Terlampir e-journal terkait materi, silakan dibaca dan berikan respon Anda terkait esensi isi artikel disini ya...
e-journal
NPM : 2413031071
Esensi isi artikel yang berjudul "Enhancing the value of corporate sustainability: An approach for aligning multiple SDGs guides on reporting" yang diterbitkan di Journal of Cleaner Production adalah untuk mengatasi tantangan yang dihadapi perusahaan dalam menggunakan berbagai panduan pelaporan keberlanjutan yang ada, terutama yang terkait dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) secara efektif untuk meningkatkan kinerja pelaporan mereka. Artikel ini mengidentifikasi adanya kesenjangan dalam literatur mengenai metode yang terstruktur dan sistematis untuk menyelaraskan panduan-panduan dari badan pelapor utama seperti Global Reporting Initiative (GRI) dan International Integrated Reporting Council (IIRC), meskipun kedua badan tersebut telah menerbitkan panduan terpisah tentang SDGs.
Oleh karena itu, penelitian ini menyajikan kerangka penyelarasan (alignment framework) dan pendekatan penyelarasan (alignment approach) yang kuat dan dapat diterapkan berulang kali, dengan tujuan untuk mengharmonisasi kontribusi dari panduan SDGs GRI dan IIRC. Dengan menganalisis tantangan pelaporan SDGs yang berkembang dan spesifik yang dihadapi oleh perusahaan (seperti yang ditunjukkan melalui studi kasus empat perusahaan telekomunikasi), artikel ini menyimpulkan bahwa perusahaan dapat secara signifikan meningkatkan kinerja pelaporan SDGs mereka dengan menggunakan metodologi penyelarasan yang diusulkan untuk memperoleh panduan yang disesuaikan (tailor-made guidance) dari berbagai sumber pelaporan yang tersedia.
Npm : 2413031086
Artikel ini membahas secara komprehensif praktik earnings management (manajemen laba) yang dilakukan oleh manajer dalam penyusunan laporan keuangan. Penulis meninjau 50 artikel internasional dan menemukan bahwa sebagian besar penelitian bersifat kuantitatif dengan pendekatan accrual-based serta memandang manajemen laba dari perspektif oportunistik, di mana manajer memanfaatkan asimetri informasi untuk kepentingan pribadi, seperti bonus dan perjanjian utang. Namun, artikel ini juga menyoroti perspektif signaling, yang menilai bahwa manajemen laba dapat berfungsi positif sebagai sarana menyampaikan informasi internal perusahaan kepada investor. Secara keseluruhan, studi ini menekankan bahwa manajemen laba tidak selalu berdampak negatif, melainkan bisa menjadi alat komunikasi dan efisiensi jika dilakukan dalam batas yang wajar, serta mendorong penelitian lanjutan untuk memahami motif sebenarnya di balik praktik tersebut.
Npm: 2413031082
Artikel ini membahas tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mengintegrasikan berbagai panduan pelaporan yang berkaitan dengan SDGs. Tulisan ini menekankan perlunya metode yang sistematis agar pelaporan keberlanjutan lebih efektif dan mampu menunjukkan kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan. Artikel tersebut juga menyoroti pentingnya penyelarasan antara standar pelaporan seperti GRI dan IIRC untuk memperkuat nilai keberlanjutan, transparansi, serta akuntabilitas dalam laporan perusahaan.
NPM : 2413031095
Dalam jurnal membahas cara memudahkan perusahaan dalam melaporkan kontribusi mereka pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dari dua kerangka pelaporan utama, yaitu Global Reporting Initiative (GRI) dan International Integrated Reporting Council (IIRC). Selama ini, perusahaan sering mengalami kesulitan karena banyaknya panduan dan aturan yang harus diikuti untuk melaporkan keberlanjutan secara efektif.
Dalam penelitian menyediakan metode agar perusahaan dapat menyelaraskan dan menggunakan panduan dari kedua standar tersebut secara bersama-sama sehingga bisa mengatasi tantangan pelaporan yang terus berubah. Melalui studi pada beberapa perusahaan telekomunikasi, ditemukan bahwa dengan memakai metode ini, perusahaan bisa lebih baik dalam melaporkan kemajuan mereka dalam mencapai SDGs sesuai kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan. Dengan mengikuti pendekatan terstruktur ini, perusahaan jadi lebih mudah memenuhi tujuan keberlanjutan dan memberikan laporan yang transparan dan dapat dipercaya kepada publik serta para investor.
