Nama : Nazwa Devita Mawarni
NPM : 2313031071
Analisis Penyebab Rendahnya Efektivitas Program Digitalisasi "SehatMandiri"
Rendahnya efektivitas program SehatMandiri kemungkinan terjadi karena beberapa faktor. Pertama, banyak Puskesmas belum memakai sistem secara maksimal. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya pelatihan, resistensi dari tenaga kesehatan yang belum terbiasa dengan teknologi baru, atau fasilitas yang belum siap secara infrastruktur (misalnya internet lambat atau perangkat kurang memadai).
Kedua, munculnya data yang tidak sinkron antar fasilitas menunjukkan bahwa integrasi sistem belum berjalan dengan baik. Hal ini bisa terjadi karena perbedaan format input data, sistem lama yang masih dipakai bersamaan, atau tidak adanya standar operasional yang jelas mengenai pencatatan dan pembaruan data. Akibatnya, informasi pasien bisa berbeda antara Puskesmas dan Klinik.
Ketiga, meningkatnya keluhan masyarakat terkait keterlambatan pelayanan dapat terjadi karena tenaga kesehatan kesulitan beradaptasi dengan sistem baru, sehingga proses administrasi justru menjadi lebih lambat. Bisa juga karena bug atau tampilan aplikasi yang kurang user-friendly, sehingga membuat proses input dan akses data menjadi lebih lama dari sistem manual sebelumnya.
Pendekatan Audit Berbasis Data untuk Mengevaluasi dan Meningkatkan Sistem "SehatMandiri"
Untuk melakukan audit kinerja berbasis data, pendekatannya bisa dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
1. Analisis Penggunaan Sistem (System Usage Analytics)
Mengumpulkan data log pengguna dari setiap Puskesmas seperti seberapa sering login, fitur apa yang paling sering dipakai, dan bagian mana yang jarang atau tidak pernah digunakan. Ini membantu melihat tingkat pemanfaatan sistem oleh tenaga kesehatan.
2. Evaluasi Kualitas dan Konsistensi Data
Memeriksa apakah data pasien yang ada di platform sudah lengkap, sesuai, dan konsisten antar fasilitas. Hal ini bisa dilakukan dengan teknik data profiling, seperti mengecek duplikasi, data kosong, atau perbedaan format antar fasilitas.
3. Pengukuran Waktu Pelayanan
Mengumpulkan data waktu pelayanan sebelum dan sesudah penggunaan SehatMandiri. Misalnya waktu pendaftaran, waktu menunggu, hingga waktu menerima hasil lab. Dari sini bisa dilihat apakah sistem benar-benar mempercepat pelayanan atau justru menambah hambatan.
4. Survei Kepuasan Pengguna (Pasien dan Tenaga Kesehatan)
Menggunakan kuesioner digital untuk mengetahui pengalaman menggunakan platform, apa yang membingungkan, apa yang menghambat, dan apa yang perlu diperbaiki. Data ini akan sangat membantu untuk perbaikan fitur.
5. Audit Kepatuhan (Compliance Check)
Memeriksa apakah setiap fasilitas kesehatan mengikuti SOP terkait penggunaan platform. Misalnya SOP input data, update rekam medis, dan penggunaan fitur appointment. Ketidakpatuhan dapat menjadi penyebab utama ketidaksinkronan data.
6. Analisis Infrastruktur dan Kesiapan Teknologi
Mengevaluasi kualitas jaringan internet, perangkat komputer, dan kesiapan server. Data downtime atau error log bisa digunakan untuk mengetahui apakah masalah teknis menjadi penyebab lambatnya pelayanan.
7. Merekomendasikan Perbaikan Berbasis Temuan Data
Misalnya:
a. Pelatihan ulang bagi fasilitas yang tingkat pemakaiannya rendah,
b. Penerapan standar input data supaya tidak ada lagi data tidak sinkron,
c. Perbaikan tampilan aplikasi agar lebih mudah digunakan,
d. Peningkatan server atau jaringan jika ditemukan banyak error atau lambat.