Forum Analisis Jurnal-2

Forum Analisis Jurnal-2

Number of replies: 36

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM. 

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Nadia tri utami 2213053300 གིས-
Nama : Nadia Tri Utami
NPM : 2213053300

Judul jurnal ini adalah "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja" yang ditulis oleh H. Wanto Rivaie. Jurnal ini membahas tentang pembentukan nilai moral sosial budaya di kalangan remaja di Indonesia.

Pada bagian awal jurnal, penulis menjelaskan bahwa manusia memiliki dua komponen dalam dirinya, yaitu komponen kognitif dan komponen koaktif. Komponen kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki manusia, sedangkan komponen koaktif berkaitan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak .

Selanjutnya, penulis menjelaskan bahwa sepanjang hidupnya, manusia dipengaruhi oleh pendidik dalam arti luas, seperti orang tua, guru, dan tokoh masyarakat. Hal ini sejalan dengan pemikiran Krech, Kruchfield, dan Ballachey bahwa manusia hidup sebagai anggota masyarakat dan terus-menerus dipengaruhi oleh lingkungan sosial .
Jurnal ini juga membahas tentang kebutuhan akan pemenuhan diri, di mana manusia tidak hanya ingin mempertahankan hidup, tetapi juga ingin meningkatkan kualitas kehidupannya dan memenuhi potensi-potensinya.
Dalam psikoanalisis, Sigmund Freud membagi perilaku manusia menjadi tiga sub sistem dalam kepribadian manusia, yaitu id, ego, dan superego. Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan dan ingin memenuhi kebutuhannya, ego berfungsi menjembatani tuntutan id dengan realitas dunia luar, dan superego berperan dalam menginternalisasi nilai-nilai moral .
Pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat, dan pemerintah secara bersinergis. Namun, dalam realitas kehidupan saat ini, sinergitas antara ketiga lingkungan pendidikan tersebut belum optimal.

Pembentukan nilai moral sosial budaya di kalangan remaja dapat dilakukan melalui beberapa cara. Salah satunya adalah melalui pendidikan di keluarga, di mana nilai-nilai keimanan, nilai-nilai, dan etika pergaulan ditanamkan sejak dini . Selain itu, pendidikan formal dan non formal juga memiliki peran penting dalam membentuk nilai-nilai moral sosial budaya di kalangan remaja.
Pentingnya sinergi antara ketiga lingkungan pendidikan, yaitu keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan ini perlu ditingkatkan agar tercipta pembentukan nilai moral sosial budaya yang optimal. Selain itu, penulis juga menyoroti pentingnya pengajaran nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, baik di lingkungan keluarga maupun di lembaga pendidikan formal dan non formal.

Dalam penutup jurnal ini, penulis menekankan bahwa pembentukan nilai moral sosial budaya di kalangan remaja merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Sinergi antara ketiga lingkungan pendidikan ini perlu ditingkatkan agar tercipta pembentukan nilai moral sosial budaya yang sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia.

Kesimpulannya, menekankan bahwa pembentukan nilai moral sosial budaya di kalangan remaja perlu dilakukan melalui pendidikan yang holistik dan komprehensif. Hal ini melibatkan peran orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan pemerintah dalam membentuk nilai-nilai moral sosial budaya yang kuat di kalangan remaja Indonesia .
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Priscella Brenda Sylvania 2213053045 གིས-
Nama : Priscella Brenda Sylvania
NPM : 2213053045

Artikel jurnal berjudul “Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja” karya H. Wanto Rivaie membahas tentang pentingnya penanaman nilai moral pada generasi muda Indonesia.

Penulis berpendapat bahwa kurangnya bimbingan orang tua dan pendidikan moral telah menimbulkan berbagai permasalahan sosial di kalangan remaja Indonesia, seperti penggunaan narkoba dan kekerasan.

Penulis menyarankan agar orang tua, sekolah, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memberikan landasan moral yang kuat bagi generasi muda, berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya.
Jurnal tersebut menekankan pentingnya hubungan interpersonal dan saling menghormati dalam membangun masyarakat yang adil dan makmur.

Penulis juga membahas tentang peran pendidikan dalam membentuk identitas generasi muda Indonesia, dan perlunya pendekatan pendidikan moral yang modern dan sistematis.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan mengenai tantangan dan peluang pendidikan moral di Indonesia, dan menyoroti pentingnya pendekatan kolaboratif dan berbasis nilai untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Khairina Fina Samira 2213053145 གིས-
Nama: Khairina Fina Samira
Npm: 2213053145

Analisis jurnal MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DI KALANGAN REMAJA
Oleh:H. Wanto Rivaie

Jurnal ini membahas dua pendekatan penting dalam memahami perilaku individu, yaitu pendekatan individual (faktor-faktor psikologis) dan pendekatan sosial (faktor-faktor sosial). Pendekatan individual mempertimbangkan faktor-faktor psikologis seperti motivasi, nilai dan keyakinan, pengalaman, dan sikap individu dalam membentuk perilaku. Di sisi lain, pendekatan sosial menekankan peran faktor-faktor sosial seperti norma sosial, tekanan sosial, pengaruh kelompok, dan media massa dalam membentuk perilaku.

Jurnal ini juga membahas berbagai teori psikologi yang relevan, termasuk psikoanalisis, teori behaviorisme, dan internalisasi nilai Pancasila di kalangan anak-anak dan remaja. Dalam konteks pembinaan nilai moral, sosial, dan budaya di Indonesia, jurnal ini menyoroti pentingnya kerjasama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang mendukung nilai-nilai positif.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi perilaku manusia dan pentingnya internalisasi nilai-nilai budaya dalam pendidikan anak-anak dan remaja di Indonesia. Hal ini merupakan dasar untuk pengembangan strategi pendidikan moral yang efektif.

Jurnal menguraikan berbagai teori dan konsep psikologi serta upaya internalisasi nilai-nilai moral, sosial, dan budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja.

Faktor-Faktor Personal dalam Perilaku Individu
McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam membentuk perilaku individu, dan Edward E. Sampson membaginya menjadi aspek biologis dan sosiopsikologis. Ini memberikan dasar untuk memahami bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal.

1. Aspek Biologis dan Sosiopsikologis
Faktor biologis seperti naluri dan kebutuhan dasar (makan, minum, seksual) memengaruhi perilaku manusia. Di sisi lain, aspek sosiopsikologis termasuk emosi, pengetahuan, dan kemauan bertindak.

2. Motif Sosiogenesis
Jurnal ini juga membahas berbagai motif sosiogenesis yang memengaruhi perilaku manusia, seperti keinginan untuk mendapatkan pengalaman baru, kasih sayang, kekuasaan, dan lainnya. Ini membantu menjelaskan variasi perilaku manusia.

3. Konsepsi Manusia dalam Psikoanalisis
Psikoanalisis, seperti yang diuraikan oleh Sigmund Freud, menggambarkan perilaku manusia sebagai hasil dari interaksi tiga subsistem dalam kepribadian: Id, Ego, dan Superego.

4. Teori Behaviorisme
Teori ini menekankan tingkah laku manusia sebagai respons terhadap lingkungan. Ini mencakup konsep belajar melalui penguatan (reward) dan penghukuman (punishment).

5. Internalisasi Nilai Pancasila
Jurnal tersebut juga mencakup pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila di kalangan anak-anak dan remaja. Ini merupakan bagian penting dari pembentukan moral, sosial, dan budaya di Indonesia.

Penutup
Terakhir, jurnal menyoroti tanggung jawab bersama orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam membentuk nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan anak-anak dan remaja. Ini menekankan PERLUNYA kerjasama yang kuat antara ketiga lingkungan pendidikan.

Secara keseluruhan, jurnal ini membahas berbagai teori psikologi dan konsep yang relevan untuk memahami perilaku manusia, serta menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai budaya di Indonesia. Analisis ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan strategi pendidikan moral di kalangan generasi muda.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Nawang Lutfia Sani 2213053287 གིས-
Nama: Nawang Lutfia Sani
NPM: 2213053287

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Volume :1
Nomor : 1
Halaman : 89 - 105
Tahun Terbit : 2010
Judul : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Nama penulis : H. Wanto Rivaie


Analisis Jurnal

-Penulis: Jurnal ini fitulis oleh satu orang penulis yang bernama “H. Wanto Rivaie” penulisan nama pada jurnal ini sudah benar karena nama penulis ditulis tanpa gelar.

-Korespondensi: Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan adanya alamat email dan Lembaga Pendidikan.

-Abstrak: Dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan Bahasa Indonesia. Dalam abstrak ini terdapat penjelasan singkat mengenai isi dari jurnal. Penulisan abstrak sudah menggunakan bahasa yang jelas sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan abstrak terdiri dari satu paragraph.

-Kata Kunci: Dalam jurnal ini kata kunci yang ditulis menggunakan Bahasa Indonesia.”Nilai Moral, Sosial Budaya, Indonesia” Istilah yang digunakan pada kata kunci ini mengacu pada pentingnya membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia. Menurut pendapat saya kata kunci yang digunakan ini sudah benar dan sesuai denga nisi jurnal.


Pembahasan
Artikel ini membahas tentang pentingnya membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia. Dalam artikel ini, penulis menekankan bahwa orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membina anak-anak mereka dengan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Selain itu artikel ini juga membahas tentang pentingnya membangun masa depan bangsa Indonesia di atas pondasi multikulturalisme. Penulis menekankan bahwa nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang ditanamkan pada remaja Indonesia harus mencakup nilai-nilai yang universal dan dapat diterima oleh semua agama dan budaya di Indonesia. Artikel ini juga membahas tentang peran sekolah dan perguruan tinggi dalam membina nilai moral, sosial, dan budaya pada remaja Indonesia. Penulis menekankan bahwa pendidikan formal harus memberikan perhatian yang cukup pada pembentukan karakter dan moral remaja, selain hanya fokus pada aspek akademik semata. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan pandangan yang sangat penting tentang bagaimana membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia. Artikel ini juga menekankan pentingnya peran orang tua, sekolah, dan perguruan tinggi dalam membentuk karakter dan moral remaja Indonesia untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

Kesimpulan
Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia sangat penting untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Orang tua, sekolah, dan perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moral remaja Indonesia. Artikel ini juga menekankan pentingnya membangun pondasi multikulturalisme dalam membina nilai-nilai moral, sosial, dan budaya pada remaja Indonesia. Hal ini penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang ditanamkan pada remaja Indonesia mencakup nilai-nilai yang universal dan dapat diterima oleh semua agama dan budaya di Indonesia. Dalam kesimpulannya, artikel ini memberikan pandangan yang sangat penting tentang bagaimana membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Luluk Utami 2213053257 གིས-
Nama : Luluk Utami
NPM : 2213053257

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Volume : 1
Nomor : 1
Halaman : 89-104
Tahun Terbit : April 2010
Judul Jurnal : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DI KALANGAN REMAJA
Nama Penulis : H. Wanto Rivaie

Analisis Jurnal
1. Judul
Jurnal ini berjudul MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DI KALANGAN REMAJA
Judul tersebut sudah sesuai dengan isi jurnal.

2. Penulis
Jurnal ini di tulis oleh satu orang yaitu H. Wanto Rivaie
Penulisan nama sudah benar karena ditulis tanpa gelar.

3. Korespondensi
Dalam jurnal ini nama dari penulis dilengkapi dengan Lembaga pendidikan dan program studi yaitu
(Pendidikan Sosiologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)

4. Abstrak
Dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia saja.

5. Kata Kunci
Dalam jurnal ini kata kunci yang ditulis hanya menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia Kata kunci nya yaitu Nilai Moral, Sosial Budaya, Indonesia.

6. Pendahuluan
Membahas tentang
Tanggung jawab dan akhlaq
mulia akan dapat diwujudkan
manakala, sejak dini kepada generasi
muda sudah ditanamkan nilai-nilai
keimanan dan disertai kegiatan ibadah
dan muamallah yang terus menerus
dan konsisten disertai keteladanan
orangtua dan para pemimpin/tokoh
masyarakat yang ada disekitar kita,
masyarakat dan bangsa Indonesia ini,
agar kelak tujuan pendidikan yang
telah dirumuskan dalam UU
Sisdiknas 2003 dapat tercapai dengan
baik tanpa upaya tersebut maka
pembinanaan generasi muda yang
bertanggung jawab dan akhlaq mulia
hanya sebagai buah bibir dan isapan
jempol belaka.

