Menurut kalian tantangan di era modern saat dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia masih sejalan dengan nilai nilai luhur pancasila, berikan tanggapan mu serta contohnya. terimakasih.
forum diskusi
Menurut saya, tantangan yang muncul pada era modern atau globalisasi saat dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia merusak mental dan nilai moral pancasila antara lain, berasal dari derasnya arus paham-paham yang bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme, pragmatisme, dan hedonisme, yang menggerus kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila.
Hal inipun dapat dilihat dengan jelas, betapa paham-paham tersebut telah merasuk jauh dalam kehidupan bangsa Indonesia sehingga melupakan kultur bangsa Indonesia yang memiliki sifat religius, santun, dan gotong-royong.
~Berikut contoh Terkait dengan tantangan yang melanda bangsa indonesia dalam menerapkan pancasila di era modern, dimana kemajuan ilmu pengetauan dan teknologi yang mendunia :
a. Tantangan pertama, adalah tentang pemahaman Pancasila. masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas dan daya tarik pembelajaran Pancasila. Hal ini tidak terlepas dari rendahnya tingkat kedalaman literasi masyarakat Indonesia secara umum.
b. Tantangan kedua adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, dan menguatnya gejala polarisasi dan frgamentasi sosial yang berbasis SARA
c. Tantangan ketiga adalah kesenjangan sosial, karena masih terjadi sentralisasi pembangunan ekonomi pada wilayah-wilayah tertentu. Selain itu, meluasnya kesenjangan sosial antarpelaku ekonomi dan kebijakan ekonomi yang mengedepankan sektor ekstraktif yang kurang mengembangkan nilai tambah.
d. Tantangan keempat adalah pelembagaan Pancasila di mana lemahnya institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi dan budaya serta masih lemahnya wawasan ideologi Pancasila di kalangan penyelenggara negara
e. Tantangan terakhir, adalah keteladanan Pancasila. Dalam konteks ini, tantangan yang dihadapi adalah masih kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh pemerintahan dan masyarakat.
Hal inipun dapat dilihat dengan jelas, betapa paham-paham tersebut telah merasuk jauh dalam kehidupan bangsa Indonesia sehingga melupakan kultur bangsa Indonesia yang memiliki sifat religius, santun, dan gotong-royong.
~Berikut contoh Terkait dengan tantangan yang melanda bangsa indonesia dalam menerapkan pancasila di era modern, dimana kemajuan ilmu pengetauan dan teknologi yang mendunia :
a. Tantangan pertama, adalah tentang pemahaman Pancasila. masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas dan daya tarik pembelajaran Pancasila. Hal ini tidak terlepas dari rendahnya tingkat kedalaman literasi masyarakat Indonesia secara umum.
b. Tantangan kedua adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, dan menguatnya gejala polarisasi dan frgamentasi sosial yang berbasis SARA
c. Tantangan ketiga adalah kesenjangan sosial, karena masih terjadi sentralisasi pembangunan ekonomi pada wilayah-wilayah tertentu. Selain itu, meluasnya kesenjangan sosial antarpelaku ekonomi dan kebijakan ekonomi yang mengedepankan sektor ekstraktif yang kurang mengembangkan nilai tambah.
d. Tantangan keempat adalah pelembagaan Pancasila di mana lemahnya institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi dan budaya serta masih lemahnya wawasan ideologi Pancasila di kalangan penyelenggara negara
e. Tantangan terakhir, adalah keteladanan Pancasila. Dalam konteks ini, tantangan yang dihadapi adalah masih kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh pemerintahan dan masyarakat.
Menurut saya, Kecanggihan teknologi dapat membantu setiap aktivitas manusia, namun pesatnya perkembangan teknologi memerlukan filter untuk dapat menyaring hal-hal yang baik bermanfaat dan hal-hal yang sia-sia atau bahkan informasi yang memberi pengaruh buruk, ketidak hati-hatian dan kebebasan dalam menyikapi teknologi memungkinkan terjadi penyimpangan dan kerugian, kemerosotan nilai-nilai moral dan mengancam eksistensi nilai-nilai luhur bangsa.
Pandemi korona juga turut andil dalam semakin pesatnya perkembangan teknologi. sebagian besar aktivitas dilakukan dengan teknologi seperti kegiatan belajar mengajar, pegawai atau pekerja swasta bahkan berbelanja untuk keperluan sehari-hari.
