Assallammuallaikum, mahasiswa berikut ini kolom komentar untuk menanggapi artikel pada pertemuan 6, setiap mahasiswa wajib memberikan komentar dan tanggapan dalam forum komentar ini. sebutkan nama npm dan prodi
Komentar
Assalamualaikum Wr. Wb.
Izin memperkenalkan diri.
Nama : Nourma Layyinna Wijaya
NPM : 2115061081
Kelas : PSTI D
Izin memberikan tanggapan pada pertemuan 6
Pemahaman generasi penerus bangsa terkait nilai - nilai yang terkandung dalam empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Sesanti Bhinneka Tunggal Ika), semakin terdegradasi dan terkikis oleh derasnya nilai - nilai baru yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Tanpa disadari, generasi penerus bangsa bergerak semakin menjauh dari Pancasila sebagai jati diri bangsa yang bercirikan semangat persatuan dan kesatuan.
Memahami peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan semboyan tersebut, keberagaman di Indonesia merupakan salah satu tonggak dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, bukan sebagai pemecah belah bangsa. Menghadapi globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan di bidang politik, kemandirian bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan, Satrijo Budiwibowo, Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan.
Izin memperkenalkan diri.
Nama : Nourma Layyinna Wijaya
NPM : 2115061081
Kelas : PSTI D
Izin memberikan tanggapan pada pertemuan 6
Pemahaman generasi penerus bangsa terkait nilai - nilai yang terkandung dalam empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Sesanti Bhinneka Tunggal Ika), semakin terdegradasi dan terkikis oleh derasnya nilai - nilai baru yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Tanpa disadari, generasi penerus bangsa bergerak semakin menjauh dari Pancasila sebagai jati diri bangsa yang bercirikan semangat persatuan dan kesatuan.
Memahami peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan semboyan tersebut, keberagaman di Indonesia merupakan salah satu tonggak dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, bukan sebagai pemecah belah bangsa. Menghadapi globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan di bidang politik, kemandirian bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan, Satrijo Budiwibowo, Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan.
Assalamualaikum Wr.Wb
Izin memperkenalkan diri
Nama : Adilah Afifah
NPM : 2115061053
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : TI D
Izin memberikan tanggapan mengenai pertemuan 6,
Pancasila memiliki kedudukan pokok sebagai dasar filsafat (philosophisce grondslag) atau ideologi negara (staatsidee) yang diakui dan dilaksanakan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila memuat gagasan, norma, dan pedoman pokok tentang penyelenggaran bernegara yang paling ideal untuk mencapai tujuan kemerdekaan Indonesia. Melihat kedudukan pokok tersebut, berarti bahwa Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang mengandung nilai-nila filsafati. Oleh karena itu, nilai-nilai di dalam Pancasila merupakan pedoman normatif sehingga setiap kegiatan penyelenggaraan negara wajib mengacu dan tidak boleh bersilangan dengan Pancasila. Lima sila di dalam Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kelima sila tersebut pada hakikatnya adalah satu kesatuan tak terpisahkan, yang mengandung nilai-nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Izin memperkenalkan diri
Nama : Adilah Afifah
NPM : 2115061053
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : TI D
Izin memberikan tanggapan mengenai pertemuan 6,
Pancasila memiliki kedudukan pokok sebagai dasar filsafat (philosophisce grondslag) atau ideologi negara (staatsidee) yang diakui dan dilaksanakan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila memuat gagasan, norma, dan pedoman pokok tentang penyelenggaran bernegara yang paling ideal untuk mencapai tujuan kemerdekaan Indonesia. Melihat kedudukan pokok tersebut, berarti bahwa Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang mengandung nilai-nila filsafati. Oleh karena itu, nilai-nilai di dalam Pancasila merupakan pedoman normatif sehingga setiap kegiatan penyelenggaraan negara wajib mengacu dan tidak boleh bersilangan dengan Pancasila. Lima sila di dalam Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kelima sila tersebut pada hakikatnya adalah satu kesatuan tak terpisahkan, yang mengandung nilai-nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Nama: Pinka Ananda
NPM: 2115061089
Prodi: S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel 6 mengenai REVITALISASI PANCASILA DAN BELA NEGARA DALAM
MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL
Dari yang saya dapat multikulturalisme adalah sistem keyakinan dan perilaku yang mengakui dan menghormati kehadiran semua kelompok yang beragam dalam suatu organisasi atau masyarakat, mengakui sosial-budaya mereka yang berbeda, dan mendorong dan memungkinkan kontribusi melanjutkan mereka dalam konteks budaya inklusif yang memberdayakan semua dalam organisasi atau masyarakat.
Untuk revitalisasi nilai dasar Pancasila dan bela negara dalam menghadapi globalisasi. Adanya globalisasi juga membawa telah perubahan persepsi ancaman terhadap
eksistensi suatu negara. Ancaman
bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih
kompleks dan mencakup seluruh
dimensi kehidupan nasional.
Untuk itu pentingnya bela negara disini kesadaran bela negara terhadap globalisasi karena bela negara adalah kewajiban setiap warga negara. Sehingga disini pendidikan multikultural membawa peran dimana pendidikan multikultural mestilah mencakup
subyek-subyek seperti toleransi; tema-tema tentang perbedaan ethno-kultural, dan agama; bahaya diskriminasi; penyelesaian konflik dan mediasi; HAM; demokrasi dan
pluralitas; kemanusiaan universal, dan subyek-subyek lain yang relevan. Pendidikan
multikultural diselenggarakan dalam upaya mengembangkan kemampuan siswa dalam
memandang kehidupan dari berbagai perspektif budaya yang berbeda dengan budaya yang mereka miliki, dan bersikap
positif terhadap perbedaan budaya, ras, dan etnis (Farris & Cooper, 1994).
NPM: 2115061089
Prodi: S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel 6 mengenai REVITALISASI PANCASILA DAN BELA NEGARA DALAM
MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL
Dari yang saya dapat multikulturalisme adalah sistem keyakinan dan perilaku yang mengakui dan menghormati kehadiran semua kelompok yang beragam dalam suatu organisasi atau masyarakat, mengakui sosial-budaya mereka yang berbeda, dan mendorong dan memungkinkan kontribusi melanjutkan mereka dalam konteks budaya inklusif yang memberdayakan semua dalam organisasi atau masyarakat.
Untuk revitalisasi nilai dasar Pancasila dan bela negara dalam menghadapi globalisasi. Adanya globalisasi juga membawa telah perubahan persepsi ancaman terhadap
eksistensi suatu negara. Ancaman
bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih
kompleks dan mencakup seluruh
dimensi kehidupan nasional.
