Forum Analisis Video-2

Forum Analisis Video-2

Number of replies: 23

TRAGEDI BOM BALI DI TAHUN 2002

KOMPAS.com - Ketenangan Sabtu malam di kawasan Kuta dan Denpasar terkoyak akibat meledaknya tiga buah bom yang mengguncang Pulau Dewata. Rentetan bom tersebut terjadi pada 12 Oktober 2002 sekitar pukul 23.15. Arsip pemberitaan Harian Kompas, 13 Oktober mengabarkan, malam itu, ledakan pertama dan kedua terjadi lima meter di depan DiskotekSari Club, di Jalan Legian, Kuta. Sesaat setelah ledakan pertama, sebuah bom kembali meledak di Diskotek Paddy's yang terletai di seberang Sari Club. Akibat dari ledakan beruntun ini, baik Sari Club, Diskotek Paddy's dan bangunan Panin Bank yang terletak persis di depan Sari Club terbakar. Selain itu, puluhan bangunan yang berada di radius 10 hingga 20-an meter dari lokasi rusat berat. Adapun kaca-kaca hotel, toko maupun tempat hiburan lainnya tak luput dari kerusakan.

Bahkan kuatnya ledakan juga membuat kantor biro perjalanan yang berada di samping Sari Club rata dengan tanah. Kemudian sesaat setelah itu, ledakan ketiga terjadi sekitar 100 meter dari Kantor Konsulat Amerika Serikat di daerah Renon, Denpasar, Bali. Kuatnya ledakan di ketiga tempat tersebut menyisakan lubang selebar 4-4,5 meter dengan kedalaman 80 sentimeter. Kejadian ini merenggut nyawa 202 orang yang saat itu berada di lokasi kejadian. Korban mayoritas merupakan warga negara Australia. Kepala Kepolisian RI (Polri) Jenderal (Pol) Dai Bachtiar saat itu mengatakan, lokasi ledakan di Jalan Legian pada hari yang sama dikunjungi oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dan pejabat tinggi negara lainnya. Pemberitaan Harian Kompas, 14 Oktober 2002 mengabarkan, para pejabat tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono, Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla, Menko Bidang Perekonomian Dorodjatun Koentjoro-Jakti, Panglima TNI Jenderal Endiartono Sutarto, serta Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda. Kejadian bom pada 12 Oktober 2002 tersebut tak hanya terjadi di Bali. Beberapa saat sebelumnya, sebuah bom rakitan meledak pada Sabtu petang pukul 18.50 di pintu gerbang masuk kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Filipina di Jalan Tikal, Kelurahan Tikala Ares, Lingkungan I, Manado. Peristiwa tersebut tidak memakan korban jiwa. Meski begitu, daun pintu besi kantor Konjen Filipina dikabarkan terlempar sekitar empat meter dari tempatnya. Serangan bom di beberapa tempat di Bali dinyatakan terkait dengan organisasi Al-Qaeda. Harian Kompas, 15 Oktober 2002 mengabarkan, Konsul Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS) di Surabaya, Philips L Antweiler mengatakan, pihaknya melihat adanya tanda-tanda nyata tentang kaitan aksi teror dengan jaringan tersebut. "Apa yang terjadi di Bali merupakan kegiatan teroris meskipun kami belum tahu pesis siapa pelakunya. Namun kami melihat ada tanda-tanda cukup nyata tentang kaitan peristiwa itu dengan jarinan Al-Qaeda," ujar Antweiler.

 Dalam pengejaran terhadap tersangka, polisi berhasil menangkap Amrozi bin H Nurhasyim yang didakwa hukuman mati. Fakta di persidangan menyatakan, bahwa para pelaku diyakini merupakan anggota Jamaah Islamiyah (JI). "Kami berkeyakinan, kegiatan mereka tidak lepas dari jaringan internasional. Atau setidaknya regional di kawasan Asia," ujar Jaksa Penuntut Umum Urip Tri Gunawan saat persidangan Amrozi. Kemudian polisi juga menangkap Imam Samudra alias Abdul Aziz. Sama seperti Amrozi, Imam Samudra juga dijatuhi hukuman mati. Harian Kompas, 11 September 2003 mengatakan, vonis tersebut diberikan setelah majelis hakim menyatakn Imam Samudra terbukti bersalah. Selain itu, tindakannya juga dinilai telah memenuhi unsur dari empat dakwaan primer yang dituntutkan Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Bali sebelumnya. Keempat dakwaan primer tersebut adalah dua dakwaan dalam perkara peledakan bom Bali dan dua dakwaaan lain dalam perkara peledakan bom malam Natal. Selain itu, pelaku lain yang terlibat dalam tragedi ini adalah Ali Ghufron bin H Nurhasyim alias Muklas, seperti dikutip dari Harian Kompas, 3 Oktober 2003. Adapun tersangka lain seperti Ali Imron bin H Nurhasyim alias Alik divonis penjara seumur hidup. Vonis serup ajuga diterima oleh Mubarok alias Utomo Pamungkas dan Suranto Abdul Goni alias Umar alias Wayan. Sementara tersangka lain, Dulmatin tewas dalam pengepungan di Pamulang, Tangerang Selatan. Adapun teroris yang paling dicari yakni Dr Azahari bin Husin atau yang seriing disebut sebagai The Demolition Man tewas pada 2005.


Analisis Soal

  1. Bagaimanakah menurut pendapatmu sebagai mahasiswa mengenai terjadinya bom bali di tahun 2002 yang merenggut banyak korban jiwa dan luka-luka? Sesuaikah dengan nilai agama dan nilai luhur bangsa kita? Berikan solusimu!
  2. Nilai Pancasila apakah yang di langgar oleh para pelaku dan apa sanksi yang pantas diberikan? Berikan penjelasanmu secara lengkap dan mendalam!

In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Rahmat Pujiantoro Saputra 2315031134 -
Nama : Rahmat Pujiantoro Saputra
Npm : 2315031134
Bahkan kuatnya ledakan juga membuat kantor biro perjalanan yang berada di samping Sari Club rata dengan tanah. Kemudian sesaat setelah itu, ledakan ketiga terjadi sekitar 100 meter dari Kantor Konsulat Amerika Serikat di daerah Renon, Denpasar, Bali. Kuatnya ledakan di ketiga tempat tersebut menyisakan lubang selebar 4-4,5 meter dengan kedalaman 80 sentimeter. Kejadian ini merenggut nyawa 202 orang yang saat itu berada di lokasi kejadian. Korban mayoritas merupakan warga negara Australia. Kepala Kepolisian RI (Polri) Jenderal (Pol) Dai Bachtiar saat itu mengatakan, lokasi ledakan di Jalan Legian pada hari yang sama dikunjungi oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dan pejabat tinggi negara lainnya. Pemberitaan Harian Kompas, 14 Oktober 2002
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Cahya Saputri Arasy -
NAMA : CAHYA SAPUTRI ARASY
NPM : 2315031006
KELAS : TE C

1. Sebagai mahasiswa, saya merasa sangat sedih dan prihatin dengan terjadinya bom Bali di tahun 2002 yang menelan banyak korban jiwa dan melukai banyak orang. Tindakan tersebut jelas tidak sesuai dengan nilai agama dan nilai luhur bangsa kita.

