Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Number of replies: 22

Tujuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, Ketahui 4 Landasannya

Liputan6.com, Jakarta Tujuan pendidikan Pancasila dipelajari oleh mahasiswa di seluruh Indonesia. Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata kuliah wajib yang selalu ada di universitas. Ketentuan ini berdasarkan Pasal 35 Ayat 5 Undang-undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Pasal tersebut menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah pendidikan agama, pendidikan Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia. Dengan kata lain, pendidikan Pancasila adalah pendidikan ideologi di Indonesia.

Tujuan pendidikan Pancasila dapat membentuk warga negara yang baik dan paham akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta memiliki rasa cinta dan nasionalisme terhadap negara Indonesia.

Berikut Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber tujuan pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi disertai dengan landasan pendidikan Pancasila, Jumat (19/3/2021).

Untuk mengetahui tujuan pendidikan Pancasila, perlu pahami dulu landasan pendidikan Pancasila. Terdapat empat landasan pendidikan Pancasila yaitu landasan historis, landasan kultural, landasan yuridis, dan landasan filosofis. Berikut penjelasannya:

1. Landasan Historis

Landasan Historis adalah fakta-fakta sejarah yang dijadikan dasar bagi pengembangan pendidikan Pancasila, baik menyangkut formulasi tujuan, pengembangan materi, rancangan model pembelajaran, dan evaluasinya.

Berdasarkan landasan historis, pancasila dirumuskan dan memiliki tujuan yang dipakai sebagai dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat.

Fakta historis tersebut membentang mulai dari kehidupan prasejarah, sejarah Indonesia lama, masa kejayaan nasional, perjuangan bangsa Indonesia melawan sistem penjajahan, proklamasi kemerdekaan, hingga perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

2. Landasan Kultural

Landasan kultural adalah pengembangan pendidikan Pancasila didasarkan atas nilai-nilai yang diagungkan, dan karenanya disepakati dalam kehidupan nasional. Pancasila merupakan salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus diwariskan ke generasi penerus.

Secara kultural unsur-unsur Pancasila terdapat pada adat istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan Indonesia secara umum. Pendidikan Pancasila memelihara dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila yang telah dan terus disepakati tersebut.

3. Landasan Yuridis

Landasan Yuridis menyangkut aturan perundang-undangan yang mendasari pelaksanaan Pendidikan Pancasila. Pancasila secara yuridis konstitusional telah secara formal menjadi dasar negara sejak dituangkannya rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945.

Secara hierarkis, landasan yuridis dapat ditelusuri dari UUD 1945, Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, Keputusan Direktur Jenderal, dan lain-lain.

4. Landasan Filosofis

Landasan filosofis adalah penggunaan hasil-hasil pemikiran filsafat Pancasila untuk mengembangkan Pendidikan Pancasila. Secara praktis nilai-nilai tersebut berupa pandangan hidup (filsafat hidup) berbangsa.

Pancasila yang merupakan filsafat negara harus menjadi sumber bagi segala tindakan para penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-undangan yang berlaku bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tujuan pendidikan Pancasila menurut UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional yang juga tercantum di dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, ialah guna menunjukan arah tujuan pada moral dan diharapkan dapat terealisasi di kehidupan bermasyarakat setiap hari.

Yakni tingkah laku yang memperlihatkan iman serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (keyakinannya masing-masing), bertingkah-laku kerakyatan dengan selalu mendahulukan kepentingan umum. Tujuan pendidikan Pancasila menjadi sebuah sarana dalam mengerti, memahami, serta mendalami makna Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.

Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat amat penting. Hal ini sesuai dengan cita-cita serta tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Tujuan pendidikan Pancasila secara umum diantaranya:

1. Memiliki keimanan serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil juga beradab kepada orang lain dengan selalu memiliki sikap tenggang rasa di tengah kemajemukan bangsa.

3. Menciptakan persatuan bangsa dengan tidak bertindak anarkis yang dapat menjadi penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika di tengah masyarakat yang memiliki keberagaman kebudayaan.

4. Menciptakan sikap kerakyatan yang mendahulukan kepentingan umum dan mengutamakan musyawarah untuk mencapai keadaan yang mufakat.

5. Memberikan dukungan sebagai cara menciptakan keadaan yang berkeadilan sosial dalam masyarakat.

Tujuan pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk:

1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Agar mahasiswa dapat mengembangkan karakter manusia Pancasilais dalam pemikiran, sikap, dan tindakan. 

3. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD RI Tahun 1945.

5. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia. (Derektorat, 2013)

https://hot.liputan6.com/read/4510238/tujuan-pendidikan-pancasila-di-perguruan-tinggi-ketahui-4-landasannya

Analisis soal

1. Apakah hubungannya Pendidikan Pancasila dengan kehidupan berbangsa dan bernegara dan bagaimana urgensinya bagi mahasiswa atau generasi muda?

2. Apakah hal yang paling pokok untuk dipelajari dari pendidikan Pancasila dalam menghadapi perubahan dan manfaatnya dalam menghadapi masa depan?

3. Jelaskan apa sajakah yang menjadi  faktor penghambat dan penunjang diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi!

4. Bagaimanakah yang dimaksud dengan relasi antara pendidikan Pancasila dengan program studi/jurusan anda dan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa?



In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Cahya Saputri Arasy གིས-
NAMA : CAHYA SAPUTRI ARASY
NPM : 2315031006
KELAS : TE C

1. Pendidikan Pancasila memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merumuskan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mendasari kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pendidikan Pancasila berperan penting dalam mencetak generasi muda yang memiliki kesadaran akan norma-norma sosial, etika, keadilan, persatuan, kesetaraan, dan tanggung jawab sebagai warga negara.

Urgensi Pendidikan Pancasila bagi mahasiswa atau generasi muda terletak pada pembangunan karakter yang baik, penanaman nilai-nilai kebangsaan, pemahaman tentang demokrasi, tugas dan tanggung jawab sebagai warga negara, serta pembentukan kesadaran sosial. Pendidikan Pancasila membantu mahasiswa dan generasi muda dalam menjadi generasi yang bertanggung jawab, peduli terhadap masalah sosial, berperan aktif dalam pembangunan bangsa, serta mempertahankan dan memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia.

2. Hal paling pokok yang perlu dipelajari dari pendidikan Pancasila dalam menghadapi perubahan adalah pemahaman tentang nilai-nilai Panglima, Sila-sila Pancasila, dan nilai-nilai kebangsaan. Dalam menghadapi masa depan yang penuh perubahan, penting bagi mahasiswa atau generasi muda untuk memahami dan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini termasuk kesadaran akan pentingnya persatuan, toleransi, kerja sama, dan keadilan sosial sebagai landasan dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, politik, dan ekonomi di masa depan.

Manfaat dari pemahaman dan praktik nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi masa depan adalah dapat membentuk pribadi yang memiliki integritas, kesadaran sosial, kepemimpinan yang bertanggung jawab, dan kemampuan untuk bersikap adil dan bijaksana dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang dihadapi.

3. Faktor penghambat diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dapat meliputi:
- Kurikulum yang padat dan kurang fleksibel, sehingga sulit untuk mengintegrasikan mata kuliah yang berkaitan dengan Pendidikan Pancasila.
- Minimnya pemahaman dari pihak akademik dan mahasiswa tentang pentingnya Pendidikan Pancasila dalam membangun karakter dan kesadaran kebangsaan.
- Kurangnya sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk mendukung pelaksanaan pendidikan Pancasila.
- Ketidaktahuan atau ketidakpedulian terhadap pentingnya pendidikan Pancasila sebagai bagian dari proses pendidikan tinggi.

Faktor penunjang diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi meliputi:
- Adanya kebijakan dan regulasi yang mendukung pendidikan Pancasila sebagai bagian dari kurikulum.
- Kesadaran dan komitmen dari pihak akademik untuk melaksanakan pendidikan Pancasila dengan baik.
- Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pembelajaran dan diskusi terkait Pancasila.
- Dukungan aktif dari mahasiswa dalam mengikuti dan mengaplikasikan nilai-nilai yang diajarkan dalam pendidikan Pancasila.

4. Relasi antara pendidikan Pancasila dengan program studi/jurusan tertentu terletak pada penerapan nilai-nilai Pancasila dalam konteks keilmuan dan profesi yang relevan. Program studi/jurusan dapat mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dan prinsip-prinsip kebangsaan dalam kurikulum dan suasana pembelajaran untuk menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi fachliche (kompetensi keilmuan) serta personal dan sosial (kompetensi kebangsaan). Tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa terkait dengan menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan kebangsaan, kecakapan dalam menghadapi perubahan, serta kemampuan membawa perubahan menuju kebaikan bagi masyarakat dan bangsa.
In reply to Cahya Saputri Arasy

Re: Forum Analisis Soal

RISKI AFRIANSA གིས-
NAMA : RISKI AFRIANSA
NPM : 2315031054
KELAS. : PSTE C

1. Pendidikan Pancasila memiliki hubungan erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara karena melibatkan pembentukan karakter warga negara yang memiliki pemahaman akan nilai-nilai dasar Pancasila. Urgensinya bagi mahasiswa atau generasi muda adalah agar mereka dapat menjadi agen perubahan yang memiliki keimanan, kemanusiaan, sikap kerakyatan, persatuan, dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Hal paling pokok dalam pendidikan Pancasila adalah memahami nilai-nilai dasar Pancasila, seperti keimanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Ini membantu mahasiswa menghadapi perubahan dengan tetap berpegang pada prinsip moral dan norma kehidupan yang sesuai dengan falsafah negara.

