Kemukakanlah pandangan pribadi Anda tentang e commerce dan perkembangannya hingga saat ini di Indonesia maupun di kancah global?
Diskusi
NAMA: ABHINAYA PUTRI SABILA
NPM: 2213031068
KELAS: 2022B
Perkembangan E-commerce di Indonesia
Di Indonesia, e-commerce telah berkembang pesat dan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi digital. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor utama:
Peningkatan Akses Internet: Semakin banyak penduduk yang terhubung ke internet, baik melalui smartphone maupun perangkat lainnya.
Adopsi Digital yang Tinggi: Masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, sangat adaptif terhadap teknologi baru dan media sosial, yang juga memengaruhi kebiasaan belanja.
Infrastruktur Logistik yang Lebih Baik: Meskipun masih ada tantangan, perbaikan dalam sistem pengiriman dan logistik mendukung jangkauan e-commerce ke daerah-daerah terpencil.
Munculnya Berbagai Platform: Kehadiran platform besar seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada mempermudah masyarakat untuk berbelanja online dan mendorong persaingan yang sehat.
Perkembangan E-commerce di Kancah Global
Secara global, tren e-commerce juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan beberapa tren utama:
Dominasi Marketplace Besar: Platform raksasa seperti Amazon dan Alibaba terus mendominasi pasar, menawarkan beragam produk dan layanan yang terintegrasi.
Social Commerce: Belanja yang terintegrasi dengan media sosial, seperti melalui TikTok Shop atau Instagram Shopping, semakin populer, menciptakan pengalaman belanja yang lebih interaktif.
AI dan Personalisasi: Penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk menganalisis data pelanggan memungkinkan platform memberikan rekomendasi produk yang lebih personal dan relevan.
Keberlanjutan (Sustainability): Konsumen global semakin peduli dengan isu lingkungan, mendorong platform e-commerce dan penjual untuk mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan.
Perekembangan ini menunjukkan bahwa e-commerce bukan lagi sekadar alternatif, melainkan telah menjadi bagian integral dari cara kita berinteraksi dengan ekonomi. Transformasi ini juga menciptakan peluang dan tantangan baru, mulai dari persaingan yang ketat hingga isu keamanan data.
NPM: 2213031068
KELAS: 2022B
Perkembangan E-commerce di Indonesia
Di Indonesia, e-commerce telah berkembang pesat dan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi digital. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor utama:
Peningkatan Akses Internet: Semakin banyak penduduk yang terhubung ke internet, baik melalui smartphone maupun perangkat lainnya.
Adopsi Digital yang Tinggi: Masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, sangat adaptif terhadap teknologi baru dan media sosial, yang juga memengaruhi kebiasaan belanja.
Infrastruktur Logistik yang Lebih Baik: Meskipun masih ada tantangan, perbaikan dalam sistem pengiriman dan logistik mendukung jangkauan e-commerce ke daerah-daerah terpencil.
Munculnya Berbagai Platform: Kehadiran platform besar seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada mempermudah masyarakat untuk berbelanja online dan mendorong persaingan yang sehat.
Perkembangan E-commerce di Kancah Global
Secara global, tren e-commerce juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan beberapa tren utama:
Dominasi Marketplace Besar: Platform raksasa seperti Amazon dan Alibaba terus mendominasi pasar, menawarkan beragam produk dan layanan yang terintegrasi.
Social Commerce: Belanja yang terintegrasi dengan media sosial, seperti melalui TikTok Shop atau Instagram Shopping, semakin populer, menciptakan pengalaman belanja yang lebih interaktif.
AI dan Personalisasi: Penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk menganalisis data pelanggan memungkinkan platform memberikan rekomendasi produk yang lebih personal dan relevan.
Keberlanjutan (Sustainability): Konsumen global semakin peduli dengan isu lingkungan, mendorong platform e-commerce dan penjual untuk mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan.
Perekembangan ini menunjukkan bahwa e-commerce bukan lagi sekadar alternatif, melainkan telah menjadi bagian integral dari cara kita berinteraksi dengan ekonomi. Transformasi ini juga menciptakan peluang dan tantangan baru, mulai dari persaingan yang ketat hingga isu keamanan data.
