Forum Analisis Jurnal 2

Forum Analisis Jurnal 2

Jumlah balasan: 37

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Evinna Winda Merita 2213053297 -
Nama : Evinna Winda Merita
NPM : 2213053297

Analisis jurnal 2 "Proses pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga sebagai upaya mengatasi kenakalan remaja"

kata kunci : pendidikan nilai, kenakalan remaja, pendidikan keluarga.

Dari jurnal tersebut, maka dapat dianalisis bahwasanya keluarga merupakan institusi pendidikan utama pada anak karna lingkungan keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam pendidikan nilai moral keagamaan. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak diantaranya: kurangnya tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak, lingkungan masyarakat yang kurang baik, pendidikan moral yang tidak berjalan dengan semestinya, suasana rumah tangga yang kurang baik, Banyak diperkenankan obat-obat terlarang dan banyak tulisan-tulisan atau gambar saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral, kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan membawa kepada pembinaan nilai moral.

Dari hal ini sebaik apapun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik. Dalam proses pembinaan nilai-nilai moral keagamaan yang harus ditanamkan kepada anak-anak dapat dimulai sejak anak lahir sampai ia dewasa ketika ia lahir diperkenalkan dengan kalimah thoyibah kemudian setelah mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak maka yang pertama harus ditanamkan ialah nilai-nilai agama yang berkaitan dengan keimanan sehingga anak meyakini adanya Allah dan dapat mengenal Allah dengan seyakin-yakinya bersamaan dengan itu anak-anak juga dibimbing mengenai nilai-nilai moral seperti cara bertutur kata yang baik berpakaian yang baik bergaul dengan baik dan lain-lainnya.

Dengan demikian anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh DINDA MULIA SAPUTRI 2253053042 -
Nama : Dinda mulia saputri
Npm : 2253053042
Analisis jurnal 2
Judul :
Proses pendidik nilai moral dilingkungan keluarga sebagai upaya mengatasi kenakalan remaja

Dalam jurnal tersebut menjelaskan tentang sebagai salah satu faktor terpenting. Jurnal tersebut berargumen bahwa sistem keyakinan dan kepercayaan yang kuat bertindak sebagai benteng moral, yang memandu tindakan dan keputusan individu.Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral dalam keluarga sebagai sarana untuk mengatasi kenakalan remaja dan mewujudkan masyarakat yang harmonis. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua harus menjadi teladan dan mendidik anak-anak mereka nilai-nilai moral dan perilaku yang baik.oleh karena itu pendidikan moral berperan penting dalam mengatasi kenakalan remaja dalam keluarga. Lingkungan keluarga diidentifikasi sebagai sumber utama pendidikan moral bagi anak, dan faktor-faktor seperti rendahnya nilai-nilai agama, suasana rumah tangga yang negatif, dan paparan pengaruh negatif berkontribusi terhadap menurunnya nilai-nilai moral.Jurnal ini juga menyoroti dampak negatif globalisasi, termasuk meningkatnya kenakalan remaja, kekerasan, penyalahgunaan narkoba, dan masalah kesehatan mental. Hal ini menunjukkan bahwa ketika masyarakat menjadi lebih modern dan kompleks, masalah moral pun muncul, yang menekankan perlunya nilai-nilai dan keyakinan moral yang kuat dan pentingnya orang tua menjadi teladan dan mendidik anak-anaknya nilai-nilai moral dan perilaku yang baik.
Kesimpulannya menekankan pentingnya peran orang tua sebagai panutan dan mengajarkan anak-anak mereka nilai-nilai moral dan perilaku yang baik. Hal ini juga menyarankan pembentukan pusat bimbingan dan konseling untuk memberikan dukungan dan bimbingan bagi anak-anak bermasalah. Secara keseluruhan, kesimpulannya menekankan pentingnya pendidikan moral dalam keluarga dalam mewujudkan masyarakat yang harmonis dan mencegah kenakalan remaja.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Ivo Yuniarta 2213053231 -
Nama: Ivo Yuniarta
NPM: 2213053231
Kelas: 3G

Identitas Jurnal
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Volume, Nomor, dan Halaman:Volume 12, Nomor 1, halaman 41-54
Tahun : 2014
Penulis: Fahrudin
Tanggal Reviewer : 8 November 2023
Kata kunci: Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga

Hasil Analisis
Sebagai lingkungan pendidikan yang pertama keluarga memainkan peran yang sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak. Masalah moral adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat. Kemerosotan
moral pada anak-anak muda, menurut Zakiyah Darajat, 1971:13) dapat digolongkan kepada beberapa bagian, yaitu:
1. Kenakalan ringan, misalnya keras kepala, tidak mau patuh kepada orang tua dan guru, lari (bolos) dari sekolah, dll.
2. Kenakalan yang mengganggu ketenteraman dan keamanan orang lain, misalnyamencuri, menfitnah, merampok, dll.
3. Kenakalan seksual, baik terhadap jenis lain (betero-seksual) maupun terhadap orang sejenis (homo-seksual)

Faktor-faktor yang menyebabkan kemerosotan moral, yaitu:
1. kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlepas menurut mestinya baik di rumah tangga, sekolah, maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer, obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda.
9. pengaruh westernisasi yaitu berupa yahudinasasi dan kristenisasi.

Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan nilai moral bagi anak-anaknya termasuk nilai dan moral dalam beragama. Untuk mengatasi kenakalan remaja dalam keluarga, yaitu:
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada kepada anak-anak dilaksanakan sejak anak lahir misalnya dalam agama Islam setiap bayi lahir di azankan.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak. Proses penanaman nilai-nilai moral kepada anak-anak dalam keluarga orang tua dapat memulainya dari hal-hal kecil seperti berbicara yang baik, cara berpakaian yang baik, adab sopan santun kepada orang tua guru, sesama, dan lain-lainnya.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis khususnya hubungan Ibu Bapak dan anggota keluarga lainnya sehingga pergaulan dan kehidupan mereka dapat menjadi contoh bagi anak-anak.

Kesimpulan
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebaik apa pun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat, sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Widia Nata Saputri 2213053057 -
Nama : Widia Nata Saputri
NPM : 2213053057
Kelas : 3G
Hasil Analisis Jurnal 2
1. Identitas Jurnal
Judul : Proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja
Penulis : Fahrudin

2. Hasil dan Pembahasan
Dari jurnal tersebut dapat dikatakan Bahwa Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena untuk pertama kalinya, anak mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas.

Keluarga bagi Anak-Anak memiliki peran yang sangat penting. Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak.

Moral juga memiliki peranan yang sangat penting, Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kemerosotan moral, diantaranya adalah:
1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2) Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3) pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4) suasana rumah tangga yang kurang baik titik
5) diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil
6) banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7) kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan yang membawa kepada pembinaan moral
8) tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda
9) pengaruh westernisasi yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi

Proses pendidikan nilai moral untuk mengatasi kenakalan remaja dalam keluarga perlu adanya pembinaan agama sejak dini dalam keluarga. Pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak adalah dengan Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak,Menanamkan pendidikan moral, dan Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis.

3. Simpulan
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebaik apa pun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat, sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh RILIAN TSABITHA SURI 2213053141 -
Nama: Rilian Tsabitha Suri
NPM: 2213053141
Kelas: 3G

Analisis Jurnal 2

Identitas Jurnal
Judul Jurnal: PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Penulis: Fahrudin
Nama Jurnal: Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim
Volume, Nomor, dan Halaman: Vol. 12, No. 1, Hal 41-54
Tahun: 2014

Hasil Analisis:
Di dalam jurnal tersebut dikatakan bahwa keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Esensi pendidikannya tersirat dalam integritas keluarga, baik di dalam komunikasi antara sesama anggota keluarga, dalam tingkah laku keseharian orang tua dan anggota keluarga lainnya, juga dalam hal-hal lainnya yang berjalan dalam keluarga semuanya merupakan sebuah
proses pendidikan bagi anak-anak.

Munculnya kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, narkoba,
penyimpangan seksual, kekerasan serta berbagai bentuk penyimpangan penyakit
kejiwaan, seperti stress, depresi, dan kecemasan, adalah bukti yang tak dapat dipungkiri dari adanya dampak negatif dari pengaruh globalisasi. Faktor-faktor yang menyebabkan kemerosotan moral di antaranya:
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak terlaksana sebagaimana mestinya, baik di rumah
tangga, sekolah maupun masyarakat
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti
hamil
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan
cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi
anak-anak dan pemuda-pemuda
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi

Di dalam jurnal tersebut di jelaskan pula bahwa keluarga mempunyai fungsi religious, artinya keluarga
berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragama. Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran moral
dalam kehidupannya sehari-hari, maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini
dalam keluarga. Pembinaan agama yang dapat ditanamkan sebagai berikut:
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak
Yang dimaksud
dengan pendidikan iman ialah mengikat anak dengan dasar-dasar keimanan sejak ia mengerti, membiasakannya
dengan rukun Islam sejak ia memahami, dan mengajarkan kepadanya dasar-dasar syari’at sejak usia tamyiz. Dalam menanamkan nilai-nilai keimanan, ada empat hal yang harus diberikan kepada
anak, yaitu membuka kehidupan anak dengan kalimah “la ilaha illa
Allah”, mengenalkan hukum halal haram sejak dini kepada anak-anak, menyuruh anak-anak untuk beribadah ketika telah memasuki usia tujuh tahun,
dan mendidik anak agar mencintai Rasul, keluarganya, dan senang membaca al-Qur’an.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak.
Proses penanaman nilai-nilai moral kepada anak-anak dalam keluarga, orang
tua dapat memulainya dari hal-hal yang kecil, seperti cara-cara berbicara yang
baik, cara berpakaian yang baik, adab sopan santun kepada orang tua, guru,
sesama, dan lain-lainnya.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis
Proses yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam menciptakan harmonisasi
dalam keluarga, di antaranya yaitu tidak bertengkar di hadapan anak-anak,
selalu berkomunikasi dengan bahasa yang santun, dan selalu memberikan
teladan terhadap hal-hal yang positif.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Ricca Tri Fadillah 2213053161 -
Nama:Ricca Tri Fadillah
Npm:2213053161

Analisis jurnal
Judul jurnal:proses pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga sebagai upaya mengatasi kenakalan remaja
Penulis:Fahrudin
Kata kunci:Pendidikan nilai, kenakalan remaja, pendidikan keluarga

