FORUM JAWABAN POST TEST

FORUM JAWABAN POST TEST

Number of replies: 65
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Mudrikah Rihadhatul Aisy -
Nama : Mudrikah Rihadhatul Aisy
NPM: 221603022
Kelas: Reguler B

Analisis jurnal " INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA "
Sejak proklamasi kemerdekaan hingga sekarang, bangsa Indonesia memiliki pengalaman dimana banyak pengalaman yang terjadi mengakibatkan perubahan-perubahan. Untuk itulah diperlukan strategi kebudayaan nasional yang belum kita miliki dari saat proklamasi hingga saat ini. Identitas merupakan representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.Identitas yang menyertai kita saat ini lebih ditandai oleh kepentingan yang kita kembangkan sendiri. sehingga setiap masyarakat yang memiliki kepentingan berbeda, memiliki identitas yang berbeda pula. dengan demikian, integritas nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang bmenyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan, yaitu bangsa Indonesia.

Setiap daerah memiliki keunggulan masing- masing, justru dengan adanya otonomi daerah, membuat masyarakat merasa daerah dan etniknya lebih unggul dari pada etnik lainnya, hal ini menimbulkan paham etnosentrisme bagi beberapa daerah dan justru menhyebabkan perpecahan karena adanya persaingan dan perebutan gelar "daerah unggul". Adanya otonomi daerah malah menjadi suatu penghambat cita-cita bangsa. Maka itu, perlu mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan agar kita dapat memahami konsep integritas sehingga kita paham bahwa perbedaan tidak untuk dijadikan sebagai suatu persaingan, namun dijadikan sebagai suatu keunikan dan kesatuan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Reni Fitri Noveria -
Nama : Reni Fitri Noveria
NPM : 2216031156
Kelas : Reguler B

Hasil analisis jurnal berjudul Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Situasi perpolitikan nasional menjelang runtuhnya orla ditandai dengan perebutan pengaruh di antara para elitik pada waktu itu. kekuatan elit yang memiliki pengaruh pada waktu itu seperti PKI PNI Masyumi dan militer. Saat itu PKI menjadi satu-satunya kelompok yang dituduh sebagai dalang yang melakukan kudeta pada tanggal 30 Oktober 1965 akibat dari itu PKI terdepak dari konstelasi politik. Pada masa awal Indonesia merdeka identitas nasional ditandai dengan bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia seperti penghormatan kepada sang saka merah putih, lagu kebangsaan Indonesia raya, bahasa Indonesia dan sebagainya. Identitas merupakan representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial budaya. dengan demikian identitas merupakan produk kebudayaan yang berlangsung. Demikian kompleks terlihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada dalam suatu ekstensi yang abadi sedangkan dari dilihat dari aspek ruang juga merupakan bukan hanya satu atau tunggal tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Dengan demikian, di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas ini sangat tergantung dari kekuatan objektif yang terjadi pada lingkungan sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponnya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbarui, dan keadaan yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa terutama industri penyiaran televisi. Pada suatu sisi integrasi terbentuknya kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.

Seperti kita ketahui bahwa Indonesia dikaruniai alam yang elok dengan iklim subtropis yang bersahabat dan tanah yang subur. Pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah titik semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme, sebagai contoh setiap provinsi dan setiap kabupaten ingin mendirikan sekolah mandiri baik pada tingkat dasar, tingkat menengah, bahkan pada tingkat perguruan tinggi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by TIYA FIRSILIA -
Nama : Tiya Firsilia
NPM : 2216031020
Kelas : Reguler B

Analisis jurnal “ INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA” Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan asas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan asas dan ideologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.

Dalam uraian jurnal tersebut dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi masalah atau konflik yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Evita Listi Maharani -
Nama: Evita Listi Maharani
Npm: 2216031064
Kelas: Reguler B

Terdapat beberapa kali perubahan asas dan ideologi di negara Indonesia berbagai perubahan tersebut menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Seperti misalnya perubahan dari orde lama ke orde baru yang ditandai dengan pemberontakan PKI yang kemudian lahirnya Supersemar. Salah satu kesalahan orba selama memegang kendali pemerintahan yaitu menerapkan politik pemerintahan yang sentralistik, yang digunakan sebagai bentuk peredaman atas munculnya aksi separatis dari daerah. Identitas adalah representasi diri atau ciri khas yang dimiliki seseorang atau masyarakat tentang bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial dan budaya. Dilihat dari aspek waktu identitas bukanlah wujud yang sudah ada sejak semula dan bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang terdiri dari berbagai lapisan identitas yang tergantung pada peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan dari cara menyikapi keadaan dan peran yang ada.

Identitas dan karakter bangsa Indonesia digunakan sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir atau mindset dan sikap mental masyarakat dalam memajukan adab dan mengembangkan tugas utama membangun kebudayaan nasional. Identitas nasional digunakan untuk menanamkan sikap nasionalisme dan pluralisme serta menumbuhkan kesadaran nasional untuk memelihara dan mengembangkan harga diri dan harkat martabat bangsa Indonesia untuk melepaskan bangsa Indonesia dari ketergantungan, ketertundukan, dan kehinaan terhadap bangsa asing. Secara singkat pada dasarnya tujuan utama integrasi adalah menyatukan lintas identitas untuk kepentingan bersama. Gambaran pluralitas memicu pertentangan jumlah anggota masyarakat yang kemudian menimbulkan etnosentrisme, religi sentrisme, serta politik sentrisme. Di mana etnosentrisme sendiri merupakan kecenderungan berpikir bahwa budaya etniknya memiliki keunggulan dibanding dengan etnik lain. Kesimpulan yang didapat dari permasalahan-permasalahan yang dibahas sebelumnya mengatakan bahwa integrasi Nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi permasalahan kebudayaan yang terjadi di Indonesia. Namun kebijakan otonomi daerah yang terjadi justru bisa menjadi penghambat dalam menerapkan konsep integrasi nasional dalam menghadapi permasalahan kebudayaan yang terjadi.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Jessy Riffany -
Nama : Jessy Riffany
NPM : 2216031118
Kelas : Reguler B

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini Bangsa Indonesia telah mempunyai sejumlah pengalaman. Beberapa di antaranya adalah perubahan yang di alami oleh Bangsa Indonesia. Perubahan tersebut meliputi perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Salah satu contohnya adalah Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).

Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Agus Maladi dalam makalahnya yang berjudul "Kebudayaan Indonesia dan Kita Hari Ini" mengungkapkan bahwa Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut. 
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Deya Aropannisa D 2216031128 -
Nama : Deya Aropannisa D
NPM : 2216031128
Kelas : Reguler B
Analisis Jurnal
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Situasi perpolitikan nasional menjelang runtuhnya Orla ditandai dengan perebutan pengaruh diantara para elite politik negeri pada waktu itu Kekuatan elite yang memiliki pengaruh pada waktu itu, di antaranya PKI, PNI, Masyumi dan militer (Angkatan Darat). Selanjut pemerintah Soeharto untuk mengendalikan pemerintahan berusaha untuk melakukan peleburan dan perampingan sejumlah oramas dan partai, Serta ada suatu kelompok fungsional yang dimasukkan dalam salah satu kelompok tersendiri yang kemudian disebut Golongan Karya. Dengan adanya pembinaan terhadap parpol-parpol dalam masa Orde Baru maka terjadilah perampingan parpol sebagai wadah aspirasi warga masyarakat kala itu, sehingga. Tergulingnya rezim pemerintahan Orba yang digantikan dengan Orde Reformasi. Salah satu kesalahan Orba selama memegang kendali pemerintahan, adalah penerapan politik pemerintahan yang sentralistik, sebagai bentuk peredaman atas munculnya aksi separatis dari daerah-daerah. Penyikapan yang dilakukan pemerintahan Orba tentu bertentangan dengan kodrat dan kondisi Indonesia yang selama ini dianugerahi sebagai suatu bangsa yang plural. Pluralitas sebagai kekayaan yang tiada tara bagi sebuah bangsa, justru tidak dikelola dengan baik. Ia dianggap sebagai bentuk gerakan politik yang lebih menekankan identitas kedaerahan, dan dianggap sebagai musuh terciptanya stabilitas bangsa. Di kala hal ini berkepanjangan dan tidak jelas sampai kapan krisis akan berakhir, para pengamat hanya bisa mengatakan bahwa bangsa kita adalah “bangsa yang sedang sakit”, suatu kesimpulan yang tidak menawarkan solusi.
Dengan demikian, di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya yang mempengaruhi dan yang terpengaruhi, antara yang memprovokasi dan yang terprovokasi, antara yang berkuasa dengan yang dikuasai, bahkan antara gambaran ruang yang bersifat publik dengan yang bersifat domestic. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Para siswa dan bahkan para mahasiswa yang belajar praktis berasal dari daerah yang sama dan juga dari latar belakang budaya yang sama pemerintah daerah tidak memperhatikan kepentingan daerah, tetapi menjadi pelaksana kepentingan pusat di daerah masyarakat dan kepentingan negara, atau mesin penghubung kepentingan daerah dan kepentingan nasional, pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Azra Safitri -
Nama: Azra Safitri
Kelas: Reg B
NPM: 2216031014

Analisis jurnal " INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA "

Integrasi nasional merupakan salah satu persoalan bangsa-bangsa yang ada di dunia baik negara yang berkembang maupun negara yang maju. Sama halnya dengan negara Indonesia sebagai bangsa yang majemuk yang heterogen, apalagi negara Indonesia masih menjadi negara yang berkembang dengan tingkat pemahaman masyarakatnya yang belum paham tentang pentingnya integrasi nasional. Berdasarkan kenyataan yang ada selama ini masyarakat Indonesia dihadapkan pada situasi yang mencekam dengan adanya konflik antar suku, antara pemeluk agama, konflik karena kesalapahaman budaya dan konflik lainnya yang dapat memicu pertikaian. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. semestinya, tdak mungkin terjadi karna masing masing pelaku konflik menyadarii bahwa pkuralitas bangsa indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.


etnosentrisme merupakan suatu pandangan atau persepsi yang dimiliki oleh seorang individu ataupun kelompok mengenai penilaian kebudayaan lain. Individu atau kelompok tersebut menganggap bahwa kebudayaan miliknya diyakini lebih unggul dan baik daripada budaya lainnya. Prinsip yang satu ini lebih merujuk pada rasa bangga seorang individu atau pun kelompok secara berlebihan. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme kebijakan Otonomi daerah lah yang menjadi pengghambat.


Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok- kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategikebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi danmisi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Munzirwan Munzir_2216031038 -
Nama : Munzirwan
Npm : 2216031038
Kelas : Reguler B

Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam  kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Situasi 
perpolitikan nasional menjelang runtuhnya Orla ditandai dengan perebutan pengaruh di antara para elite politik negeri pada waktu itu. Kekuatan elite yang memiliki pengaruh pada waktu itu, di antaranya PKI, PNI, Masyumi dan militer (Angkatan Darat). Saat itu, PKI menjadi satu-satunya kelompok yang dituduh sebagai dalang yang melakukan kudeta pada tanggal 30 Oktober 1965 tersebut. Akibatnya, PKI tidak saja terdepak dari konstelasi politik (baik di kabinet maupun di parlemen), Namun para mahasiswa dan pelajar melalui KAMMI DAN KAPPI di bawah kendali Soeharto berusaha menghancurkan PKI seakar-akarnya.

Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaanetnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas padaperkembangan saat ini justru lebih menunjukpada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain,bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda. Kepentingan masing- masing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut.

Identitas adalah representasi diri  seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat 
mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.  Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam 
nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan 
mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.

Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by NI WAYAN PUSPA SUCI NIRMALA -
NAMA : NI WAYAN PUSPA SUCI NIRMALA
NPM ; 2216031062
KELAS : REGULER B

Analisis Jurnal : Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia

Sejak proklamasi kemerdekaan, banyak pengalaman dan perubahan yang dialami oleh bangsa dan negara Indonesia. Diantara pengalaman tersebut bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan prinsip, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan prinsip dan ideologi tersebut menimbulkan disintegrasi dan instabilitas nasional. Peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru ditandai dengan lahirnya pemberontakan PKI pada 30 September 1965,sehingga lahirlah SUPERSEMAR.Salah satu kesalahan Orde Baru dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah penerapan kebijakan administrasi terpusat untuk menekan munculnya aksi-aksi separatisme di daerah. Pemikiran dan gagasan ditindas oleh daerah, dan segala aktivitas daerah ditanggapi dengan sikap otoriter dan menindas. Posisi pemerintahan Orde Baru tentu bertolak belakang dengan sifat dan keadaan Indonesia yang selama ini dikenal sebagai bangsa majemuk.

Pada awal kemerdekaan Indonesia, identitas nasional dicap berdasarkan bentuk fisik dan kebijakan yang umum untuk seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa Indonesia, dll).Namun pada masa kini identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat, yang melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihatnya sebagai entitas sosial budaya. Jadi identitas adalah produk budaya yang terjadi sedemikian kompleks.

Integrasi nasional pada hakekatnya berarti bahwa visi dan misi bangsa dipersatukan oleh perbedaan kepentingan setiap anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan situasi Indonesia saat ini.Dapat dikatakan bahwa integrasi nasional merupakan cara untuk menghadapi apa yang melanda Indonesia selama ini. Konflik antarsuku, konflik antardaerah, konflik antaragama, konflik antarpartai politik, konflik antarmahasiswa dan masih banyak lagi konflik kepentingan lainnya seharusnya tidak muncul jika semua penyebab konflik tersebut menyadari bahwa bangsa Indonesia sudah menjadi sangat diperlukan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Anggie Putri -
Nama : Anggie Putri Magista
Kelas : Regular B
NPM : 2216031050
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Dimasa orde baru pemimpin menekankan pada persoalan stabilitas pembangunan, dan cenderung tidak memberi ruang adanya politik identitas. Sehingga kita tidak tahu identitas anggota satu sama lain. Ketika dibebaskan untuk mengembangkan diri sendiri, banyak orang lupa bahwa ia hidup bersosial dengan masyarakat. Sesungguhnya Identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung sedemikian kompleks. Identitas dapat dilihat dari aspek waktu dan suatu wujud yang sudah ada sejak dulu dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi, identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran respon tersebut, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.
Salah satu tujuan kita harus memahai identitas adalah salah satunya agar tidak terjadi konflik antar sesama.Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda, namun Ia telah menjadi fenomena komunikasi yang tidak bisa dilepaskan dari karakterisitik individu-individu yang kemudian menjadi objek dan subjeknya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Helmalya Vrily Pramesti -
Helmalya Vrily Pramesti
2216031043

Kebebasan yang dimiliki masyarakat dengan mengatasnamakan demokrasi ternyata justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini. Era Reformasi yang tidak memiliki platform secara jelas, justru ketidakmenentuan kekacauan. Dari sinilah tergambar tentang tindakan anarkis, pelanggaran moral, pelanggaran etika, dan meningkatnya kriminalitas secara kasat mata. Di kala hal ini berkepanjangan dan tidak jelas sampai kapan krisis akan berakhir, para pengamat hanya bisa mengatakan bahwa bangsa kita adalah «bangsa yang sedang sakit», suatu kesimpulan yang tidak menawarkan solusi.

Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.

Kongres Kebudayaan V di Bukittinggi, 19-22 Oktober konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah.
Indonesia adalah takdir. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan, apalagi pertentangan sepanjang anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Maka muncullah faham sentrisme yang kemudian melahirkan misalnya, etnosentrisme, religisentrisme, politksentrisme, dan seterusnya. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya.

Merujuk sejumlah deskripsi yang telah diuraikan pada pembahasan terdahulu maka dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Farsyah Aulia Ananda -
Nama : Farsyah Aulia Ananda
NPM : 2216031140
Kelas : Reguler B

Pendahuluan :
Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya).

Pembahasan :
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, 5 konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.

Kesimpulan :
Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Regina Aulia -
Nama : Regina Aulia
NPM : 2216031134
Kelas : Reguler B
Analisis Jurnal : INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA Oleh: Agus Maladi Irianto

Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Situasi perpolitikan nasional menjelang runtuhnya Orla ditandai dengan perebutan pengaruh di antara para elite politik negeri pada waktu itu. Ketika Era Reformasi mulai membuka kran demokrasi dan peluang besar daerah mengembangkan sistem desentralisasi, maka sejumlah daerah diberi kebebasan untuk membangun dan mengatur dirinya sendiri. Untuk itulah diperlukan, suatu strategi kebudayaan nasional senyampang sejak kemerdekaan hingga hari ini negeri ini belum memiliki adanya strategi kebudayaan.

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme.
Demikian pula demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisi- posisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Zaki Radivan -
Nama : Zaki Radivan
NPM : 2216031056
Kelas : Reguler B

Analisis Jurnal Yang Berjudul “INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA”

Analisis saya pada jurnal yang berjudul “INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA”. Integrasi nasional adalah proses pembentukan kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu masalah bersama, baik ideologi, ekonomi, maupun sosial. Konsep integrasi nasional memiliki fungsi ganda dalam membentuk suatu perkumpulan. Ini membantu untuk membentuk identitas dan juga untuk menyatukan orang-orang di bawah satu bangsa. Integrasi nasional sangat penting bagi Indonesia untuk menghadapi konsep etnosentrisme, religiusisme, dan politikisme.

Etnosentrisme adalah keyakinan bahwa kelompok etnis sendiri lebih unggul dari yang lain. Etnosentrisme dapat menimbulkan konflik antar kelompok etnis yang berbeda. Integrasi nasional dapat membantu mencegah etnosentrisme dengan menyatukan orang-orang di bawah satu bangsa.

Religiusisme adalah keyakinan bahwa agamanya sendiri lebih unggul dari yang lain. Konflik agama dapat muncul ketika agama yang berbeda saling bertentangan. Integrasi nasional dapat membantu mencegah konflik agama dengan mempromosikan toleransi dan pemahaman antar agama yang berbeda.

Sedangkan politikisme adalah keyakinan bahwa ideologi politik seseorang lebih unggul dari yang lain. Konflik politik dapat muncul ketika ideologi politik yang berbeda saling bertentangan. Integrasi nasional dapat membantu mencegah konflik politik dengan mempromosikan toleransi dan pemahaman antara ideologi politik yang berbeda.

Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.

Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural.
Solusi dari saya sendiri guna mencegah etnosentrisme di negara Indonesia dengan mengedepankan azas integrasi nasional adalah dengan menghindari sikap seperti menghakimi dan berasumsi dini, menanamkan multikulturalisme, menyaring kebudayaan yang masuk ke Indonesia sesuai dengan Pancasila, menanamkan jiwa nasionalisme, membangun kerjasama multikultural untuk saling mengenal satu sama lain, bersikap toleransi, dan menumbuhkan empati dan sikap inklusif. Dengan melakukan hal-hal tersebut, masyarakat dapat meminimalisir etnosentrisme di Indonesia.

Kesimpulannya, integrasi nasional berperan penting dalam mencegah etnosentrisme, religiusisme, dan politikisme di Indonesia. Dengan mempromosikan persatuan dan toleransi di antara kelompok etnis, agama, dan ideologi politik yang berbeda, integrasi nasional membantu menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by MV Jeani Catur Prameswari jeani -
Nama: MV Jeani Catur Prameswari
NPM: 2216031054
Kelas: Reguler B

Analisis Jurnal: Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia 

Oleh: Agus Maladi Irianto.

Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.

Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Sebagai contoh, Setiap provinsi dan setiap kabupaten ingin mendirikan sekolah sendiri baik pada tingkat dasar, tingkat menengah, bahkan pada tingkat perguruan tinggi. Hal ini dalam jangka panjang bukannya tak mungkin akan menyebabkan menyempitnya rasa integrasi nasional, karena integrasi cenderung lebih didasarkan pada faktor-faktor etnis dan faktor daerah semata.

Berdasarkan sejumlah gambaran tersebut, konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Diva Kurnia Khoirunnisa -
Nama : Diva Kurnia Khoirunnisa
NPM : 2216031006
Kelas : Reguler B

Integrasi nasional terjadi akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau dapat dikatakan negara yang masih mencari jati diri, Integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia, dan Masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana.
Integrasi bangsa diperlukan guna membangkitkan kesadaran akan identitas bersama, menguatkan identitas nasional, dan membangun persatuan bangsa.

Kebijakan yang dapat dilakukan untuk memperkukuh upaya integrasi nasional yaitu :
-Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasapersaudaraan,agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
-Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
-Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecah-belahan dari ancaman luar.
-Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir Pancasila, dalam rangka mel starikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideology bangsa.
-Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
-Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam memerangi separatis.