7. Metode Deskriptif

8. Pembahasan
Jurnal ini membahas tentang pentingnya membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia. Dalam artikel ini, penulis menekankan bahwa orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membina anak-anak mereka dengan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Selain itu jurnal ini juga membahas tentang pentingnya membangun masa depan bangsa Indonesia di atas pondasi multikulturalisme. Penulis menekankan bahwa nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang ditanamkan pada remaja Indonesia harus mencakup nilai-nilai yang universal dan dapat diterima oleh semua agama dan budaya di Indonesia. Jurnal ini juga membahas tentang peran sekolah dan perguruan tinggi dalam membina nilai moral, sosial, dan budaya pada remaja Indonesia. Penulis menekankan bahwa pendidikan formal harus memberikan perhatian yang cukup pada pembentukan karakter dan moral remaja, selain hanya fokus pada aspek akademik semata. Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan pandangan yang sangat penting tentang bagaimana membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja Indonesia. Jurnal ini juga menekankan pentingnya peran orang tua, sekolah, dan perguruan tinggi dalam membentuk karakter dan moral remaja Indonesia untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

9. Kesimpulan
Pada jurnal ini kesimpulan ditulis dengan uraian paragraf dan menurut saya penulisan ini terstruktur.
Pembentukan nilai moral sosial
budaya Indonesia di kalangan anak-
anak dan remaja merupakan tanggung
jawab orang tua, masyarakat dan
pemerintah secara bersinergis.
Kerjasama yang baik antara ketiga
lingkungan pendidikan yang oleh Ki
Hajar Dewantoro (1964) disebut
dengan Tri Pusat Pendidikan pada
dasarnya sudah dikenal seusia
kemerdekaan Negara Republik
Indonesia. Dalam realitas kehidupan
saat ini terlihat ketiganya belum
melakukan sinergitas yang optimal,
sehingga di berbagai lingkungan
pendidikan seringkali terjadi
penyimpangan terhadap nilai moral dan
norma yang tidak sesuai dengan
kondisi sosial budaya masyarakat
Indonesia.

10.Daftar Pustaka
Pada bagian daftar Pustaka sudah di cantumkan dengan jelas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Issa Virnama 2213053043 གིས-
Nama : Issa Virnama Della
Npm : 2213053043

Jurnal berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" membahas tentang pentingnya membina nilai-nIlai moral, sosial, dan budaya Indonesia di kalangan remaja. Jurnal ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai budaya Indonesia yang harus dipertahankan dan ditanamkan dalam diri remaja.

Dalam suasana kehidupan dewasa ini yang banyak tuntutan, tantangan dan masalah, upaya orang tua membina anak dalam keluarga dengan sentuhan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Menjadi sesuatu yang langka. Kelangkaan sentuhan orang tua tersebut kini menggejala dengan munculnya berbagai kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan penggunaan obat terlarang narkoba dan semacamnya, merupakan pelarian dari suasana mental remaja yang bersifat terminal. Untuk itu upaya pendidikan perlu perlakuan yang menitik beratkan pada aspek afektif dan perilaku yang luhur.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat mengidentifikasi sejumlah nilai-nilai sosial dan budaya Indonesia yang harus ditanamkan pada remaja. Nilai-nilai tersebut antara lain bermoral, berbudaya, bertanggung jawab, gotong royong, toleransi, menghargai perbedaan, menghargai orang tua dan guru, serta nasionalisme.

Menemukan bahwa lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat berperan penting dalam membentuk nilai-nilai sosial dan budaya remaja. Oleh karena itu, menyarankan para orang tua, guru, dan masyarakat untuk membimbing dan mengawasi remaja dalam mengembangkan nilai-nilai positif itu.

Jurnal ini memberikan banyak informasi yang berguna bagi orang tua, guru, dan masyarakat dalam membentuk remaja yang memiliki nilai-nilai sosial dan budaya yang baik dan positif. Selain itu, jurnal ini juga memberikan saran dan rekomendasi praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membina nilai moral, sosial, dan budaya Indonesia di kalangan remaja.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Wulan Agustina གིས-
Nama : Wulan Agustina
NPM : 2213053011

Nama jurnal: MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DIKALANGAN REMAJA.

Disusun oleh : H Wanti Rivaie
Kata kunci : Nilai moral, Sosial Budaya, Indonesia
Yang berisi :
Nilai-nilai hubungan = antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahterah. Nilai-nilai hubungan antar manusia seyogyanya seperti tersebut pada soal ini, dan untuk menjawabnya, terkait dengan kedudukan manusia sebagai makhluk Sosial, dan sekaligus sebagai makhluk individual seperti yang dinyatakan Prof . Dr. H. Nursid S, dalam bukunya (2008, 31-44) bahwa manusia baru’ dapat dikatakan manusia yang sebenarnya, bila ada di dalam masyarakat.
Pembinaan generasi muda (SDM) melalui pendidikan berbeda dari zaman ke zaman, intinya dalam membina kepribadian, sebagai upaya membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang ,masyarakat atau bangsa dimana mereka menjalani kehidupan. Jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usahayang __ terprogram, direncanakan dengan baik, dan sistematis/modern (Jalaluddin, dan Abdullah Idi, 2007, 184-185). Namun demikian sesederhana apapun pembentukan jati diri generasi muda tidak bisa dilepaskan dari peran pendidikan.
Dalam hal pendidik dalam artl luas kaitannya dengan pembentukan jatidiri yang terlihat pada penampilan kepribadian seseorang, Nursid_ S. (2008, 31-33) menjelaskan bahwa sepanjang hidupnya manusia dipengaruhi oleh pendidik dalam arti luas ini (orang tua, guru, dan tokoh masyarakat). Hal ini sejalan dengan pemikiran Krech, Kruchfield dan ballachey (1975, 308, dalam Nursid. S, 35), bahwa .. from birth to death man live out his life as a member of a society is to be under constant, all pervasive social influence”. Pendapat yang lain yaitu Tokoh pendidikan Nasional menyatakan ada tiga pusat lingkungan —_pendidikan/tri _pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Di keluarga kegiatan pendidikan dilakukan oleh orang tua, di sekolah oleh guru-guru, di masyarakat oleh tokoh-tokoh masyarakat atau para instruktur.
Agama adalah risalah Tuhan yang disampikan melalui para nabi. Risalah itu berisi hukum-hukum sempurna untuk digunakan manusia, dalam menjalani kehidupan dan untuk mengatur hubungan antara sesama, hubungan dalam alam semesta, dan hubungan dengan Allah SWT (Sofyan S., 2008, 42-48; Nursid S., 2005, 127132). Hal ini kemudian yang akan dipertanggungjawabkan oleh manusia kepada Allah Sang Pencipta, kepada diri sendiri, dan kepada masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Desviana Safitri 2213053064 གིས-
Nama : Desviana Safitri
NPM : 2213053064

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Volume :1
Nomor : 1
Halaman : 89 - 105
Tahun Terbit : 2010
Judul : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Nama penulis : H. Wanto Rivaie
Artikel tersebut membahas tentang pentingnya peningkatan nilai-nilai moral, sosial dan budaya di kalangan generasi muda Indonesia. Dalam konteks kehidupan dewasa yang penuh tuntutan dan kesulitan, orang tua harus memberikan kasih sayang kepada anaknya agar menjadi generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Artikel ini menyoroti bahwa kurangnya kontak emosional dari orang tua menjadi faktor yang menyebabkan banyaknya perilaku nakal di kalangan remaja seperti tawuran antar pelajar dan penggunaan narkoba.

Pendidikan harus menekankan aspek emosional dan perilaku yang mulia. Nilai-nilai etika, sosial, dan budaya juga perlu ditanamkan sejak dini agar generasi muda memiliki rasa tanggung jawab dan kepribadian yang luhur. Pembentukan identitas generasi muda juga penting untuk pengembangan kepribadian mereka, dan pendidikan memegang peranan penting dalam proses ini.

Artikel ini juga menekankan pentingnya peran pendidikan formal dan informal dalam membentuk kepribadian manusia. Guru dan tokoh masyarakat bertanggung jawab membentuk nilai moral dan membangun jati diri generasi muda. Komunikasi yang penuh nilai, kreatif dan bertanggung jawab juga penting untuk menciptakan suasana pendidikan yang menyenangkan. Agama juga berperan strategis dalam membentuk perilaku siswa dalam masyarakat majemuk.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Qurota A'yunin 2213053183 གིས-
Nama : Qurota A'yunin
NPM: 2213053183
Judul: MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA oleh H Wanto Rivaie
jurnal pendidikan sosiologi dan humaniora


Dalam artikel ini berisi tentang pentingnya mengajarkan kepada anak bahwa menjaga hubungan baik antara suami dengan istri atau dengan orang tua dan juga anak belajar sikap bertanggung jawab dan berakhlak mulia itu merupakan hal yang wajib dipelajari. Karena generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia adalah generasi yang kelak mampu mempertanggungjawabkan perbuatan tindakan dan perilaku sekecil apapun. Tanggung jawab dan akhlak mulia akan dapat diwujudkan manakala sejak dini diajarkan kepada generasi muda supaya nilai-nilai keimanan dan disertai kegiatan ibadah dan muamalah akan terus-menerus dan konsisten menjadi keteladanan bagi anak.
Nilai-nilai hubungan antar manusia seharusnya perlu dibangun berdasarkan asas saling menghargai saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera.
Dalam artikel ini juga berisi tentang perlunya pendidik dalam menanamkan nilai moral tidak hanya di forum pendidikan formal saja seperti sekolah tapi juga mampu mengajar dalam forum informal seperti di keluarga dan masyarakat melalui tokoh masyarakat sekitar di acara-acara adat dll. Dengan ini mengindikasikan bahwa pendidikan nilai dan moral dalam arti luas sangat berperan dalam memanusiakan manusia yang memiliki jati diri yang khas dari seorang individu di lembaga pendidikan formal dan non formal benih yang bertugas membentuk nilai moral untuk menjadi diri generasi muda adalah guru dan tokoh masyarakat dilakukan dengan upaya mendidik mengajar dan melatih.
Dalam konteks ini manusia adalah individu yang tak berdaya dan perlu bantuan orang lain dengan pengajaran ini kita tahu bahwa melalui pendidikan kita belajar dalam proses memberikan atau meminta bantuan perlu dibangun komunikasi dua arah komunikasi yang setara kesederajatan agar kedua pihak memiliki harga diri yang layak sebagai insan Kamil.
Dalam artikel ini mengajarkan bahwa dengan landasan pendidikan agama yang dilakukan di keluarga sekolah dari masyarakat dengan sebaik-baiknya maka akan terbangun kepribadian peserta didik yang memiliki nilai moral yang baik di mana sila yang pertama adalah sila ketuhanan yang maha esa yang menjadi dasar sila-sila lain.
Dalam artikel ini memuat faktor-faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia ada dua macam yaitu pendekatan dalam pembentukan perilaku manusia kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor sosial yang timbul dari individu dan faktor yang berpengaruh dari luar. McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu.
Aspek biologis: pentingnya kita memperhatikan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam dua hal berikut 1. Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia dan bukan pengaruh lingkungan atau situasi. 2. Diakui pula adanya faktor biologis yang mendorong perilaku manusia yang lazim disebut sebagai motif biologis yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan minum kebutuhan seksual dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya

Jadi dapat disimpulkan bahwa pembentukan nilai moral sosial budaya di Indonesia pada kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua masyarakat dan pemerintah secara bersinergi. Apabila ketiganya mampu menjalankan tugas mereka untuk mendidik generasi muda paham mengenai nilai dan moral maka generasi bangsa ini akan menjadi bangsa yang kokoh jati diri bangsa menjadi bangsa yang cerdas otaknya lembut hatinya dan terampil tangannya sehingga bangsa ini bisa menjadi bangsa yang maju bernilai bermoral dan berbudaya Indonesia yang diridhoi Tuhan yang maha esa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Tantri Ayu Ratna Sari 2213053269 གིས-
Nama: Tantri Ayu Ratna Sari
NPM: 2213053269

Nama jurnal: jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Judul Jurnal: MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DI KALANGAN REMAJA
Nama penulis: H. Wanto Rivaie
Tahun terbit: April 2010
Vol: 1
No: 1
Kata Kunci: Nilai Moral, Sosial Budaya,Indonesia.