3. Faktor penghambat pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dapat melibatkan kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap relevansi nilai-nilai tersebut dengan kehidupan nyata. Penunjangnya melibatkan implementasi kurikulum yang baik, pengajar yang kompeten, dan dukungan pemerintah untuk memastikan efektivitas pendidikan Pancasila.

4. Relasi antara pendidikan Pancasila dengan program studi/jurusan terletak pada integrasi nilai-nilai Pancasila dalam bidang keilmuan masing-masing. Contohnya, dalam ilmu sosial, penerapan prinsip kerakyatan dan keadilan dapat menjadi landasan analisis. Tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa terwujud dengan menghasilkan lulusan yang memiliki integritas, tanggung jawab, dan kontribusi positif kepada masyarakat berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Hendra Wijaya གིས-
Nama : Hendra Wijaya
NPM : 2315031094
Kelas : TE C

1. Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sebagai mata kuliah wajib di perguruan tinggi, pendidikan Pancasila memainkan peran penting dalam membentuk identitas bangsa dan memberikan pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai dasar Pancasila, seperti ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan, dan keadilan sosial. Melalui pendidikan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan karakter Pancasilais, menginternalisasi kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga negara, serta aktif berpartisipasi dalam membangun masyarakat yang demokratis, adil, dan berkeadilan sosial. Urgensinya terletak pada pembentukan agen perubahan positif yang siap menghadapi dinamika dan tantangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

2. Dalam menghadapi perubahan, hal yang paling pokok untuk dipelajari dari pendidikan Pancasila adalah:

> Pemahaman Nilai-nilai Moral: Pancasila mengajarkan nilai-nilai moral, keimanan, dan ketakwaan. Dalam menghadapi perubahan,
pemahaman ini dapat menjadi landasan moral untuk menentukan tindakan yang etis dan bertanggung jawab.

> Sikap Adaptasi: Pendidikan Pancasila juga melibatkan pengembangan sikap kemanusiaan, keadilan, dan kerakyatan. Mahasiswa
dapat mengaplikasikan nilai-nilai ini dalam menghadapi perubahan, dengan bersikap terbuka, adil, dan partisipatif.

> Kepemimpinan dan Musyawarah: Aspek keempat Pancasila menekankan musyawarah sebagai cara mencapai mufakat. Mahasiswa
dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang inklusif dan demokratis, penting dalam mengelola perubahan.

3. Faktor Penghambat:

- Kurangnya Kesadaran: Beberapa mahasiswa mungkin kurang menyadari pentingnya memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

- Tingkat Keterlibatan Dosen: Jika dosen kurang terlibat atau kurang peduli terhadap pengajaran Pancasila, dapat menghambat pemahaman mahasiswa.

- Tantangan Kurikulum: Kurikulum yang padat dan fokus pada bidang studi utama kadang-kadang dapat menjadi penghambat bagi mahasiswa untuk memberikan perhatian yang cukup pada mata kuliah non-spesifik seperti Pendidikan Pancasila.

Faktor Penunjang:

-Pendekatan Interaktif: Metode pengajaran yang interaktif dan aplikatif dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila.

- Keterlibatan Mahasiswa: Jika mahasiswa aktif dan terlibat dalam diskusi serta kegiatan terkait Pancasila, hal ini dapat menjadi faktor penunjang.

- Dukungan Institusional: Dukungan penuh dari institusi pendidikan, termasuk kebijakan yang mendukung dan penilaian yang jelas terhadap pencapaian pembelajaran Pancasila, dapat menjadi faktor penunjang.

4. Program Studi/Jurusan dan Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila dapat membantu mahasiswa mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang etika dan tanggung jawab profesi di dalam program studi/jurusan masing-masing. Misalnya, mahasiswa Teknik dapat membentuk mahasiswa menjadi agen perubahan yang tidak hanya mahir secara teknis tetapi juga memiliki karakter dan etika profesi yang baik. dengan pemahaman nilai-nilai Pancasila, diharapkan tidak hanya menjadi sumber daya manusia unggul secara teknis, tetapi juga berperan dalam pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Dendes Aisyah Santri གིས-
Nama: Dendes Aisyah Santri
NPM: 2315031038
1.Menurut saya pendidikan pancasila di perguruan tinggi, memiliki tujuan utama membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki kesetiaan terhadap nilai-nilai Pancasila serta mampu aktif berperan dalam pembangunan negara.Keterkaitan Pendidikan Pancasila dengan kehidupan berbangsa dan bernegara sangat erat. Sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, Pancasila memberikan pedoman nilai yang menjadi landasan bagi sikap dan tindakan warga negara. Oleh karena itu, pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila oleh mahasiswa sangat penting. Pendidikan Pancasila dapat dianggap sebagai investasi jangka panjang untuk mencetak generasi muda yang memiliki kesetiaan pada nilai-nilai Pancasila dan aktif berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

2.Menurut pandangan saya, pandangan pokok yang harus dipahami dari pendidikan Pancasila dalam menghadapi perubahan adalah esensi dari nilai-nilai dasarnya. Nilai-nilai dasar Pancasila berfungsi sebagai pondasi yang kuat bagi Indonesia dalam menghadapi dinamika perubahan. Nilai-nilai tersebut melibatkan:
-Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengajarkan kita untuk senantiasa beriman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sambil menghargai nilai-nilai moral dan spiritual.
-Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Mendorong saling menghormati dan menghargai, serta memberikan prioritas pada hak asasi manusia.
-Persatuan Indonesia: Menyampaikan makna persatuan sebagai bangsa, dengan menghargai keberagaman dan mengutamakan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
-Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan: Mendorong musyawarah sebagai metode utama dalam mencapai mufakat, dan menghormati prinsip-prinsip demokrasi.
-Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mendorong penghormatan terhadap nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan sosial.

Nilai-nilai dasar Pancasila ini bermanfaat sebagai panduan yang kokoh ketika menghadapi berbagai perubahan dalam dunia. Dengan memegang teguh nilai-nilai tersebut, kita dapat menghadapi perubahan dengan bijak dan tetap menjaga nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

3.Faktor Penghambat Diberlakukannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi:

1Kesadaran Mahasiswa yang Terbatas:
-Sebagian mahasiswa mungkin belum sepenuhnya menyadari relevansi dan kepentingan pendidikan Pancasila, sehingga menganggapnya kurang penting atau tidak berkaitan dengan bidang studi mereka.
Kekurangan Tenaga Pengajar Berkualitas:

2Keterbatasan pengajar yang memiliki pemahaman mendalam tentang Pancasila dan cara efektif menyampaikan materi dapat menjadi kendala. Kekurangan kompetensi dan pengalaman dapat mempengaruhi pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah ini.
Pemisahan dengan Mata Kuliah Lain:

3.Pembelajaran Pancasila yang terpisah dari mata kuliah lain dapat menyulitkan mahasiswa dalam melihat hubungannya dengan bidang studi masing-masing, berpotensi memengaruhi motivasi dan pemahaman mereka.

Faktor Penunjang Diberlakukannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi:
1.Kewajiban Hukum yang Ada:
-Adanya kewajiban hukum membuat pendidikan Pancasila menjadi mata kuliah yang harus diikuti oleh semua mahasiswa di perguruan tinggi. Hal ini menjamin bahwa pendidikan Pancasila menjadi bagian integral dari kurikulum.

2.Pentingnya bagi Mahasiswa:
Kesadaran akan nilai-nilai positif yang dapat diperoleh dari pendidikan Pancasila, terutama dalam pembentukan karakter, dapat menjadi dorongan bagi mahasiswa untuk menghargai dan berpartisipasi aktif dalam mata kuliah ini.

3.Dukungan Pemerintah dan Masyarakat:
-Dukungan dari pemerintah dan masyarakat, baik dalam penyediaan sumber daya maupun kampanye penyadaran, dapat membantu memperkuat pelaksanaan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. Ini mencakup pelatihan tenaga pengajar dan upaya untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila.
Hubungan antara pendidikan Pancasila, program studi/jurusan, dan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa dapat dijelaskan sebagai berikut:

4.Pendidikan Pancasila sebagai Bagian Esensial dari Pendidikan Nasional:
Pendidikan Pancasila menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional Indonesia. Sebagai mata kuliah wajib, tujuannya adalah membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki identitas Pancasila dan pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai bangsa.
Kesesuaian Pendidikan Pancasila dengan Program Studi/Jurusan:
Meskipun mahasiswa berasal dari berbagai program studi/jurusan, pendidikan Pancasila diarahkan agar tetap relevan dengan setiap bidang keilmuan. Sebagai contoh, implementasi nilai-nilai Pancasila dapat disesuaikan dengan konteks dan tantangan yang spesifik dalam berbagai disiplin ilmu.
Peran Strategis Program Studi/Jurusan dalam Mencapai Tujuan Negara:
Program studi/jurusan berperan sebagai sarana untuk mencapai tujuan negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini, program studi/jurusan bertanggung jawab menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi dan keterampilan teknis sesuai bidangnya, tetapi juga mencerminkan integritas, moralitas, dan kesadaran kebangsaan yang tercermin dari nilai-nilai Pancasila.
Pendidikan Pancasila sebagai Fondasi Keberhasilan Program Studi/Jurusan:
Pendidikan Pancasila dapat dianggap sebagai fondasi moral dan etika yang mendukung kesuksesan program studi/jurusan. Dengan memiliki mahasiswa yang tidak hanya ahli secara profesional tetapi juga memiliki kesadaran kebangsaan, diharapkan lulusan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan bangsa.
Tujuan Negara dalam Mencapai Kebijaksanaan Kehidupan Bangsa:
Tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa selaras dengan visi pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila berperan dalam mencapai tujuan tersebut dengan membentuk individu yang cerdas, berbudaya, dan memiliki identitas kebangsaan yang kuat.
Dengan demikian, keterkaitan yang erat antara pendidikan Pancasila, program studi/jurusan, dan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa menciptakan sinergi yang esensial untuk membentuk sumber daya manusia berkualitas dan berjiwa Pancasila di berbagai lapisan masyarakat
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Reza Juliyanto གིས-
NAMA : REZA JULIYANTO
NPM : 2315031046
MELAS : PSTE C

1. Pendidikan Pancasila memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, mengarah pada pengembangan karakter Pancasilais, penguatan nilai-nilai dasar Pancasila, serta pembentukan sikap mental yang mendukung persatuan bangsa. Bagi mahasiswa atau generasi muda, pentingnya pendidikan Pancasila terletak pada pembentukan nilai-nilai keimanan, kemanusiaan, dan kerakyatan untuk menjaga keberagaman dan menciptakan masyarakat yang adil.