Berdasarkan sejumlah gambaran tersebut, konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia. Strategi kebudayaan ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Salma Safinatunnajah -
Nama: Salma Safinatunnajah
NPM : 2216031152
Kelas: Reguler B

Analisis Jurnal "Integrasi Nasional"
Indonesia memiliki identitas bangsa yang membedakan dengan negara lain, secara fisik terlihat dari bendera merah putih, lambang negara, lagu kebangsaan, bahasa nasional dan lain sebagainya. Identitas ini sangat berperan besar dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia yang memiliki kebudayaan kompleks atau plural dimana menjadi pemersatu antara satu dengan yang lain. Namun identitas bangsa tidak hanya ditunjukkan dengan hal hal diatas tetapi juga harus di interpretasikan oleh masyarakat sebagai representatif yang merasa dirinya merupakan bagian dalam bangsa tersebut, misalnya ditunjukkan dengan pemahaman atas kewarganegaraan, patuh akan hukum dan berideologi Pancasila.

Identitas yang dimiliki suatu bangsa dapat menjadi sarana bagi pembentukan atau arah sikap, mental dan pola pikir dimana masyarakat berkembang untuk menonpang pembangunan negara. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Kevin Yuriko Hartanto -
Nama : Kevin Yuriko Hartanto
NPM :2216031106
Kelas : Reguler B

Jurnal : INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Sejak proklamasi kemerdekaan hingga sekarang, bangsa Indonesia memiliki pengalaman dimana banyak pengalaman yang terjadi mengakibatkan perubahan-perubahan. Maka dari itu diperlukan strategi kebudayaan nasional yang belum kita miliki dari saat proklamasi hingga saat ini

Identitas merupakan representasi diri seseorang/ masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.
jadi identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk dengan adanya identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik,dan kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis maupun sosial. Integrasi nasional pada hakekatnya berarti bahwa visi dan misi bangsa dipersatukan oleh perbedaan kepentingan setiap anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan situasi Indonesia saat ini. Dapat dikatakan bahwa integrasi nasional merupakan cara untuk menghadapi apa yang melanda Indonesia selama ini. Konflik antarsuku, konflik antardaerah, konflik antaragama, konflik antarpartai politik, konflik antarmahasiswa dan masih banyak lagi konflik kepentingan lainnya seharusnya tidak muncul jika semua penyebab konflik tersebut menyadari bahwa bangsa Indonesia sudah menjadi sangat diperlukan.

Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme.
Demikian pula demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisi- posisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri.

Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Nurwidiya - -
Nama: Nurwidiya
NPM : 2216031002
Kelas: Reguler B
Hasil Analisis:
INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Berbagai perubahan azas dan ideologi menciptakan disintegrasi
dan instabilisasi nasional. Perubahan dari orde baru ke orde lama dari pemberontakan PKI dan lahirlah SUPERSEMAR. Kondisi politik nasional orde lama ditandai dengan perebutan pengaruh diantara para elite politik negeri pada waktu itu. Tanggal 9 Maret 1970 milsanya, terjadi pengelompokan partai dengan terbentuknya Kelompok Demokrasi Pembangunan yang terdiri d PNI, Partai Katholik, Parkindo, IPKI dan Murba. Kemudian tanggal 13 Maret 1970 terbentuk kelompok Persatuan Pembangunan yang terdiri atas NU, PARMUSI, PSII, dan Perti. Pemilihan Umum 1977 terdapat tiga kontestan karena adanya pembinaan parpol yang menjadi wadah aspirasi rakyat. Salah satu kesalahan Orba selama memegang kendali pemerintahan, adalah penerapan politik pemerintahan yang sentralistik, sebagai bentuk peredaman atas munculnya aksi separatis dari daerah-daerah. Orba lebih menekankan pada persoalan stabilitas pembangunan, cenderung tidak memberi ruang adanya politik identitas.

Identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. dentitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Lapis-lapis identitas tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut. Identitas terbentuk berdasarkan kemauan sendiri atau tergantung pada kekuatan objective yang terjadi di sekitar dan cara meresponnya. Identitas menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas saat ini lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Hal ini dalam jangka panjang bukannya tak mungkin akan menyebabkan menyempitnya rasa integrasi nasional, karena integrasi cenderung lebih didasarkan pada faktor-
faktor etnis dan faktor daerah semata. Demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisi- posisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Purwoko Dwicahyo Setiawan -
Nama : Purwoko Dwicahyo Setiawan
NPM : 2216031104
Kelas : Reg B

Analisis jurnal Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia

Indonesia terdiri dari banyak suku, ras, budaya, agama dan sebagainya. Banyaknya perbedaan dan keberagaman atau pluralitas di Indonesia, maka ada semboyan Bhineka Tunggal Ika. Semboyan ini menggambarkan adanya keberagaman dan perbedaan di Indonesia, tetapi masyarakatnya tetap menjadi satu.

Hal ini merupakan salah satu upaya agar tercipta integritas nasional, yaitu proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Dengan meningkatkan integritas nasional sangat berpengaruh untuk menekan sikap Etnosentrisme masyarakat. Diharapkan dengan adanya integritas nasional yang kuat dan kukuh dapat membuat pandangan masyarakat tidak hanya terpaku oleh suku, agama, ras, budaya dan lain sebagainnya yang hanya terfokus pada dirinya saja. Akan tetapi, mengakui bahwa setiap pluralitas yang ada di Indonesia bahkan negara lain, merupakan suatu aset yang berharga dan menjadikan Indonesia negara berkedaulatan yang memiliki sikap saling menghargai dengan berbagi perbedaan kebudayaan yang dimilikinya serta memiliki sikap toleransi yang sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Farhan Asyiqurrohman -
NAMA : Farhan Asyiqurrohman
NPM : 2216031096
KELAS : Reguler B

Analisis jurnal


Di masa awal Indonesia merdeka,
identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia di antaranya adalah
penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya.

Identitas adalah representasi diri
seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak
semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula tersebut dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.

Integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai
politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.

integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Elisa Agustina -
NAMA : ELISA AGUSTINA
NPM : 2216031110
KELAS : REGULER B

"Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia" oleh Agus Maladi Irianto membahas tentang pentingnya integrasi nasional dalam mengatasi masalah etnosentrisme di Indonesia. Etnosentrisme adalah pandangan yang meremehkan atau mengabaikan kelompok lain yang berbeda dari kelompoknya sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi etnosentrisme di Indonesia adalah keragaman suku, agama, dan budaya. Perbedaan-perbedaan ini sering menjadi penyebab konflik antara kelompok-kelompok yang berbeda. Namun, melalui integrasi nasional, keragaman tersebut dapat menjadi kekuatan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Permasalahan mengenai disintergrasi ini bahkan sudah ada sejak masa orde lama, seperti munculnya sejumlah pemberontakan pada masa itu. Hal ini dapat terjadi karena Indonesia sudah mengalami berbagai perubahan mulai dari azaz, paham, ideologi maupun doktrin dalam kehidupan bermasyakarat. Maka dibutuhkan adanya solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Integrasi nasional adalah solusi yang efektif untuk mengatasi etnosentrisme di Indonesia. Integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kepentingan dan identitas yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan bangsa yang utuh. Integrasi nasional melibatkan berbagai elemen, seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pendidikan merupakan faktor utama dalam integrasi nasional. Pendidikan dapat membentuk sikap dan pemikiran masyarakat yang inklusif dan menghargai keragaman. Selain pendidikan, pemerintah juga perlu memperkuat peran lembaga-lembaga terkait integrasi nasional seperti Badan Nasional Pengendalian Terorisme (BNPT), Kementerian Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak, serta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. (Komnas HAM).

Media juga berperan penting dalam mengatasi etnosentrisme yang dapat mengancam intergrasi bangsa, disini media dapat menjadi sarana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui pengumuman yang objektif dan mengedepankan nilai-nilai persatuan. Media juga dapat memperkenalkan keragaman budaya dan suku di Indonesia kepada masyarakat yang lebih luas. Untuk mewujudkan integrasi nasional, diperlukan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, masyarakat, dan media, semuanya harus bekerja sama untuk mewujudkan integrasi nasional sebagai solusi mengatasi masalah etnosentrisme di Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Aysha Amalia Aini -
NAMA : AYSHA AMALIA AINI
KELAS : REG B
NPM : 2216031098

Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.4 Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Dwina Rahmaditya Azzahra -
Nama : Dwina Rahmaditya Azzahra
NPM : 2216031008
Kelas : Reguler B

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.

Etnosentrisme kian menguat dengan ditopang adanya kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme.

Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Dwina Rahmaditya Azzahra -
Nama : Dwina Rahmaditya Azzahra
NPM : 2216031008
Kelas : Reguler B

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.

Etnosentrisme kian menguat dengan ditopang adanya kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme.

Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Fenny Novita Ananda Waruwu -
Nama: Fenny Novita Ananda Waruwu
NPM : 2216031076
Kelas: Reguler B

Hasil Analisis:
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Indonesia sudah pernah mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dampak dari perubahan azas dan idiologi tersebut yaitu menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Salah satu bentuk perubahannya yaitu perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba), satu kesalahan Orba selama memegang kendali pemerintahan, adalah penerapan politik pemerintahan yang sentralistik, sebagai bentuk peredaman atas munculnya aksi separatis dari daerah-daerah. Penyikapan yang dilakukan pemerintahan Orba tentu bertentangan dengan kodrat dan kondisi Indonesia yang selama ini dianugerahi sebagai suatu bangsa yang plural.
Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. pada perkembangan saat ini pluralitas justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Kepentingan masing-masing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan, dan Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
Gambaran pluralitas ini, kendati sudah merupakan takdir, namun akhir-akhir ini justru semakin memicu pertentangan di antara sejumlah anggota masyarakat. Muculnya sikap etnosentrime yang merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain, dan meyebabkan konflik-konflik yang terjadi seperti konflikantar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Sehingga, integrasi nasional merupakan jalan keluar untuk menghadapi masalah masalah tersebut.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by M. Ridho Illahi -
Nama : M. Ridho Illahi
NPM : 2216031150
Kelas : Reguler B

Dari jurnal yang berjudul Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia, hal yang dapat saya analisis yaitu:
Integrasi nasional merupakan salah satu persoalan bangsa-bangsa yang ada di dunia baik negara yang berkembang maupun negara yang maju. Sama halnya dengan negara Indonesia sebagai bangsa yang majemuk yang heterogen, apalagi negara Indonesia masih menjadi negara yang berkembang dengan tingkat pemahaman masyarakatnya yang belum paham tentang pentingnya integrasi nasional.
Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya).
Terdapat beberapa kali perubahan asas dan ideologi di negara Indonesia berbagai perubahan tersebut menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Seperti misalnya perubahan dari orde lama ke orde baru yang ditandai dengan pemberontakan PKI yang kemudian lahirnya Supersemar. Salah satu kesalahan orba selama memegang kendali pemerintahan yaitu menerapkan politik pemerintahan yang sentralistik, yang digunakan sebagai bentuk peredaman atas munculnya aksi separatis dari daerah. Identitas adalah representasi diri atau ciri khas yang dimiliki seseorang atau masyarakat tentang bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial dan budaya. Dilihat dari aspek waktu identitas bukanlah wujud yang sudah ada sejak semula dan bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang terdiri dari berbagai lapisan identitas yang tergantung pada peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan dari cara menyikapi keadaan dan peran yang ada.
Melihat dari sudah banyaknya permasalahan yang ada di Indonesia dari awal kemerdekaan tersebut maka Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi masalah atau konflik yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Annisa Putri Ramadhani -
ANNISA PUTRI RAMADHANI_2216031068_REG B

Indonesia merupakan salah satu negara dengan masyarakat plural, di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa, bahasa, agama dan kebudayaan yang berbeda beda. Namun perlu diketahui bahwa suku bangsa, bahasa, agama dan budaya yang beragam tersebut merupakan komponen pembentuk identitas nasional bangsa Indonesia. identitas adalah produk kebudayaan yang kompleks dan tidak selesai begitu saja, identitas akan terus berekemang, diperbaharui, dinegosiasi secara terus menerus, sehingga wujud identitas tersebut tergantung dari proses yang membentuknya. Sebagaimana identitas kita saat ini yaitu sebagai masyarakat plural, pluralitas saat ini tidak terbatas ahanya pada perbedaan etnis, latar belakang, budaya ataupun profesi namun saat ini merujuk pada perbedaan-perbedaan kepentingan dalam masyarakat.

Perbedaan yang ada dalam masyarakat tersebut kerap kali menciptakan adanya perselisihan dan konflik. Munculnya sikap etnosentrisme atau kecenderungan berpikir bahwa budaya yang dimiliki lebih baik dari pada budaya orang lain, menambah konflik yang ada. Sikap etnosentris ini juga didukung dengan adanya kebijakan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Terlebih lagi dengan adanya kebijakan otonomi daerah tersebut setiap daerah menuntut agar posisi birokratis ditempati oleh putra-putri daerah sendiri.

Berdasar pada masalah yang ada, perlu adanya strategi terkait integrasi nasional agar tidak terjadi lebih banyak konflik dan mampu mengatasi konflik yang ada. Integrasi terbentuk jika identitas yang membentuknya dapat menemukan kesaamaan misi dan tujuan. Ditengah perbedaan yang ada dalam masyarakat saat ini perlu adanya penyadaran terhadap sikap nasionalisme dan persatuan, sebab perbedaan yang ada hendaklah tidak dijadikan penghambat dalam membentuuk persatuan. Untuk membentuk persatuan dan integrasi tersebut diperlukan adanya tujuan bersama sebab pada dasarnya integrasi menyatukan identitas berbeda untuk mewujudkan kepentingan bersama. Sebagai warganegara Indonesia kita memiliki identitas budaya yang berbeda namun kita memiliki kepentingan dan tujuan yang sama yaitu menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Annisa Marcelia Putri -
Nama : Annisa Marcelia Putri
NPM : 2216031102
Kelas : Reguler B

Hasil analisis saya terkait jurnal yang berjudul “INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA"

Jurnal ini menitikberatkan pembahasan pada ketiga hal, yaitu integrasi nasional, etnosentrisme, dan konflik kepentingan. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda. Kepentingan masing- masing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut.

Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Etnosentrisme yang dimana suatu pemikiran yang menganggap budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain ini kian menguat dan justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme, dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Sabrina Nadya Judith -
Nama : Sabrina Nadya Judith
NPM : 2216031048
Kelas : Reguler B

Analisis jurnal " INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA "

Identitas merupakan representasi tentang bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka. integritas nasional merupakan sebuah kesadaran yang mengakibatkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing, merasa dirinya sebagai satu kesatuan, yaitu bangsa Indonesia. Seperti contohnya, Bangsa Indonesia memiliki bermacam-macam suku bangsa, namun memiliki ciri yang melekat seperti Berbahasa Satu Bahasa Indonesia.

Banyaknya ragam suku bangsa di Indonesia, yang memiliki perbedaan disetiap etniknya. Seperti contohnya bahasa, budaya, dan lain hal nya. Namun perbedaan terkadang membuat kelompok masyarakat merasa etniknya lebih baik dibanding dengan etnik lainnya. Hal tersebut tentu saja menimbulkan dampak yang negative seperti paham etnosentrisme dan perpecahan antar daerah.

Seperti sejak proklamasi kemerdekan, terjadi perubahan dinegara Indonesia yaitu dari Orde Lama ke Orde Baru yang ditandai dengan sebuah pemberontakan PKI 30 September 1965 sehingga terciptanya Surat Perintah Sebelas Maret, merupakan sebuah contoh dari perubahan yang dialami oleh Bangsa Indonesia yang meliputi paham, idiologi, dan cara pandang dalam kehidupan sosial yang mengakibatkan terjadinya disintegrasi.

Maka dari itu, mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu hal yang sangat penting agar kita dapat memahami konsep integritas. Serta paham akan makna perbedaan merupakan kekuatan untuk suatu kesatuan nasional.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Rizqi Rizqi Rivtu Anzimi -
Nama : Rizqi Rivtu Anzimi
NPM : 2216031112
Kelas : Reguler B

Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Sebagai strategi kebudayaan bangsa Indonesia yang telah berdiri selama lebih dari enam dekade, gagasan integrasi nasional menjadi sangat penting. Dalam hal ini, strategi budaya mengacu pada kekuatan budaya yang didasarkan pada kedekatan dan cara pandang pelaku budaya terhadap kompleksitas budayanya sendiri. Akibatnya, strategi kebudayaan Indonesia dalam mengembangkan gagasan integrasi nasional pada dasarnya menyatukan visi dan misi dari sejumlah kepentingan dan identitas yang berbeda dari setiap anggota masyarakat dengan latar belakang budaya yang beragam.

Identitas adalah bagaimana seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai entitas sosial dan budaya. Saat ini, minat yang kita kejar untuk diri kita sendiri lebih menentukan identitas kita. sehingga setiap komunitas memiliki identitas yang unik dan beragam kepentingan. Akibatnya, integritas nasional adalah kesadaran dan cara hidup yang membuat berbagai kelompok dengan identitas berbeda merasa menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Filipa Mutiara Joti Malau filipa -
Nama : Filipa Mutiara Joti Malau
NPM : 2256031053
Kelas : Paralel (Man A)


Analisis jurnal " INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA "
Terdapat beberapa kali perubahan asas dan ideologi di negara Indonesia berbagai perubahan tersebut menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Seperti misalnya perubahan dari orde lama ke orde baru yang ditandai dengan pemberontakan PKI yang kemudian lahirnya Supersemar. Salah satu kesalahan orba selama memegang kendali pemerintahan yaitu menerapkan politik pemerintahan yang sentralistik, yang digunakan sebagai bentuk peredaman atas munculnya aksi separatis dari daerah.
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya).
etnosentrisme merupakan suatu pandangan atau persepsi yang dimiliki oleh seorang individu ataupun kelompok mengenai penilaian kebudayaan lain. Individu atau kelompok tersebut menganggap bahwa kebudayaan miliknya diyakini lebih unggul dan baik daripada budaya lainnya. Prinsip yang satu ini lebih merujuk pada rasa bangga seorang individu atau pun kelompok secara berlebihan. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme kebijakan Otonomi daerah lah yang menjadi pengghambat.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Muhammad Kheiza Twevaldrian -
Nama : Muhammad Kheiza Twevaldrian
NPM : 2216031074
Kelas : Reg B

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Oleh: Agus Maladi Irianto

Keywords:
YANG, DAN, IDENTITAS, DARI, INDONESIA, SUATU, DENGAN, ANTARA, yang berbeda, identitas nasional

Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya).

Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.

Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda.

Ia telah membentuk gerakkan arus besar tentang relasi-relasi antara yang tentang " Penguatan Strategi Kebudayaan yang Berbasiskan Nilai-nilai Kemajemukan Untuk Memperkokoh Rasa Kesatuan dan Persatuan Bangsa Dalam Rangka Pembangunan Nasional", yang diselenggarakan Ditjiansosbud Lemhanas RI, tanggal 2 September 2010 di Jakarta. mendominasi dan yang terdominasi, antara yang mempengaruhi dan yang terpengaruhi, antara yang memprovokasi dan yang terprovokasi, antara yang berkuasa dengan yang dikuasai, bahkan antara gambaran ruang yang bersifat publik dengan yang bersifat domestik.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Christina Fani Hutabarat -
Nama: Christina Fani Hutabarat
NPM: 2216031146
Reguler B

