dalam kearifan lokal di pesisir, apakah dalam pelaksanaannya terdapat ritual mistis yang harus dilaksanakan.. coba jabarkan dan contoh kegiatannya apa
Forum Diskusi 6
Nama : M.Dimas DHitya Asri
NPM : 1913024039
Izin menjawab ibu
Masyarakat Lampung (khususnya di Kabupaten Pesisir Barat)memiliki kearifan lokal yang jika dipahami,dikembangkan sertadikelola secara baik, maka dapat berkontribusi pada pembangunandaerah, khususnya sebagai dalam hal kepariwisataan. Adapun kearifan localyang dimaksud disini yaitu ritual ngumbai lawok.Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakatLampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmatTuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawokdilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapanikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpahhasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat.Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji kelaut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satutahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa lautadalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan,dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalampelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepalakerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan.Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan denganlaut (manusia dengan alam).
Kearifan lokal tersebut yaitu ritual ngumbai lawok. Ketertarikan pada ritual ngumbai lawok adalah suatu aktivitas sebagai ungkapan terima kasih masyarakat nelayan Lampung Pesisir kepada Tuhan atas nikmat yang mereka terima selama mengais nafkah di laut. Naskah ini termasuk jenis kajian lapangan sedangkan sifat penulisan ini adalah deskriptif. Kajian ini bertujuan menjelaskan tradisi Islam Pesisir yaitu ritual ngumbai lawok yang berasal dari para leluhur perlu untuk diabadikan. Adapun proses pelaksanaan ngumbai lawok masyarakat nelayan Kabupaten Pesisir Barat adalah melalaui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan ritual ngumbai lawok yang dilaksanaan di Kabupaten Pesisir Barat belum memiliki kontribusi yang signifikan dalam bidang pariwisata. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan ritual ngumbai lawok masih dilaksanakan secara tradisional dan hanya mengandalkan dana yang berasal dari masyarakat (swadana) dan belum didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat.
Menurut saya terdapat ritual mistis yang dilakukan masyarakan lampung pesisir contohnya kegiatan ngumbai lawok. Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat. Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan. Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam). Seluruh pusaka yang ada di rumah kraton
kesultanan marga Way Napal dilanjutkan dengan membersihkan Lamban Gedung Marga Way Napal. Kemudian masyarakat menyiapkan batang bambu sebanyak 27 batang. Setelah bambu terkumpul, masyarakat bersama-sama menyusun bambu tersebut hingga menjadi satu dan menyatu yang disebut dengan rakit kencana, lalu diatasnya dibentuk seperti perahu atau jukung. Persiapan selanjutnya adalah pembuatan sepasang patung pengantin.
Mungkin sekian dari saya apabila terdapat kesalahan saya mohon maaf, Terima Kasih bu
Saya Nyoman Trijaya Kusuma (1953024003), izin menjawab ibu
Dalam kearifan lokal di pesisir terdapat ritual mistis yang harus dilaksanakan yaitu kearifan lokal Ngumbai Lawok, Ngumbai lawok ini merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok bertujuan agar para nelayan diberikan keselamatan, dan hasil tangkapan pun menjadi lebih banyak. Hal tersebut dapat dipahami, karena profesi mereka sebagai nelayan akan sangat tergantung dengan situasi dan kondisi alam. Dalam konteks ini ritual ngumbai lawok disebut ritual faktitif karena tujuannya adalah agar hasil panen nelayan yang terus diperoleh meningkat, hingga pada akhirnya kesejahteraan mereka pun ikut menjadi lebih baik.
Kearifan lokal ini dapat dikaitkan dengan ritual mistis dimana terdapat beberapa prosesi yang harus dilakukan saat akan melaksanakan acara Ngumbai lawok salah satunya yaitu menyiapkan sesajen berupa
1. Kepala kerbau di gunakan sebagai sesaji yang akan dilarungkan atau dihanyutkan ke laut
2) Kembang tujuh macam yaitu kembang mawar merah dan putih, kembang kelapa, kembang tali, kembang cempaka, kembang ganda suli, kembang ghatus dan sebagainya.
3) Minyak wangi
4) Air bekas pemandian pusaka pada tanggal 1 Muharam
5) Jajanan pasar
6) Nasi kuning atau nasi tumpeng
7) Kain hitam dan putih
8) Patung pengantin
9) Buah-buahan seperti pisang dan yang lainnya
Acara menghanyutkan sesaji atau larung yaitu mengunakan jukung lunik (perahu kecil) atau rakit kencana yang diisi dengan bermacam-macam sesaji, antara lain berisi bunga tujuh macam dan berbagai macam makanan, serata kepala kerbau. Setelah tiba di tengah laut, sang pawang pun membaca doa dan membakar kemenyan serta menaburkan bungabunga kelaut, kemudian sajian tersebut dibiarkan terombang-ambing dilautan. Dengan melaksanakan kegiatan mistis seperti ini diharapkan nelayan dapat melaksanakan kegiatan sehari-harinya dengan selamat ditengah laut saat mencari ikan karena yang kita ketahui bahwa laut sangat kental akan hal-hal mistis, sehingga kita perlu untuk menjaga dan melakukan sebuah ritual bagi sebagian masyarakat yang percaya akan hal ini.
