Forum Analisis Jurnal 2

Forum Analisis Jurnal 2

Jumlah balasan: 35

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Natasya Bunga Nitara 2213053012 -
Nama : Natasya Bunga Nitara
Npm : 2213053012
Kelas : 3G
Analisis Jurnal 2

A) Identitas Jurnal
Judul : Pengaruh pengetahuan moral Terhadap perilaku moral Pada siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua
Penulis : Ilham Hadi
Tahun : 2017
Nomor :1
Volume : 2
Halaman : 30-44
Nama Jurnal : Jurnal Moral Kemasyarakatan
Kata Kunci : Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua

B) Hasil Analisis
-> Konsep Dasar Karakter
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) karakter dimaknai sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lainnya. Menurut Kemendiknas (2010), karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.

-> Pengetahuan Moral (Moral Knowing)
Ada beragam pengetahuan moral yang dapat kita manfaatkan ketika kitaberhadapan dengan tantangan-tantangan moral dalam hidup. Enam pengetahuan moral berikut diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter. Diantaranya yaitu Kesadaran Moral (Moral Awareness), Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values), PengambilanPerspektif(PerspektiveTaking), Penalaran Moral (Moral Reasoning), Membuat Keputusan (Decision Making), Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge).

-> Perilaku Moral (Moral Action)
Perilaku moral adalah produk dari dua bagian karakter lainnya. Jika orang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional seperti yang baik, mereka memiliki kemungkinan melakukan tindakan yang menurut pengetahuan dan perasaan mereka
adalah tindakan yang benar. Untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakkan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoralatau justru menghalanginyakita perlu melihat lebih jauh dalam tiga aspek karakter lainnya yakni: kompetensi, kehendak, dan kebiasaan.

-> Pendidikan Orang Tua
Pendidikan karakter pada dasarnya mempunyai esensi yang tidak berbeda dengan pendidikan moral, budi pekerti dan pendidikan akhlak, yang bertujuan membentuk pribadi siswa, supaya menjadi pribadi yang baik, jika di masyarakat menjadi warga yang baik, dan jika dalam kehidupan bernegara menjadi warga negara yang baik. Pendidikan nilai mencakup kawasan budi pekerti, nilai, norma, dan moral. Budi pekerti adalah buah dari budi nurani. Budi nurani bersumber pada moral. Moral bersumber pada kesadaran hidup yang berpusat pada alam pikiran
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Ivo Yuniarta 2213053231 -
Nama: Ivo Yuniarta
NPM: 2213053231
Kelas: 3G

Identitas Jurnal
Judul : PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
Volume, Nomor, dan Halaman:Volume 2, Nomor 1, halaman 30-44
Tahun : 2017
Penulis: Ilham Hudi
Tanggal Reviewer : 28 November 2023
Kata kunci: Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua

Hasil Analisis
Di negara-negara maju, pembangunan karakter menjadi satu elemen penting dalam proses pendidikan guna menerapkan kembali nilai-nilai yang baik dan menyaring segala bentuk unsur negatif yang dapat mempengaruhi tingkah laku kalangan anak-anak dan tidak terkecuali kalangan remaja. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Enam pengetahuan moral berikut diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter, yaitu:
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness)
Anak-anak harus mengetahui bahwa tanggung jawab moral pertama mereka adalah menggunakan akal mereka untuk melihat kapan sebuah situasi. Aspek kedua dari kesadaran moral adalah kendala-untuk bisa mendapatkan informasi.
2. Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values)Mengetahui sebuah nilai moral berarti memahami bagaimana menerapkannya dalam berbagai situasi.Apa artinya "tanggung jawab" ketika Anda melihat seseorang merusak barang milik sekolah atau mengambil sesuatu yang bukan milik mereka.
3. Pengambilan Perspektif(Perspektive Taking)
Pengambilan perspektif adalah kemampuan untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang lain, membayangkan bagaimana mereka akan berpikir, bereaksi, dan merasa.
4. Penalaran Moral (Moral Reasoning)
Seiring dengan perkembangan penalaran moral anak-anak, dan riset menunjukkan pada kita bahwa perkembangan terjadi secara bertahap, mereka akan mempelajari mana yang termasuk sebagai nalar moral dan mana yang tidak ketika mereka akan melakukan sesuatu.
5. Membuat Keputusan (Decision Making)
Mampu memikirkan langkah yang mungkin akan diambil seseorang yang sedang menghadapi persoalan moral disebut sebagai keterampilan pengambilan keputusan reflektif.
6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge)
Memahami diri sendiri merupakan pengetahuan moral yang paling sulit untuk dikuasai, tetapi penting bagi pengembangan karakter.

Perilaku moral adalah produk dari dua bagian karakter lainnya. Jika orang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional seperti yang baik, mereka memiliki kemungkinan melakukan tindakan yang menurut pengetahuan dan perasaan mereka adalah tindakan yang benar. Untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakkan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoral atau justru menghalangi kita perlu melihat lebih jauh dalam tiga aspek karakter lainnya yakni: kompetensi, kemauan, dan kebiasaan. Pembinaan imtaq dan pembudayaan pada dasarnya meliputi pembinaan terhadap keyakinan, sikap, budi pekerti, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Aspek-aspek tersebut dapat berkembang apabila ada pemahaman dan wawasan keagamaan dan budaya yang diperoleh dari proses alih.

Kesimpulan
Pendidikan orang tua siswa berdampak baik terhadap pengetahuan moral siswa dan mempengaruhi perilaku moral siswa. Dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, proses alih nilai berlangsung secara lebih berkesinambungan sehingga interaksi berlangsung lebih efektif dibandingkan yang terjadi di kelas. Di samping faktor pembiasaan dan peneladanan, pembinaan imtaq dan pembudayaan dalam keluarga juga akan lebih berhasil karena adanya penghayatan terhadap nilai-nilai agama yang melahirkan keyakinan, sikap, perilaku dan budi pekerti dan akhlak yang seperti yang di atas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Afanin Yuli Safitri 2213053020 -
Nama: Afanin Yuli Safitri
NPM: 2213053020
ANALISIS JURNAL 2

Judul Jurnal: PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
Penulis: Ilham Hudi
VOL: 2
NO: 1
Tahun: 2017

Kualitas moral di kalangan peserta didik memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut adalah keteladanan dari guru, orang tua dan masyarakat.
Tujuan pendidikan karakter memiliki 6 pengetahuan moral yaitu:
Kesadaran moral (moral awareness)
Mengetahui nilai-nilai moral (moral values)
Pengambilan perspektif
Penalaran moral (moral reasoning)
Membuat keputusan (decision making)
Memahami diri sendiri (self Knowledge)

Seseorang yang memiliki kualitas moral yang baik akan memiliki potensi untuk melakukan tindakan yang menurut mereka adalah tindakan yang benar. Terkadang seseorang mengetahui apa yang harus ia lakukan tetapi belum bisa menerapkannya melalui tindakan atau perilaku. Perlu dilihat lebih jauh pada tiga aspek karakter yaitu kompetensi, kemampuan, dan kebiasaan.
Pembinaan Imtaq dan pembudayaan meliputi pembinaan terhadap keyakinan, sikap, budi pekerti dan nilai luhur budaya bangsa. Aspek tersebut diperoleh dari proses alih nilai. Proses alih nilai dalam lingkungan keluarga dan masyarakat lebih berkesinambungan interaksi lebih efektif daripada di kelas. Pembinaan dalam keluarga juga lebih berhasil karena adanya penghayatan terhadap nilai agama yang menciptakan keyakinan, Sikap, perilaku dan budi pekerti. Penelitian yang dilakukan pada SMP Negeri Kota Pekanbaru menunjukkan bahwa pengetahuan moral mempengaruhi perilaku moral berdasarkan pendidikan orang tua. Hal ini mendukung bahwa pendidikan orang tua berpengaruh baik terhadap pengetahuan moral dan mempengaruhi perilaku moralnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Wike Oktaviana 2213053194 -
Nama : Wike Oktaviana
NPM : 2213053194
Kelas : 3G

PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA oleh Ilham Hudi

Moral berasal dari bahasa Latin, yaitu mores kata jamak dari mos
yang sepadan dengan suatu kata adat kebiasaan. Aspek moralitas ini ketika dilihat dari perspektif siswa yakni lebih difokuskan pada pengetahuan moral juga perilaku moral. Dalam artikel ini dapat menambah pengetahuan terkait mengetahui aspek moralitas seperti pengaruh pengetahuan moral terhadap perilaku moral Siswa SMP khususnya siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru yang berdasarkan pendidikan orang tua. Ada beberapa pengetahuan moral yang bisa sekali di jadikan kebiasaan ketika berhadapan dengan tantangan-tantangan moral dalam hidup. Seperti, kesadaran moral, Penalaran Moral, Membuat Keputusan, Pengambilan Perspektif, dan Mengetahui Nilai-Nilai Moral. Nah, pengetahuan moral ini dapat di kembangkan dalam diri tiap individu terutama anak anak.

Pelaksanaan pendidikan karakter (moral-budi pekerti) harus dilaksanakan dalam 3 lingkup, yakni keluarga, sekolah dan masyarakat. Budi pekerti, nilai, norma, dan moral dalam istilah lain dikenal juga dengan akhlak. Pendidikan nilai mencakup kawasan budi pekerti, nilai, norma, dan moral. Budi pekerti ialah buah dari budi nurani. Pendidikan karakter pada dasarnya mempunyai esensi yang tidak berbeda dengan pendidikan moral, budi pekerti dan pendidikan akhlak, yangmana bertujuan membentuk pribadi siswa, supaya menjadi pribadi yang baik, ketika di masyarakat menjadi warga yang baik, serta saat dalam kehidupan bernegara menjadi warga negara yang juga baik. Nah jika dilihat dari hasil kajian dalam artikel ini yakni menunjukkan terdapat pengaruh pengetahuan moral terhadap perilaku Moral siswa SMP Kelas VIIIKota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orangtua.
yang mana, pendidikan orang tua menjadi salah satu peran penting dalam suatu pendidikan karakter anak anak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Widia Nata Saputri 2213053057 -
Nama : Widia Nata Saputri
NPM : 2213053057
Kelas : 3G
Hasil analisis jurnal 2
1. Identitas Jurnal
Judul : Pengaruh Pengetahuan Moral Terhadap Perilaku Moral pada Siswa SMP N Kota Pekan Baru Berdasarkan Pendidikan Orang Tua
Penulis : Ilham Hudi
Nama jurnal : Jurnal Moral Kemasyarakatan
Volume, Nomor, dan Tahun : Vol 2, No. 1, Juni 2017
Halaman: 30-44

