Forum Analisis Jurnal 2

Forum Analisis Jurnal 2

Number of replies: 34

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

INTAN SARI 2213053002 གིས-
Nama : INTAN SARI
NPM : 2213053002

Analisis jurnal 2

identitas jurnal
Nama penulis : Hidayati
judul : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
nama jurnal : dinamika pendidikan
nomor : 2
tahun terbit : 2008

pembahasan
Sampai saat ini, Indonesia masih mengalami krisis Multidimensi salah satunya di bidang pendidikan. lebih jelas lagi tilaar (dalam mulyasa. 2000), Menyatakan bahwa Indonesia pada saat ini sudah mengalami krisis Ahlaq dan moral. Melalui pendidikan Indonesia telah gagal dalam membentuk manusia yang baik pribadian beriman, menghargai perbedaan dan berahlak mulia.
Tidak hanya itu di Era informasi dan Globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah berdampak hampir ke semua aspek kehidupan masyarakat menurut Siswanto (1998:109) Menyebutkan bahwa perubahan masyarakat akibat berkembang nya pengetahuan dan teknologi tersebut membawa dampak yang besar pada budaya ,nilai dan agama Dan nilai nilai sementara ini dipegang kuat oleh masyarakat mulai bergeser dan tinggalkan sementara nilai nilai yang menggantikan tidak selalu dengan landasan kepercayaan atau keyakinan masyarakat ,sehingga penyimpangan nilai semakin subur dan berkembang.

1. Pengertian nilai
menurut 1 wayan koyan (Dwi siswoyo.2005 :22) Nilai adalah segala sesuatu yang berharga nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita cita setiap orang sedangkan nilai aktual adalah nilai yang di ekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Tidak hanya itu nilai juga adalah suatu yang berharga, sesuatu yang Indah ,sesuatu yang berguna ,sesuatu yang memperkaya batin ,sesuatu yang menyadarkan manusia akan Harkat dan martabat.

2. Globalisasi dan dampak terhadap nilai dan moral
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu. Kesepakatan bersama menjadi pedoman bersama bagi bangsa bangsa di seluruh dunia (A Jamil Edison, dkk :2005).

3. Mengapa pendidikan nilai gagal?
Telah diuraikan di atas bahwa Globalisasi telah membawa dampak yang sangat berarti dan berbagai dimensi kehidupan manusia fenomena kekerasan yang terjadi terus menerus Dan di mana mana dalam sekalah yang semakin luas dan serius. Ini yang menjadi gambaran yang buruk mengenai cita kita sebagai suatu bangsa mengapa ini semua terjadi pada bangsa kita yang sebelumnya dikenal sebagai bangsa yang Ramah,suka bergotong royong, suka bertoleransi ,suka hidup dalam damai dan penuh Kerukunan dan Budaya yang tinggi, tidak lain salah satu jawabannya adalah sebagai akibat kegagalan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan nilai nilai luhur yang ditanamkan di sekolah tampaknya tidak masuk dan tidak berkembang dalam diri peserta didik.

4. Pentingnya pendidikan nilai dan moral bagi anak
Tujuan dikan adalah menjadikan peserta didik menjadi manusia yang utuh sempurna tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya pribadi yang bermoral ( Driyakara 1980: 129) Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidup sesuai dengan nilai luhur kemanusiaan.

Kemudian kesimpulannya adalah dampak Globalisasi telah menimbulkan Transformasi nilai nilai dalam kehidupan masyarakat. Kesadaran akan hak hak ke personal seorang semakin tinggi kehidupan .cenderung semakin individualis ,semakin permisif dan lunturnya nilai nilai moral. Di manakah letak akar permasalahan krisis pendidikan nilai di Indonesia ini?
Jadi nampaknya pendidikan nilai selama ini banyak terjadi adanya keterpaksaan yaitu nilai nilai diajarkan dengan paksa untuk diketahui secara kognitif dan dilaksanakan tetapi karena dipaksakan maka tidak sampai menyentuh hati hasilnya ,sikap dan perilaku anak tidak berakar dan dari pengalaman yang otentik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Mita Yogi Handayani 2213053107 གིས-
Nama : Mita Yogi Handayani
NPM : 2213053107
Kelas : 3H

ANALISIS JURNAL 2

-Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Volume : -
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayati

-Pendahuluan
Melalui pendidikan Indonesia telah gagal dalam membentuk manusia yang berkepribadian, beriman, menghargai perbedaan dan berakhlak mulia. Era informasi dan globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah berdampak hampir kesemua aspek kehidupan masyarakat. Nilai-nilai yang sementara ini dipegang kuat oleh masyarakat mulai bergeser dan ditinggalkan. Pada situasi yang seperti inilah, barangkali relevan bagi kita untuk berpikir pentingnya pendidikan nilai, khususnya di sekolah-sekolah.

•Pengertian Nilai
Nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Terdapat dua nilai yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita cita setiap orang. Sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam perilaku seseorang. Nilai berfungsi untuk mendoring, mengarahkan sikap dan perilaku.

•Globalisasi dan dampaknya terhadap nilai-nilai dan moral
Globalisasi adalah suatu proses gagasan yang dimunculkan kemudian ditawarkan untuk diikuti bangsa laij yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa di seluruh dunia. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi yaitu ruang dan waktu. Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi suatu kehidupan antarmegara. Pengaruhnya terdapat pengaruh positif dan pengaruh negatifn. Pengaruh positif (aspek politik, aspek ekonomi dan sosial budaya) sedangkan Pengaruh negatif (aspek ekonomi, masyarakat kita, terjadinya kesenjangan sosial, munculnya individualisme.

• Mengapa Pendidikan Nilai Gagal?
Dunia pendidikan telah kehilangan nilai nilai moral, ini bisa dilihat dari kenyataan banyaknya praktik dalam dunia pendid6yang justru membuat anak belajar tidak jujur, curang dan malas. Faktor penyebab gagalnya pendidikan nilai adalah pendidikan disekolah hanyalah acara formal, materi dan proses.

•Pentingnya pendidikan nilai dan moral bagi anak
Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidup sesuai dengan nilai luhur kemanusiaan. Pendidikan nilai sebenarnya dapat terlaksana dengan berbagai macam kegiatan yang memenuhi seluruh ruang dan waktu dalam hidup seseorang.
Sehubungan dengan pentingnya pendidikan nilai terutama diera global sekarang ini, Sarlito W. Sarwono, mengatakan bahwa sebelum masuk dalam dunia pendidikan formal (SD, SMP, SMA), sudah selayaknya anak memperoleh pendidikan informal guna mempersiapkan dan memudahkan mereka beradaptasi. Salah satu cara mendidik anak ialah dengan menanamkan nilai-nilai moral di usia sedini mungkin. Dengan begitu generasi tua hanya perlu memberikan pemahaman informasi dan nilai estetika, sehingga anak dapat memenuhi syarat sehat mental di era globalisasi ini.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Meldayanti putri 2213053088 གིས-

Nama : Meldayanti putri

NPM : 2213053088


ANALISIS JURNAL 2

Judul : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI

Nama Jurnal : Jurnal dinamika Pendidikan

Nama Penerbit : HIDAYATI

Tahun Terbit : 2008


Pendidikan kita lebih menitik beratkan pada pengembangan ranah kognitif dan konatif.

Era informasi dan globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah berdampak hampir kesemua aspek kehidupan masyarakat. Menurut Susanto (1998:109) menyebutkan bahwa perubahan masyarakat akibat berkembang pengetahuan dan teknologi tersebut membawa dampak yang besar pada budaya, nilai, dan agama. Nilai-nilai yang sementara ini dipegang kuat oleh masyarakat mulai bergeser dan ditinggalkan. Sementara nilai-nilai yang menggantikannya tidak selalu dengan landasan kepercayaan atau keyakinan masyarakat, sehingga penyimpangan nilai semakin subur dan berkembang.


Hal ini bisa dibuktikan dengan peristiwa-peristiwa beberapa tahun belakangan ini, kita menyaksikan adanya perilaku-perilaku kekerasan, kebrutalan, kriminalitas, pesta sabu-sabu, dan lain-lain yang terjadi dimana-mana di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di kalangan kaum muda. Kian lama sikap dan perilakunya semakin menunjukkan arah yang berlawanan dengan nilai-nilai luhur bangsa. Fenomenà seperti itu oleh kalangan pendidik ditangkap sebagai gejala adanya krisis atau kemunduran dalam pendidikan nilai di negara kita, baik dalam lingkup pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan informal di dalam keluarga dan masyarakat. Setidaknya akhir-akhir ini di kalangan pendidik mulai timbul kesadaran bahwa pendidikan nilai yang selama ini dijalankan dirasakan kurang efektif dalam membentuk watak, sikap, perilku, dan moralitas yang baik. Berdasar kenyataan timbul keprihatinan terhadap perilaku kaum muda yang tampaknya makin jauh dari nilai-nilai luhur dan gambaran moralitas yang baik. Kalaupun ada kaum muda yang berbudi pekerti luhur, bekerja keras, mandiri, cerdas, inovatif, kreatif, dan sebagainya, itu bukan berkat pendidikan yang ada, tetapi berkat pendidikan informal dan nonformal di luar sistem yang resmi (Mangunwijaya. 1999: 100).


Pada situasi yang seperti inilah barangkali relevan bagi kita untuk berpikir tentang pentingnya pendidikan nilai, khususnya di sekolah-sekolah. Penyelanggaraan pendidikan melalui sekolah-sekolah bukan hanya mempunyai misi untuk "mengajar" melainkan juga untuk "mendidik". Mendidik tidak bisa tidak harus berurusan lengan nilai-nilai. Maka pendidikan nilai merupakan agenda yang mesti ada dalam setiap penyelanggaraan pendidikan di manapun.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

RELLYS PRATIWI གིས-
Nama : Rellys Pratiwi
NPM : 2213053070

Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi

Saat ini Indonesia mengalami krisis moral dan akhlak. Hal ini mencerminkan gagalnya penyelenggaraan tujuan dari pendidikan nilai di sekolah. Pendidikan yang dijalani hanya menitikberatkan pada ranah kognitif saja, padahal seharusnya antara ranah kognitif dan ranah afektif harus saling seimbang. Di era saat ini, yaitu era globalisasi teknologi dan informasi serta ilmu pengetahuan semakin maju dan berkembang tanpa bisa dihindari, banyak dampak positif yang kita dapat dari segi nilai, budaya, pengetahuan, dan agama. Namun, tidak sedikit juga dampak negatif yang ditimbulkan dari pengaruh era globalisasi ini. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan yaitu lunturnya nilai moral dan akhlak dalam masyarakat yang berlawanan dengan sikap luhur bangsa. Pada situasi seperti ini, pentingnya pendidikan nilai moral di selenggarakan di dunia pendidikan.
Nilai merupakan energi yang mempunyai potensi untuk menggerakkan seseorang untuk bersikap dan bertindak. Memiliki nilai-nilai yang luhur artinya seseorang memiliki nilai budi pekerti yang luhur (baik). Ada 4 kelompok nilai yang tersusun secara hierarki menurut Max Scheler dalam YB Adimassana 2000:2, yaitu :
1. Nilai religius
2. Nilai kejiwaan
3. Nilai kehidupan
4. Nilai kenikmatan.
Empat macam nilai ini harus disusun secara benara, dengan maksud yang paling tinggi itulah yang di prioritaskan. Pendidikan nilai merupakan bagian integral dalam pendidikan karena melibatkan pembentukan sikap, watak dan kepribadian peserta didik.