Demikian ibu, Mohon maaf jika ada kesalahan. Terima kasih sebelumnya ibu
Salah satu contoh kearifan lokal di pesisir yaitu Ngumbai Lawok. Kegiatan ini dalam pelaksanaannya sering dikaitkan orang awam debgan hal hal mistis, dikarenakan beberapa masyarakat pergi ke pantai dan memberikan "sesaji". Namun makna dari Ngumbai Lawok sendiri bukannya hal hal mistis yang negatif. Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan. Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam).
Ngumbai lawok bertujuan agar para nelayan diberikan keselamatan, dan hasil tangkapan pun menjadi lebih banyak. Hal tersebut dapat dipahami, karena profesi mereka sebagai nelayan akan sangat tergantung dengan situasi dan kondisi alam. Jika cuaca alam mendukung, maka hasil tangkapan akan menjadi banyak, sebaliknya jika cuaca alam tidak mendukung, hasil panen pun mengalami penurunan. Oleh karena itu, agar alam mendukung dan hasil tangkapan berlimpah perlu dilakukan ritual ngumbai lawok. Dalam konteks ini ritual ngumbai lawok disebut ritual faktitif karena tujuannya adalah agar hasil panen nelayan yang terus diperoleh meningkat, hingga pada akhirnya kesejahteraan mereka pun ikut menjadi lebih baik.
izin menjawab bu,
salah satu ritual mistis yang dilakukan oleh masyarakat lampung pesisir adalah Ngumbai Lawok.
Atau Kearifan Lokal ngumbai lawok. Ketertarikan pada ritual ngumbai lawok adalah suatu aktivitas sebagai ungkapan terima kasih masyarakat nelayan Lampung Pesisir kepada Tuhan atas nikmat yang mereka terima selama mengais nafkah di laut. Naskah ini termasuk jenis kajian lapangan sedangkan sifat penulisan ini adalah deskriptif. Kajian ini bertujuan menjelaskan tradisi Islam Pesisir yaitu ritual ngumbai lawok yang berasal dari para leluhur perlu untuk diabadikan. Adapun proses pelaksanaan ngumbai lawok masyarakat nelayan Kabupaten Pesisir Barat adalah melalaui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan ritual ngumbai lawok yang dilaksanaan di Kabupaten Pesisir Barat belum memiliki kontribusi yang signifikan dalam bidang pariwisata. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan ritual ngumbai lawok masih dilaksanakan secara tradisional dan hanya mengandalkan dana yang berasal dari masyarakat (swadana) dan belum didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat.
NPM: 1913024017
Izin menjawab, menurut saya salah satu kearifan lokal di pesisir dalam pelaksanaannya terdapat ritual mistis yang harus dilaksanakan yaitu ngumbai lawok. Karena Ngumbai Lawok atau "mencuci laut" adalah cara masyarakat Lampung mengungkapkan rasa terima kasih kepada penguasa laut, sekaligus menjadi media silaturahmi di antara warga pesisir. Masyarakat maritim (pesisir) menempatkan subjek puja pada laut sebagai penentu rezeki dan keselamatan melaut layaknya masyarakat agraris (petani) menempatkan Dewi Sri yang diyakini sebagai dewi kesuburan sebagai subjek pujanya, dengan keyakinan bahwa jika laut dibersihkan dengan Ngumbai Lawok memberikan persembahan berupa sesaji dan ubo rampe penguasa laut akan memberi kelimpahan rezeki dan keselamatan.
NPM : 1913024019
Izin menjawab ibu
Dalam kearifan lokal di pesisir pda pelaksanaannya terdapat ritual mistis yang harus dilaksanakan.adalah ngumbai lawok. Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan. Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam).
Persiapan selanjutnya adalah pembuatan sepasang patung pengantin. Sebelum patung dibuat keluarga sultan akan meminta petunjuk terlebih dahulu dengan cara berpuasa (puasa mutih) dan berdzikir hingga mendapatkan petunjuk baik dari mimpi atau datang orang yang tidak dikenal yang memberitahukan jenis tanah seperti apa yang akan dibuat menjadi patung dan tempat pengambilan tanah tersebut. Tanah tersebut diambil lalu dibentuk menyerupai sepasang patung pengantin yang berukuran sedang yakni sebesar betis orang dewasa.
Berikut merupakan prosesi yang terdapat pada ngumbai lawok:
A. Menyiapkan sesaji Sesaji atau persembahan yang perlu disiapkan antara lain:
1) Kepala kerbau
2) Kembang tujuh macam yaitu kembang mawar merah dan putih, kembang kelapa, kembang tali, kembang cempaka, kembang ganda suli, kembang ghatus dan sebagainya.