Pengaruh teknologi khususnya kecanduan dengan gadget juga memberi pengaruh buruk terhadap sikap manusia. Hal yang sederhana yang dapat dilihat secara langsung adalah ketidak pedulian dengan lingkungan sekitarnya bahkan hal itu terjadi di dalam rumah tangga anak dan orang tua sibuk dengan gadgetnya sendiri. tidak seperti dahulu hari-hari yang dipenuhi dengan senda gurau antar individu di dalam rumah, setiap anggota keluarga sangat sibuk dengan gatgetnya masing-masing.
Kemajuan pengetahuan dan teknologi tersebut kiranya dapat menjadi sarana untuk memudahkan bangsa Indonesia mencapai cita-citanya yakni mewujudkan masyarakat yang sejahtera mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut menjaga ketertiban dunia sebagaimana yang tercantum pada alinea ke 4 pembukaan UUD 1945.
Bangsa Indonesia terutama generasi muda harus memahami, mempelajari dan menanamkan serta mempedomani nilai-nilai luhur pancasila sebagai pondasi moral dalam kehidupan sehari-hari serta harus terus menjaga jati diri bangsa yang berbeda dengan bangsa-bangsa yang lain.
1. Kesimpulan
- Lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 merupakan karya yang digali dari nilai-nilai luhur yang hidup dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia dan sampai sekarang masih eksis dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
- Manusia meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mempermudah kehidupan manusia, namun harus diwaspadai bahwa kemajuan teknologi canggih seperti sekarang ini dapat berdampak negatif dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
2. Saran
- Agar kita selalu memperdalam dan menggali makna dan arti Pancasila dalam teori dan praktik dalam kehidupan sehari-hari.
- Agar kita generasi “old” tetap memberikan sosialisasi dan keteladanan kepada generasi “milenium” tentang nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
- Memanfaatkan kemajuan iptek dalam mengamalkan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Terima kasih.
Pandemi korona juga turut andil dalam semakin pesatnya perkembangan teknologi. sebagian besar aktivitas dilakukan dengan teknologi seperti kegiatan belajar mengajar, pegawai atau pekerja swasta bahkan berbelanja untuk keperluan sehari-hari.
Pengaruh teknologi khususnya kecanduan dengan gadget juga memberi pengaruh buruk terhadap sikap manusia. Hal yang sederhana yang dapat dilihat secara langsung adalah ketidak pedulian dengan lingkungan sekitarnya bahkan hal itu terjadi di dalam rumah tangga anak dan orang tua sibuk dengan gadgetnya sendiri. tidak seperti dahulu hari-hari yang dipenuhi dengan senda gurau antar individu di dalam rumah, setiap anggota keluarga sangat sibuk dengan gatgetnya masing-masing.
Kemajuan pengetahuan dan teknologi tersebut kiranya dapat menjadi sarana untuk memudahkan bangsa Indonesia mencapai cita-citanya yakni mewujudkan masyarakat yang sejahtera mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut menjaga ketertiban dunia sebagaimana yang tercantum pada alinea ke 4 pembukaan UUD 1945.
Bangsa Indonesia terutama generasi muda harus memahami, mempelajari dan menanamkan serta mempedomani nilai-nilai luhur pancasila sebagai pondasi moral dalam kehidupan sehari-hari serta harus terus menjaga jati diri bangsa yang berbeda dengan bangsa-bangsa yang lain.
1. Kesimpulan
- Lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 merupakan karya yang digali dari nilai-nilai luhur yang hidup dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia dan sampai sekarang masih eksis dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
- Manusia meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mempermudah kehidupan manusia, namun harus diwaspadai bahwa kemajuan teknologi canggih seperti sekarang ini dapat berdampak negatif dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
2. Saran
- Agar kita selalu memperdalam dan menggali makna dan arti Pancasila dalam teori dan praktik dalam kehidupan sehari-hari.
- Agar kita generasi “old” tetap memberikan sosialisasi dan keteladanan kepada generasi “milenium” tentang nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
- Memanfaatkan kemajuan iptek dalam mengamalkan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Terima kasih.