NPM: 2453031008
Artikel yang berjudul “Enhancing the Value of Corporate Sustainability: An Approach for Aligning Multiple SDGs Guides on Reporting”, menjelaskan bahwa inti dari tulisan ini adalah bagaimana perusahaan dapat meningkatkan nilai keberlanjutan mereka dengan cara menyelaraskan berbagai panduan pelaporan yang berkaitan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Penulis menjelaskan bahwa selama ini banyak perusahaan mengalami kesulitan karena adanya berbagai pedoman yang berbeda-beda, seperti dari GRI dan IIRC, sehingga sering kali laporan keberlanjutan menjadi tidak konsisten dan kurang efektif. Melalui penelitian ini, penulis mencoba menawarkan pendekatan baru agar panduan-panduan tersebut bisa digunakan secara bersamaan dan saling melengkapi, sehingga hasil pelaporan menjadi lebih jelas dan bermanfaat.
Dalam artikelnya, penulis meneliti beberapa perusahaan telekomunikasi besar seperti Telia, Telenor, BT Group, dan Turkcell. Dari hasil analisisnya terlihat bahwa dengan menyelaraskan panduan GRI dan IIRC, perusahaan dapat lebih mudah memahami bagaimana kegiatan bisnis mereka bisa berkontribusi langsung terhadap pencapaian SDGs. Selain itu, cara ini juga membantu perusahaan dalam mengukur kinerja sosial, ekonomi, dan lingkungan secara lebih terarah dan transparan. Jadi, laporan keberlanjutan tidak hanya menjadi kewajiban administratif, tetapi juga menjadi alat penting untuk membangun kepercayaan publik dan menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan.
Nama : Nuraini Naibaho
Npm : 2413031076
Kelas : 24 C
Artikel yang berjudul “Enhancing the value of corporate sustainability: An approach for aligning multiple SDGs guides on reporting” adalah upaya untuk memperkuat kualitas pelaporan keberlanjutan perusahaan dengan cara menyelaraskan berbagai panduan Sustainable Development Goals (SDGs) yang diterbitkan oleh dua lembaga utama, yaitu Global Reporting Initiative (GRI) dan International Integrated Reporting Council (IIRC). Yang menekankan bahwa meskipun banyak panduan SDGs tersedia, perusahaan masih menghadapi kesulitan dalam memanfaatkannya secara optimal untuk mencapai target keberlanjutan serta menyajikan laporan yang informatif bagi para pemangku kepentingan.
Secara keseluruhan, penelitian ini memperkenalkan kerangka penyelarasan (alignment framework) dan metodologi penyelarasan (alignment methodology) sebagai solusi agar perusahaan dapat menggabungkan dan menyesuaikan panduan GRI dan IIRC sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pendekatan ini diterapkan pada empat perusahaan telekomunikasi Telia, Telenor, BT Group, dan Turkcell dan hasilnya menunjukkan bahwa penyelarasan tersebut mampu meningkatkan efektivitas pelaporan SDGs. Artikel ini juga menegaskan pentingnya hubungan antara strategi perusahaan, akuntansi manajemen keberlanjutan, serta keterlibatan pemangku kepentingan, agar pelaporan keberlanjutan tidak hanya bersifat administratif, tetapi benar-benar berfungsi dalam menciptakan nilai dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Npm : 2413031079
Artikel "Enhancing the value of corporate sustainability: An approach for aligning multiple SDGs guides on reporting" menelaah bagaimana kerangka pelaporan SDGs yang ada (GRI dan IIRC) dapat diselaraskan secara struktural untuk meningkatkan kinerja pelaporan SDGs perusahaan. Meskipun banyak kerangka pelaporan yang ada, manfaat nyata muncul jika panduan SDGs dari berbagai kerangka diselaraskan melalui metodologi dan kerangka kerja yang sistematis, sehingga perusahaan dapat mengurangi ketidaksesuaian, meningkatkan transparansi, dan memperbaiki kemampuan mengukur maupun melaporkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial secara konsisten. Penelitian ini mengusulkan dua perangkat utama yaitu : kerangka penyelarasan (alignment framework) yang menjawab mengapa, bagaimana, dan apa yang perlu diselaraskan, serta pendekatan penyelarasan enam langkah yang menerapkan prinsip-prinsip inside-out dan outside-in dari kerangka sustainability, untuk menilai tantangan pelaporan SDGs, memetakan indikator, dan mengembangkan tabel penyelarasan spesifik bagi perusahaan.
