nilai vital, dan nilai kerohanian. Nilai-nilai Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dan keadilan sosial, menjadi norma dan pedoman yang harus diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.

Pada sisi lain, media massa memainkan peran penting dalam masyarakat sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. Media massa mencakup berbagai bentuk seperti koran, majalah, radio, televisi, dan internet. Media massa memiliki berbagai fungsi, termasuk sebagai sarana informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Dalam konteks kontrol sosial, media massa memiliki peran dalam mengungkap penyimpangan hukum, mendorong transparansi, dan memberikan wawasan kepada masyarakat tentang masalah hukum.

Namun, peran media massa juga harus seimbang dan etis dalam melaporkan berita hukum. Pemuatan berita hukum harus mematuhi aspek idiil dan komersial, menjunjung tinggi tanggung jawab sosial pers, dan mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat. Media massa juga harus menghindari sensationalisme yang berlebihan dan mematuhi etika jurnalistik.

Dalam konteks globalisasi, media massa juga memiliki peran penting dalam membantu masyarakat menghadapi tantangan global, seperti persaingan di pasar internasional dan perubahan budaya. Media massa dapat membantu mengedukasi masyarakat tentang perubahan global dan memberikan wawasan tentang cara menghadapinya.

Integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaan media massa adalah penting untuk menjaga harmoni dan keseimbangan dalam masyarakat. Media massa yang bertindak secara etis dan berpedoman pada nilai-nilai Pancasila dapat menjadi kekuatan positif dalam menciptakan masyarakat yang adil, beradab, dan terhubung dengan nilai-nilai budaya dan ideologi bangsa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Za'im Rasyid Aulia -
Nama : Za’im Rasyid Aulia
NPM : 2315012032

Menurut pemahaman saya dari hasil analisis jurnal yang berjudul "Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Melalui Kontrol Sosial Oleh Media Massa Untuk Menekan Kejahatan Di Indonesia".Pengertian Media adalah medium atau alat yang berperan dalam menyampaikan informasi berdasarkan isu-isu yang ada kepada Masyarakat baik melalui media cetak maupun elektronik.Peranan ideal dari media massa menurut Pasal 6 Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 yaitu:
1. Memenuhi hak Masyarakat untuk mengetahui
2. Menegakkan nilai demokrasi dan menjunjung Hak Asasi Manusia
3. Mengembangkan pendapat umum yang tepat,akurat dan benar
4. Melakukan pengawasan,kritik,koreksi dan saran untuk kepentingan umum
5. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran
Dari poin-poin di atas tidak semua media massa menerapkannya bahkan ada beberapa media massa yang bahkan menebar isu hoax atau berita yang hanya menebar sensasi di Masyarakat. tentu hal tersebut bertentangan dengan pengamalan nila-nilai Pancasila yang seharusnya dijunjung oleh media massa.Maka tidak heran berita yang simpang siur malah memperpecah Masyarakat yang hanya menkonsumsi berita dari satu sumber .Oleh karena itu penting bagi Masyarakat untuk menelusuri Kembali sumber berita yang beredar dan hanya mempercayai media masa yang independen dan terpercaya
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh Farah syakila Putri -
Nama: Farah Syakila Putri
NPM: 2315012040
Kelas: Arsitektur B

Menurut analisis saya, artikel ini membahas tentang penerapan asas Pancasila dalam manajemen media dan sumber daya manusia di Indonesia.
Implementasi asas Pancasila melalui media massa dalam pengelolaan hak asasi manusia khususnya di Indonesia belum berhasil. Dalam hukum pidana, media mendukung peran kebijakan pidana, khususnya pencegahan kejahatan. Jadi apa yang membedakannya? Faktanya, informasi yang dibagikan secara publik tidak sesuai dengan kebenaran (kepalsuan) yang dibagikan oleh pihak yang tidak berakal. Oleh karena itu, masyarakat kini berperan penting dalam mencegah terjadinya penipuan. Untuk apa? Karena masyarakat adalah tujuan akhir dari pemalsuan. Jika masyarakat mempunyai pengetahuan dan pendapat yang kuat, maka kesalahan yang terjadi tidak akan mampu menimbulkan konflik yang berbeda-beda. Tanpa pikir panjang dan tanpa mencari sumber beritanya, masyarakat langsung percaya dengan informasi yang disebarkan orang tersebut. Sebagai orang yang rasional, ketika mendapat suatu berita sebaiknya dicek kembali sebelum mempercayainya. Pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila, khususnya nilai materi, nilai spiritual, dan nilai kehidupan, menimbulkan pelanggaran HAM lainnya. Penerapan sila Pancasila masih belum tuntas karena banyaknya berita bohong. Media di Indonesia belum sampai pada titik di mana situasi memaksa masyarakat untuk mengubah perilakunya untuk memahami prinsip-prinsip Pancasila, yang tercermin dari menurunnya semangat patriotik dan berkembangnya paham liberal di masyarakat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh muhammad reyhan aqila -
Nama: Muhammad Reyhan Aqila
NPM: 2315012046

