ANALISIS KASUS

ANALISIS KASUS

Number of replies: 4

GLOBALISASI IPTEK

Globalisasi tercipta setelah era perang dingin dimulai. Saat perang dingin, negara berlomba-lomba menciptakan suatu hal yang semakin memudahkan kehidupan dan semakin mutakhir seperti contohnya terlihat dari kemajuan sistem komunikasi dan teknologi yang pada akhirnya digunakan untuk menyebarkan segala sesuatu supaya mendunia dimulai dari media cetak sampai nirkabel. Globalisasi lalu menimbulkan banyak dampak karena perkembangannya yang semakin pesat lewat kemajuan teknologi dan komunikasi.

Pengaruh globalisasi pada identitas nasional ini meliputi 2 sisi, pengaruh positif dan negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain. Hal ini mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia. Globalisasi pun telah merambah masuk dalam kehidupan bangsa Indonesia di segala sektor, yang nantinya berdampak pada budaya berpikir masyarakat Indonesia. Dampak dari globalisasi adalah terciptanya pasar internasional yang mampu meningkatkan kesempatan kerja dan peluang untuk mendirikan usaha. Dengan hal ini, kehidupan ekonomi masyarakat akan menjadi lebih baik dan lebih sejahtera.

Selain itu, dampak lainnya adalah semakin majunya ilmu pengetahuan di Indonesia lewat banyak sumber-sumber yang dapat diakses melalui internet dengan mudah, karena itu kita semakin mudah mendapatkan informasi dari luar negeri dan mampu ikut bersaing dengan negara lain.Mengikuti budaya kebarat-baratan yang cenderung menekankan etos kerja dan menekankan pada kedisiplinan juga menjadi dampak dari globalisasi yang menguntungkan.

Pengaruh lainnya yaitu batas-batas wilayah negara menjadi tidak terlihat. Batas-batas wilayah negara yang semula merupakan pedoman penting dalam perkembangan masyarakat kini menjadi kurang perhatian dan bahkan bisa saja tidak relevan. Kecenderungan ini menimbulkan peruhahan-perubahan didalam sikap serta perilaku sesuatu masyarakat atau bangsa. Perubahan tersebut terjadi karena orang atau masyarakat tersebut tidak mampu membendung pengaruh yang berasal dari kemajuan teknologi dan komunikasi.

Namun ternyata realita tidak seindah apa yang kita inginkan. Menurut saya penggambaran identitas nasional Indonesia sekarang tidak sama lagi seiring dengan berjalannya zaman. Pola pikir masyarakat sudah banyak berubah dan menurut saya sudah banyak terjadi penyimpangan terhadap identitas kita. Salah satunya adalah terhadap dasar negara kita, Pancasila.

Pada sila ke-1 terjadi kelemahan sistem pendidikan agama di negara ini yang terkadang mengunggulkan agamanya sendiri.Pada sila ke-2 sekarang ini banyak moral pemuda yang tidak memanusiakan manusia lain. Banyak sekali terjadi kasus penganiyayaan junior oleh senior, perkelahian antar teman yang berakibat kematian.Pada sila ke-3 sekarang semakin memudar. Karena oknum-oknum tertentu yang menginginkan haknya dipenuhi, mereka rela melakukan protes untuk menciptkakan negara baru dan lain sebagainya.Pada sila ke-4 yaitu mengenai kepemimpinan yang sekarang tidak demokratis. Pada sila ke-5 Selanjutnya mengenai keadilan, semakin tidak adilnya orang-orang beruang dengan rakyat miskin. Hal ini karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.

Hal ini terjadi karena kita belum menanamkan jati diri kita atau identitas kita pada diri kita sendiri. Masyarakat Indonesia cenderung sering kehilangan arah dan sering "ikut-ikutan" saja. Namun apabila kita lihat tetangga kita, Jepang, yang sejak zaman restorasi --jauh sebelum globalisasi- selalu menanamkan pada diri mereka bahwa mereka adalah orang Jepang, mereka harus melakukan sesuatu untuk Jepang, mereka harus mejunjung tinggi nama Jepang, Jepang adalah tanah airku. Lain halnya dengan masyarakat Indonesia yang kebanyakan masih tidak paham akan keberadaan Indonesia sebagai tanah air yang seharusnya dijunjung tinggi. Hanya nyanyian "Tanah Airku" saja yang bisa dinyanyikan tapi tidak ada pemaknaan di dalam itu.

