Forum Analisis Video 1

Forum Analisis Video 1

Number of replies: 34

Lampirkan analisis anda mengenai video berikut dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM. Dilarang melakukan plagiasi.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Dea Puspita -
Nama : Dea Puspita
NPM : 2313053196

Setelah saya menyaksikan video tersebut dan menimbang - nimbang keputusan apa yang akan saya ambil jika saya di posisi tersebut. Sebenarnya memilih opsi mana pun dalam beberapa skenario yang ada tidak lah mudah dimana opsi - opsi tersebut banyak mengandung beban moral yang besar. Menurut saya tidak ada jawaban yang 100% benar ataupun jawaban yang 100% salah. Membiarkan 1 orang yang untuk menyelamatkan 5 orang mungkin menjadi pilihan yang baik karena hanya ada satu korban namun pilihan ini mengabaikan nilai individu yang dikorbankan.
Dengan membiarkan 1 orang korban dan menyelamatkan 5 orang dengan mendorong orang tersebut itu tindakan yang tidak etis mau bagaimana pun hasilnya nanti.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Erlyn Anggis Safitri -
Nama : Erlyn Anggis Safitri
NPM   : 2353053020

Menurut saya video yang disampaikan kurang dalam pemilihan moral, dikarenakan menyelamatkan lima(5) orang bisa menyebabkan kematian satu (1) orang dan begitu juga sebaliknya. Dikarenakan nilai moral itu adalah perilaku yang harus dilakukan atau di larang untuk dilakukan seseorang, dan moral juga termasuk ilmu etika. Dengan mendorong satu (1) orang kita bisa menyelamatkan lima (5) orang tetapi menurut saya nilai etika nya kurang pas atau tidak termasuk ke nilai etika karena mengorbankan nyawa seseorang terancam dan memilih satu (1) orang untuk menolongnya dan mengorbankan lima (5) orang menurut saya juga kurang cocok untuk hal menolong lima (5) orang dan mengorbankan satu (1) orang tersebut.

Dari video yang saya amati tidak bisa menyalahkan atau membenarkan di satu belah pihak dikarenakan dalam video tersebut mengancam keselamatan orang dan kita lagi berbicara tentang moral yaitu etika seseorang yang dilihat dari baik buruknya seseorang tersebut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Arianti Chandra -

Arianti Chandra

2313053210

Dari video yang telah saya tonton, menurut saya mengorbankan sedikit untuk yang lebih banyak bukanlah dijadikan sebuah pilihan dikarenakan 5 orang berbanding 1 orang adalah sama sama nyawa dalam bahaya yang harus diselamatkan, namun dalam video tersebut kondisi memperlihatkan sangat genting sekali. Menyelamatkan 5 orang yang lebih banyak dibanding 1 bukanlah sebuah solusi, jika seperti itu apakah kita pantas disebut manusia yang bermoral, dimana letak rasa keadilan kita? karena 1 orang tersebut juga sebuah nyawa yang dimana keluarganya pun membutuhkan 1 orang itu dalam keluarganya.

Dari video tersebut dari saya untuk solusinya mungkin belum ditemukan, karena dari pendapat saya sendiri untuk memilih menyelamatkan 5 orang dengan 1 orang di rel kereta itu bukanlah sebuah pilihan, karena jika memilih salah satunya maka akan terjadi celaka dan mengorbankan salah satunya bukan sebuah tindakan yang bermoral dan adil.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Syahrani Harahap -
Nama: Syahrani Harahap
Npm: 2313053216
Kelas: 3G
Pada video ini mengajak kita untuk berpikir kritis dalam mengambil keputusan, kita diposisikan sebagai seorang masinis. kira-kira kita akan berbelok untuk menyelamatkan lima nyawa dengan membiarkan satu nyawa tewas atau tetap lurus menyelamatkan satu nyawa dengan lima nyawa tewas. menurut saya merelakan satu orang lebih baik dari pada membiarkan lima orang tewas.
Namun, pada kondisi yang berbeda saya memilih merelakan lima nyawa dan menyelamatkan satu nyawa. Sebenarnya sangat sulit untuk menentukan karena setiap tindakan yang diambil ini sangat berat. Namun dengan mendorong seseorang saya rasa ini sangat tidak bermoral.
Didalam video menjelaskan bahwa pembelajaran moral seperti ini kerap masuk sebagai sebuah doktrin bahwa memang harus selalu ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar. Sehingga moral digunakan sebagai alat oleh penguasa dan segelintir orang untuk membenarkan perang, diskriminasi minoritas, genosida dan lain-lain. hanya dengan alasan demi perdamaian dunia, kepentingan umum, demi kelompok yang lebih besar.
Pada video kita diajak untuk menggunakan trolley problem untuk bertanya mengenai persoalan moralitas dari hal-hal seperti mengorbankan tumbuh kembang anak kita dengan alasan pekerjaan, demi masa depannnya. Merupakan pilihan moral yang baik atau pembenaran semata dari orang tua yang egois.
Dari video ini, dapat disimpulkan bahwa moralitas sering kali berfungsi sebagai alat pembenaran ketika seseorang berada dalam posisi yang diuntungkan. Dalam banyak situasi, moralitas bisa jadi hanya mencerminkan egoisme manusia, yang lebih mengedepankan kepentingan diri atau kelompoknya daripada mempertimbangkan etika dan keadilan yang lebih luas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Siti Nur Khalimah -
Nama: Siti Nur Khalimah
NPM: 2313053212

Trolley problem merupakan contoh dilema moral klasik, di mana seseorang dihadapkan pada pilihan yang sulit antara dua tindakan buruk. Pilihan ini memaksa kita untuk mengevaluasi nilai-nilai yang dianut dan bagaimana kita memprioritaskan kepentingan satu kelompok dibandingkan dengan yang lain. Dalam konteks pendidikan, dilemanya membantu membangun kesadaran moral dan kemampuan untuk mempertimbangkan implikasi etis dari setiap tindakan. Skenario yang disajikan juga mengangkat isu penting tentang relativitas moral. Tindakan yang dianggap "benar" mungkin berubah ketika situasinya berbeda, misalnya, ketika orang yang terancam adalah keluarga kita. Hal ini menyoroti bahwa moralitas sering kali terkait dengan egoisme dan preferensi pribadi, yang menunjukkan bahwa kita cenderung memprioritaskan kepentingan pribadi atau kelompok. Dalam video ini juga mengingatkan kita bahwa moralitas sering digunakan sebagai alat untuk membenarkan tindakan yang mungkin tidak sepenuhnya etis. Dalam konteks pendidikan nilai, penting untuk mengajarkan siswa untuk mempertimbangkan berbagai sudut pandang moral. Skenario ini menantang kita untuk tidak hanya berpikir secara sederhana (misalnya, "lebih baik menyelamatkan lima orang daripada satu orang"), tetapi juga untuk mempertimbangkan aspek sosial, konteks, dan dampak jangka panjang dari keputusan moral. Dengan memperkenalkan skenario di mana pengorbanan dilakukan atas dasar kepentingan mayoritas atau kelompok yang lebih besar, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah itu selalu moral. Pendidikan nilai harus mencakup diskusi tentang bagaimana menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan kelompok, serta menekankan pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia dan keadilan sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Hesti Badria -
Nama : Hesti Badria
NPM : 2313053206

