forum diskusi

forum diskusi

Number of replies: 55

berikan analisis mu mengenai pernyataan berikut: Pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. dari pernyataan  tersebut apakah kalian sependapat, berikan alasan kalian jika ia dan tidak nya. terimakasih.

In reply to First post

Re: forum diskusi

by Zahra Fadilatusya'adah -
Nama : Zahra Fadilatusya'adah
NPM : 2158031011
Prodi : Farmasi

Tanggapan yang terhadap hal tersebut adalah memang ada benarnya bahwa Pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan mau pun kemasyarakatan.

Pada saat ini bangsa Indonesia seolah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi. Akhirnya terombang-ambing dikarenakan lupa akan tujuan yang ingin dicapai, bangsa indonesia seolah kehilangan identitas dan jati dirinya.

Kita sebagai masyarakat Indonesia mengakui Pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar negara, ideologi bangsa dan negara, jati diri serta perekat dan pemersatu bangsa. Tapi kenyataanya menunjukkan bahwa terkadang kita melupakan dan mengabaikan kesepakatan dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila.

Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya dan melestarikan nilai nilainya yang terkandung dalam pancasila. Baik itu dalam kehidupan sehari hari ataupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu sebagai warga negara Indonesia kita memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan ideologi negara agar tidak tergerus oleh perubahan zaman atau bahkan tergantikan oleh ideologi lainnya
In reply to First post

Re: forum diskusi

by DESTYANA RATIH RISMA WIDYA -
Nama : Destyana Ratih Risma Widya
NPM : 211803104
Prodi : Farmasi 2021
Pertemuan 12

Tanggapan saya adalah setuju, menurut artikel yang saya baca bahwa implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata mulai meredup.Pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar negara, ideologi bangsa dan negara,way of life, jati diri serta perekat dan pemersatu bangsa. Namun,pada faktanya menunjukkan bahwa kita kadang melupakan dan mengabaikan kesepakatan dan nilai-nilai luhur itu dalam kehidupan nyata. Menurut Ketua Badan Pengkajian MPR,Martin Hutabarat,keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat tergantung pada cara masyarakat dan generasi anak bangsa mengimplementasikannya.
Oleh karena itu Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamentalnya dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa supaya Pancasila mampu menjadi perekat yang efektif dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara dan tidak hanya menjadi sumber historis belaka. Sekian, terima kasih.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Ummi.Khoirotunnisa21 Ummi.Khoirotunnisa21 -
Nama : Ummi Khoirotunnisa
NPM : 2118031035
Prodi : Farmasi
Tanggapan saya menurut pernyataan tersebut, pancasila sebenarnya merupakan dasar dari semua pemikiran yang terletak dalam masyarakat. dalam pusaran sejarah masa lalu indonesia menyatakan pancasila merupakan sebagai tujuan dari bangsa sendiri, bukan itu saja melainkan pancasila merupakan identitas bangsa . dikarenakan pancasila mrupakan dasar negara yang memiliki banyak nilai , maka nilai tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari . tetapi karena seiring dengan perkembangan zaman , banyak sekali masyarakat lupa bahwa identitas , tujuan dan juga nilai baik yang ada dalam pancasila harus direalisasikan dalam kehidupan sehari hari gunanya sebagai sarana penyatuan masyarakat majemuk. hal ini yang daapat membuat masyarakat terombang ambing tidak jelas kemana karena tujuan bermasyarakat pun hilang dalam diri.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Avisina Bahirani -
Nama : Avisina Bahirani
NPM : 2118031046
Prodi : Farmasi

Pada prinsipnya, Pancasila merupakan ideologi dan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila lahir dari kolaborasi berbagai nilai kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga Pancasila sangat cocok dengan jati diri dan karakter negara dan bangsa Indonesia. Pancasila dirumuskan oleh founding fathers dengan tujuan agar bangsa ini mempunyai pegangan hidup dan tujuan agar dapat menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila justru sangat relevan dalam kehidupan bermasyarakat di era millennial sekarang ini.

Pancasila adalah cita-cita luhur yang dirumuskan secara matang dan diharapkan menjadi pelita bagi langkah hidup masyarakat Indonesia. Maka dari itu, bukan soal Pancasila masih relevan atau tidak, tetapi pokok persoalannya adalah kita sebagai rakyat Indonesia masih belum mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara maksimal. Sosialisasi pemahaman nilai-nilai Pancasila jangan hanya sampai di titik hafal, tetapi harus sampai menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila itu dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nilai-nilai Pancasila dapat terimplementasikan dengan baik.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by SALSABILA ZANETA AURELIA SALSABILA ZANETA AURELIA -
Nama : Salsabila Zaneta Aurelia
NPM : 2118031006
Prodi : Farmasi

Tanggapan saya mengenai pernyataan tersebut adalah Pancasila mulai seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan mau pun kemasyarakatan.
Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamental itu dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, pemaknaan Pancasila harus sampai pada tahap bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi perekat kritik yang efektif dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan negara tidak tepat bila dipandang sebagai romantisme historis terhadap masa lalu. Tetapi harus dipandang sebagai suatu fakta riil akan kebutuhan dan pentingnya ideologi negara, dasar negara, instrumen pemersatu dan identitas nasional untuk membingkai dinamika dan tantangan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan yang kompleks. Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan negara, seluruh rakyat dan anak bangsa sebagai bagian dari elemen bangsa memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang sama untuk menjaga, mengawal dan melestarikan ideologi negara agar tidak tergerus oleh perubahan zaman atau bahkan tergantikan oleh ideologi lainnya.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by OKTIVA.RISMA21 OKTIVA.RISMA21 -
Nama : Oktiva Risma Wardhani
Npm : 2118031028
Prodi : Farmasi
Saya setuju dengan pernyataan diatas karena Pancasila saat ini memang seolah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang sudah tidak relevan lagi dengan dialektika reformasi. Pancasila seakan hilang dari ingatan kolektif negara. Pancasila semakin diucapkan, dikutip dan diperdebatkan baik dalam konteks konstitusional, nasional, dan sosial. Saat ini, atas nama demokrasi, masyarakat Indonesia seolah terjebak dalam sungai kebebasan pribadi. Nampaknya masyarakat Indonesia telah kehilangan jati diri dan jati dirinya akibat lupa akan tujuan yang ingin dicapai. Kita bangsa Indonesia mengakui Pancasila sebagai falsafah nasional, dasar negara, ideologi bangsa dan negara, identitas dan perekat dan persatuan bangsa. Namun kenyataannya kita bisa saja melupakan atau mengabaikan kesepakatan dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Kehadiran Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat tergantung pada bagaimana masyarakat dan anak bangsa melakukannya dan memelihara nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara ideologi bangsa kita dan tidak akan dirusak atau digantikan oleh ideologi lain di zamannya.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Tsania Zahra Taslima -
Nama : Tsania Zahra Taslima
NPM : 2118031005
Prodi : Farmasi
Tanggapan :
Saya sependapat dengan pernyataan bahwa Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi karena sejak memasuki era reformasi, Pancasila seolah hilang dari memori kolektif, Pancasila semakin jarang dibahas, diucapkan, dikutip, baik di dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan, maupun kemasyarakatan.

