Forum Analisis Video 2

Forum Analisis Video 2

Number of replies: 33

Lampirkan analisis anda mengenai video berikut dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM. Dilarang melakukan plagiasi.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Destia Rahmah Fitriani 2213053082 -
Nama : Destia Rahmah Fitriani
NPM : 2213053082
Kelas : 3F

Analisis Video 2
"PENDEKATAN PENTAHELIX PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL"

Pendekatan pentahelix dalam konteks pendidikan nilai dan moral merujuk pada kerangka kerja yang menggabungkan lima pemangku kepentingan utama yang saling berinteraksi untuk mempromosikan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat. Lima pemangku kepentingan ini adalah pemerintah, industri, akademisi, masyarakat sipil, dan individu.

1. Pemerintah : Pemerintah memiliki peran penting dalam pembentukan dan implementasi kebijakan pendidikan nilai dan moral. Mereka dapat merancang kurikulum yang memasukkan aspek-aspek moral dan etika, serta mengawasi pelaksanaan pendidikan tersebut di sekolah-sekolah. Pemerintah juga dapat menciptakan undang-undang dan peraturan yang mendukung pembentukan nilai dan moral dalam masyarakat.
2. Industri : Industri adalah pemangku kepentingan lain yang berperan dalam pendidikan nilai dan moral. Mereka dapat berkontribusi dengan menyediakan sumber daya dan pelatihan kepada siswa dan pekerja mereka untuk mempromosikan nilai-nilai etika di tempat kerja. Industri juga dapat berperan dalam memberikan contoh yang baik dalam praktik bisnis mereka.
3. Akademisi : Akademisi, termasuk guru dan pendidik, adalah ujung tombak dalam mendidik nilai dan moral kepada generasi muda. Mereka merancang kurikulum, mengajar, dan memberikan bimbingan kepada siswa untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
4. Masyarakat Sipil : Masyarakat sipil, termasuk organisasi nirlaba, kelompok agama, dan komunitas lokal, berperan dalam memperkuat nilai-nilai moral di masyarakat. Mereka dapat menyelenggarakan program-program sosial dan keagamaan yang mempromosikan nilai-nilai etika, serta berkolaborasi dengan pemerintah dan industri untuk mencapai tujuan bersama.
5. Individu : Setiap individu, terutama siswa, adalah pemangku kepentingan penting dalam pendidikan nilai dan moral. Mereka harus memiliki kesadaran dan komitmen pribadi untuk menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Ini melibatkan pemahaman dan refleksi terhadap nilai-nilai, serta sikap dan tindakan yang sesuai.

Pendekatan pentahelix ini mendorong kerja sama antara semua pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan nilai dan moral yang kuat dalam masyarakat. Ini juga mengakui bahwa pendidikan nilai dan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga harus ada dalam seluruh aspek kehidupan dan lembaga di masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Jeky Septa Anggara 2213053253 -
Nama : Jeky Septa Anggara
NPM : 2213053253
Kelas : 3F

Analisis Video 2 PENDEKATAN PENTAHELIX PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL

Beberapa pendekatan yang dapat membantu dalam menanamkan nilai yaitu :
1.) Pemerintah, dalam hal ini pemerintah membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan sudah sepatutnya ada dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
2.) Masyarakat / Komunitas, kehidupan atau kebiasaan yang ada di masyarakat dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.
3.) Akademisi, seorang tenaga pendidik ataupun seluruh orang yang ada di lingkungan pendidikan akan mentransfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
4.) Pengusaha / Pemilik Modal, penerapan nilai dapat juga melalui pengusaha atau pemilik modal.
5.) Media, dalam hal ini penanaman nilai dapat dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik

Nilai perlu diajarkan dapat memegang peranan penting dalam kehidupan seperti pendapat Herman (1972) ia mengemukakan bahwa substansi nilai tidaklah semata - mata ditangkap dan diajarkan. Beberapa aliran dalam pengajaran nilai yaitu aliran relativisme (bersifat relatif, subjektif, dan temporer), aliran kebebasan (menekankan pembebasan dalam nilai).
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Richia Deha Azizah 2213053024 -
Nama : Richia Deha Azizah
NPM : 2213053014
Kelas : 3F

Analisis Video 2
PENDEKATAN PENTAHELIX PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL

Terdapat beberapa pendekatan yang dapat membantu dalam menanamkan nilai yaitu :
1.) Pemerintah, pemerintah membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. yaitu Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, sudah sepatutnya ada dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
2.) Masyarakat/Komunitas, kehidupan atau kebiasaan yang ada dalam masyarakat dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.
3.) Akademisi, guru dan dosen ataupun seluruh orang yang ada di lingkungan pendidikan akan mentransfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
4.) Pengusaha/Pemilik Modal, penerapan nilai erat dengan kaitannya bidang tersebut.
5.) Media, dalam hal ini penanaman nilai dapat dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik, serta bsia dilakukan dalam berbagai media sosial.

Herman (1972) mengemukakan bahwa '...value is neither taught not cought, it is learned.'' yang memiliki makna bahwa substansi nilai tiaklah semata-mata ditangkap dan diajarkan. Adapun terdapat aliran dalam pengajaran nilai, yaitu aliran relativisme dan aliran kebebasan (value free), penanaman nilai sangat pentinh bagi lkehidupan manusia untuk menjalani kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Indra Ulfayani 2213053171 -
Nama : Indra Ulfayani
NPM : 2213053171
Kelas : 3F

Jawaban :

Pendekatan pentahelix dalam pendidikan nilai dan moral melibatkan lima pihak yang saling berinteraksi, yaitu pendidik, siswa, orang tua, masyarakat, dan lingkungan.
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat membantu dalam menanamkan nilai yaitu :
-Pemerintah, pemerintah membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. yaitu Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, sudah sepatutnya ada dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
-Masyarakat/Komunitas, kehidupan atau kebiasaan yang ada dalam masyarakat dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.
-Akademisi, guru dan dosen ataupun seluruh orang yang ada di lingkungan pendidikan akan mentransfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
-Pengusaha/Pemilik Modal, penerapan nilai erat dengan kaitannya bidang tersebut.
-Media, dalam hal ini penanaman nilai dapat dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik, serta bsia dilakukan dalam berbagai media sosial.