Menurut saya Jika saya berada dalam situasi tersebut , akan ada banyak keputusan sulit yang harus diambil. Di satu sisi, menyelamatkan lima orang dan mengorbankan satu nyawa tampak sebagai pilihan yang lebih masuk akal dari sudut pandang jumlah dan secara logika kita mungkin berpikir bahwa lebih baik menyelamatkan banyak orang, meskipun harus mengorbankan satu orang agar lebih banyak nyawa yang terselamatkan.
Namun, jika hal itu terjadi pada seseorang yang saya kenal atau anggota kelompok saya yang harus di korbankan, secara pribadi perasaan itu akan sangat mengganggu tekad saya. Dalam situasi seperti ini, logika dan kecerdasan emosional seringkali tidak cukup kuat untuk mengatasi keterikatan emosional yang kita miliki dengan orang yang dekat dengan kita, Kepedulian, kedekatan emosional dan perasaan cinta mungkin membuat saya tak sanggup menarik tuas dan mengorbankan orang tersebut, bahkan jika itu berarti lima orang lainnya akan meninggal.
Emosi dan hubungan pribadi sangat memengaruhi pengambilan keputusan moral. Meskipun kita bisa berpikir secara rasional, keterikatan emosional sering kali membuat pertimbangan moral lebih kompleks. Dalam dilema seperti Troli Problem , tidak ada jawaban yang benar atau salah secara mutlak. Setiap pilihan membawa konsekuensi moral dan emosional yang besar, dan keputusan kita mencerminkan nilai-nilai, perasaan, serta hubungan yang kita miliki dengan orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Dewi Intan Afdillah -
Nama: Dewi Intan Afdillah
NPM: 2313053209
Kelas: 3G

(1) Antara memilih menyelamatkan 5 orang dan mengorbankan 1 orang.
(2) Antara memilih untuk mendorong 1 orang untuk menyelamatkan 5 orang lainnya.
(3) memilih jika satu orang tersebut adalah seseorang yang kita kenal.
Pilihan yang dipilih tidak ada yang benar-benar salah dan tidak ada yang pasti benar. Apapun pilihannya memiliki konsekuensi moral yang sangat besar. Memilih untuk mengorbankan satu orang dengan hasil menyelamatkan 5 orang mungkin adalah pilihan yang banyak dipilih. Karena memang pilihannya hanyalah mengorbankan yang sedikit atau mengorbankan lebih banyak. Hal ini juga berlaku walaupun satu orang tersebut adalah seseorang yang kita kenal. Walaupun sangat memungkinkan jika orang tersebut orang yang kita kenal akan menggangu pemikiran realistis kita dengan lebih parah.

Pilihan tersebut memang bukanlah hal yang tepat, tetapi di situasi seperti itu bisa jadi menjadi pilihan yang paling baik.
Akan tetapi, mendorong satu orang untuk menyelamatkan 5 orang jelas tindakan yang tidak tepat. satu orang tersebut berada di posisi yang aman kenapa kita harus mengorbankan orang tersebut?
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Amalia Salsabilla -
Nama: Amalia Salsabilla
NPM : 2313053214

Menurut saya, satu pilihan yang didapat sebagai pilihan moral yang lebih baik tidak sepenuhnya benar dan sempurna antara menyelamatkan nyawa 5 orang dan mengorbankan 1 orang meninggal dengan menyelamatkan 1 orang dan mengorbankan 5 orang lainnya. Mengorbankan yang sedikit untuk yang lebih besar belum tentu menjadi benar dan lebih bermoral demikian sebaliknya.
Namun dalam kehidupan kita diharuskan untuk memilih, saya akan memilih mengorbankan yang lebih sedikit untuk hasil yang lebih banyak, namun tanpa melibatkan orang lain. Dari pilihan tersebut kita harus dapat bertanggung jawab dan menghadapi resiko yang mungkin terjadi. Tindakan ini dipengaruhi oleh masing-masing sudut pandang individu dalam menentukan pilihan dan memahami serta mengatasi suatu masalah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Filza Nabila Putri irwanda -
Nama : Filza nabila putri irwanda
Npm : 2313053211
Kelas : 3/G

Video ini mengeksplorasi dilema moral yang dikenal sebagai "trolley problem," yang mengajak penonton untuk mempertimbangkan pilihan antara menyelamatkan lebih banyak orang dengan mengorbankan satu orang, atau membiarkan lebih banyak orang mati.

1. Dilema Moral
- Skenario Pertama: Penonton dihadapkan pada pilihan untuk menarik tuas kereta yang akan menyelamatkan lima orang dengan mengorbankan satu orang. Ini mencerminkan prinsip utilitarianisme, di mana hasil yang lebih baik (menyelamatkan lima orang) dianggap lebih moral.
- Skenario Kedua: Dalam skenario ini, penonton tidak dapat menarik tuas, tetapi harus mendorong seseorang untuk menghentikan kereta. Di sini, perbuatan aktif (mendorong) dianggap lebih tidak etis daripada tindakan pasif (tidak melakukan apa-apa), meskipun konsekuensinya sama.

2. Aktif vs Pasif
- Video tersebut menyoroti perbedaan persepsi antara tindakan aktif dan pasif. Mendorong seseorang untuk mati dianggap lebih tidak etis dibandingkan membiarkan situasi berlanjut, meskipun keduanya menghasilkan kematian satu orang.

3. Implikasi Moral
- Dilema ini mendorong pemikiran tentang bagaimana moralitas seringkali digunakan untuk membenarkan tindakan tertentu.

4. Konteks Sosial dan Politik
- Video mengaitkan dilema moral ini dengan isu-isu sosial seperti diskriminasi, perang, dan kebijakan publik, menggambarkan bagaimana moralitas sering dipakai sebagai alat untuk membenarkan tindakan yang merugikan kelompok tertentu.

