Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Number of replies: 36

Akhlak-less Itu Bukan Budaya Kita

"Anak zaman sekarang kok pada kurang sopan ya"

Pernah gak sih kalian mendengar kalimat di atas? Pasti pernah kan. Kalau belum pernah, mungkin kalian mainnya kurang jauh nih wkwk. Buat yang udah pernah atau mungkin sering mendengar kalimat seperti itu, bagaimana perasaannya? Kesal atau malah biasa saja?

Anak zaman sekarang kurang sopan, katanya. Namun, nyatanya gak semuanya begitu kok. Masyarakat bisa menyimpulkan seperti itu karena masyarakat melihat dan memperhatikan kita para generasi milenial. Perkataan, perilaku, semuanya dinilai dengan jeli oleh masyarakat.

Masyarakat mengecap negatif anak zaman sekarang bukan tanpa sebab. Pasti ada beragam alasan yang bisa ditemukan. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa beberapa dari kita memang berhasil menggambarkan dengan jelas apa yang dimaksud oleh masyarakat.

Coba lihat di sekitar kita. Berapa banyak orang yang dengan mudahnya menghina orang lain, dengan mudahnya melontarkan komentar pedas di media sosial, atau dengan mudahnya berbuat kasar pada orang yang dianggap "berbeda".

Awalnya mungkin kita masih bisa menerima dan menganggap biasa hal-hal kurang baik yang terjadi di sekitar kita. Namun, jika terus-menerus dibiarkan kemudian malah jadi kebiasaan masyarakat, bisa saja kebiasaan ini akan diikuti oleh banyak orang atau bahkan anak-anak. Bagaimana nasib negara ini ke depannya?

"Tapi kan setiap orang berhak melakukan apa yang ingin mereka lakukan"

Memang benar dan sangat benar. Namun, itu berlaku jika hal yang dimaksud tersebut bukanlah hal yang dapat menyakiti orang lain. Jika perbuatan atau perkatan kita telah mampu merendahkan harga diri orang lain atau bahkan meninggalkan bekas luka yang mendalam, seperti hal-hal di atas misalnya, maka sudah tentu hal itu tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Manusia bebas melakukan apapun, tetapi ada aturan dan norma yang menjadi batasannya. Bisa dibilang berarti bebas, tapi terbatas. Kita punya kebebasan untuk mengatakan apa saja atau bertindak seperti apa. Dengan catatan itu hal positif dan tidak menyalahi aturan dan norma yang berlaku.

Zaman boleh berubah, tapi bukan berarti semuanya harus berubah. Dampak globalisasi memang begitu kuat dan sulit untuk dihindari. Inilah tugas kita untuk menjaga budaya baik Indonesia agar bisa tetap bertahan. Bukan malah merubahnya dengan cap "akhlak-less" sebagai identitas.

Masyarakat Indonesia terkenal lho dengan budaya sopan santun, ramah-tamah, dan toleransinya yang begitu kuat. Kita yang menjadi bagian di dalamnya patut bangga dengan budaya positif negara ini yang telah mendunia. Akhlak-less bukan budaya kita. Budaya kita itu akhlak plus plus, bermoral baik berlandaskan aturan dan norma.

 

Analisis soal 1

A.    Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?

B.     Jelaskan bagaimanakah  hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?

C.     Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.

D.    Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

faizal bastian anggara faizal གིས-
A. Artikel ini mengupas isu mengenai akhlak dan perilaku negatif di kalangan generasi milenial. Penulis menegaskan pentingnya mempertahankan budaya positif dan akhlak yang baik, dengan fokus pada kesadaran akan menjaga nilai-nilai budaya dan etika yang positif.

B. Kaitan Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel ini adalah terkait dengan nilai-nilai moral dan etika yang dianut dalam Pancasila. Artikel ini menyoroti pentingnya menjaga akhlak dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti "Ketuhanan Yang Maha Esa" dan "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab."

C. Beberapa kearifan lokal di Indonesia yang berkaitan dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila meliputi:
1. Gotong Royong: Nilai solidaritas dan kerja sama yang mencerminkan sila "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan," menunjukkan semangat kebersamaan dan peduli terhadap sesama.
2. Musyawarah-Mufakat: Prinsip musyawarah-mufakat mencerminkan nilai "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan" dalam Pancasila, menekankan pentingnya diskusi dan kesepakatan dalam pengambilan keputusan.

D. Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang berkaitan dengan sistem etika Pancasila melibatkan:
1. Pendidikan: Pendidikan yang mendorong pemahaman nilai-nilai Pancasila dan budaya Indonesia dapat memperkuat kesadaran etika masyarakat.
2. Promosi Budaya Positif: Melalui media, pendidikan, dan kampanye sosial, budaya positif dan akhlak yang baik dapat dipromosikan untuk mencegah perubahan perilaku negatif masyarakat.
3. Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam kegiatan gotong royong dan musyawarah untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kepemimpinan yang Baik: Pemerintah dan pemimpin masyarakat memiliki peran penting dalam memberikan contoh dan mendukung etika positif.

Pentingnya menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang sejalan dengan sistem etika Pancasila adalah agar nilai-nilai budaya positif tetap menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Rifki Sarif གིས-
A. permasalahan mengenai perilaku buruk dan moralitas di kalangan generasi milenial. Penulis menekankan urgensi untuk merawat nilai-nilai positif dan moralitas yang baik, dengan fokus pada kesadaran akan menjaga tradisi dan etika yang positif.

B. Keterkaitan Pancasila sebagai kerangka etika dengan isi artikel ini adalah terkait dengan prinsip-prinsip moral dan etika yang dijunjung tinggi dalam Pancasila. Artikel ini menyoroti pentingnya memelihara perilaku dan moral yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti "Ketuhanan Yang Maha Esa" dan "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab."

C. Beberapa kebijaksanaan lokal di Indonesia yang berkaitan dengan kerangka etika berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila mencakup:

Gotong Royong: Nilai solidaritas dan kerjasama yang mencerminkan prinsip "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan," menunjukkan semangat kebersamaan dan perhatian terhadap sesama.

Musyawarah-Mufakat: Prinsip musyawarah-mufakat mencerminkan nilai "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan" dalam Pancasila, menekankan pentingnya diskusi dan kesepakatan dalam pengambilan keputusan.

D. Cara menjaga dan mempertahankan kebijaksanaan lokal yang berkaitan dengan kerangka etika Pancasila melibatkan:

Pendidikan: Pendidikan yang mendorong pemahaman nilai-nilai Pancasila dan budaya Indonesia dapat memperkuat kesadaran etika masyarakat.

Promosi Budaya Positif: Melalui media, pendidikan, dan kampanye sosial, budaya positif dan moralitas yang baik dapat dipromosikan untuk mencegah perubahan perilaku buruk dalam masyarakat.

Partisipasi Masyarakat: Mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan gotong royong dan musyawarah untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Kepemimpinan yang Berkualitas: Pemerintah dan pemimpin masyarakat memainkan peran penting dalam memberikan contoh dan mendukung etika positif.

Pentingnya menjaga dan memelihara kebijaksanaan lokal yang sejalan dengan kerangka etika Pancasila adalah agar nilai-nilai budaya positif tetap menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Cahya Saputri Arasy གིས-
A. artikel tersebut tampaknya memiliki tujuan yang positif untuk menyuarakan pentingnya akhlak yang baik dalam budaya kita.
Hal positif yang bisa diambil dari artikel tersebut adalah kesadaran akan pentingnya menjaga dan mempromosikan nilai-nilai akhlak yang baik dalam masyarakat. Artikel ini mungkin berusaha mengingatkan pembaca tentang pentingnya menghormati, berempati, dan bertindak dengan moralitas dalam berinteraksi dengan sesama.
Dengan menekankan bahwa perilaku tanpa akhlak bukanlah bagian dari budaya kita, artikel ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk secara aktif mempertahankan dan mempraktikkan nilai-nilai akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya akhlak dalam budaya kita, semakin mungkin kita dapat membentuk masyarakat yang lebih positif dan harmonis.

B. Pancasila sebagai sistem etika adalah dasar moral dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku individu dan masyarakat. Isi artikel "Akhlak-less itu Bukan Budaya Kita" berkaitan dengan Pancasila sebagai sistem etika karena mengangkat pentingnya akhlak (moral) dalam budaya Indonesia.

Artikel ini menyoroti perubahan perilaku negatif di masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan kebaikan, gotong royong, dan saling menghormati. Dengan demikian, artikel ini menekankan perlunya kembali menghidupkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari supaya sesuai dengan Pancasila.

Dalam konteks ini, artikel tersebut berkontribusi pada pemahaman dan penanaman nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika, serta mengajak masyarakat untuk menerapkan akhlak yang baik dan moral yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.

C. Berikut adalah beberapa contoh kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kearifan lokal yang terkait dengan sila pertama adalah adat istiadat keagamaan seperti ritual keagamaan, upacara adat, dan tradisi kepercayaan yang mengajarkan tentang ketaatan dan penghormatan terhadap Tuhan.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
- Kearifan lokal yang terkait dengan sila kedua adalah gotong royong, solidaritas, dan tolong-menolong dalam masyarakat. Ini melibatkan sikap saling menghormati, menghargai, dan adil terhadap sesama manusia.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
- Kearifan lokal yang terkait dengan sila ketiga adalah semangat kebersamaan, toleransi, dan kerukunan antaragama, suku, dan budaya yang tercermin dalam keragaman budaya dan adat istiadat di setiap daerah di Indonesia.

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Kearifan lokal yang terkait dengan sila keempat adalah adat musyawarah dalam pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat. Hal ini terlihat dalam praktik adat adat istiadat dan tradisi adat yang berbasis pada pemikiran bersama untuk kebaikan bersama.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Kearifan lokal yang terkait dengan sila kelima adalah semangat keadilan sosial yang terwujud dalam nilai-nilai dan norma-norma adat yang berupaya untuk memastikan keadilan, kesetaraan, dan keberlanjutan sosial dalam masyarakat.

Kearifan lokal ini memperkuat dan melengkapi sistem etika Pancasila. Mereka mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang diterapkan secara luas oleh masyarakat Indonesia, serta membantu membangun kesepakatan, kerukunan, dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat.

D. untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Pendidikan dan Pengetahuan: Menjadikan pendidikan tentang kearifan lokal sebagai bagian penting dari kurikulum di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. Melalui pendidikan yang tepat, generasi muda akan memahami nilai-nilai lokal dan etika Pancasila yang terkait, dan lebih mampu menghargai dan melestarikannya.

2. Pengembangan Kesadaran: Mengadakan kegiatan yang meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kearifan lokal, seperti seminar, lokakarya, pameran budaya, dan festival adat. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, mereka akan lebih menghargai kearifan lokal dan menyadari pentingnya menjaganya.

3. Pelestarian dan Perlindungan: Mendorong upaya pelestarian dan perlindungan kearifan lokal, termasuk warisan budaya, tradisi, adat istiadat, dan pengetahuan lokal. Hal ini dapat dilakukan melalui program rehabilitasi, dokumentasi, restorasi, dan pengembangan komunitas yang berfokus pada melestarikan kearifan lokal.

4. Kerja Sama dan Kolaborasi: Membangun kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder terkait untuk melestarikan kearifan lokal. Ini meliputi pembentukan tim lintas sektor, pusat sumber daya kearifan lokal, dan program kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak untuk memelihara dan mengembangkan kearifan lokal.

5. Pemanfaatan Ekonomi Berkelanjutan: Mengembangkan potensi ekonomi berkelanjutan dari kearifan lokal melalui pengembangan usaha kecil dan menengah yang didasarkan pada nilai-nilai lokal, seperti kerajinan tangan, kuliner tradisional, pariwisata budaya, dan pertanian organik. Ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan kearifan lokal dan mendukung keberlanjutan budaya serta ekonomi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

ACHMAD RAEHAN DINATA གིས-
A. Pendapat saya terhadap isi artikel tersebut positif. Artikel tersebut menekankan pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya positif Indonesia di tengah dampak globalisasi. Hal positif yang bisa diambil adalah kesadaran untuk menjaga identitas budaya, seperti sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi, serta menolak adopsi nilai-nilai yang bertentangan dengan akhlak baik.

B. Artikel tersebut mencerminkan hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan penekanan pada nilai-nilai budaya positif Indonesia. Pancasila, sebagai dasar etika negara, mendorong nilai-nilai seperti sopan santun, toleransi, dan moralitas. Artikel tersebut menekankan pentingnya mempertahankan budaya baik Indonesia sebagai bagian dari identitas nasional, yang sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila untuk menciptakan masyarakat adil dan beradab.

C. Beberapa kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila melibatkan nilai-nilai budaya dan moral:
1. Gotong Royong (Sila Kedua - Kemanusiaan yang Adil dan Beradab):Kearifan lokal ini mencerminkan semangat gotong royong dan saling membantu dalam masyarakat. Prinsip ini sejalan dengan sila kedua Pancasila, yang menekankan persatuan, keadilan, dan kesejahteraan bersama.
2. Musyawarah Mufakat (Sila Ketiga - Persatuan Indonesia): Kearifan ini menekankan pentingnya musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan, sejalan dengan sila ketiga Pancasila. Ini mencerminkan semangat demokrasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan negara.
3. Bhinneka Tunggal Ika (Sila Pertama - Ketuhanan Yang Maha Esa):Kearifan lokal ini mencerminkan keragaman budaya dan agama di Indonesia. Sila pertama Pancasila mengakui keberagaman tersebut sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan spiritual.
4. Santun (Sila Kelima - Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia):Kearifan lokal ini mencakup nilai-nilai sopan santun dan sikap menghormati sesama, sejalan dengan sila kelima Pancasila yang menekankan keadilan sosial.
5. Kebersamaan dalam Ritual Adat: Ritual adat di berbagai daerah Indonesia mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, kesatuan, dan keseimbangan dengan alam. Ini dapat dihubungkan dengan sila keempat Pancasila yang menekankan hubungan harmonis antara manusia dan alam.

