setelah menyimak paparan presentasi dari kelompok-4, silahkan diskusikan materi yang telah disampaikan melalui kolom diskusi di bawah ini!
Forum Diskusi Pertemuan-9
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Baiklah rekan-rekan sekalian, kami dari kelompok 4 telah memaparkan materi pada ruang Zoom Meeting dengan judul Klasifikasi dan Kriteria Media Pembelajaran yang Relevan di SD. Berdasarkan materi yang telah kelompok 4 sampaikan apabila masih ada yang kurang dipahami kami dari kelompok 4 akan membuka termin pertanyaan, kepada rekan-rekan yang ingin bertanya kami persilakan untuk menyebutkan nama, NPM, dan pertanyaannya.
Terima kasih.
Baiklah rekan-rekan sekalian, kami dari kelompok 4 telah memaparkan materi pada ruang Zoom Meeting dengan judul Klasifikasi dan Kriteria Media Pembelajaran yang Relevan di SD. Berdasarkan materi yang telah kelompok 4 sampaikan apabila masih ada yang kurang dipahami kami dari kelompok 4 akan membuka termin pertanyaan, kepada rekan-rekan yang ingin bertanya kami persilakan untuk menyebutkan nama, NPM, dan pertanyaannya.
Terima kasih.
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, izin bertanya moderator. Sebelumnya izin memperkenalkan diri,
Nama : Titi Anisanturi
Npm : 2113053202
Berdasarkan dari contoh media pembelajaran di SD yang telah kelompok 4 paparkan tadi, mana yang termasuk dari media pembelajaran untuk tingkat rendah dan tinggi? Lalu apa alasannya, mengapa media yang dipilih dapat dikatakan sesuai untuk anak tingkat rendah dan tinggi?
Terima kasih.
Nama : Titi Anisanturi
Npm : 2113053202
Berdasarkan dari contoh media pembelajaran di SD yang telah kelompok 4 paparkan tadi, mana yang termasuk dari media pembelajaran untuk tingkat rendah dan tinggi? Lalu apa alasannya, mengapa media yang dipilih dapat dikatakan sesuai untuk anak tingkat rendah dan tinggi?
Terima kasih.
Nama : Try Wahyuning Utami
NPM : 2153053041
Izin menjawab pertanyaan dari saudari Titi Anisanturi
Contoh media pembelajaran dibagi menjadi tujuh, disini saya akan mencoba untuk mengklasifikasikan sesuai dengan tingkatannya
1. Contoh media pembelajaran kelas rendah
a. Media Pembelajaran Berbasis Animasi Dalam CD Interaktif Menurut Binanto (dalam Ariyati & Misriati, 2016) animasi adalah upaya untuk membuat presentasi statis menjadi hidup.
b. Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif. Menurut Hasanuddin (dalam Ariyati & Misriati, 2016) multimedia merupakan media gabungan dari
audio, teks, grafik dan juga video yang dibuat berbasis komputer dan dapat digunakan secara interaktif.
c. Media Pembelajaran Audio-Visual. Media ini ialah hasil penggabungan dari audio dan juga visual. Dalam pembelajaran media ini bisa digunakan dalam
membantu proses penyampaian materi.
Menurut saya ketiga media tersebut cocok untuk diterapkan atau digunakan pada kelas rendah karena ketiga media tersebut sama-sama memiliki ketertarikan dan keunikan yang mana akan bisa memotivasi anak untuk bisa semangat dalam belajar, karena media-media tersebut berisikan gambar, video-video animasi edukasi yang menarik sehingga peserta didik tidak akan merasa bosan. Hal ini sangat berpengaruh pada motivasi belajar peserta didik kelas rendah, karena pada dasarnya pada kelas rendah anak akan lebih cepat merasa bosan jika pembelajaran yang dilakukan secara monoton atau tidak menggunakan media yang menarik bagi mereka dan bisa membuat anak tidak fokus dengan apa yang dipelajarinya.
