Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Jumlah balasan: 1

Akhlak-less Itu Bukan Budaya Kita

"Anak zaman sekarang kok pada kurang sopan ya"

Pernah gak sih kalian mendengar kalimat di atas? Pasti pernah kan. Kalau belum pernah, mungkin kalian mainnya kurang jauh nih wkwk. Buat yang udah pernah atau mungkin sering mendengar kalimat seperti itu, bagaimana perasaannya? Kesal atau malah biasa saja?

Anak zaman sekarang kurang sopan, katanya. Namun, nyatanya gak semuanya begitu kok. Masyarakat bisa menyimpulkan seperti itu karena masyarakat melihat dan memperhatikan kita para generasi milenial. Perkataan, perilaku, semuanya dinilai dengan jeli oleh masyarakat.

Masyarakat mengecap negatif anak zaman sekarang bukan tanpa sebab. Pasti ada beragam alasan yang bisa ditemukan. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa beberapa dari kita memang berhasil menggambarkan dengan jelas apa yang dimaksud oleh masyarakat.

Coba lihat di sekitar kita. Berapa banyak orang yang dengan mudahnya menghina orang lain, dengan mudahnya melontarkan komentar pedas di media sosial, atau dengan mudahnya berbuat kasar pada orang yang dianggap "berbeda".

Awalnya mungkin kita masih bisa menerima dan menganggap biasa hal-hal kurang baik yang terjadi di sekitar kita. Namun, jika terus-menerus dibiarkan kemudian malah jadi kebiasaan masyarakat, bisa saja kebiasaan ini akan diikuti oleh banyak orang atau bahkan anak-anak. Bagaimana nasib negara ini ke depannya?

"Tapi kan setiap orang berhak melakukan apa yang ingin mereka lakukan"

Memang benar dan sangat benar. Namun, itu berlaku jika hal yang dimaksud tersebut bukanlah hal yang dapat menyakiti orang lain. Jika perbuatan atau perkatan kita telah mampu merendahkan harga diri orang lain atau bahkan meninggalkan bekas luka yang mendalam, seperti hal-hal di atas misalnya, maka sudah tentu hal itu tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Manusia bebas melakukan apapun, tetapi ada aturan dan norma yang menjadi batasannya. Bisa dibilang berarti bebas, tapi terbatas. Kita punya kebebasan untuk mengatakan apa saja atau bertindak seperti apa. Dengan catatan itu hal positif dan tidak menyalahi aturan dan norma yang berlaku.

Zaman boleh berubah, tapi bukan berarti semuanya harus berubah. Dampak globalisasi memang begitu kuat dan sulit untuk dihindari. Inilah tugas kita untuk menjaga budaya baik Indonesia agar bisa tetap bertahan. Bukan malah merubahnya dengan cap "akhlak-less" sebagai identitas.

Masyarakat Indonesia terkenal lho dengan budaya sopan santun, ramah-tamah, dan toleransinya yang begitu kuat. Kita yang menjadi bagian di dalamnya patut bangga dengan budaya positif negara ini yang telah mendunia. Akhlak-less bukan budaya kita. Budaya kita itu akhlak plus plus, bermoral baik berlandaskan aturan dan norma.

 

Analisis soal 1

A.    Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?

B.     Jelaskan bagaimanakah  hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?

C.     Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.

D.    Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila


Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Soal

oleh Elisa Amanda -
Nama: Elisa Amanda
Npm:2306061020

1. menurut pendapat saya mengenai artikel di atas memang zaman sekarang banyak anak muda yang memiliki akhlak yang kurang bagus, tapi banyak juga anak muda yang memiliki akhlak yang bagus, jadi masyarakat tidak boleh mengecap negatif anak zaman sekarang karna tidak semua nya buruk.
Hal positif yang bisa saya ambil dari artikel di atas adalah kita memiliki kebebasan namun kita harus bisa mengkontrol kebebasan tersebut dan tidak terbawa arus budaya yang negatif, karna budaya kita akhlak plus plus.

2. Pancasila sebagai dasar negara indonesia memiliki nilai-nilai etika yang mencangkup sila-sila kehidupan bermasyarakat. Hubungan terletak pada prinsip-prinsip moral dan norma yang terkandung dalam setiap sila,seperti, tolong menolong, keadilan sosial, dan persatuan. pancasila menjadi landasan moral bagi warga negara indonesia dalam menjalani kehidupan beretika dan bermasyarakat.

3. 1. ketuhanan yang maha Esa
kearifan lokal terkait dengan kebebragaman agama di indonesia. masyarakat menjujuung nilai toleransi antar agama.
2. kemanusian yang adil dan beradap
kearifan lokal tercermin dalam sikap hormat terhadap hak asasi manusia dan keadilan sosial.
3. persatuan indonesia
kearifan lokal menunjukan pentingnya persatuan dalam keberagaman budaya dan suku di indonesia, menghargai perbedaan, dan membagun harmoni di antara
masyarakat.
4.kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwalikalan.
prinsip kerja keras mencerminkan semangat untuk berkerja keras dan tekun dalam mencapai kemajjuan,sejalan dengan nilai-nilai demokrasi dan kebijaksanaan.
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
kearifan lokal ini menekankan pentingnya keadilan sosial dan pembangunan yang berkeanjutan untuk mencapai kesejahtraan bagi seluruh rakyat indonesia.

4. Langkah atau cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di indonesia yang berkaitan dengan sistem eetika berdasarkan sila-sila pancasil, dapat di lakukan beberapa langkah/cara; pendididikan dan penyuluhan, perlibatan masyarakat, media dan teknologi, kerja sama antarinstansi, dan penghargaan dan pengakuan. Dengan menerapkan langkah/cara ini diharapkan kearifan lokal dan nilai-nilai etika yng terkandung dalam pancasila dapat terus dijaga,dilestarikan dan menjadi bagian intergral dari kehidupan masyarakat indonesisa