Dengan mempertahankan dan menghormati kearifan lokal ini, masyarakat Indonesia dapat membangun fondasi etika yang kuat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

D. Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Pendidikan Nilai-Nilai Budaya Lokal: Integrasikan pendidikan tentang kearifan lokal dalam kurikulum sekolah. Ajarkan nilai-nilai budaya, tradisi, dan adat istiadat yang mencerminkan etika positif sesuai dengan sila-sila Pancasila.
2. Partisipasi Masyarakat:Libatkan masyarakat secara aktif dalam pelestarian kearifan lokal. Adakan kegiatan-kegiatan budaya, seperti festival atau lokakarya, untuk mempromosikan dan mendorong partisipasi dalam praktik-praktik budaya tradisional.
3. Media Sosial Positif: Gunakan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan informasi positif tentang kearifan lokal. Ajak generasi muda untuk berbagi dan mengapresiasi nilai-nilai budaya yang kaya di Indonesia.
4. Program Komunitas:Bentuk komunitas atau organisasi yang fokus pada pelestarian kearifan lokal. Dukung kegiatan-kegiatan komunitas yang bertujuan memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya positif.
5. Kolaborasi antara Generasi:Fasilitasi dialog dan kolaborasi antara generasi muda dan generasi yang lebih tua untuk mentransfer pengetahuan dan pengalaman terkait kearifan lokal. Ini dapat memperkuat rasa identitas dan tanggung jawab terhadap warisan budaya.
6. Pemberdayaan Lokal:Dorong inisiatif pemberdayaan lokal, seperti pengembangan usaha kecil dan menengah berbasis budaya atau kerajinan tradisional. Ini dapat menciptakan kesadaran ekonomi sekaligus melestarikan kearifan lokal.
Dengan upaya bersama dari masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak terkait, kearifan lokal di Indonesia dapat terjaga dan tetap menjadi bagian integral dari sistem etika yang berlandaskan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Alisya Salsabila Fadwa Rahmadhani གིས-
A. menurut saya, saya setuju jika akhlak less bukan bagian dari budaya kita dan tidak semua anak zaman sekarang kurang sopan, nyatanya masih banyak anak zaman sekarang yang masih memperhatikan tata krama, hal positif yang dapat di ambil dalam artikel tersebut adalah kita harus menerapkan etika dan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari khususnya kesopanan, menghargai sesama manusia khususnya orang yang lebih tua dibanding kita dengan menunjukan tata krama kesopanan.

B. Pancasila sebagai sistem etika memiliki keterkaitan dengan isi artikel tersebut melalui poin-poin seperti keadilan sosial, persatuan Indonesia , dan Bhinneka Tunggal Ika. Artikel membahas perlunya menjaga budaya sopan santun, toleransi, dan menghindari perilaku negatif yang dapat merugikan orang lain, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan persatuan, keadilan, dan keragaman. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, masyarakat diharapkan dapat membangun sikap dan perilaku yang positif dalam kehidupan sehari-hari.

C. 1. Gotong Royong (Sila 1 - Ketuhanan Yang Maha Esa):
   - Penjelasan: Gotong royong mencerminkan semangat kebersamaan dan saling membantu dalam masyarakat. Ini sejalan dengan nilai ketuhanan yang menekankan persatuan dan kebersamaan.

2. Musyawarah Mufakat (Sila 3 - Persatuan Indonesia):
   - Penjelasan: Musyawarah mufakat menggambarkan semangat berdialog dan mencapai kesepakatan bersama. Ini mendukung nilai persatuan Indonesia yang menekankan pentingnya kesepakatan dalam keberagaman.

3. Bhinneka Tunggal Ika (Sila 5 - Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia):
   - Penjelasan: Bhinneka Tunggal Ika, atau berbeda-beda tapi tetap satu, mencerminkan toleransi terhadap keberagaman budaya, suku, dan agama. Ini sesuai dengan nilai keadilan sosial yang menekankan perlakuan yang adil bagi semua warga negara.

4. Pancasila sebagai Dasar Negara (Sila 2 - Kemanusiaan yang Adil dan Beradab):
   -Penjelasan: Mengakui Pancasila sebagai dasar negara mencerminkan komitmen untuk menciptakan kehidupan yang adil dan beradab sesuai dengan nilai kemanusiaan yang adil.

5. Luhur Budi Pekerti (Sila 6 - Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan):
   -Penjelasan: Luhur budi pekerti menekankan pentingnya memiliki moralitas tinggi dalam berperilaku, sesuai dengan nilai kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan.

Kearifan lokal ini mencerminkan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, yang secara keseluruhan mendukung sistem etika yang diakui oleh Pancasila.

D. Kearifan lokal merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Indonesia memiliki ciri khas keragaman kearifan lokal yang menjadikan kehidupan dalam cinta damai.Secara sederhana kearifan lokal dapat kita dipahami sebagai gagasan setempat yang bersifat original atau asli, bijaksana,dan penuh kearifan, serta memiliki nilai kebaikan, yang tertanam dan juga diikuti oleh anggota masyarakat lainnya.Hampir pada setiap budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etoskerja, dan seterusnya.Praktik kearifan lokal itulah mencerminkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,persatuan, kerakyatan dan keadilan yang terlaksana dalam kehidupan dengan tetap menjaga harmonisasi perbedaan. Pada akhirnya mengamalkan Pancasila berarti pula praktik berkearifan lokal.Cara menjaga dan melestarikan Pancasila dari fungsi Pancasila, tentunya terlihat bahwa Pancasila merupakan sesuatu yang esensial dalam kehidupan Indonesia.Oleh karena itu, perlu dilakukan hal-hal yang dapat melestarikanPancasila itu sendiri.Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari dan menyadari bahwa Pancasila merupakansesuatu yang relevan untuk dimengerti.

1. Pendidikan Nilai-nilai Pancasila:
   - Cara: Memasukkan pendidikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan. Membantu generasi muda memahami dan menghargai kearifan lokal yang sesuai dengan sistem etika Pancasila.

2. Promosi Budaya Lokal Melalui Media:
   - Cara: Menggunakan media massa untuk mempromosikan dan mendukung kearifan lokal yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Membuat program televisi, radio, dan konten digital yang menyoroti nilai-nilai tersebut.

3. Aktif Berpartisipasi dalam Kegiatan Masyarakat:
   - Cara: Masyarakat dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang memupuk nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, musyawarah mufakat, dan perayaan budaya lokal. Ini memperkuat praktik kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengembangkan Kebijakan yang Mendukung Kearifan Lokal:
   - Cara: Pemerintah dapat merancang kebijakan yang mendukung pelestarian kearifan lokal. Ini bisa melibatkan insentif untuk pelestarian budaya, perlindungan lingkungan, dan pengembangan ekonomi lokal.

5. Melibatkan Komunitas Lokal:
   - Cara:Mendorong komunitas lokal untuk aktif dalam pelestarian kearifan lokal. Ini bisa melalui pembentukan kelompok masyarakat, workshop budaya, dan program-program yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Dengan kombinasi upaya ini, masyarakat dapat secara efektif menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang sejalan dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Reza Juliyanto གིས-
A. Artikel tersebut memiliki tujuan positif dalam mengedukasi tentang pentingnya akhlak yang baik dalam budaya kita. Ini menggarisbawahi kesadaran akan menjaga dan mempromosikan nilai-nilai akhlak dalam masyarakat serta mendorong pembaca untuk bertindak dengan moralitas dan empati. Dengan menekankan bahwa perilaku tanpa akhlak tidak seharusnya menjadi bagian dari budaya kita, artikel ini berperan sebagai pengingat untuk memelihara dan menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari, untuk membentuk masyarakat yang lebih positif dan harmonis.

B. Pancasila sebagai sistem etika adalah dasar moral dan nilai-nilai yang membimbing perilaku individu dan masyarakat. Artikel "Akhlak-less itu Bukan Budaya Kita" relevan dengan Pancasila karena menyoroti perubahan perilaku negatif yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yang mementingkan kebaikan, gotong royong, dan saling menghormati. Artikel ini memperjelas perlunya menghidupkan kembali nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari agar sejalan dengan Pancasila.

C. Artikel ini memberikan contoh kearifan lokal di Indonesia yang berkaitan dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila. Ini mencakup hubungan antara kearifan lokal dan masing-masing sila Pancasila, seperti ketaatan terhadap Tuhan, gotong royong, toleransi antaragama, praktik musyawarah, dan semangat keadilan sosial. Kearifan lokal ini mendukung sistem etika Pancasila dan membantu membangun kesepakatan, kerukunan, dan keadilan dalam masyarakat.

D. Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, berbagai tindakan dapat diambil, termasuk pendidikan, peningkatan kesadaran, pelestarian, kerja sama, dan pengembangan ekonomi berkelanjutan. Melalui pendidikan, kesadaran, dan upaya pelestarian, kita dapat memastikan bahwa kearifan lokal ini tetap relevan dan berkontribusi pada budaya dan nilai-nilai moral dalam masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Ni Putu Tanti Sumerti གིས-
Ni Putu Tanti Sumerti
2315031078

A. artikel tersebut tampaknya memiliki tujuan yang positif untuk menyuarakan pentingnya akhlak yang baik dalam budaya kita.
Hal positif yang bisa diambil dari artikel tersebut adalah kesadaran akan pentingnya menjaga dan mempromosikan nilai-nilai akhlak yang baik dalam masyarakat. Artikel ini mungkin berusaha mengingatkan pembaca tentang pentingnya menghormati, berempati, dan bertindak dengan moralitas dalam berinteraksi dengan sesama.
Dengan menekankan bahwa perilaku tanpa akhlak bukanlah bagian dari budaya kita, artikel ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk secara aktif mempertahankan dan mempraktikkan nilai-nilai akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya akhlak dalam budaya kita, semakin mungkin kita dapat membentuk masyarakat yang lebih positif dan harmonis.

B. Pancasila sebagai sistem etika memiliki keterkaitan dengan isi artikel tersebut melalui poin-poin seperti keadilan sosial, persatuan Indonesia , dan Bhinneka Tunggal Ika. Artikel membahas perlunya menjaga budaya sopan santun, toleransi, dan menghindari perilaku negatif yang dapat merugikan orang lain, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan persatuan, keadilan, dan keragaman. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, masyarakat diharapkan dapat membangun sikap dan perilaku yang positif dalam kehidupan sehari-hari.

C. Berikut adalah beberapa contoh kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kearifan lokal yang terkait dengan sila pertama adalah adat istiadat keagamaan seperti ritual keagamaan, upacara adat, dan tradisi kepercayaan yang mengajarkan tentang ketaatan dan penghormatan terhadap Tuhan.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
- Kearifan lokal yang terkait dengan sila kedua adalah gotong royong, solidaritas, dan tolong-menolong dalam masyarakat. Ini melibatkan sikap saling menghormati, menghargai, dan adil terhadap sesama manusia.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
- Kearifan lokal yang terkait dengan sila ketiga adalah semangat kebersamaan, toleransi, dan kerukunan antaragama, suku, dan budaya yang tercermin dalam keragaman budaya dan adat istiadat di setiap daerah di Indonesia.

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Kearifan lokal yang terkait dengan sila keempat adalah adat musyawarah dalam pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat. Hal ini terlihat dalam praktik adat adat istiadat dan tradisi adat yang berbasis pada pemikiran bersama untuk kebaikan bersama.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Kearifan lokal yang terkait dengan sila kelima adalah semangat keadilan sosial yang terwujud dalam nilai-nilai dan norma-norma adat yang berupaya untuk memastikan keadilan, kesetaraan, dan keberlanjutan sosial dalam masyarakat.

Kearifan lokal ini memperkuat dan melengkapi sistem etika Pancasila. Mereka mencerminkan nilai-nilai moral dan etika yang diterapkan secara luas oleh masyarakat Indonesia, serta membantu membangun kesepakatan, kerukunan, dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat.



D. Kearifan lokal merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Indonesia memiliki ciri khas keragaman kearifan lokal yang menjadikan kehidupan dalam cinta damai.Secara sederhana kearifan lokal dapat kita dipahami sebagai gagasan setempat yang bersifat original atau asli, bijaksana,dan penuh kearifan, serta memiliki nilai kebaikan, yang tertanam dan juga diikuti oleh anggota masyarakat lainnya.Hampir pada setiap budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etoskerja, dan seterusnya.Praktik kearifan lokal itulah mencerminkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,persatuan, kerakyatan dan keadilan yang terlaksana dalam kehidupan dengan tetap menjaga harmonisasi perbedaan. Pada akhirnya mengamalkan Pancasila berarti pula praktik berkearifan lokal.Cara menjaga dan melestarikan Pancasila dari fungsi Pancasila, tentunya terlihat bahwa Pancasila merupakan sesuatu yang esensial dalam kehidupan Indonesia.Oleh karena itu, perlu dilakukan hal-hal yang dapat melestarikanPancasila itu sendiri.Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari dan menyadari bahwa Pancasila merupakansesuatu yang relevan untuk dimengerti.

1. Pendidikan Nilai-nilai Pancasila:
- Cara: Memasukkan pendidikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan. Membantu generasi muda memahami dan menghargai kearifan lokal yang sesuai dengan sistem etika Pancasila.

2. Promosi Budaya Lokal Melalui Media:
- Cara: Menggunakan media massa untuk mempromosikan dan mendukung kearifan lokal yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Membuat program televisi, radio, dan konten digital yang menyoroti nilai-nilai tersebut.

3. Aktif Berpartisipasi dalam Kegiatan Masyarakat:
- Cara: Masyarakat dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang memupuk nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, musyawarah mufakat, dan perayaan budaya lokal. Ini memperkuat praktik kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengembangkan Kebijakan yang Mendukung Kearifan Lokal:
- Cara: Pemerintah dapat merancang kebijakan yang mendukung pelestarian kearifan lokal. Ini bisa melibatkan insentif untuk pelestarian budaya, perlindungan lingkungan, dan pengembangan ekonomi lokal.

5. Melibatkan Komunitas Lokal:
- Cara:Mendorong komunitas lokal untuk aktif dalam pelestarian kearifan lokal. Ini bisa melalui pembentukan kelompok masyarakat, workshop budaya, dan program-program yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Dengan kombinasi upaya ini, masyarakat dapat secara efektif menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang sejalan dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Nazwa Aulia Syifa གིས-
Nama: Nazwa Aulia Syifa
NPM: 2315031037
Kelas: PSTE C