Setelah belasan tahun menjalani era reformasi, bangsa Indonesia seolah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi. Akhirnya, terombang-ambing karena lupa apa tujuan yang ingin dicapai. Bangsa ini seolah kehilangan identitas dan jati dirinya. Sebagian besar bangsa tidak lagi mempersoalkan hal-hal mendasar yang telah disepakati bersama, yaitu ideologi, dasar negara, NKRI, kebinekaan maupun hubungan negara dan agama. Namun, implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata mulai meredup.

Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamentalnya dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa. Dengan demikian, pemaknaan Pancasila harus sampai pada tahap bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi perekat yang efektif dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa tidak bisa bila dipandang sebagai romantisme historis saja tetapi harus dipandang sebagai suatu fakta riel dan kebutuhan sebagai instrumen pemersatu bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by M. REZA MANTOFANI -
Nama : M. Reza Mantofani
NPM : 2158031006
Prodi : Farmasi

Tanggapan saya adalah setuju bahwa Pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Namun, Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamental itu dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, pemaknaan Pancasila harus sampai pada tahap bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi perekat kritik yang efektif dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan negara tidak tepat bila dipandang sebagai romantisme historis terhadap masa lalu. Tetapi harus dipandang sebagai suatu fakta riil akan kebutuhan dan pentingnya ideologi negara, dasar negara, instrumen pemersatu dan identitas nasional untuk membingkai dinamika dan tantangan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan yang kompleks
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Farrasyifa Ramadhina -
Nama : Farrasyifa Ramadhina
NPM : 2118031011
Prodi : Farmasi 2021

Saya sependapat dengan pernyataan tersebut. Bangsa Indonesia terlihat lupa dengan tujuan yang ingin dicapai, seolah kehilangan identitas dan jati dirinya. Terlihat bahwa implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata mulai meredup. Pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa, ideologi, dasar negara, terlihat diabaikan. Ini menjadi suatu tantangan bagi kita sebagai bangsa Indonesia untuk kembali mengembalikan Pancasila ke tempatnya semua sebagai sumber dari segala sumber hukum. Keberadaan Pancasila sangat bergantung pada implementasi semua masyarakat dan penerus bangsa. Oleh karena itu, semua bangsa Indonesia harus terus memahami dan memaknai Pancasila agar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi suatu pemandu dalam menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by ALLAMANDA CATHARTICA -
Nama : Allamanda Cathartica
NPM : 2118031023
Prodi : Farmasi

Pendapat saya mengenai pernyataan tersebut adalah saya sependapat dengan pernyataan tersebut, karena sejak reformasi 1988 Pancasila semakin jarang dikutip dan dibahas baik dalam konteks kenegaraan maupun dalam konteks kemasyarakatan. Di mana Pancasila sendiri seolah tenggelam dalam pusaran sejarah dan menurut saya itulah yang saat ini terjadi, dimana setelah 19 tahun bangsa ini menjalani era reformasi bangsa Indonesia seolah-olah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi yang akhirnya membuat tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia itu seolah kehilangan identitas dan jati dirinya. Oleh karena itu, menurut saya keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat tergantung dengan cara masyarakat untuk mengimplementasikannya. Pancasila harus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamental yang terdapat di dalamnya dapat menjadi pemandu arah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga Pancasila tidak akan terasa seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by SALSABILA.ANGGRAINI21 SALSABILA.ANGGRAINI21 -
Nama : Salsabila Anggraini Thahir
NPM : 2118031036
Farmasi

Pancasila adalah cita-cita luhur dan tujuan bangsa Indonesia merupakan ideologi terbuka yang seiring perkembangan zaman akan tetap releven.Nilai-nilai yang terkadung didalam sila-sila dalam pancasila bukan hanya bersifat idealis namun juga sangat dinamis dan relevan, apalagi melihat keadaan Indonesia yang memasuki era Millenial ini, dimana globalisasi menjamur di mana-mana. Pancasila-lah yang berperan sebagai pengikat dan pemersatu yang sangat ampuh untuk mengatasi permasalahan perbedaan yang akan selalu timbul didalam diri bangsa indonesia karena kemajemukkan yang dimilikinya entah itu dimasa lalu,sekarang,maupun dimasa yang akan datang.Pancasila masih sangat cocok diterapkan dalam kehidupan berbangsa masa kini, yaitu era reformasi. Dengan mengakui relevansinya, menghormatinya, dan yang paling penting menerapkannya sebetulnya kita sebagai generasi muda Indonesia sedang menghormati cita-cita leluhur dan meneruskan ‘perjuangan’ tidak tampak untuk mencapai Indonesia yang lebih baik. Indonesia yang bisa berkembang secara dinamis dan mewujudkan keadilan bagi rakyatnya. Sama seperti melihat Pancasila sebagai ideologi terbuka dari dimensi realita bahwa kita harus menerapkan dan menghayatinya dengan sungguh-sungguh dalam setiap aspek kehidupan.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Shela Sandra Kirana -
Nama: Shela Sandra Kirana
NPM: 2118031015

Izin menjawab pak, saya sepndapat dengan pernyataan diatas, bawasannya Pancasila mulai seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan mau pun kemasyarakatan.

Kemudian, keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamental itu dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, pemaknaan Pancasila harus sampai pada tahap bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi perekat kritik yang efektif dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan negara tidak tepat bila dipandang sebagai romantisme historis terhadap masa lalu. Tetapi harus dipandang sebagai suatu fakta riil akan kebutuhan dan pentingnya ideologi negara, dasar negara, instrumen pemersatu dan identitas nasional untuk membingkai dinamika dan tantangan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan yang kompleks. Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan negara, seluruh rakyat dan anak bangsa sebagai bagian dari elemen bangsa memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang sama untuk menjaga, mengawal dan melestarikan ideologi negara agar tidak tergerus oleh perubahan zaman atau bahkan tergantikan oleh ideologi lainnya.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Dea Anggraini Kurniawan -
Nama : Dea Anggraini Kurniawan
NPM : 2118031019
Prodi : Farmasi

saya setuju dengan pernyataan di atas bahwa pancasila tidak relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi dan malah sekarang hanya dianggap sebagai teori belaka. Sebenarnya pancasila tidak hanya diartikan sebagai suatu dasar negara ataupun hanya sebuah teori, tetapi pancasila itu memiliki makna yang luas tergantung kita melihatnya dari kacamata siapa. Masyarakat sekarang ini masih terbelenggu akan trauma masa lalu mengenai pemerintahan yang selalu mengatasnamakan pancasila dan demokrasi yang ujung-ujungnya hanya merugikan rakyat. Karena dialektika itulah memunculkan beberapa oknum yang pro terhadap reformasi dan ada juga yang kontra. Menurut Alm. B. J. Habibie, lenyapnya Pancasila dari kehidupan terkait beberapa hal, yaitu situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun global dan terjadinya euforia reformasi sebagai akibat traumatik masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu yang mengatasnamakan Pancasila.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by ZAHRA.NUR.SADIYYAH21 ZAHRA.NUR.SADIYYAH21 -
Nama : Zahra Nur Sa'diyyah
NPM : 2158031001
Prodi : Farmasi

