Nama : Anindia Maharani
Npm : 2413031042
Aset tetap digunakan dalam operasional bisnis untuk produksi, penyediaan jasa, atau tujuan administratif, dan diharapkan digunakan lebih dari satu periode. Contohnya adalah mesin produksi, kendaraan operasional, dan gedung kantor yang digunakan sendiri. Properti investasi, di sisi lain, dikuasai untuk menghasilkan pendapatan sewa atau apresiasi nilai, seperti tanah yang ditahan untuk kenaikan nilai atau bangunan yang disewakan.
Mengukur keduanya pada awal yang sama, yaitu pada biaya perolehan. Namun, pengukuran setelahnya berbeda: aset tetap menggunakan model biaya atau revaluasi, sementara properti investasi menggunakan model biaya atau nilai wajar. Jika menggunakan model biaya, keduanya tidak disusutkan, tetapi properti investasi dengan model nilai wajar tidak disusutkan.
Jika saya di minta memilih, Pilihan yang akan saya buat antara keduanya bergantung pada tujuan investasi, kondisi keuangan, kondisi pasar, dan toleransi risiko. Jika tujuannya mendukung operasional bisnis, aset tetap lebih logistik. Namun, jika mencari pendapatan pasif dan pertumbuhan modal, properti investasi lebih sesuai, jaminan ada modal yang cukup, pemahaman risiko pasar properti, dan keinginan untuk diversifikasi investasi.
Properti investasi menawarkan potensi pendapatan sewa yang stabil dan apresiasi nilai, menjadikannya pilihan menarik bagi investor jangka panjang.
Referensi : Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 13 tentang Properti Investasi