Untuk itu pentingnya bela negara disini kesadaran bela negara terhadap globalisasi karena bela negara adalah kewajiban setiap warga negara. Sehingga disini pendidikan multikultural membawa peran dimana pendidikan multikultural mestilah mencakup
subyek-subyek seperti toleransi; tema-tema tentang perbedaan ethno-kultural, dan agama; bahaya diskriminasi; penyelesaian konflik dan mediasi; HAM; demokrasi dan
pluralitas; kemanusiaan universal, dan subyek-subyek lain yang relevan. Pendidikan
multikultural diselenggarakan dalam upaya mengembangkan kemampuan siswa dalam
memandang kehidupan dari berbagai perspektif budaya yang berbeda dengan budaya yang mereka miliki, dan bersikap
positif terhadap perbedaan budaya, ras, dan etnis (Farris & Cooper, 1994).
Nama :Vania Yolanda
Npm : 2115061033
Prodi : PSTI-D
Izin menanggapi artikel pertemuan 6 .
Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara seolah tanpa batas (borderless), saling tergantung (interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa.
Npm : 2115061033
Prodi : PSTI-D
Izin menanggapi artikel pertemuan 6 .
Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara seolah tanpa batas (borderless), saling tergantung (interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa.
Nama : Syifa Amelia
NPM : 2115061020
Prodi : Teknik Informatika
Revitalisasi pancasila dan bela negara daalam menghadapi tantangan global melalui pembelajaran berbasis multikultural
nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar (intrinsik) yang diakui secara universal dan tidak akan berubah oleh perjalanan waktu. Sedangkan sebagai dasar negara, Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan Jika dilihat untuk saat ini penerapan Pancasila masih jauh dari yang diharapkan masih banyak n aliran yang menyesatkan yang tidak sesuai dengan sila ke-1
NPM : 2115061020
Prodi : Teknik Informatika
Revitalisasi pancasila dan bela negara daalam menghadapi tantangan global melalui pembelajaran berbasis multikultural
nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar (intrinsik) yang diakui secara universal dan tidak akan berubah oleh perjalanan waktu. Sedangkan sebagai dasar negara, Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan Jika dilihat untuk saat ini penerapan Pancasila masih jauh dari yang diharapkan masih banyak n aliran yang menyesatkan yang tidak sesuai dengan sila ke-1
Assalamualaikum wr. wb.
Nama: Murti Sari Dewi
NPM: 2115061124
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas: PSTI D
Izin untuk menanggapi artikel pertemuan 6 yaitu "REVITALISASI PANCASILA DAN BELA NEGARA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL"
Peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adanya globalisasi juga membawa telah perubahan persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Ancaman bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional. Sehingga itulah sebab pentingnya bela negara disini kesadaran bela negara terhadap globalisasi karena bela negara adalah kewajiban setiap warga negara. Sehingga disini pendidikan multikultural membawa peran dimana pendidikan multikultural mestilah mencakup subyek-subyek seperti toleransi; tema-tema tentang perbedaan ethno-kultural, dan agama; bahaya diskriminasi; penyelesaian konflik dan mediasi; HAM; demokrasi dan pluralitas; kemanusiaan universal, dan subyek-subyek lain yang relevan. Menghadapi hal tersebut bangsa indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan di bidang politik, kemandirian bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan dan lainnya.
Sekian tanggapan dari saya, Terima kasih. Saya akhiri wassalamualaikum wr. wb.
Nama: Murti Sari Dewi
NPM: 2115061124
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas: PSTI D
Izin untuk menanggapi artikel pertemuan 6 yaitu "REVITALISASI PANCASILA DAN BELA NEGARA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL"
Peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adanya globalisasi juga membawa telah perubahan persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Ancaman bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional. Sehingga itulah sebab pentingnya bela negara disini kesadaran bela negara terhadap globalisasi karena bela negara adalah kewajiban setiap warga negara. Sehingga disini pendidikan multikultural membawa peran dimana pendidikan multikultural mestilah mencakup subyek-subyek seperti toleransi; tema-tema tentang perbedaan ethno-kultural, dan agama; bahaya diskriminasi; penyelesaian konflik dan mediasi; HAM; demokrasi dan pluralitas; kemanusiaan universal, dan subyek-subyek lain yang relevan. Menghadapi hal tersebut bangsa indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan di bidang politik, kemandirian bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan dan lainnya.
Sekian tanggapan dari saya, Terima kasih. Saya akhiri wassalamualaikum wr. wb.
Nama : Ganang Hilmi Fa'iq
NPM : 2115061045
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan 6 .
Lindungi negara dengan merevitalisasi Pancasila dan mengatasi tantangan global melalui pembelajaran multikultural Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya adalah nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa, diakui secara luas, dan memiliki nilai-nilai dasar (esensial) yang tidak berubah dari waktu ke waktu. Pancasila sebagai dasar negara, di lain pihak, merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup Pancasila di era globalisasi, dan merupakan syarat esensial bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi sama, terutama dalam konteks dasar nasional. Memahami dan pada akhirnya memiliki kesamaan persepsi dan sikap terhadap kedudukan, peran dan fungsi pancasila dalam kehidupan Jika implementasi pancasila masih jauh dari yang diharapkan dimasa yang akan datang, banyak miskonsepsi yang belum disepakati.
NPM : 2115061045
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan 6 .
Lindungi negara dengan merevitalisasi Pancasila dan mengatasi tantangan global melalui pembelajaran multikultural Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya adalah nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa, diakui secara luas, dan memiliki nilai-nilai dasar (esensial) yang tidak berubah dari waktu ke waktu. Pancasila sebagai dasar negara, di lain pihak, merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup Pancasila di era globalisasi, dan merupakan syarat esensial bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi sama, terutama dalam konteks dasar nasional. Memahami dan pada akhirnya memiliki kesamaan persepsi dan sikap terhadap kedudukan, peran dan fungsi pancasila dalam kehidupan Jika implementasi pancasila masih jauh dari yang diharapkan dimasa yang akan datang, banyak miskonsepsi yang belum disepakati.
Nama : Sandi Aditya Saputra
NPM : 2155061002
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : TI D
Memahami peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan semboyan tersebut, keberagaman di Indonesia merupakan salah satu tonggak dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, bukan sebagai pemecah belah bangsa. Menghadapi globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan di bidang politik, kemandirian bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan, Satrijo Budiwibowo, Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan.
Peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adanya globalisasi juga membawa telah perubahan persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Ancaman bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional. Sehingga itulah sebab pentingnya bela negara disini kesadaran bela negara terhadap globalisasi karena bela negara adalah kewajiban setiap warga negara. Sehingga disini pendidikan multikultural membawa peran dimana pendidikan multikultural mestilah mencakup subyek-subyek seperti toleransi; tema-tema tentang perbedaan ethno-kultural, dan agama; bahaya diskriminasi; penyelesaian konflik dan mediasi; HAM; demokrasi dan pluralitas; kemanusiaan universal, dan subyek-subyek lain yang relevan. Menghadapi hal tersebut bangsa indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan di bidang politik, kemandirian bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan dan lainnya.