iya benar seolah olah pancasila tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu. Pancasila sebagai dasar negara kini nyaris kehilangan fungsi praksisnya, seolah hanya tinggal
kedudukan formalnya. Menurut BJ Habibie dalam pidato pada 1 Juni 2011, beliau menyatakan dua penyebab tergusurnya Pancasila dari kehidupan kita, yaitu situasi dan kehidupan bangsa telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun global di satu pihak, dan terjadinya euphoria reformasi sebagai akibat traumatisnya masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu yang mengatasnamakan Pancasila di lain pihak. Kedua hal tersebut tentang pentingnya Pancasila sebagai norma dasar (grundnorm) yang menjadi payung kehidupan berbangsa yang menaungi seluruh warga yang beragam suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa, agama dan afiliasi politik. Sebagai langkah antisipasi ke depan menghadapi tekanan arus globalisasi, bangsa Indonesia perlu lebih dari sekedar bersikap optimis bahwa bangsa Indonesia dapat bertahan terus sampai berabad-abad mendatang. Untuk itu masyarakat Indonesia perlu selalu menggali dan mereaktualisasi nilai-nilai dasar apa yang mampu menjadi penyangga atau pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga bangsa Indonesia tetap eksis dalam wadah NKRI.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Oka Mahila Gustia Putri -
Nama : Oka Mahila Gustia Putri
NPM : 2118031024
Prodi : Farmasi

Izin memberikan tanggapan pak, saya setuju dengan pernyataan diatas alasan mengapa “pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi” karena salah satu alasannya yaitu situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun global. Situasi dan lingkungan kehidupan bangsa pada tahun 1945 atau 76 tahun yang lalu telah mengalami perubahan yang amat nyata pada saat ini, dan akan terus berubah pada masa yang akan datang. Beberapa perubahan yang kita alami antara lain:
(1) terjadinya proses globalisasi dalam segala aspeknya
(2) perkembangan gagasan hak asasi manusia (HAM) yang tidak diimbagi dengan kewajiban asasi manusia (KAM)
(3) lonjakan pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat, di mana informasi menjadi kekuatan yang amat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, tapi juga yang rentan terhadap "manipulasi" informasi dengan segala dampaknya.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Alifia Salsabila Rizquita -
Nama : Alifia Salsabila Rizquita
NPM : 2118031013
Prodi : Farmasi
Saya sependapat terkait pernyataan bahwa Pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila sebagai dasar negara dalam telah disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia. Namun dalam perwujudannya mengalami banyak sekali pasang surut. Pancasila seolah hilang, jarang diucapkan dan dibahas dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan, mau pun kemasyarakatan. Bangsa Indonesia seolah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengakibatkan terombang-ambing karena lupa akan tujuan, bangsa menjadi seolah lupa akan jati dirinya. Salah satu tantangannya bagaimana caranya mengembalikan Pancasila pada tempatnya yang terhormat. Keberadaan Pancasila sangat bergantung kepada rakyatnya dilihat dari caranya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan. Dengan adanya Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, maka seluruh rakyat memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga ideologi negara agar tidak terpengaruh pada perubahan zaman bahkan digantikan oleh ideologi lainnya.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by 2118031052 Lani hartanti -
Lani hartanti
2118031052
Farmasi

Saya sangat sependapat mengenai apa yang disampaikan diatas, karena Nilai pancasila juga merupakan nilai filsafat uang dijadikan aturan bagi norma di Indonesia. Pada zaman ini diperlukan adanya
Penegasan, penanaman nilai pancasila agar kedudukannya sebagai dasar Negara
tidak hilang. Maka dari itu, diperlukan adanya penegasan kembali serta
mengembalikan kedudukan pancasila sebagai dasar Negara, ini merupakan hal yang penting karena sudah banyak kesalahan tentang penafsiran pancasila. Penafsiran itu menyatakan bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara tetapi Pancasila sebagai alat kekuasaan yang dapat mengendalikan semua apapun yang dilakukan negara Indonesia. Yakni Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamentalnya dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa. Dengan demikian, pemaknaan Pancasila harus sampai pada tahap bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi perekat yang efektif dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa tidak bisa bila dipandang sebagai romantisme historis saja tetapi harus dipandang sebagai suatu fakta riel dan kebutuhan sebagai instrumen pemersatu bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by ADE PUTRI SELVIANA -
Nama : Ade Putri Selviana
NPM : 2118031045
Prodi : Farmasi

Saya setuju dengan tanggapan diatas mengenai Pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Salah satu bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat ialah meletakkan kebebasan individual secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Pancasila semakin jarang dicapkan,dikutip dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. pancasila yang seharusnya merupakan pedoman dalam berbangsa dan bernegara, semakin kehilangan jati dirinya karena kurangnya pengimplementasian nilai nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. pengaruh budaya dari luar dengan minimnya penyaringan juga membuat masyarakat seolah kehilangan jati diri.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by ZIFA.AISHA21 ZIFA.AISHA21 -
Nama : Zifa Aisha Vanadis
NPM : 2118031002
Prodi Farmasi 2021

Saya sependapat mengenai pernyataan bahwa Pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip dan dibahas dalam konteks kehidupan berbangsa, berbangsa, dan bermasyarakat. Pancasila seakan hilang dari ingatan kolektif bangsa. Masyarakat Indonesia seolah kehilangan jati diri dan jati dirinya karena lupa akan tujuan yang ingin dicapai. Kami masyarakat Indonesia memandang Pancasila sebagai falsafah kebangsaan, dasar bangsa, ideologi bangsa dan negara, jati diri, solidaritas dan persatuan bangsa. Namun nyatanya, kita bisa melupakan atau mengabaikan konsensus dan nilai-nilai luhur Pancasila. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamental tersebut dapat menentukan arah kehidupan masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pentingnya Pancasila harus mencapai tahap di mana nilai-nilai Pancasila dapat menjadi perekat efektif untuk kritik dalam praktik kehidupan bernegara dan berbangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam shila Panchasil tidak hanya idealis, tetapi juga sangat dinamis dan relevan. Apalagi mengingat situasi Indonesia di era milenial, dimana globalisasi berkembang dimana-mana.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Nur Mawar Agustina -
Nama : Nur Mawar Agustina
NPM : 2118031016
Prodi : Farmasi 2021

Assalamualaikum, selamat siang, Pak.
Izin memberikan tanggapan mengenai pernyataan bahwa pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi.