Nama: Nurti Laban Ponjot
NPM: 2213031067
Menurut pandangan saya, perkembangan e-commerce saat ini menjadi salah satu fenomena penting dalam perekonomian modern, baik di Indonesia maupun secara global. E-commerce tidak hanya sebatas tempat jual beli secara daring, tetapi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah pengguna internet, kemudahan akses teknologi, serta perubahan pola konsumsi masyarakat yang cenderung lebih praktis dan cepat.
Di Indonesia, pertumbuhan e-commerce sangat pesat karena didukung oleh faktor demografi, terutama dominasi generasi muda yang melek teknologi. Berbagai platform seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada berhasil menarik perhatian konsumen dengan menawarkan harga kompetitif, kemudahan transaksi, serta beragam promosi. Namun, perkembangan ini juga menghadirkan tantangan, misalnya persaingan ketat antar-platform, isu keamanan data pengguna, serta dampak terhadap usaha kecil yang belum mampu beradaptasi dengan digitalisasi.
Sementara itu, di tingkat global, e-commerce telah berkembang menjadi industri raksasa yang digerakkan oleh perusahaan besar seperti Amazon, Alibaba, dan eBay. Perkembangan teknologi kecerdasan buatan, big data, hingga sistem pembayaran digital membuat transaksi semakin efisien. Bahkan, tren baru seperti live shopping dan integrasi media sosial semakin memperluas pasar. Meski demikian, isu kesenjangan akses teknologi antar-negara, regulasi lintas batas, serta keberlanjutan lingkungan juga menjadi perhatian yang tidak bisa diabaikan.
Menurut saya, e-commerce adalah peluang besar sekaligus tantangan. Peluangnya terletak pada peningkatan efisiensi ekonomi, penciptaan lapangan kerja baru, serta kemudahan akses bagi konsumen. Namun, tantangannya adalah bagaimana memastikan ekosistem ini berjalan adil, aman, dan tidak menyingkirkan pelaku usaha tradisional. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan pemerintah yang tepat, strategi bisnis yang adaptif, serta kesadaran konsumen dalam menggunakan layanan e-commerce agar perkembangannya memberikan manfaat luas, tidak hanya bagi individu tetapi juga perekonomian secara keseluruhan.
NPM: 2213031067
Menurut pandangan saya, perkembangan e-commerce saat ini menjadi salah satu fenomena penting dalam perekonomian modern, baik di Indonesia maupun secara global. E-commerce tidak hanya sebatas tempat jual beli secara daring, tetapi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah pengguna internet, kemudahan akses teknologi, serta perubahan pola konsumsi masyarakat yang cenderung lebih praktis dan cepat.
Di Indonesia, pertumbuhan e-commerce sangat pesat karena didukung oleh faktor demografi, terutama dominasi generasi muda yang melek teknologi. Berbagai platform seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada berhasil menarik perhatian konsumen dengan menawarkan harga kompetitif, kemudahan transaksi, serta beragam promosi. Namun, perkembangan ini juga menghadirkan tantangan, misalnya persaingan ketat antar-platform, isu keamanan data pengguna, serta dampak terhadap usaha kecil yang belum mampu beradaptasi dengan digitalisasi.
Sementara itu, di tingkat global, e-commerce telah berkembang menjadi industri raksasa yang digerakkan oleh perusahaan besar seperti Amazon, Alibaba, dan eBay. Perkembangan teknologi kecerdasan buatan, big data, hingga sistem pembayaran digital membuat transaksi semakin efisien. Bahkan, tren baru seperti live shopping dan integrasi media sosial semakin memperluas pasar. Meski demikian, isu kesenjangan akses teknologi antar-negara, regulasi lintas batas, serta keberlanjutan lingkungan juga menjadi perhatian yang tidak bisa diabaikan.
Menurut saya, e-commerce adalah peluang besar sekaligus tantangan. Peluangnya terletak pada peningkatan efisiensi ekonomi, penciptaan lapangan kerja baru, serta kemudahan akses bagi konsumen. Namun, tantangannya adalah bagaimana memastikan ekosistem ini berjalan adil, aman, dan tidak menyingkirkan pelaku usaha tradisional. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan pemerintah yang tepat, strategi bisnis yang adaptif, serta kesadaran konsumen dalam menggunakan layanan e-commerce agar perkembangannya memberikan manfaat luas, tidak hanya bagi individu tetapi juga perekonomian secara keseluruhan.