NPM : 2155061002
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : TI D
Memahami peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan semboyan tersebut, keberagaman di Indonesia merupakan salah satu tonggak dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, bukan sebagai pemecah belah bangsa. Menghadapi globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan di bidang politik, kemandirian bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan, Satrijo Budiwibowo, Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan.
Peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adanya globalisasi juga membawa telah perubahan persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Ancaman bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional. Sehingga itulah sebab pentingnya bela negara disini kesadaran bela negara terhadap globalisasi karena bela negara adalah kewajiban setiap warga negara. Sehingga disini pendidikan multikultural membawa peran dimana pendidikan multikultural mestilah mencakup subyek-subyek seperti toleransi; tema-tema tentang perbedaan ethno-kultural, dan agama; bahaya diskriminasi; penyelesaian konflik dan mediasi; HAM; demokrasi dan pluralitas; kemanusiaan universal, dan subyek-subyek lain yang relevan. Menghadapi hal tersebut bangsa indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan di bidang politik, kemandirian bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan dan lainnya.
Nama : Aghastya Ichsanudin Arif
NPM : 2115061105
Prodi : S1 Teknik Informatika
Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara seolah tanpa batas (borderless), saling tergantung (interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa.
NPM : 2115061105
Prodi : S1 Teknik Informatika
Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara seolah tanpa batas (borderless), saling tergantung (interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa.
Nama: Haikal Reihan Maulidan
NPM: 2115061085
Prodi: S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan ke - 6
Kebutuhan, urgensi, dan akselerasi pendidikan multikultural telah cukup lama dirasakan cukup mendesak bagi negara-bangsa majemuk lainnya. Di beberapa negara Barat, seperti Kanada, Inggris, Amerika Serikat dan lain-lain, yang sejak usainya Perang Dunia II semakin multikultural karena proses migrasi penduduk luar ke negara-negara tersebut.
NPM: 2115061085
Prodi: S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan ke - 6
Kebutuhan, urgensi, dan akselerasi pendidikan multikultural telah cukup lama dirasakan cukup mendesak bagi negara-bangsa majemuk lainnya. Di beberapa negara Barat, seperti Kanada, Inggris, Amerika Serikat dan lain-lain, yang sejak usainya Perang Dunia II semakin multikultural karena proses migrasi penduduk luar ke negara-negara tersebut.
Nama : Fani Pebrianto
NPM : 2115061061
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan ke-6
sebagai pandangan hidup (filsafat) nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar (intrinsik) yang diakui secara universal dan tidak akan berubah oleh perjalanan waktu. Sedangkan sebagai dasar negara, Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa indonesia dalam proses penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan.
Bela negara adalah membela kepentingan nasional pada seluruh aspek kehidupan nasional. Bela negara tidak hanya berhubungan dengan kepenting-an militer semata tetapi kepentingan seluruh bangsa Indonesia. Dalam pelaksaan pembelaan negara, seorang warga negara bisa melakukannya baik secara fisik maupun non fisik. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa. Sementara, pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai semua usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme.
NPM : 2115061061
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan ke-6
sebagai pandangan hidup (filsafat) nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar (intrinsik) yang diakui secara universal dan tidak akan berubah oleh perjalanan waktu. Sedangkan sebagai dasar negara, Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa indonesia dalam proses penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan.
Bela negara adalah membela kepentingan nasional pada seluruh aspek kehidupan nasional. Bela negara tidak hanya berhubungan dengan kepenting-an militer semata tetapi kepentingan seluruh bangsa Indonesia. Dalam pelaksaan pembelaan negara, seorang warga negara bisa melakukannya baik secara fisik maupun non fisik. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa. Sementara, pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai semua usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme.
Nama: Nyoman Eka Swardita
Npm: 2155061006
prodi: S1 Teknik Informatika
izin menanggapi artikel 6
Pancasila harus senantiasa menjadi benteng moral dalam tantangan-tantangan terhadap unsur-unsur kehidupan bernegara, yaitu sosial, politik, ekonomi, budaya, dan agama. Tantangan yang muncul, antara lain berasal dari derasnya arus paham-paham yang bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme, pragmatisme, dan hedonisme, yang menggerus kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila.
Npm: 2155061006
prodi: S1 Teknik Informatika
izin menanggapi artikel 6
Pancasila harus senantiasa menjadi benteng moral dalam tantangan-tantangan terhadap unsur-unsur kehidupan bernegara, yaitu sosial, politik, ekonomi, budaya, dan agama. Tantangan yang muncul, antara lain berasal dari derasnya arus paham-paham yang bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme, pragmatisme, dan hedonisme, yang menggerus kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila.
Nama : Ajeng Ayu Hiemas Praditha
NPM : 2115061077
S1 Teknik informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan 6
Setiap warga negara wajib mempertahankan negaranya supaya kelangsungan hidup bangsanya tetap terpelihara. Untuk mempertahankan negara sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku setiap warga negaranya. Jika warga negara bersifat aktif dan peduli terhadap kemajuan bangsanya maka kelangsungan hidup bangsa akan tetap terpelihara. Sebaiknya jika warga negara tidak peduli terhadap persoalan yang dihadapi bangsanya kelangsungan hidup bangsa akan terancam dan cepat atau lambat negara akan bubar.
Multikulturalisme adalah sistem keyakinan dan perilaku yang mengakui dan menghormati kehadiran semua kelompok yang beragam dalam suatu organisasi atau masyarakat, mengakui sosial-budaya mereka yang berbeda, dan mendorong dan memungkinkan kontribusi melanjutkan mereka dalam konteks budaya inklusif yang memberdayakan semua dalam organisasi atau masyarakat. Pembelajaran multikultural adalah kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, dan kelas (Sleeter and Grant, 1988).Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Sesanti Bhinneka Tunggal Ika).
NPM : 2115061077
S1 Teknik informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan 6
Setiap warga negara wajib mempertahankan negaranya supaya kelangsungan hidup bangsanya tetap terpelihara. Untuk mempertahankan negara sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku setiap warga negaranya. Jika warga negara bersifat aktif dan peduli terhadap kemajuan bangsanya maka kelangsungan hidup bangsa akan tetap terpelihara. Sebaiknya jika warga negara tidak peduli terhadap persoalan yang dihadapi bangsanya kelangsungan hidup bangsa akan terancam dan cepat atau lambat negara akan bubar.
Multikulturalisme adalah sistem keyakinan dan perilaku yang mengakui dan menghormati kehadiran semua kelompok yang beragam dalam suatu organisasi atau masyarakat, mengakui sosial-budaya mereka yang berbeda, dan mendorong dan memungkinkan kontribusi melanjutkan mereka dalam konteks budaya inklusif yang memberdayakan semua dalam organisasi atau masyarakat. Pembelajaran multikultural adalah kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, dan kelas (Sleeter and Grant, 1988).Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Sesanti Bhinneka Tunggal Ika).