Saya sependapat dengan pernyataan tersebut. Bangsa Indonesia terlihat lupa dengan tujuan yang ingin dicapai, seolah kehilangan identitas dan jati dirinya. Terlihat bahwa implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata mulai tak terlihat adanya. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan mau pun kemasyarakatan.

Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamental itu dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, pemaknaan Pancasila harus sampai pada tahap bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi perekat kritik yang efektif dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan negara tidak tepat bila dipandang sebagai romantisme historis terhadap masa lalu. Tetapi harus dipandang sebagai suatu fakta riil akan kebutuhan dan pentingnya ideologi negara, dasar negara, instrumen pemersatu dan identitas nasional untuk membingkai dinamika dan tantangan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan yang kompleks.

Sekian yang dapat saya sampaikan.
Terima kasih,wassalamualaikum.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by MEYSHA.NUR21 MEYSHA.NUR21 -
Nama: Meysha Nur Daffa
NPM:2118031022
Prodi: Farmasi

Izin menanggapi pak,saya sependapat bahwa Pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi,karena terjadinya perubahan global yang semakin cepat dalam segala aspek, perkembangan gagasan hak asasi manusia yang tidak diimbangi dengan rasa tanggung jawab terhadap kewajiban asasi manusia,dan juga pemanfaatan teknologi informasi yang begitu cepat sehingga manusia tak mampu mengendalikan dampak negatif yang dimunculkan.

Sejak memasuki era reformasi,bangsa Indonesia seolah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatas namakan demokrasi. Akhirnya hal tersebut membuat bangsa Indonesia lupa apa tujuan yang ingin dicapai. Bangsa ini seolah kehilangan identitas dan jati dirinya dan sebagian besar bangsa tidak lagi mempersoalkan hal-hal mendasar yang telah disepakati bersama, yaitu ideologi, dasar negara, NKRI, kebinekaan maupun hubungan negara dan agama. Hal tersebut mengakibatkan implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata mulai meredup. Untuk itu kita harus memiliki Kemauan yang kuat untuk mendekatkan Pancasila kepada semangat dan cita-cita yang ada dalam nilai-nilai luhur dari Pancasila tersebut.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by DIANA MULIA UTAMI -
Nama:Diana Mulia Utami
NPM :2118031003
Prodi:Farmasi

Tanggapan saya tentang Pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi benar hal ini terlihat bernegara.Pancasila seolah hilang dari memori kolektif, semakin jarang diucapkan, dikutip, dibahas, baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan, maupun kemasyarakatan
‘ Pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar negara, ideologi bangsa dan negara, kita juga sepakat bahwa Pancasila ialah way of life, jati diri serta perekat dan pemersatu bangsa. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa kita kadang melupakan dalam kehidupan nyata

Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lanjutnya, sangat tergantung pada cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamentalnya dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa.Dengan demikian, pemaknaan Pancasila harus sampai pada tahap bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi pere­kat yang efektif dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Natalia Michelle Simatupang -
Nama : Natalia Michelle Simatupang
NPM : 2118031044

Saya setuju dengan pendapat bahwa Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Hal ini terjadi karena Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan, kurangnya pengimplementasian nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta pengaruh budaya dari luar dengan minimnya penyaringan juga membuat masyarakat seolah kehilangan jati diri.

Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lanjutnya, sangat tergantung pada cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamentalnya dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan penerus bangsa sebagai bagian dari elemen bangsa memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang sama untuk menjaga, mengawal dan melestarikan ideologi negara agar tidak tergerus oleh perubahan zaman atau bahkan tergantikan oleh ideologi lainnya.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Citra Lucky Febyolla -
Nama : Citra Lucky Febyolla
NPM : 2118031010
Prodi : Farmasi

Tanggapan saya mengenai pernyataan ini adalah setuju bahwa Pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Namun, Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamental itu dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila adalah cita-cita luhur yang dirumuskan secara matang dan diharapkan menjadi pelita bagi langkah hidup masyarakat Indonesia. Maka dari itu, bukan soal Pancasila masih relevan atau tidak, tetapi pokok persoalannya adalah kita sebagai rakyat Indonesia masih belum mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara maksimal. Sosialisasi pemahaman nilai-nilai Pancasila jangan hanya sampai di titik hafal, tetapi harus sampai menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila itu dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by BALQIS.JOALINDA21 BALQIS.JOALINDA21 -
balqis joalinda m 2118031040

Pada saat ini bangsa Indonesia seolah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi. Akhirnya terombang-ambing dikarenakan lupa akan tujuan yang ingin dicapai, bangsa indonesia seolah kehilangan identitas dan jati dirinya.

Kita sebagai masyarakat Indonesia mengakui Pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar negara, ideologi bangsa dan negara, jati diri serta perekat dan pemersatu bangsa. Tapi kenyataanya menunjukkan bahwa terkadang kita melupakan dan mengabaikan kesepakatan dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila.

Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya dan melestarikan nilai nilainya yang terkandung dalam pancasila. Baik itu dalam kehidupan sehari hari ataupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu sebagai warga negara Indonesia kita memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan ideologi negara agar tidak tergerus oleh perubahan zaman atau bahkan tergantikan oleh ideologi lainnya
In reply to First post

Re: forum diskusi

by RENITTA.ANGGRAENI21 RENITTA.ANGGRAENI21 -
Nama : Renitta Anggraeni
NPM : 2118031008
Prodi : Farmasi

Saya setuju dengan pernyataan tersebut, sekarang ini pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dibahas, baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan, maupun kemasyarakatan. Bahkan, Pancasila seperti tersandar di sebuah lorong sunyi di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik. bangsa Indonesia seolah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi. Akhirnya, terombang-ambing karena lupa apa tujuan yang ingin dicapai. Bangsa ini seolah kehilangan identitas dan jati dirinya. implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata mulai meredup. Kita mengakui Pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar negara, ideologi bangsa dan negara, kita juga sepakat bahwa Pancasila ialah way of life, jati diri serta perekat dan pemersatu bangsa. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa kita kadang melupakan dan mengabaikan kesepakatan dan nilai-nilai luhur itu dalam kehidupan nyata. Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat tergantung pada cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamentalnya dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa. pemaknaan Pancasila harus sampai pada tahap bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi perekat yang efektif dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Diah Puspita Rini -
Nama: Diah Puspita Rini
NPM: 2118031029

Saya setuju dengan pernyataan pancasila sebagai falsafah hidup bangsa seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu dan tidak lagi relevan untuk disertakan dalam setiap dialektika kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia seolah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi. Dan berujung pada lupa apa tujuan yang ingin dicapai, dan kehilangan identitas dan jati dirinya. Beberapa hal menjadi tidak diperhatikan, Yaitu soal ideologi, soal dasar negara, soal NKRI, soal Kebhinekaan, soal hubungan negara dan agama. Salah satu tantangan ke depan, adalah bagaimana mendudukkan kembali Pancasila pada tempatnya yang terhormat sebagai sumber segala sumber hukum, sumber pencerahan, sumber inspirasi, dan sumber solusi atas masalah-masalah yang dihadapi.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by sylvi alfa centauri -
Nama : Sylvi Alfa Centauri
NPM : 2118031051
Prodi : Farmasi

Saya sependapat dengan pernyataan di atas yang meyatakan bahwa "Pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi". Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Pancasila semakin jarang diucapkan, hilang dari memori kolektif bangsa. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti tersandar dikebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti tersandar disebuah lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik.