2. Inti dari pendidikan Pancasila adalah pemahaman dan penerimaan nilai-nilai dasarnya sebagai landasan kehidupan. Ini membekali mahasiswa untuk menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Manfaatnya untuk masa depan adalah memberikan dasar moral dan ideologis yang kokoh untuk berkontribusi positif dalam dinamika masyarakat.

3. Hambatan diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dapat melibatkan resistensi dari sebagian mahasiswa yang menganggapnya tidak relevan, serta kurangnya dukungan dan pemahaman dari pihak terkait. Faktor pendukungnya mencakup komitmen lembaga pendidikan, pengembangan kurikulum yang sesuai, dan dukungan dari masyarakat yang menyadari pentingnya pembentukan karakter Pancasilais.

4. Hubungan antara pendidikan Pancasila dengan program studi/jurusan dapat dilihat dalam upaya memperkuat Pancasila sebagai landasan negara. Mahasiswa dari berbagai jurusan perlu mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pemikiran dan tindakan mereka, sejalan dengan tujuan negara untuk meningkatkan kehidupan intelektual masyarakat. Ini menciptakan keterkaitan antara aspek keilmuan dengan nilai-nilai moral dan kebangsaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Alisya Salsabila Fadwa Rahmadhani གིས-
Nama: Alisya Salsabila Fadwa Rahmadhani
NPM:2315031013

1. Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kesadaran berbangsa serta bernegara. Melalui pemahaman nilai-nilai Pancasila, mahasiswa atau generasi muda dapat menginternalisasi prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan negara Indonesia. Urgensinya terletak pada kemampuan untuk membentuk kepribadian yang berkarakter, menghormati perbedaan, serta berkontribusi positif dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab.

2. Hal paling pokok dari pendidikan Pancasila adalah pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai dasar Pancasila, seperti ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial. Pemahaman ini menjadi landasan untuk menghadapi perubahan dengan sikap yang terbuka, toleran, dan mampu beradaptasi. Manfaatnya dalam menghadapi masa depan adalah membentuk generasi yang memiliki integritas, tanggung jawab, dan kemampuan berkontribusi positif dalam mengatasi tantangan zaman.

3. Faktor penghambat diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi yaitu adanya mindset bahwa tidak ada kaitannya antara pendidikan Pancasila yang ada dengan matakuliah di setiap program dan jurusan yang ditempuh oleh mahasiswa dikarenakan dalam perguruan tinggi, jurusan atau program studi yang dipilih oleh masing-masing mahasiswa sudah bersifat spesifik atau mengarah ke suatu disiplin ilmu tertentu, tidak seperti pendidikan pada bangku SD, SMP, dan SMK/SMK yang masih bersifat umum sehingga harus mempelajari semua mata pelajaran yang ada dan mindset bahwa sudah cukup untuk mendapatkan pendidikan Pancasila pada bangku SD dan SMP sampai SMA/SMK sehingga pada saat berada di perguruan tinggi tidak diperlukan lagi pendidikan Pancasila. Faktor penunjang di berlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah adanya pemikiran bahwasangat pentingnya pendidikan Pancasila selama berada di setiap jenjang pendidikan untuk meningkatkan rasa nasionalisme terhadap negara Indonesia, dapat memaknai peristiwa sejarahdan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia karena pengaruh globalisasi yang menyebabkan teknologi semakin hari semakin canggih yang menyebabkan pengaruh dari budaya dan negara luar sangat mudah untuk mempengaruhi kita sehingga rasanasionalisme terhadap negara Indonesia menjadi berkurang dan timbul hal-hal yang dapat menyebabkan runtuhnya persatuan Indonesia, oleh karena itu diperlukan pendidikan Pancasila agar dapat mencegah hal tersebut dan faktor penunjang lainnya adalah adanya ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, yang menegaskan bahwa penyelenggaraan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi itu wajib diselenggarakan dan sebaiknya diselenggarakan sebagai mata kuliah yang berdiri sendiri danharus dimuat dalam kurikulum masing-masing perguruan tinggi. Dengan demikian, keberadaan mata kuliah pendidikan Pancasila merupakan kehendak negara, bukan kehendak perseoranganatau golongan, demi terwujudnya tujuan negara.

4. Relasi antara pendidikan Pancasila dan program studi/jurusan saya, sebagai model bahasa AI, dapat dipahami dalam konteks penerapan teknologi dan kecerdasan buatan. Dalam hal ini, pendidikan Pancasila memiliki peran dalam membimbing pengembangan dan pemanfaatan teknologi untuk kepentingan yang positif dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana termaktub dalam UUD 1945, Pasal 31 Ayat (4), adalah memberikan pendidikan yang bermutu. Dalam konteks program studi/jurusan saya, pendidikan Pancasila dapat berkontribusi dengan:

1. Etika dan Tanggung Jawab: Mengajarkan mahasiswa untuk menggunakan teknologi secara etis dan bertanggung jawab, sejalan dengan nilai-nilai Pancasila seperti kemanusiaan yang adil dan beradab.

2. Inklusivitas: Mendorong pengembangan teknologi yang inklusif, menghormati keberagaman, dan meminimalkan potensi dampak negatif pada masyarakat.

3. Kemandirian:Mendorong kemandirian dan kreativitas dalam pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan demikian, pendidikan Pancasila dihubungkan dengan program studi/jurusan saya untuk mendukung pengembangan teknologi yang tidak hanya canggih tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai moral dan sosial yang dijunjung tinggi oleh negara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Ni Putu Tanti Sumerti གིས-
Nama : Ni Putu Tanti Sumerti
NPM : 2315031078

1. Hubungan Pendidikan Pancasila dengan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara serta Urgensinya bagi Mahasiswa atau Generasi Muda:
Pendidikan Pancasila memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara karena memberikan landasan filosofis, moral, dan ideologis bagi warga negara Indonesia. Urgensinya bagi mahasiswa atau generasi muda adalah:
- Membentuk karakter Pancasilais yang mencerminkan nilai-nilai nasional, seperti kecintaan pada tanah air, kerakyatan, dan keadilan sosial.
- Memberikan pemahaman mendalam tentang ideologi negara, sehingga mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat.
- Meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara serta memahami prinsip-prinsip demokrasi.

2. Hal Pokok yang Dipelajari dari Pendidikan Pancasila dalam Menghadapi Perubahan dan Manfaatnya dalam Masa Depan:
- Ketahanan Mental:Mahasiswa belajar untuk memiliki ketahanan mental dalam menghadapi perubahan dan tantangan, sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial Pancasila.
- Kemampuan Analisis: Pendidikan Pancasila memberikan keterampilan analisis untuk memahami dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan sosial dan politik yang berkembang.
- Berpikir Kritis dan Kreatif: Mahasiswa diajarkan untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi perubahan, sejalan dengan semangat musyawarah dan demokrasi Pancasila.
- Penghargaan terhadap Keragaman: Pendidikan Pancasila mengajarkan penghargaan terhadap keragaman budaya dan agama, yang penting dalam menghadapi perubahan global.

3. Faktor Penghambat dan Penunjang Diberlakukannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi:
- Faktor Penghambat:
- Minimnya Kesadaran: Jika mahasiswa kurang memiliki kesadaran akan pentingnya nilai-nilai Pancasila, hal ini dapat menjadi penghambat efektivitas pendidikan Pancasila.
- Kurikulum yang Padat: Kurikulum yang padat dapat menghambat pendidikan Pancasila jika tidak diberikan prioritas yang cukup.

- Faktor Penunjang:
- Kesadaran Mahasiswa: Kesadaran mahasiswa terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai identitas nasional menjadi faktor penunjang dalam efektivitas pendidikan Pancasila.
- Dukungan Kampus: Dukungan penuh dari pihak kampus, seperti penyediaan sarana dan prasarana, serta pengembangan kurikulum yang inovatif.

4. Relasi antara Pendidikan Pancasila dengan Program Studi/Jurusan dan Tujuan Negara Mencerdaskan Kehidupan Bangsa:
- Program Studi/Jurusan:
- Integrasi Nilai-Nilai Pancasila:Pendidikan Pancasila harus diintegrasikan dengan program studi/jurusan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam konteks profesional dan akademisnya.
- Relevansi dengan Bidang Studi: Pendidikan Pancasila perlu dirancang untuk memiliki relevansi dengan bidang studi masing-masing, sehingga mahasiswa dapat melihat keterkaitan antara nilai-nilai Pancasila dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya.