NPM: 2413031078
Jurnal ini membahas mengenai permasalahan yang sering dihadapi perusahaan yaitu kebingungan dalam melaporkan kontribusi mereka terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Alasannya, banyaknya panduan pelaporan dari Lembaga yang berbeda, seperti GRI dan IIRC, yang membuat perusahaan kesulitan memilih dan menggabungkannya. Padahal, tantangan yang dihadapi perusahaan dalam memenuhi SDGs ini terus berubah dari tahun ke tahun. Untuk mengatasi hal ini, penulis menawarkan Solusi praktis berupa peta atau pendekatan sistematis yang dapat membantu perusahaan menyelaraskan berbagai panduan SDGs tersebut. Jadi intinya, perusahaan diajak untuk pertama-tama memahami mengapa mereka perlu menyelaraskan panduan, lalu bagaimana caranya dengan menganalisis tantangan spesifik yang mereka hadapi, dan terakhir apa saja panduan dari GRI dan IIRC yang paling relevan untuk digunakan.
Dengan menggunakan pendekatan ini, perusahaan tidak lagi hanya sekedar mengikuti panduan secara membingungkan, namun dapat menyesuaikan dengan kebutuhan sendiri. Hasilnya, laporan SDGs menjadi lebih jelas, terstruktur, terukur, dan dapat dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Pada akhirnya, ini tidak hanya meningkatkan kualitas laporan, tetapi juga membantu perusahaan benar-benar mengintegrasikan prinsip SDGs ke dalam strategi dan operasi inti bisnis mereka, sehingga kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan menjadi lebih nyata dan bernilai.
Npm : 2413031070
Kelas : 2024C
Artikel berjudul "Enhancing the value of corporate sustainability: An approach for aligning multiple SDGs guides on reporting" ini menyajikan metode untuk mengatasi tantangan yang dihadapi perusahaan dalam pelaporan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Inti dari penelitian ini adalah mengusulkan pendekatan dan metodologi penyelarasan (alignment) yang terstruktur dan kuat untuk mengharmonisasi panduan-panduan SDGs yang diterbitkan oleh dua kerangka pelaporan utama, yaitu Global Reporting Initiative (GRI) dan International Integrated Reporting Council (IIRC). Dengan menganalisis tantangan pelaporan spesifik dan harapan pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan, serta berfokus pada empat segmen keberlanjutan korporat (penilaian, strategi, akuntansi & kontrol, dan pelaporan), artikel ini menyimpulkan bahwa penggunaan metode penyelarasan yang diusulkan secara signifikan dapat meningkatkan kinerja pelaporan SDGs perusahaan. Tujuannya adalah memberikan panduan yang dibuat khusus (tailor-made guidance) yang dapat digunakan perusahaan untuk mensintesis kontribusi dari berbagai panduan pelaporan yang ada, sehingga lebih efektif dalam memenuhi tantangan pelaporan SDGs yang terus berkembang.
Npm : 2413031070
Kelas : 2024C
Artikel berjudul "Enhancing the value of corporate sustainability: An approach for aligning multiple SDGs guides on reporting" ini menyajikan metode untuk mengatasi tantangan yang dihadapi perusahaan dalam pelaporan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Inti dari penelitian ini adalah mengusulkan pendekatan dan metodologi penyelarasan (alignment) yang terstruktur dan kuat untuk mengharmonisasi panduan-panduan SDGs yang diterbitkan oleh dua kerangka pelaporan utama, yaitu Global Reporting Initiative (GRI) dan International Integrated Reporting Council (IIRC). Dengan menganalisis tantangan pelaporan spesifik dan harapan pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan, serta berfokus pada empat segmen keberlanjutan korporat (penilaian, strategi, akuntansi & kontrol, dan pelaporan), artikel ini menyimpulkan bahwa penggunaan metode penyelarasan yang diusulkan secara signifikan dapat meningkatkan kinerja pelaporan SDGs perusahaan. Tujuannya adalah memberikan panduan yang dibuat khusus (tailor-made guidance) yang dapat digunakan perusahaan untuk mensintesis kontribusi dari berbagai panduan pelaporan yang ada, sehingga lebih efektif dalam memenuhi tantangan pelaporan SDGs yang terus berkembang.