Nama: ADINDA AYU PUSPITANINGRUM
NPM: 2115061109
Prodi: S1 Teknik Informatika
Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga masyarakat dan warga negara terhadap Pancasila tetap tinggi. Bila kita terapkan rumusan ini pada Pancasila dengan definisidefinisi filsafat dapat kita simpulkan, maka Pancasila itu ialah usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu.
NPM: 2115061109
Prodi: S1 Teknik Informatika
Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga masyarakat dan warga negara terhadap Pancasila tetap tinggi. Bila kita terapkan rumusan ini pada Pancasila dengan definisidefinisi filsafat dapat kita simpulkan, maka Pancasila itu ialah usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu.
Nama : Muhammad Rifqi Aziz
NPM : 2115061113
Prodi : S1 Teknik Informatika
Dalam mengimplementasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga masyarakat dan warga negara terhadap Pancasila tetap tinggi.. Bila kita terapkan rumusan ini pada Pancasila dengan definisidefinisi filsafat dapat kita simpulkan, maka Pancasila itu ialah usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu.
Peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai .aspek. Negara seolah tanpabatas (borderless), saling tergantung (interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya. Saat ini, tidak ada satupun negara di dunia yang mampu berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan warganya.
NPM : 2115061113
Prodi : S1 Teknik Informatika
Dalam mengimplementasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga masyarakat dan warga negara terhadap Pancasila tetap tinggi.. Bila kita terapkan rumusan ini pada Pancasila dengan definisidefinisi filsafat dapat kita simpulkan, maka Pancasila itu ialah usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu.
Peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai .aspek. Negara seolah tanpabatas (borderless), saling tergantung (interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya. Saat ini, tidak ada satupun negara di dunia yang mampu berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan warganya.
Nama : Meinda Sari Sumadyo Putri
Npm : 2115061016
Prodi : S1 Teknik Informatika
dengan bersumberkan budaya adat istiadat dan agama sebagai tonggak nya nilai Pancasila diyakini kebenarannya dan senantiasa melekat dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. argumen tentang tantangan terhadap Pancasila muncul antara lain berasal dari derasnya arus paham-paham yang bersandar pada otoritas materi seperti liberalisme kapitalisme komunisme sekularisme pragmatisme dan hedonisme yang menggaris kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila . Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus selalu mengamalkan mempraktekkan dan implementasikan pada kehidupan sehari-hari sebagai warga negara Indonesia yang baik agar tidak tergerus dan hilang dari berkembangnya zaman dan agar kita tidak mudah terpengaruh dari hal-hal yang menyimpang dari Pancasila
Npm : 2115061016
Prodi : S1 Teknik Informatika
dengan bersumberkan budaya adat istiadat dan agama sebagai tonggak nya nilai Pancasila diyakini kebenarannya dan senantiasa melekat dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. argumen tentang tantangan terhadap Pancasila muncul antara lain berasal dari derasnya arus paham-paham yang bersandar pada otoritas materi seperti liberalisme kapitalisme komunisme sekularisme pragmatisme dan hedonisme yang menggaris kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila . Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus selalu mengamalkan mempraktekkan dan implementasikan pada kehidupan sehari-hari sebagai warga negara Indonesia yang baik agar tidak tergerus dan hilang dari berkembangnya zaman dan agar kita tidak mudah terpengaruh dari hal-hal yang menyimpang dari Pancasila
Assalamu'alaykum Wr.Wb
Izin memperkenalkan diri,
Nama: Inas Safitri
NPM: 2115061121
Kelas: PSTI-D
Izin menanggapi artikel pertemuan 6.
Pancasila memuat gagasan, norma, dan pedoman pokok tentang penyelenggaran bernegara yang paling ideal untuk mencapai tujuan kemerdekaan Indonesia. Peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adanya globalisasi juga membawa telah perubahan persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Ancaman bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional. Sehingga itulah sebab pentingnya bela negara disini kesadaran bela negara terhadap globalisasi karena bela negara adalah kewajiban setiap warga negara. Sehingga disini pendidikan multikultural membawa peran dimana pendidikan multikultural mestilah mencakup subyek-subyek seperti toleransi; tema-tema tentang perbedaan ethno-kultural, dan agama; bahaya diskriminasi; penyelesaian konflik dan mediasi; HAM; demokrasi dan pluralitas; kemanusiaan universal, dan subyek-subyek lain yang relevan. Menghadapi hal tersebut bangsa indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan di bidang politik, kemandirian bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan dan lainnya. Sekian tanggapan dari saya, mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penyampaian.
Terima kasih, Wassalamu'alaykum Wr.Wb
Izin memperkenalkan diri,
Nama: Inas Safitri
NPM: 2115061121
Kelas: PSTI-D
Izin menanggapi artikel pertemuan 6.
Pancasila memuat gagasan, norma, dan pedoman pokok tentang penyelenggaran bernegara yang paling ideal untuk mencapai tujuan kemerdekaan Indonesia. Peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adanya globalisasi juga membawa telah perubahan persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Ancaman bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional. Sehingga itulah sebab pentingnya bela negara disini kesadaran bela negara terhadap globalisasi karena bela negara adalah kewajiban setiap warga negara. Sehingga disini pendidikan multikultural membawa peran dimana pendidikan multikultural mestilah mencakup subyek-subyek seperti toleransi; tema-tema tentang perbedaan ethno-kultural, dan agama; bahaya diskriminasi; penyelesaian konflik dan mediasi; HAM; demokrasi dan pluralitas; kemanusiaan universal, dan subyek-subyek lain yang relevan. Menghadapi hal tersebut bangsa indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan di bidang politik, kemandirian bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan dan lainnya. Sekian tanggapan dari saya, mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penyampaian.
Terima kasih, Wassalamu'alaykum Wr.Wb
Nama : Ilham Ramadhan
NPM : 2115061049
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin memberikan tanggapan pada pertemuan 6
Revitalisasi pancasila dan bela negara daalam menghadapi tantangan global melalui pembelajaran berbasis multikultural.
peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Bela negara merupakan kewajiban hak dan kehormatan bagi setiap warga negara. Bela negara dalam pengertian yang luas tidak hanya menyangkut masalah kemiliteran atau Hankam, tetapi pada seluruh aspek kehidupan bangsa dan negara (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam). Dalam pelaksaan pembelaan negara, seorang warga negara bisa melakukannya baik secara fisik maupun non fisik. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa. Sementara, pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai semua usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme.
NPM : 2115061049
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin memberikan tanggapan pada pertemuan 6
Revitalisasi pancasila dan bela negara daalam menghadapi tantangan global melalui pembelajaran berbasis multikultural.
peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Bela negara merupakan kewajiban hak dan kehormatan bagi setiap warga negara. Bela negara dalam pengertian yang luas tidak hanya menyangkut masalah kemiliteran atau Hankam, tetapi pada seluruh aspek kehidupan bangsa dan negara (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam). Dalam pelaksaan pembelaan negara, seorang warga negara bisa melakukannya baik secara fisik maupun non fisik. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa. Sementara, pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai semua usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme.