5. Refleksi Pribadi
- Penonton diundang untuk merenungkan posisi mereka dalam skenario tersebut: apakah mereka lebih suka menyelamatkan orang yang mereka kenal (seperti anggota keluarga) atau mengikuti prinsip utilitarian yang lebih luas.

Video tersebut menantang penonton untuk memikirkan kembali nilai-nilai moral mereka dan mempertimbangkan bagaimana situasi dan konteks dapat mempengaruhi keputusan moral. Pada akhirnya, moralitas tidaklah hitam-putih dan sering kali dipengaruhi oleh egoisme dan kepentingan individu.

Melalui analisis ini, video tersebut mendorong pemikiran kritis dan refleksi tentang moralitas dalam kehidupan sehari-hari serta implikasi dari keputusan yang kita buat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Ketut Wira Santika -
Nama : Ketut Wira Santika
NPM : 2313053220

Video ini berbicara tentang baik dan buruk dalam tindakan manusia. Contoh utamanya adalah masalah kereta api, di mana kita harus memilih antara menyelamatkan banyak orang atau sedikit orang. Ada dua cerita dalam video ini. Cerita pertama, kita bisa membelokkan kereta untuk menabrak satu orang dan menyelamatkan lima orang. Cerita kedua, kita bisa mendorong orang gemuk ke rel untuk menghentikan kereta dan menyelamatkan lima orang. Kebanyakan orang setuju untuk membelokkan kereta, tapi tidak mau mendorong orang gemuk. Ini membuat kita bingung, karena hasilnya sama: satu orang mati, lima orang selamat. Video ini membuat kita berpikir: apakah mengorbankan sedikit orang untuk menyelamatkan banyak orang selalu benar? Pertanyaan ini bisa diterapkan ke banyak hal dalam hidup, seperti perang atau pengobatan. Video ini juga membahas bagaimana orang sering bilang "mengorbankan sedikit untuk kepentingan yang lebih besar". Tapi apakah ini benar-benar baik atau cuma alasan untuk melakukan hal buruk? Yang penting dari video ini adalah kita diajak untuk memikirkan baik dan buruk dari berbagai sudut pandang, termasuk dari orang yang jadi korban. Kita juga diingatkan bahwa kadang-kadang kita memilih yang "baik" karena menguntungkan kita, bukan karena benar-benar baik.

Kesimpulannya, video ini mengajak kita untuk lebih hati-hati saat memutuskan mana yang benar dan salah. Kita perlu memikirkan akibatnya untuk semua orang, tidak hanya untuk diri sendiri atau kelompok kita. Video ini juga mengingatkan bahwa benar dan salah tidak selalu jelas, dan kita perlu berpikir dalam-dalam dan mencoba mengerti perasaan semua orang yang terlibat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Salsa Widia Prasasti -
Nama : Salsa Widia Prasasti
NPM. : 2313053215

Setelah saya menyaksikan dan menyimak vidio tersebut, dimana di situ saya di libatkan oleh 2 pilihan berat yang menyangkut moral. Tentunya piliahan pertama dan kedua tidak ada yang bisa di benarkan, karna di situ melibatkan pengorbanan yang sangat besar.Jika saya berada dindalam pilihan tersebut, lebih baik mementingkan 5 orang yang selamat, walaupun tindakan tersebut tidak dapat di benarkan sama sekali. Nyatanya hidup adalah sebuah pilihan di mana kadang harus mengorbankan sesuatu demi kepentingan yang lain. Namun hal tersebut tidak untuk di gunakan di ranah-ranah pemerintahan tinggi untuk menindas kelompok yang lebih kecil demi kepentingan yang lebih besar. Bagaimana pun pilihannya pasti akan ada resiko yang di hadapi, dan kita harus mampu menerima resiko tersebut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Batin Kiani -
Nama : Batin Kiani
Npm : 2353053017
Kelas : 3G

Video ini membahas dilema moral klasik melalui Troli Problem, yang mengajak kita berpikir tentang pilihan etis dan konsekuensi tindakan kita. Dalam situasi pertama, kamu harus memutuskan antara membiarkan kereta menabrak lima orang atau menarik tuas untuk membelokkan kereta dan menabrak satu orang. Mayoritas orang memilih untuk menyelamatkan lima orang dengan mengorbankan satu orang, karena lebih sedikit korban dianggap lebih baik secara moral.

Namun, skenario kedua mengubah konteksnya. Kali ini, kamu tidak di dalam kereta, melainkan di atas jembatan, dan kamu bisa menghentikan kereta dengan mendorong seorang pria besar ke rel. Kebanyakan orang menolak untuk mendorongnya, meskipun sebelumnya mereka setuju mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan lima orang.

Dilema ini memperkenalkan pertanyaan tentang moralitas: apakah mengorbankan yang sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak selalu benar? Video ini juga mengaitkan dilema tersebut dengan isu-isu besar seperti perang, diskriminasi, dan kebijakan publik, di mana sering kali pengorbanan dilakukan atas nama "kepentingan yang lebih besar."

Akhirnya, video mempertanyakan apakah moralitas sering dimanfaatkan untuk membenarkan tindakan egois, terutama saat kita diuntungkan dari keputusan yang kita anggap bermoral. Pada skenario akhir, kamu dihadapkan dengan pilihan serupa, tetapi kali ini orang yang harus dikorbankan adalah anggota keluargamu, yang memperdalam dilema moral tersebut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Arief Darmawan 2353053033 -
NAMA : Arief Darmawan
NPM : 2353053033

Video tersebut membahas tentang moralitas melalui trolley problem, sebuah dilema etika yang mengeksplorasi pertanyaan tentang mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan banyak orang. Pada skenario pertama, banyak orang setuju untuk menarik tuas demi menyelamatkan lima orang, meski itu berarti mengorbankan satu orang. Namun, pada skenario kedua, ketika diminta mendorong seseorang untuk menghentikan kereta dan menyelamatkan lima orang, kebanyakan orang memilih untuk tidak bertindak. Ini menunjukkan perbedaan dalam cara orang menilai tindakan langsung versus tidak langsung, meskipun hasilnya secara matematis sama.
Dari video tersebut memperlihatkan bahwa moralitas tidaklah sederhana. Hal ini kemudian diterapkan pada berbagai situasi nyata seperti perang, diskriminasi, dan pengorbanan demi kepentingan yang lebih besar. Ada kritik tentang bagaimana pengorbanan dalam konteks ini bisa dimanipulasi untuk justifikasi egois, dan pertanyaan moral sebenarnya seringkali tidak sekadar tentang hasil akhir, tetapi juga tentang bagaimana keputusan tersebut diambil dan siapa yang terlibat.
Pada akhirnya, moralitas menjadi sesuatu yang mudah dimanfaatkan oleh mereka yang berada di posisi berkuasa, seringkali atas nama "kepentingan yang lebih besar". Ketika dilemanya dibuat lebih personal, seperti melibatkan anggota keluarga, pilihan kita mungkin berubah, memperlihatkan bahwa moralitas juga terikat dengan kepentingan pribadi atau kelompok.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Antin Mutia Putri -
Nama : Antin Mutia Putri
NPM : 2313053213

