Komentar

Komentar

Number of replies: 34

Mahasiswa berikan tanggapan atau argumen kalian terkait isi yang ada dalam artikel tulis dikolom komentar yang telah disiapkan. tulis nama,npm dan prodi

In reply to First post

Re: Komentar

by ADILAH AFIFAH -
Nama : Adilah Afifah
Npm : 2115061053
Prodi : S1 Teknik Informatika
In reply to ADILAH AFIFAH

Re: Komentar

by ADILAH AFIFAH -
Assalamualaikum Wr.Wb
Izin memperkenalkan diri
Nama : Adilah Afifah
Npm : 2115061053
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : TI D

Izin memberikan tanggapan mengenai pertemuan 9 "Dinamika dan tantangan Pancasila Dalam Ideologi Negara"

Tentunya dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila mengalami banyak sekali tantangan dan rintangan. Dari masa ke masa, selalu ada oknum yang ingin menglengserkan pancasila sebagai ideologi negara kita. Contohnya saja pada masa PKI yang ingin mengubah ideologi negara kita menjadi ideologi komunis, kejadian pahit ini harus dijadika pembelajaran agar tidak berubahnya ideologi kita dn berjuang mempertahanlan ideologi Pancasila. maka dari itu, generasi sekarang harus menjujung tinggi ideologi pancasila untuk pedoman hidup agar tidak mudah tergantikan oleh ideologi lain.
In reply to ADILAH AFIFAH

Re: Komentar

by Vania Yolanda -
Nama :Vania Yolanda
Npm : 2115061033
Prodi : PSTI-D
Izin menanggapi artikel pertemuan 9 .
Tantangan globalisasi, peran negara, dan implikasinya terhadap aktualisasi nilai-nilai ideologi negara. Nilai-nilai yang dijadikan pedoman berisikan nilai-nilai yang baik dan diyakini mengantarkan bangsa memiliki peradaban yang membanggakan sekaligus membawa ke kehidupan ideal yang dicita-citakan dalam berbagai dimensi kehidupan meliputi bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dari hasil data ditemukan bahwa terdapat nilai-nilai globalisasi yang mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku sebagian warga negara yang didukung dengan konsistensi, ketegasan, dan penguatan peran pemerintah dalam merawat nilai-nilai kebersamaan. Selain itu juga berimplikasi untuk meredam eskalasi dan kegiatan yang menjurus pada perilaku yang menonjolkan sentiment primordial serta berimplikasi memantapkan persepsi warga negara tentang pentingnya ideologi negara, walaupun tidak langsung mengakselerasi masyarakat mengaktualisasikan nilai-nilai ideology negara secara signifikan. Akan tetapi perspektif dalam konteks ini adalah pada dinamika kendala yang dilihat sebagai tantangan karena proses globalisasi dapat menghambat atau bahkan kontras dengan nilai-nilai bersama yang direpresentasikan dalam nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara.
In reply to First post

Re: Komentar

by NOURMA LAYYINNA WIJAYA -
Assalamualaikum Wr. Wb
Izin memperkenalkan diri
Nama : Nourma Layyinna Wijaya
NPM : 2115061081
Kelas : PSTI D

Izin memberikan tanggapan pada artikel pertemuan 9

Ideologi Pancasila berdasarkan pembedaan tipe ideologi tersebut, termasuk ke dalam jenis ideologi terbuka, setidaknya karena nilai-nilainya bersumber dari masyarakat Indonesia sendiri dan bukan pikiran elite yang dipropagandakan. Eksistensi ideologi negara dalam konteks sistem nilai yang kuat dan teraktualisasi dalam pola sikap dan perilaku penyelenggara negara dan warga negara agaknya tidak selalu linier dengan upaya dan keinginan negara. Hanya saja keberadaan Indonesia sebagai bangsa berinteraksi dengan kehidupan global yang ditandai dengan corak globalisasi.

Namun dalam konteks ini, perspektifnya adalah pada dinamika kendala yang dilihat sebagai tantangan karena proses globalisasi dapat menghambat atau bahkan kontras dengan nilai-nilai bersama yang direpresentasikan dalam nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara. Dengan kewenangannya, peran negara mengemuka dalam mendorong aktualisasi nilai-nilai ideologi negara.
In reply to First post

Re: Komentar

by Pinka Ananda -
Nama: Pinka Ananda
NPM: 2115061089
Prodi: S1 Teknik Informatika

Izin menanggapi artikel 9 Tantangan globalisasi, peran negara, dan implikasinya terhadap aktualisasi nilai-nilai ideologi negara.
Setiap negara pasti memikirkan ideologi yang akan diterapkan sesuai tatanan negara yang ingin dibangun. Ideologi ini sebagai kesepakatan yang ada diawal untuk langkah selanjutnya sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku. Nilai nilai yang dijadikan pedoman itulah akan membawa negaranya ke cita cita yang ditujukan.

Untuk Ideologi Pancasila berdasarkan pembedaan tipe ideologi terbuka dan tertutup termasuk ke dalam jenis ideologi terbuka, setidaknya karena nilai-nilainya bersumber dari masyarakat Indonesia sendiri dan bukan pikiran elite yang dipropagandakan.

Untuk itu peran pemerintah disini meskipun belum dapat langsung menerapkan pada masyarakat namun itu memang berasal dari masyarakat yang mana itu sesuai dengan ideologi yang terbuka. Sehingga dapat terbuka pada masyarakat yang mana menjadi subjek dan objek jalannya ideologi negara.
In reply to First post

Re: Komentar

by Murti Sari Dewi -
Assalamualaikum wr. wb
Nama : Murti Sari Dewi
NPM : 2115061124
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : PSTI-D