- Tujuan Negara Mencerdaskan Kehidupan Bangsa:
- Membentuk Generasi Cerdas dan Berkarakter: Pendidikan Pancasila berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membentuk generasi yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
- Menumbuhkan Semangat Kebangsaan: Melalui pendidikan Pancasila, tujuan negara menciptakan masyarakat yang memiliki semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan kesadaran akan persatuan.

Sebagai gambaran holistik, pendidikan Pancasila di perguruan tinggi diharapkan dapat mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi akademis tetapi juga moral, etika, dan kesadaran kewarganegaraan yang kuat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Ardy Sena གིས-
Nama : Ardy Sena
NPM : 2315031053
Kelas : TE C
1. Hubungan Pendidikan Pancasila dengan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Pendidikan Pancasila memiliki hubungan yang sangat erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara karena Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila menjadi landasan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, Pendidikan Pancasila sangat penting bagi mahasiswa atau generasi muda agar dapat menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
2. Hal yang Paling Pokok untuk Dipelajari dari Pendidikan Pancasila dalam Menghadapi Perubahan
Nilai-nilai Pancasila yang bersifat universal dan abadi, keterbukaan dan sikap adaptif terhadap perubahan, serta semangat nasionalisme dan patriotisme.
3. Faktor Penghambat dan Penunjang Diberlakukannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
Faktor penghambat: kurangnya pemahaman dan kesadaran mahasiswa, perbedaan pandangan dan ideologi, kurangnya dukungan dari pihak kampus. Faktor penunjang: peraturan perundang-undangan, komitmen pihak kampus, peran aktif dosen dan mahasiswa.
4. Relasi Pendidikan Pancasila dengan Program Studi/Jurusan dan Tujuan Negara Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Pendidikan Pancasila dapat menjadi jembatan antara program studi/jurusan dengan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa. Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri secara utuh, baik secara intelektual, keterampilan, maupun sikap.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Nazwa Aulia Syifa གིས-
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Izin memperkenalkan diri:
Nama: Nazwa Aulia Syifa
Kelas: PSTE C
NPM: 2315031037

1. Apakah hubungannya Pendidikan Pancasila dengan kehidupan berbangsa dan bernegara dan bagaimana urgensinya bagi mahasiswa atau generasi muda?
Jawaban: Pada dasarnya sebelum berbicara mengenai Pendidikan Pancasila, seperti yang sudah kita ketahui Pancasila sendiri memiliki peran yang paling penting untuk kehidupan berbangsa dan bernegara karena semua perilaku masyarakat harus disesuaikan dengan nilai-nilai atau implementasi berlandaskan Pancasila. Serupa dengan hal tersebut, Pendidikan Pancasila juga memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan Pancasila dapat membuat kesadaran diri dalam masing-masing individu bahwasanya Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila memuat nilai-nilai yang wajib diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat hingga menyebabkan adanya kemauan untuk mempertahankan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan individu. Pendidikan Pancasila juga mempunyai tujuan yang potensial, yaitu untuk membentuk individu yang mendapatkan Pendidikan Pancasila untuk menjadi warga negara yang memiliki rasa cinta tanah air dan jiwa nasionalisme yang tinggi untuk Indonesia.
Sedangkan urgensi Pendidikan Pancasila untuk mahasiswa dan generasi muda berporos pada pengembangan karakter Pancasilais dalam setiap pemikiran, sikap dan tkndakan atas penghayatan jiwa melalui nilai-nilai bermasyarakat dalam Pancasila. Diharapkan melalui Pendidikan Pancasila, mahasiswa atau generasi muda dapat memiliki sikap yang beriman dengan memperhatikan taqwa, memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi untuk pergaulan sosial, memiliki keteguhan hati untuk persatuan Indonesia, memiliki rasa gotong royong sesama masyarakat kemudian memberi dukungan penuh untuk keadilan-keadilan yang patut ditegakkan.

2. Apa hal yang paling pokok untuk dipelajari dari Pendidikan Pancasila dalam menghadapi perubahan dan manfaatnya dalam menghadapi masa depan?
Jawaban: Hal yang paling pokok untuk dipelajari dalam Pendidikan Pancasila adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan landasan-landasan yang melatarbelakangi Pancasila. Mahasiswa harus memiliki kesadaran mengenai pentingnya implementasi sikap yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, yaitu Pancasila sebagai norma dasar atau rambu normatif untuk menjadi pedoman dalam bermasyarakat di tengah pandangan tata pemerintahan. Nilai-nilai Pancasila tersebut yang dimaksudkan adalah aplikasi dari masing-masing sila Pancasila, seperti keimanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial. Untuk menghadapi sebuah perubahan pula, nilai-nilai Pancasila dapat digunakan sebagai landasan atau pedoman mengambil keputusan yang bijaksana dan mencari solusi-solusi untuk permasalahan di masa yang akan mendatang. Solusi tersebut juga merupakan suatu manfaat yang terletak pada persiapan mahasiswa agar mampu menganalisis permasalahan dan memikirkan mengenai penyelesaian-penyelesaian persoalan tersebut. Hal itu juga harus disesuaikan dengan kemampuan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem pemikiran yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila serta UUD RI Tahun 1945.

3. Jelaskan apa sajakah yang menjadi faktor penghambat dan penunjang diberlakukannya Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi!
Jawaban: Terdapat beberapa faktor penghambat dan faktor penunjang diberlakukannya Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, kedua faktor tersebut memiliki aspek yang berbeda.
Faktor penghambat Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi meliputi adanya perbedaan dalam pemahaman atas pentingnya Pendidikan Pancasila yaitu seperti mahasiswa yang menganggap Pancasila hanya berperan sebagai simbol negara, tidak kurang dan tidak lebih hingga terjadi kurangnya pengimplementasian nilai-nilai Pancasila, kemudian adanya resistensi atau sikap beberapa pihak terhadap Pancasila yang bisa atau tidak bisa memahami urgensi Pancasila, kurangnya sosialisasi dan bimbingan teknis yang berspesifikasi profil Pancasila serta adanya keterbatasan sumber daya yang unggul. Sedangkan di sisi lain, faktor penunjang dari Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah adanya ketentuan dalam Undang-Undang tentang pendidikan tinggi yang mewajibkan perguruan tinggi untuk mengadakan mata kuliah Pendidikan Pancasila. Keterlibatan dosen yang aktif dalam menyampaikan materi dengan proporsional melalui pendekatan yang relevan dan inspiratif juga menjadi pertimbangan. Dari keaktifan dosen tersebut, mahasiswa dapat mengikuti diskusi dan kegiatan yang menambah point partisipasi. Pada dasarnya juga, Pendidikan Pancasila dapat membantu mata kuliah lain guna berjalan sesuai dengan nilai Pancasila. Dengan demikian, upaya untuk mengatasi faktor penghambat dan meningkatkan faktor penunjang tersebut sangat penting.

4. Bagaimanakah yang dimaksud dengan relasi antara Pendidikan Pancasila dengan program studi/jurusan anda dan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa?
Jawaban: Relasi antara Pendidikan Pancasila dengan program studi/jurusan Teknik Elektro yang dimaksudkan adalah mengenai interaksi atau kolaborasi Pendidikan Pancasila sengan program studi/jurusan Teknik Elektro untuk bersama-sama mencapai tujuan atau fokus utama dari mendapatkan pendidikan. Melalui Pendidikan Pancasila, mahasiswa program studi/jurusan Teknik Elektro akan mendapatkan pandangan baru dalam beretika bahkan ketika mendapatkan sebuah profesi yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila. Teknik Elektro dapat dikaitkan dengan konsep Pancasilais untuk memahami peran teknologi elektro dalam kontribusi guna memajukan pembangunan infrastruktur atau aspek lainnya yang berkelanjutan. Pendidikan Pancasila juga dapat membantu mahasiswa program studi/jurusan Teknik Elektro untuk berperan aktif dalam pengembangan teknologi dan pembentukan karakter mahasiswa yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila hingga dapat bermanfaat untuk masyarakat sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sekian, hasil analisa soal.

Terima kasih dan selamat beraktivitas kembali, Bu.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Artika Maysafitri གིས-
Nama : Artika Maysafitri
Npm : 2315031030
Kelas : TE C

1. Hubungan Pendidikan Pancasila dengan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara serta Urgensinya bagi Mahasiswa atau Generasi Muda:
Pendidikan Pancasila memainkan peran penting dalam membentuk karakter, moral, dan sikap warga negara yang baik. Untuk mahasiswa atau generasi muda, memahami nilai-nilai Pancasila membantu dalam membentuk kesadaran akan kebhinekaan, toleransi, serta tanggung jawab sosial terhadap negara dan masyarakat. Hal ini penting dalam membentuk kepribadian yang berkualitas dan menjadi pondasi moral dalam menghadapi tantangan zaman yang beragam.

2. Hal Pokok yang Dipelajari dari Pendidikan Pancasila dalam Menghadapi Perubahan dan Manfaatnya dalam Menghadapi Masa Depan:
Dari Pancasila, hal pokok yang dipelajari adalah nilai-nilai moral, etika, keadilan, persatuan, dan gotong royong. Dalam menghadapi perubahan, pemahaman terhadap nilai-nilai tersebut membantu individu untuk tetap teguh pada moralitas dan etika, serta menghadapi perubahan dengan kepala dingin dan bijaksana.