2. Contoh media pembelajaran untuk kelas tinggi
a. Media Pembelajaran Visual. Media visual adalah penampil sesuatu yang bisa dilihat. Media ini dapat dimanfaatkan pada proses kegiatan belajar mengajar
IPS berupa media foto, baganserta beragam gambar relevan dengan materi yang dipelajari.
b. Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline. Articulate Storyline merupakan suatu inovasi berupa alat yang berguna sebagai
penggabung beberapa konten pembelajaran yang berbentuk media visual, audio dan audio-visual sehingga mengarah kepada penciptaan media 14 pembelajaran yang interaktif (Amiron dalam Setyaningsih dkk, 2020).
c. Media Pembelajaran berupa Infografis. Infografis ialah penyajian informasi secara visual dalambentuk grafis (Resnatika dkk, 2018). Infografis memiliki
tujuan untuk mengkomunikasikan pesan/ informasi yang pada awalnya bersifat kompleks menjadi lebih mudah dipahami dan sederhana sehingga
informasi /pesan yang ingin disampaikan dapat merangsang kemauan dalam belajar.
d. Media Pembelajaran menggunakan Aplikasi Sway. Menurut Huda (dalam Merliana dkk, 2021) Sway adalah sebuah media presentasi berbasis internet
yang memiliki berbagai fitur. Media ini dapat menggabungkan antara gambar, suara, video dan teks ketika presentasinya dijalankan.
Menurut saya keempat media tersebut sesuai diterapkan di kelas tinggi, karena media-media tersebut kan hanya menarik saja, tetapi juga membutuhkan keaktifan peserta didik dalam mengamati atau menganalisis suatu gambar, dan juga membutuhkan kemampuan peserta didik untuk menggunakan suatu aplikasi, yang mana kurang cocok jika diterapkan di kelas rendah.
Sekian jawaban dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan
Terima kasih.
NPM : 2153053041
Izin menjawab pertanyaan dari saudari Titi Anisanturi
Contoh media pembelajaran dibagi menjadi tujuh, disini saya akan mencoba untuk mengklasifikasikan sesuai dengan tingkatannya
1. Contoh media pembelajaran kelas rendah
a. Media Pembelajaran Berbasis Animasi Dalam CD Interaktif Menurut Binanto (dalam Ariyati & Misriati, 2016) animasi adalah upaya untuk membuat presentasi statis menjadi hidup.
b. Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif. Menurut Hasanuddin (dalam Ariyati & Misriati, 2016) multimedia merupakan media gabungan dari
audio, teks, grafik dan juga video yang dibuat berbasis komputer dan dapat digunakan secara interaktif.
c. Media Pembelajaran Audio-Visual. Media ini ialah hasil penggabungan dari audio dan juga visual. Dalam pembelajaran media ini bisa digunakan dalam
membantu proses penyampaian materi.
Menurut saya ketiga media tersebut cocok untuk diterapkan atau digunakan pada kelas rendah karena ketiga media tersebut sama-sama memiliki ketertarikan dan keunikan yang mana akan bisa memotivasi anak untuk bisa semangat dalam belajar, karena media-media tersebut berisikan gambar, video-video animasi edukasi yang menarik sehingga peserta didik tidak akan merasa bosan. Hal ini sangat berpengaruh pada motivasi belajar peserta didik kelas rendah, karena pada dasarnya pada kelas rendah anak akan lebih cepat merasa bosan jika pembelajaran yang dilakukan secara monoton atau tidak menggunakan media yang menarik bagi mereka dan bisa membuat anak tidak fokus dengan apa yang dipelajarinya.
2. Contoh media pembelajaran untuk kelas tinggi
a. Media Pembelajaran Visual. Media visual adalah penampil sesuatu yang bisa dilihat. Media ini dapat dimanfaatkan pada proses kegiatan belajar mengajar
IPS berupa media foto, baganserta beragam gambar relevan dengan materi yang dipelajari.
b. Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline. Articulate Storyline merupakan suatu inovasi berupa alat yang berguna sebagai
penggabung beberapa konten pembelajaran yang berbentuk media visual, audio dan audio-visual sehingga mengarah kepada penciptaan media 14 pembelajaran yang interaktif (Amiron dalam Setyaningsih dkk, 2020).
c. Media Pembelajaran berupa Infografis. Infografis ialah penyajian informasi secara visual dalambentuk grafis (Resnatika dkk, 2018). Infografis memiliki
tujuan untuk mengkomunikasikan pesan/ informasi yang pada awalnya bersifat kompleks menjadi lebih mudah dipahami dan sederhana sehingga
informasi /pesan yang ingin disampaikan dapat merangsang kemauan dalam belajar.
d. Media Pembelajaran menggunakan Aplikasi Sway. Menurut Huda (dalam Merliana dkk, 2021) Sway adalah sebuah media presentasi berbasis internet
yang memiliki berbagai fitur. Media ini dapat menggabungkan antara gambar, suara, video dan teks ketika presentasinya dijalankan.