TULIS NAMA, NPM, KELAS, PRODI, JURUSAN DAN FAKULTAS NYA BARU SILAHKAN JAWAB TUGAS DIBAWAH INI

Analisis Soal

  1. Bagaimana pendapat dan sikap Anda terhadap sejumlah masalah dan tantangan yang saat ini sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia? Apakah hal itu dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia? Mengapa hal ini terjadi?
  2. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu dibalik keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia?


In reply to First post

Re: ANALISIS KASUS

by Fitra Rizqi Ramadhani Fitra 2217011087 -
Fitra Rizqi Ramadhani
2217011087
Kelas B

Analisis Soal

1. Bagaimana pendapat dan sikap Anda terhadap sejumlah masalah dan tantangan yang saat ini sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia? Apakah hal itu dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia? Mengapa hal ini terjadi?

Jawab :
Pendapat dan Sikap saya terhadap Tantangan Bangsa Indonesia yaitu Globalisasi IPTEK membawa dampak yang kompleks bagi Indonesia. Di satu sisi, kemajuan teknologi dan informasi membuka peluang besar untuk kemajuan ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan. Namun, di sisi lain, arus globalisasi juga menggerus nilai-nilai luhur bangsa, seperti yang Anda sebutkan dalam konteks Pancasila.
Masalah-masalah seperti melemahnya pendidikan agama, krisis moral pemuda, memudarnya semangat persatuan, kepemimpinan yang kurang demokratis, dan ketidakadilan ekonomi adalah tantangan nyata yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Tantangan-tantangan ini berpotensi menyebabkan disintegrasi bangsa jika tidak ditangani dengan serius. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu kurangnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, pengaruh budaya asing yang tidak tersaring, kesenjangan sosial dan ekonomi.

2. Lemahnya penegakan hukum Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu dibalik keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia?

Jawab :
Untuk memperkuat kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu bangsa, beberapa langkah perlu dilakukan beberapa tindakan diantaranya
- Pendidikan karakter yang kuat, dimana pendidikan ini harus tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada pembentukan karakter yang kuat, berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
- Pelestarian dan pengembangan budaya lokal: Budaya lokal adalah kekayaan bangsa yang harus dilestarikan dan dikembangkan. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan, festival budaya, dan dukungan terhadap seniman dan budayawan lokal.
- Penyaringan budaya asing: Masyarakat perlu dibekali dengan kemampuan untuk menyaring budaya asing yang masuk, sehingga hanya budaya yang positif dan sesuai dengan nilai-nilai bangsa yang diterima.
- Penguatan rasa nasionalisme: Rasa nasionalisme perlu ditanamkan sejak dini melalui pendidikan, kegiatan kebangsaan, dan media massa.
- Pemerataan pembangunan : pembangunan harus dilakukan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, sehingga tidak ada lagi kesenjangan sosial dan ekonomi yang mencolok.
- Penegakan hukum yang adil: Penegakan hukum yang adil dan tegas akan menciptakan rasa keadilan dan kepercayaan masyarakat terhadap negara.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kebudayaan Indonesia dapat menjadi kekuatan pemersatu bangsa di tengah arus globalisasi yang deras.
In reply to First post

Re: ANALISIS KASUS

by Maula Rayyanie -
Nama: Maula Rayyanie
NPM: 2217011104
Kelas: A
Jurusan: Kimia
Fakultas: FMIPA

1. Pendapat dan Sikap Terhadap Masalah dan Tantangan Bangsa Indonesia

Pendapat saya, masalah dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Degradasi nilai-nilai Pancasila, khususnya dalam hal kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan, menunjukkan adanya krisis moral dan sosial yang mendalam. Kasus-kasus kekerasan, separatisme, ketidakadilan, dan hilangnya jati diri bangsa merupakan gejala-gejala yang mengkhawatirkan.