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
Jawaban: Menurut pendapat saya, artikel dengan judul "Akhlak-less Itu Bukan Budaya Kita" sangat menggambarkan sebagian besar kondisi generasi milenial dalam berinteraksi, seperti bertutur kata kepada orang lain, kesopanan masing-masing diri dan bagaimana seorang generasi milenial berperilaku di lingkungan masyarakat. Hal-hal yang digambarkan di artikel sesuai dengan fakta yang ada, seperti hate comment pada sosial media dengan alasan tidak logis. Saya juga berpendapat bahwa artikel tersebut terdapat edukasi untuk generasi milenial guna lebih memperhatikan lagi budaya baik Indonesia. Artikel yang dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami generasi milenial tersebut pula berisi nilai-nilai positif yang mengajak kita untuk tetap berperilaku dengan sopan santun, ramah-tamah dan toleransi yang kuat. Artikel tersebut juga menambahkan bahwasanya, seorang generasi milenial harus mempunyai kesadaran akan batasan dalam kebebasan berbicara dan bertindak, agar tetap dapat mempertahankan nilai-nilai luhur budaya Indonesia di tengah arus globalisasi.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
Jawaban: Artikel tersebut berkaitan dengan Pancasila yang mempunyai kedudukan sebagai sistem etika dan mengandung nilai-nilai moral mendasar pada setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pancasila sudah menegaskan bahwa penting untuk masyarakat menjaga akhlak, norma dan memerhatikan batasan dalam kebebasan bertindak. Tidak seharusnya seseorang berperilaku tidak sopan dan tidak sesuai dengan nilai serta moral baik itu generasi milenial atau bukan. Karena seperti yang kita tahu, dalam setiap sila Pancasila menekankan pentingnya menjaga sikap dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya saja pada sila keempat Pancasila, yang berbunyi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan". Sila tersebut menyoroti kearifan lokal terkait dengan sistem etika, seperti pentingnya musyawarah dalam mengambil keputusan, serta menghargai pendapat orang lain.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
Jawaban: Ada banyak kearifan lokal di Indonesia yang berkaitan dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, yaitu seperti berikut ini.
1. Sila Pertama Pancasila yang berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa" mempunyai beberapa kearifan lokal seperti Indonesia yang membebaskan masyarakatnya untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing, masyarakatat Indonesia yang taat pada Tuhan Yang Maha Esa dan menghormati orang tua, masyarakat Indonesia yang mempunyai toleransi terhadap berbagai perbedaan dalam bermasyarakat serta masyarakat yang tidak melakukan perbuatab yang menyakiti hati orang lain.
2. Sila Kedua Pancasia yang berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" mempunyai beberapa kearifan lokal, salah satunya kemanusiaan yang dijunjung tinggi dengan tidak mendiskriminasi orang lain.
3. Sila ketiga Pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia" mempunyai beberapa kearifan lokal seperti mengutamakan kepentingan bersama, tidak memaksakan kehendak yang dimau kepada orang lain, tidak melakukan tindak kekerasan yang merugikan orang lain serta berjiw nasionalisme.
4. Sila Keempat Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan" mempunyai beberapa kearifan lokal seperti saling menghargai dalam bermusyawarah dengan mengutamakan nilai-nilai kebersamaan hingga dapat meningkatkan terciptanya keharmonisan.
5. Sila Kelima Pancasila yang berbunyi "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" mempunyai beberapa kearifan lokal seperti gotong royong dan mengandung nilai-nilai keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Beberapa kearifan lokal tersebut berkaitan dengan sistem etika dalam Pancasila yang dapat menjaga keharmonisan dan kebersamaan dalam bermasyarakat yang sesuai dengan norma-norma luhur Indonesia.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila?
Jawaban: Ada banyak cara untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang berkaitan dengan sistem etika serta berlandaskan Pancasila, salah satunya adalah sebagai berikut.
1. Melalui Pendidikan
Pendidikan adalah jalur yang tepat untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila sedari dini tentang kearifan lokal pada sistem etika, agar pelajar dapat mengetahui secara lebih lanjut bagaimana ia harus bertindak dan berinteraksi namun sesuai batasan atau norma yang ditetapkan.
2. Melalui Kehidupan Sehari-Hari
Kehidupan sehari-hari yang menerapkan sistem gotong royong, musyawarah dan lain sebagainya tentu saja dapat membantu pelestarian kearifan lokal pada sistem etika masyarakat.
3. Melalui Kesadaran Masyarakat
Masyarakat perlu sadar mengenai pentingnya kearifan lokal agar tetap terjaga, salah satunya dengan memberikan pemahaman ataupun sosialisasi yang topik bahasannya mengenai kearifan lokal pada sistem etika, masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam acara-acara adat. Setelah memperoleh kesadaran mengenai kearifan lokal pada sistem etika pasti akan memengaruhi masyrakat untuk menghormati orang lain, tidak memaksakan kehendak atau pendapat, tidak membeda-bedakan orang lain dan sebagainya.
4. Melalui Promosi Budaya
Promosi budaya yang dimaksudkan adalah proses memperkenalkan budaya-budaya termasuk kearifan lokal seperti festival budaya, pertunjukan seni, dan kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat terutama generasi milenial agar lebih tertarik berperilaku sesuai dengan budaya baik di Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

M. Naufal Ardiansyah གིས-
Nama : M. Naufal Ardiansyah
Npm : 2315031069
Kelas : PSTE C


A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
Artikel tersebut tampaknya memiliki tujuan yang positif untuk menyuarakan pentingnya akhlak yang baik dalam budaya kita. Hal positif yang bisa diambil dari artikel tersebut adalah kesadaran akan pentingnya menjaga dan mempromosikan nilai-nilai akhlak yang baik dalam masyarakat. Artikel ini mungkin berusaha mengingatkan pembaca tentang pentingnya menghormati, berempati, dan bertindak dengan moralitas dalam berinteraksi dengan sesama. Dengan menekankan bahwa perilaku tanpa akhlak bukanlah bagian dari budaya kita, artikel ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk secara aktif mempertahankan dan mempraktikkan nilai-nilai akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya akhlak dalam budaya kita, semakin mungkin kita dapat membentuk masyarakat yang lebih positif dan harmonis.


B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
Pancasila sebagai sistem etika memiliki keterkaitan dengan isi artikel tersebut melalui poin-poin seperti keadilan sosial, persatuan Indonesia , dan Bhinneka Tunggal Ika. Artikel membahas perlunya menjaga budaya sopan santun, toleransi, dan menghindari perilaku negatif yang dapat merugikan orang lain, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan persatuan keadilan, dan keragaman. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, masyarakat diharapkan dapat membangun sikap dan perilaku yang positif dalam kehidupan sehari-hari.


C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila?
Berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Gotong Royong:
Gotong royong adalah konsep solidaritas sosial di Indonesia yang mencerminkan Sila Ketiga, "Persatuan Indonesia." Ini mencakup kerjasama dalam membantu sesama dan berkontribusi dalam kepentingan bersama. Gotong royong mendorong orang untuk saling membantu dalam berbagai aspek kehidupan, seperti saat membangun rumah bersama atau membantu dalam kegiatan sosial.

2. Musyawarah:
Musyawarah adalah proses pengambilan keputusan yang berlandaskan dialog, konsultasi, dan perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama. Hal ini mencerminkan Sila Keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan." Musyawarah adalah salah satu aspek penting dalam budaya Indonesia untuk mencapai kesepakatan dan memecahkan masalah.

3. Kebersamaan dan Solidaritas:
Nilai-nilai kebersamaan, persatuan, dan solidaritas adalah bagian integral dari budaya Indonesia yang sesuai dengan Sila Pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa." Masyarakat Indonesia sering merayakan keragaman agama dan budaya dengan sikap inklusif dan toleransi.

4. Hormat kepada Leluhur dan Budaya Lokal:
Penghargaan terhadap leluhur, tradisi, dan budaya lokal adalah nilai yang tercermin dalam Sila Kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Ini mencakup penghargaan terhadap adat istiadat, tarian, musik, dan ritual lokal yang mewarnai kehidupan masyarakat di seluruh nusantara.

5. Tanggung Jawab Sosial:
Tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan adalah nilai yang mencerminkan Sila Kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia." Ini mencakup konsep-konsep seperti bakti sosial dan kepedulian terhadap kesejahteraan bersama.

Semua nilai-nilai ini mencerminkan prinsip-prinsip etika yang ditanamkan dalam Pancasila, yang merupakan dasar bagi kesatuan dan keragaman budaya di Indonesia. Setiap sila dan nilai lokal ini berkontribusi untuk menciptakan harmoni dan persatuan dalam masyarakat Indonesia.


D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila?
Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, Anda dapat mengambil beberapa tindakan berikut:

1. Pendidikan dan Kesadaran:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kearifan lokal dan nilainya yang terkait dengan Pancasila melalui pendidikan formal dan informal.
- Memasukkan materi tentang nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal dalam kurikulum pendidikan.

2. Penghargaan terhadap Tradisi dan Budaya Lokal:
- Aktif menghormati dan mengapresiasi tradisi dan budaya lokal, seperti menghadiri upacara adat, festival budaya, atau mengunjungi situs bersejarah.
- Mendorong partisipasi dalam kegiatan kebudayaan lokal dan mendukung seniman dan budayawan lokal.

3. Promosi dan Pelestarian Bahasa Daerah:
- Mendorong penggunaan dan pelestarian bahasa daerah sebagai bagian penting dari identitas budaya.
- Mengajarkan bahasa daerah kepada generasi muda dan mendorong mereka untuk berbicara dalam bahasa tersebut.

4. Keterlibatan Masyarakat:
- Mengorganisir komunitas dan kelompok masyarakat untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal.
- Berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong dan kerja sama masyarakat.

5. Penelitian dan Dokumentasi:
- Mendukung penelitian dan dokumentasi kearifan lokal untuk melestarikannya secara tertulis dan visual.
- Membuat arsip budaya lokal seperti buku, film, atau situs web untuk generasi mendatang.

6. Promosi Toleransi dan Keanekaragaman:
- Mendorong sikap toleransi terhadap keberagaman agama, budaya, dan tradisi di Indonesia.
- Memperkuat dialog antar kelompok masyarakat untuk memahami perbedaan dan kesamaan.

7. Dukungan Pemerintah:
- Mendukung kebijakan pemerintah yang mendorong pelestarian kearifan lokal.
- Mendorong alokasi dana untuk program pelestarian budaya lokal.

Penting untuk diingat bahwa menjaga dan melestarikan kearifan lokal perlu melibatkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, lembaga pendidikan, dan LSM budaya. Dengan upaya bersama, nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal dapat dilestarikan dan terus menjadi bagian integral dari identitas Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Daniel Dermawansyah Putra Saragih Daniel གིས-
Nama : Daniel Dermawansyah Putra Saragih
NPM : 2315031077
Kelas : TE C

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
Menurut saya, artikel ini menyampaikan keprihatinan terhadap tingkah laku yang kurang sopan dan kurang berakhlak di kalangan generasi milenial karena dampak dari globalisasi. Adanya kekhawatiran bahwa perilaku negatif ini dapat menjadi kebiasaan dan merusak norma sopan santun di Indonesia, yang dimana bangsa Indonesia dikenal dengan sopan santun, ramah tamah, dan toleransi yang tinggi antar sesama. Poin positif yang dapat diambil dari artikel ini adalah sebagai pengingat kepada kita semua agar memiliki kesadaran untuk menjaga dan memperkuat nilai-nilai budaya, seperti sopan santun dan toleransi, dan menekankan bahwa akhlak-less bukanlah budaya bangsa Indonesia.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
Pancasila sebagai sistem etika memiliki hubungan yang erat dengan isi artikel tersebut karena Pancasila mengandung nilai-nilai moral dan etika yang mencerminkan karakter dan norma-norma perilaku yang diharapkan dari masyarakat. Artikel ini membahas keprihatinan terhadap perilaku kurang sopan dan kurang berakhlak di kalangan generasi milenial, dan dalam konteks ini, Pancasila dapat berfungsi sebagai pedoman etika untuk membimbing perilaku masyarakat.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
Beberapa kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila mencakup:
1.Ketuhanan Yang Maha Esa (Sila Pertama):
Menekankan pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang memengaruhi perilaku moral dan etika masyarakat berdasarkan nilai-nilai agama.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Sila Kedua):
Menekankan kemanusiaan yang adil dan beradab, membentuk dasar untuk sikap adil dan beretika dalam hubungan antarmanusia.
3. Persatuan Indonesia (Sila Ketiga):
Semangat persatuan dan kerukunan dalam keberagaman budaya di Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Sila Keempat)
Tradisi musyawarah dalam pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat tercermin dalam praktik adat dan tradisi yang berakar pada proses berpikir bersama untuk mencapai kebaikan bersama. `.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Sila Kelima):
menekankan keadilan sosial, yang mencerminkan kearifan lokal untuk menjaga keseimbangan dan keadilan dalam masyarakat.


D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila
Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, dapat dilakukan melalui beberapa cara:
1. Pendidikan: Mengembangkan program pembelajaran yang menyoroti nilai-nilai lokal dan mengajarkan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pengembangan Program Komunitas: Mendukung kegiatan komunitas yang mempromosikan nilai-nilai budaya positif.
3. Media Sosial: Mengelola akun media sosial yang berfokus pada membagikan informasi, cerita, dan aktivitas yang mendukung kearifan lokal serta nilai-nilai Pancasila.
4. Partisipasi Masyarakat: Mengadakan acara seperti seminar kesadaran untuk melibatkan masyarakat dalam melestarikan dan menghormati kearifan lokal.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

M. LUCKY ALFAREL གིས-
A. Pendapat saya mengenai isi artikel tersebut adalah bahwa penulis mengangkat isu mengenai perilaku kurang sopan pada anak zaman sekarang. Artikel tersebut mencoba menyampaikan pesan bahwa tidak semua generasi milenial bersikap tidak sopan, namun beberapa tindakan negatif dari sebagian kecil individu dapat menciptakan stereotip negatif terhadap seluruh generasi. Hal positif yang bisa diambil menurut saya adalah kesadaran terhadap perilaku yang dapat merugikan orang lain.

B. Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut dapat dilihat melalui penekanan pada nilai-nilai moral dan etika. Artikel menyebutkan bahwa beberapa perilaku kurang baik, seperti menghina dan melontarkan komentar pedas yang menurut saya berbanding terbalik dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan keadilan, gotong royong, dan sikap positif terhadap sesama.

C. Beberapa kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila antara lain:
1.Gotong Royong: Tradisi gotong royong dalam masyarakat Indonesia mencerminkan kepedulian terhadap sesama.
2.Santun: Budaya sopan santun yang dijunjung tinggi, menunjukkan penghargaan terhadap orang lain.
3.Toleransi: Sikap menghormati perbedaan dan keberagaman.

D. Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila melibatkan:
1.Pendidikan: Memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan untuk membentuk karakter positif pada generasi muda.
2.Promosi Budaya: Mendorong promosi budaya sopan santun, gotong royong, dan toleransi melalui media sosial.
3.Peran Masyarakat: Masyarakat perlu aktif dalam melestarikan kearifan lokal dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan mengajarkan generasi muda untuk menghargai warisan budaya tersebut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Putri Berlian Damanik གིས-
A. Artikel ini membahas tentang fenomena dimana anak zaman sekarang seringkali dijumpai bertindak kurang sopan. Pendapat saya mengenai artikel ini adalah artikel ini membahas tentang fakta yang tengah terjadi di Indonesia, walaupun tidak bisa dipukul rata kalau semua anak zaman sekarang bertindak kurang sopan tetapi melihat dari tata bahasa yang digunakan di zaman sekarang sudah sangat bisa membuktikan perubahan cara berbahasa yang sopan sudah sangat menurun jika dibandingkan dengan zaman dahulu. Hal positif yang bisa diambil dari artikel ini adalah artikel ini mengingatkan kita agar selalu bertindak sopan santun dan ramah tamah sesuai dengan identitas budaya Indonesia yang sudah ada sejak dahulu sampai-sampai terkenal ke luar negeri.

B. Pancasila sebagai sistem etika di Indonesia tentulah berhubungan dengan isi artikel ini karena Pancasila sendiri adalah dasar negara kita yang dimana nilai nilainya akan menjadi pedoman kita dalam bertindak. Contohnya pada nilai Ketuhanan tentu saja sebagai umat yang beragama kita diajarkan etika, lalu ada nilai Kemanusiaan yang berarti kita sesama manusia sudah sewajarnya kita berlaku adil, dan memanusiakan manusia dengan cara bertindak sesuai dengan etika dan adab yang berlaku. Dan masih ada nilai-nilai Pancasila lainnya.

