Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

Number of replies: 36

Menurut kalian, apakah belanja online saat ini lebih banyak meningkatkan kesejahteraan konsumen (karena mudah, hemat waktu, banyak promo) atau justru merugikan (karena impulsif, boros, menimbulkan ketergantungan)? Berikan contoh nyata.

In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by BIYAN SALWAA ADHYTIA -
Menurut saya dengan adanya belanja online ini ada plus minusnya. Karena saat orang sibuk dan membutuhkan barang, bisa dikendalikan dengan hp menggunakan jasa orang lain. Tapi memang iya kalau impulsif sering terjadi saat belanja online, contoh, sebenernya kita mau beli baju daster tapi diliat di toko nya ada baju tidur, kemungkinan untuk membeli keduanya sangat besar. Jadii itu bisa boros dan tidak sesuai dengan tujuan utamanya.
In reply to BIYAN SALWAA ADHYTIA

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by M.Hafidz Mubarok -
menurut saya belanja online sangat bisa untuk meningkatkan kesejahteraan konsumen karena zaman sekarang ini hampir setiap orang pada malas untuk belanja secara langsung di karenakan mereka berfikir saat mereka sedang sibuk mereka hanya tinggal menggunakan HP nya untuk memesan barang yang di perlukan misalkan seorang ibu rumah tangga dapat membeli kebutuhan harian di rumah nya tanpa keluar rumah jadi dia dapat membereskan rumah nya hingga bersih. Namun, belanja online ini juga dapat merugikan kita sebagai consumer yang dapat menyebabkan ketergantungan contohnya seperti pada saat kita sedang menscroling media social dan di mata mereka barang ini sangat bagus akhirnya mereka membeli barang tersebut bukan karena kebutuhan mereka melain kan karena ingin dan merasa bahwa barang ini bagus.
Nama:M.Hafidz Mubarok
NPM:2451012029
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Najwa Ardelia Azzahra -
Nama: Najwa Ardelia
NPM: 2411012067

menurut saya, belanja online memiliki dua dampak. di satu sisi, konsumen lebih sejahtera karena belanja jadi praktis, hemat waktu, dan sering ada promo. contohnya: banyak orang sekarang belanja kebutuhan bulanan lewat marketplace dengan harga lebih murah berkat voucher dan gratis ongkir

namun di sisi lain, belanja online juga bisa merugikan karena mendorong perilaku impulsif. misalnya, banyak orang tergoda flash sale lalu membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan

jadi, belanja online bisa meningkatkan kesejahteraan, tapi juga berisiko menimbulkan pemborosan jika tidak dikendalikan
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Khashia Nadia Putri Pramudiyanto -
Menurut saya belanja online punya dua sisi. Di satu sisi jelas meningkatkan kesejahteraan konsumen, karena aksesnya gampang, hemat waktu, bisa bandingkan harga, bahkan sering dapat promo atau gratis ongkir. Misalnya, banyak orang di kota kecil sekarang bisa beli barang yang sebelumnya hanya ada di kota besar.

Tapi di sisi lain, ada juga risiko merugikan. Belanja online sering bikin orang impulsif, apalagi kalau ada flash sale atau notifikasi diskon. Contoh nyata, banyak teman saya yang sebenarnya tidak butuh barang, tapi jadi beli hanya karena “takut ketinggalan promo”. Akhirnya malah boros dan menimbulkan kebiasaan konsumtif.

Jadi, dampaknya tergantung bagaimana konsumen mengontrol diri.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Muhammad Fikry Alghifari Susanto . -
Menurut saya belanja online lebih banyak meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena masyarakat bisa mendapatkan kemudahan pada masyarakat untuk membeli produk tanpa harus saling bertemu. Tetapi, menurut saya yang merugikan tergantung masyarakatnya apabila terlalu banyak memakai ketergantungan belanja online. Harusnya masyarakat diberi edukasi tentang bagaimana cara masyarakat menghemat belanja online agar tidak ketergantungan. Maka dari itu, belanja online lebih banyak meningkatkan kesejatahteran. Orang tua, remaja, bahkan anak anak harus diberi edukasi yang memadai agar mencegah hal hal yang tidak di inginkan
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Muhammad Usama Inonu -
Menurut saya, belanja online saat ini lebih banyak meningkatkan kesejahteraan konsumen karena menawarkan kemudahan, efisiensi waktu, serta berbagai promo yang meringankan pengeluaran. Sebagai contoh, saat promo 9.9 di Shopee, konsumen dapat membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan di toko offline. Meskipun terdapat risiko perilaku impulsif dan konsumtif, jika konsumen mampu mengendalikan diri dan berbelanja sesuai kebutuhan, maka manfaat yang diperoleh dari belanja online jauh lebih besar.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Muhammad Farrel Algifari -
Menurut saya belanja online saat ini bisa meningkatkan kesejahteraan konsumen, karena yang saya lihat fitur belanja online saat ini khususnya di shopee dapat COD cek dulu dan jika tidak sesuai bisa di kembalikan.Menurut saya dari sisi konsumen yang harus lebih pintar dalam belanja, memahami informasi dengan baik dan tidak asal klik.