Dalam nilai agama, setiap agama mengajarkan kasih sayang, kedamaian, dan menghormati kehidupan manusia. Tindakan bom Bali sangat bertentangan dengan nilai-nilai tersebut. Merenggut nyawa dan menyebabkan penderitaan bagi banyak orang adalah perbuatan keji yang tidak dapat dibenarkan dalam agama manapun. Sebagai mahasiswa, solusinya adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya perdamaian, toleransi, dan menghormati kehidupan manusia dalam masyarakat.

Sementara itu, dalam konteks nilai luhur bangsa kita, bom Bali melanggar beberapa nilai Pancasila, seperti:

- Keadilan sosial: Tindakan tersebut melanggar prinsip keadilan sosial dengan mencabut nyawa orang banyak secara tidak adil dan merusak keseimbangan sosial di masyarakat. Solusi yang bisa diambil adalah dengan memperkuat sistem hukum yang berlaku dan memastikan tegaknya keadilan bagi para pelaku teror.

- Persatuan Indonesia: Tindakan teror bom Bali merusak persatuan dan keutuhan bangsa kita. Solusinya adalah memperkuat upaya membina kebersamaan dan meningkatkan rasa persatuan di antara masyarakat. Diperlukan pendekatan dalam pendidikan yang mempromosikan toleransi, saling menghormati, dan pengertian antar kelompok.

2. Para pelaku bom Bali jelas melanggar nilai-nilai Pancasila, yaitu:

- Keadilan sosial: Pelaku melanggar prinsip keadilan sosial dengan memilih cara yang tidak adil untuk mencapai tujuan mereka. Sanksi yang pantas adalah dengan menghukum para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku dan melakukan upaya rehabilitasi agar tidak kembali melakukan kejahatan serupa di masa depan.

- Persatuan Indonesia: Para pelaku melanggar prinsip persatuan Indonesia dengan aksi teror mereka yang menciptakan ketakutan dan keresahan di masyarakat. Sanksi yang pantas adalah dengan menghukum dan memproses para pelaku secara hukum agar pemberitaan yang ada memberikan efek jera dan memberikan contoh bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan.

- Demokrasi: Tindakan teror tersebut membatasi hak dan kebebasan individu dalam berpartisipasi dalam kehidupan demokrasi. Sanksi yang pantas adalah dengan memastikan pelaku berhadapan dengan hukum dan menghukum mereka sesuai dengan tindakan kejahatan yang dilakukan.

Dalam menghadapi tindakan teror bom Bali, pemerintah dan otoritas terkait perlu melakukan pendekatan holistik dalam menangani ancaman terorisme. Hal ini meliputi langkah-langkah pencegahan, penegakan hukum yang tegas, pendidikan masyarakat tentang bahaya terorisme, serta kerjasama internasional dalam pertukaran informasi dan upaya penindakan terorisme secara global.

Demikianlah pendapat saya sebagai mahasiswa mengenai terjadinya bom Bali dan langkah yang perlu diambil sebagai tanggapan terhadap tindakan tersebut.
In reply to Cahya Saputri Arasy

Re: Forum Analisis Video-2

by RISKI AFRIANSA -
NAMA : RISKI AFRIANSA
NPM : 2315032054
KELAS : PSTE C

1. Terjadinya bom Bali di tahun 2002 merupakan tragedi yang sangat menyedihkan dan merugikan banyak pihak. Sebagai mahasiswa, saya melihat peristiwa ini sebagai serangan teroris yang tidak hanya merugikan korban secara fisik, tetapi juga merusak rasa aman dan kedamaian di masyarakat. Hal ini jelas tidak sesuai dengan nilai agama yang mengajarkan kasih sayang, perdamaian, dan keadilan. Demikian juga, tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa yang menekankan persatuan, kesatuan, dan gotong royong.

Solusi untuk mengatasi dampak peristiwa tersebut melibatkan upaya pencegahan terorisme melalui pendekatan pendidikan dan peningkatan keamanan. Pendidikan yang mempromosikan nilai-nilai toleransi, menghormati perbedaan, dan mengajarkan tentang konsekuensi negatif dari tindakan terorisme dapat menjadi langkah awal. Selain itu, peningkatan keamanan dan kerja sama internasional dalam pertukaran informasi intelijen dapat membantu mencegah serangan teroris di masa mendatang.

2. Pelaku bom Bali melanggar beberapa nilai Pancasila, antara lain:
- **Ketuhanan Yang Maha Esa:** Tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip persatuan dalam keberagaman agama di Indonesia.
- **Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:** Tindakan teroris tidak menghormati hak asasi manusia dan tidak mencerminkan keadilan.
- **Persatuan Indonesia:** Serangan tersebut merusak persatuan bangsa dan keberagaman masyarakat Indonesia.

Sanksi yang pantas adalah menjatuhkan hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku, termasuk hukuman mati bagi pelaku yang terbukti bersalah. Selain itu, pendekatan rehabilitasi dan deradikalisasi juga perlu diterapkan untuk mengubah pandangan dan keyakinan ekstremisme yang mungkin dimiliki oleh individu terlibat. Proses hukum harus transparan dan adil, mencerminkan nilai-nilai keadilan yang dipegang teguh oleh Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Hendra Wijaya -
Nama : Hendra Wijaya
NPM : 2315031094
Kelas : TE C

1. Menurut pendapatku tragedi bom Bali 2002 dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap nilai-nilai agama dan luhur bangsa Indonesia. Serangan tersebut tidak sesuai dengan ajaran perdamaian, toleransi, dan kasih sayang yang dianut dalam berbagai keyakinan agama di Indonesia. Untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa di masa depan, langkah-langkah pencegahan yang holistik perlu diambil, termasuk peningkatan keamanan nasional, pendidikan dan dialog antaragama, pemberdayaan masyarakat, kerjasama internasional, dan penegakan hukum yang adil. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa masyarakat Indonesia dapat membangun lingkungan yang kuat dan toleran, sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.

2. Beberapa nilai Pancasila yang dilanggar melibatkan prinsip-prinsip seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Sanksi yang pantas diberikan kepada para pelaku terorisme umumnya melibatkan hukuman pidana sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Sanksi tersebut harus dijalankan dengan berdasarkan prinsip-prinsip hukum yang adil dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, untuk memastikan keadilan sekaligus menjaga integritas nilai-nilai Pancasila dalam menanggapi tindakan terorisme.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by ALDI TRIARI SIHADI -
Nama : Aldi Triari Sihadi
Npm : 2315031133
Kelas : TE C

1. Menurut pendapat pribadi saya, peristiwa ini merupakan tragedi yang sangat menyedihkan dan menyakitkan bagi bangsa Indonesia. Tindakan terorisme seperti ini jelas bertentangan dengan nilai agama dan nilai luhur bangsa kita, yang mementingkan persatuan, kerukunan, dan perdamaian.

Untuk mengatasi ancaman terorisme, diperlukan pendekatan yang komprehensif. Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan antara lain seperti penguatan keamanan, Pendidikan dan kesadaran masyarakat, Kerjasama internasional, Pembangunan sosial-ekonomi, dan Penanganan rehabilitasi dan deradikalisasi.