BJ Habibie menyebutkan dalam pidato nya bahwa alasan mengapa Pancasila seolah "lenyap" dari kehidupan kita. Salah satunya disebabkan oleh situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun global. Beberapa perubahan yang kita alami antara lain :
1. terjadinya proses globalisasi dalam segala aspeknya
2. perkembangan gagasan hak asasi manusia (HAM) yang tidak diimbagi dengan kewajiban asasi manusia (KAM);dengan kewajiban asasi manusia (KAM)
3. lonjakan pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat, dimana informasi menjadi kekuatan yang amat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, tapi juga yang rentan terhadap "manipulasi" informasi dengan segala dampaknya

Ketiga perubahan tersebut telah mendorong terjadinya pergeseran nilai yang dialami bangsa Indonesia, sebagaimana terlihat dalam pola hidup masyarakat pada umumnya, termasuk dalam corak perilaku kehidupan politik dan ekonomi yang terjadi saat ini. Dengan terjadinya perubahan tersebut diperlukan reaktualisasi nilai-nilai pancasila agar dapat dijadikan acuan bagi bangsa Indonesia dalam menjawab berbagai persoalan yang dihadapi saat ini dan yang akan datang, baik persoalan yang datang dari dalam maupun dari luar. Kebelum-berhasilan kita melakukan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila tersebut menyebabkan keterasingan Pancasila dari kehidupan nyata bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Umniyah Tsabitah Zahrani -
Nama: Umniyah Tsabitah Zahrani
NPM: 2118031050
Prodi: Farmasi

Mengenai pernyataan di atas, saya berpendapat bahwa yang sekarang sedang terjadi adalah Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu dan tidak lagi relevan untuk disertakan dalam setiap dialektika kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila semakin jarang diucapkan, diikuti, bahkan tidak dibahas baik dalam konteks kehidupan bernegara maupun pembangunan nasional. Pancasila telah mengalami berbagai batu ujian dan dinamika sejarah sistem politik, sejak jaman demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, era Orde Baru hingga demokrasi multipartai di era reformasi saat ini. Di setiap jaman, Pancasila harus melewati alur dialektika peradaban yang menguji ketangguhannya sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia yang terus berkembang dan tak pernah berhenti di satu titik terminal sejarah. Namun saat ini Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Karena itu, diperlukan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila agar bisa dijadikan acuan bangsa Indonesia dalam menjawab berbagai persoalan yang dihadapi. Baik persoalan masa kini maupun di masa yang akan datang.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Ulfi Nurhasanah -
Nama : Ulfi Nurhasanah
Npm : 2118031049
Prodi : Farmasi

Saya sependapat dengan pernyataan tersebut, Sejak masa reformasi Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa.

Menurut Martin, Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu dan tidak lagi relevan untuk disertakan dalam setiap dialektika kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bangsa Indonesia seolah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi. Akhirnya terombang-ambing karena lupa apa tujuan yang ingin dicapai, bangsa ini seolah kehilangan identitas dan jati dirinya. Sekarang tidak lagi mempersoalkan hal-hal mendasar yang telah disepakati bersama. Yaitu soal ideologi, soal dasar negara, soal NKRI, soal Kebhinekaan, mau pun soal hubungan negara dan agama. Tetapi bagaimana pengalaman dan implementasi Pancasila itu secara nyata di dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, dalam mengelola pembangunan nasional dan menyelesaikan permasalahan bangsa. Salah satu tantangan ke depan, adalah bagaimana mendudukkan kembali Pancasila pada tempatnya yang terhormat sebagai sumber segala sumber hukum, sumber pencerahan, sumber inspirasi, dan sumber solusi atas masalah-masalah yang dihadapi.

Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamental itu dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, pemaknaan Pancasila harus sampai pada tahap bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi perekat kritik yang efektif dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan negara tidak tepat bila dipandang sebagai romantisme historis terhadap masa lalu. Tetapi harus dipandang sebagai suatu fakta riil akan kebutuhan dan pentingnya ideologi negara, dasar negara, instrumen pemersatu dan identitas nasional untuk membingkai dinamika dan tantangan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan yang kompleks.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Fira Fira Destiana -
Nama: Fira Destiana Safitri
NPM: 2118031031
Prodi: Farmasi

Pancasila adalah cita-cita luhur yang dirumuskan secara matang dan diharapkan menjadi pelita bagi langkah hidup masyarakat Indonesia. Maka dari itu, bukan soal Pancasila masih relevan atau tidak, tetapi pokok persoalannya adalah kita sebagai rakyat Indonesia masih belum mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara maksimal. Sosialisasi pemahaman nilai-nilai Pancasila jangan hanya sampai di titik hafal, tetapi harus sampai menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila itu dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nilai-nilai Pancasila dapat terimplementasikan dengan baik.

Tanggapan yang terhadap hal tersebut adalah memang ada benarnya bahwa Pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan mau pun kemasyarakatan.

Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya dan melestarikan nilai nilainya yang terkandung dalam pancasila. Baik itu dalam kehidupan sehari hari ataupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu sebagai warga negara Indonesia kita memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan ideologi negara agar tidak tergerus oleh perubahan zaman atau bahkan tergantikan oleh ideologi lainnya
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Nikita Aprilia Yuniardi -
Nikita Aprilia Yuniardi
2118031017
Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu dan tidak lagi relevan untuk disertakan dalam setiap dialektika kehidupan berbangsa dan bernegara. Saat ini keadaan seperti itu yang yang sedang terjadi setelah 19 tahun bangsa Indonesia menjalani era reformasi bangsa Indonesia seolah-olah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi yang menyebabkan lupa apa tujuan yang ingin dicapai. Bangsa ini seolah kehilangan identitas dan jati dirinya saat ini bukan lagi membahas mengenai hal-hal mendasar yang telah disepakati bersama seperti ideologi, dasar negara dan NKRI kebhinekaan maupun soal hubungan negara dan agama
Saat ini yang harus dilakukan adalah bagaimana pengalaman dan implementasi Pancasila itu secara nyata di dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara dalam mengelola pembangunan nasional dan menyelesaikan permasalahan bangsa. Salah satu tantangan kedepan adalah bagaimana menumbuhkan kembali Pancasila pada tempatnya dan fungsinya yaitu sumber dari segala sumber hukum sumber pencerahan sumber inspirasi dan sumber solusi atas masalah-masalah yang dihadapi
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Chintia Dwi Tanasa -
Nama : Chintia Dwi Tanasa
NPM : 2118031018
Prodi : Faramasi

izin memberikan tanggapan pak, saya sependapat dengan pernyataan tersebut.
Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti tersandar di sebuah lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik.