Dengan menerapkan pendekatan pentahelix, pendidik SD dapat melibatkan semua pihak yang terlibat dalam pendidikan nilai dan moral sehingga pembentukan karakter siswa dapat berjalan secara holistik dan terintegrasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Vita Novianti 2213053238 -
Nama : Vita Novianti
NPM : 2213053238
Kelas : 3F

Analisis video 2
" Pendekatan Pentahelix pendidikan nilai dan moral"

Beberapa pendekatan yang dapat membantu dalam menanamkan nilai yaitu :
1.Pemerintah
Pemerintah membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan wajib ada dalam dunia pendidikan sebagai upaya penanaman nilai.
2.Masyarakat / Komunitas
Kehidupan yang setiap hari kita jalani ataupun kebiasaan-kebiasaan yang kita ataupun oranglain lakukan dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.
3. Akademisi
Tenaga pendidik baik guru ataupun dosen ataupun seluruh orang yang ada di lingkungan pendidikan akan melakukan transfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
4. Pengusaha / Pemilik Modal
 Penerapan nilai dapat dilakukan melalui pengusaha atau pemilik modal.
5.Media
Penanaman nilai dapat dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang saat ini berkembang pesat yakni melalui media sosial maupun media elektronik.

Herman (1972) mengemukakan bahwa '...value is neither taught not cought, it is learned.''  Yang bermakna bahwa substansi nilai tiaklah semata-mata ditangkap dan diajarkan.
Nilai harus ditangkap, dicerna, kemudian diinstalasikan dan dibekukan kedalam diri kita.

Beberapa aliran dalam pengajaran nilai yaitu aliran relativisme (bersifat relatif, subjektif, dan temporer), aliran kebebasan (menekankan pembebasan dalam nilai).
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by yunita Lestari 2213053219 -
Nama : Yunita Lestari
NPM : 2213053219
Kelas : 3F

Analisis Video 2
“Pendidikan nilai dan moral”

Nilai berarti memberikan harga pada suatu konsep yang dihadapi, sedangkan moral atau morse diartikan sebagai kebiasaan-kebiasaan yang berulang-ulang oleh sekelompok orang.
Berikut merupakan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai:
_Pemerintah
pemerintah membuat undang-undang nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pasal 35 tentang kurikulum ayat 3 yang mana agama, Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia wajib ada di dalam dunia pendidikan sebagai upaya penanaman nilai.
_Masyarakat atau komunitas
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat dapat membantu untuk menanamkan nilai akademisi seorang pendidik seperti guru ataupun dosen yang bekerja di di bidang akademisi pasti akan melakukan transfer of knowledge dan transfer of value di dalamnya
_Pengusaha atau pemilik
_Media

Herman (1972) mengemukakan bahwa substansi nilai tidaklah semata-mata ditangkap dan diajarkan, nemun nilai harus ditangkap, dicerna, diinternalisasikan, dan dilakukan di diri kita. Dalam menilai kualitas seseorang. dapat dilihat dari penerapan nilai di dalam dirinya.
Aliran Dalam pengajaran nilai
_ Aliran relativisme
yaitu nilai tidak bisa diajarkan karena hakikat nilai yang bersifat relatif subjektif temporer dan situasional
_ Aliran kebebasan atau value free
yaitu nilai tidak perlu dan tidak boleh diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya secara bebas dan mandiri
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Kinanti Dyah_ 2213053015 -
Nama : Kinanti Dyah
Kelas : 3F
NPM : 2213053015

Video 2 membahas tentang pendidikan nilai dan moral. Nilai merujuk pada penilaian terhadap suatu konsep, sementara moral berkaitan dengan kebiasaan yang diadopsi oleh sekelompok orang. Terdapat beberapa pendekatan untuk menanamkan nilai.

Pemerintah telah mengatur pentingnya pendidikan nilai melalui undang-undang, termasuk agama, Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia yang wajib diajarkan dalam kurikulum pendidikan. Ini adalah salah satu upaya untuk menanamkan nilai kepada generasi muda.

Selain pemerintah, masyarakat dan komunitas juga berperan dalam menanamkan nilai. Kebiasaan dan norma-norma sosial yang ada dalam masyarakat membantu membentuk nilai-nilai yang dipegang oleh individu.

Pendidik, seperti guru dan dosen, memiliki peran penting dalam mentransfer pengetahuan dan nilai kepada peserta didik. Penerapan nilai juga bervariasi tergantung pada bidang pekerjaan.

Penanaman nilai dapat dilakukan melalui berbagai media, termasuk media elektronik dan media sosial. Value (nilai) bukan hanya sesuatu yang diterima dan diingat, tetapi juga harus dicerna, diinternalisasikan, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Video tersebut juga menyebutkan dua aliran dalam pengajaran nilai. Pertama, aliran relativisme menyatakan bahwa nilai bersifat subjektif dan situasional, sehingga sulit diajarkan. Kedua, aliran kebebasan (value-free) berpendapat bahwa nilai tidak perlu diajarkan karena bertentangan dengan kebebasan dasar manusia untuk membuat pilihan bebas.

Secara keseluruhan, penanaman dan penerapan nilai adalah bagian penting dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi cara kita menilai kualitas seseorang berdasarkan nilai yang diterapkan dalam hidup mereka.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Amanda Gita Devi Rahmawati 2213053092 -
Nama : Amanda Gita Devi Rahmawati
NPM : 2213053092

Pendidikan Nilai dan Moral
Nilai artinya memberikan harga pada suatu konsep yang dihadapi, sedangkan moral berasal dari kata morse yang artinya kebiasaan-kebiasaan yang berulang-ulang oleh sekelompok orang. Terdapat beberapa pendekatan untuk menanamkan nilai, yaitu :

1. Pemerintah, pemerintah membuat UU Nomor 12 Tahun 2012 mengenai Pendidikan Tinggi pasal 35 tentang kurikulum ayat 3 yang mana agama, Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia wajib ada di dalam dunia pendidikan sebagai upaya penanaman nilai.
2. Masyarakat/Komunitas, kebiasaan-kebiasaan di masyarakat akan membantu untuk menanamkan nilai.
3. Akademisi, Guru maupun dosen atau siapapun yang bekerja dibidang akademisi pasti akan melakukan transfer of knowledge serta transfer of value didalamnya.
4. Pengusaha/Pemilik Modal, penerapan nilai erat kaitannya dengan bidang tersebut
5. Media, penanaman nilai dapat dilakukan melalui berbagai media elektronik serta bisa dilakukan melalui berbagai media sosial.

