Tugas analisis
Npm:2253053035
Kelas: 3H
Menjawab Analisis
Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk membentuk karakter yang baik pada anak.
Cara Menanamkan Nilai dan
•Perilaku:
-Keluarga: Orang tua menunjukkan perilaku yang kuat dengan menampilkan nilai-nilai positif.
-Sekolah: Guru dapat menjadi teladan bagi siswanya melalui tindakan dan interaksi sehari-hari di kelas.
•Pendidikan Formal dan Informal:
-Keluarga: Melibatkan anak dalam diskusi etika dan memberikan contoh kehidupan sehari-hari.
-Sekolah: Mengintegrasikan pelajaran etika dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler.
-Masyarakat: Melibatkan anak dalam kegiatan sosial dan sukarela untuk memahami nilai-nilai kolektif.
•Hambatan dalam Proses Penanaman
1. Ketidak konsistenan
Keluarga: Kekurangan konsistensi dalam menerapkan nilai-nilai dapat menciptakan kebingungan.
Sekolah: Inconsistency dalam penerapan aturan atau sanksi dapat mempengaruhi efektivitas.
-Trik atau Strategi untuk Menjaga Konsistensi
1. Komunikasi Terbuka
Keluarga: Membuka saluran komunikasi dengan anak untuk memahami perasaan dan pandangan mereka.
Sekolah: Menyelenggarakan forum diskusi atau kelas yang mempromosikan pertukaran ide.
Pengajaran nilai dan moral memerlukan upaya bersama dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Konsistensi, komunikasi terbuka dan pendekatan kolaboratif antara ketiga lingkungan tersebut membantu memastikan bahwa nilai-nilai tersebut dipraktikkan secara konsisten dan berkelanjutan dalam kehidupan anak-anak.
Npm :2253053034
Kelas :3H
Cara menanamkan nilai dan etika:
Keluarga:
- Orang tua berperan Penting untuk menjadi teladan untuk ditiru oleh anak-anaknya.
- Dialog terbuka membantu memahami nilai-nilai penting.
- Konsistensi dalam menerapkan nilai meningkatkan pemahaman anak.
Sekolah:
- Program akademik mencakup pembelajaran nilai dan etika yang terencana.
- Belajar melalui pengalaman langsung atau aktivitas yang berkaitan dengan nilai-nilai ini.
Masyarakat
- Peran Tokoh Masyarakat dan Media:Tokoh masyarakat dan media berperan dalam mengungkapkan dan menanamkan nilai-nilai nilai di masyarakat.
Hambatan dalam proses penanaman nilai dan etika:
- Nilai yang ditanamkan di lingkungan berbeda bisa saja bertentangan secara tiba-tiba.
- Kurangnya konsistensi dalam pendekatan pengajaran nilai-nilai ini.
- Pengaruh media, teman, atau lingkungan yang merugikan.
Trik dan strategi memastikan penanaman nilai menjadi kebiasaan:
Menggabungkan pengajaran dan praktik:
- Perkuat nilai ini dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.
-Pujian dan penghargaan karena mempraktikkan nilai-nilai baik.
- Melibatkan anak secara aktif dalam diskusi tentang nilai dan etika.
Pembentukan kebiasaan:
- Buat kebiasaan atau aktivitas yang berkaitan dengan nilai-nilai yang diinginkan.
- Tunjukkan dan perkuat perilaku yang konsisten dengan nilai-nilai yang ingin Anda tanamkan.
Perlu diketahui bahwa penanaman nilai dan etika memerlukan kesabaran, konsistensi, dan peran aktif seluruh pihak yang terlibat dalam pendidikan anak.
NPM : 2213053091
Kelas : 3H
Penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan proses penting dalam pengembangan karakter dan perilaku seseorang. Berikut adalah beberapa cara dan strategi untuk menanamkan nilai-nilai dan moral dilingkungan tersebut:
1. Mengatur lingkungan belajar yang sehat dan aman: Berikan lingkungan yang nyaman, kersih, dan aman untuk anak-anak mendidik. Lingkungan sekolah yang baik akan memungkinkan anak-anak mengembangkan sifat-sifat positif dan mengajarkan nilai-nilai yang baik.
2. Mendukung pencapaian dan kreativitas: Nurtikan sifat pencapaian dan kreativitas anak-anak dengan menyediakan materi yang informatif dan menarik. Program pembelajaran yang menarik dan aktivitas yang inklusif dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan kreatif dan mengajarkan nilai-nilai yang positif.
3. Mengembangkan keterampilan komunikasi dan emosional: Sekolah yang berbasis emosi memainkan peran penting dalam penanaman nilai-nilai dan moral dilingkungan. Program pembelajaran yang mengembangkan keterampilan komunikasi dan emosional dapat membantu anak-anak mengembangkan empati, etos, dan moral.
4. Mengintegrasikan kebudayaan lokal dan keterampilan kewirausahaan: Mengintegrasikan kebudayaan lokal dan keterampilan kewirausahaan dalam proses pembelajaran dapat membantu anak-anak mengembangkan nilai-nilai yang sesuai dengan budaya dan menjadi pemahaman yang baik tentang nilai-nilai dan moral dilingkungan.
5. Menggunakan metode pembelajaran yang efektif: Metode pembelajaran yang efektif, seperti blended learning, dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan mandiri dan menjadi pemahaman yang baik tentang nilai-nilai dan moral dilingkungan.
6. Mengembangkan program kesadaran lingkungan: Program kesadaran lingkungan dapat membantu siswa menjadi pemahaman yang baik tentang nilai-nilai dan moral dilingkungan serta mengembangkan keterampilan mandiri untuk melindungi lingkungan.
7. Mengintegrasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan sosial dengan kurikulum: Mengintegrasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan sosial dengan kurikulum dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan mandiri dan menjadi pemahaman yang baik tentang nilai-nilai dan moral dilingkungan.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, penanaman nilai dan moral dilingkungan dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik.
NPM : 2213053168
Kelas : 3H
penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga
Pendidikan moral yang harus ditanamkan kepada anak oleh orang tua yakni penanaman nilai Kejujuran, penanaman nilai Kerukunan, penanaman nilai Kerjasama, penanaman nilai Sopan Santun, dan penanaman nilai Disiplin. Dalam hal ini orang tua bisa memberikan melalui nasehat secara langsung kepada anak, dan juga orang tua dapat memberikan contoh yang positif dalam bertindak dan berperilaku karena anak ini akan lebih mencontoh perilaku orang tua nya. Orang tua harus memberitahu anaknya bagaimana cara menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sopan. Perilaku yang dilakukan orang tua baik atau buruk akan mudah dilihat dan kemudian akan ditiru dan dilakukan oleh anak.
Penanaman nilai dan moral dilingkungan sekolah
pendidik menanamkan Pendidikan nilai dan moral peserta didik dengan penanaman,
1. Sikap saling menghargai
Yaitu dengan menggunakan metode bercerita dan pemberian arahan-arahan. Sikap saling menghargai yang di tanamkan di SD tersebut yaitu sikap toleransi, saling membantu teman, tolong menolong.
2. Kejujuran
Penanaman kejujuran menggunakan metode bercerita dan pemberian arahan-arahan kejujuran yang di tanamkan yaitu nilai religious atau nilai agama.