Setelah saya pertimbangkan, saya akan memilih menyelamatkan banyak orang meskipun harus mengorbankan satu orang, karena didalam keadaan tersebut tidak ada pilihan lain selain harus memilih untuk tetap lurus atau belok. sehingga akan lebih baik mengorbankan satu orang, namun pada situasi yang kedua saya akan memilih untuk mengorbankan 5 orang tersebut karena pada situasi ini satu orang tersebut tidak tahu apa-apa, apakah pantas jika kita mengorbankan saru orang yang tidak tahu apa-apa demi menyelamatkan orang banyak, selanjutnya pada situasi ketiga dimana satu orang yang direl adalah keluarga kita/ orang tersayang kita maka saya akan tetap memilih untuk mengorbankan satu orang tersebut walaupun itu adalah keluarga kita karena seperti awal lebih baik mengorbankan satu orang demi menyelamatkan banyak orang jika kita memilih keluarga/ orang tersayang kita yang diselamatkan itu namanya egois.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by NIKA WULAN PRATIWI -
Nama : Nika Wulan Pratiwi
NPM : 2313053198

Dari video yang disampaikan, saya berpendapat bahwa moralitas bukan tentang mengorbankan seseorang demi yang lain, melainkan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin, jika dalam kasus ini memungkinkan untuk mengurangi korban tanpa menyakiti korban lain, maka itu adalah pilihan yang paling bermoral.

jadi untuk menyelamatkan 5 orang dan mengorbankan 1 orang, maupun sebaliknya menyelamatkan 1 orang dan mengorbankan 5 orang karena 1 orang tersebut adalah anggota keluarga, itu  bukanlah tindakan yang mencerminkan moralitas dan suatu keadilan bagi semua pihak. Jadi dalam kasus ini saya belum bisa menemukan jawaban yang tepat untuk menangani kasus tersebut dengan pilihan yang ada.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Nurul Aini -
Nama : Nurul Aini
NPM : 2313053208
Dari video yang telah saya tonton, saya mengambil keputusan bahwa saya akan menyelamatkan banyak orang dan mengorbankan 1 orang. Karena, saya mengibaratkan bahwa orang-orang tersebut adalah sebuah kepentingan. Jika saya menyelamatkan 5 orang, itu berarti saya memilih untuk menyelamatkan kepentingan banyak orang/golongan dan mengorbankan kepentingan 1 orang/golongan. Sedangkan pada situasi yang kedua, dimana saya harus memilih untuk menyelamatkan kepentingan banyak orang namun mengorbankan orang yang tidak tau apa apa, dan tidak bersalah, maka saya lebih memilih untuk mengorbankan kepentingan banyak orang atau mengorbankan 5 orang di rel tersebut demi menyelamatkan orang yang tidak bersalah dan tidak tahu apa apa terkait permasalahan tersebut. Dan pada situasi yang ketiga, ketika saya harus memilih untuk menyelamatkan kepentingan orang banyak atau 5 orang di rel ataukah harus memilih kepentingan pribadi/1 orang yang saya kenal, maka saya akan tetap memilih menyelamatkan 5 orang/kepentingan orang banyak dibandingkan dengan saya menyelamatkan 1 orang dan mendapatkan kepuasan pribadi (karena menyelamatkan orang yang di kenal).
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Neiska Zahra Ananda Handoko -
Neiska Zahra Ananda Handoko
2313053200

setelah saya menyaksikan video yang telah diberikan sampai dengan selesai, saya baru menyadari bahwa menjadi manusia bermoral sangatlah sulit
karna, disaat kita merasa telah melakukan sesuatu yang menurut kita benar dan bermoral saja, mungkin bagi orang lain yang kita lakukan belum benar dan tidak bermoral.
contohnya pada akhir video disajikan pertanyaan yang benar benar “membingungkan”
kita disuruh memilih antara menyelamatkan satu orang keluarga kita atau lima orang yang bahkan kita tidak mengenalnya. jika menggunakan prinsip lebih baik menyelamatkan lima orang daripada satu, maka sangat tidak bermoral kita sebagai manusia membiarkan keluarga kita terbunuh oleh tangan kita sendiri dan pastinya cibiran orang lain pun akan mengatakan hal yang sama.
namun disaat kita memilih menyelamatkan keluarga kita dan membiarkan lima orang lainnya terbunuh, maka sungguh egois dan tidak bermoral kita, padahal lima orang lainnya pun memiliki keluarga yang menunggu mereka sedangkan kita hanya mementingkan keluarga kita sendiri.
disinilah terbuka dengan sangat jelas bahwa moral sangat sulit dilakukan dan perbedaan pendapat tentang moral pun banyak sekali kita temui, contohnya saja pada kasus diatas.
moral juga sering kali dikambing hitamkan untuk menutupi keegois an, kebusukan hati dan kepentingan suatu kelompok yang mengatas namakan moral. padahal yang mereka lakukan hanyalah sebatas memberi makan keegois an hatinya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Dhea Novalia Azzahra -
nama:Dhea novalia azzahra
NPM:2313053223
Materi ini membahas tentang dilema moral yang disebut Trolley Problem. Kita dihadapkan pada dua situasi: dalam yang pertama, kita bisa menarik tuas untuk membelokkan kereta, menyelamatkan lima orang tapi menabrak satu orang; di skenario kedua, kita bisa mendorong seseorang yang besar dari jembatan untuk menghentikan kereta dan menyelamatkan lima orang. Pada situasi pertama, kebanyakan orang memilih menarik tuas karena berpikir menyelamatkan lima orang lebih baik daripada satu orang. Tapi pada situasi kedua, banyak yang tidak mau mendorong orang karena merasa itu adalah tindakan yang lebih kejam, meski hasilnya sama (mengorbankan satu orang demi lima orang).
Dilema ini mengajarkan bahwa moralitas tidak selalu sederhana. Tindakan yang kita lakukan, baik langsung maupun tidak langsung, bisa memengaruhi cara kita menilai benar dan salah. Kita juga sering kali menggunakan alasan moralitas untuk membenarkan tindakan, terutama jika kita ada di pihak yang diuntungkan. Pertanyaannya, apakah pengorbanan demi "kepentingan yang lebih besar" selalu benar? Dilema ini membuat kita mempertanyakan moralitas dari sudut pandang yang berbeda.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Ahmat Nuryasir -
Nama: Ahmat Nuryasir
NPM: 2313053207

Video ini mengajak kita berpikir kritis melalui dilema moral, dengan skenario seorang masinis yang harus memilih antara menyelamatkan lima nyawa dengan mengorbankan satu, atau sebaliknya. Meskipun merelakan satu nyawa untuk menyelamatkan lima orang dianggap lebih baik, keputusan ini tetap sulit karena setiap tindakan memiliki konsekuensi berat. Namun, mendorong seseorang secara sengaja dianggap tidak bermoral.

