Tugas Individu

Tugas Individu

Number of replies: 2
Deskripsikan disini kekuatan dan  keterbatasan model desain pembelajaran Dick&Carey. 
In reply to First post

Re: Tugas Individu

by Muhammad Ilham Ilham -
Model desain sistem pembelajaran Dick and Carey merupakan salah satu pendekatan yang paling sistematis dan terstruktur dalam merancang pembelajaran. Model ini menekankan pentingnya hubungan yang logis antara tujuan, strategi, materi, dan evaluasi sehingga seluruh komponen pembelajaran berjalan selaras.

Kekuatan Model Dick and Carey
Kekuatan utama model ini terletak pada sistematikanya. Setiap langkah, mulai dari analisis kebutuhan, perumusan tujuan, pengembangan instrumen penilaian, hingga evaluasi formatif dan sumatif, disusun secara runtut. Hal ini membantu guru merancang pembelajaran yang terukur dan berorientasi pada hasil belajar yang spesifik.
Model ini juga mendorong akuntabilitas pendidikan, karena setiap keputusan desain didasarkan pada data dan analisis kebutuhan nyata peserta didik. Selain itu, adanya tahapan evaluasi formatif memungkinkan guru memperbaiki rancangan sebelum diterapkan secara penuh di kelas. Dengan demikian, model ini sangat cocok digunakan untuk pembelajaran berbasis kurikulum yang menuntut kejelasan kompetensi dan indikator pencapaian.

Keterbatasan Model Dick and Carey
Meski sistematis, model ini sering dianggap kurang fleksibel untuk konteks pembelajaran yang dinamis seperti di kelas IPS, di mana situasi sosial dan kebutuhan siswa dapat berubah cepat. Prosedurnya yang terperinci memerlukan waktu, data, dan sumber daya yang cukup besar, sehingga bisa menjadi tantangan bagi guru di sekolah dengan keterbatasan fasilitas atau jadwal padat.
Selain itu, model ini lebih menekankan aspek kognitif dan pencapaian tujuan instruksional, sementara dimensi afektif, sosial, dan reflektif siswa kadang kurang terakomodasi jika guru tidak mengadaptasinya secara kreatif. Dalam praktiknya, pendekatan Dick and Carey perlu disederhanakan dan dipadukan dengan strategi kontekstual agar tetap relevan dengan karakter pembelajaran IPS yang menekankan pemahaman sosial dan nilai-nilai kemanusiaan.
In reply to First post

Re: Tugas Individu

by Sri Astuti -
A. Kekuatan Model Desain Pembelajaran Dick & Carey sebagai berikut :
1. Pendekatan Sistematis dan Terstruktur
Model ini menempatkan pembelajaran sebagai sebuah sistem yang utuh. Setiap komponen mulai dari analisis kebutuhan, perumusan tujuan, strategi pembelajaran, hingga evaluasi saling terhubung. Hal ini membantu guru atau desainer instruksional memastikan tidak ada aspek pembelajaran yang terabaikan.
2. Berorientasi pada Tujuan (Goal-Oriented)
Dick & Carey menekankan pentingnya penentuan Instructional Goals dan Performance Objectives yang jelas dan terukur. Pendekatan ini memudahkan guru dalam menentukan arah pembelajaran, serta memastikan bahwa semua aktivitas mendukung pencapaian hasil belajar yang spesifik.
3. Adanya Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Peserta Didik
Model ini menuntut analisis mendalam terhadap kebutuhan belajar serta karakteristik siswa sebelum merancang pembelajaran. Dalam konteks IPS yang multikultural, hal ini penting untuk memahami latar belakang sosial, budaya, dan nilai-nilai siswa agar pembelajaran lebih relevan dan inklusif.
4. Integrasi Evaluasi Formatif dan Sumatif
Dick & Carey memadukan evaluasi formatif (selama proses pengembangan) dan sumatif (setelah implementasi). Evaluasi formatif memastikan kualitas modul terus diperbaiki berdasarkan umpan balik, sementara evaluasi sumatif menilai efektivitas keseluruhan pembelajaran.
5. Cocok untuk Pengembangan Modul dan Program Terstandar
Model ini ideal digunakan dalam pengembangan modul pembelajaran berbasis proyek (PjBL), karena mampu memastikan konsistensi antara tujuan, kegiatan, dan asesmen secara sistematis.
6. Dapat Diadaptasi untuk Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Karena fokus pada hasil belajar yang terukur, model ini sejalan dengan pendekatan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan Kurikulum Merdeka yang menuntut capaian kompetensi utuh (pengetahuan, keterampilan, sikap).

B. Keterbatasan Model Desain Pembelajaran Dick & Carey sebagai berikut :
1. Proses Pengembangan yang Kompleks dan Waktu Lama
Karena mencakup banyak langkah sistematis, penerapan model ini memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup besar. Guru di sekolah mungkin kesulitan menerapkannya secara penuh tanpa pelatihan atau dukungan teknis.
2. Kurang Fleksibel terhadap Perubahan Situasi Belajar
Model ini sangat linear (tahapan harus diikuti berurutan). Dalam praktik di kelas yang dinamis, pendekatan ini bisa terasa kaku dan kurang responsif terhadap perubahan konteks sosial atau kebutuhan mendadak siswa.
3. Dominan pada Aspek Kognitif dan Teknis
Walaupun dapat digunakan untuk sikap dan keterampilan sosial, model ini secara historis lebih kuat dalam mendesain pembelajaran kognitif. Untuk pengembangan nilai-nilai sosial seperti toleransi, diperlukan tambahan pendekatan humanistik dan reflektif agar lebih bermakna.
4. Memerlukan Kompetensi Desain Instruksional yang Tinggi
Guru perlu memahami teori belajar, taksonomi tujuan, hingga penyusunan evaluasi otentik agar model ini berjalan efektif. Tanpa pelatihan, penerapan bisa menjadi formalitas tanpa menghasilkan dampak signifikan.
5. Kurang Menonjolkan Kolaborasi dan Pembelajaran Kontekstual
Model Dick & Carey masih berorientasi pada individual learning outcomes. Dalam pembelajaran IPS berbasis proyek dan sosial, seharusnya kolaborasi dan dinamika kelompok menjadi fokus utama, sehingga model ini perlu dipadukan dengan pendekatan konstruktivistik atau socio-cultural learning (misal Vygotsky).