Namun ada beberapa fitur yang menurut saya menjadi permasalahan di era gen z saat ini, seperti yang saya angkat pada essay saya yaitu fitur Pay Later yang meningkatkan Fearing of Missing Out (FOMO) pada generasi Z

Dari contoh COD cek dulu dan Pay later dapat saya simpulkan bahwa teknologi khusus nya belanja online dapat menyejahterakan manusia, hanya saja kembali lagi dengan manusia itu sendiri yang dapat mengelola dan memanfaatkannya degan baik
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Latifatul Qouliyah -

Menurut saya, belanja online punya dua sisi yang sama kuat—bisa meningkatkan kesejahteraan konsumen, tapi juga berpotensi merugikan kalau tidak terkendali.


1. Meningkatkan kesejahteraan konsumen

Mudah & hemat waktu: Konsumen tidak perlu keluar rumah untuk mencari barang, cukup lewat aplikasi. Misalnya, ibu rumah tangga bisa belanja kebutuhan bulanan di Tokopedia atau Shopee tanpa harus ke supermarket.

Banyak pilihan & harga lebih murah: Ada fitur perbandingan harga, flash sale, atau voucher ongkir. Contohnya, mahasiswa bisa dapat buku referensi kuliah dengan harga lebih murah lewat e-commerce dibanding toko buku fisik.

Akses yang lebih inklusif: Orang di daerah terpencil bisa membeli barang yang sebelumnya sulit dijangkau, misalnya alat elektronik atau pakaian tertentu.

2. Merugikan konsumen

Impulsif & boros: Promo "11.11" atau "Harbolnas 12.12" mendorong konsumen membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Banyak orang hanya tergiur tulisan “diskon 90%”.

Ketergantungan psikologis: Belanja online bisa jadi pelarian stres. Misalnya, ada tren “healing checkout” di TikTok, di mana orang merasa lebih baik setelah membeli barang walaupun tidak urgent.

Risiko penipuan & kualitas tidak sesuai: Masih ada kasus barang tidak sesuai deskripsi, misalnya beli baju terlihat bagus di foto tapi ternyata tipis dan cepat rusak.

 Contoh nyata:

Saat pandemi COVID-19, banyak UMKM di Indonesia bisa bertahan karena jualan online, dan konsumen tetap bisa memenuhi kebutuhan dengan aman. Ini meningkatkan kesejahteraan.

Namun, di sisi lain, survei Bank Indonesia menemukan bahwa sebagian konsumen menyesal setelah belanja impulsif saat Harbolnas, karena barang menumpuk dan uang terpakai untuk hal yang kurang penting.


In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Muhammad Rafi Raya Rabane S -
Menurut saya, belanja online bisa meningkatkan kesejahteraan kalau dipakai untuk kebutuhan yang jelas, tapi bisa juga merugikan kalau tidak bisa mengendalikan diri untuk belanja online. Contoh nyata yang menguntungkan adalah Tokopedia / Shopee saat Harbolnas (11.11 atau 12.12)
Banyak orang bisa beli kebutuhan pokok (misalnya minyak goreng, sabun, atau popok bayi) dengan harga lebih murah karena ada diskon besar + gratis ongkir. Ini jelas meningkatkan kesejahteraan karena kebutuhan hidup jadi lebih hemat.