Menurut saya keempat media tersebut sesuai diterapkan di kelas tinggi, karena media-media tersebut kan hanya menarik saja, tetapi juga membutuhkan keaktifan peserta didik dalam mengamati atau menganalisis suatu gambar, dan juga membutuhkan kemampuan peserta didik untuk menggunakan suatu aplikasi, yang mana kurang cocok jika diterapkan di kelas rendah.
Sekian jawaban dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan
Terima kasih.
Terima kasih saudari try atas pemaparan jawabannya sudah dapat dipahami.
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,izin bertanya moderator
Nama : Al Alawiyah Nissya Wati
NPM : 2113053019
Pada PPT di slide terahir kalian telah menjelaskan bahwa salah satu contoh dari media pembelajaran yang relavan pada jenjang SD yaitu Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline
Pertanyaannya, apa yang dimaksud dengan Pembelajaran Interaktif berbasis Articulate Storyline dan apakah media tersebut dapat memunculkan keaktifan pada peserta didik?
Terimakasih
Nama : Al Alawiyah Nissya Wati
NPM : 2113053019
Pada PPT di slide terahir kalian telah menjelaskan bahwa salah satu contoh dari media pembelajaran yang relavan pada jenjang SD yaitu Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline
Pertanyaannya, apa yang dimaksud dengan Pembelajaran Interaktif berbasis Articulate Storyline dan apakah media tersebut dapat memunculkan keaktifan pada peserta didik?
Terimakasih
Nama : Virda Sani Aulia
NPM : 2113053201
Kelas : 4j
Kelompok : 4
izin mejawab pertanyaan dari saudari al alawiyah
Jadi Articulate Storyline adalah sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat presentasi.
Untuk fungsi sendiri Memiliki fungsi yang sama dengan Microsoft Power Point, tetapi Articulate Storyline memiliki beberapa kelebihan sehingga dapat menghasilkan presentasi yang lebih komprehensif dan kreatif.
Media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline dapat memunculkan keaktifan pada peserta didik karena memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif. Peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan materi pelajaran, menjawab pertanyaan, dan menguji pemahaman mereka secara instan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar-mengajar, serta membantu mereka memahami materi pelajaran dengan lebih baik.
Jadi Media articulate storyline ini merupakan media pembelajaran interaktif yang dapat membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran.
NPM : 2113053201
Kelas : 4j
Kelompok : 4
izin mejawab pertanyaan dari saudari al alawiyah
Jadi Articulate Storyline adalah sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat presentasi.
Untuk fungsi sendiri Memiliki fungsi yang sama dengan Microsoft Power Point, tetapi Articulate Storyline memiliki beberapa kelebihan sehingga dapat menghasilkan presentasi yang lebih komprehensif dan kreatif.
Media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline dapat memunculkan keaktifan pada peserta didik karena memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif. Peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan materi pelajaran, menjawab pertanyaan, dan menguji pemahaman mereka secara instan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar-mengajar, serta membantu mereka memahami materi pelajaran dengan lebih baik.
Jadi Media articulate storyline ini merupakan media pembelajaran interaktif yang dapat membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran.
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Izin bertanya moderator, sebelum izin memperkenalkan diri
Nama : Novita Sari
NPM: 2113053084
Apa saja hal yg paling penting dalam upaya mengembangkan pola pembelajaran tradisional agar relevan dengan pembelajaran di SD saat ini. Dan apakah dampak pola pembelajaran tradisional Tampa pengembangan?
Terima kasih
Izin bertanya moderator, sebelum izin memperkenalkan diri
Nama : Novita Sari
NPM: 2113053084
Apa saja hal yg paling penting dalam upaya mengembangkan pola pembelajaran tradisional agar relevan dengan pembelajaran di SD saat ini. Dan apakah dampak pola pembelajaran tradisional Tampa pengembangan?
Terima kasih
Nama : Ica Fardila
NPM: 2113053047
Sebelumnya Terimakasih atas pertanyaan Saudari Novita.