Izin menanggapi artikel petemuan 9 yaitu: “Tantangan globalisasi, peran negara, dan implikasinya terhadap aktualisasi nilai-nilai ideologi Negara”
Pancasila merupakan ideologi bangsa dan negara Indonesia yang diterapkan sesuai tatanan negara. Ideologi sebagai kesepakatan yang ada diawal untuk langkah selanjutnya sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku..Dimensi globalisasi dengan sajian nilai transnasional antara lain dalam bentuk paham sekularisme, individualisme, liberalisme, dan lainnya dalam mekanismenya mempengaruhi corak berpikir serta berperilaku masyarakat melalui proses interaksi dan tarik-menarik dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam sila-sila ideologi Pancasila. Peran pemerintah meski belum dapat langsung mengakselerasi masyarakat untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ideologi secara lebih signifikan, namun telah berimplikasi pada timbulnya persepsi positif masyarakat atas penguatan serta hadirnya negara, selain itu dapat meredam eskalasi dan kegiatan yang menjurus pada perilaku yang menonjolkan sentiment primordial. Artinya, peran negara didukung dengan komitmen pemimpin pemerintahan untuk merawat nilai-nilai kebersamaan yang terkandung di dalam nilainilai ideologi negara.
Sekian tanggapan dari saya dan terima kasih. Saya akhiri Wassalamualaikum wr. wb.
In reply to First post

Re: Komentar

by Ganang Hilmi Fa'iq -
Nama : Ganang Hilmi Fa'iq
NPM : 2115061045
Prodi : S1 Teknik Informatika

izin menanggapi artikel pertemuan ke-9
Idealisme Pancasila yang didasarkan pada berbagai jenis ideologi adalah tipe ideologi terbuka, setidaknya karena nilai-nilainya berasal dari masyarakat Indonesia sendiri, bukan dari hati masyarakat Indonesia. Keberadaan ideologi nasional dalam konteks nilai-nilai yang kuat, serta pembaruan sikap dan tindakan para pengelola dan warga negara, tampaknya tidak selalu sejalan dengan upaya dan harapan bangsa. Eksistensi Indonesia sebagai bangsa hanya berinteraksi dengan kehidupan global yang dibentuk oleh gaya globalisasi.
Namun dalam konteks ini, proses globalisasi dapat mengganggu atau bertentangan dengan nilai-nilai umum yang terkandung dalam nilai-nilai ideologis kebangsaan Pancasila, sehingga dinamika kendala dianggap sebagai tantangan. Kewenangannya mengedepankan peran negara dalam memfasilitasi pembaruan nilai-nilai idealis negara.
In reply to First post

Re: Komentar

by Sandi Aditya Saputra Sandi Aditya Saputra -
Nama : Sandi Aditya Saputra
NPM : 2155061002
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : TI D

Pancasila merupakan ideologi bangsa dan negara Indonesia yang diterapkan sesuai tatanan negara. Ideologi sebagai kesepakatan yang ada diawal untuk langkah selanjutnya sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku..Dimensi globalisasi dengan sajian nilai transnasional antara lain dalam bentuk paham sekularisme, individualisme, liberalisme, dan lainnya dalam mekanismenya mempengaruhi corak berpikir serta berperilaku masyarakat melalui proses interaksi dan tarik-menarik dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam sila-sila ideologi Pancasila. Peran pemerintah meski belum dapat langsung mengakselerasi masyarakat untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ideologi secara lebih signifikan, namun telah berimplikasi pada timbulnya persepsi positif masyarakat atas penguatan serta hadirnya negara, selain itu dapat meredam eskalasi dan kegiatan yang menjurus pada perilaku yang menonjolkan sentiment primordial. Artinya, peran negara didukung dengan komitmen pemimpin pemerintahan untuk merawat nilai-nilai kebersamaan yang terkandung di dalam nilainilai ideologi negara.

Namun dalam konteks ini, perspektifnya adalah pada dinamika kendala yang dilihat sebagai tantangan karena proses globalisasi dapat menghambat atau bahkan kontras dengan nilai-nilai bersama yang direpresentasikan dalam nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara. Dengan kewenangannya, peran negara mengemuka dalam mendorong aktualisasi nilai-nilai ideologi negara.
In reply to First post

Re: Komentar

by SYIFA AMELIA -
Nama : Syifa Amelia
NPM : 2115061020
Prodi : S1 Teknik Informatika

Izin memberikan tanggapan untuk artikel pada pertemuan 9 mengenai Tantangan globalisasi, peran negara, dan implikasinya terhadap nilai-nilai ideologi negara

Ideologi pada dasarnya merupakan nilai-nilai yang disepakati bersama untuk dijadikan pedoman dalam bersikap dan berperilaku sebagai identitas negara serta seluruh warga negara. Ideologi sangat menentukan eksistensi suatu negara Globalisasi sebagai sebuah realitas .Globalisasi membentuk hubungan lintas negara dan lalu lintas tersebut memperlihatkan adanya ketergantungan satu dengan yang lain serta untuk saling membutuhkan dan melengkapi. Pada satu sisi, perkembangan telah memberi dampak positif dan negara dapat merasakan manfaatnya. Dengan perkembangan system teknologi, informasi, komunikasi, dan transportasi, negara diberikan kemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan.
Namun dampak globalisasi tidak selalu positif Menurut saya, masih banyak hal-hal di Indonesia yang perlu diperbaiki demi menyambut era globalisasi. Bidang-bidang dasar seperti politik, ekonomi, sosial & budaya, serta hukum harus banyak mengalami perubahan mengarah kepada yang lebih baik. Globalisasi tidak bisa kita hindari, tetapi kita perlu untuk tetap menanamkan pengamalan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa dan Negara
In reply to First post

Re: Komentar

by Aghastya Ichsanudin Arif -
Nama : Aghastya Ichsanudin Arif
NPM : 2115061105
Prodi : S1 Teknik Informatika

Dari hasil data ditemukan bahwa terdapat nilai-nilai globalisasi yang mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku sebagian warga negara yang didukung dengan konsistensi, ketegasan, dan penguatan peran pemerintah dalam merawat nilai-nilai kebersamaan. Selain itu juga berimplikasi untuk meredam eskalasi dan kegiatan yang menjurus pada perilaku yang menonjolkan sentiment primordial serta berimplikasi memantapkan persepsi warga negara tentang pentingnya ideologi negara, walaupun tidak langsung mengakselerasi masyarakat mengaktualisasikan nilai-nilai ideology negara secara signifikan. Akan tetapi perspektif dalam konteks ini adalah pada dinamika kendala yang dilihat sebagai tantangan karena proses globalisasi dapat menghambat atau bahkan kontras dengan nilai-nilai bersama yang direpresentasikan dalam nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara.
In reply to First post