Contoh nyata yang merugikan adalah Fenomena “checkout barang lucu” di TikTok Shop
Banyak orang beli barang-barang kecil (boneka mini, lampu hias, aksesoris HP) hanya karena imut atau sedang viral, padahal tidak benar-benar dibutuhkan. Akhirnya, uang habis untuk hal-hal konsumtif.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Vegard Rajwa - -
menurut saya, belanja online bisa menjadi baik atau buruk, untuk konsumen mungkin lebih menguntungkan karena mereka tidak perlu pergi keluar dari rumah untuk berbelanja. Tapi hal ini bisa saja menjadi buruk dengan borosnya pengeluaran konsumen dikarenakan banyaknya diskon yang terus bertebaran.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Agus Rosyan Pratama 2451012007 -
menurut saya dengan adanya Marketplace sebagai sarana belanja online memiliki 2 dampak, ada dampak positif dan negatif. untuk dampak positif nya konsumen mendapatkan kemudahan dalam berbelanja seperti hemat waktu, tidak perlu pergi ke toko untuk membeli barang, terlebih tak jarang banyak diskon di Marketplace yang membuat konsumen semakin senang berbelanja karna lebih hemat. namun dampak negatifnya dapat membuat kecanduan berbelanja karna dengan semakin mudahnya belanja online membuat konsumen ketagihan untuk berbelanja, apalagi barang yang berada di Marketplace sering kali lebih menarik dari toko biasa sehingga konsumen lebih "mudah" membeli barang tersebut walaupun sebenernya tida membutuhkan. apalagi dengan adanya paylater Marketplace yang semakin membuat konsumen ingin berbelanja dengan membayar secara kredit
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Shalwa Putri Ikhtiarini -
Nama: Shalwa Putri Ikhtiarini
NPM : 2411012036

Menurut saya, hal itu tergantung pada jenis konsumennya. Bagi saya sendiri, walau mudah, hemat waktu, dan banyak promo, belanja online masih bukanlah pilihan pertama. Terutama untuk barang-barang yang dapat di temui dengan mudah. Jadi, saat ini bagi saya belanja online lebih banyak meningkatkan kesejahteraan saya dalam mencari barang-barang yang jarang saya temui dan saya butuhkan. Terutama dengan adanya banyak promo seperti diskon dan gratis ongkir.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by NABILA ZAKIA ILMI -
menurut aku belanja online ada sisi positif dan ada sisi negatif nya juga. nah kl dr sisi positif nya itu jelas bngt nge bantu kesejahteraan konsumen, dr mulai menghemat waktu, ga perlu ribet2 dateng ke toko nya secara langsung,  bisa bandingin harga langsung dengan toko lain, trus suka ada promo gede gede an juga. misal nya pas flash sale 12.12 atau 10.10 dll.
sedangakn dri sisi negatif nya malah justru bkin org jadi boros, dan kebanyakan fomo karna tergoda diskon. belum lagi akses pembelian yg sangat mudah tinggal klik2 aja, dan juga  kdang konsumen itu beli karna pengen dan bukan karna butuh, artinya bukan kesejahteraan tapi malah “tekor” atau “ boros” . jadii belanja online itu bisa banget ningkatin kesejahteraan konsumen asal di gunakan secara bijak, tapii kl gabisa mengontrol diri pun jatuh nya malah jadi rugi yaa.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Sekar Arum Parawanti - -
Sebenarnya belanja online itu memiliki dampak negatif dan positif, belanja online dapat meningkatkan kesejahteraan konsumen ketika kita bisa belanja secara online tanpa harus datang ke toko offline yang tentunya itu dapat mengefisiensi waktu dan energi, akan tetapi belanja online memiliki negatif atau merugikan konsumen apabila konsumen tersebut sangat minim literasi yang memiliki potensi untuk tertipu dengan marketing digital, selain itu cukup jauh alamatnya dengan toko online tempat kita memesan. Belanja online dapat meningkatkan kesejahteraan konsumen apabila di tanggapi dengan perilaku yang lebih bijak dengan cara lebih selektif dalam berbelanja dengan cara meningkatkan literasi digital, serta mengutamakan kepentingan di banding keinginan ketika ingin berbelanja online.