2. Hasil dan Pembahasan
Dari jurnal tersebut dikatakan bahwa budi pekerti, nilai, norma, dan moral dalam istilah lain dinamakan juga akhlak. Budi pekerti adalah buah dari budi nurani. Budi nurani bersumber pada moral. Moral bersumber pada kesadaran hidup yang berpusat pada alam pikiran. Karakter dimaknai sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lainnya.
Pengetahuan Moral (Moral Knowing)
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness)
Anak-anak harus mengetahui bahwa tanggung jawab moral pertama mereka adalah menggunakan akal mereka untuk melihat kapan sebuah situasi membutuhkan penilaian moral.
2. Pengetahuan Nilai-Nilai Moral (Moral Values)
Mengetahui sebuah nilai moral berarti memahami bagaimana menerapkannya dalam berbagai situasi.
3. Pengambilan Perspektif (perspektive talking)
Kemampuan untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang lain, membayangkan bagaimana mereka akan berpikir, bereaksi, dan merasa.
4. Penalaran Moral (Moral Reasoning)
Perkembangan terjadi secara bertahap, mereka akan mempelajari mana yang termasuk sebagai nalar moral dan mana yang tidak ketika mereka akan melakukan sesuatu pada tingkatan tertinggi.
5. Membuat Keputusan (Decision Making)
Mampu memikirkan langkah yang mungkin akan diambil seseorang yang sedang menghadapi persoalan moral.
6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge)
Membangun pemahaman diri berarti sadar terhadap kekuatan dan kelemahan karakter kita dan mengetahui cara untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Perilaku Moral (Moral Action)
1. Kompetemsi, kemamouan mengubah oertimbangan dan oerasaan moral ke dalam tindakan moral yang efektif.
2. Kehendak, membuat pilihan moral untuk menjaga emosi agar tetap terkendali.
3. Kebiasaan, faktor pembentuk perilaku moral. Persepsi moral seseorang akan membantu dalam menentukan faktor-faktor moral mana yang memengaruhi keputusan yang akan diambil secara tepat sesuai dengan hatinya. Di samping itu, persepsi moral sesorang membantu pemahaman nilai-nilai moralitas hidup yang relevan saat ini.

3. Kesimpulan
Pendidikan karakter pada dasarnyamempunyai esensi yang tidak berbeda dengan pendidikan moral, budi pekerti dan pendidikan akhlak, yang bertujuan membentuk pribadi siswa, supaya menjadi pribadi yang baik, jika di masyarakat menjadi warga yang baik, dan jika dalam kehidupan bernegara menjadi warga negara yang baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Farida Juwita 2213053179 -
Nama : Farida Juwita
NPM : 2213053179
Kelas : 2G
Prodi : PGSD
Jurusan : Ilmu Pendidikan

Analisis jurnal berjudul "Pengaruh Pengetahuan Moral Terhadap Perilaku Moral pada Siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru berdasarkan Pendidikan Orang Tua" oleh Ilham Hudi.

Didapat bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas moral di kalangan siswa. Terutama dari pengetahuan moral yang dimilikinya. Baik itu pengetahuan dari linkungan masyarakat, sekolah maupun keluarga. Mereka akan mencontoh keteladanan dari orangtua, masyarakat dan guru. Namun, kenyataannya saat ini bangsa Indonesia mengalami krisis keteladanan. Di mana perilaku negatif yang ditonton melalui media massa jauh lebih berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian siswa. Akibatnya, sangat sulit untuk dibendung budaya negatif tersebut khususnya oleh guru di sekolah.

Konsepsi moral yang dibahas disini merujuk pada konsep; nilai, norma, etika, kesusilaan, budi pekerti, akhlak, dan adat istiadat. Konsepsi diatas lazim disebut dengan akhlak. Di mana terkait erat dalam konsepsi karakter pada Pendidikan Karakter di Indonesia. Pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan melalui proses pengetahuan (knowing) tersebut yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk tindakan kebiasaan (habits). Pengetahuan moral terbagi menjadi 6, yakni :
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness) Merupakan bentuk tanggung jawab moral seorang siswa untuk mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah untuk diputuskan.
2. Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values). Memahami bagaimana menerapkan nilai moral dalam berbagai situasi.
3. Pengambilan Perspektif (Perspektive Taking). Merupakan kemampuan untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang lain agar dapar menghormati orang dengan baik dan bertindak dengan adil terhadap mereka.
4. Penalaran Moral (Moral Reasoning). Ketika hendak melakukan sesuatu siswa akan mempelajari mana yang termasuk sebagai nalar moral dan mana yang tidak.
5. Membuat Keputusan (Decision Making). Keterampilan dalam memikirkan langkah yang mungkin akan diambil seseorang saat menghadapi persoalan moral.
6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge). Penting untuk memiliki kemampuan mengulas perilaku diri sendiri serta membangun pemahaman diri yang sadar terhadap kekuatan dan kelemahan karakter untuk dapat memperbaikinya.
 
Setelah moral knowing diperlukan moral action dalam realita kehidupan sehari-hari. Namun, pendidikan nilai moral atau karakter hanya sampai pada moral knowing, dimana sebatas hanya tahu atau memahami nilai-nilai atau moral tanpa melaksanakannya. Sehingga pendidikan orang tua dapat berperan penting disini. Dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, proses alih nilai berlansung secara lebih berkesinambungan sehingga interaksi berlansung lebih efektif dibandingkan yang terjadi di kelas. Proses alih nilai terjadi di mana pembinaan imtaq dan pembudayaan yang meliputi pembinaan terhadap keyakinan, sikap, budi pekerti, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa dikembangkan dengan pemahaman dan wawasan yang dimiliki. Di samping faktor pembiasaan dan peneladanan, pembinaan imtaq dan pembudayaan dalam keluarga juga akan lebih berhasil karena adanya penghayatan terhadap nilai-nilai agama yang melahirkan keyakinan, sikap, perilaku maupun akhlak.

Penulis juga menyampaikan bahwa penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri Kota Pekanbaru mendapatkan hasil yang baik. Bahwa berdasarkan pendidikan orangtua, pengetahuan moral (moral knowing) siswa kelas VIII SMP Negeri Kota Pekanbaru terbukti mempengaruhi Perilaku moral (moral action) siswa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Rohmah Shela Saputri 2213053112 -
Nama: Rohmah Shela Saputri
NPM: 2213053112
Kelas: 3G

Analisis Jurnal Dua

Identitas Jurnal:
Judul: Pengaruh Pengetahuan Moral Terhadap Perilaku Moral Pada Siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru Berdasarkan Pendidikan Orangtua
Volume, Nomor dan Halaman: Vol. 2, No. 1, Halaman 30 - 44
Tahun: 2017
Penulis: Ilham Hudi
Reviewer: Rohmah Shela Saputri
Tanggal Reviewer: 29 November 2023
Kata Kunci: Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orangtua.

Pada era globalisasi saat ini di mana perkembangan luas yang dapat diakses dengan sangat mudah, hal ini menyebabkan nilai-nila dari luar yang negatif tidak lagi dapat membatasi sehingga dengan mudah mempengaruhi pemikiran dan karakter generasi muda saat ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap pengikisan jati diri yakni penghayatan nilai-nilai keagamaan, nasionalisme, nilai sosial budaya, bangsa dan perkembangan moralitas individu. Kejadian ini menimbulkan kecemasan sehingga diperlukan satu pendekatan yang lebih serius dalam memperkokoh jati diri generasi muda melalui pendidikan karakter dan budaya bangsa. Pembangunan karakter menjadi satu elemen penting dalam proses pendidikan yang berguna untuk menerapkan kembali nilai-nilai yang baik dan menyaring segala bentuk unsur negatif yang dapat mempengaruhi tingkah laku kalangan anak-anak dan tidak terkecuali kalangan remaja. Terjadinya berbagai perilaku negatif yang dilakukan oleh anak bangsa,
salah satunya disebabkan oleh krisis keteladanan di kalangan pemimpin bangsa. Kondisi ini menjadikan anak tidak lagi peduli dengan nasihat guru karena contoh  perilaku negatif yang dipertontonkan oleh elit politik yang diperoleh anak di luar
kelas melalui media massa jauh lebih berpengaruh terhadap pembentukan pribadinya. Oleh karena itu, siswa di sekolah memerlukan institusi dan sesi formal untuk memperoleh pengetahuan moral (moral doing), untuk menghargai nilai-nilai murni (moral feeling) dan untuk melaksanakan moral (moral action) yang baik. Namun tidak hanya di sekolah tetapi di lingkungan keluarga ataupun masyarakat anak-anak harus menerapkan pendidikan nilai dan moral Karena memiliki dampak yang baik terhadap pengetahuan moral peserta didik dan mempengaruhi perilaku moral peserta didik.

Aspek moralitas dilihat dari perspektif peserta didik difokuskan pada pengetahuan moral dan perilaku moral Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek moralitas yaitu pengaruh pengetahuan moral terhadap perilaku moral peserta didik di SMP negeri kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua. Populasi penelitian terdiri dari 40 SMP negeri kota Pekanbaru sebanyak 1600 peserta didik, sedangkan sampel penelitian meliputi 9 SMP kota Pekanbaru sebanyak 360 peserta didik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh pengetahuan moral terhadap perilaku moral peserta didik di SMP kelas 8 Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua.

Kesimpulan:
Maka dapat disimpulkan bahwa dalam situasi globalisasi saat ini, mudahnya mengakses informasi tanpa menyaring informasi dapat mengancam nilai-nilai moral generasi muda. Kekhawatiran mengenai erosi identitas, krisis kepemimpinan, dan pengaruh massa media terhadap perilaku anak sangatlah serius. Oleh karena itu perlu dibangun nilai-nilai positif dan memerlukan pendekatan serius mengenai karakter pendidikan di lingkungan sekolah dan rumah.