3) Minyak wangi
4) Air bekas pemandian pusaka pada tanggal 1 Muharam
5) Jajanan pasar
6) Nasi kuning atau nasi tumpeng
7) Kain hitam dan putih
8) Patung pengantin
9) Buah-buahan seperti pisang dan yang lainnya
B. Pembacaan Khadroh
2) Nabi nuh as
3) Nabi sulaiman as
4) Khulafaurrasyidin
5) Syekh Abdul Qadir Jaelani dan para ulama yang telah wafat
C.Pembacaan surat Yasin
D. Doa bersama memohon rezeki dan jauh dari becana
E. Pawai yang dilaksanakan sebelum acara menghanyutkan sesaji ke laut
Nama : Dhea Olivia Amanda
NPM : 1913024005
Dalam kearifan lokal masyarakat pesisir, terdapat semacam ritual mistis yang harus dilaksanakan, ritual tersebut terkandung dalam kearifan lokal "Ngumbai Lawok".
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut.
Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat.
Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari
pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan.
Dalam konteks ini ritual ngumbai lawok disebut ritual faktitif karena tujuannya adalah agar hasil panen nelayan yang terus diperoleh meningkat, hingga pada akhirnya kesejahteraan mereka pun ikut menjadi lebih baik.
Hal mistisnya karena masyarakat percaya akan penguasa lautan. Sehingga mereka memberikan sesaji agar kebaikan menyertai mereka, termasuk dalam hal kelimpahan hasil laut.
NPM : 1913024015
Kearifan lokal Lampung Pesisir yang dalam pelaksanaannya terdapat ritual mistis yang harus di laksanankan adalah pada kearifan lokal Ngumbai Lawok. Ngumbai Lawok ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juga laut yang bersahabat dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah dan meningkat. Ngumbai Lawok ini di disebut ritual faktitif karena tujuannya adalah agar hasil panen nelayan yang terus diperoleh nelayan meningkat hingga akhirnya kesejahteraan mereka pun menjadi lebih baik. Ritual Faktitif adalah ritual untuk meningkatkan produktivitas atau kekuatan, atau pemurnian dan perlindungan atau dengan cara lain meningkatkan kesejahteraan materi suatu kelompok. Dalam pelaksanannya Ngumbai Lawok ini memiliki beberapa tahapan yang bisa dikatakan bersifat mistis, tahapan tersebut adalah:
- Pembuatan sepasang patung pengantin yang sebelum pembuatannya keluarga sultan akan meminta petunjuk terlebih dahulu dengan cara berpuasa (puasa mutih) dan berdzikir hingga mendapatkan petunjuk baik dari mimpi atau datang orang yang tidak dikenal yang memberitahukan jenis tanah seperti apa yang akan dibuat menjadi patung dan tempat pengambilan tanah tersebut.
- Menyiapkan sesaji atau persembahan, diantaranya ada kepala kerbau, kembang tujuh macam, minyak wangi, air bekas pemandian pusaka 1 Muharram, jajanan pasar, nasi kuning atau nasi tumpeng, kain hitam dan putih, patung pengantin dan sebagainya.
- Menghanyutkan sesaji yang dipersembahkan kepada penguasa laut dengan dikawal oleh beberapa jukung lainya yang dihiasi dengan bermacam sesajian seperti makanan, kopi, rokok, dan kelapa muda hijau. Setelah tiba di tengah laut, sang pawang pun membaca doa dan membakar kemenyan serta menaburkan bunga-bunga kelaut, kemudian sajian tersebut dibiarkan terombang-ambing dilautan.
NPM : 1953024005
Izin menjawab
Dalam ritual sedekah laut yang dilakukan oleh masyarakat nelayan Kabupaten Pesisir Barat identik dengan tindakan yang terkait dengan perbuatan-perbuatan mistis. Makna mistis disini yaitu pandangan masyarakat yang merasakan bahwa terdapat kekuatan-kekuatan supra-natural yang senantiasa “mengawasi dan memperhatikan”, sehingga tidak satu pun orang yang bisa lari dari kekuatan tersebut bahkan lebih dari itu setiap orang justru sangat membutuhkannya.Begitu juga halnya yang ditradisikan masyarakat nelayan Kabupaten Pesisir Barat tentang ngumbai lawok, merupakan bentuk pelestarian penghormatan akan tradisi masa lalu yang didalamnya terdapat makna keyakinan terhadap Yang Maha Kuasa (ekspresi religiusitas). Setidaknya hal ini bisa dilihat pada ritual ngumbai lawok yang merupakan ekspresi religius yaitu kepercayaan mereka erhadap ritual ini merupakan ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberi limpahan rezeki. Pada sisi lain juga dapat dilihat pada waktu pelaksanaan ngumbai lawok, yang melakukan Bacaan-bacaan mantera maupun doa ditujukan untuk realitas supernatural dengan berbagai wujudnya, seperti Tuhan dan makhluk ghaib yang berhubungan dengan kegiatan ritual tersebut.