Nama: Febi Fajriani
NPM : 2213031073
E-commerce telah menjadi pilar utama dalam transformasi digital ekonomi global, termasuk di Indonesia. Secara global, e-commerce berkembang pesat karena kemajuan teknologi, kemudahan akses internet, dan perubahan perilaku konsumen menuju belanja online. Di Indonesia, pertumbuhannya sangat signifikan, didorong oleh tingginya penetrasi smartphone, populasi muda yang melek digital, serta dukungan pemerintah melalui digitalisasi UMKM.
E-commerce kini bukan sekadar tempat belanja, tetapi juga ekosistem bisnis yang mencakup logistik, pembayaran digital, hingga pemasaran. Tantangan seperti persaingan ketat, keamanan data, dan inklusi digital tetap harus diatasi. Namun, secara keseluruhan, e-commerce membuka peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan pelaku usaha di berbagai level.
NPM : 2213031073
E-commerce telah menjadi pilar utama dalam transformasi digital ekonomi global, termasuk di Indonesia. Secara global, e-commerce berkembang pesat karena kemajuan teknologi, kemudahan akses internet, dan perubahan perilaku konsumen menuju belanja online. Di Indonesia, pertumbuhannya sangat signifikan, didorong oleh tingginya penetrasi smartphone, populasi muda yang melek digital, serta dukungan pemerintah melalui digitalisasi UMKM.
E-commerce kini bukan sekadar tempat belanja, tetapi juga ekosistem bisnis yang mencakup logistik, pembayaran digital, hingga pemasaran. Tantangan seperti persaingan ketat, keamanan data, dan inklusi digital tetap harus diatasi. Namun, secara keseluruhan, e-commerce membuka peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan pelaku usaha di berbagai level.
NAMA : Turi Robayani
NPM: 2213031064
Kelas: 2022B
Menurut pandangan saya, e-commerce merupakan salah satu inovasi paling berpengaruh dalam transformasi ekonomi modern, baik di Indonesia maupun di kancah global. Kehadirannya tidak hanya mengubah cara masyarakat berbelanja, tetapi juga memperluas akses pasar bagi pelaku usaha, dari skala mikro hingga korporasi besar.
Di Indonesia, perkembangan e-commerce sangat pesat didukung oleh meningkatnya penetrasi internet, penggunaan smartphone, serta budaya belanja online yang kian diterima masyarakat. Platform seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, hingga Bukalapak mampu menjembatani UMKM dengan konsumen di seluruh daerah, sehingga mempercepat inklusi ekonomi. Namun, tantangan seperti keamanan transaksi, logistik di daerah terpencil, serta persaingan harga yang ketat masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu dibenahi.
Secara global, e-commerce telah berkembang menjadi tulang punggung perdagangan digital dengan pemain besar seperti Amazon, Alibaba, dan eBay yang mendorong standar layanan internasional. Tren terbaru menunjukkan integrasi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan augmented reality untuk meningkatkan pengalaman konsumen. Selain itu, konsep social commerce dan cross-border e-commerce juga semakin dominan, memperlihatkan bahwa batas antar negara dalam perdagangan semakin kabur.
Dengan demikian, saya melihat e-commerce bukan hanya sekadar tren, melainkan fondasi ekonomi digital masa depan. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat e-commerce di Asia, asalkan dapat mengoptimalkan infrastruktur digital, memperkuat regulasi, serta mendorong literasi digital masyarakat.
NPM: 2213031064
Kelas: 2022B
Menurut pandangan saya, e-commerce merupakan salah satu inovasi paling berpengaruh dalam transformasi ekonomi modern, baik di Indonesia maupun di kancah global. Kehadirannya tidak hanya mengubah cara masyarakat berbelanja, tetapi juga memperluas akses pasar bagi pelaku usaha, dari skala mikro hingga korporasi besar.
Di Indonesia, perkembangan e-commerce sangat pesat didukung oleh meningkatnya penetrasi internet, penggunaan smartphone, serta budaya belanja online yang kian diterima masyarakat. Platform seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, hingga Bukalapak mampu menjembatani UMKM dengan konsumen di seluruh daerah, sehingga mempercepat inklusi ekonomi. Namun, tantangan seperti keamanan transaksi, logistik di daerah terpencil, serta persaingan harga yang ketat masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu dibenahi.
