NAMA: ANDIKA PRATAMA
KELAS: 25C
NPM: 2553032008
Lawrence Kohlberg adalah seorang psikolog Amerika yang mengembangkan teori tentang perkembangan moral manusia berdasarkan pada teori perkembangan kognitif Jean Piaget.
Menurutnya, perkembangan moral seseorang dipengaruhi oleh kemampuan berpikir dan pengalaman sosial, bukan hanya karena peraturan atau hukuman.
Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang menalar tentang benar dan salah dalam berbagai situasi kehidupan.
2.Tahap-Tahap
Perkembangan Moral
Kohlberg membagi perkembangan moral ke dalam tiga tingkat utama, yang masing-masing terdiri dari dua tahap, sehingga total ada enam tahap perkembangan moral.
Tingkat I: Moralitas Pra-Konvensional (anak-anak)
Pada tingkat ini, moral didasarkan pada konsekuensi fisik dari tindakan.
Tahap 1 – Orientasi Hukuman dan Kepatuhan
Anak menilai sesuatu benar atau salah berdasarkan hukuman.
Contoh: Anak tidak mau mencuri karena takut dimarahi atau dihukum.
Tahap 2 – Orientasi Instrumental dan Relativis (Hedonisme Naif)
Anak berbuat baik untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Contoh: Anak membantu teman agar dapat imbalan atau bantuan balik.
Tingkat II: Moralitas Konvensional (remaja–dewasa awal)
Pada tingkat ini, seseorang menilai tindakan berdasarkan norma sosial dan harapan masyarakat. 3.
Tahap 3 – Orientasi “Anak Baik” (Good Boy–Nice Girl Orientation)
Tindakan moral dilakukan agar diterima dan disukai orang lain.
Contoh: Remaja menuruti aturan sekolah agar dianggap siswa baik.
Tahap 4 – Orientasi Hukum dan Ketertiban (Law and Order Orientation)
Moralitas didasarkan pada kepatuhan terhadap hukum dan ketertiban.
Contoh: Warga mematuhi aturan lalu lintas karena sadar pentingnya keteraturan.
Tingkat III: Moralitas Pascakonvensional (dewasa matang)
Pada tingkat ini, moralitas ditentukan oleh prinsip universal dan hati nurani pribadi. 5. Tahap 5 – Orientasi Kontrak Sosial dan Hak Individu
Hukum dipandang sebagai kesepakatan sosial yang bisa diubah demi keadilan.
Contoh: Seseorang memperjuangkan revisi undang-undang yang tidak adil.
Tahap 6 – Prinsip Etika Universal
Tindakan didasarkan pada nilai kemanusiaan seperti keadilan dan kebenaran.
Contoh: Menolong orang meski melanggar aturan, karena itu benar secara moral.
3. Analisis kritis
Kelebihan:
Menunjukkan bahwa moralitas berkembang melalui tahapan berpikir logis dan rasional.
Menekankan pentingnya penalaran moral, bukan hanya perilaku atau kepatuhan.
Dapat digunakan untuk memahami proses pendidikan moral di sekolah atau keluarga.
Kelemahan:
Terlalu menitikberatkan pada penalaran logis, kurang memperhatikan aspek emosional dan budaya.
Tidak selalu mencerminkan tindakan nyata (orang bisa tahu yang benar tapi tidak melakukannya).
Lebih cocok untuk budaya Barat yang menekankan individualisme dan keadilan.
4. Kesimpulan
Teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg menjelaskan bahwa moralitas berkembang melalui enam tahap dari tingkat pra-konvensional hingga pascakonvensional.
Semakin tinggi tahap moral seseorang, semakin besar kemampuannya untuk berpikir kritis, menilai keadilan, dan bertindak sesuai hati nurani.
Pemahaman terhadap teori ini penting untuk membantu membentuk karakter dan kesadaran etis dalam pendidikan maupun kehidupan sosial.