Nama : Elika Dwi Utami
NPM : 2115061024
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan 6:
Pancasila ialah usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu. Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai aspek. Negara seolah tanpabatas (borderless), saling tergantung (interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya. Saat ini, tidak ada satupun negara di dunia yang mampu berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Globalisasi merupakan era perubahan-perubahan yang cepat yang mengandung hal-hal yang positif, namun juga membawa segi-segi negatif bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia harus pandai pandai menangkap dan memanfaatkan peluang dari segi-segi positifnya dan tetap berdiri pada nilai-nilai yang telah diikrarkan, dibela, dan dijunjung tinggi. nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
NPM : 2115061024
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan 6:
Pancasila ialah usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu. Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai aspek. Negara seolah tanpabatas (borderless), saling tergantung (interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya. Saat ini, tidak ada satupun negara di dunia yang mampu berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Globalisasi merupakan era perubahan-perubahan yang cepat yang mengandung hal-hal yang positif, namun juga membawa segi-segi negatif bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia harus pandai pandai menangkap dan memanfaatkan peluang dari segi-segi positifnya dan tetap berdiri pada nilai-nilai yang telah diikrarkan, dibela, dan dijunjung tinggi. nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nama: Reginia Putri Maharani
NPM: 2115061004
Prodi: S1 Teknik Informatika
Izin memberikan tanggapan pada pertemuan 6
Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan semboyan tersebut, keberagaman di Indonesia merupakan salah satu tonggak dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, bukan sebagai pemecah belah bangsa.Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai .aspek. Negara seolah tanpabatas (borderless), saling tergantung (interdependency)dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya.Saat ini, tidak ada satupun negara di dunia yang mampu berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan warganya.
NPM: 2115061004
Prodi: S1 Teknik Informatika
Izin memberikan tanggapan pada pertemuan 6
Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan semboyan tersebut, keberagaman di Indonesia merupakan salah satu tonggak dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, bukan sebagai pemecah belah bangsa.Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai .aspek. Negara seolah tanpabatas (borderless), saling tergantung (interdependency)dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya.Saat ini, tidak ada satupun negara di dunia yang mampu berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan warganya.
Nama : Panca Rulian Effendi
NPM : 2115061117
Prodi : S1 Teknik Informatika
Disini saya akan menanggapi artikel pertemuan ke-6
sebagai pandangan hidup (filsafat) nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar (intrinsik) yang diakui secara universal dan tidak akan berubah oleh perjalanan waktu. Sedangkan sebagai dasar negara, Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa indonesia dalam proses penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan.
Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara seolah tanpa batas (borderless), saling tergantung (interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa.
NPM : 2115061117
Prodi : S1 Teknik Informatika
Disini saya akan menanggapi artikel pertemuan ke-6
sebagai pandangan hidup (filsafat) nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar (intrinsik) yang diakui secara universal dan tidak akan berubah oleh perjalanan waktu. Sedangkan sebagai dasar negara, Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa indonesia dalam proses penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan.
Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara seolah tanpa batas (borderless), saling tergantung (interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa.
Nama : Marselinus Heris Adyatma
NPM : 2155061014
Prodi : S1 Teknik Informatika
Tanggapan untuk artikel pada pertemuan 6 :
“Revitalisasi Pancasila Dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural”
Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar loyalitas warga masyarakat dan warga negara terhadap Pancasila tetap tinggi. Bila diterapkan rumusan ini pada Pancasila dengan definisi - definisi filsafat dapat disimpulkan, bahwa Pancasila itu ialah usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu. Bela negara merupakan kewajiban hak dan kehormatan bagi setiap warga negara. Bela negara dalam pengertian yang luas tidak hanya menyangkut masalah kemiliteran atau Hankam, tetapi pada seluruh aspek kehidupan bangsa dan negara (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam). Dalam pelaksaan pembelaan negara, seorang warga negara bisa melakukannya baik secara fisik maupun non fisik. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa. Sementara, pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai semua usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme.
NPM : 2155061014
Prodi : S1 Teknik Informatika
Tanggapan untuk artikel pada pertemuan 6 :
“Revitalisasi Pancasila Dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural”
Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar loyalitas warga masyarakat dan warga negara terhadap Pancasila tetap tinggi. Bila diterapkan rumusan ini pada Pancasila dengan definisi - definisi filsafat dapat disimpulkan, bahwa Pancasila itu ialah usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu. Bela negara merupakan kewajiban hak dan kehormatan bagi setiap warga negara. Bela negara dalam pengertian yang luas tidak hanya menyangkut masalah kemiliteran atau Hankam, tetapi pada seluruh aspek kehidupan bangsa dan negara (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam). Dalam pelaksaan pembelaan negara, seorang warga negara bisa melakukannya baik secara fisik maupun non fisik. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa. Sementara, pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai semua usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme.
Nama : M Dava Syahputra
NPM : 2115061101
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan 6
Kesadaran bela negara perlu lebih ditingkatkan atau dengan kata lain perlu dilakukan revitalisasi, karena adanya pengaruh globalisasi disegala aspek kehidupan bermasyarakat. Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah air yang sudah memberikan kehidupan padanya. Tantangan terbesar generasi penerus saat ini adalah kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat. Kemajuan teknologi informasi telah merubah hubungan antar negara dan pola hubungan antar manusia yang tentunya memiliki dampak negatif. Dampak negatif tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan Ketahanan Nasional melalui berbagai cara misalnya Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan normanorma kehidupan bangsa Indonesia. Upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui
pemahaman dan penghayatan (bukan sekedar penghafalan) sejarah perjuangan bangsa. Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta menanamkan semangat juang untuk membela negara, bangsa dan tanah air serta mempertahankan PancaSila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.
NPM : 2115061101
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi artikel pertemuan 6
Kesadaran bela negara perlu lebih ditingkatkan atau dengan kata lain perlu dilakukan revitalisasi, karena adanya pengaruh globalisasi disegala aspek kehidupan bermasyarakat. Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah air yang sudah memberikan kehidupan padanya. Tantangan terbesar generasi penerus saat ini adalah kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat. Kemajuan teknologi informasi telah merubah hubungan antar negara dan pola hubungan antar manusia yang tentunya memiliki dampak negatif. Dampak negatif tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan Ketahanan Nasional melalui berbagai cara misalnya Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan normanorma kehidupan bangsa Indonesia. Upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui
pemahaman dan penghayatan (bukan sekedar penghafalan) sejarah perjuangan bangsa. Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta menanamkan semangat juang untuk membela negara, bangsa dan tanah air serta mempertahankan PancaSila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.