Secara ideal, sifat tersebut seyogyanya melekat pada diri manusia sebagai ciptaan-Nya. Atas dasar asumsi itu, muncul persoalan, bahwa dalam suasana kehidupan dewasa ini yang banyak tuntutan, tantangan dan masalah, upaya orang tua membina anak dalam keluarga dengan sentuhan kasih sayang untuk bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Ke dua surat di atas yaitu ArRum dan Al Isra, Allah telah memberikan pedoman pada umat manusia untuk membina anak agar bertanggungjawab dan berakhlaq mulia. Generasi yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia adalah generasi kelak mampu mempertanggungjawabkan perbuatan, tindakan dan perilaku sekecil apapun, harus dapat dipertanggungjawabkan baik terhadap Tuhan, dirinya sendiri dan kepada masyarakat luas. Untuk itu tanggung jawab perlu ditanamkan sejak dini sampai dengan akhir kehidupannya.
Dalam hal pendidik dalam arti luas kaitannya dengan pembentukan jatidiri yang terlihat pada penampilan kepribadian seseorang, Nursid S. Dari pemikiran-pemikiran mengindikasikan bahwa pendidikan dalam arti luas sangat berperan dalam upaya memanusiakan manusia yang memiliki jatidiri yang khas dari seorang individu. Nursid menyatakan tentang orang tua sebagai pendidik berhadapan kelompok sosial pertama dan terutama yang dikenal oleh anak-anak meletakkan dasar-dasar pendidikan pada diri si bayi. Keluarga sebagai primary group tempat pembentukan kepribadian yang sangat penting. Di sekolah yang bertindak sebagai pendidik adalah guru-guru, bertugas mengembangkan potensi anak secara berkelanjutan dari tahun ke tahun dengan berbagai materi pelajaran sudah dirancang dalam kurikulum yang berlaku.

1. Pentingnya Nilai-Nilai Moral: Artikel ini menekankan pentingnya nilai-nilai moral dalam membentuk hubungan antarmanusia yang baik. Nilai-nilai seperti menghargai, percaya, dan tolong-menolong dianggap sebagai pondasi utama untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera.
2. Peran Keluarga: Artikel ini menyoroti peran penting keluarga dalam membina individu sejak usia dini. Keluarga harus menanamkan nilai-nilai keimanan, etika pergaulan, dan nilai-nilai moral kepada anak-anak mereka. Ini merupakan dasar untuk pembentukan karakter yang baik.
3. Pendidikan Formal dan Non-Formal: Artikel ini menjelaskan peran pendidikan formal (sekolah) dan non-formal (misalnya, pendidikan dalam keluarga) dalam pembentukan individu. Sekolah bertanggung jawab untuk mengembangkan potensi akademik dan non-akademik anak-anak. Pendidikan formal perlu diselaraskan dengan nilai-nilai moral.
4. Kisah Contoh: Artikel ini membagikan kisah yang menunjukkan hubungan antara sesama manusia yang didasari oleh nilai-nilai moral seperti tolong-menolong, rasa terima kasih, dan kesetiaan. Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan yang baik antarindividu dalam masyarakat.
5. Pendidikan Agama: Artikel ini membahas peran penting pendidikan agama dalam pembentukan perilaku peserta didik. Pendidikan agama dianggap sebagai landasan untuk memahami nilai-nilai moral dan mengatur hubungan dengan sesama manusia.
6. Multikulturalisme: Artikel ini menguraikan pentingnya multikulturalisme dalam masyarakat Indonesia yang pluralistis. Multikulturalisme dianggap sebagai kerangka yang memungkinkan keragaman budaya dan kepercayaan untuk hidup berdampingan dalam kesederajatan.
7. Faktor-Faktor Personal vs. Faktor Sosial: Artikel ini menggambarkan dua pendekatan dalam pembentukan perilaku manusia, yaitu faktor-faktor personal (internal) dan faktor-faktor sosial (eksternal). Ini menunjukkan bahwa pembentukan karakter dan perilaku manusia dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam diri individu maupun lingkungannya.

Dalam keseluruhan teks, pesan yang disampaikan adalah pentingnya membangun hubungan interpersonal yang positif dan membentuk kepribadian yang baik melalui pendidikan, nilai-nilai moral, dan pemahaman multikulturalisme dalam masyarakat yang beragam. Artikel ini menyoroti bahwa pembentukan individu yang berkarakter baik adalah tanggung jawab bersama keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Artikel ini juga menguraikan berbagai pandangan dan teori tentang faktor-faktor yang memengaruhi perilaku manusia, mulai dari faktor personal dan biologis hingga teori-teori psikologi seperti psikoanalisis dan behaviorisme. Selain itu, artikel juga menyoroti pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam membentuk identitas nasional dan mencegah konflik sosial. Artikel ini memberikan wawasan yang luas tentang pemahaman manusia dan perilaku manusia dari berbagai sudut pandang. selain itu dalam artikel menguraikan:
1. Pentingnya Faktor Personal: McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dan membentuk perilaku individu. Ini menggarisbawahi peran faktor internal seperti insting, motif, kepribadian, dan sistem kognitif dalam menjelaskan perilaku manusia.
2. Aspek Biologis: Artikel membahas pengaruh faktor biologis dalam perilaku manusia. Menurut Wilson, perilaku sosial dipengaruhi oleh aturan-aturan genetis dalam jiwa manusia. Faktor biologis termasuk kebutuhan makan, seksual, dan perlindungan diri.
3. Aspek Sosiopsikologis: Artikel mengklasifikasikan aspek sosiopsikologis ke dalam tiga komponen: afektif (emosional), kognitif (intelektual), dan koaktif (volisional). Ini membantu memahami berbagai faktor psikologis yang memengaruhi perilaku manusia.
4. Motif Sosiogenesis: Artikel menjelaskan berbagai motif sosiogenesis, yaitu faktor-faktor yang mendorong perilaku manusia. Ini termasuk keinginan untuk memperoleh pengalaman baru, respon, pengakuan, rasa aman, berprestasi, kasih sayang, dan kekuasaan.
5. Konsepsi Manusia dalam Psikoanalisis: Artikel merinci pandangan Sigmund Freud tentang perilaku manusia sebagai hasil interaksi antara Id (prinsip kesenangan), Ego (mediator antara hasrat hewani dan tuntutan rasional), dan Superego (hati nurani internal).
6. Teori Behaviorisme: Artikel mencakup teori Behaviorisme yang menekankan perilaku sebagai hasil belajar dari pengalaman dan pemeliharaan. Ini mencakup konsep manusia sebagai "mesin" yang merespon lingkungan.
7. Teori Belajar Behaviorisme: Artikel merinci teori belajar Behaviorisme dari tokoh seperti Thorndike, Pavlov, Skinner, dan Bandura. Mereka menekankan konsep penghargaan dan penguatan dalam membentuk perilaku.
8. Internalisasi Nilai Pancasila: Artikel juga membahas pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam membentuk jatidiri dan berwawasan kebangsaan individu. Ini dilihat sebagai upaya untuk mencegah konflik sosial dan disintegrasi bangsa.

Dalam artikel ini, penulis menekankan pentingnya faktor personal dan sosial dalam membentuk perilaku individu. Faktor-faktor seperti nilai moral, pendidikan, dan multikulturalisme dijelaskan sebagai elemen kunci dalam pembentukan karakter yang baik dalam masyarakat yang beragam. Selain itu, artikel ini juga mengulas teori-teori psikologi seperti psikoanalisis dan behaviorisme untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang perilaku manusia. Keseluruhan, artikel ini menggarisbawahi kompleksitas dan beragamnya faktor yang memengaruhi perilaku manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Aldila seprina 2213053207 གིས-
Nama : Aldila Seprina
kelas : 2213053207
MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DI KALANGAN REMAJA

Membentuk nilai moral dari sejak usia dini hingga remaja merupakan tanggung jawab orang tua masyarakat dan pemerintah secara integritas kerjasama yang baik antara pihak keluarga masyarakat dan pemerintah akan menghasilkan generasi yang kaya akan tingkat moralitas sehingga generasi kita seterusnya akan menjadi lebih baik. Terutama peran orang tua sebagai pendidik yang berhadapan langsung dengan generasi penerus bangsa yaitu anak-anak jadi dari sejak usia dini orang tua meletakkan dasar-dasar pendidikan moral artinya keluarga menjadi tempat pembentukan kepribadian yang sangat penting.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Yuda Kristian Lumban Raja གིས-

Nama: Yuda Kristian Lumban Raja

NPM: 2213053260

Indentitas Jurnal

Nama Jurnal: Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 

Volume Jurnal: Vol. 1

Nomor Jurnal: No. 1

Jumlah Halaman: 12 Halaman

Tahun Terbit: 2010

Judul Jurnal: MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA

Penulis: H. Wanto Rivaie

Abstrak Jurnal: Dalam suasana kehidupan dewasa ini yang banyak tuntutan, tantangan dan masalah, upaya orang tua membina anak dalam keluarga dengan sentuhan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Menjadi sesuatu yang langka. Kelangkaan sentuhan orang tua tersebut kini menggejala dengan munculnya berbagai kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan penggunaan obat terlarang narkoba dan semacamnya, merupakan pelarian dari suasana mental remaja yang bersifat terminal. Untuk itu upaya pendidikan perlu perlakuan yang menitik beratkan pada aspek afektif dan perilaku yang luhur.

Pendahuluan: Kasih sayang merupakan sifat luhur Tuhan YME. Secara ideal, sifat tersebut seyogyanya melekat pada diri manusia sebagai ciptaan-Nya. Atas dasar asumsi itu, muncul persoalan, bahwa dalam suasana kehidupan dewasa ini yang banyak tuntutan, tantangan dan masalah, upaya orang tua membina anak dalam keluarga dengan sentuhan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia.

 Dalam membina keluarga, baik hubungan antara suami istri maupun antara orang tua dengan anak, ada rujukan yang kuat dengan menggunakan ayat Qur’an surat Ar-Rum (30): 21, yang artinya “... dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir Surat ke dua Al Isra (17): 23-25: yang artinya“.... dan hendaklah engkau merendah diri kepada keduanya karena belas kasihan dan kasih sayangmu, dan doakanlah untuk mereka dengan berkata: wahai Tuhanku cucurilah rahmat kepada mereka berdua sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayangnya memelihara dan mendidikku semasa kecil”. (Sofyan Sauri, 2008, 96-97).

Landasan Teori: Generasi yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia adalah generasi yang kelak mampu mempertanggungjawabkan perbuatan,tindakan dan perilaku sekecil apapun,harus dapat dipertanggungjawabkan baik terhadap Tuhan, dirinya sendiri dan kepada masyarakat luas. Untuk itu tanggung jawab perlu ditanamkan sejak dini sampai dengan akhir kehidupannya (Nursid Sumaatmadja, 2007, 40-44; UU. Sisdiknas, 2003, Bab II, pasal 3, hal 6; Zaim Elmubarok, 2008, 159-160)

Tujuan Jurnal: Tanggung jawab dan akhlaq mulia akan dapat diwujudkan manakala, sejak dini kepada generasi muda sudah ditanamkan nilai-nilai keimanan dan disertai kegiatan ibadah dan muamallah yang terus menerus dan konsisten disertai keteladanan orang tua dan para pemimpin/tokoh masyarakat yang ada disekitar kita, masyarakat dan bangsa Indonesia ini, agar kelak tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalam UU Sisdiknas 2003 dapat tercapai dengan baik tanpa upaya tersebut maka pembinaan generasi muda yang bertanggung jawab dan akhlaq mulia hanya sebagai buah bibir dan isapan jempol belaka

Metode: Groundet Theory

Hasil dan pembahasan: Pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggungjawab orang tua, masyarakat dan pemerintah secara bersinergis. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan yang oleh KiHajar Dewantoro (1964) disebut dengan Tri Pusat Pendidikan pada dasarnya sudah dikenal seusia kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dalam realitas kehidupan saat ini terlihat ketiganya belum melakukan sinergitas yang optimal, sehingga di berbagai lingkungan pendidikan seringkali terjadi penyimpangan terhadap nilai moral dan norma yang tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia. Ke depan ke tiga lingkungan pendidikan tersebut perlu meningkatkan kerjasama yang kuat, koordinasi yang sistematis, dan saling bahu-membahu dalam bingkai nilai kekeluargaan yang sesuai dengan nilai-nilai agama yang suci, sebagai anak bangsa yang merindukan kembali kokohnya jati diri bangsa ini, menjadi bangsa yang cerdas otaknya, lembut hatinya, dan terampil tangannya sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang maju yang bernilai, bermoral, dan berbudaya Indonesia yang diRidhai Tuhan Yang Maha Esa. 