3. Faktor Penghambat dan Penunjang Diberlakukannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi:
Faktor penghambat mungkin meliputi kurikulum yang padat, kurangnya pemahaman akan pentingnya Pancasila, dan perbedaan interpretasi terhadap nilai-nilai Pancasila. Sementara faktor penunjangnya adalah pendekatan pengajaran yang kreatif, penggunaan metode pembelajaran yang efektif, serta melibatkan peran aktif mahasiswa dalam diskusi dan refleksi nilai-nilai Pancasila.

4. Relasi Pendidikan Pancasila dengan Program Studi/Jurusan dan Tujuan Negara Mencerdaskan Kehidupan Bangsa:
Pendidikan Pancasila haruslah menjadi dasar dalam setiap program studi karena membentuk karakter yang baik pada mahasiswa. Hubungannya erat dengan tujuan negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa karena mempersiapkan generasi yang memahami nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan, serta mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Pendidikan Pancasila membantu membentuk karakter, sikap, dan moral yang baik, serta menjadi landasan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

ACHMAD RAEHAN DINATA གིས-
Nama : Achmad Raehan Dinata
NPM : 2315031086
Kelas : PSTE C

1. Pendidikan Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk sikap, nilai, dan identitas warga negara Indonesia. Hubungan Pendidikan Pancasila dengan kehidupan berbangsa dan bernegara serta urgensi bagi mahasiswa atau generasi muda dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pembentukan Karakter dan Identitas Bangsa:
- Pendidikan Pancasila berperan dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar moral, etika, dan kepribadian yang mencirikan warga negara Indonesia.
2. Penguatan Bhinneka Tunggal Ika:
- Pancasila mengajarkan konsep Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "Berbeda-beda namun tetap satu." Pendidikan Pancasila membantu memahamkan dan memperkuat keragaman budaya, agama, dan suku sebagai kekayaan bersama yang perlu dijaga dan dihargai.
3. Mendorong Semangat Kebangsaan:
- Pendidikan Pancasila menggugah semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Ini memotivasi mahasiswa dan generasi muda untuk berkontribusi positif dalam membangun dan memajukan bangsa Indonesia.


2. Hal yang paling pokok untuk dipelajari dari pendidikan Pancasila dalam menghadapi perubahan adalah pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai dasar Pancasila dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diaplikasikan dalam menghadapi tantangan masa depan. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan:
1. Nilai-nilai Pancasila:
- Pahami nilai-nilai dasar Pancasila seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai ini menjadi landasan moral dan etika yang harus dipegang teguh.
2. Kesatuan dalam Keberagaman:
- Pelajari konsep Bhinneka Tunggal Ika dan bagaimana kesatuan dalam keberagaman dapat menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Pahami dan hargai diversitas budaya, agama, dan suku sebagai kekayaan bersama yang perlu dijaga dan dihargai.
3. Kerjasama dan Gotong Royong:
- Pahami pentingnya kerjasama dan gotong royong dalam menghadapi perubahan. Nilai-nilai ini membangun semangat kolaborasi, saling membantu, dan kesediaan berkontribusi untuk kepentingan bersama.


3. Faktor Penunjang Diberlakukannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi:
1. Penguatan Karakter Mahasiswa:
- Pendidikan Pancasila membantu membangun karakter mahasiswa dengan nilai-nilai moral, etika, dan kepemimpinan yang kuat.
2. Meningkatkan Kesadaran Kebangsaan:
- Memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap sejarah, budaya, dan identitas bangsa, meningkatkan kesadaran kebangsaan dan cinta tanah air.
3. Memperkuat Keberagaman dan Toleransi:
- Menyumbangkan pada pembentukan sikap toleransi, menghargai keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa di lingkungan kampus.

Faktor Penghambat Diberlakukannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi:
1. Keterbatasan Pemahaman Dosen:
- Keterbatasan pemahaman atau kompetensi dosen terkait Pancasila dapat menjadi hambatan dalam menyampaikan materi secara efektif.
2. Tidak Optimalnya Sumber Daya:
- Kurangnya sumber daya dan fasilitas pendukung untuk menyelenggarakan pendidikan Pancasila dengan metode yang interaktif dan partisipatif.
3. Ketidakberlanjutan Pendidikan:
- Pendidikan Pancasila yang hanya dilaksanakan pada tahap awal kuliah tanpa adanya pengembangan dan penguatan selama perkuliahan dapat membuat dampaknya kurang signifikan.


4. Sebagai sebuah entitas, saya tidak terkait dengan program studi atau jurusan tertentu. Meskipun demikian, kita dapat membahas secara umum mengenai bagaimana pendidikan Pancasila dapat terkait dengan berbagai program studi dan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa.
1. Relevansi dengan Program Studi:
- Pendidikan Pancasila dapat diintegrasikan dengan berbagai program studi untuk memberikan landasan etika, moral, dan sosial bagi mahasiswa. Contohnya, dalam program studi ilmu sosial, pendidikan Pancasila dapat membantu mahasiswa memahami konteks sosial dan politik dengan lebih baik.
2. Mengembangkan Kearifan Lokal:
- Program studi yang terkait dengan kebudayaan, sastra, atau kearifan lokal dapat diuntungkan dari pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila yang mendukung keberagaman dan keadilan sosial.
3. Pendidikan Kewarganegaraan:
- Dalam program studi Pendidikan Kewarganegaraan, pendidikan Pancasila dapat menjadi inti dalam pembentukan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang aktif dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

faizal bastian anggara faizal གིས-
Nama: faizal bastian anggara
NPM:2355031007
Kelas:TE C
1.Hubungan Pendidikan Pancasila dengan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara serta Urgensinya bagi Mahasiswa atau Generasi Muda

Pendidikan Pancasila memiliki hubungan erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara karena Pancasila adalah ideologi dan falsafah negara Indonesia. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa atau generasi muda diharapkan dapat memahami nilai-nilai dasar yang menjadi landasan negara, seperti keadilan sosial, persatuan, musyawarah, dan demokrasi. Urgensinya terletak pada pembentukan karakter dan sikap mental yang menciptakan warga negara yang bertanggung jawab, memiliki kecintaan pada tanah air, dan mampu berkontribusi positif dalam membangun bangsa.

2.Hal Paling Pokok yang Dipelajari dari Pendidikan Pancasila dan Manfaatnya dalam Menghadapi Masa Depan

Yang paling pokok dari pendidikan Pancasila adalah pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai landasan negara. Ini mencakup keimanan dan ketakwaan, sikap kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Manfaatnya dalam menghadapi masa depan adalah menciptakan individu yang memiliki integritas, kepedulian sosial, kemampuan berpikir kritis, serta kesiapan untuk berkontribusi dalam memecahkan tantangan kompleks dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3.Faktor Penghambat dan Penunjang Diberlakukannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi

Faktor Penghambat
Kurangnya Pemahaman Beberapa mahasiswa mungkin kurang memahami relevansi nilai-nilai Pancasila dengan kehidupan sehari-hari.
Keterbatasan Sumber Daya Perguruan tinggi mungkin mengalami keterbatasan sumber daya untuk menyelenggarakan pendidikan Pancasila dengan baik.
Tingkat Kepentingan yang Berbeda Tingkat minat dan kepedulian mahasiswa terhadap pendidikan Pancasila bisa berbeda, menghambat efektivitas pelaksanaannya.

Faktor Penunjang Keterlibatan Dosen yang AktifPeran dosen yang aktif dalam mendukung dan melibatkan mahasiswa dalam diskusi mengenai Pancasila.Penggunaan Metode Pembelajaran yang Efektif Penerapan metode pembelajaran yang menarik dan relevan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa.Keterlibatan Mahasiswa Aktifnya partisipasi mahasiswa dalam kegiatan dan diskusi terkait Pancasila.

4.Relasi antara Pendidikan Pancasila dengan Program Studi/Jurusan dan Tujuan Negara Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Pendidikan Pancasila memiliki relasi dengan semua program studi/jurusan karena nilai-nilai Pancasila bersifat universal dan mencakup aspek-aspek kehidupan. Dalam konteks tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan Pancasila berkontribusi dengan membentuk individu yang cerdas secara moral, memiliki sikap kepemimpinan, dan berdaya saing tinggi. Pendidikan Pancasila membantu mahasiswa memahami nilai-nilai etika, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap masyarakat, yang merupakan inti dari tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Daniel Dermawansyah Putra Saragih Daniel གིས-
Nama : Daniel Dermawansyah Putra Saragih
NPM : 2315031077