Nama : Farhat Febrianto
NPM : 2115061012
Prodi : S1 Teknik Informatika
Tanggapan untuk artikel pada pertemuan 6 :
“Revitalisasi Pancasila Dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural”
Pada dasarnya setiap bangsa memiliki latar belakang sejarah, budaya dan peradapan yang dijiwai oleh sistem nilai dan filfasat, baik nilai nilai moral keagamaan maupun nilai non religius. Dalam arus globalisasi ini banyak sekali tantangan yang dihadapi apalagi para generasi penerus ini bukan suatu hal yang mudah untuk mempertahankan komitmen para pemuda terdahulu dalam memperjuangkan nilai nilai Pancasila. Di satu sisi, generasi sudah mulai trauma dengan sikap politik pemerintahan yang cenderung apatis dan tidak peduli terhadap nilai nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Dan karena adanya pengaruh globalisasi saat ini kesadaran bela negara perlu ditingkatkan atau dengan kata lain perlu dilakukan revilisasi, karena adanya pengaruh globalisasi disegala aspek kehidupan bermasyarakat.
NPM : 2115061012
Prodi : S1 Teknik Informatika
Tanggapan untuk artikel pada pertemuan 6 :
“Revitalisasi Pancasila Dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural”
Pada dasarnya setiap bangsa memiliki latar belakang sejarah, budaya dan peradapan yang dijiwai oleh sistem nilai dan filfasat, baik nilai nilai moral keagamaan maupun nilai non religius. Dalam arus globalisasi ini banyak sekali tantangan yang dihadapi apalagi para generasi penerus ini bukan suatu hal yang mudah untuk mempertahankan komitmen para pemuda terdahulu dalam memperjuangkan nilai nilai Pancasila. Di satu sisi, generasi sudah mulai trauma dengan sikap politik pemerintahan yang cenderung apatis dan tidak peduli terhadap nilai nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Dan karena adanya pengaruh globalisasi saat ini kesadaran bela negara perlu ditingkatkan atau dengan kata lain perlu dilakukan revilisasi, karena adanya pengaruh globalisasi disegala aspek kehidupan bermasyarakat.
Nama : Nabila Firzariani
NPM : 2115061065
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin memberikan tanggapan mengenai video pembelajaran pertemuan 6
Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah air yang sudah memberikan kehidupan padanya. Untuk revitalisasi nilai dasar Pancasila dan bela negara dalam menghadapi globalisasi dengan adanya globalisasi juga membawa perubahan persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai aspek negara seolah tanpa batas (borderless), saling tergantung (interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar (intrinsik) yang diakui secara universal dan tidak akan berubah oleh perjalanan waktu. Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar loyalitas warga masyarakat dan warga negara terhadap Pancasila tetap tinggi.
NPM : 2115061065
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin memberikan tanggapan mengenai video pembelajaran pertemuan 6
Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah air yang sudah memberikan kehidupan padanya. Untuk revitalisasi nilai dasar Pancasila dan bela negara dalam menghadapi globalisasi dengan adanya globalisasi juga membawa perubahan persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai aspek negara seolah tanpa batas (borderless), saling tergantung (interdependency) dan saling terhubung (interconected) antara satu negara dengan negara lainnya. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar (intrinsik) yang diakui secara universal dan tidak akan berubah oleh perjalanan waktu. Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah suatu keharusan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar loyalitas warga masyarakat dan warga negara terhadap Pancasila tetap tinggi.
Nama: Reginia Putri
Maharani
NPM: 2115061004
Prodi: S1 Teknik Informatika
Pancasila sebagai ideologi tentu berperan penting dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa adanya Pancasila, identitas dan jati diri bangsa akan hilang seiring dengan perkembangan zaman dan lunturnya nilai-nilai pancasila akibat ideologi lain yang berkembang di dunia.
Dalam hal ini, pembinaan ideologi sangat diperlukan setiap orang. Dalam menghadapi perkembangan zaman, masyarakat harus tetap mengedepankan Pancasila sebagai ideologinya dan agak tidak terjerumus dalam hal-hal yang negatif seperti semakin kuatnya individualisme atau komunisme. Pembinaan ideologi ini bertujuan agar Pancasila tetap terjaga dalam diri setiap warga. Dengan adanya pembinaan ideologi, masyarakat akan semakin sadar tentang pentingnya dan semakin bangga akan bangsanya sendiri. Sebagai masyarakat, tentunya harus ada kebanggaan sebagai orang Indonesia, meskipun negara-negara lain memiliki kecenderungan dalam hal teknologi ataupun keilmuan yang tinggi.
Pada intinya, bangsa Indonesia harus tetap mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan tetap menerapkannya pada kehidupan sehingga nantinya, identitas bangsa Indonesia tetap terjaga. Tentunya dengan hal ini juga, kualitas masa depan bangsa Indonesia akan lebih baik.
Maharani
NPM: 2115061004
Prodi: S1 Teknik Informatika
Pancasila sebagai ideologi tentu berperan penting dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa adanya Pancasila, identitas dan jati diri bangsa akan hilang seiring dengan perkembangan zaman dan lunturnya nilai-nilai pancasila akibat ideologi lain yang berkembang di dunia.
Dalam hal ini, pembinaan ideologi sangat diperlukan setiap orang. Dalam menghadapi perkembangan zaman, masyarakat harus tetap mengedepankan Pancasila sebagai ideologinya dan agak tidak terjerumus dalam hal-hal yang negatif seperti semakin kuatnya individualisme atau komunisme. Pembinaan ideologi ini bertujuan agar Pancasila tetap terjaga dalam diri setiap warga. Dengan adanya pembinaan ideologi, masyarakat akan semakin sadar tentang pentingnya dan semakin bangga akan bangsanya sendiri. Sebagai masyarakat, tentunya harus ada kebanggaan sebagai orang Indonesia, meskipun negara-negara lain memiliki kecenderungan dalam hal teknologi ataupun keilmuan yang tinggi.
Pada intinya, bangsa Indonesia harus tetap mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan tetap menerapkannya pada kehidupan sehingga nantinya, identitas bangsa Indonesia tetap terjaga. Tentunya dengan hal ini juga, kualitas masa depan bangsa Indonesia akan lebih baik.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Nama : Tyas Nafara Andini
NPM : 2115061028
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : PSTI-D
Izin memberikan tanggapan pada pertemuan 6
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multikultur (majemuk dan plural) serta memiliki kebhinekaan yang dipersatukan oleh kesadaran kolektif untuk hidup sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Multikulturalisme adalah sistem keyakinan dan perilaku yang mengakui dan menghormati kehadiran semua kelompok yang beragam dalam suatu organisasi atau masyarakat, mengakui sosial-budaya mereka yang berbeda, dan mendorong dan memungkinkan kontribusi melanjutkan mereka dalam konteks budaya inklusif yang memberdayakan semua dalam organisasi atau masyarakat. Pembelajaran multikultural adalah kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, dan kelas
Globalisasi telah membawa perubahan persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Ancaman bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan bela negara sebagai wujud kesadaran bela negara terhadap globalisasi, karena bela negara adalah kewajiban setiap warga negara. Sehingga pendidikan multikultural membawa peran dimana pendidikan multikultural mestilah mencakup subjek-subjek seperti toleransi; tema-tema tentang perbedaan ethno-kultural, dan agama; bahaya diskriminasi; penyelesaian konflik dan mediasi; HAM; demokrasi dan pluralitas; kemanusiaan universal, dan lain-lain. Pendidikan multikultural diselenggarakan dalam upaya mengembangkan kemampuan siswa dalam memandang kehidupan dari berbagai perspektif budaya yang berbeda dengan budaya yang mereka miliki, dan bersikap positif terhadap perbedaan budaya, ras, dan etnis.