Herman (1972) mengemukakan bahwa "... value is neither taught nor cought, it is learned." maknanya bahwa substansi nilai tidak semata-mata ditangkap dan diajarakan. Nilai harus ditangkap, dicerna kemudian diinternalisasikan dan dibakukan di dalam diri kita.Untuk menilai kualitas orang dapat dilihat dari penerapan nilai di dalam dirinya.

Selain itu, terdapat beberapa aliran dalam pengajaran nilai, yaitu :
- aliran relativisme : nilai tidak bisa diajarkan karena hakekat nilai bersifat relatif, subjektif, temporer dan, situasional.
- aliran kebebasan atau value-free : nilai tidak perlu dan tidak boleh diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya secara bebas dan mandiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Elyna Aprilia 2253053009 -
Nama : Elyna Aprilia
NPM : 2253053009
Kelas : 3F

Analisis video 2
PENDEKATAN PENTAHELIX PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL

Beberapa pendekatan yang dapat membantu dalam menanamkan nilai yaitu :
1. Pemerintah (UUD no.12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3) Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan wajib terdapat dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
2. Masyarakat / Komunitas
kebiasaan di masyarakat dapat membantu dalam menanamkan nilai.
3. Akademisi
guru, dosen dan yang terdapat berkerja di bidang pendidikan akan mentransfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
4. Pengusaha/Pemilik Modal
penerapan nilai erat dengan kaitannya bidang tersebut.
5. Media
dalam hal ini penanaman nilai dapat dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik dan media sosial.

Herman (1972) mengemukakan bahwa "value is neither taught not cought, it is learned.'' yang memiliki makna bahwa substansi nilai tidaklah semata-mata ditangkap dan diajarkan. terdapat beberapa aliran dalam pengajaran nilai yaitu :
- Aliran relativisme
nilai tidak bisa diajarkan karena hakikat nilai yang bersifat relatif subjektif temporer dan situasional.
- Aliran kebebasan atau value free
nilai tidak perlu dan tidak boleh diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya secara bebas dan mandiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Santika Tri Adelia Putri 2213053055 -
Nama : Santika Tri Adelia putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis video 2
Pendekatan Pentahelix Pendidikan Nilai dan Moral

Dari video tersebut dijelaskan tentang pendekatan pengahelix pendidikan nilai dan moral. Dimana nilai berarti memberikan harga pada suatu konsep yang dan moral yang berasal dari morse yang berarti kebiasaan-kebiasaan yang berulang-ulang oleh sekelompok orang.

Terdapat beberapa pendekatan Pentahelix diantaranya adalah :
1. Pemerintah : pemerintah membuat undang undang nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pasal 35 tentang kurikulum ayat tiga, Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan wajib terdapat dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
2. Masyarakat / Komunitas : Kebiasaan-kebiasaan di masyarakat akan membantu dalam menanamkan nilai.
3. Akademisi : guru maupun dosen atau siapapun yang bekerja dibidang akademisi pasti akan melakukan transfer of knowledge serta transfer of value didalamnya.
4. Pengusaha / pemilik modal : penerapan nilai erat kaitannya dengan bidang tersebut.
5. Media : penanaman nilai dapat dilakukan melalui berbagai media elektronik.

Menurut Herman (1972) Mengemukakan bahwa value is neither taught nor cought, it is learned. Yang bermakna bahwa substansi nilai tidaklah semata mata ditangkap dan diajarkan.
Ada beberapa aliran dalam pengajaran nilai yaitu :
1. Aliran relativisme : nilai yang tidak bisa diajarkan karena hakikat nilai bersifat relatif, subyektif, Temporer dan situasional.
2. Aliran kebebasan (value free) : nilai tidak perlu dan tidak boleh diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya secara bebas dan mandiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Presti Saraswati 2213053038 -
Nama: Presti Saraswati
NPM : 2213053038
Kelas : 3F

"Pendidikan Nilai dan Moral"

Nilai artinya memberikan harga pada suatu konsep yang dihadapi. Moral berasal dari kata "Morse" yang artinya kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang oleh sekelompok orang. Terdapat pendekatan Pintahelix yaitu:
1. Pemerintah membuat UUD NO 12 Tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. Agama, Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia wajib ada di dunia pendidikan, sebagai penanman nilai.
2. Masyarakat/komunitas, kebiasaan-kebiasaan dimasyarakat akan membantu menanamkan nilai.
3. Akademis, guru maupun dosen atau siapapun yang bekerja di bidang akademis akan melakukan transfer of knowledge serta transfer of velue di dalamnya.
4. Pengusaha/pemilik modal.
5. Media, baik itu elektronik maupun media sosial

Herman (1972) menyatakan
bahwa substansi nilai tidak semata-mata ditangkap dan diajarkan, tepapi harus ditangkap, dicerna, di internalisasikan, dan dibekukan di dalam pendidikan. Menilai kualitas orang bisa dilihat dari penerapan nilai pada dirinya.

Aliran dalam pengajaran nilai:
a. Aliran relativisme: nilai tidak bisa diajarkan karena hakekat nilai bersifat relatif, subjektif, temporer, dan situasional.
b. Aliran Kebebasan (value free): nilai tidak perlu dan tidak boleh diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya secara bebas dan mandiri.

Maka, penanaman dan penerapan nilai sangat penting untuk menjalankan kehidupan manusia. 
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Nazila Amryna 2213053140 -
Nama : Nazila Amryna
NPM : 2213053140
Kelas : 3F

Analisis Video 2

"PENDEKATAN PENTAHELIX PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL"

Dalam video membahas tentang pendekatan pentahelix dalam pendidikan nilai dan moral. Nilai diartikan sebagai penilaian terhadap suatu konsep, sementara moral, yang berasal dari kata 'morse', mengacu pada kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang oleh suatu komunitas.