In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Raihan sidik Fadhilah -
Menurut saya belanja online memang lebih memudahkan konsumen dengan tidak perlu datang ke tokonya langsung tetapi juga dari pengalaman saya belanja online itu kadang dapat merugikan jikalau barang/produk yang datang tidak sesuai dengan harapan kita itulah kenapa saya lebih suka berbelanja secara offline/ langsung karna kita dapat langsung mencobanya dan memilih sesuai dengan kebutuhan kita dan tidak takut kalo barang nya itu tidak sesuai dengan harapan kita intinya menurut saya belanja online itu kadang dapat meningkatkan kesejahteraan konsumen kadang juga bisa membuat konsumen dirugikan kalo barang yang datang tidak sesuai dengan harapan konsumen nya
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Rahmasari Rahayu - -
Nama : Rahmasari Rahayu
NPM : 2411012061

Menurut saya, itu merupakan dua hal yang sama sama bisa terjadi, tergantung perspektif dan kondisi. Belanja online bisa meningkatkan kesejahteraan konsumen. Misalnya bagi orang orang yang memiliki aktivitas padat bisa mempermudah dan menghemat waktu karena bisa melakukan pembelian dimana saja dan kapan saja, kemudian terdapat banyak promo yang bisa menghemat budget.

Tetapi, seperti layaknya pisau bermata dua, Belanja online juga punya sisi negatif. Sebagai contoh, promo yang banyak cenderung membuat kita implusif buying dan membeli hal hal yang tidak termasuk kebutuhan dan hanya keinginan sesaat. Selain itu,  kemudahan untuk membeli sesuatu membuat proses berpikir kita untuk memutuskan membeli atau tidak barang tersebut menjadi lebih singkat, sehingga kita lebih boros. Terakhir, Belanja online menimbulkan ketergantungan karena promo promo barang tersebar di berbagai media social yang meng influence kita untuk bisa membeli tanpa berpikir dua kali.

berikut contoh nyata yang biasa terjadi : Belanja online mempermudah saat kita sedang sakit dan tidak memungkinkan untuk keluar rumah, teknologi belanja online memungkinkan kita pesan makanan atau obat dari jarak jauh. Kemudian belanja online bisa menjadi merugikan ketika event flashsale yang membuat kita cenderung membeli karena implusif dan hype yang ada.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Allyssia Okta Ramadhani Putri -
Menurut saya pada sistem pembelajaran online memiliki dampak positif dan negatif nya masing masing, yang pertama pada dampak positif nyaa para konsumen lebih mudah untuk mendapatkan produk yang mereka butuhkan atau inginkan, yang dimana tidak semua tempat dapat mencari produk tersebut, dan banyak dari pihak konsumen untuk mendapatkan sisi positif lain nya seperti harga yang lebih murah lebih mudah dijangkau atau tidak bersusah payah untuk membeli produk tersebut ke tempatnya langsung.

Tetapi dari sisi positif perbelanjaan online ada juga pastinya sisi negatif nya, yang pertama adanya habit baru yang terbentuk pada konsumen dalam daya perbelanjaan online ini implusif yang meningkat atau boros, dan ketergantungan nya barang yang di dapat.. karena tidak semua produk datang sesuai dengan bentuk iklan nya, ada yang di luar ekspektasi ketika barang nya datang dan membutuhkan konsumen beberapa akan kecewa, lalu adanya habit yang kecenderungan akan belanjaan online tersebut ketika ada jadwal nya promo promo pada tanggal tertentu yang harusnya konsumen tidak ada sesuatu hal yang di beli tapi karena tanggal tersebut ada nya potongan harga membuat konsumen terbawa untuk membeli sesuatu produk itu.

kesimpulan yang dapat saya ambil dampak belanja online bagi konsumen, yaitu lagi lagi lebih banyak membantu konsumen di era sekarang, karena mau tidak mau kita harus adaptif dalam melakukan sesuatu dan salah satu nya adalah belanja secara online ini, lebih efisien dan peka akan situasi ketika melakukan belanja online tersebut.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Muhammad Radinka Albasith . -
menurut saya tergantung dari sudut pandang perspektif jika dia ekonomi nya tercukupi dan lebih justru bisa meningkatkan kesejahteraan konsumen karna kemudahan, dan lebih hemat waktu jadi waktu yang tersisa bisa di gunakan untuk hal yang lain yang bisa menghasilkan atau berguna, jauh lebih hemat daripada ke pasar atau nyari langsung secara offline.
merugikan jika orang yang memesan itu ekonomi pas pas an tapi tidak bisa kontrol diri dan malah berbelanja melebihi keputusan atau hanya sekedar mau atau suka yang tidak terlalu di butuhkan itu justru merugikan impulsif dan boros, contohnya nyata nya dia sebenarnya udah di atas bagian penjelasan cuma tambah dikit aja misal kita mahasiswa yang kalo liat iklan dikit promo dikit langsung buru buru cek out yang di mana padahal mahasiswa itu dia kos dan malah merugikan karna tidak berpikir panjang terlebih dahulu.
kalo contoh yang meningkat yaa itu karna dia berekonomi bagus dan punya pendapat yang tinggi jadi dengan belanja online ini meningkatkan kesejahteraan dia karna apa yang dia mau bisa di dapat dengan cepat sehingga menghemat waktu dia