Kesimpulan: Semua upaya–upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila yang diuraikan di atas akan lebih berhasil dan berdaya guna dan optimal manakala semua upaya

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

NOVA NOVA ENJELINA SIMANULLANG གིས-
Nama: Nova enjelina simanullang
Npm: 2213053227

Judul:
"Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja"

Membahas tentang pentingnya membina nilai-nIlai moral, sosial, dan budaya Indonesia di kalangan remaja. Jurnal ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai budaya Indonesia yang harus dilestarikan dan ditanamkan dalam diri remaja.

Dalam suasana kehidupan orang dewasa ini yang banyak tuntutan, tantangan dan masalah, upaya orang tua membina anak dalam keluarga dengan sentuhan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Menjadi sesuatu yang langka. Kelangkaan sentuhan orang tua tersebut kini menggejala dengan munculnya berbagai kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan penggunaan obat terlarang narkoba dan semacamnya, merupakan pengungsi dari suasana mental remaja yang bersifat terminal. Untuk itu upaya pendidikan perlu perlakuan yang menitik beratkan pada aspek afektif dan perilaku yang luhur.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diidentifikasi sejumlah nilai-nilai sosial dan budaya Indonesia yang harus ditanamkan pada remaja. Nilai-nilai tersebut antara lain bermoral, berbudaya, bertanggung jawab, gotong royong, toleransi, menghargai perbedaan, menghargai orang tua dan guru, serta nasionalisme.

Menemukan bahwa lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat berperan penting dalam membentuk nilai-nilai sosial dan budaya remaja. Oleh karena itu, menyarankan para orang tua, guru, dan masyarakat untuk membimbing dan mengawasi remaja dalam mengembangkan nilai-nilai positif itu.

Jurnal ini memberikan banyak informasi yang berguna bagi orang tua, guru, dan masyarakat dalam membentuk remaja yang memiliki nilai-nilai sosial dan budaya yang baik dan positif. Selain itu, jurnal ini juga memberikan saran dan rekomendasi praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membina nilai moral, sosial, dan budaya Indonesia di kalangan remaja.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Vivi Natasya 2213053089 གིས-
Nama: Vivi Natasya
NPM: 2213053089

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Volume :1
Nomor : 1
Halaman : 89 - 105
Tahun Terbit : 2010
Judul : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Nama penulis : H. Wanto Rivaie


Judul jurnal ini adalah "Membina Nilai Moral, Sosial, dan Budaya di Kalangan Remaja di Indonesia: Peran Pendidikan dalam Membentuk Jati Diri dan Cita-cita Pluralisme". Judul ini memberikan gambaran yang jelas tentang topik yang akan dibahas dalam jurnal ini.

Judul ini menyoroti pentingnya membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa jurnal ini akan membahas tentang upaya untuk mengembangkan nilai-nilai yang luhur dan perilaku yang bertanggung jawab di kalangan remaja. Selain itu, judul ini juga menekankan peran pendidikan dalam membentuk jati diri remaja dan mencapai cita-cita pluralisme.

Abstrak
Abstrak dalam jurnal ini memberikan gambaran umum tentang topik yang dibahas dalam artikel tersebut. Abstrak ini menjelaskan pentingnya membina nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja di Indonesia. Dalam kehidupan dewasa yang penuh dengan tuntutan dan masalah, orang tua perlu memberikan sentuhan kasih sayang kepada anak-anak mereka agar menjadi generasi yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Namun, kelangkaan sentuhan orang tua ini telah menyebabkan munculnya berbagai kenakalan remaja seperti tawuran pelajar dan penggunaan narkoba. Abstrak juga menyoroti pentingnya pendidikan dalam menekankan aspek afektif dan perilaku yang luhur. Nilai-nilai moral, sosial, dan budaya perlu ditanamkan sejak dini agar generasi muda dapat bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Hubungan interpersonal yang baik antar bangsa juga perlu dibangun berdasarkan saling menghargai dan saling percaya. Pembentukan jati diri generasi muda juga penting dalam membina kehidupan yang sejahtera di Indonesia. Abstrak ini juga menyebutkan beberapa konsep dan teori yang relevan, seperti refleksi diri, pendidikan formal dan non formal, komunikasi yang penuh nilai, kreatif, dan bertanggung jawab, serta pendidikan agama. Cita-cita pluralisme juga dijelaskan, yaitu terwujudnya masyarakat sipil demokratis, supremasi keadilan, pemerintahan yang bersih, teratur sosial, dan kehidupan ekonomi yang mensejahterakan rakyat Indonesia.

Secara keseluruhan, abstrak ini memberikan gambaran tentang pentingnya pembinaan nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja di Indonesia, serta peran pendidikan dan pembentukan jati diri dalam mencapai tujuan tersebut.

Pendahuluan
Pendahuluan dalam jurnal ini menggambarkan pentingnya membangun jatidiri dan kepribadian yang kuat dalam masyarakat Indonesia. Menurut Nursid Sumaatmadja, membangun jatidiri dimulai dengan refleksi yang mendalam untuk menemukan jatidiri yang didasari oleh Sila Ketuhanan YME dalam Pembukaan UUD 1945. Jatidiri seseorang akan terbentuk ketika seseorang dapat membedakan dirinya dengan manusia lain dan menyadari kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya sebagai manusia.

Pendidikan juga memiliki peran penting dalam membentuk jatidiri. Orang tua sebagai pendidik pertama dan keluarga sebagai primary group memiliki tanggung jawab untuk meletakkan dasar-dasar pendidikan pada anak-anak. Di sekolah, guru bertugas mengembangkan potensi anak secara berkelanjutan dengan menggunakan kurikulum yang telah dirancang. Pentingnya membangun jatidiri juga terkait dengan cita-cita pluralisme dalam masyarakat Indonesia. Cita-cita ini mencakup masyarakat sipil demokratis, supremasi keadilan, pemerintahan yang bersih, keteraturan sosial, rasa aman dalam masyarakat, dan kehidupan ekonomi yang mensejahterakan rakyat Indonesia. Masyarakat multikultural Indonesia menjadi bangunan baru setelah reformasi, yang berbeda dengan tatanan kehidupan Orde Baru yang bercorak masyarakat majemuk.

Dalam psikoanalisis, Sigmund Freud memfokuskan perhatiannya pada totalitas kepribadian manusia. Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga sub sistem dalam kepribadian manusia, yaitu Id, Ego, dan Superego. Behaviorisme juga memainkan peran dalam memahami perilaku manusia, namun Behaviorisme lebih fokus pada peristiwa-peristiwa eksternal dan kurang memperhatikan motivasi dan pikiran individu.

Pembahasan 
Pembahasan dalam jurnal ini mencakup beberapa aspek yang relevan dengan pembinaan nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja di Indonesia.

Pertama, pembahasan mengenai pentingnya pembinaan nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja. Hal ini disebabkan oleh kelangkaan sentuhan orang tua dalam membimbing remaja, yang menyebabkan munculnya berbagai kenakalan remaja seperti tawuran pelajar dan penggunaan narkoba. Oleh karena itu, penting untuk membangun nilai-nilai yang luhur dan perilaku yang bertanggung jawab di kalangan remaja.

Kedua, pembahasan mengenai peran pendidikan dalam membentuk jati diri remaja dan mencapai cita-cita pluralisme. Pendidikan memiliki peran sentral dalam membentuk jati diri remaja dan membina nilai-nilai moral, sosial, dan budaya. Melalui pendidikan, remaja dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia. Selain itu, pendidikan juga dapat memperkuat pemahaman tentang cita-cita pluralisme, yang mencakup masyarakat sipil demokratis, supremasi keadilan, pemerintahan yang bersih, teratur sosial, dan kehidupan ekonomi yang mensejahterakan rakyat Indonesia.

Pembahasan selanjutnya adalah mengenai peran lingkungan pendidikan dalam pembentukan jati diri remaja. Lingkungan pendidikan terdiri dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga memiliki peran penting sebagai pendidik pertama, sedangkan sekolah dan masyarakat juga berperan dalam membentuk jati diri remaja. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan diperlukan untuk mencapai tujuan pembinaan nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan remaja.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Rahma Aulia Putri Rahma གིས-
Nama : Rahma Aulia Putri
NPM : 2213053123



Judul : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Nama penulis : H. Wanto Rivaie
Tahun Terbit : 2010

• Abstrak
Penulis menjelaskan tentang kehidupan dewasa banyak tuntutan,tantangan dan masalah. Dan Upaya Pendidikan perlu perlakuan yang menitik beratkan pada aspek afektif dan perilaku yang luhur.
• Pembahasan
Jurnal ini membahas tentang tanggung jawab dan akhlak mulia akan dapat terwujud juka sejak dini generasi muda sudah ditanamkan nilai-nilai keimanan disertai ibadah yang terus menerus dan konsisten. Nilai-nilai hubungan antar manusia perlu dibangun berdasarkan saling menghargai saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang Sejahtera. Dan pentingnya peranan keluarga serta lingkungan dalam pembentukan perilaku dalam kondisi Masyarakat yang Pluralistis. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan manusia,seperti biologis,sosiopsikologis,sosiogenesis.
• Penutup
Pembentukan nilai moral dan sosial budaya Indonesia dikalangan anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua,Masyarakat dan pemerintah secara bersinegis. Ketiga lingkungan Pendidikan perlu meningkatkan Kerjasama yang kuat,koordinasi yang sistematis, dan saling bahu membahu untuk menanamkan perilaku yang baik untuk generasi muda.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Vraditha Aulia Putri 2213053090 གིས-
Nama : Vraditha Aulia Putri
Npm : 2213053090

Identitas Jurnal

Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora
Volume : 1
Nomor :1
Tahun terbit : April 2010
Judul : PEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA

Abstrak
Pada abstrak membahas tentang tantangan, masalah munculnya berbagai kenakalan remaja seorang anak

Pendahuluan
Pada pendahuluan membahas tentang sifat kasih sayang dalam membina keluarga yang baik serta dalam artikel ini menjelaskan tentang ayat yang berkaitan dengan kasih sayang yaitu dalam Q.S Ar-Rum (30) : 21dan Al-Isra (17): 23-25. Dalam surat tersebut memberikan pedoman anak untuk membina agar menjadi generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia.

Dalam artikel ini dijelaskan bahwa nilai-nilai hubungan antar manusia perlu dikembangkan dengan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera di mana keluarga merupakan faktor pertama yang berperan penting dalam pembina anak sampai usia dewasa seperti ditanamkan nilai-nilai keimanan, dan etika. Penulis menjelaskan bahwa pola pembinaan yang sistematis dan terarah untuk membangun interaksi sosial warga bangsa yang baik harus dibangun melalui lembaga pendidikan formal yaitu SD SMP SMA dan perguruan tinggi karena sesederhana apapun pembentukan jati diri generasi muda tidak bisa dilepaskan dari peran pendidikan. Jurnal ini juga menekankan bahwa peran orang tua sekolah dan perguruan tinggi sangat penting dalam membentuk suatu karakter remaja dalam membangun generasi muda yang baik atau membangun masa depan yang baik. Selain itu jurnal ini membahas tentang faktor-faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia dengan dua macam pendekatan yaitu faktor psikologis dan faktor sosial. McDougall bahwa faktor personal penting dalam pembentukan interaksi sosial dalam pembentukan perilaku individu

Jadi dapat disimpulkan bahwa pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab seorang orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Karena adanya pembentukan nilai moral itu sangat penting untuk anak-anak remaja pada masa mendatang dan menjadikan mereka generasi muda yang baik serta bertanggung jawab. Pendidikan perlu meningkatkan kerjasama yang kuat dan saling membantu dalam nilai kekeluargaan yang sesuai dengan nilai-nilai agama yang menjadikan anak bangsa yang cerdas, lembut dan terampil sehingga bangsa dapat menjadi maju yang bernilai, bermoral, dan berbudaya Indonesia yang diridhoi Tuhan Yang Maha esa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Okvi Nurbaeti 2213053296 གིས-
Nama: Okvi Nurbaeti
NPM: 2213053296
Kelas: 3J

Jurnal dengan judul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia di Kalangan Remaja" mengangkat isu pentingnya mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai moral, sosial, dan budaya Indonesia di kalangan remaja. Jurnal ini memiliki tujuan untuk mengenali nilai-nilai budaya Indonesia yang perlu dijaga dan ditanamkan dalam pikiran serta perilaku remaja.