NPM: 2413031091
Kelas: 2024 C
Artikel “Enhancing the Value of Corporate Sustainability: An Approach for Aligning Multiple SDGs Guides on Reporting” membahas cara meningkatkan nilai keberlanjutan perusahaan melalui penyelarasan panduan pelaporan Sustainable Development Goals (SDGs) dari dua lembaga besar, yaitu Global Reporting Initiative (GRI) dan International Integrated Reporting Council (IIRC).
Intinya, banyak perusahaan kesulitan melaporkan kontribusinya terhadap SDGs karena panduan yang berbeda-beda dan belum terintegrasi. Penelitian ini menawarkan solusi berupa pendekatan penyelarasan (alignment approach) agar perusahaan bisa menggabungkan kedua panduan tersebut secara efektif dan konsisten.
Penulis melakukan studi kualitatif dengan menganalisis empat perusahaan telekomunikasi (Telia, Telenor, BT Group, dan Turkcell). Hasilnya menunjukkan bahwa dengan menyelaraskan panduan GRI dan IIRC, perusahaan dapat memperjelas hubungan antara strategi bisnis dan tujuan SDGs, membuat laporan yang lebih terukur, serta menghindari kesan greenwashing.
Secara keseluruhan, artikel ini menekankan bahwa pelaporan keberlanjutan yang terintegrasi dan selaras akan membantu perusahaan lebih transparan, akuntabel, dan dipercaya oleh para pemangku kepentingan.
NPM : 2413031093
Artikel “Enhancing the Value of Corporate Sustainability: An Approach for Aligning Multiple SDGs Guides on Reporting” membahas cara meningkatkan efektivitas dan nilai strategis pelaporan keberlanjutan perusahaan melalui penyelarasan panduan Sustainable Development Goals (SDGs) dari Global Reporting Initiative (GRI) dan International Integrated Reporting Council (IIRC). Penulis menyoroti bahwa banyak perusahaan menghadapi kesulitan dalam menerapkan berbagai panduan SDGs yang sering kali tumpang tindih, sehingga dibutuhkan kerangka dan pendekatan penyelarasan yang terpadu. Dengan mengembangkan alignment framework dan alignment approach, penelitian ini menawarkan metode sistematis bagi perusahaan untuk mengintegrasikan panduan SDGs ke dalam strategi, akuntansi, dan pelaporan keberlanjutan mereka. Studi pada empat perusahaan telekomunikasi menunjukkan bahwa penyelarasan ini mampu meningkatkan kualitas dan konsistensi pelaporan, memperkuat hubungan antara strategi bisnis dan tujuan keberlanjutan, serta memperluas kontribusi perusahaan terhadap pencapaian SDGs secara global.
NPM = 2413031085
Kelas = 2024 C
Esensi dari tulisan "Meningkatkan nilai keinginan perusahaan: Sebuah pendekatan untuk menyelaraskan berbagai panduan SDGs dalam pelaporan" karya Kücükgül, Cerin, dan Liu (2021) adalah usaha untuk memperbaiki nilai serta efektivitas laporan keinginan korporat dengan menyelaraskan beragam panduan Sustainable Development Goals (SDGs) yang berasal dari dua organisasi utama, yaitu Global Reporting Initiative (GRI) dan International Integrated Reporting Council (IIRC).
Pada dasarnya, postingan ini menekankan bahwa banyak dunia usaha yang kesulitan menerapkan dan melaporkan kontribusi mereka terhadap SDGs karena banyaknya kriteria yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penulis menciptakan kerangka kerja penyelarasan dan pendekatan sistematis yang memungkinkan perusahaan menerapkan pedoman ini secara efektif.
Studi ini juga berargumentasi bahwa pelaporan keberlanjutan sebaiknya tidak dilihat sebagai aktivitas tersendiri, melainkan dimasukkan ke dalam strategi perusahaan yang mencakup empat komponen utama: penilaian keberlanjutan, arahan strategis, perspektif ke dalam dan ke luar, serta akuntansi dan pengendalian terkait keberlanjutan. Dengan menggunakan studi kasus empat perusahaan telekomunikasi besar—Telia, Telenor, BT, dan Turkcell—makalah ini menunjukkan bagaimana pencocokan pedoman SDGs GRI dan IIRC dapat membantu bisnis untuk:
meningkatkan kualitas laporan SDGs;
memenuhi harapan pemangku kepentingan;
dan membantu meningkatkan legitimasi dan kredibilitas perusahaan.