Isi jurnal
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga Merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena Keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat Memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk Pembentukan kepribadian seorang anak.faktor faktor kemerosotan moral yaitu:1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.Apabila keyakinan beragama itu betul-betul telah menjadi bagian integral dari kepribadian seseorang, maka keyakinannya itulah yang akan Mengawasi segala tindakan, perkataan bahkan perasaannya.2 ) Lingkungan masyarakat yang kurang sehat. ketidakstabilan suasana yang melingkungi seseorang menyebabkan gelisah dan cemas, akibat tidak Dapatnya mencapai rasa aman dan ketenteraman dalam hidup.3) pendidikan moral tidak terlaksana dengan semestinya baik dirumah tangga atau pun masyarakat 4) Suasana rumah tangga yang kurang baik.Faktor yang terlihat pula dalam masyarakat sekarang ialah kerukunan hidup Dalam rumah tangga kurang terjamin.5) Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti Hamil.6) Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.7) Kurangnya bimbingan untuk memanfaatkan waktu luang dengan baik, sehingga berujung pada perkembangan moral. Jika mereka tidak mendapatkan bantuan untuk mengisi waktu mereka, mereka akan mengembangkan banyak melamun dan perilaku tidak sehat. 8) Belum adanya pusat bimbingan dan konseling bagi anak dan remaja. Dengan kurangnya atau kurangnya tempat untuk kembali. Bagi anak yang sedang gelisah dan membutuhkan bimbingan, ia akan keluar berkelompok dan bergabung dengan anak lain yang juga sedang gelisah. 9) Pengaruh Westernisasi, terutama dalam bentuk yahudinisasi dan Kristenisasi, seperti gaya hidup, pergaulan, alkohol, dan lain-lain. Tiga hal telah merasuk jauh ke dalam masyarakat kita dan menghancurkan banyak moral.
Tata cara yang dapat dilakukan orang tua untuk menciptakan keharmonisan dalam keluarga antara lain: tidak bertengkar di depan anak, selalu berkomunikasi dengan bahasa yang sopan, dan selalu memberikan contoh yang positif.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Rohmah Shela Saputri 2213053112 -
Nama: Rohmah Shela Saputri
NPM: 2213053112
Kelas: 3G

Analisi Jurnal:
Judul Jurnal: Proses pendidikan Nilai Moral Di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja
Penulis: Fahrudin
Reviewer: Rohmah Shela Saputri
Tanggal Reviewer : 11 November 2023
Kata Kunci: Pendidikan Nilai, Kenakalan Remaja, Pendidikan Keluarga

Hasil Analisis:
Keluarga adalah institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak-anak. Karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Di samping itu keluarga dikatakan sebagai peletak pondasi untuk pendidikan selanjutnya. Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya. Perilaku baik buruknya anak di masa depan ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan orang tuanya. Oleh sebab itu di dalam keluarga anak-anak pertama kali memperoleh pendidikan sebelum pendidikan didirikan yang lain.

Masalah moral adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang di mana saja baik dalam lingkungan masyarakat yang lebih maju ataupun dalam masyarakat yang masih. Supaya anak-anak memiliki moral yang baik langkah pertama yang harus ditanamkan kepada anak adalah nilai-nilai keimanan supaya anak-anak mempunyai keimanan yang kuat. Proses pembinaan nilai-nilai keimanan yang harus ditanamkan kepada anak-anak dapat dimulai sejak anak lahir sampai ia tumbuh dewasa. Kemudian selanjutnya anak-anak dibimbing mengenai nilai-nilai moral seperti cara bertutur kata yang baik, berpakaian yang baik, bergaul dengan baik, dan lain-lain. Perlu diingat juga tanamkan sifat-sifat yang baik seperti nilai-nilai kejujuran, keadilan, hidup sederhana, sabar dan lain-lainnya. Selanjutnya agar anak-anak memiliki nilai-nilai moral yang baik juga di dalam keluarga khususnya antara Ibu dan Bapak harus menjaga harmonisasi hubungan antara keduanya dan harus menjadi suri tauladan yang baik bagi anak-anaknya.

Kesimpulan:
Maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga berperan besar dalam pendidikan nilai moral keagamaan karena di lingkungan keluarga anak-anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak di masa depan. Perlu diingat supaya anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembimbingan sejak dini kepada anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sebaik apapun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat, sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik. Begitu juga pendidikan moral di sekolah, tanpa adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat sulit bagi anak untuk memiliki moral yang baik. Dengan demikian ketiga jenis lembaga ini tidak bisa dipisahkan dan harus saling mendukung.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh ADELIA PRASETIYANI 2213053039 -
Nama : Adellia Prasetiyani
Npm : 2213053039
Kelas : 3G


Analisis Jurnal 2

Identitas Jurnal
Judul Jurnal: PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Penulis: Fahrudin
Nama Jurnal: Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim
Volume, Nomor, dan Halaman: Vol. 12, No. 1, Hal 41-54
Tahun: 2014

Hasil Analisis:
Keluarga merupakan lembaga pendidikan utama dan pertama bagi anak.
Hakikat pendidikan tersirat dalam keutuhan keluarga, baik dalam komunikasi antar anggota keluarga, dalam perilaku sehari-hari orang tua dan anggota keluarga lainnya, maupun dalam urusan keluarga merupakan pendidikan proses untuk anak-anak.

Terjadinya kenakalan remaja, tawuran pelajar, narkoba, penyimpangan seksual, kekerasan dan berbagai bentuk penyakit jiwa seperti stres, depresi dan kecemasan merupakan bukti yang tidak terbantahkan akan dampak negatif globalisasi.
Faktor penyebab kemerosotan akhlak antara lain :
1.Kurangnya penanaman nilai-nilai keimanan pada anak
2.Lingkungan masyarakat yang tidak sehat
3.Pendidikan moral yang kurang baik, baik di rumah , di sekolah maupun di masyarakat 4.Suasana keluarga yang kurang baik
5.Dipopulerkannya obat-obatan terlarang dan alat kontrasepsi
6.Banyaknya artikel, gambar, acara radio, dan seni yang tidak memperhatikan prinsip dan nasehat etika
7.Kurangnya bimbingan untuk memanfaatkan waktu luang dengan baik sehingga mengakibatkan perkembangan moral
8.Tidak adanya atau kurangnya pusat bimbingan dan konseling bagi anak-anak dan remaja
9.Dampak Westernisasi, khususnya dalam bentuk Yudaisasi dan Kristenisasi


Di dalam jurnal juga menjelaskan bahwa keluarga mempunyai fungsi keagamaan yaitu keluarga mempunyai kewajiban memperkenalkan dan mengajak anak serta anggota keluarga lainnya dalam kehidupan beragama.
Agar anak mempunyai akhlak yang baik dan terhindar dari pelanggaran etika dalam kehidupan sehari-hari, maka perlu menjamin orientasi keagamaan sejak dini dalam keluarga.
Pelatihan keagamaan dapat ditanamkan sebagai berikut:
1.Pendidikan keimanan anak sejak dini .
Arti pendidikan keimanan adalah menghubungkan anak dengan dasar-dasar keimanan sejak mereka memahaminya, membantu mereka mengenal rukun keimanan, rukun Islam segera setelah mereka memahaminya itu dan mengajari mereka prinsip-prinsip dasar iman. Dasar-dasar syariah sejak tamyiz. Dalam penanaman nilai-nilai keimanan ada 4 hal yang perlu diberikan kepada anak , yaitu mengawali kehidupan anak dengan kalimat “la ilaha illa Allah”, mengenalkan hukum halal dan haram kepada anak sejak dini.
anak untuk beribadah pada usia tujuh tahun dan mendidik anak untuk mencintai Nabi Muhammad SAW, keluarganya dan gemar membaca Al-Qur'an.
2.Pendidikan moral bagi anak.
Dalam proses penanaman nilai-nilai moral pada anak di dalam keluarga, orang tua dapat memulainya dari hal kecil seperti cara bertutur kata yang sopan, cara berpakaian yang rapi, dan cara berperilaku sopan terhadap orang tua, guru, kebersamaan, dan sebagainya.
3.Menciptakan suasana kekeluargaan yang harmonis Proses-proses yang dapat dilakukan orang tua untuk menciptakan keharmonisan dalam keluarga termasuk tidak bertengkar di depan anak-anaknya, selalu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang sopan dan selalu memberi contoh dalam hal-hal yang positif.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Aulia Zahwa Adinda 2213053103 -
Nama: Aulia Zahwa Adinda
NPM: 2213053103
Kelas: 3G

A. Identitas Jurnal
Judul : Proses Pendidikan Nilai Moral
Di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya
Mengatasi Kenakalan Remaja
Volume, Nomor, Dan Halaman:Volume 12, Nomor 1, Halaman 41-54
Tahun : 2014
Penulis: Fahrudin
Tanggal Reviewer : 8 November 2023
Kata Kunci: Pendidikan Nilai, Kenakalan Remaha, Pendidikan Keluarga


B. Isi Jurnal
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Di samping itu keluarga dikatakan sebagai peletak pondasi untuk pendidikan selanjutnya. Munculnya kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, narkoba, penyimpangan seksual, kekerasan serta berbagai bentuk penyimpangan penyakit kejiwaan, seperti stress, depresi, dan kecemasan, adalah bukti yang tak ternafikan dari adanya dampak negatif dari kemajuan peradaban kita. Kenakalan yang mengganggu ketenteraman dan keamanan orang lain, misalnya mencuri, menfitnah, merampok, menodong, menganiaya, merusak milik orang lain, membunuh, kebut-kebutan dan lain-lainnya. Contohcontoh dalam hal ini sangat banyak, dapat kita rasakan, kita saksikan dan kita perhatikan sendiri, dan kiranya tidak perlu dikemukakan di sini.

Keluarga secara etimologis berasal dari rangkaian kata "kawula" dan "warga". Dalam bahasa Inggris kata keluarga diartikan dengan Family. Everet Wilson mengartikan family adalah " the face to face group Dia mengartikan lebih ke arah fungsi keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi. Dari interaksi dengan lingkungan pertama inilah individu memperoleh unsur-unsur dan ciri-ciri dasar daripada kepribadiannya. Dan sebaliknya, jika masing-masing keluarga itu tidak sehat, dampaknya terhadap masyarakat pun akan menjadi tidak sehat. Begitu juga dengan bertambahnya lembaga-lembaga kebudayaan, kesehatan, politik, agama tidak akan menggeser fungsi pendidikan keluarga. Begitu juga ia harus memberi pemeliharaan kesehatan, psikologikal, spiritual, akhlak, jasmani, intelektual, emosional, sosial di samping menolong mereka menumbuhkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan yang diingini yang berguna dalam segala lapangan hidup mereka serta sanggup mengambil manfaat dari pelajaran lembaga-lembaga lain. Lembaga-lembaga lain dalam masyarakat, misalnya lembaga politik, ekonomi, kebudayaan dan lain-lain tidak dapat memegang peranan itu.

"akhlak" dan dalam bahasa Indonesia moral dan akhlak maksudnya sama dengan budi pekerti atau kesusilaan. Kata akhlak berasal dari kata "khulq" yang berarti perangai, tabi’at dan adat istiadat. Al-Ghazali mendefinisikan akhlak sebagai suatu perangai yang menetap dalam jiwa seseorang dan merupakan sumber timbulnya perbuatan-perbuatan tertentu dari dirinya secara mudah dan ringan tanpa dipikirkan atau direncanakan sebelumnya . Maskawih. Akhlak menurutnya adalah suatu keadaan jiwa yang menyebabkan timbulnya perbuatan tanpa melalui pertimbangan dan dipikirkan secara mendalam. Apabila dari perangai tersebut timbul perbuatan baik, maka perbuatan demikian disebut akhlak baik. Demikian sebaliknya, jika perbuatan yang ditimbulkannya perbuatan buruk, maka disebut akhlak jelek.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Chindy Alviona 2213053093 -
Nama : Chindy Alviona
Npm : 2213053093
Kelas : 3G

Analisis Jurnal II

1. Identitas Jurnal
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Volume : 12
Nomor : 1
Tahun : 2014
Penulis : Fahrudin
Kata kunci : Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga

2. Hasil Analisis
Munculnya kenakalan remaja seperti, tawuran antar pelajar, narkoba, penyimpangan seksual, kekerasan serta berbagai bentuk penyimpangan penyakit
kejiwaan, seperti stress, depresi, dan kecemasan, adalah bukti yang tak ternafikan dari adanya dampak negatif dari kemajuan peradaban kita. Oleh karenanya keluarga sebagai tempat di mana anak-anak dibesarkan memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak. Peranan pendidikan
keluarga tidak akan tergeser oleh banyaknya institusi-institusi dan lembaga-lembaga
pendidikan yang ada.