Globalisasi dan dampaknya terhadap nilai moral:
Pengaruh globalisasi meliputi dua aspek, yaitu aspek positif dan aspek negatif yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Era globalisasi membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan (degradasi moral dan budaya) yang condong pada pola perilaku menyimpang. Hal ini terjadi karena masuknya budaya luar yang di telan mentah tanpa di filtrasi.


Mengapa pendidikan nilai gagal?
Hal ini dapat terjadi karena dapat dilihat dari kenyataan dunia pendidikan, peserta didik dapat merasakan praktik kolusi, korupsi dan nepotisme. Adapun faktor penyebab gagalnya pendidikan nilai yaitu :
1. Pendidikan di sekolah hanya acara formal
2. Banyaknya materi yang dituntut kurikulum
3. Proses pembelajaran yang tidak melibatkan peserta didik dalam pengalaman mental dan fisik

Pentingnya pendidikan nilai dan moral bagi anak
Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik manusia yang utuh sempurna yang ditunjukkan dengan pribadi yang bermoral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Deasy Adelia Syahrani 2213053091 གིས-
NAMA : Deasy Adelia Syahrani
NPM : 2213053091
Kelas : 3H

ANALISIS JURNAL

Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Tahun Terbit : 2008
Judul : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Nama Penulis : Hidayati

A. Pengertian Nilai
Menurut I Wayan Koyan (Dwi Siswoyo, 2005: 22), nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita setiap orang. Sedangkan, actual adalah nilai yang diekspresikan dalam prilaku sehari-hari.
Pendidikan niai merupakan bagian intregal kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi luhur. Oleh sebab itu, pendidikan harus membantu peserta didik untuk mengalami nilai-nilai dan menmepatkannya secara intregal dalam keseluruhan hidup mereka.

B. Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Nilai-nilai dan Moral
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman Bersama bagi bangsa-bangsa diseluruh dunia (A. Jamil Edison, dkk :2005)

Pengaruh positif dari globlalisasi :
1) Aspek politik, pemerintah dijalankan secara terbuka dan demokratis jika pemerintah dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapatkan tanggapan positif dari rakyat
2) Aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan demikian akan meningkatkan pula kehidupan ekonomi bangsa.
3) Aspek sosial-budaya, kita dapat meniru pola piker yang baik seperti etos kerja yang tinggi, disiplin dan Iptek dari bangsa yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.

Pengaruh negative dari globalisasi :
1) Aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negri karena vabyajnya produk luar negri
2) Masyarakatkita, khususnya anak muda yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena cenderung meniru gaya kebarat-baratan
3) Terjadinya kesenjangan sosial
4) Munculnya sikap individualisme

C. Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral Bagi Anak
Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya "pribadi yang bermoral" (Driyakara. 1980: 129). Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kemampuan seperti itu ada pada hati nurani yang telah mencapai kedewasaan. Maka dari itu segala usaha yang bertujuan untuk membina hati nurani mesti diarahkan agar peserta didik mempunyai kepekaan dan penghayatan atas nilai-nilai luhur. Usaha- usaha seperti itulah yang disebut "pendidikan nilai"

Sasaran pendidikan nilai adalah agar peserta didik dapat mengalami dan menghayati nilai-nilai. Jadi nilai-nilai itu tidak hanya sekedar diajarkan dan diketahui saja, tetapi harus dialami dan dihayati. Dalam menghayati nilai-nilai, perlu ada kemahiran untuk menangkap nilai-nilai lewat pengalaman-pengalaman nyata. Pendidikan nilai akan berhasil jika peserta didik ada disposisi batin yang benar, antara lain sikap terbuka dan percaya, jujur, rendah hati, bertanggungjawab, berniat baik, dan taat melaksankan nilai-nilai. Nilai itu tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan masuk ke dalam hati kita secara lembut ketika hati kita secara bebas membuka diri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Devana Okta Mahdalena 2253053034 གིས-
Nama : Devana Okta Mahdalena
Npm :2253053034
Kelas :3/H

Analisis jurnal 2

PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Pendidikan nilai merupakan bagian integral kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikapwatakdan kepribadian peserta didikPendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi pekerti luhur. Oleh sebab itu, pendidikan harus membantu peserta didik untuk mengalami nilai-nilai dan menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidup mereka.
Globalisasi berlangsung di semua aspek kehidupan, seperti politik, ekonomisosial budaya, dan sebagainyaTeknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor pendukung utama dalam globalisasiPerkembangan teknologi informasi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya.
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Aspek politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
2. Dari aspek ekonomi terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Masyarakat kita, khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh sebagian masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
2. Terjadinya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal ini dapat menimbulkan konflik yang dapat menggangu stabilitas bangsa.
Nilai- nilai luhur yang ditanamkan di sekolah, tampaknya tidak masuk dan tidak berkembang dalam diri peserta didik. Diakui atau tidak selama bertahun-tahun, pendidikan tidak diarahkan untuk memanusiakan manusia secara "utuh" dan "paripurna", tetapi lebih diorientasikan pada hal-hal yang bersifat materialistis, ekonomis, dan teknokratis dari sentuhan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan budi pekerti.
Dampak globalisasi telah menimbulkan transformasi nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat. Kesadaran akan hak-hak personal seseorang semakin tinggi, kehidupan cenderung semakin individualis, semakin permisif, dan lunturnya nilai-nilai moral. Dimanakah letak akar permasalahan krisis pendidikan nilai di Indonesia ini? Nampaknya pendidikan nilai selama ini banyak terjadi adanya keterpaksaan, yaitu nilai-nilai diajarkan dengan paksa untuk diketahui secara kognitif dan dilaksanakantetapi karena dipaksakan maka tidak sampai menyentuh hatiHasilnya sikap dan perilaku anak didik tidak berakar dari pengalaman nilai yang otentik.
Kita tidak dapat membendung pengaruh jaman, dan tidak dapat memalingkan perhatian mereka dari nilai-nilai yang sedang trendYang dapat kita lakukan adalah mendampingi dan mendorong mereka agar menjalani hidup dengan menggunakan n nalar dan hati yang berfungsi dengan baik diharapkan mereka akan dapat mempertimbangkan segala perbuatan, tingkah laku, dan keputusan yang diambil.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Mera Dwi Pratiwi Mera གིས-
Nama: Mera Dwi Pratiwi
NPM: 2253053040
Kelas: 3H

ANALISIS JURNAL

IDENTITAS JURNAL
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Volume : -
Nomor : 2
Halaman : 63 - 75
Tahun Terbit : 2008
Judul : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Nama Penulis : Hidayati

PENDAHULUAN
Saat ini Indonesia masih mengalami krisis multidimensi, salah satunya di bidang pendidikan. Melalui pendidikan Indonesia gagal dalam membentuk manusia yang berkepribadian. Era informasi dan globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berdampak hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Nilai - nilai yang sementara ini dipegang masyarakat mulai bergeser dan di tinggalkan. Mendidik tidak harus berurusan dengan nilai nilai. Maka, pendidikan nilai merupakan agenda yang mesti ada dalam setiap penyelenggaraan pendidikan.

PEMBAHASAN
Pendidikan nilai merupakan integral kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi pribadi yang luhur. Era globalisasi telah membuat sebuah perubahan yang signifikan. Bahkan terjadi degrafasi moral dan nilai nilai yang menyimpang. Hal ini menjadi penyebab gagal nya pendidikan nilai.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Sherli Marsela 2213053233 གིས-
Nama: Sherli Marsela
NPM: 2213053233

ANALISIS JURNAL 2
Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayati

Pengertian Nilai
Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku. Oleh karena itu memiliki nilai-nilai yang luhur akhirnya seseorang bisa disebut sebagai memiliki budi pekerti yang luhur. Nilai adalah energi yang mempunyai potensi untuk menggerakkan seseorang untuk bersikap dan bertindak. Misalnya nilai keadilan adalali semacam "energi" keadilan yang berpotensi untuk menggerakkan seseorang ke arah tindakan -tindakan yang adil, nilai kebenaran adalah "energi" kebenaran yang berpotensi menggerakkan seseorang ke arah tindakan-tindakan yang benar.

Pendidikan nilai merupakan bagian integral kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi pekerti luhur. Oleh sebab itu, pendidikan harus membantu peserta didik untuk mengalami nilai-nilai dan menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidup mereka.

Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Nilai-Nilai dan Moral
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Aspek politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat
2. Dari aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan demikian akan meningkatkan pula kehidupan ekonomi bangsa.
3. Aspek sosial-budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi, disiplin, dan Iptek dari bangsa yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.

Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri ( seperti kentuky, Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut, dll) yang membanjiri Indonesia. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukkan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita.
2. Masyarakat kita, khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh sebagian masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
3. Terjadinya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal ini dapat menimbulkan konflik yang dapat menggangu stabilitas bangsa.
4. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar pelaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Mengapa Pendidikan Nilai Gagal?
Diakui atau tidak selama bertahun-tahun, pendidikan tidak diarahkan untuk memanusiakan manusia secara "utuh" dan "paripurna", tetapi lebih diorientasikan pada hal-hal yang bersifat materialistis, ekonomis, dan teknokratis dari sentuhan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan budi pekerti. Pendidikan lebih mementingkan kecerdasan intelektual, akal, dan penalaran, tanpa diimbangi dengan intensifnya pengembangnan hati, perasaan, emosi, dan spiritual. Akibatnya apresiasi out-put pendidikan terhadap keagungan nilai humanistik, keluhuran budi, dan budi nurani menjadi nihil. Mereka cenderung bagai manusia robot yang telah kehilangan hati nurani dan perasaan, cenderung bar-bar, vandalistik, dan mau menang sendiri. Sebagai akibatnya akan melahirkan manusia-manusia yang berkarakter oportunis, hipokrit, dan besar kepala, tanpa memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang memadai.