C. 1. Saling menghargai ketika ada orang yang beribadah sudah selayaknya kita tidak melakukan kegiatan yang mengganggu ibadah orang tersebut. Hal ini bersesuaian dengan sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan yang maha Esa
2. Saling menghormati orang lain tidak peduli apapun statusnya. Contohnya tidak mengganggu orang yang memiliki gangguan kejiwaan. Hal ini sesuai dengan sila ke dua Pancasila yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Berteman dengan orang lain tanpa memandang Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan. Karena di Indonesia terdapat banyak sekali perbedaan baik suku, agama, ras, adat, budaya, bahasa, dll tapi jika kita bisa berteman tanpa memandang semua itu dan hanya memandang bahwa kita sama yaitu warga Indonesia maka hal itu bersesuaian dengan nilai Pancasila yang ketiga yaitu, Persatuan Indonesia.
4. Mengadakan rapat dalam menentukan sesuatu. Contohnya pada suatu desa terdapat suatu permasalahan dan untuk penyelesaiannya diadakan rapat yang dihadiri oleh seluruh warga desa dan pada rapat tersebut siapapun boleh berpendapat dan memberikan solusi sehingga pada akhirnya terdapat solusi yang bisa diterima oleh seluruh warga desa itu. Hal ini bersesuaian dengan sila ke empat yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapatkan keadilan tanpa memandang tingkatan sosialnya. Contohnya dalam kegiatan gotong royong di desa semua warga desa wajib ikut terlepas dari apapun status sosialnya. Hal ini bersesuaian dengan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

D. Menurut saya cara agar dapat menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila adalah :
1. Pendidikan dini dan dasar yang dilakukan orangtua di rumah tentang cara bertindak yang baik dan benar kepada anaknya
2. Pendidikan Pancasila yang tidak boleh kendur
3. Peningkatan kesadaran pada masyarakat
4. Menciptakan lingkungan yang gaya hidupnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
5. Menyaring konten-konten yang dipertontonkan kepada anak -anak, dll
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Ahmad Zaky Saputra གིས-
Nama: Ahmad Zaky Saputra
Npm: 2315031022
Kelas: PSTE C

Berikut adalah jawaban dari analis soal diatas yang berdasarkan hasil baca dan riset saya terhadap artikel tersebut diatas.

A. Menurut hasil baca dan riset, saya dapat menyimpulkan bahwa pendapat saya terhadap artikel ini adalah bahwa artikel tersebut mengangkat isu penting mengenai persepsi negatif dan kekhawatiran orang dewasa terhadap anak zaman sekarang terkait sopan santun. Poin positifnya adalah kesadaran untuk menjaga budaya positif Indonesia, menekankan pentingnya akhlak, dan mengingatkan bahwa tidak semua generasi milenial bersikap kurang sopan.

B. Pancasila sebagai sistem etika memiliki hubungan dengan isi artikel karena mencerminkan nilai-nilai seperti gotong royong, persatuan, dan keadilan yang sejalan dengan pesan menjaga budaya sopan santun. Pancasila menjadi landasan moral yang dapat membentuk karakter positif masyarakat. Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan artikel ini terlihat dalam upaya menjaga budaya sopan santun dan nilai-nilai positif. Pancasila mencakup gotong royong, persatuan, dan keadilan, yang sejalan dengan pesan artikel untuk mempertahankan budaya positif dan menghindari cap "akhlak-less."

C. Kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika Pancasila mencakup gotong royong, musyawarah-mufakat, keadilan sosial, dan persatuan. Gotong royong tercermin dalam semangat bersama menjaga budaya sopan santun, musyawarah-mufakat terlihat dalam upaya menciptakan kesepakatan norma bersama, keadilan sosial melibatkan sikap hormat dan toleransi, sedangkan persatuan menunjukkan semangat bersama dalam melestarikan budaya positif.

D. Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal terkait sistem etika Pancasila adalah:

1. Melibatkan pendidikan yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila
2. Memperkuat peran keluarga dalam menanamkan nilai-nilai budaya positif
3. menggalakkan kegiatan sosial yang memupuk semangat gotong royong dan persatuan dalam masyarakat.

Menurut saya juga cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan Pancasila juga dapat didukung melalui media sosial untuk menyebarkan pesan positif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

HERMAN SITINJAK གིས-
A. Saya berpendapat bahwa isi artikel tersebut sangat penting untuk disebarkan dan dipahami oleh masyarakat Indonesia. Artikel tersebut membahas tentang pentingnya menjaga dan melestarikan kearifan lokal sebagai bagian dari sistem etika yang ada dalam Pancasila. Hal positif yang bisa diambil adalah kesadaran akan pentingnya melestarikan kearifan lokal sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia.

B. Pancasila sebagai sistem etika memiliki hubungan erat dengan isi artikel tersebut karena kearifan lokal yang terdapat di Indonesia sebagian besar didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan yang menjadi dasar dari kearifan lokal di Indonesia.

C. Beberapa kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila antara lain:

1. Gotong royong: kearifan lokal ini terkait dengan sila ke-1 Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Gotong royong merupakan nilai yang sangat penting dalam masyarakat Indonesia, dimana masyarakat saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

2. Keadilan sosial: kearifan lokal ini terkait dengan sila ke-2 Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Keadilan sosial merupakan nilai yang mengutamakan keadilan dan kesetaraan dalam masyarakat, dimana setiap individu memiliki hak yang sama dan tidak ada diskriminasi.

3. Persatuan: kearifan lokal ini terkait dengan sila ke-3 Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Persatuan merupakan nilai yang mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, dimana masyarakat Indonesia memiliki keberagaman budaya namun tetap bersatu dalam satu bangsa.

D. Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila antara lain:

1. Pendidikan: Pendidikan menjadi salah satu cara untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia. Pendidikan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan kearifan lokal sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia.

2. Promosi: Promosi kearifan lokal dapat dilakukan melalui berbagai media seperti televisi, radio, dan internet. Promosi ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan kearifan lokal.

3. Kegiatan budaya: Kegiatan budaya seperti festival dan pertunjukan seni dapat menjadi sarana untuk mempromosikan kearifan lokal dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan kearifan lokal.

4. Kebijakan pemerintah: Pemerintah dapat membuat kebijakan yang mendukung pelestarian kearifan lokal seperti memberikan dana untuk pengembangan kegiatan budaya dan memberikan perlindungan hukum terhadap kearifan lokal yang terancam punah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Naina Wahyuni Naina གིས-
A. Menurut pendapat saya artikel ini menjelaskan tentang begitu mudanya masyarakat menilai negatif moral dan etika pada generasi muda sekarang. Padahal tidak semua generasi muda memiliki sikap moral yang negatif seperti apa yang mereka pikiran.
Hal positif yang dapat diambil dari artikel ini adalah pentingnya sikap etika, akhlak dan moral yang baik dalam berinteraksi sesama secara langsung maupun lewat media sosial. Penulis juga menegaskan hal positif lainnya yang bahwasannya manusia itu bebas namun semua itu ada batasannya (norma), karna masyarakat Indonesia terkenal dengan budaya sopan santun, ramah tamah dan toleransinya. Maka dari itu kita harus mempertahankan budaya positif tersebut.

B. Hubungan pancasila sebagaimana sistem etika dengan isi artikel tersebut adalah pancasila sendiri adalah sistem etika yang ditekankan pada nilai-nilai budaya positif yang ada di Indonesia. Seperti, keadilan sosial, persatuan Indonesia dan penting bhineka tunggal ika. Pada artikel tersebut sendiri membahas pentingnya menjaga etika, sopan santun, toleransi dan ramah tamah yang kuat. Hubungan nya adalah dengan terus mempertahankan budaya positif tersebut sama saja masyarakat Indonesia telah mewujudkan nilai dari pancasila sebagai sistem etika.

C. Kearifan lokal yang ada di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila sila pancasila, yakni:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Menurut Sujana (2020) tentang kepercayaan atau agama masyarakat Baduy yaitu Sunda Wiwitan yang salah satunya terdapat kepercayaan kepada Batara Tunggal/Tuhan Yang Tunggal/Tuhan Yang Esa. Hal ini merupakan penerapan dari sila pertama Pancasila. Masyarakat Baduy mempercayai Tuhan Yang Esa, tercermin pada agama Sunda Wiwitan yang memiliki kepercayaan kepada Batara Tunggal/Tuhan Yang Esa.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Penerapan pancasila pada sila ini ialah manusia yang beradab, artinya manusia yang baik budi pekertinya kepada sesama manusia maupun lingkungan disekitarnya. Masyarakat Baduy merupakan salah satu contoh yang mengimplementasikan sila ini pada kegiatan bercocok tanam. Menurut Kameswari (2020), masyarakat Baduy melakukan kegiatan bercocok tanam pada ladang mereka tetapi memiliki berbagai pantangan. Pantangan tersebut diantaranya pantang menggunakan bibit padi modern, pantang menggunakan pupuk yang anorganik, pantang menggunakan pestisida, serta pantang untuk memperjual-belikan hasil ladangnya. Namun, pantangan yang mereka lakukan memiliki dampak yang positif bagi ekosistem lingkungan ladang maupun sawah. Karena kerusakan pada lingkungan akibat dari pemakaian pestisida tidak terjadi, sehingga keseimbangan ekosistem ladang dan sawah tetap terjaga.

3. Persatuan Indonesia
Kearifan lokal dari sila ini adalah semangat gotong royong yang sampai sekarang masih diwujudkan dan dipertahankan kebudayaan nya hingga sekarang. Karna dengan adanya gotong royong ini diharapkan bisa mempersatukan masyarakat Indonesia karena saling bekerjasama antar sesama.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Penerapan dari sila ini salah satunya ialah melakukan musyawarah untuk mufakat. Artinya, ketika dalam pengambilan suatu keputusan yang dilakukan dengan cara musyawarah akan mendapatkan kesepakatan yang adil dan disetujui seluruh anggota musyawarah. Menurut Ulum (2014), masyarakat Baduy dalam melakukan pemilihan pu'un (orang yang berkuasa pada pemerintahan adat) dilakukan dengan cara bermusyawarah. Musyawarah tersebut, dihadiri oleh para tokoh adat melalui forum musyawarah adat. Dari situlah, terpilih seorang pu'un selanjutnya.

5. Pada sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Semangat keadilan sosial yang dimaksud adalah dengan tidak membeda bedakan sesama manusia, dan tidak memandang manusia secara tingkat sosial, ekonomi dan lain-lain. Karna pada dasarnya setiap manusia itu sama dan berhak mendapat perlakuan yang sama dan keadilan yang sama tanpa membeda-bedakan tingkat sosial dan ekonomi nya.

D. Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila sila pancasila, antara lain:
• Dengan Mengenal terlebih dahulu budaya sendiri dan mempelajari nya.
• Kemudian memperkenalkan budaya kita terhadap orang banyak dengan skala internasional jika perlu secara langsung maupun dengan media sosial.
• Membuat bebagai macam kreativitas dengan dasar kearifan lokal yang ada di Indonesia untuk bisa dijual ataupun dipromosikan agar dapat bernilai ekonomi. Contohnya kain batik.
• Tidak mudah terpengaruh dengan kearifan lokal budaya asing. Sebenarnya boleh saja, tapi akan lebih baik jika kita mengutamakan kearifan lokal yang bangsa kita miliki sendiri.
• Selalu merasa bangga dengan berbagai kearifan lokal yang ada di Indonesia. Karena tidak semua negara memiliki kearifan lokal yang sangat beragam seperti yang ada di negara kita.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Dendes Aisyah Santri གིས-
A.Menurut saya benar apa yang ada di Artikel tersebut kalau sebenarnya 'akhlak - less' bukan lah budaya kita,memang benar setiap orang memiliki kebebasan untuk berbicara dan menyuarakan tapi bukan berarti karena kata kebebasan itu kita sebagai generasi milenial bisa seenak nya saja karena kalau sudah menjadi kebiasaan maka bukan hanya kita saja tapi anak kecil pun akan meniru.karena hal ini juga bisa sangat berdampak negatif bagi negara jika di jadikan kebiasaan.Hal positif yang di ambil dari artikel tersebut yaitu bahwasanya kita di tekankan sebagai generasi milenial untuk lebih berdoa sopan serta menelaah terlebih dahulu budaya budaya asing yang masuk karena kalau bukan kita sebagai generasi milenial yang menjaga siapa yang akan menjaga adat dan budaya kita.
B.Kaitan pancasila sebagai sistem etika dengan artikel tersebut yaitu karena dalam artikel tersebut membahas tentang nilai nilai moral dan etika sopan santun sedangkan memang di dalam Pancasila terdapat poin-poin seperti ketuhanan,kemanusiaan yang adil dan beradab,kesatuan Indonesia dan lain-lain.dan juga kita memang tau di dalam negara kita di anjurkan memiliki sikap seperti di nilai nilai Pancasila tersebut,jadi wajar saja kita sudah membahas artikel ini maka secara tidak langsung kita akan mewujudkan nilai nilai dari pancasila tersebut.
C.Beberapa kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila sebagai berikut:
1.ketuhanan yang maha esa
Seperti yang kita ketahui di Indonesia bukan hanya ada Agama Islam tetapi ada agama lain misal agama kristen dan ada agama-agama lain ,lalu bagaimana suasana saat mereka ada acara agama seperti perayaan natal,maka agama lain akan menghormati apa yang mereka lakukan dan tidak menggagalkan acara mereka,itulah salah satu contoh etika orang Indonesia kepada saudara beda agama nya.
2.Kemanusian yang adil dan beradab
Nilai yang terdapat di Indonesia sesuai dengan sila ke dua itu bisa kita lihat saat ada kejahatan,biasanya orang yang melakukan kejahatan akan diberikan hukuman yang setimpal dengan apa yang telah dia lakukan,serta Kita juga tau di Indonesia terkenal kenal yang namanya beradab,seperti memiliki sopan santun,beramah tamah kepada sesama dan lain sebagainya.
3.persatuan Indonesia
Biasanya di Indonesia masih sering yang namanya gotong royong hal ini sudah di pastikan mencerminkan sikap persatuan Indonesia,karena untuk menjadi negara yang hebat di perlukan persatuan,hal ini bisa dilakukan dari hal kecil terlebih dahulu.
4.Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/keadilan
Hal ini bisa kita saat ada musyawarah antara warga dan pak RT karena di Indonesia masih banyak di temukan musyawarah antara warga dan pemimpin nya.
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sudah di Indonesia adalah negara yang menjunjung keadilan hal ini bisa kita lihat dari contohnya seperti setiap orang memiliki hak untuk memilih agama nya tanpa paksaan dari orang lain,lalu bisa di lihat juga negara kita menganut setiap anak berhak memiliki pendidikan bukan hanya anak orang kaya, bahkan anak yang kurang mampu pun di berikan beasiswa agar setiap anak memiliki pendidikan,dari hal di atas saja sudah sangat jelas bahwa di Indonesia di tekankan keadilan bagi seluruh rakyat.
D.1.Memiliki kesadaran bahwa etika dan budaya harus dipertahankan
2 Cinta dan Memiliki rasa bangga terhadap kearifan lokal yang telah ada
3.Menjaga budaya dengan cara memperkenalkan kepada negara lain bahwa itu milik Indonesia agar tidak di ambil negara lain.
4.Melestarikan budaya budaya yang sudah ada
5.Kerja sama antara warga dan pemerintah untuk mengembangkan kembali kearifan lokal yang sudah ada bukan malah melupakan dan menggantikannya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

ALDI TRIARI SIHADI གིས-
Nama : Aldi Triari Sihadi
Npm : 2315031133
Kelas : PSTE C

A. Artikel tersebut memberikan gambaran tentang pandangan masyarakat terhadap perilaku generasi milenial, menyoroti dampak negatif dari perilaku kurang sopan yang terjadi di sekitar kita. Hal positif yang bisa diambil dari artikel ini adalah kesadaran untuk menjaga budaya baik Indonesia serta pentingnya mempertahankan nilai-nilai etika dan akhlak yang luhur.