Seperti yang telah dijelaskan kelompok kami bahwa pola pembelajaran tradisional terbagi menjadi 2. Ada pola pembelajaran tradisional dimana guru berkedudukan sebagai komponen utama pembelajaran dan satu-satunya sumber belajar bagi peserta didiknya tanpa alat bantu apapun. Sedangkan pola tradisional 2 yang tetap memandang guru sebagai komponen pembelajaran yang paling utama hanya saja sudah ada sumber belajar lain yang dipergunakan sebagai tambahan proses pembelajaran. Terdapat satu hal yang sama dalam kedua pola tersebut yakni pembelajaran yang masih berpusat pada guru.
Nah tentu dapat kita lihat bahwa, pembelajaran dengan pola tradisional ini sudah tidak relevan lagi dengan kurikulum yang diterapkan di Indonesia saat ini. Jadi apakah hal yg paling penting dalam upaya mengembangkan pola pembelajaran tradisional agar relevan dengan pembelajaran di SD saat ini? Hal terpenting dalam mengembangkan pola pembelajaran ini adalah dengan melihat perkembangan teknologi,tuntutan pembelajaran abad-21, dan kurikulum yang diterapkan di Indonesia saat ini. Maka dari itu pola pembelajaran tradisional ini dikembangkan menyesuaikan 3 hal tersebut hingga menghasilkan pola pembelajaran lainnya seperti pola pembelajaran guru dan media hingga pola pembelajaran bermedia yang saat ini telah diterapkan dibanyak sekolah di Indonesia. Pola pembelajaran tradisional yang masih mengandalkan guru sebagai komponen utama pembelajaran kini telah berkembang ke pola pembelajaran bermedia yang berpusat pada peserta didik, dimana peserta didik mendapatkan pembelajaran atau belajar atas dasar kemauan, keingintahuan dan keaktifannya sendiri dan bantuan guru hampir tak diperlukan lagi.
Jika pola pembelajaran tradisional ini tidak dikembangkan tentu akan berpengaruh pada pembelajaran peserta didik yang tidak efektif. Dikarenakan pembelajaran yang masih berpusat pada guru maupun penggunaan media yang belum maksimal pada pola pembelajaran tradisional ini, akan mengakibatkan peserta didik pasif dan berakibat pada peserta didik yang mudah bosan. Peserta didik yang merasa bosan terhadap suatu pelajaran, kemungkinan besar tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka efek negatif lebih lanjut yaitu motivasi belajar peserta didik akan berkurang dan kesulitan dalam memahami materi yang dipelajarinya, sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut tidak akan tercapai.
NPM: 2113053047
Sebelumnya Terimakasih atas pertanyaan Saudari Novita.
Seperti yang telah dijelaskan kelompok kami bahwa pola pembelajaran tradisional terbagi menjadi 2. Ada pola pembelajaran tradisional dimana guru berkedudukan sebagai komponen utama pembelajaran dan satu-satunya sumber belajar bagi peserta didiknya tanpa alat bantu apapun. Sedangkan pola tradisional 2 yang tetap memandang guru sebagai komponen pembelajaran yang paling utama hanya saja sudah ada sumber belajar lain yang dipergunakan sebagai tambahan proses pembelajaran. Terdapat satu hal yang sama dalam kedua pola tersebut yakni pembelajaran yang masih berpusat pada guru.
Nah tentu dapat kita lihat bahwa, pembelajaran dengan pola tradisional ini sudah tidak relevan lagi dengan kurikulum yang diterapkan di Indonesia saat ini. Jadi apakah hal yg paling penting dalam upaya mengembangkan pola pembelajaran tradisional agar relevan dengan pembelajaran di SD saat ini? Hal terpenting dalam mengembangkan pola pembelajaran ini adalah dengan melihat perkembangan teknologi,tuntutan pembelajaran abad-21, dan kurikulum yang diterapkan di Indonesia saat ini. Maka dari itu pola pembelajaran tradisional ini dikembangkan menyesuaikan 3 hal tersebut hingga menghasilkan pola pembelajaran lainnya seperti pola pembelajaran guru dan media hingga pola pembelajaran bermedia yang saat ini telah diterapkan dibanyak sekolah di Indonesia. Pola pembelajaran tradisional yang masih mengandalkan guru sebagai komponen utama pembelajaran kini telah berkembang ke pola pembelajaran bermedia yang berpusat pada peserta didik, dimana peserta didik mendapatkan pembelajaran atau belajar atas dasar kemauan, keingintahuan dan keaktifannya sendiri dan bantuan guru hampir tak diperlukan lagi.