Ada beberapa metode yang efektif dalam mengajarkan nilai, antara lain:

• Pemerintah
Pemerintah telah mengesahkan UUD no. 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, khususnya pasal 35 ayat 3. Di dalamnya disebutkan bahwa materi seperti Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Kewarganegaraan harus diterapkan dalam dunia pendidikan sebagai bentuk penanaman nilai.
• Komunitas
Aktivitas sehari-hari yang kita alami dan rutinitas yang diterapkan oleh individu dapat berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai moral.
• Akademisi
Para pendidik, termasuk guru, dosen, dan profesional pendidikan lainnya, berperan dalam mentransfer dan menanamkan nilai serta etika kepada siswa.
• Pengusaha
Pelaku bisnis atau pemilik modal memiliki peran dalam menerapkan dan menanamkan nilai melalui praktek bisnis mereka.
• Media
Dengan kemajuan teknologi, nilai dapat diajarkan dan disebarluaskan melalui berbagai platform media, termasuk media sosial dan media elektronik lainnya.

Herman (1972) berpendapat bahwa nilai harus diinternalisasi dan diterapkan, bukan hanya diajarkan. Kualitas individu terlihat dari penerapan nilai-nilainya.

Dalam pendekatan pengajaran nilai, ada beberapa pandangan:
• Pandangan Relativisme:
Menganggap bahwa nilai sulit diajarkan karena sifatnya yang berubah-ubah, subjektif, dan tergantung pada situasi.
• Pandangan Kebebasan atau Tanpa Nilai:
Berpendapat bahwa nilai tidak seharusnya diajarkan karena hal tersebut bertentangan dengan hak asasi manusia untuk membuat keputusan secara bebas dan independen.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Irvanda Julian Awal 2213053069 -
Nama: Irvanda Julian Awal
NPM: 2213053069
Kelas: 3F


Analisis Video 2

Nilai artinya memberikan harga pada suatu konsep yang dihadapi sedangkan moral berasal dari kata morse yang artinya kebiasaan-kebiasaan yang berulang-ulang oleh sekelompok orang
Pendekatan Pentahelix
1. Pemerintah membuat undang-undang nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pasal 35 tentang kurikulum ayat 3 yang mana agama Pancasila pendidikan kewarganegaraan bahasa Indonesia wajib ada di dalam dunia pendidikan sebagai upaya penanaman
2. Masyarakat atau komunitas kebiasaan-kebiasaan di masyarakat akan membantu untuk menanamkan nilai
3. Akademisi guru maupun dosen atau siapapun yang bekerja di bidang akademisi pasti akan melakukan transfer of knowledge serta transfer of value di dalamnya
4. Pengusaha atau pemilik modal penerapan nilai erat kaitannya dengan bidang ini
5. Media penanaman nilai dapat dilakukan melalui berbagai media elektronik serta bisa dilakukan melalui berbagai media sosial

Nilai sangat perlu untuk di ajarkan karena nilai tidak semata-mata ditangkap dan diajarkan namun dimulai dari ditangkap dicerna kemudian di internalisasikan dan dilakukan di dalam diri kita . Untuk dapat menilai kualitas orang itu dilihat dari penerapan nilai di dalam dirinya
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Depi Septiani -
Nama:Depi Septiani
Npm:2253053005
Kelas:3F

Analisis video
“Pendekatan Pentahelix Pendidikan Nilai dan Moral"

Beberapa pendekatan yang dapat membantu dalam menanamkan nilai yaitu :
1. Pemerintah, membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3 yaitu Agama, Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan ,Bahasa Indonesia, wajib ada dalam dunia pendidikan sebagai upaya penanaman nilai.
2. Masyarakat atau komunis, kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat dapat membantu untuk menanamkan nilai akademisi.
3. Pengusaha atau pemilik , dilakukan melalui pengusaha atau pemilik.
4. Media,dengan pemanfaatan teknologi pendidik dapt melakukan penanaman nilai.

Herman (1972) mengemukakan bahwa "... value is neither taught nor cought, it is learned." maknanya bahwa substansi nilai tidak semata-mata ditangkap dan diajarakan. Jadi nilai harus ditangkap, dicerna kemudian diinternalisasikan dan dilakukan di dalam diri kita Dalam menilai kualitas seseorang dapat dilihat dari penerapan nilai di dalam dirinya.
Terdapat 2 alitan dalam penerapan nilai:
1.Aliran relativisme,nilai yang tidak bisa diajarkan karena nilai ini bersifat relatif subjektif ,temporer ,dan situasional.
2. Aliran kebebasan atau value free ,nilai tidak perlu dan tidak boleh diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya secara bebas dan mandiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Ilma Fuadah 2213053225 -
Nama : Ilma Fuadah
NPM : 2213053225
Kelas : 3F

PENDEKATAN PENTAHELIX PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL

Pendekatan pentahelix dalam pendidikan nilai dan moral melibatkan lima pihak yang saling berinteraksi, yaitu pendidik, siswa, orang tua, masyarakat, dan lingkungan. Pendekatan pentahelix dalam konteks pendidikan nilai dan moral merujuk pada kerangka kerja yang menggabungkan lima pemangku kepentingan utama yang saling berinteraksi untuk mempromosikan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat. Lima pemangku kepentingan ini adalah pemerintah, industri, akademisi, masyarakat sipil, dan individu.

1.) Pemerintah, pemerintah membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. yaitu Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, sudah sepatutnya ada dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
2.) Masyarakat atau Komunitas, kehidupan atau kebiasaan yang ada dalam masyarakat dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.
3.) Akademisi, guru dan dosen ataupun seluruh orang yang ada di lingkungan pendidikan akan mentransfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
4.) Pengusaha atau Pemilik Modal, penerapan nilai erat dengan kaitannya bidang tersebut.
5.) Media, dalam hal ini penanaman nilai dapat dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik, serta bsia dilakukan dalam berbagai media sosial.