Jurnal ini mencakup dua pendekatan kunci dalam pemahaman perilaku individu, yaitu pendekatan individual yang mempertimbangkan faktor-faktor psikologis seperti motivasi, nilai-nilai, pengalaman, dan sikap individu dalam membentuk perilaku, serta pendekatan sosial yang menekankan peran faktor-faktor sosial seperti norma sosial, tekanan sosial, pengaruh kelompok, dan media massa dalam membentuk perilaku.

Selain itu, jurnal ini mengulas berbagai teori psikologi yang relevan, termasuk psikoanalisis, teori behaviorisme, dan internalisasi nilai Pancasila pada anak-anak dan remaja. Dalam konteks pembinaan nilai moral, sosial, dan budaya di Indonesia, jurnal ini menekankan pentingnya kerjasama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang mendukung nilai-nilai positif.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi perilaku manusia dan pentingnya internalisasi nilai-nilai budaya dalam pendidikan anak-anak dan remaja di Indonesia. Ini menjadi landasan untuk mengembangkan strategi pendidikan moral yang efektif. Jurnal ini merinci berbagai teori dan konsep psikologi serta upaya internalisasi nilai-nilai moral, sosial, dan budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja.

Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa pembentukan nilai-nilai moral, sosial, dan budaya di kalangan anak-anak dan remaja Indonesia adalah tanggung jawab bersama dari orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Jika ketiganya bekerja sama dengan efektif dalam mendidik generasi muda tentang nilai-nilai dan moral, maka generasi ini memiliki potensi untuk menjadi pilar kuat dalam pembangunan bangsa. Mereka akan menjadi individu yang cerdas, memiliki hati yang baik, dan memiliki keterampilan yang berguna. Dengan demikian, Indonesia dapat maju sebagai bangsa yang memiliki nilai-nilai moral dan budaya yang kaya, sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Annisatul Alfaidah གིས-
Nama: Annisatul Alfaidah
NPM: 2213053078

Identitas Jurnal
Nama jurnal: jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Judul Jurnal: MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DI KALANGAN REMAJA
Nama penulis: H. Wanto Rivaie
Tahun terbit: April 2010
Vol: 1
No: 1
Kata Kunci: Nilai Moral, Sosial Budaya,Indonesia.
Halaman: 89-105

Dalam artikel ini penulis membahas mengenai peran orang tua yang sangat membantu dalam penerapan nilai dan moral dalam kehidupan. Pembentukan nilai dan moral sosial budaya Indonesia dikalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua masyarakat dan pemerintah. Tetapi kenyataannya ketiga nya belum berperan optimal dalam penerapan nilai dan moral karena masih banyak terjadi penyimpangan oleh generasi muda. Nilai-nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun
berdasarkan saling menghargai, saling
percaya untuk menciptakan
kehidupan yang sejahtera.
Pendidikan Generasi Muda Yang
Memiliki Jati Diri Indonesia Yang
Berkadar Modern. Harus dibina melalui pendidikan berbeda
dari zaman ke zaman. Diperlukan Pendidik Dalam Arti
Seluas-luasnya (Orang Tua, Guru,
Dosen, Tokoh Masayarakat
Formal/Non Formal).

Dalam artikel ini dijelaskan bahwa pendidikan berperan penting dalam pembentukan nilai dan karakter seseorang. Seorang pendidik harus bisa mencari strategi untuk bisa mendidik generasi muda.
Dalam artikel dijelaskan juga ada faktor faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia.
Secara garis besar ada dua aspek
1. Aspek biologis
2. Aspek Sosiopsikologis.

Artikel ini sangat memberi tahu secara nyata bahwa permasalahan nilai dan moral harus diperhatikan dan dicari solusinya. Mulai dari peran orang tua hingga pemerintah. Semua harus saling bekerja sama. Karena jika tidak ditangani secara serius maka secara terus menerus generasi muda tidak tahu akan pentingnya nilai dan moral.

Dalam artikel ini penulis sangat menekankan bahwa faktor personal sangatlah penting bagi pembentukan karakter dalam diri.
Pembentukan karakter ini juga berkaitan dengan teori behavioristik
Teori Behaviorisme adalah
teori belajar yang lebih menekankan
pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai mahluk
reaktif yang memberi respon terhadap
lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk
perilaku mereka. Dalam Teori
Behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja,
yang dapat diukur, dilukiskan, dan
diramalkan.
Jadi dalam artikel juga menjelaskan bahwa pendidikan berperan sangat penting bagi penerapan nilai dan moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Ajeng Akmala Sari གིས-
Nama : Ajeng Akmala Sari
NPM : 2253053022

Judul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja" yang ditulis oleh H. Wanto Rivaie.

Nilai-nilai hubungan antar

manusia warga bangsa perlu dibangun

berdasarkan saling menghargai, saling
percaya untuk menciptakan
kehidupan yang sejahterah. Nilai-nilai
hubungan antar manusia seyogyanya
seperti tersebut pada soal ini, dan
untuk menjawabnya, terkait dengan
kedudukan manusia sebagai makhluk
Sosial.McDougall menekankan
pentingnya faktor personal dalam
menentukan interaksi sosial dalam
membentuk perilaku individu.
Menurutnya, faktor-faktor personallah
yang menentukan perilaku manusia.
Menurut Edward E. Sampson,
terdapat perspektf yang berpusat pada
persona dan perspektif yang berpusat
pada situasi. Perspektif yang berpusat
pada personal mempertanyakan
faktor-faktor internal, apakah baik
berupa instik, motif, kepribadian,
sistem kognitif yang menjelaskan
perilaku manusia. Secara garis besar
terdapat dua aspek:
1. Aspek Biologis
Menurut Wilson,

perilaku sosial sosial dibimbing oleh
aturan-aturan yang sudah secara
genetis dalam jiwa manusia.
Pentingnya kita memperhatikan
pengaruh biologis terhadap perilaku
manusia.
2.Aspek Sosiopsikologis
Kita dapat mengklarifikasikannya
ke dalam tiga komponen:
a. Komponen Afektif; merupakan aspek
emosional dari faktor
sosiopsikologis, didahulukan karena
erat kaitannya dengan sebelumnya.
b. Komponen Kognitif; Aspek
intelektual yang berkaitan dengan
apa yang diketahui manusia,
c. Komponen Koaktif; Aspek
Volisional, yang berhubungan
dengan kebiasaan dan kemauan
bertindak
3. Motif Sosiogenesis

Motif Sosiogenesis disebut
juga dengan motif sekunder sebagai
lawan motif perimer (motif biologis).
Berbagai klasifikasi motif
sosiogenesis

Kesimpulan : Pembentukan nilai moral sosial
budaya Indonesia di kalangan anakanak dan remaja merupakan tanggung
jawab orang tua, masyarakat dan
pemerintah secara bersinergis.
Kerjasama yang baik antara ketiga
lingkungan pendidikan yang oleh Ki
Hajar Dewantoro (1964) .
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

yayi aninggih paza 2253053038 གིས-
Nama : Yayi Aninggih Paza
Npm : 2253053038

Identitas jurnal
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Vol : 1
No : 1
Halaman : 89 - 105
Tahun terbit : 2010
Judul jurnal : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Penulis : H. Wanto Rivaie

Absrak : Peran orang tua sangatlah penting bagi kehidupan anaknya, suatu kelangkaan sentuhan kasih sayang terhadap anaknya akan memunculkan berbagai kenakanalan remaja, tawuran remaja, dan penggunaan obat terlarang narkoba dan semacamnya.

pendahuluan : Kasih sayang merupakan sifat luhur Tuhan YME. Secara ideal, sifat tersebut seyogyanya melekat pada diri manusia sebagai ciptaan-Nya. Atas dasar asumsi itu, muncul persoalan, bahwa dalam suasana kehidupan dewasa ini yang banyak tuntutan, tantangan dan masalah, upaya orang tua membina anak dalam keluarga dengan sentuhan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Tanggung jawab dan akhlaq mulia akan dapat diwujudkan manakala, sejak dini kepada generasi muda sudah ditanamkan nilai-nilai keimanan dan disertai kegiatan ibadah dan muamallah yang terus menerus dan konsisten disertai keteladanan orangtua dan para pemimpin/tokoh masyarakat yang ada disekitar kita, masyarakat dan bangsa Indonesia ini, agar kelak tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalam UU Sisdiknas 2003 dapat tercapai dengan baik tanpa upaya tersebut maka pembinanaan generasi muda yang bertanggung jawab dan akhlaq mulia hanya sebagai buah bibir dan isapan jempol belaka.

Penutup : Pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah secara bersinergis. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan yang oleh Ki Hajar Dewantoro (1964) disebut dengan Tri Pusat Pendidikan pada dasarnya sudah dikenal seusia kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dalam realitas kehidupan saat ini terlihat ketiganya belum melakukan sinergitas yang optimal, sehingga di berbagai lingkungan pendidikan seringkali terjadi penyimpangan terhadap nilai moral dan norma yang tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Nanda Veri Apriansyah 2213053181 གིས-
Nama: Nanda Veri Apriansyah
NPM: 2213053181

Analisis Jurnal
A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal: Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
2. Volume: 1
3. Nomor: 1
4. Halaman: 89-100
5. Tahun Terbit: 2010
6. Judul Jurnal: MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
7. Nama Penulis: H. Wanto Rivaie

B. Isi Jurnal
1. Masalah Penelitian: Nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan generasi penerus bangsa
2. Lokasi Penelitian: Indonesia
3. Metode Penelitian: Metode Kualitatif
4. Hasil Penelitian: Pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia pada kalangan generasi penerus bangsa merupakan tanggung jawab dari orang tua, masyarakat serta pemerintah. Fakta mengatakan bahwa ketiganya belum melakukan sinergitas yang optimal, sehingga di berbagai lingkungan seringkali terjadi penyimpangan terhadap nilai moral dan norma yang tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia.

C. Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan : Menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami.
2. Kekurangan : Abstrak hanya disajikan dalam bahasa Indonesia serta terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan kata seperti dalam kalimat “Nilai-nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahterah.” Dan “Dari sinilah sebenarnya hubungan sosial yang saling menghargai, saling percaya, untuk membangun masyarakat bagsa yang sejahtera harus sudah dimulai dengan baik.”
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Iftah Farida Reza Nur 2213053184 གིས-
Nama : Iftah Farida Reza Nur
Npm : 2213053184

Identitas Jurnal
Nama jurnal: jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Judul Jurnal: MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Nama penulis: H. Wanto Rivaie
Tahun terbit: April 2010
Vol: 1
No: 1

Dari hasil analisis yang saya dapatkan:

Abstrak
Membahas tentang upaya orang tua membina anak dalam keluarga dengan sentuhan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia.

Kata Kunci:
Nilai Moral, Sosial Budaya, Indonesia.

Pendahuluan
Penulis juga membahas tentang pembentukan nilai moral sosial budaya di kalangan remaja dapat dilakukan melalui beberapa cara. Salah satunya adalah melalui pendidikan di keluarga, di mana nilai-nilai keimanan, nilai-nilai, dan etika pergaulan ditanamkan sejak dini . Selain itu, pendidikan formal dan non formal juga memiliki peran penting dalam membentuk nilai-nilai moral sosial budaya di kalangan remaja.
Pentingnya sinergi antara ketiga lingkungan pendidikan, yaitu keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan ini perlu ditingkatkan agar tercipta pembentukan nilai moral sosial budaya yang optimal. Selain itu, penulis juga menyoroti pentingnya pengajaran nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, baik di lingkungan keluarga maupun di lembaga pendidikan formal dan non formal.