Jika pola pembelajaran tradisional ini tidak dikembangkan tentu akan berpengaruh pada pembelajaran peserta didik yang tidak efektif. Dikarenakan pembelajaran yang masih berpusat pada guru maupun penggunaan media yang belum maksimal pada pola pembelajaran tradisional ini, akan mengakibatkan peserta didik pasif dan berakibat pada peserta didik yang mudah bosan. Peserta didik yang merasa bosan terhadap suatu pelajaran, kemungkinan besar tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka efek negatif lebih lanjut yaitu motivasi belajar peserta didik akan berkurang dan kesulitan dalam memahami materi yang dipelajarinya, sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut tidak akan tercapai.
Nama : Dhea Apriani
NPM : 2113053257
Kelas : 4J
Kelompok 4
Izin menambahkan jawaban ica fardila dari pertanyaan novita
Sebelumnya pola pembelajaran tradisional ini media dan sumber belajar berasal dari guru dan buku teks dimana pembelajaran berpusat pada guru dengan metode ceramah. Jadi guru menyampaikan materi pelajaran dengan ceramah dan pembelajaran hanya satu arah berpusat pada guru saja.
Kemudian untuk hal-hal yang harus dipertimbangkan dan diperhatikanvdalam mengembangkan pola pembelajaran tradisional diantaranya adalah tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran, kemampuan dan latar belakang siswa, kemampuan dan latar belakang guru, keadaan proses belajar yang berlangsung, alat-alat atau sarana yang tersedia karena media dan sumber belajar dari guru itu sendiri jadi sangat penting dalam mengembangkan kualitas dan kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Untuk dampak yang terjadi jika pola pembelajaran tradisional tanpa pengembangan itu pembelajaran akan berjalan secara monoton dan tidak ada perubahan kedepannya, karena pembelajaran hanya satu arah dan yang aktif itu guru jadi ketika guru tidak mengembangkan kualitas pembelajarannya maka siswa akan sulit mengerti materi. Berdasarkan makalah yang saya baca mengenai pembelajaran tradisional ini bahwa pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar mandiri karena tidak adanya interaksi di dalam kelas, sehingga pembelajaran terasa monoton dan membosankan.
Mungkin ini yang bisa saya sampaikan Terimakasih
NPM : 2113053257
Kelas : 4J
Kelompok 4
Izin menambahkan jawaban ica fardila dari pertanyaan novita
Sebelumnya pola pembelajaran tradisional ini media dan sumber belajar berasal dari guru dan buku teks dimana pembelajaran berpusat pada guru dengan metode ceramah. Jadi guru menyampaikan materi pelajaran dengan ceramah dan pembelajaran hanya satu arah berpusat pada guru saja.
Kemudian untuk hal-hal yang harus dipertimbangkan dan diperhatikanvdalam mengembangkan pola pembelajaran tradisional diantaranya adalah tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran, kemampuan dan latar belakang siswa, kemampuan dan latar belakang guru, keadaan proses belajar yang berlangsung, alat-alat atau sarana yang tersedia karena media dan sumber belajar dari guru itu sendiri jadi sangat penting dalam mengembangkan kualitas dan kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Untuk dampak yang terjadi jika pola pembelajaran tradisional tanpa pengembangan itu pembelajaran akan berjalan secara monoton dan tidak ada perubahan kedepannya, karena pembelajaran hanya satu arah dan yang aktif itu guru jadi ketika guru tidak mengembangkan kualitas pembelajarannya maka siswa akan sulit mengerti materi. Berdasarkan makalah yang saya baca mengenai pembelajaran tradisional ini bahwa pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar mandiri karena tidak adanya interaksi di dalam kelas, sehingga pembelajaran terasa monoton dan membosankan.
Mungkin ini yang bisa saya sampaikan Terimakasih
Terima kasih saudari Dhea atas tambahannya jawabannnya.
Baik terimakasih saudari Ica jawaban rinci dan mudah dipahami