Sikap saya adalah bahwa kita tidak boleh tinggal diam menghadapi masalah-masalah ini. Diperlukan upaya kolektif dan sistematis dari seluruh komponen bangsa untuk mengatasi krisis ini. Pemerintah, masyarakat sipil, tokoh agama, dan media massa harus bekerja sama untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila, mempromosikan toleransi, dan membangun keadilan sosial.

Masalah-masalah ini berpotensi besar menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Etnosentrisme, primordialisme, dan intoleransi yang semakin menguat dapat memicu konflik horizontal dan merusak persatuan. Ketidakadilan ekonomi dan kesenjangan sosial dapat menciptakan ketegangan dan kecemburuan, yang pada akhirnya dapat berujung pada perpecahan. Hal ini terjadi karena kurangnya penanaman nilai-nilai luhur bangsa sejak dini, serta lemahnya penegakan hukum dan keadilan.

2. Upaya Memperkuat Kebudayaan Indonesia sebagai Pemersatu

Untuk memperkuat kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu di tengah keberagaman, beberapa langkah perlu diambil:

Pendidikan Multikultural:
Pendidikan multikultural harus diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan formal dan non-formal. Generasi muda perlu dibekali dengan pemahaman yang mendalam tentang kebinekaan Indonesia, serta keterampilan untuk hidup berdampingan secara harmonis.
Dialog Antarbudaya dan Antaragama:
Dialog antarbudaya dan antaragama perlu diintensifkan untuk membangun saling pengertian dan toleransi. Pemerintah, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan perlu memfasilitasi dialog-dialog ini secara rutin.
Peran Media Massa:
Media massa perlu berperan aktif dalam mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dan keberagaman budaya. Pemberitaan yang berimbang dan edukatif dapat membantu membangun opini publik yang positif tentang kebinekaan.
Kebijakan Pemerintah yang Adil dan Inklusif:
Kebijakan pemerintah perlu adil dan inklusif, memastikan bahwa semua kelompok masyarakat memiliki akses yang sama terhadap sumber daya dan kesempatan. Kebijakan yang diskriminatif hanya akan memperlebar jurang pemisah antar kelompok.
Penegakan Hukum yang Tegas:
Penegakan hukum yang tegas dan adil diperlukan untuk mencegah dan menindak tindakan-tindakan yang mengancam integrasi nasional, seperti ujaran kebencian, diskriminasi, dan kekerasan.
Dengan langkah-langkah ini, kebudayaan Indonesia dapat menjadi kekuatan pemersatu yang efektif, memperkuat identitas nasional, dan menjaga keutuhan NKRI.
In reply to First post

Re: ANALISIS KASUS

by Gaby Apulina Haloho 2217011110 -
Gaby Apulina Haloho
2217011110
Kelas B

1.Bagaimana pendapat dan sikap Anda terhadap sejumlah masalah dan tantangan yang saat ini sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia? Apakah hal itu dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia? Mengapa hal ini terjadi?

Jawab:
Menurut saya, tantangan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini sangat kompleks, terutama akibat dari pengaruh globalisasi yang tidak diimbangi dengan penguatan identitas nasional. Globalisasi memang membawa dampak positif seperti kemajuan teknologi, kemudahan akses informasi, dan peningkatan ekonomi. Namun, dampak negatifnya juga tidak bisa diabaikan, seperti melemahnya nilai-nilai luhur bangsa, lunturnya semangat persatuan, dan semakin renggangnya ikatan sosial antarwarga negara. Masalah moral generasi muda, ketidakadilan sosial, kepemimpinan yang kurang demokratis, hingga sikap "ikut-ikutan" masyarakat yang tidak lagi berpijak pada nilai-nilai Pancasila, berpotensi menyebabkan disintegrasi bangsa. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman dan penghayatan terhadap identitas nasional sebagai bagian penting dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika masyarakat tidak lagi merasa memiliki Indonesia sebagai tanah airnya, maka rasa persatuan dan kebangsaan akan memudar seiring waktu.