Video juga menunjukkan bahwa pembelajaran moral sering kali dipahami sebagai doktrin, di mana pengorbanan demi kepentingan yang lebih besar dianggap wajar. Hal ini digunakan oleh penguasa untuk membenarkan tindakan-tindakan buruk seperti perang dan diskriminasi, dengan dalih demi perdamaian atau kepentingan umum. Video ini juga menghubungkan dilema tersebut dengan kehidupan sehari-hari, seperti orang tua yang mengorbankan waktu bersama anak demi pekerjaan, yang bisa dianggap sebagai pembenaran egois.

Dalam dilema moral yang melibatkan pilihan antara menyelamatkan satu nyawa dengan mengorbankan lima nyawa atau sebaliknya, moralitas dapat dipandang melalui dua sudut pandang yang bertentangan: utilitarianisme dan deontologi.

1. Pendekatan utilitarianisme:
   Prinsip ini menyatakan bahwa tindakan yang paling benar adalah yang menghasilkan manfaat terbesar bagi jumlah orang terbanyak. Dengan demikian, menyelamatkan lima nyawa dan mengorbankan satu dianggap sebagai keputusan yang paling "benar" karena secara matematis, lebih banyak orang yang akan selamat. Dalam konteks ini, pengorbanan satu nyawa dibenarkan demi kepentingan yang lebih besar.

2. Pendekatan deontologi:
   Pandangan ini berfokus pada moralitas tindakan itu sendiri, terlepas dari hasilnya. Dari perspektif deontologi, membunuh satu orang, meskipun dengan tujuan menyelamatkan lima orang, dianggap tidak etis karena dianggap melanggar prinsip moral. Maka, meskipun lima orang akan tewas, tetap tidak boleh ada tindakan langsung yang menyebabkan kematian satu orang, karena itu adalah pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Jika dikaitkan dengan pernyataan bahwa moralitas sering kali digunakan sebagai alat pembenaran bagi pihak yang diuntungkan, dilema ini menunjukkan bagaimana manusia cenderung mencari justifikasi atas pilihan-pilihan moral yang mereka ambil, terutama ketika pilihan tersebut memberikan keuntungan bagi kelompok atau nilai-nilai yang mereka junjung. Misalnya, dalam situasi di mana kita memilih untuk menyelamatkan lima orang, kita bisa menggunakan alasan bahwa tindakan tersebut demi kepentingan yang lebih besar, padahal keputusan tersebut mungkin didorong oleh dorongan egois ingin terlihat sebagai penyelamat atau menghindari rasa bersalah karena membiarkan lebih banyak orang tewas.

Pada akhirnya, dilema ini mengungkapkan bahwa moralitas tidak selalu tentang keadilan dan etika yang lebih luas, melainkan bisa saja tentang pembenaran terhadap keputusan yang menguntungkan diri sendiri atau kelompok yang lebih besar. Dalam situasi ini, egoisme bisa terselubung dalam keputusan moral yang tampaknya sah secara etis, padahal pada dasarnya lebih mengutamakan hasil yang menguntungkan pihak tertentu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Salma Qothifatun Nabiila -
Nama : Salma Qothifatun Nabiila
NPM : 2313053219

Di dalam video terdapat 2 kasus serupa tapi berbeda. Kasus pertama antara memilih menabrak 5 orang di jalur kereta atau berbelok menabrak 1 orang. Kebanyakan orang memilih lebih baik menabrak 1 orang karena lebih baik menyelamatkan banyak nyawa.

Sedangkan, dikasus kedua antara memilih membiarkan kereta menabrak 5 orang atau kita mendorong 1 orang gemuk untuk menghentikan kereta supaya 5 orang tadi selamat, namun orang gemuk tersebut menjadi korban. Kebanyakan orang memilih enggan mendorong orang gemuk tersebut karena tindakan tersebut secara langsung membunuh orang walaupun menyelamatkan orang lain. Dengan kita terlibat secara langsung itu akan membuat kita merasa tertekan secara moral karena secara langsung menyebabkan kematian.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by NURUL FADILAH -
Nama : Nurul Fadilah
NPM : 2313053217

Setelah menonton video tentang "trolley problem," saya jadi banyak memikirkan tentang dilema moral yang disajikan. Dalam video tersebut, kita dihadapkan pada pilihan untuk menarik tuas agar kereta berubah jalur dan menyelamatkan lima orang dengan mengorbankan satu orang, atau membiarkan kereta tetap di jalurnya dan menyebabkan lima orang meninggal.

Pilihan ini membuat saya berpikir tentang perbedaan antara tindakan aktif dan pasif. Menarik tuas untuk menyelamatkan lima orang mungkin tampak lebih masuk akal, tetapi itu berarti saya harus secara langsung mengambil keputusan untuk mengorbankan satu nyawa. Sebaliknya, mendorong seseorang ke jalur kereta untuk menghentikannya terasa jauh lebih tidak etis, meskipun hasil akhirnya sama.

Video ini juga mengajarkan bahwa moralitas sering digunakan untuk membenarkan tindakan tertentu. Dalam konteks sosial dan politik, pengorbanan satu individu demi kepentingan yang lebih besar sering kali dianggap dapat diterima, seperti dalam kasus perang atau kebijakan diskriminatif.

Saya juga menyadari bahwa keputusan moral tidak selalu hitam-putih. Sering kali, keputusan tersebut dipengaruhi oleh egoisme dan kepentingan pribadi. Video ini mengajak saya untuk mempertimbangkan lebih dalam tentang nilai-nilai moral yang saya pegang dan bagaimana keputusan yang saya buat dapat mempengaruhi orang lain.