1.  Apakah hubungannya Pendidikan Pancasila dengan kehidupan berbangsa dan bernegara dan bagaimana urgensinya bagi mahasiswa atau generasi muda?
Pendidikan Pancasila memiliki hubungan erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara karena Pancasila adalah dasar ideologi dan falsafah negara Indonesia. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa atau generasi muda diajarkan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan bagi kehidupan bersama dalam masyarakat yang beragam. Urgensinya bagi mereka adalah agar mereka dapat memahami prinsip-prinsip moral, etika, serta nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan demokrasi yang akan membentuk karakter mereka sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan memiliki rasa cinta terhadap negara Indonesia.
2. Apakah hal yang paling pokok untuk dipelajari dari pendidikan Pancasila dalam menghadapi perubahan dan manfaatnya dalam menghadapi masa depan?
Hal paling pokok dalam pendidikan Pancasila adalah pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai dasar Pancasila seperti ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Memahami dan menginternalisasi nilai-nilai ini membantu mahasiswa dalam menghadapi perubahan zaman, tantangan global, serta dinamika sosial dengan tetap mempertahankan integritas moral, mengambil keputusan yang bijaksana, dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara.
3. Jelaskan apa sajakah yang menjadi  faktor penghambat dan penunjang diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi!
Faktor penghambat dalam diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi bisa termasuk kurikulum yang padat sehingga kurangnya waktu untuk materi non-teknis, kurangnya pemahaman akan pentingnya pendidikan moral di tengah tuntutan profesionalisme, serta ketidak-konsistenan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila di lingkungan perguruan tinggi. Faktor penunjangnya termasuk komitmen lembaga pendidikan tinggi dalam menerapkan pendidikan Pancasila sebagai bagian integral dari kurikulum, peran dosen dan tenaga pendidik dalam memberikan contoh dan mendampingi mahasiswa, serta dukungan pemerintah dan masyarakat dalam menghargai peran penting pendidikan Pancasila dalam pembentukan karakter generasi muda.
4. Bagaimanakah yang dimaksud dengan relasi antara pendidikan Pancasila dengan program studi/jurusan anda dan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa?
Dalam program studi teknik elektro, penerapan nilai-nilai Pancasila terlihat dalam tanggung jawab sosial dan etika profesional. Hal ini dapat tercermin dalam tindakan yang mengutamakan kepentingan umum, kesadaran akan keadilan, serta cara berinteraksi yang menghormati nilai-nilai kemanusiaan. Terkait dengan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan Pancasila membantu membangun lulusan yang memiliki integritas, moralitas, dan kesadaran sosial yang tinggi sesuai dengan visi pendidikan nasional.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Muhammad Rizky Ramadhan གིས-
Nama: Muhammad Rizky Ramadhan
NPM: 2315031117
Kelas: PSTE C

1. Pendidikan Pancasila memiliki hubungan erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Penting bagi mahasiswa dan generasi muda karena membentuk karakter, memahami nilai kebangsaan, mendorong partisipasi dalam pembangunan, dan mengajarkan pemahaman tentang keadilan sosial. Melalui Pendidikan Pancasila, diharapkan generasi muda dapat menjadi pemimpin yang berkualitas, berintegritas, dan berkontribusi positif dalam memajukan negara.

2. Pendidikan Pancasila memberikan dasar untuk menghadapi perubahan dan membawa manfaat besar dalam menghadapi masa depan. Hal-hal pokok yang dipelajari meliputi adaptasi terhadap perubahan, kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan, persatuan dan kebhinekaan, keadilan sosial, dan pembangunan berkelanjutan. Manfaatnya melibatkan pemahaman identitas dan jati diri, pembentukan pemimpin berkualitas, keterlibatan dalam pembangunan nasional, pemahaman terhadap tantangan global, dan peningkatan daya saing global. Dengan nilai-nilai Pancasila, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang positif dan adaptif dalam menghadapi masa depan yang dinamis.

3. Faktor Penghambat Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi:
1. Beban kurikulum yang padat.
2. Ketidakcukupan sumber daya.
3. Kurangnya pemahaman dan keterampilan pengajar.
4. Ketidakseriusan mahasiswa.

Faktor Penunjang Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi:
1. Komitmen kuat dari institusi pendidikan.
2. Pengembangan materi yang relevan.
3. Partisipasi aktif mahasiswa.
4. Kerjasama dengan pihak eksternal.
5. Evaluasi dan pemantauan berkala.
Penting untuk melibatkan semua pihak terkait guna mengatasi hambatan dan memperkuat faktor penunjang demi meningkatkan efektivitas Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.

4. Pendidikan Pancasila memiliki relevansi dengan berbagai program studi, seperti ilmu sosial, hukum, pendidikan, dan ilmu politik. Dalam konteks tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa, Pendidikan Pancasila membentuk karakter bangsa, memahamkan nilai-nilai kebangsaan, mendorong partisipasi aktif dalam masyarakat, dan menghargai keberagaman. Mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan positif dengan integritas, etika, dan semangat kebangsaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Atholla Musa Abdul Jabbar གིས-
Nama : Atholla Musa Abdul Jabbar
Npm : 2315031109
Kelas : TE C

1. Hubungan Pendidikan Pancasila dengan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara serta Urgensinya bagi Mahasiswa atau Generasi Muda:
Pendidikan Pancasila memiliki hubungan erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara karena Pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia. Pancasila mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan negara, seperti keadilan, demokrasi, persatuan, ketuhanan, dan kemanusiaan. Mahasiswa atau generasi muda sebagai agen perubahan dan penerus bangsa perlu memahami nilai-nilai Pancasila agar dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Urgensinya terletak pada pembentukan karakter dan identitas nasional, membentuk warga negara yang berkualitas, dan memastikan kesejahteraan bangsa.

2. Hal Pokok dari Pendidikan Pancasila dalam Menghadapi Perubahan dan Manfaatnya dalam Menghadapi Masa Depan:
Pendidikan Pancasila membekali individu dengan pemahaman mendalam tentang norma-norma moral, etika, dan tata nilai yang bersifat universal. Ini memainkan peran kunci dalam membentuk sikap positif dan etis dalam menghadapi perubahan zaman. Dengan memahami Pancasila, seseorang dapat mengembangkan kemampuan adaptasi, toleransi, dan kerja sama yang esensial dalam menghadapi perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi. Manfaatnya mencakup pembentukan kepribadian yang kokoh dan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif.

3. Faktor Penghambat dan Penunjang Diberlakukannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi:

Faktor Penghambat:

- Kurikulum yang Tidak Relevan: Kurikulum yang tidak sesuai atau tidak relevan dapat menjadi penghambat efektivitas pendidikan Pancasila.
-Kurangnya Kesadaran: Kurangnya kesadaran atau pemahaman tentang urgensi Pancasila dapat membuat mahasiswa kurang antusias dalam mempelajarinya.
-Politik dan Ideologi: Pengaruh politik dan ideologi tertentu bisa menjadi hambatan bagi penyampaian nilai-nilai Pancasila secara objektif.

Faktor Penunjang:

- Dosen dan Tenaga Pendidik Berkualitas: Kualitas pengajar yang baik dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila.
- Partisipasi Mahasiswa: Partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi dapat meningkatkan efektivitas pendidikan Pancasila.
- Kesadaran Mahasiswa: Kesadaran mahasiswa terhadap peran Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4. Relasi antara Pendidikan Pancasila dengan Program Studi/Jurusan dan Tujuan Negara Mencerdaskan Kehidupan Bangsa:
Pendidikan Pancasila harus terintegrasi dengan program studi/jurusan untuk memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya memiliki keahlian teknis tetapi juga memiliki kesadaran moral dan etika yang diperlukan dalam praktik profesional. Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan Pancasila berkontribusi pada pembentukan sumber daya manusia yang unggul secara moral dan intelektual, sesuai dengan tujuan negara untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan beradab.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

M. Naufal Ardiansyah གིས-
Nama: M. Naufal Ardiansyah
NPM: 2315031069
Kelas: PSTE_C

1. Pendidikan Pancasila memiliki hubungan erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Penting bagi mahasiswa dan generasi muda karena membentuk karakter, memahami nilai kebangsaan, mendorong partisipasi dalam pembangunan, dan mengajarkan pemahaman tentang keadilan sosial. Melalui Pendidikan Pancasila, diharapkan generasi muda dapat menjadi pemimpin yang berkualitas, berintegritas, dan berkontribusi positif dalam memajukan negara.

2. Yang paling pokok dari pendidikan Pancasila adalah pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai landasan negara. Ini mencakup keimanan dan ketakwaan, sikap kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Manfaatnya dalam menghadapi masa depan adalah menciptakan individu yang memiliki integritas, kepedulian sosial, kemampuan berpikir kritis, serta kesiapan untuk berkontribusi dalam memecahkan tantangan kompleks dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Faktor Penghambat dan Penunjang Diberlakukannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi:

Faktor penghambat mungkin meliputi kurikulum yang padat, kurangnya pemahaman akan pentingnya Pancasila, dan perbedaan interpretasi terhadap nilai-nilai Pancasila. Sementara faktor penunjangnya adalah pendekatan pengajaran yang kreatif, penggunaan metode pembelajaran yang efektif, serta melibatkan peran aktif mahasiswa dalam diskusi dan refleksi nilai-nilai Pancasila.

4. Hubungan antara pendidikan Pancasila dengan program studi/jurusan dapat dilihat dalam upaya memperkuat Pancasila sebagai landasan negara. Mahasiswa dari berbagai jurusan perlu mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pemikiran dan tindakan mereka, sejalan dengan tujuan negara untuk meningkatkan kehidupan intelektual masyarakat. Ini menciptakan keterkaitan antara aspek keilmuan dengan nilai-nilai moral dan kebangsaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

M. LUCKY ALFAREL གིས-
NAMA: M. LUCKY ALFAREL
NPM: 2315031093
KELAS: TE C

1.Pendidikan Pancasila memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia. Melalui pembelajaran ini, mahasiswa atau generasi muda dapat memahami nilai-nilai dasar Pancasila yang menjadi landasan negara.