Selain itu, Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu,
untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun
masyarakat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya:
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak,
2. lingkungan masyarakat yang kurang baik,
3. Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat,
4. Suasana rumah tangga yag kurang baik,
5. Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil,
6. Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral,
7. Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu
luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral,
8. Kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak.

Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran moral dalam kehidupannya sehari-hari, maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini
dalam keluarga yaitu:
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh LATIFA NURMALA 2213053166 -
Nama : Latifa Nurmala
Npm : 2213053166
Kelas : 3G

Analisis Jurnal II

1. Identitas Jurnal
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Volume : 12
Nomor : 1
Tahun : 2014
Penulis : Fahrudin
Kata kunci : Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga

2. Hasil Analisis
Munculnya kenakalan remaja seperti, tawuran antar pelajar, narkoba, penyimpangan seksual, kekerasan serta berbagai bentuk penyimpangan penyakit
kejiwaan, seperti stress, depresi, dan kecemasan, adalah bukti yang tak ternafikan
dari adanya dampak negatif dari kemajuan peradaban kita. Oleh karenanya keluarga sebagai tempat di mana anak-anak dibesarkan memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak, karena pertama-pertama yang akan dilihat dan dirasakan oleh anak sebelum orang lain adalah keluarga. Peranan pendidikan
keluarga tidak akan tergeser oleh banyaknya institusi-institusi dan lembaga-lembaga
pendidikan yang ada, seperti Taman Kanak-kanak, Sekolah-sekolah, Akademi-akademi dan lain-lainnya. Begitu juga dengan bertambahnya lembaga-lembaga kebudayaan, kesehatan, politik, agama tidak akan menggeser fungsi pendidikan keluarga.

Selain itu, Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau
moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu,
untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu
sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun
masyarakat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya: (1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak, (2) lingkungan masyarakat yang kurang baik, (3) Pendidikan moral tidak berjalan
menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat, (4) Suasana rumah
tangga yag kurang baik, (5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil, (6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak
sejalan dengan nilai-nilai moral, (7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu
luang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral, (8)
Kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak. Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran moral dalam kehidupannya sehari-hari, maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini dalam keluarga seperti : (1) Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak. (2) Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak. (3) Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Chalistya Syahla Ilham Radinda 2213053262 -
Nama : Chalistya Syahla Ilham R
Npm : 2213053262
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 2
A. Identitas Jurnal
1. Judul : "PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA"
2. Penulis : Fahrudin
3. No/Tahun/Vol : Vol. 12 No. 1 - 2014
4. Kata kunci : Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga


Dalam jurnal tersebut peran keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi. Karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya, Baik buruknya anak anak di masa yang akan datang banyak ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan orang tuanya. Peranan Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Kemudian, Banyak sekali faktor penyebab terjadinya kenakalan pada anak-anak yang dapat menyeret mereka pada dekadensi moral. Menurut Zakiyah Darajat (1971: 45-46), di antara faktor-faktor kemerosotan moral tersebut, yang terpenting adalah:
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, keseniankesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.

Bersamaan dengan itu, sebagai upaya untuk mengatasi kenalakan remaja, anak-anak juga dibimbing mengenai nilai-nilai moral, seperti cara bertutur kata yang baik, berpakaian yang baik, bergaul dengan baik, dan lain-lainnya. Kepada anak-anak juga ditanamkan sifat-sifat yang baik, seperti nilainilai kejujuran, keadilan, hidup serderhana, sabar dan lain-lainnya. Selain itu, agar anak-anak memiliki nilai-nilai moral yang baik, juga di dalam keluarga, khususnya antara ibu dan bapak harus menjaga harmonisasi hubungan antara keduanya dan harus menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya.
Sebagai balasan Chalistya Syahla Ilham Radinda 2213053262

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Natasya Bunga Nitara 2213053012 -
Nama : Natasya Bunga Nitara
Npm : 2213053012
Kelas : 3G

1. Identitas Jurnal
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Volume : 12
Nomor : 1
Tahun : 2014
Penulis : Fahrudin
Kata kunci : Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga

2. Hasil Analisis
Munculnya kenakalan remaja seperti, tawuran antar pelajar, narkoba, penyimpangan seksual, kekerasan serta berbagai bentuk penyimpangan penyakit
kejiwaan, seperti stress, depresi, dan kecemasan, adalah bukti yang tak ternafikan dari adanya dampak negatif dari kemajuan peradaban kita. Oleh karenanya keluarga sebagai tempat di mana anak-anak dibesarkan memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak. Peranan pendidikan keluarga tidak akan tergeser oleh banyaknya institusi-institusi dan lembaga-lembaga pendidikan yang ada.

Moral juga sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran moral dalam kehidupannya sehari-hari, maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini dalam keluarga yaitu:
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh AULIA MAHARANI PUTRI 2213053010 -
Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 2

A. Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta'lim
Vi/No : 12/1
Tahun : 2014
Judul Jurnal : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA.
Penulis : Fahrudin
Kata Kunci : Pendidikan nilai, kenakalan remaja, pendidikan keluarga.

B. Pembahasan
supaya anak mempunyai moral yang baik serta terhindar dari pelanggaran moral maka diperlukannya pembinaan nilai moral sejak usia dini kepada anak dalam keluarga. Keluarga adalah institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak sebab anak pertama kalinya mengenal pendidikan yaitu di lingkungan keluarganya sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. pendidikan dalam keluarga berjalan sepanjang masa melalui proses interaksi serta sosialisasi dalam keluarga yaitu sendiri orang tua harus selalu memberikan contoh tauladan yang baik untuk anak-anak mereka supaya apapun kebiasaan orang tua di rumah akan selalu dilihat dan dicerna oleh anaknya. Yang di mana keluarga adalah tempat anak-anak dibesarkan mempunyai peranan yang begitu penting dalam mendidik anak sebab pertama apa yang dilihat dan dirasakan oleh seorang anak sebelum orang lain yaitu adalah keluarga titik peranan pendidikan keluarga tidak akan tergeser oleh banyaknya institusi dan lembaga pendidikan yang ada di Indonesia ini seperti taman kanak-kanak, sekolah, akademik dan lain sebagainya begitupun dengan bertambahnya lembaga kebudayaan, kesehatan, politik, agama tidak akan menggeser fungsi pendidikan keluarga itu sendiri. Peranan pendidikan itu seharusnya harus dipegang oleh keluarga bagi anggota-anggotanya secara umum yaitu peranan yang paling pokok dibandingkan dengan peranan lainnya.
Moral sendiri sangat penting bagi anak, masyarakat, bangsa dan umat sebab moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut apabila bangsa tersebut moralnya hancur maka akan hancur bangsa tersebut bersama moralnya oleh sebab itu kita harus memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat maka diperlukan sekali memperhatikan pendidikan moral, baik di keluarga sekolah dan masyarakat.

Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan kemerosotan moral yaitu:
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. pendidikan moral tidak terlaksanakan menurut mestinya, baik di rumah tangga sekolah maupun masyarakat
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan yang membawa kepada pembinaan moral
8. tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak anak dan pemuda-pemuda
9. Pengaruh westernisasi yaitu berupa yahudinasi dan kristenisasi.
Pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak yaitu: penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak, menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak, dan menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis khususnya hubungan ibu dan bapak dan anggota keluarga lainnya.

C. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga berperan penting dalam mendidik nilai moral keagamaan karena di lingkungan keluarga lah anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak pada tahap selanjutnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh MIFTAHUL JANNAH 2253053012 -
Nama : Miftahul Jannah
Npm : 2253053012
Kelas : 3G

Analisis jurnal 2

Identitas Jurnal
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Volume, Nomor, dan Halaman:Volume 12, Nomor 1, halaman 41-54
Tahun : 2014
Penulis: Fahrudin
Kata kunci: Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga

Hasil analisis
Pendidikan yang diberikan di lingkungan keluarga berbeda dengan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah, karena pendidikan dalam keluarga bersifat informal yang tidak terikat oleh waktu dan program pendidikan secara khusus. Pendidikan dalam keluarga berjalan sepanjang masa, melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam keluarga itu sendiri. Esensi pendidikannya tersirat dalam integritas keluarga, baik di dalam komunikasi antara sesama anggota keluarga, dalam tingkah laku keseharian orang tua dan anggota keluarga lainnya juga dalam hal-hal lainnya yang berjalan dalam keluarga semuanya merupakan sebuah proses pendidikan bagi anak-anak.Oleh karena itu, orang tua harus selalu memberikan contoh tauladan yang baik kepada anak-anak mereka, karena apa pun kebiasaan orang tua di rumah akan selalu dilihat dan dicerna oleh anak-anak.
Sebagai lingkungan pendidikan yang pertama keluarga memainkan peran yang sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak. Karena itu orangtua sebagai penanggungjawab atas kehidupan keluarga harus memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak-anaknya dengan menanamkan ajaran agama dan akhlakul karimah. Sejalan dengan semakin pesatnya arus globalisasi yang dicirikan dengan derasnya arus informasi dan teknologi ternyata dari satu sisi memunculkan persoalan-persoalan baru yang kerap kita temukan pada diri individu dalam suatu masyarakat. Munculnya kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, narkoba, penyimpangan seksual, kekerasan serta berbagai bentuk penyimpangan penyakit kejiwaan, seperti stress, depresi, dan kecemasan, adalah bukti yang tak ternafikan dari adanya dampak negatif dari kemajuan peradaban kita.
Hal ini kemudian secara tidak langsung berpengaruh tidak baik pula pada kemapanan dan tatanan masyarakat damai seperti kita semua harapkan .Fenomena ini dalam rumusan yang sederhana dapat dikatakan bahwa semakin moderen dan maju sebuah masyarakat akan semakin kompleks dan beragam problematika kehidupan yang akan dijumpai. Masalah moral adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja, baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat yang masihterbelakang. Karena kerusakan moral seseorang mengganggu ketenteraman yang lain. Jika dalam suatu masyarakat banyak yang rusak moralnya, maka akan
goncanglah keadaan masyarakat itu.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh LATIFA NURMALA 2213053166 -
Nama : Latifa Nurmala
Npm : 2213053166
Kelas : 3G

Analisis Jurnal II

1. Identitas Jurnal
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Volume, Nomor, dan Halaman : Volume 12, Nomor 1, halaman 41-54
Tahun : 2014
Penulis : Fahrudin
Kata kunci : Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga


2. Hasil Analisis
Pendidikan moral disekolah sangat penting bagi siswa. Pendidikan moral disekolah dapat diajarkan tidak hanya dari guru saja, akan tetapi pegawai tata usaha, pramu kantor, tukang kebun, dan
komite sekolah. Semua subjek tersebut berperan untuk bersama-sama membangun moralsiswa agar menjadi orang yang baik. Oleh karena guru adalan ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik. Maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya. Materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral ternadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam penanaman nilai bagi anak zaman modern sekarang ada yang Namanya metode inkulkasi atau penanaman nilai. Metode ini dapat dilaksanakan dalam pembelajaran moral di sekolan maupun di dalam keluarga dengan berbagai cara. Ada juga metode keteladanan, metode klarifikasi nilai, metode fasilitasi nilai,metode keterampilan nilai dan moral. Di samping keempat aspek (isi, metode, proses dan pendidik), pendidikan nilai juga memerlukan evaluasi yang komprehensit. Evaluasi dilakukan untuk mengetahul ketercapalan tujuan. Tujuan pendidikan nila meliputi tiga kawasan, yakni penalaran nilai/moral, perasaan nilai moral dan perilaku nilai/moral.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Afanin Yuli Safitri 2213053020 -
Nama: Afanin Yuli Safitri
NPM: 2213053020
ANALISIS JURNAL 2

Judul Jurnal: PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Penulis: Fahrudin


Lingkungan keluarga mempuanyai peranan yang sangat besar dalam pendidikan nilai moral keagamaan, sebab di lingkungan keluarga anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat berpengaruh pada perkembangan anak selanjutnya. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, yaitu: 1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak, 2) lingkungan masyarakat yang kurang baik, 3) Pendidikan moral tidak berjalan dengan semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat, 4) Suasana rumah tangga yang kurang baik, 5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil, (l6) Banyak tulisan, gambar, dan siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral, 7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu, 8) Kurangnya tempat bimbingan dan penyuluhan bagi anak.
Supaya anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran moral, diperlukan adanya pembinaan sejak dini
dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebaik apa pun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat, sulit bagi anak untuk memiliki moral yang baik. Begitu juga sebaliknya. Karena itu ketiganya tidak bisa dipisahkan dan harus saling mendukung. Nilai moral keagamaan harus ditanamkan kepada anak, dapat dimulai sejak anak lahir hingga dewasa. Mulai dari mengajarkan kaliamah thoyyobah, kemudian ditanamkan ialah nilai nilai agama yang berkaitan dengan keimanan. Anak juga dibimbing tentang nilai-nilai moral, seperti cara berbicara yang baik, berpakaian yang baik, bergaul dengan baik, dan lainnya. Ditanamkan juga sikap baik seperti nilai kejujuran, keadilan, hidup serderhana, dan sabar. Orang tua harus bisa menjadi suri tauladan bagi anak.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Annisa Fadillah Quraini 2253053026 -
Nama : Annisa Fadillah Quraini
NPM : 2253053026
Analisis Jurnal 2

Keluarga memiliki peran utama dalam membentuk moral anak karena di sana mereka pertama kali menerima pengajaran yang memengaruhi perkembangan moralnya. Faktor-faktor seperti kurangnya nilai-nilai keimanan, lingkungan yang tidak kondusif, kurangnya pendidikan moral, dan lingkungan rumah tangga yang kurang baik, menjadi penyebab terjadinya penurunan moral anak. Untuk mencegah pelanggaran moral, penting untuk memberikan pembinaan moral sejak dini, dengan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dukungan bersama ini penting karena tanpa keterlibatan semua pihak, anak sulit untuk memiliki moral yang kuat. Nilai-nilai moral dan agama harus diajarkan kepada anak sejak dini dan harus disokong dengan contoh nyata dari orang tua. Proses ini memerlukan pemberian pengajaran moral yang berkelanjutan seiring dengan pertumbuhan anak, termasuk pembiasaan nilai-nilai agama, etika, kejujuran, dan kesabaran.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh DEVI KELANA RINDU BINTARA 2213053095 -
Nama: Devi Kelana Rindu Bintara
NPM: 2213053095
Kelas: 3G

A. Identitas Jurnal
Judul : Proses Pendidikan Nilai Moral
Di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya
Mengatasi Kenakalan Remaja
Volume, Nomor, Dan Halaman:Volume 12, Nomor 1, Halaman 41-54
Tahun : 2014
Penulis: Fahrudin
Tanggal Reviewer : 8 November 2023
Kata Kunci: Pendidikan Nilai, Kenakalan Remaha, Pendidikan Keluarga

B. Hasil Analisis
Peranan pendidikan keluarga tidak akan tergeser oleh banyaknya institusi-institusi dan lembaga-lembaga pendidikan yang ada, seperti Taman Kanak-kanak, Sekolah-sekolah, Akademi-akademi dan lain-lainnya. Begitu juga dengan bertambahnya lembaga-lembaga kebudayaan, kesehatan, politik, agama tidak akan menggeser fungsi pendidikan keluarga. Oleh karena itu keluarga sebagai tempat di mana anak-anak dibesarkan memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak, karena pertama-pertama yang akan dilihat dan dirasakan oleh anak sebelum orang lain adalah keluarga.
Menurut Zakiyah Darajat (1971: 45-46), di antara faktor-faktor kemerosotan moral tersebut, yang terpenting adalah:
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, keseniankesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Ihya Ghulam Halim 2213053178 -
Nama : Ihya Ghulam Halim
NPM : 2213053178
Kelas : 3G

Analisis jurnal 2

Setelah membaca dan mengamati jurnal yang telah disediakan yaitu dengan judul "PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA", Fahrudin, bisa di simpulkan bahwasanya Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Di samping itu keluarga dikatakan sebagai peletak pondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan yang diterima anak dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah.

Pendidikan dalam keluarga berjalan sepanjang masa, melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam keluarga itu sendiri. Esensi pendidikannya tersirat dalam integritas keluarga, baik di dalam komunikasi antara sesama anggota keluarga, dalam tingkah laku keseharian orang tua dan anggota keluarga lainnya juga
dalam hal-hal lainnya yang berjalan dalam keluarga semuanya merupakan sebuah proses pendidikan bagi anak-anak. Sebagai lingkungan pendidikan yang pertama keluarga memainkan peran yang sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak.

Masalah moral adalah suatu masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja,
baik dalam masyarakat yang telah maju, maupun dalam masyarakat yang masih
terbelakang. Maka dari itu keluarga merupakan unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat di mana hubungan-hubungan yang terdapat di dalamnya, sebahagian besarnya bersifat
hubungan langsung dan di situlah berkembang individu dan di situ pula lah terbentuknya tahap-tahap awal proses sosialisasi bagi anak-anak.

Ada beberapa istilah yang sering digunakan secara bergantian untuk menunjukkan maksud yang sama, istilah moral, akhlak, karakter, etika, budi pekerti dan susila. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “moral” diartikan sebagai keadaan baik dan buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti dan susila. Banyak sekali faktor penyebab terjadinya kenakalan pada anak-anak yang dapat menyeret mereka pada dekadensi moral. Betapa banyak sumber kejahatan dan kerusakan yang menyeret mereka terhadap kehancuran moral, di antara faktor-faktor kemerosotan moral tersebut, yang terpenting adalah:
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah
tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti
hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral, dan masih banyak yang lainnya.

Setelah kita mengetahui penyebab merosotnya moral seperi yang diuraikan di atas, menunjukkan betapa pentingnya pendidikan moral bagi anak-anak kita, dan betapa pula besarnya bahaya yang terjadi akibat kurangnya moral itu, serta telah kita ketahui pula faktor-faktor yang menimbulkan kemerosotanini moral di tanah air kita belakangan ini.

Maka dari itu agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebaik apa pun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari
sekolah dan masyarakat, sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Aura Fitria Ananda 2213053094 -
Nama : Aura Fitria Ananda
NPM : 3213053094
Kelas : 3G

A. Identitas Jurnal
Judul jurnal : Proses Pendidikan Nila Moral
Penulis : Fahrudin
Tahun : 2014
Kata kunci : Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga

B. Hasil Analisis

Keluarga bagi Anak-Anak memiliki peran yang sangat penting. Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak.
Terjadinya kenakalan remaja, tawuran pelajar, narkoba, penyimpangan seksual, kekerasan dan berbagai bentuk penyakit jiwa seperti stres, depresi dan kecemasan merupakan bukti yang tidak terbantahkan akan dampak negatif globalisasi.
Faktor penyebab kemerosotan akhlak antara lain :
1.Kurangnya penanaman nilai-nilai keimanan pada anak
2.Lingkungan masyarakat yang tidak sehat
3.Pendidikan moral yang kurang baik, baik di rumah , di sekolah maupun di masyarakat
4.Suasana keluarga yang kurang baik
5.Dipopulerkannya obat-obatan terlarang dan alat kontrasepsi
6.Banyaknya artikel, gambar, acara radio, dan seni yang tidak memperhatikan prinsip dan nasehat etika
7.Kurangnya bimbingan untuk memanfaatkan waktu luang dengan baik sehingga mengakibatkan perkembangan moral
8.Tidak adanya atau kurangnya pusat bimbingan dan konseling bagi anak-anak dan remaja
9.Dampak Westernisasi, khususnya dalam bentuk Yudaisasi dan Kristenisasi

Adapun upaya untuk mengatasi kenalakan remaja, anak-anak juga dibimbing mengenai nilai-nilai moral, seperti cara bertutur kata yang baik, berpakaian yang baik, bergaul dengan baik, dan lain-lainnya. Kepada anak-anak juga ditanamkan sifat-sifat yang baik, seperti nilainilai kejujuran, keadilan, hidup serderhana, sabar dan lain-lainnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Safira Sita Salsabilla 2213053027 -
Nama: Safira Sita Salsabilla
NPM : 2213053027
Analisis Jurnal 2

A. Identitas Jurnal
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Volume, Nomor, dan Halaman:Volume 12, Nomor 1, halaman 41-54
Tahun : 2014
Penulis: Fahrudin
Kata kunci: Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga

B. Hasil Analisis
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas.

Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu: (1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.

Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, yaitu: 1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak, 2) lingkungan masyarakat yang kurang baik, 3) Pendidikan moral tidak berjalan dengan semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat, 4) Suasana rumah tangga yang kurang baik, 5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil, (6) Banyak tulisan, gambar, dan siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral, 7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktu luang dengan cara yang baik, 8) Kurangnya tempat bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda, 9) Pengaruh westernisasi.