3. Rendah Hati
penanaman rendah hati menggunakan metode bercerita dan pemberian arahan-arahan kearah lebih baik. seperti selalu mengingat anak untuk berbicara dengan sopan, tidak boleh membanggakan kemampuan yang di miliki dan selalu memiliki sikap rendah hati.
4. Tanggung jawab
Penanaman tanggung jawab di SD tersebut antara lain bertanggung jawab terhadap diri sendiri misalnya menjaga kebersihan diri, barang milik pribadi dan orang lain, membereskan mainan dan jangan membuang sampah sembarangan.
Faktor penghambat dalam penanaman nilai moral di lingkungan sekolah dapat berasal dari anak itu sendiri
Penanaman nilai dan moral dilingkungan Masyarakat
Cara menanamkan nilai dan moral di lingkungan Masyarakat dapat dengan, Menghormati sesama manusia tua atau muda, membungkukkan badan ketika melewati orang yang lebih tua, Berperilaku sopan terhadap siapapun dan dimanapun. Dan apabila hal yang sudah di sebutkan tqdi dilakukan secara terus menerus maka akan menjadi sebuah kebiasaan yang baik.
Faktor penghambat penanaman nilai moral pada anak usia dini yaitu lingkungan yang kurang baik untuk penanaman nilai moral pada anak usia dini. Menurut Gunarsa (2014:34), proses sosialisasi terjadi langsung maupun tidak langsung pada anak-anak dalam interaksinya dengan lingkungan sosial. Selain itu, terbatasnya waktu orangtua bertemu dengan anak menjadi salah satu faktor penghambat penanaman nilai moral, karena anak hanya patuh terhadap orangtua.
Npm : 2213053142
Tugas Analisis
Penanaman nilai moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangatlah penting. Hal ini untuk memotivasi agar anak mampu bersikap baik, sopan santun, bertata krama, bertanggung jawab dan taat kepada aturan tentunya juga taat kepada tuhan yang maha esa. Serta, membantu individu menjaga keharmonisan dilingkungan.
Cara menanamkan nilai moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat :
- Mampu menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung perkembangan nilai moral anak
- Mengajarkan hal-hal positif seperti saling menghargai, menolong, menyapa.
- Mengajarkan sikap jujur
- Melatih tanggung jawab anak seperti meminta maaf sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam berbuata kesalahan.
- Karakter pribadi yang berbeda-beda
- Kondisi psikologis
- Lingkungan yang kurang baik
- Kurangnya penjelasan mengenai moral dan etika.
- Mengajarkan ketelendanan kepada anak
- Membiasakan hal-hal positif, lalu memberikan apresiasi kepada anak
- Didalam keluarga, sekolah dan masyarakat pasti terdapat aturan. Anak harus taat terhadap peraturan
NPM : 2213053247
Tugas Analisis
Penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, mulai dari bagaimana cara menanamkannya, hambatan-hambatan proses penanamannya, dan trik atau strategi apa yang tepat yang dipakai agar penanaman tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita.
Cara Menanamkan Nilai dan moral
-Keluarga
Penanaman nilai Kejujuran, Kerukunan, Kerja sama, Sopan Santun, dan Disiplin.
-Sekolah
Guru dapat menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didik dengan cara yaitu, Saling Menghargai, Kejujuran, Sikap Rendah Hati, dan Tanggung Jawab.
-Masyarakat
Sopan santun terhadap sesama, Menunduk Ketika Berjalan di depan orang, Membuang Sampah di Tempatnya, tidak Membuat Keributan, menghormati tetangga yang berbeda agama, menjenguk Tetangga yang Sakit, menaati Peraturan yang Diberlakukan dalam Lingkungan Masyarakat Setempat.
Hambatan
lingkungan yang kurang baik, keterbatasan waktu orangtua untuk bertemu anak, tidak adanya contoh perilaku baik dari orangtua, serta tidak adanya pembatasan pergaulan.
Trik atau strategi
1. Memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak, sebab keluarga merupakan tempat pertama anak belajar. Anak akan lebih mudah menuruti nasehat yang diberikan oleh orang tuanya.
2. Mulai dari Kebiasaan yang Sederhana, sebab kebiasaan yang sederhana jika dilakukan secara beruntun bisa menarik kebisaan baik lainnya.
3. Ajak Anak untuk Bersosialisasi dengan Lingkungan yang Baik
4. Menyampaikan Nasehat dengan Cara yang Menyenangkan
NPM: 2213053233
Penanaman nilai dan moral pada anak didik merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan beberapa lingkungan utama, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berikut adalah analisis mengenai penanaman nilai dan moral di ketiga lingkungan tersebut:
1. Keluarga:
Cara Menanamkan:
- Model Perilaku: Orang tua adalah model utama bagi anak-anak. Melalui perilaku positif, orang tua dapat memberikan contoh yang baik dan membimbing anak-anak untuk mengembangkan nilai-nilai yang diinginkan.
- Komunikasi Terbuka: Membuka jalur komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangat penting. Diskusi mengenai nilai, moral, dan konsekuensinya dapat membantu anak memahami pentingnya perilaku etis.
- Konsistensi: Penting untuk konsisten dalam penerapan aturan dan nilai-nilai keluarga. Konsistensi menciptakan struktur yang aman bagi anak-anak.
Hambatan:
- Ketidaksesuaian Nilai: Jika nilai-nilai yang diajarkan di rumah tidak konsisten dengan nilai-nilai di luar rumah, anak dapat mengalami kebingungan dan kesulitan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.
- Kurangnya Waktu: Keluarga yang sibuk dapat mengalami kesulitan dalam memberikan perhatian dan waktu yang cukup untuk mendiskusikan nilai dan moral.
Strategi:
- Melibatkan Anak dalam Keputusan: Memberikan anak tanggung jawab dan melibatkannya dalam proses pengambilan keputusan keluarga dapat membantu mereka mengembangkan tanggung jawab dan etika.
2. Sekolah:
Cara Menanamkan:
- Kurikulum Berbasis Karakter: Integrasi nilai dan karakter dalam kurikulum dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang moral dan nilai-nilai positif.
- Kegiatan Ekstrakurikuler: Kegiatan di luar kelas, seperti kegiatan sosial dan relawan, dapat menjadi wadah untuk mengamalkan nilai-nilai moral.
Hambatan:
- Kurangnya Keterlibatan Guru: Jika guru kurang terlibat dalam mendukung perkembangan karakter siswa, nilai-nilai tersebut mungkin sulit diterapkan.
- Tantangan Kurikulum: Tekanan untuk menyelesaikan materi pelajaran dapat mengurangi fokus pada pengembangan karakter.
Strategi:
- Pembinaan Karakter: Program pembinaan karakter yang sistematis dapat membantu mengajarkan nilai-nilai moral dan memberikan dukungan tambahan bagi siswa yang membutuhkannya.
- Kolaborasi dengan Orang Tua: Kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam mengajarkan nilai-nilai dapat memperkuat pesan yang disampaikan kepada anak.
3. Masyarakat:
Cara Menanamkan:
- Peran Model dari Figur Publik: Figur publik, seperti tokoh masyarakat, selebriti, atau pemimpin, dapat menjadi model bagi anak-anak dan memberikan dampak besar pada persepsi mereka terhadap nilai dan moral.
