Berikan simpulan Anda setelah membaca 2 artikel tersebut, tuliskan disini maksimal 350 kata.
SUMMARY JURNAL
NPM: 2213031034
1. Jurnal pertama Potensi, Peran Pemerintah, dan Tantangan dalam Pengembangan E-Commerce di Indonesia (Jurnal oleh Rais Agil Bahtiar): Jurnal ini menyoroti peran penting pemerintah dalam pengembangan e-commerce di Indonesia. E-commerce memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi biaya transaksi, memperluas akses pasar, dan mempermudah komunikasi antara penjual dan pembeli. Pemerintah berperan dalam mengembangkan infrastruktur, regulasi, dan keamanan untuk mendukung ekosistem e-commerce. Tantangan utama dalam pengembangan e-commerce adalah masalah infrastruktur, logistik, keamanan data, serta regulasi perpajakan.
Kesimpulan gabungan: E-commerce merupakan komponen vital dalam bisnis modern yang memungkinkan akses pasar yang lebih luas dan efisiensi operasional. Di Indonesia, perkembangan e-commerce sangat pesat, tetapi membutuhkan dukungan infrastruktur, regulasi, dan keamanan yang memadai. Pemerintah berperan krusial dalam menciptakan ekosistem yang kondusif, sementara bisnis perlu beradaptasi dengan teknologi dan tren digital untuk memaksimalkan peluang yang ada. Tantangan seperti penipuan dan persaingan harga harus diatasi untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan
2. Jurnal Pertama Peran E-Commerce dalam Mengembangkan Bisnis di Era Digital (Jurnal oleh Melati): Jurnal ini menjelaskan bahwa e-commerce berperan penting dalam mengembangkan bisnis di era digital. E-commerce membantu bisnis memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, serta menghemat biaya. Selain itu, bisnis dapat memanfaatkan data pelanggan untuk meningkatkan strategi pemasaran dan penjualan. Namun, pelaku usaha juga harus waspada terhadap tantangan seperti penipuan, hacking, dan persaingan harga. E-commerce memungkinkan bisnis beroperasi tanpa batasan waktu dan tempat, serta memudahkan pembayaran dan akses fitur di situs web.
Nama: Deswita Larasati (2213031025)
Jurnal I Potensi, Peran Pemerintah, dan Tantangan dalam Pengambangan E-Commerce di Indonesia
Potensi Manfaat E-Commerce bagi Ekonomi
Kemajuan ICT (Information and Communication Technology) telah membawa dampak besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menghadirkan banyak peluang baru dalam dunia usaha, salah satunya adalah e-commerce. Hadirnya e-commerce membawa beberapa keuntungan besar bagi UMKM, diantaranya yakni menghemat biaya transaksi, biaya periklanan, dan biaya transportasi, menghilangkan batasan ruang dan waktu, mengurangi biaya pengiriman, meminimalkan hambatan transportasi, serta mempermudah komunikasi antara penjual-pembeli. Oleh karena itu, e-commerce memiliki potensi luar biasa dalam mendorong kegiatan bisnis UMKM dan perekonomian nasional secara umum.
Peran Pemerintah dalam Pengembangan E-Commerce
E-Commerce hadir sebagai inovasi teknologi baru yang memiliki potensi untuk mengubah proses bisnis dan perilaku sehari-hari konsumen. Adanya hal tersebut pemerintah harus memahami lebih mendalam mengenai internet dan lingkungan e-commerce serta berkolaborasi dengan para stakeholder di dalam pasar elektoronik untuk menghilangkan hambatan dalam penerapan e-commerce. Terdapat enam strategi yang dapat dilakukan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, diantaranya 1) pembangunan pengetahuan, 2) penyebaran pengetahuan, 3) subsidi, 4) mobilisasi, 5) pengarahan inovasi, dan 6) penetapan standar, 7) perlindungan data pribadi dan penguatan UMKM serta produk lokal.
Tantangan dalam Mengembangkan E-Commerce di Indonesia
Beberapa tantangan dalam mengembangan e-commerce di Indonesia di antaranya:
- Keamanan dan perlindungan konsumen
- Logistik dan infrastruktur
- Perpajakan terkait transaksi e-commerce.