Herman (1972) mengemukakan bahwa '...value is neither taught not cought, it is learned.'' yang memiliki makna bahwa substansi nilai tidaklah semata-mata ditangkap dan diajarkann namun nilai harus ditangkap, dicerna, kemudian diinstalasikan dan dibekukan kedalam diri. Terdapat aliran dalam pengajaran nilai, yaitu aliran relativisme dan aliran kebebasan (value free), penanaman nilai sangat pentinh bagi lkehidupan manusia untuk menjalani kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Aulia Amanah 2213053126 -
Nama : Aulia Amanah
NPM : 2213053126
Kelas : 3F

ANALISIS VIDIO 2
Pendekatan pentahelix pendidikan nilai dan moral.

1. pemerintah
2. Masyarakat/komunitas
3. Akademisi
4. Pengusaha/pemilik modal
5. Media

Menurut Herman (1972) mengemukakan bahwa subtansi nilai tidaklah semata-mata ditangkap dan diajarkan.
Aliran dalam pengajaran nilai:
*Aliran relavisme: nilai tidak bisa diajarkan karena hakekat nilai bersifat relatif, subjektif, temporer, dan situasional.
*Aliran kebebasan (value free): nilai tidak perlu dan tidak boleh diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya secara bebas dan mandiri.
Penanaman nilai dan penerapan nilai sangatlah penting bagi kehidupan seorang manusia untuk menjalani kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Meyin syabira 2213053185 -
Nama : Meyin syabira
Npm : 2213053185

Pendekatan Pentahelix dalam pendidikan nilai dan moral adalah pendekatan yang menggabungkan lima pilar utama dalam upaya meningkatkan nilai-nilai dan moral dalam masyarakat. Kelima pilar tersebut adalah pemerintah, industri, akademisi, masyarakat sipil, dan media. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan kerjasama lintas sektor dan lintas lembaga untuk meningkatkan pemahaman dan praktik nilai serta moral di tengah masyarakat. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing pilar dalam Pendekatan Pentahelix:

1. Pemerintah (Government):
- Pemerintah memiliki peran utama dalam menciptakan kerangka kebijakan yang mendukung pendidikan nilai dan moral dalam masyarakat.
- Mereka dapat mengembangkan kurikulum sekolah yang mencakup pelajaran nilai dan etika.
- Pemerintah juga dapat mengawasi implementasi program-program pendidikan nilai dan moral.

2. Industri (Industry):
- Industri memiliki tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan kerja yang etis dan mendukung pengembangan nilai moral di kalangan karyawan.
- Mereka dapat memberikan pelatihan dan pengembangan profesional yang fokus pada etika dan nilai-nilai dalam dunia kerja.

3. Akademisi (Academia):
- Akademisi dan lembaga pendidikan memiliki peran dalam mengembangkan kurikulum yang memasukkan pendidikan nilai dan moral sebagai bagian integral dari pembelajaran.
- Mereka dapat melakukan penelitian untuk memahami dan meningkatkan metode pendidikan nilai dan moral.

4. Masyarakat Sipil (Civil Society):
- Organisasi masyarakat sipil, seperti organisasi nirlaba dan kelompok keagamaan, dapat berperan dalam mengorganisasi program-program pendidikan dan kegiatan sosial yang mendorong nilai dan moral yang baik dalam masyarakat.
- Mereka juga dapat menyediakan sumber daya dan dukungan bagi individu dan keluarga yang membutuhkan panduan dalam hal nilai dan moral.

5. Media:
- Media memiliki peran dalam membentuk persepsi masyarakat tentang nilai dan moral.
- Media dapat berperan sebagai alat untuk menyebarkan pesan-pesan positif tentang etika dan nilai-nilai moral, serta menggambarkan contoh-contoh perilaku yang baik.

Pendekatan Pentahelix bertujuan untuk menciptakan sinergi antara kelima pilar ini, sehingga pendidikan nilai dan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah atau keluarga, melainkan juga tanggung jawab bersama dalam masyarakat yang lebih luas. Melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, industri, akademisi, masyarakat sipil, dan media, diharapkan bahwa nilai-nilai moral dapat ditingkatkan dan diterapkan dengan lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Tria Selvia -
Nama : Tria Selvia
NPM : 2213053258

Analisis Video 2
" Pendekatan Pentahelix pendidikan nilai dan moral"

Pendekatan pentahelix dalam pendidikan nilai dan moral melibatkan lima pihak yang saling berinteraksi, yaitu pendidik, siswa, orang tua, masyarakat, dan lingkungan. Pendekatan pentahelix dalam konteks pendidikan nilai dan moral merujuk pada kerangka kerja yang menggabungkan lima pemangku kepentingan utama yang saling berinteraksi untuk mempromosikan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat. Lima pemangku kepentingan ini adalah pemerintah, industri, akademisi, masyarakat sipil, dan individu.

Nilai artinya memberikan harga pada suatu konsep yang dihadapi. Moral berasal dari kata "Morse" yang artinya kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang oleh sekelompok orang. Terdapat pendekatan Pintahelix yaitu:
1. Pemerintah membuat UUD NO 12 Tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. Agama, Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia wajib ada di dunia pendidikan, sebagai penanman nilai.
2. Masyarakat/komunitas, kebiasaan-kebiasaan dimasyarakat akan membantu menanamkan nilai.
3. Akademis, guru maupun dosen atau siapapun yang bekerja di bidang akademis akan melakukan transfer of knowledge serta transfer of velue di dalamnya.
4. Pengusaha/pemilik modal.
5. Media, baik itu elektronik maupun media sosial

Herman (1972) menyatakan
bahwa substansi nilai tidak semata-mata ditangkap dan diajarkan, tepapi harus ditangkap, dicerna, di internalisasikan, dan dibekukan di dalam pendidikan. Menilai kualitas orang bisa dilihat dari penerapan nilai pada dirinya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Anis Sarlia -

Nama : Anis Sarlia Putri

Npm : 2213053173

Analisis video 2

Moral yang artinya kebiasaan -kebiasaan yang berulang-ulang oleh sekelompok orang.