B. Pancasila sebagai sistem etika memiliki kaitan yang erat dengan isi artikel ini. Nilai-nilai dalam Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat, sejalan dengan pesan untuk menjaga akhlak, sopan santun, toleransi, serta etika yang baik.

C. Beberapa kearifan lokal yang terkait dengan sistem etika Pancasila antara lain:
1. Sopan Santun: Budaya menghormati sesama, yang tercermin dalam kebiasaan seperti saling memberi salam, menghormati yang lebih tua, dan sebagainya.
2.Toleransi dan Keragaman: Nilai untuk menerima dan menghormati perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat.

D. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kearifan lokal terkait dengan sistem etika Pancasila adalah dengan:
1. Pendidikan Nilai: Memasukkan nilai-nilai tersebut dalam kurikulum pendidikan dan mengajarkan kepada generasi muda.
2. Promosi dan Pelestarian Budaya: Melalui festival, acara, dan kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai budaya, etika, dan akhlak baik.
3. Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam kegiatan yang mempertahankan dan mempromosikan kearifan lokal.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Muhammad Zaqi Hariz Mu'tasim གིས-
A. Menurut saya artikel tersebut tampaknya memiliki tujuan yang positif untuk menyuarakan pentingnya akhlak yang baik dalam budaya kita. Hal positif yang bisa diambil dari artikel tersebut adalah kesadaran akan pentingnya menjaga dan mempromosikan nilai-nilai akhlak yang baik dalam masyarakat. Artikel ini mungkin berusaha mengingatkan pembaca tentang pentingnya menghormati, berempati, dan bertindak dengan moralitas dalam berinteraksi dengan sesama. Dengan menekankan bahwa perilaku tanpa akhlak bukanlah bagian dari budaya kita, artikel ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk secara aktif mempertahankan dan mempraktikkan nilai-nilai akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya akhlak dalam budaya kita, semakin mungkin kita dapat membentuk masyarakat yang lebih positif dan harmonis.
B. Pancasila sebagai sistem etika memiliki kaitan yang erat dengan isi artikel ini. Nilai-nilai dalam Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat, sejalan dengan pesan untuk menjaga akhlak, sopan santun, toleransi, serta etika yang baik.
C. Pancasila sebagai sistem etika memiliki kaitan erat dengan berbagai kearifan lokal di Indonesia. Berikut adalah beberapa kearifan lokal yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:
Gotong Royong: Sila ke-1 Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, memiliki kaitan dengan gotong royong. Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama oleh masyarakat untuk mencapai tujuan yang sama. Hal ini mencerminkan rasa persatuan dan kesatuan yang diwujudkan dalam sila ke-1 Pancasila.
Musyawarah Mufakat: Sila ke-2 Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, memiliki kaitan dengan musyawarah mufakat. Musyawarah mufakat adalah suatu cara untuk mencapai kesepakatan dengan cara berdiskusi dan mendengarkan pendapat orang lain. Hal ini mencerminkan rasa saling menghargai dan menghormati yang diwujudkan dalam sila ke-2 Pancasila.
Toleransi: Sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia, memiliki kaitan dengan toleransi. Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di antara kita. Hal ini mencerminkan rasa persatuan dan kesatuan yang diwujudkan dalam sila ke-3 Pancasila.
Keadilan: Sila ke-4 Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, memiliki kaitan dengan keadilan. Keadilan adalah sikap yang adil dan merata dalam memperlakukan orang lain. Hal ini mencerminkan rasa keadilan yang diwujudkan dalam sila ke-4 Pancasila.
Cinta Tanah Air: Sila ke-5 Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, memiliki kaitan dengan cinta tanah air. Cinta tanah air adalah rasa cinta dan bangga terhadap negara Indonesia. Hal ini mencerminkan rasa nasionalisme yang diwujudkan dalam sila ke-5 Pancasila.
D. Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, dapat dilakukan beberapa cara, antara lain:
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan kearifan lokal.
Mengajarkan kearifan lokal kepada generasi muda agar tidak hilang dan terus dilestarikan.
Mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan dan perlindungan terhadap kearifan lokal.
Melakukan kegiatan yang dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, seperti gotong royong dan musyawarah mufakat.
Meningkatkan toleransi dan menghargai perbedaan yang ada di antara kita.
Menerapkan keadilan dalam memperlakukan orang lain.
Meningkatkan rasa cinta dan bangga terhadap negara Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Hendra Wijaya གིས-
A.Pendapat saya artikel tersebut menyoroti perubahan perilaku sosial di kalangan generasi milenial dan dampaknya terhadap citra bangsa. Ada kekhawatiran terkait kurangnya sopan santun dan perilaku kurang menghargai di era milenial. Hal positif yang bisa diambil adalah kesadaran bahwa menjaga akhlak dan budaya sopan santun penting, serta adanya dorongan untuk mempertahankan kearifan lokal.

B. adapun hubungan Pancasila sebagai sistem etika memberikan dasar moral bagi masyarakat Indonesia. Isi artikel tersebut mencerminkan nilai-nilai seperti gotong royong, saling menghargai, dan sopan santun yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila mengajarkan pentingnya moral dan etika dalam berperilaku, sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.

C. Kearifan Lokal Terkait dengan Sistem Etika Pancasila:

1. Sopan Santun:
- Kearifan Lokal: Norma tata krama dalam interaksi.
- Pancasila: Terkait Sila ke-1 dan Sila ke-2.

2. Gotong Royong:
- Kearifan Lokal: Semangat kerja sama dan saling membantu.
- Pancasila: Mencerminkan Sila ke-5, Keadilan Sosial.

3. Musyawarah dan Mufakat:
- Kearifan Lokal: Pengambilan keputusan melalui kesepakatan.
- Pancasila: Mencerminkan Sila ke-3.

4.. Pantang Menyerah (Gigih):
- Kearifan Lokal: Semangat pantang menyerah.
- Pancasila: Berkaitan dengan Sila ke-4.

D. ada banyak cara yg dapat dilakukan yaitu melalui :

1. Pendidikan dan Penyuluhan:
- Menyelenggarakan program pendidikan dan penyuluhan mengenai nilai-nilai kearifan lokal dan Pancasila.
- Mengintegrasikan materi-materi tersebut dalam kurikulum pendidikan formal.

2. Penggunaan Media:
- Menggunakan media massa, termasuk media sosial, untuk menyebarkan informasi positif tentang kearifan lokal dan Pancasila.
- Membuat konten edukatif yang mengangkat nilai-nilai budaya dan etika.

3. Penerapan Nilai-Nilai dalam Kehidupan Sehari-Hari:
- Mendorong masyarakat untuk menerapkan nilai-nilai kearifan lokal dan Pancasila dalam interaksi sehari-hari.
- Memberikan contoh positif melalui tokoh-tokoh masyarakat atau figur publik.

4. Keterlibatan Masyarakat:
- Mengajak masyarakat aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan budaya dan sosial yang menjaga kearifan lokal.
- Mendorong partisipasi masyarakat dalam musyawarah dan kegiatan gotong royong.

5. Pemberdayaan Komunitas Lokal:
- Memberdayakan komunitas lokal untuk memelihara tradisi dan budaya setempat.
- Menyelenggarakan event atau festival budaya yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

6. Perlindungan Lingkungan:
- Mendorong perilaku yang ramah lingkungan sesuai dengan ajaran kearifan lokal dan Pancasila.
- Kampanye pelestarian alam dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
In reply to Hendra Wijaya

Re: Forum Analisis Soal

Dimas Bambang Permadi གིས-
Nama : Dimas Bambang Permadi
NPM : 2315031029
Kelas : PSTE C

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
: Artikel tersebut memberikan gambaran tentang perubahan perilaku dan nilai moral di kalangan generasi milenial. Poin positifnya terletak pada kepedulian penulis terhadap pemeliharaan nilai-nilai budaya Indonesia, terutama yang berkaitan dengan akhlak dan sopan santun. Hal ini memberikan kita ruang untuk merenung dan mempertimbangkan bagaimana kita sebagai individu dapat berkontribusi dalam pelestarian nilai-nilai tersebut.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
: Hubungan Pancasila sebagai sistem etika dengan artikel tersebut sangat erat. Pancasila bukan hanya sekadar ideologi negara, tetapi juga merupakan kerangka nilai yang mencakup aspek moral dan sosial. Artikel tersebut sejalan dengan nilai-nilai Pancasila seperti adab, etika, dan sopan santun. Dengan menegaskan pentingnya akhlak positif, penulis secara tidak langsung mempromosikan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman perilaku masyarakat.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
: Kearifan lokal yang terkait dengan sistem etika Pancasila dapat ditemukan dalam berbagai macam tradisi dan adat istiadat di Indonesia. Misalnya, gotong royong dan persatuan yang mencerminkan sila ke-3, dan keadilan sosial berhubungan dengan sila ke-5. Contohnya, dalam budaya Jawa, terdapat tradisi "gotong royong" yang menekankan kolaborasi dan saling membantu antarsesama dalam masyarakat. Adapun contoh lengkap dari masing - masing sila Pancasila adalah;
1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Kerukunan antarumat beragama, toleransi & moderasi beragama, dan berbagai perayaan keagamaan.
2) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan menghormati antarsesama manusia.
3) Sila Persatuan Indonesia
Mengembangkan sikap toleransi antarsuku, menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, dan gotong royong.
4) Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Musyawarah untuk mufakat, menjunjung tinggi demokrasi dan kebebasan berpendapat.
5) Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila
: Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang terkait dengan sistem etika Pancasila, langkah-langkah nyata dapat diambil. Pendidikan nilai-nilai Pancasila di sekolah dan masyarakat dapat ditingkatkan melalui pangintegrasian nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pembelajaran. Promosi budaya lokal melalui acara dan kegiatan komunitas yang dapat meningkatkan kesadaran akan kekayaan budaya Indonesia. Selain itu, partisipasi aktif dalam kegiatan gotong royong dapat memperkuat solidaritas sosial dan memelihara nilai-nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Afrizal Herdiansyah གིས-
A. Menurut pendapat saya tentang artikel tersebut adalah artikel tersebut menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai budaya positif Indonesia, seperti sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi. Hal positif yang bisa diambil ialah mengajak pembaca untuk mempertahankan nilai-nilai luhur dalam masyarakat
B. Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikerl tersebut ialah melalui poin-poin seperti keadilan sosial, persatuan Indonesia , dan Bhinneka Tunggal Ika. Artikel membahas perlunya menjaga budaya sopan santun, toleransi, dan menghindari perilaku negatif yang dapat merugikan orang lain, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan persatuan, keadilan, dan keragaman.
C. Kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila sila Pancasila yakni:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kearifan lokal yang terkait dengan sila pertama adalah adat istiadat keagamaan seperti ritual keagamaan, upacara adat, dan tradisi kepercayaan yang mengajarkan tentang ketaatan dan penghormatan terhadap Tuhan contohnya yaitu ritual Larung Sesaji
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Kearifan lokal yang terkait dengan sila kedua adalah Budaya sopan santun yang kental di masyarakat Indonesia mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, sejalan dengan sila kedua Pancasila.
3. Persatuan Indonesia
Kearifan lokal yang terkait dengan sila ketiga adalah Gotong royong adalah konsep saling membantu dan bekerja sama dalam masyarakat. Nilai ini mencerminkan persatuan dan kebersamaan, sejalan dengan sila ketiga Pancasila yang menekankan persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan Kearifan lokal yang terkait dengan sila keempat adalah adat musyawarah dalam pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat.
5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Kearifan lokal yang terkait dengan sila kelima adalah semangat keadilan sosial yang terwujud dalam nilai-nilai dan norma-norma adat yang berupaya untuk memastikan keadilan, kesetaraan, dan keberlanjutan sosial dalam masyarakat.

D. Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila melibatkan berbagai langkah yang dapat dilakukan oleh individu, masyarakat, dan pemerintah. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal tersebut:

Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat:
Mendukung program pendidikan yang memasukkan nilai-nilai kearifan lokal dan Pancasila dalam kurikulum.
Mengadakan seminar, lokakarya, dan kegiatan edukatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan kearifan lokal.
Pengembangan Program Komunitas:
Mendorong pembentukan komunitas lokal yang fokus pada pelestarian budaya dan kearifan setempat.
Menyelenggarakan kegiatan gotong royong, seperti membersihkan lingkungan atau merawat situs budaya bersama-sama.
Promosi Wisata Budaya:
Mendorong promosi dan pengembangan pariwisata budaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendukung ekonomi lokal.
Melibatkan masyarakat dalam kegiatan pariwisata dan memberikan edukasi kepada wisatawan tentang nilai-nilai lokal.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

ABIYYU FADHIL SHIDQI གིས-
A. Pendapat mengenai Isi Artikel
menurut sayaIsi artikel ini membahas perasaan masyarakat terhadap stereotip negatif terhadap generasi milenial terkait kurangnya sopan santun. Meskipun memberikan gambaran negatif, artikel juga menekankan bahwa tidak semua orang dari generasi tersebut memiliki perilaku tersebut. Hal positif yang bisa diambil adalah kesadaran untuk tidak menggeneralisasi seluruh generasi berdasarkan beberapa individu, serta ajakan untuk menjaga budaya positif.

B. Hubungan dengan Pancasila sebagai Sistem Etika:
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki hubungan erat dengan isu tersebut. Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, menghormati perbedaan, dan sopan santun, sejalan dengan pesan artikel untuk menjaga budaya baik Indonesia. Pancasila menekankan pentingnya sikap saling menghormati dan bertindak sesuai norma yang berlaku.

C. Kearifan Lokal dan Sistem Etika Pancasila:
Beberapa kearifan lokal yang terkait dengan sistem etika Pancasila mencakup:

Gotong Royong: Semangat gotong royong membangun solidaritas dan kerjasama dalam masyarakat.
Musyawarah Mufakat: Prinsip musyawarah dan mufakat mencerminkan demokrasi yang menghargai pendapat setiap individu.
Sopan Santun: Kearifan lokal yang menekankan pentingnya perilaku sopan santun, sesuai dengan nilai-nilai etika Pancasila.
D. Cara Menjaga Kearifan Lokal:
Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal terkait dengan sistem etika Pancasila, langkah-langkah dapat melibatkan:

Pendidikan Nilai-nilai Pancasila: Mengintegrasikan pendidikan nilai-nilai Pancasila dalam sistem pendidikan formal.
Promosi Budaya Positif: Mendorong media dan kampanye positif yang mempromosikan budaya sopan santun dan saling menghormati.
Partisipasi Masyarakat: Mengajak masyarakat untuk aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang memperkuat nilai-nilai kearifan lokal.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Petrus Kanisius Bonavilus Gurning གིས-
A. Artikel tersebut mengangkat isu penting mengenai persepsi negatif terhadap generasi milenial terkait sopan santun. Saya setuju bahwa tidak semua anak zaman sekarang kurang sopan, dan artikel ini memberikan perspektif yang seimbang. Menyoroti konsekuensi dari perilaku kurang baik dalam masyarakat adalah langkah positif untuk menyadarkan pembaca akan dampaknya. Penekanan pada kebebasan individu dengan batasan aturan dan norma mencerminkan pemahaman yang matang terhadap hak dan tanggung jawab. Artikel juga mengajak untuk menjaga budaya positif Indonesia di tengah dampak globalisasi, menunjukkan kepedulian terhadap identitas dan nilai-nilai lokal. Artikel ini membangkitkan rasa kebanggaan terhadap budaya sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi yang merupakan warisan positif bagi masyarakat Indonesia.

B. Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut terletak pada nilai-nilai yang tercermin dalam tulisan. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mengandung nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan sosial, dan ketuhanan yang mampu mendukung argumentasi dalam artikel terkait pentingnya menjaga budaya sopan santun, moralitas, dan menghindari perilaku "akhlak-less". Dengan demikian, artikel tersebut mencerminkan upaya untuk mempertahankan dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila dalam menjaga budaya Indonesia.

C. 1. Gotong Royong (Sila ke-5: Keadilan Sosial):Kearifan lokal ini menekankan kerjasama dan kebersamaan dalam membantu sesama. Gotong royong mencerminkan semangat keadilan sosial yang ditanamkan dalam Pancasila.

2. Sopan Santun (Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa): Kearifan ini mencakup perilaku sopan dan menghormati sesama sebagai bentuk penghormatan terhadap Tuhan. Sopan santun menjadi nilai yang dijunjung tinggi dalam budaya Indonesia.

3.Toleransi (Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa dan Sila ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab): Kearifan lokal ini mencakup sikap terbuka dan menghargai perbedaan antarindividu atau kelompok. Toleransi sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.

4. Musyawarah-Mufakat (Sila ke-3: Persatuan Indonesia): Prinsip ini menekankan pentingnya dialog dan perundingan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai kesepakatan bersama. Musyawarah-mufakat mencerminkan semangat persatuan yang tercermin dalam Pancasila.

5. Bhinneka Tunggal Ika (Sila ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab): Kearifan ini mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman. Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan untuk menyatukan perbedaan dan menciptakan harmoni di tengah keberagaman.

Melalui penerapan kearifan lokal yang terkait dengan sistem etika Pancasila, masyarakat Indonesia dapat membangun dan mempertahankan budaya yang mengedepankan nilai-nilai moral, etika, dan keadilan.

D. Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, beberapa langkah dapat diambil:

1. Pendidikan Nilai: Implementasikan pendidikan nilai yang mengajarkan tentang kearifan lokal, nilai-nilai Pancasila, dan budaya sopan santun dalam kurikulum pendidikan formal.

2. Promosi Budaya Lokal: Dukung dan promosikan kegiatan budaya lokal, seperti pertunjukan seni tradisional, festival budaya, dan kegiatan lainnya yang memperkuat identitas lokal.

3. Integrasi Nilai Pancasila: Terapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk gotong royong, keadilan sosial, dan toleransi. Hal ini dapat dilakukan melalui kebijakan publik, program-program pemerintah, dan inisiatif masyarakat.

4. Peneguhan Aturan dan Norma: Perkuat penegakan aturan dan norma yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, terutama terkait dengan perilaku yang bersifat sopan santun dan mendukung keberagaman.

5. Partisipasi Masyarakat: Ajak masyarakat untuk aktif terlibat dalam upaya pelestarian kearifan lokal. Ini bisa melalui kegiatan sukarela, forum diskusi, atau program-program edukasi masyarakat.

6. Media Sosial Positif: Gunakan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan pesan positif, mendukung budaya sopan santun, dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila.

Dengan langkah-langkah ini, kita dapat membangun kesadaran kolektif terhadap kearifan lokal dan sistem etika yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, menjaga budaya positif Indonesia agar tetap berkembang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Legi Komara Fajri གིས-
A. Menurut pendapat saya artikel diatas memberitahukan mengenai betapa pentingnya menjaga nilai-nilai budaya positif di Indonesia seperti sopan santun, ramah tamah, dan toleransi. Generasi muda sering kali dikritik karena perilaku negatifnya, namun tidak adil jika menggeneralisasi seluruh generasi berdasarkan tindakan beberapa individu saja. Artikel diatas beranggapan bahwa jika perilaku negatif dibiarkan dan menjadi hal yang biasa, maka akan berdampak buruk pada masyarakat, khususnya generasi muda. Artikel diatas juga memeberitahukan pentingnya menghormati aturan dan yang berlaku untuk mencegah perilaku yang dapat merugikan orang lain. Generasi muda merupakan aset berharga Indonesia dan berperan penting guna membangun masa depan negara yang lebih baik. dapat disimpulkan bahwa setiap individu mempunyai tanggung jawab untuk menjaga nilai dan norma budaya positif, serta menolak perilaku negatif yang dapat merugikan orang lain.

B. Artikel diatas membahas mengenai pentingnya menjaga budaya positif di Indonesia yang meliputi sopan santun, ramah tamah, dan toleransi yang kuat. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika yang menjadi dasar negara Indonesia. Pancasila mengajarkan keadilan sosial, persatuan dan kesatuan bangsa, serta nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, menjaga budaya positif di Indonesia merupakan bagian dari upaya penguatan nilai-nilai Pancasila dan membangun negara yang lebih baik. Dalam artikel ini, pemuda sebagai generasi penerus bangsa mempunyai peran penting dalam menjaga dan memperkuat budaya positif di Indonesia.

C. Di Indonesia memiliki kaitan erat dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila. Di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila antara lain:

1. Dalam Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, seperti gotong royong dalam membangun tempat ibadah,

2. Dalam Sila Kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, seperti adat istiadat dalam masyarakat yang mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati, dan saling membantu.

3. Dalam Sila Ketiga Persatuan Indonesia, seperti silaturahmi dan gotong royong dalam masyarakat yang mengajarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

4. Dalam Sila Keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, seperti musyawarah dalam masyarakat yang mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan keadilan.

5. Dalam Sila Kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, negara kita dapat mencapai masyarakat adil dan makmur, sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita seluruh bangsa Indonesia.

Di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila menunjukkan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara, Di Nusantara seperti gotong royong, adat-istiadat, silaturahmi, dan lain-lain. Hal ini membuktikan bahwa kearifan lokal di Indonesia memiliki peran penting dalam membangun karakter anak bangsa yang berlandaskan dengan nilai-nilai Pancasila.

D. Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, terdapat beberapa cara yang dapat kita lakukan, antara lain:

1. Melestarikan budaya bangsa Indonesia dengan mempelajari budaya lokal

2. Dengan mengikuti kegiatan kebudayaan yang diadakan di lingkungan sekitar kita, seperti pentas seni, pameran budaya, atau festival budaya..

3. Mengajarkan budaya lokal kepada orang lain, terutama kepada generasi muda.

4. Memperkenalkan budaya lokal ke dunia internasional dengan cara menjual produk budaya lokal ke pasar luar negeri.

5. Menjadikan budaya sebagai identitas. Bangun rasa bangga dan mengenalkan budaya kita di tengah-tengah era globalisasi.

6. Mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah.
In reply to Legi Komara Fajri

Re: Forum Analisis Soal

RISKI AFRIANSA གིས-
A.Pendapat saya terhadap isi artikel ini adalah bahwa artikel tersebut mengangkat isu tentang persepsi negatif terhadap generasi milenial terkait sopan santun. Hal positif yang bisa diambil adalah kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya positif, seperti sopan santun, dalam menghadapi perubahan zaman dan dampak globalisasi. Artikel ini juga menyoroti bahaya perilaku negatif di media sosial serta menekankan pentingnya mempertahankan budaya baik Indonesia.

B. Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut terlihat dalam upaya untuk mempertahankan nilai-nilai budaya positif Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung nilai-nilai moral seperti gotong royong, keadilan sosial, dan ketuhanan yang mewarnai budaya Indonesia. Artikel tersebut mencoba mengaitkan perilaku kurang sopan dengan potensi pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila, terutama nilai-nilai seperti keadilan sosial dan sikap saling menghormati.
Pancasila sebagai sistem etika memberikan landasan moral bagi masyarakat Indonesia, dan artikel ini mendorong pemeliharaan etika tersebut dalam menghadapi perubahan zaman dan dampak globalisasi. Dengan menegaskan bahwa budaya Indonesia adalah "akhlak plus plus, bermoral baik berlandaskan aturan dan norma," artikel ini mengaitkan prinsip-prinsip etika Pancasila dengan norma-norma perilaku yang diharapkan dari generasi milenial

C. Kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:

1. Gotong Royong (Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa): Gotong royong mencerminkan semangat kebersamaan dalam membantu sesama dan merupakan nilai budaya yang erat kaitannya dengan Sila Pertama Pancasila, yang menekankan kebersamaan dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

2. Musyawarah Mufakat (Sila ke-3: Persatuan Indonesia): Kearifan musyawarah mufakat adalah bagian integral dari Sila Ketiga Pancasila. Ini menunjukkan semangat untuk mencapai keputusan bersama secara demokratis dan mencari persatuan dalam keberagaman.

3. Sopan Santun (Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia): Etika sopan santun mencerminkan nilai-nilai keadilan sosial. Sopan santun adalah cara berinteraksi yang mencerminkan hormat dan keadilan terhadap semua lapisan masyarakat


D.Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:

1. Pendidikan Nilai-nilai Pancasila : Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam sistem pendidikan untuk memastikan generasi muda memahami dan menerapkan kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila.

2. Pelaksanaan Adat dan Tradisi : Mendukung dan memelihara pelaksanaan adat dan tradisi lokal sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

3. Partisipasi Masyarakat : Mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan gotong royong, musyawarah, dan upaya bersama untuk menjaga dan mengembangkan kearifan lokal yang terkait dengan Pancasila.

4. Media dan Komunikasi Positif : Menggunakan media dan komunikasi untuk menyebarkan informasi positif tentang kearifan lokal dan nilai-nilai Pancasila, serta menghindari penyebaran konten yang dapat merusak moral dan etika.

5. Keterlibatan Pemerintah : Pemerintah dapat mendukung kebijakan dan program yang mempromosikan kearifan lokal serta memberikan insentif bagi masyarakat yang berperan aktif dalam melestarikannya
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Artika Maysafitri གིས-
Nama : Artika Maysafitri
Npm : 2315031030
Kelas : TE C

A. Saya setuju dengan pendapat yang disampaikan dalam artikel tersebut bahwa akhlak-less itu bukan budaya kita. Budaya Indonesia adalah budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan gotong royong. Nilai-nilai tersebut telah diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi.

Hal positif yang dapat diambil dari artikel tersebut:
• Penguatan nilai-nilai luhur
Artikel tersebut mengingatkan kita akan pentingnya penguatan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai luhur tersebut perlu ditanamkan sejak dini kepada generasi muda agar mereka dapat menjadi generasi yang berbudi pekerti luhur.
• Peningkatan kesadaran masyarakat
Artikel tersebut juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya akhlak dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat perlu menyadari bahwa akhlak yang baik merupakan modal penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
• Pembentukan karakter bangsa
Akhlak yang baik dapat membentuk karakter bangsa yang kuat. Karakter bangsa yang kuat akan menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa depan.

B. Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut adalah Pancasila merupakan landasan moral dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan gotong royong, merupakan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk membentuk akhlak yang baik. Serta menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai luhur tersebut dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila.

C. Berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:
1. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
•Agama
Agama merupakan salah satu pilar utama dalam kearifan lokal di Indonesia. Agama mengajarkan umatnya untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik.
• Kidung Jawa
Kidung Jawa merupakan salah satu bentuk sastra Jawa yang berisi tentang ajaran-ajaran agama. Kidung Jawa sering dinyanyikan dalam berbagai upacara adat dan keagamaan.
2. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
• Prinsip gotong royong
Gotong royong merupakan salah satu kearifan lokal yang paling menonjol di Indonesia. Gotong royong mengajarkan kita untuk saling membantu dan bekerja sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
•Prinsip musyawarah mufakat
Musyawarah mufakat merupakan salah satu prinsip dalam pengambilan keputusan yang diterapkan dalam berbagai masyarakat di Indonesia. Musyawarah mufakat mengajarkan kita untuk mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
• Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan ini mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan dan bersatu dalam perbedaan.
• Tiga pilar kebangsaan
Tiga pilar kebangsaan Indonesia adalah Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Tiga pilar kebangsaan ini mengajarkan kita untuk berbangsa dan bernegara Indonesia yang bersatu dan bermartabat.
4. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
• Prinsip perwakilan
Prinsip perwakilan merupakan salah satu prinsip dalam pemerintahan di Indonesia. Prinsip ini mengajarkan kita untuk memilih pemimpin yang mewakili kepentingan rakyat.
• Prinsip kedaulatan rakyat
Kedaulatan rakyat merupakan salah satu prinsip dalam pemerintahan di Indonesia. Prinsip ini mengajarkan kita bahwa rakyatlah yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan.
5. Sila kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
• Prinsip keadilan
Keadilan merupakan salah satu nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Indonesia. Keadilan mengajarkan kita untuk memperlakukan orang lain secara adil, tanpa memandang status sosial, agama, atau ras.
• Prinsip kegotongroyongan
Kegotongroyongan merupakan salah satu nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Indonesia. Kegotongroyongan mengajarkan kita untuk saling membantu dan bekerja sama dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.