Peran E-Commerce dalam Mengembangkan Bisnis di Era Digital
- Meningkatka jangkaun pasar yang luas
- Memudahkan pemasaran produk
- Meningkatkan efisiensi operasional
- Kemudahan dalam proses pembayaran
- Fitur yang ditawarkan menarik bagi pembeli (fitur chat, fitur live, dan fitur search)
- Memberikan kesempatan berbisnis tanpa batasan waktu
Kelemahan Sistem E-Commerce dalam Penerapannya di Indonesia
- Penipuan online
- Para peretas
- Hukum yang mengatur e-commerce dan perdagangan digital belum jelas
- Perbedaan infrastruktur teknologi dan transportasi antar kota besar dan kecil
- Pelanggan tidak melihat langsung barang saat berbelanja
- Persaingan harga
- Gangguan layanan
NPM: 2213031026
1. Jurnal Pertama yang berjudul "Potensi, Peran Pemerintah, Dan Tantangan Dalam Mengembangkan E-Commerce Di Indonesia
Pada jurnal tersebut membahas mengenai potensi, peran pemerintah, dan tantangan dalam pengembangan e-commerce di Indonesia. E-commerce mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui penghematan biaya transaksi, penghilangan batasan ruang dan waktu, pengurangan biaya pengiriman, meminimalkan hambatan transportasi, memudahkan komunikasi penjual dan pembeli, serta menekan biaya periklanan. Pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan e-commerce melalui enam strategi, yaitu pembangunan pengetahuan, penyebaran pengetahuan, subsidi, mobilisasi, pengarahan inovasi, dan penetapan standar. Berbagai kebijakan seperti Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (SPNBE) 2017–2019 dan PP No. 80 Tahun 2019 diterbitkan untuk mendukung perkembangan sektor ini. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah keamanan dan perlindungan konsumen, infrastruktur dan logistik, serta permasalahan perpajakan dalam transaksi e-commerce.
2. Jurnal ke 2 "Peran E-Commerce Dalam Mengembangkan Bisnis Di Era Digital"
Jurnal tersebut berisi mengenai E-Commerce sebagai sistem transaksi online yang membantu pelaku bisnis berinteraksi dengan pelanggan melalui internet. E-commerce memiliki peran dalam mengembangkan bisnis di era digital. Peran tersebut antara lain meningkatkan jangkauan pasar, memudahkan pemasaran produk dan pembayaran, meningkatkan efisiensi operasional, menghemat biaya, memudahkan akses fitur di website, serta menyediakan data pelanggan. E-commerce juga memberikan kesempatan berbisnis tanpa batasan waktu sehingga bisnis dapat beroperasi 24 jam. E-commerce mendorong inovasi bisnis di era digital, membuka peluang dalam pemasaran, logistik pengiriman, metode pembayaran, dan proses pengembalian produk. Namun, e-commerce juga memiliki kelemahan yaitu penipuan online, peretas, hukum yang belum jelas, perbedaan infrastruktur, pelanggan tidak melihat langsung barang, persaingan harga, pencurian informasi, dan gangguan pelayanan. Kesimpulannya, e-commerce sebagai transaksi elektronik dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk, meningkatkan efisiensi, menyediakan data pelanggan, serta memperluas pasar, namun pelaku usaha juga perlu mewaspadai kelemahannya.
NPM: 2213031028
Jurnal I: Peran E-Commerce dalam Mengembangkan Bisnis di Era Digital
Jurnal ini menegaskan bahwa e-commerce memiliki peran strategis dalam mengembangkan bisnis pada era digital. Melalui platform e-commerce, pelaku usaha dapat memperluas jangkauan pasar secara global, mempertemukan penjual dan pembeli tanpa batasan ruang dan waktu. Selain itu, e-commerce mempermudah proses pemasaran produk, transaksi, serta pembayaran dengan berbagai metode digital yang aman dan praktis. Dari sisi efisiensi, e-commerce mampu menekan biaya operasional, menghemat waktu, dan menyediakan data pelanggan yang berguna untuk analisis pasar serta strategi bisnis yang lebih tepat. Kemampuan untuk beroperasi 24 jam sehari juga memberi peluang yang lebih luas bagi pelaku usaha untuk meningkatkan penjualan.
Namun, ada tantangan dalam penerapan e-commerce di Indonesia. Tantangan tersebut meliputi risiko penipuan online, peretasan data, persaingan harga yang semakin ketat, lemahnya regulasi hukum terkait perdagangan digital, serta kesenjangan infrastruktur antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Oleh karena itu, pelaku bisnis perlu mengantisipasi risiko ini dengan menerapkan strategi keamanan digital yang lebih baik serta memanfaatkan teknologi secara bijak.
Jurnal II: Potensi, Peran Pemerintah, dan Tantangan dalam Pengembangan E-Commerce di Indonesia
Jurnal ini menekankan bahwa e-commerce tidak hanya memberikan manfaat bagi pelaku bisnis, tetapi juga memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. E-commerce terbukti mampu menghemat biaya transaksi, mengurangi hambatan distribusi, serta mempermudah komunikasi antara penjual dan pembeli. Potensi ini semakin penting bagi UMKM karena dapat membuka pasar baru dan meningkatkan daya saing.