Nama : Tyas Nafara Andini
NPM : 2115061028
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : PSTI-D
Izin memberikan tanggapan pada pertemuan 6
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multikultur (majemuk dan plural) serta memiliki kebhinekaan yang dipersatukan oleh kesadaran kolektif untuk hidup sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Multikulturalisme adalah sistem keyakinan dan perilaku yang mengakui dan menghormati kehadiran semua kelompok yang beragam dalam suatu organisasi atau masyarakat, mengakui sosial-budaya mereka yang berbeda, dan mendorong dan memungkinkan kontribusi melanjutkan mereka dalam konteks budaya inklusif yang memberdayakan semua dalam organisasi atau masyarakat. Pembelajaran multikultural adalah kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, dan kelas
Globalisasi telah membawa perubahan persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Ancaman bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan bela negara sebagai wujud kesadaran bela negara terhadap globalisasi, karena bela negara adalah kewajiban setiap warga negara. Sehingga pendidikan multikultural membawa peran dimana pendidikan multikultural mestilah mencakup subjek-subjek seperti toleransi; tema-tema tentang perbedaan ethno-kultural, dan agama; bahaya diskriminasi; penyelesaian konflik dan mediasi; HAM; demokrasi dan pluralitas; kemanusiaan universal, dan lain-lain. Pendidikan multikultural diselenggarakan dalam upaya mengembangkan kemampuan siswa dalam memandang kehidupan dari berbagai perspektif budaya yang berbeda dengan budaya yang mereka miliki, dan bersikap positif terhadap perbedaan budaya, ras, dan etnis.
Assalamualaikum wr. wb
Nama : Nur Ainun
NPM : 2115061041
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : PSTI-D
Bagi generasi penerus bukan suatu hal yang mudah mempertahankan komitmen para pemuda pendahulu dan pendiri bangsa dalam memperjuangkan nilai-nilai luhur pancasila. Dinamika perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional maupun nasional setiap jaman dan era kepemimpinan, sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya pola pikir, pola sikap dan pola tindak generasi penerus dalam menyikapi berbagai permasalahan mendasar yang dihadapi bangsa. Di satu sisi, trauma generasi muda terhadap sikap politik pemerintahan orde baru, telah melahirkan generasi muda era reformasi yang cenderung apatis dan tidak peduli terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Sementara disisi lain, era globalisasi beserta implikasinya telah merubah persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Ancaman bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional.
Sekian tanggapan saya, terima kasih. Saya akhiri Wassalamualaikum Wr. Wb.
Nama : Nur Ainun
NPM : 2115061041
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : PSTI-D
Bagi generasi penerus bukan suatu hal yang mudah mempertahankan komitmen para pemuda pendahulu dan pendiri bangsa dalam memperjuangkan nilai-nilai luhur pancasila. Dinamika perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional maupun nasional setiap jaman dan era kepemimpinan, sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya pola pikir, pola sikap dan pola tindak generasi penerus dalam menyikapi berbagai permasalahan mendasar yang dihadapi bangsa. Di satu sisi, trauma generasi muda terhadap sikap politik pemerintahan orde baru, telah melahirkan generasi muda era reformasi yang cenderung apatis dan tidak peduli terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Sementara disisi lain, era globalisasi beserta implikasinya telah merubah persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Ancaman bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional.
Sekian tanggapan saya, terima kasih. Saya akhiri Wassalamualaikum Wr. Wb.
Nama : Bill Valentinov
NPM : 2115061073
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin memberikan argumen dan tanggapan terkait artikel "REVITALISASI PANCASILA DAN BELA NEGARA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL"
Pancasila sering dilihat sebagai idiologi yang berhadapan dengan ideologi global, seperti kapitalisme dan liberalisme. Pancasila yang dibangun untuk kesejahteraan bersama dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Disisi lain kita hidup dalam globalisasi yang sarat dengan hukum dan kaidah kapitalisme, pasar bebas dan terbuka. Kita harus tetap kokoh dan kuat pada pendirian, bahwa semuanya itu tetap kita abdikan untuk kesejahteraan bersama, untuk keadilan sosial. Bangsa yang cerdas dalam era globalisasi, bukan bangsa yang terus mengeluh, menyerah, dan marah, tetapi bangsa yang mampu mengalirkan sumber-sumber kesejahteraan yang tersedia di arena global itu. Teknologi, modal, atau informasi, semua kita gunakan dengan baik guna meningkatkan kesejahteraan dan kepentingan Bangsa.
NPM : 2115061073
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin memberikan argumen dan tanggapan terkait artikel "REVITALISASI PANCASILA DAN BELA NEGARA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL"
Pancasila sering dilihat sebagai idiologi yang berhadapan dengan ideologi global, seperti kapitalisme dan liberalisme. Pancasila yang dibangun untuk kesejahteraan bersama dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Disisi lain kita hidup dalam globalisasi yang sarat dengan hukum dan kaidah kapitalisme, pasar bebas dan terbuka. Kita harus tetap kokoh dan kuat pada pendirian, bahwa semuanya itu tetap kita abdikan untuk kesejahteraan bersama, untuk keadilan sosial. Bangsa yang cerdas dalam era globalisasi, bukan bangsa yang terus mengeluh, menyerah, dan marah, tetapi bangsa yang mampu mengalirkan sumber-sumber kesejahteraan yang tersedia di arena global itu. Teknologi, modal, atau informasi, semua kita gunakan dengan baik guna meningkatkan kesejahteraan dan kepentingan Bangsa.
Nama : Elisabeth Pakpahan
NPM : 2115061093
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : TI D
Izin menanggapi artikel pertemuan 6
Revitalisasi pancasila dan bela negara daalam menghadapi tantangan global melalui pembelajaran berbasis multikultural.
Peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adanya globalisasi juga membawa telah perubahan persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Ancaman bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional. Sehingga itulah sebab pentingnya bela negara disini kesadaran bela negara terhadap globalisasi karena bela negara adalah kewajiban setiap warga negara.
Terimakasih.
NPM : 2115061093
Prodi : S1 Teknik Informatika
Kelas : TI D
Izin menanggapi artikel pertemuan 6
Revitalisasi pancasila dan bela negara daalam menghadapi tantangan global melalui pembelajaran berbasis multikultural.