Penelitian di SMP Pekanbaru menunjukkan bahwa pengetahuan moral, khususnya pengetahuan dari pendidikan orang tua, berperan dalam membentuk perilaku moral peserta disik. Upaya yang dilakukan bersama dari lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat adalah memperkuat nilai-nilai positif dan memerangi dampak negatif globalisasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh RILIAN TSABITHA SURI 2213053141 -
Nama: Rilian Tsabitha Suri
NPM: 2213053141

Analisis Jurnal 2

Identitas Jurnal
Judul Jurnal: PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL
PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU
BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
Penulis: Ilham Hudi
Nama Jurnal: JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN
Volume, Nomor, dan Halaman: Vol. 2, No.1, dan Hal 30-44
Tahun: 2017

Hasil Analisis:
Di jurnal tersebut dijelaskan bahwa ada enam pengetahuan moral yang dapat kita manfaatkan ketika berhadapan dengan tantangan-tantangan moral dalam hidup:
1. Kesadaran moral
Anak-anak harus mengetahui bahwa tanggung jawab moral pertama mereka adalah menggunakan akal mereka untuk melihat kapan sebuah situasi membutuhkan penilaian moral kemudian memikirkan dengan cermat pertimbangan apakah yang benar untuk tindakan tersebut. Lalu aspek selanjutnya adalah mengenai kendala untuk bisa mendapatkan
informasi.
2. Mengetahui nilai-nilai moral
Mengetahui sebuah nilai moral berarti memahami bagaimana menerapkannya dalam berbagai situasi.
3. Pengambilan perspektif
Pengambilan perspektif adalah kemampuan untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang lain, membayangkan bagaimana mereka akan berpikir, bereaksi, dan merasa
4. Penalaran moral
Penalaran moral adalah memaharni makna sebagai orang yang bermoral dan mengapa kita harus bermoral
5. Membuat keputusan
Seseorang harus mampu memikirkan langkah yang mungkin akan diambil saat sedang menghadapi persoalan moral.
6. Memahami diri sendiri
Untuk menjadi orang yang bermoral diperlukan kemampuan mengulas perilaku diri sendiri dan mengevaluasinya secara kritis

Ada tiga aspek karakter yang menggerakkan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoral atau justru menghalanginya:
1. Kompetensi
Kompetensi moral adalah kemampuan mengubah pertimbangan dan perasaan moral ke dalam tindakan moral yang efektif.
2. Kehendak
Kehendak merupakan inti keberanian moral dan sebagai pengendalian diri agar tetap terkendali
oleh akal.
3. Kebiasaan
Kebiasaan merupakan faktor pembentuk perilaku moral. Anak-anak membutuhkan banyak kesempatan untuk membangun kebiasaan-kebiasaan baik, dan banyak berlatih untuk menjadi orang baik. Untuk itu perlu ditanamkan pendidikan nilai/moral kepada anak.

Pelaksanaan pendidikan karakter tidak berdiri sendiri melainkan berproses dalam pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa pengetahuan moral siswa kelas VIII SMP Negeri Kota Pekanbaru mempengaruhi perilaku moral siswa berdasarkan pendidikan orangtua.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Andika Purbaya 2213053169 -
Nama : Andika Purbaya
Npm : 2213053169
Kelas : 3G

Analisis Jurnal

Hasil analisis :
Tinjauan konsep dasar moral menyoroti kekhawatiran terhadap pengikisan jatidiri dan merosotnya nilai-nilai keagamaan, nasionalisme, serta perkembangan moralitas individu. Keteladanan dari guru, orangtua, dan masyarakat dianggap langka, memberikan ruang bagi perilaku negatif di kalangan anak-anak dan remaja. Pendidikan karakter melalui kurikulum sekolah dianggap penting untuk memperkokoh jatidiri generasi muda.

Moral, etika, dan nilai memiliki konsep yang saling terkait, dengan moral merujuk pada nilai dianggap baik dan patut. Dalam pendidikan karakter, budi pekerti, nilai, norma, dan moral dinamakan akhlak. Karakter, menurut KBBI, mencakup sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang. Pendidikan karakter bertujuan mengembangkan karakter bangsa pada peserta didik.

Enam pilar karakter, seperti penghormatan, tanggung jawab, dan keadilan, dianggap penting dalam mengukur watak dan prilaku manusia. Pengetahuan moral melibatkan kesadaran moral, pemahaman nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan, dan pemahaman diri sendiri.

Pendidikan nilai diharapkan membentuk warga negara yang bertanggung jawab dan terinformasi. Kesimpulannya, pendekatan serius diperlukan untuk memperkuat jatidiri generasi muda melalui pendidikan karakter dan nilai-nilai bangsa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Chindy Alviona 2213053093 -
Nama: Chindy Alviona
NPM: 2213053093

Analisis Jurnal 2

A. IDENTITAS JURNAL
1. Judul: PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
2. Penulis: Ilham Hudi, STAI Nurul Falah Airmolek INHU ilhamhudi@gmail.com
JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN - VOL.2, NO.1, JUNI 2017
Hal. 30-44

B. HASIL ANALISIS
Tinjauan tentang Konsep Dasar Moral
Istilah Moral berasal dari bahasa Latin, yakni mores kata jamak dari mos yang sepadan dengan kata adat kebiasaan. Bilamana perkataan moral dibicarakan, selalu ada perkataan atau istilah lain seperti; nilai, norma, etika, kesusilaan, budi pekerti, akhlak, dan adat istiadat, istilah-istilah tersebut juga hampir memiliki makna konsep yang sama. Dalam bahasa Indonesia moral diartikan dengan susila. Sedangkan moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang patut dan wajar. Konsep dasar karakter Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) karakter dimaknai sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lainnya. Menurut Kemendiknas (2010), karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Sementara pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Pengetahuan Moral (Moral Knowing) Enam pengetahuan moral berikut diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter.
Kesadaran Moral (Moral Awareness)
Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values) Pengambilan Perspektif(Perspektive Taking)
Penalaran Moral (Moral Reasoning)
Membuat Keputusan (Decision Making) Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge) Perilaku Moral (Moral Action) Perilaku moral adalah produk dari dua bagian karakter lainnya. Jika orang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional seperti yang baik. Untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakkan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoralatau justru menghalanginyakita perlu melihat lebih jauh dalam tiga aspek karakter lainnya yakni: kompetensi, kemauan, dan kebiasaan.
Pendidikan Orang Tua
Pelaksanaan pendidikan karakter (moral-budi pekerti) tidak berdiri sendiri dan berproses dalam satu institusi besar, yang oleh Ki Hajar Dewantara, dikatakan sebagai “tri pusat” pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh ADELIA PRASETIYANI 2213053039 -
Nama : Adellia Prasetiyani
Npm : 2213053039
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 2

Identitas Jurnal
Judul : Pengaruh pengetahuan moral Terhadap perilaku moral Pada siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua
Penulis : Ilham Hadi
Tahun : 2017
Nomor :1
Volume : 2
Halaman : 30-44
Nama Jurnal : Jurnal Moral Kemasyarakatan
Kata Kunci : Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua.

Hasil Analisis:
Konsep dasar karakter KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengartikan karakter sebagai sifat kejiwaan, moral atau tingkah laku yang membedakan seseorang dengan orang lain. Menurut Kemendikbud (2010), karakter adalah watak, budi pekerti, akhlak atau kepribadian seseorang, yang terbentuk dari internalisasi berbagai keutamaan (virtue), yang seharusnya dilandasi oleh pendapatnya. untuk berpikir, berperilaku dan bertindak. Pengetahuan Moral (Pengetahuan Moral) Kita mempunyai berbagai pengetahuan moral yang dapat kita gunakan ketika menghadapi tantangan moral. Kami berharap enam pengetahuan moral berikut ini dapat menjadi tujuan pendidikan karakter. Ini tentang kesadaran moral, pengetahuan tentang nilai-nilai moral, pendirian, penalaran moral, pengambilan keputusan, pemahaman diri Perilaku moral (tindakan moral) Perilaku moral merupakan hasil dari dua bagian alam lainnya. Ketika orang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional yang baik, mereka memiliki kemampuan untuk bertindak berdasarkan pengetahuan dan perasaan mereka adalah tindakan yang tepat. Untuk memahami secara utuh apa yang membuat seseorang mampu melakukan tindakan moral atau menghambatnya, kita perlu mencermati tiga aspek karakter lainnya, yaitu: kompetensi, kemauan, dan kebiasaan. Pendidikan orang tua Pendidikan karakter mempunyai hakikat yang berbeda secara mendasar dengan pendidikan akhlak, budi pekerti, dan pendidikan akhlak yang tujuannya adalah membentuk kepribadian peserta didik sedemikian rupa sehingga menjadi individu yang baik, warga negara yang baik dalam masyarakat, dan warga negara yang baik dalam kehidupan berbangsa. Pendidikan nilai meliputi bidang budi pekerti, nilai, standar dan moral. Karakter adalah buah hati nurani. Hati nurani berasal dari moralitas. Moralitas berasal dari kesadaran hidup yang berpusat pada pikiran alam.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Chalistya Syahla Ilham Radinda 2213053262 -
Nama : Chalistya Syahla Ilham R
Npm : 2213053262
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 2
A. Identitas Jurnal
1. Judul : "PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA"
2. Penulis : Ilham Hudi
3. Kata kunci : Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua
4. Vol/No/Tahun : VOL.2, NO.1, JUNI 2017

Di negara-negara maju, pembangunan karakter menjadi satu elemen penting dalam proses pendidikan guna menerapkan kembali nilai-nilai yang baik dan menyaring segala bentuk unsur negatif yang dapat mempengaruhi tingkahlaku kalangan anak-anak dan tidak terkecuali kalangan remaja. Setidaknya, ada banyak faktor yang berkontribusi mempengaruhi kualitas moral di kalangan siswa. Salah satu faktor tersebut; adalah keteladanan dari guru, orangtua, dan masyarakat. Di sekolah siswa memerlukan institusi dan sesi formal untuk mendapatkan pengetahuan moral (moral knowing), untuk menghargai nilai-nilai murni (moral feeling) dan untuk melaksanakan moral (moral action) yang baik. Sebab perilaku dan moralitas tidak terbentuk begitu saja atau membiarkan seorang anak berkembang apa adanya (Hambali,2015.b). Oleh karena itu sesi formal haruslah dimuat dalam kurikulum sekolah, di sini kurikulum berperan penting sebagai pemandu yang dapat mengarahkan pendidikan nilai-nilai moral dan karakter kepada siswa.

Pengetahuan moral (moral knowing) pada siswa kelas VIII SMP Negeri Kota Pekanbaru mempengaruhi Perilaku moral(moral action) siswa berdasarkan pendidikan orangtua. Hal-hal yang mendukung bahwa pendidikan orang tua siswa berdampak baik terhadap pengetahuan moral siswa dan mempengaruhi perilaku moral siswa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Annisa Fadillah Quraini 2253053026 -
Nama: Annisa Fadillah Quraini
NPM: 2253053026
Analisis Jurnal 2

Judul Jurnal: PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
Penulis: Ilham Hudi
VOL: 2
NO: 1
Tahun: 2017

Kualitas moral peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk keteladanan dari guru, orang tua, dan masyarakat. Tujuan pendidikan karakter memiliki enam dimensi pengetahuan moral, mencakup kesadaran moral, pengetahuan nilai-nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan, dan pemahaman diri sendiri.