Pemerintah berperan penting dalam memperkuat ekosistem e-commerce melalui kebijakan pendanaan, regulasi perpajakan, perlindungan konsumen, keamanan siber, logistik, dan penguatan UMKM lokal. Roadmap E-Commerce 2017–2019 menjadi salah satu langkah awal yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun infrastruktur digital dan mendukung pertumbuhan startup. Namun, terdapat sejumlah tantangan yang masih menghambat pengembangan E-Commerce di Indonesia, yaitu masalah keamanan data, lemahnya perlindungan konsumen, kompleksitas perpajakan, serta dominasi produk impor yang berpotensi melemahkan produk lokal. Adanya strategi yang tepat, pemerintah diharapkan dapat menciptakan ekosistem digital yang kondusif agar e-commerce dapat berkembang lebih inklusif dan berkelanjutan
Npm: 2213031027
1. Potensi Peran Pemerintah dan Tantangan dalam Pengembangan E-Commerce di Indonesia":
Pemerintah Indonesia memegang peran penting dalam mendukung perkembangan e-commerce melalui pembuatan regulasi, perlindungan konsumen, dan pemberdayaan pelaku usaha, khususnya UMKM. Pemerintah juga berupaya meningkatkan infrastruktur digital serta penyediaan sumber daya dan pendanaan untuk memperkuat ekosistem e-commerce. Namun, pengembangan e-commerce menghadapi berbagai tantangan signifikan seperti kompleksitas perizinan, perlindungan hukum yang masih perlu diperkuat, serta masalah akses pendanaan dan literasi digital. Penyelesaian tantangan ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha agar ekosistem e-commerce dapat tumbuh berkelanjutan dan memberikan manfaat luas bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
2. Peran E-Commerce Dalam Mengembangkan Bisnis Di Era Digital" oleh Melati (2024):
E-commerce memiliki peran krusial dalam mengembangkan bisnis di era digital dengan memperluas jangkauan pasar tanpa batas geografis, memudahkan pemasaran produk, meningkatkan efisiensi operasional, serta menghemat biaya transaksi. Platform e-commerce memungkinkan pelaku usaha mengakses data pelanggan untuk strategi pemasaran yang lebih tepat dan meningkatkan daya saing. Meskipun demikian, pelaku bisnis harus menghadapi tantangan seperti risiko penipuan, peretasan, dan persaingan harga yang ketat. Secara keseluruhan, e-commerce membuka peluang signifikan bagi pebisnis lokal untuk berkembang dan berkompetisi di pasar nasional maupun internasional, mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan.
NPM: 2213031029
1. Jurnal pertama mengenai Potensi, Peran pemerintah, dan Tantangan dalam Pengembangan E-Commerce di Indonesia bahwa potensi Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam e-commerce dianggap sebagai peluang, terutama bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, karena menawarkan cara yang efektif untuk menerapkan mekanisme transaksi global.Karena pihak-pihak yang terlibat tidak perlu berinvestasi dalam fasilitas fisik, ruang penyimpanan, atau infrastruktur lainnya, seperti halnya dalam industri ritel secara umum, e-commerce dan e-business berbeda dari bisnis tradisional. Bagi pelaku e-commerce, hal ini mengurangi biaya operasional dan meningkatkan pendapatan. Dengan peluang atau pontensi tersebut harus ada peran pemerintah, kualitas yang ditawarkan oleh internet dan lingkungan e-commerce harus dipahami oleh pemerintah. Jelas bahwa pemerintah memerlukan rencana dan seperangkat aturan agar dapat memanfaatkan sepenuhnya potensi e-commerce untuk meningkatkan perekonomian negara. Dari potensi-potensi tersebut tentu memiliki tantangan berupa jaminan keamanan yang perlu dijelaskan dan dibagikan, karena transaksi hanya dilakukan melalui koneksi internet, oleh sebab itu perlunya perhatian serius mengenai keamanan.