PENDEKATAN PENTAHELIX

1. Pemerintah

2. Masyarakat/komunitas

3. Akademisi

4. Pengusaha/pemilik modal

5. Media

ALIRAN DALAM PENGAJARAN NILAI

1. Aliran relativisme, nilai tidak bisa diajarkan karena hakekat nilai bersifat relatif, subjektif, temporer, dan situasional.

2. Aliran  kebebasan(value free), nilai tidak perlu dan tidak boleh diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya secara bebas dan mandiri.

Penanaman dan penerapan nilai sangatlah penting bagi kehidupan seorang manusia untuk menjalani kehidupan.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Arif Rahman Hakim 2213053294 -
Nama: Arif Rahman Hakim
Npm:2213053294
Kelas :3/F

Pendekatan Pentahelix dalam pendidikan nilai dan moral adalah pendekatan yang menggabungkan lima pilar utama dalam upaya meningkatkan nilai-nilai dan moral dalam masyarakat.

Kelima pilar tersebut adalah pemerintah, industri, akademisi, masyarakat sipil dan media.
Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan kerjasama lintas sektor dan lintas lembaga untuk meningkatkan pemahaman dan praktik nilai serta moral di tengah masyarakat.

Pendekatan ini mengakui bahwa pendidikan nilai dan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga melibatkan banyak pemangku kepentingan, termasuk keluarga, masyarakat, dan teknologi. Integrasi lima elemen ini dapat membantu menciptakan pendidikan nilai dan moral yang lebih holistik dan efektif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Maya Nurdianti 2213053230 -
Nama : Maya Nurdianti
Kelas : 3F
NPM : 2213053230

Pendekatan pentahelix dalam pendidikan nilai dan moral melibatkan lima pihak yang saling berinteraksi, yaitu pendidik, siswa, orang tua, masyarakat, dan lingkungan.
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat membantu dalam menanamkan nilai yaitu :
1. Pemerintah, pemerintah membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. yaitu Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, sudah sepatutnya ada dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
2. Masyarakat/Komunitas, kehidupan atau kebiasaan yang ada dalam masyarakat dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.
3. Akademisi, guru dan dosen ataupun seluruh orang yang ada di lingkungan pendidikan akan mentransfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
4. Pengusaha/Pemilik Modal, penerapan nilai erat dengan kaitannya bidang tersebut.
5. Media, dalam hal ini penanaman nilai dapat dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik, serta bsia dilakukan dalam berbagai media sosial.

Pendekatan pentahelix ini mendorong kerja sama antara semua pemangku kepentingan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan nilai dan moral yang kuat dalam masyarakat. Ini juga mengakui bahwa pendidikan nilai dan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga harus ada dalam seluruh aspek kehidupan dan lembaga di masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Hasa Hesta Wahid 2213053042 -
Nama : Hasa Hesta Wahid
NPM : 2213053042

Analisi dari vidio tersebut yaitu Pendekatan pentahelix dalam pendidikan nilai dan moral merupakan sebuah tentang dimana semua pihak bekerja sama. Pemerintah membuat aturan, industri memberikan pelatihan, guru mengajarkan nilai-nilai, masyarakat sipil mendukung, dan individu, terutama siswa, harus paham dan menerapkan nilai-nilai itu, Semua ini bertujuan untuk menjadikan masyarakat lebih baik secara moral dan etika, dan ini bukan hanya tugas sekolah, melainkan semua orang dalam masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Selly Defi Maharani 2253053024 -
Nama : Selly Defi Maharani
Kelas : 3F
NPM : 2253053024

PENDEKATAN PENTAHELIX PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL

Pendekatan pentahelix dalam konteks pendidikan nilai dan moral merujuk pada kerangka kerja yang menggabungkan lima pemangku kepentingan utama yang saling berinteraksi untuk mempromosikan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat. Lima pemangku kepentingan ini adalah pemerintah, industri, akademisi, masyarakat sipil, dan individu.
1.Pemerintah dalam hal ini pemerintah membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan sudah sepatutnya ada dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
2.Masyarakat / Komunitas kehidupan atau kebiasaan yang ada di masyarakat dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.
3.Akademisi seorang tenaga pendidik ataupun seluruh orang yang ada di lingkungan pendidikan akan mentransfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
4.Pengusaha / Pemilik Modal, penerapan nilai dapat juga melalui pengusaha atau pemilik modal.
5.Media dalam hal ini penanaman nilai dapat dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik
Herman (1972) mengemukakan bahwa '...value is neither taught not cought, it is learned.'' yang memiliki makna bahwa substansi nilai tiaklah semata-mata ditangkap dan diajarkan. Adapun terdapat aliran dalam pengajaran nilai, yaitu aliran relativisme dan aliran kebebasan (value free), penanaman nilai sangat pentinh bagi lkehidupan manusia untuk menjalani kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Febrianti Azzahra 2213053208 -
Nama : Febrianti Azzahra
NPM : 2213053208
Kelas : 3 F

Analisis Video 2
PENDEKATAN PENTAHELIX PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL

Dari penjelasan video terserah terdapat beberapa pendekatan yang dapat membantu dalam menanamkan nilai yaitu :
1. Pemerintah, pemerintah membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan wajib ada dalam dunia pendidikan sebagai upaya penanaman nilai.
2.Masyarakat / Komunitas, kebiasaan-kebiasaan kita ataupun oranglain lakukan dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.
3. Akademisi, tenaga pendidik baik guru ataupun dosen ataupun seluruh orang yang ada di lingkungan pendidikan akan melakukan transfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
4. Pengusaha / Pemilik Modal, penerapan nilai dapat dilakukan melalui pengusaha atau pemilik modal.
5.Media, penanaman nilai dapat dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang saat ini berkembang pesat yakni melalui media sosial maupun media elektronik.