Seseorang dengan kualitas moral yang baik memiliki potensi untuk menerapkan tindakan yang dianggap benar. Namun, seringkali ada kesenjangan antara pengetahuan moral dan implementasinya dalam tindakan. Untuk memahami hal ini, perlu diperhatikan tiga aspek karakter, yaitu kompetensi, kemampuan, dan kebiasaan.

Pembinaan Imtaq dan pembudayaan melibatkan pembinaan terhadap keyakinan, sikap, budi pekerti, dan nilai luhur budaya bangsa. Proses alih nilai, khususnya di lingkungan keluarga dan masyarakat, dianggap lebih efektif dalam membentuk karakter dibandingkan di kelas. Pembinaan dalam keluarga seringkali berhasil karena melibatkan penghayatan terhadap nilai agama, yang menciptakan keyakinan, sikap, perilaku, dan budi pekerti.

Penelitian di SMP Negeri Kota Pekanbaru menunjukkan bahwa pengetahuan moral berpengaruh terhadap perilaku moral, terutama melalui pendidikan orang tua. Dukungan ini menegaskan bahwa pendidikan orang tua memiliki peran penting dalam membentuk pengetahuan dan perilaku moral anak. Oleh karena itu, kolaborasi antara pendidikan di sekolah dan pendidikan di lingkungan keluarga dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan karakter yang holistik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh NADIA NUR SAFITRI 2213053275 -
Nama : Nadia Nur Safitri
Npm : 2213053275
Kelas : 3G
Analisis Jurnal 2

Identitas Jurnal
Judul Jurnal: PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
Penulis: Ilham Hudi
VOL: 2 NO.1
Tahun: 2017
Hasil analisis Jurnal
Dalam jurnal tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas moral siswa, terutama dari pengetahuan moral yang dimiliki siswa, baik itu pengetahuan dari lingkungan masyarakat, sekolah, maupun keluarga. Selanjutnya, dalam konsepsi moral yang dibahas di jurnal ini, membahas konsep nilai, norma, etika, kesusilaan, budi pekerti, akhlak, dan adat istiadat yang terkait dengan erat dalam konsepsi karakter pada Pendidikan Karakter di Indonesia.

Pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan melalui proses pengetahuan (knowing) tersebut yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk tindakan kebiasaan (habits). Pengetahuan moral terbagi menjadi 6, yaitu kesadaran moral (moral awareness), mengetahui nilai-nilai moral (moral values), pengambilan perspektif (perspective taking), penalaran moral (moral reasoning), membuat keputusan (decision making), dan memahami diri sendiri (self knowledge).

Meskipun pendidikan nilai moral atau karakter hanya sampai pada moral knowing, di mana sebatas hanya tahu atau memahami nilai-nilai atau moral tanpa melaksanakannya, pendidikan orang tua dapat berperan penting dalam alih nilai karena pembinaan imtaq dan pembudayaan dapat dikembangkan dengan pemahaman dan wawasan yang dimiliki oleh keluarga.

Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri Kota Pekanbaru menunjukkan bahwa berdasarkan pendidikan orangtua, pengetahuan moral siswa kelas VIII SMP Negeri Kota Pekanbaru terbukti mempengaruhi Perilaku moral siswa. Dengan demikian, pengetahuan moral sangat penting dalam membentuk perilaku moral seseorang dan orang tua serta lingkungan keluarga memainkan peran penting dalam hal pembentukan karakter serta pembinaan imtaq dan pembudayaan nilai-nilai luhur budaya bangsa juga sangat penting.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Ihya Ghulam Halim 2213053178 -
Nama : Ihya Ghulam Halim
NPM : 2213053178
Kelas : 3G

Analisis jurnal 2

Setelah membaca dan mengamati jurnal yang telah disediakan yaitu dengan judul "PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA", yang di tulis oleh Ilham Hudi, STAI Nurul Falah Airmolek INHU.

Bisa disimpulkan bahwasanya Pada era globalisasi dewasa ini di mana perkembangan informasi tersebar luas yang dapat diakses dengan sangat mudah, hal ini menyebabkan berbagai nilai-nilai atau anasir dari luar yang negatif tidak lagi dapat disaring sehingga dengan mudah mempengaruhi pemikiran dan karakter generasi (generasi masa kini).

Ada banyak faktor yang berkontribusi mempengaruhi kualitas moral di kalangan siswa. Salah satu faktor tersebut; adalah keteladanan dari guru, orangtua, dan masyarakat. Keteladanan ini dalam alam Indonesia dianggap langka. Di sekolah siswa memerlukan institusi dan sesi formal untuk mendapatkan pengetahuan moral (moral knowing), untuk menghargai nilai-nilai murni (moral feeling) dan untuk melaksanakan moral (moral action) yang baik.

Budi pekerti, nilai, norma, dan moral dalam istilah lain dinamakan juga akhlak. Apabila kita membicarakan pengertian moral, etika dan nilai, tiada satu definisi universal yang diterima oleh semua pihak. Ada beragam pengetahuan moral yang dapat kita manfaatkan ketika kita berhadapan dengan tantangan-tantangan moral dalam hidup. Enam pengetahuan moral berikut diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter.
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness)
2.. Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values)
3. Pengambilan Perspektif(Perspektive Taking)
4. Penalaran Moral (Moral Reasoning)
5. Membuat Keputusan (Decision Making)
6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge)

Pelaksanaan pendidikan karakter (moral-budi pekerti) tidak berdiri sendiri dan berproses dalam satu institusi besar. Perlu juga disadari bahwa pembinaan imtaq dan pembudayaan pada dasarnya meliputi pembinaan terhadap keyakinan, sikap, budi pekerti, dan nilai-nilai luhur
budaya bangsa.

Maka dari itu sebagai pendidik dan orang tua harus bijak dalam menyikapi atas pengetahuan moral siswa, justru dapat mempengaruhi perilaku moral siswa, dengan begitu pihak sekolah perlu memfungsikan potensi, fasilitas dan pembimbingan guru kepada siswa lebih intens lagi agar siswa lebih dapat berkembang ke arah yang lebih baik lagi, yaitu menjadi siswa yang dewasa dan berkarakter, dan bermoral.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Nola Diva Brilian 2213053199 -
Nama: Nola Diva Brilian
Npm: 2213053199
Kelas: 3g

Judul : Pengaruh pengetahuan moral Terhadap perilaku moral Pada siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua
Penulis : Ilham Hadi
Tahun : 2017
Nomor :1
Volume : 2
Halaman : 30-44
Nama Jurnal : Jurnal Moral Kemasyarakatan
Kata Kunci : Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua

Hasil Analisis:
Dalam jurnal tersebut, terdapat penjelasan mengenai enam pengetahuan moral yang diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter, meliputi kesadaran moral, pengetahuan nilai-nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan, dan pemahaman diri sendiri.

1. Kesadaran Moral (Moral Awareness): Anak-anak perlu menyadari tanggung jawab moral mereka, menggunakan akal untuk melihat situasi dan mengumpulkan informasi.

2. Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values): Mempahami nilai moral dan mampu mengaplikasikannya dalam berbagai situasi kehidupan.

3. Pengambilan Perspektif (Perspective Taking): Kemampuan untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain, memahami cara orang lain berpikir, merasakan, dan bereaksi.

4. Penalaran Moral (Moral Reasoning): Anak-anak belajar mengenai penalaran moral secara bertahap, memahami apa yang dianggap sebagai penalaran moral dan apa yang tidak ketika mereka menghadapi suatu situasi.

5. Membuat Keputusan (Decision Making): Mampu memikirkan langkah yang mungkin diambil dalam menghadapi persoalan moral dan mengambil keputusan reflektif.

6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge): Merupakan pengetahuan moral yang sulit dikuasai, namun penting bagi pengembangan karakter, melibatkan kemampuan mengulas perilaku diri dan mengevaluasinya secara kritis.

Perilaku moral dihasilkan dari tiga aspek karakter lainnya: kompetensi, kemauan, dan kebiasaan. Kompetensi moral melibatkan kemampuan mengubah pertimbangan dan perasaan moral ke dalam tindakan yang efektif. Kemauan berkaitan dengan inti keberanian moral dan pengendalian diri. Kebiasaan, sebagai faktor pembentuk perilaku moral, mencakup pembiasaan dan peneladanan, membutuhkan kesempatan dan latihan berulang untuk membangun kebiasaan baik.

Pendidikan karakter tidak berdiri sendiri, melainkan berproses dalam pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pentingnya pendidikan karakter juga terlihat dalam pengaruh positif pendidikan orang tua terhadap pengetahuan moral siswa dan pengaruhnya terhadap perilaku moral siswa. Oleh karena itu, pembinaan imtaq dan pembudayaan melibatkan pembinaan terhadap keyakinan, sikap, budi pekerti, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Kesimpulan:
Dalam upaya membangun karakter yang baik dan menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan karakter memiliki peran penting. Pengetahuan moral, kesadaran moral, pengambilan perspektif, dan kemampuan membuat keputusan menjadi elemen kunci dalam pembentukan karakter yang baik. Pendidikan karakter tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga melibatkan peran keluarga dan masyarakat secara bersama-sama.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Fadhila Cahya Ningtyas 2213053271 -
Nama : Fadhila Cahya Ningtyas
Npm : 2213053271
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 2
Identitas Jurnal
Judul : "Pengaruh Pengetahuan Moral Terhadap Perilaku Moral Pada Siswa SMP Negeri Kota Pekan Baru Berdasarkan Pendidikan Orangtua"
Penulis : Ilham Hudi
Vol/No/Tahun : Vol.2, No.1, Tahun 2017


Hasil analisis
Jurnal ini membahas konsep dasar moral dan karakter serta pentingnya pendidikan karakter dalam menghadapi tantangan moral di era globalisasi. Pemahaman tentang moral mencakup nilai-nilai, norma, etika, kesusilaan, budi pekerti, akhlak, dan adat istiadat. Konsep karakter, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Kemendiknas, mencakup sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan individu. Enam pilar karakter manusia, yaitu Respect, Responsibility, Citizenship-Civic Duty, Fairness, Caring, dan Trustworthiness, dianggap sebagai fondasi yang dapat mengukur dan menilai watak dan perilaku. Pengetahuan moral mencakup aspek seperti kesadaran moral, mengetahui nilai-nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan, dan pemahaman diri sendiri. Perilaku moral, sebagai produk karakter, melibatkan kompetensi moral, kehendak, dan kebiasaan. Pendidikan karakter tidak hanya berada dalam satu institusi besar, seperti pendidikan formal, tetapi juga melibatkan pendidikan orang tua. Jurnal ini menekankan bahwa pendidikan karakter merupakan alih nilai yang mencakup pembentukan manusia seimbang secara kognitif, psikomotorik, dan afektif, serta mendukung proses industrialisasi dan penerapan teknologi. Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa pengetahuan moral siswa kelas VIII SMP Negeri di Kota Pekanbaru dipengaruhi oleh pendidikan orang tua mereka dan hal ini berdampak pada perilaku moral siswa. Ditemukan bahwa pendidikan orang tua memiliki peran penting dalam membentuk pengetahuan moral siswa, yang selanjutnya memengaruhi perilaku moral mereka. Temuan ini menunjukkan bahwa nilai-nilai dan norma yang diajarkan oleh orang tua memiliki dampak yang signifikan pada pemahaman moral siswa dan perilaku yang mereka pilih. Oleh karena itu, pendidikan orang tua diidentifikasi sebagai faktor kunci dalam membentuk karakter moral siswa di tingkat sekolah menengah.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Mutiara Deva Gusti 2213053135 -
Nama : Mutiara Deva Gusti
Npm : 2213053135
Kelas : 3G