NPM : 1913024013
izin menjawab bu,
Dalam kearifan local di pesisir terdapat ritual mistis yaitu pada kearifan local ngumbai lawok. Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat tuhan. Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam)
Ngumbai lawok dilaksanakan selama satu hari atau tiga hari, sesuai dengan kesepakatan yang disetujui. Prosesi awal ngumbai lawok sejak tanggal 1 muharram yakni diawali dengan pemandian pusaka. Seluruh pusaka yang ada di rumah kraton kesultanan marga way napal dilanjutkan dengan membersihkan lamban gedung marga way napal. Kemudian masyarakat menyiapkan batang bambu sebanyak 27 batang. Setelah bambu terkumpul, masyarakat bersama-sama menyusun bambu tersebut hingga menjadi satu dan menyatu yang disebut dengan rakit kencana, lalu diatasnya dibentuk seperti perahu atau jukung. Persiapan selanjutnya adalah pembuatan sepasang patung pengantin. Sebelum patung dibuat keluarga sultan akan meminta petunjuk terlebih dahulu dengan cara berpuasa (puasa mutih) dan berdzikir hingga mendapatkan petunjuk baik dari mimpi atau datang orang yang tidak dikenal yang memberitahukan jenis tanah seperti apa yang akan dibuat menjadi patung dan tempat pengambilan tanah tersebut. Tanah tersebut diambil lalu dibentuk menyerupai sepasang patung pengantin yang berukuran sedang yakni sebesar betis orang dewasa.
NPM:1913024025
Izin menjawab:
Ngumbai Lawok
Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat.Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan
syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari
pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah.
Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai
lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan
kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan. Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam. Selain itu juga ngumbai lawok memerlukan sesaji yang lain seperti Kembang tujuh macam yaitu kembang mawar merah dan putih, kembang
kelapa, kembang tali, kembang cempaka, kembang ganda suli, kembang
ghatus dan sebagainya,Minyak wangi, Air bekas pemandian pusaka pada tanggal 1 Muharam, Jajanan pasar, Nasi kuning atau nasi tumpeng, Kain hitam dan putih Patung pengantin,Buah-buahan seperti pisang dan yang lainnya
NPM : 1953024009
Izin Menjawab, Bu.
Dalam kearifan lokal di pesisir, terdapat ritual mistis yang harus dilaksanakan seperti pada kegiatan Ngumbai Lawok. Asal muasal tradisi ngumbai lawok di Pesisir Barat dilatarbelakangi karena terdapat keyakinan masyarakat, dimana laut memiliki “penguasa”. Sehingga dengan demikian, dilakukan persembahan yang berbentuk sesajian kepala kerbau juga beberapa hasil tanaman pertanian. Tujuan pelaksanaan ritual tersebut yaitu agar masyarakat tidak terkena musibah maupun bencana. Ngumbai lawok dilaksanakan selama satu hari atau tiga hari, sesuai dengan kesepakatan yang disetujui. Adapun prosesi yang ada dalam ngumbai lawok sebagai berikut :
a. Menyiapkan sesaji
Sesaji (sesembahan) yang di persiapkan antara lain:
1) Kepala kerbau: kerbau yang sebelumnya sudah dibeli kemudian di sembelih. Kepala kerbau di gunakan sebagai sesaji yang akan dilarungkan atau dihanyutkan ke laut, sedangkan bagian tubuh kerbau dimasak bersama-sama oleh masyarakat dan disuguhkan untuk dimakan secara bersama oleh masyarakat.
2) Kembang tujuh macam yaitu kembang mawar merah dan putih, kembang kelapa, kembang tali, kembang cempaka, kembang ganda suli, kembang ghatus dan sebagainya.
3) Minyak wangi
4) Air bekas pemandian pusaka pada tanggal 1 Muharam
5) Jajanan pasar
6) Nasi kuning atau nasi tumpeng
7) Kain hitam dan putih
8) Patung pengantin
9) Buah-buahan seperti pisang dan yang lainya
b. Pembacaan Khadaroh.
1) Nabi Muhammad saw
2) Nabi nuh as
3) Nabi sulaiman as
4) Khulafaurrasyidin
5) Syekh Abdul Qadir Jaelani dan para ulama yang telah wafat
c. Pembacaan surat yasin
d. Doa bersamamemohon rezeki dan jauh dari bencana.
e. Pawai yang di laksanakan sebelum acara menghanyutkan sesaji ke
laut.
NPM : 1913024053
Izin Menjawab, Bu.