2.Aspek paling pokok yang dapat dipelajari dari pendidikan Pancasila adalah pengembangan karakter manusia Pancasilais. Mahasiswa perlu memahami dan menginternalisasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan

3. faktor penghambat
-Ketidaksesuaian pemahaman dan implementasi kurikulum oleh beberapa perguruan tinggi.
-Minimnya sumber daya dan dosen yang berkualifikasi untuk mengajar mata kuliah Pancasila.
-Tidak adanya kesadaran mahasiswa akan urgensi dan relevansi Pendidikan Pancasila.

faktor penunjang
-Kesadaran tinggi dari pihak perguruan tinggi akan pentingnya pendidikan Pancasila.
-Keterlibatan dosen yang kompeten dan berkomitmen dalam penyampaian materi Pancasila.
-Integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan mahasiswa di luar kelas.

4.Pendidikan Pancasila memiliki relevansi dengan program studi/jurusan melalui integrasi nilai-nilai Pancasila untuk memberikan landasan etika, moral, dan tanggung jawab dalam praktik akademis dan profesional. Secara lebih luas, pendidikan Pancasila mendukung tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membentuk generasi yang memiliki karakter Pancasilais, memahami tantangan zaman, dan mampu berkontribusi positif dalam pembangunan nasional.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Christian Luis Gonsalves གིས-
Nama : Christian Luis Gonsalves
NPM : 2315031102
Kelas : PSTE C

1. Hubungan Pendidikan Pancasila dengan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara:

Pendidikan Pancasila memegang peran kunci dalam membentuk identitas dan kesadaran mahasiswa terhadap nilai-nilai dasar bangsa. Sebagai mata kuliah wajib di perguruan tinggi, pendidikan ini tidak hanya menjadi teori, tetapi lebih merupakan panduan moral yang mendalam untuk membentuk karakter sebagai warga negara yang baik. Melalui pemahaman nilai-nilai Pancasila, mahasiswa mampu menginternalisasi makna keimanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pendidikan Pancasila meresap dalam kehidupan sehari-hari, membantu mahasiswa memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia serta memupuk rasa cinta dan nasionalisme terhadap tanah air.

2. Urgensi Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa atau Generasi Muda:

Pentingnya pendidikan Pancasila bagi mahasiswa atau generasi muda tak terelakkan. Pendidikan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis mengenai falsafah negara, tetapi juga membangun landasan moral yang kuat. Mahasiswa, sebagai pemimpin masa depan, membutuhkan pemahaman mendalam terkait nilai-nilai Pancasila untuk membentuk karakter yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga bertanggung jawab dan memiliki rasa moral yang tinggi. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat, menjaga persatuan dan keragaman, serta berkontribusi pada pembangunan bangsa yang demokratis dan berkeadilan.

3. Faktor Penghambat dan Penunjang Pemberlakuan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi:

Meskipun penting, pemberlakuan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi seringkali dihadapkan pada berbagai hambatan. Resistensi terhadap perubahan, kurangnya pemahaman konsep Pancasila, dan potensi politisasi menjadi faktor penghambat. Namun, keterlibatan aktif mahasiswa dan dosen, sumber daya yang memadai, serta pendekatan kreatif dalam pembelajaran dapat menjadi faktor penunjang. Keterlibatan aktif menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, sumber daya yang memadai mendukung kelancaran penyelenggaraan, dan pendekatan kreatif memastikan pembelajaran yang menarik dan bermakna.

4. Relasi Pendidikan Pancasila dengan Program Studi/Jurusan dan Tujuan Negara Mencerdaskan Kehidupan Bangsa:

Integrasi Pendidikan Pancasila dengan program studi atau jurusan di perguruan tinggi tidak hanya memberikan relevansi kontekstual, tetapi juga mendukung pengembangan karakter Pancasilais yang sesuai dengan bidang studi masing-masing. Program studi atau jurusan menjadi arena praktik untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam konteks nyata. Lebih luas lagi, Pendidikan Pancasila mendukung tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan membentuk warga negara yang cerdas, moral, dan bertanggung jawab, pendidikan ini menjadi pilar utama dalam mencapai cita-cita terwujudnya masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan tujuan nasional.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Ahmad Zaky Saputra གིས-
Nama: Ahmad Zaky Saputra
NPM: 2315031022
Kelas: PSTE C

Jawaban menurut analisis saya:

1. Hubungan Pendidikan Pancasila dengan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara:
Pendidikan Pancasila memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan kesadaran warga negara. Melalui pemahaman nilai-nilai dasar Pancasila, mahasiswa atau generasi muda dapat menjadi individu yang memiliki keimanan, kemanusiaan, kerakyatan, persatuan, dan keadilan. Ini esensial untuk membangun keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, mengingat Pancasila adalah ideologi yang menjadi dasar negara Indonesia.

2. Urgensi Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa atau Generasi Muda:
Pendidikan Pancasila memberikan landasan ideologis dan moral bagi mahasiswa atau generasi muda. Mereka menjadi agen perubahan yang dapat membawa nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang demokratis, adil, dan bermartabat. Selain itu, pemahaman yang baik terhadap Pancasila juga membantu mahasiswa menghadapi perubahan dengan sikap yang bijaksana dan berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa.

3. Faktor Penghambat dan Penunjang Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi:
Penghambat:
- Minimnya kesadaran atau pemahaman terhadap pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara.
- Tantangan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan keberagaman dan dinamika global.
- Potensi resistensi terhadap perubahan dari pihak yang tidak sepenuhnya memahami tujuan dan manfaat pendidikan Pancasila.

Penunjang:
- Ketersediaan kurikulum yang mengakomodasi mata kuliah Pendidikan Pancasila.
- Peran aktif dosen dan pengajar dalam mentransmisikan nilai-nilai Pancasila.
- Program kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan diri yang memperkuat nilai-nilai Pancasila di luar kelas.

4. Relasi antara Pendidikan Pancasila dengan Program Studi/Jurusan dan Tujuan Negara Mencerdaskan Kehidupan Bangsa:
- Pendidikan Pancasila harus bersinergi dengan program studi/jurusan untuk membentuk lulusan yang tidak hanya memiliki keahlian teknis tetapi juga kesadaran etika dan moral yang kokoh.
- Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, tujuan negara memerlukan generasi muda yang memiliki landasan moral yang kuat, dan pendidikan Pancasila memainkan peran kunci dalam mencapai hal tersebut.
- Hubungan erat antara pendidikan Pancasila dan program studi/jurusan dapat membentuk profesional yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga berintegritas dan bertanggung jawab sosial, sesuai dengan cita-cita negara untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

HERMAN SITINJAK གིས-
Nama: Herman Sitinjak
Npm : 2315031101
Kelas : TE C

1) Pendidikan Pancasila memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, karena Pancasila merupakan jiwa dan identitas bangsa Indonesia yang beragam dan berkebinekaan. Pendidikan Pancasila juga memiliki urgensi yang tinggi bagi mahasiswa atau generasi muda, karena mereka adalah penerus dan pemimpin masa depan yang harus mampu menjaga dan mengembangkan Pancasila sebagai landasan moral, politik, dan hukum dalam menghadapi tantangan global.

2) Beberapa hal yang paling pokok untuk dipelajari dari pendidikan Pancasila dan manfaatnya dalam menghadapi perubahan dan masa depan adalah sebagai berikut:

1. Kesadaran akan Nilai-Nilai Moral dan Etika. Pendidikan Pancasila membantu dalam memahami nilai-nilai moral yang esensial bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini termasuk menghormati perbedaan, kejujuran, keadilan, dan sikap saling menghargai antarindividu dan kelompok.

2. Kebhinnekaan dan Toleransi.Pancasila mengajarkan pentingnya keberagaman dan toleransi dalam masyarakat yang multikultural. Dalam menghadapi perubahan, pemahaman akan keberagaman membantu untuk menerima dan memahami perbedaan pendapat serta keberagaman budaya, agama, dan suku.

3. Kepemimpinan yang Beretika.Pendidikan Pancasila mendorong pengembangan kepemimpinan yang bertanggung jawab dan beretika. Ini penting dalam membentuk pemimpin yang tidak hanya kompeten tetapi juga bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan.

4. Kesadaran Lingkungan.Pendidikan Pancasila juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Dalam menghadapi masa depan, pemahaman akan perlunya menjaga alam dan ekosistem menjadi sangat krusial.

5. Keadilan Sosial dan Pembangunan Berkelanjutan. Pancasila menekankan prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam menghadapi perubahan, pemahaman akan prinsip ini membantu memastikan bahwa perkembangan ekonomi dan sosial dilakukan secara adil dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.

3) Berikut adalah faktor penghambat dan faktor penunjangnya:

Faktor Penghambat:
1. Kurikulum yang Padat. Kurikulum yang padat dan terfokus pada materi akademik utama dapat menjadi penghambat dalam memberikan ruang bagi pendidikan Pancasila. Prioritas terhadap mata pelajaran inti seringkali membuat kurangnya waktu dan perhatian terhadap pendidikan nilai-nilai Pancasila.

2. Kurangnya Kesadaran dan Pemahaman. Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pendidikan Pancasila di kalangan mahasiswa dan dosen dapat menjadi penghambat. Jika tidak ada pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila, implementasinya mungkin tidak dianggap penting atau diabaikan.

3. Keterbatasan Sumber Daya. Keterbatasan sumber daya seperti dana, fasilitas, dan tenaga pengajar dapat menjadi penghambat dalam menyelenggarakan pendidikan Pancasila yang efektif. Tanpa dukungan yang memadai, pelaksanaan pendidikan Pancasila mungkin terbatas atau tidak optimal.