Bangsa Indonesia telah mengalami berbagai perubahan asas, paham Ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan asas dan ideologi tersebut menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional perubahan dari orde lama ke orde baru ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah 11 Maret atau Supersemar situasi perpolitan nasional menjelang runtuhnya Orde Lama ditandai dengan perebutan pengaruh di antara para politik Negeri pada waktu itu kekuatan elit yang dimiliki mempengaruhi Negeri waktu itu diantaranya yaitu PKI, PNI Masyumi dan militer saat itu PKI menjadi satu-satunya kelompok yang dituduh sebagai dalang yang melakukan kudeta pada tanggal 30 Oktober 1965 akibatnya PKI tidak sengaja terdepak dari konstelasi politik. Selanjutnya pemerintah Soeharto mengendalikan pemerintahan berusaha untuk melakukan peleburan dan perampingan sejumlah orang emas dan Partai. Pada tanggal 9 Maret 1970 misalnya terjadi pengelompokan partai dengan terbentuknya kelompok demokrasi pembangunan yang terdiri dari PNI, partai Katolik, Parkindo, IPKI dan Murba. Pada tahun 1970-an beberapa terbentuk kelompok Persatuan Pembangunan serta ada suatu kelompok fungsional yang dimasukkan dalam salah satu kelompok tersendiri yang kemudian disebut golongan Karya. Selama masa pemerintahan orde baru Golkar selalu memenangkan pemilu hal ini mengingat Golkar dijadikan mesin politik oleh penguasa pada saat itu.
Salah satu kesalahan Orde Baru selama memegang kendali pemerintahan adalah Penerapan politik pemerintahan yang sentralistik sebagai bentuk peredaman atas munculnya aksi separatis dari daerah-daerah. Ide dan gagasan dari daerah diusahakan untuk diredam serta setiap aksi daerah ditanggapi dengan sikap otoriter Represif penyingkapan yang dilakukan pemerintahan orba tentu bertentangan dengan kodrat dan kondisi Indonesia yang selama ini dianugerahi sebagai satu bangsa yang plural. Pada era reformasi mulai membuka kran demokrasi dan peluang besar daerah mengembangkan sistem desentralisasi maka sejumlah daerah diberi kebebasan untuk membangun dan mengatur dirinya sendiri kebebasan yang dimiliki masyarakat Indonesia dengan mengatasnamakan demokrasi ternyata justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini era reformasi yang tidak memiliki platform secara jelas justru menimbulkan ketidak penentuan dan kekacauan acuan kehidupan bernegara dan kerukunan sosial menjadi berantakan menumbuhkan ketidakpatuhan sosial.

Di masa awal Indonesia merdeka identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. Identitas sendiri adalah representasi diri seseorang untuk masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial budaya dengan demikian identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas bukanlah sesuatu yang selesai dan final tetap merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali sifat yang telah diperbaharui dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang bentuknya. Sebagai contoh penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa terutama industri penyiaran televisi orang bisa berbeda etnis, profesi, latar belakang pendidikan, dan asal usul daerah namun mempunyai keuntungan yang sama dalam sikap dan mengembangkan gaya hidup lantaran konstruksi tayang televisi. Televisi telah menjadi bagian dari refleksi kehidupan sehari-hari dan menjadi model dari sebuah habitus yang berperan aktif dalam ranah sosial dia telah menjadi fenomena komunikasi yang tidak bisa dilepaskan dari karakteristik individu-individu yang kemudian menjadi objek dan subjeknya.

Integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Dari banyaknya agama Pulau etnis ataupun bahasa perbedaan tersebut tidak selalu memisahkan apalagi menimbulkan pertentangan sepanjang masing-masing anggota masyarakat menyadari akan pluralitas tersebut. Tetapi hal ini bisa saja dibuat untuk menunjukkan flek seperti munculnya paham sentrisme yang kemudian melahirkan misalnya etnosentrisme religi sentrisme politik sentrisme dan seterusnya di mana etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk berpikir bahwa budayanya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain segelas sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etiknya sendiri. Sehingga demikian pula demokrasi pemerintah yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas budaya dan lintas etnis sekarang menghadapi bahaya bahwa setiap daerah menuntut agar posisi-posisi beroperasi ditempati oleh Putra daerahnya sendiri sikap ini pun mungkin bukan tanpa sebab sentralisme politik di Orde Baru tokoh yang cukup lama telah menjadikan birokrasi semata-mata sebagai alat pemerintah pusat dan bukan aparat yang menjadi pengatur hubungan di antara masyarakat dan negara.

Berdasarkan sejumlah gambaran tersebut konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Jeanette Vania -
Nama: Jeanette Vania
NPM: 2216031072
Kelas: REG B

Bangsa Indonesia mengalami berbagai pengalaman dalam perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin di kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Situasi perpolitikan nasional menjelang runtuhnya Orla ditandai dengan perebutan pengaruh di antara para elite politik negeri pada waktu itu. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini.

Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia pada saat ini yang di mana adanya konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisiposisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, jikasekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Zakiya Devi Indirawati -
Nama : Zakiya Devi Indirawati
NPM : 2216031154
Kelas : REG B
INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Identitas merupakan bentuk representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. 

Integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.

Dengan demikian konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Serta mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Muhammad Rheya Defansa -
Nama: Muhammad Rheya Defansa
NPM: 2216031060
kelas: Reguler B

Berdasarkan jurnal tersebut, integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Integrasi terbentuk jika ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Integrasi nasional mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Vivas Dwi Toti Divaldo -
Nama : Vivas Dwi Toti Divaldo
NPM : 2216031130
Kelas : Reguler B
Berdasarkan Jurnal ilmiah yang saya analisis pada pertemuan kali ini, saya akan menjelaskan bahwa negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini sudah melewati sejumlah peristiwa dan berbagai tantangan dalam menjalankan pemerintahan dan mempertahankan eksistensi Indonesia sebagai negara kesatuan. Maka, sejumlah pengalaman itulah bangsa Indonesia mengalami aneka macam perubahan asas, paham, ideologi serta prinsip hidup dan pembelajaran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Banyak sekali perubahan asas dan ideologi tersebut, membentuk disintegrasi serta instabilisasi nasional. Perubahan asal orde lama (orla) ke orde baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Situasi perpolitikan nasional menjelang runtuhnya orde lama ditandai dengan peristiwa perebutan kekuasaan yang berimbas kepada para elite politik negeri pada saat itu. Kekuatan elite yg memiliki dampak atau pengaruh yang besar pada saat itu, diantaranya yakni PKI, PNI, Masyumi dan militer (Angkatan Darat). Sesudah pemerintah orde lama berakhir, kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Soeharto buat mengendalikan pemerintahan berusaha untuk melakukan peleburan serta perampingan sejumlah ormas dan partai. Seperti pada tanggal 9 Maret 1970 misalnya, terjadi pengelompokan partai dengan terbentuknya kelompok demokrasi pembangunan (PDIP) yg terdiri PNI, Partai Katholik, Parkindo, IPKI dan Murba. Kemudian pada 13 Maret 1970 terbentuk golongan Persatuan Pembangunan (PPP) yang terdiri atas NU, PARMUSI, PSII, serta Perti.
Serta terdapat sebuah golongan fungsional yang dimasukkan dalam satu gerombolan tersendiri yang disebut sebagai Golongan Karya. Adanya proses penggabubgan terhadap parpol-parpol pada masa orde baru maka terjadilah perampingan parpol yang menjadi wadah aspirasi bagi warga masyarakat kala itu, sehingga pada akhirnya dalam Pemilihan umum 1977 terdapat tiga kontestan, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) serta Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan Partai Golongan Karya. Selama masa pemerintahan orde baru, Golkar selalu memenangkan Pemilu. Hal ini mengingat Golkar dijadikan mesin politik oleh penguasa saat itu. Setelah orba mampu berkuasa selama 32 tahun, akhirnya digantikan pemerintahan reformasi. Perilaku otoriter-represif yang terjadi pada pemerintahan orde baru ini pun menimbulkan perlawanan dan berbagai kerusukan, hingga puncaknya pada peristiwa Mei 1998, yakni tergulingnya rezim pemerintahan orba yang digantikan menggunakan orde Reformasi.
Identitas adalah sebuah representasi diri seseorang atau rakyat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka menjadi sebuah entitas sosial-budaya. Maka demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Pluralitas yang terjadi pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada disparitas etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal-usul wilayah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih mengarah pada masalah kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda ketika memandang pendapat orang lain, bukan karena faktor etnis yg tidak sinkron, profesi yang tidak selaras, latar belakang pendidikan yg tidak sinkron, bahkan berasal asul daerah yg tidak sinkron. Identitas bukanlah suatu hal yang telah usai dan final, namun artinya suatu syarat yg selalu disesuaikan, sifat yg selalu diperbaharui, serta keadaan yang dinegosiasi, sehingga wujudnya akan selalu tergantung pada proses yg membentuknya. Mirip halnya dengan identitas kita pada saat ini, membagikan gambaran yg tidak tunggal namun sangat plural. Pluralitas pada perkembangan seperti saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, dan asal-usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih merujuk pada dilema kepentingan-kepentingan. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di seluruh penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat dalam menerapkan konsep integrasi nasional. Jika kita mampu menerapkan konsep integrasi nasional, maka sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya serta mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini diklaim dapat membuat watak dirinya atau watak kelompoknya. Maka demikian beliau meninggalkan identitasnya, yang lalu membuka kemungkinan buat pembentukan integrasi yg lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Amanda Melliana -
Nama : Amanda Melliana
NPM: 2216031036
Kelas: Reg B

Analisis jurnal "INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA"

Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi hingga sekarang telah mempunyai banyak pengalaman, seperti perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya dan bagaimana orang lain melihat sebagai sebuah entitas sosial budaya. Dengan demikian, identitas adalah kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa terutama industri penyiaran televisi. Orang berbeda etnis, profesi, latar belakang pendidikan, dan asal asul daerah, namun mereka memiliki kepentingan yang sama dalam bersikap dengan mengembangkan gaya hidup. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional menjadi dasar keyakinan adanya integrasi nasional yang memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa upaya melepaskan bangsa dari subordinasi terhadap bangsa asing.

Integrasi yang luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerjang identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Satrio Wicaksono -
Nama: Satrio Wicaksono
NPM: 2216031046
Kelas: Reguler B

Analisis Jurnal  Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia


Identitas merupakan representasi diri seseorang atau bagaimana masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai entitas sosial dan budaya. Sehingga dapat disimpulkan identitas adalah produk kebudayaan kompleks yang berlangsung
Sedangkan dilihat dari aspek dengan ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan. keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut. Dengan demikian, di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda. Kepentingan masing- masing oranglah yang kemudian menyatukan

identitas tersebut. integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan. konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Nabila Sahwa Nazala -
Nama : Nabila Sahwa Nazala
Kelas : Reguler B
NPM : 2216031040
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

PERTEMUAN 3

Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Indonesia mempunyai banyak suku bangsa, bahasa, dan kebudayaan yang berbeda-beda yang menyebar luas dari sabang sampai merauke, yang mana itu semua merupakan identitas yang dimiliki bangsa Indonesia. Mempertahankan dan menjaga identitas tersebut tidaklah mudah, banyak tantangan yang dihadapi terutama pada saat ini. Masih ada masyarakat yang menganggap bahwa kebudayaan etniknya lebih unggul dibandingkan dengan etnik lain. Hal ini disebut dengan Etnosentrisme. Pemikiran-pemikiran yang seperti ini apabila dibiarkan saja maka akan membuat perpecahan diantara suku bangsa yang ada di Indonesia.