Kesimpulan

Pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah secara bersinergis. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan yang oleh
Ki Hajar Dewantoro (1964) disebut dengan Tri Pusat Pendidikan pada dasarnya sudah dikenal seusia kemerdekaan Negara Republik
Indonesia.
Dalam realitas kehidupan saat ini terlihat ketiganya belum melakukan sinergitas yang optimal, sehingga di berbagai lingkungan
pendidikan seringkali terjadi penyimpangan terhadap nilai moral dan norma yang tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Baihaqi Ma’wal Ulum 2253053032 གིས-
Nama : Baihaqi Ma'wal Ulum
NPM : 2253053032

Judul jurnal ini adalah "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja"
Tanggung jawab dan akhlaq
mulia akan dapat diwujudkan
manakala, sejak dini kepada generasi
muda sudah ditanamkan nilai-nilai
keimanan dan disertai kegiatan ibadah
dan muamallah yang terus menerus
dan konsisten disertai keteladanan
orangtua dan para pemimpin/tokoh
masyarakat yang ada disekitar kita,
masyarakat dan bangsa Indonesia ini,
agar kelak tujuan pendidikan yang
telah dirumuskan dalam UU
Sisdiknas 2003 dapat tercapai dengan
baik tanpa upaya tersebut maka
pembinanaan generasi muda yang
bertanggung jawab dan akhlaq mulia
hanya sebagai buah bibir dan isapan
jempol belaka.Nilai-nilai hubungan antar
manusia warga bangsa perlu dibangun
berdasarkan saling menghargai, saling
percaya untuk menciptakan
kehidupan yang sejahterah. Nilai-nilai
hubungan antar manusia seyogyanya
seperti tersebut pada soal ini, dan
untuk menjawabnya, terkait dengan
kedudukan manusia sebagai makhluk
Sosial, dan sekaligus sebagai
makhluk individual seperti yang
dinyatakan Prof . Dr. H. Nursid S,
dalam bukunya (2008, 31-44) bahwa
manusia baru dapat dikatakan
manusia yang sebenarnya, bila ada di
dalam masyarakat. Dari sini muncul pentingnya peran penting keluarga
dalam membina manusia yang tidak
berdaya dari usia kandungan sampai
usia dewasa. Di dalam keluarga mulai
ditanamkan nilai-nilai keimanan,
nilai-nilai, dan etika pergaulan.
Sebelum Sekolah Dasar bagi yang
tergolong keluarga mampu .Kisah ini, dapat digunakan
sebagai rujukan, contoh suri tauladan
dalam kehidupan sehari-hari, yang
menunjukkan hubungan antara
sesama, antara orang-orang yang
pernah bertetangga, yang berbasis
nilai moral yang berbentuk saling
menghargai dan saling mempercayai,
saling menolong dengan tulus, untuk
menciptakan kehidupan berbangsa
Indonesia yang sejahtera.
Alangkah indahnya hubungan antara
sesama yang terkandung dalam kisah
tersebut.Di lembaga pendidikan formal
dan non formal (masyarakat),
pendidik yang bertugas membentuk
nilai moral untuk membangun jatidiri
generasi muda adalah guru dan tokoh
masyarakat (Uyoh Sadulloh dkk, 6-
12), dilakukan dengan upaya
mendidik, mengajar dan melatih.
Mendidik berisi muatan tidak hanya
pengetahuan tetapi juga nilai-nilai
moral Pancasila. Sementara dalam
kegiatan mengajar tekanannya lebih
pada aspek kognitif (transfer of
knowledge); sementara itu melatih
dititik beratkan pada aspek motorik
atau ketrampilan anak yang sesuai
dengan minat peserta didik, misalnya
menjadi ahli perbengkelan motor dan
mobil. Seyogyanya antara penguasaan
pengetahuan ,nilai moral dan
ketrampilan seseorang dalam
membentuk jati diri perlu dijaga
keseimbangan dalam masyarakat
yang terus berubah, agar manusia
akan tetap menjadi manusia dan
bukan menjadi makhluk non human
being yang tidak bermoral.

Kesimpulan pada dasarnya kita harus menekankan bahwa pembentukan nilai moral sosial budaya di kalangan remaja yang dilakukan melalui pendidikan yang holistik dan komprehensif .Dalam realitas kehidupan
saat ini terlihat ketiganya belum
melakukan sinergitas yang optimal,
sehingga di berbagai lingkungan
pendidikan seringkali terjadi
penyimpangan terhadap nilai moral dan
norma yang tidak sesuai dengan
kondisi sosial budaya masyarakat
Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Fitri Novita 2213053081 གིས-
Nama : Fitri Novita
NPM : 2213053081
Kelas : 3J


Analisis Jurnal

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Volume : 1
Nomor : 1
Halaman : 89-104
Tahun Terbit : April 2010
Judul Jurnal : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DI KALANGAN REMAJA
Nama Penulis : H. Wanto Rivaie


Abstrak
Di dalam abstrak penulis menjelaskan tentang bagaimana lingkungan sangat mempengaruhi mental anak remaja, dan peran orang tua merupakan faktor utama bagaimana terbentuknya mental pada anak remaja. Hal tersebut juga dengan adanya upaya pendidikan juga perlu perlakuan yang menitik beratkan pada aspek afektif dan perilaku yang luhur pada anak remaja.

Pendahuluan
Pada bagian ini penulis mejelaskan bahwa Dalam membina keluarga,
baik hubungan antara suami istri
maupun antara orang tua dengan
anak, ada rujukan yang kuat dengan
menggunakan ayat Qur’an surat ArRum (30): 21.
Tanggung jawab dan akhlaq mulia akan
dapat diwujudkan manakala, sejak dini kepada generasi muda sudah ditanamkan nilai-nilai keimanan dan disertai kegiatan ibadah dan muamalah yang terus menerus
dan konsisten disertai keteladanan orang tua dan para pemimpin/tokoh masyarakat yang ada disekitar kita, masyarakat dan bangsa Indonesia ini Di lembaga pendidikan formal dan non formal (masyarakat), pendidik yang bertugas membentuk nilai moral untuk membangun jatidiri generasi muda adalah guru dan tokoh masyarakat. Faktor-Faktor
Personal Yang Mempengaruhi Tindakan Manusia Ada dua macam pendekatan
dalam pembentukan perilaku manusia.
Kedua pendekatan ini menekankan
faktor-faktor psikologis dan faktor faktor sosial. Atau dengan istilah lain
faktor-faktor yang timbul dari dalam
individu (faktor personal), dan faktor faktor berpengaruh yang datang dari
luar individu (faktor environmental)

Penutup :
Pada bagian ini penulis menerangkan bahwa Pembentukan nilai moral sosial
budaya Indonesia di kalangan anak anak dan remaja merupakan tanggung
jawab orang tua, masyarakat dan
pemerintah lingkungan, didalam pendidikan juga perlu meningkatkan kerjasama yang kuat, koordinasi yang sistematis, dan saling bahu-membahu dalam bingkai nilai kekeluargaan yang sesuai dengan nilai nilai agama yang suci, sebagai anak bangsa yang merindukan kembali kokohnya jati diri bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Zalianti Jahratun Nisya (2213053005) གིས-
Nama : Zalianti Jahratun Nisya
NPM : 2213053005
ANALISIS JURNAL

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora
Volume : 1
Nomor : 1
Halaman : 89-105
Tahun Terbut : 2010
Judul : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Penulis : H.Wanto Rivaie

Abstrak : Hanya menggunakan bahasa indonesia yang menjelaskan kelangkaan sentuhan kasih sayang orang tua kini menggejala dengan munculnya berbagai kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan penggunaan obat terlarang. Untuk itu upaya pendidikan perlu dilakukan yang menitik beratkan pada aspek afektif dan perilaku yang luhur.

Pembahasan : Pentingnya penanaman nilai-nilai moral, sosial dan budaya di kalangan generasi muda Indonesia. Dalam artikel ini penulis menitikberatkan bahwa fungsi orang tua sangatlah berpengaruh, membimbing anak dengan penuh kasih sayang agar menjadi generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab dan bertanggung jawab di tanah air. Memiliki akhlak yang mulia. Selain itu, artikel tersebut juga membahas tentang pentingnya membangun masa depan bangsa Indonesia bersumber pada multikulturalisme. Penulis menitikberatkan bahwa nilai-nilai moral, sosial dan budaya yang ditanamkan pada generasi muda Indonesia harus mencakup nilai-nilai yang bersifat universal dan dapat diterima oleh seluruh agama dan budaya Indonesia. Artikel ini juga membahas tentang peran sekolah dan universitas dalam penanaman nilai-nilai moral, sosial dan budaya di kalangan generasi muda Indonesia. Penulis menekankan bahwa selain menitik beratkan pada aspek akademis, pendidikan formal juga harus memberikan perhatian penuh terhadap pembentukan karakter dan moral generasi muda.

Kesimpulan: Dalam artikel jurnal ini membuat Pentingnya penanaman nilai-nilai moral, sosial dan budaya di kalangan generasi muda Indonesia. fungsi orang tua sangatlah berpengaruh dan berperan penting, membimbing anak dengan penuh kasih sayang agar menjadi generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab serta memiliki akhlak yang mulia. Penulis menekankan bahwa selain menitik beratkan pada aspek akademis, pendidikan formal juga harus memberikan perhatian penuh terhadap pembentukan karakter dan moral generasi muda.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Puji Endang Lestari 2213053301 གིས-
Nama: Puji Endang Lestari
NPM: 2213053301

Judul Artikel MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA

Artikel ini membahas tentang pentingnya penanaman nilai moral sosial pada kalangan remaja. Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan wawasan yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi perilaku manusia dan pentingnya internalisasi nilai-nilai budaya dalam pendidikan anak-anak dan remaja di Indonesia. Hal ini merupakan dasar untuk pengembangan strategi pendidikan moral yang efektif.

Dalam artikel dijelaskan faktor-faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia yaitu faktor psikologis dan juga faktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal), dan faktor-faktor perpengaruh lainnya yang berasal dari luar individu (faktor environmental).

Penulis menekankan bahwa pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak- anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah secara bersinergis.

Untuk kedepan ke tiga lingkungan pendidikan tersebut perlu meningkatkan kerjasama yang kuat, koordinasi yang sistematis, dan saling bahu-membahu dalam bingkai nilai kekeluargaan yang sesuai dengan nilai- nilai agama yang suci, sebagai anak bangsa yang merindukan kembali kokohnya jati diri bangsa ini, menjadi bangsa yang cerdas otaknya, lembut hatinya, dan terampil tangannya sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang maju yang bernilai, bermoral, dan berbudaya Indonesia yang di Ridhai Tuhan Yang Maha Esa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Dian Ayu Nadila 2213053304 གིས-

Nama : Dian Ayu Nadilla

Npm : 2213053304


Identitas Jurnal


Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora

Volume : 1

Nomor : 1

Halaman : 89-104

Tahun Terbit : April 2010

Judul Jurnal : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA

DI KALANGAN REMAJA

Nama Penulis : H. Wanto Rivaie


Di lembaga pendidikan formal dan non formal (masyarakat), pendidik bertugas untuk membentuk nilai moral dengan tujuan membangun jati diri generasi muda, dan sosok itu ialah guru dan tokoh masyarakat (Uyoh Sadulloh dkk, 6-12), dilakukan dengan upaya mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berisi muatan yang tidak hanya pengetahuan tetapi juga nilai-nilai moral Pancasila, nilai-nilai yang dimaksud yaitu hubungan antar manusia sebagai warga bangsa dengan hakikat kemanusiaan, maka itu perlu dibangun sebuah hubungan yang saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kemasyarakatan yang sejahterah. 


Dalam suasana kehidupan dewasa ini yang banyak tuntutan, tantangan dan masalah, upaya orang tua membina anak dalam keluarga dengan sentuhan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Menjadi sesuatu yang langka. 