Nilai sangat perlu di ajarkan seperti pendapat Herman (1972) ia mengemukakan bahwa substansi nilai tidaklah semata - mata ditangkap dan diajarkan. Beberapa aliran dalam pengajaran nilai yaitu aliran relativisme bersifat relatif, subjektif, dan temporer, dan aliran kebebasan(value free)menekankan pembebasan dalam nilai. Penanaman nilai sangat penting bagi kehidupan manusia untuk menjalani kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Nida Rahmaniya Hakim 2213053222 -
Nama: Nida Rahmaniya Hakim
NPM: 2213053222
Kelas: 3F

Analisis Video berjudul ‘Pendekatan Pentahelix Pendidikan Nilai dan Moral’

Dalam sudut pandang pendekatan ini, ada 5 hal yang dapat membantu dalam menanamkan nilai, di antaranya ialah:

- Pemerintah, pemerintah membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3 yaitu Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, sudah sepatutnya ada dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
- Masyarakat/Komunitas, kehidupan atau kebiasaan yang ada dalam masyarakat dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.
- Akademisi, di mana seluruh orang yang ada di lingkungan pendidikan memiliki peran dan tugas untuk mentransfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
- Pengusaha/Pemilik Modal, penerapan nilai erat dengan kaitannya bidang tersebut.
- Media, bisa dilakukan dengan pemanfaatan terhadap media elektronik bisa juga dilakukan melalui berbagai media sosial.

Jika ditanyakan terkait penting atau tidaknya pembelajaran nilai ini, maka Herman (1972) mengemukakan bahwa '...value is neither taught not cought, it is learned.'' yang memiliki makna bahwa substansi nilai tiaklah semata-mata ditangkap dan diajarkan, nilai itu harus dipelajari dan diaplikasikan oleh individu yang mempelajarinya, dipahami dan diterapkan dalam kehidupan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Dwi Harianti 2213053295 -
Nama : Dwi Harianti
NPM : 2213053295
Kelas : 3 F

Analisis Video 2
PENDEKATAN PENTAHELIX PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL

Terdapat beberapa pendekatan yang dapat membantu dalam menanamkan nilai yaitu :
1.) Pemerintah, pemerintah membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. yaitu Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, sudah sepatutnya ada dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
2.) Masyarakat/Komunitas, kehidupan atau kebiasaan yang ada dalam masyarakat dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.
3.) Akademisi, guru dan dosen ataupun seluruh orang yang ada di lingkungan pendidikan akan mentransfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
4.) Pengusaha/Pemilik Modal, penerapan nilai erat dengan kaitannya bidang tersebut.
5.) Media, dalam hal ini penanaman nilai dapat dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik, serta bsia dilakukan dalam berbagai media sosial.

Pendekatan Pentahelix bertujuan untuk menciptakan sinergi antara kelima pilar ini, sehingga pendidikan nilai dan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah atau keluarga, melainkan juga tanggung jawab bersama dalam masyarakat yang lebih luas. Melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, industri, akademisi, masyarakat sipil, dan media, diharapkan bahwa nilai-nilai moral dapat ditingkatkan dan diterapkan dengan lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Putri sarah afifah -
Nama : Putri sarah afifah
Npm : 2213053001
Kelas : 3f

Terdapat beberapa pendekatan yang dapat membantu dalam menanamkan nilai yaitu :
1.) Pemerintah, pemerintah membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. yaitu Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, sudah sepatutnya ada dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
2.) Masyarakat/Komunitas, kehidupan atau kebiasaan yang ada dalam masyarakat dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.
3.) Akademisi, guru dan dosen ataupun seluruh orang yang ada di lingkungan pendidikan akan mentransfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
4.) Pengusaha/Pemilik Modal, penerapan nilai erat dengan kaitannya bidang tersebut.
5.) Media, dalam hal ini penanaman nilai dapat dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik, serta bsia dilakukan dalam berbagai media sosial.

Nilai perlu diajarkan dapat memegang peranan penting dalam kehidupan seperti pendapat Herman (1972) ia mengemukakan bahwa substansi nilai tidaklah semata - mata ditangkap dan diajarkan. Beberapa aliran dalam pengajaran nilai yaitu aliran relativisme (bersifat relatif, subjektif, dan temporer), aliran kebebasan (menekankan pembebasan dalam nilai).
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Fara Adilia 2213053003 -
Nama : Fara Adilia
NPM : 2213053003
Dalam video membahas tentang pendekatan pentahelix dalam pendidikan nilai dan moral. Nilai diartikan sebagai penilaian terhadap suatu konsep, sementara moral, yang berasal dari kata 'morse', mengacu pada kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang oleh suatu komunitas.
Beberapa pendekatan yang dapat membantu dalam menanamkan nilai yaitu :
1.) Pemerintah, dalam hal ini pemerintah membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan sudah sepatutnya ada dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
2.) Masyarakat / Komunitas, kehidupan atau kebiasaan yang ada di masyarakat dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.
3.) Akademisi, seorang tenaga pendidik ataupun seluruh orang yang ada di lingkungan pendidikan akan mentransfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
4.) Pengusaha / Pemilik Modal, penerapan nilai dapat juga melalui pengusaha atau pemilik modal.
5.) Media, dalam hal ini penanaman nilai dapat dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Annida Dwi Kirasti 2213053220 -
Nama : Annida Dwi Kirasti
Npm : 2213053220
Kelas : 3F


Nama : Meyin syabira
Npm : 2213053185

Pendekatan Pentahelix dalam pendidikan nilai dan moral adalah pendekatan yang menggabungkan lima pilar utama dalam upaya meningkatkan nilai-nilai dan moral dalam masyarakat. Kelima pilar tersebut adalah pemerintah, industri, akademisi, masyarakat sipil, dan media. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan kerjasama lintas sektor dan lintas lembaga untuk meningkatkan pemahaman dan praktik nilai serta moral di tengah masyarakat. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing pilar dalam Pendekatan Pentahelix:

1. Pemerintah (Government):
- Pemerintah memiliki peran utama dalam menciptakan kerangka kebijakan yang mendukung pendidikan nilai dan moral dalam masyarakat.
- Mereka dapat mengembangkan kurikulum sekolah yang mencakup pelajaran nilai dan etika.
- Pemerintah juga dapat mengawasi implementasi program-program pendidikan nilai dan moral.

2. Industri (Industry):
- Industri memiliki tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan kerja yang etis dan mendukung pengembangan nilai moral di kalangan karyawan.
- Mereka dapat memberikan pelatihan dan pengembangan profesional yang fokus pada etika dan nilai-nilai dalam dunia kerja.