Secara global, e-commerce telah berkembang menjadi tulang punggung perdagangan digital dengan pemain besar seperti Amazon, Alibaba, dan eBay yang mendorong standar layanan internasional. Tren terbaru menunjukkan integrasi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan augmented reality untuk meningkatkan pengalaman konsumen. Selain itu, konsep social commerce dan cross-border e-commerce juga semakin dominan, memperlihatkan bahwa batas antar negara dalam perdagangan semakin kabur.
Dengan demikian, saya melihat e-commerce bukan hanya sekadar tren, melainkan fondasi ekonomi digital masa depan. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat e-commerce di Asia, asalkan dapat mengoptimalkan infrastruktur digital, memperkuat regulasi, serta mendorong literasi digital masyarakat.
SEPTIANI PUTRI (2213031070)
Menurut pandangan saya, perkembangan e-commerce baik di Indonesia maupun secara global menunjukkan transformasi besar dalam dunia perdagangan dan gaya hidup masyarakat. Di Indonesia, pertumbuhan e-commerce semakin pesat sejak beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat terbiasa berbelanja secara daring. Platform besar seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak telah membuka akses luas bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan lebih cepat dan mudah. Bahkan, pelaku UMKM kini dapat menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada wilayah lokal. Meski begitu, saya melihat ada tantangan yang harus dihadapi, seperti masalah keamanan transaksi, maraknya produk palsu, serta kesenjangan digital yang membuat sebagian masyarakat di daerah terpencil belum sepenuhnya merasakan manfaat e-commerce.
Di sisi lain, perkembangan e-commerce di kancah global menunjukkan dinamika yang lebih kompleks. Raksasa dunia seperti Amazon, Alibaba, dan eBay tidak hanya mengubah pola belanja masyarakat, tetapi juga mengubah sistem logistik, distribusi, dan metode pembayaran yang semakin modern. Tren global bahkan mengarah pada pemanfaatan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, big data, blockchain, hingga rencana penggunaan drone dalam pengiriman barang. Hal ini membuktikan bahwa e-commerce tidak lagi sebatas transaksi jual beli barang, tetapi sudah merambah ke layanan digital, sistem berlangganan, hingga integrasi dengan konsep metaverse.
Secara keseluruhan, saya menilai bahwa e-commerce adalah simbol nyata dari pergeseran menuju ekonomi digital yang semakin inklusif dan efisien. Di Indonesia, peluangnya masih sangat besar seiring meningkatnya jumlah pengguna internet dan minat belanja daring masyarakat. Namun, saya juga meyakini bahwa perkembangan ini perlu diimbangi dengan regulasi yang jelas, perlindungan konsumen yang kuat, serta peningkatan literasi digital agar ekosistem perdagangan elektronik dapat tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. Sementara secara global, e-commerce akan terus menjadi masa depan perdagangan dunia yang membawa banyak manfaat, tetapi juga menuntut tanggung jawab lebih besar dalam menjaga etika bisnis dan privasi konsumen.
Menurut pandangan saya, perkembangan e-commerce baik di Indonesia maupun secara global menunjukkan transformasi besar dalam dunia perdagangan dan gaya hidup masyarakat. Di Indonesia, pertumbuhan e-commerce semakin pesat sejak beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat terbiasa berbelanja secara daring. Platform besar seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak telah membuka akses luas bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan lebih cepat dan mudah. Bahkan, pelaku UMKM kini dapat menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada wilayah lokal. Meski begitu, saya melihat ada tantangan yang harus dihadapi, seperti masalah keamanan transaksi, maraknya produk palsu, serta kesenjangan digital yang membuat sebagian masyarakat di daerah terpencil belum sepenuhnya merasakan manfaat e-commerce.
Di sisi lain, perkembangan e-commerce di kancah global menunjukkan dinamika yang lebih kompleks. Raksasa dunia seperti Amazon, Alibaba, dan eBay tidak hanya mengubah pola belanja masyarakat, tetapi juga mengubah sistem logistik, distribusi, dan metode pembayaran yang semakin modern. Tren global bahkan mengarah pada pemanfaatan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, big data, blockchain, hingga rencana penggunaan drone dalam pengiriman barang. Hal ini membuktikan bahwa e-commerce tidak lagi sebatas transaksi jual beli barang, tetapi sudah merambah ke layanan digital, sistem berlangganan, hingga integrasi dengan konsep metaverse.