Pentingnya Pendidikan Nilai dan Mral Bagi Anak
sebelum masuk dalam dunia pendidikan formal (SD, SMP, SMA), sudah selayaknya anak memperoleh pendidikan informal guna mempersiapkan dan memudahkan mereka beradaptasi. Salah satu cara mendidik anak ialah dengan menanamkan nilai-nilai moral di usia sedini mungkin. Dengan begitu generasi tua hanya perlu memberikan pemahaman informasi dan nilai estetika, sehingga anak dapat memenuhi syarat sehat mental di era globalisasi ini.

syarat sehat mental di era globalisasi itu adalah: (1 kecerdasan (IQ) cukup rata-rata saja; (2) kembangkan kecerdasan multiple: numerik, bahasa, musik, gerak, ruang, alam, analisis pribadi ; (3) kreativitas harus tinggi; (4) kembangkan kecerdasan emosi

Selain itu, untuk menanggulangi arus globalisai memerlukan kesadaran yang tinggi dan wawasan yang luas. Dengan kesadaran kita merasakan adanya kebutuhan memahami masalah global, serta dengan wawasan yang luas kita dapat memilih dan memilah informasi atau nilai-nilai mana yang diperlukan dan mana yang tidak, mana yang sesuai dengan nilai budaya kita dan mana yang tidak.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

INDAH APRILIA WINDIYANI གིས-
Nama : Indah Aprilia Windiyani
NPM : 2213053033
Kelas : 3H

ANALISIS JURNAL 2

-Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Volume : -
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayati


Menurut Susanto (1998 :109) menyebutkan bahwa perubahan masyarakat akibat berkembang pengetahuan dan teknologi tersebut membawa dampak yang besar pada budaya, nilai, dan agama Nilai-nilai yang sementara ini dipegang kuat oleh masyarakat mulai bergeser dan ditinggalkan. Sementara nilai-nilai yang menggantikannya tidak selalu dengan landasan kepercayaan atau keyakinan masyarakat, sehingga penyimpangan nilai semakin subur dan berkembang.

Pengertian Nilai
Menurut I Wayan Koyan (Dwi Siswoyo, 2005: 22), nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita setiap orang. Sedangkan, actual adalah nilai yang diekspresikan dalam prilaku sehari-hari.
Pendidikan niai merupakan bagian intregal kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi luhur. Oleh sebab itu, pendidikan harus membantu peserta didik untuk mengalami nilai-nilai dan menmepatkannya secara intregal dalam keseluruhan hidup mereka.

Globalisasi dan dampaknya Terhadap Nilai-nilai dan Moral
Era globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan, bahkan terjadi degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung kepada pola-pola perilaku menyimpang. Hal ini sebagai dampak pengapdosian budaya luar secara berlebihan dan tak terkendali oleh sebagian remaja kita. Persepsi budaya luar ditelan mentah-mentah tanpa mengenal lebih jauh nilai-nilai budaya luar secara arif dan bertanggungjawab. Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran teknologi dewasa ini perlu didukung dan disikapi positif, karena teknologi merupakan kebutuhan masa kini yang tidak bisa dielakkan. Namun filterisasi atas merebaknya informasi dan teknologi super canggih melalui media komunikasi seringkali terlepas dari kontrol kita.

Mengapa Pendidikan Nilai Gagal?
Dunia pendidikan telah kehilangan nilai-nilai moral, ini bisa dilihat dari kenyataan banyaknya praktik dalam dunia pendidikan yang justru membuat anak belajar tidak jujur, curang, dan malas. Anak juga bisa merasakan bagaimana praktik kolusi, korupsi, da nepotisme telah pula masuk dalam dunia pendidikan.
Sebagai seorang pendidik kita kadang miris menyaksikan kebobrokan nilai-nilai moral dalam dunia pendidikan tersebut. Nilai-nilai moral yang dibangun dari bawah dengan susah payah dan melalui proses yang lama dan panjang, agar anak didik tidak sekedar memiliki pengetahuan tetapi juga anemiliki sikap dan perilaku luhur, akhirnya sirna pada akhir tahun waktu ujian nasional.

Kita mesti sadar bahwa dekadensi nilai-nilai moral dalam dunia pendidikan kita layak dicermati dampaknya. Praktik pembelajaran yang tidak menjunjung nilai-nilai moral akan berdampak pada karakter generasi muda kita. Kecurangan yang dijumpai di sekolah telah mematikan sikap jujur, ulet, teliti, dan adil dalam diri anak didik.

Menurut Diat Ahadiat, (2008) faktor-faktor penyebab gagalnya pendidikan nilai antara lain:

1. Pendidikan di sekolah hanyalah acara formal. Pendidikan di sekolah yang klasikal telah menempatkan pelajaran sekedar acara formal, proses dan isinya tidak dianggap penting. Minimnya aktivitas peserta didik untuk mengembangkan pemikiran kritis, redektif, kreatif, sehingga proses penddikan tidak memberikan pengalaman secara kontekstual yang menumbuhkan kesadaran hati.

2. Materi, karena banyaknya materi pelajaran yang dituntut kurikulum setiap minggunya, pengetahuan hanya disampaikan dengan dril dan mentransfer dari buku paket, anak didik dipaksa untuk menelan mentah-mentah materi yang sudah diprogram. Disadari atau tidak pendidikan seperti ini sudah menanamkan sikap brutalisme, apreori, dan frustasi 

3. Proses, dalam proses pembelajaran anak didik tidak dilibatkan dalam pengalaman fisik dan mental.

Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral bagi Anak

Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya "pribadi yang bermoral" (Driyakara. 1980: 129). Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kemampuan seperti itu ada pada hati nurani yang telah mencapai kedewasaan. Maka dari itu segala usaha yang bertujuan untuk membina hati nurani mesti diarahkan agar peserta didik mempunyai kepekaan dan penghayatan atas nilai-nilai luhur. Usaha- usaha seperti itulah yang disebut "pendidikan nilai"

Sasaran pendidikan nilai adalah agar peserta didik dapat mengalami dan menghayati nilai-nilai. Jadi nilai-nilai itu tidak hanya sekedar diajarkan dan diketahui saja, tetapi harus dialami dan dihayati. 

Menurut YB. Adimassana (2000), ada beberapa sarana yang dapat menunjang proses pendidikan nilai, antara lain:

1. Lagu, lagu amat besar manfaatnya dalam menyiapkan disposisi batin untuk menangkap nilai-nilai. 

2. Ceritera, ceritera yang sederhana, singkat, dan relevan dengan situasi peserta didik dapat menarik perhatian mereka untuk memperhatikan nilai-nilai yang disampaikan oleh guru. Misalnya ceritera Mahabaratha dan Ramayana, ceritera rakyat.

3. Nasehat, perintah, larangan, instruksi, dan pengarahan yang diberikan secara jelas dan akrab, bahkan secara personal, anak didik akan merasa dihargai dan lebih siap untuk menerima nilai-nilai yang disampaikan

4. Suasana doa, suasana doa yang dibangun dengan samadi untuk menciptakan hening, pada intinya adalah proses untuk mengheningkan diri dan pemusatan kesadaran/perhatian pada titik atau arah tertentu. 

5. Pertunjukan, ceritera-ceritera yang bermuatan nilai-nilai luhur akan lebih menarik perhatian peserta didik jika dikemas dalam bentuk pertunjukan.

6. Audio-visual pendidikan nilai, misalnya melalui radio, TV, VCD, komputer, dan internet akan lebih menunjang keberhasilan pendidikan nilai.

Sehubungan dengan pentingnya pendidikan nilai terutama di era global sekarang ini, Sarlito W. Sarwono, mengatakan bahwa sebelum masuk dalam dunia pendidikan formal (SD, SMP, SMA), sudah selayaknya anak memperoleh pendidikan informal guna mempersiapkan dan memudahkan mereka beradaptasi. Salah satu cara mendidik anak ialah dengan menanamkan nilai-nilai moral di usia sedini mungkin

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

RANI SELVIA གིས-
Nama : Rani Selvia
Kelas : 3H
NPM : 2213053209
ANALISIS JURNAL 2

IDENTITAS JURNAL :
Nama Penulis : Hidayati
Judul Jurnal : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Nama Jurnal: Dinamika Pendidikan
No : 2
Tahun Terbit : 2008

Pembahasan dari jurnal 2
Indonesia masih mengalami krisis Multidimensi salah satunya di bidang pendidikan. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan yaitu lunturnya nilai moral dan akhlak dalam masyarakat yang berlawanan dengan sikap luhur bangsa. Pada situasi seperti ini, pentingnya pendidikan nilai moral di selenggarakan di dunia pendidikan.
Ada 4 kelompok nilai yang tersusun secara hierarki menurut Max Scheler dalam YB Adimassana 2000:2, yaitu : Nilai religius,Nilai kejiwaan,Nilai kehidupan,Nilai kenikmatan.

Globalisasi adalah suatu proses gagasan yang dimunculkan kemudian ditawarkan untuk diikuti bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa di seluruh dunia. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi yaitu ruang dan waktu. terdapat pengaruh positif dan pengaruh negatifn. Pengaruh positifnya meliputi (aspek politik, aspek ekonomi dan sosial budaya) sedangkan Pengaruh negatif meliputi (aspek ekonomi, masyarakat kita, terjadinya kesenjangan sosial, munculnya individualisme.

Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral Bagi Anak
Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Pribadi yang bermoral yaitu yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kemampuan seperti itu ada pada hati nurani yang telah mencapai kedewasaan. Maka dari itu segala usaha yang bertujuan untuk membina hati nurani mesti diarahkan agar peserta didik mempunyai kepekaan dan penghayatan atas nilai-nilai luhur.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Septa Anggraeni གིས-
Nama : Septa Anggraeni
NPM : 2213053241

Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi

A. Identitas Jurnal
Nama Penulis : Hidayati
Judul Jurnal : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Nama Jurnal: Dinamika Pendidikan
No : 2
Tahun Terbit : 2008


B. Pembahasan
Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Nilai-nilai dan Moral Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (A. Jamil Edison, dkk 2005). Sebagai proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan sebagainya. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor pendukung utama dalam globalisasi. Perkembangan teknologi informasi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentu membawa pengaruh bagi suatu kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.