Re: Komentar

by HAIKAL REIHAN MAULIDAN HAIKAL REIHAN MAULIDAN -
Nama: Haikal Reihan Maulidan
NPM: 2115061085
Prodi: S1 Teknik Informatika

izin menanggapi artikel pertemuan ke - 9
Respons pemerintah yang terbilang tegas adalah pengeluaran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang kemudian disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Ormas. Regulasi tersebut kemudian berimplikasi pada pembubaran Ormas Hizbut Tahrir indonesia. Organisasi kemasyarakatan ini secara terang-terangan sudah mengumumkan konsep pemerintahan khilafah yang tentu saja tidak sesuai dengan nilai-nilai keindonesiaan dengan Pancasila sebagai ideologi negara. Ketegasan sikap pemerintah tersebut perlu dicatat sebagai bentuk keberanian yang belum tentu dilakukan pemerintah lainnya. Meskipun di awal pemberlakuan terdapat pihak yang kontra, namun pemerintah kemudian dapat meyakinkan masyarakat bahwa regulasi itu benar-benar untuk kepentingan bersama dan sesuai realitanya, organisasi kemasyarakatan yang dibubarkan adalah yang mengembangkan nilai-nilai tidak sesuai dengan keindonesiaan dengan basis nilai ideologi negara. Catatan penting yang dapat dilihat dari situasi ini adalah bahwa pengambilan kebijakan tersebut di tengah situasi pemimpin saat itu dihadapkan dengan persiapan untuk masa pemilihan umum. Kondisi demikian sangat sulit, namun dengan komitmennya Presiden ternyata mengambil langkah berani.
In reply to First post

Re: Komentar

by FANI PEBRIANTO -
Nama : Fani Pebrianto
NPM : 2115061061
Prodi : S1 Teknik Informatika

Izin menanggapi artikel pertemuan ke-9
Ideologi negara sebagai perangkat gagasan atau konsep berpikir negara adalah sebagai tatanan nilai yang diharapkan dapat diaktualisasi dengan baik oleh negara yang direpresentasikan oleh pemerintah dan juga oleh warga negara. Ideologi tersebut pada dasarnya merupakan nilai-nilai yang disepakati bersama untuk dijadikan pedoman dalam bersikap dan berperilaku sebagai identitas negara serta seluruh warga negara. Ideologi sangat menentukan eksistensi suatu negara. Nilai-nilai yang dijadikan pedoman tersebut berisikan nilai-nilai yang baik dan diyakini mengantarkan bangsa memiliki peradaban yang membanggakan sekaligus membawa ke kehidupan ideal yang dicita-citakan dalam berbagai dimensi kehidupan meliputi bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ideologi memainkan peran sentral dan dibentuk sebagai kerangka kerja mental yang mendominasi pemikiran social suatu masyarakat.
Dimensi globalisasi dengan sajian nilai transnasional antara lain dalam bentuk paham sekularisme, individualism, liberalism, radikalisme, individualisme, kapitalisme, komunisme, sosialisme, fundamentalisme, pemerintahan khilafah, dan hegemoni sektarianisme dalam mekanismenya mempengaruhi corak berpikir serta berperilaku masyakat melalui proses interaksi dan tarik-menarik dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam sila-sila ideologi Pancasila. Kondisi tersebut mempengaruhi sebagian anggota masyarakat atau warga negara sehingga terdapat aktualisasi nilai yang kurang sesuai dengan nilai-nilai bersama sebagaimana diamanatkan di dalam ideologi Pancasila yang merupakan ideologi negara. Meski hanya sebagian kecil saja dari praktik pola pikir, pola sikap, dan pola perilaku anak bangsa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai bersama dalam konteks keindonesiaan, membawa dampak yang dapat berpengaruh serta mengganggu kohesivitas dan integrasi bangsa.
In reply to First post

Re: Komentar

by Muhammad Rifqi Aziz Muhammad Rifqi Aziz -
Nama : Muhammad Rifqi Aziz
NPM : 2115061113
Prodi : S1 Teknik Informatika

Dimensi globalisasi dengan sajian nilai transnasional antara lain dalam bentuk paham sekularisme, individualism, liberalism, radikalisme, individualisme, kapitalisme, komunisme, sosialisme, fundamentalisme, pemerintahan khilafah, dan hegemoni sektarianisme dalam mekanismenya mempengaruhi corak berpikir serta berperilaku masyakat melalui proses interaksi dan tarik-menarik dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam sila-sila ideologi Pancasila. Kondisi tersebut mempengaruhi sebagian anggota masyarakat atau warga negara sehingga terdapat aktualisasi nilai yang kurang sesuai dengan nilai-nilai bersama sebagaimana diamanatkan di dalam ideologi Pancasila yang merupakan ideologi negara. Meski hanya sebagian kecil saja dari praktik pola pikir, pola sikap, dan pola perilaku anak bangsa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai bersama dalam konteks keindonesiaan, membawa dampak yang dapat berpengaruh serta mengganggu kohesivitas dan integrasi bangsa.
Negara kemudian hadir dalam perannya yang secara konsisten dan tegas dalam merawat nilai bersama melalui pengeluaran kebijakan yang menguatkan nilai-nilai Pancasila dan menganulir kebijakan di daerah yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, pemberdayaan aparatur sesuai fungsi, pembentukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, sosialisasi nilai, perangkulan organisasi social kemasyarakatan, dan juga penegakan/sanksi hukum. Peran negara tersebut didukung oleh masyarakat Indonesia dan termasuk di dalamnya direpresentasikan organisasi social kemasyarakatan. Dukungan tersebut menjadi bukti bahwa disadari nilai-nilai Pancasila adalah bersifat terbuka dan merupakan nilai bersama serta bukan kerangka propaganda pemimpin pemerintahan. Peran pemerintah tersebut meski belum dapat langsung mengakselerasi masyarakat untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ideologi secara lebih signifikan, namun telah berimplikasi pada timbulnya persepsi positif masyarakat atas penguatan serta hadirnya negara, dan selain itu dapat meredam eskalasi dan kegiatan yang menjurus pada perilaku yang menonjolkan sentiment primordial. Dalam konteks ini, peran negara didukung dengan komitmen pemimpin pemerintahan untuk merawat nilai-nilai kebersamaan yang terkandung di dalam nilainilai ideologi negara.
In reply to First post