ANALISIS JURNAL 2

Nama Jurnal : JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN
Volume : 02
Nomor : 01
Halaman : .30-44
Tahun Terbit : 2017
Judul : PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
Nama Penulis : Ilham Hudi

PEMBAHASAN

Konsep dasar karakter
terdapat enam karakter utama (pilar karakter) pada diri manusia yang dapat digunakan untuk mengukur dan menilai watak dan prilaku dalam hal-hal khusus. Keenam karakter ini dapat dikatakan sebagai pilar-pilar karakter manusia, di antaranya:
1. Respect (Penghormatan)
2. Responsibility (Tanggung Jawab)
3.Citizenship-Civic Duty (Kesadaran Berwarga Negara)
4. Fairness (Keadilan dan Kejujuran)
5. Caring (Kepedulian dan Kemauan Berbagi)
6. Trustworthiness (Keparcayaan).

Pengetahuan Moral (Moral Knowing)
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness)
2.. Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values)
3. Pengambilan Perspektif(Perspektive Taking)
4. Penalaran Moral (Moral Reasoning)
5. Membuat Keputusan (Decision Making)
6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge)

Perilaku Moral (Moral Action)
1. Kompetensi
2. kehendak
3. kebiasaan

Pendidikan Orang Tua
Pendidikan karakter pada dasarnyamempunyai esensi yang tidak berbeda dengan pendidikan moral, budi pekerti dan pendidikan akhlak, yang bertujuan membentuk pribadi siswa, supaya menjadi pribadi yang baik, jika di masyarakat menjadi warga yang baik, dan jika dalam kehidupan bernegara menjadi warga negara yang baik. Menurut Najib Sulhan (2009:12) Pendidikan karakter dan moral dalam perspektif Islam yaitu Karakter Rasulullah juga menanamkan nilai-nilai, yaitu
1. Sidiq
2. Amanah
3. Tabligh
4. Fathanah.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Dinda Kusumawati Subagio 2253053016 -
Nama: Dinda Kusumawati Subagio
Npm: 2253053016

Analisis jurnal 2

Hasil analisis jurnal tersebut adalah aspek-aspek kajiannya meliputi agama, filsafat, psikologi, dan sosiologi, serta pembahasannya berupa sikap, perilaku, dan penalaran moral. Dalam konteks ini, pendidikan moral sangat bergantung pada bagaimana orang tua mendidiknya, pergaulannya, dan lingkungan masyarakatnya. Oleh karena itu, pengetahuan moral berpengaruh signifikan terhadap perilaku moral siswa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh AULIA MAHARANI PUTRI 2213053010 -
Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 2

A. Identitas Jurnal
Nama Jurnal : JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN
Vol/No : 2/1
Tahun : 2017
Halaman : 30-44
Judul Jurnal : PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKANBARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANG TUA
Penulis : Ilham Hudi (STAI Nurul Falah Airmolek INHU)
Kata Kunci : Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua

B. Pembahasan
Pada era globalisasi seperti saat ini perkembangan informasi tersebut luas yang dapat diakses dengan sangat mudah hal ini menyebabkan berbagai nilai-nilai dari luar yang negatif tidak lagi dapat disaring sehingga dengan mudah mempengaruhi pemikiran dan karakter generasi saat ini, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap pengikisan jati diri yang terkait merosotnya penghayatan nilai-nilai keagamaan, nasionalisme, nilai sosial budaya bangsa dan perkembangan moralitas individu.
Terdapat 6 pengetahuan moral yang diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter, yaitu :
1. Kesadaran moral
2. Mengetahui nilai-nilai moral
3. Pengambilan perspektif
4. Penalaran moral
5. Membuat keputusan
6. Memahami diri sendiri

Aspek moralitas dapat dilihat dari perspektif peserta didik yaitu difokuskan kepada pengetahuan moral dan perilaku moral. dalam jurnal ini penelitian bertujuan untuk mengetahui aspek moralitas yaitu pengaruh pengetahuan moral terhadap perilaku moral siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua. Populasi penelitian terdiri dari 40 SMP Negeri Kota Pekanbaru sebanyak 1600 siswa. Sedangkan sampel penelitian meliputi 9 SMP Negeri Kota Pekanbaru sebanyak 360 siswa. Pengetahuan moral (Moral Knowing) siswa kelas VIII SMP Negeri Kota Pekanbaru mempengaruhi perilaku moral (moral action) siswa berdasarkan pendidikan orang tuan. Hal-hal yang mendukung bahwa pendidikan orang tua siswa berdampak baik terhadap pengetahuan moral siswa dapat mempengaruhi perilaku moral siswa.

C. Kesimpulan
Kesimpulan dari jurnal ini menunjukkan bahwa pengetahuan moral (moral knowing) siswa di kelas VIII SMP Negeri Kota Pekanbaru mempunyai peran penting dalam membentuk perilaku moral bagi mereka. Dalam hal ini, pendidikan orang tua memiliki dampak positif terhadap pengetahuan moral siswa, yang selanjutnya memengaruhi perilaku moral. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan pendidikan orang tua dapat dianggap sebagai strategi yang sesuai untuk memperkuat nilai-nilai moral dalam karakter generasi muda, terutama di era globalisasi seperti saat ini, yang akses informasi sangat luas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Ricca Tri Fadillah 2213053161 -
Nama:Ricca Tri Fadillah
Npm:2213053161
Analisis jurnal

Judul jurnal:Pengaruh Pengetahuan Moral Terhadap Perilaku Moral Pada Siswa Smp Negeri Kota Pekan Baru Berdasarkan Pendidikan Orangtua
Penulis:Ilham Hudi
Kata kunci:Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua

Isi jurnal
Dimensi moral dari sudut pandang siswa berfokus pada pengetahuan dan perilaku moral.
Di sekolah, siswa memerlukan lembaga dan pelajaran formal untuk memperoleh pengetahuan moral (moral knowledge), mengenal nilai-nilai murni (moral emosi), dan mengamalkan moralitas (perilaku moral).
Ada berbagai jenis pengetahuan moral yang dapat kita manfaatkan ketika kita menghadapi tantangan moral dalam kehidupan.terdpat 6 pengetahuan moral yang diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter.Kesadaran Moral (Moral Awareness), Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values), Pengambilan Perspektif, (Perspektive Taking), Penalaran Moral (Moral Reasoning), Membuat Keputusan (Decision Making), Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge) selanjutnya terdapat tiga aspek karakter yaitu kompetensi, kemauan, dan kebiasaan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Evinna Winda Merita 2213053297 -
Nama : Evinna Winda Merita
NPM : 2213053297

Analisis jurnal 2 "Pengaruh pengetahuan moral Terhadap perilaku moral Pada siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua"

Kata kunci : Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua

Analisis jurnal tersebut menyoroti pentingnya pembangunan karakter dalam pendidikan di negara-negara maju. Pendidikan karakter bertujuan mengembangkan nilai-nilai moral pada anak-anak dan remaja, mencakup aspek kesadaran moral, pemahaman nilai-nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan, dan pemahaman diri sendiri. Enam pengetahuan moral ini menjadi tujuan pendidikan karakter. Sementara itu, perilaku moral dipengaruhi oleh karakter intelektual, emosional, kompetensi, kemauan, dan kebiasaan. Pembinaan imtaq dan pembudayaan di lingkungan keluarga memiliki dampak positif terhadap pengetahuan dan perilaku moral siswa, dengan proses alih nilai yang lebih efektif. Kesimpulannya, pendidikan karakter yang berakar dalam nilai-nilai agama dan budaya, terutama melalui pengaruh orang tua dan lingkungan keluarga, memiliki peran sentral dalam membentuk perilaku moral generasi muda.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Shelly Shelly -
Nama: Shelly
NPM: 2253053019

Analisis jurnal 2
Judul : Pengaruh pengetahuan moral Terhadap perilaku moral Pada siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua
Penulis : Ilham Hadi
Tahun : 2017
Nomor :1
Volume : 2
Halaman : 30-44
Nama Jurnal : Jurnal Moral Kemasyarakatan
Kata Kunci : Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua

Pendidikan karakter pada dasarnyamempunyai esensi yang tidak berbeda dengan pendidikan moral, budi pekerti dan pendidikan akhlak, yang bertujuan membentuk pribadi siswa, supaya menjadi pribadi yang baik, jika di masyarakat menjadi warga yang baik, dan jika dalam kehidupan bernegara menjadi warga negara yang baik. Pendidikan orang tua siswa berdampak baik terhadap pengetahuan moral siswa dan mempengaruhi perilaku moral siswa. Dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, proses alih nilai berlangsung secara lebih berkesinambungan sehingga interaksi berlangsung lebih efektif dibandingkan yang terjadi di kelas. Di samping faktor pembiasaan dan peneladanan, pembinaan imtaq dan pembudayaan dalam keluarga juga akan lebih berhasil karena adanya penghayatan terhadap nilai-nilai agama yang melahirkan keyakinan, sikap, perilaku dan budi pekerti dan akhlak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh DINDA MULIA SAPUTRI 2253053042 -
Nama : Dinda mulia saputri
Npm : 2253053042

Judul : Pengaruh Pengetahuan Moral Terhadap Perihal Moral Pada Siswa SMP negri kota pekan Baru berdasarkan pendidikan orang tua

Dalam jurnal tersebut membahas tentang pengaruh pengetahuan moral terhadap perilaku moral siswa SMA Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tuanya. Penelitian dilakukan di 40 SMA Negeri di Pekanbaru, dengan populasi 1.600 siswa dan jumlah sampel 360 siswa dari 9 sekolah terpilih, dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif
dan statistik inferensial, termasuk analisis regresi menggunakan program SPSS 18.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek etika khususnya pengaruh Pengetahuan Etis terhadap perilaku etis siswa SMP di Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tuanya. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan etika mempunyai pengaruh terhadap perilaku etis siswa kelas VIII di kota Pekanbaru berdasarkan tingkat pendidikan orang tuanya.
Artikel ini menekankan pentingnya pendidikan etika dalam membantu siswa memahami perspektif orang lain, yang merupakan landasan bagi penalaran etis dan pengambilan keputusan etis. Hal ini menekankan pentingnya memahami dan menghormati orang lain agar dapat bertindak adil dan beretika.
Ringkasnya, ulasan ini memberikan wawasan berharga tentang pengaruh pengetahuan etis terhadap perilaku etis siswa sekolah menengah di Kota Pekanbaru, menekankan pentingnya pendidikan moral dan memahami perspektif orang lain dalam mengembangkan perilaku moral dan etika. Hasil dan metode penelitian ini menjadi dasar penelitian lebih lanjut dan pengembangan strategi pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku etis siswa, khususnya dalam konteks tingkat pendidikan orang tuanya.
Secara keseluruhan, artikel ini berkontribusi pada basis pengetahuan yang ada tentang pendidikan moral dan dampaknya terhadap perilaku siswa, khususnya dalam konteks pengasuhan anak, sekaligus menekankan pentingnya pemahaman pengetahuan dan perilaku etis dalam lingkungan pendidikan.