Hambatan:
- Pengaruh Media dan Teknologi: Media dan teknologi dapat menjadi sumber nilai yang kontradiktif. Pengawasan yang kurang dapat membuat anak terpapar pada nilai yang bertentangan dengan yang diajarkan di keluarga dan sekolah.
- Ketidaksetaraan dan Diskriminasi: Ketidaksetaraan sosial dan diskriminasi dapat menghambat perkembangan nilai-nilai moral yang inklusif.
Strategi:
- Pendidikan Masyarakat: Program pendidikan masyarakat yang menyoroti nilai-nilai moral dan etika dapat membantu membentuk budaya yang mendukung perkembangan karakter.
- Partisipasi dalam Kegiatan Sosial: Mengajak anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial dapat membantu mereka memahami makna nilai-nilai sosial dan empati.
Strategi Umum untuk Menjaga Konsistensi:
Koordinasi antar Lingkungan: Komunikasi terbuka dan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat membentuk serangkaian nilai yang konsisten.
Reinforcement Positif: Memberikan penghargaan dan pengakuan untuk perilaku yang positif dapat memperkuat nilai-nilai tersebut.
Keterlibatan Aktif: Mendorong anak untuk aktif terlibat dalam diskusi, kegiatan, dan pengambilan keputusan dapat membantu mereka merasa memiliki nilai-nilai tersebut.
Konsistensi dan Kesabaran: Perubahan perilaku dan pembentukan kebiasaan memerlukan waktu. Konsistensi dan kesabaran adalah kunci dalam memastikan nilai dan moral menjadi bagian integral dari kepribadian anak.
Npm : 2213053002
Kelas : 3H
dalam penanaman nilai moral di lingkungan keluarga,sekolah dan juga masyarakat ini sangatlah berperan penting dalam pembentukan sebuah karakter ,sikap maupun tingkah laku seseorang.berikut cara penanaman nilai moral pada lingkungan-lingkungan tersebut
•cara menanamkan nilai moral
1. lingkungan keluarga
sebagai keluarga kita harus dapat menciptakan suasana keluarga yang positif selain itu dapat kita ajarkan dengan cara mengajarkan cara untuk selalu berkata jujur,sopan santun terhadap orang tua serta cara berbicara yang baik dan benar dalam keluarga
2.lingkungan sekolah
dalam lingkungan sekolah penanaman nilai dan moral di lakukan dengan cara saling menghargai,mencipatkan suasana sekolah dengan damai, bermain tanpa memilih
3. di lingkungan masyarakat
selain itu juga di lingkungan masyarakat kita dapat menanamkan nilai moral dengan cara saling membantu, tegur sapa serta saling menghargai perbedaan dalam masyarakat.
•hambatan proses penanaman nilai dan moral
1. lingkungan yang kurang baik
2. pengaruh globalisasi
3. karakter seseorang yang berbeda-beda
4.keterbatasan waktu orang tua pada anak
5. tidak ada contoh prilaku baik dari orang tua
6.tidak adanya pembatasan pergaulan
•strategi atau trik penanaman nilai moral
1. memberi pemaham tentang pentingnya nilai dan moral pada anak
2. memberi kebebasan pada anak dalam melakukan segala hal selagi hal itu positif
3.memiliki banyak waktu terhadap anak
4. selalu memberikan anak pengetahuan mengenai apa saja yang bernilai positif dan juga negatif.
NPM : 22130533290
ANALISIS
Berikan alasanmu mengenai penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, muali dari bagaimana cara menanamkannya , hambatan hambatan proses penanamannya, dan trik atau strategi apa yang tepat yang dipakai agar penanaman tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita.
Jawab :
Masing-masing peran yang dilakukan dengan baik oleh keluarga, sekolah maupun masyarakat dalam pendidikan nilai dan moral, akan memberi manfaat yang sangat besar terhadap anak didik kita, karena menjadikannya sumber daya manusia yang terdidik dan bermutu.
1. Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga
Keluarga sebagai wahana pertama dan utama pendidikan. Lingkungan keluarga memmiliki peran yang penting dalam membentuk perilaku anak. Pola asuh juga sangat menentukan keberhasilan pendidikan anak daalm kelarga. Bebrapa kebiasaan yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga.
a. Membiasakan anak bangun pagi, mengatur tempat tidur dan berolahraga
b. Membiasakan anak mandi dan berpakaian bersih
c. Membiasakan anak turut membantu mengerjakan tugas– tugas rumah
d. Membiasakan anak mengatur dan memelihara barang–barang yang dimilikinya
e. Membiasakan dan mendampingi anak belajar/mengulang pelajaran/ mengerjakan tugas sekolahnya
f. Membiasakan anak pamit jika keluar rumah
g. Membiasakan anak mengucap salam saat keluar dari dan pulang ke rumah
h. Menerapkan pelaksanaan ibadah shalat sendiri dan berjamaah
2. Penanaman nilai dan moral di lingkungan sekolah
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Pengaruh sekolah sangat besar dalam membentuk pola pikir dan karakter anak. Semakin maju suatu masyarakat, semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat itu. Berikut ada beberapa perilaku yang dapat diterapkan di sekolah.
a. Membiasakan siswa berbudaya salam, sapa dan senyum
b. Tiba di sekolah mengucap salam sambil salaman dan cium tangan guru.
c. Menyapa teman, satpam, penjual dikantin atau cleaning servis di sekolah
d. Menyapa dengan sopan tamu yang datang ke sekolah
e. Membiasakan siswa berbicara dengan bahasa yang baik dan santun
f. Mendidik siswa duduk dengan sopan di kelas
g. Mendidik siswa makan sambil duduk di tempat yang telah disediakan, tidak sambil jalan- jalan
3. Penanaman nilai dan moral di lingkungan masyarakat
Masyarakat pun memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dalam upaya pembentukan karakter anak bangsa. Dalam hal ini yang dimaksud dengan masyarakat disini adalah orang yang lebih tua yang “ tidak dekat “, “ tidak dikenal “ “ tidak memiliki ikatan famili “ dengan anak tetapi saat itu ada di lingkungan sang anak atau melihat tingkah laku si anak. Orang-orang inilah yang dapat memberikan contoh, mengajak, atau melarang anak dalam melakukan suatau perbuatan. Contoh-contoh perilaku yang dapat diterapkan oleh masyarakat:
a. Membiasakan gotong royong, misalnya: membersihkan halaman rumah masing-masing, membersihkan saluran air, menanami pekarangan rumah.
b. Membiasakan anak tidak membuang sampah dan meludah di jalan, merusak atau mencoret-coret fasilitas umum.
c. Menegur anak yang melakukan perbuatan yang tidak baik.
Kendala – kendala yang dihadapi dimasyarakat:
a. Tidak ada kepedulian
b. Tidak merasa bertanggung jawab
c. Menganggap perbuatan anak adalah hal yang sudah biasa
Npm: 2213053034
Analisis Penanaman Nilai dan Moral
Penanaman nilai dan moral adalah proses penting yang harus dilakukan sejak dini, terutama pada anak usia sekolah dasar. Hal ini karena anak usia sekolah dasar masih dalam tahap perkembangan moral dan kepribadian. Nilai dan moral yang ditanamkan pada anak usia sekolah dasar akan menjadi pondasi bagi perkembangan moral dan kepribadian mereka di masa depan.