Kemudian dalam pidatonya BJ Habibie menyampaikan sejumlah penjelasan, mengapa Pancasila seolah "lenyap" dari kehidupan kita. Pertama, situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun global. Situasi dan lingkungan kehidupan bangsa pada tahun 1945 -- 66 tahun yang lalu -- telah mengalami perubahan yang amat nyata pada saat ini, dan akan terus berubah pada masa yang akan datang. Beberapa perubahan yang kita alami antara lain:
(1) terjadinya proses globalisasi dalam segala aspeknya;
(2) perkembangan gagasan hak asasi manusia (HAM) yang tidak diimbagi dengan kewajiban asasi manusia (KAM);
(3) lonjakan pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat, di mana informasi menjadi kekuatan yang amat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, tapi juga yang rentan terhadap "manipulasi" informasi dengan segala dampaknya.
Ketiga perubahan tersebut telah mendorong terjadinya pergeseran nilai yang dialami bangsa Indonesia, sebagaimana terlihat dalam pola hidup masyarakat pada umumnya, termasuk dalam corak perilaku kehidupan politik dan ekonomi yang terjadi saat ini. Dengan terjadinya perubahan tersebut diperlukan reaktualisasi nilai-nilai pancasila agar dapat dijadikan acuan bagi bangsa Indonesia dalam menjawab berbagai persoalan yang dihadapi saat ini dan yang akan datang, baik persoalan yang datang dari dalam maupun dari luar. Kebelum-berhasilan kita melakukan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila tersebut menyebabkan keterasingan Pancasila dari kehidupan nyata bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Agaphe Suluh -
Nama : Agaphe Suluh Brahmantio
NPM : 2118031042
Prodi : Farmasi

Menurut saya, pernyataan tersebut tidak salah. Di masa sekarang ini, Pancasila seakan - akan hilang dari kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan mau pun kemasyarakatan. Bangsa Indonesia seolah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi. Bangsa Indonesia pun lupa akan tujuan awalnya dan masing - masing berjalan sesuai dengan kehendaknya masing - masing tanpa tahu jati diri sebenarnya. Kita semua sebagai masyarakat Indonesia mengetahui dan mengakui Pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar negara, ideologi bangsa dan negara, jati diri serta perekat dan pemersatu bangsa. Tapi kenyataanya menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai lupa akan nilai - nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila.

Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya dan melestarikan nilai nilainya yang terkandung dalam pancasila. Baik itu dalam kehidupan sehari hari ataupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu sebagai warga negara Indonesia kita memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan ideologi negara agar tidak tergerus oleh perubahan zaman atau bahkan tergantikan oleh ideologi lainnya
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Risma Kristina uli Pasaribu -
Nama: Risma Kristina uli p
Npm: 2158031005
Prodi: Farmasi
Pada zaman sekarang membutuhkan Penegasan, penanaman nilai pancasila agar kedudukannya sebagai dasar Negara tidak hilang. Maka dari itu, diperlukan adanya penegasan kembali serta mengembalikan kedudukan pancasila sebagai dasar Negara, ini merupakan hal yang penting karena sudah banyak kesalahan tentang penafsiran pancasila. Pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa, ideologi, dasar negara, terlihat diabaikan. Ini menjadi suatu tantangan bagi kita sebagai bangsa Indonesia untuk kembali mengembalikan Pancasila ke tempatnya semua sebagai sumber dari segala sumber hukum. Keberadaan Pancasila sangat bergantung pada implementasi semua masyarakat dan penerus bangsa. Oleh karena itu, semua bangsa Indonesia harus terus memahami dan memaknai Pancasila agar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi suatu pemandu dalam menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Reti Fusfita -
Nama: Reti Fusfita
NPM : 2118031034
Prodi : Farmasi

tanggapan saya mengenai pernyataan tersebut setuju bahwa pancasila memang seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. kita setuju jika pancasila sebagai filsafah bangsa, dasar negara, ideologi bangsa dan negara, namun kenyataanya memang menunjukkan bahwa kita terkadang lupa dan bahkan mengabaikan nilai-nilai luhur yang kita miliki.
keberadaan pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memang sangat bergantung dari masyarakat dan generasi penerus bagaimana cara mengimplementasikan pancasila sendiri. oleh karena itu, kita harus terus mamahami dan memaknai arti nilai-nilai fundamental agar dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by SHABITA AQSHA -
Nama : Shabita Aqsha
NPM : 2118031030
Prodi : Farmasi

Saya setuju dengan pernyataan diatas karena Pancasila saat ini memang seolah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang sudah tidak relevan lagi dengan dialektika reformasi. Namun sebenarnya, niilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila justru sangat relevan dalam kehidupan masyarakat era sekarang karena Pancasila adalah cita-cita luhur yang dirumuskan secara matang dan diharapkan menjadi pelita bagi langkah hidup masyarakat Indonesia. Sebenarnya, bukan tentang Pancasila yang masih relevan atau tidak, tetapi pokok persoalannya adalah kita sebagai rakyat Indonesia masih belum mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara maksimal. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nilai-nilai Pancasila dapat terimplementasikan dengan baik.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by lailatul mukarromah -
Nama : Lailatul Mukarromah
NPM : 2118031027
Farmasi 2021
izin memberi tanggapan pernyataan di atas pak, 
saya setuju karena sejak Indonesia memasuki era reformasi, Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif, semakin jarang diucapkan, dikutip, dibahas, baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan, maupun kemasyarakatan.
Setelah belasan tahun menjalani era reformasi, kata dia, bangsa Indonesia seolah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi. Akhirnya, terombang-ambing karena lupa apa tujuan yang ingin dicapai. Bangsa ini seolah kehilangan identitas dan jati dirinya.
Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lanjutnya, sangat tergantung pada cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamentalnya dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa.
sekian, terimakasih pak
In reply to First post

Re: forum diskusi

by AYU.KRISTIN.MANIK21 AYU.KRISTIN.MANIK21 -

Nama : Ayu Kristin Manik
NPM : 2158031010
Prodi : Farmasi

Saya sependapat dengan pernyataan tersebut bahwa Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi karena sejak memasuki era reformasi.
Pancasila seolah hilang dari memori kolektif, Pancasila semakin jarang dibahas, diucapkan, dikutip, baik di dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan, maupun kemasyarakatan.
Bangsa ini seolah kehilangan identitas dan jati dirinya. Sebagian besar bangsa tidak lagi mempersoalkan hal-hal mendasar yang telah disepakati bersama, yaitu ideologi, dasar negara, NKRI, kebinekaan maupun hubungan negara dan agama. Namun, implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata mulai meredup. Untuk itu, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa tidak bisa bila dipandang sebagai romantisme historis saja tetapi harus dipandang sebagai suatu fakta riel dan kebutuhan sebagai instrumen pemersatu bangsa Indonesia.