Hasil penelitian ini mempunyai implikasi terhadap kebijakan dan praktik pendidikan, menyoroti perlunya memasukkan pendidikan moral yang memperhitungkan pengaruh pendidikan orang tua terhadap pengetahuan, kesadaran dan perilaku etis siswa, berkontribusi terhadap pengembangan moral siswa. kesadaran dan etika. tubuh.
Artikel ini berfokus pada pengaruh pengetahuan etis terhadap perilaku etis dalam konteks.

Poin-poin penting dari jurnal tersebut adalah:
-Pengaruh Pengetahuan Akhlak: Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan moral siswa kelas VIII SMP Negeri Kota Pekanbaru mempunyai pengaruh terhadap perilaku moral keutamaan anak, terutama berdasarkan pendidikan orang tuanya.
-Pentingnya pendidikan moral: Artikel ini menekankan pentingnya pendidikan moral dan karakter dalam membentuk kepribadian siswa. Pengetahuan dan karakter moral dianggap sebagai faktor penting dalam membentuk perilaku etis siswa.
Rekomendasi untuk sekolah dan orang tua: Studi ini merekomendasikan agar sekolah menggunakan sumber daya mereka untuk membimbing siswa mengembangkan etika yang lebih baik. Selain itu, artikel tersebut juga menekankan pentingnya orang tua mengelola pengetahuan moral dengan baik.
-Metodologi Penelitian: Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner, analisis statistik deskriptif dan inferensi, memberikan dasar yang kuat untuk kesimpulan yang diambil.
-Implikasi terhadap kebijakan pendidikan: Hasil penelitian ini mempunyai implikasi terhadap kebijakan dan praktik pendidikan, menekankan perlunya memasukkan pendidikan etis yang memperhitungkan pengaruh orang tua Didik mengenai pengetahuan dan perilaku etis siswa.
Poin-poin tersebut memberikan gambaran yang memberikan pemahaman mendalam mengenai pengaruh pengetahuan etis terhadap perilaku etis siswa, sekaligus menekankan pentingnya pendidikan etika dalam konteks pendidikan, pendidikan orang tua dan sekolah.
Kesimpulan dari jurnal tersebut adalah bahwa pengetahuan moral siswa SMP Negeri kelas VIII di Kota Pekanbaru memiliki pengaruh terhadap perilaku moral mereka, terutama berdasarkan pendidikan orang tua. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan orang tua yang terdidik cenderung memiliki pengetahuan dan perilaku moral yang lebih baik. Namun, penelitian juga menekankan pentingnya penanganan yang bijaksana terhadap pengetahuan moral oleh orang tua. Selain itu, artikel ini menyarankan agar sekolah memanfaatkan sumber daya mereka untuk membimbing siswa menuju perkembangan moral yang lebih baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh DEVI KELANA RINDU BINTARA 2213053095 -
Nama : Devi Kelana Rindu Bintara
NPM : 2213053095
Kelas : 3G

Analisis jurnal 2

A) Identitas Jurnal
Judul : Pengaruh pengetahuan moral Terhadap perilaku moral Pada siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua
Penulis : Ilham Hadi
Tahun : 2017
Nomor :1
Volume : 2
Halaman : 30-44
Nama Jurnal : Jurnal Moral Kemasyarakatan
Kata Kunci : Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua.

B.) Hasil Analisis
Ada banyak faktor yang berkontribusi mempengaruhi kualitas moral di kalangan siswa. Salah satu faktor tersebut; adalah keteladanan dari guru, orangtua, dan masyarakat. Keteladanan ini dalam alam Indonesia dianggap langka. Di sekolah siswa memerlukan institusi dan sesi formal untuk mendapatkan pengetahuan moral (moral knowing), untuk menghargai nilai-nilai murni (moral feeling) dan untuk melaksanakan moral (moral action) yang baik.

Terdapat Enam pengetahuan moral berikut diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter.
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness)
2.. Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values)
3. Pengambilan Perspektif(Perspektive Taking)
4. Penalaran Moral (Moral Reasoning)
5. Membuat Keputusan (Decision Making)
6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge)

Pelaksanaan pendidikan karakter (moral-budi pekerti) tidak berdiri sendiri dan berproses dalam satu institusi besar. Perlu juga disadari bahwa pembinaan imtaq dan pembudayaan pada dasarnya meliputi pembinaan terhadap keyakinan, sikap, budi pekerti, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Aura Fitria Ananda 2213053094 -
Nama : Aura Fitria Ananda
Npm : 2213053094
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 2

A. Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Moral Kemasyarakatan
Judul : Pengaruh pengetahuan moral Terhadap perilaku moral Pada siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua
Penulis : Ilham Hadi
Tahun : 2017
Nomor :1
Volume : 2
Halaman : 30-44
Kata Kunci : Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua

B. Hasil Analisis
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) karakter dimaknai sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lainnya. Menurut Kemendiknas (2010), karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.

Pengetahuan Moral (Moral Knowing)
Ada beragam pengetahuan moral yang dapat kita manfaatkan ketika kitaberhadapan dengan tantangan-tantangan moral dalam hidup. Enam pengetahuan moral berikut diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter. Diantaranya yaitu Kesadaran Moral (Moral Awareness), Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values), PengambilanPerspektif(PerspektiveTaking), Penalaran Moral (Moral Reasoning), Membuat Keputusan (Decision Making), Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge).

Perilaku Moral (Moral Action)
Perilaku moral adalah produk dari dua bagian karakter lainnya. Jika orang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional seperti yang baik, mereka memiliki kemungkinan melakukan tindakan yang menurut pengetahuan dan perasaan mereka adalah tindakan yang benar. Untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakkan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoralatau justru menghalanginyakita perlu melihat lebih jauh dalam tiga aspek karakter lainnya yakni: kompetensi, kehendak, dan kebiasaan.

Pendidikan karakter pada dasarnya mempunyai esensi yang tidak berbeda dengan pendidikan moral, budi pekerti dan pendidikan akhlak, yang bertujuan membentuk pribadi siswa, supaya menjadi pribadi yang baik, jika di masyarakat menjadi warga yang baik, dan jika dalam kehidupan bernegara menjadi warga negara yang baik. Pendidikan nilai mencakup kawasan budi pekerti, nilai, norma, dan moral. Budi pekerti adalah buah dari budi nurani. Budi nurani bersumber pada moral. Moral bersumber pada kesadaran hidup yang berpusat pada alam pikiran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Safira Sita Salsabilla 2213053027 -
Nama: Safira Sita Salsabilla
NPM : 2213053027
Kelas : 3G

A. Identitas Jurnal
Judul : PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
Volume, Nomor, dan Halaman:Volume 2, Nomor 1, halaman 30-44
Tahun : 2017
Penulis: Ilham Hudi
Tanggal Reviewer : 28 November 2023
Kata kunci: Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua

B. Hasil Analisis
Pada era globalisasi dewasa ini di mana perkembangan informasi tersebar
luas yang dapat diakses dengan sangat mudah, hal ini menyebabkan berbagai nilai-nilai atau anasir dari luar yang negatif tidak lagi dapat disaring sehingga dengan
mudah mempengaruhi pemikiran dan karakter generasi sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap pengikisan jatidiri yang terkait
merosotnya penghayatan nilai-nilai keagamaan, nasionalisme, nilai sosial budaya bangsa dan perkembangan moralitas individu. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Enam pengetahuan moral berikut diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter, yaitu:
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness)
Anak-anak harus mengetahui bahwa tanggung jawab moral pertama mereka adalah menggunakan akal mereka untuk melihat kapan sebuah situasi. Aspek kedua dari kesadaran moral adalah kendala-untuk bisa mendapatkan informasi.
2. Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values)
Nilai moral seperti menghormati kehidupan dan kemerdekaan, bertanggung
jawab terhadap orang Iain, kejujuran, keadilan, toleransi, sopan santun, disiplin diri,
integritas, belas kasih, kedermawanan, dan keberanian adalah faktor penentu dalam
membentuk pribadi yang baik.
3. Pengambilan Perspektif(Perspektive Taking)
Pengambilan perspektif adalah kemampuan untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang lain, membayangkan bagaimana mereka akan berpikir, bereaksi, dan merasa.
4. Penalaran Moral (Moral Reasoning)
Seiring dengan perkembangan penalaran moral anak-anak, dan riset menunjukkan pada kita bahwa perkembangan terjadi secara bertahap, mereka akan mempelajari mana yang termasuk sebagai nalar moral dan mana yang tidak ketika mereka akan melakukan sesuatu.
5. Membuat Keputusan (Decision Making)
Mampu memikirkan langkah yang mungkin akan diambil seseorang yang sedang menghadapi persoalan moral disebut sebagai keterampilan pengambilan keputusan reflektif.
6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge)
Memahami diri sendiri merupakan pengetahuan moral yang paling sulit untuk dikuasai, tetapi penting bagi pengembangan karakter.

Perilaku moral adalah produk dari dua bagian karakter lainnya. Jika orang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional seperti yang baik, mereka memiliki kemungkinan melakukan tindakan yang menurut pengetahuan dan perasaan mereka adalah tindakan yang benar. Untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakkan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoral atau justru menghalangi kita perlu melihat lebih jauh dalam tiga aspek karakter lainnya yakni: kompetensi, kemauan, dan kebiasaan. Salah satu cara untuk menumbuhkan aspek moral feeling adalah dengan cara membangkitkan kesadaran anak akan pentingnya memberikan komitmen terhadap nilai-nilai moral.