Cara Menanamkan Nilai dan Moral
Penanaman nilai dan moral dapat dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat:
Di Lingkungan Keluarga
Orang tua menjadi contoh yang baik. Anak-anak akan meniru apa yang mereka lihat dan dengar dari orang tua mereka. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka dalam hal nilai dan moral.
Orang tua memberikan penjelasan. Orang tua dapat memberikan penjelasan mengenai nilai dan moral kepada anak-anak mereka dengan cara:
Membacakan cerita yang mengandung nilai dan moral
Berdiskusi tentang nilai dan moral
Menjelaskan makna dan pentingnya nilai dan moral
Di Lingkungan Sekolah
Guru menjadi contoh yang baik. Guru juga harus menjadi teladan yang baik bagi siswa-siswa mereka dalam hal nilai dan moral.
Guru mengajarkan nilai dan moral. Guru dapat mengajarkan nilai dan moral kepada siswa-siswa mereka dengan cara:
Menanamkan nilai dan moral dalam pembelajaran
Melakukan kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan nilai dan moral
Melakukan pembiasaan nilai dan moral dalam kehidupan sehari-hari di sekolah
Di Lingkungan Masyarakat
Masyarakat menjadi contoh yang baik. Masyarakat juga dapat menjadi teladan bagi anak-anak dalam hal nilai dan moral.
Hambatan-Hambatan dalam Penanaman Nilai dan Moral
Penanaman nilai dan moral tidak selalu berjalan dengan lancar. Ada beberapa hambatan yang dapat menghambat proses penanaman nilai dan moral, yaitu:
Kurangnya kesadaran orang tua, guru, dan masyarakat akan pentingnya penanaman nilai dan moral.
Pengaruh lingkungan yang kurang mendukung.
Perilaku orang dewasa yang tidak sesuai dengan nilai dan moral yang diajarkan.
Trik dan Strategi yang Tepat untuk Menjadikan Penanaman Nilai dan Moral Menjadi Kebiasaan
Agar penanaman nilai dan moral dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik, maka perlu dilakukan trik dan strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa trik dan strategi yang dapat dilakukan:
Menjadikan penanaman nilai dan moral sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Nilai dan moral harus diajarkan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat.
Melakukan pembiasaan. Pembiasaan adalah salah satu cara yang efektif untuk menanamkan nilai dan moral. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembiasaan nilai dan moral dalam kehidupan sehari-hari.
Memberikan penghargaan. Penghargaan akan mendorong anak didik untuk melakukan hal-hal yang baik. Oleh karena itu, perlu diberikan penghargaan kepada anak didik yang telah melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan nilai dan moral yang diajarkan.
NPM : 2213053107
Kelas : 3H
TUGAS ANALISIS
Cara menanamkan nilai dan moral
- Keluarga
Memberikan penanaman nilai kejujuran, kerukunan, kerja sama, sopan santun, dan disiplin.
- Sekolah
Pendidik dapat menanamkan nilai dan moral seperti sikap saling menghargai, kejujuran, rendah hati, dan tanggung jawab.
- Masyarakat
Cara menanamkan nilai dan moral di lingkungan masyarakat dapat dengan mnghormati sesama antar warga, membungkukkan badan ketika melewati orang yang lebih tua, berperilaku sopan terhadap siapapun dan dimanapun.
Hambatan
Lingkungan yang kurang baik, keterbatasan waktu orangtua untuk bertemu anak dan selalu memanjakan anaknya, dan tidak adanya contoh perilaku baik dari orangtua, serta tidak adanya pembatasan pergaulan.
Trik atau Strategi
Strategi yang efektif melibatkan keterlibatan aktif orang tua dalam pendidikan anak, pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan pembentukan komunitas yang mendukung nilai-nilai positif.
NPM : 2213053277
Kelas : 3H
TUGAS ANALISIS
Cara menanamkan nilai dan moral
- Keluarga
jujur, sederhana, hemat, tulus, teladan, pengertian, dan cerdas. Melakukan tanggung jawab sebagai anggota keluarga, seperti melakukan tugas-tugas rumah tangga, menjaga kebersihan dan kerapihan, membantu dalam proses memasak, dan sebagainya.
- Sekolah
Saling Menghargai, Kejujuran, Sikap Rendah Hati, dan Tanggung Jawab.
- Masyarakat
Tidak Membuat Keributan, Menghormati Tetangga yang Berbeda Agama, Menjenguk Tetangga yang Sakit, Menaati Peraturan yang Diberlakukan dalam Lingkungan Masyarakat Setempat.
Hambatan
keterbatasan waktu orangtua untuk bertemu anak, tidak adanya contoh perilaku baik dari orangtua, serta tidak adanya pembatasan pergaulan. lingkungan yang kurang baik
Trik atau Strategi
pembiasaan rutin, pembiasaan spontan, pembiasaan keteladanan, pengkondisian.
NPM: 2213053234
Tugas Analisis
berikan analisa mu mengenai penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, muali dari bagaimana cara menanamkannya , hambatan hambatan proses penanamannya, dan trik atau strategi apa yang tepat yang dipakai agar penanaman tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita.
1. Cara menanamkan nilai moral dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
- Keluarga: orang tua dapat menciptakan lingkungan yang harmonis, memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai, moral, dan aturan pergaulan serta pandangan kepada anggota keluarga.
- Sekolah: Guru dapat menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didik dengan memberikan contoh nyata atas perilaku permoral seperti yaitu, Saling Menghargai, Kejujuran, Sikap Rendah Hati, dan Tanggung Jawab.
- Masyarakat: menciptakan lingkungan masyarakat yang sehat, saling menghormati sesama, menjaga kerukunan antar tetangga, tidak membuat keributan, dan saling menghargai privasi.
2. Hambatan
penghambat penanaman nilai moral yaitu lingkungan yang kurang baik, keterbatasan waktu orangtua untuk bertemu anak, nenek yang terlalu memanjakan cucunya, dan tidak adanya contoh perilaku baik dari orangtua, serta tidak adanya pembatasan pergaulan.
3. Trik atau strategi
memberikan contoh nyata, pembiasaan mulai dari yang paling sederhana, dan memberi pemaham tentang pentingnya nilai dan moral pada anak.
Nama : Refiana Sari
NPM : 2213053261
Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan upaya bersama untuk membentuk karakter dan kepribadian anak-anak. Berikut analisis mengenai aspek-aspek tersebut:
1. Lingkungan Keluarga
Cara Menanamkannya:
Contoh dan Model Perilaku : Orangtua perlu menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Melalui contoh yang positif, anak-anak dapat memahami dan meniru perilaku yang diinginkan. seperti kejujuran, disiplin,
Komunikasi Terbuka: Dialog yang terbuka dan jujur antara orangtua dan anak penting untuk membangun pemahaman yang mendalam tentang nilai dan moral.
Hambatan:
Kesibukan Keluarga: Kesibukan orangtua dapat menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan waktu berkualitas untuk berinteraksi dengan anak.