Dalam kearifan lokal di pesisir, terdapat ritual mistis yang harus dilaksanakan seperti pada kegiatan Ngumbai Lawok. Ngumbai lawok ini merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ketertarikan pada ritual ngumbai lawok adalah suatu aktivitas sebagai ungkapan terima kasih masyarakat nelayan Lampung Pesisir kepada Tuhan atas nikmat yang mereka terima selama mengais nafkah di laut. Tujuan pelaksanaan ritual tersebut yaitu agar masyarakat tidak terkena musibah maupun bencana. Ngumbai lawok dilaksanakan selama satu hari atau tiga hari, sesuai dengan kesepakatan yang disetujui. Adapun prosesi yang ada dalam ngumbai lawok sebagai berikut :
a. Menyiapkan sesaji
Sesaji (sesembahan) yang di persiapkan antara lain:
1) Kepala kerbau: kerbau yang sebelumnya sudah dibeli kemudian di sembelih. Kepala kerbau di gunakan sebagai sesaji yang akan dilarungkan atau dihanyutkan ke laut, sedangkan bagian tubuh kerbau dimasak bersama-sama oleh masyarakat dan disuguhkan untuk dimakan secara bersama oleh masyarakat.
2) Kembang tujuh macam yaitu kembang mawar merah dan putih, kembang kelapa, kembang tali, kembang cempaka, kembang ganda suli, kembang ghatus dan sebagainya.
3) Minyak wangi
4) Air bekas pemandian pusaka pada tanggal 1 Muharam
5) Jajanan pasar
6) Nasi kuning atau nasi tumpeng
7) Kain hitam dan putih
8) Patung pengantin
9) Buah-buahan seperti pisang dan yang lainya
b. Pembacaan Khadaroh.
1) Nabi Muhammad saw
2) Nabi nuh as
3) Nabi sulaiman as
4) Khulafaurrasyidin
5) Syekh Abdul Qadir Jaelani dan para ulama yang telah wafat
c. Pembacaan surat yasin
d. Doa bersamamemohon rezeki dan jauh dari bencana.
e. Pawai yang di laksanakan sebelum acara menghanyutkan sesaji ke laut.
Npm 1913024033
Ijin menjawab kearifan lokal yang pelaksanaannya terdapat ritual mistis ialah Ngumbai lawok yang merupakan ritual melarung berbagai sesaji ke laut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari
pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan.
Npm : 1913024027
Izin menjawab
salah satu ritual mistis yang dilakukan oleh masyarakat lampung pesisir adalah Ngumbai Lawok. Ketertarikan pada ritual ngumbai lawok adalah suatu aktivitas sebagai ungkapan terima kasih masyarakat nelayan Lampung Pesisir kepada Tuhan atas nikmat yang mereka terima selama mengais nafkah di laut. Naskah ini termasuk jenis kajian lapangan sedangkan sifat penulisan ini adalah deskriptif. Kajian ini bertujuan menjelaskan tradisi Islam Pesisir yaitu ritual ngumbai lawok yang berasal dari para leluhur perlu untuk diabadikan. Adapun proses pelaksanaan ngumbai lawok masyarakat nelayan Kabupaten Pesisir Barat adalah melalaui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan ritual ngumbai lawok yang dilaksanaan di Kabupaten Pesisir Barat belum memiliki kontribusi yang signifikan dalam bidang pariwisata. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan ritual ngumbai lawok masih dilaksanakan secara tradisional dan hanya mengandalkan dana yang berasal dari masyarakat (swadana) dan belum didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat.
npm : 1913024003
dalam pelaksanaan kearifan lokal masyarakat pesisir ada adat yang melibatkan ritual mistis, yakni pada ritual ngumbai lawok, dimana Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah. Sehingga, laut harus dibersihkan, dijaga, dan dirawat dengan melakukan ngumbai lawok yang dalam pelaksanannya ditandai dengan penyembelihan dan pelarungan kepala kerbau ke laut sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat Tuhan. Ritual ini juga menjadi simbol persahabatan antara nelayan dengan laut (manusia dengan alam). ritual ngumbai lawok disebut ritual faktitif karena tujuannya adalah agar hasil panen nelayan yang terus diperoleh meningkat, hingga pada akhirnya kesejahteraan mereka pun ikut menjadi lebih baik. Ngumbai lawok dilaksanakan selama satu hari atau tiga hari, sesuai dengan kesepakatan yang disetujui. Prosesi awal ngumbai lawok sejak tanggal 1 Muharram yakni diawali dengan pemandian pusaka. Seluruh pusaka yang ada di rumah kraton kesultanan marga Way Napal dilanjutkan dengan membersihkan Lamban Gedung Marga Way Napal. Kemudian masyarakat menyiapkan batang bambu sebanyak 27 batang. Setelah bambu terkumpul, masyarakat bersama-sama menyusun bambu tersebut hingga menjadi satu dan menyatu yang disebut dengan rakit kencana, lalu diatasnya dibentuk seperti perahu atau jukung, Persiapan selanjutnya adalah pembuatan sepasang patung pengantin. Sebelum patung dibuat keluarga sultan akan meminta petunjuk terlebih dahulu dengan cara berpuasa (puasa mutih) dan berdzikir hingga mendapatkan petunjuk baik dari mimpi atau datang orang yang tidak dikenal yang memberitahukan jenis tanah seperti apa yang akan dibuat menjadi patung dan tempat pengambilan tanah tersebut. Tanah tersebut diambil lalu dibentuk menyerupai sepasang patung pengantin yang berukuran sedang yakni sebesar betis orang dewasa.