Peran Pancasila di era globalisasi, khususnya dalam konteks sebagai dasar negara, merupakan tuntutan hakiki agar setiap warga negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi dan sikap yang sama terhadap kedudukan, peranan dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adanya globalisasi juga membawa telah perubahan persepsi ancaman terhadap eksistensi suatu negara. Ancaman bagi bangsa dan negara, tidak lagi diwujudkan dalam bentuk ancaman secara fisik, melainkan ancaman tampil dalam wujud dan bentuk ancaman yang lebih kompleks dan mencakup seluruh dimensi kehidupan nasional. Sehingga itulah sebab pentingnya bela negara disini kesadaran bela negara terhadap globalisasi karena bela negara adalah kewajiban setiap warga negara.
Terimakasih.
Nama : Annisya Rianta Raudatuljannah
NPM : 2115061008
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi materi yang ada pada artikel pertemuan ke-6 yang membahas tentang "Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Global melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural.".
Bangsa Indonesia memiliki kemajemukan etnis/suku/bangsa, ras, sosial, budaya, dan agama yang merupakan bagian yang berbeda satu sama lain, namun demi kepentingan bersama, menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera, keberagaman tersebut menjadi penguat sehingga terintegrasi secara nasional berdasarkan filsafat dan idiologi Pancasila. Setiap warga negara wajib mempertahankan negaranya supaya kelangsungan hidup bangsanya tetap terpelihara. Untuk mempertahankan negara sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku setiap warga negaranya. Jika warga negara bersifat aktif dan peduli terhadap kemajuan bangsanya maka kelangsungan hidup bangsa akan tetap terpelihara. Sebaiknya jika warga negara tidak peduli terhadap persoalan yang dihadapi bangsanya kelangsungan hidup bangsa akan terancam dan cepat atau lambat negara akan bubar.
NPM : 2115061008
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin menanggapi materi yang ada pada artikel pertemuan ke-6 yang membahas tentang "Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara dalam Menghadapi Tantangan Global melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural.".
Bangsa Indonesia memiliki kemajemukan etnis/suku/bangsa, ras, sosial, budaya, dan agama yang merupakan bagian yang berbeda satu sama lain, namun demi kepentingan bersama, menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera, keberagaman tersebut menjadi penguat sehingga terintegrasi secara nasional berdasarkan filsafat dan idiologi Pancasila. Setiap warga negara wajib mempertahankan negaranya supaya kelangsungan hidup bangsanya tetap terpelihara. Untuk mempertahankan negara sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku setiap warga negaranya. Jika warga negara bersifat aktif dan peduli terhadap kemajuan bangsanya maka kelangsungan hidup bangsa akan tetap terpelihara. Sebaiknya jika warga negara tidak peduli terhadap persoalan yang dihadapi bangsanya kelangsungan hidup bangsa akan terancam dan cepat atau lambat negara akan bubar.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Nama: Hilda Mutiara Vani
NPM: 2115061069
Prodi: S1 Teknik Informatika
Kelas: PSTI-D
Izin menanggapi artikel pada pertemuan ke-6 yang membahas tentang “Revitalisasi Pancasila Dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural”.
Dapat disimpulkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa multikultur serta memilik semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa. Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga masyarakat dan warga negara terhadap Pancasila tetap tinggi. Walaupun begitu bangsa Indonesia juga menghadapi sebuah tantangan berupa globalisasi yang berada di Indonesia saat ini. Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai aspek. Untuk pentingnya peran masyarakat Indonesia untuk membela negara. Bela negara merupakan hal yang wajib bagi seluruh warga negara Indonesia. Usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara Indonesia dapat melalui proses peningkatan nasionalisme.
Sekian dari saya, terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Nama: Hilda Mutiara Vani
NPM: 2115061069
Prodi: S1 Teknik Informatika
Kelas: PSTI-D
Izin menanggapi artikel pada pertemuan ke-6 yang membahas tentang “Revitalisasi Pancasila Dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural”.
Dapat disimpulkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa multikultur serta memilik semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa. Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga masyarakat dan warga negara terhadap Pancasila tetap tinggi. Walaupun begitu bangsa Indonesia juga menghadapi sebuah tantangan berupa globalisasi yang berada di Indonesia saat ini. Globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, telah merubah pola hubungan antar bangsa dalam berbagai aspek. Untuk pentingnya peran masyarakat Indonesia untuk membela negara. Bela negara merupakan hal yang wajib bagi seluruh warga negara Indonesia. Usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara Indonesia dapat melalui proses peningkatan nasionalisme.
Sekian dari saya, terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Nama : Faiz Ridho Utomo
NPM : 2115061037
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin untuk menanggapi artikel pertemuan 6
Peran Pancasila di era globalisasi sangat penting agar seluruh rakyat Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan pada akhirnya kesamaan persepsi dan sikap tentang kedudukan, peran dan fungsi Pancasila, terutama dalam konteks dasar negara. . Dalam bermasyarakat, berbangsa, dalam kehidupan berbangsa. Adanya globalisasi juga telah mengubah persepsi tentang ancaman terhadap eksistensi negara. Bangsa dan ancaman terhadap bangsa tidak lagi muncul dalam bentuk ancaman fisik, tetapi dalam bentuk ancaman yang lebih kompleks yang mencakup seluruh aspek kehidupan nasional. Adalah tanggung jawab semua warga negara untuk membela negara, oleh karena itu penting untuk melindunginya di sini agar sadar dari globalisasi. Agar pendidikan multikultural berperan di sini, pendidikan multikultural harus memasukkan topik-topik seperti toleransi sebagai pandangan hidup (filsafat). Pancasila, sebaliknya, adalah idealisme, cara pandang, falsafah, dan proklamasi kemerdekaan hidup yang harus dipedomani oleh negara Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagai dasar negara.
NPM : 2115061037
Prodi : S1 Teknik Informatika
Izin untuk menanggapi artikel pertemuan 6
Peran Pancasila di era globalisasi sangat penting agar seluruh rakyat Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan pada akhirnya kesamaan persepsi dan sikap tentang kedudukan, peran dan fungsi Pancasila, terutama dalam konteks dasar negara. . Dalam bermasyarakat, berbangsa, dalam kehidupan berbangsa. Adanya globalisasi juga telah mengubah persepsi tentang ancaman terhadap eksistensi negara. Bangsa dan ancaman terhadap bangsa tidak lagi muncul dalam bentuk ancaman fisik, tetapi dalam bentuk ancaman yang lebih kompleks yang mencakup seluruh aspek kehidupan nasional. Adalah tanggung jawab semua warga negara untuk membela negara, oleh karena itu penting untuk melindunginya di sini agar sadar dari globalisasi. Agar pendidikan multikultural berperan di sini, pendidikan multikultural harus memasukkan topik-topik seperti toleransi sebagai pandangan hidup (filsafat). Pancasila, sebaliknya, adalah idealisme, cara pandang, falsafah, dan proklamasi kemerdekaan hidup yang harus dipedomani oleh negara Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagai dasar negara.