Kesimpulannya, video ini mendorong saya untuk berpikir lebih kritis tentang moralitas dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang serta dampak jangka panjang dari setiap keputusan yang saya buat. Saya diajak untuk lebih sadar dan reflektif tentang nilai-nilai yang saya anut dan bagaimana mereka dapat digunakan untuk membenarkan tindakan-tindakan tertentu.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Fauzya Putri Ramadani -
Nama : Fauzya Putri Ramadani
NPM : 2313053221

1. Dalam skenario pertama, mayoritas orang memilih untuk menarik tuas dan menyelamatkan lima orang dengan mengorbankan satu nyawa.
2. Dalam skenario kedua, ketika banyak orang tidak memilih untuk mendorong orang bertubuh besar, alasan yang muncul adalah bahwa mendorong seseorang secara aktif untuk membunuh adalah tindakan yang salah, meskipun bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa.
3. Pada bagian akhir, ketika skenario diubah dan orang yang terikat di rel kedua adalah anggota keluarga kita, dilema moral menjadi semakin kompleks.

Moralitas bukanlah hal yang sederhana. Setiap pilihan memiliki konsekuensi yang dapat dipengaruhi oleh konteks, nilai budaya, dan hubungan personal. Dalam mendidik nilai moral, penting untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis, empati, serta kesadaran bahwa keputusan moral bisa berbeda tergantung dari perspektif mana kita melihat. Pada akhirnya, pendidikan moral harus melampaui doktrin moral sederhana seperti "yang sedikit harus dikorbankan demi yang lebih banyak". Sebaliknya, kita harus mengajarkan bagaimana mempertanyakan moralitas, merenungkan implikasinya, dan mengembangkan pemahaman bahwa keputusan moral tidak selalu hitam-putih.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Husna Humaira -
Nama : Husna Humaira
NPM : 2353053031
Kelas : 3G
pada akhirnya tiap manusia hanya bisa mencoba utk mengambil keputusan yg paling baik dan benar (sesuai kapasitas pemahaman mereka) entah itu moral maupun egoisme. namun yg paling utama ialah pemahaman itu sendiri, maka janganlah pernah takut dalam menghadapi masalah, terus saja pelajari dan pahami setiap kondisi suatu permasalahan, agar kita memiliki lebih banyak pengalaman utk lebih sigap dan waspada terhadap jenis situasi apapun, dan serta merta lebih baik dan lebih cepat dlm mengambil keputusan.
selebihnya menurut saya pribadi, penyesalan yg mendalam bkn dr resiko atas pilihan yg kita buat, namun dari lambannya mengambil pilihan atau bahkan sampai dimana org lain yg membuat pilihan utk diri kita sendiri.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Diojuna Akbar Artanto -
Nama: Diojuna Akbar Artanto
NPM: 2313053195

Video tersebut membahas dilema moral yang dikenal sebagai “The Trolley Problem.” Intinya, ini menguji pilihan moral dalam situasi hipotetis: apakah Anda akan menarik tuas untuk mengalihkan kereta yang akan menabrak lima orang dan mengarahkannya ke jalur lain, di mana hanya satu orang akan terbunuh? Ini menguji konsep utilitarianisme, yang berfokus pada konsekuensi terbaik untuk mayoritas, dan deontologi, yang menekankan prinsip moral bahwa membunuh seseorang, meskipun untuk menyelamatkan lima, tetap tidak dapat diterima.
The Trolley Problem yang dijelaskan dalam video tersebut merupakan dilema moral yang mengharuskan seseorang memilih antara membiarkan kereta menabrak lima orang atau menarik tuas untuk mengalihkan kereta ke jalur lain, yang akan menewaskan satu orang. Dilema ini menguji dua pendekatan etis:
Utilitarianisme, yang berfokus pada menyelamatkan lebih banyak nyawa, meskipun harus mengorbankan satu orang.
Deontologi, yang menekankan bahwa membunuh seseorang secara langsung tetap tidak bisa dibenarkan, meskipun demi menyelamatkan banyak orang
Inti dari dilema ini adalah mengeksplorasi batas moralitas manusia saat dihadapkan pada keputusan sulit yang menyangkut hidup dan mati.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Fitri Aisyiyah -
Nama : Fitri Aisyiyah
NPM : 2313053202

Dari video yang saya tonton, saya memutuskan untuk menyelamatkan banyak orang dengan mengorbankan satu orang. Saya melihat orang-orang itu sebagai kepentingan. Jika saya menyelamatkan lima orang, itu berarti saya memilih kepentingan banyak orang dan mengorbankan satu. Namun, dalam situasi di mana saya harus memilih antara menyelamatkan banyak orang atau satu orang yang tidak bersalah, saya lebih memilih untuk mengorbankan lima orang demi menyelamatkan yang tidak bersalah. Di situasi lain, ketika dihadapkan pada pilihan antara menyelamatkan lima orang atau satu orang yang saya kenal, saya akan tetap memilih menyelamatkan lima orang demi kepentingan bersama, meskipun menyelamatkan yang saya kenal memberi kepuasan pribadi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Arum Suryaning Astuti -
Nama: Arum Suryaning Astuti
NPM: 2353053018

Jika saya dihadapkan dengan situasi ini, saya akan cenderung untuk tidak mengorbankan satu nyawa demi menyelamatkan lebih banyak orang. Bagi saya, setiap kehidupan memiliki nilai yang tak tergantikan, dan kita tidak punya hak untuk menilai bahwa satu nyawa lebih rendah nilainya dibandingkan lima nyawa lainnya. Meskipun secara logika mungkin terlihat bahwa mengorbankan satu orang lebih baik demi menyelamatkan lima, pada akhirnya, tindakan seperti ini tetap merusak prinsip dasar tentang hak asasi manusia dan nilai kehidupan. Saya tidak ingin menjadi penyebab langsung dari kematian seseorang, karena saya percaya bahwa tindakan yang didasari niat baik pun bisa membawa akibat yang tidak adil dan menimbulkan luka moral yang sulit dihapuskan.

Tindakan saya lebih dipandu oleh keyakinan bahwa menjaga kehidupan orang lain, tanpa secara aktif menghancurkannya, adalah prinsip moral yang lebih penting daripada sekadar melihat hasil akhir. Saya akan lebih memilih untuk mencari solusi lain, meskipun itu mungkin berarti tidak dapat menyelamatkan semua orang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Juwita Juwandono -
Nama : Juwita Juwandono
NPM : 2313053199

1. Kejadian pertama mayoritas orang memilih untuk menarik tuas dan lebih memilih menyelamatkan lima orang dan mengorbankan satu nyawa.
2. Kejadian kedua, saat banyak orang tidak memilih untuk mendorong orang yang bertubuh besar,
3. Pada kejadian akhir, ketika skenario diubah dan orang yang terikat di rel kedua adalah anggota keluarga kita, dilema moral menjadi semakin kompleks.
Berpikir kritis sangat penting dalam menilai nilai moral karena membantu individu menganalisis, mengevaluasi, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum mengambil keputusan. Dengan berpikir kritis, seseorang dapat:

Membedakan antara fakta dan opini: Memahami informasi yang benar dan salah, serta menilai argumen moral secara objektif.