Dari analisis artikel yang telah saya lakukan, artikel ini membahas bagaimana penerapan nilai-nilai pancasila itu pada penggunaan media sosial oleh media massa.
Secara umum, media massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Dengan adanya akses internet yang mudah banyak sekali manfaat yang didapatkan, informasi apapun dapat dicari dalam waktu singkat, yang mengakibatkan tidak sedikit orang yang dikontrol oleh media massa. Berita yang diedarkan kepada khalayak ramai seringkali tidak sesuai dengan fakta (hoax) yang disebarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Tanpa berfikir panjang dan tanpa menelusuri sumber dari berita tersebut masyarakat langsung mempercayai berita berita yang di sebarkan oleh oknum tersebut. Seharusnya sebagai manusia yang berakal saat menerima berita harus ditelusuri kembali sebelum mempercayainya. Permasalahan yang sering ditemui adalah, karena mengejar tenggat waktu dan kurangnya pemahaman akan etika pemberitaan maka konstruksi berita hukum menjadi berlebihan dan tidak memberikan edukasi. Selain memberikan pelatihan ulang kepada sumber daya manusia di dalam media massa, pengawasan kepada media massa terhadap konstruksi pemberitaan dilakukan oleh Komisi Penyiaran Independen.
Kerjasama antara media massa dan lembaga penegak hukum juga perlu ditingkatkan dalam penanggulangan tindak pidana korupsi. Kerjasama yang baik antara media massa dan lembaga penegak hukum dapat membantu dalam penanggulangan tindak pidana korupsi dan mengembalikan citra serta kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut. Dengan ini, media massa perlu memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial dalam meliput berita hukum. Konstruksi berita harus didasarkan pada fakta yang terverifikasi dan tidak berlebihan. Disamping itu, pengawasan terhadap konstruksi pemberitaan oleh media massa perlu dilakukan oleh Komisi Penyiaran Independen. Pengawasan ini dapat memastikan bahwa media massa melaksanakan tugasnya dengan memperhatikan etika dan tanggung jawab sosial, serta sesuai dengan norma hukum hak asasi manusia dan nilai pancasila.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh M.Reza Ashriansyah Azhar -
Nama : M.Reza Ashriansyah Azhar
NPM : 2315012024
Jurnal tentang pengaruh media massa terhadap kontrol sosial media membahas bagaimana peran masyarakat sangat signifikan dalam pengaturan aliran informasi. Dalam konteks penggunaan media sosial, televisi, radio, dan surat kabar, yang merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari penduduk Indonesia, serta perkembangan telepon genggam, laptop, dan perangkat lain yang memuat informasi, media massa memiliki kemampuan untuk memengaruhi persepsi masyarakat terhadap hukum. Dari jurnal ini, terungkap bahwa media massa memainkan peran penting dalam mengendalikan aspek sosial, terutama dalam domain hukum pidana. Media massa mendukung kebijakan pencegahan kejahatan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam tiga kategori: materi, vital, dan kerohanian. Nilai-nilai Pancasila telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia, bersinergi dengan adat istiadat, kebudayaan, dan agama. Pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup dimulai sebelum kemerdekaan Indonesia, dan kini penting bagi kita untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam pemikiran, sikap, dan perilaku sehari-hari, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Media massa, sebagai komponen pers, berperan sebagai perantara dalam menyampaikan berita dalam berbagai bentuk kepada masyarakat, sehingga memegang peran besar dalam menyebarkan informasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal

oleh SABILA PUTRIYANSAH -

 Nama : Sabila Putriyansah

NPM : 2515012080


ANALISIS JURNAL

Jurnal berjudul “Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Melalui Kontrol Sosial oleh Media Massa untuk Menekan Kejahatan di Indonesia” karya Ariesta Wibisono Anditya membahas peran strategis media massa sebagai alat kontrol sosial sekaligus pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam praktik jurnalistik di Indonesia. Penelitian yang bersifat normatif ini menggunakan kajian peraturan perundang-undangan terkait media serta doktrin-doktrin sosial, kemudian mengaitkannya dengan bagaimana nilai Pancasila seharusnya membentuk karakter dan arah pemberitaan media massa. Penulis menunjukkan bahwa meskipun media massa memiliki fungsi penting sebagai penyampai informasi, edukasi, hiburan, dan kontrol sosial, realitas saat ini menunjukkan bahwa media belum mampu menjalankan fungsi tersebut secara ideal. Banyak media lebih mengutamakan kepentingan komersial dan mengikuti selera pasar sehingga menyebabkan maraknya berita-berita yang tidak terverifikasi, sensasional, dan kurang edukatif. Dampaknya, media hanya memuaskan rasa ingin tahu masyarakat tetapi gagal membentuk kesadaran moral atau karakter yang berlandaskan nilai Pancasila.

Penulis menjelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila seperti nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan seharusnya menjadi pedoman utama dalam penyusunan informasi, namun dalam praktiknya nilai-nilai tersebut belum tercermin dalam pemberitaan. Media massa yang idealnya menjadi sarana pembentukan opini publik justru menjadi salah satu penyebab munculnya persepsi keliru pada masyarakat, terutama ketika berita disajikan secara berlebihan, bombastis, atau tanpa verifikasi. Minimnya pengamalan nilai Pancasila dalam praktik jurnalistik terlihat dari melemahnya moral sosial masyarakat, meningkatnya perilaku individualistik, dan masih dominannya kepentingan golongan dalam pemberitaan. Penelitian ini menegaskan bahwa media massa belum mampu menjadi kekuatan efektif dalam membangun masyarakat yang berjiwa Pancasila, karena lebih berperan sebagai penyampai informasi ketimbang pembentuk karakter. Penulis menilai adanya urgensi pengawasan lebih ketat dari lembaga seperti KPI dan Dewan Pers, peningkatan etika jurnalistik, pelatihan profesional wartawan, serta pendidikan literasi media kepada masyarakat. Pada akhirnya, jurnal ini menyimpulkan bahwa keberhasilan media massa dalam menekan kejahatan dan memperkuat kontrol sosial tidak hanya bergantung pada teknologi atau regulasi, tetapi terutama pada kesungguhan media dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap proses jurnalistiknya.