Mengapa Pendidikan Nilai Gagal?

Telah diuraikan di atas bahwa globalisasi telah membawa dampak yang sangat berarti dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Fenomena kekekrasan yang terjadi terus menerus dan dimana-mana dalam skala yang semakin luas dan serius. Ini menjadi gambaran yang buruk mengenai citra kita sebagai suatu bangsa. Mengapa ini semua terjadi pada bangsa kita yang sebelumnya dikenal sebagai bangsa yang ramah, suka bergotong royong, suka bertoleransi, suka hidup dalam damai dan penuh kerukunan, dan berbudaya tinggi. Tidak lain salah satu jawabannya adalah sebagai akibat kegagalan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan nilai. Nilai- nilai luhur yang ditanamkan di sekolah, tampaknya tidak masuk dan tidak berkembang dalam diri peserta didik.

Diakui atau tidak selama bertahun-tahun, pendidikan tidak diarahkan untuk memanusiakan manusia secara "utuh" dan "paripurna", tetapi lebih diorientasikan pada hal-hal yang bersifat materialistis, ekonomis, dan teknokratis dari sentuhan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan budi pekerti. Pendidikan lebih mementingkan kecerdasan intelektual, akal, dan penalaran, tanpa diimbangi dengan intensifnya pengembangnan hati, perasaan, emosi, dan spiritual. Akibatnya apresiasi out-put pendidikan terhadap keagungan nilai humanistik, keluhuran budi, dan budi nurani menjadi nihil. Mereka cenderung bagai manusia robot yang telah kehilangan hati nurani dan perasaan, cenderung bar-bar, vandalistik, dan mau menang sendiri. Sebagai akibatnya akan melahirkan manusia-manusia yang berkarakter oportunis, hipokrit, dan besar kepala, tanpa memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang memadai.

Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral Bagi anak

Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya "pribadi yang bermoral" (Driyakara. 1980: 129). Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kemampuan seperti itu ada pada hati nurani yang telah mencapai kedewasaan. Maka dari itu segala usaha yang bertujuan untuk membina hati nurani mesti diarahkan agar peserta didik mempunyai kepekaan dan penghayatan atas nilai-nilai luhur. Usaha- usaha seperti itulah yang disebut "pendidikan nilai"

Sasaran pendidikan nilai adalah agar peserta didik dapat mengalami dan menghayati nilai-nilai. Jadi nilai-nilai itu tidak hanya sekedar diajarkan dan diketahui saja, tetapi harus dialami dan dihayati. Dalam menghayati nilai-nilai, perlu ada kemahiran untuk menangkap nilai-nilai lewat pengalaman-pengalaman nyata. Pendidikan nilai akan berhasil jika peserta didik ada disposisi batin yang benar, antara lain sikap terbuka dan percaya, jujur, rendah hati, bertanggungjawab, berniat baik, dan taat melaksankan nilai-nilai. Nilai itu tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan masuk ke dalam hati kita secara lembut ketika hati kita secara bebas membuka diri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Shinta Dwi Kartika 2213053127 གིས-
Nama : Shinta Dwi Kartika
NPM : 221305127

Analisis Jurnal
Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Volume : -
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayati

1.pengertian nilai
Menurut I Wayan Koyan (Dwi Siswoyo. 2005 :22), nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Nilai dibagi menjadi dua yaitu.
-Nilai ideal
Nilai yung menjadi cita-cita setiap orang,
-Nilai aktual
Nilai yang diekspresikan dalam perilaku sehari-hari.
Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku. Oleh karena itu memiliki nilai-nilai yang luhur seseorang bisa disebut sebagai memiliki budi pekerti yang luhur.

Ada empat kelompok nilai yang tersusun secara hierarkis (dari yang tertinggi sampai yang terendah), yaitu:
(a) nilai-nilai religius-kerohanian, meliputi iman, kesucian, keutamaan moral, kejujuran, ketulusan, tanggungjawab, keadilan, kebijaksanaan, kesetiaan, kesabaran, dan ketabahan
(b) nilai-nilai kejiwaan, meliputi keindahan, kebenaran ilmiah, ilmu. pengetahuan
(c) nilai-nilai kehidupan, meliputi kedamaian, ketenangan, kesehatan, kecukupan, kesejahteraan, dan kerukunan
(d) nilai-nilai kenikmatan, yaitu terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan biologis/raguwi/indrawi.

2. Globalisasi dan dampak terhadap nilai-nilai moral
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Adapun pengaruh globalisasi diberbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, dan sosial-budaya.

3. Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral Bagi anak
Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya "pribadi yang bermoral" (Driyakara. 1980: 129). Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kemampuan seperti itu ada pada hati nurani yang telah mencapai kedewasaan.
Tahap-tahap pendidikan nilai yang efektif sebagai berikut.
1. Preparasi atau persiapan
2. Konsentrasi/integrasi
3. Asimilasi/transformasi
4. Realisasi/aktualisasi
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

PUTRI ZAFIKA AQWINTARI གིས-
NAMA: PUTRI ZAFIKA AQWINTARI
NPM: 2213053285
KELAS: 3H

ANALISIS JURNAL 2

Judul :
PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI

Nama Jurnal:
Jurnal Dinamika Pendidikan

Nama Penerbit : HIDAYATI

Tahun Terbit : 2008



Pendidikan kita lebih menitik beratkan pada pengembangan ranah kognitif dan konatif.

Era informasi dan globalisasi yang didorong oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berdampak pada hampir setiap aspek kehidupan manusia. Menurut Susanto (1998:
109) berpendapat bahwa perubahan masyarakat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar terhadap budaya, nilai, dan agama. Nilai-nilai yang saat ini tertanam dalam masyarakat mulai berkembang dan ditinggalkan. Sementara nilai-nilai yang menggantikannya tidak selalu dilandasi oleh kepercayaan masyarakat, sehingga kesenjangan nilai semakin subur dan melebar. Hal ini dapat dibuktikan dengan kejadian beberapa tahun terakhir ini, kita menyaksikan aksi kekerasan, kebrutalan, kriminalitas, pesta sabu, dan lain-lain. terjadi dimana-mana di seluruh Indonesia, terutama di kalangan generasi muda. Seiring berjalannya waktu, sikap dan perilaku mereka semakin bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa. Para pendidik melihat fenomena ini sebagai gejala krisis atau merosotnya nilai pendidikan di negara kita, baik dalam konteks pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan informal di rumah masyarakat. Setidaknya akhir-akhir ini di kalangan pendidik semakin berkembang kesadaran bahwa pendidikan nilai yang diberikan dinilai kurang efektif dalam membentuk karakter, sikap, perilaku dan etika. Berdasarkan kenyataan tersebut, muncul kekhawatiran terhadap perilaku generasi muda yang nampaknya semakin menjauh dari nilai-nilai luhur dan citra moral yang baik. Kalaupun ada generasi muda yang berakhlak mulia, pekerja keras, mandiri, cerdas, inovatif, kreatif dan lain-lain, hal tersebut bukan karena pendidikan yang ada melainkan karena pendidikan informal formal dan informal di luar sistem formal (Mangunwijaya. 1999). :
100).



Dalam situasi seperti ini, kita bisa memikirkan pentingnya pendidikan nilai, khususnya di sekolah. Penyelenggaraan pendidikan sekolah tidak hanya mempunyai tugas “mengajar” tetapi juga mempunyai tugas “mendidik”. Pendidikan hanya bisa berhubungan dengan nilai-nilai. Oleh karena itu, pendidikan nilai merupakan program yang wajib dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan, dimana pun lokasinya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Refiana Sari 2213053261 གིས-

NAMA : REFIANA SARI

NPM : 2213053261

KELAS : 3H

Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Volume : -
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayati

Pendahaluan:

Sampai saat ini, Indonesia masih mengalami krisis multidimensi, salah satunya dibidang Pendidikan. Melalui pendidikan, Indonesia telah gagal dalam membentuk manusia yang berkepribadian, beriman, menghargai perbedaan dan berakhlak mulia. Pendidikan juga gagal dalam mengembangkan nilai-nilai dalam diri peserta didik. Pendidikan kita lebih menitikberatkan pada pengembangan ranah kognitif.


Pembahasan:

Pengertian Nilai

Menurut I Wayan Koyan (Dwi Siswoyo. 2005 :22), nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan  sikap dan perilaku. Pendidikan nilai merupakan bagian integral kegiatan Pendidikan, karena pada dasarnya Pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.

Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Nilai-nilai dan Moral

Kehadiran globalisasi tentu membawa pengaruh bagi suatu kehidupan suatu negara termasuk Indonesia Pengaruh sebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif Pengaruh globalisasi meliputi berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Era globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan, bahkan terjadi degradasi moral dan sosial budaya yang cenderung kepada pola-pola perilaku menyimpang. Hal ini sebagai dampak pengapdosian budaya luar secara berlebihan dan tak terkendali oleh sebagian remaja kita. Persepsi budaya luar ditelan mentah-mentah tanpa mengenal lebih jauh nilai-nilai budaya luar secara arif dan bertanggungjawab

 Mengapa Pendidikan nilai gagal?

Dunia pendidikan telah kehilangan nilai-nilai moral, ini bisa dilihat dari kenyataan banyaknya praktik dalam dunia pendidikan yang justru membuat anak belajar tidak jujur, curang, dan malas. Anak juga bisa merasakan bagaimana praktik kolusi, korupsi, da nepotisme telah pula masuk dalam dunia pendidikan. Misalnya pungutan uang sekolah yang harus dibayar oleh orang tua mereka yang tidak jelas penggunaannya. Fenomena kecurangan saat ujian nasional, karena gurunya khawatir anak didiknya tidak lulus maka diterapkan praktik perjokian, atau bahkan kepala


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Mesri Rahayu 2213053250 གིས-
NAMA: MESRI RAHAYU

NPM: 2213053250

Berdasarkan jurnal yang berjudul "PENTING NYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI" bersama kita ketahui bahwa Nilai merupakan sesuatu yang sangat berharga, sesuatu yang memiliki nilai estetika, yang sangat berguna untuk menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai sendiri memiliki fungsi sebagai pendorong dan pengaruh sikap dan berperilaku seseorang. Nilai memiliki 4 golongan: 

  1. Nilai Religius
  2. Nilai Kejiwaan
  3. Nilai Kehidupan
  4. Nilai kenikmatan

Keempat nilai tersebut tersusun secara berurutan, yang dimana nilai yang memiliki tingkatan paling tinggi adalah nilai yang harus diutamakan dalam penerapan nya.