2. Jurnal kedua mengenai peran e-commerce dalam mengembangan bisnis di era digital. Dengan keterikatan e-commerce dengan internet semakin banyaknya orang yang memiliki akses ke internet, semakin banyak pula bisnis mulai dari perusahaan besar hingga toko online kecil yang ikut serta dalam e-commerce. Hal ini memungkinkan pembeli dan penjual untuk berkomunikasi dan menyelesaikan transaksi dengan cepat, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan penjual dan kepuasan pelanggan. Oleh sebab itu, e-commerce menjadi salah satu penunjang dalam pengembangan bisnis di era digital karena memiliki banyak kelebihan seperti meningkatkan jangkauan pasar yang luas dan besar, memudahkan pemasaran produk, meningkatkan efisiensi oprasional, memudahkan pembayaran, hemat biaya, akses pada website, fitur yang menarik, dan memberikan kesempatan berbisnis tanpa batasan waktu.
Npm : 2213031030
1. Artikel “Potensi, Peran Pemerintah, dan Tantangan dalam Pengembangan E-Commerce di Indonesia” karya Rais Agil Bahtiar menekankan bahwa e-commerce memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui efisiensi biaya, kemudahan distribusi, serta perluasan akses pasar, e-commerce dapat menjadi penggerak ekonomi digital yang efektif. Namun, pengembangannya tidak lepas dari tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur, perlindungan konsumen, keamanan transaksi, hingga persoalan perpajakan. Di sinilah peran pemerintah menjadi sangat penting, yaitu melalui kebijakan, penyediaan infrastruktur, serta regulasi yang mendukung ekosistem digital agar manfaat e-commerce dapat dioptimalkan. Dengan kata lain, sinergi antara inovasi pelaku usaha dan dukungan pemerintah merupakan kunci untuk memastikan keberlanjutan perkembangan e-commerce di Indonesia.
2. Artikel “Peran E-Commerce dalam Mengembangkan Bisnis di Era Digital” karya Melati menyoroti bahwa e-commerce berperan signifikan dalam memperluas peluang bisnis di tengah persaingan digital yang semakin ketat. E-commerce memungkinkan pelaku usaha menjangkau pasar lebih luas, meningkatkan efisiensi operasional, mempermudah pemasaran serta pembayaran, dan menyediakan data pelanggan untuk strategi bisnis yang lebih tepat. Meski demikian, pelaku usaha juga dihadapkan pada risiko yang tidak dapat diabaikan, seperti penipuan, peretasan, dan persaingan harga yang tajam. Oleh karena itu, pemanfaatan e-commerce harus diimbangi dengan kewaspadaan, strategi keamanan, serta kemampuan adaptasi agar dapat menjadi instrumen efektif dalam mendukung pertumbuhan bisnis di era digital.
NPM : 2213031033
Berdasarkan pembacaan dari dua artikel, keduanya sepakat bahwa e-commerce memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di era digital. Artikel pertama (Melati, 2024) menyoroti kontribusi e-commerce dalam memperluas pasar, mempermudah transaksi, meningkatkan efisiensi operasional, serta menyediakan data pelanggan yang bernilai bagi pengembangan bisnis. Namun, tantangan seperti penipuan online, peretasan, dan ketidakmerataan infrastruktur menjadi hambatan yang harus diwaspadai.
Artikel kedua (Bahtiar, 2020) menekankan pada peran pemerintah dalam menciptakan ekosistem e-commerce yang sehat dan berkelanjutan. Pemerintah dianggap perlu mengeluarkan kebijakan komprehensif, mulai dari pembangunan infrastruktur digital, penguatan regulasi, perlindungan konsumen, hingga dukungan pada UMKM dan produk lokal. Tantangan utama yang dihadapi meliputi masalah keamanan transaksi, logistik, serta perpajakan digital.
Dari kedua artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa e-commerce bukan sekadar sarana jual beli online, melainkan motor penggerak transformasi ekonomi. Bagi pelaku bisnis, e-commerce membuka peluang untuk berinovasi dan menjangkau pasar yang lebih luas dengan biaya lebih efisien. Sementara itu, bagi pemerintah, peran sebagai fasilitator, regulator, sekaligus pelindung konsumen sangat penting agar perkembangan e-commerce tidak hanya menguntungkan sebagian pihak, tetapi juga memberikan dampak positif secara merata.
Dengan demikian, keberhasilan e-commerce di Indonesia bergantung pada kolaborasi antara pelaku bisnis, pemerintah, dan masyarakat. Bila ketiga pihak dapat bersinergi, maka e-commerce akan menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di masa depan.