Menurut saya, tantangan nilai-nilai luhur Pancasila di era modern disebabkan karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak dibarengi dengan sikap masyarakat yang memfilter terlebih dahulu mengenai informasi dan budaya luar yang masuk ke Indonesia. Sehingga saat ini kebanyakan masyarakat itu tumbuh di atas kepribadian bangsa asing. Mereka kehilangan jati diri yang sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur Pancasila dan pemahaman masyarakat terhadap pancasila sudah sangat berbeda jauh.Pengaruh era modern terhadap pancasila ialah berdampak pada bangsa dan individu. Salah satu contohnya adalah munculnya sifat sikap Individualistik. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial, Gaya Hidup Kebarat-Baratan. Contoh lainnya adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan kesenjangan sosial.
Seharusnya di era modern ini kita sebagai warga negara indonesia tentunya harus tetap menjaga dan melestarikan pancasila dengan cara menerapkan dan menjalani nilai-nilai pancasila, memahami apa pentingnya pancasila, serta menanamkan pada diri sendiri bahwa pancasila merupakan jati diri bangsa yang harus di pertahankan kekokohannya. Sehingga nilai-nilai Pancasila tidak akan pernah luntur meski perkembangan zaman terus berubah.
Seharusnya di era modern ini kita sebagai warga negara indonesia tentunya harus tetap menjaga dan melestarikan pancasila dengan cara menerapkan dan menjalani nilai-nilai pancasila, memahami apa pentingnya pancasila, serta menanamkan pada diri sendiri bahwa pancasila merupakan jati diri bangsa yang harus di pertahankan kekokohannya. Sehingga nilai-nilai Pancasila tidak akan pernah luntur meski perkembangan zaman terus berubah.
Menurut saya, Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tak bisa dihindari dan dibendung, karena teknologi berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Bagi generasi muda, termasuk anak-anak dan remaja, keterbukaan informasi sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran. Materi pelajaran tidak hanya terbatas pada pemberian pelajaran oleh guru dan bahan bacaan dalam bentuk buku-buku wajib, tetapi juga melalui pengayaan materi yang dapat diakses melalui internet. Pada tingkat perguruan tinggi, penggunaan materi pelajaran atau kajian akademik melalui internet ini bahkan semakin dibutuhkan, terutama dalam bentuk akses terhadap jurnal-jurnal ilmiah dan online learning (pemberian kuliah oleh dosen melalui internet).
Kecanggihan teknologi dapat membantu setiap aktivitas manusia, namun pesatnya perkembangan teknologi memerlukan filter untuk dapat menyaring hal-hal yang baik bermanfaat dan hal-hal yang sia-sia atau bahkan informasi yang memberi pengaruh buruk, ketidak hati-hatian dan kebebasan dalam menyikapi teknologi memungkinkan terjadi penyimpangan dan kerugian, kemerosotan nilai-nilai moral dan mengancam eksistensi nilai-nilai luhur bangsa.
Untuk membatasi diri dari pengkisisan jati diri bangsa akibat pesatnya perkembangan teknologi dan upaya-upaya memecah bangsa, maka bangsa ini harus kembali kepada Pancasila. Langkah antisipasi ini dapat dilakukan dengan cara :
Kecanggihan teknologi dapat membantu setiap aktivitas manusia, namun pesatnya perkembangan teknologi memerlukan filter untuk dapat menyaring hal-hal yang baik bermanfaat dan hal-hal yang sia-sia atau bahkan informasi yang memberi pengaruh buruk, ketidak hati-hatian dan kebebasan dalam menyikapi teknologi memungkinkan terjadi penyimpangan dan kerugian, kemerosotan nilai-nilai moral dan mengancam eksistensi nilai-nilai luhur bangsa.
Untuk membatasi diri dari pengkisisan jati diri bangsa akibat pesatnya perkembangan teknologi dan upaya-upaya memecah bangsa, maka bangsa ini harus kembali kepada Pancasila. Langkah antisipasi ini dapat dilakukan dengan cara :
• Pendidikan Agama yang harus menjadi peranan penting untuk membentuk ketakwaan pada diri generasi muda Indonesia, Pendidikan Pancasila yang harus ditanamkan sehingga dapat menjadi pedoman dan landasan bagi generasi muda, menumbuhkan kesadaran dalam diri generasi muda Indonesia untuk membangkitkan semangat Pancasila, menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dan keyakinan dengan sebaik-baiknya, menumbuhkan semangat nasionalisme, contohnya mencintai produk dalam negeri, dan yang terakhir adalah lebih selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ekonomi, maupun budaya bangsa.