Oleh karena itu, esai ini terutama bertujuan untuk menyediakan metodologi yang metodis dan praktis bagi perusahaan untuk menyelaraskan beberapa standar SDGs sehingga mereka dapat menghasilkan laporan keberlanjutan yang lebih relevan, terukur, dan sejalan dengan tujuan pembangunan global.
Npm: 2413031098
Kelas: 24C
dari yang saya baca, artikel yang berjudul "Enhancing the value of corporate sustainability: An approach for aligning multiple SDGs guides on reporting" ini membahas tentang adanya kesenjangan dalam literatur yang mengenai tentang metode terstruktur dan sistematis. oleh karena itu, artikel ini menyimpulkan bahwa perusahaan dapat secara signifikan meningkatkan kinerja dalam pelaporan SDGs.
NPM : 245303100
Artikel ini membahas perlunya dan bagaimana cara menyelaraskan (aligning) berbagai panduan pelaporan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya yang diterbitkan oleh GRI dan IIRC, untuk meningkatkan nilai dan kualitas pelaporan keberlanjutan korporat. Permasalahan utamanya adalah kesulitan perusahaan dalam mengintegrasikan panduan yang berbeda-beda, yang mengakibatkan laporan SDG menjadi kurang konsisten dan dapat diperbandingkan (comparable). Untuk mengatasinya, penelitian ini mengusulkan Kerangka dan Pendekatan Penyelarasan yang memetakan panduan-panduan SDG ke dalam empat segmen inti keberlanjutan korporat strategis (Sustainability Assessment, Inside-out Perspective, Sustainability Strategy, dan Sustainability Management Accounting & Control). Penyelarasan ini terbukti secara empiris mampu meningkatkan kualitas informasi SDGs yang dilaporkan, menjadikannya lebih terstruktur, terintegrasi, dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemangku kepentingan.
NPM : 2413031087
Kelas : 24C
Esensi dari artikel ini adalah bahwa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs) harus dipandang sebagai peluang bisnis strategis, bukan sekadar beban kepatuhan. SDGs lahir dari tekanan global akibat degradasi lingkungan dan ketegangan sosial, tetapi dokumen ini secara efektif bertindak sebagai "bola kristal" bagi perusahaan, memberikan panduan jangka panjang yang jelas untuk investasi dan identifikasi peluang bisnis baru di masa depan. Dengan menyelaraskan tujuan dan strategi inti perusahaan dengan SDGs—seperti yang dicontohkan oleh Novozymes—bisnis mendapatkan kejelasan tentang prioritas global jangka panjang yang didukung penuh oleh kekuatan politik. Intinya, SDGs memperkuat sinergi antara pembuat kebijakan, masyarakat sipil, dan sektor swasta, menjadikannya platform yang sah dan kredibel bagi bisnis untuk merangkul keberlanjutan.
NPM: 2413031083
Artikel yang berjudul "Enhancing the Value of Corporate Sustainability: An Approach for Aligning Multiple SDGs Guides on Reporting" membahas berbagai tantangan dan solusi bagi perusahaan dalam usaha meningkatkan nilai keberlanjutan mereka melalui pelaporan yang lebih efisien. Inti dari artikel ini adalah mengusulkan cara untuk menyelaraskan berbagai pedoman pelaporan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh PBB, seperti Global Reporting Initiative (GRI), Sustainability Accounting Standards Board (SASB), dan Integrated Reporting (IR). Artikel tersebut menyoroti bahwa pelaporan keberlanjutan yang tidak terkoordinasi sering tidak memberikan nilai yang optimal, sehingga perusahaan perlu mengintegrasikan SDGs ke dalam rencana bisnis mereka guna mencapai dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi yang lebih signifikan. Pendekatan ini mencakup langkah-langkah seperti pemetaan SDGs, penggabungan data, dan pengukuran dampak, dengan tujuan untuk membantu perusahaan tidak hanya memenuhi kriteria pelaporan tetapi juga mendorong inovasi dan keunggulan di pasar.