2. Beberapa nilai Pancasila yang dilanggar oleh para pelaku antara lain:
• Kesatuan Indonesia
• Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
• Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sanksi yang pantas diberikan harus mencerminkan seriusnya pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila. Sanksi hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku, termasuk hukuman mati dan penjara seumur hidup bagi pelaku terorisme, dapat dianggap sebagai respons yang sesuai dengan kejahatan serius yang merugikan masyarakat dan negara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Ni Putu Tanti Sumerti -
Nama : Ni Putu Tanti Sumerti
NPM : 2315031078

Sebagai mahasiswa, saya melihat peristiwa bom Bali pada tahun 2002 sebagai tragedi yang sangat menyakitkan dan merugikan banyak nyawa. Tindakan terorisme seperti ini tidak hanya melanggar nilai-nilai kemanusiaan, tetapi juga mencoreng martabat dan persatuan bangsa. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus menilai peristiwa ini sebagai serangan terhadap kedamaian dan keamanan kita semua.

Pandangan Terhadap Nilai Agama:
Peristiwa bom Bali secara jelas melanggar nilai-nilai agama, terutama jika kita melihat dari perspektif kehidupan beragama yang penuh kasih, perdamaian, dan toleransi. Aksi terorisme ini tidak sesuai dengan ajaran agama manapun yang mengajarkan cinta, toleransi, dan menghormati kehidupan.

Pandangan Terhadap Nilai Luhur Bangsa:
Peristiwa bom Bali jelas melanggar nilai-nilai luhur bangsa, terutama nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar negara. Beberapa nilai Pancasila yang dilanggar antara lain:

1. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Tindakan kekerasan yang merenggut nyawa dan menyebabkan penderitaan melanggar nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

2. Persatuan Indonesia:Aksi terorisme mengancam persatuan bangsa dan mencoba menciptakan ketakutan serta perpecahan di masyarakat.

3. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:Tindakan ini melanggar prinsip keadilan sosial, karena merugikan rakyat Indonesia secara luas.


Solusi:
1. Penguatan Sistem Keamanan:Penguatan sistem keamanan nasional dan kerjasama internasional untuk mencegah terjadinya serangan terorisme di masa depan.

2. Pendidikan dan Pemahaman Agama: Peningkatan pendidikan dan pemahaman agama yang mengajarkan nilai-nilai cinta, toleransi, dan perdamaian.

3. Keterlibatan Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam memantau dan melaporkan aktivitas yang mencurigakan kepada aparat keamanan.

4. Penegakan Hukum yang Tegas:*Menegakkan hukum secara adil dan tegas terhadap pelaku terorisme, termasuk hukuman yang setimpal dengan kejahatan yang dilakukan.

Penilaian dan Sanksi:
Pelaku bom Bali jelas melanggar hukum dan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, sanksi yang diberikan seharusnya mencerminkan keadilan dan memberikan efek jera. Pemberian hukuman mati atau hukuman seberat-beratnya bagi para pelaku terorisme yang merenggut nyawa dan menciptakan ketakutan di masyarakat.

Kesimpulan:
Sebagai mahasiswa, kita perlu bersama-sama mengutuk tindakan terorisme dan berupaya mencegahnya melalui pendidikan, pemahaman agama, serta partisipasi aktif dalam menjaga keamanan dan persatuan bangsa. Pemberian sanksi yang tegas dan adil kepada para pelaku terorisme adalah langkah yang perlu diambil untuk menjaga keamanan dan martabat bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Alisya Salsabila Fadwa Rahmadhani -
Nama: Alisya Salsabila Fadwa Rahmadhani
NPM: 2315031013

1. menurut saya dengan adanya peristiwa bom bali, wajah indonesia dicap buruk oleh banyak negara,hal ini wajar karena yang menjadi korban tidak hanya warga negara indonesia saja melainkan warga negara asing,hal ini tentu merugikan untuk indonesia padahal nilai agama di indonesia selalu mengajarakan kedamaian,toleransi dan saling menghargai setiap keragaman beragama di indonesia,kemudian nilai luhur juga mengajarakan agar tidak menyakiti perasaan orang lain apalagi membunuh orang yg tidak kita kenal,solusinya pemerintah harus lebih genjar lagi menghambat paham paham tersebut dengan berbagai pendekatan salah satunya dengan mensosialisasikan ajaran agama yg benar dan tidak menyimpang serta menanamkan nilai nilai pancasila dalm diri mereka agar mereka tidak salah mengartikan pancasila sebagai ajaran sesat.

2. Para pelaku bom Bali 2002 secara jelas melanggar beberapa nilai Pancasila, terutama nilai-nilai seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Keadilan Sosial. Tindakan terorisme tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa, mencederai keamanan dan persatuan bangsa, serta merusak nilai-nilai kemanusiaan.

1. Pelanggaran terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa:
   - Aksi terorisme yang menargetkan warga sipil dengan cara-cara kejam bertentangan dengan prinsip kesucian dan rasa hormat terhadap kehidupan yang diakui dalam nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Pelanggaran terhadap Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
   - Tindakan bom Bali melibatkan pembunuhan massal yang kejam dan tidak beradab, melanggar nilai kemanusiaan yang mengedepankan keadilan dan martabat manusia.

3. Pelanggaran terhadap Persatuan Indonesia:
   - Aksi terorisme merusak persatuan dan kerukunan bangsa dengan menciptakan ketakutan dan konflik, melanggar nilai persatuan Indonesia yang menjadi salah satu pilar Pancasila.

4. Pelanggaran terhadap Keadilan Sosial:
   - Tindakan terorisme menciptakan ketidakadilan sosial, karena merugikan dan merusak kehidupan banyak orang secara acak, tanpa memandang status atau latar belakang mereka.

Sanksi yang Pantas:
   - Sanksi terhadap pelaku bom Bali 2002 perlu mempertimbangkan hukum internasional dan hukum nasional, mengingat sifat serangan terorisme yang melibatkan pelanggaran hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan.
   - Hukuman pidana yang sesuai dengan tingkat keterlibatan dan keparahan tindakan terorisme, dengan memastikan bahwa proses hukum berjalan adil dan sesuai dengan prinsip keadilan.

Penting untuk menegaskan bahwa sanksi hukum haruslah sejalan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan keadilan, dan memastikan bahwa kebijakan pencegahan terorisme juga bersifat inklusif dan berbasis masyarakat untuk mencegah radikalisasi dan ekstremisme.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Ardy Sena -
Nama : Ardy Sena
NPM : 2315031053
Kelas : TE C

1. Menurut pendapat saya sebagai mahasiswa, tragedi bom Bali di tahun 2002 adalah sebuah peristiwa yang sangat tragis dan tidak dapat dibenarkan. Tragedi ini telah merenggut banyak korban jiwa dan luka-luka, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing. Tragedi ini juga telah menimbulkan trauma yang mendalam bagi masyarakat Bali dan Indonesia secara keseluruhan.
Secara agama, tragedi bom Bali ini jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai agama manapun. Semua agama mengajarkan kedamaian dan kasih sayang, bukan kekerasan dan permusuhan. Tragedi bom Bali ini jelas bertentangan dengan ajaran agama yang mengajarkan untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.
Secara nilai luhur bangsa Indonesia, tragedi bom Bali ini juga tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tragedi bom Bali ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang mengajarkan persatuan, toleransi, dan keadilan sosial.
Solusi menurut saya yaitu:
- Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai agama dan nilai luhur bangsa Indonesia.
- Meningkatkan kerja sama antarumat beragama dan antaretnis.
- Memperkuat sistem keamanan dan penegakan hukum.
2. Nilai Pancasila yang dilanggar oleh para pelaku bom Bali adalah:
- Ketuhanan Yang Maha Esa, karena pelaku bom Bali telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab, karena pelaku bom Bali telah melakukan tindakan yang tidak menghormati dan menghargai hak asasi manusia orang lain.
- Persatuan Indonesia, karena pelaku bom Bali telah melakukan tindakan yang memecah belah bangsa Indonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, karena pelaku bom Bali telah melakukan tindakan yang tidak demokratis.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, karena pelaku bom Bali telah melakukan tindakan yang tidak adil dan tidak berpihak pada rakyat.
Sanksi yang pantas diberikan kepada para pelaku bom Bali adalah hukuman mati. Selain hukuman mati, para pelaku bom Bali juga dapat dikenakan sanksi lain, seperti:
- Penjara seumur hidup
- Pemusnahan harta benda
- Pengusiran dari wilayah Indonesia
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Dendes Aisyah Santri -
Nama:Dendes Aisyah Santri
NPM:2315031038
1.Menurut pendapat saya sebagai mahasiswa, tragedi bom Bali di tahun 2002 merupakan peristiwa yang sangat tragis dan tidak sesuai dengan nilai agama maupun nilai luhur bangsa kita.
-Dari sisi agama, bom Bali merupakan tindakan yang jelas-jelas melanggar ajaran agama Islam. Islam mengajarkan untuk berbuat baik kepada sesama manusia, termasuk orang-orang yang berbeda agama. Islam juga mengajarkan untuk menjaga keamanan dan keselamatan jiwa manusia. Tindakan bom Bali justru telah mengorbankan banyak nyawa manusia, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing.
-Dari sisi nilai luhur bangsa Indonesia, bom Bali juga merupakan tindakan yang melanggar nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, dan kedamaian. Bom Bali justru telah mengorbankan kemanusiaan, memecah belah persatuan, dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
-beberapa solusi yang dapat ditawarkan untuk mencegah terjadinya tragedi serupa di masa depan:
1.Pemerintah perlu meningkatkan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. 
2.Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan bahaya terorisme. 
3.Media massa perlu berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang positif dan edukatif.

3.Para pelaku bom Bali telah melanggar nilai-nilai Pancasila, yaitu:
-Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, karena bom Bali merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
-Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, karena bom Bali telah mengorbankan banyak nyawa manusia.
-Nilai Persatuan Indonesia, karena bom Bali telah memecah belah persatuan bangsa.
-Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, karena bom Bali merupakan tindakan yang tidak pantas dan tidak bermoral
-Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, karena bom Bali telah menimbulkan keresahan dan ketidakadilan di masyarakat.

Sanksi yang pantas diberikan kepada para pelaku bom Bali adalah hukuman mati. Hukuman mati merupakan sanksi yang paling berat dan dapat memberikan efek jera bagi pelaku terorisme lainnya. Selain itu, hukuman mati juga dapat memberikan rasa keadilan bagi para korban dan keluarga korban.

Selain sanksi hukum, para pelaku bom Bali juga perlu diberikan pembinaan dan rehabilitasi. Pembinaan dan rehabilitasi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku mereka agar tidak lagi menjadi pelaku terorisme.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Nazwa Aulia Syifa -
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Izin memperkenalkan diri:
Nama: Nazwa Aulia Syifa
Kelas: PSTE C
NPM: 2315031037

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu sebagai mahasiswa mengenai terjadinya bom bali di tahun 2002 yang merenggut banyak korban jiwa dan luka-luka? Sesuaikah dengan nilai agama dan nilai luhur bangsa kita? Berikan solusimu!
Jawaban: setelah membaca berita mengenai bom yang terjadi di Bali pada tahun 2002 Saya mempunyai pandangan bahwa tindakan kekerasan tersebut sangat bertentangan dengan nilai agama dan nilai luhur bangsa Indonesia. Tindakan tersebut tentunya sangat tidak terpuji dan mengecewakan. Peristiwa tragis tersebut tidak sesuai dengan nilai agama dan nilai luhur yang mengajarkan kasih sayang, perdamaian dan semangat gotong royong untuk saling bertoleransi dan bersatu. Sebagai mahasiswa saya dengan tekad yang kuat meyakini bahwa diperlukan adanya sebuah solusi untuk mencegah terulangnya kejadian memilukan tersebut, hal itu dapat diawali dengan memperkuat nilai-nilai Pancasila dan meningkatkan kerjasama antar lembaga keamanan serta intelijen guna mencegah tindakan tidak terpuji tersebut. Bagian dari bangsa Indonesia harus memperhatikan bagaimana sikap untuk menciptakan kerukunan beragama, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Penting bagi kita semua untuk saling membentuk inisiatif bersama guna menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila dan mencegah radikalisasi dan ekstrimisme. Selain itu, lembaga penegak hukum juga harus terus diperkuat untuk merespon aksi-aksi seperti itu. Sebagai mahasiswa juga kita harus membantu untuk membangun fondasi yang kuat guna mencegah dan mengatasi potensi ancaman di masa depan.

2. Nilai Pancasila apakah yang di langgar oleh para pelaku dan apa sanksi yang pantas diberikan? Berikan penjelasanmu secara lengkap dan mendalam!
Jawaban: Para pelaku bom Bali pada tahun 2002 dengan jelas melanggar beberapa nilai Pancasila seperti kemanusiaan, persatuan dan keadilan sosial. tindakan merugikan yang mereka lakukan menyebabkan banyak korban jiwa dan luka yang secara nyata bertentangan dengan prinsip kemanusiaan. Selain itu pula, perbuatan memilukan tersebut merusak persatuan dan kerukunan antar bangsa yang melanggar nilai persatuan. Menurut saya dalam menanggapi kejadian ini, pemberian sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku sangat diperlukan. bahkan pemberian hukuman mati bagi pelaku yang terbukti bersalah dapat dianggap sebagai bentuk sanksi yang sangat tegas dan sesuai dengan pernyataan bahwa tindakan terorisme tidak akan pernah ditoleransi serta keadilan akan terus ditegakkan sesuai dengan norma-norma hukum yang berlaku. Dan menurut saya dengan menerapkan sanksi yang sesuai seharusnya sudah dapat masing-masing individu sadari bahwa negara sangat serius dalam memberikan sanksi berupa pelanggaran nilai-nilai fundamental demi menjaga keamanan masyarakat. langkah tegas tersebut juga dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan untuk mencegah terulangnya tindakan terorisme di masa yang mendatang.

Sekian, analisa soal yang diberikan.

Terima kasih dan selamat beraktivitas kembali, Bu.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Artika Maysafitri -
Nama : Artika Maysafitri
Npm : 2315031030
Kelas : TE C

1. Menurut pendapat saya, terorisme seperti yang terjadi dalam peristiwa Bom Bali 2002, sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama dan nilai luhur bangsa kita. Peristiwa ini merenggut banyak nyawa dan menyebabkan luka parah, yang jelas-jelas bertentangan dengan prinsip kemanusiaan, perdamaian, dan persatuan yang dianut oleh agama-agama dan nilai-nilai kebangsaan kita.

Solusi untuk mengatasi terorisme ini kompleks dan melibatkan banyak aspek. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk meningkatkan keamanan, kerja sama internasional dalam menangani jaringan terorisme, pemberdayaan masyarakat untuk mencegah radikalisasi, dan pendekatan pencegahan yang komprehensif.

2. Pelaku terorisme sering kali melanggar beberapa nilai Pancasila, seperti nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Tindakan mereka yang merusak keamanan negara dan kesejahteraan masyarakat melanggar nilai-nilai tersebut.

Sanksi yang pantas harus ditentukan melalui sistem hukum yang adil dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Hal ini dapat mencakup proses pengadilan yang adil dan penerapan hukuman sesuai dengan tingkat kejahatan yang dilakukan serta pertimbangan mitigasi lainnya.

Penting untuk memahami bahwa isu terorisme melibatkan aspek yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan untuk mencegahnya serta mengatasi akar permasalahan yang mendasarinya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by ACHMAD RAEHAN DINATA -
Nama : Achmad Raehan Dinata
NPM : 2315031086
Kelas : PSTE C

1. Sebagai mahasiswa, saya mengutuk keras terjadinya bom Bali tahun 2002 yang menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka. Peristiwa tersebut tidak sesuai dengan nilai agama yang mengajarkan perdamaian, kasih sayang, dan toleransi. Selain itu, tidak sejalan dengan nilai luhur bangsa Indonesia yang menekankan Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman, dan persatuan.

Solusi untuk mencegah peristiwa serupa di masa depan melibatkan upaya bersama dari seluruh lapisan masyarakat, pemerintah, dan lembaga keamanan. Beberapa langkah yang bisa diambil melibatkan:
1. Peningkatan Keamanan dan Intelijen:
- Meningkatkan upaya keamanan dan intelijen untuk mendeteksi potensi ancaman sejak dini dan mencegah rencana serangan.
2. Pendidikan dan Kesadaran:
- Menggalakkan pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya ekstremisme dan radikalisme, serta mengajarkan nilai-nilai toleransi dan kerukunan.
3. Kerjasama Internasional:
- Membangun kerjasama yang erat dengan negara-negara lain untuk pertukaran informasi dan kolaborasi dalam penanggulangan terorisme.
4. Pengembangan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial:
- Meningkatkan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial untuk mengurangi ketidakpuasan dan frustrasi yang dapat menjadi pemicu radikalisasi.
5. Promosi Dialog Antaragama:
- Menggalakkan dialog antaragama dan antarbudaya untuk memperkuat hubungan antar kelompok masyarakat dan membangun pemahaman bersama.
6. Pengawasan Terhadap Materi Radikal di Media Sosial:
- Melakukan pengawasan ketat terhadap konten radikal di media sosial yang dapat mempengaruhi pemikiran dan sikap individu.
7. Pengembangan Program Deradikalisasi:
- Menerapkan program deradikalisasi yang fokus pada rehabilitasi dan reintegrasi individu yang terlibat dalam aktivitas ekstremisme.

Melalui upaya bersama ini, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang aman, damai, dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan serta luhur bangsa Indonesia.



2. Para pelaku terorisme yang melakukan aksi kekerasan, seperti peristiwa bom Bali tahun 2002, secara mendasar melanggar beberapa nilai Pancasila. Berikut adalah nilai Pancasila yang dapat diidentifikasi sebagai yang dilanggar:
1. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
- Pelaku terorisme melanggar nilai kemanusiaan dengan merampas hak hidup dan keamanan sesama manusia secara brutal dan tidak adil.
2. Sila Persatuan Indonesia:
- Tindakan terorisme merusak persatuan bangsa Indonesia dengan menciptakan konflik dan ketidakamanan, bertentangan dengan tujuan persatuan yang dihormati dalam Pancasila.
3. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
- Tindakan terorisme, yang seringkali dilakukan tanpa konsultasi dan perwakilan rakyat, bertentangan dengan prinsip kerakyatan dalam Pancasila.
4. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
- Aksi terorisme menciptakan ketidakadilan dan kekacauan di masyarakat, merugikan seluruh rakyat Indonesia dalam mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial.
5. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa:
- Tindakan terorisme tidak hanya melanggar nilai-nilai kemanusiaan, tetapi juga seringkali bertentangan dengan nilai-nilai agama yang mengajarkan kasih sayang dan perdamaian.

Sanksi yang pantas untuk para pelaku terorisme harus mencerminkan tingkat kejahatan yang dilakukan dan berusaha memastikan keadilan. Beberapa sanksi yang dapat dipertimbangkan melibatkan:
1. Hukuman Pidana yang Tegas:
- Memberikan hukuman pidana yang setimpal dengan kejahatan yang dilakukan, termasuk penjara seumur hidup atau hukuman mati, sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
2. Pendekatan Deradikalisasi:
- Menerapkan program deradikalisasi untuk mereka yang dapat direhabilitasi, dengan fokus pada pemahaman ulang nilai-nilai dan keyakinan yang mendukung terorisme.
3. Kerjasama Internasional dalam Penegakan Hukum:
- Menggandeng kerjasama internasional dalam penegakan hukum untuk memastikan para pelaku terorisme diadili dan disanksi sesuai dengan norma hukum internasional.
4. Penguatan Keamanan Nasional:
- Mengintensifkan upaya keamanan nasional untuk mencegah aksi terorisme dan melindungi keamanan seluruh warga negara.
5. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat:
- Memberikan pendidikan dan kesadaran kepada masyarakat untuk menghindari penyebaran ideologi radikal dan memberikan dukungan dalam pencegahan terorisme.

Sanksi tersebut harus disesuaikan dengan kebijakan hukum dan norma internasional, dan harus dilakukan dengan menghormati hak asasi manusia serta nilai-nilai keadilan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan damai sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by faizal bastian anggara faizal -
Nama:faizal bastian anggara
NPM:2355031007
Kelas:TE C
Sebagai mahasiswa, peristiwa Tragedi Bom Bali tahun 2002 tentu merupakan sebuah tragedi yang sangat tragis dan menyedihkan. Peristiwa ini merenggut banyak nyawa dan menyebabkan luka-luka, memberikan dampak besar terhadap keluarga korban dan masyarakat luas. Menurut pendapat saya, peristiwa ini tidak sesuai dengan nilai agama dan nilai luhur bangsa kita, serta bertentangan dengan nilai Pancasila.

1. Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Tindakan terorisme yang mengakibatkan kehilangan nyawa dan melukai orang tidak dapat dibenarkan oleh nilai agama manapun. Setiap ajaran agama mengajarkan tentang kasih sayang, perdamaian, dan penghargaan terhadap kehidupan.

2. Bertentangan dengan Nilai Luhur Bangsa
- Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai luhur yang tercermin dalam semangat gotong-royong, persatuan, dan keberagaman. Tindakan terorisme seperti bom Bali menunjukkan tindakan radikal yang merusak kedamaian dan persatuan bangsa.

3. Pelanggaran terhadap Nilai Pancasila
- Peristiwa Bom Bali merupakan pelanggaran terhadap beberapa nilai Pancasila, seperti nilai ketuhanan yang mendasari tindakan terorisme yang tidak dapat diterima oleh ajaran agama manapun.
- Nilai kemanusiaan juga dilanggar karena tindakan tersebut merugikan dan merenggut nyawa warga negara tanpa pandang bulu.

4. Sanksi yang Pantas
- Para pelaku terorisme, seperti Amrozi dan Imam Samudra, telah dijatuhi hukuman mati. Sanksi ini sejalan dengan berbagai hukum yang berlaku di Indonesia dan menjadi bentuk keadilan bagi korban dan keluarganya.
- Penting untuk terus meningkatkan upaya pencegahan terorisme, pendidikan untuk masyarakat mengenai bahaya radikalisme, dan kerjasama internasional dalam memberantas jaringan terorisme.

5. Solusi
- Pendidikan dan dialog antaragama serta antarbudaya perlu ditingkatkan untuk mencegah pemahaman yang salah dan radikalisme.
- Penguatan keamanan nasional dan kerjasama internasional dalam pertukaran informasi intelijen untuk memerangi jaringan terorisme.
- Pembentukan dan peningkatan peran komunitas dalam melawan radikalisme dan mendukung upaya pencegahan terorisme.

Dalam menyikapi peristiwa ini, penting untuk menjaga nilai-nilai luhur bangsa dan Pancasila, serta bersatu untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan. Keamanan, pendidikan, dan kerjasama internasional merupakan kunci untuk melawan terorisme dan mendukung perdamaian di Indonesia dan dunia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Daniel Dermawansyah Putra Saragih Daniel -
Nama : Daniel Dermawansyah Putra Saragih
NPM : 2315031077

1. Pendapat saya sebagai mahasiswa, saya merasa sangat prihatin dan mengecam keras terjadinya tragedi bom Bali tahun 2002 yang merenggut banyak korban jiwa dan melukai banyak orang. Aksi terorisme seperti ini jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, terutama nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian yang diajarkan oleh berbagai agama. Selain itu, perbuatan tersebut juga melanggar nilai luhur bangsa Indonesia yang menghargai persatuan, gotong royong, dan toleransi antarumat beragama.
Solusi yang dapat diusulkan adalah meningkatkan keamanan secara menyeluruh, memberdayakan masyarakat untuk menjadi lebih waspada terhadap potensi ancaman terorisme, dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama. Pendidikan yang mendorong toleransi dan dialog antaragama juga perlu diperkuat untuk mencegah radikalisasi.
Pancasila yang Dilanggar dan Sanksi yang Pantas:
2. Pancasila yang Dilanggar:
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Aksi terorisme tersebut jelas melanggar nilai kemanusiaan karena mengorbankan banyak nyawa yang tidak bersalah.
Persatuan Indonesia: Perbuatan ini menciptakan perpecahan dalam masyarakat dan bertentangan dengan semangat persatuan yang dianut oleh Pancasila.
Keadilan Sosial: Tindakan terorisme mengakibatkan ketidakadilan sosial karena banyak masyarakat menjadi korban tanpa alasan yang jelas.
Sanksi yang Pantas:
Pelaku terorisme seharusnya diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. Hukuman mati atau hukuman seberat mungkin perlu dipertimbangkan sesuai dengan tingkat kejahatan yang dilakukan.
Pendidikan dan rehabilitasi juga perlu diperhatikan untuk mencegah pemahaman radikal dan mengubah pandangan mereka yang terlibat dalam aksi terorisme.
Kerjasama internasional dalam menangani jaringan terorisme juga penting untuk memastikan penangkapan dan pengadilan pelaku yang melibatkan operasi di berbagai negara.
Upaya Pencegahan:
Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya terorisme dan mengajarkan nilai-nilai toleransi dan keberagaman.
Keamanan dan Intelijen: Memperkuat keamanan nasional dan kerjasama intelijen untuk mendeteksi potensi ancaman lebih awal.
Rehabilitasi dan Deradikalisasi: Upaya untuk merubah pandangan ekstremis melalui program rehabilitasi dan deradikalisasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Atholla Musa Abdul Jabbar -
Nama : Atholla Musa Abdul Jabbar
Npm : 2315031109
Kelas : TE C

1. Sebagai mahasiswa, saya merasa sangat prihatin terhadap terjadinya bom Bali pada tahun 2002 yang merenggut banyak korban jiwa dan melukai banyak orang. Peristiwa tersebut sangat tidak sesuai dengan nilai agama dan nilai luhur bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan kemanusiaan, tindakan terorisme seperti ini bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

- Sesuai dengan Nilai Agama dan Luhur Bangsa:

  • Agama: Tidak ada agama yang mengajarkan atau melegitimasi tindakan terorisme. Agama-agama besar di Indonesia mengajarkan kasih sayang, perdamaian, dan penghormatan terhadap kehidupan.
  • Luhur Bangsa: Tindakan kekerasan dan terorisme tidak mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yang dikenal dengan semangat gotong royong, toleransi, dan keberagaman.
- Solusi:

  • Penguatan pendidikan dan dialog antaragama untuk memahami dan menghormati perbedaan.
  • Meningkatkan keamanan dan kerjasama internasional dalam mengatasi ancaman terorisme.
  • Menanamkan nilai-nilai moral dan kemanusiaan sejak dini melalui pendidikan.
2. Pelanggaran terhadap Nilai Pancasila:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa: Tindakan bom Bali jelas melanggar nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, karena menunjukkan ketidakmampuan para pelaku untuk menghargai kehidupan yang diberikan oleh Tuhan.
  • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Tindakan tersebut juga melanggar nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, karena tidak ada keadilan dalam merenggut nyawa orang yang tidak bersalah.
  • Persatuan Indonesia: Tindakan terorisme ini mencoba menggoyahkan persatuan Indonesia dengan menciptakan ketakutan dan konflik di antara masyarakat.
- Sanksi yang Pantas:

Hukuman Hukum:

Pelaku terorisme harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Hukuman yang setimpal dan memberikan efek jera perlu diterapkan untuk mencegah tindakan serupa di masa depan.
Pendidikan dan Rehabilitasi:

Selain hukuman, upaya pendidikan dan rehabilitasi perlu diterapkan untuk merubah pemikiran ekstrem dan memberikan peluang untuk kembali ke masyarakat.
Kerja Sama Internasional:

Kerja sama dengan negara-negara lain untuk menghentikan sumber daya dan dukungan bagi kelompok teroris.
Pertukaran informasi intelijen untuk mencegah rencana serangan di masa mendatang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by M. Naufal Ardiansyah -
Nama: M. Naufal Ardiansyah
NPM: 2315031069
Kelas: PSTE_C

1. Sebagai mahasiswa, saya tidak memiliki opini pribadi, tetapi saya dapat memberikan perspektif umum yang dapat diambil oleh masyarakat atau pemerintah dalam menanggapi terjadinya peristiwa bom Bali pada tahun 2002. Kejadian tersebut, yang merenggut banyak korban jiwa dan melukai banyak orang, tentu saja sangat tragis dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, moral, dan agama.
Kemanusiaan:
Tindakan pengeboman yang mengakibatkan kerugian besar pada manusia, baik dalam hal korban jiwa maupun luka-luka, mengecam nilai-nilai kemanusiaan. Kehilangan nyawa dan penderitaan yang ditimbulkan adalah tragedi yang memilukan.
Nilai Agama:
Setiap agama mengajarkan nilai-nilai perdamaian, kasih sayang, dan toleransi. Tindakan terorisme seperti bom Bali bertentangan dengan ajaran agama yang menganjurkan kerukunan antarumat beragama dan perdamaian.
Nilai Luhur Bangsa:
Gotong royong, solidaritas, dan semangat kebersamaan merupakan nilai luhur bangsa Indonesia. Tindakan terorisme merusak kerukunan dan persatuan di antara masyarakat, yang merupakan inti dari nilai luhur bangsa.

Solusi:
Penguatan Keamanan:
Pemerintah perlu terus meningkatkan keamanan dan intelijen untuk mencegah terjadinya serangan terorisme. Kerjasama internasional juga penting dalam menghadapi ancaman terorisme.
Pendidikan dan Kesadaran:
Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya terorisme dapat mengurangi peluang radikalisasi. Kampanye anti-radikalisme dan dialog antaragama dapat membantu membangun pemahaman yang lebih baik di antara berbagai kelompok masyarakat.
Keadilan dan Penegakan Hukum:
Menegakkan hukum dan menjatuhkan hukuman yang tegas kepada pelaku terorisme adalah langkah penting untuk menegakkan keadilan dan memberikan pesan bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima dalam masyarakat.
Promosi Nilai-nilai Kemanusiaan dan Toleransi:
Melalui pendidikan dan kampanye publik, mendorong dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan keberagaman untuk membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.
Pemulihan dan Rekonstruksi:
Memberikan dukungan dan bantuan kepada korban dan keluarga yang terkena dampak serangan. Program pemulihan psikologis dan fisik dapat membantu mereka mengatasi trauma.
Peran Aktif Mahasiswa:
Mahasiswa dapat berperan aktif dalam kampanye perdamaian, dialog antaragama, dan kegiatan sosial yang memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi.

2. Penilaian dan Sanksi:
Pelaku bom Bali jelas melanggar hukum dan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, sanksi yang diberikan seharusnya mencerminkan keadilan dan memberikan efek jera. Pemberian hukuman mati atau hukuman seberat-beratnya bagi para pelaku terorisme yang merenggut nyawa dan menciptakan ketakutan di masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by M. LUCKY ALFAREL -
NAMA: M. LUCKY ALFAREL
NPM: 2315031093
KELAS: TE C

1.Pendapat sebagai Mahasiswa:
Tragedi Bom Bali 2002 sangat menyedihkan dan mengejutkan. Sebagai mahasiswa, saya melihatnya sebagai tindakan kejam yang bertentangan dengan nilai agama, moral, dan luhur bangsa. Tindakan tersebut tidak sesuai dengan ajaran agama yang menghargai kehidupan dan merusak nilai-nilai persatuan dan gotong royong yang dijunjung tinggi dalam Pancasila. Solusinya, perlu penguatan pendidikan agama, toleransi, dan kebhinekaan untuk mencegah radikalisme.

2.Pelanggaran terhadap Nilai Pancasila:
Ketuhanan: Tindakan tersebut melanggar nilai ketuhanan dengan merenggut nyawa tanpa alasan yang beralasan.
Kemanusiaan: Pemboman tersebut sangat jelas melanggar nilai kemanusiaan dengan merugikan dan merampas nyawa yang tak berdosa.
Persatuan Indonesia: Aksi terorisme ini melanggar nilai persatuan, menciptakan ketakutan dan perpecahan dalam masyarakat.
Sanksi yang Pantas:

Hukuman Berat: Para pelaku terorisme harus dikenakan hukuman berat sesuai dengan undang-undang yang berlaku, termasuk hukuman mati bagi mereka yang terbukti melakukan tindakan terorisme.
Pemberantasan Organisasi Teror: Pemerintah perlu secara aktif memberantas organisasi terorisme dan melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan.
Rehabilitasi dan Pencegahan: Selain hukuman, perlu adanya program rehabilitasi untuk teroris yang bersedia bertobat dan upaya pencegahan agar potensi terorisme dapat diminimalkan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Christian Luis Gonsalves -
Nama : Christian Luis Gonsalves
NPM : 2315031102
Kelas : PSTE C

1. Tentang Bom Bali 2002:
Saya sebagai mahasiswa sangat sedih melihat peristiwa bom di Bali tahun 2002 yang merenggut banyak nyawa dan melukai orang. Peristiwa ini tidak sesuai dengan ajaran agama dan nilai baik yang sudah diajarkan di Indonesia. Kita seharusnya hidup damai dan saling toleransi. Solusinya, kita perlu lebih banyak edukasi tentang nilai-nilai agama dan luhur bangsa agar masyarakat bisa hidup berdampingan dengan damai. Di samping itu, keamanan juga harus diperketat supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan.

2. Nilai Pancasila yang dilanggar:
Pelaku bom Bali melanggar nilai-nilai Pancasila, seperti hormat pada Tuhan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan Indonesia. Tindakan mereka tidak sesuai dengan ajaran bangsa Indonesia yang bisa berdamai dan saling menghargai dalam keberagaman Indonesia. Hukumannya harus sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Tetapi kita juga harus mencegah hal terorisme dengan menanamkan budaya yang baik kepada generasi yang muda agar mereka tidak mudah jatuh ke dalam kesesatan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Reza Juliyanto -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebelumnya izin, perkenalkan
Nama : Reza Juliyanto
Npm : 2315031046
Kelas : PSTE C

1. Sebagai mahasiswa, saya merasa terpukul dengan tragedi bom Bali 2002 yang sangat mengguncang dan menyedihkan. Peristiwa tersebut jelas bertentangan dengan ajaran agama yang menekankan perdamaian dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan peningkatan keamanan dan kerjasama internasional dalam menangani terorisme. Edukasi yang lebih intens terkait nilai-nilai toleransi dan perdamaian juga harus diperkuat.
2. Para pelaku bom Bali jelas melanggar nilai-nilai Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, serta Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Sanksi yang sesuai adalah memberikan hukuman sesuai undang-undang, menjalankan proses peradilan yang adil, dan meningkatkan upaya pencegahan terorisme dengan fokus pada pendidikan dan aspek sosial.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Ahmad Zaky Saputra -
Nama: Ahmad Zaky Saputra
NPM: 2315031022
Kelas: PSTE C

Berikut adalah jawaban saya mengenai soal tersebut dan setelah menganalisis kasus dan peryataan tersebut:

1. Sebagai mahasiswa, saya merasa sangat prihatin terhadap tragedi Bom Bali di tahun 2002 yang merenggut banyak korban jiwa dan melukai banyak orang. Peristiwa ini sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai agama yang menekankan kasih sayang, perdamaian, dan penghargaan terhadap kehidupan. Selain itu, tindakan tersebut juga bertentangan dengan nilai luhur bangsa Indonesia yang mengutamakan gotong royong, persatuan, dan toleransi. Solusi yang dapat diambil melibatkan peningkatan keamanan nasional, kerjasama internasional dalam memerangi terorisme, serta peningkatan pemahaman agama dan nilai-nilai luhur bangsa melalui pendidikan. Pemberdayaan masyarakat untuk melaporkan aktivitas mencurigakan juga penting untuk mendukung upaya pencegahan.

2. Para pelaku Bom Bali secara jelas melanggar nilai-nilai Pancasila, antara lain:
- Ketuhanan Yang Maha Esa: Menghormati kehidupan dan tidak merugikan sesama adalah bentuk penghormatan terhadap Tuhan.
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Tindakan kejam yang mengakibatkan banyak korban jelas melanggar nilai kemanusiaan yang adil.
- Persatuan Indonesia: Perbuatan tersebut bertentangan dengan semangat persatuan dan merusak kerukunan di dalam masyarakat.
- Demokrasi: Tindakan terorisme tidak sejalan dengan prinsip demokrasi yang menghargai perbedaan pendapat.