Kunci agar etnosentrisme tidak semakin parah dikalangan kelompok masyarakat, maka diperlukannya integrasi nasional, yang mana diadakannya upaya-upaya untuk bisa menyatukan kelompok-kelompok atau suku agar menjadi satu kesatuan yang nasional, tidak berpikiran bahwa kelompoknya yang paling unggul dan tidak menjatuhkan kelompok lain agar kelompoknya dilihat semakin unggul. Untuk menghindari etnosentrisme ini, diperlukan juga pemikiran-pemikiran atau kesadaran terutama dari masing-masing kelompok yang harus sadar dan berpikir bahwa kita ada didalam suatu negara yang menjujung tinggi persatuan dan kesatuan. Disisi lain juga diperlukan kesadaran pada setiap pemimpin atau kepala daerah, yang mana mugkin harus dipikirkan terlebih dahulu sebelum mengambil sebuah keputusan terutama dalam hal mendirikan tempat pendidikan. Banyak yang ingin mendirikan sekolah didaerahnya masing-masing dengan tujuan untuk dijadikan asset didaerah tersebut. Namun dampaknya dalam waktu panjang, seorang pelajar tersebut akan sulit untuk dapat mengenal kelompok-kelompok atau sulit untuk mengenal etnis dari diluar daerahnya.

Oleh karena itu diperlukan kesadaran dari pemimpin daerah dan dari masyarakat itu sendiri agar bisa menghindari perilaku etnosentrisme yang bisa memecahkan persatuan dan kesatuan di Indonesia. Dengan adanya integrasi nasional, diharapkan perilaku-perilaku etnosentrisme yang ada di Indonesia bisa hilang dan masyarakatnya bisa berpikir untuk bisa menghargai setiap perbedaan yang ada di Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Adelina Azzahra -
Nama : Adelina Azzahra
NPM : 2216031080
Kelas : Reguler B

Analisis Jurnal : Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Indonesia sudah banyak mendapat perubahan dari hal-hal yang pernah dialami sebelumnya. Seperti perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin. Indonesia sebagai negara memiliki identitas dan integrasi nasional tersendiri. Identitas menggambarkan diri sendiri dan bagaimana seseorang dapat melihat dia dari sebuah entitas sosial budaya. Identitas akan terbentuk dari diri sendiri diselingi dengan ajaran-ajaran sebelumnya yang akan dia terapkan bagi kehidupan. Identitas sebagai sarana pembentukan cara pandang dan kesadaran masyarakat untuk menanamkan rasa nasionalisme dan pluralisme.

Integrasi terbentuk karena adanya penyatuan identitas yang sama dan mendukung seperti kesamaan bahasa, budaya, maupun cara pandang lainnya. Integrasi sosial juga dapat terbentuk karena kelompok dengan tujuan sama yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Pada intinya, integrasi nasional memuat visi dan misi yang sama dengan menyatukan perbedaan cara pandang masing-masing masyarakat.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Auni Maliki -
Nama : Auni Maliki
NPM : 2216031144
Kelas : Reguler B

Analisis Jurnal : INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Integrasi memiliki makna pembentukan kelompok yang bersatu dalam isu yang sama, baik itu ideologi, ekonomi, atau sosial. Tulisan ini membahas tentang gagasan gerakan integrasi nasional yang berusaha menciptakan kesadaran sosial sehingga kelompok dengan identitas berbeda dapat merasa menjadi satu kesatuan yaitu Bangsa Indonesia. Identitas memegang peran ganda dalam membentuk asosiasi untuk mencapai integrasi nasional. Selain itu, tulisan ini membahas tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mengembangkan konsep integrasi nasional terkait dengan etnosentrisme, relijiositas, dan politikisme.
Identitas mencakup bagaimana seseorang atau masyarakat memandang diri mereka sendiri dan cara pandang orang lain terhadap mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas ini merupakan hasil dari pengaruh kebudayaan yang kompleks dan tidaklah statis, karena identitas tidak hadir secara konstan dalam suatu esensi yang tetap selamanya, namun terus berubah seiring waktu. Identitas juga tidak hanya terbatas pada satu aspek ruang, melainkan terdiri dari berbagai lapisan yang saling terkait.
Dalam konteks Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasawarsa, konsep integrasi nasional menjadi strategi penting dalam pengembangan kebudayaan. Strategi kebudayaan tersebut didasarkan pada kekuatan budaya yang mendorong kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan terhadap kompleksitas kebudayaan yang dianut. Oleh karena itu, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia mengharuskan penggabungan visi dan misi antara berbagai kepentingan dan identitas anggota masyarakat yang memiliki latar belakang kebudayaan yang kompleks.
Integrasi nasional dianggap sebagai solusi untuk mengatasi konflik yang terus menerus terjadi di Indonesia, seperti konflik antar-etnik, antar-daerah, antar-agama, antar-partai politik, antar-pelajar, dan sejumlah konflik kepentingan lainnya. Pelaku konflik harus menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Namun, kebijakan otonomi daerah yang marak saat ini justru menjadi penghambat dalam menerapkan konsep integrasi nasional. Konsep integrasi nasional hanya akan terwujud jika sekelompok anggota masyarakat bersedia meninggalkan identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan begitu, ia dapat membuka kemungkinan untuk terbentuknya integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Nadya Nurul Fitriani -
Nama : Nadya Nurul Fitriani
NPM : 2216031158
Kelas : Reguler B


Analisis Jurnal 'Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia'

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi terhadap bangsa asing.

Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir, kendati sudah merupakan takdir, namun akhir-akhir ini justru semakin memicu pertentangan di antara sejumlah anggota masyarakat. Maka muncullah faham sentrisme yang kemudian melahirkan misalnya, etnosentrisme, religisentrisme, politksentrisme, dan seterusnya. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.

Berdasarkan sejumlah gambaran tersebut, konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Dengan demikian, mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Ismi Karlina -
Nama : Ismi Karlina
Npm : 2216031148
Kelas : Reguler B

Integrasi nasional adalah sebagai suatu bentuk kesadaran dan bentuk pergaulan yang dapat menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia. Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Indonesia memiliki identitasnya sendiri yang dapat membedakan dengan negara lain.

Integrasi nasional dapat menyelesaikan masalah yang ada di Indonesia, seperti konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang seharusnya tidak perlu dipermasalahkan. Otonomi daerah dapat membuat terciptanya konsep integrasi nasional menjadi terhambat. Contohnya yaitu demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat
menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisi-posisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Oriza Putri Veriyanti -
Nama : oriza putri v
Npm : 2216031136
Kelas : reg b

Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Ketika Era Reformasi mulai membuka kran demokrasi dan peluang besar daerah mengembangkan sistem desentralisasi, maka sejumlah daerah diberi kebebasan untuk membangun dan mengatur dirinya sendiri. Untuk itulah diperlukan, suatu strategi kebudayaan nasional senyampang sejak kemerdekaan hingga hari ini negeri ini belum memiliki adanya strategi.

Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Ratna Diah Mustika -
Nama: Ratna Diah Mustika
NPM: 2216031084
Kelas: Reguler B

Integrasi nasional adalah penyatuan atau asimilasi bangsa- bangsa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Pengertian integrasi nasional bermacam- macam. Menurut Kamus Besar Bangsa Indonesia (KBBI), integrasi berarti berasimilasi sampai menjadi satu kesatuan yang utuh dan utuh. Padahal arti  kata “nation” berarti bangsa.
Oleh karena itu, integrasi nasional merupakan proses penyatuan wilayah yang membuat perbedaan. Dalam pengertian politik, integrasi nasional adalah  integrasi  berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan wilayah nasional yang mengembangkan identitas nasional. Dari segi antropologis, integrasi nasional adalah  proses penyesuaian diri dengan berbagai faktor budaya untuk mencapai  keselarasan fungsi-fungsi yang ada  dalam kehidupan masyarakat.
Jadi pada dasarnya, integrasi nasional merupakan konsep penting yang perlu dipahami oleh semua warga negara. Dalam hal integrasi nasional, antara lain ada syarat-syarat, formasi-formasi dan hambatan-hambatannya.
Konsep integrasi nasional secara vertikal melibatkan hubungan orang- orang dengan pemerintah yang hubungannya saling terintegrasi secara vertikal. Konsep integrasi ini juga mencakup bagaimana  pemerintah pusat dan daerah dapat terintegrasi.
Konsep integrasi nasional secara horizontal mencakup penyatuan bangsa Indonesia yang memiliki tingkat kemajemukan yang relatif tinggi. Bagaimana membangun identitas nasional yang sama, meskipun kelompok masyarakat, agama, suku, dan identitas berbeda- beda.
Integrasi Nasional, dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, menyatukan berbagai perbedaan  budaya atau kelompok sosial  dalam satu wilayah untuk membentuk satu kesatuan yang harmonis  dalam satu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), atau merupakan bentuk upaya untuk menggabungkan.
Dengan kata lain, integrasi nasional adalah keinginan dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu negara, negara Indonesia. Berikut ini penjelasan konsep integrasi nasional yang dapat dilihat secara politis dan  antropologis:
* Pengertian Politik Integrasi Nasional  adalah proses mengintegrasikan kelompok-kelompok budaya dan sosial yang berbeda ke dalam satu kesatuan wilayah nasional, yang  membentuk identitas nasional.
* Pengertian Antropologis integrasi nasional adalah proses mengadaptasi unsur-unsur yang berbeda dari kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi keselarasan fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.
Berbagai jenis keanekaragaman yang ada di Indonesia harus dilindungi dan dipelihara  oleh seluruh elemen masyarakat. Jangan menjadikan perbedaan sebagai kontradiksi, karena perbedaan dan keragaman ini adalah kekayaan dan manfaat yang dimiliki  Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Ridho Nur Firdaus -
NAMA : Ridho Nur Firdaus
NPM : 2216031138
KELAS : Reguler B

Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya).
Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
Dengan demikian, di satu sisi identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini.
Seperti telah dideskripsikan pada pembahasan terdahulu bahwa integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.