Re: Komentar

by Nyoman Eka Swardita -
Nama: Nyoman Eka Swardita
Npm: 2155061006
Prodi: S1 Teknik Informatika

izin menanggapi Artikel pertemuan 9
Ideologi negara sebagai perangkat gagasan atau konsep berpikir negara adalah sebagai tatanan nilai yang diharapkan dapat diaktualisasi dengan baik oleh negara yang direpresentasikan oleh pemerintah dan juga oleh warga negara. Ideologi tersebut pada dasarnya merupakan nilainilai yang disepakati bersama untuk dijadikan pedoman dalam bersikap dan berperilaku sebagai identitas negara serta seluruh warga negara.
Tantangan yang dihadapi negara dalam konteks aktualisasi nilai-nilai ideologi sejauh ini adalah berkembangnya berbagai paham yang kurang sesuai dengan nilai-nilai ideologi Pancasila. Kondisi seperti itu menghasilkan adanya dialektik dan terjadinya tarik-menarik nilai di dalam diri warga negara. Warga negara di dalam memfilter berbagai nilai tersebut dipengaruhi oleh faktor yang ada di dalam dirinya, meliputi pemahaman dan kesadaran terhadap nilai-nilai bersama serta kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan meliputi seputar masyarakat tempatnya berinteraksi maupun hasil koneksi dengan dunia maya. Berbagai tendensi yang diperlihatkan sebagian anak bangsa dalam bentuk pola pikir, sikap, dan perilaku yang kurang selaras dengan nilai-nilai kebersamaan seperti diamanatkan dalam ideologi negara, selanjutnya akan diuraikan dan dirinci berdasarkan urutan nilai yang termuat di dalam sila-sila Pancasila.
In reply to First post

Re: Komentar

by ADINDA AYU PUSPITANINGRUM ADINDA AYU PUSPITANINGRUM -
Nama: ADINDA AYU PUSPITANINGRUM
NPM: 2115061109
Prodi: S1 Teknik Informatika

Dimensi globalisasi dengan sajian nilai transnasional antara lain dalam bentuk paham sekularisme, individualism, liberalism, radikalisme, individualisme, kapitalisme, komunisme, sosialisme, fundamentalisme, pemerintahan khilafah, dan hegemoni sektarianisme dalam mekanismenya mempengaruhi corak berpikir serta berperilaku masyakat melalui proses interaksi dan tarik-menarik dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam sila-sila ideologi Pancasila. Kondisi tersebut mempengaruhi sebagian anggota masyarakat atau warga negara sehingga terdapat aktualisasi nilai yang kurang sesuai dengan nilai-nilai bersama sebagaimana diamanatkan di dalam ideologi Pancasila yang merupakan ideologi negara. Meski hanya sebagian kecil saja dari praktik pola pikir, pola sikap, dan pola perilaku anak bangsa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai bersama dalam konteks keindonesiaan, membawa dampak yang dapat berpengaruh serta mengganggu kohesivitas dan integrasi bangsa. Negara kemudian hadir dalam perannya yang secara konsisten dan tegas dalam merawat nilai bersama melalui pengeluaran kebijakan yang menguatkan nilai-nilai Pancasila dan menganulir kebijakan di daerah yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, pemberdayaan aparatur sesuai fungsi, pembentukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, sosialisasi nilai, perangkulan organisasi social kemasyarakatan, dan juga penegakan/sanksi hukum Dalam konteks ini, peran negara didukung dengan komitmen pemimpin pemerintahan untuk merawat nilai-nilai kebersamaan yang terkandung di dalam nilainilai ideologi negara.
In reply to First post

Re: Komentar

by Ajeng Praditha -
Nama : Ajeng Ayu Hiemas Praditha
Npm : 2115061077
S1 Teknik Informatika

Izin menanggapi artikel pertemuan 9

Ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji ketika dunia masuk pada era globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa.Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Komentar

by Melinda Sari Sumadyo Putri -
Nama : Melinda Sari Sumadyo Putri
Npm : 2115061016
Prodi : S1 Teknik Informatika

globalisasi membuat hubungan lintas negara atau lalu lintas tersebut memperlihatkan adanya ketergantungan satu dengan lain serta untuk saling membutuhkan dan melengkapi, pada satu sisi perkembangan globalisasi tersebut memberi dampak positif dan di sisi lain memberi dampak negatif yang akhirnya menciptakan sebuah tantangan bagi negeri ,salah satunya yaitu masyarakat terkesan memaksakan diri untuk masuk dalam pola hidup mewah tersebut sehingga memunculkan praksis melakukan jalan pintas untuk menyalahgunakan wewenang seperti melakukan korupsi yang sampai sekarang ini sulit untuk diatasi.dalam konteks ini bela negara sangat dibutuhkan agar menjadi bukti bahwa disadarinya nilai-nilai Pancasila adalah bersifat terbuka dan merupakan nilai bersama serta bukan kerangka propaganda pemimpin pemerintahan.
In reply to First post

Re: Komentar

by Ilham Ramadhan Ilham Ramadhan -
Nama : Ilham Ramadhan
NPM : 2115061049
Prodi : S1 Teknik Informatika

izin menanggapi artikel pertemuan ke-9

Pancasila digali dari bumi pertiwi berarti pancasila berasal nilai moral dan budaya Bangs aIndonesia yang sudah ada sejak Bangsa Indonesia ada dan bukan ideologi yang dipaksakan dari luar.Pancasila tidak bersifat tertutup melainkan ideologi terbuka, artinya didak hanya dapat membenarkan melainkan dibutuhkan, oleh karena itu ideologi terbuka milik seluruh rakyat sehingga masyarakat dapat menemukan dirinya, kepribadiaanya didalam ideologi tersebut. Ideologi pancasila bersifat aktual, dinamis dan senantiasa mampu menyesuaikan perkembangan zaman.Pancasila sebagai dasar negara pada hake-katnya adalah sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum. Sebagai dasar negara,ideologi bangsa, dan negara, perekat bangsa, pan-casila harus selalu dipertahankan dan ditanamkankepada seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai benteng dan pegangan dalam kehidupan bangsadan bernegara saat ini dan dimasa akan datang
In reply to First post