Npm : 2213031031
1. Jurnal pertama Potensi, Peran Pemerintah, dan Tantangan dalam Pengembangan E-Commerce di Indonesia (Jurnal oleh Rais Agil Bahtiar):
Dalam jurnal tersebut menjelaskan tentang potensi, fungsi pemerintah, dan tantangan yang ada dalam pertumbuhan e-commerce di Indonesia. E-commerce berpotensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara mengurangi biaya transaksi, menghilangkan batasan waktu dan tempat, menurunkan biaya pengiriman, mengurangi hambatan transportasi, mempermudah komunikasi antara penjual dan pembeli, serta mengurangi biaya iklan. Pemerintah memainkan peranan penting untuk mendorong perkembangan e-commerce dengan mengimplementasikan enam strategi, yaitu peningkatan pengetahuan, distribusi pengetahuan, memberikan subsidi, mobilisasi, arahan inovasi, dan penetapan standar. Beberapa kebijakan seperti Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (SPNBE) 2017–2019 dan PP No. 80 Tahun 2019 telah dikeluarkan untuk mendukung perkembangan bidang ini. Meskipun demikian, tantangan utama yang dihadapi termasuk keamanan dan perlindungan bagi konsumen, infrastruktur serta logistik, dan isu perpajakan dalam transaksi e-commerce.
2. Jurnal Pertama Peran E-Commerce dalam Mengembangkan Bisnis di Era Digital (Jurnal oleh Melati)
Jurnal ini membahas e-commerce sebagai platform transaksi online yang memungkinkan pelaku usaha berinteraksi dengan konsumen melalui internet. E-commerce memiliki peran vital dalam perkembangan bisnis di era digital. Beberapa peran tersebut mencakup peningkatan jangkauan pasar, memudahkan promosi produk dan proses pembayaran, meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, mengakses fitur di situs web dengan mudah, serta menyediakan informasi tentang pelanggan. E-commerce juga memberi peluang bagi bisnis untuk beroperasi tanpa batasan waktu, yakni 24 jam. Selain itu, e-commerce dapat mendorong inovasi dalam berbagai aspek bisnis di era digital, termasuk pemasaran, pengiriman logistik, cara pembayaran, dan prosedur pengembalian barang. Akan tetapi, e-commerce juga memiliki beberapa kelemahan seperti penipuan daring, peretasan, regulasi yang belum jelas, perbedaan infrastruktur, pelanggan tidak dapat langsung melihat produk, persaingan harga, pencurian data, dan masalah layanan. Sebagai kesimpulan, e-commerce sebagai metode transaksi elektronik dapat digunakan untuk mempromosikan produk, meningkatkan efisiensi, menyediakan informasi pelanggan, dan memperlebar pangsa pasar, tetapi para pelaku bisnis juga harus waspada terhadap berbagai kelemahannya.
2213031037
Kedua artikel secara komplementer menyimpulkan bahwa e-commerce telah menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan perkembangan bisnis di Indonesia pada era digital, meskipun masih dihadapkan pada sejumlah tantangan signifikan.
Rais Agil Bahtiar (2020) menegaskan bahwa e-commerce memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penghematan biaya transaksi, penghilangan batasan ruang dan waktu, pengurangan biaya pengiriman serta transportasi, kemudahan komunikasi penjual-pembeli, dan penurunan biaya periklanan. Pemerintah memiliki peran strategis melalui enam kebijakan utama: (1) pembangunan pengetahuan, (2) penyebaran pengetahian, (3) subsidi, (4) mobilisasi sumber daya, (5) pengarahan inovasi, dan (6) penetapan standar. Namun, terdapat tiga tantangan krusial yang harus segera diatasi: keamanan dan perlindungan konsumen, logistik serta infrastruktur, dan regulasi perpajakan transaksi e-commerce.
Sementara itu, Melati (2024) menekankan peran e-commerce bagi pelaku bisnis, yaitu memperluas jangkauan pasar secara dramatis, mempermudah pemasaran produk dan sistem pembayaran, meningkatkan efisiensi operasional, memangkas biaya operasional secara signifikan, menyediakan akses fitur website yang user-friendly, serta memberikan data pelanggan yang berharga untuk strategi pemasaran. Di sisi lain, pelaku usaha harus waspada terhadap risiko penipuan, peretasan (hacking), dan persaingan harga yang sangat ketat.
Secara keseluruhan, kedua artikel menyepakati bahwa e-commerce bukan sekadar tren teknologi, melainkan fondasi ekonomi digital Indonesia yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif global. Keberhasilan implementasinya sangat bergantung pada sinergi antara kebijakan pemerintah yang komprehensif dan responsif dengan adaptasi cepat serta inovasi terus-menerus dari pelaku bisnis. Jika tantangan keamanan, infrastruktur, regulasi, dan kepercayaan publik dapat diatasi secara sistematis, e-commerce berpotensi menjadi motor penggerak utama pemerataan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan percepatan integrasi Indonesia dalam rantai produksi dan perdagangan global.