Untuk menunjang keberhasilan dalam tradisi Ngumbai Lawok tersebut tentu dibutuhkan biaya yang cukup banyak, biaya penyelenggarakaan acara tersebut berasal dari sumbangan sang sultan atau swadaya. Setelah dana terkumpul, maka dana tersebut diserahkan kepada bendahara acara ngumbai lawok. Setelah dana terkumpul, panitia dan kelompok masyarakat setempat menyusun acara dan tahapan selanjutnya.
Berikut merupakan prosesi yang terdapat pada ngumbai lawok: a. Menyiapkan sesaji Sesaji atau persembahan yang perlu disiapkan antara lain: 1) Kepala kerbau, kerbau yang sebelumnya sudah dibeli kemudian di sembelih. Kepala kerbau di gunakan sebagai sesaji yang akan dilarungkan atau dihanyutkan ke laut, sedangkan bagian tubuh kerbau dimasak bersama-sama oleh masyarakat dan disuguhkan untuk dimakan secara bersama oleh masyarakat. 2) Kembang tujuh macam yaitu kembang mawar merah dan putih, kembang kelapa, kembang tali, kembang cempaka, kembang ganda suli, kembang ghatus dan sebagainya. 3) Minyak wangi 4) Air bekas pemandian pusaka pada tanggal 1 Muharam 5) Jajanan pasar 6) Nasi kuning atau nasi tumpeng 7) Kain hitam dan putih 8) Patung pengantin 9) Buah-buahan seperti pisang dan yang lainnya b. Pembacaan Khadroh 1) Nabi Muhammad saw 2) Nabi nuh as 3) Nabi sulaiman as 4) Khulafaurrasyidin 5) Syekh Abdul Qadir Jaelani dan para ulama yang telah wafat c. Pembacaan surat Yasin d. Doa bersama memohon rezeki dan jauh dari becana e. Pawai yang dilaksanakan sebelum acara menghanyutkan sesaji ke laut
Acara menghanyutkan sesaji atau larung yaitu mengunakan jukung lunik (perahu kecil) atau rakit kencana yang diisi dengan bermacam-macam sesaji, antara lain berisi bunga tujuh macam dan berbagai macam makanan, serata kepala kerbau. Perahu kecil ini kemudian dibawa untuk dipersembahkan kepada penguasa laut dengan dikawal oleh beberapa jukung lainya yang dihiasi dengan bermacam sesajian seperti makanan, kopi, rokok, dan kelapa muda hijau. Setelah tiba di tengah laut, sang pawang pun membaca doa dan membakar kemenyan serta menaburkan bungabunga kelaut, kemudian sajian tersebut dibiarkan terombang-ambing dilautan. Setelah sesaji-sesaji tersebut dibawa oleh ombak kepinggir pantai maka menjadi objek rebutan masyarakat yang mengikuti acara ngumbai lawok. Mereka beranggapan bahwa sesajen itu akan membawa berkah dalam kehidupan
NPM: 1913024001
Izin menjawab, menurut saya salah satu kearifan lokal di pesisir dalam pelaksanaannya terdapat ritual mistis yang harus dilaksanakan yaitu ngumbai lawok. Karena Ngumbai Lawok atau "mencuci laut" adalah cara masyarakat Lampung mengungkapkan rasa terima kasih kepada penguasa laut, sekaligus menjadi media silaturahmi di antara warga pesisir.
Npm : 1913024023
izin menjawab ibu
Iya terdapat yaitu Kearifan Lokal ngumbai lawok. Ketertarikan pada ritual ngumbai lawok adalah suatu aktivitas sebagai ungkapan terima kasih masyarakat nelayan Lampung Pesisir kepada Tuhan atas nikmat yang mereka terima selama mengais nafkah di laut. Naskah ini termasuk jenis kajian lapangan sedangkan sifat penulisan ini adalah deskriptif. Kajian ini bertujuan menjelaskan tradisi Islam Pesisir yaitu ritual ngumbai lawok yang berasal dari para leluhur perlu untuk diabadikan. Adapun proses pelaksanaan ngumbai lawok masyarakat nelayan Kabupaten Pesisir Barat adalah melalaui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan ritual ngumbai lawok yang dilaksanaan di Kabupaten Pesisir Barat belum memiliki kontribusi yang signifikan dalam bidang pariwisata. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan ritual ngumbai lawok masih dilaksanakan secara tradisional dan hanya mengandalkan dana yang berasal dari masyarakat (swadana) dan belum didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat.
terima kasih
NPM: 1913024047
1. Dalam kearifan lokal di pesisir, apakah dalam pelaksanaannya terdapat ritual mistis yang harus dilaksanakan.. coba jabarkan dan contoh kegiatannya apa
Iya terdapat ritual mistisnya, salah satunya pada kearifan lokal ngumbai lawok.