Secara keseluruhan, saya menilai bahwa e-commerce adalah simbol nyata dari pergeseran menuju ekonomi digital yang semakin inklusif dan efisien. Di Indonesia, peluangnya masih sangat besar seiring meningkatnya jumlah pengguna internet dan minat belanja daring masyarakat. Namun, saya juga meyakini bahwa perkembangan ini perlu diimbangi dengan regulasi yang jelas, perlindungan konsumen yang kuat, serta peningkatan literasi digital agar ekosistem perdagangan elektronik dapat tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. Sementara secara global, e-commerce akan terus menjadi masa depan perdagangan dunia yang membawa banyak manfaat, tetapi juga menuntut tanggung jawab lebih besar dalam menjaga etika bisnis dan privasi konsumen.
Nama : Nurul Huda Azdkia
Npm : 2213031065
E-commerce menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, baik di Indonesia maupun secara global. Awalnya, e-commerce hanya sebatas transaksi jual beli sederhana di internet, namun kini sudah berkembang menjadi ekosistem digital mencakup pembayaran online, layanan logistik, hingga pemasaran digital yang tersebar luas di Indonesia, Dengan meningkatnya penetrasi internet, kemudahan akses smartphone, serta dukungan platform marketplace besar yang memudahkan UMKM menjangkau pasar luas. Hal ini membuat pola belanja masyarakat bergeser dari offline ke online.
Di tingkat global, e-commerce tidak hanya soal jual beli barang, tetapi juga mencakup layanan digital, pendidikan, hiburan, hingga kolaborasi bisnis lintas negara. Perusahaan seperti Amazon, Alibaba, hingga Shopify telah mendefinisikan ulang konsep perdagangan dengan memanfaatkan teknologi cloud, big data, dan kecerdasan buatan. Perkembangan ini membawa banyak manfaat, seperti efisiensi, kemudahan akses pasar internasional, dan personalisasi layanan kepada konsumen.
Namun, di balik pesatnya perkembangan tersebut, e-commerce juga menghadapi sejumlah tantangan seperti keamanan data, persaingan harga yang ketat, hingga kesenjangan digital di masyarakat menjadi pekerjaan rumah yang harus diatasi. Bagi Indonesia, penting untuk memperkuat infrastruktur digital, regulasi perlindungan konsumen, serta literasi digital agar perkembangan e-commerce dapat berkelanjutan. Secara keseluruhan, e-commerce adalah fenomena global yang membuka peluang besar, tetapi juga menuntut adaptasi cepat dari pelaku bisnis maupun konsumen.
Npm : 2213031065
E-commerce menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, baik di Indonesia maupun secara global. Awalnya, e-commerce hanya sebatas transaksi jual beli sederhana di internet, namun kini sudah berkembang menjadi ekosistem digital mencakup pembayaran online, layanan logistik, hingga pemasaran digital yang tersebar luas di Indonesia, Dengan meningkatnya penetrasi internet, kemudahan akses smartphone, serta dukungan platform marketplace besar yang memudahkan UMKM menjangkau pasar luas. Hal ini membuat pola belanja masyarakat bergeser dari offline ke online.
Di tingkat global, e-commerce tidak hanya soal jual beli barang, tetapi juga mencakup layanan digital, pendidikan, hiburan, hingga kolaborasi bisnis lintas negara. Perusahaan seperti Amazon, Alibaba, hingga Shopify telah mendefinisikan ulang konsep perdagangan dengan memanfaatkan teknologi cloud, big data, dan kecerdasan buatan. Perkembangan ini membawa banyak manfaat, seperti efisiensi, kemudahan akses pasar internasional, dan personalisasi layanan kepada konsumen.
Namun, di balik pesatnya perkembangan tersebut, e-commerce juga menghadapi sejumlah tantangan seperti keamanan data, persaingan harga yang ketat, hingga kesenjangan digital di masyarakat menjadi pekerjaan rumah yang harus diatasi. Bagi Indonesia, penting untuk memperkuat infrastruktur digital, regulasi perlindungan konsumen, serta literasi digital agar perkembangan e-commerce dapat berkelanjutan. Secara keseluruhan, e-commerce adalah fenomena global yang membuka peluang besar, tetapi juga menuntut adaptasi cepat dari pelaku bisnis maupun konsumen.