Re: Komentar

by NABILA FIRZARIANI -
Nama : Nabila Firzariani
NPM : 2115061065
Prodi : S1 Teknik Informatika

Izin memberikan pendapat mengenai artikel pertemuan 9 mengenai Tantangan nyata pada era globalisasi member dampak yang nyata terhadap nilai-nilai ideologi negara yaitu pancasila.
Kemajuan teknologi yang dirasakan saat ini merupakan salah satu dampak positif dari globalisasi. Dengan adanya internet membuat kita dapat mengetahui informasi secara nasional maupun internasional. Adanya internet tidak hanya memberikan informasi, namun juga dapat mempengaruhi kita. Oleh karena itu, kita harus mempunyai sikap selektif terhadap hal tersebut agar kita tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ditimbulkan. Untuk mengatasi masalah globalisasi tersebut kita membutuhkan peran negara atau pemerintah yang secara tegas dan konsisten dalam memberikan hak akses dalam menggunakan internet untuk hal-hal yang negatif sehingga internet membawa lebih banyak dampak positif. Selain itu diperlukan juga kesadaran dalam diri masing-masing warga negara agar globalisasi dapat membawa pengaruh yang baik dalam mewujudkan kemajuan negara Indonesia.
In reply to First post

Re: Komentar

by Reginia Putri Maharani -
Nama: Reginia Putri Maharani
NPM: 2115061004
Prodi : S1 Teknik Informatika

Izin menanggapi artikel pertemuan 9 .
Ideologi negara sebagai perangkat gagasan atau konsep berpikir negara adalah sebagai tatanan nilai yang diharapkan dapat diaktualisasi dengan baik oleh negara yang direpresentasikan oleh pemerintah dan juga oleh warga negara. Ideologi tersebut pada dasarnya merupakan nilai-nilai yang disepakati bersama untuk dijadikan pedoman dalam bersikap dan berperilaku sebagai identitas negara serta seluruh warga negara. Ideologi sangat menentukan eksistensi suatu negar. Nilai-nilai yang dijadikan pedoman tersebut berisikan nilai-nilai yang baik dan diyakini mengantarkan bangsa memiliki peradaban yang membanggakan sekaligus membawa ke kehidupan ideal yang dicita-citakan dalam berbagai dimensi kehidupan meliputi bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ideologi memainkan peran sentral dan dibentuk sebagai kerangka kerja mental yang mendominasi pemikiran social suatu masyarakat sebagai sebuah realitas tidak dapat dihindari. Globalisasi membentuk hubungan lintas negara dan lalu lintas tersebut memperlihatkan adanya ketergantungan satu dengan yang lain serta untuk saling membutuhkan dan melengkapi. Pada satu sisi, perkembangan telah memberi dampak positif dan negara dapat merasakan manfaatnya. Dengan perkembangan system teknologi, informasi, komunikasi, dan transportasi, negara diberikan kemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi pelaksanaan pembangunan.
In reply to First post

Re: Komentar

by INAS SAFITRI -
Assalamu'alaykum Wr.Wb
Izin memperkenalkan diri,
Nama: Inas Safitri
NPM: 2115061121
Kelas: PSTI-D

Izin menanggapi artikel pertemuan 9.
Pancasila merupakan nilai-nilai yang dijadikan pedoman yang berisikan nilai-nilai yang baik dan diyakini mengantarkan bangsa memiliki peradaban yang membanggakan sekaligus membawa ke kehidupan ideal yang dicita-citakan dalam berbagai dimensi kehidupan meliputi bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dari hasil data ditemukan bahwa terdapat nilai-nilai globalisasi yang mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku sebagian warga negara yang didukung dengan konsistensi, ketegasan, dan penguatan peran pemerintah dalam merawat nilai-nilai kebersamaan. Selain itu juga berimplikasi untuk meredam eskalasi dan kegiatan yang menjurus pada perilaku yang menonjolkan sentiment primordial serta berimplikasi memantapkan persepsi warga negara tentang pentingnya ideologi negara, walaupun tidak langsung mengakselerasi masyarakat mengaktualisasikan nilai-nilai ideology negara secara signifikan. Akan tetapi perspektif dalam konteks ini adalah pada dinamika kendala yang dilihat sebagai tantangan karena proses globalisasi dapat menghambat atau bahkan kontras dengan nilai-nilai bersama yang direpresentasikan dalam nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara. Sekian tanggapan dari saya, mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penyampaian.
Terima kasih, Wassalamu'alaykum Wr.Wb
In reply to First post

Re: Komentar

by M Zahid Hidayat -
Nama : M Zahid Hidayat
NPM : 2115061097
Kelas : TI D

Pancasila dijadikan ideologi negara karena Pancasila bukan hasil pemikiran perorangan atau kelompok saja, Akan tetapi Pancasila di ambil dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, dan nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara. Pancasila merupakan pandangan, keyakinan, cita-cita, dan nilai yang hendak diwujudkan dalam kenyataan hidup konkret. Jadi sudah semestinya kita menjujung tinggi nilai - nilai pada Pancasila sebagai suatu pemikiran yang ada di Indonesia, agar tidak tergantikannya kepada ideologi lain yang akan menghancurkan bangsa Indonesia apabila hal itu terjadi. Maka dari itu, sebuah perwujudannya adalah mempelajari Ideologi pancasila melalui pendidikan agar dapat terus menjadi pandangan hidup bangsa.
In reply to First post

Re: Komentar

by M Dava Syahputra Dava -
Nama : M Dava Syahputra
NPM : 2115061101
Prodi : S1 Teknik Informatika