Globalisasi adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari keberadaan nya pada saat ini, globalisasi memiliki banyak pengaruh dalam era sekarang, baik pengaruh positif ataupun pengaruh negatif. Apabila dikaitkan dengan Nilai, Globalisasi banyak menimbulkan pengaruh negatif, antaranya adalah.

  1. Hilang nya rasa cinta pada produk dalam negri
  2. Banyak generasi muda yang meniru adat istiadat negara luar, sehingga lupa akan jati dirinya sebagai warga negara Indonesia.
  3. Kesenjangan sosial yang amat sangat terasa, antara yang kaya dan yang miskin.
  4. Hilangnya rasa empati terhadap sesama manusia, sehingga menimbulkan sifat individualisme.

Pendidikan Moral amat sangat penting diajarkan sejak dini kepada anak anak. Karena pribadi yang bermoral adalah kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Tujuan nya adalah, agar anak tidak hanya mengetahui konsep dasar mengenai nilai dan moral, tetapi mereka dapat menerapkan nya dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan bermasyarakat. Penerapan pendidikan nilai dan moral agar efektif:

  1. Persiapan penataan batin dan hati.
  2. Integrasi pemusatan perhatian
  3. Penerapan dan terjadi nya perubahan
  4. Terwujudnya nilai dalam bentuk yang konkrit.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Mutiara Putri 2213053247 གིས-

Nama : Mutiara Putri

NPM : 2213053247

Identitas Jurnal

Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan

Volume : -

Nomor : 2

Halaman : 63-75

Tahun Terbit : 2008

Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi

Nama Penulis : Hidayati

Pembahasan

Pengertian nilai

Menurut I Wayan koyan (Dwi Siswoyo, 2005:22), nilai ada segala sesuatu yang berharga. Nilai ada 2 macam yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam perilaku sehari-hari.

Globalisasi dan dampaknya terhadap nilai nilai dan moral.

Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai nilai dan moral.

  1. Aspek politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
  2. Aspek ekonomi. Terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
  3. Aspek sosial-budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi, disiplin, dan bangsa yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.

Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai moral

  1. Aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam terus karena banyaknya produk luar negeri (seperti Kentucky, MC Donald, Coca cola, pizza hut, dll) membanjiri Indonesia.
  2. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar sesama warga.
  3. Terjadinya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.

Mengapa Pendidikan Nilai Gagal?

Dunia pendidikan telah kehilangan nilai nilai moral, ini bisa dilihat dari kenyataan banyaknya praktik dalam dunia pendid6yang justru membuat anak belajar tidak jujur, curang dan malas. Faktor penyebab gagalnya pendidikan nilai adalah pendidikan disekolah hanyalah acara formal, materi dan proses.

Pentingnya pendidikan nilai dan moral bagi anak

Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kemampuan seperti itu ada pada hati nurani yang telah mencapai kedewasaan. Maka dari itu segala usaha yang bertujuan untuk membina hati nurani mesti diarahkan agar peserta didik mempunyai kepekaan dan penghayatan atas nilai-nilai luhur. Usaha- usaha seperti itulah yang disebut "pendidikan nilai".


In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Nisa Az Zukhrufi གིས-

Nama : Nisa az zukhrufi

Npm : 2213053142


Analisis Jurnal 2

Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan

Nomor : 2

Halaman : 63-75

Tahun Terbit : 2008

Nama Penulis : Hidayati

Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi

Pembahasan :

Pengertian Nilai

Nilai adalah sesuatu yang berharga, indah, berguna, sesuatu yang memperkaya batin, dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku. Nilai adalah energi untuk menggerakkan seseoranh untuk bersikap dan bertindak.

Ada empat kelompok nilai menurut Max Scheler yaitu nilai religius, nilai kejiwaan, nilai, nilai kehidupan, nilai kenikmatan. Pendidikan nilai bagian dari integral kegiatan pendidikan karena dasar pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.

Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Nilai-nilai dan Moral

Pengaruh positif globalisasi diberbagai kehidupan terhadap nilai dan moral :

1. Aspek politik : pemerintah yanh secara terbuka, demokratis, jujur, bersih, dinamis akan mendapat tanggapan positif dari rakyat

2. Aspek ekonomi : terbukanya pasar internasional meningkatkan peluang kerja dan devisa negara.

3. Aspek sosial-budaya : pola pikir yang etos, displin dapat meningkatkan kemajuan bangsa.

Pengaruh negatif globalisasi diberbagai kehidupan terhadap nilai dan moral :

1. Aspek ekonomi : hilang rasa cinta terhadap produk dalam negeri.

2. Lupa akan identitas diri sebagai bangsa indonesia karena cenderung meniru budaya barat.

3. Terjadinya kesenjangan sosial karena persaingan bebad globalisasi ekonomi.

4. Munculnya sikap individualisme, yang menimbulkan ketidakpeduliaan antar sesama warga.

Hal ini terjadi karena pengadopsian budaya luar secara berlebihan dan terkendali, serta persepsi yang di telan mentah-mentah tanpa mengenal lebih jauh budaya luar secara arif dan bertanggungjawab.

Mengapa Pendidikan Nilai Gagal?

Diakui atau tidak, Pendidikan tidak diarahkan untuk memanusiakan secata "utuh" dan "parnipura", lebih di orientasikan pada hal bersifat materialistis, ekonomis, dan teknokratis dari sentuhan nilai moral, kemanusian, dan budi pekerti. Pendidikan mementingkan kecerdasan intelektual, akal, dan perasaan, emosi, dan spiritual. Akibatnya apresiasi out-put pendidikan terhadap keagungan nilai humanistik, keluhuran budi, dan budi nurani nihil.

Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral bagi Anak

Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik "manusia yang utuh sempurna", kesempurnaan ditunjukan dengan terbentuknya "pribadi yang bermoral". Sebelum masuk kedunia pendidikan formal (SD, SMP, SMA), anak seharusnya memperoleh pendidikan informal guna mempersiapkan dan memudahkan anak beradaptasi.

Syarat sehat mental di era globaliasi : kecerdasan (IQ), kecerdasan multiple, kreativitas tinggi, dan kecerdasan emosi. Untuk menanggulangi arus globalisasi memerlukan kesadaran tinggi, serta wawasan yang luas agar dapat memahami masalah global serta dapat memilih dan memilah informasi atau nilai yang perlu atau tidak, yang sesuai dengan nilai budaya kita atau tidak.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

SILMI NUR'AFIFAH 2213053129 གིས-
Nama : Silmi Nur’Afifah
NPM : 2213053129
Kelas : 3H

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayat

Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilakuNilai adalah energi yang mempunyai potensi untuk menggerakkan seseorang untuk bersikap dan bertindak. Misalnya nilai keadilan adalah semacam "energi" keadilan yang berpotensi untuk menggerakkan seseorang ke arah tindakan -tindakan yang adil, nilai kebenaran adalah "energi" kebenaran yang berpotensi menggerakkan seseorang ke arah tindakan-tindakan yang benar.
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor pendukung utama dalam globalisasi. Perkembangan teknologi informasi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentu membawa pengaruh bagi suatu kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi meliputi berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, dan sosial-budaya Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral, yaitu Aspek politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akanmendapat tanggapan positif dari rakyat. Dari aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan demikian akan meningkatkan pula kehidupan ekonomi bangsa.
Akibat kegagalan pendidikan nilai-nilai moral terjadi karenaa pendidikan tidak diarahkan untuk memanusiakan manusia secara "utuh" dan "paripurna", tetapi lebih diorientasikan pada hal-hal yang bersifat materialistis, ekonomis, dan teknokratis dari sentuhan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan budi pekerti. Pendidikan lebih mementingkan kecerdasan intelektual, akal, dan penalaran, tanpa diimbangi dengan intensifnya pengembangnan hati, perasaan, emosi, dan spiritual. Akibatnya apresiasi out-put pendidikan terhadap keagungan nilai humanistik,keluhuran budi, dan budi nurani menjadi nihil. Mereka cenderung bagai manusia robot yang telah kehilangan hati nurani dan perasaan, cenderung bar-bar, vandalistik, dan mau menang sendiri. Sebagai akibatnya akan melahirkan manusia-manusia yang berkarakter oportunis, hipokrit, dan besar kepala, tanpa memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang memadai.
Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral Bagi anak yaitu menjadikan manusia yang utuh sempurna. Menjadi pribadi yang bermoral, memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Aupaya Kemampuan seperti itu ada pada hati nuraninya saat mencapai kedewasaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Adelina Kusumawati 2213053234 གིས-
Nama : Adelina Kusumawati
NPM : 2213053234

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayati

Pembahasan
Pengertian nilai, Menurut I Wayan Koyan (Dwi Siswo yo. 2005 :22), nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Nilai adalah sesuatu yang berharga, sesuatu yang indah, sesuatu yang berguna, sesuatu yang memperkaya batin. sesuatu yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya (Dwi Siswoyo, dkk. 2005). Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku. Oleh karena itu memiliki nilai-nilai yang luhur akhirnya seseorang bisa disebut sebagai memiliki budi pekerti yang luhur. Menurut Max Scheler dalam (YB Adimassana. 2000: 2) ada empat kelompok nilai yang tersusun secara hierarkis (dari yang tertinggi sampai yang terendah), yaitu: (a) nilai-nilai religius-kerohanian, (b) nilai-nilai kejiwaan, (c) nilai-nilai kehidupan, (d) nilai-nilai kenikmatan, Empat macam nilai tersebut harus disusun secara benar, sehingga bangunan keseluruhan nilai menjadi kokoh dan seimbang.

Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Nilai-nilai dan Moral, Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (A. Jamil Edison, dkk: 2005). Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral diantaranya:
1. Aspek politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat
2. aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan demikian akan meningkatkan pula kehidupan ekonomi bangsa.
3. Aspek sosial-budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi, disiplin, dan Iptek dari bangsa yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral diantaranya:
1. Aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri.
2. Masyarakat kita, khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat
3. erjadinya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.
4. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar pelaku sesama warga.

Mengapa pendidikan nilai gagal? Menurut Diat Ahadiat, (2008) faktor-faktor penyebab gagalnya pendidikan nilai antara lain:
1. Pendidikan di sekolah hanyalah acara formal. Pendidikan di sekolah yang klasikal telah menempatkan pelajaran sekedar acara formal, proses dan isinya tidak dianggap penting.
2. Materi, karena banyaknya materi pelajaran yang dituntut kurikulum setiap minggunya, pengetahuan hanya disampaikan dengan dril dan mentransfer dari buku paket, anak didik dipaksa untuk menelan mentah-mentah materi yang sudah diprogram.
3. Proses, dalam proses pembelajaran anak didik tidak dilibatkan dalam pengalaman fisik dan mental.

Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral Bagi anak, Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya "pribadi yang bermoral" (Driyakara. 1980: 129). Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan." Pendidikan nilai akan berhasil jika peserta didik ada disposisi batin yang benar, antara lain sikap terbuka dan percaya, jujur, rendah hati, bertanggungjawab, berniat baik, dan taat melaksankan nilai-nilai. Nilai itu tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan masuk ke dalam hati kita secara lembut ketika hati kita secara bebas membuka diri. Menurut YB. Adimassana, menyatakan bahwa pendidikan nilai akan efektif jika melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap pertama, preparasi atau persiapan yaitu penataan disposisi batin/hati yang meliputi: keterbukaan, kelurusan, keterarahan seluruh niat, kehendak, pikiran, dan perhatian
2. Tahap kedua, konsentrasi/integrasi yaitu pemusatan perhatian
3. Tahap ketiga, asimilasi/transformasi yaitu penangkapan, peresapan dan terjadinya perubahan
4. Tahap keempat, realisasi/aktualisasi yaitu perwujudan nilai ke dalam bentuk yang konkrit.
Pendidikan nilai akan efektif jika tahap-tahap di atas dilalui secara baik oleh peserta didik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

febe ririn ariyani 2213053277 གིས-

Nama: Febe Ririn Ariyani

NPM: 2213053277

identitas jurnal
Nama penulis : Hidayati
judul : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
nama jurnal : dinamika pendidikan
nomor : 2
tahun terbit : 2008

Pengertian Nilai

 nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Nilai adalah sesuatu yang berharga, sesuatu yang indah, sesuatu yang berguna, sesuatu yang memperkaya batin, sesuatu yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya (Dwi Siswoyo, dkk. 2005). Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku. Oleh karena itu memiliki nilai-nilai yang luhur akhirnya seseorang bisa disebut sebagai memiliki budi pekerti yang luhur. 

Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Nilai-nilai dan Moral

Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-hangsa di seluruh dunia

 Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral

  1.  Aspek politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat
  2.  Dari aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkankesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan demikian akanmeningkatkan pula kehidupan ekonomi bangsa.

Mengapa Pendidikan Nilai Gagal?

Menurut Diat Ahadiat, (2008) faktor-faktor penyebab gagalnya pendidikan nilai antara lain:

  1. Pendidikan di sekolah hanyalah acara formal. Pendidikan di sekolah yang klasikal telah menempatkan pelajaran sekedar acara formal, proses dan isinya tidak dianggap penting. Minimnya aktivitas peserta didik untuk mengembangkan pemikiran kritis, reflektif, kreatif, sehingga proses penddikan tidak memberikan pengalaman secara kontekstual yang menumbuhkan kesadaran hati.
  2. Materi, karena banyaknya materi pelajaran yang dituntut kurikulum setiap minggunya, pengetahuan hanya disampaikan dengan dril dan mentransfer dari buku paket, anak didik dipaksa untuk menelan mentah-mentah materi yang sudah diprogram. Disadari atau tidak pendidikan seperti ini sudahmenanamkan sikap brutalisme, apreori, dan frustasi. 
  3.  Proses, dalam proses pembelajaran anak didik tidak dilibatkan dalam pengalaman fisik dan mental. Pengalaman fisik artinya melibatkan anak didik atau mempertemukan anak didik dengan obyek pembelajaran, sedangkan pengalaman mental adalah siswa diberikan kebebasan untuk mengkaji dan membahas nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral Bagi anak

Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya "pribadi yang bermoral" (Driyakara. 1980: 129). Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kemampuan seperti itu ada pada hati nurani yang telah mencapai kedewasaan. Maka dari itu segala usaha yang bertujuan untuk membina hati nurani mesti diarahkan agar peserta didik mempunyai kepekaan dan penghayatan atas nilai-nilai luhur. Usaha- usaha seperti itulah yang disebut "pendidikan nilai"



In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Diva Azzahra གིས-
Nama : Diva Soraya Azzahra
Npm:2253053035
Kelas :3H

Analisis jurnal 2
Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayati

Pembahasan:
Menurut Susanto (1998 :109) menyebutkan bahwa perubahan masyarakat akibat berkembang pengetahuan dan teknologi tersebut membawa dampak yang besar pada budaya, nilai, dan agama. Nilai-nilai yang sementara ini dipegang kuat oleh masyarakat mulai bergeser dan ditinggalkan. Sementara nilai-nilai yang menggantikannya tidak selalu dengan landasan kepercayaan atau keyakinan masyarakat, sehingga penyimpangan nilai semakin subur dan berkembang.Hal ini bisa dibuktikan dengan peristiwa-peristiwa beberapa tahun belakangan ini, kita menyaksikan adanya perilaku-perilaku kekerasan, kebrutalan, kriminalitas, pesta sabu-sabu, dan lain-lain yang terjadi dimana-mana di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di kalangan kaum muda. Kian lama sikap dan perilakunya semakin menunjukkan arah yang berlawanan dengan nilai-nilai luhur bangsa.

•Pengertian Nilai
Menurut I Wayan Koyan (Dwi Siswoyo. 2005 :22), nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Nilai adalah sesuatu yang berharga, sesuatu yang indah, sesuatu yang berguna, sesuatu yang memperkaya batin, sesuatu yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya (Dwi Siswoyo, dkk. 2005).

•Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Nilai-nilai dan Moral
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (A. Jamil Edison, dkk 2005). Sebagai proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia.

•Mengapa Pendidikan Nilai Gagal?

Diakui atau tidak, Pendidikan tidak diarahkan untuk memanusiakan secata "utuh" dan "parnipura", lebih di orientasikan pada hal bersifat materialistis, ekonomis, dan teknokratis dari sentuhan nilai moral, kemanusian, dan budi pekerti. Pendidikan mementingkan kecerdasan intelektual, akal, dan perasaan, emosi, dan spiritual. Akibatnya apresiasi out-put pendidikan terhadap keagungan nilai humanistik, keluhuran budi, dan budi nurani nihil.

•Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral bagi Anak
Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya "pribadi yang bermoral" (Driyakara. 1980 129). Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Asty Yulia Pratiwi 2213053255 གིས-
Nama : Asty Yulia Pratiwi
NPM: 2213053255

Analisis Jurnal 2

PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI

Indonesia pada saat ini telah mengalami krisis akhlak dan moral Melalui pendidikan, Indonesia telah gagal dalam membentuk manusia yang berkepribadian. beriman, menghargai perbedaan dan berakhlak mulia. Pendidikan di Indonesia juga gagal dalam mengembangkan nilai-nilai dalam diri peserta didik. Padahal tujuan dari pendidikan adalah menaburkan berbagai nilai dan mengembangkan tata nilai dan moral. Salah satu indikasi kegagalan tersebut yakni Indonesia pada saat ini termasuk salah satu negara yang terkorup di dunia. Untuk kawasan Asia, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Bangladesh ( Media Indonesia. 11 Maret 2003)
- Pengertian nilai
Menurut I Wayan Koyan (Dwi Siswoyo. 2005 :22), nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Nilai adalah sesuatu yang berharga, sesuatu yang indah, sesuatu yang berguna, sesuatu yang memperkaya batin, sesuatu yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku.

-Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Nilai-nilai dan Moral
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagusau yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (A. Jamil Edison, dkk 2005). Sebagai proses globalisusi berlangsung melalui dua dimensi ruang dan waktu. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor pendukung utama dalam globalisasi. Perkembangan teknologi informasi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya. Pengaruh globalisasi meliputi berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, dan sosial-budaya

-Mengapa Pendidikan Nilai Gagal?
Globalisasi telah membawa dampak yang sangat berarti dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Fenomena kekekrasan yang terjadi terus menerus dan dimana-mana dalam skala yang semakin luas dan serius. Ini menjadi gambaran yang buruk mengenai citra kita sebagai suatu bangsa. Mengapa ini semua terjadi pada bangsa kita yang sebelumnya dikenal sebagai bangsa yang ramah, suka bergotong royong, suka bertoleransi, suka hidup dalam damai dan penuh kerukunan, dan berbudaya tinggi. Tidak lain salah satu jawabannya adalah sebagai akibat kegagalan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan nilai Nilai- nilai luhur yang ditanamkan di sekolah, tampaknya tidak masuk dan tidak berkembang dalam diri peserta didik. faktor-faktor penyebab gagalnya pendidikan nilai antara lain:
1. Pendidikan di sekolah hanyalah acara formal.
2. Materi, karena banyaknya materi pelajaran yang dituntut kurikulum pendidikan seperti ini sudah menanamkan sikap brutalisme, apreori, dan frustasi.
3. Proses, dalam proses pembelajaran anak didik tidak dilibatkan dalam pengalaman fisik dau mental.

-Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral Bagi anak
Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna. Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya "pribadi yang bermoral" (Driyakara. 1980: 129). Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kemampuan seperti itu ada pada hati nurani yang telah mencapai kedewasaan. Maka dari itu segala usaha yang bertujuan untuk membina hati nurani mesti diarahkan agar peserta didik mempunyai kepekaan dan penghayatan atas nilai-nilai luhur. Usaha- usaha seperti itulah yang disebut "pendidikan nilai".
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Annisa Rintiara 2213053050 གིས-
NAMA : ANNISA RINTIARA
NPM : 2213053050

PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Pendidikan nilai merupakan bagian integral kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikapwatakdan kepribadian peserta didikPendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi pekerti luhur. Oleh sebab itu, pendidikan harus membantu peserta didik untuk mengalami nilai-nilai dan menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidup mereka.
Globalisasi berlangsung di semua aspek kehidupan, seperti politik, ekonomisosial budaya, dan sebagainyaTeknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor pendukung utama dalam globalisasiPerkembangan teknologi informasi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya.
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Aspek politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
2. Dari aspek ekonomi terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Masyarakat kita, khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh sebagian masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
2. Terjadinya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal ini dapat menimbulkan konflik yang dapat menggangu stabilitas bangsa.
Nilai- nilai luhur yang ditanamkan di sekolah, tampaknya tidak masuk dan tidak berkembang dalam diri peserta didik. Diakui atau tidak selama bertahun-tahun, pendidikan tidak diarahkan untuk memanusiakan manusia secara "utuh" dan "paripurna", tetapi lebih diorientasikan pada hal-hal yang bersifat materialistis, ekonomis, dan teknokratis dari sentuhan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan budi pekerti.
Dampak globalisasi telah menimbulkan transformasi nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat. Kesadaran akan hak-hak personal seseorang semakin tinggi, kehidupan cenderung semakin individualis, semakin permisif, dan lunturnya nilai-nilai moral. Dimanakah letak akar permasalahan krisis pendidikan nilai di Indonesia ini? Nampaknya pendidikan nilai selama ini banyak terjadi adanya keterpaksaan, yaitu nilai-nilai diajarkan dengan paksa untuk diketahui secara kognitif dan dilaksanakantetapi karena dipaksakan maka tidak sampai menyentuh hatiHasilnya sikap dan perilaku anak didik tidak berakar dari pengalaman nilai yang otentik.
Kita tidak dapat membendung pengaruh jaman, dan tidak dapat memalingkan perhatian mereka dari nilai-nilai yang sedang trendYang dapat kita lakukan adalah mendampingi dan mendorong mereka agar menjalani hidup dengan menggunakan n nalar dan hati yang berfungsi dengan baik diharapkan mereka akan dapat mempertimbangkan segala perbuatan, tingkah laku, dan keputusan yang diambil.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Bunga Amanda Sastra Ayu Pitaloka གིས-
Nama: Bunga Amanda Sastra Ayu Pitaloka
Npm: 2213053034

analisis jurnal 2
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Tahun Terbit : 2008
Judul : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Nama Penulis : Hidayati

Pembahasan:
•Pengertian Nilai
nilai adalah segala sesuatu yang
berharga. Nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai
yaug menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang
diekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Nilai aktual adalah sesuatu yang berharga, sesuatu
yang indah, sesuatu yang berguna, sesuatu yang memperkaya batin, sesuatu yaug
mnenyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku. Oleh karena itu meniliki nilai-nilai yang luhur akhirnya seseorang bisa disebut sebagai memiliki budi pekerti yang lubur. Nilai adalah energi yang mempunyai potensi untuk
menggerakkan seseorang untuk bersikap dan bertindak. ada empat kelompok nilai
yang tersusun secara hierarkis (dari yang tertinggi sampai yang terendal), yaitu : (a)
nilai-nilai religius-kerohanian, meliputi iman, kesucian, keutamaan moral, kejujuran,
ketulusan, tanggungjawab, keadilan, kebijaksanaan, kesetiaan, kesabaran, dan
ketabahan ; (b) nilai-nilai kejiwaan, meliputi keindahan, kebenaran ilmial, ilmu
pengetahuan ; (c) nilai-nilai kehidupan, meliputi kedarnaian, ketenangan, kesehatan,
kecukupan, kesejalteraan, dan kerukunan ; (d) nilai-nilai kenikmatan, yaitu
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan biologis/ragawil/indrawi.
Tugas guru adalah menjadi fasilitator pengkonstruksian nilai-nilai membentuk suatu bangunan agar menjadi kokoh dalam arti peserta didik memiliki sikap dan perilaku yang baik. Pendidikan nilai merupakan bagian integral kegiatan pendidikan, karena pada
dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi pekerti luhur.

•Globalisasi dan Dampaknya Terhadap Nilai-nilai dan Moral
Globalisasi pada bakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersamu bagi bangsa-bangsa
di seluruh dunia.
-Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Aspek politik, penerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis Jika
pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan
endapat tanggapan positif dari rakyat
2. Dari aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan demikian akau
meningkatkan pula kehidupan ekonomi bangsa.
3. Aspek sosial-budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos
kerja yang tinggi, disiplin, dan Iptek dari bangsa yang sudah maju untuk
meningkatkan kemajuan bangsa.
-Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri ( seperti kentuky, Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut, dll) yang membanjiri Indonesia. Hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukkan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita.
2. Masyarakat kita, khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya
barat yang oleh sebagian masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
3. Terjadinya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal ini dapat
menimbulkan konflik yang dapat menggangu stabilitas bangsa.
Munculnya sikap individualisne yang menimbulkan ketidakpedulian antar
pelaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan
peduli dengan kehidupan bangsa.

•Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral Bagi anak
Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "'manusia yang utuh
sempurna". Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya "pribadi yang
bermoral" Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kemampuan seperti itu ada pada hati nurani yang telah mencapai kedewasaan. Maka dari itu segala usaha yang bertujuan untuk membina hati nurani mesti diarahkan agar peserta didik mempunyai kepekaan dan penghayatan atas nilai-nilai luhur. Usaha- usaha seperti itulah yang disebut "pendidikan nilai" Sasaran pendidikan nilai adalah agar peserta didik dapat mengalami dan menghayati nilai-nilai.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Shella Priscillia 2253053054 གིས-
Nama : Shella Pricillia
Npm : 223053054
Kelas : 3H

ANALISI JURNAL 2
IDENTITAS JURNAL :
Nama Penulis : Hidayati
Judul Jurnal : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Nama Jurnal: Dinamika Pendidikan
No : 2
Tahun Terbit : 2008

Indonesia masih mengalami krisis multidimensi, salah satunya menyangkut sektor pendidikan. Salah satu dampak negatifnya adalah terkikisnya nilai-nilai moral dan etika masyarakat, bertentangan dengan sikap luhur bangsa. Dalam situasi seperti inilah pentingnya pendidikan nilai-nilai moral diwujudkan dalam dunia pendidikan.
Ada 4 kelompok nilai hierarki menurut Max Scheler dalam YB Adimassana 2000:
2 yaitu:
Nilai agama, nilai spiritual, nilai kehidupan, nilai kegembiraan.

Globalisasi adalah suatu proses di mana ide-ide dihasilkan dan diusulkan ke negara-negara lain, yang pada akhirnya mencapai konsensus bersama dan menjadi pedoman bersama bagi negara-negara di seluruh dunia. Proses globalisasi berlangsung dalam dua dimensi ruang dan waktu. Ada pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif meliputi (aspek politik, aspek ekonomi, dan aspek sosial budaya) sedangkan pengaruh negatif meliputi (aspek ekonomi, masyarakat kita, munculnya keluhan kesetaraan sosial, munculnya individualisme.

Pentingnya pendidikan nilai dan moral bagi anak
Tujuan pendidikan adalah menjadikan siswa “manusia seutuhnya dan sempurna”. Orang yang beretika adalah orang yang mempunyai kemampuan mengatur kehidupannya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kemungkinan seperti itu ada dalam kesadaran yang telah mencapai kematangan. Oleh karena itu, segala upaya pengembangan kesadaran harus diarahkan untuk menjadikan peserta didik peka dan menghargai nilai-nilai luhur.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Alya Wahidah Assarifah གིས-
Nama : Alya Wahidah Assarifah
kelas : 3H
Npm : 2213053290

identitas Jurnal
Nama Penulis : Hidayati
Judul : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Nama Jurnal : Dinamika pendidikan
Nomor : 2
Tahun Terbit : 2008

Pembahasan

Lebih jelas lagi Tilaar (dalam Mulyasa.2000), menyatakan bahwa Indonesia pada saat ini sudah mengalami krisis akhlak dan moral. Melalui pendidikan, Indonesia telah gagal dalam membentuk manusia yang berkepribadian, beriman, menghargai perbedaan dan berakhlak mulia. salah satu indikasi kegagalan tersebut adalah Indonesia pada saat ini termasuk salah satu negara yang terkorup di dunia. Menurut Susanto (1998 :109) menyebutkan bahwa perubahan masyarakat akibat perkembangan pengetahuan dan teknologi tersebut membawa dampak yang besar pada budaya 
, nilai dan agama. pendidikan nilai merupakan agenda yang mesti ada dalam setiap penyelenggaraan pendidikan di manapun. 

pengertian nilai
Nilai adalah suatu yang berharga, sesuatu yang indah, sesuatu yang berguna, sesuatu yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya ( Dwi Siswoyo,dkk.2005).
nilai di bagi menjadi 2 yaitu Nilai ideal dan nilai aktual. nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam prilaku sehari-hari.
Menurut Max Scheler dalam (YB Adimassana. 2000 : 2) ada 4 kelompok nilai yang tersusun secara hierarkis yaitu nilai-nilai religius/kerohanian, nilai-nilai kejiwaan, nilai-nilai kehidupan, nilai-nilai kenikmatan. 
Pendidikan nilai merupakan bagian integral kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. 

globalisasi dan dampak terhadap nilai-nilai dan moral
pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. aspek politik 
pemerintah dijalankan secara terbuka dan demokratis
2. aspek ekonomi
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara
3. Aspek sosial budaya
dapat meniru pola berfikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi, disiplin, dan IPTEK dari bangsa yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa. 

pengaruh negatif 
1. hilangnya rasabcinta terhadap produk dalam negeri
2. banyak anak muda yang lipa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia
3. terjadinya kesenjangan sosial
4. munculnya sikap individualisme

mengapa pendidikan nilai gagal? karena dampak dari globalisasi yang telah membawa banyak dampak yang sangat berarti dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. lagi pula pendidikan saat ini lebih mementingkan kecerdasan intelektual, akal, dan penalaran, tanpa diimbangi dengan intensifnya pengembangan hati, perasaan, emosi dan spiritual. adapula faktor-faktor penyebab gagalnya pendidikan nilai yaitu pendidikan di sekolah hanyalan acara formal, hanya mempelajari materi saja, proses pembelajarannya tidak melibatkan pengalaman fisik sana mental juga.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

CHEZA MELVINOSA 2213053251 གིས-
Analisis Jurnal
Oleh : Cheza Melvinosa (2213053251)

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayati

Pembahasan
Nilai adalah energi yang mempunyai potensi untuk menggerakkan seseorang untuk bersikap dan bertindak. Pendidikan nilai merupakan bagian integral kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi pekerti luhur. Oleh sebab itu, pendidikan harus membantu peserta didik untuk mengalami nilai-nilai dan menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidup mereka.

Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral yang pertama yaitu aspek politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Kemudian adalah aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan demikian akan meningkatkan pula kehidupan ekonomi bangsa. Terakhir adalah aspek sosial-budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi, disiplin, dan Iptek dari bangsa yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.