Npm : 2413031094
Selama dua puluh tahun terakhir, pelaporan keberlanjutan perusahaan terus berkembang untuk menjawab kebutuhan pemangku kepentingan terhadap isu lingkungan dan sosial. Studi ini mengungkap bahwa meskipun sudah banyak panduan pelaporan seperti yang diterbitkan oleh GRI dan IIRC guna mendukung target SDGs, perusahaan masih sering kesulitan dalam mengeksploitasi panduan tersebut secara efektif. Sebagai solusi, penulis memperkenalkan sebuah kerangka dan metodologi penyelarasan yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk mengharmonisasikan berbagai panduan SDGs dari GRI dan IIRC secara berkala. Studi kasus di empat perusahaan telekomunikasi mengindikasikan bahwa dengan menerapkan pendekatan ini, perusahaan bisa memperbaiki performa pelaporan SDGs-nya. Proses penyelarasan dilakukan dengan tiga tahap utama: mempertanyakan alasan (WHY) perlunya selaras, bagaimana mekanismenya (HOW), dan apa output-nya (WHAT). Dengan demikian, pelaporan keberlanjutan tidak hanya menjadi pelengkap laporan korporat, melainkan bagian penting dari strategi perusahaan yang mengintegrasikan penilaian keberlanjutan, strategi bisnis, serta akuntansi dan pengendalian internal. Penelitian ini memperkaya literatur tentang strategi keberlanjutan dengan cara mengeksplorasi bagaimana perusahaan dalam satu sektor industri dapat memiliki interpretasi berbeda terhadap SDGs, dan bagaimana penyelarasan panduan pelaporan meningkatkan konsistensi dan makna pelaporan. Pada akhirnya, perusahaan yang berhasil menggunakan pendekatan ini mampu memperkuat akuntabilitasnya dan menyajikan informasi yang lebih relevan bagi pemangku kepentingan mengenai kontribusi mereka terhadap tujuan pembangunan global.
Npm : 2413031094
Artikel ini membahas semakin berkembangnya kerangka pelaporan keberlanjutan perusahaan dalam dua dekade terakhir, terutama dalam upaya membantu organisasi meningkatkan transparansi terkait isu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Seiring meningkatnya komitmen perusahaan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), berbagai lembaga penyusun standar pelaporan—khususnya Global Reporting Initiative (GRI) dan International Integrated Reporting Council (IIRC)—telah merilis beragam panduan untuk mendukung integrasi SDGs ke dalam praktik bisnis dan proses pelaporan. Namun, banyak perusahaan menghadapi kendala dalam memanfaatkan panduan-panduan tersebut secara optimal untuk memenuhi kebutuhan pelaporan yang terus berkembang.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan pendekatan struktural dan metodologi penyelarasan (alignment) yang dapat digunakan perusahaan untuk mengharmoniskan panduan SDGs dari GRI dan IIRC. Dengan studi kasus pada empat perusahaan telekomunikasi, penulis menilai kinerja pelaporan keberlanjutan dan tantangan SDGs yang mereka hadapi. Melalui analisis terhadap laporan keberlanjutan serta pemetaan kontribusi tiap panduan, penelitian ini menyusun pedoman khusus yang dapat mendukung perusahaan dalam mengatasi kesenjangan pelaporan SDGs.
Pendekatan penyelarasan yang diusulkan berlandaskan pada empat segmen utama keberlanjutan strategis: asesmen keberlanjutan, perspektif inside–out, strategi keberlanjutan, serta akuntansi dan pengendalian manajemen keberlanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan proses penyelarasan secara sistematis, perusahaan dapat meningkatkan kualitas dan konsistensi pelaporan SDGs, memperkuat keterpaduan strategi keberlanjutan, serta menjawab ekspektasi pemangku kepentingan secara lebih efektif.
Studi ini memberikan kontribusi penting bagi literatur keberlanjutan korporat dengan mengisi kekosongan metodologis mengenai cara mengintegrasikan berbagai panduan SDGs. Temuan artikel ini menegaskan bahwa harmonisasi panduan dari GRI dan IIRC tidak hanya memperbaiki performa pelaporan SDGs, tetapi juga meningkatkan nilai strategis keberlanjutan dalam operasi bisnis.