NAMA : MUHAMMAD RADINKA ALBASITH
NPM :2411012002
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Tio Rahellita br sihaloho -

Menurut saya Belanja online itu ada enaknya juga sebenernya, ada juga ruginya. Enaknya, orang jadi lebih gampang dan hemat waktu, misalnya ibu rumah  tangga atau saya sendiri bisa belanja sayur di aplikasi tanpa harus ke pasar, atau mahasiswa bisa beli buku impor yang susah dicari di toko. Tapi sisi jeleknya, sering bikin orang jadi kalap karena banyak promo sampe kecanduan juga ada juga yang sudah beli tapi ga sesuai dengan ekspetasi di fotonya itu juga menurut saya kerugian 

Contoh nyatanya juga pas momen flash sale 12.12 di Shopee banyak orang akhirnya beli barang hanya karena murah,dikontrol dan mereka rata rata si pembeli ini pada checkout Karna takut kehabisan barangnya padahal sebenarnya nggak terlalu dibutuhin. Jadi, belanja online bisa meningkatkan kesejahteraan kalau dipakai bijak, tapi bisa juga bikin boros kalau nggak dikontrol.


In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Youngky Setiawan -
Menurut saya, belanja online saat ini lebih banyak merugikan karena pertama perspektif negatif produsenn dengan adanya belanja online jelas produsen akan mengalami kerugiaan karena barang-barang online akan jauh lebih murah dan hal itu akan menyebabkan harga asli pasar terganggu dan terbanting, lalu banyaknya barang tiruan yang dijual dengan harga murah ini tentu merugikan produsen yang menjual barang ori. contoh : Sepatu Nike yang di tiru oleh orang lalu dijual dengan harga murah.
Kedua perspektif konsumen belanja online dapat membuat pelanggan menjadi adiktif atau kecanduan dalam berbelanja, ada juga pelanggan yang FOMO membeli barang tanpa tahu kualitas dan isi produk sehingga ini membuat rugi konsumen. Contoh : Boneka labubu yang viral sehingga banyak orang yang membeli boneka tersebut dengan harga mahal padahal kualitas yang digunakan tidak sama dengan labubu ori
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Dina Agustaria -
Dina Agustaria
2411012022

Menurut saya keduanya mempunyai dampak masing’ seperti belanja online emang menghemat waktu banyak promo tetapi tidak bisa merasakan barang langsung hanya dari online terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita harap seperti kekecilan bahan ketipisan atau jahitan tidak rapih atau sobek terkadang sebagian orang ketergantungan dengan hal itu
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Fery Ilham_ 2451012011 -
Nama: Fery Ilham
NPM: 2451012011
menurut saya pribadi, tergantung dari pengguna/calon konsumen yang menggunakan metode online shop, hal ini dapat menimbulkan potensi meningkatkan dan merugikan. 1. karena mudahnya belanja di online shop, hemat waktu dan banyak promo, konsumen merasa terbantu dalam mendapatkan barang murah dan barang yang awalnya tidak tersedia di pasar offline di daerah tersebut, hal ini menunjukan potensi dari kesejahteraan konsumen. 2. karena mudahnya berbelanha di online shop, konsumen merasa ketergantungan dengan metode tersebut, maraknya periklanan dari produk tersebut di medoss, dapat memancing konsumen yang ibaratnya tanpa basa basi langsung check out saja tanpa melakukan research terlebih dahulu mengenai produk tsbt. hoax/barang yang tidak sesuai dgn barang yg di iiklankan, konsumen merasa dirugikan dan hal ini dapat menimbulkan ketergantungan yang merugikan bagi konsumen. jika konsumen menggunakan online shop secara bijak, hal ini di dominasi oleh kesejahteraan bagi konsumen
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Rivi Tiara Ayu -