Pelaksanaan pendidikan karakter (moral-budi pekerti) tidak berdiri sendiri
dan berproses dalam satu institusi besar, yang oleh Ki Hajar Dewantara, dikatakan sebagai "Tri Pusat Pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat". (Fajar, Malik.. 2002:8). Pendidikan karakter pada mempunyai esensi yang bertujuan membentuk pribadi siswa, supaya menjadi pribadi yang baik, jika di masyarakat menjadi warga yang baik, dan jika dalam kehidupan bernegara menjadi warga negara yang baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Aulia Zahwa Adinda 2213053103 -
Nama: Aulia Zahwa Adinda
NPM: 2213053103
Kelas: 3G

A) Identitas Jurnal
Judul: Pengaruh pengetahuan moral Terhadap perilaku moral Pada siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua
Penulis: Ilham Hadi
Tahun: 2017
Nomor:1
Volume: 2
Halaman: 30-44
Nama Jurnal: Jurnal Moral Kemasyarakatan
Kata Kunci: Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua

B) Isi Jurnal
Pada era globalisasi dewasa ini di mana perkembangan informasi tersebar luas yang dapat diakses dengan sangat mudah, hal ini menyebabkan berbagai nilainilai atau anasir dari luar yang negatif tidak lagi dapat disaring sehingga dengan mudah mempengaruhi pemikiran dan karakter generasi sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap pengikisan jatidiri yang terkait merosotnya penghayatan nilai-nilai keagamaan, nasionalisme, nilai sosial budaya bangsa dan perkembangan moralitas individu. Hal ini menimbulkan kecemasan sehingga memerlukan satu pendekatan yang lebih serius dalam memperkokoh jatidiri generasi muda melalui pendidikan karakter dan budaya bangsa. Setidaknya, ada banyak faktor yang berkontribusi mempengaruhi kualitas moral di kalangan siswa. Keteladanan ini dalam alam Indonesia dianggap langka. Terjadinya berbagai perilaku negatif yang dilakukan oleh anak bangsa, salah satunya disebabkan oleh krisis keteladanan di kalangan pemimpin bangsa. Kondisi ini menjadikan anak tidak lagi peduli dengan nasihat guru karena contoh perilaku negatif yang dipertontonkan oleh elit politik yang diperoleh anak di luar kelas melalui media massa jauh lebih berpengaruh terhadap pembentukan pribadinya.
Sebab perilaku dan moralitas tidak terbentuk begitu saja atau membiarkan seorang anak berkembang apa adanya. Istilah Moral berasal dari bahasa Latin, yakni mores kata jamak dari mos yang sepadan dengan kata adat kebiasaan. Pada bagian ini penulis lebih mengarahkan tinjauan konsepsi moral daripada konsep yang lain yaitu nilai, norma, etika, kesusilaan, budi pekerti, akhlak, dan adat istiadat. Bahkan konsepsi di atas terkait erat dalam konsepsi karakter dalam Pendidikan Karakter di Indonesia. Budi pekerti, nilai, norma, dan moral dalam istilah lain dinamakan juga akhlak. Pendidikan nilai mencakup kawasan budi pekerti, nilai, norma, dan moral.
Budi nurani bersumber pada moral. Moral bersumber pada kesadaran hidup yang berpusat pada alam pikiran. Apabila kita membicarakan pengertian moral, etika dan nilai, tiada satu definisi universal yang diterima oleh semua pihak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh LATIFA NURMALA 2213053166 -
Nama : Latifa Nurmala
Npm : 2213053166
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 2

1. Identitas Jurnal
Judul : Pengaruh pengetahuan moral Terhadap perilaku moral Pada siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua
Penulis : Ilham Hadi
Tahun : 2017
Nomor :1
Volume : 2
Halaman : 30-44
Nama Jurnal : Jurnal Moral Kemasyarakatan
Kata Kunci : Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua

2. Hasil Analisis
Kualitas moral di kalangan peserta didik memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut adalah keteladanan dari guru, orang tua dan masyarakat.
Tujuan pendidikan karakter memiliki 6 pengetahuan moral yaitu:
Kesadaran moral (moral awareness)
Mengetahui nilai-nilai moral (moral values)
Pengambilan perspektif
Penalaran moral (moral reasoning)
Membuat keputusan (decision making)
Memahami diri sendiri (self Knowledge)
Jika seseorang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional yang baik, mereka memiliki kemungkinan melakukan tindakan yang menurut pengetahuan dan perasaan mereka adalah tindakan yang benar. Untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakkan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoral atau justru menghalangi kita perlu melihat lebih jauh dalam tiga aspek karakter lainnya yakni: kompetensi, kemauan, dan kebiasaan.
Aspek-aspek tersebut dapat berkembang apabila ada pemahaman dan wawasan keagamaan dan budaya yang diperoleh dari proses alih.
Penelitian yang dilakukan pada SMP Negeri Kota Pekanbaru menunjukkan bahwa pengetahuan moral mempengaruhi perilaku moral berdasarkan pendidikan orang tua. Hal ini mendukung bahwa pendidikan orang tua berpengaruh baik terhadap pengetahuan moral dan mempengaruhi perilaku moralnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Silvia Novi Fitriana 2213053062 -
Nama : Silvia Novi Fitriana
Npm : 2213053062
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 2
A. Identitas Jurnal
1. Judul : "Pengaruh Pengetahuan Moral Terhadap Perilaku Moral Pada Siswa SMP Negeri Kota Pekan Baru Berdasarkan Pendidikan Orang Tua"
2. Penulis : Ilham Hudi
3. Kata kunci : Pengetahuan Moral, Perilaku Moral, Pendidikan Orang Tua
4. Vol/No/Tahun : VOL.2, NO.1, JUNI 2017

Pentingnya pengembangan karakter dinegara maju menjadi aspek penting dalam sistem pendidikan untuk menerapkan kembali nilai-nilai positif dan menyaring unsur-unsur negatif yang dapat mempengaruhi perilaku anak dan remaja. Banyak faktor yang berperan dalam membentuk kualitas moral siswa, salah satunya adalah keteladanan yang diberikan oleh guru, orang tua, dan masyarakat. Di lingkungan sekolah diperlukan lembaga dan sidang formal agar peserta didik dapat memperoleh pengetahuan akhlak, menghayati nilai-nilai yang murni, dan melaksanakan perbuatan akhlak yang baik. Perilaku dan akhlak tidak terbentuk dengan sendirinya, sehingga kurikulum sekolah memegang peranan penting sebagai pedoman dalam mengarahkan pendidikan nilai moral dan karakter pada siswa.

Misalnya saja pengetahuan akhlak siswa kelas VIII di SMP Negeri Kota Pekanbaru dipengaruhi oleh pendidikan akhlak yang diberikan oleh orang tuanya. Dukungan orang tua terhadap pendidikan berdampak positif terhadap pengetahuan moral siswa dan mempengaruhi perilaku moralnya. Oleh karena itu, peran kurikulum sekolah sangat penting sebagai pedoman untuk membimbing siswa dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai moral dan karakter.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh RAMADYA VINTIKA LARAS 2213053264 -
Nama : Ramadya Vintika Laras
NPM : 2213053264
Kelas : 3G
Analisis jurnal 2
Dari jurnal yang berjudul "pengaruh pengetahuan moral terhadap perilaku moral pada siswa SMP negeri kota Pekan baru berdasarkan pendidikan orang tua" dapat disimpulkan bahwa Penelitian ini mencoba untuk menyelidiki pengaruh pengetahuan moral terhadap perilaku moral siswa SMP Negeri di Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua. Populasi penelitian mencakup 40 SMP Negeri di Kota Pekanbaru dengan total 1600 siswa, sedangkan sampel penelitian terdiri dari 9 SMP dengan 360 siswa. Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif seperti mean dan standard deviation, serta analisis inferensi menggunakan regresi melalui program SPSS18.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan dari pengetahuan moral terhadap perilaku moral siswa kelas VIII SMP di Kota Pekanbaru yang dipengaruhi oleh pendidikan orang tua. Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang hubungan antara pengetahuan moral dan perilaku moral siswa di tingkat tersebut.

Pendahuluan penelitian memberikan gambaran tentang kompleksitas tantangan moral yang dihadapi generasi muda dalam menghadapi era globalisasi dan informasi yang luas. Pembangunan karakter menjadi elemen penting dalam pendidikan untuk merespons krisis keteladanan di kalangan pemimpin bangsa. Faktor-faktor seperti keteladanan guru, orang tua, dan masyarakat turut berkontribusi dalam membentuk moralitas siswa.

Konsep dasar moral dan karakter diuraikan, dengan penekanan pada enam karakter utama: Respect, Responsibility, Citizenship-Civic Duty, Fairness, Caring, dan Trustworthiness. Pemahaman karakter melibatkan pengetahuan moral, penalaran moral, dan perilaku moral. Pengetahuan moral mencakup kesadaran moral, nilai-nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan, dan pemahaman diri.

Analisis kemudian memfokuskan pada pengetahuan moral dan perilaku moral, menyajikan enam aspek pengetahuan moral yang mencakup kesadaran moral, pengetahuan nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan, dan pemahaman diri. Selanjutnya, tiga faktor perilaku moral dijelaskan sebagai kompetensi, kehendak, dan kebiasaan.

Penulis menekankan bahwa pendidikan nilai atau moral harus melibatkan seluruh aspek pengetahuan moral dan perasaan moral. Pembentukan karakter dan moralitas membutuhkan pengalaman nyata dan latihan untuk membiasakan perilaku moral yang baik. Kesadaran akan pentingnya nilai-nilai moral dan komitmen terhadap perilaku moral dapat menjadi kontrol internal yang efektif.