Izin menanggapi artikel pertemuan ke- 9
Eksistensi ideologi oleh berbagai ahli biasanya dituntut untuk memperlihatkan sifat yang terbuka dan bukan tertutup. Asshiddiqie (2006) menjelaskan ciri dari dua tipe ideologi, pertama, ideologi tertutup diartikan sebagai ajaran yang kebenarannya tidak boleh dipersoalkan lagi, tidak hanya menentukan kebenaran nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar saja tetapi menentukan hal-hal yang bersifat konkret operasional, dan tidak bersumber dari masyarakat melainkan dari pikiran elite yang dipropagandakan kepada masyarakat.berisi orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma sosial politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan prinsip moral yang berkembang di masyarakat (Asshiddiqie, 2006).
Ideologi Pancasila berdasarkan pembedaan tipe ideologi tersebut, termasuk ke dalam jenis ideologi terbuka, setidaknya karena nilai-nilainya bersumber dari masyarakat Indonesia sendiri dan bukan pikiran elite yang dipropagandakan, Ideologi pancasila bersifat aktual, dinamis dan senantiasa mampu menyesuaikan perkembangan zaman.Pancasila sebagai dasar negara pada hake-katnya adalah sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum.
In reply to First post

Re: Komentar

by HILDA MUTIARA VANI -
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Nama: Hilda Mutiara Vani
NPM: 2115061069
Prodi: S1 Teknik Informatika
Kelas: PSTI-D

Izin menanggapi artikel pada pertemuan ke-9 yang membahas tentang “Tantangan Globalisasi, Peran Negara, dan Implikasinya Terhadap Aktualisasi Nilai-Nilai Ideologi Negara”.
Dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dilihat pertama adalah bentuk pengaruh globalisasi terkait aktualisasi nilai-nilai ideologi yang ada pada masyarakat. Tantangan yang dihadapi negara dalam konteks aktualisasi nilai-nilai ideologi sejauh ini adalah berkembangnya berbagai paham yang kurang sesuai dengan nilai-nilai ideologi Pancasila. Negara kemudian hadir dalam perannya yang secara konsisten dan tegas dalam merawat nilai bersama melalui pengeluaran kebijakan yang menguatkan nilai-nilai Pancasila dan menganulir kebijakan di daerah yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, pemberdayaan aparatur sesuai fungsi, pembentukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, sosialisasi nilai, perangkulan organisasi social kemasyarakatan, dan juga penegakan/sanksi hukum. Peran negara tersebut didukung oleh masyarakat Indonesia dan termasuk di dalamnya direpresentasikan organisasi social kemasyarakatan. Maka dari itu penting nya masyarakat dalam menguatkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Yang dapat memajukkan negara Indonesia dan menjadi negara yang unggul.
Sekian dari saya, terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
In reply to First post

Re: Komentar

by Elika Dwi Utami -
Nama : Elika Dwi Utami
NPM : 2115061024
Prodi : S1 Teknik Informatika

Izin menanggapi artikel pertemuan 9:
Ideologi sangat menentukan eksistensi suatu negara. Nilai-nilai yang dijadikan pedoman tersebut berisikan nilai-nilai yang baik dan diyakini mengantarkan bangsa memiliki peradaban yang membanggakan sekaligus membawa ke kehidupan ideal yang dicita-citakan dalam berbagai dimensi kehidupan meliputi bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ideologi Pancasila berdasarkan pembedaan tipe ideologi tersebut, termasuk ke dalam jenis ideologi terbuka, setidaknya karena nilai-nilainya bersumber dari masyarakat Indonesia sendiri dan bukan pikiran elite yang dipropagandakan. Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan keagamaan masyarakat.
Globalisasi sebagai sebuah realitas yang tidak dapat dihindari. Dimensi globalisasi dengan sajian nilai transnasional antara lain dalam bentuk paham sekularisme, individualism, liberalism, radikalisme, individualisme, kapitalisme, komunisme, sosialisme, fundamentalisme, pemerintahan khilafah, dan hegemoni sektarianisme dalam mekanismenya mempengaruhi corak berpikir serta berperilaku masyakat melalui proses interaksi dan tarik-menarik dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam sila-sila ideologi Pancasila. Masyarakat harus bisa memahami bahwa nilai-nilai Pancasila dapat mengatasi dinamika keberagaman masyarakat.
In reply to First post

Re: Komentar

by Panca Rulian Effendi -
Nama : Panca Rulian Effendi
Npm : 2115061117
Prodi : S1 Teknik Informatika


Izin memberikan tanggapan mengenai pertemuan 9 "Dinamika dan tantangan Pancasila Dalam Ideologi Negara"
Dinamika Pancasila berarti kekuatan dari dasar negara Indonesia, Pancasila terbentuk atas pengorbanan para pahlawan dahulu . Pancasila terbukti sebagai sumber kekuatan bagi bangsa Indonesia, karena Pancasila telah mempersatukan semangat rakyat Indonesia. Pancasila memuat sila 1 - 5 yang menjadi pedoman rakyat Indonesia , pedoman ini lah yang membuktikan Pancasila merupakan dinamika dasar bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia adalah visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, pancasila sebagai ideologi negara terdapat dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno, sebagaimana diketahui bahwa Soekarno termasuk dalam seorang perumus pancasila. Pengertian pancasila menurut Ir. Soekarno adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi terbuka, Pancasila selalu dihadapkan dengan hambatan dan tantangan. Hanya keteguhan hati yang sungguh-sungguh dari setiap pemuda Indonesia yang dapat menjamin eksitensi Pancasila dengan norma norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi pemuda indonesia untuk melangkah dan bertindak.
In reply to First post

Re: Komentar

by Marselinus Heris Adyatma Marselinus Heris Adyatma -
Nama : Marselinus Heris Adyatma
NPM : 2155061014
Prodi : S1 Teknik Informatika

Tanggapan untuk artikel pada pertemuan 9 :
“Tantangan globalisasi, peran negara, dan implikasinya terhadap aktualisasi nilai - nilai ideologi negara ”