Terimakasih
Terimakasih
Menurut saya, tantangan nilai-nilai luhur Pancasila di era modern ini karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak dibarengi dengan sikap orang yang tahu bagaimana menyaring informasi dan budaya asing yang masuk ke Indonesia. Maka pada saat itu kebanyakan orang tumbuh dengan kepribadian orang luar. Mereka telah kehilangan jati diri yang terbukti dalam nilai-nilai luhur Pancasila dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila juga sangat berbeda. Munculnya sikap individualis adalah contohnya. Terkadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. Contoh nya adalah kehidupan remaja yang bebas dan ketidaksetaraan dalam masyarakat, yang mengikuti gaya orang barat, yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila.
Di era modern ini, sangat penting untuk menyegarkan kembali gagasan Pancasila untuk menyesuaikannya dengan konteks zaman. Untuk membangun benteng pemikiran yang kuat, generasi muda harus menjadi sasaran dan ikut mengkampanyekan nilai-nilai Pancasila secara massal. Selain itu, mereka cenderung mudah terkena virus ekstremisme dan radikalisme. Dalam hal ini, media TIK dapat menjadi strategi yang cukup ampuh untuk menghadirkan nilai-nilai Pancasila secara segar dan kontekstual. Peran milenial akan sangat penting dalam menentukan perjalanan sejarah negara di masa depan. Maka, memahami dan membumikan Pancasila, adalah titik balik menuju renaissance atau kebangkitan kembali bangsa kita.
Di era modern ini, kita sebagai warga negara Indonesia tentunya harus menjaga dan melestarikan Pancasila dengan menerapkan dan menghayati nilai-nilai Pancasila, memahami pentingnya Pancasila dan menanamkan dalam diri kita bahwa Pancasila adalah kebijakan nasional identitas harus sangat dipertahankan. Sehingga nilai-nilai pancasila tidak akan pernah pudar walaupun seiiring berjalannya waktu akan berubah.
Di era modern ini, sangat penting untuk menyegarkan kembali gagasan Pancasila untuk menyesuaikannya dengan konteks zaman. Untuk membangun benteng pemikiran yang kuat, generasi muda harus menjadi sasaran dan ikut mengkampanyekan nilai-nilai Pancasila secara massal. Selain itu, mereka cenderung mudah terkena virus ekstremisme dan radikalisme. Dalam hal ini, media TIK dapat menjadi strategi yang cukup ampuh untuk menghadirkan nilai-nilai Pancasila secara segar dan kontekstual. Peran milenial akan sangat penting dalam menentukan perjalanan sejarah negara di masa depan. Maka, memahami dan membumikan Pancasila, adalah titik balik menuju renaissance atau kebangkitan kembali bangsa kita.
Di era modern ini, kita sebagai warga negara Indonesia tentunya harus menjaga dan melestarikan Pancasila dengan menerapkan dan menghayati nilai-nilai Pancasila, memahami pentingnya Pancasila dan menanamkan dalam diri kita bahwa Pancasila adalah kebijakan nasional identitas harus sangat dipertahankan. Sehingga nilai-nilai pancasila tidak akan pernah pudar walaupun seiiring berjalannya waktu akan berubah.
Menurut saya mengenai tantangan pancasila di era modern saat di mana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia, atau pada era globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa.
Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yaitu ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tantangan yang dihadapi saat ini yaitu sebagai berikut:
1.Tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.
2.Tantangan yang kedua adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.
Adapun contoh dari tantangan pancasila di era modern saat di mana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia yaitu, banyaknya anak muda yang mengikuti gaya layaknya orang barat, banyaknya generasi muda saat ini yang memikirkan dirinya sendiri atau anak muda yang memliki sifat Individualis,dan banyak anak muda yang tidak menghormati orang tua.
Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yaitu ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tantangan yang dihadapi saat ini yaitu sebagai berikut:
1.Tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.
2.Tantangan yang kedua adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.
Adapun contoh dari tantangan pancasila di era modern saat di mana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia yaitu, banyaknya anak muda yang mengikuti gaya layaknya orang barat, banyaknya generasi muda saat ini yang memikirkan dirinya sendiri atau anak muda yang memliki sifat Individualis,dan banyak anak muda yang tidak menghormati orang tua.