Pentingnya peran orang tua dalam mendidik karakter anak diakui, dan penelitian ini menyuguhkan konsep bahwa pendidikan moral harus melibatkan seluruh spektrum pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Sebagai penutup, penelitian ini menggarisbawahi bahwa pengetahuan moral yang dimiliki siswa perlu disertai dengan perasaan moral yang kuat dan tindakan nyata untuk membentuk karakter yang baik
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh MIFTAHUL JANNAH 2253053012 -
Nama : Miftahul Jannah
Npm : 2253053012
Kelas : 3G

ANALISIS JURNAL 2
IDENTITAS JURNAL
Judul Jurnal: PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
Penulis: Ilham Hudi
VOL: 2
NO: 1
Tahun: 2017

HASIL ANALISIS
Dalam era globalisasi ini perkembangan teknologi informasi dan informasi sudah menyebabkan penciptaan berbagai nilai negatif, seperti narsisis, nasionalisme, dan moral individu.
Hal ini juga menyebabkan kebutuhan untuk pendekatan yang lebih serius agar melestarikan nilai-nilai generasi melalui pendidikan karakter dan budaya nasional.
Konsep moral adalah definisi universal yang berasal dari ajaran pemerintah Indonesia. Konsep moral berasal dari bahasa Latin, dan dibagi menjadi lima elemen: nilai, norma, etika, kesusilaan, budi pekerti, akhlak, dan adat istiadat.
Pendidikan moral bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai ini pada siswa, mendorong rasa tanggung jawab, rasa hormat, dan tanggung jawab. Pendidikan adalah proses berbasis moral yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dengan memupuk rasa moral, nilai-nilai, norma, dan moral. Hal ini adalah bagian dari budi pekerti moral, yang merupakan bagian dari moralitas budi nasi. Moral budi pekerti adalah bagian dari moralitas budi nasi, yang didasarkan pada nilai moral budi pekerti.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh KHAIRANI ULYA 2213053115 -
Nama: Khairani Ulya
NPM: 221303115

Analisis jurnal 2

A. Identitas Jurnal
Judul : Pengaruh pengetahuan moral Terhadap perilaku moral Pada siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua
Penulis : Ilham Hadi
Tahun : 2017
Nomor :1
Volume : 2
Halaman : 30-44
Nama Jurnal : Jurnal Moral Kemasyarakatan

B. Pembahasan
Penelitian ini menyoroti pengaruh signifikan pengetahuan moral terhadap perilaku moral siswa kelas VIII SMP di Kota Pekanbaru, yang dipengaruhi oleh pendidikan orang tua. Kompleksitas tantangan moral generasi muda dalam era globalisasi dan informasi yang luas menjadi latar belakang penelitian, dengan pembangunan karakter dianggap penting untuk mengatasi krisis keteladanan di kalangan pemimpin bangsa. Faktor-faktor seperti keteladanan guru, orang tua, dan masyarakat diidentifikasi sebagai kontributor penting dalam membentuk moralitas siswa.

Pengetahuan moral dijabarkan dalam enam karakter utama: Respect, Responsibility, Citizenship-Civic Duty, Fairness, Caring, dan Trustworthiness, yang melibatkan kesadaran moral, pengetahuan nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan, dan pemahaman diri. Analisis kemudian menyoroti enam aspek pengetahuan moral dan tiga faktor perilaku moral, yakni kompetensi, kehendak, dan kebiasaan.

Pentingnya melibatkan seluruh aspek pengetahuan moral dan perasaan moral dalam pendidikan nilai atau moral ditekankan. Pembentukan karakter dan moralitas dianggap memerlukan pengalaman nyata dan latihan untuk membiasakan perilaku moral yang baik. Kesadaran akan pentingnya nilai-nilai moral dan komitmen terhadap perilaku moral dianggap sebagai kontrol internal yang efektif.

Peran orang tua dalam mendidik karakter anak diakui sebagai penting, dan penelitian ini menegaskan bahwa pendidikan moral harus mencakup seluruh spektrum pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Penelitian ini menekankan bahwa pengetahuan moral siswa harus disertai dengan perasaan moral yang kuat dan tindakan nyata untuk membentuk karakter yang baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh SELVIA NUR SAQINAH 2213053193 -
Nama: Selvia Nur Saqinah
Npm: 2213053193
Kelas: 3G

Nama jurnal: JURNAL MORAL KEMASYARAKATAN
Nomer: 1
Volume: 2
Halaman: 30-44
Tahun terbit: JUNI 2017
Judul Jurnal: PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA
Nama penulis: Ilham Hudi

PENDAHULUAN JURNAL
Setidaknya, ada banyak faktor yang berkontribusi mempengaruhi kualitas moral di kalangan siswa. Salah satu faktor tersebut; adalah keteladanan dari guru, orangtua, dan masyarakat. Keteladanan ini dalam alam Indonesia dianggap langka. Di sekolah siswa memerlukan institusi dan sesi formal untuk mendapatkan pengetahuan moral (moral knowing), untuk menghargai nilai-nilai murni (moral feeling) dan untuk melaksanakan moral (moral action) yang baik. Sebab perilaku dan moralitas tidak terbentuk begitu saja atau membiarkan seorang anak berkembang apa adanya. Apabila kita membicarakan pengertian moral, etika dan nilai, tiada satu definisi universal yang diterima oleh semua pihak.

PEMBAHASAN
Pengetahuan Moral (Moral Knowing)
Ada beragam pengetahuan moral yang dapat kita manfaatkan ketika kitaberhadapan dengan tantangan-tantangan moral dalam hidup. Enam pengetahuan moral berikut diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter.
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness)
2. Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values)
3. Pengambilan Perspektif(Perspektive Taking)
Pengambilan perspektif adalah kemampuan untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang lain, membayangkan bagaimana mereka akan berpikir, bereaksi, dan merasa. Ini adalah prasyarat bagi pertimbangan moral: Kita tidak dapat menghormati orang dengan baik dan bertindak dengan adil terhadap mereka jika kita tidak memahami mereka.
4. Penalaran Moral (Moral Reasoning)
Seiring dengan perkembangan penalaran moral anak-anak, dan riset menunjukkan pada kita bahwa perkembangan terjadi secara bertahap, mereka akan mempelajari mana yang termasuk sebagai nalar moral dan mana yang tidak ketika mereka akan melakukan sesuatu.
5. Membuat Keputusan (Decision Making)
6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge)
Memahami diri sendiri merupakan pengetahuan moral yang paling sulit untuk dikuasai, tetapi penting bagi pengembangan karakter. Untuk menjadi orang yang bermoral diperlukan kemampuan mengulas perilaku diri sendiri dan mengevaluasinya secara kritis. Membangun pemahaman diri berarti sadar terhadap kekuatan dan kelemahan karakter kita dan mengetahui cara untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Perilaku Moral (Moral Action)
Perilaku moral adalah produk dari dua bagian karakter lainnya. Jika orang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional seperti yang baik, mereka memiliki kemungkinan melakukan tindakan yang menurut pengetahuan dan perasaan mereka adalah tindakan yang benar.Namun terkadang orang bisa berada dalam keadaan di mana mereka mengetahui apa yang harus dilakukan, merasa harus melakukannya, tetapi masih belum bisa menerjemahkan perasaan dan pikiran tersebut dalam tindakan.
Pendidikan Orang Tu
Pendidikan nilai mencakup kawasan budi pekerti, nilai, norma, dan moral. Budi pekerti adalah buah dari budi nurani. Budi nurani bersumber pada moral. Moral bersumber pada kesadaran hidup yang berpusat pada alam pikiran.

KESIMPULAN
Pengetahuan moral (moral knowing) siswa kelas VIII SMP Negeri Kota Pekanbaru mempengaruhi Perilaku moral(moral action) siswa berdasarkan pendidikan orangtua. Hal-hal yang mendukung bahwa pendidikan orang tua siswa berdampak baik terhadap pengetahuan moral siswa dan mempengaruhi perilaku moral siswa.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Nura Assyifa 2213053134 -
Nama: Nura Assyifa
NPM : 2213053134
Kelas : 3G

Hasil Analisis Jurnal 2,
“PENGARUH PENGETAHUAN MORAL TERHADAP PERILAKU MORAL PADA SISWA SMP NEGERI KOTA PEKAN BARU BERDASARKAN PENDIDIKAN ORANGTUA”

ABSTRAK
Aspek moralitas dilihat dari perspektif siswa adalah difokuskan kepada pengetahuan moral dan perilaku moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek moralitas yaitu; pengaruh pengetahuan moral terhadap perilaku moral Siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru berdasarkan pendidikan orang tua.

PENDAHULUAN
- Tinjauan tentang Konsep Dasar Moral
Istilah Moral berasal dari bahasa Latin, yakni mores kata jamak dari mos yang sepadan dengan kata adat kebiasaan. Bilamana perkataan moral dibicarakan, selalu ada perkataan atau istilah lain seperti; nilai, norma, etika, kesusilaan, budi pekerti, akhlak, dan adat istiadat, istilah-istilah tersebut juga hampir memiliki makna konsep yang sama. Dalam bahasa Indonesia moral diartikan dengan susila. Sedangkan moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang patut dan wajar.

- Konsep dasar karakter
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) karakter dimaknai sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lainnya. Menurut Kemendiknas (2010), karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Sementara pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif

- Pengetahuan Moral (Moral Knowing)
Enam pengetahuan moral berikut diharapkan dapat menjadi tujuan pendidikan karakter.
1. Kesadaran Moral (Moral Awareness)
2. Mengetahui Nilai-Nilai Moral (Moral Values)
3. Pengambilan Perspektif(Perspektive Taking)
4. Penalaran Moral (Moral Reasoning)
5. Membuat Keputusan (Decision Making)
6. Memahami Diri Sendiri (Self Knowledge)

- Perilaku Moral (Moral Action)
Untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakkan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoral atau justru menghalanginya, kita perlu melihat lebih jauh dalam tiga aspek karakter lainnya yakni: kompetensi, kemauan, dan kebiasaan.

- Pendidikan Orang Tua
Pelaksanaan pendidikan karakter (moral-budi pekerti) tidak berdiri sendiri dan berproses dalam satu institusi besar, yang oleh Ki Hajar Dewantara, dikatakan sebagai "Tri Pusat" Pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat". (Fajar, Malik., 2002:8). Pendidikan karakter pada dasarnya dibentuk pada beberapa pilar yang saling berkaitan. Adapun pilar-pilar karakter ini adalah nilai-nilai luhur universal yang terdiri dari:(1) Cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya, (2) Tanggung jawab kedisiplinan dan kemandirian, (3) Kejujuran, (4) Hormat dan santun, (5) Kasih sayang, kepedulian, dan kerjasama, (6) Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, (7)Keadilan dan kepemimpinan, (8) Baik dan rendah hati, dan (9) Toleransi, cinta damai, dan persatuan.

PENUTUP
Bagi siswa yang orang tuanya berpendidikan berdampak baik terhadap pengetahuan moral siswa serta perilaku moral siswa, meskipun perbedaan pendidikan orang tua akan tetapi bila tidak bijak menyikapi atas pengetahuan moral siswa, justru dapat mempengaruhi perilaku moral siswa, dengan begitu pihak sekolah perlu memfungsikan potensi, fasilitas dan pembimbingan guru kepada siswa lebih intens lagi agar siswa lebih dapat berkembang ke arah yang lebih baik lagi, yaitu menjadi siswa yang dewasa dan berkarakter, dan bermoral.