Proses yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam menciptakan harmonisasi dalam keluarga, di antaranya yaitu: tidak bertengkar di hadapan anak-anak, selalu berkomunikasi dengan bahasa yang santun, dan selalu memberikan teladan terhadap hal-hal yang positif.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh RAMADYA VINTIKA LARAS 2213053264 -
Nama : Ramadya Vintika Laras
Npm : 2213053264
Kelas : 3G
Jurnal 2
Judul : "PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA"
Penulis : Fahrudin
Kata kunci : Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga

Pada jurnal tersebut Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya, Baik buruknya anak anak di masa yang akan datang banyak ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan orang tuanya. Peranan Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Kemudian, Banyak sekali faktor penyebab terjadinya kenakalan pada anak-anak yang dapat menyeret mereka pada dekadensi moral. Menurut Zakiyah Darajat (1971: 45-46), di antara faktor-faktor kemerosotan moral tersebut, yang terpenting adalah:
- Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
-Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
-Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
-Suasana rumah tangga yang kurang baik.
-Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
-Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, keseniankesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
- Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan
-Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi
-Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Nola Diva Brilian 2213053199 -
Nama: Nola Diva Brilian
Npm: 2213053199
Kelas: 3G

Judul : Proses Pendidikan Nilai Moral
Di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya
Mengatasi Kenakalan Remaja
Vol, No, Dan Hal:Vol 12, No 1, Hal 41-54
Tahun : 2014
Penulis: Fahrudin
Kata Kunci: Pendidikan Nilai, Kenakalan Remaha, Pendidikan Keluarga

Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa keluarga adalah institusi utama dan pertama dalam mendidik anak-anak. Pendidikan dalam keluarga tercermin dalam integritas keluarga, baik dalam cara anggota keluarga berkomunikasi, dalam tindakan sehari-hari orang tua dan anggota keluarga lainnya, dan dalam berbagai aspek kehidupan keluarga. Semua ini merupakan proses pendidikan bagi anak-anak.

Kemunculan kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, perilaku seksual yang menyimpang, tindakan kekerasan, serta berbagai masalah kesehatan mental seperti stres, depresi, dan kecemasan, merupakan bukti yang tak terbantahkan dari dampak negatif globalisasi. Beberapa faktor yang berkontribusi pada penurunan moral meliputi:
1. Ketidakmampuan menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan sosial yang tidak mendukung.
3. Pendidikan moral yang tidak terlaksana dengan baik, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
4. Konflik dalam lingkungan rumah tangga.
5. Paparan yang luas terhadap obat-obatan terlarang dan alat-alat kontrasepsi.
6. Konten-konten dan seni yang tidak memperhatikan nilai-nilai moral.
7. Kurangnya bimbingan untuk menghabiskan waktu luang dengan baik dan membangun moral.
8. Pengaruh westernisasi yang mencakup aspek-aspek agama.

Dalam jurnal tersebut juga disebutkan bahwa keluarga memiliki peran keagamaan, yang artinya keluarga memiliki kewajiban untuk memperkenalkan dan membimbing anggota keluarga, termasuk anak-anak, dalam beragama. Pembinaan agama sejak dini dalam keluarga sangat penting agar anak-anak memiliki moral yang kuat dan terhindar dari pelanggaran moral dalam kehidupan sehari-hari. Pembinaan agama ini melibatkan:
1. Menanamkan pendidikan keimanan kepada anak-anak sejak dini, dengan mengenalkan dasar-dasar keimanan saat mereka mengerti, rukun Islam saat mereka memahami, dan dasar-dasar syariah saat mereka mencapai usia tertentu. Hal ini mencakup membuka kehidupan anak dengan kalimat "la ilaha illa Allah," mengenalkan hukum halal dan haram, mendorong mereka untuk beribadah ketika telah mencapai usia tertentu, dan menciptakan cinta terhadap Rasul, keluarganya, dan al-Qur'an.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak. Orang tua dapat memulai dengan mengajarkan nilai-nilai moral dalam hal-hal kecil, seperti cara berbicara, berpakaian, sopan santun terhadap orang lain, dan sebagainya.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis dengan cara seperti tidak bertengkar di depan anak-anak, berkomunikasi dengan bahasa yang sopan, dan memberikan teladan dalam perilaku positif.

Parafase jurnal tersebut adalah bahwa keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak-anak. Pendidikan dalam keluarga tercermin dalam integritas keluarga, baik dalam komunikasi antar anggota keluarga, dalam tindakan sehari-hari orang tua dan anggota keluarga lainnya, juga dalam aspek lain dalam kehidupan keluarga. Semua ini adalah proses pendidikan bagi anak-anak.

Munculnya kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, perilaku seksual yang menyimpang, tindakan kekerasan, serta berbagai masalah kesehatan mental seperti stres, depresi, dan kecemasan, adalah bukti nyata dari dampak negatif globalisasi. Beberapa faktor yang berkontribusi pada penurunan moral antara lain:

1. Ketidakmampuan menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang tidak mendukung.
3. Pendidikan moral yang tidak terlaksana dengan baik, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
4. Konflik dalam lingkungan rumah tangga.
5. Paparan yang luas terhadap obat-obatan terlarang dan alat kontrasepsi.
6. Konten dan seni yang tidak memperhatikan nilai-nilai moral.
7. Kurangnya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan baik dan membina moral.
8. Pengaruh westernisasi yang mencakup aspek-aspek agama.

Dalam jurnal tersebut juga ditegaskan bahwa keluarga memegang peran penting dalam pendidikan agama, dan ini penting untuk membentuk moral yang kuat pada anak-anak. Ini melibatkan pembinaan nilai-nilai keimanan sejak dini, pendidikan moral, dan menciptakan lingkungan harmonis dalam rumah tangga.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Silvia Novi Fitriana 2213053062 -
Nama : Silvia Novi Fitriana
Npm : 2213053062
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 2
A. Identitas Jurnal
1. Judul : "PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA"
2. Penulis : Fahrudin
3. No/Tahun/Vol : Vol. 12 No. 1 - 2014
4. Kata kunci : Pendidikan nilai, kenakalan remaja, pendidikan keluarga

Hasil analisis berdasarkan jurnal tersebut yaitu peran keluarga dianggap sebagai lingkungan pertama bagi setiap individu di mana mereka berinteraksi. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendidik anak, pendidikan dan bimbingan yang diberikannya sangat mempengaruhi masa depan anak. Peran moral mempunyai arti yang sangat penting bagi anak, masyarakat, bangsa dan masyarakat. Kehancuran moral dapat mengancam perdamaian dan kehormatan bangsa. Oleh karena itu, untuk menjaga keberlanjutan sebagai bangsa yang terhormat, pendidikan moral perlu diperhatikan dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Selain itu, banyak faktor yang dapat menyebabkan kenakalan pada anak dan berujung pada kemerosotan moral. Menurut Zakiyah Darajat (1971: 45-46), faktor terpenting terjadinya kemerosotan moral antara lain:
1. Kurangnya pemahaman nilai-nilai keimanan pada anak.
2. Lingkungan masyarakat yang tidak sehat.
3. Kurangnya pelaksanaan pendidikan moral, baik di rumah, sekolah, dan masyarakat.
4. Kualitas rumah tangga yang buruk.
5. Populernya peredaran obat-obatan terlarang dan alat anti-kehamilan.
6. Paparan tulisan, gambar, siaran dan seni yang mengabaikan prinsip dan pedoman moral.
7. Kurangnya bimbingan untuk mengisi waktu luang.
8. Kurang tersedia atau tidaknya pusat bimbingan dan konseling.
9. Pengaruh westernisasi, termasuk Yudaisasi dan Kristenisasi.

Untuk mengatasi kenakalan remaja, anak juga dibimbing tentang nilai-nilai moral seperti sopan santun dalam berbicara, berpakaian sopan, berperilaku baik, dan lain sebagainya. Terutama dalam keluarga, khususnya antara ibu dan ayah, penting untuk menjaga keharmonisan hubungan dan menjadi teladan bagi anak agar dapat mengadopsi nilai-nilai moral yang baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Wike Oktaviana 2213053194 -

Nama : Wike Oktaviana

NPM : 2213053194

Kelas : 3G


Analisis jurnal 2

PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA

MENGATASI KENAKALAN REMAJA Oleh: Fahrudin


Lingkungan keluarga sangatlah besar peranannya di pendidikan nilai moral keagamaan, dikarenakan pd lingkungan keluargalah anak-anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Supaya anak-anak mempunyai moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan nilai moral sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga. Lingkungan keluarga adalah tempat di mana anak-anak dibesarkan dan merupakan lingkungan yang pertama kali dijalani oleh seorang anak di dalam mengarungi hidupnya, maka apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak-anak dalam keluarga bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa seorang anak. Maka, supaya anak-anak memiliki moral yang baik, langkah pertama yang harus ditanamkan kepada anak-anak ialah nilai-nilai keimanan agar anak-anak memiliki keimanan yang kuat. Proses pembinaan nilai-nilai keimanan yang harus ditanamkan kepada anak-anak, dapat dimulai sejak anak lahir sampai in dewasa. Ketika lahir diperkenalkan dengan kalimah thoyyobah, yang lalu setelah mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak, maka yang pertama harus ditanamkan ialah nilai-nilai agama yang berkaitan dengan keimanan, maka seorang anak meyakini adanya Allah dan dapat mengenal Allah dengan seyakin-yakinnya (ma'rifatullah). 

Dengan hal ini, anak-anak ini jugalah dibimbing mengenai nilai-nilai moral itu sendiri, misalnya cara bertutur kata yang baik, berpakaian yang baik, bergaul dengan baik, dan lain- lainnya. Selain itu, anak-anak juga ditanamkan sifat-sifat yang baik, seperti nilai-nilai kejujuran, keadilan, hidup serderhana, sabar dan lain-lainnya. Juga, agar anak-anak memiliki nilai-nilai moral yang baik, juga di dalam keluarga, khususnya antara ibu dan bapak harus menjaga harmonisasi hubungan antara keduanya dan harus menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya. 

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh NADIA NUR SAFITRI 2213053275 -
Nama : Nadia Nur Safitri
NPM : 2213053275
Kelas : 3G
Analisis jurnal 2

Identitas Jurnal
Judul : Proses Pendidikan Nilai Moral
Di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya
Mengatasi Kenakalan Remaja
Volume, Nomor, Dan Halaman:Volume 12, Nomor 1, Halaman 41-54
Tahun : 2014
Penulis: Fahrudin

Keluarga dianggap sebagai institusi pendidikan utama bagi anak, di mana proses interaksi dan sosialisasi berlangsung sepanjang masa. Orang tua memiliki peran kunci dalam memberikan contoh tauladan yang baik kepada anak-anak mereka.Moral dianggap sebagai aspek penting bagi individu, masyarakat, bangsa, dan umat. Kualitas moral suatu bangsa dianggap mempengaruhi keberhasilan dan kehormatan bangsa tersebut. Oleh karena itu, pendidikan moral di keluarga, sekolah, dan masyarakat dianggap penting.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kemerosotan moral termasuk kurangnya nilai-nilai keimanan yang ditanamkan pada anak, lingkungan masyarakat yang tidak sehat, kurangnya implementasi pendidikan moral di berbagai institusi, kondisi rumah tangga yang tidak baik, serta pengaruh negatif dari obat-obatan terlarang dan budaya yang merusak generasi muda.Pembinaan agama di dalam keluarga dianggap kunci dalam mendidik nilai moral dan keimanan pada anak-anak. Hal ini mencakup penanaman pendidikan keimanan, pendidikan moral, dan menciptakan suasana harmonis di rumah tangga.

Oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa lingkungan keluarga memegang peran penting dalam mendidik nilai moral, terutama nilai keagamaan, karena di sinilah anak pertama kali menerima pendidikan yang akan mempengaruhi perkembangan mereka pada tahap selanjutnya dan nilai keagamaan juga sebagai pondasi akhlak mereka agar menjadi generasi yang baik, berkarakter dan bermoral.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Fadhila Cahya Ningtyas 2213053271 -
Nama : Fadhila Cahya Ningtyas
Npm :2213053271
Analisis Jurnal 2

A. Identitas Jurnal
1. Judul : "PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA"
2. Penulis : Fahrudin
3. No/Tahun/Vol : Vol. 12 No. 1 - 2014
4.
Kata kunci : Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga


Abstrak
Abstrak jurnal ini membahas pentingnya pembinaan nilai moral sejak dini dalam keluarga sebagai upaya untuk mencegah pelanggaran moral pada anak-anak. Lingkungan keluarga dipandang sebagai lingkungan pertama yang memengaruhi perkembangan moral anak. Untuk membentuk moral yang baik, langkah pertama adalah menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak-anak sejak dini. Proses ini dimulai sejak kelahiran dengan memperkenalkan kalimah thoyyobah, lalu terus berlanjut hingga mereka dewasa. Selain nilai-nilai agama, nilai-nilai moral seperti cara berbicara, berpakaian, pergaulan, dan sifat-sifat baik juga diajarkan kepada anak-anak. Selain itu, menjaga harmoni hubungan antara ibu dan bapak di keluarga juga dianggap penting untuk menjadi teladan moral bagi anak-anak. Dalam keseluruhan, abstrak ini menekankan pentingnya pendidikan moral sejak dini dalam keluarga untuk membentuk generasi yang memiliki moral yang baik.

A. Pendahuluan
Pendahulu jurnal ini menekankan peran penting keluarga sebagai institusi pendidikan utama bagi anak-anak, di mana mereka pertama kali mengenal pendidikan sebelum menjalani pendidikan di masyarakat lebih luas. Orang tua disebut memiliki peran utama dalam mendidik anak-anak, karena pendidikan awal dalam keluarga akan menjadi dasar bagi pendidikan selanjutnya di sekolah. Proses pendidikan dalam keluarga bersifat informal dan berlangsung sepanjang masa melalui interaksi dan sosialisasi. Orang tua harus memberikan contoh tauladan yang baik, dan pendidikan moral, terutama nilai-nilai agama dan akhlak, harus ditanamkan pada anak-anak. Seiring dengan arus globalisasi, munculnya masalah-masalah moral seperti kenakalan remaja, narkoba, dan penyimpangan seksual menunjukkan kompleksitas masyarakat modern. Kerusakan moral individu dapat mengganggu ketentraman masyarakat. Oleh karena itu, penulis menyoroti pentingnya pendidikan moral dalam keluarga, khususnya nilai moral berbasis agama, agar anak-anak terhindar dari penyimpangan moral. Masalah yang diajukan dalam tulisan ini adalah bagaimana proses pendidikan nilai moral keagamaan di keluarga dapat mencegah penyimpangan moral, dan tujuan utamanya adalah untuk memahami proses tersebut.

B. Peranan Keluarga Bagi Anak Anak
Pada point ini penulis membahas peran penting keluarga sebagai institusi pendidikan utama bagi anak-anak. Penulis merinci makna kata "keluarga" yang mengandung unsur pemberian dan pengambilan, di mana anggota keluarga memiliki tanggung jawab dan hak dalam mengurus kepentingan keluarga. Keluarga merupakan tempat pertama di mana anak-anak tumbuh dan berkembang, dan pengaruh lingkungan keluarga dapat memengaruhi perkembangan jiwa anak. Keluarga juga berperan sebagai lingkungan awal di mana individu memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan akhlak, serta merasakan kasih sayang dan ketenangan. Dalam konteks sosialisasi, keluarga merupakan tempat awal di mana individu memperoleh unsur-unsur dasar kepribadian. Oleh karena itu, keluarga dianggap sebagai simbol nilai-nilai mulia seperti keimanan, pengorbanan, dan cinta kepada kebaikan. Ini menunjukkan bahwa keluarga penting sepanjang kehidupan individu, dan keberadaannya juga memiliki dampak besar pada masyarakat secara keseluruhan. Keluarga memiliki peran kunci dalam pendidikan anak, khususnya dalam pendidikan nilai moral. Teori yang mendasari ini mengacu pada fungsi-fungsi keluarga yang meliputi edukasi, sosialisasi, proteksi, afeksi, religius, ekonomi, rekreasi, dan biologis. Dalam konteks pendidikan moral, orang tua memiliki tanggung jawab penting dalam memberikan pendidikan moral kepada anak-anak mereka, yang merupakan bagian dari fungsi keluarga sebagai pendidik pertama dan utama.

C. Peranan Nilai Moral Bagi Anak Anak
Pada bagian ini didalam jurnal dijelaskan tentang pengertian moral dan istilah-istilah terkait seperti akhlak, karakter, etika, budi pekerti, dan susila. Moral didefinisikan sebagai penilaian umum terkait perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti, dan susila, serta sebagai ajaran kesusilaan. Selanjutnya, penulis menguraikan peran penting keluarga dalam pendidikan moral anak-anak. Keluarga dipandang sebagai lingkungan awal di mana anak-anak tumbuh dan berkembang, serta sebagai tempat pertama di mana mereka memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan akhlak. Keluarga juga dianggap sebagai simbol atas nilai-nilai mulia seperti keimanan, pengorbanan, kesediaan berkorban, cinta kepada kebaikan, dan kesetiaan. Dalam kaitannya dengan pendidikan moral, penulis menekankan bahwa peran keluarga tidak dapat digantikan oleh lembaga-lembaga pendidikan lain. Keluarga memiliki tanggung jawab utama dalam mendidik anak-anak, terutama dalam memberikan cinta, kasih sayang, dan ketenangan. Meskipun lembaga-lembaga pendidikan lain dapat memberikan bantuan, keluarga tetap memiliki peran paling pokok dalam membentuk moral dan karakter anak-anak.

C. Peranan Nilai Moral Bagi Anak Anak

Didalam bagian ini dijelaskan pentingnya nilai moral (moralitas) dalam konteks anak-anak, masyarakat, bangsa, dan umat. Penulis mencatat bahwa berbagai istilah seperti moral, akhlak, karakter, etika, budi pekerti, dan susila sering digunakan secara bergantian, tetapi pada dasarnya merujuk pada konsep yang sama. Dalam bahasa Indonesia, "moral" didefinisikan sebagai penilaian umum tentang baik dan buruk yang berkaitan dengan perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti, dan susila. Moral juga dapat dilihat sebagai ajaran kesusilaan. adapun konsep moral bisa diklasifikasikan menjadi tiga aspek utama:
(1) moral sebagai ajaran kesusilaan, yang berkaitan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan buruk sesuai dengan norma masyarakat,
(2) moral sebagai aturan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan individu apakah baik atau buruk, dan
(3) moral sebagai gejala kejiwaan yang tercermin dalam perbuatan, seperti keberanian, kejujuran, kesabaran, dan semangat.

D. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kemerosotan
Moral
Menurut Zakiyah Darajat (1971: 45-46), di antara
faktor-faktor kemerosotan moral tersebut, yang terpenting adalah:
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah
tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti
hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-
kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan mora
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan
cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi
anak-anak dan pemuda-pemuda.
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.

E. Proses Pendidikan Nilai Moral Untuk Mengatasi
Kenakalan Remaja Dalam Keluarga

Penulis menjelaskan bahwa keluarga memegang peran kunci dalam membentuk nilai dan moral anak-anak, terutama dalam konteks nilai-nilai beragama.

Untuk mencapai moral yang baik dan mencegah pelanggaran moral pada anak-anak, penulis merinci beberapa langkah penting dalam membina moral dan iman anak-anak:
1. Penanaman Pendidikan Keimanan
Orang tua harus membimbing anak-anak dalam memahami dan mempraktikkan keyakinan iman sejak dini. Ini mencakup mengenalkan prinsip-prinsip Islam, hukum-hukum halal dan haram, mendorong beribadah, dan menumbuhkan cinta kepada Allah dan Rasulullah.

2. Penanaman Pendidikan Moral
Orang tua perlu memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan moral anak-anak mereka. Mereka harus memberikan contoh yang baik dalam pergaulan sehari-hari, seperti berbicara sopan, berpakaian layak, dan bersikap adil. Selain itu, harus ditumbuhkan sifat-sifat baik seperti kejujuran, keadilan, rendah hati, hidup sederhana, dan kesabaran.

3. Menciptakan Suasana Rumah Tangga Harmonis
Orang tua harus menciptakan hubungan yang harmonis di antara sesama anggota keluarga, termasuk hubungan antara Ibu-Bapak. Hubungan yang baik di antara anggota keluarga ini akan menjadi contoh positif bagi anak-anak.

F. Kesimpulan
Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa lingkungan keluarga memegang peran penting dalam pendidikan nilai moral keagamaan anak-anak. Berbagai faktor dapat menyebabkan kemerosotan moral pada anak, termasuk kurangnya nilai-nilai keimanan, lingkungan masyarakat yang tidak baik, dan kurangnya pendidikan moral di keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Untuk memastikan bahwa anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran moral, diperlukan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Proses pembinaan nilai-nilai moral keagamaan harus dimulai sejak anak lahir, termasuk pengenalan nilai-nilai agama yang berkaitan dengan keimanan, pendidikan moral, dan pembentukan sifat-sifat baik seperti kejujuran dan keadilan. Selain itu, hubungan harmonis antara ibu dan bapak dalam keluarga juga penting, karena mereka menjadi teladan bagi anak-anak mereka dalam membentuk nilai-nilai moral yang baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Farida Juwita 2213053179 -
Nama : Farida Juwita
NPM : 2213053179
Kelas : 3G

Analisis jurnal berjudul "Proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja" oleh Fahrudin.

Didapat bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mengajarkan terkait nilai dan moral kepada anak. Artinya, orang tua memegang peran utama dalam mendidik anak-anaknya. Baik buruknya moral seorang anak dapat dilihat pendidikan dan bimbingan orang tuanya. Sebagai lingkungan pendidikan pertama keluarga memainkan peran yang sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak. Pendidikan di lingkungan keluarga berjalan sepanjang masa, melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam keluarga itu sendiri.

Sejalan dengan semakin pesatnya arus globalisasi, banyak muncul kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, narkoba, penyimpangan seksual, kekerasan serta berbagai bentuk penyimpangan penyakit kejiwaan, seperti stress, depresi, dan kecemasan, adalah bukti yang tak ternafikan dari adanya dampak negatif dari kemajuan peradaban kita. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh tidak baik pula pada kemapanan dan tatanan masyarakat. Sehingga amat penting proses pendidikan moral bagi anak-anak, khususnya dalam keluarga, hingga kelak remaja dapat memiliki moral yang baik dalam kehidupan bangsa ini.