Pada proses acara ngumbai lawok yaitu melakukan peralungan sesaji berupa kepala kerbau ke laut lepas. Mereka percaya bahwa jika dengan memberi sesaji seperti itu, menjaga keberihan laut, maka penguasa laut akan memberi keselamatan pada masyarakat saat mencari ikan dan hasil tangkapan akan meningkat. Berikut merupakan prosesi yang terdapat pada ngumbai lawok:
Menyiapkan sesaji
Pembacaan Khadroh
Pembacaan surat Yasin
Doa bersama memohon rezeki dan jauh dari becana
Pawai yang dilaksanakan sebelum acara menghanyutkan sesaji ke laut
NPM : 1713024053
Izin menjawab bu...
Kearifan lokal di pesisir yang terdapat ritual mistis yang harus dilaksanakan contohnya adalah ritual ngumbai lawok. Ngumbai lawok merupakan acara syukuran adat masyarakat Lampung Pesisir (utamanya di Kabupaten Pesisir Barat) atas rahmat Tuhan yang telah mereka peroleh dari laut. Ngumbai lawok dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juta laut yang bersahabat, dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah, dan meningkat. Ngumbai lawok merupakan ritual melarung berbagai sesaji kelaut sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun. Tradisi ini lahir dari pemahaman nelayan setempat bahwa laut adalah lahan untuk mencari nafkah.
Terimakasih bu.
NPM:1913024007
izin menjawab Bu, kearifan lokal pesisir yang dalam pelaksanaan nya terdapat ritual yang harus dilaksanakan adalah ngumbai lawok. Ngumbai Lawok sebagai subkultur, merupakan penanda tradisi rohani masyarakat pesisir Lampung. Ngumbai Lawok dalam bahasa lokal masyarakat Lampung pesisir berarti mengucapkan rasa syukur kepada Sang Kuasa sekaligus memohon keselamatan dan limpahan rezeki.
Tradisi Ngumbai Lawok dimulai dengan pemotongan kerbau yang dilakukan oleh paraji atau tetua adat. Biasanya, sebelum acara pelarungan digelar, pementasan kesenian rakyat seperti tayuban dan jaipong mendahului ritual. Tetapi kini, panggung kesenian sering diganti dengan pentas dangdut atau musik organ tunggal.
Kemudian, kepala kerbau dan ubo rampe (perlengkapan lainnya) secara bersama-sama diarak keliling kampung sebelum dilarung ke tengah laut. Sepanjang menghantar sesaji ke tengah laut, rakyat bersukacita mengawal sesaji menggunakan perahu. Sementara sang paraji atau pawang, tetap merapal mantra di antara kepulan dupa.
Setelah kepala kerbau dan sesaji lainnya yang ditata rapi, dilarung dan tenggelam, masyarakat pun berebutan untuk ngalab berkah yang diyakininya akan membawa keberuntungan. Sesaji hanya boleh diperebutkan setelah tenggelam, yang artinya sesaji sudah diterima oleh sang penguasa laut. Kemudian, masyarakat berpesta sambil saling menyemburkan air.
Pada acara pesta laut ini, tua-muda, laki-perempuan, kaya-miskin, tak memandang status: tak boleh marah jika diguyur air. Sebaliknya, cipratan air justru membuat mereka senang, sebab mereka yakin akan dibanjiri rezeki lewat hasil tangkapan laut. Pekerjaan yang dilakukan ke depannya, diyakini akan berlimpah. Sepulang dari laut, acara dilanjutkan dengan cuak mengan atau makan bersama.
Terima Kasih Bu
Nama: Hanny Nurfazrina Yonesta
NPM: 1913024051
Mitos Matu yang berada di wilayah Pesisir Barat adalah salah satu mitos yang berada di Desa Way Sindy. Mitos ini sudah menjadi kepercayaan masyarakat setempat semenjak zaman terdahulu yang diwariskan secara turun temurun singga saat ini. Mitos Matu ini diwujudkan masyarakat Desa Way Sindy dalam suatu ritual yang dinamakan Ngundang Matu. Ngundang Matu adalah suatu ritual yang masyarakat setempat lakukan dalam perwujudan rasa hormat terhadap roh leluhur mereka serta untuk melestarikan teradisi adat dan budaya yang yang berasal dari peninggalan nenek moyang terdahulu.