Kelangkaan sentuhan orang tua tersebut kini menggejala dengan munculnya berbagai kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan penggunaan obat terlarang narkoba dan semacamnya, merupakan pelarian dari suasana mental remaja yang bersifat terminal. Untuk itu upaya pendidikan perlu perlakuan yang menitik beratkan pada aspek efektif dan perilaku yang luhur.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

DEFI FITRIA NURAINI 2213053263 གིས-
Nama: Defi Fitria Nuraini
NPM : 2213053263

ANALISIS JURNAL

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Volume :1
Nomor : 1
Halaman : 89 - 105
Tahun Terbit : 2010
Judul : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Nama penulis : H. Wanto Rivaie

Abstrak: Abstrak ditulis menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Didalam abstrak berisi pernyataan tentang peran orang tua dalam mendidik dan membina anak didalam keluarga dengan kasih sayang menjadi hal yang langka sehingga memunculkan kenakalan remaja yang merupakan pelarian dari suasana mental remaja yang berifat terminal.

Pendahuluan: Pada bagian pendahuluan penulis menerangkan bahwa pentingnya peran keluarga dalam membina manusia yang tidak berdaya dari usia kandungan sampai usia dewasa. Di dalam keluarga mulai ditanamkan nilai-nilai keimanan dan nilai-nilai etika pergaulan. Hal ini akan lebih mudah diwujudkan manakala diantara anggota masyarakat, kelompok masyarakat dan bangsa Indonesia dilandasi nilai moral Pancasila yang sesungguhnya, di mana sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dapat dipraktekkan dalam interaksi sosial sehari-hari, baik terjadi di lingkungan keluarga (pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal), dan pendidikan kemasyarakatan (pendidikan non formal). Ketiga lingkungan pendidikan tersebut perlu didasari interaksi sosial yang saling menghargai, saling percaya dalam mewujudkan kehidupan berbangsa yang sejahtera.

Kesimpulan: Berdasarkan jurnal yang saya baca dapat disimpulkan bahwa pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah. Secara bersinergis kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan tersebut bisa meningkatkan moral anak. Dalam realitas kehidupan saat ini terlihat ketiganya belum melakukan sinergitas yang optimal sehingga di berbagai lingkungan pendidikan seringkali terjadi penyimpangan terhadap nilai moral dan norma yang tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia. Kedepannya ketiga lingkungan pendidikan tersebut perlu meningkatkan kerjasama yang kuat agar para generasi muda menjadi generasi yang jujur, cerdas, bermoral dan berbudaya Indonesia yang diridhoi Tuhan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Velinda Widyacahya 2213053130 གིས-
Nama : Velinda Widyacahya
Npm : 2213053130

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora
Volume : 1
Nomor : 1
Halaman : 89-105
Tahun Terbit : 2010
Judul : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Nama Penulis : H.Wanto Rivaie

Analisis Jurnal
1. Judul
judul ini telah sesuai dengan isi jurnal, yang berjudul "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja"

2. Penulis
penulisan nama penulis juga sudah sesuai tanpa menggunakan gelar.

3. Abstrak
pada abstrak hanya menggunakan bahasa indonesia yang menjelaskan kelangkaan sentuhan kasih sayang orang tua kini menggejala. Untuk itu upaya pendidikan perlu dilakukan yang menitik beratkan pada aspek afektif dan perilaku yang luhur.

4. Kata Kunci
kata kunci ini ditulis menggunakan bahasa Indonesia saja, kata kunci pun sudah sesuai dengan isi jurnal.

5. Pembahasan
Pentingnya penanaman dan pembinaan nilai-nilai moral, sosial dan budaya di kalangan generasi muda Indonesia. Dalam artikel ini penulis menitikberatkan bahwa fungsi orang tua sangatlah berpengaruh, membimbing anak dengan penuh kasih sayang agar menjadi generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab dan bertanggung jawab di tanah air. Selain itu, artikel tersebut juga membahas tentang pentingnya membangun masa depan bangsa Indonesia bersumber pada multikulturalisme. Penulis menitikberatkan bahwa nilai-nilai moral, sosial dan budaya yang ditanamkan pada generasi muda Indonesia harus mencakup nilai-nilai yang bersifat universal dan dapat diterima oleh seluruh agama dan budaya Indonesia. Peran sekolah dan universitas dalam penanaman nilai-nilai moral, sosial dan budaya di kalangan generasi muda Indonesia juga di jelaskan pada artikel ini. artikel ini juga menekankan pentingnya peranan orang tua sekolah dan perguruan tinggi dalam membentuk karakter dan para remaja Indonesia untuk generasi penerus bangsa.

Kesimpulan
Pada artikel jurnal ini menjelaskan Pentingnya penanaman nilai-nilai moral, sosial dan budaya di kalangan generasi muda Indonesia. Pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak-anak dan juga remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat, dan pemerintah secara bersinergis. diperlukannya juga kerjasama yang kuat dan saling bahu dalam bingkai nilai kekeluargaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Permata Balqis གིས-
Nama: Permata Balqis
NPM: 2213053217

Judul jurnal: MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Nama penulis: H. Wanto Rivaie
Nama jurnal: Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora Vol. 1. No. 1. April 2010

Artikel ini menjelaskan, dalam membina generasi muda (remaja) agar memiliki jati diri Indonesia yang berkadar modern, diperlukan pendidik dalam arti seluas-luasnya (orang tua, guru, dosen, tokoh masayarakat formal/non formal). Dan mereka semua perlu turut membantu menciptakan suasana yang kondusif aktif, efektif, komunikatif penuh nilai kreatif dan bertanggung jawab. Selain itu, Pendidikan Agama berperan strategis dalam pembentukan perilaku peserta didik dalam kondisi masyarakat yang pluralistis.
Kemudian, penulis juga menjelaskan faktor-faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia. Faktor-faktor personal ini dapat mempengaruhi bagaimana remaja memahami, menerima, dan mengamalkan nilai-nilai moral tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Menginternalisasikan nilai Pancasila juga dapat membantu individu dalam mengembangkan wawasan nasional yang luas. Dengan memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila, individu akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang sejarah, budaya, dan kekayaan kebhinekaan Indonesia. Mereka akan memiliki kesadaran akan tanggung jawab sebagai warga negara yang berperan aktif dalam memajukan bangsa dan menjaga persatuan serta kesatuan Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Siti Nurhaliza གིས-
Nama : Siti Nurhaliza
NPM : 2253053028
"Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja"

Dalam suasana kehidupan dewasa ini yang banyak tuntutan, tantangan

dan masalah, upaya orang tua membina anak dalam keluarga dengan
sentuhan kasih sayang untuk menjadi generasi mendatang yang
bertanggung jawab dan berakhlaq mulia. Menjadi sesuatu yang langka.
Kelangkaan sentuhan orang tua tersebut kini menggejala dengan
munculnya berbagai kenakalan remaja, tawuran pelajar, dan
penggunaan obat terlarang narkoba dan semacamnya, merupakan
pelarian dari suasana mental remaja yang bersifat terminal. Untuk itu
upaya pendidikan perlu perlakuan yang menitik beratkan pada aspek
afektif dan perilaku yang luhur.Dalam membina keluarga,
baik hubungan antara suami istri
maupun antara orang tua dengan
anak, ada rujukan yang kuat dengan
menggunakan ayat Qur’an surat ArRum (30): 21, yang artinya “... dan di
antara tanda-tanda kebesaran-Nya
ialah dia menciptakan pasanganpasangan untukmu dari jenismu
sendiri, agar kamu cenderung dan
merasa tentram kepadanya, dan dia
menjadikan di antaramu rasa kasih
dan sayang. Sungguh, pada yang
demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda kebesaran Allah bagi
kaum yang berpikir Surat ke dua Al
Isra (17): 23-25: yang artinya“.... dan
hendaklah engkau merendah diri
kepada keduanya karena belas
kasihan dan kasih sayangmu, dan
doakanlah untuk mereka dengan
berkata: wahai Tuhanku cucurilah
rahmat kepada mereka berdua
sebagaimana mereka telah
mencurahkan kasih sayangnya
memelihara dan mendidikku semasa
kecil”. (Sofyan Sauri, 2008, 96-97).
Ke dua surat di atas yaitu ArRum dan Al Isra, Allah telah
memberikan pedoman pada umat
manusia untuk membina anak agar
menjadi generasi mendatang yang
bertanggungjawab dan berakhlaq
mulia. Generasi yang bertanggung
jawab dan berakhlaq mulia adalah
generasi yang kelak mampu
mempertanggungjawabkan perbuatan,
tindakan dan perilaku sekecil apapun, harus dapat dipertanggungjawabkan
baik terhadap Tuhan, dirinya sendiri
dan kepada masyarakat luas. Untuk
itu tanggung jawab perlu ditanamkan
sejak dini sampai dengan akhir
kehidupannya (Nursid Sumaatmadja,
2007, 40-44; UU. Sisdiknas, 2003,
Bab II, pasal 3, hal 6; Zaim
Elmubarok, 2008, 159-160).
Tanggung jawab dan akhlaq
mulia akan dapat diwujudkan
manakala, sejak dini kepada generasi
muda sudah ditanamkan nilai-nilai
keimanan dan disertai kegiatan ibadah
dan muamallah yang terus menerus
dan konsisten disertai keteladanan
orangtua dan para pemimpin/tokoh
masyarakat yang ada disekitar kita,
masyarakat dan bangsa Indonesia ini,
agar kelak tujuan pendidikan yang
telah dirumuskan dalam UU
Sisdiknas 2003 dapat tercapai dengan
baik tanpa upaya tersebut maka
pembinanaan generasi muda yang
bertanggung jawab dan akhlaq mulia
hanya sebagai buah bibir dan isapan
jempol belaka.Menurut Edward E. Sampson,
terdapat perspektf yang berpusat pada
persona dan perspektif yang berpusat
pada situasi. Perspektif yang berpusat
pada personal mempertanyakan
faktor-faktor internal, apakah baik
berupa instik, motif, kepribadian,
sistem kognitif yang menjelaskan
perilaku manusia. Secara garis besar
terdapat dua aspek:
1. Aspek Biologis
Faktor biologis terlibat dalam
seluruh kegiatan manusia, bahkan
berpadu dengan faktor-faktor
sosiopsikologis.
2. Aspek Sosiopsikologis
Kita dapat mengklarifikasikannya
ke dalam tiga komponen:
a. Komponen Afektif; merupakan aspek
emosional dari faktor
sosiopsikologis, didahulukan karena
erat kaitannya dengan sebelumnya.
b. Komponen Kognitif; Aspek
intelektual yang berkaitan dengan
apa yang diketahui manusia,
c. Komponen Koaktif; Aspek
Volisional, yang berhubungan
dengan kebiasaan dan kemauan
bertindak.
3. Motif Sosiogenesis
Motif Sosiogenesis disebut
juga dengan motif sekunder sebagai
lawan motif perimer (motif biologis).
Berbagai klasifikasi motif
sosiogenesis .
Kesimpulan: Pembentukan nilai moral sosial
budaya Indonesia di kalangan anak anak dan remaja merupakan tanggung
jawab orang tua, masyarakat dan
pemerintah secara bersinergis
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Nasywa Fadillah Asnah 2253053020 གིས-
Nama : Nasywa Fadillah Asnah
NPM : 2253053020

Analisis Jurnal "Membina Nilai Moral Sosial Budaya Indonesia Di Kalangan Remaja".