Merujuk sejumlah deskripsi yang telah diuraikan pada pembahasan terdahulu maka dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Muhammad Riza Abrian -
Nama : Muhammad Riza Abrian
NPM : 2216031160
Kelas : Reguler B

Analisis Jurnal "INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA".

Integrasi nasional merupakan salah satu persoalan bangsa-bangsa yang ada di dunia baik negara yang berkembang maupun negara yang maju. Sama halnya dengan negara Indonesia sebagai bangsa yang majemuk yang heterogen, apalagi negara Indonesia masih menjadi negara yang berkembang dengan tingkat pemahaman masyarakatnya yang belum paham tentang pentingnya integrasi nasional.
Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
Situasi
perpolitikan nasional menjelang runtuhnya Orla ditandai dengan perebutan pengaruh di antara para elite politik negeri pada waktu itu. Kekuatan elite yang memiliki pengaruh pada waktu itu, di antaranya PKI, PNI, Masyumi dan militer (Angkatan Darat). Saat itu, PKI menjadi satu-satunya kelompok yang dituduh sebagai dalang yang melakukan kudeta pada tanggal 30 Oktober 1965 tersebut. Akibatnya, PKI tidak saja terdepak dari konstelasi politik (baik di kabinet maupun di parlemen), Namun para mahasiswa dan pelajar melalui KAMMI DAN KAPPI di bawah kendali Soeharto berusaha menghancurkan PKI seakar-akarnya.
Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Agus Maladi dalam makalahnya yang berjudul "Kebudayaan Indonesia dan Kita Hari Ini" mengungkapkan bahwa Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas. Lapis-lapis identitas itu tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by FAHD SULTAN DZAKI -
Nama : FAHD SULTAN DZAKI
NPM: 2216031122
Kelas: Reguler B

Analisis jurnal " INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA "
integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa.

Bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Seperti kita ketahui bahwa Indonesia dikaruniai alam yang elok dengan iklim subtropis yang bersahabat dan tanah yang subur, maka hal ini bisa menjadikan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Keyna Laurika -
Nama : Keyna Arifina Azzahra Laurika
NPM : 2216031010
Kelas : Reguler B

Bangsa Indonesia telah mengalami berbagai perubahan asas, paham, ideologi, dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai perubahan tersebut menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama ke Orde Baru ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Tindakan anarkis, pelanggaran moral, pelanggaran etika, dan meningkatnya kriminalitas secara kasat mata tergambar etika Era Reformasi mulai membuka kran demokrasi dan peluang besar daerah mengembangkan sistem desentralisasi. Kebebasan yang dimiliki masyarakat Indonesia dengan mengatasnamakan demokrasi ternyata justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini. Era Reformasi yang tidak memiliki platform secara jelas, justru menimbulkan ketidakmenentuan dan kekacauan. Acuan kehidupan bernegara (gevernance) dan kerukunan sosial (social harmony) menjadi berantakan dan menumbuhkan ketidakpatuhan sosial.

Identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia, akan tetapi di era sekarang ini identitas lebih dikenal sebagai representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dilain sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Muhammad Ferdy Maulid -
Nama : Muhammad Ferdy Maulid
NPM : 2216031132
Kelas : Reg B

Hasil kesimpulan yang saya dapat dari jurnal yang diberikan Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Sebagai contoh, penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa terutama industri penyiaran televisi. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Zahra Zaki Zanjabil -
Nama : Zahra Zaki Zanjabil
NPM: 2216031052
Kelas: Reguler B

Menganalisis jurnal yang berjudul "Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia"
Pada awalnya sejak proklamasi kemerdekaan hingga sekarang, bangsa Indonesia memiliki pengalaman dimana banyak pengalaman yang terjadi mengakibatkan perubahan-perubahan. Maka dari itu diperlukan strategi kebudayaan nasional yang belum kita miliki dari saat proklamasi hingga saat ini.
Etnosentrisme adalah pandangan yang meremehkan atau mengabaikan kelompok lain yang berbeda dari kelompoknya sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi etnosentrisme di Indonesia adalah keragaman suku, agama, dan budaya. Perbedaan-perbedaan ini sering menjadi penyebab konflik antara kelompok-kelompok yang berbeda. Namun, melalui integrasi nasional, keragaman tersebut dapat menjadi kekuatan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sedangkan Integrasi nasional pada dasarnya memuat makna penyatuan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
Oleh karena itu, dengan demikian konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Atikah Muflikhah -
ATIKAH MUFLIKHAH
2216031016
Reg B

Analisis Jurnal
Judul: INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Penulis: Agus Maladi Irianto

Abstrak: Jurnal berikut membahas tantangan bagi Indonesia untuk mengembangkan konsep tersebut integrasi nasional dalam rangka menghadapi konsep etnosentrisme, religiusisme, dan politikisme
Permasalahan: jurnal berikut menciptakan kesadaran dan bentuk sosial yang menyebabkan banyak kelompok dengan identitas masing-masing memandang dirinya sebagai satu kesatuan: Bangsa Indonesia. Untuk membuat sebuah pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional, identitas memiliki fungsi ganda

Hasil penelitian: integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.
Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional. Cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional akan terwujud, manakala sekelompok anggota masyarakat bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.

Kelebihan artikel: Materi yang tertera dipaparkan dengan jelas dan terdapat footnote yang bisa membantu untuk mengetahui sumber per kalimat atau per paragraf.

Kelemahan artikel: Tidak ada terjemahan Indonesia dalam abstark
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Yessy Zazkia -
Nama : Yessy Zazkia
NPM : 2216031078
Kelas : reg B


Jurnal yang berjudul "Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia" ditulis oleh Agus Maladi Irianto dan membahas pentingnya integrasi nasional dalam menangkal etnosentrisme di Indonesia.
Etnosentrisme dapat menjadi ancaman bagi integrasi nasional di Indonesia, karena negara ini terdiri dari berbagai suku dan agama yang berbeda. Integrasi nasional diperlukan untuk mengembangkan rasa persatuan, kebersamaan, dan identitas nasional yang kuat di antara seluruh warga negara Indonesia.
Upaya integrasi nasional dapat dilakukan melalui pendidikan, media, budaya, dan politik. Pendidikan harus menjadi sarana untuk mengembangkan rasa cinta tanah air, keberagaman, dan toleransi di antara siswa. Media juga harus menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan integrasi nasional dan menghargai keberagaman.
Budaya juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat integrasi nasional. Seni dan budaya Indonesia, yang sangat kaya dan beragam, harus dipromosikan dan dipertahankan agar dapat menjadi sumber kebanggaan dan identitas nasional.
Pemerintah harus memperhatikan keberagaman suku dan agama dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat, sehingga tidak menimbulkan konflik atau kesenjangan antar suku dan agama. Partisipasi politik dan keadilan sosial juga harus dipertahankan agar seluruh warga negara merasa dihargai dan memiliki peran yang sama dalam pembangunan negara.
Dalam konteks globalisasi dan tantangan baru yang dihadapi Indonesia, integrasi nasional akan menjadi kunci keberhasilan dan keberlangsungan negara. Oleh karena itu, integrasi nasional harus menjadi fokus utama bagi Indonesia untuk menangkal etnosentrisme dan mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Muhammad Nurhadi -
Nama: Muhammad Nurhadi
NPM: 2216031032
Kelas: Reguler B

Analisis Jurnal "INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA "
Indonesia adalah negara dengan 17.504 pulau, 1.068 suku bangsa, dan sedikitnya memiliki 665 bahasa daerah. Etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri. Dengan banyaknya ragam suku budaya yang ada di Indonesia, tentunya akan sulit untuk dapat menciptakan bangsa yang bisa menjadi satu dan tidak meremehkan yang lainnya. Indonesia sudah pernah mengubah asas, paham, ideologi, dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, namun ini malah membuat adanya disintegrasi dan instabilitas nasional. Maka dibutuhkan suatu strategi untuk membuat kebudayaan nasional.

Identitas nasional bangsa Indonesia dijadikan sebagai sarana bagi bangsa Indonesia untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan yang ada di budaya yang lain, ini dijadikan budaya nasional bagi seluruh rakyat Indonesia. Identitas negara sangat penting, karena dengan adanya sistem otonomi daerah yang ada di indonesia, ini menyebabkan adanya daerah yang lebih unggul dari yang lainnya dan tidak akan ada kesamarataan, yang akan menyebabkan adanya sikap etnosentrisme, dimana mereka akan berfikir bahwa mereka lebih baik dari yang lainnya dan memandang rendah orang lain yang tidak berasal dari tempat yang sama. Maka dari itu kita diwajibkan untuk belajar, memahami dan mempraktekkan apa yang kita pelajari dari Pendidikan Kewarganegaraan, dimana disitu kita diberi penjelasan mengenai apa yang seharusnya kita lakukan dan tidak lakukan dalam masyarakat dan juga agar kita dapat memahami bahwa semua suku budaa itu memiliki keunikan masing-masing dan tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya dan tentang bagaimana seharusnya kita menggunakan keunikan tersebut untuk membagun dan memajukan Negara.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Imam Darmawan -
Nama: Imam Darmawan
NPM: 2216031088
KELAS: REGULER B

INTEGRASI NASIONAL
SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang juga bukan hanya satu atau tunggal, tetapi terdiri dari berbagai lapisan identitas

Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda. Kepentingan masingmasing oranglah yang kemudian menyatukan identitas tersebut.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Muhammad Fakhri Farros -
Nama : Muhammad Fakhri Farros
NPM: 2216031100
Kelas : Reguler B


INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI Indonesia
bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Perubahan dari Orde Lama (Orla) ke Orde Baru (Orba) ditandai dengan pemberontakan PKI 30 September 1965 hingga lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). dentitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia (di antaranya adalah penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Indonesia, dan seterusnya). Akan di era yang berkembang pada saat ini, apakah identitas nasional dapat ditandai dari ekspresi fisikal tersebut atau dibutuhkan reinterpreasi tentang tentang identitas nasional? Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi.

Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. penyatuan identitas yang dikonstruksi media massa – terutama industri penyiaran televisi. Orang bisa berbeda etnis, profesi, latar belakang pendidikan, dan asal asul daerah, namun mereka mempunyai kepentingan yang sama dalam bersikap dengan mengembangkan gaya hidup, lantaran dikostruksi tayangan televisi. Interaksi antarindividu yang dikonstruksi tayangan televisi berlangsung sangat cepat. Ia telah membentuk gerakkan arus besar tentang relasi-relasi antara yang tentang “ Penguatan Strategi Kebudayaan yang Berbasiskan Nilai-nilai Kemajemukan Untuk Memperkokoh Rasa Kesatuan dan Persatuan Bangsa Dalam Rangka Pembangunan Nasional”, yang diselenggarakan Ditjiansosbud Lemhanas RI, tanggal 2 September 2010 di Jakarta. mendominasi dan yang terdominasi, antara yang mempengaruhi dan yang terpengaruhi, antara yang memprovokasi dan yang terprovokasi, antara yang berkuasa dengan yang dikuasai, bahkan antara gambaran ruang yang bersifat publik dengan yang bersifat domestik.2 Tayangan televisi telah menjadi bagian dari refleksi kehidupan sehari-hari. Ia menjadi model dari sebuah habitus yang berperan aktif dalam ranah sosial. Ia telah menjadi fenomena komunikasi yang tidak bisa dilepaskan dari karakterisitik individuindividu yang kemudian menjadi objek dan subjeknya.
Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya 5 Pendapat tersebut telah diungkapkan Agus Maladi Irianto pada artkel berjudul “Resistensi Kebudayaan Lokal Terhadap Hegemoni Global” pada Prosiding Seminar Nasional Menggali Kearifan Lokal di Indonesia (Sisi Maziah, editor). Semarang: Fasindo Press: 2012 etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.
integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan.4 Pada pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya atau watak kelompoknya. Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Fadhil Fadhil -
Nama : Fadhil
NPM : 2216031120
Kelas : Reg B

Integrasi nasional merupakan salah satu persoalan bangsa, baik negara yang berkembang maupun negara yang maju. Sama halnya dengan negara Indonesia sebagai bangsa yang majemuk yang heterogen, Indonesia masih menjadi negara yang berkembang dengan tingkat pemahaman masyarakatnya yang belum paham tentang pentingnya integrasi nasional.
Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Pada dasarnya pluralitas bagi bangsa Indonesia adalah takdir, kendati sudah merupakan takdir, namun akhir-akhir ini justru semakin memicu pertentangan di antara sejumlah anggota masyarakat. Maka muncullah faham sentrisme yang kemudian melahirkan misalnya, etnosentrisme, religisentrisme, politksentrisme, dan seterusnya. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.
Dengan demikian konsep tentang integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini. Strategi kebudayaan dalam hal ini mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Rifka Mariska -
Nama : Rifka Aisy
NPM : 2216031018
Kelas : Reg B

Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Disintegrasi dan instabilisasi nasional merupakan dampak dari faktor perubahan asas dah ideologi dalam kehidupan masyarakat. Perubahan yang juga seperti Orla > Orba > Pemberontakan G30S-PKI > Lahir Supersemar.

Etnosentrisme ialah persepsi yang dimiliki oleh seorang individu ataupun kelompok terkait penilaian terhadap kebudayaan lain dengan menganggap bahwa kebudayaan miliknya diyakini lebih unggul dan baik daripada budaya lainnya yang merujuk pada rasa bangga secara berlebihan.

Integrasi nasional memiliki makna untuk menyatukan visi dan misi suatu bangsa dari perbedaan kepentingan masing-masing anggota masyarakat. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai
politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
Karena Integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Amin Amrullah -
Nama : Amin Amrullah
Npm : 2216031116
Kelas : Reguler B

Hasil Analisis saya mengenai jurnal INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA adalah sebagai berikut ini, menurut saya seperti yang kita ketahui bersama bahwa Negara dan bangsa Indonesia, sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini telah mempunyai sejumlah pengalaman. Di antara sejumlah pengalaman itulah, bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan asas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan asas dan ideologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional.Untuk itulah diperlukan strategi kebudayaan nasional yang belum kita miliki dari saat proklamasi hingga saat ini. Identitas merupakan representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya.Identitas yang menyertai kita saat ini lebih ditandai oleh kepentingan yang kita kembangkan sendiri. maka akan banyak Terjadi masalah masalah mengenai etnik dan budaya yang akan menyebabkan perpecahan,disini timbulah peran penting dari setiap manusia untuk mempelajari mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang dimana dari sana kita belajar banyak hal mengenai menghargai antar budaya, integritas nasional dan adab atau etika terutama.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Florence D’ Vega -
Nama : Florence D’ Vega
NPM : 2216031012
Kelas : Reguler B

Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas dilihat dari aspek waktu bukanlah suatu wujud yang sudah ada sejak semula dan tetap bertahan dalam suatu esensi yang abadi.

Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Seseorang bisa berbeda dengan orang lain, bukan lantaran dia berasal dari etnis yang berbeda, profesi yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda, bahkan asal asul daerah yang berbeda.

integrasi nasional pada dasarnya sejalan kondisi Indonesia pada saat ini. Ketika terjadi konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Etnosentrisme kian menguat justru ditopang dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah dan pemekaran daerah. Semangat otonomi daerah dan pemekaran daerah menjadi berjalan seiring dengan menguatnya etnosentrisme. Sebagai contoh, Setiap provinsi dan setiap kabupaten ingin mendirikan sekolah sendiri baik pada tingkat dasar, tingkat menengah, bahkan pada tingkat perguruan tinggi.

Demikian pula demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap daerah menuntut agar posisi- posisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya sendiri. Sikap ini pun mungkin bukan tanpa sebab, sentralisme politik di Orde Baru untuk waktu yang cukup lama telah menjadikan birokrasi semata-mata sebagai alat pemerintah pusat dan bukan aparat yang menjadi pengatur hubungan di antara masyarakat dan negara. Birokrasi pemerintah daerah tidak memperhatikan kepentingan daerah, tetapi menjadi pelaksana kepentingan pusat di daerah. Daerah seakan- akan menjadi sapi perahan untuk pusat dan birokrasi daerah menjadi tukang susu bukan untuk daerah tetapi untuk pusat.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Rizqi Rizqi Rivtu Anzimi -
Nama : Rizqi Rivtu Anzimi
NPM : 2216031112
Kelas : Reguler B

Salah satu persoalan yang dihadapi bangsa-bangsa di seluruh dunia, baik yang negara maju maupun negara berkembang, adalah integrasi nasional. Negara Indonesia juga merupakan salah satunya, serta masih menjadi negara berkembang dengan tingkat pemahaman masyarakatnya yang belum mengenal arti penting integrasi nasional.

Singkatnya, tujuan utama dari integrasi adalah menyatukan orang-orang dari identitas yang berbeda untuk kepentingan komunitas. Etnosentrisme, sentrisme agama, dan sentrisme politik muncul sebagai akibat dari citra pluralitas yang menyebabkan konflik sejumlah orang dalam masyarakat. Sedangkan etnosentrisme sendiri adalah keyakinan bahwa budaya satu etnis lebih unggul dari budaya etnis lain.

Ketika sekelompok orang dalam masyarakat bersedia mendobrak identitasnya dan menjauhkan diri dari segala kepentingan yang selama ini dianggap dapat membentuk karakter dirinya atau karakter kelompoknya, maka impian untuk mewujudkan gagasan integrasi nasional akan terwujud. menjadi kenyataan. Akibatnya, dia melepaskan identitasnya, membuka jalan untuk integrasi yang lebih luas.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by Munzirwan Munzir_2216031038 -
Munzirwan
2216031038
Reg B


Menganalisis jurnal yang berjudul "Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia"
Pada awalnya sejak proklamasi kemerdekaan hingga sekarang, bangsa Indonesia memiliki pengalaman dimana banyak pengalaman yang terjadi mengakibatkan perubahan-perubahan. Maka dari itu diperlukan strategi kebudayaan nasional yang belum kita miliki dari saat proklamasi hingga saat ini.
Etnosentrisme adalah pandangan yang meremehkan atau mengabaikan kelompok lain yang berbeda dari kelompoknya sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi etnosentrisme di Indonesia adalah keragaman suku, agama, dan budaya. Perbedaan-perbedaan ini sering menjadi penyebab konflik antara kelompok-kelompok yang berbeda. Tindakan anarkis, pelanggaran moral, pelanggaran etika, dan meningkatnya kriminalitas secara kasat mata tergambar etika Era Reformasi mulai membuka kran demokrasi dan peluang besar daerah mengembangkan sistem desentralisasi. Kebebasan yang dimiliki masyarakat Indonesia dengan mengatasnamakan demokrasi ternyata justru memberi gambaran buram terhadap kondisi bangsa ini. Era Reformasi yang tidak memiliki platform secara jelas, justru menimbulkan ketidakmenentuan dan kekacauan. identitas akan terbentuk berdasarkan kemauan kita sendiri, sedangkan di sisi lain identitas akan sangat tergantung dari kekuatan-kekuatan objektif yang terjadi di sekitar yang mengharuskan kita untuk meresponsnya. Dan, respons tersebut secara tidak langsung juga memberi bentuk lain terhadap apa yang kita anggap sebagai diri kita saat ini. Identitas dan Integrasi Nasional Di masa awal Indonesia merdeka, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.
In reply to First post

Re: FORUM JAWABAN POST TEST

by M. Ardan Akbar -
Nama : M. Ardan Akbar
NPM : 2216031142
Kelas : Reguler B

Terdapat beberapa kali perubahan asas dan ideologi di negara Indonesia berbagai perubahan tersebut menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Seperti misalnya perubahan dari orde lama ke orde baru yang ditandai dengan pemberontakan PKI yang kemudian lahirnya Supersemar. Salah satu kesalahan orba selama memegang kendali pemerintahan yaitu menerapkan politik pemerintahan yang sentralistik, yang digunakan sebagai bentuk peredaman atas munculnya aksi separatis dari daerah. Identitas adalah representasi diri atau ciri khas yang dimiliki seseorang atau masyarakat tentang bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial dan budaya. Dilihat dari aspek waktu identitas bukanlah wujud yang sudah ada sejak semula dan bertahan dalam suatu esensi yang abadi. Sedangkan dilihat dari aspek ruang terdiri dari berbagai lapisan identitas yang tergantung pada peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan dari cara menyikapi keadaan dan peran yang ada.

Identitas yang dimiliki suatu bangsa dapat menjadi sarana bagi pembentukan atau arah sikap, mental dan pola pikir dimana masyarakat berkembang untuk menonpang pembangunan negara. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda.