Nama : Fadhila Cahya Ningtyas
Npm : 2213053271
Kelas : 3G
Prodi : PGSD
1. Apakah pendidikan nilai dan moral perlu diterapkan di sekolah? Apa fungsi dan tujuan utama?
Jawaban:
1. Pendidikan nilai dan moral sangat perlu diterapkan di sekolah mengingat saat ini banyak ditemukan perilaku menyimpang di kalangan peserta didik sekolah dasar seperti kurangnya sopan santun kepada orang tua dan guru sampai kekerasan antar peserta didik. Bersamaan dengan kurangnya sopan santun yang dapat ditemukan pada peserta didik tingkat Sekolah Dasar, kemiskinan sosial juga ditemukan pada diri anak anak mulai dari miskin dalam bertoleransi dan beretika, miskin kejujuran, miskin kedisiplinan, dan miskin dalam berempati di kehidupan bermasyarakat maupun sekolah. Di era digital saat ini anak-anak lebih banyak yang bersikap individualis atau kurang peduli dengan sekitar karena lebih memilih untuk bermain gadget, game, dan media sosial sehingga dapat menimbulkan sikap egois dan kurang tanggung jawab terhadap apa yang diperbuat. Untuk memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada peserta didik karena lemahnya nilai dan moral dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan nilai dan moral sangat diperlukan dalam memperbaiki semua itu. Pendidikan nilai dan moral merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ada di setiap sekolah karena memiliki tujuan agar peserta didik dapat mengetahui lebih dalam serta menyeimplementasikan pada kehidupan sehari-hari mengenai beberapa pentingnya penanaman pendidikan kewarganegaraan di negara ini. Sebagaimana yang dikemukakan (Ruslan, Rosma Elly, 2016) bahwasanya salah satu cara untuk meningkatkan nilai dan moral yang terjadi pada peserta didik khususnya sekolah dasar yaitu dengan melalui pelaksanaan pelaksanaan pendidikan karakter di dalam pembelajaran di sekolah. Pendidikan moral merupakan pendekatan yang dianggap sebagai gerakan penting dalam pendidikan nilai yang komprehensif. Dalam pendidikan moral mencakup pengetahuan, sikap, keyakinan, keterampilan penyelesaian perselisihan, dan perilaku yang baik, jujur, dan penuh kasih. Menurut (S., udin, M. A.,2013) tujuan utama pendidikan nilai dan moral adalah untuk menciptakan manusia yang mandiri dan memahami nilai-nilai moral dan berkomitmen untuk bertindak dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Adapun tujuan pendidikan nilai dan moral yang dikemukakan oleh (Komaruddin H dan Azyumardi Azra, 2008 : 5) adalah mewujudkan warga negara sadar bela negara berlandaskan pemahaman politik pemasaran, dan kepekaan mengemban jati diri dan moral bangsa dalam berkehidupan bangsa.Menurut Maftuh dan Sapriya (2005:30) tujuan negara mengembangkan Pendidikan kewarganegaraan ialah agar setiap warga negara menjadi warga negara yang baik, yakni warga negara yang memiliki kecerdasan baik intelektual, emosional, sosial ,maupun spiritual yang memiliki rasa bangga, dan tanggung jawab, dan mampu berpartisipasi dalam masyarakat.
Selain tujuan pendidikan nilai dan moral memiliki fungsi sebagai sarana untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara yang memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya, berkomitmen setia kepada bangsa Indonesia, dan dapat menjadi warga negara yang cerdas terampil, serta berkarakter sesuai dengan amanat Pancasila dan undang-undang 1945. Adapun fungsi pendidikan nilai dan moral menurut Mubarokah (2012) yaitu membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional atau tujuan negara, membantu generasi muda dalam mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah pribadi, masyarakat, dan negara, dan dapat mengapresiasikan cita-cita nasional serta membuat keputusan-keputusan yang cerdas, juga sebagai wahana membentuk warga negara yang cerdas, terampil ,dan berkarakter dengan kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan Pancasila dan UUD NKRI 1945.
2. Bagaimana yang harus dilakukan peserta didik untuk mempelajari nilai dan moral yang ada di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat?
Jawaban :
Pendidikan nilai dan moral sangat penting ditempuh peserta didik baik itu di lingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat. K.H Dewantara mengatakan bahwa keluarga merupakan kunci dan sentral dalam mendidik anak-anaknya. Jadi pendidikan nilai dan moral peserta didik pertama kali dimulai dari keluarga. Hal tersebut relevan dengan yang dikemukakan (Agus Sutanyo, 1986:108) bahwa keluarga merupakan penanam dasar watak seorang anak yang pada dewasa nanti akan nampak dalam keseluruhan pribadinya. Jadi pendidikan moral di dalam keluarga dapat dimulai dari sedini mungkin. Peserta didik dapat diajarkan caranya menghormati orang tua dan saudara. Mulai dari berbicara yang sopan kepada keluarga, patuh kepada orangtua, dan menjunjung kasih sayang di dalam sesama keluarga. Selain di dalam keluarga pendidikan nilai dan moral juga sangat penting diterapkan di sekolah.
(Edi Widianto, 2015) mengemukakan bahwa beberapa cara atau upaya untuk meningkatkan pendidikan karakter yaitu dengan cara memberikan doktrin nilai-nilai positif yang selalu dilakukan oleh seluruh warga sekolah, memberikan teladan dan contoh kepada seluruh warga sekolah tidak hanya memerintah kepada peserta didik untuk melakukan hal-hal positif melainkan harus diberikan contoh yang baik dan melakukan kombinasi etika dan nilai dengan mata pelajaran tidak hanya di pembelajaran PKN. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan peserta didik dalam mengimplementasikan pendidikan nilai dan moral di sekolah ialah dengan menghargai perbedaan dan menemukan sikap saling menyayangi sesama teman, menghormati guru, patuh pada peraturan dan tata tertib di sekolah, serta mengikuti pembelajaran yang ada di sekolah. Di dalam masyarakat peserta didik dapat diajarkan untuk menghormati dan menghargai perbedaan yang ada di masyarakat, juga menumbuhkan sikap gotong royong tolong menolong dan sesama manusia.