3. Akademisi (Academia):
- Akademisi dan lembaga pendidikan memiliki peran dalam mengembangkan kurikulum yang memasukkan pendidikan nilai dan moral sebagai bagian integral dari pembelajaran.
- Mereka dapat melakukan penelitian untuk memahami dan meningkatkan metode pendidikan nilai dan moral.

4. Masyarakat Sipil (Civil Society):
- Organisasi masyarakat sipil, seperti organisasi nirlaba dan kelompok keagamaan, dapat berperan dalam mengorganisasi program-program pendidikan dan kegiatan sosial yang mendorong nilai dan moral yang baik dalam masyarakat.
- Mereka juga dapat menyediakan sumber daya dan dukungan bagi individu dan keluarga yang membutuhkan panduan dalam hal nilai dan moral.

5. Media:
- Media memiliki peran dalam membentuk persepsi masyarakat tentang nilai dan moral.
- Media dapat berperan sebagai alat untuk menyebarkan pesan-pesan positif tentang etika dan nilai-nilai moral, serta menggambarkan contoh-contoh perilaku yang baik.

Pendekatan Pentahelix bertujuan untuk menciptakan sinergi antara kelima pilar ini, sehingga pendidikan nilai dan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah atau keluarga, melainkan juga tanggung jawab bersama dalam masyarakat yang lebih luas. Melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, industri, akademisi, masyarakat sipil, dan media, diharapkan bahwa nilai-nilai moral dapat ditingkatkan dan diterapkan dengan lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Okta Rizkika Ramadhona 2213053191 -
Okta Rizkika Ramadhona
3F
2213053191

Pendekatan pentahelix pendidikan nilai dan moral.

Nilai (memberikan harga pada suatu konsep yang dihadapi). Moral(morse) (kebiasaan yang berulang ulang oleh sebuah kelompok.

Beberapa pendekatan:
•Pemerintah, pemerintah membuat UUD nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pada pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. yaitu Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, sudah sepatutnya ada dalam dunia pendidikan yang digunakan sebagai langkah dalam penanaman nilai.
•Masyarakat/Komunitas, kehidupan atau kebiasaan yang ada dalam masyarakat dapat membantu dalam penanaman nilai dan moral.
•Akademisi, guru dan dosen ataupun seluruh orang yang ada di lingkungan pendidikan akan mentransfer penanaman nilai dan moral kepada peserta didik.
•Pengusaha/Pemilik Modal, penerapan nilai erat dengan kaitannya bidang tersebut.
•Media, dalam hal ini penanaman nilai dapat dilakukan dengan memanfaatkan media elektronik, serta bsia dilakukan dalam berbagai media sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Fatimatuz zahro 2213053160 -
Nama: Fatimatuz Zahro
NPM: 221303160
KELAS: 3F

Pendekatan Pentahelix pendidikan nilai dan moral

Pendekatan Pentahelix pada pendidikan moral berupa
1. Pemerintah, pemerintah membuat Undang-Undang mengenai pendidikan terdapat pada undang ubdang no 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pasal 35 ayat 3 tentang kurikulum dimana dalam pendidikan harus terdapat agama, pancasila, pendidikan kewarganegaraaan, Bahasa Indonesia, wqjib dalam dunia pendididikan.
2. Masyarakat/komunitas, kebiasaan dalam masyarakat dapat membantu dalam pembentukan nilai
3. Akedemisi, pendidik harus melakukan penyampaian nilai bagi peserta didik
4. Pengusaha/pemilik modal
5. Media, media dapat digunakan dalam media pemebentuka nilai, baik melalui televisi ataupun media sosial


Dalam pengajaran nilai terdapat aliran aliran di dalamnya yaitu,
1. Aliran Relativisme: nilai tidak bisa diajarkan karena hakekat nilai bersifat relatif, subjektif, temporer, dan situasional
2  aliran kebebasan: nilai tidak perlu diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by Adies Adellia Futri 2213053133 -
Nama: Adies Adellia Futri
NPM : 2213053133

PENDEKATAN PENTAHELIX PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL
Perlu diketahui dulu bahwasanya nilai memiliki artian memberikan harga pada suatu konsep yang dihadapi, sedangkan moral dapat diartikan sebagai kebiasaan-kebiasaan yang berulang-ulang oleh sekelompok orang. Kemudian terdapat beberapa pendekatan untuk menanamkan nilai, yaitu :

* Pemerintah, pemerintah membuat UU Nomor 12 Tahun 2012 mengenai Pendidikan Tinggi pasal 35 tentang kurikulum ayat 3 yang mana agama, Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia wajib ada di dalam dunia pendidikan sebagai upaya penanaman nilai.
* Masyarakat/Komunitas, kebiasaan-kebiasaan di masyarakat akan membantu untuk menanamkan nilai.
* Akademisi, Guru maupun dosen atau siapapun yang bekerja dibidang akademisi pasti akan melakukan transfer of knowledge serta transfer of value didalamnya.
* Pengusaha/Pemilik Modal, penerapan nilai erat kaitannya dengan bidang tersebut
* Media, penanaman nilai dapat dilakukan melalui berbagai media elektronik serta bisa dilakukan melalui berbagai media sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 2

by LIZA DWI WAHYUNI 2253053015 -
Nama ; Liza dwi wahyuni
Npm : 2253053015

Pendekatan Pentahelix pendidikan nilai dan moral

Pendekatan Pentahelix pada pendidikan moral berupa
a.Pemerintah, pemerintah membuat Undang-Undang mengenai pendidikan terdapat pada undang ubdang no 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pasal 35 ayat 3 tentang kurikulum dimana dalam pendidikan harus terdapat agama, pancasila, pendidikan kewarganegaraaan, Bahasa Indonesia, wqjib dalam dunia pendididikan.
b.Masyarakat/komunitas, kebiasaan dalam masyarakat dapat membantu dalam pembentukan nilai
c.Akedemisi, pendidik harus melakukan penyampaian nilai bagi peserta didik
d. Pengusaha/pemilik modal
e.Media, media dapat digunakan dalam media pemebentuka nilai, baik melalui televisi ataupun media sosial