Perbedaan Nilai: Perbedaan nilai antara anggota keluarga dapat menjadi hambatan. Diskusi terbuka dan saling pengertian perlu diterapkan.
Strategi Efektif:
Keterlibatan Aktif: Orangtua perlu aktif terlibat dalam kehidupan anak, baik dalam kegiatan sekolah maupun aktivitas sosialnya.
Penguatan Positif: Menganugerahi dan memuji perilaku positif anak dapat memperkuat nilai dan moral yang diinginkan.
2. Lingkungan Sekolah:
Cara Menanamkannya:
Pendidikan Karakter: Program pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam kurikulum dapat membantu membentuk karakter siswa.
Ekstrakurikuler yang Mendukung:Kegiatan ekstrakurikuler yang fokus pada pengembangan kepribadian dapat memberikan pengalaman langsung.
Hambatan:
Kurangnya Perhatian: Fokus yang terlalu besar pada akademis bisa mengabaikan pembentukan karakter. Perlu ada perhatian khusus terhadap pengembangan nilai dan moral.
Ketidaksesuaian Program: Program pendidikan karakter yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dapat kurang efektif.
Strategi Efektif:
Pelibatan Orangtua: Melibatkan orangtua dalam program pendidikan karakter dapat meningkatkan konsistensi nilai antara lingkungan keluarga dan sekolah.
Kurikulum Terpadu: Menyelaraskan program karakter dengan kurikulum dapat membantu siswa melihat keterkaitan antara nilai dan pelajaran lainnya. sesuai dengan penerapan kurikulum saat ini.
3. Lingkungan Masyarakat:
Cara Menanamkannya:
Peran Model Masyarakat: Tokoh-tokoh masyarakat yang menjadi model peran dapat memberikan dampak positif pada nilai dan moral anak-anak.
Program Komunitas: Program dan kegiatan komunitas yang mempromosikan nilai-nilai positif dapat membantu pembentukan karakter.
Hambatan:
Pengaruh Media: Media massa dan digital dapat memberikan pengaruh negatif. Penting untuk mengajarkan anak-anak kritis terhadap informasi yang mereka terima.
Ketidaksetaraan Sosial: Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dapat menjadi hambatan. Program pemberdayaan masyarakat perlu diperkuat.
Strategi Efektif:
Kemitraan dengan Komunitas: Sekolah dan keluarga dapat bekerja sama dengan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang mendukung nilai dan moral positif.
Pendidikan Masyarakat: Program edukasi masyarakat tentang pentingnya nilai dan moral dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi
NPM : 2213053127
Tugas Analisis
Penanaman nilai dan moral dilingkungan sekitar, keluarga dan masyarakat sangatlah penting karena Dengan adanya penanaman moral bagi anak diharapkan dapat menghasilkan generasi penerus yang memiliki kompetensi personal dan social sehingga menjadi warga negara yang baik (good care atau good citizen).
Hambatan-hambatan yang terjadi dalam
1.penanaman nilai dan moral sendiri yaitu
Pada suatu lingkungan tertentu kurang tertanamnya jiwa agama pada setiap orang
2. Kurang stabilnya keadaan sosial, ekonomi, politik, dan keamanan masyarakat
3. Tidak mengindahkan ajaran agama dan dasar moral dengan banyaknya tulisan dan gambar yang kurang baik
4. Pendidikan agama dan budi pekerti yang baik tidak dapat terlaksana.
5. Orang tua kurang mempunyai kesadaran akan urgensi pendidikan agama dan budi pekerti bagi anak.
6. Anak berada dalam suasana rumah yang kurang baik.
7. Anak kurang mendapatkan bimbingan untuk mengisi waktu luang yang dimilikinya.
8. Anak kurang mendapatkan tenaga bimbingan serta tempat layanan untuk bimbingan.
Strategi yang dapat dilakukan dalam penerapan nilai dan moral
1. Mengajarkan ketelendanan kepada anak
2. Membiasakan hal-hal positif, lalu memberikan apresiasi kepada anak
3. Didalam keluarga, sekolah dan masyarakat pasti terdapat aturan. Ajarkan kepada Anak untuk taat terhadap peraturan
4. Memberikan layanan bimbingan yang baik dan positif terhadap anak
5. Lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar yang mendukung dalam penerapan nilai dan moral.
NPM : 2213053129
Kelas : 3H
Penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat untuk anak didik.
1.Keluarga
Cara :
1.Memberikan Contoh kepada Anak
2.Mengajarkan Kebiasaan yang Sederhana
3.Menyampaikan Nasehat dengan Cara yang Menyenangkan
4.Mengajak Anak untuk Bersosialisasi dengan Lingkungan yang Baik
5.Jangan Memaksa Anak untuk Melakukan Sesuatu
Hambatan :
Anak tidak mau melaksanakan hal yang diberikan
Strategi :
Membimbing secara perlahan dan memberika konsekuensinya jika tidak dilakukan.
2. Sekolah
Cara :
1.Integrasi Melalui Mata Pelajaran
2.Pengembangan Diri
3.Budaya Sekolah
Hambatan :
1.Lingkungan keluarga
2.Teman Bermain
3.Bapak/ibu guru yang berbeda pendapat dengan pendidik yang lain, seperti ketika siswa datang terlambat masuk sekolah pihak tata tertib sekolah memberikan sanksi pada siswa, tapi ketika masuk kelas siswa dibiarkan saja tanpa ada tindakan apapu dari guru kelas.
Strategi :
1.Melakukan teguran dan hukuman pada siswa yang melanggar tata tertib sekolah
2.Menghubungi wali murid yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah yang melakukan pelanggaran lebih dari tiga kali oleh guru BP
3.Melakukan kerjasama dengan warga sekolah dan wali murid sehingga bisa terjadi komunikasi yang baik
3.Masyarakat
Cara:
1.Mengajarakan gotong royong
Mengajarkan dan mencontohkan bertegur sapa saat beremu masyarakat sekitar
2.Mengajarkan sopan santun
3.Mengajarkan bertutur kata yang baik
Hambatan:
Anak zaman sekarang kurang baik tutur katanya karena lingkungan sekitarnya yang
Strategi :
Mengarahkan dan membiasakan anak memiliki kewajiban melakukan sendiri
NAMA: MESRI RAHAYU
NPM: 2213053250
TUGAS ANALISIS
Cara Penanaman Nilai dan Moral
Keluarga
Berperilaku sopan, baik, jujur dan melakukan tanggung jawab sebagai anggota keluarga. Contohnya, menyapu rumah, membantu ibu memasak dan lainnya.
Sekolah
Bersikap saling menghargai, berperilaku jujur, tanggung jawab dan tenggang rasa.
Masyarakat
Saling menghormati sesama tetangga, tidak membuat keributan, dan saling menghargai antar pemeluk agama. Serta menaati aturan yang ada di lingkungan masyarakat tersebut.
Hambatan
Kurangnya rasa empati antar sesama masyarakat, tidak adanya perilaku baik yang dapat menjadi teladan anak. Baik itu di lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat.
Trik dan Strategi
Melakukan pembiasaan dari sesuatu yang kecil. Kemudian setelah terealisasikan, mulai melakukan pembiasaan yang tingkatan nya lebih tinggi.