NPM : 1913024035
izin menjawab Bu,
Kearifan lokal pesisir yang dalam pelaksanaan nya terdapat ritual yang harus dilaksanakan salah satunya yaitu "Ngumbai lawok". Ngumbai Lawok sebagai subkultur, merupakan penanda tradisi rohani masyarakat pesisir Lampung. Ngumbai Lawok dalam bahasa lokal masyarakat Lampung pesisir berarti mengucapkan rasa syukur kepada Sang Kuasa sekaligus memohon keselamatan dan limpahan rezeki. Tradisi Ngumbai Lawok dimulai dengan pemotongan kerbau yang dilakukan oleh paraji atau tetua adat. Biasanya, sebelum acara pelarungan digelar, pementasan kesenian rakyat seperti tayuban dan jaipong mendahului ritual. Tetapi kini, panggung kesenian sering diganti dengan pentas dangdut atau musik organ tunggal. Kemudian, kepala kerbau dan ubo rampe (perlengkapan lainnya) secara bersama-sama diarak keliling kampung sebelum dilarung ke tengah laut. Sepanjang menghantar sesaji ke tengah laut, rakyat bersukacita mengawal sesaji menggunakan perahu. Sementara sang paraji atau pawang, tetap merapal mantra di antara kepulan dupa. Setelah kepala kerbau dan sesaji lainnya yang ditata rapi, dilarung dan tenggelam, masyarakat pun berebutan untuk ngalab berkah yang diyakininya akan membawa keberuntungan. Sesaji hanya boleh diperebutkan setelah tenggelam, yang artinya sesaji sudah diterima oleh sang penguasa laut. Kemudian, masyarakat berpesta sambil saling menyemburkan air. Pada acara pesta laut ini, tua-muda, laki-perempuan, kaya-miskin, tak memandang status: tak boleh marah jika diguyur air. Sebaliknya, cipratan air justru membuat mereka senang, sebab mereka yakin akan dibanjiri rezeki lewat hasil tangkapan laut. Pekerjaan yang dilakukan ke depannya, diyakini akan berlimpah. Sepulang dari laut, acara dilanjutkan dengan cuak mengan atau makan bersama.
Terimakasih
biasanya kegiatan ini dilakukan pada tanggal 1 Muharram, kegiatan ini diawali dengan pemandian barang barang pusaka, lalu masyarakat menyiapkan bambu bambu sebanyak 27 batang lalu disusun hingga membentuk yang disebut rakit kencana. Persiapan selanjutnya adalah pembuatan sepasang patung pengantin. Sebelum patung dibuat keluarga sultan akan meminta petunjuk terlebih dahulu dengan cara berpuasa (puasa mutih), hingga mendapatkan petunjuk jenis tanah seperti apa yang akan dibuat menjadi patung dan tempat pengambilan tanah tersebut. Untuk menunjang keberhasilan dalam tradisi Ngumbai Lawok tersebut tentu dibutuhkan biaya yang cukup banyak, biaya penyelenggarakaan acara tersebut berasal dari sumbangan sang sultan atau swadaya.
NPM : 1913024031
izin me jawab ibu
Kearifan lokal Lampung Pesisir yang dalam pelaksanaannya terdapat ritual mistis yang harus di laksanankan adalah pada kearifan lokal Ngumbai Lawok. Ngumbai Lawok ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas banyaknya tangkapan ikan dan juga laut yang bersahabat dengan harapan agar berlimpah hasil tangkapan juga keramahan laut terus bertambah dan meningkat. Ngumbai Lawok ini di disebut ritual faktitif karena tujuannya adalah agar hasil panen nelayan yang terus diperoleh nelayan meningkat hingga akhirnya kesejahteraan mereka pun menjadi lebih baik. Ritual Faktitif adalah ritual untuk meningkatkan produktivitas atau kekuatan, atau pemurnian dan perlindungan atau dengan cara lain meningkatkan kesejahteraan materi suatu kelompok. Dalam pelaksanannya Ngumbai Lawok ini memiliki beberapa tahapan yang bisa dikatakan bersifat mistis, tahapan tersebut adalah:
- Pembuatan sepasang patung pengantin yang sebelum pembuatannya keluarga sultan akan meminta petunjuk terlebih dahulu dengan cara berpuasa (puasa mutih) dan berdzikir hingga mendapatkan petunjuk baik dari mimpi atau datang orang yang tidak dikenal yang memberitahukan jenis tanah seperti apa yang akan dibuat menjadi patung dan tempat pengambilan tanah tersebut.
- Menyiapkan sesaji atau persembahan, diantaranya ada kepala kerbau, kembang tujuh macam, minyak wangi, air bekas pemandian pusaka 1 Muharram, jajanan pasar, nasi kuning atau nasi tumpeng, kain hitam dan putih, patung pengantin dan sebagainya.
- Menghanyutkan sesaji yang dipersembahkan kepada penguasa laut dengan dikawal oleh beberapa jukung lainya yang dihiasi dengan bermacam sesajian seperti makanan, kopi, rokok, dan kelapa muda hijau. Setelah tiba di tengah laut, sang pawang pun membaca doa dan membakar kemenyan serta menaburkan bunga-bunga kelaut, kemudian sajian tersebut dibiarkan terombang-ambing dilautan.