Nama : Bismil Hayati
Npm : 2213031066
Menurut pandangan saya, perkembangan e-commerce saat ini, baik di Indonesia maupun di kancah global, menunjukkan transformasi besar dalam cara masyarakat berbelanja dan berbisnis. Di Indonesia, e-commerce tumbuh pesat seiring meningkatnya penggunaan internet dan smartphone, ditambah dengan dukungan infrastruktur pembayaran digital serta layanan logistik yang semakin baik. Fenomena ini membuka peluang bagi pelaku usaha kecil hingga menengah untuk memperluas pasar tanpa harus memiliki toko fisik, sekaligus memberikan kemudahan bagi konsumen dalam mengakses berbagai produk. Namun, di balik kemajuan tersebut, masih ada tantangan seperti rendahnya literasi digital di sebagian masyarakat, potensi penipuan, serta persaingan yang ketat antar platform. Di tingkat global, e-commerce berkembang lebih maju dengan pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan, big data, dan otomatisasi yang membuat layanan semakin personal dan efisien. Menurut saya, e-commerce bukan hanya tren sementara, melainkan bagian penting dari ekosistem ekonomi modern yang akan terus berkembang, sehingga masyarakat dan pelaku usaha perlu beradaptasi agar tidak tertinggal dalam arus digitalisasi ini.
Npm : 2213031066
Menurut pandangan saya, perkembangan e-commerce saat ini, baik di Indonesia maupun di kancah global, menunjukkan transformasi besar dalam cara masyarakat berbelanja dan berbisnis. Di Indonesia, e-commerce tumbuh pesat seiring meningkatnya penggunaan internet dan smartphone, ditambah dengan dukungan infrastruktur pembayaran digital serta layanan logistik yang semakin baik. Fenomena ini membuka peluang bagi pelaku usaha kecil hingga menengah untuk memperluas pasar tanpa harus memiliki toko fisik, sekaligus memberikan kemudahan bagi konsumen dalam mengakses berbagai produk. Namun, di balik kemajuan tersebut, masih ada tantangan seperti rendahnya literasi digital di sebagian masyarakat, potensi penipuan, serta persaingan yang ketat antar platform. Di tingkat global, e-commerce berkembang lebih maju dengan pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan, big data, dan otomatisasi yang membuat layanan semakin personal dan efisien. Menurut saya, e-commerce bukan hanya tren sementara, melainkan bagian penting dari ekosistem ekonomi modern yang akan terus berkembang, sehingga masyarakat dan pelaku usaha perlu beradaptasi agar tidak tertinggal dalam arus digitalisasi ini.
Nama : Lindra Franstio
NPM: 2213031075
Kelas : 2022B
Menurut pandangan saya, perkembangan e-commerce saat ini menunjukkan transformasi besar dalam pola konsumsi dan sistem ekonomi, baik di Indonesia maupun di tingkat global. Di Indonesia, kemajuan infrastruktur digital, penetrasi internet yang luas, serta dukungan pemerintah terhadap ekonomi digital membuat e-commerce menjadi motor penggerak utama pertumbuhan UMKM dan inklusi keuangan. Platform seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak telah membuka peluang bagi pelaku usaha kecil untuk bersaing di pasar nasional. Sementara di kancah global, munculnya raksasa seperti Amazon, Alibaba, dan eBay menunjukkan bagaimana teknologi mampu mengubah rantai pasok dan perilaku konsumen secara drastis. Meski demikian, perkembangan pesat ini juga menimbulkan tantangan seperti persaingan harga yang ketat, isu keamanan data, dan kesenjangan digital antara kota dan desa. Oleh karena itu, saya melihat bahwa masa depan e-commerce harus diarahkan pada keseimbangan antara efisiensi teknologi dan keberlanjutan ekonomi lokal agar manfaat digitalisasi dapat dirasakan secara merata.