NPM : 2253053054
Penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan proses penting dalam pengembangan karakter dan perilaku seseorang. Berikut adalah beberapa cara dan strategi untuk menanamkan nilai-nilai dan moral dilingkungan tersebut:
1. Pengaturan lingkungan belajar yang sehat dan aman: Memberikan lingkungan yang nyaman, kersih, dan aman untuk anak-anak mendidik. Lingkungan sekolah yang baik akan memungkinkan anak-anak mengembangkan sifat-sifat positif dan mengajarkan nilai-nilai yang baik.
2. Mendukung pencapaian dan kreativitas: Nurtikan sifat pencapaian dan kreativitas anak-anak dengan menyediakan materi yang informatif dan menarik. Program pembelajaran yang menarik dan aktivitas yang inklusif dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan kreatif dan mengajarkan nilai-nilai yang positif.
3. Mempelajari keterampilan komunikasi dan emosional: Sekolah yang berbasis emosi memainkan peran penting dalam penanaman nilai-nilai dan moral dilingkungan. Program pembelajaran yang mengembangkan keterampilan komunikasi dan emosional dapat membantu anak-anak mengembangkan empati, etos, dan moral.
4. Mengintegrasikan kebudayaan lokal dan keterampilan kewirausahaan: Mengintegrasikan kebudayaan lokal dan keterampilan kewirausahaan dalam proses pembelajaran dapat membantu anak-anak mengembangkan nilai-nilai yang sesuai dengan budaya dan menjadi pemahaman yang baik tentang nilai-nilai dan moral dilingkungan.
5. Menggunakan metode pembelajaran yang efektif: Metode pembelajaran yang efektif, seperti blended learning, dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan mandiri dan menjadi pemahaman yang baik tentang nilai-nilai dan moral yang dilingkungan.
6. Membaca program kesadaran lingkungan: Program kesadaran lingkungan dapat membantu siswa menjadi pemahaman yang baik tentang nilai-nilai dan moral dilingkungan serta mengembangkan keterampilan mandiri untuk melindungi lingkungan.
7. Mengintegrasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan sosial dengan kurikulum: Mengintegrasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan sosial dengan kurikulum dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan mandiri dan menjadi pemahaman yang baik tentang nilai-nilai dan moral yang dilingkungan.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, penanaman nilai dan moral yang dilingkungan dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik.
NPM : 2253053040
Kelas : 3H
Penanaman Nilai dan Moral
Dilingkungan Keluarga
1. Cara Menanamkan
Di dalam penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat menggunakan berbagai metode yaitu metode bermain, bercerita, pemberian tugas dan bercakap- cakap, penggunaan metode tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi dan karakter anak yang menjadi sumber pertimbangan utama.
2. Hambatan
• Keterbatasan waktu orangtua untuk bertemu anak
• Nenek yang terlalu memanjakan cucunya
• Tidak adanya contoh perilaku baik dari orangtua
• Tidak adanya pembatasan pergaulan
3. Strategi
• Mengembangkan Sifat Suportif dan Perasaan Positif.
• Ciptakan Lingkungan yang Positif.
• Mengajari Anak tentang Budaya.
• Beri Tanggung Jawab dan Hargai Hasilnya.
• Bercerita Pengalaman Pribadi.
• Mengajari Anak untuk Menghargai.
• Mengajarkan Kejujuran
Dilingkungan Sekolah
1. Penanaman Nilai dan Moral
Guru dapat menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didik dengan cara yaitu,
• Saling Menghargai
• Kejujuran
• Sikap Rendah Hati
• Tanggung Jawab
2. Hambatan Penanaman Nilai dan Moral
Hambatan penanaman nilai dan moral biasanya terjadi karena anak memiliki perilaku dan kepribadian. Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku moral, yaitu
• Faktor kognitif
• Faktor Emosi
• Faktor kepribadian
• Faktor situasional
3. Strategi
• Melalui bercerita
• Karyawisata
• Bernyanyi serta lewat syair/ sajak.
Dilingkungan Masyarakat
1. Penanaman Nilai dan Moral
• Mengajarkan anak untuk selalu mengucapkan "terima kasih" saat diberi sesuatu atau dibantu oleh orang lain.
• Membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan.
• Menghargai pendapat orang lain.
2. Hambatan Penanaman Nilai dan Moral
• Anak yang di didik terlalu keras
• Lingkungan yang kurang layak
• Anak yang nakal
3. Strategi
• Mengembangkan Sifat Suportif dan Perasaan Positif.
• Ciptakan Lingkungan yang Positif.
• Mengajari Anak tentang Budaya.
• Beri Tanggung Jawab dan Hargai Hasilnya.
• Bercerita Pengalaman Pribadi.
• Mengajari Anak untuk Menghargai.
• Mengajarkan Kejujuran.
NPM : 2213053285
Kelas: 3H
Cara menanamkan nilai dan etika:
Keluarga:
- Orang tua berperan Penting untuk menjadi teladan untuk ditiru oleh anak-anaknya.
- Dialog terbuka membantu memahami nilai-nilai penting.
- Konsistensi dalam menerapkan nilai meningkatkan pemahaman anak.
Sekolah:
- Program akademik mencakup pembelajaran nilai dan etika yang terencana.
- Belajar melalui pengalaman langsung atau aktivitas yang berkaitan dengan nilai-nilai ini.
Masyarakat
- Peran Tokoh Masyarakat dan Media:Tokoh masyarakat dan media berperan dalam mengungkapkan dan menanamkan nilai-nilai nilai di masyarakat.
Hambatan dalam proses penanaman nilai dan etika:
- Nilai yang ditanamkan di lingkungan berbeda bisa saja bertentangan secara tiba-tiba.
- Kurangnya konsistensi dalam pendekatan pengajaran nilai-nilai ini.
- Pengaruh media, teman, atau lingkungan yang merugikan.
Trik dan strategi memastikan penanaman nilai menjadi kebiasaan:
Menggabungkan pengajaran dan praktik:
- Perkuat nilai ini dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.
-Pujian dan penghargaan karena mempraktikkan nilai-nilai baik.
- Melibatkan anak secara aktif dalam diskusi tentang nilai dan etika.
Pembentukan kebiasaan:
- Buat kebiasaan atau aktivitas yang berkaitan dengan nilai-nilai yang diinginkan.
- Tunjukkan dan perkuat perilaku yang konsisten dengan nilai-nilai yang ingin Anda tanamkan.
Perlu diketahui bahwa penanaman nilai dan etika memerlukan kesabaran, konsistensi, dan peran aktif.
NPM : 2213053255
Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga
Pendidikan moral yang harus ditanamkan kepada anak oleh orang tua yakni penanaman nilai Kejujuran, penanaman nilai Kerukunan, penanaman nilai Kerjasama, penanaman nilai Sopan Santun, dan penanaman nilai Disiplin.
Cara menanamkan nilai dan moral di lingkungan sekolah
Nama : Adelia Shintia Ningrum
NPM : 2213053192
Kelas : 3H
Nama : Septa Anggraeni
NPM: 2213053241
Kelas : 3H
Penanaman nilai moral di lingkungan keluarga
1. Contoh dari Orang Tua
Orang tua harus menjadi teladan utama dalam perilaku dan nilai-nilai yang diinginkan.