Kemorosotan moral ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik titik
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dengan cara yang baik dan yang membawa kepada pembinaan moral
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda
9. Pengaruh westernisasi yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi

Dengan demikian, proses pengajaran nilai moral melalui pendidikan dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi kenakaln remaja. Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan nilai moral bagi anak-anaknya, termasuk nilai dan moral dalam beragam. Sejak dini, perlu adanya pembinaan agama sejak dini dalam keluarga. Pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak adalah dengan Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak, menanamkan pendidikan moral, dan menciptakan suasana yang harmonis.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Fadhila Cahya Ningtyas 2213053271 -
Nama : Fadhila Cahya Ningtyas
Npm: 2213053271
Analisis Jurnal 2

A. Identitas Jurnal
1. Judul : "PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA"
2. Penulis : Fahrudin
3. No/Tahun/Vol : Vol. 12 No. 1 - 2014
4.
Kata kunci : Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga


Abstrak
Abstrak jurnal ini membahas pentingnya pembinaan nilai moral sejak dini dalam keluarga sebagai upaya untuk mencegah pelanggaran moral pada anak-anak. Lingkungan keluarga dipandang sebagai lingkungan pertama yang memengaruhi perkembangan moral anak. Untuk membentuk moral yang baik, langkah pertama adalah menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak-anak sejak dini. Proses ini dimulai sejak kelahiran dengan memperkenalkan kalimah thoyyobah, lalu terus berlanjut hingga mereka dewasa. Selain nilai-nilai agama, nilai-nilai moral seperti cara berbicara, berpakaian, pergaulan, dan sifat-sifat baik juga diajarkan kepada anak-anak. Selain itu, menjaga harmoni hubungan antara ibu dan bapak di keluarga juga dianggap penting untuk menjadi teladan moral bagi anak-anak. Dalam keseluruhan, abstrak ini menekankan pentingnya pendidikan moral sejak dini dalam keluarga untuk membentuk generasi yang memiliki moral yang baik.

A. Pendahuluan
Pendahulu jurnal ini menekankan peran penting keluarga sebagai institusi pendidikan utama bagi anak-anak, di mana mereka pertama kali mengenal pendidikan sebelum menjalani pendidikan di masyarakat lebih luas. Orang tua disebut memiliki peran utama dalam mendidik anak-anak, karena pendidikan awal dalam keluarga akan menjadi dasar bagi pendidikan selanjutnya di sekolah. Proses pendidikan dalam keluarga bersifat informal dan berlangsung sepanjang masa melalui interaksi dan sosialisasi. Orang tua harus memberikan contoh tauladan yang baik, dan pendidikan moral, terutama nilai-nilai agama dan akhlak, harus ditanamkan pada anak-anak. Seiring dengan arus globalisasi, munculnya masalah-masalah moral seperti kenakalan remaja, narkoba, dan penyimpangan seksual menunjukkan kompleksitas masyarakat modern. Kerusakan moral individu dapat mengganggu ketentraman masyarakat. Oleh karena itu, penulis menyoroti pentingnya pendidikan moral dalam keluarga, khususnya nilai moral berbasis agama, agar anak-anak terhindar dari penyimpangan moral. Masalah yang diajukan dalam tulisan ini adalah bagaimana proses pendidikan nilai moral keagamaan di keluarga dapat mencegah penyimpangan moral, dan tujuan utamanya adalah untuk memahami proses tersebut.

B. Peranan Keluarga Bagi Anak Anak
Pada point ini penulis membahas peran penting keluarga sebagai institusi pendidikan utama bagi anak-anak. Penulis merinci makna kata "keluarga" yang mengandung unsur pemberian dan pengambilan, di mana anggota keluarga memiliki tanggung jawab dan hak dalam mengurus kepentingan keluarga. Keluarga merupakan tempat pertama di mana anak-anak tumbuh dan berkembang, dan pengaruh lingkungan keluarga dapat memengaruhi perkembangan jiwa anak. Keluarga juga berperan sebagai lingkungan awal di mana individu memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan akhlak, serta merasakan kasih sayang dan ketenangan. Dalam konteks sosialisasi, keluarga merupakan tempat awal di mana individu memperoleh unsur-unsur dasar kepribadian. Oleh karena itu, keluarga dianggap sebagai simbol nilai-nilai mulia seperti keimanan, pengorbanan, dan cinta kepada kebaikan. Ini menunjukkan bahwa keluarga penting sepanjang kehidupan individu, dan keberadaannya juga memiliki dampak besar pada masyarakat secara keseluruhan. Keluarga memiliki peran kunci dalam pendidikan anak, khususnya dalam pendidikan nilai moral. Teori yang mendasari ini mengacu pada fungsi-fungsi keluarga yang meliputi edukasi, sosialisasi, proteksi, afeksi, religius, ekonomi, rekreasi, dan biologis. Dalam konteks pendidikan moral, orang tua memiliki tanggung jawab penting dalam memberikan pendidikan moral kepada anak-anak mereka, yang merupakan bagian dari fungsi keluarga sebagai pendidik pertama dan utama.

C. Peranan Nilai Moral Bagi Anak Anak
Pada bagian ini didalam jurnal dijelaskan tentang pengertian moral dan istilah-istilah terkait seperti akhlak, karakter, etika, budi pekerti, dan susila. Moral didefinisikan sebagai penilaian umum terkait perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti, dan susila, serta sebagai ajaran kesusilaan. Selanjutnya, penulis menguraikan peran penting keluarga dalam pendidikan moral anak-anak. Keluarga dipandang sebagai lingkungan awal di mana anak-anak tumbuh dan berkembang, serta sebagai tempat pertama di mana mereka memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan akhlak. Keluarga juga dianggap sebagai simbol atas nilai-nilai mulia seperti keimanan, pengorbanan, kesediaan berkorban, cinta kepada kebaikan, dan kesetiaan. Dalam kaitannya dengan pendidikan moral, penulis menekankan bahwa peran keluarga tidak dapat digantikan oleh lembaga-lembaga pendidikan lain. Keluarga memiliki tanggung jawab utama dalam mendidik anak-anak, terutama dalam memberikan cinta, kasih sayang, dan ketenangan. Meskipun lembaga-lembaga pendidikan lain dapat memberikan bantuan, keluarga tetap memiliki peran paling pokok dalam membentuk moral dan karakter anak-anak.

C. Peranan Nilai Moral Bagi Anak Anak

Didalam bagian ini dijelaskan pentingnya nilai moral (moralitas) dalam konteks anak-anak, masyarakat, bangsa, dan umat. Penulis mencatat bahwa berbagai istilah seperti moral, akhlak, karakter, etika, budi pekerti, dan susila sering digunakan secara bergantian, tetapi pada dasarnya merujuk pada konsep yang sama. Dalam bahasa Indonesia, "moral" didefinisikan sebagai penilaian umum tentang baik dan buruk yang berkaitan dengan perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti, dan susila. Moral juga dapat dilihat sebagai ajaran kesusilaan. adapun konsep moral bisa diklasifikasikan menjadi tiga aspek utama:
(1) moral sebagai ajaran kesusilaan, yang berkaitan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan buruk sesuai dengan norma masyarakat,
(2) moral sebagai aturan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan individu apakah baik atau buruk, dan
(3) moral sebagai gejala kejiwaan yang tercermin dalam perbuatan, seperti keberanian, kejujuran, kesabaran, dan semangat.

D. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kemerosotan
Moral
Menurut Zakiyah Darajat (1971: 45-46), di antara
faktor-faktor kemerosotan moral tersebut, yang terpenting adalah:
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah
tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti
hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-
kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan mora
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan
cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi
anak-anak dan pemuda-pemuda.
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.

E. Proses Pendidikan Nilai Moral Untuk Mengatasi
Kenakalan Remaja Dalam Keluarga

Penulis menjelaskan bahwa keluarga memegang peran kunci dalam membentuk nilai dan moral anak-anak, terutama dalam konteks nilai-nilai beragama.

Untuk mencapai moral yang baik dan mencegah pelanggaran moral pada anak-anak, penulis merinci beberapa langkah penting dalam membina moral dan iman anak-anak:
1. Penanaman Pendidikan Keimanan
Orang tua harus membimbing anak-anak dalam memahami dan mempraktikkan keyakinan iman sejak dini. Ini mencakup mengenalkan prinsip-prinsip Islam, hukum-hukum halal dan haram, mendorong beribadah, dan menumbuhkan cinta kepada Allah dan Rasulullah.

2. Penanaman Pendidikan Moral
Orang tua perlu memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan moral anak-anak mereka. Mereka harus memberikan contoh yang baik dalam pergaulan sehari-hari, seperti berbicara sopan, berpakaian layak, dan bersikap adil. Selain itu, harus ditumbuhkan sifat-sifat baik seperti kejujuran, keadilan, rendah hati, hidup sederhana, dan kesabaran.

3. Menciptakan Suasana Rumah Tangga Harmonis
Orang tua harus menciptakan hubungan yang harmonis di antara sesama anggota keluarga, termasuk hubungan antara Ibu-Bapak. Hubungan yang baik di antara anggota keluarga ini akan menjadi contoh positif bagi anak-anak.

F. Kesimpulan
Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa lingkungan keluarga memegang peran penting dalam pendidikan nilai moral keagamaan anak-anak. Berbagai faktor dapat menyebabkan kemerosotan moral pada anak, termasuk kurangnya nilai-nilai keimanan, lingkungan masyarakat yang tidak baik, dan kurangnya pendidikan moral di keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Untuk memastikan bahwa anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran moral, diperlukan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Proses pembinaan nilai-nilai moral keagamaan harus dimulai sejak anak lahir, termasuk pengenalan nilai-nilai agama yang berkaitan dengan keimanan, pendidikan moral, dan pembentukan sifat-sifat baik seperti kejujuran dan keadilan. Selain itu, hubungan harmonis antara ibu dan bapak dalam keluarga juga penting, karena mereka menjadi teladan bagi anak-anak mereka dalam membentuk nilai-nilai moral yang baik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Dinda Kusumawati Subagio 2253053016 -
Nama: Dinda Kusumawati Subagio
Npm: 2253053016

Analisis jurnal 2

Moral penting bagi anak, Masyarakat, dan bangsa. Jika moralitas rusak, maka perdamaian dan kehormatan bangsa akan hilang. Oleh karena itu, untuk menjaga keberlangsungan hidup bangsa yang terhormat, perlu adanya perhatian terhadap pendidikan moral baik dalam keluarga, sekolah, maupun dalam masyarakat. Lingkungan keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan nilai-nilai moral agama, karena di lingkungan keluargalah anak pertama kali mendapat pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangannya selanjutnya. Keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam membesarkan nilai-nilai moral pada anak, termasuk nilai-nilai agama dan moral. Keluarga mempunyai fungsi religius, artinya perlu menginisiasi dan mengajak anak serta anggota keluarga lainnya ke dalam kehidupan beragama.