Mengidentifikasi bias: Menyadari pengaruh latar belakang atau pengalaman pribadi yang dapat mempengaruhi penilaian moral.

Menganalisis konsekuensi: Mempertimbangkan dampak dari tindakan dan keputusan moral terhadap diri sendiri dan orang lain.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Kurnia Citrawati Utami -
Nama: Kurnia Citrawati Utami
NPM : 2353053019

Prinsip Utilitarianisme: Dalam kasus ini, orang sering berpikir bahwa lebih baik mengorbankan satu nyawa demi menyelamatkan lima (mengutamakan kebaikan bagi banyak orang). Prinsip ini sering kita dengar dalam pendidikan moral, misalnya mengorbankan waktu sekarang demi masa depan yang lebih baik.
Perbuatan Aktif vs. Pasif, Salah satu alasan orang menolak mendorong seseorang di skenario kedua adalah karena mereka merasa tindakan aktif (mendorong orang) lebih buruk daripada tindakan pasif (menarik tuas). Ini bisa mengajarkan kita untuk berpikir bahwa perbuatan langsung lebih bermoral atau lebih salah dibanding perbuatan tidak langsung, meskipun hasilnya sama.
Dilema Moral yang Lebih Dalam Moralitas sering kali digunakan untuk membenarkan pengorbanan demi “kebaikan yang lebih besar”, seperti dalam situasi perang, diskriminasi, atau bahkan cara kita mendidik anak. Voice ini menekankan bahwa apa yang kita anggap moral seringkali adalah hasil dari doktrin atau penilaian sosial, yang mungkin dimanipulasi oleh kekuasaan atau kepentingan tertentu. Misalnya, apakah mengorbankan kebahagiaan anak sekarang demi “masa depan yang lebih baik” benar-benar adil. Egoisme Tersembunyi dalam Moralitas bisa menjadi alat egoisme. bagaimana manusia cenderung membuat keputusan moral yang menguntungkan kelompok atau dirinya sendiri ketika berada di posisi yang lebih kuat. Namun, ketika situasinya berubah, dan kita menjadi pihak yang dirugikan (seperti dalam skenario keluarga yang terlibat di rel), pilihan moral kita bisa berubah secara drastis.

Relevansi dalam Pendidikan Moral:
video yt ini mengajak kita untuk berpikir lebih kritis tentang apa yang benar-benar moral. Dalam pendidikan moral, kita harus mengajarkan siswa untuk melihat di balik prinsip-prinsip moral yang sudah mapan dan mempertanyakan apakah keputusan yang dianggap “lebih baik” benar-benar mengedepankan keadilan atau hanya alat untuk pembenaran egoisme. Ini mengarah pada pendidikan moral yang lebih reflektif, bukan sekadar doktrin.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Alifia Lintang Prameswari -
Nama : Alifia Lintang Prameswari
NPM : 2313053201

Saya berpendapat bahwa moralitas seharusnya tidak dilihat sebagai pilihan untuk mengorbankan satu individu demi menyelamatkan orang lain. Sebaliknya, moralitas lebih tentang upaya maksimal untuk menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin. Dalam situasi di mana ada kemungkinan untuk mengurangi jumlah korban tanpa melukai orang lain, pilihan tersebut menjadi yang paling beretika.

Mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan lima orang, atau sebaliknya, menyelamatkan satu orang yang merupakan anggota keluarga dengan mengorbankan lima orang lainnya, tidak dapat dianggap sebagai tindakan yang mencerminkan moralitas atau keadilan. Keadilan seharusnya melibatkan pertimbangan terhadap nilai setiap kehidupan dan mencari solusi yang menghormati semua pihak, bukan hanya berdasarkan jumlah korban yang diselamatkan atau hubungan emosional.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Mella Oktarini -
Nama : Mella Oktarini
NPM  : 2313053222
Kelas : 3G


Analisis video yang berjudul "Apakah Moral? The Trolley Problem"

Di dalam video tersebut membahas dilema moral yang dikenal sebagai "trolley problem," yang mengajak kita untuk berpikir tentang keputusan sulit dalam situasi yang ekstrem. Dalam skenario pertama, Anda mengemudikan kereta yang dapat menyelamatkan lima orang dengan mengorbankan satu orang. Sebagian besar orang cenderung memilih untuk membelokkan kereta demi menyelamatkan lebih banyak nyawa. Namun, ketika situasinya diubah dan melibatkan tindakan aktif, seperti mendorong seseorang di jembatan untuk menghentikan kereta, banyak orang ragu untuk bertindak, menunjukkan ketidakkonsistenan dalam pandangan moral mereka.

Video ini juga menggarisbawahi bagaimana moralitas sering digunakan sebagai alat pembenaran oleh mereka yang berada dalam posisi yang diuntungkan. Dengan mengaitkan dilema ini pada isu-isu yang lebih luas, seperti diskriminasi dan keputusan dalam perang, kita diajak untuk mempertanyakan kembali nilai-nilai moral yang kita pegang. Akhirnya, video ini menekankan pentingnya mempertimbangkan perspektif orang lain dan konsekuensi dari pilihan kita, terutama ketika keputusan tersebut dapat melibatkan nyawa manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Rizka Apriliana -
Nama : Rizka Apriliana
NPM : 2313053197

Dari video yang telah ditampilkan saya menyimpulkan bahwa dalam video tersebut itu diminta untuk mengambil sebuah tindakan antara memilih menyelamatkan lima orang dengan mengorbankan satu orang atau menyelamatkan satu orang dengan mengorbankan lima orang. Dan kesimpulan dari mengambil keputusan itu adalah lebih banyak yang memilih mengorbankan satu orang dan menyelamatkan lima orang lainnya. Pada situasi pertama diadakan pada dua pilihan yaitu menarik tuas untuk menggalakkan kereta dan menyelamatkan 5 orang tapi mengorbankan satu orang atau menyelamatkan satu orang dan mengorbankan lima orang. Dari situasi tersebut lebih banyak yang memilih untuk menyelamatkan lima orang dan mengorbankan satu orang. Pada situasi kedua kita dihadapkan dengan pilihan mendorong satu orang untuk menyelamatkan lima orang atau tidak melakukan tindakan namun pengorbanan lima orang. Dari pilihan tersebut banyak yang memilih tidak melakukan tindakan dan mengorbankan lima orang. Hal tersebut merupakan keputusan yang sulit untuk dilakukan karena apa dengan memilih mengorbankan sedikit orang itu merupakan pilihan moral yang baik karena di setiap pilihan yang di ambil itu melibatkan keterlibatan kita dalam mengorbankan orang yang mana hal tersebut adalah bukan tindakan yang tidak bermoral.
Dalam kegiatan tersebut juga menjelaskan tentang the trolley problem yang membuat kita berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari sebuah pilihan apakah itu dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil akhirnya dan bagaimana kita mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Putri Utami -
Nama : Putri Utami
Npm : 2313053205

setelah saya lihat dan fahami dari video tersebut seketika saya menyadari kebenaran bahwa ada beberapa tindakan sikap moral yang dilakukan oleh seseorang hanya untuk kepentingan individu atau kelompok mereka saja, ada beberapa bukan berarti semua.