2.Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu dibalik keberagaman dan pluralnya bangsa Indonesia?

Jawab:
Agar kebudayaan Indonesia tetap menjadi pemersatu di tengah keberagaman dan pluralitas bangsa, maka perlu dilakukan upaya yang menyeluruh dan berkelanjutan. Salah satu hal utama yang harus dilakukan adalah menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila sejak dini melalui pendidikan karakter di sekolah dan keluarga. Pemerintah dan tokoh masyarakat juga harus menjadi teladan dalam menjaga keberagaman dan memperkuat rasa nasionalisme. Selain itu, kebudayaan lokal harus diangkat dan dipromosikan melalui media yang relevan dengan generasi muda, sehingga mereka bangga dan merasa memiliki budaya sendiri. Literasi digital juga penting agar masyarakat mampu menyaring budaya luar yang masuk dan tetap mempertahankan jati diri bangsa. Dengan memperkuat pemahaman terhadap budaya sebagai akar identitas nasional, bangsa Indonesia akan tetap kokoh dan bersatu meski berada di tengah arus globalisasi yang begitu deras.
In reply to First post

Re: ANALISIS KASUS

by Ninda Aprilia -
Nama : Ninda Aprilia
Npm : 2217011097
Kelas: A

1. Pendapat dan Sikap terhadap Masalah dan Tantangan Bangsa Indonesia
Jawab:

Bangsa Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan kompleks, seperti Globalisasi : Memengaruhi nilai-nilai kebangsaan dan identitas nasional, karena masuknya budaya asing.
Intoleransi dan Konflik Sosial : Munculnya gesekan antar kelompok akibat perbedaan pandangan politik, agama, dan sosial. Ketimpangan distribusi kekayaan dan akses pendidikan yang tidak merata.
Korupsi dan Lemahnya Penegakan Hukum : Menghambat pembangunan dan mengurangi kepercayaan rakyat pada pemerintah.

Sikap terbaik adalah bersikap kritis tetapi tetap konstruktif. Edukasi mengenai toleransi, penguatan nasionalisme melalui pendidikan Pancasila, dan menjaga keragaman budaya perlu digalakkan. Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga persatuan juga sangat penting.

2. Potensi Disintegrasi Bangsa
Jawab:
Ya, jika tantangan tersebut tidak ditangani dengan bijak, dapat memicu disintegrasi bangsa.

Globalisasi dapat menyebabkan hilangnya identitas nasional jika masyarakat lebih mengadopsi budaya asing.
Intoleransi dan Konflik dapat meretakkan persatuan dan menciptakan polarisasi sosial.
Kesenjangan Ekonomi menciptakan kecemburuan sosial dan potensi perpecahan.
Korupsi membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada pemerintah, sehingga muncul gerakan separatisme.

Oleh karena itu, perlu ada pendekatan holistik dari pemerintah dan masyarakat untuk menjaga persatuan di tengah perbedaan.

3. Mengapa Hal Ini Terjadi?
Jawab:

Ada beberapa penyebab utama:
* Kurangnya Edukasi tentang Kebangsaan: Pendidikan yang tidak mengutamakan pembentukan karakter nasionalis. Kelompok tertentu yang mengutamakan kepentingan pribadi dibanding kepentingan bangsa.
- Ketimpangan Sosial dan Ekonomi: Kesenjangan ini menyebabkan sebagian masyarakat merasa terpinggirkan.Pengaruh Penyebaran hoaks dan ujaran kebencian memperparah perpecahan.

4. Upaya Mempertahankan Kebudayaan sebagai Pemersatu?

Kurikulum pendidikan harus memperkuat pemahaman tentang Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila. Mengangkat kearifan lokal melalui festival budaya dan media digital.
- Peran Tokoh Masyarakat : Mengajak tokoh agama, adat, dan pemuda untuk mengampanyekan persatuan. Pemberdayaan Ekonomi dan Memberikan dukungan pada usaha berbasis budaya untuk memperkuat identitas lokal.
- Literasi Media: Edukasi tentang penggunaan media sosial secara bijak agar tidak mudah terpengaruh isu yang memecah belah.