Nama : Bagas Muhamad Satria
NPM : 2313031037
Kelas : B
1. Pendekatan Penelitian yang Paling Sesuai
Pendekatan yang paling sesuai untuk penelitian tentang pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini digunakan karena penelitian bertujuan untuk menguji hubungan sebab-akibat (kausal) antara dua variabel, yaitu pengaruh penggunaan media digital interaktif (variabel bebas) terhadap motivasi belajar siswa (variabel terikat).
Pendekatan kuantitatif memungkinkan peneliti memperoleh data berbentuk angka yang dapat diolah secara statistik. Melalui analisis statistik, peneliti dapat mengukur seberapa besar pengaruh media digital terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Misalnya, dengan menggunakan desain penelitian eksperimen atau quasi-eksperimen, peneliti dapat membandingkan tingkat motivasi antara kelompok yang menggunakan media digital interaktif dan kelompok yang tidak menggunakannya.
Namun, jika peneliti juga ingin memahami pengalaman subjektif siswa dalam menggunakan media digital, pendekatan campuran (mixed methods) dapat menjadi pilihan. Data kuantitatif digunakan untuk mengukur tingkat pengaruh, sedangkan data kualitatif, seperti hasil wawancara atau observasi, digunakan untuk memperkuat hasil dan memberikan penjelasan yang lebih mendalam.
2.
Langkah-Langkah atau Prosedur Penelitian
Langkah-langkah penelitian yang perlu dilakukan oleh mahasiswa tersebut adalah sebagai berikut:
Identifikasi Masalah
Peneliti terlebih dahulu mengamati adanya fenomena bahwa motivasi belajar siswa cenderung menurun selama pembelajaran daring, meskipun penggunaan media digital semakin meningkat. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kondisi ideal dan kenyataan yang terjadi di lapangan.
Perumusan Masalah
Setelah masalah teridentifikasi, peneliti merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian. Contohnya: “Apakah penggunaan media digital interaktif berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa selama pembelajaran daring?”
Penetapan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media digital interaktif terhadap motivasi belajar siswa. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, sekolah, dan pihak lain dalam memilih strategi pembelajaran daring yang lebih efektif.
Kajian Teori dan Hipotesis
Peneliti perlu menyusun landasan teori yang relevan tentang media digital interaktif dan motivasi belajar. Berdasarkan teori tersebut, peneliti kemudian merumuskan hipotesis sementara, misalnya: “Penggunaan media digital interaktif berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.”
Penentuan Variabel dan Definisi Operasional
Variabel bebas adalah penggunaan media digital interaktif, sedangkan variabel terikat adalah motivasi belajar siswa. Masing-masing variabel dijelaskan secara operasional agar dapat diukur melalui indikator yang jelas.
Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian dapat berupa seluruh siswa di satu sekolah tertentu. Peneliti dapat menentukan sampel secara acak atau berdasarkan kriteria tertentu, misalnya siswa yang mengikuti pembelajaran daring secara rutin.
Penyusunan dan Uji Coba Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian, seperti angket, harus disusun berdasarkan indikator variabel. Sebelum digunakan, instrumen diuji validitas dan reliabilitasnya untuk memastikan bahwa alat ukur tersebut akurat dan konsisten.
Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui penyebaran angket secara daring, observasi proses pembelajaran, atau dokumentasi kegiatan siswa saat menggunakan media digital interaktif.
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik statistik deskriptif dan inferensial. Analisis ini dapat dilakukan dengan bantuan software statistik seperti SPSS untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua variabel.
Penarikan Kesimpulan dan Penyusunan Laporan Penelitian
Setelah hasil analisis diperoleh, peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah diuji. Laporan penelitian disusun secara sistematis mulai dari pendahuluan, kajian teori, metode penelitian, hasil, pembahasan, hingga kesimpulan dan saran.
3. Potensi Masalah dalam Pelaksanaan Penelitian dan Solusinya
Dalam pelaksanaan penelitian ini, mahasiswa mungkin menghadapi beberapa kendala. Salah satu masalah yang sering muncul adalah kesulitan dalam menentukan sampel yang representatif karena pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara daring. Kondisi ini dapat membuat jumlah responden terbatas. Solusinya adalah dengan menggunakan platform daring seperti Google Form atau Microsoft Forms agar responden lebih mudah mengisi angket dari berbagai tempat.
Masalah lain yang mungkin timbul adalah rendahnya tingkat partisipasi siswa dalam menjawab angket. Hal ini bisa menyebabkan data yang terkumpul tidak akurat. Untuk mengatasinya, peneliti perlu menjelaskan tujuan penelitian secara jelas dan memberikan jaminan kerahasiaan data agar siswa merasa nyaman dalam memberikan jawaban.
Selain itu, kendala teknis seperti koneksi internet yang tidak stabil juga dapat menghambat proses pengumpulan data. Solusinya adalah memberikan waktu yang fleksibel bagi responden untuk mengisi angket, atau menyediakan versi ringan dari formulir agar bisa diakses meskipun jaringan internet lemah.
Masalah terakhir yang mungkin dihadapi adalah kurangnya pemahaman peneliti dalam menganalisis data statistik. Untuk menghindari kesalahan analisis, peneliti disarankan untuk mempelajari dasar-dasar analisis statistik atau berkonsultasi dengan dosen pembimbing yang memahami metode kuantitatif.
4. Penyusunan dan Uji Validitas Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, instrumen dapat berupa angket motivasi belajar dan lembar observasi penggunaan media digital interaktif.
Langkah pertama adalah menyusun kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator variabel. Misalnya, indikator motivasi belajar mencakup semangat mengikuti pembelajaran, ketekunan, rasa ingin tahu, dan partisipasi aktif. Sementara itu, indikator media digital interaktif dapat mencakup frekuensi penggunaan, kemudahan akses, dan tingkat interaktivitas.
Setelah itu, peneliti menyusun butir pernyataan dalam bentuk skala Likert, misalnya dari “sangat tidak setuju” hingga “sangat setuju.” Contohnya: “Media digital interaktif membuat saya lebih semangat mengikuti pembelajaran daring.”
Selanjutnya dilakukan uji validitas dengan dua cara, yaitu validitas isi dan validitas empiris. Validitas isi dilakukan dengan meminta pendapat ahli (dosen pembimbing atau pakar pendidikan) mengenai kesesuaian butir pertanyaan dengan konsep teoritis. Validitas empiris dilakukan dengan menguji butir angket kepada sejumlah kecil responden dan menganalisis korelasi antara skor tiap butir dengan skor total.
Selain itu, dilakukan uji reliabilitas untuk memastikan konsistensi jawaban responden. Uji ini bisa menggunakan rumus Cronbach Alpha, di mana nilai reliabilitas ≥ 0,70 menunjukkan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya. Setelah instrumen dinyatakan valid dan reliabel, barulah digunakan dalam pengumpulan data utama