Dalam proses penanaman nilai-nilai moral pada anak di dalam keluarga, orang tua dapat memulainya dari hal kecil seperti cara berbicara, berpakaian yang baik, dan berperilaku baik terhadap orang tua, guru, dan lain-lain. Agar anak mempunyai sifat dan kepribadian yang baik, orang tua harus menanamkan sifat-sifat baik pada anaknya sejak dini. Proses yang dapat dilakukan orang tua untuk menciptakan keharmonisan dalam keluarga antara lain: tidak berkelahi di depan anak, selalu berkomunikasi dengan bahasa yang sopan, dan selalu memberikan contoh yang positif
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Shelly Shelly -
Nama: Shelly
NPM: 2253053019
Kelas: 3G


Analisis jurnal 2
Judul : Proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja
Volume, Nomor, dan Halaman:Volume 12, Nomor 1, halaman 41-54
Tahun : 2014
Penulis: Fahrudin
Kata kunci: Pendidikan nilai, kenakalan remaha, pendidikan keluarga

Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya. Perilaku baik buruknya anak di masa depan ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan orang tuanya. Oleh sebab itu di dalam keluarga anak-anak pertama kali memperoleh pendidikan lingkungan dan keluarga berperan besar dalam pendidikan nilai moral keagamaan karena di lingkungan keluarga anak-anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak di masa depan. Perlu diingat supaya anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembimbingan sejak dini kepada anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sebaik apapun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat, sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik. Begitu juga pendidikan moral di sekolah, tanpa adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat sulit bagi anak untuk memiliki moral yang baik. Dengan demikian ketiga jenis lembaga ini tidak bisa dipisahkan dan harus saling mendukung.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Andika Purbaya 2213053169 -
Nama : Andika Purbaya
Npm : 2213053169
Kelas : 3G

Analisis jurnal 2

Setelah membaca jurnal tersebut saya ber analisis bahwasanya Lingkungan keluarga sangat besar peranannya dalam pendidikan nilai moralkeagamaan, karena di lingkungan keluargalah anak-anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemerosotan moral pada anak, di antaranya: (1) Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak, (2)lingkungan masyarakat yang kurang baik, (3) Pendidikan moral tidak berjalan menurut semestinya, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat, (4) Suasana rumahtangga yag kurang baik, (5) Banyak diperkenalkannya obat-obat terlarang dan alat alat anti hamil, (6) Banyak tulisan-tulisan, gambar-gambar, saran-siaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral, (7) Kurang adanya bimbingan dalam mengisi waktuluang dengan cara yang baik yang membawa kepada pembinaan nilai moral, (8)Kurangnya markas-markas bimbingan da penyuluhan bagi anak-anak.

Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebaik apa pun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat, sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik. Begitu juga pendidikan moral di sekolah, tanpa adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat sulit bagi anak untuk memiliki moral yang baik. Dengan demikian, ketiga jenis lembaga ini tidak bisa dipisahkan dan harus saling mendukung. Proses pembinaan nilai-nilai moral keagamaan yang harus ditanamkan kepada anak-anak, dapat dimulai sejak anak lahir sampai ia dewasa. Ketika lahir diperkenalkan dengan kaliamah thoyyobah, kemudian setelah mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak, maka yang pertama harus ditanamkan ialah nilai nilai agama yang berkaitan dengan keimanan, sehingga anak meyakini adanya Allah dan dapat mengenal Allah dengan seyakin-yakinnya (ma’rifatullah).
Bersamaan dengan itu, anak-anak juga dibimbing mengenai nilai-nilai moral,seperti cara bertutur kata yang baik, berpakaian yang baik, bergaul dengan baik, danlain-lainnya.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh KHAIRANI ULYA 2213053115 -
Nama : Khairani Ulya
NPM : 2213053115

Analisis Jurnal
A. Identitas Jurnal
Judul : Proses Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga Sebagai Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja
Penulis : Fahrudin
Tahun : 2014

B. Pembahasan
Sebagai pendidikan pertama, keluarga memegang peran utama dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak. Isu moral menjadi perhatian yang relevan di berbagai masyarakat, termasuk masyarakat maju. Kemerosotan moral pada generasi muda dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kenakalan ringan, kenakalan yang mengganggu orang lain, dan kenakalan seksual.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kemerosotan moral, seperti kurangnya penerapan nilai-nilai keagamaan pada anak-anak, lingkungan yang tidak sehat, kurangnya pendidikan moral di berbagai aspek kehidupan, suasana rumah yang tidak kondusif, penyebaran obat-obatan terlarang dan alat kontrasepsi, serta dampak dari media dan budaya yang mengabaikan nilai-nilai moral.

Keluarga memiliki peran penting dalam mendidik anak-anak dalam hal nilai-nilai moral dan agama. Untuk mengatasi kenakalan remaja dalam lingkungan keluarga, dapat dilakukan dengan:

1. Memulai penanaman pendidikan keagamaan sejak dini pada anak-anak, seperti melalui azan saat kelahiran.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak dengan memulainya dari hal-hal kecil, seperti memberikan contoh berbicara sopan, berpakaian dengan benar, dan menunjukkan etika kepada semua orang.
3. Menciptakan suasana harmonis dalam keluarga, terutama hubungan antara orang tua, yang akan menjadi contoh bagi anak-anak dalam pergaulan dan kehidupan mereka.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Nura Assyifa 2213053134 -
Nama : Nura Assyifa
NPM : 2213053134
Kelas : 3G

Hasil Analisis Jurnal 2
"PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA"
Oleh: Fahrudin

Abstrak
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan nilai moral sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga. Lingkungan keluarga merupakan tempat di mana anak-anak dibesarkan dan merupakan lingkungan yang pertama kali dijalanai oleh seorang anak di dalam mengarungi hidupnya, sehingga apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak-anak dalam keluarga akan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa seorang anak.

A. PENDAHULUAN
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak untuk pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkungan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Di samping itu keluarga dikatakan sebagai peletak pondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan yang diterima anak dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah (MI.Soelaeman, 1978:23).

B. PERANAN KELUARGA BAGI ANAK-ANAK
Mendidik anak dalam keluarga kewajiban paling utama. Kewajiban ini tidak dapat ditinggalkan kecuali karena udzur, dan juga tidak akan membebaskan ia dari tanggung jawab ini dengan adanya institusi-institusi pendidikan yang didirikan khusus untuk anak-anak dan generasi muda. Sebab, institusi itu tidak akan sanggup menggantikan keluarga dalam menanamkan rasa cinta dan kasih sayang kepada anak-anak. Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak.


C. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Moral sangat penting bagi tiap-tiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkapkan bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral bangsa tersebut. Apabila bangsa tersebut moralnya hancur, maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya. Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan ummat. Kalau moral rusak, ketenteraman dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN MORAL
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda.
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.

E. PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran moral dalam kehidupannya sehari-hari, maka perlu adanya pembinaan agama sejak dini dalam keluarga. Pembinaan agama yang dapat ditanamkan kepada anak-anak adalah sebagai berikut:
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis, khususnya hubungan Ibu-Bapak dan anggota keluarga lainnya, sehingga pergaulan dan kehidupan mereka dapat menjadi contoh bagi anak-anak.

F. KESIMPULAN
Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran- pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga dan adanya kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebaik apa pun pendidikan moral dalam keluarga tanpa adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat, sulit bagi anak-anak untuk memiliki moral yang baik. Begitu juga pendidikan moral di sekolah, tanpa adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat sulit bagi anak untuk memiliki moral yang baik. Dengan demikian, ketiga jenis lembaga ini tidak bisa dipisahkan dan harus saling mendukung.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh SELVIA NUR SAQINAH 2213053193 -
Nama: Selvia Nur Saqinah
Npm: 2213053193

Nama jurnal: jurnal pendidikan agama Islam
Nomor: 1
Vol: 2
Halaman: 41-54
Tahun terbit:2014
Judul jurnal: proses pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga sebagai upaya mengatasi kenakalan remaja
Nama penulis: Fahrudin

Abstrak
Supaya anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan nilai moral sejak dini kepada anak-anak dan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan tempat dimana anak-anak dibesarkan dan merupakan lingkungan yang pertama kali di jalannya oleh seorang anak dalam menjalani hidupnya sehingga apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak-anak dalam keluarga akan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa seorang anak.

Pendahuluan
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Pendidikan dalam keluarga berjalan sepanjang masa melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam keluarga itu sendiri. Esensi pendidikan tersirat dalam integrasi keluarga, baik di dalam komunikasi antar sesama anggota keluarga, dalam tingkah laku keseharian orang tua dan anggota keluarga lainnya juga dalam hal-hal lainnya yang berjalan dalam keluarga semuanya merupakan sebuah proses pendidikan bagi anak-anak. Oleh karena itu, orang tua harus selalu memberikan contoh tauladan yang baik kepada anak-anak mereka karena apapun kebiasaan orang tua di rumah akan selalu dilihat dan dicerna oleh anak-anak.

Pembahasan
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional di mana hal itu sangat memberikan proses pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk membentuk kepribadian seorang anak. Moral sangat penting bagi setiap orang, tiap bangsa. Karena pentingnya moral tersebut ada yang mengungkap bahwa ukuran baik buruknya suatu bangsa tergantung kepada moral tersebut. Apabila bangsa tersebut meralnya hancur, maka akan hancurlah bangsa tersebut bersama moralnya. Moral sangat penting bagi anak-anak, masyarakat, bangsa dan umat. kalau moral rusak Ketentuan dan kehormatan bangsa itu akan hilang. Oleh karena itu, untuk memelihara kelangsungan hidup sebagai bangsa yang terhormat, maka perlu sekali memperhatikan pendidikan moral, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Kesimpulan
Lingkungan keluarga sangat besar perannya dalam pendidikan nilai moral keagamaan, karena di lingkungan keluarga lah anak-anak pertama kali menerima pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral maka perlu adanya pembinaan sejak dini kepada para dalam keluarga dan adanya kerjasama antar keluarga sekolah dan masyarakat
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Forum Analisis Jurnal 2

oleh Mutiara Deva Gusti 2213053135 -
Nama : Mutiara Deva Gusti
Npm : 2213053135

Analisis jurnal 2

Identitas jurnal
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Nomor : 1
Volume : 12
Halaman : 41-54
Tahun terbit : 2014
Nama penulis : Fahrudin
Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA

Pembahasan

A. PENDAHULUAN
Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Pendidikan dalam keluarga bersifat informal, Pendidikan dalam keluarga berjalan sepanjang masa, melalui proses interaksi dan sosialisasi di dalam keluarga. Sebagai lingkungan pendidikan yang pertama keluarga memainkan peran yang sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak.
B. PERANAN KELUARGA BAGI ANAK
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi setiap individu di mana ia berinteraksi. Dari interaksi dengan lingkungan pertama inilah individu memperoleh unsur-unsur dan ciri-ciri dasar daripada kepribadiannya. Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal luar dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional dimana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk pembentukan kepribadian seorang anak.
Menurut M.I Silaeman (1978: 84), fungsi keluarga itu ada delapan jenis, yaitu: (1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3) fungsi proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis.
C. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Dalam KBBI, “moral” diartikan sebagai keadaan baik dan buruk yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti dan susila.
Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meningalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan, seperti berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya Sofyan Sauri (2010:34).
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN MORAL
Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
Lingkungan masyarakat yang kurang sehat
Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
Suasana rumah tangga yang kurang baik.
Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral
Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda.
Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.
E. PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA
Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak.
Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak.
Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis, khususnya hubungan Ibu Bapak dan anggota keluarga, sehingga pergaulan dan kehidupan mereka dapat menjadi contoh bagi anak-anak, terutama anak yang belum berumur enam tahun