Dari artikel ini, didapat bahwa dimensi globalisasi dengan sajian nilai transnasional antara lain dalam bentuk paham sekularisme, individualisme, liberalisme, radikalisme, individualisme, kapitalisme, komunisme, sosialisme, fundamentalisme, pemerintahan khilafah, dan hegemoni sektarianisme dalam mekanismenya mempengaruhi corak berpikir serta berperilaku masyarakat melalui proses interaksi dan tarik-menarik dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam sila-sila ideologi Pancasila. Kondisi tersebut mempengaruhi sebagian anggota masyarakat atau warga negara sehingga terdapat aktualisasi nilai yang kurang sesuai dengan nilai-nilai bersama sebagaimana diamanatkan di dalam ideologi Pancasila yang merupakan ideologi negara. Negara kemudian hadir dalam perannya yang secara konsisten dan tegas dalam merawat nilai bersama melalui pengeluaran kebijakan yang menguatkan nilai-nilai Pancasila dan menganulir kebijakan di daerah yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, pemberdayaan aparatur sesuai fungsi, pembentukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, sosialisasi nilai, perangkulan organisasi sosial kemasyarakatan, dan juga penegakan / sanksi hukum. Peran negara tersebut didukung oleh masyarakat Indonesia dan termasuk di dalamnya direpresentasikan organisasi sosial kemasyarakatan.
In reply to First post

Re: Komentar

by Farhat Febrianto Farhat Febrianto -
Nama : Farhat Febrianto
NPM : 2115061012
Prodi : Teknik Informatika

izin menaggapi arikel pertemuan 9
Tantangan yang dihadapi negara dalam konteks aktualisasi nilai-nilai ideologi sejauh ini adalah berkembangnya berbagai paham yang kurang sesuai dengan nilai-nilai ideologi Pancasila. Kondisi seperti itu menghasilkan adanya dialektik dan terjadinya tarik-menarik nilai di dalam diri warga negara. Warga negara di dalam memfilter berbagai nilai tersebut dipengaruhi oleh faktor yang ada di dalam dirinya, meliputi pemahaman dan kesadaran terhadap nilai-nilai bersama serta kondisi lingkungan. Dalam menghadapi ini sebaknya pemerintah melakukan revitalisasi Pancasila antara lain melalui implementasi penempatan Pancasila sebagai sumber nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis. Secara formal hal seperti itu menempatkan Pancasila sebagai sumber hukum dan nilai yang dipedomani bersama.
In reply to First post

Re: Komentar

by Bill Valentinov Bill Valentinov -
Nama : Bill Valentinov
NPM : 2115061073
Prodi : S1 Teknik Informatika

Izin memberikan tanggapan atau argumen terkait materi dari artikel pertemuan 9 "Tantangan globalisasi, peran negara, dan implikasinya terhadap aktualisasi
nilai-nilai ideologi negara "
Globalisasi sebagai hal yang tidak dapat dihindari. Globalisasi membentuk hubungan lintas negara dan lalu lintas tersebut memperlihatkan adanya ketergantungan satu dengan yang lain serta untuk saling membutuhkan dan melengkapi. Globalisasi telah memberi dampak positif dan negara dapat merasakan manfaatnya. Dengan perkembangan system teknologi, informasi, komunikasi, dan transportasi, negara diberikan kemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi pelaksanaan pembangunan. Namun globalisasi tidak hanya memberikan dampak positif seperti gambaran di atas. Perkembangan Teknologi internet telah membawa perubahan pada kehidupan manusia. Dalam konteks politik misalnya, individu yang tertarik secara sosial dan politik sering menggunakan Internet untuk memfasilitasi dan
meningkatkan partisipasi sipil dan politik mereka. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi corak berpikir baik masyarakat maupun penyelenggara negara. Hal ini sejalan dengan uraian yang menyebutkan bahwa di era globalisasi, rentan sekali masuknya nilai-nilai, norma, dan bahkan ideologi baru. Untuk itu peran pemerintah diperlukan, meskipun belum dapat menerapkanya pada masyarakat, agar nantinya ideologi negara kita tidak terpapar oleh ideologi lainnya.
In reply to First post

Re: Komentar

by NUR AINUN . -
Assalamualaikum wr. wb
Nama : Nur Ainun
NPM : 2115061041
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : PSTI-D

Ideologi negara sebagai perangkat gagasan atau konsep berpikir negara adalah sebagai tatanan nilai yang diharapkan dapat diaktualisasi dengan baik oleh negara yang direpresentasikan oleh pemerintah dan juga oleh warga negara. Ideologi tersebut pada dasarnya merupakan nilainilai yang disepakati bersama untuk dijadikan pedoman dalam bersikap dan berperilaku sebagai identitas negara serta seluruh warga negara.
Tantangan yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah terdapatnya sebagian anggota masyarakat yang kurang menjaga martabat dirinya. Plagiarisme nantinya terkait pula pada soal nilai sila kelima, namun dalam konteks ini kegiatan plagiarisme di lingkungan pendidikan menjadi aktualisasi dari kurangnya rasa harga diri antara lain misalnya menjiplak karya orang lain atau sekadar menyisipkan nama untuk diikutkan dalam proses publikasi padahal yang bersangkutan secara jelas-jelas tidak terlibat di dalam penyusunan naskah. Menjilat dan mengambil muka termasuk dari model kurangnya rasa harga diri tersebut. Sikap melebih-lebihkan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri termasuk dari tantangan terhadap nilai ini. Hal ini sangat kontras dengan nilai paham chauvinisme yang begitu yakin akan kehormatan dan harga diri suatu bangsa. Dengan keberadaban, mestinya semua berpikir bahwa semua bangsa adalah memiliki harkat dan martabat sama. Tantangan yang tidak kalah pentingnya adalah pada dinamika terorisme yaitu adanya sebagian anggota masyarakat yang terjebak dalam pola pikir dan tindak radikalisme. Pengaruh corak berpikir seperti ini masih ada kaitannya dengan nilai sila pertama maupun nilai sila-sila lainnya. Namun dalam perspektif ini, pelaku teror dan yang terlibat dalam paham radikal dalam implementasinya mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan karena dalam operasionalnya menghancurkan kemanusiaan dan membuat rasa takut. Peledakan bom dan bom bunuh diri yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia adalah menjadi merupakan bukti dari pengabaian nilai-nilai kemanusiaan dimaksud.
Sekian tanggapan saya, terima kasih. Saya akhiri Wassalamualaikum Wr. Wb.
In reply to First post

Re: Komentar

by Annisya Rianta Raudatuljannah -
Nama : Annisya Rianta Raudatuljannah
NPM : 2115061008
Prodi : S1 Teknik Informatika

Izin menanggapi materi yang ada pada artikel pertemuan ke-9 yang membahas tentang "Tantangan Globalisasi, Peran Negara, dan Implikasinya terhadap Aktualisasi Nilai-Nilai Ideologi Negara".