NPM: 2213031075
Kelas : 2022B
Menurut pandangan saya, perkembangan e-commerce saat ini menunjukkan transformasi besar dalam pola konsumsi dan sistem ekonomi, baik di Indonesia maupun di tingkat global. Di Indonesia, kemajuan infrastruktur digital, penetrasi internet yang luas, serta dukungan pemerintah terhadap ekonomi digital membuat e-commerce menjadi motor penggerak utama pertumbuhan UMKM dan inklusi keuangan. Platform seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak telah membuka peluang bagi pelaku usaha kecil untuk bersaing di pasar nasional. Sementara di kancah global, munculnya raksasa seperti Amazon, Alibaba, dan eBay menunjukkan bagaimana teknologi mampu mengubah rantai pasok dan perilaku konsumen secara drastis. Meski demikian, perkembangan pesat ini juga menimbulkan tantangan seperti persaingan harga yang ketat, isu keamanan data, dan kesenjangan digital antara kota dan desa. Oleh karena itu, saya melihat bahwa masa depan e-commerce harus diarahkan pada keseimbangan antara efisiensi teknologi dan keberlanjutan ekonomi lokal agar manfaat digitalisasi dapat dirasakan secara merata.
NAMA: NI KETUT SUKRENI LESTARI
NPM: 2213031072
KELAS: 2022 B
Menurut pandangan saya, e-commerce merupakan salah satu bentuk transformasi digital paling berpengaruh dalam perekonomian modern. Kehadirannya telah mengubah cara masyarakat berbelanja, berbisnis, dan bahkan bekerja. Di Indonesia, perkembangan e-commerce sangat pesat dalam satu dekade terakhir, terutama didorong oleh meningkatnya akses internet, penggunaan smartphone, serta hadirnya berbagai platform besar seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak. Fenomena ini menunjukkan bahwa perilaku konsumen telah bergeser dari belanja konvensional menuju transaksi digital yang lebih praktis dan efisien.
Dampaknya tidak hanya terasa bagi konsumen, tetapi juga bagi pelaku usaha, terutama UMKM. Banyak pelaku UMKM kini mampu menjangkau pasar nasional bahkan internasional melalui platform e-commerce, tanpa harus memiliki toko fisik. Pemerintah dan lembaga seperti Bank Indonesia pun turut mendorong ekosistem pembayaran digital yang aman dan efisien, seperti melalui QRIS dan sistem pembayaran non-tunai lainnya.
Secara global, e-commerce telah menjadi kekuatan ekonomi baru yang memacu persaingan antarnegara dan antarperusahaan teknologi besar. Inovasi seperti artificial intelligence, big data, dan logistik cerdas semakin mempercepat efisiensi dan personalisasi layanan. Namun, di balik kemajuan ini, tantangan tetap ada, seperti keamanan data, ketimpangan digital, dan persaingan tidak sehat.
NPM: 2213031072
KELAS: 2022 B
Menurut pandangan saya, e-commerce merupakan salah satu bentuk transformasi digital paling berpengaruh dalam perekonomian modern. Kehadirannya telah mengubah cara masyarakat berbelanja, berbisnis, dan bahkan bekerja. Di Indonesia, perkembangan e-commerce sangat pesat dalam satu dekade terakhir, terutama didorong oleh meningkatnya akses internet, penggunaan smartphone, serta hadirnya berbagai platform besar seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak. Fenomena ini menunjukkan bahwa perilaku konsumen telah bergeser dari belanja konvensional menuju transaksi digital yang lebih praktis dan efisien.
Dampaknya tidak hanya terasa bagi konsumen, tetapi juga bagi pelaku usaha, terutama UMKM. Banyak pelaku UMKM kini mampu menjangkau pasar nasional bahkan internasional melalui platform e-commerce, tanpa harus memiliki toko fisik. Pemerintah dan lembaga seperti Bank Indonesia pun turut mendorong ekosistem pembayaran digital yang aman dan efisien, seperti melalui QRIS dan sistem pembayaran non-tunai lainnya.
Secara global, e-commerce telah menjadi kekuatan ekonomi baru yang memacu persaingan antarnegara dan antarperusahaan teknologi besar. Inovasi seperti artificial intelligence, big data, dan logistik cerdas semakin mempercepat efisiensi dan personalisasi layanan. Namun, di balik kemajuan ini, tantangan tetap ada, seperti keamanan data, ketimpangan digital, dan persaingan tidak sehat.