D. Cara untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu cara yang paling penting untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal. Pendidikan karakter perlu menjadi fokus utama dalam proses pendidikan. Pendidikan karakter dapat mengajarkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kearifan lokal, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan gotong royong.
2. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dapat membantu masyarakat untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kearifan lokal. Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan.
3. Pelestarian budaya
Pelestarian budaya juga dapat membantu menjaga dan melestarikan kearifan lokal. Pelestarian budaya dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti penelitian, dokumentasi, dan pameran.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Ardy Sena གིས-
A. Pendapat tentang isi artikel
Isi artikel tersebut sangat menarik dan relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini yaitu masalah perilaku akhlak yang semakin menurun di kalangan generasi muda. Hal ini tentunya sangat disayangkan, karena perilaku akhlak yang baik merupakan salah satu ciri khas budaya bangsa Indonesia. Hal positif yang bisa diambil dari artikel tersebut adalah kesadaran penulis akan pentingnya menjaga budaya akhlak bangsa Indonesi dan mengajak generasi muda untuk menyadari bahwa perilaku akhlak yang baik bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bagian dari identitas bangsa Indonesia.
B. Hubungan Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel
Pancasila sebagai sistem etika mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi dasar moral bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut, antara lain:
• Ketuhanan Yang Maha Esa: nilai ketuhanan mengajarkan kita untuk selalu berakhlak mulia dan menghormati sesama manusia, tanpa memandang perbedaan keyakinan.
• Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: nilai kemanusiaan mengajarkan kita untuk selalu bersikap hormat dan santun terhadap sesama manusia, tanpa memandang perbedaan suku, ras, agama, dan gender.
• Persatuan Indonesia: nilai persatuan mengajarkan kita untuk selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
• Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: nilai kerakyatan mengajarkan kita untuk selalu menjunjung tinggi musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan.
• Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: nilai keadilan mengajarkan kita untuk selalu bersikap adil dan tidak diskriminatif terhadap sesama manusia.
C. Kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila
Berikut ini adalah beberapa contoh kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:
• Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
o Budaya gotong royong di berbagai daerah di Indonesia mengajarkan kita untuk selalu bekerja sama dan saling membantu tanpa memandang perbedaan keyakinan.
o Budaya peringatan hari besar keagamaan di Indonesia mengajarkan kita untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan keyakinan.
• Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
o Budaya sopan santun di Indonesia mengajarkan kita untuk selalu bersikap hormat dan santun terhadap sesama manusia.
o Budaya gotong royong di berbagai daerah di Indonesia mengajarkan kita untuk selalu saling membantu dan peduli terhadap sesama.
D. Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:
• Pembelajaran nilai-nilai Pancasila sejak dini di sekolah dan keluarga.
• Pembudayaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
• Pelestarian budaya dan tradisi lokal yang masih relevan dengan nilai-nilai Pancasila.
• Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan kearifan lokal.
Dengan menjaga dan melestarikan kearifan lokal, kita dapat turut serta dalam membangun masyarakat Indonesia yang beretika dan bermoral luhur.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Muhammad Rizky Ramadhan གིས-
A.) Saya menyimpulkan bahwa Ketika kita berbicara tentang mengungkapkan pendapat, ingatlah bahwa kebebasan bersuara adalah hak yang berharga. Namun, kebebasan itu harus diiringi oleh tanggung jawab moral dan etika. Ungkapkanlah pendapatmu dengan bijaksana, jangan hanya sekadar menyuarakan, tetapi juga memperhatikan dampaknya. Di dunia di mana kata-kata memiliki kekuatan besar, mari kita jadikan setiap ungkapan sebagai peluang untuk membangun pemahaman dan harmoni. Memahami perbedaan pendapat adalah kunci, sementara menghormati nilai-nilai moral dan etika adalah fondasi dari setiap ungkapan yang bermakna. Dan pelestarian budaya Indonesia akan ke sopan santuanannya, ramah tamah dan beretika maupun moral harus tetap dijaga.

B.) Pancasila sebagai sistem etika di Indonesia tentulah berhubungan dengan isi artikel ini karena Pancasila sendiri adalah dasar negara kita yang dimana nilai nilainya akan menjadi pedoman kita dalam bertindak. Contohnya pada nilai Ketuhanan tentu saja sebagai umat yang beragama kita diajarkan etika, lalu ada nilai Kemanusiaan yang berarti kita sesama manusia sudah sewajarnya kita berlaku adil, dan memanusiakan manusia dengan cara bertindak sesuai dengan etika dan adab yang berlaku. Dan masih ada nilai-nilai Pancasila lainnya.

C.) Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang memiliki lima sila sebagai panduan kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut adalah berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:
 Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Kearifan Lokal: Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "Berbeda-beda tapi Tetap Satu," mencerminkan toleransi dan keragaman agama di Indonesia. Kearifan ini mengajarkan untuk menghormati dan mengakui keberagaman keyakinan agama.
 Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kearifan Lokal: Gotong Royong adalah nilai yang sangat ditekankan dalam budaya Indonesia. Gotong Royong mengajarkan pentingnya tolong-menolong, saling membantu, dan bekerja sama dalam masyarakat.
 Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Kearifan Lokal: Musyawarah dan mufakat merupakan prinsip dasar dalam banyak adat istiadat lokal di Indonesia. Masyarakat sering mengambil keputusan melalui dialog dan perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama.
 Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Kearifan Lokal: Sistem adat dan tradisional di beberapa daerah Indonesia mencerminkan pemerintahan yang adil dan partisipatif, di mana pemimpin terpilih atau leluhur diberi tanggung jawab untuk mengelola urusan masyarakat dengan bijaksana.
 Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kearifan Lokal: Prinsip gotong royong juga mencakup keadilan sosial di tingkat lokal. Masyarakat sering kali bersatu untuk mendukung yang kurang mampu atau dalam situasi sulit, menciptakan kesetaraan dalam pelayanan dan perlindungan sosial.
D.) Menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila memerlukan keterlibatan dan komitmen dari berbagai pihak. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat:
 Memasukkan pembelajaran tentang kearifan lokal dan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan formal.
 Mengadakan program-program pendidikan informal, seperti lokakarya, seminar, dan pelatihan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan nilai-nilai lokal.
Promosi dan Pelestarian Budaya Lokal:
 Mendukung dan mempromosikan kegiatan-kegiatan budaya lokal, seperti festival, upacara adat, dan pertunjukan seni tradisional.
 Mendorong partisipasi aktif dalam upacara-upacara adat untuk menjaga tradisi dan kearifan lokal tetap hidup.
Kolaborasi antara Pemerintah dan Masyarakat:
 Mendorong pemerintah untuk mendukung program-program pelestarian kearifan lokal dengan memberikan insentif atau dukungan keuangan.
 Membangun kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal.
Dukungan terhadap Industri Kreatif Lokal:
 Mendorong pengembangan industri kreatif lokal, seperti kerajinan tangan tradisional, kuliner khas daerah, dan produk-produk seni lokal.
 Memberikan pelatihan dan dukungan bagi pelaku usaha lokal untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing mereka.
Partisipasi Aktif Masyarakat:
 Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pelestarian kearifan lokal di tingkat komunitas.
 Menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap warisan budaya mereka dan memberikan mereka peran aktif dalam menjaga dan merawatnya.
Penggunaan Teknologi untuk Pelestarian:
 Menggunakan teknologi informasi dan media sosial untuk mempromosikan dan mendokumentasikan kearifan lokal.
 Membuat platform digital untuk menyimpan dan membagikan informasi mengenai adat istiadat, cerita rakyat, dan nilai-nilai lokal.
Pengembangan Program Keahlian Tradisional:
 Mendukung program pelatihan keahlian tradisional bagi generasi muda untuk mewarisi keterampilan dan pengetahuan yang terkait dengan kearifan lokal.
 Membuka peluang bagi para ahli tradisional untuk menjadi mentor bagi generasi penerus.
Dengan menggabungkan upaya pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, serta memanfaatkan teknologi dan pendekatan kreatif, kearifan lokal yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila dapat dijaga dan dilestarikan untuk generasi yang akan datang.
In reply to Muhammad Rizky Ramadhan

Re: Forum Analisis Soal

RIKY ANDREAN གིས-
A.Pendapat saya terhadap isi artikel ini adalah bahwa artikel tersebut mengangkat isu tentang persepsi negatif terhadap generasi milenial terkait sopan santun. Hal positif yang bisa diambil adalah kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya positif, seperti sopan santun, dalam menghadapi perubahan zaman dan dampak globalisasi. Artikel ini juga menyoroti bahaya perilaku negatif di media sosial serta menekankan pentingnya mempertahankan budaya baik Indonesia.

B. Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut terlihat dalam upaya untuk mempertahankan nilai-nilai budaya positif Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung nilai-nilai moral seperti gotong royong, keadilan sosial, dan ketuhanan yang mewarnai budaya Indonesia. Artikel tersebut mencoba mengaitkan perilaku kurang sopan dengan potensi pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila, terutama nilai-nilai seperti keadilan sosial dan sikap saling menghormati.
Pancasila sebagai sistem etika memberikan landasan moral bagi masyarakat Indonesia, dan artikel ini mendorong pemeliharaan etika tersebut dalam menghadapi perubahan zaman dan dampak globalisasi. Dengan menegaskan bahwa budaya Indonesia adalah "akhlak plus plus, bermoral baik berlandaskan aturan dan norma," artikel ini mengaitkan prinsip-prinsip etika Pancasila dengan norma-norma perilaku yang diharapkan dari generasi milenial

C. Kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:

1. Gotong Royong (Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa): Gotong royong mencerminkan semangat kebersamaan dalam membantu sesama dan merupakan nilai budaya yang erat kaitannya dengan Sila Pertama Pancasila, yang menekankan kebersamaan dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

2. Musyawarah Mufakat (Sila ke-3: Persatuan Indonesia): Kearifan musyawarah mufakat adalah bagian integral dari Sila Ketiga Pancasila. Ini menunjukkan semangat untuk mencapai keputusan bersama secara demokratis dan mencari persatuan dalam keberagaman.

3. Sopan Santun (Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia): Etika sopan santun mencerminkan nilai-nilai keadilan sosial. Sopan santun adalah cara berinteraksi yang mencerminkan hormat dan keadilan terhadap semua lapisan masyarakat


D.Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:

1. Pendidikan Nilai-nilai Pancasila : Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam sistem pendidikan untuk memastikan generasi muda memahami dan menerapkan kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila.

2. Pelaksanaan Adat dan Tradisi : Mendukung dan memelihara pelaksanaan adat dan tradisi lokal sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

3. Partisipasi Masyarakat : Mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan gotong royong, musyawarah, dan upaya bersama untuk menjaga dan mengembangkan kearifan lokal yang terkait dengan Pancasila.

4. Media dan Komunikasi Positif : Menggunakan media dan komunikasi untuk menyebarkan informasi positif tentang kearifan lokal dan nilai-nilai Pancasila, serta menghindari penyebaran konten yang dapat merusak moral dan etika.

5. Keterlibatan Pemerintah : Pemerintah dapat mendukung kebijakan dan program yang mempromosikan kearifan lokal serta memberikan insentif bagi masyarakat yang berperan aktif dalam melestarikannya
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

LUTVIA ERVIANA PUTRI 2315031014 གིས-
Nama : Lutvia Erviana Putri

A. Artikel tersebut menyoroti permasalahan perilaku kurang sopan di kalangan generasi milenial dan dampaknya terhadap citra masyarakat Indonesia. Pendapat saya adalah artikel tersebut memberikan pemahaman penting tentang pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya positif, seperti sopan santun dan toleransi, di tengah pengaruh globalisasi.

Hal positif yang bisa diambil dari artikel ini adalah kesadaran akan perlunya menjaga akhlak dan budaya yang positif. Artikel ini mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam tren perilaku negatif yang dapat merugikan hubungan sosial dan nilai-nilai tradisional yang kita miliki. Selain itu, artikel ini juga menegaskan bahwa kebebasan memiliki batas, dan tindakan yang dapat merugikan orang lain tidak boleh diabaikan.

B. Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut dapat dilihat dalam pembahasan mengenai nilai-nilai budaya positif. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mencakup nilai-nilai seperti gotong royong, persatuan, dan keadilan sosial, yang sejalan dengan upaya menjaga budaya sopan santun.

C. Beberapa kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika Pancasila antara lain:

1. Gotong Royong: Semangat saling membantu dan bekerja sama dalam masyarakat.

2. Musyawarah Mufakat: Proses pengambilan keputusan yang melibatkan diskusi dan kesepakatan bersama.

3. Bhinneka Tunggal Ika: Semangat persatuan dalam keberagaman budaya dan agama.

D. Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika Pancasila melibatkan:

1. Pendidikan: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan untuk membentuk karakter yang baik.

2. Kampanye dan Sosialisasi: Menyampaikan pesan-pesan positif melalui kampanye dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

3. Praktikkan Nilai-Nilai Positif: Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai contoh positif bagi generasi mendatang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Rahmat Alfiqri གིས-
NAMA : RAHMAT ALFIQRI
NPM : 2315031110
A. Pendapat saya terhadap isi artikel tersebut positif. Artikel tersebut menekankan pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya positif Indonesia di tengah dampak globalisasi. Hal positif yang bisa diambil adalah kesadaran untuk menjaga identitas budaya, seperti sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi, serta menolak adopsi nilai-nilai yang bertentangan dengan akhlak baik.

B. Artikel tersebut mencerminkan hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan penekanan pada nilai-nilai budaya positif Indonesia. Pancasila, sebagai dasar etika negara, mendorong nilai-nilai seperti sopan santun, toleransi, dan moralitas. Artikel tersebut menekankan pentingnya mempertahankan budaya baik Indonesia sebagai bagian dari identitas nasional, yang sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila untuk menciptakan masyarakat adil dan beradab.

C. Beberapa kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila melibatkan nilai-nilai budaya dan moral:
1. Gotong Royong (Sila Kedua - Kemanusiaan yang Adil dan Beradab):Kearifan lokal ini mencerminkan semangat gotong royong dan saling membantu dalam masyarakat. Prinsip ini sejalan dengan sila kedua Pancasila, yang menekankan persatuan, keadilan, dan kesejahteraan bersama.
2. Musyawarah Mufakat (Sila Ketiga - Persatuan Indonesia): Kearifan ini menekankan pentingnya musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan, sejalan dengan sila ketiga Pancasila. Ini mencerminkan semangat demokrasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan negara.
3. Bhinneka Tunggal Ika (Sila Pertama - Ketuhanan Yang Maha Esa):Kearifan lokal ini mencerminkan keragaman budaya dan agama di Indonesia. Sila pertama Pancasila mengakui keberagaman tersebut sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan spiritual.
4. Santun (Sila Kelima - Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia):Kearifan lokal ini mencakup nilai-nilai sopan santun dan sikap menghormati sesama, sejalan dengan sila kelima Pancasila yang menekankan keadilan sosial.
5. Kebersamaan dalam Ritual Adat: Ritual adat di berbagai daerah Indonesia mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, kesatuan, dan keseimbangan dengan alam. Ini dapat dihubungkan dengan sila keempat Pancasila yang menekankan hubungan harmonis antara manusia dan alam.

Dengan mempertahankan dan menghormati kearifan lokal ini, masyarakat Indonesia dapat membangun fondasi etika yang kuat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

D. Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Pendidikan Nilai-Nilai Budaya Lokal: Integrasikan pendidikan tentang kearifan lokal dalam kurikulum sekolah. Ajarkan nilai-nilai budaya, tradisi, dan adat istiadat yang mencerminkan etika positif sesuai dengan sila-sila Pancasila.
2. Partisipasi Masyarakat:Libatkan masyarakat secara aktif dalam pelestarian kearifan lokal. Adakan kegiatan-kegiatan budaya, seperti festival atau lokakarya, untuk mempromosikan dan mendorong partisipasi dalam praktik-praktik budaya tradisional.
3. Media Sosial Positif: Gunakan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan informasi positif tentang kearifan lokal. Ajak generasi muda untuk berbagi dan mengapresiasi nilai-nilai budaya yang kaya di Indonesia.
4. Program Komunitas:Bentuk komunitas atau organisasi yang fokus pada pelestarian kearifan lokal. Dukung kegiatan-kegiatan komunitas yang bertujuan memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya positif.
5. Kolaborasi antara Generasi:Fasilitasi dialog dan kolaborasi antara generasi muda dan generasi yang lebih tua untuk mentransfer pengetahuan dan pengalaman terkait kearifan lokal. Ini dapat memperkuat rasa identitas dan tanggung jawab terhadap warisan budaya.
6. Pemberdayaan Lokal:Dorong inisiatif pemberdayaan lokal, seperti pengembangan usaha kecil dan menengah berbasis budaya atau kerajinan tradisional. Ini dapat menciptakan kesadaran ekonomi sekaligus melestarikan kearifan lokal.
Dengan upaya bersama dari masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak terkait, kearifan lokal di Indonesia dapat terjaga dan tetap menjadi bagian integral dari sistem etika yang berlandaskan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

KAISAR LIBERTY SILAMBI གིས-
A. Isi artikel tersebut merefleksikan tentang perilaku anak muda yang terjadi pada generasi saat ini (milenial). Walaupun manusia memiliki kebebasan, tetapi ada batasannya yang sudah diatur. Tingkah laku generasi saat ini sudah agak keterlaluan karena adanya arus globalisasi. Namun hal tersebut bukanlah alasan karena mereka bisa menyaringnya dengan nilai moral dari Pancasila. Budaya kita terkenal atas sikap yang sopan, ramah-tamah, santun, juga menjunjung tinggi akhlak/moral yang ada. Artikel ini juga mengingatkan generasi milenial agar tidak merubah budaya yang sudah ada karena arus globalisasi dan perubahan zaman. Yang bisa diambil adalah tidak mengikuti ataupun mencontoh perilaku yang tidak baik "akhlak less".

B. Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut adalah pada Pancasila terdapat nilai-nilai yang mengatur perihal etika. Yaitu pada sila kedua "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" mengatur sistem etika yang ada di isi artikel tersebut. Disebutkan pada artikel bahwa akhlak less atau bisa dibilang kurang sopan. Pancasila berhubungan sebagai pedoman sistem etika yang perlu diikuti. Pancasila sebagai etika adalah penjabaran dari sila - sila dalam pancasila (Nilai luhur bangsa) untuk mengatur perilaku masyarakat dalam berkehidupan. Tujuan hal ini dilakukan agar tidak adanya ketimpangan dalam etika agar dapat memiliki dasaran mana yang baik dan mana yang buruk dinilai dari segi nilai luhur bangsa.

C. Pertama ada gotong royong yang merupakan kearifan lokal yang berkaitan dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, sila ke 3 yaitu "Persatuan Indonesia". Gotong royong mencerminkan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama. Kearifan lokal ini dapat ditemukan dalam praktik gotong royong di masyarakat Indonesia, di mana warga saling membantu dalam kegiatan seperti gotong royong membersihkan lingkungan atau membantu dalam pembangunan rumah. Kemudian ada kebiasaan menggunakan pakaian yang tertutup, bertutur kata dengan sopan, saling menghargai, dan ramah kepada orang lain. Merupakan kearifan lokal yang di implementasi dari sila kedua " Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab". Musyawarah untuk mufakat mencerminkan sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Keputusan yang diambil melalui proses musyawarah menciptakan keadilan sosial dan keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan.

D. Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, beberapa langkah dapat diambil. Pertama, edukasi masyarakat mengenai nilai-nilai Pancasila dan hubungannya dengan kearifan lokal perlu ditingkatkan melalui program-program pendidikan dan sosialisasi. Mendukung dan mempromosikan praktik-praktik kearifan lokal dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti seni, adat istiadat, dan tradisi lokal. Ini dapat dilakukan dengan memberdayakan komunitas lokal untuk mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya mereka. Penguatan lembaga-lembaga yang berperan dalam pelestarian kearifan lokal juga krusial, seperti lembaga adat dan kebudayaan. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat memperkuat upaya pelestarian kearifan lokal. Penting juga untuk menghindari modernisasi yang berlebihan yang dapat mengancam keberlanjutan kearifan lokal. Sebaliknya, integrasikan nilai-nilai lokal dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga kearifan lokal tidak hanya dilestarikan tetapi juga dihormati.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Christian Luis Gonsalves གིས-
Nama : Christian Luis Gonsalves
NPM : 2315031102
Kelas : PSTE C

A. Saya setuju dengan pendapat yang disampaikan dalam artikel tersebut bahwa akhlak-less itu bukan budaya kita. Budaya Indonesia adalah budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan gotong royong. Nilai-nilai tersebut telah diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi.

Hal positif yang dapat diambil dari artikel tersebut:
• Penguatan nilai-nilai luhur
Artikel tersebut mengingatkan kita akan pentingnya penguatan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai luhur tersebut perlu ditanamkan sejak dini kepada generasi muda agar mereka dapat menjadi generasi yang berbudi pekerti luhur.
• Peningkatan kesadaran masyarakat
Artikel tersebut juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya akhlak dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat perlu menyadari bahwa akhlak yang baik merupakan modal penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
• Pembentukan karakter bangsa
Akhlak yang baik dapat membentuk karakter bangsa yang kuat. Karakter bangsa yang kuat akan menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa depan.

B. Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut adalah Pancasila merupakan landasan moral dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan gotong royong, merupakan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk membentuk akhlak yang baik. Serta menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai luhur tersebut dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila.

C. Berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:
1. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
•Agama
Agama merupakan salah satu pilar utama dalam kearifan lokal di Indonesia. Agama mengajarkan umatnya untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik.
• Kidung Jawa
Kidung Jawa merupakan salah satu bentuk sastra Jawa yang berisi tentang ajaran-ajaran agama. Kidung Jawa sering dinyanyikan dalam berbagai upacara adat dan keagamaan.
2. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
• Prinsip gotong royong
Gotong royong merupakan salah satu kearifan lokal yang paling menonjol di Indonesia. Gotong royong mengajarkan kita untuk saling membantu dan bekerja sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
•Prinsip musyawarah mufakat
Musyawarah mufakat merupakan salah satu prinsip dalam pengambilan keputusan yang diterapkan dalam berbagai masyarakat di Indonesia. Musyawarah mufakat mengajarkan kita untuk mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
• Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan ini mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan dan bersatu dalam perbedaan.
• Tiga pilar kebangsaan
Tiga pilar kebangsaan Indonesia adalah Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Tiga pilar kebangsaan ini mengajarkan kita untuk berbangsa dan bernegara Indonesia yang bersatu dan bermartabat.
4. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
• Prinsip perwakilan
Prinsip perwakilan merupakan salah satu prinsip dalam pemerintahan di Indonesia. Prinsip ini mengajarkan kita untuk memilih pemimpin yang mewakili kepentingan rakyat.
• Prinsip kedaulatan rakyat
Kedaulatan rakyat merupakan salah satu prinsip dalam pemerintahan di Indonesia. Prinsip ini mengajarkan kita bahwa rakyatlah yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan.
5. Sila kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
• Prinsip keadilan
Keadilan merupakan salah satu nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Indonesia. Keadilan mengajarkan kita untuk memperlakukan orang lain secara adil, tanpa memandang status sosial, agama, atau ras.
• Prinsip kegotongroyongan
Kegotongroyongan merupakan salah satu nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Indonesia. Kegotongroyongan mengajarkan kita untuk saling membantu dan bekerja sama dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.

D. Cara untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila:
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu cara yang paling penting untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal. Pendidikan karakter perlu menjadi fokus utama dalam proses pendidikan. Pendidikan karakter dapat mengajarkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kearifan lokal, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan gotong royong.
2. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dapat membantu masyarakat untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kearifan lokal. Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan.
3. Pelestarian budaya
Pelestarian budaya juga dapat membantu menjaga dan melestarikan kearifan lokal. Pelestarian budaya dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti penelitian, dokumentasi, dan pameran.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

febri ramadani གིས-
A. Pendapat saya adalah penting untuk menjaga nilai-nilai budaya positif Indonesia, seperti sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi. Artikel menegaskan bahwa kebebasan berarti tanggung jawab, dan kita perlu mempertahankan budaya baik tanpa mengubahnya menjadi sesuatu yang bertentangan dengan norma dan aturan.

Hal positif yang dapat diambil adalah kesadaran untuk merawat dan mempromosikan nilai-nilai budaya positif, serta mengingatkan bahwa kebebasan tidak boleh disalahgunakan untuk merugikan orang lain. Upaya kolektif dalam mempertahankan identitas budaya yang baik sangat penting untuk mewariskannya kepada generasi selanjutnya.


B. Pancasila sebagai sistem etika memiliki keterkaitan dengan isi artikel tersebut melalui nilai-nilai yang diusungnya. Dalam artikel, disoroti pentingnya menjaga budaya positif Indonesia, seperti sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi. Ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, yang menjadi dasar falsafah dan ideologi negara Indonesia.

C.
• Gotong Royong:
Sila Ketiga (Persatuan Indonesia): Gotong royong mencerminkan semangat persatuan dan kerjasama dalam masyarakat. Nilai ini mendukung Sila Ketiga Pancasila yang menekankan persatuan sebagai landasan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

• Musyawarah Mufakat:
Sila Keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan): Prinsip musyawarah mufakat mencerminkan sila keempat, di mana keputusan diambil melalui konsensus dan musyawarah, mencerminkan semangat demokrasi yang terwujud dalam sistem etika Pancasila.

• Keberagaman Budaya:
Sila Kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia): Pengakuan dan penghormatan terhadap keberagaman budaya mencerminkan sila kelima Pancasila yang menekankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kearifan lokal ini mencerminkan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, memperkuat sistem etika yang diakui dan dijunjung tinggi dalam pembentukan karakter dan moral masyarakat Indonesia.

D. Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, berbagai tindakan dapat diambil, termasuk pendidikan, peningkatan kesadaran, pelestarian, kerja sama, dan pengembangan ekonomi berkelanjutan. Melalui pendidikan, kesadaran, dan upaya pelestarian, kita dapat memastikan bahwa kearifan lokal ini tetap relevan dan berkontribusi pada budaya dan nilai-nilai moral dalam masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Atholla Musa Abdul Jabbar གིས-
Nama : Atholla Musa Abdul Jabbar
Npm : 2315031109

A. Pendapat mengenai Isi Artikel:

  • Artikel tersebut mencerminkan keprihatinan terhadap perilaku kurang sopan di kalangan generasi milenial.
  • Mengakui bahwa tidak semua generasi milenial bersikap kurang sopan, namun mencermati bahwa beberapa individu telah memberikan kesan negatif.
  • Menyoroti dampak negatif dari perilaku kurang sopan terhadap citra generasi milenial dan mempertanyakan dampaknya bagi masa depan negara.
B. Hubungan dengan Pancasila sebagai Sistem Etika:

  Pancasila sebagai sistem etika menekankan nilai-nilai moral yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial.

  Artikel mencerminkan keprihatinan terhadap kehilangan atau penurunan nilai-nilai moral dalam perilaku sehari-hari, yang berkorelasi dengan prinsip-prinsip Pancasila.

C. Kearifan Lokal Terkait dengan Sistem Etika Pancasila:

Gotong Royong: Kearifan lokal ini mencerminkan Sila Pertama Pancasila tentang Ketuhanan Yang Maha Esa dan Sila Kelima tentang Keadilan Sosial. Gotong royong mengajarkan saling membantu dan bekerja sama untuk kepentingan bersama.
Sopan Santun: Kearifan lokal ini sesuai dengan Sila Ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Sopan santun menciptakan hubungan yang harmonis antarindividu dan kelompok dalam masyarakat.

D. Cara Menjaga dan Melestarikan Kearifan Lokal Terkait dengan Pancasila:

  • Pendidikan Nilai-nilai Pancasila: Memasukkan nilai-nilai Pancasila ke dalam sistem pendidikan untuk membentuk karakter generasi muda.
  • Promosi dan Pelestarian Budaya Lokal: Menjaga dan melestarikan kearifan lokal melalui kampanye, festival budaya, dan promosi kegiatan yang mendorong sikap positif sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
  • Peran Media dan Teknologi: Memanfaatkan media dan teknologi untuk menyebarkan pesan positif dan membentuk opini publik yang mendukung nilai-nilai Pancasila.
Melalui upaya-upaya ini, diharapkan masyarakat dapat terus memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal sebagai dasar sistem etika yang akan membawa dampak positif bagi pembangunan karakter dan kesejahteraan bersama
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Rahmat Alfiqri གིས-
Nama Rahmat Alfiqri
Npm 2315031110
Kelas Te C
A. Isi artikel tersebut merefleksikan tentang perilaku anak muda yang terjadi pada generasi saat ini (milenial). Walaupun manusia memiliki kebebasan, tetapi ada batasannya yang sudah diatur. Tingkah laku generasi saat ini sudah agak keterlaluan karena adanya arus globalisasi. Namun hal tersebut bukanlah alasan karena mereka bisa menyaringnya dengan nilai moral dari Pancasila. Budaya kita terkenal atas sikap yang sopan, ramah-tamah, santun, juga menjunjung tinggi akhlak/moral yang ada. Artikel ini juga mengingatkan generasi milenial agar tidak merubah budaya yang sudah ada karena arus globalisasi dan perubahan zaman. Yang bisa diambil adalah tidak mengikuti ataupun mencontoh perilaku yang tidak baik "akhlak less".

B. Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut adalah pada Pancasila terdapat nilai-nilai yang mengatur perihal etika. Yaitu pada sila kedua "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" mengatur sistem etika yang ada di isi artikel tersebut. Disebutkan pada artikel bahwa akhlak less atau bisa dibilang kurang sopan. Pancasila berhubungan sebagai pedoman sistem etika yang perlu diikuti. Pancasila sebagai etika adalah penjabaran dari sila - sila dalam pancasila (Nilai luhur bangsa) untuk mengatur perilaku masyarakat dalam berkehidupan. Tujuan hal ini dilakukan agar tidak adanya ketimpangan dalam etika agar dapat memiliki dasaran mana yang baik dan mana yang buruk dinilai dari segi nilai luhur bangsa.

C. Pertama ada gotong royong yang merupakan kearifan lokal yang berkaitan dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, sila ke 3 yaitu "Persatuan Indonesia". Gotong royong mencerminkan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama. Kearifan lokal ini dapat ditemukan dalam praktik gotong royong di masyarakat Indonesia, di mana warga saling membantu dalam kegiatan seperti gotong royong membersihkan lingkungan atau membantu dalam pembangunan rumah. Kemudian ada kebiasaan menggunakan pakaian yang tertutup, bertutur kata dengan sopan, saling menghargai, dan ramah kepada orang lain. Merupakan kearifan lokal yang di implementasi dari sila kedua " Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab". Musyawarah untuk mufakat mencerminkan sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Keputusan yang diambil melalui proses musyawarah menciptakan keadilan sosial dan keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan.

D. Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, beberapa langkah dapat diambil. Pertama, edukasi masyarakat mengenai nilai-nilai Pancasila dan hubungannya dengan kearifan lokal perlu ditingkatkan melalui program-program pendidikan dan sosialisasi. Mendukung dan mempromosikan praktik-praktik kearifan lokal dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti seni, adat istiadat, dan tradisi lokal. Ini dapat dilakukan dengan memberdayakan komunitas lokal untuk mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya mereka. Penguatan lembaga-lembaga yang berperan dalam pelestarian kearifan lokal juga krusial, seperti lembaga adat dan kebudayaan. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat memperkuat upaya pelestarian kearifan lokal. Penting juga untuk menghindari modernisasi yang berlebihan yang dapat mengancam keberlanjutan kearifan lokal. Sebaliknya, integrasikan nilai-nilai lokal dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga kearifan lokal tidak hanya dilestarikan tetapi juga dihormati.