Selain pengaruh positif, globalisasi juga membawa pengaruh negatif terhadap nilai-nilai dan moral yang pertama yaitu yang utama adalah aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri yang membanjiri Indonesia. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukkan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita. Masyarakat kita, khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh sebagian masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. Terjadinya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal ini dapat menimbulkan konflik yang dapat menggangu stabilitas bangsa. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar pelaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Maka dari itu, pentingnya suatu pendidikan moral bagi anak yaitu sebelum masuk dalam dunia pendidikan formal (SD, SMP, SMA), sudah selayaknya anak memperoleh pendidikan informal guna mempersiapkan dan memudahkan mereka beradaptasi. Salah satu cara mendidik anak ialah dengan menanamkan nilai-nilai moral di usia sedini mungkin. Dengan begitu generasi tua hanya perlu memberikan pemahaman informasi dan nilai estetika, sehingga anak dapat memenuhi syarat sehat mental di era globalisasi ini. Syarat sehat mental di era globalisasi itu adalah: (1 kecerdasan (IQ) cukup rata-rata saja; (2) kembangkan kecerdasan multiple: numerik, bahasa, musik, gerak, ruang, alam, analisis pribadi ; (3) kreativitas harus tinggi; (4) kembangkan kecerdasan emosi. Selain itu, untuk menanggulangi arus globalisai memerlukan kesadaran yang tinggi dan wawasan yang luas. Dengan kesadaran kita merasakan adanya kebutuhan memahami masalah global, serta dengan wawasan yang luas kita dapat memilih dan memilah informasi atau nilai-nilai mana yang diperlukan dan mana yang tidak, mana yang sesuai dengan nilai budaya kita dan mana yang tidak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

YUANI TRI ASTUTI 2213053046 གིས-
Nama :Yuani Tri Astuti
Npm :2213053046

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayat

Pembahasan
nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Nilai itu ada dua yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam perilaku sehari-hari. Nilai adalah sesuatu yang berharga, sesuatu yang indah, sesuatu yang berguna, sesuatu yang memperkaya batin, sesuatu yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya (Dwi Siswoyo, dkk. 2005). Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku. Oleh karena itu memiliki nilai-nilai yang luhur akhirnya seseorang bisa disebut sebagai memiliki budi pekerti yang luhur.
Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya.
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Aspek politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
2. Dari aspek ekonomi terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Masyarakat kita, khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh sebagian masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
2. Terjadinya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal ini dapat menimbulkan konflik yang dapat menggangu stabilitas bangsa.
Nilai- nilai luhur yang ditanamkan di sekolah, tampaknya tidak masuk dan tidak berkembang dalam diri peserta didik. Diakui atau tidak selama bertahun-tahun, pendidikan tidak diarahkan untuk memanusiakan manusia secara "utuh" dan "paripurna", tetapi lebih diorientasikan pada hal-hal yang bersifat materialistis, ekonomis, dan teknokratis dari sentuhan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan budi pekerti.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Desvyta Shelzalia Indra 2253053050 གིས-
Nama:Desvyta Shelzalia Indra
Kelas:2H
NPM:2253053050

Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nama Penulis : Hidayati
Nomor : 2
Tahun Penerbitan : 2008
Judul Jurnal : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi

Nilai adalah sesuatu yang berharga, indah, berguna, sesuatu yang memperkaya batin, dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku. Nilai adalah energi untuk menggerakkan seseorang untuk bersikap dan bertindak.
Nilai berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku. Oleh karena itu memiliki nilai-nilai yang luhur akhirnya seseorang bisa disebut sebagai memiliki budi pekerti yang luhur. Menurut Max Scheler dalam (YB Adimassana. 2000: 2) ada empat kelompok nilai yang tersusun secara hierarkis (dari yang tertinggi sampai yang terendah), yaitu: (a) nilai-nilai religius-kerohanian, (b) nilai-nilai kejiwaan, (c) nilai-nilai kehidupan, (d) nilai-nilai kenikmatan, Empat macam nilai tersebut harus disusun secara benar, sehingga bangunan keseluruhan nilai menjadi kokoh dan seimbang.

Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagusau yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (A. Jamil Edison, dkk 2005). Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Aspek politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
2. Dari aspek ekonomi terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
3. Aspek sosial-budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos
kerja yang tinggi, disiplin, dan Iptek dari bangsa yang sudah maju untuk
meningkatkan kemajuan bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri yang membanjiri Indonesia. Hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukkan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita.
2. Masyarakat kita banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh sebagian masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
3. Terjadinya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Munculnya sikap individualisne yang menimbulkan ketidakpedulian antar pelaku sesama warga.

Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral Bagi anak.Tujuan pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi "manusia yang utuh sempurna". Tercapainya kesempurnaan ditunjukkan oleh terbentuknya "pribadi yang bermoral" (Driyakara. 1980: 129). Pribadi yang bermoral adalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola hidupnya sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kemampuan seperti itu ada pada hati nurani yang telah mencapai kedewasaan. Maka dari itu segala usaha yang bertujuan untuk membina hati nurani mesti diarahkan agar peserta didik mempunyai kepekaan dan penghayatan atas nilai-nilai luhur. Usaha- usaha seperti itulah yang disebut "pendidikan nilai".
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Maylien Dwinita Putri གིས-
Maylien Dwinita Putri
2213053029 / 3H

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Halaman : 63-75
Tahun Terbit : 2008
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Nama Penulis : Hidayat

Pembahasan
Nilai adalah energi yang mempunyai potensi untuk menggerakkan seseorang untuk bersikap dan bertindak. Pendidikan nilai merupakan bagian integral kegiatan pendidikan, karena pada dasarnya pendidikan melibatkan pembentukan sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan pribadi yang cerdas dan terampil, tetapi juga pribadi yang berbudi pekerti luhur. Oleh sebab itu, pendidikan harus membantu peserta didik untuk mengalami nilai-nilai dan menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidup merekaPengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai dan moral
1. Aspek politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
2. Dari aspek ekonomi terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.

pengaruh negatif
1. hilangnya rasabcinta terhadap produk dalam negeri
2. banyak anak muda yang lipa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia
3. terjadinya kesenjangan sosial
4. munculnya sikap individualisme

Kemudian kesimpulannya adalah dampak Globalisasi telah menimbulkan Transformasi nilai nilai dalam kehidupan masyarakat. Kesadaran akan hak hak ke personal seorang semakin tinggi kehidupan .cenderung semakin individualis ,semakin permisif dan lunturnya nilai nilai moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Aprita Fahria Zahra 2213053259 གིས-
Nama: Aprita Fahria Zahra
NPM: 2213053259
Kelas: 3H

Analisis Video

Jurnal : Dinamika Pendidikan
Nomor : 2
Tahun Terbit : 2008
Judul : PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI
Nama Penulis : Hidayati

Era informasi dan globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berdampak hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Nilai - nilai yang sementara ini dipegang masyarakat mulai bergeser dan di tinggalkan. Mendidik tidak harus berurusan dengan nilai nilai. Maka, pendidikan nilai merupakan agenda yang mesti ada dalam setiap penyelenggaraan pendidikan.

Nilai-nilai yang sementara ini dipegang kuat oleh masyarakat mulai bergeser dan ditinggalkan. Sementara nilai-nilai yang menggantikannya tidak selalu dengan landasan kepercayaan atau keyakinan masyarakat, sehingga penyimpangan nilai semakin subur dan berkembang.

Ada 4 kelompok nilai yang tersusun secara hierarki menurut Max Scheler dalam YB Adimassana 2000:2, yaitu :
1. Nilai religius
2. Nilai kejiwaan
3. Nilai kehidupan
4. Nilai kenikmatan.
Empat macam nilai ini harus disusun secara benara, dengan maksud yang paling tinggi itulah yang di prioritaskan. Pendidikan nilai merupakan bagian integral dalam pendidikan karena melibatkan pembentukan sikap, watak dan kepribadian peserta didik.

Dalam menghayati nilai-nilai, perlu ada kemahiran untuk menangkap nilai-nilai lewat pengalaman-pengalaman nyata. Pendidikan nilai akan berhasil jika peserta didik ada disposisi batin yang benar, antara lain sikap terbuka dan percaya, jujur, rendah hati, bertanggungjawab, berniat baik, dan taat melaksankan nilai-nilai. Nilai itu tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan masuk ke dalam hati kita secara lembut ketika hati kita secara bebas membuka diri.
In reply to Aprita Fahria Zahra 2213053259

Re: Forum Analisis Jurnal 2

Lutpi mawar jerlika 2213053100 གིས-
Nama: Lutpi Mawar Jerlika
Npm:2213053100
ANALISIS JURNAL 2

Judul :
PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI DI ERA GLOBALISASI

Nama Jurnal:
Jurnal Dinamika Pendidikan

Nama Penerbit : HIDAYATI

Tahun Terbit : 2008



Pendidikan kita lebih menitik beratkan pada pengembangan ranah kognitif dan konatif.

Era informasi dan globalisasi yang didorong oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berdampak pada hampir setiap aspek kehidupan manusia. Menurut Susanto (1998:
109) berpendapat bahwa perubahan masyarakat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar terhadap budaya, nilai, dan agama. Nilai-nilai yang saat ini tertanam dalam masyarakat mulai berkembang dan ditinggalkan. Sementara nilai-nilai yang menggantikannya tidak selalu dilandasi oleh kepercayaan masyarakat, sehingga kesenjangan nilai semakin subur dan melebar. Hal ini dapat dibuktikan dengan kejadian beberapa tahun terakhir ini, kita menyaksikan aksi kekerasan, kebrutalan, kriminalitas, pesta sabu, dan lain-lain. terjadi dimana-mana di seluruh Indonesia, terutama di kalangan generasi muda. Seiring berjalannya waktu, sikap dan perilaku mereka semakin bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa. Para pendidik melihat fenomena ini sebagai gejala krisis atau merosotnya nilai pendidikan di negara kita, baik dalam konteks pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan informal di rumah masyarakat. Setidaknya akhir-akhir ini di kalangan pendidik semakin berkembang kesadaran bahwa pendidikan nilai yang diberikan dinilai kurang efektif dalam membentuk karakter, sikap, perilaku dan etika. Berdasarkan kenyataan tersebut, muncul kekhawatiran terhadap perilaku generasi muda yang nampaknya semakin menjauh dari nilai-nilai luhur dan citra moral yang baik. Kalaupun ada generasi muda yang berakhlak mulia, pekerja keras, mandiri, cerdas, inovatif, kreatif dan lain-lain, hal tersebut bukan karena pendidikan yang ada melainkan karena pendidikan informal formal dan informal di luar sistem formal (Mangunwijaya.