In reply to First post

Re: forum diskusi

by WURIE KARTIKA YENDI WURIE.KARTIKA21 -
Nama : Wurie Kartika Yendi
NPM : 2118031038
Prodi : Farmasi

Tanggapan saya adalah, saya setuju bahwa Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa, Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan mau pun kemasyarakatan. Nampaknya masyarakat Indonesia telah kehilangan jati diri dan jati dirinya akibat lupa akan tujuan yang ingin dicapai. Kita bangsa Indonesia mengakui Pancasila sebagai falsafah nasional, dasar negara, ideologi bangsa dan negara, identitas dan perekat dan persatuan bangsa. Namun kenyataannya kita bisa saja melupakan atau mengabaikan kesepakatan dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya dan melestarikan nilai nilainya yang terkandung dalam pancasila. Baik itu dalam kehidupan sehari hari ataupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu sebagai warga negara Indonesia kita memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan ideologi negara agar tidak tergerus oleh perubahan zaman atau bahkan tergantikan oleh ideologi lainnya.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by SAVIRA RAHMADANTI -
Nama : Savira Rahmadanti
NPM : 2118031004
Prodi : Farmasi

Izin memberikan tanggapan pak,
Saya setuju dengan pendapat bahwa Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Hal ini terjadi karena Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan, kurangnya pengimplementasian nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta pengaruh budaya dari luar dengan minimnya penyaringan juga membuat masyarakat seolah kehilangan jati diri.

Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lanjutnya, sangat tergantung pada cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamentalnya dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan penerus bangsa sebagai bagian dari elemen bangsa memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang sama untuk menjaga, mengawal dan melestarikan ideologi negara agar tidak tergerus oleh perubahan zaman atau bahkan tergantikan oleh ideologi lainnya. Maka dari itu, bukan soal Pancasila masih relevan atau tidak, tetapi pokok persoalannya adalah kita sebagai rakyat Indonesia masih belum mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara maksimal. Sosialisasi pemahaman nilai-nilai Pancasila jangan hanya sampai di titik hafal, tetapi harus sampai menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila itu dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Komang Wijaya -
Nama : Komang Tereza Tri Wijaya
NPM : 2118031048
Prodi : Farmasi

Saya sependapat dengan pernyataan di atas. Karena benar dengan kenyataan saat ini pancasila seolah menghilang dan tenggelam dari pusaran masa lalu, pancasila semakin jarang dianggap keberadaannya sebagai dasar negara dan pandangan hidup berbangsa dan bernegara. pengimplementasian Pancasila seolah-olah dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila semakin jarang dibahas maupun diucapkan dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Menurut BJ Habibie dalam pidatonya pada 1 Juni 2011, beliau menyatakan dua penyebab tergusurnya Pancasila dari kehidupan kita, yaitu situasi dan kehidupan bangsa telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun global.

Maka apa yang harus kita lakukan sebagai Warga Negara Indonesia? Kita sebagai Warga Negara Indonesia yang telah memiliki Dasar Negara, Pandangan Hidup, Ideologi Negara yaitu Pancasila, sebaiknya kita mampu melaksanakan dan selalu menerapkan pengimplementasian nilai - nilai yang terkandung dalam Pancasila agar tidak lunturnya jati diri kita sebagai Warga Negara Indonesia.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Ratri Mawas Firdayanti -
Nama : Ratri Mawas Firdayanti
NPM : 2118031047
Prodi : Farmasi 2021

Tanggapan saya berdasarkan pernyataan yang telah disebutkan adalah tidak setuju. Pancasila tidak akan pernah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu dan Pancasila tetap relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Dikarenakan, nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila sendiri adalah suatu nilai yang diambil atau digali dari kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri yang khas. Pancasila sudah diatur dan disesuaikan untuk mendampingi segala aktivitas penyelenggaraan di dalam Negara Indonesia. Tergantung bagaimana cara dari diri kita sendiri yang mengimplementasikan nilai-nilai luhur dari Pancasila itu tersebut.

Dengan demikian, menurut pendapat saya Pancasila tidak akan pernah tenggelam dalam pusaran masa lalu dan masih tetap akan relevan untuk disertakan di dalam dialektika reformasi. Sekian, terima kasih.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Anna Aufa Nurrohmah -
Nama: Anna Aufa Nurrohmah
NPM: 2118031007

Tanggapan saya terhadap hal tersebut adalah memang benar adanya hal tersebut. pancasila merupakan identitas bangsa . dikarenakan pancasila mrupakan dasar negara yang memiliki banyak nilai , maka nilai tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari . tetapi karena seiring dengan perkembangan zaman , banyak sekali masyarakat lupa bahwa identitas dan mengabaikan pancasila begitu saja
In reply to First post

Re: forum diskusi

by RANESYA.EKA21 RANESYA.EKA21 -
Nama : Ranesya Eka Anggraeni
NPM : 2118031037
Saya setuju dengan pendapat tersebut karena memang Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa Indonesia. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti tersandar di sebuah lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Ghina Nazhifah Az Zahra -
Nama : Ghina Nazhifah Az Zahra
npm : 2118031026
prodi : Farmasi

Izin menjawab pak, saya sepndapat dengan pernyataan diatas, Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamental itu dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, pemaknaan Pancasila harus sampai pada tahap bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi perekat kritik yang efektif dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Nova Antika Sintia -
Nama: Nova Antika Sintia
NPM: 2118031012

Pak, izinkan saya menjawab dengan pernyataan ini.Saya sejutuju jika Pancasila seolah terperosok dalam pusaran sejarah sebelumnya yang sudah tidak relevan lagi dengan dialektika reformasi. Pancasila seakan hilang dari ingatan budaya bangsa. Pancasila semakin tidak lazim untuk didengar, dibaca, atau diperdebatkan dalam konteks kehidupan bernegara, berbangsa, atau bermasyarakat. Pancasila tampak condong pada jalur damai, tepat di jantung eksistensi bangsa Indonesia yang semakin hingar-bingar dengan demokrasi dan kebebasan politik.