Nama: Rivi Tiara Ayu

Npm: 2411012003

Menurut saya itu teragntung dari pola belanja konsumen, kalau bisa mengontrol diri dan fokus pada kebutuhan, belanja online akan meningkatkan kesejahteraan konsumen. Sebaliknya jika konsumen tidak bisa mengendalikan atau mengontrol pola belanja itu akan merugikan. 

contoh menguntungkan: saya ingin membeli buku pelajaran, jika saya memesan di toko offline harganya akan mahal tapi jika memesan online maka akan ada diskon dari tokko dan lain lain sehingga dalam kasus ini saya merasa diuntungkan saat berbelanja online.

contoh merugikan: Saat ada flash sale atau diskon di suatu toko online tanpa sadar (implusif) kita akan membeli banyak barang yang tidak kita perlukan karena merasa penawaran itu menarik sehingga pada akhirnya kita menjadi boros karena membeli di luar kebutuhan kita.

In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Nafila Neisya Zahra -

Nama: Nafila Neisya Zahra

NPM: 2411012020

Kalau saya pribadi belanja online lebih banyak meningkatkan kesejahteraan saya karena saya bisa memilih dan mencari barang lebih bervariasi dari segi bentuk maupun harga. Belanja online sendiri belum pernah merugikan saya, karena sebagian konsumen saya sadar akan kebutuhan dan keinginan.

Contohnya walaupun ada diskon tiba-tiba akan barang yang saya inginkan, saya tetap memikirkan apakah barang tersebut benar-benar saya butuhkan saat ini atau mungkin akan berguna suatu saat, saya akan memikirkan hal-hal seperti itu jadi saya membeli barang yang urgent tapi sekali-kali juga saya beli impulsif untuk self-reward (sangat jarang terjadi).

In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Reihan Rizki Ananda -
Menurut saya,, tergantung pada bagaimana si konsumen menyikapi adanya belanja online,tapi menurut saya justru lebih meningkatkan kesejahteraan konsumen karen kita diberi kemudahan untuk berbelanja dari rumah/daring, lebih hemat waktu, dan juga tidak jarang tersedia diskon atau cashback yang diberikan e commerce. Namun tidak menutup kemungkinan untuk konsumen menjadi impulsif karena tergiur dengan banyaknya promo yang diberikan.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Salwa Saqina Tasya - -
menurut sayaa ada dua pendapat dari sisi meningkatkan kesejahteraan konsumen dan juga merugikan bagaimana cara konsumen itu sendiri, contohnya saya sendiri saya merasa diuntungkan karena meningkatkan kesejahteraan memudahkan saya dalam bebelanja banyak promo menarik membuat belanja menjadi lebih hemat dan kita bisa menemukan barang yg tidak dapat kita temui di offline store tapi dilain sisi saya juga merasa dirugikan karena membuat saya jadi kecanduan karena belanja mudah, saya kurang bisa mengontrol diri dalam bebelanja online. jadi pada pandangan saya semua tergantung konsumen sendiri dalam menyikapi permasalahan ini
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Dhyan Herlia Putri -
Nama: Dhyan Herlia Putri
NPM: 2411012015

menurut saya belanja online sendiri mempunyai dampak negatif dan positif nya.
untuk dampak positif nya, belanja online saat ini sangat memudahkan para konsumen digital untuk membeli suatu barang melalu media sosial, dengan belanja online kita bisa mengakses nya dari rumah, tanpa harus pergi ke suatu toko fisik/tempat, menghemat waktu karena kita bisa mengakses nya dimanapun dan kapanpun, belum lagi banyak sekali promo yang didapatkan, dan iini memberikan kemudahan bagi para konsumen digital untuk membeli suatu barang yang di inginkan atau dibutuhkan.

untuk dampak negatif nya sendiri, benar banget kita bisa sangat boros dengan promo promo yang tersedia, impulsif karena ketika kita melihat barang itu lucu kita otomatis akan membeli barang tersebut tanpa memikirkan kebutuhan nya terlebih dahulu. belanja online juga, kita bisa dengan mudah tertipu dengan riview yang tersedia, terkadang barang tidak sesuai dengan gambar (beda warna, beda ukuran, atau mungkin bisa beda barang yang di kirim dengan barang yang ada di gambar tersebut) jadi kita tidak bisa melihat kualitas suara barang tersebut secara detail. Dan ya menurut saya belanja online bisa menimbulkan ketergantungan karena kita mengakses dengan handphone, dimana handphone adalah barang yang kita pegang setiap hari, dan mungkin saja kita bisa mengakses marketplace setiap hari dan setiap waktu dan akan checkout suatu barang.