Negara di era reformasi ini terutama di masa pemerintahan sekarang ini, berupaya hadir dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat. Dalam banyak prosesnya, kegiatan yang dilakukan pemerintah adalah mengikuti prosedur dan amanat dari perundang-undangan. Pelaksanaannya diwujudkan melalui pengeluaran kebijakan yang dapat mendorong suasana kondusif dan peri kehidupan yang
membuat masyarakat tenang dan dapat menjalankan aktivitasnya dengan tenang tanpa gangguan yang berarti. Dimensi globalisasi dengan sajian nilai transnasional yaitu dalam bentuk paham sekularisme, individualism, liberalism, radikalisme, individualisme, kapitalisme, komunisme, sosialisme, fundamentalisme, pemerintahan khilafah, dan hegemoni sektarianisme dalam mekanismenya mempengaruhi corak berpikir serta berperilaku masyakat melalui proses interaksi dan tarik-menarik dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam sila-sila ideologi Pancasila. Kondisi tersebut mempengaruhi sebagian anggota masyarakat atau warga negara sehingga terdapat aktualisasi nilai yang kurang sesuai dengan nilai-nilai bersama sebagaimana diamanatkan di dalam ideologi Pancasila yang merupakan ideologi negara.
In reply to First post

Re: Komentar

by Elisabeth Pakpahan -
Nama : Elisabeth Pakpahan
NPM : 2115061093
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin memberikan tanggapan untuk artikel pada pertemuan 9

Tantangan globalisasi, peran negara, dan implikasinya terhadap nilai-nilai ideologi negara
Nilai-nilai yang dijadikan pedoman berisikan nilai-nilai yang baik dan diyakini mengantarkan bangsa memiliki peradaban yang membanggakan sekaligus membawa ke kehidupan ideal yang dicita-citakan dalam berbagai dimensi kehidupan meliputi bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dari hasil data ditemukan bahwa terdapat nilai-nilai globalisasi yang mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku sebagian warga negara yang didukung dengan konsistensi, ketegasan, dan penguatan peran pemerintah dalam merawat nilai-nilai kebersamaan. Selain itu juga berimplikasi untuk meredam eskalasi dan kegiatan yang menjurus pada perilaku yang menonjolkan sentiment primordial serta berimplikasi memantapkan persepsi warga negara tentang pentingnya ideologi negara, walaupun tidak langsung mengakselerasi masyarakat mengaktualisasikan nilai-nilai ideologi negara secara signifikan.
Terimakasih.
In reply to First post

Re: Komentar

by Tyas Nafara Andini Tyas Nafara Andini -
Nama : Tyas Nafara Andini
NPM : 2115061028
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : PSTI-D
Izin menanggapi artikel pertemuan 9.

Tantangan globalisasi, peran negara, dan implikasinya terhadap aktualisasi nilai-nilai ideologi negara. Tantangan globalisasi yang dihadapi negara dalam konteks aktualisasi nilai-nilai ideologi sejauh ini adalah berkembangnya berbagai paham yang kurang sesuai dengan nilai-nilai ideologi Pancasila. Peran negara tentu direpresentasikan oleh pemerintah. Negara adalah lanjutan dari keinginan manusia yang hendak bergerak antara seorang dengan orang lainnya dalam rangka menyempurnakan segala kebutuhan hidupnya, semakin luas pergaulan manusia serta semakin banyak kebutuhan, maka bertambah besar kebutuhannya kepada suatu organisasi negara yang kan melindungi dan memelihara keselamatan hidupnya . Negara diharapkan hadir dalam perannya yang secara konsisten dan tegas dalam merawat nilai bersama melalui pengeluaran kebijakan yang menguatkan nilai-nilai Pancasila dan menganulir kebijakan di daerah yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, pemberdayaan aparatur sesuai fungsi, pembentukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, sosialisasi nilai, perangkulan organisasi social kemasyarakatan, dan juga penegakan/sanksi hukum. Peran negara tersebut didukung oleh masyarakat Indonesia dan termasuk di dalamnya direpresentasikan organisasi social kemasyarakatan. Dukungan tersebut menjadi bukti bahwa disadari nilai-nilai Pancasila adalah bersifat terbuka dan merupakan nilai bersama serta bukan kerangka propaganda pemimpin pemerintahan. Peran pemerintah tersebut meski belum dapat langsung mengakselerasi masyarakat untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ideologi secara lebih signifikan, namun telah berimplikasi pada timbulnya persepsi positif masyarakat atas penguatan serta hadirnya negara, dan selain itu dapat meredam eskalasi dan kegiatan yang menjurus pada perilaku yang menonjolkan sentiment primordial. Dalam konteks ini, peran negara didukung dengan komitmen pemimpin pemerintahan untuk merawat nilai-nilai kebersamaan yang terkandung di dalam nilainilai ideologi negara.
In reply to First post

Re: Komentar

by Faiz Ridho Utomo -
Nama : Faiz Ridho Utomo
NPM : 2115061037
Prodi : S1 Teknik Informatika

Izin untuk menanggapi artikel ke-9 Ideologi Pancasila yang didasarkan pada berbagai jenis ideologi adalah ideologi tipe terbuka, setidaknya karena nilai-nilainya berasal dari masyarakat Indonesia sendiri, bukan dari hati masyarakat Indonesia. Eksistensi ideologi bangsa dalam nilai-nilai yang kuat, serta pembaruan sikap dan perilaku pengelola dan warga, tidak selalu sesuai dengan upaya dan harapan masyarakat. Eksistensi Indonesia sebagai bangsa hanya berinteraksi dengan kehidupan global yang dibentuk oleh gaya globalisasi. Dimensi globalisasi, terutama dengan penyajian nilai-nilai lintas batas berupa sekularisme, individualisme, liberalisme, dan lain-lain, ke dalam pemikiran dan tindakan masyarakat melalui proses interaksi dan ketertarikan dengan nilai-nilai yang dikandungnya. dalam mekanisme Mempengaruhi ideologi Panchashira. Meski peran pemerintah tidak bisa langsung mengakselerasi masyarakat untuk lebih jelas mengupdate nilai idealisme.