terkait permisalan peristiwa tersebut jika saya diharuskan memiliki menyelamatkan satu orang atau justru 5 orang kedua hal itu adalah sikap tidak bermoral tetapi benar adanya jika salah satu diantara lima orang tersebut adalah saudara saya, maka saya lebih memilih menyelamatkan lima orang tersebut, dan begitupun sebaliknya. saya tau kedua tindakan apapun itu yang terdapat didalam video, membiarkan 5 orang meninnggal atau menlakukan aksi sehingga hanya satu orang saja yang meninggal dan lima orang lain selamat bukanlah sikap moral yang baik dan bukanlah suatu keputusan yang baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Syarah Kiki anisa -
Nama : syarah kiki anisa
Npm 2313053203

Saya telah melihat video tersebut dan saya menganalisis bahwa dilema ini menguji nilai-nilai moral kita dan memaksa kita untuk memilih antara dua pilihan yang sama-sama tidak ideal. Dilema kereta api tidak memiliki jawaban yang pasti. Setiap orang harus menggunakan nalar, hati nurani, dan prinsip moralnya untuk menentukan tindakan yang paling sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang teguh. Tidak ada jawaban yang benar atau salah secara mutlak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video 1

by Marsya Aulia -
Nama: Marsya Aulia
NPM: 2313053218

Setelah video tersebut saya analisis saya mendapatkan bahwa secara tidak langsung saya memilih untuk menyelamatkan lima orang daripada hanya satu orang saja yang dapat diselamatkan. Untuk video skenario kedua saya akan memilih untuk tidak mendorong orang bertubuh besar tersebut dan membiarkan kereta melaju pada jalur semestinya dan menabrak lima orang yang diikat di rel kereta.

Namun setelah diperhitungkan kembali merelakan satu orang terbunuh demi menyelamatkan lima orang lainnya bukan merupakan pilihan yang baik. Karena orang yang bermoral itu memiliki sikap dan juga perilaku yang baik dan bahkan jika bisa saya akan menyelamatkan semua orang tersebut. tapi dalam situasi ini kita diharuskan untuk memilih mana pilihan yang lebih baik. Saya juga di sini tidak memiliki wewenang untuk memilih siapa yang harus hidup atau mati.

Kemudian untuk skenario kedua Saya memilih tidak mendorong orang bertubuh besar tersebut karena Apabila saya mendorong orang bertubuh besar tersebut maka sama saja saya membunuh orang tersebut hal ini pasti akan membuat hidup saya menjadi tidak tentram. Sehingga biarlah takdir kematian yang bertanggung jawab atas semua hal tersebut, karena kembali lagi di sini saya bukan yang bertanggung jawab untuk memilih siapa yang akan tetap hidup dan juga siapa yang akan mati.

Dari semua skenario tersebut merupakan sebuah trolly problem untuk memahami konteks moral dalam berbagai kondisi seperti perang penyiksaan, drone, aborsi dan euthanasia. Troli problem ini membuat kita Berpikir lebih jauh tentang konsekuensi dari apa yang telah kita pilih dari skenario yang telah dibuat tadi apakah dibuat berdasarkan nilai moral tertentu atau lebih kepada hasil.

Mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak merupakan suatu doktrin yang telah tertanam di dalam diri kita. Pastinya kita jika dihadapkan dengan skenario pertama kita pasti akan memilih lebih baik satu orang mati daripada lima orang yang mati atau berpikir memang harus ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar. Maka dari itu moral sering sekali digunakan sebagai alat oleh penguasa dan segelintir orang dengan alasan untuk masa depan yang lebih cerah, untuk kelompok yang lebih besar dan lain-lain.

Mengorbankan sedikit untuk yang lebih banyak bukanlah pilihan yang lebih baik ataupun hanya karena kita merasa tidak melakukan hal tersebut dengan tangan kita sendiri lalu kita boleh menyetujuinya atau membiarkan itu terjadi juga bukan hal yang baik. Maka dari itu kita dapat bertanya mengenai persoalan mortalitas dengan teori trolly problem. Contohnya apakah diskriminasi dan stigmatisasi kelompok minoritas oleh kaum mayoritas atau yang merasa dirinya paling benar paling berkuasa dengan alasan demi kepentingan umum atau ketentuan mayoritas dapat dibenarkan? Tapi coba bayangkan apabila jika kita berada di sisi minoritas dan bukan yang mayoritas maka pastinya kita akan merasakan sakitnya menjadi minoritas dan tidak ada kesangan di dalam diri kecuali di dalam diri mereka yang menjadi mayoritas. Pada akhirnya moralitas ternyata hanyalah sebuah egoisme manusia dengan kepentingan dirinya atau kelompoknya sendiri.

Di dalam video skenario yang ketiga kita yang memegang kendali kereta tersebut jika kereta berjalan lurus maka akan meluncur dan membunuh lima orang sedangkan apabila kita menarik tuas maka kita akan menuju lintasan yang berbeda dan akan membunuh satu orang. Tapi di sini konteksnya satu orang tersebut melupakan keluarga kita dan lima orang lainnya bukan keluarga kita jadi saya akan memilih untuk membunuh lima orang untuk menyelamatkan keluarga saya, mungkin sebagian orang akan memilih hal yang sama untuk menyelamatkan keluarga dari pada orang yang tidak kita kenal. Dari sini juga kita tahu ternyata kita terlalu egois dan hanya mementingkan kepentingan pribadi kita saja tanpa memikirkan kepentingan orang lain dan tanpa mengerti arti nilai moral sesungguhnya.

Jadi di dalam trolle problem ini sebenarnya tidak ada jawaban yang benar ataupun jawaban yang salah, bahkan trolley problem ini sebenarnya sebuah pertanyaan yang tidak memiliki jawaban namun kita dihadapkan dalam suatu peristiwa yang mengharuskan kita untuk memilihnya apapun yang terjadi.