Pengertian Nilai Moral Nilai moral bisa bervariasi dari satu individu ke individu lain, dan bisa juga berbeda antara satu kelompok atau masyarakat dengan kelompok atau masyarakat lain. Beberapa contoh nilai moral yang umum adalah kejujuran, keadilan, toleransi, kebaikan hati, dan tanggung jawab.Alangkah indahnya hubungan antara
sesama yang terkandung dalam kisah
tersebut, andaikan dapat diwujudkan
di masyarakat Indonesia. Menurut
penulis harus bisa dilaksanakan, kita
sama-sama manusia yang memiliki
kata hati. Hal ini akan lebih mudah
diwujudkan manakala di antara
anggota masyarakat, kelompok
masyarakat dan bangsa Indonesia
dilandasi nilai moral Pancasila yang
sesungguhnya, dimana sila Pertama
adalah Ketuhanan Yang maha Esa,
dan Sila Kemanusiaan yang adil dan
beradab, dapat dipraktekan dalam
interaksi sosial sehari-hari, baik
terjadi di lingkungan keluarga
(Pendidikan Informal, lingkungan
Sekolah (Pendidikan Formal), dan
Pendidikan Kemasyarakatan
(Pendidikan non Formal). Ketiga
lingkungan pendidikan tersebut perlu
didasari interaksi sosial yang saling
menghargai, saling percaya dalam
mewujudkan kehidupan berbangsa
yang sejahtera.
Sementara dalam realitas
masyarakat Indonesia saat ini
hubungan antar manusi yang yang ada
belum berjalan optimal, sangat
memprihatinkan. Misalnya,
kemiskinan semakin meluas,
pemerataan pendidikan belum
optimal, pengangguran semakin besar
jumlahnya, perampokan,
pemerkosaan dan sejenisnya belum
mendapat penanganan oleh segenap
lapisan masyarakat secara bersinergi
(pemerintah, swasta, dan masyarakat
luas). Masalah bangsa ini
memerlukan uluran tangan dan
pikiran seluruh lapisan masyarakat
bangsa Indonesia ini, bukan hanya
golongan kecil saja. Pola pembinaan
yang sistematis dan terarah dalam
membangun interaksi sosial antar
warga bangsa yang baik tersebut
seyogyanya dibangun melalui
lembaga pendidikan formal (SD,SMP, SLA, dan Perguruan Tinggi),
dengan tidak mengesampingkan
berbagai unsur keluarga, dan
masyarakat, perlu bantu membantu
dan bahu-membahu membangun
bangsa ini. Sila Ketuhanan YME,
yang tercantum dalam alinea ke 4
Pembukaan UUD 1945, yang
berbunyi: ”.... Jati diri seseorang akan
terbangun manakala seseorang dapat
membedakan dirinya dengan makhluk
lain, khususnya manusia lainnya yang
ada diluar dirinya dan menyadari
tentang kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya selaku manusia. Dengan
upaya yang serius dan terus menerus
maka suatu saat akan dirasakan dan
diketahui apa dan siapa diri kita
masing-masing. Hal ini akan semakin
penting jika kita kaitkan dengan
mengetahui kedudukan, peran dan
fungsi diri kita di jagad raya kosmis ini,
yang diciptakan Allah untuk
kesejahteraan umat manusia dan
makhluk yang lain. Dengan memahami
jati diri yang sebenarnya kita tidak akan
menjadi tinggi hati, rakus,lupa daratan,
bahkan justru sebaliknya kita akan
menjadi rendah hati, menghargai
makhluk lain khususnya manusia,
karena segala sesuatu yang kita perbuat
akan kita pertanggungjawabkan
dihadapan Allah SWT.
Cara yang lain dapat
dilakukan melalui refleksi diri jika
kita bandingkan dengan makhluk
hidup dan tak hidup. Hal ini seperti
yang dijelaskan oleh Sastraprateja
(1993, dalam Nursid S, 2008, 117),
yang artinya: ”.... Refleksi dimensi
asasi manusia akan lahir dari rasa
kagum terhadap alam semesta dengan
segala isinya, alam manusia dengan
karya, cipta dan karsanya dan Sang
Pencipta yang maha besar, akan dapat
membuka cakrawala kekaguman.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Intan purnama sari 2213053072 གིས-
Nama: intan purnama sari
Npm:2213053072

Identitas Jurnal
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
Volume :1
Nomor : 1
Halaman : 89 - 105
Tahun Terbit : 2010
Judul : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
Nama penulis : H. Wanto Rivaie


PENDAHULUAN
Tanggung jawab dan akhlaq mulia akan dapat diwujudkan manakala, sejak dini kepada generasi muda sudah ditanamkan nilai-nilai
keimanan dan disertai kegiatan ibadah dan muamallah yang terus menerus dan konsisten disertai keteladanan orangtua dan para pemimpin/tokoh masyarakat yang ada disekitar kita, masyarakat dan bangsa Indonesia ini, agar kelak tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalam UU Sisdiknas 2003 dapat tercapai dengan baik tanpa upaya tersebut maka pembinanaan generasi muda yang bertanggung jawab dan akhlaq mulia hanya sebagai buah bibir dan isapan jempol belaka.

Membangun Hubungan Interpersonal Antar Bangsa
Nilai-nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang sejahterah.
realitas masyarakat Indonesia saat ini hubungan antar manusi yang yang ada belum berjalan optimal, sangat memprihatinkan. Misalnya, kemiskinan semakin meluas, pemerataan pendidikan belum optimal, pengangguran semakin besar jumlahnya, perampokan, pemerkosaan dan sejenisnya belum mendapat penanganan oleh segenap lapisan masyarakat secara bersinergi (pemerintah, swasta, dan masyarakat luas).
Pendidikan Generasi Muda Yang Memiliki Jati Diri Indonesia Yang Berkadar Modern
Pembinaan generasi muda
(SDM) melalui pendidikan berbeda dari zaman ke zaman, intinya dalam membina kepribadian, sebagai upaya membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang,masyarakat atau bangsa dimana mereka menjalani kehidupan. Jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram,
direncanakan dengan baik, dan sistematis/modern (Jalaluddin, dan Abdullah Idi, 2007, 184-185).

Diperlukan Pendidik Dalam Arti Seluas-luasnya (Orang Tua, Guru,
Dosen, Tokoh Masayarakat Formal/Non Formal)
Dalam hal pendidik dalam arti luas kaitannya dengan pembentukan jatidiri yang terlihat pada penampilan kepribadian seseorang, Nursid S (2008, 31-33) menjelaskan bahwa sepanjang hidupnya manusia dipengaruhi oleh pendidik dalam arti luas ini (orang tua, guru, dan tokoh masyarakat).

Penciptaan Suasana Yang Kondusif Aktif, Efektif, Komunikatif Penuh Nilai Kreatif Dan Bertanggung Jawab
Komunikatif dimaksudkan sebagai ..., sama makna” (Sofyan S., 2008, 55). Menciptakan suasana pendidikan yang kondusip dimaksudkan, bahwa perlu dibangun interaksi timbal balik dua arah yang akan melahirkan masukan dan hasil. Hal ini dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai.

Peranan Strategis Pendidikan
Agama dalam Pembentukan
Perilaku Peserta Didik dalam Kondisi Masyarakat yang Pluralistis
Multikulturalisme tidak sejalan dengan monokulturalisme dan
asimilasi yang telah menjadi norma
dalam paradigma negara-bangsa
(nation state) sejak awal abad ke-19. Monokulturalisme menghendaki
adanya kesatuan budaya secara normatif (istilah 'monokultural' juga dapat digunakan untuk menggambarkan homogenitas yang
belum terwujud (free existing homogeneity). Sementara itu, asimilasi adalah timbulnya keinginan untuk bersatu antara dua atau lebih kebudayaan yang berbeda dengan cara mengurangi perbedaan-perbedaan sehingga tercipta sebuah kebudayaan baru.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal-2

Velinda Widyacahya 2213053130 གིས-
Nama : Velinda Widyacahya
NPM : 2213053130

A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora
2. Vol : 1
3. No : 1
4. Halaman : 89-104
5. Tahun Terbit : April 2010
6. Judul Jurnal : MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DI KALANGAN REMAJA
7. Nama Penulis : H. Wanto Rivaie

B. Analisis Jurnal
1. Judul
Judul jurnal sudah sesuai dengan isi nya. Jurnal ini berjudul MEMBINA NILAI MORAL SOSIAL BUDAYA INDONESIA
DI KALANGAN REMAJA

2. Penulis
Jurnal ini di tulis oleh 1 penulis yaitu H. Wanto Rivaie. Penulisan nama tersebut sudah benar karena ditulis tanpa gelar.

3. Abstrak
Dalam jurnal ini, abstrak ditulis menggunakan 1 bahasa saja yaitu bahasa Indonesia.

4. Kata Kunci
Kata kunci yang ditulis hanya menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia saja.

5. Pendahuluan
pada pendahuluan penulis menjelaskan tentang kasih sayang yang merupakan sifat luhur Tuhan Yang Maha Esa. penulis juga menjelaskan dalam membina keluarga ada rujukan yang kuat dengan menggunakan ayat Qur'an surat Ar-Rum (30):21 dan Al Isra (17): 23-25. generasi yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia adalah generasi yang kelak mampu mempertanggungjawabkan perbuatan, tindakan dan perilaku sekecil apapun itu, harus dapat dipertanggungjawabkan baik terhadap Tuhan dirinya sendiri dan kepada masyarakat. perlu ditanamkan sejak dini sampai akhir hidupnya.

6. Pembahasan
pada pembahasan penulis membahas tentang membangun hubungan interpersonal antarbangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai, saling percaya untuk menciptakan kehidupan yang nyaman dan sejahtera harus dimulai dengan baik, penulis membahas pendidikan generasi muda yang memiliki jati diri Indonesia yang berkadar modern, hari ini intinya dalam pembinaan kepribadian, sebagai upaya pembentukan jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang masyarakat atau bangsa yang di mana mereka menjalani kehidupan tersebut karena jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram dengan baik dan sistematis atau modern. Dengan memahami jati diri yang sebenarnya kita tidak akan menjadi tinggi hati komat rakus lupa daratan justru sebaliknya kita akan menjadi rendah hati kamu menghargai makhluk lain khususnya manusia karena segala sesuatu yang kita perbuat akan diminta pertanggungjawabannya di akhir kelak. penulis juga membahas perlunya pendidik dalam arti seluas-luasnya (orang tua, guru, dosen, tokoh masyarakat formal atau non formal) berkaitan dengan pembentukan jati diri yang terlihat pada penampilan kepribadian seseorang karena pendidikan dalam arti luas sangat berperan dalam upaya memanusiakan manusia yang memiliki jati diri yang khas dari seorang individu, di dalam lingkungan pendidikan formal telah ditemukan pendekatan pendidikan moral seperti Cognitive moral development kohlerg. penciptaan suasana yang kondusif aktif, efektif, negatif penuh nilai kreatif dan bertanggung jawab perlu dibangun interaksi timbal balik dua arah yang akan melahirkan masukan dan hasil agar tujuan yang diinginkan tercapai karena kebersamaan dimaknai sebagai upaya manusia untuk menjadi manusia yang sebenarnya. dengan demikian maka dalam komunikasi yang penuh nilai kreatif bertanggung jawab hal penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana si pembelajar bisa tumbuh self confidence dan self ekstrem agar potensi yang ada pada dirinya dapat berkembang secara maksimal dan berbudaya Nasional Indonesia. selanjutnya penulis menjelaskan peranan strategis pendidikan agama dalam pembentukan perilaku peserta didik dalam kondisi masyarakat yang pluralistis, dengan landasan pendidikan agama yang dilakukan di keluarga, sekolah dan masyarakat yang sebaik-baiknya, maka akan terbangun kepribadian peserta didik yang memiliki nilai-nilai moral yang termaktud dalam Pancasila. hal ini dapat dimaknai sebagai upaya membangun peserta didik dan warga bangsa yang selalu menjunjung tinggi dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari pola perilaku yang sesuai dengan agama yang dianutnya, karena sebagai bangsa yang beragama tidak ada satupun ajaran agama yang menganjurkan kejahatan kecuali ajaran agama yang tersebut dibelokkan oleh akal manusia untuk kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok tertentu dan bukan untuk kesejahteraan umat manusia tersebut. faktor-faktor personal yang mempengaruhi tindakan manusia yaitu faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial, terdapat perspektif yang berpusat pada personal dan perspektif yang berpusat pada situasi perspektif yang berpusat pada personal mempertanyakan faktor-faktor internal. mengintralisasikan nilai Pancasila membina jati diri berwawasan nasional perlu dilakukan sejak usia dini yang dimulai dari kelompok primer yaitu lingkungan keluarga, sampai dengan lingkungan yang lebih luas atau kelompok sekunder yaitu lingkungan tetangga, teman sebaya lembaga pendidikan formal dan pendidikan non formal.semua upaya-upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila yang diuraikan di atas akan lebih berhasil dan berdaya guna dan optimal manakala semua upaya tersebut dilandasi ajaran agama yang.

6. Penutup
pada bagian penutup penulis mengatakan untuk kedepannya ketiga lingkungan pendidikan yaitu orang tua masyarakat dan pemerintah perlu meningkatkan kerjasama yang kuat koordinasi yang sistematis dan saling bahu-membahu dalam bingkai nilai kekeluargaan yang sesuai dengan nilai-nilai agama yang suci, sehingga bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang maju yang bernilai bermoral dan berbudaya Indonesia yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.