Sanksi yang pantas adalah penerapan hukuman sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, dengan memastikan bahwa proses hukum berjalan adil dan transparan. Keamanan dan stabilitas negara harus dijaga, dan pemberian sanksi yang tegas dapat menjadi pembelajaran bagi individu atau kelompok lain yang memiliki niat serupa. Hal ini juga mencerminkan komitmen negara dalam melawan terorisme demi keamanan dan kesejahteraan bersama.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by HERMAN SITINJAK -
Nama : Herman Sitinjak
NPM   : 2315031101
Kelas  : TE C

1. Sebagai mahasiswa, saya menganggap terjadinya bom Bali pada tahun 2002 yang merenggut banyak korban jiwa dan luka-luka sebagai tindakan yang sangat keji dan melanggar nilai-nilai agama serta nilai luhur bangsa kita. Tindakan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai agama yang mengajarkan kasih sayang, perdamaian, dan menghormati kehidupan manusia. Selain itu, tindakan tersebut juga bertentangan dengan nilai luhur bangsa kita yang mengedepankan persatuan, toleransi, dan keadilan.

2. Dalam Pancasila, terdapat beberapa nilai yang jelas dilanggar oleh para pelaku bom Bali. Pertama, nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Tindakan tersebut melanggar nilai ini karena melakukan kekerasan dan membunuh orang lain, yang bertentangan dengan ajaran agama yang menghormati kehidupan dan mengajarkan kasih sayang terhadap sesama.

Kedua, nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Tindakan bom Bali melanggar nilai ini dengan merenggut nyawa dan melukai banyak orang yang tidak bersalah. Tindakan tersebut tidak adil dan tidak beradab, karena tidak menghormati hak asasi manusia dan tidak menghargai kehidupan orang lain.

Ketiga, nilai Persatuan Indonesia. Tindakan bom Bali juga melanggar nilai ini dengan menciptakan ketakutan, kepanikan, dan memecah belah persatuan bangsa. Tindakan tersebut bertentangan dengan semangat persatuan dan kesatuan yang menjadi landasan negara Indonesia.

Sanksi yang pantas diberikan kepada para pelaku bom Bali haruslah sejalan dengan keadilan dan hukum yang berlaku. Sanksi ini harus memberikan efek jera kepada pelaku dan memberikan keadilan bagi korban dan keluarga mereka. Sanksi yang pantas dapat berupa hukuman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati, sesuai dengan tingkat kejahatan yang dilakukan.

Selain itu, solusi yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya tindakan serupa di masa depan adalah dengan meningkatkan keamanan dan kerjasama antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat. Peningkatan keamanan dapat dilakukan melalui peningkatan pengawasan, intelijen, dan kerjasama internasional dalam memerangi terorisme. Selain itu, pendekatan preventif seperti pendidikan, pembangunan sosial, dan penyebaran nilai-nilai toleransi dan perdamaian juga penting untuk mencegah radikalisasi dan ekstremisme.

Dalam hal ini, peran masyarakat juga sangat penting. Masyarakat harus aktif melaporkan kegiatan yang mencurigakan kepada aparat keamanan dan tidak memberikan tempat bagi ideologi radikal. Pendidikan dan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai Pancasila juga harus ditingkatkan, sehingga masyarakat memiliki pemahaman yang kuat tentang pentingnya persatuan, toleransi, dan keadilan.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, diharapkan kita dapat mencegah terjadinya tindakan terorisme yang melanggar nilai-nilai agama dan nilai luhur bangsa kita, serta menjaga keamanan dan persatuan bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by Rahmat Alfiqri -
Nama : Rahmat Alfiqri
NPM : 2315031110
Kelas : TE C

1. Menurut pendapat saya sebagai mahasiswa, tragedi bom Bali di tahun 2002 adalah sebuah peristiwa yang sangat tragis dan tidak dapat dibenarkan. Tragedi ini telah merenggut banyak korban jiwa dan luka-luka, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing. Tragedi ini juga telah menimbulkan trauma yang mendalam bagi masyarakat Bali dan Indonesia secara keseluruhan.
Secara agama, tragedi bom Bali ini jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai agama manapun. Semua agama mengajarkan kedamaian dan kasih sayang, bukan kekerasan dan permusuhan. Tragedi bom Bali ini jelas bertentangan dengan ajaran agama yang mengajarkan untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.
Secara nilai luhur bangsa Indonesia, tragedi bom Bali ini juga tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tragedi bom Bali ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang mengajarkan persatuan, toleransi, dan keadilan sosial.
Solusi menurut saya yaitu:
- Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai agama dan nilai luhur bangsa Indonesia.
- Meningkatkan kerja sama antarumat beragama dan antaretnis.
- Memperkuat sistem keamanan dan penegakan hukum.
2. Nilai Pancasila yang dilanggar oleh para pelaku bom Bali adalah:
- Ketuhanan Yang Maha Esa, karena pelaku bom Bali telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab, karena pelaku bom Bali telah melakukan tindakan yang tidak menghormati dan menghargai hak asasi manusia orang lain.
- Persatuan Indonesia, karena pelaku bom Bali telah melakukan tindakan yang memecah belah bangsa Indonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, karena pelaku bom Bali telah melakukan tindakan yang tidak demokratis.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, karena pelaku bom Bali telah melakukan tindakan yang tidak adil dan tidak berpihak pada rakyat
In reply to First post

Re: Forum Analisis Video-2

by LUTVIA ERVIANA PUTRI 2315031014 -
Nama : Lutvia Erviana Putri
Npm : 2315031014

1. Pendapat tentang Bom Bali 2002 dan Kesesuaiannya dengan Nilai Agama dan Bangsa:
Peristiwa Bom Bali 2002 yang merenggut banyak korban jiwa dan melukai orang-orang tak dapat dibenarkan dalam nilai agama maupun luhur bangsa Indonesia. Agama mengajarkan perdamaian, kasih sayang, dan menghormati kehidupan manusia. Begitu pula dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang menekankan persatuan, gotong royong, dan menghormati kehidupan sesama.

Solusi yang dapat dilakukan adalah:
• Pendidikan dan Kesadaran: Mendorong pendidikan dan kesadaran yang lebih dalam terkait dengan nilai-nilai agama dan luhur bangsa dalam masyarakat.

• Penguatan Hukum: Menguatkan hukuman bagi pelaku terorisme dan pemberian pemahaman hukum yang benar kepada masyarakat mengenai tindakan terorisme.

• Promosi Perdamaian: Mendorong inisiatif perdamaian, dialog antar-agama, dan toleransi untuk membangun kesadaran akan pentingnya hidup harmonis.


2. Pelanggaran Nilai Pancasila oleh Para Pelaku dan Sanksi yang Pantas:
• Pelaku Bom Bali 2002 melanggar beberapa nilai Pancasila, seperti Kemanusiaan yang adil dan beradab, serta Kerukunan sosial. Mereka melanggar hak asasi manusia dengan melakukan aksi kekerasan yang merenggut nyawa orang tak bersalah.

• Sanksi yang pantas adalah penegakan hukum yang tegas sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Tersangka yang terbukti bersalah seharusnya dihukum sesuai dengan perbuatan kejahatannya.

• Melalui peradilan yang adil, memberikan sanksi yang sesuai akan memberikan pesan bahwa tindakan kekerasan dan terorisme tidak dapat diterima dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.