2. Komunikasi Terbuka
3. Bimbingan Positif
Berikan bimbingan positif ketika anak-anak menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang diinginkan
4. Memberikan Tanggung Jawab
Berikan tanggung jawab sesuai dengan usia anak.
5. Keterlibatan dalam Kegiatan Keluarga
Hambatan proses penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga
1. Ketidakmampuan untuk Menangani Konflik
2. Kurangnya Pemahaman tentang Pentingnya Nilai
3. Ketidakseimbangan Peran Orang Tua
4. Pengaruh Lingkungan Eksternal
5. Kesibukan dan Waktu Terbatas
Strategi yang tepat untuk penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga
1. Komunikasi Terbuka
2. Rencanakan Waktu Bersama
3. Beri penjelasan memdalam
4. Keterlibatan aktif
5. Kenali dan tangani konflik dengan bijak
Penanaman nilai moral di lingkungan sekolah
1. Pendidikan Karakter Terstruktur
2. Model Perilaku Positif
3. Program Pengembangan Diri
4. Pengintegrasian Nilai dalam Pelajaran
5. Bimbingan dan Konseling
Hambatan proses penanaman nilai dan moral di lingkungan sekolah
1. Ketidakkonsistenan di antara Guru dan Staf
2. Kurangnya Sumber Daya
3. Pengaruh Eksternal Negatif
4. Tekanan Kurikulum
5. Kurangnya Pemahaman Siswa
Strategi yang tepat untuk penanaman nilai dan moral di lingkungan sekolah
1. Program Pendidikan Karakter Terintegrasi
2. Pelatihan dan Pengembangan Guru
3. Model Perilaku Positif
4. Partisipasi Siswa dalam Keputusan
5. Bimbingan dan Konseling
Penanaman nilai moral di lingkungan masyarakat
1. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat
2. Kegiatan Sosial dan Budaya
3. Peran Institusi Keagamaan:
4. Pemberdayaan Komunitas
5. Pendekatan Partisipatif
Hambatan proses penanaman nilai dan moral di lingkungan masyarakat
1. Tingkat Pendidikan dan Kesadaran yang Beragam
2. Pengaruh Media Negatif
3. Kondisi Ekonomi yang Sulit
4. Ketidaksetaraan Sosial
5. Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Nilai
Strategi yang tepat untuk penanaman nilai dan moral di lingkungan masyarakat
1. Penggunaan Media yang Positif
2. Keterlibatan Komunitas dalam Pengambilan Keputusan
3. Program Pendidikan Karakter di Tempat Kerja
4. Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan
5. Pertemuan dan Dialog Komunitas
Npm:2213053209
Kelas: 3H
Jawab:
Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangatlah penting untuk membentuk karakter pada peserta didiknya.
Cara Menanamkan Nilai dan
•Perilaku:
Dalam Keluarga: Orang tua menunjukkan perilaku yang kuat dengan menampilkan nilai-nilai positif.
Dalam Sekolah: seorang pendidik dapat menjadi teladan bagi siswanya melalui cara pengajaran disekolah.
Hambatan dalam Proses Penanaman
A. Tidak adanya konsistensi
Dalam Keluarga: Kekurangan konsistensi dalam menerapkan nilai-nilai dapat menciptakan kebingungan.
Dalam Sekolah: Inconsistency dalam penerapan aturan atau sanksi dapat mempengaruhi efektivitas.
Adapun Trik atau Strategi untuk Menjaga Konsistensi yaitu,
A. Komunikasi Terbuka
Keluarga: Membuka saluran komunikasi dengan anak
Sekolah: Menyelenggarakan forum diskusi atau kelas yang mempromosikan pertukaran ide.
Pengajaran nilai dan moral memerlukan upaya bersama dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Konsistensi, komunikasi terbuka dan pendekatan kolaboratif antara ketiga lingkungan tersebut membantu memastikan bahwa nilai-nilai tersebut dipraktikkan secara konsisten dan berkelanjutan dalam kehidupan anak-anak, dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh peserta didik.
NPM : 2213053033
Tugas Analisis
1. Penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga
Penanaman nilai Kejujuran, Kerukunan, Kerja sama, Sopan Santun, dan Disiplin.
2. Penanaman nilai dan moral dilingkungan Sekolah
Penanaman nilai Saling Menghargai, Toleransi, Kejujuran, Sikap Rendah Hati, dan Tanggung Jawa
3.. Penanaman nilai dan moral dilingkungan masyarakat
-Menghormati sesama manusia, tua atau muda
-membungkukkan badan ketika melewati orang yang lebih tua
-Menyantuni anak yatim piatu dipanti asuhan atau luar panti
-Berperilaku sopan terhadap siapapun dan dimanapun
-Memberikan pembelajaran untuk anak-anak jalanan
Hambatan proses penanaman nilai dan moral
1. lingkungan yang kurang baik
2. pengaruh globalisasi
3. karakter seseorang yang berbeda-beda
4.keterbatasan waktu orang tua pada anak
5. tidak ada contoh prilaku baik dari orang tua
6.tidak adanya pembatasan pergaulan
Strategi atau trik yang dilakukan dalam penanaman nilai moral
-Memberi pemaham tentang pentingnya nilai dan moral pada anak
-Memberi kebebasan pada anak dalam melakukan segala hal selagi hal itu positif
-Memiliki banyak waktu terhadap anak
-Selalu memberikan anak pengetahuan mengenai apa saja yang bernilai positif dan juga negatif.
NPM : 2213053088
beberapa cara dan strategi untuk menanamkan nilai-nilai dan moral dilingkungan tersebut:
1. Mengatur lingkungan belajar yang sehat dan aman: Berikan lingkungan yang nyaman, kersih, dan aman untuk anak-anak mendidik.
2. Mendukung pencapaian dan kreativitas: Nurtikan sifat pencapaian dan kreativitas anak-anak dengan menyediakan materi yang informatif dan menarik.
3. Mengembangkan keterampilan komunikasi dan emosional: Sekolah yang berbasis emosi memainkan peran penting dalam penanaman nilai-nilai dan moral dilingkungan. Program pembelajaran yang mengembangkan keterampilan komunikasi dan emosional dapat membantu anak-anak mengembangkan empati, etos, dan moral.
4. Mengintegrasikan kebudayaan lokal dan keterampilan kewirausahaan: Mengintegrasikan kebudayaan lokal dan keterampilan kewirausahaan dalam proses pembelajaran dapat membantu anak-anak mengembangkan nilai-nilai yang sesuai dengan budaya dan menjadi pemahaman yang baik tentang nilai-nilai dan moral dilingkungan.
Dengan beberapa contoh ini akan membuat peserta didik mencontoh dan terbiasa dengan apa yang dilakukan di sekolah.
NPM : 2213053251
Tugas Analisis
Penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat untuk anak didik.
1.Keluarga
Cara :
1.Memperlihatkan kepada anak contoh yang baik yang terjadi dalam keluarga.
2.Mengajarkan Kebiasaan yang Sederhana namun bermanfaat
Hambatan :
Anak tidak mau melaksanakan hal yang sudah dicontohkan.