4. Ketidaksesuaian dengan Kebutuhan Pasar Kerja. Beberapa pihak berpendapat bahwa pendidikan Pancasila tidak relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Pandangan ini dapat menghambat penerimaan dan implementasi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.

Faktor Penunjang:
1. Kebijakan Pemerintah. Dukungan dan kebijakan pemerintah yang jelas dan kuat terhadap pendidikan Pancasila dapat menjadi faktor penunjang. Kebijakan ini dapat mencakup pengaturan kurikulum, alokasi dana, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan Pancasila.

2. Peran Dosen. Peran dosen dalam menyampaikan dan mendorong pendidikan Pancasila sangat penting. Dosen yang berkomitmen dan memahami nilai-nilai Pancasila dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam mengimplementasikan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.

3. Partisipasi Mahasiswa.Partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan dan diskusi terkait pendidikan Pancasila dapat menjadi faktor penunjang. Mahasiswa yang terlibat secara aktif dapat membantu memperkuat implementasi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi.

4.Kolaborasi dengan Pihak Eksternal. Kolaborasi dengan pihak eksternal seperti lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat dapat memperkuat pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. Kerjasama ini dapat memberikan sumber daya tambahan dan perspektif yang beragam.

4) Relasi antara pendidikan Pancasila dengan program studi atau jurusan tertentu dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Integrasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kurikulum.Pendidikan Pancasila dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum program studi atau jurusan tertentu dengan memasukkan materi yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, dalam program studi hukum, materi tentang keadilan, kebebasan, dan hak asasi manusia dapat diajarkan dengan mengacu pada nilai-nilai Pancasila.

2. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Praktik Profesional. Pendidikan Pancasila juga dapat membantu mahasiswa dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam praktik profesional mereka di masa depan. Misalnya, dalam program studi kedokteran, nilai-nilai etika, kejujuran, dan kepedulian terhadap pasien dapat diterapkan dengan mengacu pada nilai-nilai Pancasila.

3. Pengembangan Karakter dan Kepemimpinan.Pendidikan Pancasila juga dapat membantu dalam pengembangan karakter dan kepemimpinan mahasiswa di program studi atau jurusan tertentu. Nilai-nilai seperti kepemimpinan yang beretika, keadilan, dan keberagaman dapat ditanamkan melalui pendidikan Pancasila, yang kemudian dapat diterapkan dalam peran kepemimpinan di masa depan.

Sementara itu, tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa, yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, memiliki kaitan erat dengan pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara:

1. Membentuk Warga Negara yang Berkualitas. Pendidikan Pancasila membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membentuk warga negara yang berkualitas, memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila, dan mampu berkontribusi secara positif dalam pembangunan bangsa.

2. Mengembangkan Kesadaran dan Pemahaman tentang Nilai-Nilai Pancasila. Pendidikan Pancasila membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa, sehingga mereka dapat mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berbagai peran mereka di masyarakat.

3. Membangun Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang Harmonis. Pendidikan Pancasila juga berperan dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis, dengan mengajarkan nilai-nilai seperti kebhinekaan, toleransi, dan persatuan.

Dengan demikian, relasi antara pendidikan Pancasila dengan program studi atau jurusan tertentu dapat membantu mencapai tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membentuk warga negara yang berkualitas, memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila, dan mampu berkontribusi dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis.

.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

Rahmat Alfiqri གིས-
NAMA : RAHMAT ALFIQRI
NPM : 2315031110
KELAS : TE C

1. Pendidikan Pancasila memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merumuskan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mendasari kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pendidikan Pancasila berperan penting dalam mencetak generasi muda yang memiliki kesadaran akan norma-norma sosial, etika, keadilan, persatuan, kesetaraan, dan tanggung jawab sebagai warga negara.

Urgensi Pendidikan Pancasila bagi mahasiswa atau generasi muda terletak pada pembangunan karakter yang baik, penanaman nilai-nilai kebangsaan, pemahaman tentang demokrasi, tugas dan tanggung jawab sebagai warga negara, serta pembentukan kesadaran sosial. Pendidikan Pancasila membantu mahasiswa dan generasi muda dalam menjadi generasi yang bertanggung jawab, peduli terhadap masalah sosial, berperan aktif dalam pembangunan bangsa, serta mempertahankan dan memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia.

2. Hal paling pokok yang perlu dipelajari dari pendidikan Pancasila dalam menghadapi perubahan adalah pemahaman tentang nilai-nilai Panglima, Sila-sila Pancasila, dan nilai-nilai kebangsaan. Dalam menghadapi masa depan yang penuh perubahan, penting bagi mahasiswa atau generasi muda untuk memahami dan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini termasuk kesadaran akan pentingnya persatuan, toleransi, kerja sama, dan keadilan sosial sebagai landasan dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, politik, dan ekonomi di masa depan.

Manfaat dari pemahaman dan praktik nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi masa depan adalah dapat membentuk pribadi yang memiliki integritas, kesadaran sosial, kepemimpinan yang bertanggung jawab, dan kemampuan untuk bersikap adil dan bijaksana dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang dihadapi.

3. Faktor penghambat diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dapat meliputi:
- Kurikulum yang padat dan kurang fleksibel, sehingga sulit untuk mengintegrasikan mata kuliah yang berkaitan dengan Pendidikan Pancasila.
- Minimnya pemahaman dari pihak akademik dan mahasiswa tentang pentingnya Pendidikan Pancasila dalam membangun karakter dan kesadaran kebangsaan.
- Kurangnya sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk mendukung pelaksanaan pendidikan Pancasila.
- Ketidaktahuan atau ketidakpedulian terhadap pentingnya pendidikan Pancasila sebagai bagian dari proses pendidikan tinggi.

Faktor penunjang diberlakukannya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi meliputi:
- Adanya kebijakan dan regulasi yang mendukung pendidikan Pancasila sebagai bagian dari kurikulum.
- Kesadaran dan komitmen dari pihak akademik untuk melaksanakan pendidikan Pancasila dengan baik.
- Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pembelajaran dan diskusi terkait Pancasila.
- Dukungan aktif dari mahasiswa dalam mengikuti dan mengaplikasikan nilai-nilai yang diajarkan dalam pendidikan Pancasila.

4. Relasi antara pendidikan Pancasila dengan program studi/jurusan tertentu terletak pada penerapan nilai-nilai Pancasila dalam konteks keilmuan dan profesi yang relevan. Program studi/jurusan dapat mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dan prinsip-prinsip kebangsaan dalam kurikulum dan suasana pembelajaran untuk menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi fachliche (kompetensi keilmuan) serta personal dan sosial (kompetensi kebangsaan). Tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa terkait dengan menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan kebangsaan, kecakapan dalam menghadapi perubahan, serta kemampuan membawa perubahan menuju kebaikan bagi masyarakat dan bangsa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

LUTVIA ERVIANA PUTRI 2315031014 གིས-
Nama : Lutvia Erviana Putri
Npm : 2315031014


1. Hubungan Pendidikan Pancasila dengan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara serta Urgensinya bagi Mahasiswa atau Generasi Muda:
Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran berbangsa dan bernegara pada mahasiswa atau generasi muda. Melalui pembelajaran Pancasila, mereka memahami nilai-nilai dasar yang menjadi landasan negara Indonesia. Hal ini memungkinkan mereka untuk menginternalisasi sikap kemanusiaan, keadilan, persatuan, kerakyatan, dan semangat gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Urgensinya terletak pada pembentukan karakter yang kokoh dan pemahaman mendalam akan tanggung jawab sebagai warga negara, yang akan membentuk generasi masa depan yang lebih baik.

2. Hal yang Paling Pokok dari Pendidikan Pancasila dalam Menghadapi Perubahan dan Manfaatnya dalam Menghadapi Masa Depan:
Inti dari pendidikan Pancasila adalah memahami nilai-nilai dasar Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan. Dalam menghadapi perubahan, pemahaman tentang toleransi, keadilan, keragaman, dan persatuan sangatlah penting. Mahasiswa harus mampu memahami bahwa Pancasila bukanlah konsep statis, namun dapat diaplikasikan secara dinamis dalam menanggapi perubahan zaman. Dengan pemahaman yang mendalam, mereka dapat memainkan peran dalam menghadapi tantangan masa depan dengan sikap yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab.

3. Faktor Penghambat dan Penunjang dalam Diberlakukannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi:
Faktor penghambat dalam penerapan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi bisa berupa resistensi dari sebagian mahasiswa atau pihak yang kurang memahami urgensi atau relevansi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kurangnya kesadaran akan pentingnya pembelajaran tersebut juga dapat menjadi penghambat. Di sisi lain, faktor penunjangnya bisa berupa komitmen lembaga pendidikan dalam menyediakan kurikulum yang memadai, keterlibatan dosen yang berkualitas dalam mengajar materi tersebut, serta kesadaran mahasiswa yang tinggi untuk memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.

4. Relasi antara Pendidikan Pancasila dengan Program Studi/Jurusan dan Tujuan Negara Mencerdaskan Kehidupan Bangsa:
Pendidikan Pancasila tidak hanya relevan bagi program studi tertentu, tetapi menjadi landasan untuk semua bidang. Dalam konteks mencerdaskan kehidupan bangsa, penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam membentuk karakter, etika, dan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Di setiap program studi, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam konteks spesifik bidang studi menjadi penting untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran moral dan sosial yang kuat sesuai dengan tujuan negara dalam menciptakan masyarakat yang adil dan beradab.