untuk contoh dampak positif nya: dengan belanja online, kita dapat mengakses dimanapun dan kapanpun kita berada tanpa harus datang ke toko fisik, jadi sangat menghemat waktu.

untuk contoh dampak negatif nya: hal ini bisa menimbulkan impulsif karena, toko online ini sangat mudah di akses sehingga kita bisa belanja tanpa memikirkan kebutuhan dari barang tersebut.

jadi menurut saya belanja online ini ada dampak positif dan negatif nya tersendiri.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Thomas Aquinas Rici Adrian -
menurut saya belanja online meningkatkan kesejahteraan dan juga merugikan konsumen.
alasannya, meningkatkan kesejahteraan konsumen karena mempermudah konsumen dalam membeli barang, terdapat banyak pilihan, harga yang terjangkau dan dapat membeli barang tanpa harus ke lokasi.
tetapi dapat merugikan konsumen jika konsumen itu tidak dapat mengontrol kecenderungan untuk membeli dan membeli tidak sesuai fungsi ataupun keperluan utamanya.
dari beberapa contoh merugikan yang saya lihat di medsos, saya pernah melihat ada sebuah keluarga yang kurang berkecukupan dia sering belanja online yang menyebapkan munculnya banyak masalah di keluarga mereka yang ketika dilihat menimbulkan kurangnya kesejahteraan.
namun menurut saya ini juga tergantung dari kecukupan finansial setiap orang dalam berbelanja sehingga tidak di anggap merugikan juga ketika seseorang yang berkelbihan berbelanja online memiliki finansial yang lebih.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Hanifah Azhar 2411012051 -
Menurut saya, belanja online lebih banyak meningkatkan kesejahteraan konsumen karena kemudahannya. Contohnya, kita bisa membeli bahan makanan segar dari toko daring yang diantarkan langsung ke depan rumah, sehingga menghemat waktu dan tenaga untuk aktivitas lainnya. Namun, ada risiko yang perlu diwaspadai, seperti tergoda membeli produk makeup lucu yang sedang flash sale yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, sehingga justru menimbulkan pemborosan.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Sevina Meisari -
Nama : Sevina Meisari
NPM : 2411012045

Menurut saya, meningkatkan kesejahteraan konsumen atau merugikan tergantung dari bagaimana sesorang menggunakannya.

Contoh nyata belanja online dapat meningkatkan kesejahteraan konsumen adalah mahasiswa bisa membeli kebutuhan kuliah secara online karena harganya lebih terjangkau dibandingkan membeli langsung dan lebih hemat waktu karena waktu yang harusnya membeli langsung dapat digunakan untuk mengerjakan tugas. Ibu rumah tangga bisa belanja kebutuhan bulanan di e-commerce dengan promo gratis ongkir, sehingga lebih hemat ongkos dibanding pergi ke supermarket.

Dapat merugikan karena banyak anak muda tergoda ikut “flash sale” atau “midnight sale” hanya karena harganya diskon, akhirnya membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Ada juga kasus barang yang dibeli online tidak sesuai harapan seperti warna beda dan kualitas buruk, akhirnya malah membuang uang.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Linda Ovi Rahayu -
Nama: Linda Ovi Rahayu
NPM: 2411012044

Menurut saya belanja online punya dampak positif dan negatif bagi konsumen. Dari sisi positif nya, belanja online memudahkan hidup karena kita bisa membeli barang tanpa harus keluar rumah. Hal ini sangat membantu orang yang sibuk atau tinggal jauh dari pusat perbelanjaan. Selain itu, banyak promo dan diskon menarik, seperti saat 11.11 atau 12.12 di aplikasi Shopee, yang membuat konsumen bisa mendapatkan barang impian dengan harga lebih murah. Kita juga bisa dengan mudah membandingkan harga dan kualitas dari berbagai toko hanya lewat ponsel.

Kesimpulannya, belanja online bisa meningkatkan kesejahteraan jika digunakan dengan bijak. Tapi jika tidak bisa mengontrol diri, justru bisa membawa masalah keuangan dan stres.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Muhammad Asra -
Dengan adanya kemudahan berbelanja secara daring di era digitalisasi saat ini membawa banyak perubahan bagi konsumen. Apakah belanja online menguntungkan atau merugikan itu kembali kepada masing-masing konsumen, ada konsumen yang mungkin tidak memiliki banyak waktu luang sehingga ketika ada keperluan yang cukup mendesak dan harus terpenuhi akan merepotkan konsumen tersebut. Di sisi lain ada konsumen yang cenderung lebih menyukai melihat barang dan mengeceknya secara langsung sehingga bisa mengetahui kualitas dan kondisi barang tersebut. Untuk contoh nyata yaitu pengalaman saya pribadi yang mendapatkan 2 insight terkait belanja online yang meningkatkan kesejahteraan dan merugikan. Yang pertama: Pengalaman saya ketika membutuhkan sebuah buku untuk belajar, namun ketika saya mencari di toko buku di daerah Lampung tidak ada yang memiliki stok buku tersebut. Sehingga saya mengandalkan online shopping langsung ke toko buku official yang menjual buku tersebut dan hal itu memudahkan saya menimbang jika harus membeli buku tersebut ke luar Lampung, akan memakan banyak biaya transportasi dan lainnya yang mungkin bisa berkali lipat dari harga buku dan ongkirnya. Contoh kedua: Saya punya ketertarikan terhadap video game, dan saya menggunakan platform berupa steam untuk melakukan transaksi terhadap game-game tersebut. Namun dengan banyaknya penawaran (terlebih ketika diskon pada musim tertentu seperti summer atau winter) banyak game yang awalnya dijual hingga harganya hampir menyentuh 1 juta bisa berubah menjadi hanya sekitar 200 ribu. Merupakan penawaran yang menggiurkan sekaligus cara instan untuk menguras kantong demi produk yang menurunkan produktivitas.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Rasti Kartika Asih - -
menurut saya bisa menyejahterakan dan juga merugikan, tergantung gimana cara kita pakainya. menurut saya sendiri lebih hemat belanja online karena banyak promo itu, praktis karena tinggal tunggu aja dirumah barangnya dianter, jadi efisiensi waktu juga. kalo merugikan engga terlalu ya balik lagi ke masing-masing individu , karena kalau saya sendiri belanja online buat barang yang memang saya butuhin, ketergantungan itu emang iya karena dari kemudahan yang didapat itu juga.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Trie intan kesuma 2411012057 -
Nama: Trie Intan Kesuma
NPM: 2411012057

menurut saya, belanja online lebih meningkatkan kesejahteraan konsumen, selain alasan mudah, hemat waktu, dan promo. konsumen tidak perlu menghadapi pendagang yang mematok harga, biaya parkir, juga biaya ongkos.
belanja online tidak merugikan konsumen justru lebih banyak menfaat dan kemudahan, impulsif, boros, dan ketergantungan adalah kesalahan konsumen pribadi yang kurang bisa mengatur diri sendiri.
contoh kenyamanan membeli secara online, ketika membeli baju secara online dibandingkan offline ke pasar, konsumen punya lebih banyak pilihan produk, bisa bertanya melalui live atau chat tanpa perlu bertatap muka dengan penjual, tidak ada rasa tidak enak walaupun tidak jadi membeli produk tersebut, sedangkan ketika berbelanja offline harus bertatap muka, bertanya langsung, ada rasa segan bertanya ketika mencoba banyak produk tanpa membeli, jadi berkurangnya rasa nyaman memilih.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by annisya agustina -
Belanja online bisa meningkatkan kesejahteraan konsumen karena praktis, hemat waktu, dan banyak promo, contohnya ibu rumah tangga yang bisa belanja kebutuhan tanpa keluar rumah. Namun, di sisi lain, seringkali merugikan karena mendorong perilaku impulsif, seperti saat Harbolnas 11.11 atau 12.12, banyak orang membeli barang yang tidak dibutuhkan hingga terjebak utang paylater. Jadi, manfaat atau ruginya sangat tergantung pada cara konsumen mengendalikan diri.
In reply to First post

Re: Discuss Yuk! Perilaku Konsumen Digital P2

by Rintan Susanti . -
Nama : Rintan Susanti
NPM : 2411012032

Menurut saya, belanja online dapat memiliki dampak ganda bagi konsumen. Di satu sisi, belanja online meningkatkan aksesibilitas dan kemudahan berbelanja, menghemat waktu, serta menawarkan berbagai promo yang menarik. Namun, di sisi lain, belanja online juga dapat memicu perilaku konsumtif, impulsif, dan boros, bahkan menimbulkan ketergantungan.