Strategi :
Membimbing secara perlahan dan memberikan konsekuensinya jika tidak dilakukan.
2. Sekolah
Cara :
1.Integrasi Melalui Mata Pelajaran
2.Pengembangan Diri
3.Budaya Sekolah
Hambatan :
1.Lingkungan keluarga
2.Teman Bermain
3.Bapak/ibu guru yang berbeda pendapat dengan pendidik yang lain, seperti ketika siswa datang terlambat masuk sekolah pihak tata tertib sekolah memberikan sanksi pada siswa, tapi ketika masuk kelas siswa dibiarkan saja tanpa ada tindakan apapu dari guru kelas.
Strategi :
1.Melakukan teguran dan hukuman pada siswa yang melanggar tata tertib sekolah
2.Menghubungi wali murid yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah yang melakukan pelanggaran lebih dari tiga kali oleh guru BP
3.Melakukan kerjasama dengan warga sekolah dan wali murid sehingga bisa terjadi komunikasi yang baik
3.Masyarakat
Cara:
1.Mengajarakan gotong royong
Mengajarkan dan mencontohkan bertegur sapa saat beremu masyarakat sekitar
2.Mengajarkan sopan santun
3.Mengajarkan bertutur kata yang baik
Hambatan:
Anak zaman sekarang kurang baik tutur katanya karena lingkungan sekitarnya yang
Strategi :
Mengarahkan dan membiasakan anak memiliki kewajiban melakukan sendiri
Npm:2213053100
Penanaman nilai dan moral dilingkungan sekolah
pendidik menanamkan Pendidikan nilai dan moral peserta didik dengan penanaman,
1. Sikap saling menghargai
Yaitu dengan menggunakan metode bercerita dan memberikan Arah- Arah. Sikap saling menghargai yang ditanamkan di SD tersebut yaitu sikap toleransi, saling membantu teman, tolong menolong.
2. Kejujuran
Penanaman kejujuran menggunakan metode bercerita dan penyampaian arahan-arahan kejujuran yang di tanamkan yaitu nilai religius atau nilai agama.
3. Rendah Hati
penanaman rendah hati menggunakan metode bercerita dan menyampaikan arahan-arahan kearah lebih baik. seperti selalu mengingat anak untuk berbicara dengan sopan, tidak boleh sombong dengan kemampuan yang dimilikinya dan selalu memiliki sikap rendah hati.
4. Tanggung jawab
Penanaman tanggung jawab di SD tersebut antara lain bertanggung jawab terhadap diri sendiri misalnya menjaga kebersihan diri, barang milik pribadi dan orang lain, membereskan mainan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Faktor penghambat dalam penanaman nilai moral di lingkungan sekolah dapat berasal dari anak itu sendiri
Penanaman nilai dan moral dilingkungan Masyarakat
Cara menanamkan nilai dan moral di lingkungan Masyarakat dapat dengan, Menghormati sesama manusia tua atau muda, membungkukkan badan ketika melewati orang yang lebih tua, Berperilaku sopan terhadap siapapun dan dimana pun. Dan apabila hal yang sudah di sebutkan tqdi dilakukan secara terus menerus maka akan menjadi sebuah kebiasaan yang baik.
Faktor penghambat penanaman nilai moral pada anak usia dini yaitu lingkungan yang kurang baik untuk penanaman nilai moral pada anak usia dini. Menurut Gunarsa (2014:34), proses sosialisasi terjadi secara langsung maupun tidak langsung pada anak-anak dalam interaksinya dengan lingkungan sosial. Selain itu, terbatasnya waktu pertemuan orang tua dengan anak menjadi salah satu faktor penghambat penanaman nilai moral, karena anak hanya patuh terhadap orang tua.
NPM : 2213053259
Kelas : 3H
Tugas Analisis
Mengenai penanaman nilai dan moral dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, muali dari bagaimana cara menanamkannya , hambatan hambatan proses penanamannya, dan trik atau strategi apa yang tepat yang dipakai agar penanaman tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus menerus oleh anak didik kita.
Masing-masing peran yang dilakukan dengan baik oleh keluarga, sekolah maupun masyarakat dalam pendidikan nilai dan moral, akan memberi manfaat yang sangat besar terhadap anak didik kita, karena menjadikannya sumber daya manusia yang terdidik dan bermutu.
1. Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga
Keluarga sebagai wahana pertama dan utama pendidikan. Lingkungan keluarga memmiliki peran yang penting dalam membentuk perilaku anak. Pola asuh juga sangat menentukan keberhasilan pendidikan anak daalm kelarga. Bebrapa kebiasaan yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga.
a. Membiasakan anak bangun pagi, mengatur tempat tidur dan berolahraga
b. Membiasakan anak mandi dan berpakaian bersih
c. Membiasakan anak turut membantu mengerjakan tugas– tugas rumah
d. Membiasakan anak mengatur dan memelihara barang–barang yang dimilikinya
e. Membiasakan dan mendampingi anak belajar/mengulang pelajaran/ mengerjakan tugas sekolahnya
f. Membiasakan anak pamit jika keluar rumah
g. Membiasakan anak mengucap salam saat keluar dari dan pulang ke rumah
h. Menerapkan pelaksanaan ibadah shalat sendiri dan berjamaah
2. Penanaman nilai dan moral di lingkungan sekolah
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Pengaruh sekolah sangat besar dalam membentuk pola pikir dan karakter anak. Semakin maju suatu masyarakat, semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat itu. Berikut ada beberapa perilaku yang dapat diterapkan di sekolah.
a. Membiasakan siswa berbudaya salam, sapa dan senyum
b. Tiba di sekolah mengucap salam sambil salaman dan cium tangan guru.
c. Menyapa teman, satpam, penjual dikantin atau cleaning servis di sekolah
d. Menyapa dengan sopan tamu yang datang ke sekolah
e. Membiasakan siswa berbicara dengan bahasa yang baik dan santun
f. Mendidik siswa duduk dengan sopan di kelas
g. Mendidik siswa makan sambil duduk di tempat yang telah disediakan, tidak sambil jalan- jalan
3. Penanaman nilai dan moral di lingkungan masyarakat
Masyarakat pun memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dalam upaya pembentukan karakter anak bangsa. Dalam hal ini yang dimaksud dengan masyarakat disini adalah orang yang lebih tua yang “ tidak dekat “, “ tidak dikenal “ “ tidak memiliki ikatan famili “ dengan anak tetapi saat itu ada di lingkungan sang anak atau melihat tingkah laku si anak. Orang-orang inilah yang dapat memberikan contoh, mengajak, atau melarang anak dalam melakukan suatau perbuatan. Contoh-contoh perilaku yang dapat diterapkan oleh masyarakat:
a. Membiasakan gotong royong, misalnya: membersihkan halaman rumah masing-masing, membersihkan saluran air, menanami pekarangan rumah.
b. Membiasakan anak tidak membuang sampah dan meludah di jalan, merusak atau mencoret-coret fasilitas umum.
c. Menegur anak yang melakukan perbuatan yang tidak baik.
Kendala – kendala yang dihadapi dimasyarakat:
a. Tidak ada kepedulian
b. Tidak merasa bertanggung jawab
c. Menganggap perbuatan anak adalah hal yang sudah biasa