Kelangsungan eksistensi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat bergantung pada bagaimana masyarakat dan anak bangsa menerapkan dan mempertahankan prinsip-prinsipnya. Tidak peduli apakah itu dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kehidupan berbangsa atau bernegara. Akibatnya, sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melindungi dan mempertahankan ideologi negara agar tidak digantikan oleh ideologi lain.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by AURELLIA Aurellia Anggun Sriani -
Nama : Aurellia Anggun Sriani
Npm : 2118031032
Prodi : Farmasi
Saya setuju dengan pernyataan diatas karena Pancasila saat ini memang seolah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang sudah tidak relevan lagi dengan dialektika reformasi. Pancasila seakan hilang dari ingatan kolektif negara. Pancasila semakin diucapkan, dikutip dan diperdebatkan baik dalam konteks konstitusional, nasional, dan sosial. Saat ini, atas nama demokrasi, masyarakat Indonesia seolah terjebak dalam sungai kebebasan pribadi. Nampaknya masyarakat Indonesia telah kehilangan jati diri dan jati dirinya akibat lupa akan tujuan yang ingin dicapai. Kita bangsa Indonesia mengakui Pancasila sebagai falsafah nasional, dasar negara, ideologi bangsa dan negara, identitas dan perekat dan persatuan bangsa. Namun kenyataannya kita bisa saja melupakan atau mengabaikan kesepakatan dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Kehadiran Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat tergantung pada bagaimana masyarakat dan anak bangsa melakukannya dan memelihara nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara ideologi bangsa kita dan tidak akan dirusak atau digantikan oleh ideologi lain di zamannya.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Belda Amareta -
Pada saat ini bangsa Indonesia seolah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi. Akhirnya terombang-ambing dikarenakan lupa akan tujuan yang ingin dicapai, bangsa indonesia seolah kehilangan identitas dan jati dirinya.

Kita sebagai masyarakat Indonesia mengakui Pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar negara, ideologi bangsa dan negara, jati diri serta perekat dan pemersatu bangsa. Tapi kenyataanya menunjukkan bahwa terkadang kita melupakan dan mengabaikan kesepakatan dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Diva Meylia -
Diva Meylia
2158031013

saya setuju bahwa Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa, Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan mau pun kemasyarakatan. Nampaknya masyarakat Indonesia telah kehilangan jati diri dan jati dirinya akibat lupa akan tujuan yang ingin dicapai. Kita bangsa Indonesia mengakui Pancasila sebagai falsafah nasional, dasar negara, ideologi bangsa dan negara, identitas dan perekat dan persatuan bangsa. Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya dan melestarikan nilai nilainya yang terkandung dalam pancasila. Baik itu dalam kehidupan sehari hari ataupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu sebagai warga negara Indonesia kita memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan ideologi negara agar tidak tergerus oleh perubahan zaman atau bahkan tergantikan oleh ideologi lainnya
In reply to First post

Re: forum diskusi

by DWI ANGGITA DESWANTI -
Dwi Anggita Deswanti
2118031020

saya setuju karena sejak Indonesia memasuki era reformasi, Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif, semakin jarang diucapkan, dikutip, dibahas, baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan, maupun kemasyarakatan.
Setelah belasan tahun menjalani era reformasi, kata dia, bangsa Indonesia seolah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi. Akhirnya, terombang-ambing karena lupa apa tujuan yang ingin dicapai. Bangsa ini seolah kehilangan identitas dan jati dirinya.
Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lanjutnya, sangat tergantung pada cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamentalnya dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan berbangsa.
sekian, terimakasih pak
In reply to First post

Re: forum diskusi

by SHOFIAH NOER FADILAH -
Shofiah Noer Fadilah
2158031004

Pancasila seolah hilang dari memori kolektif, Pancasila semakin jarang dibahas, diucapkan, dikutip, baik di dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan, maupun kemasyarakatan. Bangsa ini seolah kehilangan identitas dan jati dirinya. Sebagian besar bangsa tidak lagi mempersoalkan hal-hal mendasar yang telah disepakati bersama, yaitu ideologi, dasar negara, NKRI, kebinekaan maupun hubungan negara dan agama. Namun, implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata mulai meredup. Untuk itu, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa tidak bisa bila dipandang sebagai romantisme historis saja tetapi harus dipandang sebagai suatu fakta riel dan kebutuhan sebagai instrumen pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lanjutnya, sangat tergantung pada cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamentalnya dapat menjadi pemandu arah penyelenggaraan kehidupan penerus bangsa sebagai bagian dari elemen bangsa memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang sama untuk menjaga, mengawal dan melestarikan ideologi negara agar tidak tergerus oleh perubahan zaman atau bahkan tergantikan oleh ideologi lainnya.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by AUDRY.LINTANG21 AUDRY.LINTANG21 -
Nama: Audry Lintang Hasanuddin
NPM: 2118031025

Menurut saya, Pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan mau pun kemasyarakatan.

Pada saat ini bangsa Indonesia seolah terjebak pada arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi. Akhirnya terombang-ambing dikarenakan lupa akan tujuan yang ingin dicapai, bangsa indonesia seolah kehilangan identitas dan jati dirinya.

Kita sebagai masyarakat Indonesia mengakui Pancasila sebagai falsafah bangsa, dasar negara, ideologi bangsa dan negara, jati diri serta perekat dan pemersatu bangsa. Tapi kenyataanya menunjukkan bahwa terkadang kita melupakan dan mengabaikan kesepakatan dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila.

Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sangat tergantung dari cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya dan melestarikan nilai nilainya yang terkandung dalam pancasila. Baik itu dalam kehidupan sehari hari ataupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu sebagai warga negara Indonesia kita memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan ideologi negara agar tidak tergerus oleh perubahan zaman atau bahkan tergantikan oleh ideologi lainnya.

Para tokoh sangat memperjuangkan pancasila, maka dari itu kita pun harus mempertahankannya.
In reply to First post

Re: forum diskusi

by MUHAMMAD.FATIH.IKROMUDDIN21 MUHAMMAD.FATIH.IKROMUDDIN21 -
Muhammad Fatih Ikromuddin
2168031001
Farmasi
Tanggapan yang terhadap hal tersebut adalah memang ada benarnya bahwa Pancasila seolah olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan mau pun kemasyarakatan.
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan negara, seluruh rakyat dan anak bangsa sebagai bagian dari elemen bangsa memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang sama untuk menjaga, mengawal dan melestarikan ideologi negara agar tidak tergerus oleh perubahan zaman atau bahkan tergantikan oleh ideologi lainnya.
Keberadaan Pancasila sangat bergantung kepada rakyatnya dilihat dari caranya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan. Dengan adanya Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, maka seluruh rakyat memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga ideologi negara agar tidak terpengaruh pada perubahan zaman bahkan digantikan oleh ideologi lainnya
In reply to First post

Re: forum diskusi

by Fadilah Nur Azizah -
Nama : Fadilah Nur Azizah
NPM : 2118031053
pancasila terdiri dari lima sila yang pada hakikatnya yaitu ada lima nilai dasar pancasila yakni nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. dengan adanya nilai nilai dasar tersebut kita harusnya menerapkan nya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara . dengan lima nilai dasar tersebut apabila kita semua bisa mengerti arti atau maknanya dan menerapkannya dalam kehidupan kita , maka bangsa kita akan mungkin hidp dalam sejahtera dan kedamaian
setiap masing-masing sila memiliki makna tersendiri dan itu semua untuk perilaku berkehidupan dimasyarakat. dengan mengerti makna atau arti dari sila sila kita akan bisa menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari